perbedaan etap dan ifrs

Upload: annisahendriati

Post on 06-Jul-2018

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    1/88

     

    i

    KAJIAN LITERATUR ANALISIS PERBEDAAN

    STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

    ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP),

    STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UMUM (SAK UMUM),

    DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS)

    SKRIPSI

    Oleh:

    KHASANAH YERRY PRADINI DANAR PUTRI

     NIM K7407191

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2011

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    2/88

     

    ii

    KAJIAN LITERATUR ANALISIS PERBEDAAN

    STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

    ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP),

    STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UMUM (SAK UMUM),

    DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS)

    Oleh:

    KHASANAH YERRY PRADINI DANAR PUTRI

    NIM K7407191

    Skripsi

    Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian syarat mendapatkan gelar

    Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

    Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

    Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2011

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    3/88

     

    iii

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    4/88

     

    iv

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    5/88

     

    v

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    6/88

     

    vi

    ABSTRAK

    Khasanah Yerry Pradini Danar Putri. KAJIAN ANALISIS LITERATUR

    PERBEDAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA

    AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP), STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

    UMUM (SAK UMUM), DAN  INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING

    STANDARDS  (IFRS). Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

    Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2011.

    Tujuan Penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui perbedaan ruang lingkup dan

    SAK-ETAP, SAK Umum, dan IFRS. (2) Untuk mengetahui perbedaan penerapan antara

    SAK-ETAP, SAK Umum, dan IFRS.

    Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitaif. Sumber data yang

    digunakan adalah berupa literatur dan buku-buku yang berhubungan dengan SAK-

    ETAP,SAK umum, dan IFRS. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

    menggunakan metode library research/ studi kepustakaan/ studi dokumentasi. Analisis data

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu analisis yang digunakanuntuk menganalisa data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah

    terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

    umum atau generalisasinya

    Berdasarkan  penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa: (1)

    Dari hasil penelitian terdapat perbedaan antara SAK umum, SAK-ETAP dan IFRS

    dengan adanya pembagian standar akuntansi keuangan umum (SAK umum) menjadi

    SAK-ETAP dan SAK Penuh (Perusahaan dengan akuntabilitas publik), maka dikenal

     pembagian kelompok perusahaan yaitu entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) dan

    entitas dengan akuntabilitas publik. Entitas berakuntabilitas publik ini juga

    mencakup perusahaan go public  di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan SAK-ETAP

    sendiri lebih mengarah (tapi tidak hanya mencakup) perusahaan dengan skala kecil

    dan menengah yang kesulitan menerapkan SAK umum secara menyeluruh. Adanya

     pemisahan tersebut disebabkan oleh konvergensi SAK umum ke  full  IFRS dengan

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    7/88

     

    vii

    tujuan untuk meminimalkan perbedaan antara SAK Indonesia dan IFRS sehingga

    laporan keuangan akan lebih mudah dipahami dan juga meningkatkan kualitas

    keterbandingan (comparability) terutama oleh user   dari berbagai Negara. (2) Pada

    umumnya SAK umum penggunanya seluruh entitas berakuntabilitas publik serta

    semua pelaku ekonomi di seluruh Indonesia. SAK-ETAP ditujukan bagi entitas tanpa

    akuntabilitas publik dimana laporan keuangan mengikuti SAK-ETAP yang berlaku,

    laporan keuangan untuk perusahaan sekala kecil dan menengah yang lebih sederhana

    dan tentunya lebih mudah untuk membuat laporan keuangan. IFRS diterapkan bagi

     perusahaan yang sudah bersekala internasional, dimana laporan keuangan keuangan

    global yang harus digunakan.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    8/88

     

    viii

    ABSTRACT

    Khasanah Yerry Pradini Danar Putri. LITERATURE STUDY ON THE

    DIFFERENCE ANALYSIS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS NO

    ACCOUNTABILITY OF PUBLIC ENTITIES (SAK-ETAP), GENERAL FINANCIAL

    ACCOUNTING STANDARDS (IFRSs GENERAL) AND INTERNATIONAL FINANCIAL

    REPORTING STANDARDS (IFRS). Thesis. Surakarta. Faculty of Teacher Training and

    Education. Sebelas Maret University, July 2011.

    The purpose of this study were (1) To determine differences in scope and

    SAK-ETAP, General IFRSs, and IFRS. (2) To know the difference between GAAP-

    implementation of ETAP, the General GAAP and IFRS. This research uses

    descriptive method kualitaif. Source data used is in the form of literature and books

    related to SAK-ETAP, general SAK, and IFRS. Data collection techniques used is to

    use methods of research library / library research / documentation study. Analysis of

    the data used in this study is the qualitative descriptive analysis was used to analyze

    data in a way describes or illustrates the data already collected as it is without any

    intention to make inferences that apply to public or generalizations

    Based on research that has been implemented, it can be concluded that: (1)

    From the research there is a difference between GAAP general, SAK-ETAP and the

    IFRS with the division of general financial accounting standards (GAAP general) to

    SAK and SAK-ETAP Full (companies with public accountability ), then the known

    distribution of group companies ie entities without public accountability (ETAP) and

    entities with public accountability. Publicly accountable entity also includes the

    company went public on the Indonesia Stock Exchange. While SAK-ETAP itself

    more towards (but not only covers) with small-scale enterprises and medium

    difficulty applying general SAK thoroughly. The separation was caused by the

    convergence of IFRSs common to full IFRS in order to minimize the differences

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    9/88

     

    ix

     between Indonesian GAAP and IFRS financial statements that will be more easily

    understood and also improve the quality of comparability (comparability), especially

     by users from various countries. (2) In general SAK users all entities accountable

    general public as well as all economic actors in Indonesia. SAK-ETAP is intended for

    entities without public accountability in which financial statements follow-ETAP

    applicable GAAP, financial statements for small and medium scale enterprises are

    more simple and certainly easier to make the financial statements. IFRS applicable

    for companies that have international bersekala, where the global financial financial

    statements should be used.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    10/88

     

    x

    MOTTO

      ”M impi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia,

    ber lar ilah t anpa lelah sam pai engaku mera ihny a.” (Laskar

    Pelangi)

      K esuksesan ada lah dapa t m enggapai cita -cit a diw ak tu kecil

    (penulis)

      D alam hidup ada cita -cita dan kema uan, dan t idak ada cita- 

    cit a y ang ber hasil t anpa per juan gan. (Penulis)

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    11/88

     

    xi

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,

    cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada :

    -    Mommy and Daddy  yang telah memberikan doa restu

    sehingga penulis dapat menyelasaikan penulisan skripsi ini

    dengan lancar.

    -   Mahardikha dan Malinda yang selalu memberikan

    semangat dan dukungan.

    -   Micka yang selalu memberiku semangat dan inspirasi.

    -   Sahabat-sahabatku Feli Firdianawati, Kristiana Dewi dan

    mahasiswa BKK.Akuntansi angkatan 2007.

    -   Almamater UNS.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    12/88

     

    xii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, taufik

    dan hidayah-Nya, skipsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis untuk

    memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

    Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan penulisan

    skipsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala

     bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1.  Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    2.  Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

    Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

    3.  Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

    Akuntansi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

    4.  Drs. Sukirman, MM., selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak

    sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran

    5.  Sohidin, SE, M. Si, Ak., selaku Pembimbing II yang telah membimbing penulis

    dengan kesabarannya.

    6.  Tim penguji skripsi yang bersedia menguji dan memberikan kritik dan saran.

    7.   Mommy, daddy, kedua adikku dan keluarga, yang selalu memberikan dorongan

     baik moril maupun spiritual, kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya

    mengiringi penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

    8.  Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

    yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah

    SWT. Amin.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    13/88

     

    xiii

    Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

    namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya

    dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

    Surakarta, Juli 2011

    Penulis

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    14/88

     

    xiv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii

    HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii

    HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

    HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

    HALAMAN ABSTRAK ................................................................................... vi

    HALAMAN MOTTO ....................................................................................... viii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... ix

    KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

    DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv

    DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

    B. Pembatasan Masalah ....................................................................... 5

    C. Perumusan Masalah ........................................................................ 6

    D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    15/88

     

    xv

    E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

    BAB II. LANDASAN TEORI .......................................................................... 8

    A. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 8

    1. SAK-ETAP... ............................................................................. 8

    a. Ruang lingkup SAK-ETAP ............................................... 8

    2. Standar Akntansi Keuangan Umum........................................... 11

    a. Ruang lingkup SAK umum ............................................... 11

     b. Pemakaian Informasi Akuntansi ........................................ 11

    c. Kegunaan Informasi Akuntansi ......................................... 11

    3.  International Financial Reporting Standard  .......................12

    a. Ruang Lingkup IFRS ............................................................ 12

     b. Kerangka Konseptual IFRS .................................................. 13

    c. Penerapan IFRS ..................................................................... 16

    B. Kerangka Berfikir .......................................................................... 19

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 21

    A. Waktu Penelitian ............................................................................. 21

    1. Waktu Penelitian ........................................................................ 21

    B. Bentuk dan Strategi Penelitian ....................................................... 21

    1. Bentuk Penelitian ...................................................................... 21

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    16/88

     

    xvi

    2. Strategi Penelitian ....................................................................... 22

    C. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 22

    D. Sumber Data .................................................................................... 22

    E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 22

    F. Teknik Analis Data ....................................................................... 23

    G. Prosedur Penelitian ......................................................................... 23

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 24

    A. Deskripsi Umum .............................................................................. 24

    B. Ruang Lingkup Perbedaan SAK-ETAP, SAK umum dan IFRS .. 40

    C. Materi Perbedaan SAK-ETAP, SAK umum dan IFRS ................ 56

    D. Perbedaan Penerapan SAK penuh (berbasis IFRS) dan SAK-ETAP

    ................................................................................................................ 60

    BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ........................................ 65

    A. Simpulan ............................................................................................ 65

    B. Implikasi ............................................................................................ 67

    C. Saran .................................................................................................. 67

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 69

    LAMPIRAN ....................................................................................................... 72

    PERIJINAN ....................................................................................................... 137

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    17/88

     

    xvii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir 19

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    18/88

     

    xviii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. IFRS/IAS yang Diadopsi ke dalam PSAK pada Tahun 2009 18

    Tabel 2. IFRS/IAS yang diadopsi ke dalam PSAK pada Tahun 2010 19

    Tabel 3. Perbedaan SAK umum, SAK-ETAP, dan IFRS 24

    Tabel 4. Laporan posisi keuangan PSAK 1 41

    Tabel 5. Laporan posisi keuangan IAS 1 (IFRS 1) 41

    Tabel 6. Perbedaan Penerapan SAK Penuh (berbasis IFRS) dan SAK-ETAP  60

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    19/88

     

    xix

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Makalah dan Jurnal 71

    2. Contoh Laporan Keuangan 118

    3. Perijinan 137

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    20/88

     

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang Masalah

    Indonesia telah memiliki sendiri standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.

