etika kedokteran

51
PEMICU 4 ETIKA SILVINA ISDITYA

Upload: sisditya

Post on 13-Apr-2016

41 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

BLOK ETIKA

TRANSCRIPT

Page 1: Etika Kedokteran

PEMICU 4 ETIKA

SILVINA ISDITYA

Page 2: Etika Kedokteran

Sistematik Pemeriksaan Forensik Khusus Korban Perlukaan

• Menentukan identitas• Menentukan jenis luka• Menentukan jenis kekerasan yang

menyebabkan luka• Menentukan kualifikasi luka

Page 3: Etika Kedokteran

Menentukan Jenis Luka• Pembagian luka pada tubuh jasmani:– Luka iris, sayat– Luka tusuk– Luka bacok luka terbuka– Luka robek– Luka tembak– Luka lecet– Luka memar– Luka bakar– Luka listrik– Patah tulang– Luka tangkis

Page 4: Etika Kedokteran

• Luka pada jiwa/ rohani– KUHP ps 351 ayat 4: “Dengan penganiayaan

disamakan merusak kesehatan dengan sengaja”– KUHP ps 90: “Salah satu keadaan yang

dimaksudkan dengan luka berat adalah terganggunya daya fikiran selama empat minggu lebih”–Diperlukan pemeriksaan psikiatris untuk

mengetahui apakah korban menderita gangguan jiwa sebagai akibat perlakuan orang lain

Page 5: Etika Kedokteran

Menentukan Jenis Kekerasan yang Menyebabkan Luka

• Jenis kekerasan:– Kekerasan mekanik– Kekerasan fisik– Kekerasan kimiawi– Kekerasan jiwa

• Dokter hanya dapat menjelaskan mengenai jenis kekerasan saja

• Satu benda dapat menyebabkan lebih dari satu jenis luka

Page 6: Etika Kedokteran

Menentukan Kualifikasi Luka

• Untuk memenuhi UU KUHP:– Ps 351 ayat 1 dan ayat 2– Ps 352 ayat 1– Ps 353 ayat 2– Ps 354 ayat 1– Ps 360 ayat 1 dan ayat 2

Page 7: Etika Kedokteran

• 3 kualifikasi luka:– Luka yg tidak mengakibatkan penyakit atau halangan

dalam melakukan pekerjaan atau jabatan– Luka yg mengakibatkan penyakit atau halangan dalam

melakukan pekerjaan atau jabatan untuk sementara waktu

– Luka yg dimaksudkan dalam KUHP ps 90:• Penyakit atau luka yg tak dapat diharapkan akan sembuh

dengan sempurna atau yg dapat mendatangkan bahaya maut• Senantiasa tidak cakap mengerjakan pekerjaan jabatan atau

pekerjaan pencaharian• Tidak dapat lagi memakai salah satu panca indra• Mendapat cacat besar• Lumpuh (kelumpuhan)• Akal (tenaga paham) tidak sempurna lebih lama dari empat

minggu• Gugurnya atau matinya kandungan seorang perempuan

Page 8: Etika Kedokteran

Penentuan Umur Luka• Dilakukan atas dasar sifat-sifat yang terdapat pada

luka yang diperiksa• Memar luas dan dalam merah atau merah gelap

untuk beberapa hari atau minggu• Memar superfisial berwarna merah, merah

gelap atau hitam jika memar baru, tidak > 24 jam

• Akhir minggu pertama: kehijauan berakhir sampai akhir minggu kedua timbul warna kuning

• Memar tidak besar hilang pada akhir minggu keempat

Page 9: Etika Kedokteran

Kekerasan Mekanik dan Artinya bagi Penyidikan

Jenis kekerasan mekanik Jenis luka Hubungan dengan cara kematian

Tajam a. Iris, sayatb. Tusukc. Bacok

Pembunuhan, bunuh diriPembunuhan, bunuh diriPembunuhan

Tumpul a. Lecet

b. Memarc. Robek

Kecelakaan, pembunuhan, bunuh diriKecelakaan, pembunuhanKecelakaan, pembunuhan

Senjata api a. Luka tembak Pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan

