essay kedaulatan pangan

7
Kedaulatan Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat Oleh: Tiara Wahidah (15/379214/TP/11170) Teknik Pertanian’15 Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar dalam kehidupan manusia. Definisi pangan sendiri menurut UU No. 18 Tahun 2012 adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman. Pangan sangat berkaitan dengan keberlangsungan hidup manusia. Kurangnya ketersediaan pangan yang mencukupi kebutuhan masyarakat dalam suatu negara akan mengakibatkan menurunya kesejahteraan hidup, penyakit, kelaparan, bahkan bencana. Selain itu, peringatan akan perubahan kondisi iklim global telah mengganggu pertumbuhan harga pangan sehingga terjadi potensi kenaikan harga pada beberapa komoditas. Namun fakta saat ini, ketahanan pangan mulai menipis yang mengakibatkan berbagai masalah termasuk kelapran. Di Indonesia ancaman kelaparan dan kekurangan gizi pada bayi dan balita telah menjadi persoalan yang sampai hari ini belum bisa terselesaikan oleh negara. Contoh kasus, data Dinas Kesehatan Kota Bogor menunjukkan 317 balita (bayi dibawah tiga tahun) di Bogor kekurangan gizi, hal ini akibat tidak mempunyai orang tua anak tersebut memenuhi kebutuhan pangan akibat kemiskinan, karena penghasilan yang tidak menentu seringkali anak – anak tersebut hanya makan 1 hari sekali (kompas, 17 April 2002). Kasus lain, di Kab. Kutai, Kalimantan Timur, yang dikenal dengan kabupaten kaya raya, ternyata banyak memiliki warga yang miskin, terutama didaerah pedalaman yang hanya menggantungkan hidupnya dengan makan 1 hari sekali (Kompas, 16 April 2002).

Upload: tiara-wahidah

Post on 08-Dec-2015

274 views

Category:

Documents


55 download

DESCRIPTION

essay tentang bagaimana mencapai kedaulatan indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Essay Kedaulatan Pangan

Kedaulatan Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat

Oleh: Tiara Wahidah (15/379214/TP/11170)

Teknik Pertanian’15

Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar dalam kehidupan manusia. Definisi pangan

sendiri menurut UU No. 18 Tahun 2012 adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk

pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun

tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan

tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan,

pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

Pangan sangat berkaitan dengan keberlangsungan hidup manusia. Kurangnya ketersediaan pangan

yang mencukupi kebutuhan masyarakat dalam suatu negara akan mengakibatkan menurunya

kesejahteraan hidup, penyakit, kelaparan, bahkan bencana. Selain itu, peringatan akan perubahan kondisi

iklim global telah mengganggu pertumbuhan harga pangan sehingga terjadi potensi kenaikan harga pada

beberapa komoditas.

Namun fakta saat ini, ketahanan pangan mulai menipis yang mengakibatkan berbagai masalah

termasuk kelapran. Di Indonesia ancaman kelaparan dan kekurangan gizi pada bayi dan balita telah

menjadi persoalan yang sampai hari ini belum bisa terselesaikan oleh negara.  Contoh kasus, data Dinas

Kesehatan Kota Bogor menunjukkan 317 balita (bayi dibawah tiga tahun) di Bogor kekurangan gizi, hal

ini akibat tidak mempunyai orang tua anak tersebut memenuhi kebutuhan pangan akibat kemiskinan,

karena penghasilan yang tidak menentu seringkali anak – anak tersebut hanya makan 1 hari sekali

(kompas, 17 April 2002).  Kasus lain, di Kab. Kutai, Kalimantan Timur, yang dikenal dengan kabupaten

kaya raya, ternyata banyak memiliki warga yang miskin, terutama didaerah pedalaman yang hanya

menggantungkan hidupnya dengan makan 1 hari sekali (Kompas, 16 April 2002).

