epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
TRANSCRIPT
drg. Citra Lestari, MDSc., Sp. Perio
Epidemiologi Penyakit Gingiva dan Periodontal
EPIDEMIOLOGI
distribusi status kesehatan serta faktor – faktor yang mempengaruhinya (determinan) pada
populasi tertentu
Tujuan1. Menentukan jumlah dan distribusi penyakit
pada suatu populasi2. Mengungkapkan penyebab penyakit3. Menggunankan pengetahuan tersebut
guna mengontrol penyakit
jumlah orang yang terkena oleh suatu
penyakit dalam waktu tertentu
PREVALENSI INSIDENSIkecepatan terjadinya
penyakit baru di dalam masyarakat tertentu dalam
waktu tertentu.
Jumlah orang yang menderita penyakit
Jumlah orang pada populasi
jumlah kasus barukasus baru
jumlah orang yang berersikoyang berersiko
PREVALENSI
INSIDENSI
150 pasien obesitas di screening untuk melihat apakah terdapat penyakit periodontal, dari hasil : 30 pasien terdeteksi penyakit periodontal. 120 pasien obesitas yang tidak
menderita penyakit periodontal di lihat dalam jangka waktu 2 tahun. Pada periode waktu ini ternyata 45 orang terkena penyakit periodontal.
Meningkatkan
Imigrasi kasus sakitEmigrasi orang
sehatDurasi makin
panjang karena pengobatan/ penyembuhan
Peningkatan insidensi
Menurunkan
Imigrasi orang sehatEmigrasi kasus sakitPerbaikan angka
penyembuhan (penurunan durasi)
Peningkatan angka kematian
Penurunan insidensi
Meningkatkan
Peningkatan risiko (jumlah orang terpapar bertambah)
Kegagalan program pencegahan penyakit
Menurunkan
Perubahan dalam riwayat alamiah penyakit (misalnya perubahan patogenesitas)
Keberhasilan program pencegahan penyakit
Jumlah orang terpapar berkurang)
1. Epidemi : terjadinya suatu jenis penyakit yang menular dan dapat menyebar ke tempat lain.
2. Endemi : suatu penyakit yang terus menerus terdapat dalam suatu kawasan geografi tertentu.
3. Pandemik : suatu epidemi yang terjadi secara meluas dan meliputi beberapa negara sekaligus di seluruh dunia.
DESAIN PENELITIAN EPIDEMIOLOGIS
DESAIN PENELITIAN EPIDEMIOLOGIS
cross sectional
Ada atau tidak adanya penyakit dan karakteristik dihitung pada suatu waktu terentu.
Guna penelitian :1.Mengetahui prevalensi penyakit2.Memperbandingkan karakteristik orang yang terkena penyakit dengan orang yang tidak terkena penyakit3.Membangun hipotesa mengenai etiologi penyakit
cohort
case control
Hanya dapat mengidentifikasi prevalensi penyakit, tanpa mengamati lebih lanjut populasi yang beresiko
mudah dilakukan dan murah
KELEMAHAN
Ekspose Disease
Studi penelitian ini didasarkan pada pengamatan sekelompok penduduk tertentu dalam satu jangka waktu tertentu.
semua subjek harus bebas dari penyakit yang hendak diamati. kelompok terpapar dan kelompok tidak terpapar
Kelemahan : 1. membutuhkan waktu penelitian yang lama dan2. Bila penyakit yang diamati langka sedangkan kebutuhan sampel >
cohort
"apa yang akan terjadi?"
case control
studi analitik menentukan penyakit (outcome)
mengidentifikasi penyebab (faktor risiko)
1
2
waktu penelitian relative singkat, murah dan cocok untuk meneliti penyakit langka dan memiliki periode laten yang panjang.
case control
register medis
wawancara
Kelemahan
Kelebihan
retrospective
CONTOH KASUS
1. Cross sectional2. Cohort3. Case Control
Suatu penelitian ingin mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit periodontal pada laki – laki dewasa. Faktor yang diduga sebagai faktor risiko terjadinya penyakit periodontal adalah merokok. Jelaskan bagaimana penelitian tersebut akan dilakukan dengan desain penelitian yang berbeda;
E
D
exposure
disease
D+ : Penyakit periodontalD- : Tidak ada penyakit periodontal
E+ : merokok E- : tidak merokok
Pengukuran suatu prevalensi penyakitAlat ukur yang objektif terhadap gambaran spesifik suatu penyakit dari sekelompok orang atau individu yang diperbandingkan dengan sekelompok orang atau individu yang lain.
T U J U A NMengukur derajat inflamasi gingivaMengukur derajat desktruksi periodontalMengukur jumlah penumpukan plakMengukur jumlah penumpukan kalkulusMenilai kebutuhan akan perawatan
INDEKS
A. Mengukur derajat inflamasi gingiva
Indeks Gingiva ( Gingival Index )
Loe dan Silness menilai derajat keparahan inflamasi
Pengukuran pada gingiva di 4 sisi gigi geligi yg diperiksa:
Papila distovestibularTepi gingiva vestibularPapila mesiovestibularTepi gingiva oral
0 1 2 3
Skor Indeks Gingiva
0 : Gingiva normal1 : Inflamasi ringan, sedikit perubahan pada
warna dan sedikit udem. Tidak ada bleeding on probing.
