eosinofil.doc

3
Eosinofil Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Eosinofil dikelilingi sel darah merah. Eosinofil (bahasa Inggris: eosinophil, acidophil) adalah sel darah putih dari kategori granulosit yang berperan dalam sistem kekebalan dengan melawan parasit multiselular dan beberapa infeksi pada makhluk vertebrata. Bersama-sama dengan sel biang, eosinofil juga ikut mengendalikan mekanisme alergi. Eosinofil terbentuk pada proses haematopoiesis yang terjadi pada sumsum tulang sebelum bermigrasi ke dalam sirkulasi darah. Eosinofil mengandung sejumlah zat kimiawi antara lain histamin, eosinofil peroksidase, ribonuklease, deoksiribonuklease, lipase, [[plasminogen] dan beberapa asam amino yang dirilis melalui proses degranulasi setelah eosinofil teraktivasi. Zat-zat ini bersifat toksin terhadap parasit dan jaringan tubuh. Eosinofil merupakan sel substrat peradangan dalam reaksi alergi. Aktivasi dan pelepasan racun oleh eosinofil diatur dengan ketat untuk mencegah penghancuran jaringan yang tidak diperlukan. Individu normal mempunyai rasio eosinofil sekitar 1-6% terhadap sel darah putih dengan ukuran sekitar 12 - 17 mikrometer. Eosinofil dapat ditemukan pada medulla oblongata dan sambungan antara korteks otak besar dan timus, dan di dalam saluran pencernaan, ovarium, uterus, limpa dan lymph nodes. Tetapi tidak dijumpai di paru, kulit, esofagus dan organ dalam lainnya, pada kondisi normal, keberadaan eosinofil pada area ini sering merupakan pertanda adanya suatu penyakit. Eosinofil dapat bertahan dalam sirkulasi darah selama 8-12 jam, dan bertahan lebih lama sekitar 8- 12 hari di dalam jaringan apabila tidak terdapat stimulasi

Upload: sinta-handayani

Post on 25-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

z

TRANSCRIPT

Page 1: Eosinofil.doc

Eosinofil

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Eosinofil dikelilingi sel darah merah. Eosinofil (bahasa Inggris: eosinophil, acidophil) adalah sel darah putih dari kategori granulosit yang berperan dalam sistem kekebalan dengan melawan parasit multiselular dan beberapa infeksi pada makhluk vertebrata. Bersama-sama dengan sel biang, eosinofil juga ikut mengendalikan mekanisme alergi. Eosinofil terbentuk pada proses haematopoiesis yang terjadi pada sumsum tulang sebelum bermigrasi ke dalam sirkulasi darah. Eosinofil mengandung sejumlah zat kimiawi antara lain histamin, eosinofil peroksidase, ribonuklease, deoksiribonuklease, lipase, [[plasminogen] dan beberapa asam amino yang dirilis melalui proses degranulasi setelah eosinofil teraktivasi. Zat-zat ini bersifat toksin terhadap parasit dan jaringan tubuh. Eosinofil merupakan sel substrat peradangan dalam reaksi alergi. Aktivasi dan pelepasan racun oleh eosinofil diatur dengan ketat untuk mencegah penghancuran jaringan yang tidak diperlukan. Individu normal mempunyai rasio eosinofil sekitar 1-6% terhadap sel darah putih dengan ukuran sekitar 12 - 17 mikrometer. Eosinofil dapat ditemukan pada medulla oblongata dan sambungan antara korteks otak besar dan timus, dan di dalam saluran pencernaan, ovarium, uterus, limpa dan lymph nodes. Tetapi tidak dijumpai di paru, kulit, esofagus dan organ dalam lainnya, pada kondisi normal, keberadaan eosinofil pada area ini sering merupakan pertanda adanya suatu penyakit. Eosinofil dapat bertahan dalam sirkulasi darah selama 8-12 jam, dan bertahan lebih lama sekitar 8-12 hari di dalam jaringan apabila tidak terdapat stimulasi

hitung eosinofil Hitung EosinophilPrinsip: eos dihit tersendiri dgn lart pengencer yg dpt mewarnai eos tapisel leuko yg lain & eri lysisSpecimen: darah vena / kapiler dgn AK EDTA, heparin, double oksalat

Page 2: Eosinofil.doc

Nilai nirmal: 150-300/mm3 darahLart pewarna& pengencer eos:c. reagen pyloxine:- propylene glikcol 50 ml (melisiskan eri)- lart piloxin 1% dlm air 10 ml (mewarnai eos)- lart Na carbonat 10% 1ml (melisikan leukosit yg lain)- Aq 40mlCampur sampai larut & saring, simpan dlm suhu kamar. Lart ini stabi; sampai 1 buland. lart dungern:- eosin 1-2% 1 bag- aseton 2 bag- Aq 8 bagProsedur: sama dgn hitung sel darah yg lain tapi pipet pengencer yg dipake ad/ pipet thoma leukosit, hisap darah sampai tanda 1, encerkan sampai tanda 11( penipisan 10 X). sebelum dihitung, kamar hitung diletakkan dlm kamar lembab selama 15 menit( selama periode ini berlangsun pewarnaan eos& lisisnya eri&leuko jenis lain.Hitung eis dlm 9 kotak kmr hitung. Mis hasil perhitungan =N selVolume ruang hitung= 1x1x0,1x9 mm3= 0,9 mm30,9 mm3 cairan = N sel1mm3 cairan= 10/9 NPenipisan drah =10xJadi: 1mm3 darah= 10/9 X10N = 100/9 NAtau jml eos/1mm3 darah= jml penghutungan eos dlm 9 kotak kamar hitung dikalikan 100/9Catatan:- pengenceran dgn lart eosin & aseton tidak melarutkan sel leuko jenis lain tapi berdasarkan warna merah eosin yg diikat oleh eos- coz factor kesalahan tinggi maka disarankan u/ dilakukan secaraduplo- factor kesalahan ±30%, jika pake kmr hitung neubauer, ±20% jika pake kmr hitung spear-levy ato fuchs-rosenthal karena vol kmr hitungnya lebih besar(tingginya 0,2 mm)

a.Eosinofil yang berjumlah 24 dalam 100 lekosit Ciri-cirinya: 1.Benuk sel : oval 2.Warna sitoplasma : merah 3.Terdapat benang kromatin 4.Jumlah normal 1-3% Pada praktikum ini ditemukan eosinofil sebanyak 24 buah dalam 100 lekosit. Ini menandakan pasien ini mengalami eosinofilia. Eosinofilia sering dijumpai pada keadaan alergi. Histamine yang dilepaskan pada reaksi antigen-antibodi merupakan substansi khemotaksis yang menarik eosinofil. Penyebab lain dari eosinofil adalah penyakit kulit kronik, infeksi dan infestasi dari parasit. Kelainan-kelainan hemopoiesis seperti polisitemia vera dan leukemia granulositik kronik.