epilepsy

68
EPILEPSI Disusun oleh : Aris Rahmanda (07120100091) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf Periode 30 Juni – 9 Agustus 2014 Departemen Saraf RSPAD Gatot Subroto Moderator : dr. Hardhi Pranata Sp.S, MARS

Upload: aris-rahmanda

Post on 12-Apr-2017

66 views

Category:

Health & Medicine


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Epilepsy

EPILEPSI

Disusun oleh : Aris Rahmanda (07120100091)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf Periode 30 Juni – 9 Agustus 2014

Departemen SarafRSPAD Gatot Subroto

Moderator :dr. Hardhi Pranata Sp.S, MARS

Page 2: Epilepsy

ANAMNESIS

Page 3: Epilepsy

Identitas Pasien• Inisial : S• Jenis Kelamin : Laki-laki• Tanggal Lahir : 29 Juni 1967• Usia : 21 tahun• Alamat :Kramat Jati, Jakarta Timur• Suku Bangsa :Jawa• Status Pernikahan :Menikah• Agama :Islam• Pekerjaan :Swasta• Tanggal Masuk RS :17 April 2014

Page 4: Epilepsy

Anamnesis

Autoanamnesa 7 Juni 2014 di Pavilion Amino.Autoanamnesis & Alloanamnesis :

16 Juli 2014 di Poli Saraf Neurologi RSPAD Gatot SoebrotoAlloanamnesis Istri pasien

Page 5: Epilepsy

KELUHAN UTAMA :

• Kejang sejak 2 jam SMRS

KELUHAN TAMBAHAN:• Tidak ada Keluhan tambahan

Riwayat Penyakit Sekarang

Page 6: Epilepsy

5 Hari SMRS

• Mengalami kejang sebanyak satu kali dalam sehari dan berlangsung kurang lebih selama 5 menit

• Kejangnya sering terjadi pada malam hari saat pasien akan tidur

12 Jam SMRS

• Pasien sudah mengalami kejang sebanyak 3 kali• Pada pagi hari saat bangun tidur, setelah sholat jumat dan pada tidur

sore hari dengan gejala yang sama.

2 Jam SMRS(10 Januari 2014)

• Pasien kejang dan kelojotan seluruh tubuh kurang lebih selama 10 menit.• Mata mendelik keatas, disertai keluarnya busa putih dari mulut.• Pasien tidak sadar dan setelah kejang pasien tampak kebingungan ,

lemah dan terlihat mengantuk.

Page 7: Epilepsy

Riwayat Penyakit Sekarang

Kejang• Kejang dan kelojotan seluruh tubuh, mata

mendelik keatas, disertai keluarnya busa putih dari mulut

• Bau-bauan atau kilatan cahaya sebelum kejang (-)

• Saat kejang pasien tidak sadar, setelah kejang pasien mengantuk dan kesadarnya berkurang selama 20 menit

Page 8: Epilepsy

Riwayat Penyakit Sekarang

Kejang• Sejak 5 hari SMRS pasien mulai mengalami

bangkitan kejangnya• Pasien kejang sebanyak 1x dalam sehari dan

berlangsung kurang lebih 5 menit• Kejang sering terjadi pada malam hari saat

akan tidur• Awal bangkitan kejang pada Juli 2013

Page 9: Epilepsy

Riwayat Penyakit Sekarang

• Sakit kepala hebat (-)• Muntah (-)• Trauma kepala

sebelumnya (-)• Bicara pelo (-)• Kelemahan dan baal

pada anggota tubuh (-)• Penurunan Berat Badan

• Demam (-)• Riwayat penggunaan

alkohol / obat-obatan terlarang (-)

Page 10: Epilepsy

Riwayat Pengobatan

• Mendapat pengobatan obat anti kejang pada bulan Juli 2013

• Kontrol rutin s/d Desember 2013• Pada bulan Desember pasien tidak meminum

obat dan tidak kontrol secara rutin

Page 11: Epilepsy

Juli 2013

1.Bangkitan kejang pertama kali

Agustus – Desember 2013

1.Bebas bangkitan kejang2.Rutin kontrol ke dokter dan mendapatkan obat anti epilepsi

