etikabisnis-131024215403-phpapp01

6
ETIKA BISNIS ~ Sarina H. Manaroinsong #16210388 @4EA21 Page 1 ETIKA BISNIS 1. Pendahuluan Teoritika Etika Bisnis a) Teori Pengertian Etika Etika berasal dari dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat Etika juga berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain. Norma Umum Norma adalah memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita. Macam-Macam Norma: Norma Khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus, misalnya aturan olah raga, aturan pendidikan dan lain-lain. Norma Umum sebaliknya lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat universal. Yang terbagi menjadi 3, yaitu: o Norma Sopan santun / Norma Etiket adalah norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah dalam pergaulan sehari-hari o Norma Hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. o Norma Moral yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Teori Etika Deontologi Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting. Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi : Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban. Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik.

Upload: riochristiangultom

Post on 20-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

etika bisnis

TRANSCRIPT

  • ETIKA BISNIS ~ Sarina H. Manaroinsong #16210388 @4EA21 Page 1

    ETIKA BISNIS

    1. Pendahuluan Teoritika Etika Bisnis a) Teori Pengertian Etika

    Etika berasal dari dari kata Yunani Ethos (jamak ta etha), berarti adat istiadat. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat Etika juga berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain.

    Norma Umum

    Norma adalah memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita.

    Macam-Macam Norma:

    Norma Khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus, misalnya aturan olah raga, aturan pendidikan dan lain-lain.

    Norma Umum sebaliknya lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat universal. Yang terbagi menjadi 3, yaitu: o Norma Sopan santun / Norma Etiket adalah norma yang

    mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah dalam pergaulan sehari-hari

    o Norma Hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

    o Norma Moral yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia.

    Teori Etika Deontologi Istilah deontologi berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting. Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :

    Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban.

    Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik.

  • ETIKA BISNIS ~ Sarina H. Manaroinsong #16210388 @4EA21 Page 2

    Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal

    Teori Etika Teleologi

    Berasal dari kata Yunani, telos = tujuan, sehingga teori etika teleologi adalah mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Dua aliran etika teleologi :

    Egoisme Etis. Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.

    Utilitarianisme Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti bermanfaat. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Teori ini cocok sekali dengan pemikiran ekonomis, karena cukup dekat dengan Cost-Benefit Analysis. Manfaat yang dimaksudkan utilitarianisme bisa dihitung sama seperti kita menghitung untung dan rugi atau kredit dan debet dalam konteks bisnis

    b) Bisnis Sebuah Profesi Etis

    Etika Terapan : Memiliki ruang lingkup yang luas, karena hampir setiap bidang kehidupan dan kegiatan manusia dapat mempunyai etika khusus atau etika terapannya sendiri-sendiri. Etika khusus lalu dibagi lagi menjadi tiga, yaitu etika individual, etika sosial, dan etika lingkungan hidup

    Etika Profesi : Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan untuk menafkahi hidup dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi yang mendalam. Professional adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian dan keterampilang yang tinggi serta mempunyai komotmen pribadi yang mendalam atas pekerjaan itu. Pekerjaannya membentuk identitas dan kematangan dirinya, dan karena itu dirinya berkembang bersama dengan perkembangan dan kemajuan pekerjaannya itu.

    Menuju Bisnis Sebagai Etika Yang Luhur dengan mendukun, membentuk, dan memerkuat organisasi profesi. Melalui organisasi profesi tersebut bisnis bisa dikembangkan sebagai sebuah profesi dalam pengertian sebenar-benarnya sebagaimana dibahas disini, kalau bukan menjadi profesi luhur.

    2. Bisnis dan Etika

    a) Mitos Bisnis Amoral Mengungkapkan suatu keyakinan bahwa antara bisnis dan moralitas atau etika

    tidak ada hubungan sama sekali. Etika justru bertentangan dengan bisnis dan akan

  • ETIKA BISNIS ~ Sarina H. Manaroinsong #16210388 @4EA21 Page 3

    membuat pelaku bisnis kalah dalam persaingan bisnis yang ketat. Orang bisnis tidak perlu memperhatikan imbauan-imbauan, norma-norma dan nilai moral.

    Mitos bisnis amoral tidak sepenuhnya benar, karena: Beberapa perusahaan ternyata bisa berhasil karena memegang teguh kode

    etis dan komitmen moral tertentu. Bisnis adalah bagian aktivitas yang penting dari masyarakat, sehingga norma

    atau nilai yang dianggap baik dan berlaku di masyarakat ikut dibawa serta dalam kegiatan bisnis.

