laporan mb
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Desa Merak Batin
1. Letak geografis
Desa Merak Batin merupakan desa yang berada di Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan. Luas wilayah desa Merak Batin yaitu 2072
Ha dengan jumlah wilayah efektif yang digunakan yaitu
persawahan/perkebunan seluas 988 Ha, pertokoan/perkantoran 189 Ha, dan
perumahan 895 Ha. Dari luas desa rentang kendali jarak desa ke pusat
pemerintahan kecamatan yaitu 0.79 Km dan perkiraan waktu tempuh desa
ke pusat pemerintahan pusat yaitu 0.5 jam.
2. Demografi/Kependudukan
Desa Merak Batin memiliki 45 RT terdiri dari 7 dusun yaitu Induk Merak
Batin, Srikaton, Pasar Lama, Citerep, Tanjung Senang, Tanjung Sari, dan
Banjarejo. Terdiri dari 830 kepala keluarga (KK). Berdasarkan profil Desa
Merak Batin jumlah penduduk di Desa Merak Batin adalah 14630 jiwa.
38
Tabel 1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggolongan Usia
Di Desa Merak Batin Tahun 2014
Golongan Usia (tahun) Jumlah (orang)
0-5 1150
6-12 1343
13-15 1247
16-18 4630
19-50 3260
>51 3000
Total 14630
Sumber : Profil Desa Merak Batin, 2014
3. Aktifitas Perekonomian
Aktifitas perekonomian desa Merak Batin adalah 8 unit bank, 2 unit lembaga
keuangan bukan bank, 35 unit kelompok pertokoan.
4. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan desa Merak Batin terdapat 6 SD/sderajat, 6
SLTP/sederajat, dan 2 SLTA/sederajat
39
Tabel 2
Sarana Pendidikan di Desa Merak Batin Tahun 2014
Sarana Pendidikan Jumlah
SD/sederajat 2
SLTP/sederajat 6
SLTA/sederajat 2
Sumber : Profil Desa Merak Batin, 2014
5. Sarana Transportasi
Bidang sarana transportasi yang tersedia di desa Merak Batin yaitu jumlah
kendaraan bermotor sebanyak 2572 unit dan mobil 155 unit. Adapun jumlah
jalan yang terdapat di desa Merak Batin yaitu 1 unit jalan hotmix dengan
panjang jalan 1000 m, 5 unit jalan aspal dengan panjang jalan 10000 m, 3
unit jalan onderlagh dengan panjang jalan 5000 m, dan 7 unit jalan tanah
dengan panjang jalan 7000 m.
6. Sarana Ibadah
Sarana ibadah di desa Merak Batin terdapat 10 unit.
7. Sarana Kesehatan
Sarana dan prasarana kesehatan desa Merak Batin terdapat 7 unit Puskesmas,
4 dokter, dan 4 bidan.
40
Tabel 3
Sarana dan Prasarana Kesehatan
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Sarana dan Prasarana Kesehatan
Jumlah
Posyandu 7
Dokter 4
Bidan 4
Sumber : Profil Desa Merak Batin, 2014
8. Sarana Desa
Sarana desa Merak Batin terdapat 1 unit lapangan dan 1 unit balai
pertemuan.
B. Hasil Analisis Univariat
1). Status gizi Batita
a. Status Gizi (Indeks TB/U) Balita
Tabel 4
Distribusi Status Gizi (Indeks TB/U) Batita
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tinggi 1 2,8
Normal 24 68,6
Pendek 5 14,3
Sangat pendek 5 14,3
Total 35 100
41
Berdasarkan data diatas dari 35 responden batita yang diukur menurut
indeks TB/U dengan 4 kategori, memiliki persentase sebagai berikut:
Tinggi sebesar 2,8%, normal 68,6%, pendek 14,3%, dan sangat pendek
14,3%. Sehingga dapat disimpulkan rata-rata responden di desa Merak
Batin yang berstatus gizi normal berdasarkan indeks TB/U telah mencapai
angka diatas 50% yaitu 68,6%.
b. Status Gizi (Indeks BB/U) Batita
Tabel 5
Distribusi Status Gizi (Indeks BB/U) Batita
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Berat badan lebih 1 2,8
Normal 26 74,3
Berat Badan Kurang 8 22,9
Berat Badan Sangat Kurang 0 0
Total 35 100
Berdasarkan data diatas dari 35 responden batita yang diukur menurut
indeks BB/U dengan 4 kategori, memiliki persentase sebagai berikut: berat
badan lebih sebesar 2,8%, normal 74,3%, berat badan kurang 22,9%, dan
berat badan sangat kurang 0%. Sehingga dapat disimpulkan rata-rata dari
responden di desa Merak Batin yang berstatus gizi normal berdasarkan
indeks BB/U telah mencapai angka diatas 50% yaitu sebesar 74,3%.
42
c. Status Gizi (Indeks BB/TB) Batita
Tabel 6
Distribusi Status Gizi (Indeks BB/TB) atau (indeks BB/PB) Batita
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Gemuk 2 5,7
Normal 29 82,9
Kurus 4 11,4
Sangat kurus 0 0,0
Total 35 100
Berdasarkan data diatas dari 35 responden batita yang diukur menurut
indeks BB/TB dengan 4 kategori, memiliki persentase sebagai berikut:
batita dengan status gizi gemuk sebesar 5,7%, normal 82,9%, kurus 11,4%,
dan sangat kurang 0%. Sehingga dapat disimpulkan rata-rata balita di desa
Merak Batin yang berstatus gizi normal berdasarkan indeks BB/TB telah
mencapai angka diatas 50% yaitu sebesar 82,9%.
43
d. Status Gizi (Indeks IMT/U) Batita
Tabel 7
Distribusi Status Gizi (Indeks IMT/U) Batita
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Gemuk 3 8,6
Normal 29 82,8
Kurus 3 8,6
Sangat kurus 0 0
Total 35 100
Berdasarkan data diatas dari 35 responden batita yang diukur menurut
indeks BB/U dengan 4 kategori, memiliki persentase sebagai berikut:
gemuk 8,6%, normal 82,8%, berat badan kurus 8,6 %, dan berat badan
sangat kurus 0%,Sehingga dapat disimpulkan rata-rata dari responden di
desa Merak Batin yang berstatus gizi baik berdasarkan indeks IMT/U
telah mencapai angka diatas 50% yaitu sebesar 82,8%.