Page 10: Etika Kedokteran

• Luka akibat benda tajam yang sering dijumpai:– Luka iris (incised wound, cut, slash, slice)– Luka tusuk (penetrating wound, stab puncture,

perforation)• Memar atau luka memar:

pengumpulan darah dalam jaringan yg terjadi sewaktu orang masih hidup (intra vital), dikarenakan pecahnya pembuluh darah (kapiler), akibat kekerasan benda tumpul

Page 11: Etika Kedokteran

• Memar dapat berpindah ke tempat lain karena darah mengalir mencari tempat yg lebih rendah, kekerasan mekanik mengenai jaringan longgar, atau korban usia tua

• Pada beberapa keadaan, luka memar dapat memberikan gambaran dari bentuk benda (permukaan) yang mengenai tubuh

Page 12: Etika Kedokteran

• Ciri luka akibat benda tajam:– Keadaan sekitar luka tenang tidak ada luka lecet

atau memar– Luka rata dan dari sudut-sudut luka yg runcing

seluruhnya atau hanya sebagian• Ciri luka robek akibat benda tumpul:– Sekitar luka tidak tenang– Terdapat memar atau lecet– Tepinya tidak rata– Terdapat jembatan jaringan– Pada daerah yg berambut akan tampak akar

rambut yg hancur atau terangkat

Page 13: Etika Kedokteran

Kekerasan Fisik & Artinya bagi Penyidikan

Jenis kekerasan fisik Jenis luka Hubungan dengan cara kematian

Listrik a. Electric markb. Joule burnc. Exogenous burns

Kecelakaan, pembunuhanKecelakaan, pembunuhanKecelakaan

Petir a. Surface burnsb. Linear burnsc. Arborescence/ filigree-

burns

KecelakaanKecelakaanKecelakaan

Suhu tinggi a. Luka bakar (dry heat)

b. Luka bakar (scaid)

Kecelakaan, bunuh diri, pembunuhanKecelakaan, pembunuhan

Suhu rendah a. Frostbite, immersion foot hypothermia

Kecelakaan

Page 14: Etika Kedokteran

Kekerasan Kimiawi dan Artinya bagi Penyidikan

Jenis kekerasan kimiawi Luka bakar pada kulit/ mukosa

Hubungan dengan cara kematian

Asam organik1.As. Karbol (phenol)2.As. Oksalat

Abu-abu keputih-putihanAbu-abu kehitam-hitaman

Bunuh diri, kecelakaanBunuh diri, kecelakaan

Asam an organik1.As. Sulfat, as. Khlorida

2.As. Nitrat

Abu-abu kemudian menjadi hitam coklat Bunuh diri, kecelakaan,

pembunuhanBunuh diri, kecelakaan

Kausatik alkali Abu-abu keputih-putihan Bunuh diri, kecelakaan, pembunuhan

Garam logam berat1.Zinc-clorida2.Mercury-chlorida

Keputih-putihanBiru keputihan, pendarahan

Bunuh diri, kecelakaanBunuh diri, kecelakaan

Page 15: Etika Kedokteran

6 cara mendeteksi tidak berfungsinya sistem kardiovaskuler :

• Denyut nadi berhenti pada palpasi.• Detak jantung berhenti selama 5-10 menit pada

auskultasi.• Elektro Kardiografi (EKG) mendatar/flat.• Tes magnus : tidak adanya tanda sianotik pada ujung

jari tangan setelah jari tangan korban kita ikat.• Tes Icard : daerah sekitar tempat penyuntikan larutan

Icard subkutan tidak berwarna kuning kehijauan.• Tidak keluarnya darah dengan pulsasi pada insisi arteri

radialis.

Page 16: Etika Kedokteran

Traumatologi (Kecederaan)

Traumatologi (kecederaan) adalah putusnya atau rusaknya kontinuitas jaringan akibat trauma / injury.

Page 17: Etika Kedokteran

Ada 3 pembagian traumatologi (kecederaan), yaitu :

Mekanik FisikKimia

4 penyebab mekanik tjdnya trauma:1. Kekerasan benda tumpul (blunt force injury).2. Kekerasan benda tajam.3. Senjata api.4. Bahan peledak / bom.

