etika kedokteran dalam obstetri
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Etika Kedokteran Dalam Obstetri
1/17
ETIKA KEDOKTERAN DALAM OBSTETRI
DAN GINEKOLOGI
I. PENDAHULUAN
Pentingnya etika dalam praktik kedokteran telah dibuktikan disepanjang
sejarah. Paling tidak 2500 tahun lalu Hipocrates telah menekankan kebajikan yang
diharapkan menjadi ciri dan petunjuk perilaku dokter. Sumbangan yang paling
menonjol pada sejarah etika kedokteran setelah Hipocrates diberikan oleh Thomas
Pervical, !0" dengan menerbitkan buku Code of medical Ethics yang kemudian
dijaadikan kode etik kedokteran internasional. #ode etik kedokteran ini sangat
penting sehingga dijadikan bahan rujukan utama untuk kode etik kedokteran
diseluruh dunia termasuk $ndonesia.
Hipokrates%&'( ) "** S+ merupakan tokoh kedokteran dan -ilsa-at unani,
yang dianggap /apak $lmu #edokteran +odern, dengan menegakkan diagnosis
secara sistematis, mempelajari gejala penyakit, dan berusaha mencari jalan
pengobatan dengan metode empirik dan rasional. engan demikian, Hipokrates yang
telah berusaha untuk memisahkan bah1a penyakit bukan disebabkan oleh kutukan
hukuman de1a atau kekuatan lainnya. 3kan tetapi, dalam pengobatan tetap
memperhatikan aspek agama yang dapat mempengaruhinya.
alam pelayanan kesehatan saat ini kembali memandang manusia seutuhnya
sehingga pengobatan secara 4holistik makin mendapat perhatian. Pengertian aspek
agama dalam pengobatan, terutama dalam etika dan estetika sehingga Hipokrates
mengemukakan, ilmu kedokteran adalah ilmu yang mulia sehingga hanya orang )orang yang sanggup menjunjung tinggi kehormatan diri dan kemampuan pro-esinya
layak menjadi dokter.
Saat ini seorang dokter dipandang sebagai ilmu1an. Pengetahuannya sangat
diperlukan guna meningkatkan kesehatan dan untuk tujuan kesembuhan atau
1
-
7/25/2019 Etika Kedokteran Dalam Obstetri
2/17
meringankan penderitaan pasien. #edudukan dan peranan dokter di tengah
masyarakat tetap mendapatkan kehormatan. #epada seorang dokter, dituntut untuk
tetap memelihara dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran telah
sedemikian majunya, sehingga menambah kemampuan dokter untuk memberikan
pelayanan dalam arti luas, tetapi diikuti permintaan etik yang makin tinggi sehingga
tidak terjadi penyimpangan dari keluhuran tujuan pro-esi atau 4erosi etik pro-esi. 2
Standar penilaian dari keluhuran tujuan pro-esi dijabarkan dalam 6a-al
Sumpah okter %PP 2'('0. #ode 7tik #edokteran $ndonesia %S# +en.#es 8$
&"&+en.#es S#9((" dan Standar Pro-esi +edis %SP+ dengan tekanan
memberikan tingkat pelayanan tertinggi. alam 6a-al Sumpah okter $ndonesia
%6S$ dan #ode 7tik #edokteran $ndonesia %#:7#$ telah tercantum secara garis
besar perilaku dan tindakan;tindakan yang layak atau tidak layak dilakukan seorang
dokter dalam menjalankan pro-esinya.