44
2) Asupan Zat Gizi
a. Asupan Energi
Tabel 8
Distribusi Responden Berdasarkan Asupan Energi
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak cukup 16 45,7
Cukup 19 54,3
Total 35 100.0
Berdasarkan tabel di atas dari 35 responden di desa Merak Batin dapat
diketahui hasil sebagai berikut: asupan energi rata-rata usia 1-3 tahun
menurut AKG 2012 adalah 1126 kkal, sebesar 45,7% batita di desa
Merak Batin asupan energinnya tidak cukup dan sebanyak 54,3% batita
di desa Merak Batin asupan energinnya cukup. Jadi dapat disimpulakan
bahwa rata-rata asupan energi batita di desa Merak Batin mencukupi
AKG 2012.
45
b. Asupan Protein
Tabel 9
Distribusi Responden Berdasarkan Asupan Protein
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak cukup 5 14,3
Cukup 30 85,7
Total 35 100.0
Berdasarkan tabel di atas dari 35 responden di desa Merak Batin dapat
diketahui hasil sebagai berikut: asupan protein rata-rata usia 1-3 tahun
menurut AKG 2012 adalah 26 gram, sebesar 14,3% batita di desa
Merak batin asupan proteinnya tidak cukup dan sebanyak 85,7% batita
di desa Merak Batin asupan proteinnya cukup. Jadi dapat disimpulakan
bahwa rata-rata asupan protein batita di desa Merak Batin mencukupi
AKG 2012.
c. Asupan Lemak
Tabel 10
Distribusi Responden Berdasarkan Asupan Lemak
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak Cukup 16 45,7
Cukup 19 54,3
Total 35 100.0
46
Berdasarkan tabel di atas dari 35 responden di desa Merak Batin dapat
diketahui hasil sebagai berikut: asupan lemak rata-rata usia 1-3 tahun
menurut AKG 2012 adalah 44 gram, sebesar 45,7% batita di desa Merak
Batin asupan lemaknya tidak cukup dan sebesar 54,3% batita di desa
Merak Batin asupan lemaknya cukup. Jadi dapat disimpulakan bahwa
rata-rata asupan lemak batita di desa Merak Batin mencukupi AKG 2012.
3) Riwayat Penyakit
a) ISPA/Influenza/Radang Tenggorokan
Tabel 11
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit
ISPA/Influenza/Radang Tenggorokan di Desa Merak Batin
Tahun 2014
ISPA/Influenza/radang
tenggorokanN %
Tidak pernah 3 8,6
Pernah 32 91,4
Total 35 100
Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa
proporsi responden yang tidak pernah mengalami riwayat penyakit infeksi
yaitu ISPA/Influenza/radang tenggorokan (8,6%) lebih sedikit
dibandingkan dengan responden yang pernah mengalami riwayat
penyakit ISPA/Influenza/radang tenggorokan (91,4%).
47
b) Pneumonia/radang paru
Tabel 12
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit
Pneumonia/Radang Paru di Desa Merak Batin Tahun 2014
Radang Paru n %
Tidak pernah 35 100
Pernah 0 0
Total 35 100
Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa
responden dengan riwayat tidak pernah mengalami penyakit infeksi yaitu
pneumonia/radang paru (100%) lebih banyak dibandingkan dengan
responden yang pernah mengalami penyakit pneumonia/radang paru
(0%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari 35 responden tidak
pernah mengalami riwayat penyakit radang paru.
c) Diare
Tabel 13
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit Diare
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Diare/Mencret n %
Tidak Pernah 19 54,3
Pernah 16 45,7
Total 35 100
48
Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa
proporsi responden yang tidak pernah mengalami diare (54,3%) lebih
besar dibandingkan dengan responden yang tidak pernah mengalami diare
(45,7 %).
d) TB Paru
Tabel 14
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit TB Paru
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Riwayat penyakit TB Paru n %
Tidak Pernah 35 100
Pernah 0 0
Total 35 100
Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa
responden dengan riwayat tidak pernah mengalami penyakit infeksi yaitu
TB Paru (100%) lebih banyak dibandingkan dengan responden yang
pernah mengalami penyakit pneumonia/radang paru (0%). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa dari 35 responden tidak pernah
mengalami riwayat penyakit TB paru.
49
e) Kecacingan
Tabel 15
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit Kecacingan
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Riwayat Penyakit
Kecacingann %
Tidak Pernah 35 100
Pernah 0 0
Total 35 100
Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa
responden dengan riwayat tidak pernah mengalami penyakit infeksi yaitu
kecacingan (100%) lebih banyak dibandingkan dengan responden yang
pernah mengalami penyakit pneumonia/radang paru (0%). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa dari 35 responden tidak pernah
mengalami riwayat kecacingan.
50
f) Hepatitis
Tabel 16
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit Hepatitis
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Riwayat Penyakit Hepatitis n %
Tidak Pernah 35 100
Pernah 0 0
Total 35 100
Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa responden
dengan riwayat tidak pernah mengalami penyakit infeksi yaitu hepatitis
(100%) lebih banyak dibandingkan dengan responden yang pernah
mengalami penyakit pneumonia/radang paru (0%). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa dari 35 responden tidak pernah mengalami riwayat
hepatitis.
g) Tetanus
Tabel 17
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit Tetanus
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Riwayat Penyakit Tetanus
n %
Tidak Pernah 35 100
Pernah 0 0Total 35 100
51
Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa
responden dengan riwayat tidak pernah mengalami penyakit infeksi yaitu
tetanus (100%) lebih banyak dibandingkan dengan responden yang
pernah mengalami penyakit pneumonia/radang paru (0%). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa dari 35 responden tidak pernah
mengalami riwayat tetanus.
4) Pola Asuh
Tabel 18
Distribusi berdasarkan Pola asuh Ibu Batita
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak baik 28 80
Sehat 7 20
Total 35 100
Berdasarkan data di atas dari 35 responden ibu batita di Desa Merak batin
diketahui bahwa pola asuh batita dengan kategori tidak baik sebanyak 28
responden (80%), dan pola asuh baik sebanyak 7 responden (20%).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pola asuh batita di desa Merak Batin
tidak baik.
52
5) Sanitas Keluarga Batita
a) Sanitasi Rumah
Tabel 19
Distribusi Sanitasi Rumah
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak sehat 21 60
Sehat 14 40
Total 35 100
Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa
distribusi frekuensi responden dengan sanitasi rumah sehat (40%) lebih
sedikit dibandingkan responden dengan sanitasi rumah tidak sehat (60
%).
b) Penggunaan Air Bersih
Tabel 20
Distribusi Berdasarkan Penggunaan Air Bersih
dalam Keluarga di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak Bersih 33 94,3
Bersih 2 5,7
Total 35 100
53
Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa
distribusi frekuensi responden dengan penggunaan air bersih (5,7%)
lebih sedikit dibandingkan responden dengan penggunaaan air tidak
bersih (94,3%).
c) Keadaan Lingkungan Rumah Tangga
Tabel 21
Distribusi Berdasarkan Keadaaan Lingkungan
Rumah Tangga di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori N %
Tidak baik 16 45,7
Baik 19 54,3
Total 35 100
Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa
distribusi frekuensi responden dengan keadaan lingkungan rumah
tangga baik (54,3%) lebih banyak dibandingkan responden dengan
keadaan lingkungan rumah tangga tidak baik (45,7%).