2 penyebab kimia tjdnya trauma :1. Asam kuat2. Basa kuat

Ada 3 penyebab fisik tjdnya trauma :1. Suhu (thermal burn)2. Listrik (electrical burn)3. Petir (lightning/eliksem)

jenis luka akibat kekerasan benda tumpul yaitu:

1. Luka lecet (abrasion) : tekan, geser & regang

2. Luka memar (contussion)3. Luka robek, retak, koyak

(laceration)

jenis luka akibat kekerasan benda tajam,yaitu :1. Luka iris / luka sayat (incissed wound)2. Luka tusuk (stab wound)3. Luka bacok (chop wound)

jenis suhu yang menyebabkan trauma (kecederaan), yaitu :1. Trauma dingin (cold trauma)2. Trauma panas (heat trauma) : scald / moist heat & burn / dry heat

Page 18: Etika Kedokteran

Luka akibat kekerasan benda tumpul

• Memar( kontusio, hematom): suatu perdarahan dalm jaringan bawah kulut/ kutis akibat pecahnya kapiler dan vena , yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul.

• Luka lecet (ekskoriasi, abrasi): luka akibat cedera pada epidermis yang bersentuhan dengan benda yg memiliki permukaan kasar atau runcing .– Luka lecet gores : diakibatkan oleh benda runcing (misalnya kuku jari yang

menggores kulit) yg menggeser permukaan kulit(epidermis) di depannya dan menyebabkan lapisan tersebut terangkat menunjukkan arah kekerasan yg terjadi.

– luka lecet serut : variasi dari luka lecet gores yang daerah persentuhannya dengan permukaan kulit lebih lebar. Arah kekerasan ditentukan : melihat tumpukan epitel

– Luka lecet tekan : penjejakan benda tumpul pada kulit . Ct : daerah kulit yang kaku dengan warna lbh gelap dr sekitarnya akibat menjadi lebih padatnya jaringan yang tertekan serta terjadinya pengeringan yg berlangsung pasca mati.

Page 19: Etika Kedokteran

– Luka lecet geser : tekanan linier pada kulit disertai gerakan bergeserc, misal pada kasus gantung atau jerat serta pada korban pecut.

• Luka robek : luka terbuka akibat trauma benda tumpul , yang menyebabkan kulit teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampauimaka akan terjadi robekan pd kulit.ciri : bentuk tidak beraturan, tepi atau dinding tidak rata, tampak jembatan jaringan antara kedua tepi luka, bntuk dasar luka tdk beraturan, sering tampak luka lecet atau luka memar disisi luka.

Page 20: Etika Kedokteran

Luka Robek Luka Iris

Memar dan lecet + -

Rambut Utuh Terpotong

Jembatan jaringan

+ -

Sudut/tepi luka Tumpul Tajam

Page 21: Etika Kedokteran

• Cedera kepala : tulang tengkorak yg tdk terlindungi oleh kulit hanya mampu menahan benturan sampai 40 pound/ inch.dilindungi : 425900 pound/inch.– Perdarahan epideral : cedera kepala yg mnimbulkan patah

tulang tengkorak yg melewati sulcus a. meningea media.– Perdarahan subdural : robeknya sinus , vena jembatan ,

arteri basilaris atau berasal dari perdarahan subarakhnoid– Perdarahan subarakhnoid: berasal dari fokus kontusio/

laserasi jaringan otak.

Page 22: Etika Kedokteran

MEMAR• Adalah suatu perdarahan dalam jaringan mawah kulit/

kutis akibat pecahnya kapiler & vena, yg disebabkan o/ kekerasan benda tumpul.

• Akibat gravitasi, lokasi hematom mungkin terletak jauh dari letak benturan, misalnya kekerasan benda tumpul pd dahi menimbulkan hematom palpebra.

• Umur luka memar secara kasar dapat diperkirakan melalui perubahan warna:– Saat timbul: merah ungu/ hitam– 4-5 hari kemudian: hijau– 7-10 hari: kuning– 14-15 hari: menghilang.