Berbagai fakta tentang polemik pangan di Indonesia bermunculan. Diantara fakta permasalahan

pangan yang dihadapi Indonesia adalah: Banyak negara – negara di dunia ini yang tenggelam dalam

situasi harga import pangan murah, kebijaksanaan pertanian lebih banyak diutamakan untuk kepentingan

eksport, ketimbang untuk memenuhi kebutuhan local rakyat dari suatu Negara, dijalankannya kebijakan

spesialisasi produksi dari satu negara terhadap satu jenis produksi, meningkatnya jumlah petani yang

tidak memiliki tanah, dan terkonsentrasinya pemilikan dan penguasaan tanah bagi sekelompok orang,

meningkatnya jumlah pengangguran akibat dari digunakannya teknologi pertanian

Fakta tentang polemik pangan di Indonesia mencoreng wajah Indonesia yang berstatus sebagai

Negara agraris. Bagaimana mungkin Indonesia bisa disebut sebagai Negara agraris namun masih

kekurangan pangan? Fakta lain adalah bahwa Indonesia juga mengalami krisis pangan. Krsisis pangan

yang terjadi merupakan suatu kondisi dimana Indonesia tidak bisa memenuhi kebutuhan pangan dari hasil

pangan lokal dan harus bergantung pada impor. Banyak bahan-bahan yang telah diimpor oleh Inonesia

seperti kedelai, gandum bahkan beras. Sebagai contoh adalah Bali yang Pada 2004, jumlah produksi beras

Page 2: Essay Kedaulatan Pangan

yang dihasilkan oleh seluruh petani Bali mencapai 498.224 ton atau mengalami penurunan sebesar minus

0,62 persen dari tahun 2003. Sedangkan konsumsi beras yang dibutuhkan oleh masyarakat Bali tahun

2004 mencapai 396.618,87 ton atau mengalami peningkatan sebesar 0,29 persen dari tahun 2003 yang

mencapai 395.460 ton. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal salah satunya pengalihan fungsi lahan

menjadi perumahan, hotel dan apartemen.

Kondisi pangan Indonesia yang memprihatinkan membuat Indonesia harus bergerak. Indonesia

harus mampu memperbaiki seluruh sector dan sector pertanian khusunya untuk menjadi Negara yang

maju. Sektor pangan yang menjadi kebutuhan pokok harus segera diperbaiki. Solusi yang paling tepat

adalah dengan menciptakan kedaulatan pangan.

Kedaulatan pangan menurut UU no.18 tahun 2012 adalah hak negara dan bangsa yang secara

mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang

memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber

daya lokal. Sedangkan menurut Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Sutrisno

Iwantono, adalah tersedianya pangan bagi masyarakat dalam jumlah cukup, harga yang terjangkau,

waktu yang tepat, di lokasi yang mudah diakses (terdistribusi dengan merata), dan harus dipenuhi dari

dalam negeri (mandiri). Terdapat beberapa poin penting yang dapat disoroti dan dikaji dari kedaulatan

pangan: distribusi, peningkatan produksi, pengawasan, dan program penunjang ketahanan pangan.

kedaulatan pangan tidak hanya mengenai kebutuhan saja melainkan lebih jauh mencakup

ketersediaan stok dan kesinambungannya, ketidak-tergantungan terhadap produksi global, harga pasar,

dan mempertimbangkan daya beli masyarakat menengah kebawah. Saat berbicara mengenai kedaulatan

pangan secara tidak langsung pula akan terhubung dengan kemiskinan dan pengalaman sebelumnya

mengenai gizi dan keamanan pangan. Dengan demikian, tidak mengherankan jika Maxwell dalam

jurnalnya yang berjudul “Saucy with the Gods: nutrition and food security speak to poverty” pada 1990-

an menyebut kedaulatan pangan sempat menjadi isu dominan sama seperti isu pengentasan kemiskinan.

Kedaulatan pangan adalah merupakan prasyarat dari sebuah ketahanan pangan (food Security),

maksudnya adalah suatu hal yang mustahil,  Ketahanan pangan tercipta kalau kedaulatan pangan tidak

dimiliki oleh rakyat.  Oleh karena itu merupakan suatu keharusan bagi setiap bangsa dan rakyat untuk

dapat mempunyai hak dalam menentukan makanan yang dipilihnya dan kebijakan pertanian yang

dijalankannya, kapasitas produksi makanan lokal di tingkat lokal dan perdagangan di tingkat wilayah.

