essay

6
Mercosur, adalah sebuah perjanjian ekonomi, yang tujuannya adalah untuk mewujudkan common market di negara-negara regional Amerika Latin. Dengan hadirnya Mercosur, diharapkan dapat merealisasikan adanya liberalisasi perdagangan diantara negara-negara anggotanya; sehingga tercipta free movements of good, eliminasi biaya bea masuk serta hambatan non tarif, penentuan tarif eksternal yang sama, serta penerapan serangkaian kebijakan perdagangan bersaa diantara negara-negara anggota Mercosur. 1 Sejarah mengenai usaha merealisasikan adanya common market di regional Amerika Latin sendiri berawal dari adanya Treaty of Montevideo di dekade 60an yang kemudian membentuk Latin America Free Trade Association (LAFTA) 2 yang beranggotakan Argentina, Brazil, Mexico, Paraguay, Peru, Uruguay, Chile, Venezuela, Ekuador, serta Kolombia. LAFTA sendiri dalam prakteknya membuka jalan lapang dalam hal liberalisasi perdagangan bagi Argentina, Brazil, dan Mexico; sementara bagi negara-negara anggotanya yang lain hanya untuk merangsang pertumbuhan industrinya. LAFTA akhirnya tidak mampu bertahan lama, dikarenakan hasil yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan tujuan awal LAFTA dirancang. Berbagai usaha dilakukan untuk ‘melanggengkan’ LAFTA, seperti Andean Group yang dibentuk oleh Bolivia, Chile, Ekuador, Peru, dan Kolombia. 3 1 Mehmet Ekizoglu. Mercosur: It’s History, Institutions, and Questions. Urbana: University of Illinois at Urbana Champaign. Hal 5 2 Ibid. hal 6 3 Ibid. hal 6

Upload: jon

Post on 18-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

On Mercosur

TRANSCRIPT

Mercosur, adalah sebuah perjanjian ekonomi, yang tujuannya adalah untuk mewujudkan common market di negara-negara regional Amerika Latin. Dengan hadirnya Mercosur, diharapkan dapat merealisasikan adanya liberalisasi perdagangan diantara negara-negara anggotanya; sehingga tercipta free movements of good, eliminasi biaya bea masuk serta hambatan non tarif, penentuan tarif eksternal yang sama, serta penerapan serangkaian kebijakan perdagangan bersaa diantara negara-negara anggota Mercosur.

Sejarah mengenai usaha merealisasikan adanya common market di regional Amerika Latin sendiri berawal dari adanya Treaty of Montevideo di dekade 60an yang kemudian membentuk Latin America Free Trade Association (LAFTA) yang beranggotakan Argentina, Brazil, Mexico, Paraguay, Peru, Uruguay, Chile, Venezuela, Ekuador, serta Kolombia. LAFTA sendiri dalam prakteknya membuka jalan lapang dalam hal liberalisasi perdagangan bagi Argentina, Brazil, dan Mexico; sementara bagi negara-negara anggotanya yang lain hanya untuk merangsang pertumbuhan industrinya. LAFTA akhirnya tidak mampu bertahan lama, dikarenakan hasil yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan tujuan awal LAFTA dirancang. Berbagai usaha dilakukan untuk melanggengkan LAFTA, seperti Andean Group yang dibentuk oleh Bolivia, Chile, Ekuador, Peru, dan Kolombia.

Latin American Integration Association (LAIA), terbentuk di awal tahun 1980an sebagai pengganti LAFTA yang sebelumnya tidak mampu memenuhi ekspektasi. LAIA muncul sebagai jawaban atas munculnya blok-blok ekonomi yang semakin marak, kebijakan proteksionis yang dilakukan oleh negara-negara lain, serta untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang sedang dihadapi oleh negara-negara di regional Amerika Latin seperti kondisi neraca eksternal. Kemunculan LAIA merangsang negara-negara anggotanya untuk semakin meningkatkan kerjasama-kerjasama ilateral. LAIA juga berkontribusi dalam pembentukan RCP-Regional Customs Preference di tahun 1984. RCP menerapkan pengurangan tarif bea masuk terhadap impor barang menggunakan instrument integrasi yang lebih fleksibel yang tidak dapat dicapai lewat LAFTA sebelumnya.

Selain itu, di bulan Juli 1986, Argentina dan Brazil menandatangani sebuah perjanjian yakni PEIC Program for Economic Integration and Cooperation. PEIC bertujuan untuk semakin meningkatkan kerjasama bilateral di antara kedua negara secara spesifik untuk meningkarkan perdagangan di sektor-sektor seperti alat transportasi dan energi nuklir. Di tahun 1986 Argentina dan Brazil telah menandatangani 12 commercial protocols dan meningkat pesat hingga berjumlah 24 protokol telah ditandatangani di tahun 1988. Argentina dan Brazil kemudian menandatangani Treaty for Integration, Cooperation and Development (TICD) di bulan November 1988, sebagai blueprint common market diantara keduanya sampai 10 tahun ke depan. TICD bertujuan untuk mengurangi seluruh hambatan tarif serta non tarif diantara kedua negara bertahap, dan meraih keberhasilan sehingga arus perdagangan diantara kedua negara semakin meningkat. Untuk semakin meningkatkan kerjasama bilateral kedua negara, presiden Argentina dan Brazil saat itu Carlos Menem dan Fernando Collor de Melo menandatangani Act of Buenos Aires di bulan July 1990. Kedua negara juga mengajak Paraguay dan Uruguay untuk turut berpartisipasi yang berujung pada penandatanganan Treaty of Asuncion persisnya tanggal 26 Maret 1991. Lewat Treaty of Asuncion inilah akhirnya terbentuk Mercosur. Dengan adanya Mercosur diharapkan dapat mewujudkan selain free-movement di sektor barang, juga di sektor jasa dan faktor produksi; juga menghilangkan hambatan tarif serta non tarif.

Grafik ini menunjukkan bagaimana pembagian ekspor inra-regional mengalami kenaikan signifikan. Terutama di awal dekade 90an ketika awal Mercosur terbentuk.

Sementara grafik impor intra-regional tidak menunjukkan adanya kenaikan signifikan,besar kemungkinan disebabkan oleh Argentina yang telah menjalin kerjasama (dengan Brazil) untuk menghilangkan hambatan tarif serta non tarif jauh sebelum Mercosur terbentuk.

Mehmet Ekizoglu. Mercosur: Its History, Institutions, and Questions. Urbana: University of Illinois at Urbana Champaign. Hal 5

Ibid. hal 6

Ibid. hal 6

Ibid. hal 7

Ibid. hal 7

Ibid. hal 7

Ibid. hal 7

Ibid. hal 8

Antoni Estevadeordal, Junichi Goto, Raul Saez. The New Regionalism in the Americas: The Case of Mercosur (Working Paper 5). Buenos Aires: INTAL - ITD. 2000. Hal 12

Ibid. hal 16