energiapep edisi 12.pdf

44
KILAU OFFSHORE KILAU OFFSHORE EDISI TAHUN I VOL 12

Upload: vuongkhanh

Post on 16-Dec-2016

243 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

KILAU OFFSHOREKILAU OFFSHORE

EDISI TAHUN I VOL 12

Page 2: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

2 TAHUN I VOLUME 12pep.pertamina.com

Implementasi BPMS

Page 3: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

3VOLUME 12 TAHUN I

PADA , PT Pertamina (Persero) menargetkan pro-duksi minyak dan gas bumi perusahaan mencapai , juta barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per

day/boepd) pada yang akan bertum-pu pada produksi dari lapangan eksist-ing dan juga ekspansi internasional.

Untuk mencapai target tersebut, produksi harus tumbuh 7% per tahun sehingga produksi dari lapangan eksisting diproyeksikan mencapai 900.000 barel setara minyak per hari (boepd). Sementara itu, tambahan produksi dari ekspansi internasional ditargetkan mencapai 600.000 boeped.  Sisanya akan diperoleh dari peningkatan hak partisipasi, pengembangan shale gas dan CBM, dan pengelolaan wilayah kerja domestik yang sudah berakhir masa kontraknya.

 Saat ini, Pertamina secara korporat telah menjadi produsen migas terbesar di Indonesia dengan total 465.220 boepd. Khusus Pertamina EP pada 2018 ditargetkan menjadi produsen migas terbesar di Indonesi dengan target produksi sebesar 375.000 boepd.

Dengan target produksi yang digenjot, target cadangan yang harus ditemukan bagian eksplorasi meningkat sehingga rasio reserve to production tetap terjaga. Jika mengacu pada Asprirasi 2025, bagian eksplorasi harus menemukan play-play baru yang besar dengan cadangan 10 sampai 20 MMBOE sehingga target mendapatkan cadangan 3-4 kali produksi tercapai. Melihat jejak perjalanan eksplorasi sejak 2005, seiring beridirinya Pertamina EP, target tersebut kemungkinan besar tercapai.

Tentu diperoleh dengan tetesan keringat. Era minyak mudah kini telah berakhir. Bagian ekplorasi pun menyiapkan strategi baru, misalnya dengan mulai menyisir cadangan di wilayah off shore yang tak pernah dilakukan sebelumnya. Soal peluang di lepas pantai ini jadi menu utama Energia PEP edisi 12, Selamat Membaca!

ASPIRASI 2025

cover : Sumur Off shore Poleng di Blok Madura PT Pertamina EP Field Poleng.

D A R I R E D A K S I

Page 4: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

4 TAHUN I VOLUME 12

Pemimpin Redaksi: Aji Prayudi (VP Legal Relations) Redaktur Pelaksana: Arya Dwi Paramita, Panjie Galih Anoraga Redaksi: Hidayat Tantan, Tatan Agus RST, Sigit Widihardono, Humas Asset 1, Humas Asset 2, Humas Asset 3, Humas Asset 4, Humas Asset 5, Humas Pangkalan Susu, Humas Rantau, Humas Lirik, Humas Jambi, Humas Adera, Humas Ramba, Humas Pendopo, Humas Prabumulih, Humas Limau, Humas Tambun, Humas Jatibarang, Humas Subang, Humas Cepu, Humas Tarakan, Humas Sangatta, Humas Sangasanga, Humas Tanjung, Humas Bunyu, Humas Sorong.Alamat Redaksi: Menara Standard Chartered, Lantai 21-29, Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164 Jakarta Selatan email: [email protected]

S U R A T P E M B A C A

Redaksi menerima kiriman artikel dan foto seputar kegiatan dunia migas dan hal yang berkaitan, maksimal 6.000 karakter. Kirim ke: [email protected]

Industri Migas dan Pertumbuhan Ekonomi

.KEHADIRAN setiap industri, selalu diikuti oleh efek dari kegiatan usaha industri tersebut. Hanya saja, ada yang memiliki efek berantai yang besar, tetapi banyak pula yang multiplier effect-nya tidak besar. Salah satu industri yang memeiliki efek berlipat yang cukup besar adalah industri minyak dan gas bumi (Migas). Industri ini menjadi katalisator, penggerak perekono-mian nasional maupun daerah. Itu tentunya dengan catatan, jika industri ini berkembang dan maju. Namun jika sebaliknya, maka perekonomian pun akan stagnan.

Multiplier effect kehadiran industri migas, terlihat dari bertumbuhnya industri pendukung utamanya. Ketika sebuah perusahaan migas memulai kegiatan ope-rasionalnya, maka akan didahului oleh beberapa ke-giatan pendahuluan. Mulai dari survei geologi, eksplo-rasi hingga masuk ke tahap pengembangan produksi dan komersialisasi.

Bila perusahaan melakukan pengeboran di lepas pantai dengan membuat anjungan migas, maka industri pendukung akan ikut bertumbuh. Misalnya, pembuat anjungan migas (platform), perusahaan baja, industri pipa migas, industri cat dan sebagainya.

Kehadiran industri pendukung migas lokal pun mendapat sokongan melalui beleid yang diatur oleh Kementerian ESDM dan SKK Migas, melalui peraturan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Dalam aturan itu, perusahaan yang beroperasi di Indonesia, diharus-kan memenuhi tingkat kandungan lokal tersebut. Pemanfaatan produk lokal ditentukan mencapai 50 persen.

Sejak peraturan TKDN dikeluarkan pemerintah, industri pendukung migas pun berkembang cukup pesat.

Data yang dirilis SKK Migas menyebutkan, nilai peng adaan barang dan jasa di sektor hulu migas periode Januari hingga November 2013 sebesar US$11.78 miliar. Nilai tingkat kandungan dalam ne-geri mencapai 56,42 persen atau senilai US$5,321 miliar.

Di luar energi utama pendukung usaha hulu migas itu, dampak kehadiran industri migas adalah bertum-buhnya perekonomian masyarakat di sekitar lokasi usaha. Biasanya, ketika sebuah industri hadir, maka wilayah atau daerah tersebut akan berkembang de-ngan baik. Industri ibarat gula, rombongan semut akan datang mengerubungi.

Daerah yang sebelumnya sepi, kemudian menjadi ramai, perekonomian, usaha kecil dan menengah hidup. Kondisi daerah akan berkembang dengan baik, karena perusahaan juga ikut turut serta melalui ke-giatan CSR dan Community Development.

Bagus kiranya, jika ENERGIA PEP memberikan ulasan mengenai kondisi suatu daerah atau wilayah dimana kegiatan migas beroperasi, khususnya ke-giatan yang dilakukan oleh Pertamina serta anak usahanya. Kondisi daerah sebelum perusahaan hadir dan sesudahnya. Bagaimana perekonomian di dae-rah tersebut, bagaiman pendapatan masyarakat me-ningkat sebelum dan sesudah perusahaan migas hadir.

Pun demikian bagaimana pendapatan daerah me-ningkat sejak perusahaan beroperasi. Dalam banyak kasus, banyak daerah yang akhirnya melakukan pemek-aran wilayah menjadi daerah baru, kabupaten baru, ka-rena adanya perusahaan yang beroperasi. Ini penting untuk mengabarkan kepada khalayak, bahwa perusa-haan migas itu, benar-benar memberi manfaat yang sa-ngat signifi kan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat, daerah, juga negara.

Kafka Cakrawala.Pekanbaru, Riau.

Page 5: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

5VOLUME 12 TAHUN I

“Dari ke hari mencari itu minyak itu semakin sulit. Kita hanya ingin memastikan setidaknya dari alurnya sudah kita lakukan dengan benar.”

CARI MINYAK MAKIN SULIT

26

WAWANCARA:

Doddy PriambodoEXPLORATION & DISCOVERY PROJECT DIRECTOR PT PERTAMINA EP

JUH

RI

SELA

ME

T

Selain memberikan manfaat ekonomi, tepas pelepah sawit berkontribusi pada lingkungan dengan menahan CO2.

ANYAMAN TEPAS PAYA BEDI

38

34 WISATA: Cerita Tiga Kota

TATA

N A

GU

S R

ST

TATA

N A

GU

S R

ST

Setelah mampu mengelola produksi X-Ray dan Poleng, Pertamina EP mulai menyasar Lapangan Glagah di Sumatera Utara. Menjadi kegiatan eksplorasi pertama di lapangan lepas pantai.

Upaya penemuan sumber-sumber baru masih akan terus dilakukan, dari Sabang hingga Merauke. Mengandalkan kerjasama tim untuk mengejar aspirasi 2025.

BERSAMA EKSPLORASI BISA

SHIFTING TO GAS

KILAU OFFSHORE

◆ Alarm Bahaya Kepunahan Kehati 16

◆ Jangan Rusak TKP 20

◆ Inspirasi: Pejuang dari Gunung Hejo 22

◆ Rana: Di sebuah Terminal Bekas 30

◆ Lensa Asset 42

D A F T A R I S I

6

11

14Indonesia menduduki urutan ke-14 sebagai penghasil gas alam tersbesar di dunia. Akan menjadi tumpuan masa depan energi Indonesia.

TATA

N A

GU

S R

ST

Page 6: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

Setelah mampu mengelola produksi X-Ray dan Poleng, Pertamina EP mulai menyasar Lapangan Glagah di Sumatera Utara. Menjadi kegiatan eksplorasi pertama di lapangan lepas pantai.

KILAU OFFSHORE

L A P O R A N U T A M A

6 TAHUN I VOLUME 12

TATA

N A

GU

S R

ST

Page 7: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

7VOLUME 12 TAHUN I

Ladang off shore memang meng-giurkan. Di Indonesia sekarang ini, sejak anjungan pertama dibangun di sekitar Kepulauan Seribu pada 1971, berkembang pesat hingga saat ini mencapai 458 anjungan migas yang tersebar di selur uh perairan Indonesia, meliputi perairan Jawa, Perairan Kalimantan Timur, Perairan Timur Laut Sumatera dan Natuna. Sekitar seperempatnya (170-an an-jungan) berkategori tua karena telah berumur lebih dari 30 tahun, terma-suk X-Ray dan Poleng yang dikelola Pertamina EP.