Page 23: Etika Kedokteran

Hematom Ante Mortem vs Livor Mortis

• Hematom ante mortem yg timbul bbrp saat sblm kematian biasanya akan menunjukkan pembengkakan & infiltrasi darah dalam jaringan dpt dibedakan dr lebam mayat dgn melakukan penyayatan kulit.

• Pd lebam mayat (hipostasis pascamati) darah akan mengalir keluar dr P.D yg tersayat bila dialiri air penampang sayatan akan tampak bersih, sedangkan pd hematom penampang sayatan tetap berwarna merah kehitaman.

• Tetapi harus diingat bahwa pd pembusukan jg tjd ekstravasasi darah yg dpt mengacaukan pemeriksaan ini.

Page 24: Etika Kedokteran

Perbedaan hematom & lebam mayat

HEMATOM LEBAM MAYAT

Kejadian intravital Kejadian post mortem

Terdapat pembengkakan Pembengkakan (-)

Darah tidak mengalir Darah akan mengalir keluar dari pembuluh darah yang tersayat

Penampang sayatan nampak merah kehitaman

Jika dialiri air penampang sayatan nampak bersih

Page 25: Etika Kedokteran

Cedera akibat kekerasan benda tumpul yang mempunyai tepi rata , misalnya tepi meja, lempengan besi, gigi, dsb.ciri: luka tumpul, bntuknya beraturan

• Jejas- gigit (bite-mark): luka lecet atau tekan berbentuk garis lengkumg terputus-putus. – Korban hidup : kula umumnya “baik” bentuk dan

ukurannya sampai 3 jam pasca trauma , stelah itu dapat berubah bentuk akibat elastisitas kulit

Luka akibat kekerasan benda setengah tajam

Page 26: Etika Kedokteran

• Gambaran luka : tepi & dinding luka rata, berbentuk garis, tidak terdapat jembatan jaringan dan dasar luka berbentuk garis atau titik.

• Dapat berupa luka iris atau sayat, luka tusuk dan luka bacok.

Luka akibat kekerasan benda tajam

Page 27: Etika Kedokteran

Umumnya luka akibat kekerasan benda tajam pada kasus pembunuhan , bunuh diri, atau kecelakaan memiliki ciri :

Pembunuhan Bunuh diri KecelakaanLokasi luka Sembarang Terpilih TerpaparJumlah luka Banyak Banyak Tunggal/

banyakPakaian Terkena Tidak terkena TerkenaLuka tangkis Ada Tidak ada Tidak adaLuka percobaan

Tidak ada Ada Tidak ada

Cedera sekunder

Mungkin ada Tidak ada Mungkin ada

*dengan perkelahian

Page 28: Etika Kedokteran

• Senjata api : senjata yg menggunakan tenaga hasil peledakan mesiu, dapat melontarkan proyektil (anak peluru) yg berkecepatan tinggi melalui larasnya.

• Luka tembak– LTM :

• LTM jarak jauh : dibentuk komponen anak peluru• LTM jarak dekat : komponen anak peluru dan butir- butir mesiu yg tdk habis terbakar• LTM jarak sgt dekat: komponen anak peluru butir mesiu, jelaga dan panas/ api.• LTM tempel : dibentuk seluruh komponen dan jejas dan jejas laras.

– LTK : • LTK >LTM = deformitas anak peluru , bergoyangnya anak peluru dan terikutnya jaringan

tulang yg pecah keluar dari LTK.• LTK<LTM= luka tembak tempel/ kontak atau pada anak peluru yg kehabisan tenaga

pada saat akan keliar meninggalkan tubuh

Luka akibat tembakan senjata api

Page 29: Etika Kedokteran

• Luka bakar terjadi akibat kontak kulit dengan benda bersuhu tinggi .

