esp sop pengawasan mb

5
PENETAPAN BATASAN TINDAK PENETAPAN BATASAN TINDAK PELANGGARAN KELEBIHAN PELANGGARAN KELEBIHAN MUATAN DALAM STANDAR MUATAN DALAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR OPERASIONAL PROSEDUR JEMBATAN TIMBANG JEMBATAN TIMBANG Eko Sabar Prihatin Eko Sabar Prihatin

Upload: eko-sabar-prihatin

Post on 25-Jul-2015

152 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Esp Sop Pengawasan Mb

PENETAPAN BATASAN PENETAPAN BATASAN TINDAK PELANGGARAN TINDAK PELANGGARAN

KELEBIHAN MUATAN DALAM KELEBIHAN MUATAN DALAM STANDAR OPERASIONAL STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR JEMBATAN PROSEDUR JEMBATAN TIMBANGTIMBANG

Eko Sabar PrihatinEko Sabar Prihatin

Page 2: Esp Sop Pengawasan Mb

Dasar HukumDasar Hukum1.1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009

TENTANG TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALANLALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN;;

2.2. KEPUTUSAN MENTERI NOMOR KM.5 TAHUN 1995 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI NOMOR KM.5 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN PENIMBANGAN KENDARAAN BERMOTOR DI PENYELENGGARAAN PENIMBANGAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALANJALAN

3.3. PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TERTIB PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TERTIB PEMANFAATAN JALAN DAN PENGENDALIAN KELEBIHAN PEMANFAATAN JALAN DAN PENGENDALIAN KELEBIHAN MUATANMUATAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGAWASAN MUATAN ANGKUTAN BARANG DI JALAN DI JAWA TENGAH

Page 3: Esp Sop Pengawasan Mb

UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan:

Pasal 169 :(1) Pengemudi dan/atau Perusahaan Angkutan Umum barang wajib mematuhi ketentuan mengenai tata cara pemuatan, daya angkut, dimensi Kendaraan, dan kelas jalan.(2) Untuk mengawasi pemenuhan terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pengawasan muatan angkutan barang.

Pasal 172Ketentuan lebih lanjut mengenai pengawasan muatan angkutan barang diatur dengan peraturan pemerintah.

Pasal 307Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor Angkutan Umum Barang yang tidak mematuhi ketentuan mengenai tata cara pemuatan, daya angkut, dimensi kendaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).

Pasal 169 :(1) Pengemudi dan/atau Perusahaan Angkutan Umum barang wajib mematuhi ketentuan mengenai tata cara pemuatan, daya angkut, dimensi Kendaraan, dan kelas jalan.(2) Untuk mengawasi pemenuhan terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pengawasan muatan angkutan barang.

Pasal 172Ketentuan lebih lanjut mengenai pengawasan muatan angkutan barang diatur dengan peraturan pemerintah.

Pasal 307Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor Angkutan Umum Barang yang tidak mematuhi ketentuan mengenai tata cara pemuatan, daya angkut, dimensi kendaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).

Page 4: Esp Sop Pengawasan Mb

Pasal 320

Peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun sejak Undang-Undang ini mulai berlaku.

Pasal 320

Peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun sejak Undang-Undang ini mulai berlaku.

Secara substansi, UU Nomor 22 Tahun 2009 masih dapat diperdebatkan. Mulai dari:

banyaknya amanat untuk membuat aturan pelaksana dan teknis; nilai keefektifan dari penegakan hukum berupa sanksi administrasi, perdata hingga pada pidana; pengaturan mengenai hak dan kewajiban dari penyelenggara negara dan masyarakat, dan sebagainya.

Page 5: Esp Sop Pengawasan Mb