54
6) Ketersediaan Pangan
a. Rata-rata Konsumsi Energi
Tabel 22
Distribusi Responden Berdasarkan Rata-rata Konsumsi Energi
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak Cukup 22 62,9
Cukup 13 37,1Total 35 100
Berdasarkan tabel di atas dari 35 responden di desa Merak Batin dapat
diketahui rata-rata konsumsi untuk batita menurut angka kecukupan
energi perkapita yaitu 2400 kkal, rata-rata konsumsi energi batita yang
mencukupi yaitu sebesar 37,1%, sedangkan rata-rata konsumsi yang
tidak mencukupi lebih besar yaitu sebesar 62,9 %
b. Rata-rata Konsumsi Protein
Tabel 23
Distribusi Responden Berdasarkan Rata-rata Konsumsi
Protein di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori N %
Tidak Cukup 13 37,1
Cukup 22 62,9
Total 35 100
55
Berdasarkan tabel di atas dari 35 responden di desa Merak Batin dapat
diketahui rata-rata konsumsi untuk batita menurut angka kecukupan
protein perkapita yaitu 63 gram, rata-rata konsumsi protein batita yang
mencukupi yaitu sebesar 62,9 %, sedangkan rata-rata konsumsi yang
tidak mencukupi lebih besar yaitu sebesar 37,1%.
7) Sosial Ekonomi
a. Pendidikan Bapak
Tabel 24
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Bapak
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak Sekolah 0 0.0
SD 3 8.6
SLTP/sederajat 11 31.4
SLTA/Sederajat 19 54.3
Perguruan Tinggi 2 5.7
Total 35 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 35 responden di
desa Merak Batin untuk kategori pendidikan responden kepala rumah
tangga adalah sebagai berikut: tidak sekolah sebesar 0%, SD 8,6%,
SLTP/ sederajat 34,4 %, SLTA/ sederajat 54,3%, dan perguruan tinggi
sebesar 5,7%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata
pendidikan kepala rumah tangga yaitu SLTA/ sederajat yaitu 19 orang.
56
b. Pendidikan Ibu
Tabel 25
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak Sekolah 1 2.9
SD 4 11.4
SLTP/sederajat 12 34.3
SLTA/Sederajat 14 40.0
Perguruan Tinggi 4 11.4
Total 35 100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 35 responden di
desa Merak Batin untuk kategori pendidikan responden ibu adalah
sebagai berikut: tidak sekolah sebesar 2,9%, SD 11,4%, SLTP/ sederajat
34,3 %, SLTA/ sederajat 40%, dan dengan perguruan tinggi sebesar 11,
4%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata pendidikan
responden yaitu SLTA/ sederajat yaitu 14 orang.
57
c. Tingkat Pendapatan
Tabel 26
Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan
Total Keluarga di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori N %
Rendah 3 8,6
Tinggi 32 91,4
Total 35 100
Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa
distribusi frekuensi responden dengan pendapatan rendah (8,6 %) lebih
kecil dibandingkan dengan responden dengan pendapatan tinggi (91,5 %).
d. Status Pekerjaan
1. Status pekerjaan Bapak
Tabel 27
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Bapak
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak bekerja 1 2.9
Buruh/petani garap 19 54.3
wiraswasta/wirausaha 10 28.6
PNS 1 2.9
Pegawai BUMN 4 11.4
Total 35 100.0
58
Berdasarkan data di atas dari 35 responden di desa Merak Batin dapat
diketahui bahwa distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan
kepala rumah tangga adalah sebagai berikut: tdak bekerja sebesar 2,9
%, buruh/petani penggarap 54,9 % , wiraswasta/wirausaha 28,6 %, PNS
2,9 % , dan pegawai BUMN 11.4 %. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa dari 35 responden rata-rata pekerjaan kepala rumah
tangga adalah buruh/petani penggarap.
2. Status Pekerjaan ibu
Tabel 28
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak bekerja 25 71,4
Buruh/petani garap 3 8,6
wiraswasta/wirausaha 7 20
PNS 0 0
Pegawai BUMN 0 0
Total 35 100
Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa
kategori pekerjaan ibu sebagai berikut: tidak bekerja sebesar 71,4%,
buruh/petani penggarap 8,6 % dan wiraswasta 20 %. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa dari 35 responden sebagian besar ibu tidak
bekerja.
59
8) Tingakat Pengetahuan Ibu Batita
Tabel 29
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Batita
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Kurang 0 0
Cukup 4 11,4
baik 31 88,6
Total 35 100
Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa
pengetahuan ibu batita dengan kategori cukup sebanyak 4 responden
(11,4%), dan baik sebanyak 31 responden (%).
9) ASI Eksklusif
Tabel 30
Distribusi Responden Berdasarkan Pemberian ASI Ekslusif Batita
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori N %
Tidak ASI Eksklusif 22 62,9
ASI Eksklusif 13 37,1
Total 35 100
60
Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa
distibusi responden dengan pemberian asi eksklusif (13%) lebih kecil
dibandingkan responden dengan tidak asi eksklusif (62,9).
10) Penimbangan
Tabel 31
Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Penimbangan
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak rutin 9 25,7
Rutin 26 74,3
Total 35 100
Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa
distribusi frekuensi penimbangan batita yang rutin (74,3%) lebih besar
dibandingkan dengan frekuensi penimbangan yang tidak rutin (25,7%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata batita di desa
Merak Batin rutin mengikuti penimbanagan.
61
11) Pemberian Vitamin A
Tabel 32
Distribusi Responden Berdasarkan Pemberiaan Vitamin A Batita
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori N %
Tidak Sesuai 1 2,9
Sesuai 34 97,1
Total 35 100
Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa
distribusi pemberian vitamin A pada batita yang sesuai (97,1%) lebih
besar daripada frekuensi pemberian vitamin A yang tidak sesuai (2.9%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata batita di desa Merak
Batin telah menerima kapsul vitamin A sesuai dengan umurnya.
12) Keberagaman Pangan
Tabel 33
Distribusi Responden Berdasarkan Keberagaman Pangan
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak beragam 29 82,9
Bergam 6 17,1
Total 35 100
62
Berdasrakan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa
distribusi responden dengan konsumsi makanan beragam (17,1%) lebih
kecil dibandingkan dengan responden dengan konsumsi makanan yang
tidak beragam (82,9%).
