esp framework hl-masa-depan
TRANSCRIPT
11
KERANGKAKERANGKAHUKUM LINGKUNGAN HUKUM LINGKUNGAN
INDONESIAINDONESIA
Seminar Nasional Lingkungan
Menumbuhkan Semangat Hijau Untuk Bumi HijauMenumbuhkan Semangat Hijau Untuk Bumi Hijau
Diselenggarakan oleh BEM FH UNDIPSemarang, 22 Juni 2012
Eko Sabar Prihatin
22
PERTUMBUHAN EKONOMI
(Economic Growth)
MENGABAIKAN SUSTAINABILITY
SUSTAINABLE DEVELOPMENT
(Pertumbuhan + Sustainability)
EKONOMI, EKOLOGI, SOSIAL
GSDGGSDGGOOD SUSTAINABLE
DEVELOPMENT GOVERNANCE
GG + SD
G GG G
Belum tentu sensitif terhadap perlindungan daya dukung
dan daya tampung LH
KEMAMPUAN MELAKUKAN CHECK & BALANCE DI ANTARA 3 ELEMEN
BANGSA
DUNIA USAHA•Perbankan•Koperasi•BUMN•BUMD
•Private corporation
DUNIA USAHA•Perbankan•Koperasi•BUMN•BUMD
•Private corporation
NEGARA•Eksekutif•Legislatif•Judikatif
NEGARA•Eksekutif•Legislatif•Judikatif
MASYARAKAT WARGA
•Akademisi•Wartawan
•Tokoh masyarakat•Pengamat
•LSM•Masyarakat sadar politik
MASYARAKAT WARGA
•Akademisi•Wartawan
•Tokoh masyarakat•Pengamat
•LSM•Masyarakat sadar politik
33
KOMPONEN KOMPONEN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANBERKELANJUTAN
Pembangunan ekonomiPembangunan ekonomi
Pembangunan sosialPembangunan sosial
Perlindungan daya dukung dan Perlindungan daya dukung dan daya tampung LHdaya tampung LH
INTER
DEPEN
DEN
SI D
AN
S
ALI
NG
MEM
PER
KU
AT
44
PRASYARAT MUTLAK PEMBANGUNAN PRASYARAT MUTLAK PEMBANGUNAN BERKELANJUTANBERKELANJUTAN
Pengentasan kemiskinanPengentasan kemiskinan
Perubahan pola konsumsi dan Perubahan pola konsumsi dan produksi yang tidak berkelanjutanproduksi yang tidak berkelanjutan
Perlindungan dan pengelolaan Perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam sebagai basis sumber daya alam sebagai basis pembangunan ekonomi dan sosialpembangunan ekonomi dan sosial
INTER
DEPEN
DEN
SI
INTER
DEPEN
DEN
SI G
OO
D G
OV
ER
NA
NC
E
55
KETERKAITANKETERKAITAN ANTARA PARADIGMA ANTARA PARADIGMA PEMBANGUNAN, KEBIJAKAN DAN PRAKTEK PEMBANGUNAN, KEBIJAKAN DAN PRAKTEK
PENEGAKAN HUKUMPENEGAKAN HUKUM
DEVELOPMENTDEVELOPMENTPARADIGMPARADIGM
DEVELOPMENTDEVELOPMENTPARADIGMPARADIGM
ENFORCEMENTENFORCEMENTPRACTICESPRACTICESENFORCEMENTENFORCEMENTPRACTICESPRACTICES
POLICY/ LAWPOLICY/ LAWPOLICY/ LAWPOLICY/ LAW
66
KETERKAITAN ANTARA KETERKAITAN ANTARA SUSTAINABLE DEVELOPMENT & GOOD SUSTAINABLE DEVELOPMENT & GOOD
GOVERNANCEGOVERNANCE((Point 4 Introduction, Plan of Implementation WSSD Johannesburg Point 4 Introduction, Plan of Implementation WSSD Johannesburg
19921992))
“…“…tata pemerintahan yang baik disetiap negara dan di tingkat Internasional adalah hal yang esensial untuk menunjang Pembangunan Berkelanjutan.. Ditingkat domestik, keberpihakan terhadap lingkungan , sosial, kebijakan ekonomi, institusi demokrasi yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat, aturan hukum, tindakan anti korupsi, kesetaraan gender dan investasi yang mendukung lingkungan adalah dasar dari Pembangunan Berkelanjutan…”
77
KERANGKA HUKUM LINGKUNGAN KERANGKA HUKUM LINGKUNGAN INDONESIAINDONESIA
Sumber: Pasal 4 UU 32/2009
SERUPA DENGAN
