etap vs ifrs

Upload: erickho-sathya-guntara

Post on 06-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

perbedaan etap dengan ifrs terupdate

TRANSCRIPT

Konsep PengukuranPengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba rugi. Di dalam SAK IFRS, dasar pengukuran tersebut dibagi menjadi empat, yaitu:1. berdasarakan biaya historis2. biaya kini3. nilai realisasi4. nilai sekarangSedangkan di dalam PSAK ETAP, konsep pengukuran yang wajarnya digunakan adalah berdasarkan biaya historis dan nilai wajar.Konsep Pemeliharaan ModalDi dalam SAK IFRS, terdapat konsep pemeliharaan modal yang terbagi menjadi dua. Dua konsep pemeliharaan modal tersebut yaitu:1. Pemeliharaan modal keuangan. Menurut konsep ini, laba hanya diperoleh kalau jumlah finansial dari aset pada akhir periode melebihi jumlah finansial dari aset bersih pada awal periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan mengeluarkan setiap kontribusi dari para pemilik selama periode.2. Pemeliharaan modal fisik. Menurut konsep ini laba hanya diperoleh kalau kapasitas produktif fisik pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada dan mengeluarkan setiap kontribusi dari para pemilik selama satu periode.Sedangkan di dalam PSAK ETAP tidak terdapat konsep pemeliharaan modal.Penyajian Laporan KeuanganDi dalam PSAK IFRS diatur bahwa jika suatu entitas telah patuh terhadap SAK, maka entitas tersebut harus membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK dalam catatan atas laporan keuangan. Entitas tidak boleh menyebutkan bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap SAK kecuali laporan keuangan tersebut telah patuh terhadap semua yang disyaratkan dalam SAK.Dalam keadaan yang sangat jarang terjadi, ketika manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap suatu ketentuan dalam suatu PSAK akan memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan, maka entitas semaksimal mungkin mengurangi pemahaman yang salah tersebut dengan mengungkapkan:1. Nama PSAK terkait, sifat ketentuan, dan alasan mengapa manajemen menyimpulkan bahwa kepatuhan terhadap ketentuan dimaksud akan memberikan pemahaman yang salah yang bertentangan dengan tujuan laporan keuangan yang diatur dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan dan2. Untuk masing-masing periode yang disajikan, penyesuaian terhadap masing-masing pos dalam laporan keuangan yang dipandang perlu oleh manajemen untuk mencapai penyajian yang wajar.Untuk komponen laporan keuangan menurut SAK IFRS secara lengkap terdiri dari:1. Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode2. Laporan laba rugi komperhensif selama periode3. Laporan perubahan ekuitas selama periode4. Laporan arus kas selama periode5. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP.Untuk komponen laporan keuangan menurut SAK ETAP secara lengkap terdiri dari:1. Neraca2. Laporan laba rugi3. Laporan perubahan ekuitas4. Laporan arus kas5. Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.Jika entitas menggunakan SAK ETAP, maka pos-pos yang disajikan dalam neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan ekuitas akan lebih sedikit dibandingkan dengan entitas yang menggunakan SAK IFRS, hal tersebut dikarenakan oleh ketentuan dari SAK ETAP yang menetapkan pos-pos minimal lebih sedikit dibandingkan dengan SAK IFRS. Contoh pos-pos minimal yang harus ada dalam laporan posisi keuangan SAK IFRS yang tidak ada dalam SAK ETAP:1. Properti investasi2. Total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual.3. Provisi4. Kepentingan nonpengendaliSelain itu, SAK ETAP di dalam laporan laba ruginya tidak terdapat komponen pendapatan komperhensif sehingga berbeda dengan SAK IFRS. Dalam SAK IFRS, terdapat komponen pendapatan komperhensif sehingga SAK IFRS menggunakan nama laporan laba rugi komperhensif sebagai salah satu komponen laporan keuangannya.Dalam SAK IFRS, pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dapat disajikan dengan dua metode, yaitu dengan metode langsung dan metode tidak langsung. Untuk pelaporan arus kas dari aktivitas operasi pada SAK ETAP hanya diperbolehkan untuk menggunakan metode tidak langsung. SAK IFRS juga dalam pernyataan mengenai laporan arus kasnya mengatur tentang arus kas dalam valuta asing, bunga dan dividen, pajak penghasilan, investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan ventura bersama, perubahan kepemilikan, dan transaksi nonkas sedangkan SAK ETAP hanya mengatur tentang bunga dan dividen, pajak penghasilan, dan transaksi nonkas. Selain itu, SAK IFRS juga mengharuskan pengungkapan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang penggunaannya dibatasi, sedangkan SAK ETAP tidak mengatur hal tersebut. Secara garis besar. Pernyataan mengenai laporan arus kas dalam SAK ETAP lebih sederhana dibandingkan dengan SAK IFRS.SAK IFRS menyebutkan bahwa entitas harus mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi tujuan, kebijakan, dan proses entitas dalam mengelola permodalannya. Entitas juga harus mengungkapkan jumlah dividen yang diusulkan atau diumumkan sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan tetapi tidak diakui sebagai distribusi kepada pemilik selama periode serta jumlah dividen perlembar saham dan jumlah dividen preferen komulatif yang tidak diakui. Sedangkan SAK ETAP tidak mengatur secara spesifik mengenai penyajian terkait modal dan dividen dalam pernyataanya mengenai catatan atas laporan keuangan.Laporan Keuangan KonsolidasianDalam SAK IFRS, entitas yang mengendalikan sekelompok entititas anak diwajibkan untuk membuat laporan keuangan konsolidasian. Entitas induk tidak boleh menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai laporan keuangan bertujuan umum. Laporan keuangan tersendiri minimal terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komperhensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Ketika entitas induk menyusun laporan keuangan tersendiri, maka laporan keuangan tersendiri tersebut mengungkapkan:1. Laporan keuangan tersebut adalah laporan keuangan tersendiri yang merupakan informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian2. Daftar investasi yang signifikan dalam entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi, termasuk nama, negara atau tempat kedudukan, proporsi kepemilikan, dan proporsi hak suara yang dimiliki3. Penjelasan tentang metode yang digunakan untuk mencatat investasiJika entitas induk memiliki entitas anak yang diperoleh untuk tujuan dijual atau dialihkan dalam jangka pendek, maka entitas induk mengkonsolidasikan entitas anak tersebut secara prospektif.Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP tidak diperbolehkan untuk mengkonsolidasikan laporan keuangannya dalam laporan keuangan entitas indukKebijakan Akuntansi, Estimasi, dan KesalahanKetika manajemen menggunakan SAK ETAP dan membuat pertimbangan untuk transaksi yang tidak secara spesifik mengatur transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya, manajemen juga mempertimbangkan persyaratan dan panduan dalam PSAK non-ETAP yang berhubungan dengan isu serupa dan terkait. Sedangkan SAK IFRS menginstruksikan bahwa manajemen juga mempertimbangkan standar akuntansi terkini yang dikeluarkan oleh badan penyusun standar akutansi lain yang menggunakan kerangka dasar yang sama untuk mengembangkan standar akuntansi.