ensephalitis

37
KKD

Upload: gigin-sandria

Post on 18-Feb-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Data lengkap penyakit

TRANSCRIPT

Page 1: Ensephalitis

KKD

Page 2: Ensephalitis

• Ensefalitis Viral• Inflamasi pd parenkim otak

• Dpt meningoensefalitis, ensefalomielitis, ensefalomieloradikulitis• Virus HSV,Arbovirus, Flavirus, Bunyavirus

• Gejala : perubahan kesadaran (confusion), penurunan tingkat kesadaran (latergi-coma), disorientasi, halusinasi (peningkatan

tek.intrakranial)• Diagnosis : analisis CSS, PCR, serologi dan antigen, neuroimaging• Ta-Lak : tanda vital, kesadaran, peningkatan tek. Intrakranial

• Terapi dasar dan suportif•Medikamentosa Asiklovir 10 mg/kg IV setiao 8 jam (14-21 d)

Page 3: Ensephalitis

MIGRAN

• Suatu kondisi kronis yang dikarakterisir oleh sakit kepala episodik dengan intensitas sedang – berat yang berakhir dalam waktu 4 – 72 jam (International Headache Society)

• Puncak prevalensi baik pada pria dan wanita : antara umur 25 – 55 th

• Penderita migrain sebagian besar memiliki riwayat keluarga migrain, dan sebagian besar juga sering mengalami sakit kepala tegang otot

Page 4: Ensephalitis

KLASIFIKASI

Page 5: Ensephalitis

FAKTOR PEMICU• Faktor psikologis : stress, depresi• Faktor lingkungan

– Rokok– Bau menyengat– Perubahan cuaca– Cahaya atau suara

• Faktor hormonal– Mens– Hamil, menopause

• Gaya hidup– Kurang atau kebanyakan tidur– Terlambat makan, dll.

• Faktor lainnya

Page 6: Ensephalitis
Page 7: Ensephalitis

Gejala• Fase Prodromal

– Fase ini terdiri dari kumpulan gejala samar / tidak jelas, yang dapat mendahului serangan migren. Fase ini dapat berlangsung selama beberapa jam, bahkan dapat 1-2 hari sebelum serangan. Gejalanya antara lain:

– Psikologis : depresi, hiperaktivitas, euforia (rasa gembira yang berlebihan), banyak bicara (talkativeness), sensitif / iritabel, gelisah, rasa mengantuk atau malas.

– Neurologis : sensitif terhadap cahaya dan/atau bunyi (fotofobia & fonofobia), sulit berkonsentrasi, menguap berlebihan, sensitif terhadap bau (hiperosmia)

– Umum : kaku leher, mual, diare atau konstipasi, mengidam atau nafsu makan meningkat, merasa dingin, haus, merasa lamban, sering buang air kecil.

Page 8: Ensephalitis

Gejala• Aura

– Umumnya gejala aura dirasakan mendahului serangan migren. Secara visual, aura dinyatakan dalam bentuk positif atau negatif. Penderita migren dapat mengalami kedua jenis aura secara bersamaan.

– Aura positif tampak seperti cahaya berkilauan, seperti suatu bentuk berpendar yang menutupi tepi lapangan pengelihatan. Fenomena ini disebut juga sebagai scintillating scotoma (scotoma = defek lapang pandang). Skotoma ini dapat membesar dan akhirnya menutupi seluruh lapang pandang. Aura positif dapat pula berbentuk seperti garis-garis zig-zag, atau bintang-bintang.

Page 9: Ensephalitis

Gejala– Aura negatif tampak seperti lubang gelap/hitam atau bintik-

bintik hitam yang menutupi lapangan pengelihatannya. Dapat pula berbentuk seperti tunnel vision; dimana lapang pandang daerah kedua sisi menjadi gelap atau tertutup, sehingga lapang pandang terfokus hanya pada bagian tengah (seolah-seolah melihat melalui lorong).

– Beberapa gejala neurologis dapat muncul bersamaan dengan timbulnya aura. Gejala-gejala ini umumnya: gangguan bicara; kesemutan; rasa baal; rasa lemah pada lengan dan tungkai bawah; gangguan persepsi pengelihatan seperti distorsi terhadap ruang; dan kebingungan (confusion).