Dalam upaya menciptakan kedaulatan pangan menuju kepada keamanan pangan yang sejati,

pemerintah – pemerintah haruslah melaksanakan kebijakan – kebijakan yang mempromosikan

keberlanjutan, berlandaskan pada produksi pertanian keluarga, menggantikan peran industri yang

berorientasi pertanian eksport. Ada bebrapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai kedaulatan

pangan yang sudah di gadang-gadangkan sejak dulu. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan

antara lain: Pengembangan diversifikasi pangan, pengembangan infrastruktur pertanian, dan pengaturan

ulang kebijakan perdagangan oleh pemerintah.

Page 3: Essay Kedaulatan Pangan

Diversifikasi pangan

Diversifikasi merupakan solusi strategis mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia memegang

peranan yang cukup vital bagi terpenuhinya kebutuhan pangan dalam negeri. Oleh karena itu, diperlukan

kerjasama dari berbagai pihak untuk menggerakkan roda industri diversifikasi pangan di Indonesia salah

satunya dengan membangun dan memperkuat

industri pengolahan pangan di Indonesia. Dewasa

ini sudah banyak industry-industri pengolahan

pangan yang berdiri di Indonesia namun masih

belum mendapat perhatian dari pemerintah

sehingga banyak industri-industri tersebut yang

gulung tikar karena tidak sanggup bertahan dari

serangan globalisasi yang semakin marak. Padahal,

peran industri-industri tersebut cukup vital sebagai

pengatur dan pengelola komoditas pengolahan pangan dalam negeri.

Upaya diversifikasi pangan sebagai salah satu solusi mencukupi kebutuhan pangan pun terus

dilakukan oleh pemerintah dengan program pengembangan diversfikasi olahan produk seperti

pengembangan produk umbi-umbian sebagai pengganti beras sebagai makanan pokok, pengembangan

produk olahan sukun sebagai jajanan sehat masyarakat dan masih banyak lagi. Banyak potensi maknan

pokok yang dapat digunakan Indonesia untuk merealisasika program diversifikasi. Dengan kondisi

demikian, maka diharapkan Indonesia tidak terhantung lagi dengan impor.

Pengembangan infrastruktur pertanian

Pengembangan infrastruktur pertanian seperti penyediaan alat-alat pertanian, pupuk organik,

aliran air irigasi, dan benih tanaman mutlak diperlukan petani agar mampu mewujudkan pertanian yang

berkelanjutan sehingga dapat berdampak positif pada produktivitas hasil pertaniaan. Apabila infastruktur

pertanian tidak kunjung dilengkapi bukan tidak mungkin dapat berdampak pada ketidakseimbangan

ekonomi dalam negeri yang dapat mengakibatkan inflasi akibat melonjaknya harga kebutuhan pokok di

pasaran yang disebabkan karena produktivitas hasil pertanian yang belum mencukupi kebutuhan pangan

masyarakat.

Kebijakan perdagangan yang berpihak pada kepentingan nasional

Petani kita sudah berupaya untuk melaksanakan kewajibannya untuk memnuhi kebutuhan pangan

kita namun, apa daya segala sesuatunya sudan ada kebijakan dari pusat sehingga kebijakan ini menjadi

penting apabila kebijakan tersebut berpihak kepada rakyat dan petani. Kesejahteraan rakyat menjadi

prioritas utama dalam hal mewujudkan kedaulatan pangan. Oleh karena itu, pengaturan kebijakan baik

dalam hal perdagangan maupun pemasaran produk hasil pertanian harus mengedapnkan kesejahteraan

masyarakat.

Page 4: Essay Kedaulatan Pangan

Membangun jiwa entrepereneurship

Entrepreneurship yang dalam bahasa Indonesia sering disebut wirausaha inilah yang perlahan

akan memberikan kontribusinya untuk menuju Indonesia yang mapan di bidang pangan, atau dengan kata

lain Indonesia yang mencapai kedaulatan pangan.