-
7/25/2019 Etika Kedokteran Dalam Obstetri
3/17
dalam dari unsur;unsur nilai, kepentingan, tujuan, serta hak dan ke1ajiban orang;
orang yang terlibat yang peduli dengan etika kedokteran,2
7tika merupakan dimensi penting dari praktik obstetri dan ginekologi. alam
bab ini kami menyajikan kerangka etis untuk penilaian klinis dan pengambilan
keputusan dalam hubungan dokter kandungan;pasien. =uga menekankan pendekatan
etika preventi-, yang menghargai potensi kon-lik etis dan mengadopsi strategi etis
untuk mencegah terjadi kon-lik. 7tika pencegahan membantu untuk membangun dan
mempertahankan hubungan dokter;pasien yang kuat dalam praktek kebidanan dan
ginekologi. #omponen kunci dari kerangka etika adalah de-inisi etika dan etika medis
dan penjelasan dari prinsip;prinsip etis dasar etika kedokteran, kebaikan dan
menghormati otonomi. #ami kemudian menunjukkan bagaimana kedua prinsip etika
harus berinteraksi dalam penilaian klinis dan ginekologi praktek. #ami selanjutnya
menunjukkan bagaimana kedua prinsip etika harus berinteraksi dalam penilaian
obstetri dan praktek, dengan penekanan pada konsep janin sebagai pasien. #ami
menjelaskan konsep yang berbeda dari prinsip;prinsip etika keadilan serta sumber
daya yang bertanggung ja1ab dan menekankan kebajikan dokter sebagai seorang
pro-esional. $su etika yang muncul dalam pera1atan 1anita hamil menantang untuk
dokter, politisi, pengacara, dan ahli etika. Salah satu yang mendasar dari tujuan
kedokteran untuk masyarakat yakni mengoptimalkan hasil dari kehamilan. /aru;baru
ini, beberapa upaya nyata untuk mendorong tujuan ini telah ditandai oleh tindakan
hukum dan kebijakan yang bertujuan melindungi janin khusus sebagai bagian
terpisah dari 1anita. "
II. PENGERTIAN ETIKA
$stilah etika berasal dari bahasa unani kuno. /entuk tunggal kata >etika? yaitu
ethos. alam #amus /ahasa $ndonesia yang lama %Poer1adarminta, sejak (5" )
mengutip dari /ertens, 2000, etika mempunyai arti sebagai @ 4ilmu pengetahuan
3
-
7/25/2019 Etika Kedokteran Dalam Obstetri
4/17
tentang asas;asas akhlak %moral. Sedangkan kata >etika? dalam #amus /esar
/ahasa $ndonesia yang baru %epartemen Pendidikan dan #ebudayaan, (!! )
mengutip dari /ertens 2000, mempunyai arti @
. $lmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
ke1ajiban moral %akhlak.
2. #umpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
".
-
7/25/2019 Etika Kedokteran Dalam Obstetri
5/17
pengertian hukum itu berbeda;beda. /erikut pendapat para tokoh mengenai de-inisi
hukum.&
. 3ristoteles@
4Particular la1 is that 1hich each community lays do1n and applies to its o1n
member. Aniversal la1 is the la1 o- nature.
2. Brotius@
46a1 is a rule o- moral action obliging to that 1hich is right.
". Hobbes@
4Chere as la1, properly is the 1ord o- him, that by right had command over
others.
&. Pro-. +r r D. van Eollenhoven @ 48echt is een verschijnsel in rusteloFe
1issel1erking van stu1 en tegenstu1.
e-inisi Hukum @
. $mmanuel #ant @ keseluruhan syarat;syarat yang dengan ini kehendak bebas
dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari
orang lain, menuruti hukum tentang kebebasan.&
2. 6eon uguit @ adalah aturan tingkah laku para anggota masyarakat , aturan
yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu
masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan yang jika dilanggar
menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran.&
#esimpulan
+erupakan aturan %perintah atau larangan.
+engikatmemaksa %harus dipatuhi.
+emiliki sanksi atau akibat.
3da peran kekuasaan negarapenguasa.
+elindungi kepentingan;kebebasan anggota masyarakat.