    Prinsip atau standar akuntansi yang secara umum dipakai di Indonesia tersebut lebih

    dikenal dengan nama Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). PSAK

    disusun dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Ikatan Akuntan Indonesia

    adalah organisasi profesi akuntan yang ada di Indonesia. IAI yang didirikan pada

    tahun 1957 selain mewadahi para akuntan juga memiliki peran yang lebih besar

    dalam dunia akuntansi di Indonesia. Peran tersebut seperti yang telah disebutkan

    sebelumnya adalah peran dalam rangka penyusunan standar akuntansi. Standar

    akuntansi yang di Indonesia dikenal dengan nama PSAK (Pernyataan Standar

    Akuntansi Keuangan) tersebut merupakan seperangkat standar yang mengatur tentang

     pelaksanaan akuntansi di dunia bisnis di Indonesia.

    Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan

    Akuntan Indonesia tersebut mengatur perlakuan akuntansi secara menyeluruh untuk

     berbagai aktivitas bisnis perusahaan di Indonesia. Standar-standar tersebut selain

    ditujukan untuk mengatur perlakuan akuntansi dari awal sampai ke tujuan akhirnya

    yaitu untuk pelaporan terhadap pengguna, standar-standar tersebut juga meliputi

     pedoman perlakuan akuntansi mulai dari perolehan, penggunaan, sampai dengan saat

     penghapusan untuk setiap elemen-elemen akuntansi. Standar-standar tersebut juga

    mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian dan pelaporan atas keuangan

     perusahaan. IAI selaku penyusun standar akuntansi di Indonesia tidak tinggal diam

    dalam menghadapi perubahan-perubahan yang turut berimplikasi kepada dunia

    akuntansi. Beberapa kali revisi terhadap beberapa pernyataan telah dilakukan untuk

    menyesuaikan standar akuntansi yang dibuatnya. Revisi pertama dilakukan pada

    tahun 1973 dengan melakukan kodifikasi atas standar-standar akuntansi dalam bentuk

    1

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    21/88

     

    2

    Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). Revisi berikutnya dilakukan pada tahun 1984

    dengan hasilnya adalah revisi berupa Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984).

    Selanjutnya revisi dilakukan pada tahun 1994. Revisi pada tahun 1994 dilakukan

    secara total terhadap PAI 1984 dan hasilnya adalah Standar Akuntansi Keuangan

    (SAK) 1994. Dari revisi tahun 1994 IAI juga telah memutuskan untuk melakukan

    harmonisasi standar PSAK kepada  International Financial Reporting Standard  

    (IFRS).

    Dengan diterapkannya SAK-ETAP pada tahun 2011 ini, maka Indonesia

    memiliki 3 SAK yang berlaku yaitu SAK Umum (berbasis IFRS), SAK-ETAP, dan

    SAK-Syariah. PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan, merupakan

    PSAK yang mengatur mengenai penyajian laporan keuangan bertujuan umum yang

    kemudian disebut saja sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan bertujuan umum

    adalah laporan keuangan yang penyajian informasinya ditujukan untuk seluruh pihak

     berkepentingan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kepentingan antar pihak-pihak

    tersebut. Sebagai contoh, manajemen tidak ingin menyajikan laba yang tinggi karena

    ini akan berarti peningkatan pembayaran pajak (pemerintah menginginkan

    sebaliknya, laba yang tinggi untuk mendapat pajak yang tinggi), selain itu laba yang

    tinggi akan membuat karyawan meminta bonus. Konflik kepentingan (conflict of

    interest ) semacam ini dapat terjadi jika laporan keuangan ditujukan untuk melayani

    kepentingan satu pihak saja. Oleh karena itu, untuk melayani kepentingan satu pihak

    tertentu, entitas menyajikan laporan keuangan bertujuan khusus (special purpose

     financial statement ), sebagai contoh adalah laporan fiskal.

    Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 17 Juli 2009 telah meluncurkan

    standar akuntansi ETAP (SAK-ETAP) bertepatan dalam acara Seminar Nasional

    Akuntansi “Tiga pilar Standar Akuntansi Indonesia” yang dilaksanakan oleh

    Universitas Brawijaya dan Ikatan Akuntan Indonesia. Nama standar ini sedikit unik

    karena diberi nama Standar Akuntansi UKM (Usaha Kecil dan Menengah), namun

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    22/88

     

    3

    mengingat definisi UKM sendiri sering berubah, maka untuk menghindari kerancuan,

    standar ini diberi nama SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Apabila SAK-

    ETAP ini telah berlaku efektif, maka perusahaan kecil seperti UKM tidak perlu

    membuat laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang berlaku. Di

    dalam beberapa hal SAK- ETAP memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan

    dibandingkan dengan PSAK adanya ketentuan pelaporan yang lebih kompleks.

    Perbedaan secara kasat mata dapat dilihat dari ketebalan SAK-ETAP yang hanya

    sekitar seratus halaman dengan menyajikan 30 bab.

    Sesuai dengan ruang lingkup SAK-ETAP maka standar ini dimaksudkan

    untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik, yang dimaksud adalah entitas

    yang tidak memiliki akuntabilitas publik secara signifikan dan tidak menerbitkan

    laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement ) bagi

     pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat

    langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemberi kredit. SAK-

    ETAP ini akan berlaku efektif per 1 Januari 2011 namun penerapan dini per 1 Januari

    2010 diperbolehkan. Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK-ETAP harus

    membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved

    statement ) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan

    keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK-ETAP kecuali jika mematuhi

    semua persyaratan dalam SAK-ETAP, apabila perusahaan memakai SAK-ETAP,

    maka auditor yang akan melakukan audit di perusahaan tersebut juga akan mengacu

    kepada SAK-ETAP.

    Mengingat kebijakan akuntansi SAK-ETAP di beberapa aspek lebih ringan

    daripada PSAK, maka ketentuan transisi dalam SAK-ETAP ini cukup ketat misalnya

     pada BAB 30 disebutkan bahwa pada tahun awal penerapan SAK-ETAP, yakni 1

    Januari 2011, entitas yang memenuhi persyaratan untuk menerapkan SAK-ETAP

    dapat menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan SAK-ETAP, tetapi berdasarkan

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    23/88

     

    4

    PSAK non-ETAP sepanjang diterapkan secara konsisten. Entitas tersebut tidak

    diperkenankan untuk kemudian menerapkan SAK-ETAP ini untuk penyusunan

    laporan keuangan berikutnya. Oleh sebab itu per 1 Januari 2011, perusahaan yang

    memenuhi definisi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik harus memilih apakah akan

    tetap menyusun laporan keuangan menggunakan PSAK atau beralih menggunakan

    SAK-ETAP.

     International Accounting Standards, yang lebih dikenal sebagai International

    Financial Reporting Standards (IFRS), merupakan standar tunggal pelaporan

    akuntansi berkualitas tinggi dan kerangka akuntasi berbasiskan prinsip yang meliputi

     penilaian professional dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi,

     penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu, dan akuntansi terkait transaksi

    tersebut. Dengan demikian, pengguna laporan keuangan dapat dengan mudah

    membandingkan informasi keuangan entitas antarnegara di berbagai belahan dunia.

    Implikasinya, mengadopsi IFRS berarti mengadopsi bahasa pelaporan

    keuangan global yang akan membuat suatu perusahaan dapat dimengerti oleh pasar

    global. Suatu perusahaan akan memiliki daya saing yang lebih besar ketika

    mengadopsi IFRS dalam laporan keuangannya. Tidak mengherankan, banyak

     perusahaan yang telah mengadopsi IFRS mengalami kemajuan yang signifikan saat

    memasuki pasar modal global. Di dunia internasional, IFRS telah diadopsi oleh

     banyak negara, termasuk negara-negara Uni Eropa, Afrika, Asia, Amerika Latin dan

    Australia. Di kawasan Asia, Hong Kong, Filipina dan Singapura pun telah

    mengadopsinya.

    Sejak 2008, diperkirakan sekitar 80 negara mengharuskan perusahaan yang

    telah terdaftar dalam bursa efek global menerapkan IFRS dalam mempersiapkan dan

    mempresentasikan laporan keuangannya. Dalam konteks Indonesia, konvergensi

    IFRS dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan hal yang

    sangat penting untuk menjamin daya saing nasional. Perubahan tata cara pelaporan

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    24/88

     

    5

    keuangan dari Generally Accepted Accounting Principles (GAAP), PSAK, atau

    lainnya ke IFRS berdampak sangat luas. IFRS akan menjadi kompetensi bagi akuntan

     publik, penilai (appraiser ), akuntan manajemen, regulator dan akuntan pendidik.