13) Garam beryodium
Tabel 34
Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Garam
Beryodium dalam Rumah Tangga di Desa Merak Batin
Tahun 2014
Kategori n %
Tidak beryodium 0 0
Yodium 35 100
Total 35 100
Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa
distribusi penggunaan garam beryodium (100%) lebih besar daripada
penggunaan garam yang tidak beryodium (0%).
63
14) KADARZI
Tabel 35
Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Kadarzi
Rumah Tangga di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak KADARZI 31 88,6
KADARZI 4 11,4
Total 35 100
Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa distribusi
responden dengan perilaku kadar gizi (11.4%) lebih kecil dibandingkan
dengan perilaku responden yang tidak kadar gizi (88,6%).
II. IBU HAMIL
1. Status gizi
Tabel 36
Status Gizi Bumil berdasarkan LILA
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak Berisiko 10 100
Berisiko 0 0
Total 10 100
Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa status
gizi ibu hamil dilihat dari ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) yaitu tidak
berisiko (100%) lebih besar dibandingkan dengan responden yang
berisiko (0%).
64
2. Status AnemiaTabel 37
Status Anemia Ibu Hamil di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak Anemia 5 50.0
Anemia 5 50.0
Total 10 100
Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa
distribusi frekuensi responden dengan proporsi kejadian anemia pada ibu
hamil (50%) sama dengan responden yang tidak anemia (50%).
3. Asupan Zat Gizi Ibu Hamil
a). Asupan Energi
Tabel.38
Distribusi Frekuensi Asupan Energi Ibu Hamil
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak Cukup 9 90
Cukup 1 10
Total 10 100.0
Berdasarkan tabel di atas dari 10 responden ibu hamil di desa Merak
Batin dapat diketahui hasil sebagai berikut: asupan energi yang tidak
cukup sebesar 90% dan asupan energi yang mencukupi adalah sebasar
65
85,7%. Jadi dapat disimpulakan bahwa rata-rata asupan energi ibu hamil
di desa Merak Batin tidak mencapai AKG 2012.
b) Asupan Protein
Tabel 39
Asupan Protein Ibu Hamil di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak cukup 9 90.0
Cukup 1 10.0
Total 10 100.0
Berdasarkan tabel di atas dari 10 responden di desa Merak Batin dapat
diketahui hasil sebagai berikut: asupan protein yang tidak cukup sebesar
90% dan asupan protein yang cukup adalah sebasar 10%. Jadi dapat
disimpulakan bahwa rata-rata asupan protein ibu hamil di desa Merak
Batin tidak mencapai AKG 2012.
c) Asupan Lemak
Tabel 40
Asupan Lemak Ibu Hamil di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak Cukup9 90.0
Cukup1 10.0
Total10 100.0
66
Berdasarkan tabel di atas dari 10 responden ibu hamil di desa Merak
Batin dapat diketahui hasil sebagai berikut: asupan lemak yang tidak
mencukupi sebesar 90% dan asupan lemak yang cukup adalah sebasar
10%. Jadi dapat disimpulakan bahwa rata-rata asupan protein ibu hamil di
desa Merak Batin tidak mencapai AKG 2012.
3. Riwayat Penyakit
a. Anemia
Tabel. 42
Distribusi Frekuensi berdasarkan kategori Riwayat Anemia
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak Anemia 5 50.0
Anemia 5 50.0
Total 10 100
Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa
distribusi frekuensi responden dengan proporsi kejadian anemia pada ibu
hamil (50%) sama dengan responden yang tidak anemia (50%).
67
b. Hipertensi
Tabel 43
Distribusi Frekuensi Kejadian Hipertensi
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori N %
Tidak Hipertensi 8 80.0
Hipertensi 2 20.0
Total 10 100
Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa
distribusi frekuensi responden dengan proporsi kejadian hipertensi
pada ibu hamil (20%) lebih kecil dibandingkan dengan responden yang
tidak hipertensi (80%).
c. Diabetes Mellitus
Tabel 44
Kejadian Diabetes Mellitus Ibu Hamil di Desa Merak Batin
Tahun 2014
Kategori N %
Tidak Diabetes mellitus 10 100
Diabetes mellitus 0 0
Total 10 100
Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa
distribusi frekuensi responden dengan proporsi kejadian tidak diabetes
Mellitus pada ibu hamil (100%) lebih besar dibandingkan dengan
responden yang diabetes mellitus (0%).
68
4. Sanitasi
a. Sanitasi rumah
Tabel 45
Distribusi Responden Sanitasi Rumah di Desa Merak Batin
Tahun 2014
Kategori N %
Tidak sehat 7 70.0
Sehat 3 30.0
Total 10 100.0
Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa
distribusi frekuensi responden dengan sanitasi rumah sehat (30%) lebih
sedikit dibandingkan responden dengan sanitasi rumah tidak sehat (70
%).
b. Penggunaaan air bersih
Tabel 46
Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Air Bersih
dalam Keluarga di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori N %
Tidak Bersih 10 100.0
Bersih 0 0
Total 10 100
69
Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa
distribusi frekuensi responden dengan penggunaan air bersih (0%) lebih
sedikit dibandingkan responden dengan penggunaan air tidak bersih
(100 %).
c. Keadaan Lingkungan Rumah Tangga
Tabel 47
Distribusi Responden Berdasarkan Keadaaan Lingkungan
Rumah Tangga di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori N %
Tidak bersih 4 40.0
Bersih 6 60.0
Total 10 100.0
Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa
distribusi frekuensi responden dengan keadaan lingkungan rumah
tangga bersih (60%) lebih besar dibandingkan responden dengan
keadaan lingkungan rumah tangga tidak bersih(40 %).
70
5. Ketersediaan Pangan
a. Rata-rata Konsumsi Energi
Tabel 48
Distribusi Responden Berdasarkan Rata-rata Konsumsi
Energi Ibu Hamil di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori N %
Tidak cukup 6 60
Cukup 4 40
Total 10 100
Berdasarkan tabel di atas dari 35 responden di desa Merak Batin dapat
diketahui rata-rata konsumsi untuk ibu hamil menurut angka
kecukupan energi perkapita yaitu 2400 kkal, sedangkan rata-rata
konsumsi energi yang mencukupi yaitu sebesar 40%, sedangkan rata-
rata konsumsi energi yang tidak mencukupi lebih besar yaitu sebesar
60%
b. Rata-rata Konsumsi Protein
Tabel 49
Distribusi Responden Berdasarkan Rata-rata
Konsumsi Energi Ibu Hamil di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori N %
Tidak cukup 2 80
Cukup 8 20
Total 10 100
71
Berdasarkan tabel di atas dari 35 responden di desa Merak Batin dapat
diketahui rata-rata konsumsi untuk ibu hamil menurut angka
kecukupan protein perkapita yaitu 63 gram, sedangkan rata-rata
konsumsi protein yang mencukupi yaitu sebesar 80%, sedangkan rata-
rata konsumsi protein yang tidak mencukupi lebih besar yaitu sebesar
20%.
