etnofarmakologi revisi.ppt

39
Etnofarmakolog i “Sistem Muskuloskeletal” PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA 2013

Upload: shanty-pawanti

Post on 26-Oct-2015

89 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

aa

TRANSCRIPT

Page 1: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Etnofarmakologi

“Sistem Muskuloskeletal”

PROGRAM STUDI FARMASIFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA2013

PROGRAM STUDI FARMASIFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA2013

Page 2: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Kelompok 3

• Herwita Saftarini (I22111012)• Oka Jaya M (I22111014)• Tiva Trissha ( I22111015)• Shanty Pawanti (I22111017)• Nurul Ramadhani I ( I22111018)• Gia Saputra ( I22111038)

Page 3: Etnofarmakologi Revisi.ppt

OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM ARTRITIS, REMATISME,

DAN NYERI OTOT

Page 4: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi yang karakteristik dengan menipisnya rawan sendi secara progresif, disertai dengan pembentukan tulang baru pada trabekula subkondral dan terbentuknya rawan sendi dan tulang baru pada tepi sendi (osteofit). Secara histopatologik proses OA ditandai dengan menipisnya rawan sendi disertai pertumbuhan dan remodelling tulang di sekitarnya (bony overgrowth) diikuti dengan atrofi dan destruksi tulang di sekitarnya.

OsteoArtritis

Page 5: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Banyak klasifikasi nyeri pinggang ditemukan dalam literatur,tetapi tidak ada yang benar-benar memuaskan. Masingmasingmempunyai kelebihan dan kekurangan. Ada yang berdasarkanstruktur anatomis (nyeri pinggang primer, sekunder,referal dan psikosomatik), ada yang berdasarkan sumber rasanyeri (viserogenik, neurogenik, vaskulogenik, spondilogenikdan psikogenik). Sangat beragamnya klasifikasi nyeri pinggangini antara lain karena banyaknya penyakit atau kelainan yangdapat menyebabkan nyeri pinggang. Penyebab nyeri pinggangsangat bervariasi, dari yang ringan (misalnya sikap tubuh yangsalah) sampai yang berat dan yang serius (misalnya keganasan).Mengingat tingginya kekerapan

Nyeri Pinnggang

Page 6: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Artritis Reumatoid (AR) merupakan suatu penyakit yangtersebar luas serta melibatkan semua kelompok ras dan etnik didunia. Penyakit ini merupakan suatu penyakit autoimun yangditandai dengan terdapatnya sinovitis erosif simetrik yangwalaupun terutama mengenai jaringan persendian, seringkalijuga melibatkan organ tubuh lainnya. Sebagian besar penderitamenunjukkan gejala penyakit kronik yang hilang timbul, yangjika tidak diobati akan menyebabkan terjadinya kerusakanpersendian dan deformitas sendi progresif yang menyebabkandisabilitas bahkan kematian dini(1). Walaupun faktor genetik,hormon sex, infeksi dan umur telah diketahui berpengaruhkuat dalam menentukan pola morbiditas penyakit ini(2,3),etiologi AR yang sebenarnya tetap belum dapat diketahuidengan pasti..

Artritis Reumatoid

Page 7: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Kulit Kayu willow, Salix spp.

Kulit kayu willow merupakan fitomedis Eropa yang memiliki telah lama digunakan untuk nyeri kronis, penyakit rematoid, demam dan sakit kepala.

Page 8: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Kandungan Kimia

Glikosida fenolat, termasuk salisin, asam fenolat, flavonoid dan tanin.

Page 9: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Efek Farmakologis dan Khasiat Klinis

Memiliki efek dalam kondisi peradangan, osteoartritis dan nyeri punggung bawah

Page 10: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Devil’c claw, Harpagophytum procumbens DC. Ex Meissner

Tumbuhan dan ObatPengekspor utama adalah

afrika selatan dan namibia. Diperoleh dari tanaman liar, tetapi sedang diupayakan untuk dibudidayakan.

Akar penyimpanan sekunder ini diambil dai daerah savana, diafrika bagian selatan.

Page 11: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Kandungan Kimia

Zat akrif terpenting diperkirakan adalah Iridoid pahit, hapargid dan harpagosid, dengan 8-O-p-kumaroilharpagid, prokumbid, 6’-O-p-kumaroil- prokumbid dan prokumbosid

Senyawa lainnya adalah glikosida feniletil seperti verbakosid dan isoakteosid

Page 12: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Efek Farmakologis dan Khasiat Klinis

Pengganti NSAID yang sering menimbulkan efek samping gastrointestinal.

Adanya efek anti radang harpagid dan harpagosid.

Page 13: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Toksikologi

Tidak boleh digunakan untuk pasien yang menderita ulserasi lambung atau duodenum

Efek sampingnya antara lain keluhan gastrointestinal ringan

Page 14: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Kunyit, Curcuma domestica Val.Tumbuhan dan Obat

Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.), hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Dalam bahasa Banjar kunyit atau kunir ini dinamakan Janar.

Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura).

