evaluasi apotek garsen cupi

7
Evaluasi apotek Garsen

Upload: cupi-marceila

Post on 06-Sep-2015

239 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

prepare kompre apoteker

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Evaluasi apotek GarsenEvaluasi Mahasiswa mengenai bekal selama PKPAYang sudah baik : Pembimbing lapangan (APA) sangat terbuka, perhatian dan bersedia berdiskusi dengan mahasiswa PKPA serta juga mengarahkan para maahsiswa untuk lebih open minded dalam hal pekerjaan. Mahasiswa diajarkan untuk berwirausaha dan tidak hanya bermidshet sebaagi pekerja.Terbentuk pemikiran untuk mencoba sesuatu yang lebih menantang dalam hal berwirausaha dan lebih tertarget-spesifik dalam menekuni usaha yang akan dirintis.Diajarkan untuk lebih optimis dan pantang menyerah dalam menggeluti usaha yang masih satu line dengan bidang keprofesian kita. Salah satu usaha yang dimaksud adalah membuka apotek beserta ekpansi lain di bidang farmasi.Yang masih kurang:Beberapa mahasiswa pkpa belum melakukan interaksi langsung dengan dokter yang berpraktek di apotek tersebut.Alangkah lebih baik jika tali silaturahmi antar profesi dapat terjalin lebih dekat.Walaupun terdapat perbedaan kompetensi anatara seorang dokter dan apoteker, namun tetap saling berkolaborasi sesuai ranah kompetensi masing2, guna menciptakan pelayanan terhadap pasien yang lebih maksimal.Mahasiswa PKPA belum memesan barang/membuat faktur pemesanan secara lansung/beribteraksi langsung ke PBF dikarenakan hal tersebut lebih sering dilakukan oleh asisten apoteker yang bekerja di apotek tersebut.Saran Perbaikan Untuk InstitusiYang sudah BaikApotek Garsen memiliki sistem manajemen pengelolaan stock yang cukup bagus karena karyawan yang bekerja di apotek tersebut baik para aping dan APA yang bekerja di apotek, tidak mudah tergiur dengan penawaran diskon yang dilakukan oleh PBF masing2 produk obat. Pihak manajemen apotek tetap jeli dalam melihat kebutuhan apotek dan juga perhitungan mengenai tingkat perputaran barang.Contoh: Bila suatu PBF menawarkan suatu produk baru mereka dan menawarkan diskon sebesar 50% tehadap apotek apabila membili dalam kurun jumlah yang besar, maka apotek akan menimbang nimbang lagi penawaran dari PBF tersebut dikarenakan 2 hal; pertama mengenai ketersediaan dana yang terkumpul dan juga mengenai tingkat perputaran barangnya (Jika pasien belum mengenal merek atau brand baru yang diluncurkan ,maka tingkat permintaan pasien terhadap produk tersebut akan lebih rendah dan mengakibatkan perputaran barang didalamnya akan lebih lambat, hal ini dapat mempenggaruhi penurunan provit didalam omzet bulanannya jika kita mengorder produk baru dalam jumlah besar walaupun diberikan diskon oleh PBFnya)

Yang masih kurang: Pemesanan barang yang dilakukan oleh pihak apotek lebih menitikberatkan barang-barang yang fast moving dan terkadang kurang melakukan order pemesanan terhadap beberapa barang minoritas.Hal ini disebabkana salah satunya oleh keterbatasan modal dalam melakukan pembayaran terutama ketika jadwal pembayaran telah tiba. Ada beberapa PBF yang menerapkan sistem konsiliasi (penitipan barang terlebih dahulu), sistem in kaso dan juga sistem cash(barang datang lansung dibayar).Sebenarnya hal ini jika ditinjau dari aspek frekuensi keluar masuk barang, produk-produk obat fast moving lebih cepat pergerakannya.Namun disisi lain beberapa produk-produk minoritas seperti produk yang slow moving, bahkan seharusnya wajib terdapat di apotek, tidak dipesan terlebih dahulu dan lebih menitikberatkan surat pemesanan terhadap produk2 fast moving.Pemesanan produk slow moving yang termasuk produk minoritas terkadang membuat pasien kecewa, karena produk obat yang dimaksud tidak terdapat apotek yang mereka tuju. Namun dari segi APA sendiri juga terdapat titik dilema, yang mana , sangatlah sulit dan diperlukan modal yang cukup kuat apabila kita ingin melengkapi semua yang dibutuhkan pasien dalam skala 100%. Intinya order barang tersebut tetap dilakukan baik fast moving maupun slow moving.Tetapi prioritas apotek dalam mengorder suatu barang jika ketersediaan modalnya selagi minim, lebih memprioritaskanh barang-barang yang bersifat fast moving.

Kinerja UmumKinerja Umum: Kinerja Apotek Garsen dalam meberikan pelayanan obat terhadap pasien yang datang ke apotek tersebut secara keseluruhan sudah baik Hal yang paling menonjol adalah tingkat keramahan pegawai yang bekerja di apotek tersebut. Beberapa Aping di apotek tersebut diajarkan untuk tidak berorienntasi saja terhadap provit,tetapi juga tehadap tingkat kebutuhan pasien tehadap obat dan juga empati terhadap pasien.Walaupun terdapat beberapa obat yang terkadang ketersediaanya tidak lengkap terdapat di apotek, ketika pasien datang dan menebus resep yang stock obatnya telah habis di apotek, maka apotek garsen tetap memberikan pelayanan prima dengan cara menebus obat ke apotek terdekat dan mempersilahkan pasien untuk menunggu terlebih dahulu di ruang tunggu.Hal tersebut tentu sangat memudahkan pasien terutama pasien yang mempunyai mobilitas terbatas dalam pergerakannyaa. Komitmen apotek garsen terhadap pelayanan pasien sejauh ini sudah well-maintained yang mana keseriusan tersebut juga dapat terlihat dari karyawan yang bekerja di apotek tersebut.

Saran Untuk Program ProfesiPembekalan dan persiapan Pembekalan PKPA dapat terlaksana dengan baik, termasuk pembekalan dengan dosen pembimbingnya secara langsung (institusi)Institusi tempat PKPAUntuk institusi tempat terselenggaranya pkpa sudah baik dan juga mengajarkan mahasiwa untuk benar2 belajar mengenai peran apoteker terhadap pelayanan pasien.Lain-lain