enzim 3l

12
LAPORAN PRAKTIKUM ENZIM 1. TUJUAN PERCOBAAN Setelah mengikuti eksperimen ini diharapkan mahasiswa dapat : 1.Memahami fungsi enzim. 2.Mengidentifikasi aktivitas enzim melalui gejala dan fenomena yang dapat diamati. 3.Terampil melaksanakan eksperimen pengujian aktivitas enzim. 2. DASAR TEORI Makanan yang masuk ke dalam saluran pencernaan tidak dapat digunakan oleh tubuh bila tidak diadsorbsi melalui dinding saluran pencernaan dan dibawa ke seluruh tubuh oleh darah. Zat makanan dapat diadsorbsi harus dalam bentuk molekul-molekul yang kecil-kecil (mikro molekul). Pemecahan makanan yang berbentuk makro molekul menjadi mikro molekul ini dikerjakan oleh saluran pencernaan yang dibantu olen enzim-enzim pencernaan . Sejak makanan ada dalam mulut, karbohidrat mengalami proses pemecahan oleh gigi dan oleh enzim ptialin menjadi molekul sakarida yang lebih kecil, seperti oligosakarida bahkan disakarida dan monosakarida sedangkan protein, lemak dan zat lain baru akan mengalami pemecahan mekanik saja yaitu, pemecahan oleh gigi. Makanan yang telah

Upload: dwi-meyzzie

Post on 19-Jan-2016

82 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: enzim 3l

LAPORAN PRAKTIKUM ENZIM

1. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah mengikuti eksperimen ini diharapkan mahasiswa dapat :

1. Memahami fungsi enzim.

2. Mengidentifikasi aktivitas enzim melalui gejala dan fenomena yang dapat diamati.

3. Terampil melaksanakan eksperimen pengujian aktivitas enzim.

2. DASAR TEORI

Makanan yang masuk ke dalam saluran pencernaan tidak dapat digunakan oleh tubuh

bila tidak diadsorbsi melalui dinding saluran pencernaan dan dibawa ke seluruh tubuh oleh

darah. Zat makanan dapat diadsorbsi harus dalam bentuk molekul-molekul yang kecil-kecil

(mikro molekul). Pemecahan makanan yang berbentuk makro molekul menjadi mikro

molekul ini dikerjakan oleh saluran pencernaan yang dibantu olen enzim-enzim pencernaan .

Sejak makanan ada dalam mulut, karbohidrat mengalami proses pemecahan oleh gigi dan

oleh enzim ptialin menjadi molekul sakarida yang lebih kecil, seperti oligosakarida bahkan

disakarida dan monosakarida sedangkan protein, lemak dan zat lain baru akan mengalami

pemecahan mekanik saja yaitu, pemecahan oleh gigi. Makanan yang telah dipecah dalam

mulut baik secara fisik maupun secara enzimatik akan masuk terus ke dalam lambung.

Pada keadaan normal makanan tinggal untuk beberapa jam di dalam lambung,

sementara asam klorida dan pepsin menguraikan protein dan karbohidrat menjadi

oligopeptida dan oligosakarida. Selanjutnya proses pencernaan berlangsung di dalam usus

halus yang mengalami pemecahan secara enzimatik. Enzim-enzim pencernaan juga disekresi

oleh pankreas, empedu, getah lambung dan usus halus yang akhirnya menjadi monosakarida,

gliserol, dan asam lemak, asam amino. Senyawa hasil selanjutnya akan diserap melalui

dinding usus halus masuk ke dalam peredaran darah dan disalurkan ke dalam bagian-bagian

tubuh yang membutuhkan bersama dengan vitamin dan mineral lainnya.

Berdasarkan reaksinya enzim digolongkan menjadi 6 kelas yaitu; (1) oksida-reduktase

(2) isomerase (3) ligase (4) liase (5) hidrolase (6) trasnferase. Enzim adalah protein yang

Page 2: enzim 3l

berfungsi sebagai biokatalisator yang kerja satu sama lain secara kompak dan teratur.

Produk enzim yang satu dapat menjadi substrat enzim yang lain/berikutnya. Aktivitas

katalitik enzim dipengaruhi oleh suhu, pH, kadar substrat, kadar enzim, dan inhibitor

(penghambat).