Lapangan X-Ray sebelumnya ber-nama Arimbi mulai diproduksikan pada 1976 oleh Arco, sebuah perusa-haan multinasional Amerika Serikat. Pada 1999 X-Ray diserahkan kembali kepada pemerintah karena dianggap sudah tidak ekonomis. Pemerintah ke-mudian menyerahkannya kepada Pertamina yang kemudian membuka-nya kembali pada 2001. “Awalnya hanya sebagai tempat belajar,” ujar Charles Siallagan, Field Manager Poleng yang pernah ditugaskan mengelola X Ray 2002-2005. Ternyata potensinya masih besar. Akhirnya X-Ray diputus-kan untuk dikembangkan.

ME S K I b e l u m l a m a b e r -main di ladang k e p a s p a n -tai, Pertamina EP percaya diri

untuk terus me ngembangkan off-shore. “Potensinya luar biasa,” ujar Exploration & Discovery Project Director PT Pertamina EP, Doddy Priambodo. Tak sekedar mengoptimalkan ladang-ladang eksisting, juga men-cari sumber-sumber baru. “Kita akan melakukan ekplorasi di Blok Glagah, Kambuna di Sumatera Utara,” Doddy menegaskan. Ini menjadi pengeboran eksplorasi pertama Pertamina EP di laut. Pengeboran itu akan dilakukan sekitar . Gelagah sebelumnya di-operasikan Selamander dengan status TAC.

Doddy menyadari eksplorasi di lepas pantai lebih berisiko dibanding-kan di darat, membutuhkan kompen-tensi khusus dan dana lebih besar. Ia juga tak menutup mata banyak KKKS yang harus merelakan uang jutaan dollar amblas saat melakukan eksplo-rasi di lautan. “Begitulah bisnis mi-nyak, high risk,” ujarnya. Dengan tim yang dipunyainya, ia optimis eksplo-rasi yang dilakukan akan membuah-kan hasil.

Dalam catatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terdapat 12 kontraktor kon-trak kerja sama migas (KKKS) asing mengalami kerugian US $1.9 miliar setara Rp19 triliun akibat kegagalan eksplorasi di laut dalam. Eksplorasi itu dilakukan di enam belas blok laut dalam selama periode 2009-2013.

Semua kerugian ditanggung sen-diri oleh kontraktor dan tak diganti negara. Duit yang dikeluarkan semasa eksplorasi baru diganti negara jika di-temukan minyak. Itupun pengganti-annya lewat mekanisme cost recovery, artinya setelah minyak diproduksi baru biaya yang dikeluarkan selama eksplorasi bisa dikompensasi.

Anjungan X-Ray terdiri dari 4 re-mote platform, dimana setiap remote platform memiliki 9 sumur. Remote-remote platform tersebut yaitu, Alpha, Bravo, Delta dan XMA. Saat ini yang masih berproduksi adalah Alpha, Delta dan XMA, sedangkan Bravo, meskipun diperkirakan masih memi-liki cadangan minyak dan gas cukup besar, tidak lagi berproduksi disebab-kan adanya kebocoran pada MOL (mine oil line) menuju platform peng-umpul di Alpha.

Untuk ukuran lapangan tua, pro-duksi X-Ray, lumayan besar sekitar 1.250 BOPD. Bahkan menurut catatan Charles Siallagan, saat meninggalkan lapangan itu, produksinya sekitar 2.500 BOPD. “X-Ray masih potensial. Produksi X-Ray masih bisa ditingkat-kan sampai 7.500 BOPD.” ujar Charles. Selain minyak, lapangan X-Ray juga menghasilkan gas dari sumur 5 Alpha dan sumur XMA yang digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik yang dipakai untuk kebutuhan operasi di sumur-sumur X-Ray.

Tak sekedar produksi, seperti niat semula untuk tempat belajar, X-Ray menjadi “kawah candradimuka” bagi karyawan Pertamina EP untuk me-

Proses penandatanganan pengalihan Technical Assistance Contract dan pengalihan operasi wilayah kerja Poleng, Jakarta (20/12)

ZA

KY

/PEP

CH

AN

NEL

Page 8: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

8 TAHUN I VOLUME 12

ningkatkan kompetensi dalam me-ngelola lapangan offshore. Charles mengakui kemampuannya mengope-rasikan ladang lepas pantai terasah di lapangan yang kini jadi andalan Field Jatibarang tersebut.

Ia tak gagap saat diserahi tugas mengelola Lapangan Poleng di Blok Madura. Belum setahun bergabung, lapangan ini mencatat prestasi me-ngesankan. Produksi September untuk minyak sudah menyentuh 3.200-an BOPD, melebihi target yang dibebankan perusahaan sebesar 2.40O BOPD. “Ini semua berkat kerja tim yang tak mengenal lelah. Mereka bekerja siang dan malam,” ujar Field Manager Poleng, Charles Siallagan. Wajahnya menyungging senyum.

Lapangan Poleng sebelumnya di-kelola oleh konsorsium Kodev dan CNOOC. Penandatangan pengakhiran Technical Assistance Contract (TAC)

dan pengakhiran operasi wilayah kerja sama Poleng di ruang rapat lantai 27 kantor pusat PT Pertamina EP di Menara Standard Chartered, Jakarta (20/12). Support Director, Pribadi Mahagunabangsa selaku General Manager Asset 4 Pertamina EP. Lapangan Poleng pernah mencatat produksi 10.000-an BOPD, tapi saat diserahterimakan produksinya hanya sekitar 2.000-an BOPD.

Di bawah pengelolaan PT Pertamina EP, produksi langsung ter-katrol di level 3.000-an. Pencapaian ini menjadi semakin berarti meng-ingat rata-rata yang menggawangi Poleng adalah orang-orang baru yang tak punya pengalaman mengelola la-pangan off shore, selain Charles, yang telah kenyang makan asam garam di operasi lepas pantai. Sekitar 40-an anak buahnya berasal dari lapangan onshore. Mereka berasal dari Lapangan

Cepu, serta lapangan eksisting lain. “Saya beruntung. Mereka masih muda dan gairah belajarnya tinggi.” ujarnya. Sebelum bergabung di Poleng, bebe-rapa orang adalah champion di field-nya masig-masing yang jadi role model bagi karyawan lain.

Dengan tim yang masih hijau, Charles cukup tahu diri. Ia tak me-masok taget tinggi. Ia hanya mema-sang komitmen produksi 2014 sebe-sar 2.251 BOPD di bawah target yang dibebankan perusahaan. Dengan pen-capaian produksi yang terus mem-baik, meski sempat terseok di awal tahun, tentunya komitmen ini akan mudah terlampaui.

Anjungan minyak di Poleng me-mompa minyak dari kedalaman 60 m di bawah permukaan laut, lebih dalam dibandingkan X-Ray di Indramayu yang hanya 40 m. Poleng sudah dieks-plorasi pada 1972, dan mulai dikem-

L A P O R A N U T A M A

TA

TA

N A

GU

S R

ST

Page 9: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

9VOLUME 12 TAHUN I

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

1.842

2.287 2.2572.468 2.335 2.436 2.509

2.719

3.194

2.506 2.517 2.509

bangkan pada 1978. Tetapi pengem-bangannya tak maksmal karena gas lebih dominan. Saat itu harga gas di-anggap tidak ekonomis. Apalagi ke-mudian ditemukan cadangan minyak yang lebih besar di tempat lain, masih

di Blok Madura, dikenal dengan an-jungan AW dan BW. Praktis Poleng se-perti terlupakan.

Charles meyakini Poleng masih menyimpan cadangan hidrokarbon potensial. “Kita baru garap formasi

Ujung,” ujarnya. Padahal di situ masih ada Yarong, Ranca, Nimbang. Ke depan, pihaknya akan melakukan sur-vei 3D untuk sebagai persiapan untuk membuka wilayah-wilayah perawan tersebut. Kemungkinan ditemukan-

Sasaran Produksi Tahun 2014 Field Poleng

TA

TA

N A

GU

S R

ST

Page 10: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

10 TAHUN I VOLUME 12

nya “harta karun” sangat besar karena di tempat lain yang masih satu ham-paran terbukti bisa mengalirkan mi-nyak dan gas.

Produksi Poleng tak serta merta naik. Pada awal-awal, sempat menga-lami periode “kecemasan”. Sebulan setelah diterimakan produksinya langsung anjlok. Karena cuaca eks-trem, hoist yang menghubungkan produksi dari sumur ke kapal lepas. “Otomatis sumur kita shutdown ,” u jar Charles. Produksi sama sekali berhenti, Masa mati angin berlangsung hampir seminggu. Total pada Januari produksi Poleng hanya 1.842 BOPD. Setelah itu mer-ambat naik, sampai akhirnya mencapai 3.000-an BOPD pada September. “Meski sempat jeblok di awal, kita optimis, produksi rata-rata 2014, bisa melampaui tar-get,” ujarnya.

Menurut Charles, peluang untuk menaik-kan produksi di Poleng sa-ngat ter-

buka lebar. Dari 34 sumur, baru 13 sampai 15 sumur yang dioperasikan. Produksi yang dilakukan sekarang praktis baru ditempuh lewat optimali-sasi peralatan dan sumur.

Baru pada 2015, direncanakan ada tiga penge-

boran sumur

baru

L A P O R A N U T A M A

dan sembilan pengeboran workover. “Kita targetkan pada 2015, produksi kita mencapai 5.000 BOPD,” ujar Charles. Ia menyebut target tersebut sangat realistis. Selain mengandalkan pengeboran baru, sumur-sumur yang ada pun bisa langsung diproduksikan. Dengan meminjam peralatan jack up dari PHE WMO ia sempat melakukan pengetesan di dua sumur. Hasilnya lu-mayan, masing-masing 180 BOPD dan 120 BOPD. “Tanpa perlu melaku-kan pengeboran, hanya tinggal pa-sang pompa, produksi bisa langsung nambah 300 BOPD,” ujar Charles.

Poleng boleh dibilang jantungnya Blok Madura. Di sana ada anjungan produksi yang mengelola migas dari blok tersebut. Selain WK Pertamina EP, di situ juga beroperasi lima an jungan milik PHE WMO yang kini produksi-nya sudah 20.000-an BOPD. “Fasilitas produksi yang kebetulan ada di wilayah kita bisa mengelola fluida sampai 50.000 BOPD,” ujar Charles. Dengan mengelola bersama fasilitas tersebut, ia mengaku dapat manfaat lebih. Anak buahnya bisa belajar dari PHE WMO yang lebih dulu main di off shore.

