eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus r

4
Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus R—O—R’, dengan R dapat berupa alkil maupun aril.Eter dapat berbentuk rantai terbuka maupun siklik.Bila besar cincin (termasuk oksigen) lima anggota atau lebih, maka sifat eter itu mirip eter rantai terbuka padanannya. Epoksida adalah senyawa eter berbentuk siklik yang beranggotakan tiga dan merupakan hasil oksidasi dari alkena. Oleh karena itu, nama senyawa epoksida sering diturunkan dari nama alkenanya sebelum dioksidasi menjadi eter, dan diberi akhiran –oksida atau dengan nama kedua alkil yang terikat.Epoksida lebih reaktif daripada eter lain karena ukuran cincinnya kecil.Terdapat beda laju reaksi antara eter rantai terbuka dan epoksida karena oksigen dalam suatu eter siklik (epoksida) kurang mengalami rintangan sterik dibandingkan dalam rantai terbuka sebab substituen-substituen alkilnya terikat ke belakang dalam suatu rantai. Tabel 7.3 sifat fisis beberapa eter dan epoksida No . Nama Rumus Titi k didi h o C Rapatan g/ml pada 20 o C Kelarut an dalam H 2 O 1. Dimetil eter CH 3 OCH 3 -24 gas 2. Dietil eter CH 3 CH 2 OCH 2 CH 3 34,6 0,71 8 gr/100m L 3. Tetrahidro furan(THF) 66 0,89 4. Oksirana (etilena oksida) O CH 2 CH 2 13,5 0,88 (pada 10 o )

Upload: mujie

Post on 14-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ngh

TRANSCRIPT

Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus ROR, dengan R dapat berupa alkil maupun aril.Eter dapat berbentuk rantai terbuka maupun siklik.Bila besar cincin (termasuk oksigen) lima anggota atau lebih, maka sifat eter itu mirip eter rantai terbuka padanannya. Epoksida adalah senyawa eter berbentuk siklik yang beranggotakan tiga dan merupakan hasil oksidasi dari alkena. Oleh karena itu, nama senyawa epoksida sering diturunkan dari nama alkenanya sebelum dioksidasi menjadi eter, dan diberi akhiran oksida atau dengan nama kedua alkil yang terikat.Epoksida lebih reaktif daripada eter lain karena ukuran cincinnya kecil.Terdapat beda laju reaksi antara eter rantai terbuka dan epoksida karena oksigen dalam suatu eter siklik (epoksida) kurang mengalami rintangan sterik dibandingkan dalam rantai terbuka sebab substituen-substituen alkilnya terikat ke belakang dalam suatu rantai.Tabel 7.3 sifat fisis beberapa eter dan epoksidaNo.NamaRumusTitik didih oCRapatan g/ml pada 20oCKelarutan dalam H2O

1.Dimetil eterCH3OCH3-24gas

2.Dietil eterCH3CH2OCH2CH334,60,718 gr/100mL

3.Tetrahidrofuran(THF) 660,89

4.Oksirana (etilena oksida) O CH2CH213,50,88 (pada 10o)

5.Metiloksirana (propilena oksida) O

CH3CHCH234,50,86 (pada 0o)