    Sejak 2004, profesi akuntan di Indonesia telah melakukan harmonisasi antara PSAK

    dan IFRS. Konvergensi IFRS diharapkan akan tercapai pada 2012. Walaupun IFRS

    masih belum diterapkan secara penuh saat ini, persiapan dan kesiapan untuk

    menyambutnya akan memberikan daya saing tersendiri untuk entitas bisnis di

    Indonesia. Dengan kesiapan adopsi IFRS sebagai standar akuntansi global yang

    tunggal, perusahaan Indonesia akan siap dan mampu untuk bertransaksi, termasuk

    merger dan akuisisi (M&A), lintasnegara. Karena IFRS dimaksudkan sebagai standar

    akuntansi tunggal global, kesiapan industri akuntansi Indonesia untuk mengadopsi

    IFRS akan menjadi daya saing di tingkat global. Di Indonesia telah menerapkan tiga

    Standar Akuntansi Keuangan yaitu, SAK-ETAP, SAK Umum (berbasis IFRS), dan

    yang terakhir yaitu SAK Syariah dimana masing-masing standar akuntansi tersebut

    mempunyai perbedaan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik

    untuk mengambil judul “ Kajian Analisis Literatur Perbedaan Standar Akuntansi

    Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP), Standar

    Akuntansi Keuangan Umum (SAK Umum), Dan  International Financial

     Reporting Standards (IFRS)”. 

    B.  Pembatasan Masalah

    Setelah mengetahui gambaran tentang SAK-ETAP, SAK Umum, dan IFRS,

    dapat di ketahui betapa pentingnya SAK tersebut untuk penyajian laporan keuangan

    sesuai dengan bidang dan jenis perusahaan. Oleh karena luasnya perbedaan antara

    SAK-ETAP, SAK Umum, dan IFRS maka dalam penelitian ini dibatasi hanya

    mengenai perbedaan ruang lingkup dan penerapan antara SAK-ETAP, SAK Umum,

    dan IFRS.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    25/88

     

    6

    C.  Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang, maka timbul permasalahan yang dapat dirumuskan

    sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh obyek yang diteliti dan sesuai dengan

    latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

    1.  Bagaimanakah perbedaan ruang lingkup antara SAK-ETAP, SAK Umum, dan

    IFRS?

    2.  Bagaimanakah perbedaan penerapan antara SAK-ETAP, SAK Umum, dan IFRS?

    D.  Tujuan Penelitian

    Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan tujuan

     penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

    1.  Untuk mengetahui perbedaan ruang lingkup antara SAK-ETAP, SAK Umum, dan

    IFRS.

    2.  Untuk mengetahui perbedaan penerapan antara SAK-ETAP, SAK Umum, dan

    IFRS.

    E.  Manfaat penelitian

    Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.

    Manfaat yang diharapkan peneliti adalah :

    1.  Manfaat Teoritis

    a.  Untuk mendapatkan informasi gambaran umum perbedaan ruang lingkup dan

     penerapan SAK-ETAP, SAK Umum, dan IFRS.

     b.  Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam

    menyerap dan memahami ilmu yang diperoleh.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    26/88

     

    7

    c. 

    Sebagai referensi peneliti lain yang akan meneliti tentang perbedaan ruang

    lingkup dan penerapan SAK-ETAP, SAK Umum, dan IFRS di Indonesia

    secara lebih luas.

    2.  Manfaat Praktis

    Dapat memberikan informasi-informasi kepada pihak-pihak yang

    membutuhkan dan dapat sebagai bahan masukan dan informasi pada pihak-

     pihak yang bersangkutan.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    27/88

     

    8

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. 

    Tinjauan Pustaka 

    1.  Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas

    Publik (SAK-ETAP)

    a.  Ruang Lingkup SAK-ETAP

    Standar akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntanbilitas publik

    (SAK-ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik.

    Dalam buku SAK-ETAP yang dikeluarkan oleh IAI (2009:1) menyebutkan

     bahwa entitas tanpa akuntanbilitas publik adalah entitas yang :

    1)  Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan

    2)  Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement ) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal

    adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha,kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.

    Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:

    1)  Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses

     pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulatorlain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal.

    2)  Entitas menguasai asset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk kelompok

     besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan pedagang efek,

    dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.

    Ent i t as yang memi l ik i akuntanbi l i t as publ ik s igni f ikan

    d ap at menggunakan SAK-ETAP jika otorisasi berwenang membuat regulasi

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    28/88

     

    9

    mengizinkan penggunaan SAK-ETAP pada umumnya, entitas tanpa akuntabilitas

     publik adalah UKM, oleh karena itu pengguna ETAP akan banyak terdiri dari

    entitas dengan kategori UKM. Penerbitan SAK-ETAP oleh DSAK IAI ini

    adalah sebagai alternativ SAK yang boleh diterapkan oleh entitas di Indonesia,

    sebagai bentuk SAK yang lebih sederhana dibandingkan dengan SAK Umum

    yang lebih rumit. Apabila entitas tersebut memenuhi kriteria entitas publik,

    maka tentu tidak ada pilihan lain kecuali menerapkan PSAK umum. Namun jika

    tidak termasuk entitas yang memiliki akuntabilitas publik, maka entitas dapat

    memilih menerapkan SAK-ETAP atau SAK Umum. Menurut kebijakan yang

    diterbitkan oleh DSAK IAI, pada 1 Januari 2011 suatu entitas tanpa akuntabilitas

     publik dapat memilih untuk menerapkan SAK-ETAP atau PSAK Umum.

    Apabila pada tahun 2011 suatu entitas tanpa akuntabilitas publik menetapkan

     penggunaan PSAK umum, maka entitas tersebut setelah tahun 2011 tidak boleh

    merevisi kebijakan akuntansinya dengan menggunakan SAK-ETAP. Oleh karena

    adanya kebijakan tidak boleh merevisi ke SAK-ETAP itu, maka tahun 2011 ini

    menjadi tahun yang sangat menentukan dan strategik bagi pengambilan

    keputusan PSAK mana yang akan dipakai.

    Sebagaimana diketahui, saat ini SAK yang diterapkan oleh setiap entitas

     penyaji laporan keuangan adalah SAK Umum. SAK Umum tersebut secara

     bertahap oleh DSAK IAI sedang dilakukan perubahan dengan adopsi

     International Financial Reporting Standard   (IFRS), sehingga pada tahun 2012

    seluruh SAK merupakan hasil adopsi dari IFRS. Oleh karena itu, pada entitastanpa akuntabilitas publik yang saat ini menerapkan SAK Umum dan bermaksud

    nantinya akan menerapkan SAK-ETAP, pada tahun 2011 harus melakukan

     perubahan kebijakan akuntansinya. Sedangkan bagi perusahaan dengan

    akuntabilitas publik tidak perlu melakukan penyesuaian apapun, karena entitas

    ini hanya melanjutkan saja.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    29/88

     

    10

    Aktivitas penyesuaian hanya perlu dilakukan oleh Entitas yang akan

    menerapkan SAK-ETAP, maka terhadap entitas tanpa akuntabiltas publik saat ini

    adalah waktu yang penting untuk mulai melakukan pertimbangan apakah akan

    menerapkan SAK-ETAP atau melanjutkan PSAK Umum. Pertimbangan itu perlu

    dilakukan karena 1) Penerapan suatu SAK menyangkut isu strategik, dan 2)

    Sekali entitas menetapkan menggunakan SAK Umum maka tidak ada

    kesempatan lagi untuk merivisi ke SAK-ETAP.

    Penentuan kebijakan PSAK dikatakan menyangkut isu strategik karena

    menyangkut isu yang berdampak jangka panjang disatu sisi, dan mempengaruhi

    arah perusahaan di masa depan. Perusahaan yang saat ini merupakan entitas

    tanpa akuntabilitas publik, umumnya perusahaan kecil-menengah (UKM) tentu

    akan lebih sederhana menggunakan SAK-ETAP.

    Faktor yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan pada UKM

    yaitu dengan penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

    Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). SAK-ETAP adalah pedoman pokok

     penyusunan dan penyajian laporan keuangan pada UKM, agar laporan keuangan

    lebih berguna dan dapat dimengerti, diperbandingkan serta tidak menyesatkan.

    Adapun penyajian laporan keuangan menurut SAK-ETAP mencangkup hal

    sebagai berikut:penyajian wajar, kepatuhan terhadap SAK-ETAP, kelangsungan

    usaha, frekuensi pelaporan, penyajian yang konsisten, informasi komparatif,

    materialitas dan agregasi dan laporan keuangan lengkap. Dengan demikian

    dilihat dari fungsi manajemen , laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan

    sebagai salah satu alat evaluasi perkembangan UKM. Agar laporan keuangan

    dapat dimanfaatkan secara optimal sesuai dengan tujuan UKM, maka laporan

    keuangan harus disusun berdasarkan SAK- ETAP. Dengan SAK-ETAP UKM ini

     berarti UKM menyusun laporan keuangannya berdasarkan prinsip-prinsip

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    30/88

     

    11

    akuntansi yang lazim dipakai dengan memperhatikan karakteristik koperasi

    sehingga dapat menggambarkan kemajuan atau pekembangan usaha UKM.

    Adanya SAK-ETAP untuk UKM ini bertujuan untuk mengatur perlakuan

    akuntansi yang timbul dari hubungan transaksi lain yang spesifik pada UKM.

    Pernyataan ini mencangkup mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian, dan

     pengungkapan dalam laporan keuangan. UKM dalam menjalankan usahanya

    tidak terlepas dari bantuan oleh berbagai pihak, oleh karena itu dalam SAK-

    ETAP ini disajikan sebagai pedoman untuk menyusun laporan keuangan bagi

     pemilik UKM. Kelengkapan laporan keuangan pada UKM itu sangat penting

    karena dalam laporan tersebut harus dapat menyampaikan informasi-informasi

    keuangan yang telah dilakukan UKM.