Dia terus menyemangati anak bu-ahnya yang rata-rata muda tersebut untuk terus maju. Di grup sebuah so-sial media yang diikuti seluruh karya-wan Poleng, dia menuliskan status target produksi yang harus dicapai, mulai dari “Poleng go 2.000”, sampai kini “Poleng go 3.500”. Setiap tercapai, Charles selalu menyempatkan meng-ajak anak buahnya makan-makan. “Pernah satu minggu saya harus trak-tir sampai dua kali,” ujarnya ngakak. Dia bermimpi dalam satu dua tahun

ke depan, dia akan menulis “ P o l e n g G o

10.000”.

Charles Siallagan, Field Manager Poleng yang pernah ditugaskan mengelola X Ray 2002-2005.

TATA

N A

GU

S R

ST

TATA

N A

GU

S R

ST

Page 11: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

11VOLUME 12 TAHUN I

BERSAMA EKSPLORASI BISA

sampai mendatangkan ahli untuk ber-bagi pengalaman dan pengetahuan.

Untuk tahun ini, Exploration & Discover y Project Director PT Pertamina EP, Doddy Priambodo op-timis target pengeboran sebanyak 12 bisa terlaksana semua sampai akhir tahun. Meskipun sejauh ini ada 2 pe-ngeboran yang tidak terlaksana. Penye babnya, pertama overlap de-ngan perusahaan batu bara. Ke-sepakatan dengan perusahaan batu bara tersebut sudah selesai dibicara-kan. Namun kegiatan lanjutan urung dilakukan, karena dari sisi cost sa-ngat mahal. “Secara prinsip sudah, cuma kita harus memotong topografi

L A P O R A N U T A M A

Upaya penemuan sumber-sumber baru masih akan terus dilakukan, dari Sabang hingga Merauke. Mengandalkan kerjasama tim untuk mengejar aspirasi 2025.

BERBAG AI temuan p e n t i n g d i b u k u -kan oleh Pertamina EP (PEP),mulai dari Benggala, Jati Asri sampai Pondok Mulya.

Temuan-temuan ini merupakan ba-gian dari komitmen PEP dalam

memberikan kontribusi terhadap pro-duksi minyak dan gas bumi Indonesia.

Ekeplorasi EP tak pernah berhen-ti. Upaya menemukan cadangan migas di perut bumi terus digenjot. Mulai mempersiapkan sumber daya manusia, menyaipkan aspek teknis, meminimalisir kendala non teknis,

TA

TA

N A

GU

S R

ST

Page 12: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

12 TAHUN I VOLUME 12

jalan sehingga tidak mengganggu hilir mudik batu bara,” jelasnya lagi.

Sementara satu pengeboran lain yang tertunda, karena berada di hutan tanaman produksi. Namun persoalan ini sudah akan selesai dan kegiatan-nya akan dilanjutkan. Meski dua pe-ngeboran tak bisa dilaksanakna, , namun pada pertengahan tahun ia sudah mengajukan penambahan 5 pe-ngeboran. Dari kelimanya, yang sudah pasti dilaksanakan ada 2 buah. “jadi minimal tahun ini, sama dengan tar-get RJPP, yakni 12 pengeboran,” terangnya.

Semua itu dilakukan, karena ada harapan dan espektasi yang besar ter-hadap Pertamina EP sebagai ujung tombak dalam memberikan kontribu-si terhadap cadangan migas nasional maupun penemuan sumber-sumber minyak baru. “Mencari sumber mi-nyak baru sekarang makin susah,” ujar Doddy.

Berbagai temuan sumber migas yang dilakukan PEP, menurut Pria

kelahiran Bondowoso, Jawa Timur pada 1961 itu, tidak luput dari kerja cerdas, kerja keras dan kerjasama tim di jajaran Pertamina EP khususnya di bidang eksplorasi. Paduan antara pengalaman para senior dengan anak-anak muda yang cerdas dan berdedikasi tinggi, menjadi kekuatan utamanya.

Sesuai dengan RJPP, kinerja eks-plorasi ditargetkan bertumbuh 6 per-sen atau penemuan cadangan harus dua kali dari total produksi. Sejauh ini, target yang dipatok sudah ter-penuhi. Namuan jika mengacu pada aspirasi 2025, maka dua kali penemu-an dari total produksi tidak cukup, setidaknya tiga sampai empat kali. “Karena itu dibutuhkan kerja yang lebih keras lagi,” ujar Doddy Priambodo.

Pada 2025, Pertamina menarget-kan PT Pertamina (Persero) menar-getkan produksi minyak dan gas bumi perusahaan mencapai 2,2 juta barel setara minyak per hari (barrel oil

L A P O R A N U T A M A

equivalent per day/boepd) pada 2025 yang akan bertumpu pada produksi dari lapangan eksisting dan juga ekspansi internasional.

Untuk mencapai target tersebut, Direktur Huklu yang juga Plt Dirut PT Pertamina (Persero), Muhamad Husen menargetkan pertumbuhan produksi 7% per tahun sehingga pro-duksi dari lapangan eksisting di-proyeksikan mencapai 900.000 barel setara minyak per hari (boepd). Sementara itu, tambahan produksi dari ekspansi internasional ditarget-kan mencapai 600.000 boepd. Sisanya akan diperoleh dari peningkatan hak partisipasi, pengembangan shale gas dan CBM, dan pengelolaan wilayah kerja domestik yang sudah berakhir masa kontraknya.

“Melihat apa yang diperoleh dalam beberapa tahun terakhir, di mana produksi Pertamina terus tum-buh kami optimistik target 2,2 juta boepd pada 2025 dapat diraih. “ujar Husen Saat ini, Pertamina secara kor-

TATA

N A

GU

S R

ST

Page 13: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

13VOLUME 12 TAHUN I

porat telah menjadi produsen migas terbesar di Indonesia dengan total 465.220 boepd.

“Pada 2018 nanti, kami bahkan optimistis dari produksi Pertamina EP saja sudah bisa meraih posisi se-bagai produsen migas terbesar di Indonesia dengan target produksi sebesar 375.000 boepd,” Husen menegaskan

Dengan target produksi yang di-genjot, target cadangan yang harus di-temukan bagian eksplorasi meningkat sehingga rasio reserve to production tetap terjaga. Jika mengacu pada Asprirasi 2025, menurut Doddy Priambodo yang mengawali karir di Pertamina sejak 1989 ini, bagian eks-plorasi harus menemukan play-play baru yang besar dengan cadangan 10 sampai 20 MMBOE.

“Inilah yang menjadi challenge te-man-teman,” ungkapnya. Ada banyak kendala yang dihadapi mulai dari per-soalan operasional terutama terkait perizinan, kemudian ada juga kendala subsurface, karena harus berhadapan dengan risiko yang berbeda dari biasa-nya, karena harus menemukan play-play baru. Namun persoalan subsur-face, lanjutnya, relatif lebih bisa dia-tasi dengan teknologi juga peng-alaman yang dimiliki tim.

“Insya Allah tim kita strong. Dari sisi scientifi c, keputusan daerah mana yang harus dibor bisa dipertangung-jawabkan. Minimal flow-nya benar,” ujarnya.

“Pada 2018 nanti, kami bahkan

optimistis dari produksi Pertamina

EP saja sudah bisa meraih posisi sebagai produsen

migas terbesar di Indonesia.”

SELAIN pengeboran, kegiatan survei 3D adalah bagian dari ren-cana yang dilakukan tim Eks-plorasi. Menurut Doddy, tahun ini direncanakan melakukan survei 3D sekitar 2.000 km2. Wilayahnya masih berkutat di Sumatera dan Jawa kemudian tahun berikutnya akan menyebrang ke wilayah Irian (Papua). Dari wilayah Sabang di Aceh hingga Merauke di Papua, akan dilakukan survei. Ia ber-harap, dengan kegiatan survei 3D ini, bisa menambah jumlah ca-dangan migas PEP.

Doddy Priambodo menyebut-kan Wilayah Kerja (WK) yang di-miliki Pertamina EP masih sangat potensial Dari petroleum system, menurut Doddy Priambodo, Sumatera Utara, Jambi, Jawa maupun Papua memiliki potensi ditemukannya “big fi sh” temuan besar. Benggala, menjadi contoh bagai mana temuan besar wilayah Suma tera Utara. Jati Asri dan Pondok mul ya di wilayah Jawa. Dengan te rus melakukan eksplo-rasi di se mua wilayah, ia berharap bisa mendong krak cadangan migas Pertamina.

Khusus untuk Papua, selama ini belum digarap serius. Sejauh ini yang baru disentuh hanya di Kawista dan Kuansu. Kedua la-pangan ini menjadi pintu masuk untuk membuka wilayah yang lebih luas lagi di bumi Mutiara Hitam ini. Dengan penemuan “big fish” di struktur baru, bisa menam bah struktur yang sudah ditemukan sebelumnya. “Sepan-jang 2005, sejak Pertamina EP berdiri sampai 2013, kita sudah menemukan sekitar 70 struktur,” ujar Doddy.

Tuntutan dan ekspektasi yang demikian besar memang harus di-topang oleh kehandalan sumber daya manusia. Apalagi di tim eks-plorasi diakuinya jumlahnya masih kurang. Untuk menanganai semua wilayah kerja Pertamina EP di se-luruh Indonesia, hanya disokong oleh 140 orang. Meski tim nahko-dainya terbilang ramping, semua pekerjaan dapat tertangani de-ngan baik.

Doddy mengistilahkan dengan total football, meniru skema per-mainan sepakbola ala Negeri Kincir Angin Belanda. Selain itu, dukungan dari fungsi lain juga sa-ngat berperan besar. Untuk perso-alan pembebasan lahan misalnya, banyak dibantu oleh L&R. SKK Migas sebagai lembaga pengawas kegiatan hulu migas juga tutur serta membantu. Apalagi, saat ini, satau-satunya perusahaan migas di Indonesia yang sedang menga-lami tren kenaikan adalah Pertamina.

“Kita semua all out. Keber ha-silan eksplorasi adalah keberhasilan tim, bukan individu,” tegasnya.