5
http://belajarhukumindonesia.blogspot.com/2010/02/pengertian-hukum.htmlhttp://belajarhukumindonesia.blogspot.com/2010/02/pengertian-hukum.htmlhttp://belajarhukumindonesia.blogspot.com/2010/02/pengertian-hukum.html -
7/25/2019 Etika Kedokteran Dalam Obstetri
6/17
Pada dasarnya hukum merupakan cerminan nilai;nilai yang berlaku di
masyarakat dan memegang nilai;nilai secara konsisten merupakan tindakan yang etis,
sehingga antara hukum dan etika juga memiliki keterkaitan.&
III. SISTEMATIKA ETIKA
Sebagai suatu ilmu maka 7tika terdiri atas berbagai macam jenis dan ragamnya
antara lain@
a Etika deskriptif, memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingakah laku
manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal;hal mana yang boleh
dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut oleh masyarakat 5
b Etika Normatif,membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan manusia,
yang biasanya dikelompokkan menjadi @
. 7tika umumG yang membahas berbagai hal yang berhubungan dengan
kondisi manusia untuk bertindak etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan
teori;teori dan prinsip;prinsip moral.
2. 7tika khusus G terdiri dari 7tika sosial, 7tika individu dan 7tika Terapan.
7tika sosial menekankan tanggungja1ab sosial dan hubungan
antarsesama manusia dalam aktivitasnya,
7tika individu lebih menekankan pada ke1ajiban;ke1ajiban manusia
sebagai pribadi,
7tika terapan adalah etika yang diterapkan pada pro-esi
Pada tahun 200 ditetapkan oleh +P8;8$ dengan ketetapan +P8;8$
-
7/25/2019 Etika Kedokteran Dalam Obstetri
7/17
IV. SUMBER ETIKA
Pancasila adalah sumber sumber nilai, maka nilai dasar Pancasila dapat
dijadikan sebagai sumber pembentukan norma etik %norma moral dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
-
7/25/2019 Etika Kedokteran Dalam Obstetri
8/17
Saya akan membuktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan.
#esehatan penderita senantiasa akan saya utamakan.
Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran telah meningkatkan
peranan pro-esi, dalam upaya meningkatkan kemampuan pro-esi mulai diagnosis dini
sampai terapi yang canggih. ampak dari perkembangan tersebut telah menyebabkan
ketergantungan kemampuan intelektual terhadap teknologi kedokteran yang dapat
disebut sebagai 4erosi intelektual.*
+eningkatkan pengetahuan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan telah
mendorong masyarakat ikut serta mempersoalkan kesehatannya dan merasa
mendapatkan hak dan perlindungan hukum. +asyarakat merasa berhak untuk
mendapatkan penjelasan medis sebelum transaksi terapeutik dilaksanakan, terutama
dalam tindakan operasi dan mengikatkan diri mempergunakan in-ormed consent.*
VI. MASALAH ETIKA KEDOKTERAN DALAM OBSTETRI DAN
GINEKOLOGI
alam menjalankan etika kedokteran dalam obstetrik dan ginekologi kita
sering menghadapi berbagai masalah etik seperti @
8uang gerak pekerjaan dokter sangat dibatasi oleh kaidah ) kaidah yang
berlaku dalam masyarakat dan kaidah pro-esi, yaitu @
o #aidah etika masyarakat yang menilai apakah seorang dokter telah
menjalankan pro-esinya sesuai dengan tatasusila yang berlaku dalam
masyarakat.
o
#aidah hukum menunjukkan bah1a dokter tidak kebal hukum, tetapidapat dituntut hukum, bila melakukan pelanggaran.
o #aidah pro-esi yang dilandasi oleh Sumpah okter dan #ode 7tik
#edokteran $ndonesia.
8
-
7/25/2019 Etika Kedokteran Dalam Obstetri
9/17
engan demikian seorang dokter diperlukan kemampuan adaptasi dalam ruang
gerak yang sempit, tetapi dapat memenuhi tuntutan masyarakat yang bernilai tinggi.