    2.  Standar Akuntansi Keuangan umum.

    a.  Ruang Lingkup Standar Akuntansi Keuangan.

    Standar Akuntansi Keuangan merupakan kerangka acuan dalam prosedur

    yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan. Keberadaanya dibutuhkan

    untuk membentuk kesamaan prosedur dalam menjelaskan bagaimana laporan

    keuangan disusun dan disajikan, oleh karenanya SAK umum sangat berarti dalam

    hal kesatuan bahasa dalam menganalisa laporan-laporan keuangan bagi

     perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi lainya. Di Indonesia standar

    akuntansi keuangan tersebut dikenal dengan istilah Standar Akuntansi Keuangan

    (SAK) yang merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia

     pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. StandarAkuntansi Keuangan ini sendiri terdiri dari sebuah pernyataan kerangka dasar

     penyusunan dan penyajian laporan keuangan serta seperangkat standar akuntansi

    keuangan dengan 35 pernyataan. SAK ini mulai berlaku efektif tanggal 1 januari

    1995. Sebagai pedoman penyusunan dan penyajian laporan keuangan SAK

    menjadi peraturan yang mengikat, sehingga pengertian yang bias terhadap suatu

     pos laporan keuangan dapat dihindari.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    31/88

     

    12

    b. 

    Pemakaian Informasi Akuntansi

    1)  Pemakai informasi akuntansi

    Pemakai informasi akuntansi dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut:

    a)  Pihak intern yaitu pihak yang bertanggungjawab melaksanakan

     jalannya peursahaan dalam hal ini manajemen.

     b)  Pihak esktern yakni pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan

    tetapi hanya dalam batas-batas tertentu seperti pemilik atau calon

     pemilik, kreditor/bank atau calon kreditor, badan pemerintah atau

     pajak, dan pegawai atau karyawan.

    2)  Kegunaan Informasi akuntansi

    Informasi akuntansi berguna untuk hal-hal sebagai berikut :

    a)  Bahan menyusun perencanaan perusahaan.

     b)  Pengendalian intern perusahaan.

    c)  Pengambilan keputusan.

    d)  Mengetahui posisi keuangan.

    e)  Mengetahui prospek perusahaan pada masa yang akan dating.

    f)  Memberi pertanggungjawaban kepada erbagai pihak di luar perusahaan

    antara lain pemilik/persero, bank pemerintah dan pekerja atau pegawai.

    3.   International Financial Reporting Standards (IFRS).

    a.  Ruang Lingkup IFRS ( Internasional Financial Accounting Standard )

    IAI (2011): IFRS ( Internasional Financial Accounting Standard ) adalah

    Suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keungan global dan mencari solusi

     jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Tujuan

    IFRS adalah memastikan bahwa laporan keungan intern perusahaan untuk

     periode-periode yang dimasukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung

    informasi berkualitas tinggi yang :

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    32/88

     

    13

    1) 

    Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode

    yang disajikan.

    2)  Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan

     pada IFRS.

    3)  Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para

     pengguna.

    Manfaat dari adanya suatu standar global:

    1)  Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh

    dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang

    digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi

    alokasi lokal.

    2)  Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik.

    3)  Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan

    mengenai merger dan akuisisi.

    4)  Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat

    disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.

    Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada

    saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. Standar

    akuntansi internasional (IAS) adalah standar yang dapat digunakan perusahaan

    multinasional yang dapat menjembatani perbedaan-perbedaan antar Negara,

    dalam perdagangan multinasional.

    b. 

    Kerangka Konseptual IFRS

    Roy Iman Wirahardja (2011) Kerangka:

    1)  Mendefinisikan tujuan laporan keuangan.

    2)  Mengidentifikasi karakteristik kualitatif yang membuat informasi dalamlaporan keuangan berguna.

    3)  Mendefinisikan unsur-unsur dasar laporan keuangan dan konsep-konsep

    untuk mengakui dan mengukur dalam laporan keuangan.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    33/88

     

    14

    4) 

    Menyediakan konsep pemeliharaan modal.

    Hamonisasi telah berjalan cepat dan efektif, terlihat bahwa sejumlah besar

     perusahaan secara sukarela mengadopsi standar pelaporan keuangan

    Internasional (IFRS). Banyak Negara yang telah mengadopsi IFRS secara

    keseluruhan dan menggunakan IFRS sebagai dasar standar nasional. Hal ini

    dilakukan untuk menjawab permintaan investor institusional dan pengguna

    laporan keuangan lainnya. Usaha-usaha standar internasional ini dilakukan secara

    sukarela, saat standar internasional tidak berbeda dengan standar nasional, maka

    tidak akan ada masalah, yang menjadi masalah, apabila standar internasional

     berbeda dengan standar nasional. Bila hal ini terjadi, maka yang didahulukan

    adalah standar nasional (rujukan pertama).

    Banyak pro dan kontra dalam penerapan standar internasional, namun

    seiring waktu, standar internasional telah bergerak maju dan menekan Negara-

    negara yang kontra. Contoh : komisi pasar modal AS, SEC tidak menerima IFRS

    sebagai dasar pelaporan keuangan yang diserahkan perusahaan-perusahaan yang

    mencatatkan saham pada bursa efek AS, namun SEC berada dalam tekanan yang

    makin meningkat untuk membuat pasar modal AS lebih dapat diakses oleh para

     pembuat laporan non-AS. SEC telah menyatakan dukungan atas tujuan IASB

    untuk mengembangkan standard akuntansi yang digunakan dalam laporan

    keuangan yang digunakan dalam penawaran lintas batas. IFRS merupakan

    standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting

    Standard Board  (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International

     Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu

    Badan Standar Akuntansi Internasional Komisi Masyarakat Eropa Organisasi

    Internasional Pasar Modal dan Federasi Akuntansi Internasioanal. Badan Standar

    Akuntansi Internasional yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi

    Internasional (IASC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar

    akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    34/88

     

    15

     penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan

    dapat diperbandingkan (Choi et al, 1999 dalam Intan Immanuela,

     puslit2.petra.ac.id)

    IASC didirikan pada tahun 1973 dan beranggotakan anggota organisasi

     profesi akuntan dari sepuluh negara. Di tahun 1999, keanggotaan IASC terdiri

    dari 134 organisasi profesi akuntan dari 104 negara, termasuk Indonesia. Tujuan

    IASC adalah (1) merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi sehubungan

    dengan pelaporan keuangan dan mempromosikannya untuk bisa diterima secara

    luas di seluruh dunia, serta (2) bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi

    standar dan prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan. IASC

    memiliki kelompok konsultatif yang disebut IASC Consultative Group  yang

    terdiri dari pihak-pihak yang mewakili para pengguna laporan keuangan,

     pembuat laporan keuangan, lembaga-lembaga pembuat standar, dan pengamat

    dari organisasi antar-pemerintah. Kelompok ini bertemu secara teratur untuk

    membicarakan kebijakan, prinsip dan hal-hal yang berkaitan dengan peranan

    IASC.

    Struktur IFRS

     Natawidnyana (2008) menyatakan bahwa “Sebagian besar standar yang

    menjadi bagian dari IFRS sebelumnya merupakan  International Accounting

    Standars (IAS). IAS diterbitkan antara tahun 1973 sampai dengan 2001 oleh

    IASC. Pada bulan April 2001, IASB mengadopsi seluruh IAS dan melanjutkan

     pengembangan standar yang dilakukan”.

     International Financial Reporting Standards mencakup:1)   International Financial Reporting Standards (IFRS) standar yang diterbitkan

    setelah tahun 2001.2)   International Accounting Standards  (IAS) standar yang diterbitkan sebelum

    tahun 2001.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    35/88

     

    16

    3) 

     Interpretations  yang diterbitkan oleh  International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC) setelah tahun 2001

    4)   Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC) sebelum tahun 2001 (www.wikipedia.org).

    Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar

    akuntansi. Yang pertama berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan

    atau informasi lain yang berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi

    untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke

    dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya. Yang kedua adalah

     pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari

    suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan

    maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca). Hal ketiga

    yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan

    untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat

    disajikan dalam laporan keuangan. Yang terakhir adalah penyajian dan

     pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini digunakan untuk

    menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan

    diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam

     badan laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang

    menyertai laporan keuangan (Chariri 2009).

    c.  Penerapan IFRS ( Internasional Financial Accounting Standard )

    Pada bulan Desember 2008, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah

    mencanangkan konvergensi PSAK ke IFRS secara penuh pada tahun 2012. Sejak

    tahun 2009, Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia

    (DSAK-IAI) melaksanakan program kerja terkait dengan proses konvergensi

    tersebut sampai dengan tahun 2011.

    Ditargetkan bahwa pada tahun 2012, seluruh PSAK tidak memiliki beda

    material dengan IFRS yang berlaku per 1 Januari 2009. Setelah tahun 2012,

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    36/88

     

    17

    PSAK akan di-update secara terus-menerus seiring adanya perubahan pada IFRS.

    Bukan hanya mengadopsi IFRS yang sudah terbit, DSAK-IAI juga bertekad

    untuk berperan aktif dalam pengembangan standar akuntansi dunia.

    Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di

    Indonesia menggunakan IFRS melainkan masih mengacu kepada standar

    akuntansi keuangan lokal. Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama

    dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK merencanakan tahun 2012

    akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati konvergensi penuh

    kepada IFRS. Dari data-data di atas kebutuhan Indonesia untuk turut serta

    melakukan program konverjensi tampaknya sudah menjadi keharusan jika kita

    tidak ingin tertinggal. Sehingga, dalam perkembangan penyusunan standar

    akuntansi di Indonesia oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)

    tidak dapat terlepas dari perkembangan penyusunan standar akuntansi

    internasional yang dilakukan oleh  International Accounting Standards Board  

    (IASB). Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses

    secara bertahap menuju konverjensi secara penuh dengan  International

    Financial Reporting Standards yang dikeluarkan oleh IASB.

    Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tingkat

     pengadopsian IFRS dapat dibedakan menjadi 5 tingkat :

    1) 

    Full adoption

    Suatu Negara mengadopsi seluruh produk IFRS dan menerjemahkan IFRS

    word by word ke dalam bahasa Negara tersebut gunakan

    2) 

     Adopted

    Mengadopsi seluruh IFRS namun disesuaikan dengan kondisi di Negara

    tersebut.

    3) 

    Piecemeal

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    37/88

     

    18

    Suatu Negara hanya mengadopsi sebagian nomor IFRS yaitu nomor

    standar tertentu dan memilih paragraph tertentu saja.

    4) 

     Referenced

    Sebagai referensi, standar yang diterapkan hanya mengacu pada IFRS

    tertentu dengan bahasa dan paragraph yang disusun sendiri oleh badan

     pembuat standar.

    5) 

     Not adopted at all

    Suatu Negara sama sekali tidak mengadopsi IFRS.

    Sedangkan arah pengembangan konvergensi IFRS meliputi :

    1)  PSAK yang sama dengan IFRS akan direvisi, atau akan diterbitkan PSAK yang

     baru.

    2)  PSAK yang tidak diatur dalam IFRS, maka akan dikembangkan

    3)  PSAK industri khusus akan dihapuskan

    4)  PSAK turunan dari UU tetap dipertahankan

    Pada 2011 tahap persiapan akhir dilakukan dengan menyelesaikan seluruh

    infrastruktur yang diperlukan. Pada 2012 dilakukan penerapan pertama kali PSAK

    yang sudah mengadopsi IFRS. Namun, proses konvergensi ini tidak semudah

    membalikkan telapak tangan. Dampak yang ditimbulkan dari konvergensi ini akan

    sangat mempengaruhi semua kalangan, baik itu bidang bisnis maupun pendidikan.

    Handoko (2011) posisi IFRS/IAS yang sudah diadopsi hingga saat ini dan

    diadopsi pada tahun 2009 dan 2010 adalah seperti yang tercantum dalam daftar-

    daftar berikut ini.

    Tabel 1:

    IFRS/IAS yang Diadopsi ke dalam PSAK pada Tahun 2009

    1. IFRS 2 Share-based payment  

    2. IFRS 4 Insurance contracts 

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    38/88

     

    19

    3. IFRS 5 Non-current assets held for sale and discontinued operations 

    4. IFRS 6 Exploration for and evaluation of mineral resources 

    5. IFRS 7 Financial instruments: disclosures 

    6. IAS 1 Presentation of financial statements

    7. IAS 27 Consolidated and separate financial statements 

    8. IAS 28 Investments in associates 

    9. IFRS 3 Business combination 

    10. IFRS 8 Segment reporting 

    11. IAS 8 Accounting policies, changes in accounting estimates and errors 

    12. IAS 12 Income taxes 

    13. IAS 21 The effects of changes in foreign exchange rates 

    14. IAS 26 Accounting and reporting by retirement benefit plans 

    15. IAS 31 Interests in joint ventures 

    16. IAS 36 Impairment of assets 

    17. IAS 37 Provisions, contingent liabilities and contingent assets 18. IAS 38 Intangible assets

    Tabel 2:

    IFRS/IAS yang diadopsi ke dalam PSAK pada Tahun 2010

    1. IAS 7 Cash flow statements 

    2. IAS 20 Accounting for government grants and disclosure of government

    assistance 3. IAS 24 Related party disclosures 

    4. IAS 29 Financial reporting in hyperinflationary economies 

    5. IAS 33 Earning per share 

    6. IAS 34 Interim financial reporting 

    7. IAS 41 Agriculture 

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    39/88

     

    20

    B. 

    Kerangka Berfikir

    SAK umum, SAK-ETAP dan International Financial Reporting Standards 

    (IFRS), merupakan standar pelaporan akuntansi berkualitas tinggi dan kerangka

    akuntasi berbasiskan prinsip yang meliputi penilaian profesional yang kuat dengan

    transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai

    kesimpulan tertentu, dan akuntansi terkait transaksi tersebut. Dengan adanya standar

    global tersebut memungkinkan keterbandingan dan pertukaran informasi secara

    universal. Konvergensi IFRS dapat meningkatkan daya informasi dari laporan

    keuangan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Adopsi standar internasional

     juga sangat penting dalam rangka stabilitas perekonomian. SAK umum, SAK-ETAP

    dan IFRS mempunyai perbedaan ruang lingkup dan penerapan dengan demikian,

     penulis akan menganalisis SAK umum, SAK-ETAP dan IFRS melalui literatur yang

    sesuai dengan SAK umum, SAK-ETAP dan IFRS. Sehingga pengguna laporan

    keuangan dapat dengan mudah membandingkan informasi keuangan negara entitas

    antarnegara dan di berbagai belahan dunia.

    Alur kerangka berfikir dapat di gambarkan sebagai berikut:

    Literatur Yang Berhubungan Dengan

    SAK umum, SAK-ETAP dan IFRSSAK umum

    SAK-ETAP

    IFRS 

    Analisis Perbedaan SAK

    umum, SAK-ETAP dan IFRS

    Hasil

    Analisis

    Kesimpulandan Saran

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    40/88

     

    21

    Gambar 1. Alur kerangka berfikir

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A.  Waktu Penelitian 

    Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan. Proposal disahkan dengan

    tahapan sebagai berikut:

    TAHUN 2011

    Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

    1.  Proses penelitian

    a.  Menyusun proposal

     b.  Mengurus perijinan

    2.  Pelaksanaan penelitian

    a.  Pengumpulan data

     b.  Analisis data

    3. 

    Penyusunan laporan

    B.  Bentuk dan Strategi Penelitian

    1.  Bentuk Penelitian

    Dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

    deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap subyek atau obyek penelitian

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    41/88

     

    22

    untuk memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang dengan mendasarkan

    fakta-fakta yang sesungguhnya terjadi.

    Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan atau memperoleh

    data kemudian diolah dan dianalisa untuk mendapatkan kebenaran secara ilmiah.

    Sesuai dengan permasalahannya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang

    akan mendeskripsikan mengenai perbedaan SAK-ETAP,SAK umum, dan IFRS.

    2.  Strategi Penelitian

    Sugiyono (2009:15) penelitian kualitatif adalah

    Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan

    untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, (sebagai lawannya adalah

    ekperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilansampel sumber data dilakukan secara  purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat

    induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

    Sedangkan Kirk dan Miller (1986:9) dalam Lexy J. Moeleong (2003:25)

    mendifnisikan bahwa penelitian kualitatif adalah “Tradisi tertentu dalam ilmu

     pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada

    manusia serta kawasannya sendiri berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam

     bahasanya dan dalam peristilahanya”.

    C.  Pendekatan Penelitian

    Dalam pendekatan kualitatif, peneliti akan memperoleh data dari kata-kata

    tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati serta informasi yang

    21

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    42/88

     

    23

    dikumpulkan didapat dengan cara mendalami fenomena yang ada sehingga diperoleh

    deskripsi dan penjelasan mengenai perbedaan SAK-ETAP,SAK umum, dan IFRS.

    D.  Sumber Data

    Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan-

    tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber

    data dalam penelitian ini adalah berupa literatur dan buku-buku yang berhubungan

    dengan SAK-ETAP,SAK umum, dan IFRS.

    E.  Teknik Pengumpulan Data

    Penelitian ini menggunakan metode library research/ studi kepustakaan/

    studi dokumentasi. Afifudin (2009:140) metode studi kepustakaan adalah “Teknik

     pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti”.

    Dokumen-dokumen yang di kumpulkan akan membantu peneliti dalam memahami

    fenomena yang terjadi di lokasi penelitian dan membantu dalam membuat

    interpretasi data. Selain itu, dokumen dan data-data literer dapat membantu dalam

    menyusun teori dan melakukan validitas data.

    F.  Teknik Analisis Data

    Suharsimi (2006:235) teknik analisis data adalah “Pengolahan data yang

    diperoleh dengan menggunakan rumus atau aturan-aturan yang ada sesuai dengan

     pendekatan penelitian”. Menurut Sugiono (2009:207) teknik analisis data adalah

    “Kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber terkumpul”.

    Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

    yaitu analisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendiskripsikan atau

    menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

    membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasinya.

    G.  Prosedur Penelitian

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    43/88

     

    24

    Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

     penelitian dari awal sampai akhir. Tahapan persiapan yang terdiri dari pengumpulan

    informasi sampai pada bahan teori yang mendukung perumusan masalah penelitian

    ini. Tahap pelaksanaan, dimana peneliti dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu

    kerangka teori dan hasil penelitian yang diharapkan mulai mengadakan observasi,

    survey dan pengumpulan data, penarikan kesimpulan, penyusunan laporan penelitian

    dan sampai memperbanyak laporan.