Dengan berbekal pengalaman puluhan tahun di eksplorasi, Doddy Priambodo selalu mena-namkan jiwa kerjasama kepada bawahannya juga kepada karya-wan baru di Pertamina EP. Se-mangat kerjasama dan kerja keras inilah menjadi ruh yang tertanam kuat di setiap insan Pertamina EP. Dalam banyak kesempatan, Alumnus Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini selalu me-nekankan bahwa tidak ada one man show, tidak ada super man. Kesuksesan eksplorasi selalu di-tentukan oleh tim, super tim.

BUKAN SUPERMANTAPI SUPER TIM

Page 14: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

14 TAHUN I VOLUME 12

SHIFTING TO GASIndonesia menduduki urutan ke-14 sebagai penghasil gas alam tersbesar di dunia. Akan menjadi tumpuan masa depan energi Indonesia.

GAS menjadi masa depan Pertamina EP, menyusul beberapa temuan cadangan gas lumayan besar di bebe-rapa areal eksplorasi.

“Play baru bergerak lebih lebih dalam sehingga kita cenderung menemu-kan gas,” ujar Exploration & Discovery Project Director PT Pertamina EP, Doddy Priambodo kepada Energia PEP. Ia me-nyebutkan ekplorasi Pertamina EP ke depan mengarah ke gas. “Eksplorasi kita Shifting to gas” Doddy menegas-kan. Tentu tanpa melupakan play-play minyak yang masih ada

Setelah sumur Benggala, khabar menggembirakan datang dari sumur eksplorasi Pondok Mulya (PDL-1), Jawa Barat. Sumur PDL-1 ini merupa-kan temuan eksplorasi yang pertama pada semester kedua tahun 2014.

VP Eksplorasi PT Pertamina EP, Indra Prasetya menyebutkan, sumur eksplorasi PDL-1 saat ini sudah melakukan pengeboran pada keda-

laman akhir sekitar 3.050 meter, de-ngan hasil gas yang cukup bagus pada jepitan sekitar 32/64 dengan hasil 8-9 mmscfd dan condensate sekitar 300 barrel kondensat perhari. Selain itu dikatakan oleh Indra bahwa di sumur PDL-1 ini tim ekplorasi menemukan reservoar baru yang begitu tebal untuk ukuran wilayah jawa barat. Ketebalan karboannatnya sekitar 150 meter dengan zona hidro karbon itu sekitar 30-40 meter dengan zona karbonat,

“Dalam tes ketiga ini kita menda-patkan jebakan baru, sehingga mem-berikan peluang eksplorasi lagi kede-pan,” ujar Indra. Ketebalan karbonat-nya sekitar 150 meter dengan zona hidro karbon itu sekitar 30-40 meter. “itu sangat tebal untuk ukuran di Jawa Barat, Indra menambahkan

Seperti juga Benggala, tak menu-tup kemungkinan Pondok Mulya langsung di-POP. Biasanya POP di-lakukan setelah pengeboran sumur delineasi kedua dan ketiga selesai.

L A P O R A N U T A M A

Untuk kasus Benggala tekanan eks-ternal untuk mengalirkan gas dari la-pangan Benggala sangat besar. Provinsi Sumatera Utara diambang krisis energi. Listrik kerap mati ka-rena pembangkitnya kurang pasokan gas. Begitupun dengan kalangan in-dustri. Manajemen Pertamina mere-sponnya dengan mempercepat pen-galiran gas agar segera dimanfaatkan masyarakat, Sekarang ini dari satu sumur baru bisa dialirkan 4 MMSCF. Kalau sudah full development, bisa mencapai 6-10 MMSCF per sumur

Doddy Priambodo sangat men-gaapresiasi temuan anak buahnya. “Eksplorasi kita sudah on the track, “ ujarnya saat melakukan Management Walk Th rough (MWT) ke sumur eks-plorasi Pondok Mulya (PDL-1), pada 8 Agustus lalu.Ia menyebutkan ada be-berarap sumur eksplorasi yang sedang running secara bersamaan. Dari lima sumur yang sedang melakuan tes, dua diantaranya sukses menemukan ca-dangan hidrokarbon.

Tak hanya di Pertamina EP, gas akan menjadi tumpuan harapan Indonesia. Menurut Data BP Statistics 2014, Indonesiamasuk top fi fteen se-bagai penghasil gas alam terbesar di dunia, Indonesia bereda pada urutan 14 di dunia dan kedua terbesar de-ngan cadangan terbukti mencapai 103,3 triliun kaki kubik dan kedua di Asia setelah. China yang memiliki 115,6 triliun kaki kubik gas alam.

Cadangan gas alam terbesar di dunia adalah Iran dengan volume ca-dangan mencapai 1.192,9 triliun kaki kubik. Posisi kedua disusul oleh Rusia dengan jumlah cadangan gas terbukti sebesar 1.103,6 triliun kaki kubik.

Mengacu pada tingkat produksi se-karang, cadangan gas alam Indo ne sia bisa bertahan untuk jangka waktu 50 tahun. Bandingkan dengan minyak yang memiliki cadangan terbukti saat ini hanya mencapai 4 miliar barel, jika produksi minyak saat ini rata-rata 800.000 barel per hari, maka cadang an terbukti tersebut habis 10 tahun lagi.

WA

HY

U/P

EP C

HA

NN

EL

Exploration & Discovery Project Director PT Pertamina EP, Doddy Priambodo bersama manajemen PT Pertamina EP sedang melakukan diskusi di Di Sumur Eksplorasi PDL-1.

Page 15: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

15VOLUME 12 TAHUN I

kap Sekretaris Satuan Kerja Khusus Migas Gde Pradnyana dalam sebuah diskusi.

Artinya jika ada tambahan 4 mi-liar barel lagi maka cadangan mi-nyak Indonesia bisa bertambah 10 tahun lagi. Gde menambahkan, Indonesia saat ini memiliki 60 ce-kungan sedimen tersier dimana ce-kungan tersebut diperkirakan berisi timbunan minyak. Dari 60 cekungan sedimen tersebut saat ini 16 ce-kungan sudah berproduksi, 9 ce-kungan sudah ada discoveries

namun dibutuhkan eksplorasi tam-bahan untuk bisa dikembangkan, 13 cekungan sudah dibor tapi belum ada discovery, dan ada 22 cekungan belum dibor

Kendati memiliki cadangan gas yang cukup besar, namun gas alam belum digunakan secara maksimal di Indonesia. Sebagian besar gas alam ter-sebut dijual ke pasar ekspor. Untuk konsumsi domestik, proporsi pema-kaian gas alam hanya mencakup 17 persen dari total kebutuhan energi Indonesia.

Indonesia sebetulnya masih punya potensi cadangan baru yang mencapai 43,7 miliar barel namun masih harus butuh pembuktian dengan eksplorasi atau Dengan EOR dapat dimanfaatkan potensi OOIP (original Oil In Place) yang sebesar 43,7 Miliar Barel untuk diubah sebagian menjadi cadangan terbukti.

“Bila 5%-10% saja dapat diman-faatkan, maka akan ada penambahan cadangan sebesar 4 miliar barel se-hingga cadangan naik 100% dari 4 mi-liar barel menjadi 8 miliar barel,” ung-

KA

TA D

ATA

RES

EAR

CH

Indonesia menempati posisi ke-14 sebagai pemilik cadangan gas alam terbesar di dunia. Data BP Statistics 2014 menunjukkan cadangan gas alam terbukti Indonesia mencapai 103,3 triliun kaki kubik (TFC).

Cadangan Gas Terbukti Dunia(triliun kaki kubik)

Page 16: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

16 TAHUN I VOLUME 12

KEANEKARAGAMAN hayati, biasa disingkat Kehati tidak terdistri-busi secara merata di bumi; Wilayah tropis memiliki keanekara-

gaman hayati yang lebih kaya, Jumlah keanekaragaman hayati terus menu-run jika semakin jauh dari ekuator. Tentunya Indonesia yang berada di lintas ekuator menjadi surga keane-karagaman hayati., Indonesia memi-liki keanekaragaman hayati yang sa-ngat besar, yakni persen dari selu-ruh jumlah spesies di dunia walaupun hanya memiliki luas wilayah sebesar , persen dari luas. Beberapa spesies menduduki “top fi ve” di dunia,

Untuk mamalia , misalnya men-duduki urutan kedua di dunia, sekitar 12 % (515 spesies, 39 % endemik). Untuk reptile menjadi juara keempat, sekitar 7,3 % (511 spesies, 150 en-demik) dari total spesies reptilia, urutan keempat didunia

Indonesia juga sangat kaya de-ngan spesies burung, menduduki urutan kelima atau sekitar. 17 % (1531 spesies, 397 endemik). Untuk primata Indonesia mendudki uturan keempat dengan 35 spesies primata (urutan keempat, 18 % endemik). Untuk keanekaragaman ikan air tawar , dengan 1400 spesies, Indonesia menduduki urutan ke-3

Tapi kekaayaan itu berangsur susut. Data yang dihimpun dari “red list” me-nyatakan tujuh jenis fl ora dan fauna di Indonesia dinyatakan punah, 160 spe-sies dinyatakan dalam katagori kritis terancam punah dan 175 jenis dikatago-rikan terancam punah. Dalam daftar merah itu disebut juga harimau yang di-perkirakan populasinya kini hanya seki-tar 3.500 ekor. Keberadaan harimau di Asia, termasuk Indonesia, diyakini dalam kondisi sangat terancam karena perburuan liar, konversi lahan, dan pembukaan hutan. Selain itu, 465 jenis dikatagorikan “vurnerable” atau mudah terancam punah dan 20 jenis dikatago-rikan terancam dan sangat tergantung pada upaya konservasi.

ALARM BAHAYA KEPUNAHAN KEHATI

Oleh: Inspection-HSSE

Tak hanya di Indonesia, ancaman kepunahan keanekaragaman hayati sudah menjadi fenomena global. Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mem-peringatkan, banyaknya spesies yang hilang dapat mempengaruhi kondisi kehidupan manusia. Pengembangan wilayah perkotaan, lahan pertanian, dan infrastruktur merupakan alasan utama sulitnya menahan kerusakan keanekaragaman hayati. PBB juga me-laporkan, saat ini sistem alami seperti hutan dan lahan basah telah rusak. Proses alami seperti pemurnian udara dan air juga hilang. Menurut hasil pe-nelitian Global Species Assessment (GSA) tahun 2004, sekitar 15.589 spe-sies yang terdiri dari 7.266 spesies satwa dan 8.323 spesies tumbuhan dan lumut kerak, diperkirakan berada dalam risiko kepunahan. Belum lagi ditambah dengan jenis makhluk hidup lain yang tidak teridentifi kasi.