Page 15: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Kandungan Kimia

1. Kurkuminoid 2. Minyak atsiri (sekitar 3-5%)3. Polisakarida

Page 16: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Efek Farmakologis dan Khasiat

Antiradang, antihepatotoksik, digestik, pembersih darah, antiseptik, tonik umum

Page 17: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Toksikologi

Kunyit ditoleransi dengan baik

Page 18: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Bromelain (ananase)

Tumbuhan dan Obat Merupakan campuran enzim proteolitik yang diekstraksi dari buah dan batang nanas (Ananas comosus L.) dan spesies bromeliad (Bromeliaceae) lainnya

Gambar

Page 19: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Kandungan KimiaZat aktifnya adalah enzim penghambat protease yang memiliki bobot molekul 5.000 – 6.000

• Bromelain adalah enzim protease yang ditemukan dalam nanas (Ananas comosus) yang termasuk dalam keluarga tanaman Bromeliaceae.

• Bromelain terutama ditemukan di bagian batang nanas. Strukturnya terutama terdiri dari protease sistein.

• Bromelain juga mengandung amilase, selulase, asam fosfatase, dan asam peroksidase dalam jumlah yang sangat kecil.

• Enzim ini memiliki kemampuan menguraikan struktur kompleks protein sehingga lebih mudah diserap tubuh.

• Agar aktif, bromelain memerlukan suhu optimum antara 50 °C sampai 60 °C dan pH pada kisaran 3,0-8,0.

Page 20: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Efek Farmakologis dan Khasiat Klinis

Bersifat antiradang, secara klinis digunakan untuk mengobati memar, artritis, kaku dan nyeri sendi, dan untuk mempercepat pemulihan pascaoperasi

Page 21: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Toksikologi

Umumnya ditoleransi dengan baik, tetapi terdapat efek samping berupa keluhan gastrointestinal ringan

Page 22: Etnofarmakologi Revisi.ppt

OBAT UNTUK GOUT

Page 23: Etnofarmakologi Revisi.ppt

KolkisinTumbuhan dan Obat

Kolkisina dipakai luas di bidang biologi/pertanian untuk menghasilkan sel-sel poliploid buatan, karena pemisahan set kromosom terganggu dan sel-sel memiliki set kromosom yang berlipat. Aplikasi kolkisina biasanya dilakukan dengan mencelupkan bagian tanaman dalam larutan kolkisin selama satu hari. Tumbuhan poliploid seringkali memiliki ukuran yang lebih besar daripada tumbuhan normal sehingga disukai oleh petani maupun konsumen.

Gambar

Page 24: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Efek Farmakologis dan Khasiat Klinis

Digunakan pada fase akut gout, sebagai profilaksis untuk demam familial Mediterania

Page 25: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Toksikologi

Sangat toksik dan menyebabkan gangguan gastrointestinal

Page 26: Etnofarmakologi Revisi.ppt

SENYAWA ANTIRADANG TOPIKAL

Page 27: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Minyak wintergreen, Gaultheria procumbens L., Betula lenta L.

Tumbuhan dan ObatPaling banyak ditemukan

dari Betula lenta, (Betula ceae) daripada Gaultheria procumbens (Ericaceae) meskipun kandungan nya mirip. Minyak ini beraroma khas metil salisiat.

Page 28: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Tumbuhan dan Obat

Paling banyak diperoleh dari Betula lenta (Betulaceae) daripada Gaultheria procumbens (Ericaceae)

Beraroma khas metil salisilat

Page 29: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Kandungan Kimia

Wintergreen oil antara lain mengandung methylsalicylate (sekitar 98%), yang berkhasiat antiseptik. Juga untuk meredakan gejala reumatik dan nyeri otot, perut kembung dan influensa. Itulah sebabnya minyak wintergreen dimanfaatkan untuk balsam, minyak angin dan koyo.

Page 30: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Efek Farmakologis dan Khasiat Klinis

Bersifat antiradang dan antirematik

Page 31: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Toksikologi

Iritasi

Page 32: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Kapsaisin

Tumbuhan dan ObatPolisi sering menggunakan

kapsaisin untuk menggendalikan massa demonstran. Cairan kapsaisin ini lazim disebut "gas air mata", yang mudah membuat iritasi orang.

Page 33: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Kandungan Kimia

Kapsaisin itu sendiri adalah 8-metil-N-vanilil-non-6-enamida; kapsaisinoid lain seperti dihidrokapsaisin, nordihidrokapsaisin, dan homodihidrokapsaisin terdapat dalam bahan alami

Page 34: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Efek Farmakologis dan Khasiat Klinis

Sebagai analgesik lokal

Page 35: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Toksikologi

Iritasi Parah

Page 36: Etnofarmakologi Revisi.ppt

KRAM KAKI NOKTURNAL

Page 37: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Kuinin Tumbuhan dan ObatKuweni atau kuwini (Mangifera ×

odorata Griffith) adalah sejenis mangga-manggaan yang masih berkerabat dekat dengan bacang. Tumbuhan ini memiliki buah yang harum dan daging buah yang lembut. Konsistensi daging buah kuweni lebih padat daripada bacang dan seratnya lebih halus. Karakternya berada di antara mangga dan bacang, dan para ahli juga menganggapnya sebagai hibrida antarspesifik alami antara mangga dan bacang.[1]

Page 38: Etnofarmakologi Revisi.ppt

Toksikologi

Mempengaruhi jantung dan sangat toksik jika overdosis

Page 39: Etnofarmakologi Revisi.ppt

TERIMA KASIH

Ada Pertanyaan??

?