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    A.  Deskripsi Umum

    Standar Akuntansi Keuangan merupakan kerangka acuan dalam prosedur

    yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan. Keberadaan SAK dibutuhkan

    untuk membentuk kesamaan prosedur dalam menjelaskan bagaimana laporan

    keuangan disusun dan disajikan, oleh karenanya standar laporan keuangan sangat

     berarti dalam hal kesatuan bahasa dalam menganalisa laporan-laporan keuangan bagi

     perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi lainya. Di Indonesia standar akuntansi

    keuangan tersebut dikenal dengan istilah Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang

    merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun 1994menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. Standar Akuntansi Keuangan

    ini sendiri terdiri dari sebuah pernyataan kerangka dasar penyusunan dan penyajian

    laporan keuangan serta seperangkat standar akuntansi keuangan dengan 35

     pernyataan. SAK ini mulai berlaku efektif tanggal 1 januari 1995. Sebagai pedoman

     penyusunan dan penyajian laporan keuangan SAK menjadi peraturan yang mengikat,

    sehingga pengertian yang bias terhadap suatu pos laporan keuangan dapat dihindari.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    44/88

     

    25

    Karena saat ini standar akuntansi berbasis prinsip, maka diharapkan baik

     praktisi maupun akademisi di bidang akuntansi untuk sungguh-sungguh menguasai

     prinsip-prinsip akuntansi untuk melakukan  judgement   atas pencatatan transaksi.

    Hingga saat ini, masih banyak praktisi maupun akademisi yang masih menguasai

    akuntansi secara pragmatis. Konsep dan prinsip akuntansi tidak dikuasai dengan baik,

    yang dipentingkan hanyalah pemecahan praktis. Pola semacam ini harus segera

    ditinggalkan untuk menyambut era IFRS yang diawali pada tahun 2011(penerapan 15

    PSAK dan 7 ISAK baru). 

    Tabel 3. Perbedaan SAK umum, SAK-ETAP, dan IFRS secara umum dapat

    digambarkan dengan tabel sebagai berikut:

    24

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    45/88

     

    26

     No Elemen PSAK SAK ETAP IFRS

    1 Penyajian Laporan

    Keuangan

      Laporan posisi keuangan

      Informasi yang disajikan

    dalam laporan posisikeuangan

      Pembedaan asset lancar

    dan tidak lancar

    dan laibilitas jangka pendek

    dan jangka panjang

      Aset lancar

      Liabilitas jangka pendek

      Informasi yang disajikan

    dalam laporan

     posisi keuangan atau catatan

    atas laporan keuangan

      (Perubahan istilah di ED

    PSAK 1: Neraca menjadi

    Laporan Posisi Keuangan,

      Sama dengan PSAK, kecuali

    informasi yang disajikan

    dalam neraca, yangmenghilangkan pos:

      Aset keuangan

      Properti investasi yang

    diukur pada nilai wajar (ED

    PSAK 1)

      Aset biologi yang diukur

     pada biaya perolehan dan

    nilai wajar (ED PSAK 1)

      Kewajiban berbunga jangka

     panjang

      Aset dan kewajiban pajak

    tangguhan

      Kepentingan

    nonpengendalian

    Sama dengan PSAK.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    46/88

     

    27

    Kewajiban (laibility) menjadi

    (liabilitas)

    2 Laporan Laba Rugi   Laporan laba rugi

    komprehensif.

      Informasi yang disajikan

    dalam laporan Laba Rugi

    Komprehensif.

      Laba rugi selama periode.

      Pendapatan komprehensif lain

    selama periode.

      Informasi yang disajikan

    dalam laporan laba rugi

    komprehensif atau catatan atas

    laporan keuangan

      Tidak sama dengan PSAK

    yang menggunakan

    istilah laporan laba

    rugi komprehensif, SAK

    ETAP menggunakan istilah

    laporan laba rugi.

    3 Penyajian

    Perubahan Ekuitas

      Sama dengan PSAK, kecuali

    untuk beberapa hal yang

    terkait pendapatan

    komprehensif lain.

    Laporan arus kas

      Arus kas operasi disajikan

      Terdapat pilihan penyajian

    sebagai pernyataan utama

     baik laporan laba rugi

    yang diakui dan beban

    atau laporan perubahan

    ekuitas yang mencakup

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    47/88

     

    28

    dengan metode tidak

    langsung

      Arus kas bunga & dividen,

     pajak penghasilan, dan

    transaksi nonkas

    subtotal penghasilan dan

     beban.

      Menetapkan pengakuan

    dan pengukuran untuk

     pembayaran berbasis

    saham.

    4 Catatan Atas

    Laporan

    Keuangan

      Catatan atas laporan keuangan

      Struktur

      Pengungkapan kebijakan

    Akuntansi

      Sumber estimasi

    ketidakpastian

      Modal (ED PSAK 1)

      Pengungkapan lain

      Sama dengan PSAK, kecuali

     pengungkapan modal.

      Kebijakan akuntansi

      Sumber estimasi

    ketidakpastian

    5 Laporan Arus Kas   Arus kas aktivitas operasi:

    metode langsung dan tidak

    langsung

      Arus kas aktivitas investasi

      Arus kas aktivitas pendanaan

      Arus kas mata uang asing

    Sama dengan PSAK kecuali:

     

    Arus kas aktivitas operasi:

    metode tidak langsung

      Arus kas mata uang asing,

    tidak diatur.

      Sama dengan PSAK

    kecuali bahwa arus kas

    aktivitas operasi untuk

     perusahaan yang terdaftar

    tidak diharuskan

    menggunakan metode

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    48/88

     

    29

      Arus kas bunga dan dividen,

     pajak penghasilan, transaksi

    non-kas

    langsung.

    6 Laporan keuangan

    konsolidasi dan

    terpisah

      Persyaratan penyajian laporan

    keuangan konsolidasi

      Entitas bertujuan khusus

      Prosedur konsolidasi

      Laporan keungan tersendiri

      Laporan keuangan gabungan

    Tidak diatur (Lihat Bab 12). Sama dengan PSAK

    7 Kebijakan

    akuntansi, estimasi,

    dan kesalahan

      PSAK 25 (Laba atau Rugi

    Bersih untuk periode Berjalan,

    Kesalahan Mendasar, dan

    Perubahan Kebijakan

    Akuntansi)

      Laba atau rugi bersih untuk

    Periode berjalan

      Kesalahan Mendasar

      Perubahan kebijakan

    Akuntansi

      Pemilihan dan penerapan

      SAK ETAP sudah maju satu

    langkah dibandingkan PSAK

    (tidak ada “kesalahan

    mendasar” dan “laba atau

    rugi luar biasa”).

      Sama dengan PSAK

    kecuali tidak ada

     penekanan bahwa hanya

    kesalahan yang mendasar

    yang dikoreksi.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    49/88

     

    30

    kebijakan akuntansi

      Konsistensi dan perubahan

    kebijakan

      Akuntansi

      Perubahan Estimasi akuntansi

      Kesalahan.

      Pos luar biasa

      Laba atau rugi dari aktivitas

    normal

      Operasi yang tidak dilanjutkan

      Perubahan estimasi Akuntansi

      Penerapan suatu standar

    Akuntansi keuangan

      Perubahan kebijakan

    Akuntansi yang lain

    8 Instrumen

    Keuangan Dasar

     

    Ruang lingkup: aset dan

    kewajiban keuangan

      Instrumen keuangan dasar:

    Diklasifikasikan pada nilai

    wajar melalui laporan laba

    Tidak diatur  

    Ruang lingkup: sama

    dengan PSAK.

      Instrumen keuangan

    dasar: Semua aset

    keuangan harus

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    50/88

     

    31

    rugi, dimiliki hingga jatuh

    tempo, tersedia untuk dijual,

     pinjaman dan pinjaman yang

    diberikan

       Impairment menggunakan

    incurred loss concept  

       Hedging dan derivatif  

      Ruang lingkup: investasi pada

    efek tertentu

      Klasifikasi trading, held to

    maturity, dan available for

    sale.

    diklasifikasikan menjadi

     pinjaman dan piutang,

    dimiliki hingga jatuh

    tempo, nilai wajar melalui

    laba rugi atau tersedia

    untuk dijual.

      Sebuah instrumen

    keuangan dapat ditunjuk

     pada awal pengakuan

    diukur sebagai salah satu

    nilai wajar melalui laba

    atau rugi jika kriteria

    tertentu terpenuhi.

    9 Persediaan   Pengukuran persediaan

     

    Biaya persediaan

      Biaya pembelian

      Biaya konversi

      Biaya lain-lain

      Biaya persediaan pemberian

      Sama dengan PSAK. Kecuali

    tidak ada persediaan pialang

    komoditi.

    Sama dengan PSAK

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    51/88

     

    32

     jasa

      Teknik pengukuran biaya

      Rumus biaya

       Nilai realisasi bersih

      Pengakuan sebagai beban

      Pengungkapan

    10 Investasi pada

     perusahaan asosiasi

    dan entitas anak

      Ruang lingkup: entitas

    asosiasi

    Metode akuntansi:

      Metode ekuitas yang

    dikonsolidasikan.

    Model nilai wajar (ED PSAK 15)

      Ruang lingkup: entitas

    asosiasi dan entitas anak

      metode ekuitas dan tidak di

    konsolidasikan.

    Sama dengan PSAK kecuali:

      Ruang lingkup : untuk

    semua jenis usaha.

      Investor tidak menyusun

    laporan konsolidasi.

      Investor dapat menyususn

    laporan keuangan

    tersendiri.

    11 Investasi

     pada perusahaan

    asosiasi dan entitas

    anak

     

     Jointly controlled operation ,

    asset , and entity 

      Metode akuntansi

      Metode konsolidasi

     proporsional

     

    Sama dengan PSAK kecuali

    metode akuntansi hanya

    menggunakan metode biaya

    dan tidak dikonsolidasikan.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    52/88

     

    33

      Metode ekuitas

      Model nilai wajar (ED PSAK

    12 : PBA/PBO/PBE)

    12 Property Investasi Metode akuntansi

      Model nilai wajar

    Model biaya

      Metode akuntansi: model

     biaya.