S.L. Pimm dalam Th e Future Of Biodiversity mengemukakan bahwa laju kepunahan spesies saat ini adalah 10 hingga 100 kali lipat dari laju kepu-nahan alami. Bila tingkat laju kepu-nahan berlanjut atau terus mening-kat, jumlah spesies yang menjadi punah dalam dekade berikut bisa ber-jumlah jutaan.

Sebagian besar orang hanya ber-pikir hanya spesies mamalia beruku-ran besar dan burung yang terancam kepunahan, tapi sebenarnya kestabi-lan seluruh ekosistem menjadi ter-ganggu dengan punahnya spesies kunci pada salah satu rantai makanan. Gangguan atau kerusakan pada ber-bagai ekosistem yang paling menonjol dan yang menyebabkan komponen

L I N G K U N G A N

Page 17: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

17VOLUME 12 TAHUN I

menggunakan pukat atau bom, tanpa disadari cara tersebut telah merusak seluruh ekosistem yang ada di sekitarnya.

3. Pertambahan PendudukSaat ini pertambahan penduduk

adalah ancaman terbesar dari masalah lingkungan hidup di Indonesia dan bahkan dunia. Setiap orang memerlu-kan energi, lahan dan sumber daya yang besar untuk bertahan hidup. Jika populasi bisa bertahan pada taraf yang ideal, maka keseimbangan an-tara lingkungan dan regenerasi popu-lasi dapat tercapai. Namun kenyata-annya populasi bertumbuh lebih cepat dari kemampuan bumi dan ling-kungan kita untuk memperbaiki sum-ber daya yang ada sehingga pada akhirnya kemampuan bumi terlam-paui dan berdampak pada kualitas hidup manusia yang rendah.

Pada tahun 1960 hingga 1999, populasi bumi berlipat ganda dari 3 milyar menjadi 6 milyar orang. Pada tahun 2000 populasi sudah menjadi 6.1 milyar. PBB memprediksi bahwa populasi dunia pada tahun 2050 akan mencapai antara 7.9 milyar sampai 10.9 milyar. Dapat dibayangkan bera-pa banyak bahan pangan, lahan untuk pertanian, lahan untuk perumahan, dan barang konsumsi lainnya yang dibutuhkan oleh penduduk.Dengan tingginya laju pertumbuhan populasi, maka jumlah kebutuhan makanan pun meningkat padahal lahan yang ada sangat terbatas.

4. Perkembangan TeknologiSemakin maju perkembangan

teknologi, banyak cara praktis dan mudah yang dapat dilakukan, misal-nya dalam bidang pertanian, diguna-

kannya pupuk kimia dan pestisida yang semakin tak terkendali. Perkembangan teknologi yang pesat, memudahkan orang untuk mengeks-ploitasi keanekaragaman hayati se-cara berlebihan.

5. Daya Regenerasi Yang RendahBanyak hewan yang butuh waktu

lama untuk masuk ke tahap berkem-bang biak, biasa memiliki satu anak perkelahiran, butuh waktu lama untuk merawat anak, sulit untuk kawin, anaknya sulit untuk bertahan hidup hingga dewasa, dan sebagainya. Tumbuhan tertentu pun juga ter-kadang membutuhkan persyaratan situasi dan kondisi yang langka untuk bisa tumbuh berkembang. Hal terse-but menyulitkan spesies yang memi-liki daya regenerasi rendah untuk memperbanyak dirinya secara signifi kan.

6. Campur Tangan ManusiaAdanya manusia terkadang men-

jadi malapetaka bagi keseimbangan makhluk hidup di suatu tempat. Manusia kadang untuk mendapatkan sesuatu yang berharga rela mem-bunuh secara membabi buta tanpa memikirkan regenerasi hewan atau tumbuhan tersebut. Gajah misalnya diburu hanya untuk diambil gading-nya, harimau untuk kulitnya, monyet untuk dijadikan binatang peliharaan, dan lain sebagainya. Perubahan areal hutan menjadi pemukiman, pertanian dan perkebunan juga menjadi salah satu penyebab percepatan kepunahan spesies tertentu.

7. Bencana Alam BesarAdanya bencana besar seperti

banjir, kebakaran, tanah longsor, tsu-

yang menyusun ekosistem, yaitu ke-anekaragaman varietas (genetic, vari-ety, atau subspecies diversity), keane-karagaman jenis (species diversity) juga ikut terganggu. Akibatnya, ter-jadilah kepunahan varietas atau jenis hayati yang hidup di dalam ekosistem. Pada akhirnya, baik secara langsung ataupun tidak langsung, manusia yang sangat tergantung pada kelesta-rian ekosistem tapi berlaku kurang bi-jaksana terhadap lingkungannya akan merasakan berbagai akibatnya.

Faktor–Faktor Penyebab Kepunahan Jenis:1. Kerusakan Hutan

Kerusakan hutan berperan dalam menurunnya kenekaragaman hayati (spesies). Di Aceh, hampir 30 hektar hutan rusak setiap tahunnya. Total luas hutan di Aceh adalah 3,3 juta hektare atau sekitar 62,7 persen luas total wilayah Aceh. Pembalakan liar dan pembukaan lahan untuk perke-bunan kelapa sawit meruapakan fak-tor terbesar rusaknya hutan Aceh.Akibat dari rusaknya hutan dan pen-cemaran lingkungan adalah semakin meningkatnya pemanasan global (global warming) yang berdampak pada perubahan iklim.

2. Perburuan LiarPerburuan liar banyak dilakukan

oleh masyarakat,misalnya perburuan burung jalak putih, gajah Sumatra, harimau Sumatra, badak bercula satu, cendrawasih, orang utan, dan lain-lain.Perburuan liar lainnya, contoh perburuan ikan di laut yang banyak

Page 18: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

18 TAHUN I VOLUME 12

nami, tumbukan meteor, dan lain se-bagainya dapat mengakibatkan kepunahan.

Didesak Populasi Lain Yang Kuat

Kompetisi antar predator seperti macan tutul dengan harimau mampu membuat pesaing yang lemah akan terdesak ke wilayah lain atau bah-kan bisa mati kelaparan secara masal yang menye- bab-kan kepunahan.

Indonesia memiliki keanekara-gaman hayati yang sangat besar, yakni 17 persen dari seluruh jumlah spesies di dunia walaupun hanya memiliki luas wilayah sebesar 1,3 persen dari luas.

Upaya Yang Dapat Dilakukan Untuk Menjaga Kelestarian Flora Dan Fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manu-sia, hewan, tumbuhan dan alam seki-tarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan meng-akibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian fl ora dan fauna merupakan hal yang mutlak di-perhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna diantaranya adalah:

1. Pelestarian hutanEksploitasi hutan yang terus

menerus berlangsung sejak dahulu

hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan ka- wasan hutan men-

j a d i r u s a k . Pembalakan liar

yang di lakukan manusia merupa-

kan salah satu penye-bab utama terjadinya k e r u s a k a n h u t a n . Padahal hutan meru-pakan penopang ke-

lestari- an kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menye-diakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:☛ Reboisasi atau penanaman kembali

hutan yang gundul.☛ Melarang pembabatan hutan se-

cara sewenang-wenang.☛ Menerapkan sistem te-

b a n g p i l i h dalam mene-bang pohon.

☛ Menerapkan sistem tebang–tanam dalam ke-g iatan penebangan hutan.

☛ Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.

2. Pelestarian laut dan pantaiSeperti halnya hutan, laut juga se-

bagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai ba-

nyak disebabkan karena ulah manu-sia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manu-sia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Adapun upaya untuk me-lestarikan laut dan pantai dapat di-lakukan dengan cara:☛ Melakukan reklamasi pantai de-

ngan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.

☛ Melarang pengambilan batu ka-rang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena ka-rang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.

☛ Melarang pemakaian bahan pele-dak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.

☛ Melarang pemakaian pukat hari-mau untuk mencari ikan.

3. Membuat Suaka MargasatwaSuaka Margasatwa adalah suatu

perlin- dungan yang dibe-r i k a n k e p a d a hewan/binatang y a n g h a m p i r

punah, contoh : harimau, komodo,

tapir, orangutan, dan lain sebagainya.

4. Membuat Cagar AlamCagar Alam adalah

suatu tempat yang dilindungi baik dari segi tanaman maupun binatang yang hidup di dalamnya yang nanti-nya dapat dipergunakan untuk berba-gai keperluan dimasa kini dan masa mendatang, contoh : cagar alam ujung kulon, cagar alam way kambas, dsb.

L I N G K U N G A N

Page 19: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

19VOLUME 12 TAHUN I

No Field Kegiatan

1 Rantau

Studi keanekaragaman hayati burung, orang utan, karts, ekosistem hutan tropis dan mangrove serta DAS Taman Wisata Sibolangit dan Taman Hutan Raya Sibolangit; konservasi orang utan, pelestarian satwa tuntong laut (kura-kura).

2 Pangkalan Susu Konservasi ekosistem mangrove.

3 Jambi

Pemantauan keanekaragaman Hayati, menjaga dan merawat keasrian area konservasi Bajubang, rencana kerja sama dengan instansi terkait perihal konservasi suaka marga satwa dan cagar alam.

4 Lirik Pembangunan hutan mangrove jenis pidada, bakau yang diharapkan dapat menjadi tempat ecowisata.

5 Prabumulih Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS), Nursery dan penanaman jenis tanaman langka.

6 PendopoProgram penanaman jenis tanaman umum seperti mahoni, sangon, kapuk, dll; dan jenis tanaman langka seperti bawang, bambang lanang, tembesu dan bungur.

7 LimauPenanaman beberapa jenis tanaman di cluster-cluster lokasi Kerja, seperti : jati solomon, mahoni, meranti, sungkal, perupuk, trembesi, dll.

8 Adera

Program pengelolaan sumberdaya hayati yang dibagi dalam tiga zona dan tipe ekosistem yaitu (1) ekosistem vegetasi buatan di sekitar perkantoran dan perumahan; (2) ekosistem rehabilitasi kawasan penggalian dan (3) ekosistem sumur tua dengan penanaman jenis acacia, bayur, pulai, karet, kelapa sawit.