2 : Inflamasi sedang, kemerahan, udem, dan mengkilat. Adanya BOP.
3 : Inflamasi berat, kemerahan, udem, ulserasi dan pendarahan spontan.
Skor indeks gingiva
Kondisi gingiva
0,1 – 1,01,1 – 2,02,1 – 3,0
Inflamasi ringanInflamasi sedangInflamasi berat
GI = jumlah nilai keseluruhan / 4
Jumlah gigi yg diperiksa
Modified Gingival Index
0 : Tidak ada inflamasi1 : Inflamasi ringan, sedikit perubahan warna,
sedikit perubahan pada tekstur tapi tidak melibatkan gingiva margin dan papilla gingiva.
2 : Inflamasi ringan, sedikit perubahan warna, sedikit perubahan pada tekstur dan melibatkan keseluruhan gingiva margin dan papilla gingiva.
3 : Inflamasi sedang, mengkilat kemerahan, udem dan/atau hipertrofi pada gingiva margin dan papilla gingiva.
4 : Inflamasi berat, kemerahan, udem, dan/atau pada gingiva margin dan papilla gingiva, perdarahan spontan, atau ulserasi
Skor indeks gingiva
Kondisi gingiva
0,1 – 1,01,1 – 2,02,1 – 3,0
Inflamasi ringanInflamasi sedangInflamasi berat
MGI = jumlah nilai keseluruhan / 4
Jumlah gigi yg diperiksa
Bleeding On Probing by Lenox and Kopczy
Keempat permukaan gigi dinilai dengan probing>100 sisi individual
Bleeding +Bleeding -
Contoh : 71/124 x 100% = 57 %
KalkulasiBOP = Jumlah perdarahan x 100 Jumlah sisi yang diperiksa
Papillary Bleeding Index by Muhlemann
PBI
Skor Deskripsi perdarahan setelah probing0 Tidak ada perdarahan1 Perdarahan berupa titik2 Perdarahan berupa garis3 Daerah interdental terisi darah berupa segi tiga
(triangle)4 Perdarahan yang mengenang
a. Indeks Periodontal (Periodontal Index) by Russel
untuk mengukur keparahan inflamasi gingiva maupun destruksi periodontal. Skor dihitung dengan menjumlahkan skor dari setiap gigi yang diperiksa lalu dibagi dengan jumlah gigi yang diperiksa.
Kelemahan indeks periodontal :Hasil pengukurannya bisa lebih rendah dari keadaan sebenarnya berhubung peralatan yang digunakan hanyalah kaca mulut tanpa menggunakan prob. Apalagi bila tidak memungkinkan pemeriksaan radiografi.
B. Mengukur derajat destruksi periodontal
Kriteria Indeks Periodontal :0 : Gingiva normal 1 : Terlihat daerah inflamasi pada daerah gingiva
bebas tetapi perluasannya tidak sampai mengelilingi
gigi.2 : Inflamasi telah meluas mengenai gigi.4 : Gunakan rontgen foto bila ada resorbsi krista
tulang alveolar6 : Telah terjadi pembentukan saku.8 : Destruksi disertai kehilangan fungsi
pengunyahan. Gigi goyah dan terkadang terjadi drifting.
Nilai PI indeks per orang = jumlah nilai individual Jumlah gigi yang
diperiksa
Kondisi klinis Nilai rentangan skor PI
Tingkat penyakit
Normal
Gingivitis ringan
Mulai ada penyakit periodontal
Sudah ada penyakit periodontal
Penyakit periodontal terminal
0 – 0,2
0,3 – 0,9
0,7 – 1,9
1,6 – 5,0
3,8 – 8,0
Reversible
Irreversible
4. Periodontal Disease Index (PDI) Ramfjord
Gigi yang diperiksa = 16,21,24,36,41,44 atau gigi lain yg dianggap perlu.
Kriteria gingiva :0 : Tidak ada inflamasi.1 : Inflamasi ringan pada gingiva belum seluruhnya terkena.2 : Inflamasi sedang sekitar gigi telah terkena.3 : Gingivitis parah ; merah, udem, cenderung ada pendarahan, ulcerasi.
Index PI ini kemudian dimodifikasi oleh SHICK & ASH. Yaitu terdiri dari 4 komponen. Komponen gingivitis, sulkus gingiva, plak dan kalkulus.
Kriteria plak0 : Tidak ada plak1 : Adanya plak pada daerah interproksimal yang menutupi 1/3
dari separuh gingival permukaan gigi.2 : Adanya plak menutupi lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3
separuh gingival permukaan gigi.3 : Adanya plak menutupi 2/3 atau lebih separuh gingival
permukaan gigi.
