esai penjas
DESCRIPTION
ESAITRANSCRIPT
ESSAY
1. Jelaskan yang dimaksud dengan lari steeple-chase !
2. Sebutkan unsur-unsur fisik yang harus dimiliki oleh pelari steeple-chase!
3. Jelaskan cera melakukan lari steeple-chase!
4. Jelaslan kesalahan yang sering dilakukan oleh pelari steeple-chase !
5. Sebutkan dua cara memegang lembing !
6. Sebutkan teknik-teknik lempar lembing !
7. Jelaskan cara melakukan awalan lempar lembing!
8. Jelaskan cara melempar lembing dan lepaskannya lembing !
9. Sebutkan peraturan-peraturan umum dalam melakukan lempar lebing !
10. Sebutkan Nomor lari jarak pendek yang dipertandingkan pada kejuaraan atletik !
JAWAB
1. Lari steeplc-chase 3000 m termasuk lari jarak jauh dengan melalui rintangan-rinrangan.
Rintangan itu ada dua macam, ialah rintangan gawang dan rintangan air dengan
gawang di depannya (water jump).
2. Pelari steeple-chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500 m, tetapi juga harus
memiliki daya tahan seperti pelari 5000 m, dan harus memiliki kemahiran khusus dalam
melewati rintangan- rintangan tersebut.
3. Cara seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh pelari-pelari yang memang
memiliki kemahiran dalam lari gawang dan oleh pelari-pelari yang jangkung yang
dengan mudah dapat melangkahi rintangan gawang. Yang penting ialah setelah
pelari melampaui gawang dapat menjaga keseimbangan sebaik-baiknya untuk
melanjutkan larinya. Sangat dianjurkan agar dapat bertumpu dengan kaki yang
manapun.
4. Caradengan menginjakkan kaki diatas gawang digunakan oleh pelari-pelari yang belun
mahir atau belum dapat melakukan cara melangkahi gawang yang baik. Cara ini
digunakan juga pada waktu melampaui rintangan air. Banyak yang menggunakan
cara ini karena persamaannya, sehingga tidak perlu mengganti gerakan-gerakan lain,
cukup hanya menguasai satu cara saja. Oleh karena tidak perlu melompati rintangan
air, maka setelah kaki menumpu di atas gawang, tidak perlu menolak dengan kuat
melakukan lompatan, tetapi usahakan agar kaki yang lain secepat mungkin mendarat
di tanah untuk seterusnya melanjutkan lari.
5. Cara Finlandia
ESSAY
Cara Anetiba
6. Ada tiga cara membawa lembing sewaktu melakukan awalan. Pelempar dapat memilih
salah satu yang sesuai dengannya.
1) Dibawa di atas bahu dengan mata lembing mengarah serong ke atas. Cara ini
umumnya digunakan oleh yang menggunakan awalan dengn gala jingkat ata]u gaya
Amerika atau American
2) Dibawa di muka bahu dengan mata lembing mengarah serong ke bawah. Cara ini
banyak digunakan oleh pelempar yang menggunakan awalan langkah silang atau gaya
Finlandia.
3) Dibawa dengan mata lembing di bawah,. lengan kanan yang memegang lembing
lurus ke bawah, mata lembing arahnya serong ke aras, ekor lembing dekat tanah. Cara
membawa lembing ini untuk memudahkan pelempar mernperoleh , posisi siap
nelakukan lemparan setelah melakukan awalan.
7. Awalan dapat dilakukan dengan berlari sebanyak 13 langkah, kemudian ditambah lagi
dengan 3 langkah untuk persiapan dan melaksanakan lemparan. Dari 13 langkah ini,
terbagi menjadi dua bagian, yaiu 7 langkah dilakukan dengan 1/3 kecepatan dan 6
Iangkah dengan 3/4 kecepatan. Pembagian ini hanya sekadar pedoman saja, yang pada
praktiknya boleh dikurangi atau ditambah jumlah langkahnya.
8. a. Sikap melempar
Pada sikap ini dimulai dari tangan kanan yang membawa lembing kemudian lembing
dijulurkan langsuag dari aru pundak di belakang badan. Kaki kiri dilangkahkan jauh ke
depan, dan badan diputar ke kanan bersamaan dengn gerakan lembing ke belakang.
Langkah ketiga dengan kaki kanan merupakan langkal untuk melempar lembing keatas
serong ke depan, dengan sudut lemparan lebih kurang 40 derajat. Lembing dilepas
diatas agak ke muka sedikit dari pundak kanan.
b. Lepasnya lembing
Begitu kaki kiri mendarat dengan ujung kaki menjurus ke arah lemparan, kali kanan
diputar dan digerakan ke atas muka, panggul diputar ke kiri dan badan ditegakkan.
Lembing terangkat ke atas, dan siku dibengkokkan sedikir, sehingga gerakan lemparan
sudah dimulai. Lengan kiri dibawa ke samping, boleh lurus atau bengkok, dan kepala
sudah menghadap ke arah lemparan lembing.
Badan ke depan, bersama dengan penekukan siku kanan, dan siku ini mendahului
tangan yang memegang lembing, sehingga lembing dapat dilemparkan sekuat-kuatnya.
Lepaskan lembing kira-kira di atas dan agak ke depan sedikit dari pundak kanan.
ESSAY
9. 1) Lembing harus dipasang pada tempat pegangan
2) Lemparan sah bila mata lembing harus menancap atau menggores tanah di sector
lemparan.
3) Lemparan tidak sah bila sewaku melempar menyentuh lengkung lemparan, atau
baris 1,5 meter samping atau menyentuh tanah di depan lengkung lemparan.
4) Sekali pelempar mulai melempar, pelempar tidak boleh memutar badan
sepenuhnya, sehingga punggung menghadap ke arah lengkung lemparan.
5) Lemparan harus dibuat lewat di atas bahu.
6) Jumlah lemparan yang diperoleh adalah sama seperti pada tolak peluru dan
lempar cakram.
10. 100 m, 200 m, 400 m