9 SubangKonservasi hutan dengan penanaman jenis-jenis tanaman ki tambleg, kenari, lame, wuni, tanaman buah-buahan khas Subang, meranti Jawa, kayu manis, pulai pudak, salam; Konservasi owa Jawa.

10 Tambun Pembangunan hutan mangrove

11 Jatibarang Pelestarian fl ora di TN Gunung Ciremai jenis ambit, caruy, huni, huru, peutag, puspa, dll.

12 Cepu Pelestarian rusa jawa (Cervus Timorensis), pelestarian mangrove, dan program menanam dan menulis

13 Tanjung

Budi daya tanaman langka, endemik; budi daya tanaman sayur dan buah dengan teknologi hidroponik; penangkaran rusa sambar; optimalisasi luas lokasi sumur; pengembangan area hijau komplek perkantoran dan perumahan.

14 Sangatta Konservasi orangutan, penanaman tanaman jenis ulin, meranti, mahoni, trembesi, glodok, dll

15 SangasangaProgram Penghijauan dan Rehabilitasi area bekas penambangan batubara dengan melakukan reboisasi jenis ulin (Eusideroxylon zwageri) danbibit lai (Durio Kutejensis).

16 Tarakan Pelestarian kawasan mangrove, perbaikan habitat bekantan.

17 Bunyu Konservasi ekosistem mangrove jenis bakau, api-api dan parepat.

18 PapuaPenanaman tanaman langka kopal keruling, penghijauan lahan gundul, penanaman mangrove, penghijauan kota, penanaman tanaman obat dan tanaman hias, penangkaran buaya.

5. Perlindungan HutanPerlindungan hutan adalah suatu

perlindungan yang diberikan kepada hutan agar tetap terjaga darikeru-sakan, contoh : hutan lindung, hutan wisata, hutan buru, dan lain sebagainya.

6. Membuat Taman NasionalTaman Nasional adalah perlin-

dun- gan yang diberikan ke- pada suatu daerah

yang luas yang meli-puti sarana dan pra-sarana pariwisata di

dalamnya, contoh : T a m a n N a s i o n a l

Lorentz, Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman

N a s i o n a l K u t a i , d a n lain-lain.

Taman LautTaman Laut adalah suatu laut

yang dilindungi oleh undang-un-dang sebagai teknik upaya melin-dungi kelestariannya dengan ben-tuk cagar alam, suaka marga satwa, taman wisata, dsb, contoh : Taman Laut Bunaken, Taman Laut Taka B onerate , Taman L aut Se lat Pantar, Taman Taut Togean, dan lain-lain.

Kebun BinatangKebun Binatang adalah suatu per-

lindungan lokasi yang dijadikan seba-gai tempat obyek penelitian atau objek wisata yang memiliki koleksi flora dan atau fauna yang masih hidup.

Upaya Perlindungan Keanekaragaman Hayati PT Pertamina EPSelaras dengan komitmen perusahaan untuk menjalankan operasi yang

ramah lingkungan dan menciptakan hubungan harmonis dengan stakeholder dan lingkungan sekitarnya, PT Pertamina EP turut berperan dalam upaya per-lindungan keanekaragaman Hayati di wilayah operasinya. Beberapa upaya per-lindungan keanekaragaman Hayati yang telah dilaksanakan di wilayah operasi PT Pertamina EP antara lain adalah :

Page 20: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

20 TAHUN I VOLUME 12

JANGAN RUSAK TKPH S S E

TINDAKAN Pertama Tempat K e j ad i a n Perkara merupakan suatu kegiatan yang harus dilaksanakan se-tiap orang yang perta-

ma kali melihat secara langsung suatu kejadian. Yang bersangkutan harus segera mengamankan korban, saksi, barang bukti(BB), dan tempat kejadi-an perkara(TKP) sampai petugas yang berwenang datang dan melaksanakan Olah TKP guna melakukan penyidi-kan lebih lanjut

Bila kita (pekerja atau pekarya) di luar fungsi Security dalam pelaksa-naan tugas sehari-hari menemukan adanya kejadian tindak pidana be-rupa. kehilangan aset perusahaan yang disebabkan oleh ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab harus bertindak cermat dalam meng-hadapi kondisi tersebut

Dalam proses penyelidikan terkait kehilangan aset tersebut sering di-jumpai fakta bahwa proses penyelidi-kan dari aparat keamanan tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya dise-babkan terjadinya kerusakan atau perubahan bentuk dari lokasi terjadi-nya kehilangan asset tersebut.

Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP) merupakan salah satu kunci pengungkapan kasus kehilangan aset perusahaan akibat Pencurian ataupun penggelapan. Tindakan pertama di Tempat Kejadian Perkara (TPTKP) merupakan tin-dakan segera setelah terjadinya tin-dakan Pidana untuk menolong ma-syarakat guna mengamankan dan me-nutup tempat kejadian.

Siapapun kita baik Pekerja mau-pun Pekarya bila menemukan terjadi-nya kehilangan asset diharapkan

untuk tidak melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan perubahan ben-tuk Tempat Kejadian Perkara(TKP) tersebut, Misalnya ada pencurian pipa yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenal dengan cara memotong pipa, Yang pertama sekali menemukan hal tersebut segera mengecek kehilangan pipa tersebut dengan memegang di tempat potongan pipa tersebut hal ini dapat menyebabkan rusak atau hilan-gnya sidik jari di potongan pipa tersebut.

Segera hubungi petugas security yang terdekat dengan lokasi terjadi-nya tindak pidana pencurian tersebut ataupun menghubungi Pekerja fungsi Security untuk melaporkan tentang terjadinya tindak pidana tersebut. Apabila di lokasi tempat terjadinya ke-hilangan aset tersebut ditemukan adanya korban jiwa akibat tindakan pelaku pencurian maka segera cek

Oleh: Juing K.R. dan Yurisandra (HSSE-Security)

Pemahaman terhadap langkah-

langkah yang diambil bila kita

merupakan orang pertama yang tiba

di lokasi tindak pidana ini perlu

kita (pekerja atau ekarya) pahami agar kita tidak

salah mengambil tindakan yang justru

mengakibatkan rusaknya TKP.

apakah korban masih dalam keadaan hidup atau sudah meninggal dunia, Bila masih hidupl akukan pertolongan sesuai PPPK dan segera evakuasi kerumah sakit terdekat untuk menye-lamatkan jiwa korban ke rumah sakit terdekat. Namun bila korban sudah meninggal dunia maka jangan sekali sekali merubah posisi dan beri tanda dimana korban tersebut berada.

Setelah korban berhasil dievakua-si maka selanjutnyakita mengaman-kan TempatKejadianPerkara(TKP) dari masuknya orang-orang yang tidak berkepentingan atau menga-mankan lokasiTempatKejadianPerka-ra (TKP) tersebut selama petugas Security belum tiba di lokasi tersebut. Mengamankan lokasi dalam penger-tian mencegah dari terjadinya per-ubahan bentuk, baik itu dari rusak atau hilangnya Barang Bukti ataupun dari rusak atauhilangnya jejak bila ada di lokasi tersebut.

bila petugas security telah tiba, pengamanan terhad ap lokasi Tempat Kejadian Perkara diserah-kan ke yang bersangkutan.. Petugas segera menyisir daerah sekitar lo-kasi untuk memastikan tidak ada Pelaku yang bersembunyi di sekitar lokasi tersebut, bila mendapati ada-nya Pelaku maka segera lakukan pe-nangkapan dan membawa pelaku ke

Page 21: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

21VOLUME 12 TAHUN I

pos security terdekat untuk dilaku-kan BAP singkat.

Selanjutnya petugas security yang masih berada di lokasi, pasang securi-ty line dan lakukan pengumpulan bahan keterangan(Pulbaket) yang di-peroleh berdasarkan hasil penyelidi-kan dengan mencari saksi yang meli-hat terjadinya kehilangan aset terse-but ataupun melihat adanya orang yang mencurigakan pada lokasi tem-pat terjadinya kehilangan asset terse-but. Petugas Security yang lain yang berada di lokasi melakukan penggam-baran Sket terhadap lokasi tersebut.

Security melakukan proses BAP di lapangan untuk mencatat semua bahan keterangan yang diperoleh di lokasi kejadian maupun berdasarkan informasi yang diberikan saksi yang

melihat terjadinya pencurian asset tersebut termasuk asset apa yang hi-lang termasuk mencatat identitas saksi.

Bila proses tersebut telah selesai, maka Security beserta Pekerja atau Pekarya yang menemukan terjadinya kehilangan asset akibat pencurian oleh orang yang tidak dikenal terse-but, atau bila diketemukan Pelaku maka Pelaku juga dibawa kekantor Kepolisian untuk membuat Laporan Kepolisian terkait terjadinya kehi-langan asset tersebut kepihak aparat Keamanan dalam hal ini Kepolisian. Proses penyelidikan selanjutnya di tangani oleh pihak aparat keamanan yaitu Kepolisian.

Pemahaman terhadap langkah-langkah yang diambil bila kita meru-

pakan orang pertama yang tiba di lo-kasi tindak pidana ini perlu kita (Pekerja atau Pekarya) pahami agar kita tidak salah mengambil tindakan yang justru mengakibatkan rusaknya Tempat Kejadian Perkara sehingga justru mengganggu jalannya proses penyelidikan yang akan dilakukan oleh aparat Keamanan.

Proses Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP) ini menjadi penting untuk kita ketahui bersama yaitu Pekerja atau Pekarya sehingga bila proses ini bisa berjalan sebagai-mana mestinya maka akan sangat membantu proses pengungkapan kasus terjadinya kehilangan asset perusahaan.

Keamanan merupakan tanggung jawab kita bersama.

PO

LR

I.G

O.I

D

Page 22: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

22 TAHUN I VOLUME 12

PEJUANG DARI GUNUNG HEJO

I N S P I R A S I

SUATU hari di Desa Gunung Hejo, Purwakarta. Desau angin menyapa rimbunan pohon karet. Suaranya ge-merisik, ditingkahi bunyi riang beberapa bocah yang

tengah bermain petak umpet. Tak jauh dari bocah-bocah itu, di sebuah rumah sederhana, Djudju Djunaedi () te-ngah sibuk memasukan beberapa ma-jalah dan buku bekas ke tas kain san-dang yang berwarna hitam lusuh.