Desember 2013

1.Pasien mulai tidak rutin kontrol ke dokter dan tidak meminum obatnya

Januari 2014

1.Bangkitan kejang terjadi kembali pada 5 Januari 20142.Pasien dirawat di RSPAD Gatot Soebroto pada tanggal 10 Januari3.Pasien pulang tanggal 15 Januari 2014

Skema Perjalanan Penyakit

Page 12: Epilepsy

• Hipertensi• Diabetes meliitus• Stroke• Sakit jantung• Riwayat trauma kepala• Sakit kepala hebat

Riwayat Penyakit Dahulu

DISANGKAL

Page 13: Epilepsy

• Kejang dalam anggota keluarganya (-)• Riwayat DM, HT, penyakit jantung, stroke dan kanker

(-)• Riwayat kelahiran, pertumbuhan dan perkembangan

tidak ada kelainan

Riwayat Penyakit Keluarga & Tumbuh Kembang

Page 14: Epilepsy

PEMERIKSAAN FISIK

Page 15: Epilepsy

• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan• Berat badan : 52 kg• Tinggi badan : 170 cm• Gizi :Underweight, BMI: 18 kg/m2• Tanda – Tanda Vital

– Tekanan Darah Kanan : 100 / 80 mmHg– Tekanan Darah Kiri : 100 / 80 mmHg– Nadi Kanan : 83 x / menit– Nadi Kiri : 83 x / menit– Pernafasan : 16 x / menit– Suhu : 36oC (per aksila)

Status Generalis

Page 16: Epilepsy

Pemeriksaan Fisik

STATUS INTERNA : DALAM BATAS NORMAL

STATUS PSIKIATRIK : DALAM BATAS NORMAL

Page 17: Epilepsy

• Tingkat Kesadaran : Kompos mentis E4M6V5

GCS15• Sikap tubuh : Duduk• Cara berjalan : Tidak ada kelainan,

normal gait• Gerakan abnormal : Tidak ada

Pemeriksaan Neurologis

Page 18: Epilepsy

Kepala• Bentuk : Normocephal• Simetris : Simetris• Pulsasi : Tidak teraba pulsasi• Nyeri tekan : Tidak ditemukan Leher• Sikap : Normal• Gerakan : Bebas ke segala arah• Vertebra : Dalam batas normal• Nyeri tekan : Tidak ditemukan

Page 19: Epilepsy

Kanan Kiri• Kaku Kuduk : (-)• Laseque : > 700 > 700

• Kernig : > 1350 > 1350

• Brudzinsky I : (-) (-)• Brudzinsky II : (-) (-)

Tanda Rangsang Meningeal

Page 20: Epilepsy

N. I (Olfaktorius)• Daya penghidu : Normosmia Normosmia

N. II (Optikus)Kanan Kiri

• Ketajaman penglihatan : Baik Baik• Pengenalan warna : Baik Baik• Lp.Pandang: = Pemeriksa• Fundus : Tidak dilakukan

Nervi Cranialis

Page 21: Epilepsy

N. III (Okulomotorius) / N. IV (Trokhlearis) / N. VI (Abdusens)

Kanan Kiri• Ptosis : (-) (-)• Strabismus: (-) (-)• Nistagmus : (-) (-)• Eksoftalmus : (-) (-)• Enoftalmus : (-) (-)

Page 22: Epilepsy

N. III (Okulomotorius) / N. IV (Trokhlearis) / N. VI (Abdusens)

Kanan KiriGerakan Bola Mata• Lateral : (+) (+)• Medial : (+) (+)• Atas Lateral : (+) (+)• Atas Medial : (+) (+)• Bawah Lateral: (+) (+)• Bawah Medial: (+) (+)• Atas : (+) (+)• Bawah : (+) (+)• Gaze : Baik ke segala sisi

Page 23: Epilepsy

N. III (Okulomotorius) / N. IV (Trokhlearis) / N. VI (Abdusens)

Kanan Kiri• Pupil• Ukuran Pupil : 3 mm 3 mm• Bentuk Pupil : Bulat Bulat• Isokor / Anisokor : Isokor• Posisi : Di tengah• Refleks Cahaya Langsung : (+)/(+)• Refleks Cahaya Tidak Langsung : (+)/(+)• Refleks Akomodasi / Konvergensi : (+)/(+)