Page 10: Ensephalitis

Gejala• Fase Serangan

– Tanpa pengobatan, serangan migren umumnya berlangsung antara 4-72 jam. Migren yang disertai aura disebut sebagai migren klasik. Sedangkan migren tanpa disertai aura merupakan migren umum (common migraine). Gejala-gejala yang umum adalah: • Nyeri kepala satu sisi yang terasa seperti berdenyut-denyut atau ditusuk-tusuk. Nyeri

kadang-kadang dapat menyebar sampai terasa di seluruh bagian kepala• Nyeri kepala bertambah berat bila melakukan aktivitas• Mual, kadang disertai muntah• Gejala gangguan pengelihatan dapat terjadi• Wajah dapat terasa seperti baal / kebal, atau semutan• Sangat sensitif terhadap cahaya dan bunyi (fotofobia dan fonofobia)• Wajah umumnya terlihat pucat, dan badan terasa dingin• Terdapat paling tidak 1 gejala aura (pada migren klasik), yang berkembang secara

bertahap selama lebih dari 4 menit. Nyeri kepala dapat terjadi sebelum gejala aura atau pada saat yang bersamaan.

Page 11: Ensephalitis

Gejala

• Fase Postdromal– Setelah serangan migren, umumnya terjadi masa

prodromal, dimana pasien dapat merasa kelelahan (exhausted) dan perasaan seperti berkabut

Page 12: Ensephalitis

KRITERIA DIAGNOSIS

Page 13: Ensephalitis

DIAGNOSIS• Anamnesis:

– Keluhan– Ciri, intensitas dan waktu sakit kepala– Kebiasaan– Riwayat keluarga– peristiwa biologis & sosiokultural

• Pemeriksaan penunjang (menyingkirkan kemungkinan sakit kepala sekunder):– Pemeriksaan neurologis– EEG– CT scan– MRI– dll

Page 14: Ensephalitis

Chronic migraine

• Berkembang dari episodic migraine tanpa aura.• Diagnosa : sakit kepala (migraine, tension-type atau

keduanya) 15 hari / >1 bln paling tidak selama 3 bln.

• Karakter :

- Hanya mengenai pada 1 sisi kepala- Menyebabkan Nyeri yg berdenyut- Menyebabkan nyeri yg moderate -- severe- Dipicu oleh aktivitas fisik rutinBerespon thdpa triptan medications atau ergot medications

Mual, muntah atau keduanya. Sensitif terhadap suara dan cahaya.

Page 15: Ensephalitis

PENATALAKSANAAN

Page 16: Ensephalitis

PENCEGAHAN

Page 17: Ensephalitis

TENSION HEADACHE

• Disebut juga muscle contraction headache• Sakit kepala disebabkan oleh kontraksi otot

kepala dan leher.• Sering pada puncak kepala / regio tengkuk-

oksipital• Banyak pada menopause & premenstrual

Page 18: Ensephalitis

Etiologi dan Faktor Resiko

• Stress, depresi, bekerja dalam posisi yang menetap dalam waktu lama, kelelahan mata, kontraksi otot yang berlebihan, berkurangnya aliran darah, dan ketidakseimbangan neurotransmitter seperti dopamin, serotonin, noerpinefrin, dan enkephalin

• Dapat juga krn ketakutan adanya kelainan / stress psikis lainnya

Page 19: Ensephalitis

TANDA & GEJALA• Sakit kepala dapat terjadi berhari-hari dapat menetap

berbulan-bulan bahkan tahun• Terasa nyeri seperti tertekan, terikat atau rasa penuh di kepala• Sakit kepala dirasakan semakin lama semakin berat• Lokasinya dapat kedua sisi• Biasanya dihubungkan dengan penggunaan analgetik atau

OAINS yang berlebihan • Disertai kelelahan & mengantuk• Umumnya mempunyai gangguan kepribadian (anksiesta,

hipokondria, depresi)

Page 20: Ensephalitis

• Pada yang kronis biasanya merupakan manifestasi konflik psikologis yang mendasarinya seperti kecemasan dan depresi. Oleh sebab itu, perlu dievaluasi adanya stres kehidupan, pekerjaan, kebiasaan, sifat kepribadian tipe perfeksionis, kehidupan perkawinan, kehidupan sosial, seksual, dan cara pasien mengatasinya

Page 21: Ensephalitis

Chronic tension-type headache• Berkembang dari sakit kepala episodic tension-type beberapajam –

terus menerus.• Karakteristik :

