eritromycin
DESCRIPTION
Eritromycin Farmako Biologi OralTRANSCRIPT
Eritromycin
Eritromisin adalah antibiotik makrolid yang spektrum antimikrobanya
mirip dengan penisilin, dan sering dipakai pada penderita yang mempunyai alergi
terhadap penisilin. Eritromisin terdapat dengan bentuk enteric-coated tablets, slow
release capsules, oral suspensions, ophthalmic solutions, ointments, jel dan
injeksi. Eritromisin mencegah bertumbuhnya bakteri dengan mengganggu sintesis
protein. (Sfetcu & Nicolae, 2014)
Antibiotik ini diperoleh dari suatu jenis jamur Streptomyces erythreus
yang ditemukan pertama kali oleh Waksman dan Henrici dalam sampel tanah di
Filipina. Isolasi dilakukan oleh Mc Gurie dan rekan-rekannya pada 1952,
sedangkangkan struktur kimianya ditemukan oleh Wiley pada 1957. (Sumardjo &
Damin, 2009)
Eritromisin menghambat sintesis protein pada ribosom prokariotik, tetapi
tidak pada ribosom eukariotik. Oleh karena itu, obat ini secara selektif
menghambat pertumbuhan bakteri. Namun karena ribosom mitokondria serupa
dengan ribosom bakteri, sintesis protein mitokondria juga dapat terhambat. Cara
kerja Eritromisin adalah dengan berikatan dengan subunit ribosom 50S bakteri.
Eritomisin menghambat translokasi, pergerakan peptidil-tRNA dari tempat “A”ke
“P” pada ribosom. (Sumardjo & Damin, 2009)
Eritromisin mudah diinaktivasi oleh asam lambung, oleh karena itu
semua formulasi oral diberikan sebagai enteric coated atau sebagai garam atau
ester yang lebih stabil. eritromisin sangat cepat diserap, dan menyebar ke jaringan
tubuh dan fagosit. Karena fagosit yang berkonsentrasi tinggi, eritromisin secara
aktif diangkut ke tempat infeksi di mana selama fagositosis aktif, konsentrasi
besar eritromisin dilepaskan. (Sfetcu & Nicolae, 2014)
Sebagian besar eritromisin dimetabolisme di hati oleh demetilasi. Rute
utamanya adalah di empedu, dan sedikit di urin. Waktu paruh eritromisin adalah
1,5 jam. (Sfetcu & Nicolae, 2014)
Gangguan gastrointestinal seperti diare, mual, nyeri abdominal, dan
muntah sering terjadi, jadi eritromisin tidak diresepkan sebagai first-line drug.
Tetapi, eritromosin dapat digunakan untuk mengobatin gastroparesis karena efek
pro-motility yang dimiliki oleh eritromisin. Eritromisin intravena bisa juga
digunakan pada endoskopi sebagai tambahan untuk mengosongkan isi lambung.
Efek samping yang lebih serius seperti ketulian reversible jarang terjadi. Reaksi
alergi, walaupun jarang, tetapi bisa saja terjadi, dari urticaria sampai anaphilaktik.
Cholestatis, sindrom Stevens-Johnson, dan nekrolisis epidermal toksik adalah efek
samping yang jarang terjadi . (Sfetcu & Nicolae, 2014)
1. Sfetcu, Nicolae. 2014. Health & Drugs: Disease, Prescription & Medication. Multimedia. (10
2. Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta. (11