• Kerusakan kulit bergantung dari tinggi suhu & lama kontak

• Kontak kulit dengan uap air panas selama 2 detik mengakibatkan suhu kulit pada kedalaman 1 mm dapat mncapai 66 C, sdgkn pd ledakan bensin mncapai 47 C. luka bakar tejd pada : 43-44 C(kontak cukup lama)

Luka akibat suhu/ temperatur

Page 30: Etika Kedokteran

• luka bakar yg terjadi digolongkan : – Eritema–Vesikel dan bullae–Nekrosis koagulatif–Karbonisasi

• Kematian pd luka bakar :– Syok neurogen ; commotio neuro-vascularis–Gangguan permeabilitas akibat

penglepasan histamin dan kehilangan NaCl kulit yg cepat (dehidrasi)

Page 31: Etika Kedokteran

• Pemaparan terhadap suhu rendah (puncak gunung) dapat menyebabkan kematian mendadak.

• Mekanisme: kegagalan pusay pengatur suhu maupun akibat rendahnya disosiasi oxy-Hb.

• Pada kulit terjadi luka dengan drajat kelainan:–Hiperemia– Edema dan vesikel–Nekrosis–Pembekuan disertau kerusakan jaringan

Page 32: Etika Kedokteran

• Faktor yg berperan : tegangan, kuat arus, tahanan kulit, luas dan lama kontak.

• Luka : kerusakan lapisan tanduk kulit sbgai luka bakar dengan tepi yg menonjol , di sekitarnya terdapat daerah yg pucat dikelilingi oleh kulit yg hiperemi. Bentuk sesuai benda penyebab, metalisasi.

• Kematian : fibrilasi ventrikel, kelumpuhan otot pernapasan dan kelumpuhan pusat pernapasan.

Luka akibat trauma listrik

Page 33: Etika Kedokteran

• Petir: loncatan arus listrik tegangan tinggi antar awan dengan tanah . Tegangan: 10 MV, kuat arus 100000 A.

• Pada korban akan ditemukan :– aboresent mark (kemerahan kulit seperti percabangan

pohon ),– metalisasi(pemindahan partikel metal dari benda yg

dipakai ke dalam kulit)– magnetisasi(benda metal yg dipakai berubah menjadi

magnet)– Pakaian sering terbakar dan robel-robek akibat ledakan

/panas .

Luka akibat petir

Page 34: Etika Kedokteran

• Barotrauma aural : rasa nyeri ringan dan berdengung pada telinga yg sering dijumpai pada saat pesawat lepas landas atau pada saat akan mendarat atau waktu menyelam.

• Barotrauma pulmoner: dapat berkembang menjadi empfisema, pneumotoraks, kerusakan jaringan paru dan emboli udara

• Penyakit dekompresi : reaksi fisiologis terhadap tekanan tinggi. Gejala utama : nyeri, pusing, paralisis, napas pendek, kelelahan ekstremitas dan kolaps.

Luka akibat tekanan udara

Page 35: Etika Kedokteran

• Efek korosif dari asam kuat dan basa kuat • Asam kuat : mengkoagulasikan protein luka

korosif yg kering , keras seperti kertas perkamen .• Basa kuat membentuk reaksi penyambungan

intra sel sehingga menimbulkan luka basah , licin, dan kerusakan akan terus berlanjut sampai dalam.

• Bentuk luka : sesuai dengan mengalirnya bahan cair tersebut.

Luka akibat trauma bahan kimia

Page 36: Etika Kedokteran

• Sangat jarang terjadi • Umumnya tidak berkaitan dgn kedokteran

forensik

Luka akibat radiasi dan trauma akustik

Page 37: Etika Kedokteran

Ada 9 hal yang penting kita periksa, catat & laporkan pada kasus trauma (kecederaan), yaitu :

1. Memotret korban.2. Menghitung jumlah luka.3. Menentukan lokasi luka.4. Mengukur luka.5. Menentukan sifat / ciri-ciri luka.6.Mencari benda asing : pecahan kaca, ujung pisau yg patah.7. Menentukan intravitalitas luka.8.Memperkirakan luka sebagai penyebab kematian korban

atau bukan.9.Memperkirakan cara terjadinya luka apakah kasus

pembunuhan, bunuh diri, atau kecelakaan.

Page 38: Etika Kedokteran

• Lokasi luka ditentukan berdasarkan garis aksis & garis ordinat. Garis aksis adalah garis hayal yang mendatar melalui umbilikus atau papilla mammae atau ujung skapula. Garis ordinat adalah garis hayal yang melalui sternum atau vertebra.