VII. PRINSIPPRINSIP ETIKA KEDOKTERAN DALAM OBSTETRI DAN
GINEKOLOGI
a. :tonomi
:tonomi berasal dari bahasa unani autos %sel- atau diri sendiri dan nomos
%rule governance atau aturan yang berarti sel- rule. alam praktik kedokteran
otonomi mengandung arti mengatur diri sendiri yaitu bebas dari kontrol oleh pihak
lain dan dari perbatasan pribadi. +enghormati otonomi pasien berarti mengakui hak
individu. :tonomi memberikan dasar moral yang kuat bagi informed consent.
+enghormati otonomi setiap pasien, seperti semua prinsip etika, tak dapat dianggap
absolute dan pada suatu saat mungkin terjadi kon-lik dengan prinsip lain atau
pertimbangan moral lain. Sebagai contoh prinsip ini adalah seorang ibu yang
meminta seksio sesarea. Permintaan seksio sesarea adalah hak pasien, tetapi dokter
harus mendiskusikannya mengenai alasan khusus, risiko, dan man-aatnya. =ika pasien
takut melahirkan dokter perlu melakukan konseling.,2
b. /ene-icence dan
-
7/25/2019 Etika Kedokteran Dalam Obstetri
10/17
bah1a prosedur ini akan meningkatkan kesempatan banyinya untuk survive.
Pertimbangan terbaik dokter adalah bah1a resiko seksio sesarea bagi ibu lebih besar
daripada kemungkinan bagi bayinya untuksurvive. Pada situasi demikian kesulitan
dokter adalah mempertimbangkan keadaan spiritual, -isik, dan psikologis pasien.,2,*
c. =ustice
=ustice %keadilan adalah prinsip yang paling belakangan diterima. $ni adalah
prinsip etik yang paling kompleks, karena tidak hanya ke1ajiban dokter untuk
memberikan yang terbaik, tetapi juga peran dokter dalam mengalokasikan sumber
daya medik yang terbatas. Prinsip ini memperlakukan orang;orang dalam situasi yang
sama dengan penekanan kebutuhan, bukannya kekayaan dan kedudukan sosial.
Penentuan kriteria dimana pertimbangan adalah berdasarkan suatu keputusan moral
dan sangat kompleks menyebabkan kontroversi etik.,2,*
d. Pengambilan #eputusan 7tik
Pengambilan keputusan etik dalam bidang klinik tidak dapat secara khusus
mengandalkan pendekatan tunggal etika biomedik. +asalah klinik yang sering terlalu
kompleks untuk diselesaikan dengan aturan sederhana atau aplikasi yang kaku dari
prinsip;prinsip etik. #ebajikan seperti kehati;hatian, kejujuran dan kepercayaan,
yang memungkinkan prinsip;prinsip etik digunakan secara e-ekti- pada situasi dimana
terdapat kon-lik prinsip;prinsip atau nilai;nilai moral. #ebajikan khusus yang
ditekankan mungkin bervariasi dari satu keadaan ke yang lainnya,tetapi pada
penanganan kesehatan perempuan,haruslah ada kepekaan khusus untuk kebutuhan
perempuan. Selanjutnya pada hampir setiap situasi sulit yang membutuhkan 1a1asan
etik, terdapat tekanan antara keadaan dan kepentingan pasien individual dan
kepentingan komunitas. okter harus mengambil keputusan untuk bertindak, yang
mungkin saja betul menurut analisis rasional tertentu.,2
Seringkali lebih dari satu cara tindakan dapat dibenarkan secara moral.
-
7/25/2019 Etika Kedokteran Dalam Obstetri
11/17
masalah harus dilakukan dengan analisis rasional dari bermacam;macam -aktor yang
terlibat. #onsultasi dengan ahli yang berhubungan atau komite etik rumah sakit dapat
sangat membantu untuk pengambilan keputusan. Penting bagi dokter secara individu
untuk mengembangkan langkah;langkah pengambilan keputusan yang dapat
digunakan secara kosisten ketika masalah etik dihadapi.,2
/erikut ini langkah;langkah yang merupakan pedoman dalam pengambillan
keputusan etik.