Mengapa entrepreneurship yang penulis pilih?. Perlu diketahui bahwa jiwa kewirausahaan tak

hanya memberikan “kemapanan hidup” untuk wirausahawan itu sendiri dan menolong mereka para

pengangguran. Tetapi disamping itu juga menciptakan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan. Adanya

entrepreneur juga memberikan peluang dalam pemanfaatan sumber daya alam bagi kemakmuran. Bukan

modal asing. Menurut Sosiolog David McClelland  suatu negara bisa menjadi makmur bila ada

entrepreneur sedikitnya 2% dari jumlah penduduk. Singapura sudah 7,2% padahal pada 2001 baru 2,1%.

Sedangkan Indonesia hanya 0,18% dari penduduk atau 400.000-an orang. Itulah mengapa Indonesia tetap

saja ketinggalan dengan negara tetangga.

Kesempatan untuk berwirausaha di bidang pangan di Indonesia masih terbuka lebar. Merekalah

yang kreatif untuk membuat sesuatu yang baru harus mengembangkannya untuk kepentingan masyarakat.

Berwirausaha di bidang pangan seyogyanya melihat pada kebutuhan akan penganekaragaman pangan.

Masyarakat Indonesia khususnya lapisan bawah masih menempatkan beras sebagai konsumsi utama.

Mereka yang sudah menganekaragamkan pangan masih terbatas pada masyarakat lapisan atas

diperkirakan masih dibawah 25% dari penduduk Indonesia. Entrepreneurship juga berpeluang untuk

mengembangkan potensi daerah seperti makanan tradisional berbahan baku bukan beras yang masih

banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Sedikit penegasan, perlu diketahui bahwa beberapa perusahaan

pangan berskala besar milik Indonesia sebagian besar sahamnya ada di tangan pihak asing. Sebagai

contoh PT. Tirta Investama yang mengelola Aqua, sebesar 74% sahamnya adalah milik Danone(Prancis)

dan PT. Sakura Aneka Food yang memproduksi Bango, 100% mutlak sahamnya sudah menjadi milik

Unilever(UK). Memang miris melihat kenyataan ini. Sumber daya alam Indonesia yang menjadi milik

sendiri justru yang menikmati keuntungannya adalah pihak asing. Indonesia seakan menjadi budak di

rumah sendiri. Dibutuhkan komitmen yang kuat untuk mulai berwirausaha di bidang pangan serta adanya

singkronisasi antara pemerintah dengan masyarakat.

Berbagai solusi diatas merupakan langkah yang paling strategis bagi Indonesia untuk mengatasi

berbagai polemik tentang pangan .Persoalan pangan bagi bangsa indonesia, dan juga bangsa – bangsa

lainnya di dunia ini adalah merupakan persoalan yang sangat mendasar, dan sangat menentukan nasib dari

suatu bangsa, karena ketergantungan pangan dapat berarti terjadinya terbelenggunya kemerdekaan bangsa

dan rakyat terhadap suatu kelompok, baik negara lain maupun kekuatan – kekuatan ekonomi lainnya.

Oleh karena itu, apabila persoalan kedaulatan pangan ini tidak ditindaklanjuti dengan serius oleh

pemerintah dan pihak-pihak terkait maka akan menjadi ‘malapetaka’ bagi masyarakat dan juga Negara

karena kedaulatan pangan memegang peranan hidup dan matinya suatu bangsa. Ayo semangat

Page 5: Essay Kedaulatan Pangan

merealisasikan kedaulatan pangan menuju Indonesia Maju.Buktikan bahwa Indonesia benar-benar Negara

agraris dan siap menjadi macan dunia.

Referensi:

WALHI. 2011. Kedaulatan Pangan Adalah Pondasi Kedaulatan Bangsa. Diunduh dari

http://www.walhi.or.id pada Selasa 08 September 2015.

Anonim.2008. Pandangan dan Sikap SPI terhadap Kedaulatan Pangan. Diunduh dari

http://www.spi.or.id// pada Rabu 09 September 2015.

Syahrul, Ahan. 2011. Politik Kedaulatan Pangan. Diunduh dari http://suara.okezone.com pada hari

Jumat, 31 Juli 2015

Novendra, Agus.2012.Memasyarakatkan Diversifikasi Pangan Lokal sebagai Salah Satu pilar Kedaulatan Pangan. Diunduh dari http://www.kompasiana.com pada 31 Juli 2015.