• U/ luka tembak, menentukan lokasi luka dgn cara mengukur dari tumit kemudian ukur jaraknya dari garis yg melalui tulang dada/ punggung pada sebelah kanan atau kirinya. Berguna u/ rekonstruksi bila korban tertembak pada posisi berdiri & u/ mencari anak peluru atau persembunyian sii penembak .

• Ukuran luka ditentukan dgn mengukur panjang luka & kedalaman luka.

Page 39: Etika Kedokteran

Ada 5 hal yang penting kita periksa u/ menggambarkan sifat-sifat atau ciri-ciri luka si korban,yaitu :

1. Sudut luka, tepi luka dan dasar luka.2. Ada tidaknya jembatan jaringan.3. Terpotong tidaknya rambut pada luka korban.4. Ada tidaknya memar atau lecet di sekitar luka.5. Ada tidaknya sesuatu yang keluar dari luka.

Page 40: Etika Kedokteran

PENYIDIKAN PD KASUS PENEMBAKAN

• Memperoleh kejelasan permasalahan :– Apakah luka yg diperiksa memang benar luka tembak– Apakah luka tembak tsb luka tembak msk atau keluar– Termsk jns apa senjata yg menyebabkan luka– Pd jrk brp penembakan dilakukan– Dr arah mana penembakan dilakukan– Bagaimana posisi korban & posisi penembak– Apakah penembakan tsb yg menyebabkan kematian– Brp x korban terkena tembakan

Page 41: Etika Kedokteran

LUKA TEMBAK MASUK• Akibat api (flame effect) : luka bakar, dmnkulit yg

terbakar terlihat kering, hangus, kaku pd perabaan• Akibat asap (smoke effect) : kelim jelaga tampak sbg

lap kelabu kehitaman disekitar lubang luka, mdh dihapus

• Akibat butir2 mesiu (gun powder effect) : kelim tatto tampak bintik2 hitam bercampur luka lecet & perdarahan, tdk dpt dihapus

• Akibat anak peluru (bullet effect) : luka terbuka dikelilingi kelim lecet, bl senjata sering dibersihkan akan didapat pula kelim kesat/lemak

Page 42: Etika Kedokteran

• Akibat partikel logam (metal effect) : luka lecet/robek kcl disekitar lubang luka

• Akibat moncong senjata (muzzle effect) : jejas laras yg tjd pd kasus luka tembak tempel, tampak sbg luka lecet tekan atau memar yg bentuknya sesuai moncong senjata

• Kel patah tulang : tampak jls pd tulang pipih, dmn kerusakan pd tulang bag luar lbh kcl dibanding yg dlm

Page 43: Etika Kedokteran

LUKA TEMBAK KELUAR

• Memberikan informasi :– Arah tembakan– Sikap dr korban pd saat penembakan– Jmlh peluru yg msh terdapat pd tubuh korban

Page 44: Etika Kedokteran

Fk yg mempengaruhi bsrnya luka tembak keluar :

–Kecepatan anak peluru wkt keluar– Luas permukaan anak peluru–Pergerakan anak peuru yg tdk beraturan dlm

tubuh–Ada tdknya frakmen tulang yg ikut keluar–Ada tdknya tulang dibawah kulit tempat luka

tembak keluar–Ada tdknya benda yg menekan kulit pd tempat

keluar anak peluru

Page 45: Etika Kedokteran

Luka tembak masuk Luka tembak keluar

Ukurannya kecil (berupa satu titik/stelata/bintang), karena peluru menembus kulit seperti bor dengan

kecepatan tinggi

Ukurannya lebih besar dan lebih tidak teratur dibandingkan luka tembak masuk,

karena kecepatan peluru berkurang hingga menyebabkan robekan jaringan.

Pinggiran luka melekuk kearah dalam karena peluru menmebus kulit dari luar

Pinggiran luka melekuk keluar karena peluru menuju keluar.