Usai membenahi barang-barang tersebut, ia lantas meraih topi bisbol-nya dan mengenakan sepasang sepatu usang berwarna hitam. Setelah pamit kepada sang istri, Heni Saeni, lelaki itu bergegas keluar dan dengan lang-kah pasti memulai aktivitas mulianya: mengajak orang-orang kampung untuk membaca.

Begitulah kiprah Bah Udju (pang-gilan akrab orang Gunung Hejo kepada

FOTO

-FO

TO: T

ATA

N A

GU

S R

ST

Kisah seorang lelaki tua yang berupaya keras menjadikan lingkungan sekitarnya melek pengetahuan dengan tradisi membaca. FO

TO-F

OTO

: H

END

IJO

Page 23: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

23VOLUME 12 TAHUN I

Kendati hanya seorang karyawan kecil di perkebunan milik pemerintah, demi sayangnya kepada sang anak, Si Abah lantas meluluskan permintaan itu. Alih-alih merasa cukup dengan satu dua buku dan majalah, tiap minggu Edi kecil malah semakin rutin meminta dibelikan benda-benda tersebut.

Bah Udju tak lantas berang dan memarahi sang anak. Tak jarang untuk menyenangkan sang anak, ia malah rela pinjam uang sana sini. “Saya pikir tidak apa-apa, toh itu positif dan me-mang saya secara pribadi juga hobi membaca,” kata pensiunan pegawai PTPN 8 Cikumpay Afdeling Gunung Hejo tersebut.

Dari hari ke hari, majalah dan buku yang dibelinya kian bertambah. Hingga 1988, sudah sekitar 200 ma-jalah dan buku menumpuk di rumahn-ya. Meskipun demikian, dia belum memiliki rencana apapun. Sampai suatu hari, beberapa anak yang men-jadi murid mengaji sang istri memin-jamnya. Selain untuk dibaca, “Ada

yang disuruh gurunya untuk mem-buat kliping,” ujarnya.

Ia merasa senang saja melihat minat anak-anak itu dan tak terbetik sedikit pun di hatinya untuk memba-tasi anak-anak lain ikut membaca ko-leksi buku dan majalah miliknya. Bah-kan khusus untuk membuat kliping, kadang dia memberikan bahan-bahan-nya itu secara gratis. “Mau diapakan majalah itu, asal berguna, mangga wae (silakan saja),” kata Bah Udju.

Masalahnya, tiap hari anak-anak yang berminat membaca jumlahnya semakin meningkat, sedangkan jum-lah bahan bacaan sangat terbatas. Me-nyaksikan itu, Djuju mendapat ide untuk mengirim surat ke beberapa media nasional. Isinya meminta para pembaca untuk menyumbangkan ma-jalah-majalah bekas dan buku ke perpustakaannya.

Gayung bersambut. Tak lama ke-mudian, sumbangan dari berbagai pen-juru mengalir deras ke rumahnya. Hampir tiap minggu, kiriman majalah dan buku tiba sampai angka ratusan.

Djudju Djunaedi) dalam mengisi hari-harinya. Laiknya petugas perpustakaan keliling profesional, Abah Udju tanpa mengenal rasa lelah terus mengajak orang-orang kampung di Gunung Hejo dan sekitarnya untuk mencintai buku dan gandrung membaca. Apa yang me-nyebabkan ia bersikeras melaksanakan aktivitasnya yang pernah dicibir orang sebagai “perbuatan aneh dan gila” itu?

“Saya hanya ingin menularkan manfaat membaca buku yang saya ra-sakan kepada orang-orang di sini,” ka-tanya lugu.

Berawal dari Rengekan AnakBAH UDJU memang sudah lama men-cintai hobi membaca. Persinggungan-nya dengan buku dan majalah berawal sejak 1983. Kala itu anak sulungnya yang bernama Edi Rochman selalu me-rengek minta dibelikan benda-benda itu. “Anak saya suka sekali majalah oto-motif dan bacaan anak-anak,” kenang ayah dari tiga putra itu.

Page 24: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

24 TAHUN I VOLUME 12

Saat itu jumlah majalah dan buku yang ada sudah mencapai angka sepuluh ri-buan eksemplar. Dia sampai bingung sendiri, “Bagaimana caranya amanah ini disampaikan ke masyarakat?”

Mendirikan Perpustakaan Saba DesaSIANG malam Djudju memikirkan cara yang efektif untuk mengelola bahan-ba-han bacaan itu. Hingga akhirnya sam-pailah ia pada sebuah keputusan untuk mendirikan perpustakaan. Persoalan muncul saat peminat yang datang hanya anak-anak semata. Pada hal, ia pun menginginkan orang-orang dewasa (terutama anak muda) untuk aktif membaca. Lantas, terbetiklah “ilham” untuk menyebarkan sendiri ma jalah dan buku tersebut. Caranya? “Saya datangi orang kampung, saya tawari dari rumah ke rumah,” ujarnya mantap.

Maka jadilah dia petugas keliling perpustakaan Saba Desa (artinya: keli-ling desa). Sepulang kerja, berjalan kaki dia menyusuri pelosok beberapa kampung, menawari orang-orang un-tuk membaca majalah dan buku. Pada mulanya, orang-orang kampung bersi-kap sinis terhadap aksinya itu. Bahkan salah satu tetangganya pernah meno-lak tawaran Bah Udju untuk membaca sambil berkata: “Ngapain baca buku dan majalah? Kayak orang gedean aja.”

Tapi bukanlah Bah Udju jika lantas berkecil hati menghadapi penolak an se-perti itu. Dengan berbagai cara, ia terus berupaya menjadikan orang-orang ter-tarik untuk membaca. Di antaranya de-ngan menawarkan berbagai majalah pe-rempuan yang memuat berbagai resep makanan kepada para ibu dan mem-perlihatkan buku-buku cerita bergam-bar kepada para bocah. Hasil nya, lang-ganan Bah Udju pun makin bertambah.

Dirampok Preman KampungSELAMA berkeliling, banyak kejadian unik yang dialami Bah Udju. Termasuk

I N S P I R A S I

saat ia dirampok sekelompok preman kampung. Ceritanya, suatu sore di tahun 1996. Saat itu hujan turun, dan dia berteduh di sebuah warung yang di dalamnya ada banyak pemuda. Bebe-rapa jam kemudian, begitu hujan reda, ia pun memutuskan untuk me lan-jutkan perjalanan. Namun baru saja berjalan sekitar 100 meter dua pemu-da besepeda motor memepet Udju.

“Pak, minta rokok?!” hardik salah seorang dari pemuda tersebut.

Bah Udju berusaha tenang. Sambil berkata lembut, ia menyatakan bahwa dirinya tidak merokok. “Kalau begitu, saya minta uang!” kata pemuda yang satunya lagi dalam nada kasar. Tidak ingin berpanjang mulut, Bah Udju lalu memberikan uang Rp 5.000 kepada mereka.

“Masa cuma segini?!” Ditanya de-mikian, Bah Udju coba menjelaskan bahwa ia hanya punya uang Rp 6.500. Alih-alih merasa iba, para pemuda itu justru dengan kasar merebut buntalan kain yang dibawa Udju sambil lang-sung melarikan sepeda motornya.

Diperlakukan seperti itu, Bah Udju tidak coba melawan. Ia pasrah. Di te-ngah sisa asap knalpot sepeda motor yang meludahi udara sekitarnya, ia hanya bisa berdoa dalam hati semoga Tuhan melindunginya. “Saya putuskan untuk pulang saja ke rumah saat itu,” kenangnya.

Setelah sekitar 30 meter berjalan dari tempat kejadian, betapa terkejut-

nya Bah Udju saat melihat buntelan yang tadi dirampas para pemuda terse-but ada di pinggir jalan dalam kondisi isinya sudah berserakan. “Rupanya me-reka membuangnya karena isi buntal-an itu bukan barang berharga di mata mereka, tapi hanya buku dan majalah bekas,” ujar Bah Udju seraya tersenyum.

Kendati sebagian buku tersebut basah karena air hujan yang meng-genang di jalanan, Udju tetap tak tega untuk mengacuhkannya. Dengan hati-hati, ia pun memunguti satu persatu buku-buku yang berse rakan itu dan kembali membawanya pulang. “Buku-buku itu ibarat hidup saya, jadi harus saya rawat sebaik mungkin,” katanya.

Saat mengedarkan buku dan ma-jalah bekasnya, Bah Udju tidak per-nah menetapkan tarif resmi. Berapa-pun dibayar dia selalu menerimanya. Namun, menurutnya, kebanyakan buku dan majalahnya dipinjamkan se-cara gratis. “Teu nanaon, yang penting mereka mau baca, saya udah senang,” katanya polos.

Lalu dari mana ia menghidupi diri-nya dan keluarganya? Selain dari uang pensiunannya yang hanya Rp250.000/bulan, Bah Udju hanya mengandalkan pemberian dari para langganannya.” Ya tiap harinya, alhamdulillah selalu cukup buat hidup saya dan keluarga. Kadang hanya mendapatkan Rp 20.000,- atau Rp 30.000 atau malah hanya Rp 5.000,” ungkapnya seraya tersenyum.

FOTO

-FO

TO:

HEN

DIJ

O

Page 25: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

25VOLUME 12 TAHUN I

Soal rezeki ini, Bah Udju benar-benar pasrah kepada ketentuanNya. Pun saat anak-anaknya menyarankan ia untuk menentukan tarif penye-waan buku, Bah Udju langsung meno-laknya. Ia enggan melakukan itu sebab yakin tanggung jawab kerjanya adalah langsung kepada Tuhan. Karena itu, dia tidak ingin menyia-nyia kan tanggungjawab tersebut de-ngan menangguk keuntungan pribadi dari kegiatan yang dicintainya.

Sri Lestari (41), salah seorang pe-langgannya, menjadi saksi keteguhan tekad Bah Udju. Menurut ibu muda itu, Djudju melakukan kerjanya seolah tanpa mengenal kata lelah, “Mau hujan lebat, panas terik, dia mah terus nawa-rin buku dan majalah sampai ke pe-losok kampung-kampung,” ujar staf umum di balai desa Linggarsari tersebut.

