eufemisme puisi

2
EUFEMISME…! Oleh : L.Z.Rae Wabah eufemisme kini tengah menyerang dari jantung hingga sum-sum Melumpuhkan syaraf-syaraf akal sehat kita Menjungkir balikan pupil mata kita Beragitasi di alat pendengaran kita Dan akhirnya… Menyisakan ampas-ampas keburaman Saudara ayo bermain mata-mata Lihatlah perzinahan di seberang jalan sana, disaksikan ribuan pasang mata, di potret ratusan anak-anak sekolah dasar lalu diperindah dengan kata “berpacaran” Lihatlah para gadis belia yang berbusana ¼ bagian yang membungkus tubuh mereka dengan kain sepotong-sepotong namun dipercantik dengan ungkapan “trend masa kini” Lihatlah para remaja yang kencing di mimbar mushola tapi itupun terpoles oleh ungkapan “masa pubertas” Namun yang lebih celaka lagi adalah eufemisme para penguasa Mereka bereufemisme tentang “surat-surat keputusan” padahal itu “benih penindasan” Mereka bereufemisme tentang efisiensi keungan padahal itu buah aka-akalan Mereka bereufemisme tentang opini bahwa korupsi bukan mencuri tapi Korupsi hanya syarat jabatan masa kini Hina dina berufemisme demi nafsu euforia Ingat… Eufemisme merayap ke lorong-lorong tikus Eufemisme merangkak melalui gorong-gorong

Upload: lanang-zussaukah

Post on 24-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Eufemisme Puisi

EUFEMISME…!Oleh : L.Z.Rae

Wabah eufemisme kini tengah menyerang dari jantung hingga sum-sumMelumpuhkan syaraf-syaraf akal sehat kita Menjungkir balikan pupil mata kita Beragitasi di alat pendengaran kita Dan akhirnya… Menyisakan ampas-ampas keburaman

Saudara ayo bermain mata-mata

Lihatlah perzinahan di seberang jalan sana, disaksikan ribuan pasang mata, di potret ratusan anak-anak sekolah dasar lalu diperindah dengan kata “berpacaran”Lihatlah para gadis belia yang berbusana ¼ bagian yang membungkus tubuh mereka dengan kain sepotong-sepotong namun dipercantik dengan ungkapan “trend masa kini”Lihatlah para remaja yang kencing di mimbar mushola tapi itupun terpoles oleh ungkapan “masa pubertas”

Namun yang lebih celaka lagi adalah eufemisme para penguasaMereka bereufemisme tentang “surat-surat keputusan” padahal itu “benih penindasan”Mereka bereufemisme tentang efisiensi keungan padahal itu buah aka-akalanMereka bereufemisme tentang opini bahwa korupsi bukan mencuri tapi Korupsi hanya syarat jabatan masa kiniHina dina berufemisme demi nafsu euforia

Ingat…

Eufemisme merayap ke lorong-lorong tikusEufemisme merangkak melalui gorong-gorong Kemudian dengan bengis menikam sendi tata nilai kehidupan…

Saudara ijinkan saya bertanya apakah kita semua adalah korban daripadanya atau pelaku daripadanya?

(07 Februari 2013)

Page 2: Eufemisme Puisi