Pinggiran luka mengalami abrasi Pinggiran luka tidak mengalami abrasi.Bisa tampak kelim lemak. Tidak terdapat kelim lemak

Pakaian masuk kedalam luka, dibawa oleh peluru yang masuk. Tidak ada

Pada luka bisa tampak hitam, terbakar, kelim tato atau jelaga. Tidak ada

Pada tulang tengkorak, pinggiran luka bagus bentuknya. Tampak seperti gambaran mirip kerucut

Bisa tampak berwarna merah terang akibat adanya zat karbon monoksida. Tidak ada

Disekitar luka tampak kelim ekimosis. Tidak ada

Luka tembak masuk Luka tembak keluar

Perdarahan hanya sedikit. Perdarahan lebih banyakPemeriksaan radiologi atau analisis

aktivitas netron mengungkapkan adanya lingkaran timah atau zat besi di

sekitar luka.

Tidak ada

Page 46: Etika Kedokteran

SENAPAN PISTOLKONTAK1.Keras, dangkal disekitar tulang

2.Keras, tdk dangkal disekitar tulang3.longgar

Penampakkan ”eksplosif” Jelaga pada tepi luka dan dalam di dalam jaringan, di atas tulangGambaran moncong senjataDefek sirkularJelaga pada jaringan yang lebih dalamKorona (ditambah dengan 2)

Penampakkan ”eksplosif”Jelaga pada tepi luka dan dalam di dalam jaringan, di atas tulangGambaran moncong senjataDefek sirkularJelaga pada jaringan yang lebih dalamSama dengan 2

Page 47: Etika Kedokteran

JARAK DEKAT Jelaga (gas mesiu)

Bubuk mesiu bebas

Jelaga (gas mesiu)Terbakar (gas mesiu)Bubuk mesiu bebasTanda gumpalan cabang

JARAK SEDANG Kelim tato (bubuk mesiu)

Kelim tato (bubuk mesiu)Tepi luka yang tidak rataStippling (isi plastik pada selongsong)

JARAK JAUH Luka saja Luka tidak rata dengan defek satelitMakin jauh jarak tembak: satelit makin banyak, terlihat penggumpalan

Page 48: Etika Kedokteran

VeR PADA KASUS PERLUKAAN• Terhadap setiap pasien yang diduga korban

tindak pidana meskipun belum ada surat permintaan VeR dari polisi, dokter harus membuat catatan medis atas semua hasil pemeriksaan medisnya secara lengkap dan jelas shg dapat digunakan untuk pembuatan VeR

• Umumnya:– Luka ringan: datang ke dokter setelah melapor ke

penyidik shg membawa surat permintaan VeR– Luka sedang-berat: datang ke dokter lebih dulu

Page 49: Etika Kedokteran

• Bagian Pemberitaan– Disebutkan KU korban sewaktu datang– Luka2 / cedera / penyakit yang ditemukan pada

pem. Fisik: letak, jenis, sifat luka, ukuran luka– Pemeriksaan penunjang– Tindakan medis yg dilakukan– Riwayat perjalanan penyakit selama perawatan– Keadaan akhir saat perawatan selesai– Gejala yang dpt dibuktikan scr objektif dapat

dimasukkan dalam VeR

Page 50: Etika Kedokteran

Visum et Repertum korban hidup visum yg diberikan u/ korban luka-luka k/ kekerasan, keracunan, perkosaan, psikiatri.

• Visum et Repertum lgsg Langsung diberikan stlh pemeriksaan Korban, contoh VetR Jenasah.

• Visum et Repertum sementara– VetR yg diberikan pd korban yg msh dirawat– VetR yg diterbitkan belum ada kesimpulan

k/ menunggu observasi lebih lanjut.

Page 51: Etika Kedokteran

– Ada 5 manfaat dibuatnya VetR sementara, yaitu• Menentukan apakah ada tindak pidana atau tidak• Mengarahkan penyelidikan• Berpengaruh terhadap putusan untuk melakukan

penahanan sementara terhadap terdakwa• Menentukan tuntutan jaksa• Medical record

• Visum et Repertum lanjutan– Merupakan lanjutan dari VetR sementara, dibuat setelah

korban sembuh/meninggal.– Tgl & No. VetR sementara dicantumkan– Telah ada kesimpulannya setelah diobservasi