Mekanisme enzim dalam suatu reaksi adalah melalui pembentukan kompleks enzim

substrat (ES). Oleh karena itu, hambatan/inhibisi pada suatu reaksi yang menggunakan

enzim sebagai suatu katalis dapat terjadi apabila hambatan molekul/ion yang dapat

menghambat reaksi tersebut disebut inhibitor. Hambatan yang dilakukan inhibitor dapat

berupa:

1) Hambatan reversibel

a. Hambatan bersaing, yaitu hambatan yang disebabkan adanya molekul yang mirip

dengan substrat yang dapat pula membentuk kompleks yaitu kompleks enzim

inhibitor (EI)

b. Hambatan tidak bersaing (non competitive inhibition), yaitu hambatan yang tidak

dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi substrat dan inhibitor. Contoh inhibitor tidak

bersaing ialah logam berat (Cu+, Hg ++, Ag +)

2) Hambatan tidak reversibel, pada umumnya disebabkan oleh terjadinya proses

dekstruksi/modifikasi sebuah gugus fungsi.

a. Enzim Ptialin

Merupakan enzim yang terdapat dalam air liur, dihasilkan oleh kelenjar ludah.

Fungsi enzim ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa

b. Getah Lambung

Asam klorida (HCl) sering dikenal dengan sebutan asam lambung, dihasilkan oleh kelenjar di dalam dinding lambung. Asam klorida berfungsi untuk membunuh mikroorganisme tertentu yang masuk bersama-sama makanan.

Produksi asam klorida yang tidak stabil dan cenderung berlebih dapat menyebabkan radang lambung, yang sering disebut penyakit “maag”. Disamping itu juga lambung menghasilkan asam lambung (HCl), adapun fungsi HCl yang disekresikan oleh lambung, adalah:

a. Asam Klorida (HCI) merupakan asam kuat yang dapat memberikan lingkungan asam dan mengubah makanan menjadi asam (pH 1-3). Asam Iambung ini dapat membantu membunuh mikroba pathogen vang masuk bersama makanan ke dalam lambung.

Page 3: enzim 3l

b. Mengaktifkan kerja enzim, yaitu mengubah pepsinogen (proenzim) menjadi enzim pepsin.

c. Merangsang membuka dan menutupnya katup pada bagian pilorus yang berhubungan dengan duodenum.

d. Merangsang pengeluaran getah usus.

e. Enzim sukrase

Merupakan enzim yang terdapat pada getah usus yang berfungsi untuk membantu

mempercepat proses pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.

f. Urease

Disebut juga urea amidohidrolases. Urease merupakan enzim yang mengkatalisis

hidrolisis dari urea menjadi karbondioksida dan amonia. Urease adalah sebuah

protein yang ditemukan dalam bakteri, kapang, dan beberapa tanaman tingkat tinggi

karakteristiknya yaitu pH optimum 7,4, suhu optimum 64 C dengan spesifikasi

enzimatis urea dan hidroksi urea.

g. Amilum

Adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih,

tawar, dan tidak berbau. Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk

memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai

sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika.

h. Fehling

Tes kimia yang digunakan untuk membedakan antara air yang larut (karbohidrat)

dengan kelompok keton yang fungsional, dan sebagai uji dari monosakarida. Fehling

A terdiri dari larutan biru tembaga (II) sulfat, sedangkan fehling B terdiri dari

natrium, kalium dan alkali yang kuat ( sodium hidroksida)