CIRI LINGKUNGAN:
Sistem (systems)
Berstruktur (structure)
Saling-Tergantung (interdependency)
Jaring kerja (networks)
Keanekaragaman (diversity)
Holistik (holistic)
Dinamis (dynamic)
Keseimbangan (equilibrium)
Ruang Lingkup Ruang Lingkup Perlindungan & Perlindungan & Pengelolaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup (PPLH)(PPLH)
PPLH = 6 P
1
2
3
4
5
6
KLHS [daya dukungKLHS
Baku Mutu Lingkungan
FungsiLingkungan
AMDAL /UKL-UPL
Analisis Risiko Lingkungan
KONSERVASI /PENCADANGAN
PENGAWASAN
izin usaha
PETA PERANGKAT PERLINDUNGAN & PETA PERANGKAT PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN LINGKUNGANPENGELOLAAN LINGKUNGAN
Dana Penjaminan
Audit Lingkungan
PPLH /PPNS
Sumber: Reliantoro, S & Roosita, H., 2010
daya tampung]
1010
• Penghentian• Remediasi• Rehabilitasi• Restorasi
PenanggulanganPemuliha
n
Pencegahan
PPengendalianengendalian
PengendaliPengendalian an
PencemaraPencemaran/Kerusakan/Kerusaka
n LHn LH
13 Instrumen i.e. KLHS, Tata
Ruang, BML, KBKL, AMDAL, UKL/ UPL, Perizinan, ekonomi LH
• Informasi • Isolasi• Penghentian• Cara lain
sesuai perkembangan iptek
c
b
a
Pemerintah, Pemerintah
Daerah,Penanggung Jawab
Usaha/Kegiatan >
>
3
Sumber: Pasal 13-56 UU 32/2009 PPLH
KLHS
Tata ruang
AMDAL
Perizinan
UKL-UPL
Kriteria baku kerusakan LH
Baku mutu LH
Instrumen ekonomi LH
Audit LH
Analisis risiko LH
Anggaran berbasis LH
PUU berbasis LH
Instrumen lain sesuai
kebutuhan
Instrumen Pencegahan Pencemaran Instrumen Pencegahan Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup
(UU 32/2009)(UU 32/2009)
Sumber: Pasal 14 UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
Amdal bukan sebagai alat serbaguna yang dapat menyelesaikan segala persoalan lingkungan hidup. Efektivitas amdal sangat ditentukan oleh pengembangan berbagai instrument lingkungan hidup lainnya
Amdal bukan sebagai alat serbaguna yang dapat menyelesaikan segala persoalan lingkungan hidup. Efektivitas amdal sangat ditentukan oleh pengembangan berbagai instrument lingkungan hidup lainnya
Lingkungan Hidup
Batas AMDAL
Batas dokumen UKL-UPL
USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
WAJIB AMDAL
USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
WAJIB UKL/UPL
SPPL
Skema Pembagian AMDAL, UKL-UPL Skema Pembagian AMDAL, UKL-UPL dan SPPLdan SPPLKegiatan berdampak penting terhadap LH
Kegiatan tidak berdampak penting terhadap LH
Kegiatan tidak wajib UKL/UPL & tidak berdampak penting serta Kegiatan usaha mikro dan kecil
Pasal 22-33 UU 32/2009Peraturan MENLH No 11/2006
Peraturan Gub. atau Bupati/Walikota
Pasal 34 UU 32/2009
Pasal 35 UU 32/2009
Rencana Umum
Studi Kelayakan
Disain Rinci
Konstruksi Operasi
1 4 5
Proses AMDAL
Pengertian AmdalPengertian Amdal
AMDAL: kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
Sumber: Pasal 1 angka 11 UU 32/209
Dokumen AMDAL disusun sebelum proyek ada [Catatan! Jika proyek telah beroperasi, maka dokumen tersebut wajib ditolak, dan terhadap kegiatan bersangkutan dikenakan AUDIT LINGKUNGAN HIDUP yang DIWAJIBKAN]
2 3
Tahap Perencanaan
Bagaimana pengelolaan dampak melalui
AMDAL?