6. Sosial Ekonomi
a. Tingkat pendapatan
Tabel 50
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan
Total Keluarga di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Rendah 0 0
Tinggi 10 100
Total 10 100
Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa
distribusi frekuensi responden dengan pendapatan keluarga rendah (0%)
lebih kecil dibandingkan dengan responden dengan pendapatan tinggi
(100 %).
72
b. Pendidikan Bapak
Tabel 51
Frekuensi Berdasarkan di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak Sekolah 0 0
SD 1 10
SLTP 4 40
SLTA 5 50
Perguruan Tinggi` 0 0
Total 10 100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 10 responden ibu
hamil di desa Merak Batin untuk kategori pendidikan responden bapak
adalah sebagai berikut: tidak sekolah sebesar %, kategori SD sebanyak 1
orang sebesar 10%, SLTP/sederajat sebanyak 4 orang atau sebesar 40%,
SLTA/sederajat sebanyak 5 orang atau sebesar 50%, dan dengan
perguruan tinggi sebesar 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
rata-rata pendidikan bapak yaitu SLTA/ sederajat yaitu 50% dari seluruh
responden.
73
c. Pendidikan Ibu
Tabel 52
Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Ibu Hamil
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori N %
Tidak Sekolah 0 0
SD 0 0
SLTP/Sederajat 4 40
SLTA/Sederajat 5 50
Perguruan Tinggi 1 10
Total 10 100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 10 responden ibu
hamil di desa Merak Batin untuk kategori pendidikan responden bapak
adalah sebagai berikut: tidak sekolah sebesar %, kategori SD sebanyak 1
orang sebesar 10%, SLTP/sederajat sebanyak 4 orang atau sebesar
40%, SLTA/sederajat sebanyak 5 orang atau sebesar 50%, dan dengan
perguruan tinggi sebesar 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa rata-rata pendidikan bapak yaitu SLTA/ sederajat yaitu 50% dari
seluruh responden.
d. Pekerjaan Bapak
74
Tabel 53
Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Bapak
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori N %
Tidak Bekerja 0 0
Buruh/Petani Penggarap 4 40
Wiraswasta/wirausaha 4 40
PNS 1 10
Pegawai BUMN 1 10
Total 10 100
Berdasarkan data di atas dapat diketahui distribusi frekuensi pekerjaan
bapak adalah sbagai berikut: buruh/ petani penggrap sebesar 40%,
wiraswasta/wirausaha 40%, PNS 10%, dan pegawai BUMN 10%.
Dapat disimpulkan bahwa rata-rata pekerjaan bapak dari 10 responden
adalah buruh dan wiraswasta/wirausaha.
e. Pekerjaan Ibu
75
Tabel 54Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Bapak
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak Bekerja 7 70.0
Buruh/Petani Penggarap 1 10.0
Wiraswasta/wirausaha 2 20.0
Total 10 100
Berdasarkan data di atas dapat bahwa diketahui distribusi frekuensi
pekerjaan ibu adalah sbagai berikut: tidak bekerja 70%, buruh/petani
penggarap 10%, wiraswasta/wirausaha 20%. Dapat disimpulkan bahwa
rata-rata ibu dari 10 responden tidak bekerja.
7. Tingkat Pengetahuan Ibu hamil
76
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Tingat Pengetahuan Ibu Hamil
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Kurang 3 30
Cukup 2 20
Baik 5 50
Total 10 50
Berdasarkan data di atsa dapat diketahui bahwa distribusi tingkat
penegetahuan ibu dengan kategori kurang sebanyak 3 responden (30%),
sebanyak 2 responden (20%) cukup dan sebanyak 5 responden ibu hamil
(50%) berpengetahuan baik.
8. Keberagaman Pangan
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Keberagaman Makanan
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak beragam 7 70.0
Bergam 3 30.0
Total 10 100.0
77
Berdasrakan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa
distribusi responden dengan konsumsi makanan beragam (30%) lebih
kecil dibandingkan responden dengan konsumsi makanan yang tidak
beragam (70%).
9. Garam beryodium
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Garam
Beryodium dalam Rumah Tangga di DesaMerak Batin
Tahun 2014
Kategori n %
Tidak beryodium 0 0
Yodium 10 100
Total 10 100
Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa
distribusi penggunaan garam beryodium (100%) lebih besar dibandingkan
responden dengan penggunaan garam yang tidak beryodium (0%).
10. Konsumsi tablet Fe
Tabel 58
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Konsumsi Tablet Fe
di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori n %
Tidak Rutin 4 40.0
Rutin 6 60.0
Total 10 100.0
78
Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa
distribusi responden dengan konsumsi tablet Fe (60%) lebih besar
dibandingkan dengan perilaku responden yang tidak mengkonsumsi tablet
Fe (40%).
11. KADARZI
Tabel 59
Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Kadarzi
Rumah Tangga di Desa Merak Batin Tahun 2014
Kategori N %
Tidak KADARZI 9 90.0
KADARZI 1 10.0
Total 10 100.0
Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa
distribusi responden dengan perilaku kadar gizi (10%) lebih kecil
dibandingkan dengan perilaku responden yang tidak kadar gizi (90%).
C. Pembahasan
1. Distribusi Status Gizi Batita berdasarkan WHO-Antro di Desa Merak
Batin Kecamatan Natar Lampung Selatan Tahun 2014
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik
dan lebih (Almatsier, 2009). Penilaian status gizi seseorang dapat diatau
kelompok ada beberapa metode yang digunakan seperti antropometri, biokimia,
klinis, dan penilaian konsumsi makanan. (Gibson, 2005). Soekirman (2000)
79
pengukuran status gizi yang relatif sederhana dan banyak dilakukan adalah
dengan penilaian antropometri. Status gizi batita di Desa Merak Batin diukur
menggunakan indikator BB│U, TB│U, BB│TB, dan IMT│U.
Penilaian status gizi menurut indikator BB│U. Berat Badan menurut umur
mencerminkan masa tubuh relatif berdasarkan umur kronologis (Gibson, 2005).