    Harus dibedakan antara legalitas dan moralitas. Suatu praktek atau kegiatan bisnis mungkin saja diterima secara legal karena ada

    dasar hukum, tetapi tidak diterima secara moral (monopoli?) Etika harus dibedakan dari ilmu empiris. Etika tidak mendasarkan norma atau

    prinsipnya pada kenyataan faktual yang terus berulang. Menurut Hume :dari kenyataan yang ada tidak bisa ditarik sebuah perintah normative. Contoh : sogok, suap,kolusi, monopoli, nepotisme. Berbagai aksi protes yang mengecam berbagai pelanggaran dalam kegiatan bisnis menunjukkan bahwa bisnis harus dijalankan secara baik dan tetap mengindahkan norma-norma moral.

    b) Keutamaan Etika bisnis

    Dalam bisnis modern, para pelaku bisnis dituntut untuk menjadi orang-orang profesional di bidangnya. Perusahaan yang unggul bukan hanya memiliki kinerja dalam bisnis,manajerial dan finansial yang baik akan tetapi juga kinerja etis dan etos bisnis yang baik

    Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat,maka konsumen benar-benar raja. Kepercayaan konsumen dijaga dengan memperlihatkan citra bisnis yang baik dan etis.

    Dalam sistem pasar terbuka dengan peran pemerintah yang menjamin kepentingan dan hak bagi semua pihak, maka perusahaan harus menjalankan bisnisnya dengan baik dan etis.

    Perusahaan modern sangat menyadari bahwa karyawan bukanlah tenaga yang harus dieksploitasi demi mendapat keuntungan. Kenneth Blanchard dan Norman Vincent Peale: perlakuan yang baik terhadap

    karyawan telah menaikkan keuntungan perusahaan sebesar 20% atau telah menurunkan harga produk perusahaan tersebut sebesar 20%.

    c) Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis Etika bisnis bertujuan untuk menghimbau pelaku bisnis agar menjalankan

    bisnisnya secara baik dan etis. Untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau karyawan dan

    masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga.

    Etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis.

  • ETIKA BISNIS ~ Sarina H. Manaroinsong #16210388 @4EA21 Page 4

    d) Prinsip-prinsip Etika Bisnis

    Prinsip otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.

    Prinsip Kejujuran, antara lain: Kejujuran dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga

    sebanding. Kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.

    Prinsip Keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional, objektif dan dapat dipertanggung jawabkan.

    Prinsip Saling Menguntungkan menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak & menuntut agar persaingan bisnis haruslah melahirkan win solution.

    Prinsip Integritas Moral dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan agar menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaan.

    e) Etos Bisnis Etos bisnis adalah suatu kebiasaan atau budaya moral menyangkut kegiatan bisnis

    yang dianut dalam suatu perusahaan dari satu generasi ke generasi yang lain. Inti etos ini adalah pembudayaan atau pembiasaan penghayatan akan nilai, norma, atau prinsip moral tertentu yang dianggap sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang juga membedakannya dari perusahaan yang lain. Etos bisnis dibangun atas dasar visi atau filsafat bisnis pendiri perusahaan sebagai penghayatan tentang bisnis yang baik.

    f) Realisai Moral bisnis Norma etis berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain. Kalau di

    Amerika, bertindaklah sebagaimana dilakukan orang Amerika( kubu komunitarian ). Artinya perusahaan harus mengikuti norma dan aturan moral yang berlaku di negara itu.

    Norma sendirilah yang paling benar dan tepat. Bertindaklah di mana saja sesuai dengan prinsip yang dianut dan berlaku di negaramu sendiri. Pandangan ini mewakili kubu moralisme universal, bahwa pada dasarnya norma dan nilai moral berlaku universal (prinsip yang dianut sendiri juga berlaku di negara lain).

    Tidak ada norma moral yang perlu diikuti sama sekali (De George menyebutnya sebagai denganimmoralis naif). Pandangan ini sama sekali tidak benar.

    g) Pendekatan-Pendekatan stakeholders

    Pendekatan stakeholder ialah cara mengamati dan menjelaskan secara analitis bagaimana berbagai unsur akan dipengaruhi dan juga mempengaruhi keputusan dan tindakan bisnis, memetakan hubungan-hubungan yang terjalin.