3. ALAT DAN BAHAN

1) Alat

a. Tabung Reaksi b. Kertas Saring

c. Neraca Analitik d. Ball Filler

e. Pipet Volume 5 ml f. Mortir Porselin

g. Beker Glass h. Pipet Tetes

i. Pembakar Spirtus

Page 4: enzim 3l

Air ludah 3 ml

Air ludah 6 ml

Diencerkan dengan aquades

Amilum 2 ml

Tabung Reaksi 2

Campuran homogen

Amati perubahannya

tambahkan 2 ml aquades

Amilum 2 ml

Tabung Reaksi 1

Campuran homogen

Amati perubahannya

Tambahkan 2 ml air ludah

Tambahkan 1-2 tetes lugol

2) Bahan

a. Sampel air ludah 3 ml b. Larutan Amilum 10ml

c. HCl 2ml d. Reagen Fehling B 12,5 ml

e. Aquades 50ml f. Reagen Fehling A 12,5 ml

g. Ragi roti 1gr h. Pasir Bersih 5gr

i. Toluena 10ml j. Larutan Na2CO3 5 ml

k. Larutan Buffer Asetat 4ml l. Sukrosa 6ml

m. Larutan lugol 3ml

4. CARA KERJA

Uji Enzim Ptialin

Gambar IV.1 Skema Kerja Uji Enzim Ptialin

Page 5: enzim 3l

2ml Aquades

Tabung Reaksi

Cek dengan pH universal

Dicatat pH nya

2 ml HCl + 2ml Aquades

Tabung Reaksi

Cek dengan pH universal

Dicatat pH nya

Larutan suspensiKocok hingga homogen

Kocok hingga homogenSupernatan

Kocok hingga homogen

Kocok hingga homogen

Campuran homogengen

Kocok hingga homogen

Kocok hingga homogen

Kocok hingga homogen

1 gram ragi roti Tambahkan 1-2 tetes

lugolMortir Porselen

Campuran gen

Kocok hingga homogen

Kocok hingga homogen

Kocok hingga homogen

Tambahkan 5 gram pasir bersihGerus sampai hancur

Tambahkan 10 ml toluena

Tambahkan 30 ml aquades

Dipusingkan untuk diambil supernatannya

Uji Getah Lambung

Uji Sukrase

Gambar IV.2 Skema Kerja Uji Getah Lambung

Gambar IV.3 Skema Kerja Enzim Sukrase

Page 6: enzim 3l

Dengan perlakuan :

5. DATA PENGAMATAN

Tabel IV.1 Data pengamatan uji aktivitas ptialin

Tabung

Amilum ludah akuades lugol pengamatan

1 2 mL 2 mL - 2 tetes Berwarna kuning bening2 2 mL - 2 mL 2 tetes Berwarna biru tua (kehitaman)

Tabel IV.2. Data pengamatan uji getah lambung

Bahan Yang Diuji pH KeteranganHCl 1 Bersifat asam kuatAkuades 7 Bersifat netral

Tabel IV.3. Data Pengamatan uji sukrase

Tabung SupernatanBuffer asetat

Sukrosa Amilum Akuades Na2CO3 Fehling Pengamatan

1 3 cc 1cc - - 3cc 5tetes 5ccBerwarna biru, terdapat sedikit endapan merah bata

2 3 cc 1cc 3cc - - 5tetes 5ccBerwarna biru, endapan merah bata

3 3 cc 1cc - 3cc - 5tetes 5ccBerwarna biru, endapan merah bata

43cc

(dipanaskan)1cc 3cc - - 5tetes 5cc

Berwarna biru, endapan

merah bata

53cc

(dipanaskan)1cc - 3cc - 5tetes 5cc

Berwarna biru, endapan

merah bata

No Supernatan Buffer Asetat

Sukrosa amilum aquades Na2CO3 Fehling

1 3 cc 1 cc - - 3 cc 5 tetes 5 cc2 3 cc 1 cc 3 cc - - 5 tetes 5 cc3 3 cc 1 cc - 3 cc - 5 tetes 5 cc4 3 cc (panas) 1 cc 3 cc - - 5 tetes 5 cc5 3 cc (panas) 1 cc - 3 cc - 5 tetes 5 cc

Page 7: enzim 3l

6. Analisis Data dan Pembahasan

Dalam praktikum pengujian aktivitas enzim, terdapat 3 enzim yang diujikan yaitu enzim

ptialin, getah lambung, sukrase. Yang pertama dilakukan adalah uji aktivitas ptialin.