3 Prinsip PENGELOLAAN DAMPAK LINGKUNGAN
Hindari (avoidance)
Minimisasi (minimisation)
Penanganan (mitigation)
• Apakah proyek dibutuhkan?
• Apakah proyek harus dilaksanakan saat ini?
• Apakah ada alternatif lokasi?
• Mengurangi skala, besaran, ukuran• Apakah ada alternatif untuk proses, desain, bahan
baku, bahan bantu?
Tinggi
Prioritas
Rendah
Memberikan kompensasi atau ganti rugi terhadap lingkungan yang rusak
Sumber: UNEP, 2002
Usaha dan/atau Kegiatan
Dampak Penting
Lingkungan Hidup
Kriteria Dampak PentingKriteria Dampak Penting
• Besarnya Jumlah penduduk terkena dampak• Luas wilayah penyebaran dampak• Intensitas dan lamanya dampak berlangsung• Banyaknya komponen LH yang terkena
dampak• Sifat kumulatif dampak• Berbalik atau tidak berbaliknya dampak• Kriteria lain sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi
7 Kriteria Dampak Penting7 Kriteria Dampak Penting
Sumber:•Pasal 22 ayat (2) UU 32/2009;•Kepdal 056/1
Pasal 23 UU 32/2009: Sembilan Kriteria usaha dan/atau kegiatan berdampak penting
Usaha dan/atau Kegiatan
Dampak Penting
Lingkungan Hidup
Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Usaha dan/atau Kegiatan Wajib AmdalAmdalKriteria Dampak Penting •Pasal 22 ayat (2) UU 32/2009;•Kepdal 056/1994•Referensi Internasional
Kriteria Usaha dan/atau Kegiatan Berdampak Penting:Pasal 23 ayat (1) UU 32/2009 & Pasal 3 ayat (1) PP 27/1999
Pasal 23 ayat (2) UU 32/2009 & Pasal 3 ayat (2) PP 27/1999: Ketentuan lebih lanjut diatur dengan Peraturan Menteri (MENLH)
Kemampuan Teknologi
Peraturan MENLH No. 11 Tahun 2006
1818
PRINSIP-PRINSIP PENTING DALAM UU PRINSIP-PRINSIP PENTING DALAM UU 3232 TAHUN TAHUN 20092009 TENTANG TENTANG PERLINDUNGAN DAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUPLINGKUNGAN HIDUP
Hak setiap orang atas lingkungan hidup yang baik Hak setiap orang atas lingkungan hidup yang baik dan sehatdan sehat
Hak setiap orang untuk berpartisipasi dalam setiap Hak setiap orang untuk berpartisipasi dalam setiap proses pengambilan keputusan lingkunganproses pengambilan keputusan lingkungan
Kewajiban melakukan AMDAL untuk kegiatan yang Kewajiban melakukan AMDAL untuk kegiatan yang menimbulkan dampak pentingmenimbulkan dampak penting
Kewajiban institusi penerbit ijin bagi kegiatan yang Kewajiban institusi penerbit ijin bagi kegiatan yang menimbulkan dampak penting untuk menyertakan menimbulkan dampak penting untuk menyertakan persyaratan lingkungan dalam penerbitan ijin-nyapersyaratan lingkungan dalam penerbitan ijin-nya
Pengakuan Mediasi & Arbitrase sebagai pilihan Pengakuan Mediasi & Arbitrase sebagai pilihan dalam penyelesaian sengketa lingkungandalam penyelesaian sengketa lingkungan
1919
Pengakuan Strict Liability dalam aspek Pengakuan Strict Liability dalam aspek keperdataan untuk kegiatan tertentukeperdataan untuk kegiatan tertentu
Pengakuan NGO’s Legal StandingPengakuan NGO’s Legal Standing Pengakuan Class ActionsPengakuan Class Actions Keberadaan PPNS LingkunganKeberadaan PPNS Lingkungan Pengakuan Tindak Pidana & Pengakuan Tindak Pidana &
Pertanggungjawaban KorporasiPertanggungjawaban Korporasi