$denti-ikasi pembuat keputusan .
Amumnya pasien dianggap mempunyai otoritas menerima atau menolak
pengobatan. Suatu saat kemampuan pasien mengambil keputusan tidak jelas.
#apasitas untuk membuat keputusan bergantung pada kemampuan pasien tersebut
untuk mengerti in-ormasi dan implikasinya, penilaian harus dibuat. =ika pasien
diperkirakan tidak mampu membuat keputusan, 1ali atau anggota keluarga pasien
harus berperan. alam kasus obstetrik 1anita hamil biasanya dianggap kompeten.
2 #umpulkan data,tetapkan -akta dan masalahnya.
" $denti-ikasi semua pilihan tindakan.
& 7valuasi pilihan;pilihan tindakan sesuai dengan nila;nilai dan prinsip;prinsip
yang terlibat.
5 $denti-ikasi kon-lik etika dan coba terapkan prioritas.
Doba terapkan masalah dalam kaitan prinsip etika yang terlihat %misalnya
beneficence-nonmalefience vs autonomy . Pertimbangkan prinsip;prinsip yang
mendasari tiap;tiap alasan yang dibuat.
' Seleksi tindakan yang paling baik. Doba dengan penyelesaian masalah secara
rasional.
* 7valuasi ulang keputusan setelah diimplementasikan. 3pakah keputusan terbaik
telah dibuat, pelajaran apa yang dapat diambil dari diskusi dan penyelesaian
masalah tersebut.
VIII. ASPEK ETIK PADA BEBERAPA MASALAH OBSTETRI
11
-
7/25/2019 Etika Kedokteran Dalam Obstetri
12/17
Pengen!a"ian Ke#u$uran
Sejak program #eluarga /erencana %#/ menjadi program nasional pada tahun
(*0, berbagai cara kontrasepsi telah dita1arkan dalam pelayanan #/ di $ndonesia,
mulai dari cara tradisional, barier, hormonal %pil, suntikan, susuk #/, $A3#8,
dan kontrasepsi mantap %#ontap. Program;program dalam upaya pengendalian
-ertilitas %program #eluarga /erencana telah dikembangkan demi kepentingan umat
manusia. Seorang dokter harus memberikan konseling kepada pasangan suami istri
%pasutri atau calon akseptor, dengan penjelasan lebih dahulu tentang kontraindikasi,
e-ekti-itas dan e-ek samping atau keamanan setiap jenis kontrasepsi, dan akhirnya
pasutri yang menentukan pilihannya !
+eskipun demikian, tidak ada satu pun metode #/ yang hingga saat ini dapat
memenuhi keamanan yang ideal, e-ekti-, reversibel, mudah, dan dapat diterima
agama. Apaya pengendalian -ertilitas sejauh dilakukan dengan bertanggungja1ab
memakai metode;metode yang teruji, termasuk kontrasepsi mantap secara etis dapat
diterima. ari cara;cara kontrasepsi tersebut di atas, maka cara 3#8 dan kontap
menjadi bahan diskusi yang hangat, terutama karena menyangkut aspek agama dan
hukum. +ekanisme kerja 3#8 adalah sebagai kontrasepsi dan juga kontranidasi,
sehingga menimbulkan dilema bagi seorang dokter. !