AnalisisDalam tabel di atas telah dijelaskan mengenai beberapa sifat-sifat fisis dari eter dan epoksida.Meliputi titik didih,rapatan dan kelarutan dalam air.Molekul eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sesamanya sehingga titik didihnya rendah.Titik didih eter dipengaruhi oleh bentuk rantai dan jumlah atom C. Eter dengan bentuk rantai terbuka titik didihnya lebih rendah dibandingkan dengan eter bentuk rantai siklik (epoksida). Terdapat beda laju reaksi karena oksigen dalam suatu eter siklik kurang mengalami rintangan sterik dibandingkan dalam rantai terbuka sebab substituen-substituen alkilnya terikat ke belakang dalam suatu rantai. Titik didih eter juga meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah atom karbon karena jumlah Mr semakin banyak. Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa dimetil eter memiliki titik didih sebesar -24 o C;dietil eter sebesar 34,6 o C; tetrahidrofuran sebesar 66 o C; oksirana sebesar 13,5 o C; dan metiloksirana sebesar 34,3 o C. Dimetil eter titik didihnya paling kecil karena berbentuk rantai terbuka dan hanya memiliki 2 atom C sehingga memiliki jumlah Mr yang kecil sedangkan tetrahidrofuran memiliki titik didih paling tinggi karena berbentuk rantai siklik, memiliki 4 atom C sehingga memiliki jumlah Mr yang besar. Dietil eter memiliki jumlah atom C yang sama dengan tetrahidrofuran dan Mr yang lebih besar dibandingkan tetrahidrofuran namun dietil eter berbentuk rantai terbuka sehingga memiliki rintangan sterik yang besar.Hal ini yang menyebabkan titik didih dietil eter lebih rendah dibandingkan tetrahidrofuran.Rapatan pada eter dan epoksida dipengaruhi oleh titik didih dan jumlah atom C. Semakin rendah titik didih eter dan epoksida maka eter semakin mudah menguap dan rapatan meningkat seiring bertambahnya atom C pada gugus fungsinya.Pada tabel diatas dimetil eter memiliki titik didih yang paling rendah dan jumlah atom C yang sedikit sehingga memiliki rapatan berbentuk gas dan mudah menguap sedangkan pada tetrahidrofuran yang memiliki titik didih paling besar dan jumlah atom C yang besar memiliki rapatan yang besar pula yaitu 0,89 g/mL.Kelarutan eter dalam air dipengaruhi oleh rantai alkil,berat molekul serta bentuk rantai.Semakin banyak rantai alkil dalam eter atau semakin banyak jumlah atom C dan semakin besar berat molekul maka semakin kurang kelarutannya di dalam air. Rantai yang berbentuk terbuka kelarutannya lebih rendah dibandingkan dengan kelarutan rantai bentuk siklik.Pada tabel diatas dimetil eter sangat larut dalam air.Hal ini dikarenakan dimetil eter memiliki jumlah atom C yang sedikit sehingga dapat larut sempurna dalam air. Pada dietil eter kelarutannya dalam air adalah 8g/100mL.Hal ini dikarenakan dietil eter memiliki jumlah atom C sebanyak 4 atom dan atom oksigennya tidak terpapar ikatan hidrogen sehingga dietil eter tidak larut sempurna. Eter siklik seperti tetrahidrofuran, oksirana (etilena oksida) dan metiloksirana (propilena oksida) sangat larut dalam air karena atom oksigennya lebih terpapar ikatan hidrogen dibandingkan dengan eter-eter alifatik lainnya.

Sifat fisis eter:1. Molekul eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sesamanya sehingga titik didihnya rendah.2. eter memiliki kepolaran rendah.3. Walaupun sesama molekul eter tidak terjadi antaraksi, tetapi eter dapat berantaraksi dengan air dan alkohol.4. Makin tinggi rantai alkil dalam eter makin kurang kelarutannya di dalam air.5. Eter tidak mempunyai hydrogen yang terikat pada oksigen6. Eter dapat membentuk ikatan hydrogen dengan senyawa-senyawa OH (air,alcohol,fenol)7. Eter dengan berat molekul rendah benar-benar larut dalam air8. Titik didih rendah sehingga mudah menguap9. Eter bersifat sedikit polar karena sudut ikat C-O-C eter adalah 110 derajat, sehingga dipol C-O tidak dapat meniadakan satu sama lainnya.10. Eter siklik seperti tetrahidrofuran dan 1,4-dioksana sangat larut dalam air karena atom oksigennya lebih terpapar ikatan hidrogen dibandingkan dengan eter-eter alifatik lainnya