•Sakit pada kedua sisi kepala•Nyeri mild - - moderate•Menyebabkan nyeri yg terasa menekan atau kencang bukan •Tidak dipicu dari aktivitas fisik rutin

•Sensitif terhadap cahaya dan suara•Mual (mild)

Page 22: Ensephalitis

Tension Headache

Episodik • < 1 hari/bulan, 12 hari dalam 1 tahun

Kronik

Short duration• serangan < 4 jam

Long duration• serangan > 4 jam

• Min. 15 hari/bulan selama paling sedikit 3 bulan dalam 1 tahun

Page 23: Ensephalitis

PENATALAKSANAAN

• Dapat di berikan obat trisiklik atau amitriptilin dan dotiepin selama 3-6 bulan

• Melakukan fisioterapi

Page 24: Ensephalitis

Prognosis

• menyebabkan nyeri yang menyakitkan tetapi tidak membahayakan

• Nyeri ini dapat sembuh dengan perawatan ataupun denganmenyelesaikan masalah yang menjadi latar belakangnya jika penyebab TTH berupapengaruh psikis

• Nyeri kepala ini dapat sembuh dengan terapi obat berupa analgesia

• Progonis penyakit ini baik, dan denganpenatalaksanaan yang baik maka > 90 % pasien dapat disembuhkan

Page 25: Ensephalitis

Tata laksana terapi Terapi Non-farmakologi• melakukan latihan peregangan leher atau otot bahu sedikitnya 20

sampai 30 menit• perubahan posisi tidur• pernafasan dengan diafragma atau metode relaksasi otot yang lain• Penyesuaian lingkungan kerja maupun rumah :– Pencahayaan yang tepat untuk membaca, bekerja,

menggunakan komputer, atau saat menonton televisi– Hindari eksposur terus-menerus pada suara keras dan

bising

Page 26: Ensephalitis

Terapi farmakologi

• Menggunakan analgesik atau analgesik plus ajuvan sesuai tingkat nyeri– Contoh : aspirin, acetaminophen, ibuprofen atau

naproxen sodium. Produk kombinasi dengan kafein dapat meningkatkan efek analgesik

– Untuk sakit kepala kronis, perlu assesment yang lebih teliti mengenai penyebabnya, misalnya karena anxietas atau depresi

– pilihan obatnya adalah antidepresan, seperti amitriptilin atau antidepresan lainnya. Hindari penggunaan analgesik secara kronis →memicu rebound headache

Page 27: Ensephalitis

VERTIGO

• Perasaan seolah-olah penderita/benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan.

Page 28: Ensephalitis

ETIOLOGI

• Keadaan lingkungan– Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)

• Obat-obatan– Alkohol– Gentamisin

• Kelainan sirkulasi– Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak

sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri vertebral dan arteri basiler

Page 29: Ensephalitis

ETIOLOGI• Kelainan di telinga

– Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal positional vertigo)

– Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri Herpes zoster– Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)– Peradangan saraf vestibuler– Penyakit Meniere

• Kelainan neurologis– Sklerosis multipel– Patah tulang tengkorak yang disertai cedera pada labirin, persarafannya

atau keduanya– Tumor otak– Tumor yang menekan saraf vestibularis.

Page 30: Ensephalitis
Page 31: Ensephalitis

KLASIFIKASIVertigo berdasarkan penyebabnya yaitu :

• Vertigo epileptica : Pusing yang mengiringi atau terjadi sesudah serangan ayan.• Vertigo Laryngea : Pusing karena serangan batuk.• Vertigo Nocturna : Rasa seolah-olah akan terjatuh pada

permulaan tidur.• Vertigo Ocularis : Pusing karena penyakit mata, khususnya

karena kelumpuhan atau ketidakseimbangan kegiatan otot-otot bola mata.• Vertigo Rotatoris : Pusing seolah-olah semua di sekitar

badan berputar-putar.

Page 32: Ensephalitis
Page 33: Ensephalitis
Page 34: Ensephalitis
Page 35: Ensephalitis

GEJALA & TANDA

• Nausea• Sweating• Abnormal eye movements• Hearing loss• Visual disturbance• Difficulty speaking• Difficulty walking

Page 36: Ensephalitis

PENATALAKSANAAN

Page 37: Ensephalitis

PENCEGAHAN

• Penderita vertigo harus berhati – hati saat berjalan untuk menghindari jatuh

• Penderita dengan faktor resiko stroke harus mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol serta berhenti merokok