Masa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan2 yang mendadak, misalnya
karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya
jumlah makanan yang dikonsumsi. Berat badan adalah parameter antropometri
yang sangat labil, maka BB│U lebih menggambarkan status gizi seseorang saat
ini (Supariasa, 2001)
Berdasarkan hasil analisis status gizi diketahui sebagian besar batita di desa
Merak Batin memiliki cakupan status gizi yang normal. Hal ini dapat dilihat dari
persentase distribusi batita yang berat badan kurang di desa Merak Batin 22,8%,
sedangkan batita yang memiliki berat badan lebih 2,8%. Sedangkan hasil
Riskesdas tahun 2013 angka gizi kurang dan gizi lebih Lampung adalah 11.9%
dan 7,6%. Berdasarkan data diatas dapat diketahu angka gizi kurang dengan
indikator BB│U di Desa Merak Batin masih tergolong tinggi jika dibandingkan
dengan angka angka nasional 2013 yaitu 19,6%. Sebagian besar batita di des
Merak Batin memiliki status gizi baik.
Peniliaan status gizi menurut indikator TB│U. Menurut Supariasa (2001),
Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan pertumbuhan
skeletan. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti pertumbuhan berat badan,
relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu pendenk.
80
Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan anak nampak dalam waktu
yang relatif lama. Indikator ini baik untuk menilai status gizi masa lampau,
pelaksanaannya murah dan mudah dibawa (Gibson,2005).
Berdasarkan analisis status gizi diketahui sebagian besar batita di desa Merak
Batin memiliki cakupan status tinggi normal. Berdasarkan hasil yang didapat
dapat diketahui bahwa persentase status gizi batita normal mencapai 68,8%,
sedangkan tinggi 2,8%, pendek 14,3% dan sangat pendek 14,3%. Jika
dibandingkan dengan persentasi provinsi nasional tahun 2013 adalah 37,2%,
terdiri dari 18% sangat pendek dan 19,2% pendek. Persentase hasil jika
dibandingkan dengan angka provinsi dan nasional masih tergolong rendah.
Penilaian status gizi menurut indokator BB│TB. Supariasa (2001) berat badan
memiliki hubungan linear dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal,
perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan tinggi badan
dengan kecepatan tertentu. Indikator BB│TB merupakan indikator status gizi
saat ini. Penilaian ini tidak membutuhkan data umur responden, namun
penugukuran relati lama.
Berdasarkan analisis status gizi diketahui sebagian besar batita di desa Merak
Batin memiliki cakupan gizi yang normal. Dilihat dari hasil dapat diketahui
persentase status gizi normal 82,9%, kurus 11,4% dan gemuk 5,7%. Berdasarkan
hasil Riskesdas tahun 2013 angka nasional dan provinsi adalah 6,2%, jika
dibandingkan dengan hasl analisis data makan batita desa Merak Batin maih
tergolong dalam kategori tinggi terlihat dari prevalensi kurus melebihi nasional
81
dan provinsi yaitu 11,4 %. Sebagian besar batita desa Mreak Batin berstatus gizi
normal.
Penilaian status gizi menurut indokator IMT│U. Menurut WHO (2007)
indikarot IMT│U merupakan indikator yang paling baik untuk mnegukur
keadaan status gizi yang menggambarkan keadaan status gizi masa lalu dan
masa kini karena berat badan memiliki hubungan linear dengan tinggi badan.
Berat badan searah dengan pertumbuhan tinggi babdan dengan kecepatan
tertentu. Indek ini tidak menimbulkan underestimate pada anak yang overweight,
obesitas, serta kesan kelebihan pada anak gizi kurang.
Berdasarkan penilaian status gizi berdasarkan indikator IMT│U desa merak
Batin memiliki cakupan status gizi baik. Hal ini dilihat dari persentase data batita
yang kurus di desa Merak Batinn 8,6% dan gemuk 8,6% dan lainnya adalah
normal 82,8%.
2. Distribusi Asupan Zat Gizi Batita di Desa Merak Batin Kecamatan Natar
Lampung Selatan
Asupan zat gizi adalah banyaknya zat gizi yang masuk ke dalam tubuh
sehingga dapat menjaga atau menentukan keseharan tubuh. Tubuh manusia
melakukan pemeliharaan kesehatan dengan mengganti jaringan yang rusak
unutuk memepertahankan hidupnya. Asupan setiap individu berbeda-beda.
Asupan dilihat dari jumlah kecukupan gizi yang diperlukan seseorang atau
kelompok sesuai dengan angka yang dianjurkan untuk dapat hidup sehat (Ratna
dalam Rosary, 2009).
82
Berdasarkan hasil analisa data di desa Merak Batin diketahui bahwa asupan
energi batita di desa Merak Batin dengan kategori tidak cukup sebesar 45,7% dan
energi cukup sebesar 54,3%. Kebutuhan energi golongan usia 1-3 tahun menurut
AKG 2012 adalah 1126 kkal. Hasil analisa data asupan tersebut berada diatas
dari rata-rata asupan persentase asupan energi kurang di Indonesia yaitu 40,7%
(Riskesdas ,2010). Hal ini menunjukan bahwa batita di desa Merak Batin masih
berada di atas angka nasional kurang mencukupi. Asupan energi minimal orang
Indonesia. Asupan energi minimal orang Indonesia adalah <70%
Berdasarkan analisa asupan protein batita di desa Merak Batin dengan
membandingkan AKG 2012 diketahui persentase asupan protein yang tidak
cukup sebesar 14,3% dan energi cukup sebesar 85,7%. Kebutuhan energi
golongan usia 1-3 tahun menurut AKG 2012 adalah 26 gram. Hasil analisa data
asupan tersebut berada dibawah rata-rata asupan minimal asupan protein orang
Indonesia yaitu 37% (Riskesdas, 2010).
Hasil analisa asupan lemak batita di desa Merak Batin diketahui asupan lemak
tidak cukup sebesar 45,7% dan asupan lemak cukup sebesar 54,3%. Kebutuhan
batita dengan membandingkan pada AKG 2012 kebutuhan lemak usia 1-3 tahun
adalah 44 gram. Rerata konsumsi di indonesia adalah 25,6%
83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Batita di desa Merak Batin dari 35 responden yang menjadi sampel diketahui
bahwa status gizi batita menurut indeks BB/U yang berkategori BB Lebih
sebanyak 1 orang (2,8%), normal sebanyak 26 orang (74,3%), dan kategori
BB kurang sebanyak 8 orang (22,9%).
2. Batita di desa Merak Batin dari 35 responden yang menjadi sampel diketahui
bahwa status gizi batita menurut indeks BB/TB yang berkategori gemuk
sebanyak 2 orang (5,7%), Normal sebanyak 29 orang (82,9%) dan kategori
kurus sebanyak 4 orang (11,4%).