    Pendekatan Stakeholder dalam kegiatan bisnis pada umumnya untuk memperlihatkan siapa saja yang mempunyai kepentingan, terkait, dan terlibat dalam bisnis itu.

  • ETIKA BISNIS ~ Sarina H. Manaroinsong #16210388 @4EA21 Page 5

    Kelompok stakeholders: Kelompok primer yaitu pemilik modal atau saham, kreditor, karyawan,

    pemasok, konsumen, penyalur dan pesaing atau rekanan. Perusahaan harus menjalin relasi bisnis yang baik dan etis dengan kelompok ini.

    Kelompok sekunder yaitu pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial, media massa, kelompok pendukung, masyarakat.

    3. Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis

    a) Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme Prinsip- prinsip aliran utilitarianisme, menurut Jeremy Bentham (1748-1832)

    didasarkan kepada dua prinsip, yaitu: asosiasi (association principle) kebahagiaan terbesar (greatest happiness principle)

    Utilitarianisme sangat berperan dalam Ilmu ekonomi dan bisnis, sejak awal

    abad ke XIX, banyak pakar ekonomi berpendapat perilaku ekonomi dapat dijelaskan melalui asumsi, bahwa manusia senantiasa berusaha untuk memaksimalkan manfaat dirinya sendiri maupun kinerjanya, sedangkan nilai manfaat diukur dari harga yang diperoleh.

    Prinsip Utilitarianisme juga sangat cocok dengan konsep yang sering terjadi dalam tujuan bisnis yaitu efisiensi. Efisiensi terjadi jika maksimalisasi produksi dapat dicapai lewat pemanfaatan sumber daya yang ada tanpa memerlukan penambahan asset apapun. Kegiatan dinilai efisien apabila hasilnya sesuai dengan yang telah direncanakan dengan mengunakan sumber daya yang ada seminimal mungkin. Dengan menggunakan semboyan kelompok utilitarianisme, efisiensi merupakan hasil berupa manfaat (benefit) yang sebesar-besarnya dengan menggunakan cost yang serendah-rendahannya, seperti yang dijabarkan oleh ilmu ekonomi secara umum.

    b) Nilai Positif Etika Utilitarianisme

    Rasionalitas Prinsip moral yang diajukan etika utilitarianisme tidak didasarkan pada aturan-

    aturan kaku yang tidak dipahami atau tidak diketahui keabsahannya. Etika utilitarianisme memberikan kriteria yang objektif dan rasional.

    Utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral. Tidak ada paksaan bahwa orang harus bertindak dengan cara tertentu yang

    tidak diketahui alasannya. Universalitas

    Mengutamakan manfaat atau akibat dari suatu tindakan bagi banyak orang. Suatu tindakan dinilai bermoral apabila tindakan tersebut memberi manfaat terbesar bagi banyak orang.

    c) Utilitarianisme Sebagai Proses dan standar Penilaian Pertama, etika utilitarianisme digunakan sbg proses untuk mengambil keputusan,

    kebijaksanaan atau untuk bertindak.

  • ETIKA BISNIS ~ Sarina H. Manaroinsong #16210388 @4EA21 Page 6

    Kedua, etika utilitarianisme sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan.

    d) Analisa keuntungan dan kerugian

    Utilitarianisme mengatakan bahwa tindakan yang benar adalah yang memaksimalkan utiliti, yaitu memuaskan preferensi yang berpengetahuan sebanyak mungkin. Dalam pandangan kaum utilitarian-aturan, perilaku tak adil dalam mendeskriminasi kelompok-kelompok minoritas menyebabkan meningkatnya ketakutan pihak lain dengan mengalami aturan yang mengijinkan diskriminasi.

    Keuntungan dan kerugian, cost and benefits, yang dianalisis tidak dipusatkan pada

    keuntungan dan kerugian perusahaan. Analisis keuntungan dan kerugian tidak ditempatkan dalam kerangka uang dan untuk jangka panjang.

    e) Kelemahan Etika Utilitarianisme Manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis

    akan menimbulkan kesulitan yamg tidak sedikit. Tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan

    hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya. Tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang Variabel yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi. Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarisme saling bertentangan, maka akan

    ada kesulitan dalam menentukan prioritas di antara ketiganya.

    Di buat oleh:

    Sarina Hongland Manaroinsong 16210388

    4EA21