Page 24: Epilepsy

N. V (Trigeminus) • Menggigit : (+) (+)• Membuka mulut : (+) Simetris (+)• Sensibilitas– Atas : (+) (+)– Tengah : (+) (+)– Bawah : (+) (+)

• Refleks masseter : Tidak dilakukan• Refleks zigomatikus : Tidak dilakukan• Refleks kornea : Tidak dilakukan• Refleks bersin : Tidak dilakukan

Page 25: Epilepsy

N. VII (Fasialis)

Pasif: Kanan Kiri• Kerutan kulit dahi : (+) Simetris (+)• Kedipan mata : (+) Simetris

(+)• Lipatan nasolabial : (+) Simetris (+)• Sudut mulut : tajam Simetris tajam

Page 26: Epilepsy

N. VII (Fasialis) Aktif:• Mengerutkan dahi : (+) Simetris (+)• Mengerutkan alis : (+) Simetris (+)• Menutup mata : (+) Simetris (+)• Meringis : (+) Simetris (+)• Menggembungkan pipi : Simetris• Gerakan bersiul : Simetris• Daya pengecapan lidah 2/3 depan : Tidak dilakukan• Hiperlakrimasi : (-) (-)• Lidah kering : (-)

Page 27: Epilepsy

N. VIII (Akustikus)

• Mendengar suara gesekan jari tangan:(+)/(+)• Mendengar detik arloji : (+)/(+)• Tes Schwabach : Tidak dilakukan• Tes Rinne : Tidak dilakukan• Tes Weber : Tidak dilakukan

Page 28: Epilepsy

N. IX (Glossofaringeus)

Kanan Kiri• Arkus faring : Simetris• Posisi uvula : Di tengah,tidak deviasi• Refleks muntah : Tidak dilakukan• Pengecapan lidah 1/3 belakang : Tidak

dilakukan

Page 29: Epilepsy

N. X (Vagus)

• Denyut nadi : Teraba reguler, ekual• Arkus faring : Simetris• Bersuara : Jelas, tidak sengau• Menelan : Baik, tidak tersedak

Page 30: Epilepsy

N. XI (Aksesorius)

• Memalingkan kepala : Baik Baik• Sikap bahu : Simetris• Mengangkat bahu : (+)

(+)

Page 31: Epilepsy

N. XII (Hipoglossus)

• Menjulurkan lidah : Tidak ada deviasi• Kekuatan lidah : Baik Baik• Atrofi lidah : Tidak ditemukan• Artikulasi : Jelas• Tremor lidah : Tidak tampak

Page 32: Epilepsy

Motorik

Page 33: Epilepsy

Refleks Fisiologis

Refleks Tendon Kanan Kiri • Refleks Biceps : (+)(+) (+)(+)• Refleks Triceps : (+)(+) (+)(+)• Refleks Patella : (+)(+) (+)(+)• Refleks Achilles : (+)(+) (+)(+)Refleks Periosteum : Tidak dilakukanRefleks Permukaan• Dinding perut : (+) (+)• Kremaster : Tidak dilakukan• Sfingter Ani : Tidak dilakukan

Page 34: Epilepsy

Refleks PatologisKanan Kiri

• Hoffman Trommer : (-) (-)• Babinski : (-) (-)• Chaddock : (-) (-)• Oppenheim : (-) (-)• Gordon : (-) (-)• Schaeffer : (-) (-)• Rosollimo : (-) (-)• Mendel Bechterew : (-) (-)• Klonus paha : (-) (-)• Klonus kaki : (-) (-)

Page 35: Epilepsy

SensibilitasEksteroseptif• Nyeri : Baik/Baik• Suhu : Tidak dilakukan• Taktil : Baik/BaikProprioseptif• Vibrasi : Tidak dilakukan• Posisi : Baik Baik• Tekan dalam: Baik Baik