    Sama dengan PSAK

    13 Aset Tetap   Menggunakan pendekatan

    komponenisasi

      Pengukuran menggunakan

    model biaya atau model

    revaluasi

      Pengukuran biaya perolehan

      Pengakuan pengeluaran

    selanjutnya

      Penyusutan

     

    Tidak perlu review nilai

    residu, metode penyusutan,

    dan umur manfaat setiap akhir

     periode pelaporan, tetapi jika

    ada indikasi perubahan saja

    Sama dengan PSAK kecuali:

      Tidak menggunakan

     pendekatan komponenisasi.

      Revaluasi diijinkan jika

    dilakukan berdasarkan

    Peraturan Pemerintah. Hal

    ini mengacu ke PSAK 16

    (1994)

      Tidak perlu review nilai

    residu.

      Umur manfaat terbatas.

    Sama dengan PSAK kecuali:

      Masa manfaat, nilai sisa

    dan metode penyusutan

    harus direview minimum

    setiap tanggal neraca.

      Aktiva tetap dapat dinilai

    kembali.

      Biaya pembongkaran asset

    tetap dapat dikapitalisasi

    terhadap asset yang

    terkait.

      Perlakuan akuntansi untuk

     pertukaran asset tetap

    dilihat dari subtansi

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    53/88

     

    34

    komersial dari asset

    tersebut.

    14 Asset Tidak

    Berwujud

      Prinsip umum untuk

     pengakuan

      Pengakuan awal, pengukuran

    selanjutnya

      Amortisasi selama umur

    manfaat atau 10 tahun

    Penurunan nilai

      Sama dengan PSAK, kecuali

    aset tidak berwujud yang

    diperoleh dari penggabungan

    usaha.

      Amortisasi tidak terbatas

    atau terbatas.

      Aktiva tidak berwujud

    mungkin akan dinilai

    kembali ke nilai wajar

    hanya jika ada pasar aktif.

      Menggunakan metode

     pembelian

      Goodwill dimaortisasi 5 tahun

    atau 20 tahun dengan

     justifikasi manajemen

    Tidak diatur   Mengakuisisi goodwill

    dan aktiva tak berwujud

    lainnya dengan tak

    terbatas dan tidak

    diamortisasi tetapi harus

    diuji untuk penurunan

    setidaknya setiap tahun.

    15 Sewa   Mengatur perjanjian yang

    mengandung sewa

      Klasifikasi sewa: indikator

    yang tidak perlu (pengalihan

      Mengakui sewa

     pembiayaan sebagai aset

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    54/88

     

    35

      Klasifikasi bersifat principle

    based  

      Laporan keuangan lessee dan

      Tidak mengatur perjanjian

    yang mengandung sewa

    (ISAK )

    aset, opsi beli, min 75%

    umur ekonomis, min 90%

    nilai wajar, dan aset bersifat

    khusus)

    dan kewajiban dalam

    neraca sebesar nilai sama

    dengan lebih rendah dari

    nilai wajar aset sewaan

    atau nilai sekarang dari

     pembayaran sewa

    minimum, masing-masing

    ditentukan pada awal

    masa sewa.

      Mengatur perjanjian yang

    mengandung sewa.

    lessor   Klasifikasi sewa: kombinasi

    IFRS for SMEs dan SFAS

    13

      Laporan keuangan lessee

    dan lessor menggunakan

    PSAK 30 (1990): Akuntansi

    SewaGuna Usaha 

      Kewajiban diestimasi Sama dengan PSAK

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    55/88

     

    36

      Kewajiban kontinjensi

      Aset kontinjensi

    16 Ekuitas   Penjelasan

      Akuntasi ekuitas untuk badan

    usaha bukan PT

      Akuntansi ekuitas untuk

     badan usaha berbentuk PT

      Reorganisasi

      Selisih penilaian kembali

    Sama dengan PSAK, kecuali :

      Reorganisasi

      Selisih penilaian kembali

    Sama dengan PSAK

    17 Pendapatan   Penjualan barang

      Penjualan jasa

      Kontrak konstruksi

      Bunga, dividen dan royalti

      Lampiran kasus

     pengakuan pendapatan (ED

    PSAK 23)

    Sama dengan PSAK. Sama dengan PSAK

    18 Biaya Pinjaman   Komponen biaya pinjaman

      Pengakuan dan kapitalisasi

     biaya pinjaman

      Biaya pinjaman langsung

    dibebankan

    Tidak diatur

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    56/88

     

    37

    19 Penurunan Nilai

    Aset

      Penurunan nilai persediaan

      Penurunan nilai non-

     persediaan

      Penurunan nilai goodwill 

    Sama dengan PSAK, kecuali:

      Ruang lingkup yang meliputi

    semua jenis aset.

      Tidak mengatur penurunan

    nilai goodwill 

      Ada tambahan penurunan

    nilai untuk pinjaman yang

    diberikan dan piutang yang

    menggunakan PSAK

    31:Akuntansi Perbankan

     paragraf 16 dan 17.

    Tidak diatur

    20 Imbalan Kerja   Imbalan kerja jangka pendek

      Imbalan pasca kerja, untuk

    manfaat pasti menggunakan

    PUC

     

    Imbalan jangka panjang

    lainnya

    Pesangon pemutusan kerja

      Sama dengan PSAK, kecuali

    untuk manfaat pasti

    menggunakan PUC dan jika

    tidak bisa, menggunakan

    metode yang disederhanakan

    Sama dengan PSAK kecuali :

      Mengakui kenaikan

    kewajiban untuk pasca-

    kerja selama tidak lebih

    dari lima tahun.

      Jika penerapan standar

     berkurang, kewajiban

     perusahaan diwajibkan

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    57/88

     

    38

    untuk mengakui

     penurunan segera.

    21 Pajak Penghasilan   Menggunakan deferred

    tax concept  

      Pengakuan dan pengukuran

     pajak kini

      Pengakuan dan pengukuran

     pajak tangguhan

      Menggunakan tax payable

    concept  

      Tidak ada  pengakuan dan

     pengukuran pajak  tangguhan

      Konsep pajak terutang (tax

    liability concept )

    Sama dengan PSAK kecuali :

      Presentasi atau

     pengungkapan item

     pendapatan dan beban

     bersih setelah pajak atau

    ditandai sebagai item pos

    luar biasa dalam laporan

    laba rugi atau catatan yang

    dilarang

    22 Mata Uang

    Pelaporan

      Mata uang pencatatan dan

     pelaporan

     

    Mata uang fungsional

      Penentuan saldo awal

      Penyajian komparatif

      Perubahan mata uang

     pencatatan dan pelaporan

    Sama dengan PSAK Mata

    Uang Pelaporan 

     

    Mata uang fungsional

      Pelaporan transaksi mata

    uang asing dalam mata uang

    fungsional

      Perubahan mata uang

      Entitas dapat menyajikan

    laporan keuangan dalam

    mata uang selain mata

    uang fungsional.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    58/88

     

    39

    fungsional (Pada prinsipnya

    sama)

      Dalam perpajakan mata uang

    yang digunakan adalah

    Rupiah.

    23 Peristiwa setelah

    akhir periode

     pelaporan

      Peristiwa yang memerlukan

     penyesuaian

      Peristiwa yang tidak

    memerlukan penyesuaian

    Sama dengan PSAK   Klasifikasi kewajiban

    dalam kasus-kasus

    tertentu mencerminkan

    neraca pasca perjanjian.

    24 Pengungkapan

     pihak-pihak yang

    mempunyai hubung

    an istimewa

      Pengertian pihak-pihak yang

    mempunyai hubungan

    istimewa

      Pengungkapan

    Sama dengan PSAK 7 Sama dengan PSAK

    25 Aktivitas Khusus   Akuntansi perkoperasian

     

    Akuntansi minyak dan gas

     bumi

      Akuntansi pertambangan

    umum

    Tidak diatur Tidak diatur

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    59/88

     

    40

      Akuntansi perusahaan efek

      Akuntansi reksa dana

      Akuntansi perbankan dan

    asuransi

    26 Ketentuan Transisi   Retrospektif atau prospektif

    (jika tidak praktis) yang

    diterapkan secara

     prospective catchup 

    (dampak ke saldo laba)

      Perpindahan dari dan ke

    SAK-ETAP

    27 Tanggal Efektif   Berlaku efektif untuk laporan

    keuangan yang dimulai pada

    tanggal 1 Januari 2011,

     penerapan dini 1 Januari

    2010

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    60/88

     

    41

    B. 

    Ruang Lingkup Perbedaan SAK umum, SAK-ETAP dan IFRS

    1.  Penyajian Laporan Keuangan.

    Secara umum penyajian laporan keuangan PSAK umum, SAK-ETAP

    dan IFRS hampir sama yaitu dalam penyajian laporan lengkap terdiri dari:

    a.  Laporan posisi keuangan;

     b.  Laporan laba rugi;

    c. 

    Laporan pendapatan komprehensif (kecuali untuk SAK-ETAP)

    d.  Laporan perubahan ekuitas;

    e.  Laporan arus kas, dan

    f.  Catatan atas laporan keuangan, termasuk kebijakan akuntansi.

     Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan neraca

    untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia. Perubahan definisi-definisi

    seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan

    nonpengendali (non-controlling interest ) Penyajan kepentingan non pengendali

    sebagai bagian ekuitas dan bagian laba bukan sebagai pengurang laba. LK

    konsolidasian Laporan keuangan awal periode (dari periode sajian) untuk

     penyajian retroaktif. Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut

    PSAK 1 berbeda dengan IAS 1 (Aset tidak lancar).

    Dalam PSAK umum dan IFRS perubahan penulisan neraca menjadi

    laporan posisi keuangan tetapi dalam SAK-ETAP tidak ada perubahan penulisan.