3. Batita di desa Merak Batin dari 35 responden yang menjadi sampel diketahui
bahwa status gizi batita menurut indeks TB/U yang berkategori tinggi
sebanyak 1 orang ( 2,8%), normal sebanyak 24 orang (68,6%) , pendek
sebesar 14,3%, dan kategori sangat pendek 14,3%.
4. Batita di desa Merak Batin dari 35 responden yang menjadi sampel diketahui
bahwa status gizi batita menurut indeks IMT/U yang berkategori gemuk
sebanyak 3 orang (8,6%), normal sebanyak 29 orang (82,8%), dan kategori
kurus sebanyak 3 orang (8,6%).
5. Balita di desa Merak Batin dari 35 balita yang menjadi sampel diketahui
84
bahwa asupan energi yang berkategori tidak cukup sebanyak 16 orang
(45,7%) dan berkategori cukup sebanyak 19 orang (54,3%).
6. Balita di desa Merak Batin dari 35 balita yang menjadi sampel diketahui
bahwa asupan protein yang berkategori tidak cukup sebanyak 5 orang
(14,3%) dan berkategori cukup sebanyak 30 orang (85,7%).
7. Balita di desa Merak Batin dari 35 batita yang menjadi sampel diketahui
bahwa asupan lemak yang berkategori tidak cukup sebanyak 16 orang
(45,7%) dan berkategori cukup sebanyak 19 orang (54,3%).
8. Batita di desa Merak Batin dari 35 batita yang menjadi sampel diketahui
bahwa batita yang tidak pernah ISPA/Influenza/radang tenggorokan sebanyak
3 orang (8,6%) dan batita penah ISPA/Influenza/radang tanggorokan
sebanyak 32 orang (91,4%).
9. Riwayat penyakit pneumonia dari 35 batita yang menjadi sampel diketahui
bahwa 100% batita tidak pernah menderita pneumonia atau radang paru
selama 3 bulan terakhir.
10. Batita di desa Merak Batin dari 35 batita yang menjadi sampel diketahui
bahwa batita yang tidak pernah mengalami diare sebanyak 19 orang (54,3%)
dan batita penah penderita diare sebanyak 16 orang (45,7%).
11. Riwayat penyakit TB Paru dari 35 batita yang menjadi sampel diketahui
bahwa 100% batita tidak pernah menderita TB paru.
12. Riwayat penyakit kecacingan, dari 35 batita yang menjadi sampel diketahui
bahwa 100% batita tidak pernah menderita kecacingan.
13. Riwayat penyakit hepatitis dari 35 batita yang menjadi sampel diketahui
85
bahwa 100% batita tidak pernah menderita hepatitis dalam 3 bulan terakhir.
14. Riwayat penyakit tetanus dari 35 batita yang menjadi sampel diketahui bahwa
100% batita tidak pernah menderita tetanus dalam 3 bulan terakhir.
15. Pola asuh makanan dari 35 batita yang menjadi sampel diketahui bahwa....
16. Sanitasi rumah batita yang menjadi sampel di desa Merak Batin untuk
kategori rumah tidak sehat sebanyak 21 rumah responden (60 %), dan rumah
sehat sebanyak 14 rumah responden (40%).
17. Penggunaan air bersih dalam keluarga di rumah batita yang menjadi sampel di
desa Merak Batin untuk kategori tidak bersih sebanyak 33 responden
(91,3%), dan bersih sebanyak 3 responden (5,7%)
18. Sanitasi lingkungan disekitar rumah batita yang menjadi sampel di desa
Merak Batin untuk kategori tidak baik sebanyak 16 rumah (45,7%), dan baik
sebanyak 19 rumah (54,3%).
19. Rata-rata konsumsi energi keluarga batita yang menjadi sampel di desa Merak
Batin untuk kategori tidak cukup sebanyak 22 responden (62,9%), dan cukup
sebanyak 13 responden (37,1%).
20. Rata-rata konsumsi protein keluarga batita yang menjadi sampel di desa
Merak Batin untuk kategori tidak cukup sebanyak 13 responden (37,1%) dan
cukup sebanyak 22 responden (62,9%).
21. Pendidikan bapak batita di desa Merak Batin yang menjadi sampel kategori
SD sebanyak 3 orang (8,6%), SLTP/Sederajat sebanyak 11 orang (31,4%),
SLTA/Sederajat sebanyak 19 orang (54,3%), dan kategori Perguruan Tinggi
sebanyak 2 orang (5,7%).
86
22. Pendidikan ibu batita di desa Merak Batin yang menjadi sampel kategori tidak
sekolah sebanyak 1orang (2,9%), SD sebanyak 4 orang (11,4%),
SLTP/Sederajat sebanyak 12 orang (34,3%), SLTA/Sederajat sebanyak 14
orang (40%), dan kategori Perguruan Tinggi sebanyak 4 orang (11,4%).
23. Pendapatan keluarga batita dikategorikan menurut UMR di daerah Lampung
Selatan dengan kategori rendah sebanyak 3 responden (8,6%) dan tinggi
sebesar 32 responden (91,4%)
24. Pekerjaan bapak batita di desa Merak Batin dengan kategori tidak bekerja
sebanyak 1 orang (2,9%), buruh/petani penggarap sebanyak 19 orang
(54,3%), wirausaha/ wiraswasta sebanyak 10 orang (28,6%), PNS sebanyak 1
orang (2,9%) dan BUMN sebanyak 4 orang (11,4%).
25. Pekerjaan ibu batita di desa Merak Batin dengan kategori tidak bekerja
sebanyak 25 orang (71,4%), buruh/petani penggarap sebanyak 3 orang
(8,6%), wirausaha/ wiraswasta sebanyak 7 orang (20%).
26. Tingkat pengetahuan ibu batita di desa Merak Batin dengan kategori kurang
sebanyak...
27. Pemberian ASI ekslusif dengan kategori tidak ASI ekslusif sebanyak 22
responden (62,9%), dan ekslusif sebanyak 13 responden (37,1%).
28. Frekuensi penimbangan batita di desa merak batin dengan kategori tidak rutin
sebanyak 9 responden (25,7%), dan rutin sebanyak 26 responden (74,3%)
29. Pemberian vitamin A batita di desa Merak Batin dengan kategori tidak sesuai
sebanyak 1 responden (2,9%) dan sesuai sebanyak 34 responden (97,1%)
30. Keberagaman pangan keluarga batita di desa Merak Batin dengan kategori
87
tidak beragam sebanyak 29 responden (82,9%) dan beragam sebanyak 6
responden (17,1%).
31. Pengunaan garam beryodium didalam Rumah tangga di desa Merak Batin
100% menggunakan garam beryodium.