Pelaksanaan kontrasepsi mantap %kontap pada perempuan harus melalui
konseling yang hati;hati, sehingga merupakan keputusan melalui pilihan yang matang
yang dapat dipertanggungja1abkan dari segi kesehatan, etik, dan agama dari
pasangan yang bersangkutan. #ontap merupakan prosedur bedah dengan tujuan
penghentian kesuburan %#/ permanen 1alaupun masih ada teknik rekanalisasi dan
memiliki konsekuensi yang jauh. #ontap umumnya dilakukan bukan atas indikasi
medik. :leh karena itu dampak kontap tidak hanya pada individu melainkan pada
pasangan suami istri dan mungkin juga keluarga besar kedua pihak, sehingga
diperlukan konseling yang hati;hati. Informed consent harus ditandatangani oleh
suami istri.!,(
12
-
7/25/2019 Etika Kedokteran Dalam Obstetri
13/17
Ma#a"a% A$&r#i
+asalah aborsi telah dibahas di berbagai pertemuan ilmiah dalam lebih dari "
dekade terakhir ini, baik di tingkat nasional maupun regional, namun hingga 1aktu
ini 8ancangan Pengaturan Pengguguran berdasarkan Pertimbangan #esehatan belum
ter1ujud. Secara umum hal ini telah dicantumkan dalam undang;undang kesehatan,
namun penjabarannya belum selesai juga. #ehampaan hukum itu menyangkut pula
tindakan abortus provokatus pada kasus;kasus kehamilan karena perkosaan,
kehamilan pada usia remaja putri %usia kurang dari ' tahun, yang belum mempunyai
hak untuk menikah, kehamilan pada 1anita dengan gangguan ji1a, kegagalan
kontrasepsi dan 1anita dengan multipara.',!,0
Seorang dokter harus senantiasa mengingat akan ke1ajibannya melindungi
hidup insani %#:7#$ pasal 0. Andang;undang no.2" tahun ((2 tentang
kesehatan menyatakan bah1a dalam keadaan darurat, sebagai upaya menyelamatkan
ji1a ibu hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medik tertentu dan ini
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian, dengan persetujuan ibu
hamil yang bersangkutan atau suami atau keluarganya dan dilakukan pada sarana
kesehatan tertentu. okter hendaknya menyikapi dengan ari- agar tidak terjebak
dalam pertentangan tajam antara aliran Pro;6i-e yang secara ekstrim menolak aborsi
dan aliran Pro;Dhoice yang menghormati hak perempuan untuk secara bebas
menentukan apakah harus melanjutkan atau menghentikan kehamilannya dengan cara
aborsi. Pandangan yang simplistis tentang aliran pro;6i-e dan pro;Dhoice melahirkan
dua pandangan ekstrim yang merugikan. Seharusnya lebih banyak nuansa yang harus
dipertimbangkan secara ari-. isamping kehidupan janin, disisi lain ada kesehatan ibu
dan keluarganya. +engutamakan kehidupan janin dengan mengabaikan kondisi ibu
juga tidak manusia1i. Perlu dicari penyelesaian yang bijak apabila terjadi kon-lik
antara mempertahankan kehidupan janin dan kepentingan ibu agar diperoleh nuansa
yang etis.(,0
13
-
7/25/2019 Etika Kedokteran Dalam Obstetri
14/17
#e1ajiban dokter untuk menghormati kehidupan sesuai dengan la-al
sumpahnya seringkali menimbulkan dilema. Hadirnya janin dalam kandungan pada
kondisi tertentu dapat mengancam nya1a atau kesehatan ibu secara serius. Pada
tahun (*0 asosiasi kedokteran sedunia %C+3 mengeluarkan maklumat yang
dikenal dengan deklarasi :slo $sinya membenarkan tindakan aborsi atas indikasi
medik, dengan syarat diiFinkan oleh undang;undang negara yang
bersangkutan,diputuskan oleh sedikitnya dua orang dokter yang kompeten dalam
bidangnya dan dilaksanakan oleh dokter yang berkompeten. alam konstitusi CH:
%(&' diberikan interpretasi yang luas tentang sehat yaitu keadaan sejahtera baik
-isik, psikis, maupun sosial yang menyeluruh, bukan hanya ketiadaan sakit atau cacat.