Sebelum melakukan uji ptialin kita terlebih dahulu mengencerkan air ludah dengan air

dengan perbandingan 1 : 1, kemudian 2mL amilum dimasukkan pada tabung 1 dan 2, pada

tabung 1 ditambahkan 2mL air ludah dan 2 tetes lugol menghasilkan warna kuning bening

yang menunjukkan tidak adanya amilum dalam sampel. Hal ini disebabkan karena adanya

aktivitas enzim ptialin dalam ludah yang mengubah amilum menjadi glukosa. Pada tabung

2 ditambahkan 2mL akuades dan 2 tetes lugol menghasilkan warna biru tua (kehitaman)

yang menunjukkan adanya amilum dalam sampel. Pada tabel 2 menunjukkan warna yang

berbeda dengan tabung 1dikarenakan tidak adanya aktivitas ptialin dalam tabung 2. Lugol

digunakan untuk mendeteksi keberadaan polisakarida (karbohidrat rantai panjang)

khususnya amilum. Bila makanan yang kita tetesi lugol bewarna biru tua maka makanan

tersebut mengandung amilum.

Kedua dilakukan uji aktivitas getah lambung (HCl). Uji ini dilakukan dengan mengukur

pH getah lambung (HCl) dan akuades didapatkan data pH getah lambung=1 yang berarti

asam kuat, dan akuades memiliki pH 7 yang berarti bersifat netral.

Ketiga dilakukan uji aktivitas sukrase. Sebelum melakukan uji sukrase terlebih dahulu

menyiapkan supernatan. Supernatan dibuat dengan mencampur 1 gram ragi roti, 5 gram

pasir bersih, 10 mL toluena, dan dihaluskan kemudian ditambahkan 30mL akuades sedikit

demi sedikit. Setelah itu supernatan dipisahkan dari padatannya. Kemudian supernatan

dimasukkan kedalam 5 tabung reaksi dengan masing-masing sebanyak 3cc. Pada tabung 4

dan 5, supernatan dipanaskan dalam penangas air setelah 3cc amilum pada tabung 3 dan 5.

Tahap selanjutnya adalah penambahan Na2CO3 dan fehlling, kemudian dipanaskan dalam

penangas air selama 10 menit. Pada tabung 2 dan 4 yang ditambah sukrosa menghasilkan

endapan merah bata. Endapan ini berasal dari fehling yang memiliki ion Cu2+ direduksi

menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan menjadi Cu2O yang berwarna

merah bata. Sedangkan pada tabung 1, 3, dan 5 berwarna biru dengan sedikit endapan

merah bata. Hal ini dikarenakan amilum merupakan polisakarida yang tidak dapat bereaksi

positif dengan fehling. Amilum bukan gula pereduksi yang tidak mempunyai gugus

Page 8: enzim 3l

aldehid dan keton bebas sehingga tidak terjadi oksidasi antara amilum dan larutan fehling,

maka hanya terdapat sedikit endapan dan larutan tetap berwarna biru setelah dipanaskan.

7. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

a. Uji ptialin: pada tabung 1 yang berisi amilum ditambah lugol, ketika ditetesi lugol

menghasilkan warna kuning bening yang menunjukkkan tidak adanya amilum yang

disebabkan oleh aktivitas enzim ptialin yang dihasilkan oleh ludah yangtelah memecah

(mengubah) pati menjadi glukosa.

b. Pada uji getah lambung HCl bersifat asam dengan pH 1

c. Pada uji aktivitas enzim sukrase diperoleh endapan merah bata yang dikarenakan ion

Cu2+ dari fehling yang direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan

mengendap menjadi Cu2O yang berwarna merah bata.

Saran

a. Pada saat pemanasan sebaiknya benar-benar dilihat dan dihitung berapa lama

perubahan-perubahan yang terjadi terutama di bawah tabung reaksi karena mungkin

saja tidak ada perubahan warna yang terjadi tetapi hanya terbentuk sedikit endapan.

8. DAFTAR PUSTAKA

Martoharsono, 2006, Biokimia I, cetakan ke 13, Yogyakarta: Gajahmada University

Press.

Winarno, F.G., 1995, Enzim Pangan, Cetakan ke 3, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Tim Dosen Teknik Kimia Unnes.2012.Buku Petunjuk Praktikum Kimia Organik dan

Biokimia.

Semarang, 24 Maret 2013