Kriteria kalkulus0 : Tidak ada kalkulus.1 : Adanya kalkulus supra gingival yang meluas sedikit (-1 mm)
apikal dari tepi gingiva bebas.2 : Adanya kalkulus supra gingiva dan subgingiva dalam jumlah
sedang.3 : Adanya kalkulus supra gingiva dan subgingiva dalam jumlah
banyak.
Dari Ramfjord, untuk menentukan kedalaman sulkus dengan probe periodontal.
BA { }
CEJ – Margin gingiva = BMargin gingiva – dasar sulkus / pocket = AKedalaman sulkus = A-B loss of attachment
Kriterianya :4 : Pada 2 sisi sulkus gingivanya sudah berada
lebih dari 3 mm apikal dari batas CEJ.5 : Pada 2 sulkus gingiva berada 3 – 6 mm
apikal dari batas CEJ.6 : Sulkus gingiva pada salah satu sisi telah
berada lebih dari 6 mm apikal dari batas CEJ.
Penempatan probe pada posisi standar
MB
L D
c. Indeks untuk mengukur Akumulasi Plak 1. Indeks Higiene Oral (Oral Hygiene Index) Green & VermillionTujuan :- Studi epidemiologi peny. Periodontal & kalkulus- Untuk menilai hsl guna dari penyikatan gigi- Evaluasi praktek kes. gigi masyarakat- Untuk melihat jangka pendek / pjg dr program kes.
masyarakatOral Hygiene Index terdiri atas 2 komponen : Debris
Index (DI) dan Calculus Index (CI).Gigi geligi yang diperiksa hanya keenam gigi indeks saja
(gigi geligi 16, 11, 26, 31, 36 & 46)
DI-S
0 1 2 3
CI-S
0 1 2 3
0 : tdk ada debris1 : debris menutupi <1/3 gigi2 : debris menutupi >1/3 gigi < 2/3 gigi3 : debris menutupi > 2/3 gigi
0 : tdk ada kalkulus1: supragingiva kalkulus menutupi <1/3 gigi2 : supragingiva kalkulus >2/3 gigi atau ada flek subgingiva kalkulus3 : supragingiva kalkulus >2/3 gigi atau ada subgingiva di sekeliling gigi
Nilai DI-S = Nilai CI-S = Jumlah total nilai setiap gigi
Jumlah permukaan yang diperiksa.
Nilai OHI-S = DI-S + CI-S.
Derajat kebersihan mulutBaik/good = 0,0 – 1,2.Sedang/fair = 1,3 – 3,0.Buruk/poor = 3,1 – 6,0.
4. Indeks Plak (Plaque Index)Dari Silness & Loe Alat : kaca mulut, explorer/sonde, blower. Pengukurannya di dasarkan pada ketebalan
penumpukkannya. Kriteria skor :
0 : Tidak ada plak1 : Ada lapisa tipis plak menumpuk ke tepi gingiva
bebas dan permukaan gigi yang berdekatan.2 : Penumpukkan plak yang sedang didalam saku &
dapat terlihat oleh mata telanjang.3 : Permukaan gigi tertutup oleh plak yang tebal.
0 1 2 3
Indeks plak :
Total nilai plak
Jumlah permukaan yang diperiksa
6. Rekor kontrol plak (Plaque Control Record) oleh O’leary dkk.
Untuk memantau pelaksanaan kontrol plak oleh pasien yang di rawat.
Cara ; diwarnai dengan disclosing solution, dilihat ada atau tidaknya deposit yang terwarnai.
Jumlah permukaan gigi dengan plak
Jumlah seluruh permukaan gigiX 100 %
Community periodontal Index of Treatment Needs (CPITN), indeks periodontal komunitas untuk kebutuhan perawatan
dikembangkan Ainamo dkk Indikator :
1. ada atau tidaknya pendarahan gusi.2. kalkulus supra atau subgingiva.3. saku periodontal : dangkal (4-5mm), dalam
(6mm). Alat : probe khusus dengan ujung bulat
berdiameter 0,5 mm Pemeriksaan pada pasien usia 20 tahun atau
lebih. Yang diperiksa 10 gigi indeks. (17, 16, 11, 26, 27, 31, 36, 37, 46, 47) yang di ambil gigi terparah setiap sektan
Pada pasien usia kurang dari 20 tahun yang diperiksa 6 gigi indeks. (16, 11, 26, 31, 36, 46)
Status Periodontal Kebutuhan Perawatan
0 periodonsium sehat Tidak membutuhkan
1 terlihat pendarahan setelah probing
Memerlukan perbaikan OH
2 sewaktu probing terasa adanya kalkulus.
Perbaikan OH + skeling
3 saku dengan kedalaman 4 atau 5 mm
Perbaikan OH + skeling
4 saku dengan kedalaman 6 mm
Perbaikan OH + skeling + perawatan komprehensif
1. Usia2. Seks3. Ras4. Pendidikan5. Penghasilan6. Tempat tinggal7. Letak geografis
1. Higiene oral2. Nutrisi3. Kebiasaan Buruk4. Asuhan dental profesional
TUGASBuatlah suatu
penelitian beserta desain penelitian
secara cross sectional, cohort dan case control