    PSAK 1 (revisi 2009) diadopsi dari IAS 1. Dalam IAS 1, penyajian dalam neraca

    aset diurutkan dari non current asset  diikuti dengan current asset . Sedangkan di

    Indonesia penyajian diurutkan berdasar likuiditas (current asset  diikuti

    dengan non current asset ). Perubahan dalam adopsi dikarenakan dalam IAS 1,

    urutan penyajian bukan merupakan suatu hal yang wajib. Penyajian neraca dalam

    SAK-ETAP menghilangkan pos-pos :

    a.  Aset keuangan.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    61/88

     

    42

     b. 

    Properti investasi yang diukur pada nilai wajar (ED PSAK 1).

    c.  Aset biolojik yang diukur pada biaya perolehan dan nilai wajar (ED PSAK 1)

    d.  Kewajiban berbunga jangka panjang.

    e.  Aset dan kewajiban pajak tangguhan.

    f.  Kepentingan non pengendalian.

    Tabel 4. Laporan posisi keuangan PSAK 1

    ASET LIABILITAS

    Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek

    Aset tidak Lancar Liabilitas Jangka Panjang

    Ekuitas

    Hak Non Pengendali

    Ekuitas yang dapat diatribusikan ke

     pemilik entitas induk

    Tabel 5. Laporan posisi keuangan IAS 1 (IFRS 1)

    ASET Ekuitas

    Aset tidak Lancar Hak Non Pengendali

    Aset Lancar Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk

    Liabilitas

    Liabilitas Jangka Pendek

    Liabilitas Jangka Panjang

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    62/88

     

    43

    2. 

    Laporan Laba Rugi

    Dalam SAK umum laporan Laba rugi menjadi Laporan Laba Rugi

    Komprehensif. Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba

    komprehensif Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan

    mayoritas. Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi. Klasifikasi beban

     berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan fungsi ada pengungkapan

     berdasarkan sifat penyajian pos luar biasa tidak diperkenankan lagi. 

    Laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang

    menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian

    secara wajar. Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos berikut :

    a.  Pendapatan

     b.  Biaya keuangan

    c.  Bagian laba rugi dari entitas social dan joint venture yang dicatat dengan

    metode ekuitas

    d.  Beban pajak

    e.  Suatu jumlah tunggal yang mencangkup total dari:

    1)  Laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan

    2)  Keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran

    nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan asset atau

    kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi yang dihentikan.

    f.  Laba rugi

    g.  Setiap komponen pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan seseuai

    dengan sifat

    h.  Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas social joint venture yang

    dicatat dengan metode ekuitas.

    Informasi dalam Laba Rugi Komprehensif

    a.  Ketika pos-pos pendapatan atau bernilai material, maka entitas

    mengungkapkan sifat dan jumlah yang terpisah.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    63/88

     

    44

     b. 

    Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan

    menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas mana

    yang lebih andal dan relevan.

    Tidak sama dengan PSAK yang menggunakan istilah laporan laba

    rugi komprehensif, SAK-ETAP menggunakan istilah laporan laba rugi.

    3.  Penyajian Perubahan Ekuitas.

    PSAK umum

    a. 

    Menunjukkan total laba rugi komprehensif selama suatu periode yang

    diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan pihak non pengendali.

     b.  Untuk tiap komponen ekuitas pengaruh penerapan retospektif .

    c.  Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir periode yang timbul dari laba, pos

     pendapatan komprehensif dan transaksi dengan pemilik.

    d.  Jumlah deviden yang diatribusikan kepada pemilik dan nilai dari dividen per

    saham diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

    Ruang lingkup ekuitas diatur untuk :

    a.  Perusahaan BUMN,

     b.  Perusahaan swasta

    c.  Koperasi sesuai UU-RI

    SAK-ETAP

    Dalam SAK-ETAP terdapat perbedaan dengan PSAK umum yaitu hal-hal

    yang berkaitan dengan pendapatan komprehensif. Arus kas koperasi disajikan

    dengan metode tidak langsung.

    4. 

    Catatan Atas Laporan Keuangan

    a.  Dalam SAK umum disajikan informasi dasar penyusunan laporan keuangan

    dan kebijakan akuntansi yang menjadi dasar pengukuran, kebijakan yang

    relevan, asumsi dalam estimasi. Sedangkan SAK-ETAP dasar pengukuran

    yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Kebijakan akuntansi

    lain yang digunakan yang relevan untuk memahami laporan keuangan.

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    64/88

     

    45

     b. 

    Mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAK yang tidak disajikan

    dibagian manapun dalam laporan keuangan.

    c.  Memberikan informasi yang tidak disajikan dibagian manapun dalam laporan

    keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan

    keuangan.

    d.  Sepanjang dalam penyajian laporan keuangan di nilai sangat praktis,

     penyajian laporan keuangan disajikan secara sistematis.

    e. 

    Membuat referensi silang atas setiap pos untuk informasi yang berhubungan

    dalam catatan atas laporan keuangan.

    f.  Sumber estimasi dalam SAK-ETAP entitas harus mengungkapkan dalam

    catatan atas laporan keuangan tentang informasi mengenai asumsi pokok

    tentang masa depan dan sumber pokok lain untuk mengestimasi

    ketidakpastian pada akhir periode pelaporan.

    Pengungkapan lain dakam SAK umum:

    a.  Jumlah deviden diumumkan sebelum penyelesaian laporan keuangan.

     b.  Jumlah deviden preferen yang tidak diakui.

    5.  Laporan Arus Kas

    Laporan arus kas yang diatur dalam SAK umum pada aktivitas operasinya

    menggunakan metode langsung dan tidak langsung, untuk perusahaan yang

    terdaftar diharuskan menggunakan metode langsung,sedangkan dalam IFRS 7

    untuk perusahaan yang terdaftar tidak harus menggunakan metode langsung.

    SAK-ETAP metode yang digunakan adalah metode tidak langsung. Hal ini

    dikarenakan arus kas pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa dan

    kondisi lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi.

    6.  Laporan Keuangan Konsolidasi dan Terpisah

    Prosedur laporan keuangan konsolidasi:

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    65/88

     

    46

    a. 

    Jumlah investasi oleh induk perusahaan di masing-masing anak perusahaan

    akan dihilangkan seiring dengan bagian dari ekuitas di masing-masing anak

     perusahaan (lihat IFRS 3, yang menggambarkan perlakuan goodwill).

     b.  Mengidentifikasi hak minoritas apapun dalam hasil dari pelaksanaan anak

     perusahaan yang dikonsolidasi, yang berhubungan dengan pelaksanaan

     pelaporan.

    c.  Mengidentifikasi setiap hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan

    yang dikonsolidasi, karena terpisah dari ekuitas yang sesuai dengan yang

    dominan.

    Akuntansi untuk investasi dalam laporan keuangan tersendiri

    Dimana disusun laporan keuangan tersendiri, investasi pada anak

     perusahaan, entitas bersama-dikendalikan dan perusahaan asosiasi yang tidak

    diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan IFRS 5.

    7.  Kebijakan Akuntansi, Estimasi, dan Kesalahan

    a.  Kebijakan akuntansi harus menjelaskan pengakuan, pengukuran dan

     penyajian.

     b.  Kebijakan akuntansi harus tunduk pada PSAK dan mempertimbangkan

     panduan aplikasi, jika tidak ada ada menggunakan pertimbangan.

    c.  Perubahan kebijakan akuntansi tidak diperkenankan kecuali dipersyaratkan

    PSAK atau menghasilkan laporan keuangan yang lebih andal dan relevan

    untuk diterapkan secara retrospektif, kecuali tidak praktis

    d.  SAK-ETAP tidak ada penulisan tidak ada “kesalahan mendasar” dan “laba

    atau rugi luar biasa”.

    8.  Instrumen Keuangan Dasar

    a.  Semua ketentuan tentang pengungkapan dipindahkan ke PSAK 60 (IFRS 7)

     b.  Tambahan pengaturan khusus tentang :

    1)  Puttable instrument   , kewajiban untuk menyerahkan bagian aset neto

    secara prorata saat likuidasi, dan rights, opsi, waran dikategorikan dan

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    66/88

     

    47

    disajikan sebagai liabilitas keuangan, akan tetapi dapat dikategorikan

    sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi syarat-syarat tertentu. Instrumen

    yang mempunyai fitur opsi jual adalah instrumen keuangan yang

    memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual kembali instrumen

    kepada penerbit dan memperoleh kas atau aset keuangan lain atau secara

    otomatis menjual kembali kepada penerbit pada saat terjadinya suatu

     peristiwa yang tidak pasti di masa yang akan datang atau kematian atau

     purna karya dari pemegang instrumen.

    c.  Instrumen keuangan diukur pada pengakuan awal sebesar nilai wajar  

    ditambah dengan biaya transaksi kecuali untuk instrumen yang diukur dengan

    menggunakan nilai wajar.

    d.  Penghapusan (dererecognition) aset keuangan didasarkan atas kombinasi

    “risk and reward ” dan pendekatan pengendalian. Evaluasi atas risk and

    reward  diakukan sebelum evaluasi atas transfer pengendalian

    e.  Pengakuan atas penghapusan liabilitas keuangan ketika utang baru diterbitkan

    memiliki persyaratan yang berbeda dengan utang lama.

    f.  Restrukturisasi utang yang menyebabkan modifikasi substansial term dapat

    menghasilkan gain/loss pada saat penerbitan liabilitas baru.

    g.  Empat kategori aset keuangan:

    1)  Aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui

    laporan laba rugi;

    2) 

    Investasi dimiliki hingga jatuh tempo;3)  Pinjaman yang diberikan atau piutang; dan

    4)  Aset keuangan tersedia untuk dijual.

    h.  Dua kategori liabilitas keuangan

    1)  Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba

    rugi

    2)  Kewajiban lain

  • 8/17/2019 Perbedaan Etap Dan Ifrs

    67/88

     

    48

    i. 

    Pengukuran aset keuangan dengan menggunakan