2020
KENDALA PENEGAKAN HUKUM KENDALA PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN YANG EFEKTIFLINGKUNGAN YANG EFEKTIF
Perbedaan persepsi & rendahnya koordinasi diantara Perbedaan persepsi & rendahnya koordinasi diantara aparat penegak hukum terkait;aparat penegak hukum terkait;
Lemahnya pengetahuan tehnis & integritas aparat Lemahnya pengetahuan tehnis & integritas aparat
penegak hukum (judicial corruption);penegak hukum (judicial corruption); Keterbatasan kapasitas budget;Keterbatasan kapasitas budget;
Ketiadaan akses informasi & partisipasi yang Ketiadaan akses informasi & partisipasi yang menyebabkan kontrol eksternal menjadi tidak menyebabkan kontrol eksternal menjadi tidak efektifefektif
2121
Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Terintegrasi
• Unsur – unsur utama dalam pengelolaan lingkungan:– One Roof Enforcement
System (ORES)– Greening the bench (i.e Ad-
Hoc Judges) – First and second line
enforcement (back up system)
– Optimalisasi penggunaan Ijin sebagai alat pencegahan pencemaran
– Institusi pengelolaan lingkungan hidup yang kuat (national and regional)
– Program Penaatan Sukarela– Environmental dedicated
fund– Sistem Pengaduan
Masyarakat
• Unsur Eksternal– Kepemimpinan & kemauan
politik yang kuat (pengarusutamaan GSDG dalam pengambilan keputusan politik )
– Reformasi institusional didalam birokrasi dan institsui penegakan hukum (“sapu yang bersih untuk membersihkan lantai yang kotor)
– Pengembangan kontrol publik
2222
STRATEGI “ENFORCEMENT SATU ATAP”STRATEGI “ENFORCEMENT SATU ATAP”
INSTITUSI LH DI PUSATINSTITUSI LH DI PUSAT INSTITUSI LH DI DAERAHINSTITUSI LH DI DAERAH
• Pejabat Pengawas• Penyidik
(Gabungan Polisi dan PPNS)
• Jaksa Khusus
• Pejabat Pengawas• Penyidik
(Gabungan Polisi dan PPNS)
• Jaksa Khusus
PENGADILAN (3 opsi)
WORK PLAN YANG JELASWORK PLAN YANG JELAS& &
ANGGARAN YANG MEMADAIANGGARAN YANG MEMADAI
2323
““ENFORCEMENT SATU ATAP”ENFORCEMENT SATU ATAP”• One Action Under One policy • Memudahkan pembinaan integritas & kualitas• Tugas dan Pekerjaan lebih terkonsentrasi sehingga
lebih fokus, piawai, dan trampil• Memudahkan perencanaan dan koordinasi• Penggunaan anggaran tidak tercerai berai• Memudahkan kontrol publik
1. MOU antara Men-LH, Jagung dan Kapolri tentang “satu atap”2. Mengembangkan sistem rekrutmen bagi penyidik & jaksa
sebagai penegak hukum satu atap3. Membangun landasan hukum bagi penegakan hukum “satu
atap” dalam peraturan perundang-undangan LH/SDA yang sedang disusun atau direvisi
MA
NF
AA
TL
AN
GK
AH
-LA
NG
KA
H
1. Hakim bersertifikat (Certified judges) – dg SEMA/Kep.KMA
2. Model Pengadilan Niaga, dg sistem hakim ad-hoc (special division)
3. Pengadilan Khusus LH, Pertanahan, SDA dan Tata Ruang (model Pengadilan Pajak) dg sistem hakim ad hoc
Kamar Khusus tanah & LH (MA)
PELUANG KENDALA LANGKAH REALISASI
PILIHAN MODEL
2525
Pembenahan integritas
dan kualitasInstitusi Peradilan,
Kejaksaan, Kepolisian dan
Institusi PLH
Strong Political will
&Leadership
Tekanan & Kontrol
Publik(3 pilar governance
& hak-hak prosedural)
2626TerimakasihTerimakasih