Page 36: Epilepsy

Koordinasi dan Keseimbangan • Tes Romberg : Tidak ada gangguan• Tes Tandem : Tidak ada gangguan• Tes Fukuda : Tidak ada gangguan• Disdiadokokinesis : (-) (-)• Rebound phenomenon : (-) (-)• Dismetri : (-) (-)• Tes telunjuk hidung : Baik Baik• Tes telunjuk telunjuk : Baik Baik• Tes tumit lutut : Baik Baik

Page 37: Epilepsy

Fungsi OtonomMiksi• Inkontinensia : tidak ada• Retensi : tidak ada• Anuria : tidak adaDefekasi• Inkontinensia : tidak ada• Retensi : tidak ada

Page 38: Epilepsy

Fungsi Luhur• Fungsi bahasa : baik• Fungsi orientasi : baik• Fungsi memori : baik• Fungsi emosi : baik• Fungsi kognitif : baik

Page 39: Epilepsy

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 40: Epilepsy

Laboratorium Darah

Page 41: Epilepsy

Laboratorium Darah

Page 42: Epilepsy

X-Ray Thorax

Tanggal Pemeriksaan : 10 Januari 2014Hasil :• Jantung kesan tidak membesar• Aorta dan mediastinum superior tidak membesar• Trakea ditengan, kedua hilus tidak melebar• Corakan bronkovaskular tidak meningkat. Tak tampak

infiltrat / nodul• Hemidiafragma dan sinus kostofrenikus kanan dan kiri baik• Tulang-tulang kesan intak

Kesan : Tak tampak kelainan jantung dan paru pada foto polos

Page 43: Epilepsy

CT-Scan Kepala Tanpa KontrasTanggal Pemeriksaan : 10 Januari 2014

Hasil :• Differensiasi gray white matter normal• Tak tampak lesi hipo/hiperdens di basal ganglia, thalamus, kedua

hemisfer serebri, pons, cerebellum• Sulci-sulci, sisterna sistem dan sulcus Sylvii normal, tidak tampak

dilatasi ventrikel el lateralis, ventrikel III dan IV normal• Tak tampak kelainan di CPA maupun parasella• Tak tampak distorsi midline• Tampak kalsifikasi fisiologis di basal ganglia, pineal body dan

plexus choroideusKesan : Tak tampak infark / perdarahan maupun SOL intraparenkim

Page 44: Epilepsy

EEGTanggal Pemeriksaan : 15 Januari 2014

Hasil :• Perekaman dilakukandalam keadaan sadar tanpa premedikasi• Latar belakang aktivitas gelombang dengan frekuensi 11-12

Spd dengan amplitudo sedang• Pada buka tutup mata tak tampak perubahan berarti• Tampak aktivitas gelombang paku pada seluruh lead 1-2 detik

tidak tampak asimetris• Pada stimulasi hiperventilasi dan post stimulasi hiperventilasi

tidak tampak perubahan yang berarti

Kesan : EEG abnormal dengan epileptiform pada seluruh lead

Page 45: Epilepsy

RESUME

Page 46: Epilepsy

Pasien laki- laki berusia 47 tahun datang dengan keluhan utama kejang sejak 2 jam SMRS. Kejang yang dialami pasien adalah bangkitan kejang tipe general/umum, tonik klonik dengan lamanya kurang lebih 10 menit .

Aura,terdapat sakit kepala hebat, defisit neurologis dan demam pada pasien ini (-). Pasien mengalami riwayat bangkitan kejang pertama kali pada satu tahun SMRS (Juli 2013) dengan kejang tipe general tonik-klonik

Page 47: Epilepsy

Pada pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran compos mentis dengan GCS 15, tanda- tanda vital dalam batas normal. Pada status neurologis kelainan neurologis (-).Pada pemeriksaan penunjang x-ray thorax dan CT-Scan kepala tanpa kontras tidak ditemukan adanya kelainan.Pada pemeriksaan EEG didapatkan gelombang epileptiform pada seluruh lead.