/ila seorang ibu hamil tapi tidak dikehendakinya, berarti ibu tersebut terganggu
secara psikis, dengan kata lain ibu tersebut terganggu kesehatannya dan dibenarkan
melakukan aborsi atas indikasi medik. Tetapi bila kehamilannya dilanjutkan akan
menimbulkan dampak psikososial yang berat, misalnya pada kasus incest,perkosaan,
retardasi mental, kehamilan remaja, kegagalan #/, janin cacat berat, dan kehamilan
usia lanjut. #eadaan yang dramatis seperti itu dapat dipertimbangkan kasus demi
kasus. Tidak semua keadaan tersebut akan menyebabkan seorang ibu meminta untuk
aborsi. #eputusan untuk melakukan aborsi pada keadaan;keadaan seperti tersebut
diatas harus dibuat melalui konseling yang aman dan dapat dipertanggungja1abakn.0
Tekn&"&gi Re'r&!uk#i Buatan
ang dimaksud Teknologi 8eproduksi /erbantu %T8/ ialah penanganan
terhadap gamet %sel telur, spermatoFoa atau embrio sebagai upaya untuk
memperoleh kehamilan dari pasangan suami istri, apabila cara;cara alami atau teknik
kedokteran konvensional tidak memperoleh hasil. Pada tahun (*!, Steptoe I
7d1ards melahirkan bayi tabung pertama 6ouise /ro1n di $nggris, hasil Jertilisasi $n
Eitro %$EJ dan Pemindahan 7mbrio %P7. $ni merupakan terobosan yang telah
mengubah dunia kedokteran terutama di bidang reproduksi manusia.
14
-
7/25/2019 Etika Kedokteran Dalam Obstetri
15/17
i $ndonesia, bayi tabung pertama lahir 0 tahun kemudian %(!! hasil upaya
Tim +elati 8S3/ Harapan #ita =akarta. $EJ dan P7 merupakan upaya terakhir
untuk menolong pasangan suami istri memperoleh keturunannya, karena upaya ini
memerlukan biaya yang besar, keberhasilan 4take home baby yang rendah dan
menyebabkan stres pada pasangan suami istri yang bersangkutan. Selain cara $EJ dan
P7 telah dikembangkan pula teknologi reproduksi buatan lainnya seperti Tandur 3lih
Bamet atau 7mbrio $ntra Tuba dan Suntikan Sperma $ntra Sitoplasmik. ang
termasuk T8/ yaitu inseminasi buatan, Jertilisasi in Eitro dan pemindahan embrio,
Bamete $ntra Jallopian Trans-er %B$JT, Kygote $ntra Jallopian Trans-er %K$JT,
Dryopreservation dan $ntra Dytoplasmic Sperm $njection %$DS$. Penyelenggaraan
T8/ harus berpegang pada prinsip beneficence, nonmalefience, autonomy dan
justice. Sebelum menjalani T8/ pasangan suami istri berhak mendapatkan informed
consent yang memadai tentang pilihan teknik, kemungkinan kegagalan,
kemungkinan terjadinya kehamilan ganda serta kondisi lingkungan, kultur sosial dan
moralagama yang akan mempengaruhi teknik yang akan dijalankan. ',!,
ari segi hukum, di $ndonesia telah terdapat peraturan perundang;undangan
tentang kehamilan di luar cara alami itu, yaitu bah1a cara tersebut hanya dapat
dilakukan pada pasangan suami istri yang sah, dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan ke1enangan untuk itu, dan pada sarana kesehatan yang
memenuhi syarat %AA #esehatan, pasal '. engan demikian, masalah donasi oosit,
sperma dan embrio, masalah ibu pengganti adalah bertentangan dengan hukum yang
berlaku dan juga etik kedokteran.',!,
15
-
7/25/2019 Etika Kedokteran Dalam Obstetri
16/17
DA(TAR PUSTAKA
. Pra1irohardjo S.Etika alam !elayanan "ebidanan,dalam ilmu "ebidanan edisikeempat. =akarta @ PT /$
-
7/25/2019 Etika Kedokteran Dalam Obstetri
17/17
[email protected];etika;dalam;
pelayanan;kebidanan
5. Jebri.!rinsip Etika dan #oralitas alam !elayanan "ebidanan. LonlineM. 200!.
Lcited on 20,