32. Perilaku KADARZI dalam Rumah Tangga dengan kategori KADARZI
sebanyak 31 responden (88,6%) dan KADARZI sebanyak 4 responden
(11,4%).
33. Status gizi ibu hamil di Desa Merak Batin dari 10 ibu hamil yang menjadii
responden diketahui bahwa status gizi ibu hamil menurut LILA yang
berkategori tidak beresiko KEK sebanyak 9 ibu hamil (90%) dan yang
beresiko KEK sebanyak 1 ibu hamil (10%).
34. Status anemia ibu hamil di desa Merak Batin dari 10 ibu hamil yang menjadi
responden diketahui bahwa status amenia ibu hamil dengan kategori tidak
anemia 5 responden (50%), dan anemia 5 responden (50%).
35. Asupan energi ibu hamil di desa Merak Batin 10 ibu hamil yang menjadi
responden diketahui asupan energi dengan kategori tidak cukup sebanyak 9
reponden (90%), dan cukup sebanyak 1 responden (10%).
36. Asupan protein ibu hamil di desa Merak Batin dari 10 ibu hamil yang menjadi
responden diketahui asupan protein ibu hamil dengan kategori tidak cukup
sebnayk 9 responden (90%), dan cukup sebanyak 1 responden (10%).
37. Asupan lemak ibu hamil di desa Merak Batin dari 10 ibu hamil yang menjadi
responden diketahui asupan lemak ibu hamil dengan kategori tidak cukup
sebanyak 9 responden (90%), dan cukup sebanyak 1 responden (10%).
88
38. Riwayat penyakit anemia ibu hamil di desa Merak Batin dari 10 ibu hamil
yang menjadi responden dengan kategori anemia sebanyak 5 responden
(50%) tidak anemia, dan 5 responden (50%) anemia.
39. Riwayat penyakit hipertensi ibu hamil di desa Merak Batin dari 10 ibu hamil
yang menjadi responden dengan kategori hipertensi sebanyak 2 responden
(20%), dan tidak hipertensi sebanyak 8 responden (80%).
40. Riwayat menyakit diabetes mellitus ibu hamil di desa Merak Batin dari 10
responden 100% tidak ada mengalami diabetes mellitus.
41. Sanitasi rumah dari 10 responden ibu hamil di desa Merak batin dengan
kategori tidak sehat sebanyak 7 responden (70%) dan bersi sebanyak 3
responden (30%).
42. Penggunaan air bersih dari 10 responden ibu hamil di desa Merak Batin 100%
tidak memenuhi syarat penggunaan air bersih.
43. Keadaan lingkungan rumah tangga dari 10 responden ibu hamil di desa Merak
Batin dengan kategori tidak bersih sebanyak 4 responden (40%) dan bersih
sebanyak 6 responden (60%).
44. Rata-rata konsumsi energi dari 10 responden yang menjadi sampel di desa
Merak batin dengan kategori tidak cukup sebanyak 6 responden (60%) dan
cukup 4 responden (40%).
45. Rata-rata konsumsi protein dari 10 responden yang menjadi sampel di desa
Merak Batin dengan kategori tidak cukup sebanyak 2 responden (20%) dan
cukup 8 responden (80%).
46. Pendapatan keluarga ibu hamil dikategorikan menurut UMR di daerah
89
Lampung Selatan 100% pendapatan responden diatas rata-rata UMR
47. Pendidikan suami ibu hamil di desa Merak Batin yang menjadi responden
kategori SD sebanyak 1 orang (10%), SLTP/Sederajat sebanyak 4 orang
(40%), SLTA/Sederajat sebanyak 5 orang (50%), dan kategori Perguruan
Tinggi sebanyak 2 orang (5,7%).
48. Pendidikan ibu hamil di desa Merak Batin yang menjadi responden kategori
SLTP/Sederajat sebanyak 4 orang (40%), SLTA/Sederajat sebanyak 5 orang
(50%), dan kategori Perguruan Tinggi sebanyak 1 orang (10%).
49. Pekerjaan suami ibu hamil di desa Merak Batin dengan kategori buruh/petani
penggarap sebanyak 4 orang (40%), wirausaha/ wiraswasta sebanyak 4 orang
(40%), PNS sebanyak 1 orang (10%) dan BUMN sebanyak 1 orang (10%).
50. Pekerjaan ibu hamil di desa Merak Batin dengan kategori tidak bekerja 7
responden (70%), buruh/petani penggarap sebanyak 1 orang (10%) dan ,
wirausaha/ wiraswasta sebanyak 1 orang (10%)
51. Pengetahuan ibu hamil di desa merak batin dari 10 responden yang menjadi
sampel diketahui....
52. Keberagaman makanan ibu hamil di desa Merak Batin dari 10 responden yang
menjadi sampel diketahui dengan kategori tidak beragam sebanyak 7
responden (70%), dan tidak beragam sebanyak 3 responden (30%).
53. Penggunaan garam yodium dari 10 responden ibu hami di desa merak Batin
100% ibu hamil menggunakan garam beryodium.
54. Konsumsi tablet Fe dari 10 responden ibu hamil dengan kategori tidak rutin
mengonsumsi Fe sebanyak 4 responden (40%) dan rutin sebanyak 6
90
responden (60%)
55. Perilaku KADARZI rumah tangga 10 responden dengan kategori tidak
KADARZI sebanyak 9 responden (90%) dan KADARZI sebanyak 1
responden (10%).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa kendala
yang ditemui selama penelitian, dituangkan dalam saran sebagai berikut:
a. saran bagi desa
1. Pemerintah desa dan tenaga kesehatan bekerja sama meningkatkan
derajat kesehatan warganya melalui poster, dan penyuluhan.
2. Pelatihan kader posyandu desa perlu ditingkatkan.
3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam program yang dilakukan
baik pemerintah maupun non pemerintah.
4. peningkatan kesadaran warga tentang pentingnya pemberian asi
ekslusif bagi batita.
5. Peningkatan kesadaran warga tentang pentingnya konsumsi makanan
yang beragam dan berimbang.
6. Peningkatan kesadaran warga tentang penerapan perilaku KADARZI
disetiap rumah tangga.
91
LAMPIRAN
92
MAYA RIQI RATNA ,2009 EVALUASI MANAJEMEN PENYELENGGARAAN MAKANANINSTITUSI DI RUMAH SAKIT ORTOPEDIProf. Dr. R. SOEHARSO SURAKARTA Rosary, Y. A. 2002.Hubungan Antara Asupan Energi dan Asupan Proteindengan Status Gizi pada Manusia Lanjut di Keluarga Jebres Surakarta.Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.Tidak Dipublikasikan
93