Page 48: Epilepsy

Diagnosis

• Diagnosa Klinis : Epilepsi

• Diagnosa Topik :Korteks Serebri

• Diagnosa Etiologi:Idiopatik

Page 49: Epilepsy

Penatalaksanaan

Medika Mentosa:• Phenytoin 100mg, 2x1• Asam Folat 2x1mg

Non- medika mentosa• Edukasi keluarga pasien tentang penyakit yang

diderita pasien• Amati faktor pemicu dan hindari faktor pemicu

Page 50: Epilepsy

Prognosis

• Ad vitam : Bonam• Ad fungsionam : Dubia ad Bonam• Ad sanam : Dubia ad Bonam• Ad cosmeticum : Bonam

Page 51: Epilepsy

ANALISIS KASUS

Page 52: Epilepsy

1. Identifikasi masalah pasien2. Penegakkan diagnosis3. Terapi yang diberikan4. Prognosis

Analisis Kasus

Page 53: Epilepsy

1. Identifikasi masalah pasien :o Laki-laki ,47 tahun dengan KU kejang 2 jam SMRSo Kejang pertama kali pada usia 46 tahuno 5 hari SMRS pasien mengalami bangkitan kejang

sebanyak 1x per hari dan berlangsung selama 5 menit

o Kejang dengan tipe bangkitan umum tipe tonik klonik

Analisis Kasus

Page 54: Epilepsy

Masalah pasien :1. Bangkitan kejang yang bersifat spontan,berkala,

memiliki pola yang sama dan kejadianya >1x/tahun

2. Bangkitan kejang umum tipe tonik klonik3. Usia pasien yang dalam faktor resiko mempunyai

etiologi kejang akibat manifestasi sekunder4. Menegakkan diagnosis neurologis pada pasien ini

Analisis Kasus

Page 55: Epilepsy

2. Penegakkan diagnosis : o Berdasarkan anamnesiso Pemeriksaan fisiko Pemeriksaan penunjang

Analisis Kasus

Page 56: Epilepsy

Anamnesis :1. Pasien dengan kejang umum tipe tonik klonik2. Lama kejang rata-rata 5 menit3. Biasanya terjadi pada malam hari4. Tidak ada riwayat keluarga yang menderita

kejang ataupun riwayat kejang pada saat kecil5. Tidak ada keluhan/ defisit neurologis

Analisis Kasus

Page 57: Epilepsy
Page 58: Epilepsy

Pemeriksan fisik :1. Mencari kelainan neurologis pada pasien ini

seperti jejas pada kepala, hemiparesis dan kelainan nervus cranialis

2. Tidak terdapat kelainan neurologis

Analisis Kasus

Page 59: Epilepsy

Pemeriksaan Penunjang1. Laboratorium darah kelainan metabolik

dan tanda-tanda inflamasi (-)2. CT-Scan kepala tanpa kontras Stroke

infarct/hemorrhagik, SOL & tanda-tanda trauma (-)

3. EEG gelombang epileptiform pada seluruh lead

Analisis Kasus

Page 60: Epilepsy

Laboratorium Darah

Page 61: Epilepsy

Laboratorium Darah

Page 62: Epilepsy

Kesan : EEG abnormal dengan epileptiform pada seluruh lead

Page 63: Epilepsy
Page 64: Epilepsy

Diagnosis

• Diagnosa Klinis : Epilepsi

• Diagnosa Topik :Korteks Serebri

• Diagnosa Etiologi:Idiopatik

Page 65: Epilepsy

3. Terapi yang diberikan :Fenitoin 3x100 mg• Efektif untuk bangkitan tipe parsial dan bangkitan

umum tonik-klonik• Menurunkan aktivitas maksimal pusat batang otak

yang berhubungan dengan fase tonik-klonik melalui stabilisasi membran ion Na

• Efek samping : pusing,nistagmus, ataxia, hirsutism• Dosis anjuran dewasa : 100-500mg/hari

Analisis Kasus

Page 66: Epilepsy

3. Terapi yang diberikan :Asam Folat 2x1mg• Penting untuk pembentukan koenzim dalam

sistem metabolik (sintesis purin dan pirimidine sebagai pengaturan di eritropoiesis)

• Bertujuan sebagai prophylaxis efek samping fenitoin yang menyebabkan anemia megaloblastik akibat defisiensi folat

Analisis Kasus

Page 67: Epilepsy

Prognosis

• Ad vitam : Bonam• Ad fungsionam : Dubia ad Bonam• Ad sanam : Dubia ad Bonam• Ad cosmeticum : Bonam

Page 68: Epilepsy