Soal keuletan itu juga diakui oleh Tutang Hendra (46). Lelaki yang sejak muda sudah menjadi pelanggan Bah Udju itu kadang merasa malu dan

kagum kepada semangat Bah Udju. ”Saya kadang ngenes kalau melihat be-liau datang ke sini dengan kondisi basah kuyup atau bermandikan keri-ngat,” ujar lelaki yang saat ini menjabat Kepala Sekolah SD Linggarsari I itu.

Walau hidupnya terhitung sangat sederhana, Bah Udju pantang minta dikasihani. Selain keikhlasan dan ke-jujurannya, masyarakat Kecamatan Darangdan pun mengenal lelaki sepuh ini sebagai pribadi yang memiliki tekad kuat mencapai keinginan mulianya.

Untuk cita-citanya itu, tak jarang Bah Udju harus pulang hampir tengah malam. Dengan sepatu usang, baju lusuh dan tas bututnya, ia menyusuri hari-hari dalam sebuah pengabdian yang tak berbatas, “Saya begini karena saya ingin masyarakat di sini pintar dan hobi membaca,” katanya sambil tersenyum tulus.

Belakangan ini, Bah Udju berkeli-ling hanya seminggu dua kali. Bukan karena ia sudah merasa malas dan tak

bersemangat lagi, namun tak lebih ka-rena bahan-bahan bacaan yang ia punya sudah habis terbaca para pelang-gannya. “Yang saya butuhkan sekarang adalah buku-buku novel dan cerita buat anak-anak karena banyak pemi-natnya,” ungkapnya.

Rimbunan pohon karet menge-pung sebuah rumah sederhana di Desa Gunung Hejo, Purwakarta. Di bagian depan rumah yang dipenuhi tanaman obat dan sayur mayur itu, ri-buan buku dan majalah tergeletak, se-bagian sudah ditata rapi di dua rak buku. Kendati hanya barang-barang bekas, buku-buku dan majalah-ma-jalah itu adalah saksi bisu upaya mulia dari seorang pejuang tua. HENDIJO

Catatan dari Redaksi: Jika ada kawan-kawan yang berkenan menyum-bangkan apapun, terutama buku-buku novel dan cerita anak-anak, silakan kirim ke alamat ini: Bapak Djudju Djunaedi (Abah Udju) d/a Perpustakaan Saba Desa RT 10/ RW 03 Desa Gunung Hejo, Darangdan, Purwakarta.

Page 26: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

Doddy PriambodoEXPLORATION & DISCOVERY PROJECT DIRECTOR PT PERTAMINA EP

W A W A N C A R A

26 TAHUN I VOLUME 12

CARI MINYAK MAKIN SULIT

Page 27: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

27VOLUME 12 TAHUN I

DALAM jagat eks-plorasi Indonesia, nama Prof DR R.P. Koesoemadinata di-sebut dengan penuh takjub dan takzim.

Pengalaman dan pengetahuan Ketua IAGI periode - berada pada level tertinggi. “Pak Profesor dua kali seminggu buka praktek di EP,” ujar ujar Exploration & Discovery Project Director PT Pertamina EP, Doddy Priambodo. Pada kesempatan itu semua orang boleh menghadap, me-nanyakan setiap problem subsurface yang sedang dihadapi. Siapa pun bisa berkonsultasi, termasuk para fresh graduate yang baru bergabung.

Selain mendatangkan Profesor Koesoemadinata, Pertamina EP juga merekrut para ahli yang sudah malang melintang di sunia ekplorasi. “Baru-baru ini ada delapan expert baru yang kita rekrut” ujar Doddy. Semua itu dilakukan agar minyak dan gas yang tersembunyi di dalam perut bumi bisa ditemukan. “Dari ke hari mencari itu minyak itu semakin sulit. Kita hanya ingin memastikan setidaknya dari alurnya sudah kita lakukan dengan benar,” Doddy menegaskan.

Dengan upaya mendatangkan “para begawan” geologi, plus kerja keras para eksplorist Pertamina EP yang tak kenal lelah, Anak Usaha Pertamina ini terus membukukan temuan penting. Sebut saja, Benggala, Jati Asri, dan yang ter-akhir temuan di Pondok Mulya.

Bagaimana kinerja Eksplorasi?Kalau mengikuti RJPP, pertum-

buhan sekitar 6% atau kalau diang-kakan penemuan cadangan tahun ini harus dua kali dari total produksi. Tapi kalau berbicara aspirasi 2025 maka dua kali tidak cukup. Penemuan eksplorasi harus lebih, sekitar tiga sampai empat kali produksi 3-4 Nah. Jangankan bicara aspiasi 2025, memenuhi target RJPP saja tidak mudah, Mencari mi-nyak sekarang makin susah, baik sub-surface maupun perasional yang ber-hubungan dengan prizinan. Sedangkan dari subsurface, kita harus menghadapi

risiko yang berbeda dari biasanya ka-rena harus mene mukan play-play baru.

Alhamdulillah, dengan kerja keras semua, kalau mengacu ke RJPP sudah terpenuhi. saat ini kita sudah mencapai dua lebih sedikit Tapi kalau acuannya, aspirasi 2025 kita harus bekerja lebih keras lagi. Teman-teman ekplorasi harus mencari play-play baru yang besar, minimal cadangannya 10-20 MMBOE. Inilah yang menjadi challenge teman-teman

Dar semua WK yang dimiliki Pertamina, di daerah mana lagi yang potensial.

Kalau melihat petroleum system Sumatera Utara, Jambi, Jawa dan Irian berpotensi untuk temuan-temuan besar.

Di Sumatera Utara karena kita lama tak melakukan ekplorasi, pe-luangnya besar. Begitu eksplorasi di-lakukan langsung ketemu Benggala. Di Jawa, setelah Jati Asri kita menemu-kan gas yang lumayan besar di Pondok Mulya, cadangannya kurang lebih 10 MMBOE terambil kalau di tempatnya bisa sampai empat kali. Kita berharap eksplorasi Sumatera Utara dan Irian bisa mendongkrak cadangan kita.

Apakah Pondok Mulya akan langsung POP seperti di Benggala dan Jati Asri?

Trennya memang begitu. Tapi kita harus bicarakan dulu dengan Asset dan SKK Migas

Bagaimana dengan Irian?Selama ini belum kita garap serius.

Kita baru akan lakukan sekarang di Kawista dan Kuansu. Ini menjadi pintu masuk untuk membuka area yang lebih besar. Mudah-mudahan kita menemukan “big fi sh” di struktur baru untuk menambah sutruktur yang sudah ditemukan sebelumnya. Sepanjang 2005, sejak Pertamina EP berdiri sampai 2013, kita sudah men-emuakan sekitar 70 struktur.

Tren penemuan ekplorasi lebih ke gas dibandingkan minyak?

Play baru bergerak lebih dalam, migas cenderung ke dalam membuat kita cenderung menemukan gas. TA

TAN

AG

US

RS

T

27VOLUME 12 TAHUN I

Page 28: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

28 TAHUN I VOLUME 12

Indonesia Timur Indonesia yang pa-ling kaya dengan gas. Eksplorasi se-dikit demi sedikit mengarah ke sana, shifting to gas. Tetapi tidak melupakan play-play minyak yang masih ada se-perti di Jawa. Biaya memang lebih mahal, tapi mana ada bisnis migas yang murah.

Target pengeboran tahun ini berapa?

Dari target dua belas pengeboran. dua tidak terlaksana. Penyebabnya overlap dengan perusahaan batubara. Secara prinsip sudah dicapai kesepa-katan. Cuma, kita harus memotong topografi untuk jalan sehingga tidak terganggu hilir mudik batubara. Kita masih hitung karena cost-nya ternya-ta mahal. Satu lagi sedikit terhambat karena berada di hutan taman pro-duksi. Sebentar lagi rampung. Urusan dengan pemerintah lebih gampang dibandingkan dengan swasta.

Pertengahan tahun, kita meng-usulkan penambahan lima pegeboran baru. Yang sudah pasti terlaksana dua buah. Jadi minimal tahun ini sama dengan target semula, yakni 12 pengeboran.

Bagaimana dengan rencana survey 3D?

Rencananya tahun sekitar 2.000 km2. Masih di Sumatera dan Jawa,

baru tahun depan kita mulai melaku-kan 3D di Irian, pokoknya kita buka dari Sabang Sampai Merauke.

Kita masih di Sumatera dan Jawa. Tahun depan Kuansua, Kamudan, Selawatyi, Bintuni, buka dari Sabang sampai Marauke. Rencananya tahun ini 2000 km2. Mudah-mudahan bisa mendongkrak, cadangan kita.

Dengan pekerjaaan yang se-makin banyak SDM gak masalah?

Dari sisi jumlah sebenarnya sa-ngat kurang. Karyawan di bagian eksplorasi itu hanya 140 orang untuk mengurusi wilayah dari

Sabang-Merauke Dibandingkan de-ngan perusahaan migas, personalia Pertamina EP memang sangat ramp-ing. Misalnya ONWJ yang wilayahnya hanya di Jawa Barat, untuk tenaga Geofi sika-nya saja ada sekitar 16 orang. Tapi sejauh ini, semua peker-jaaan tertangani. Semua total football, termasuk Fungsi lain. Pembebasan lahan, misalnya kita dibantu Fungsi L&R. SKK Migas juga sangat mem-back-up kita. Selain sama-sama dimiliki negara, satu-satunya per-usahaan minyak yang trennya naik ya Pertamina. Kita semua all out. Keberhasilan eksplorasi adalah keber-

hasilan tim, bukan individu.Tantangan Eksplorasi apa?Tantangan utama dari sisi per-

izinan. Kalau tantangan subsurface bisa diselesaikan dengan penge-tahuan dan pengalaman. Untuk memperkuat ekplorasi, beberapa senior yang mumpuni kita tarik, termasuk minta bantuan Profesor Koesoemadinata yang dua minggu sekali rutin datang ke EP. Dengan be-liau, kita berdiskusi dari pagi sampai sore.

Insya Allah tim kita strong, Dari sisi scientifi c, keputusan daerah

W A W A N C A R A

28 TAHUN I VOLUME 12

FOTO

-FO

TO: T

ATA

N A

GU

S R

ST

Insya Allah tim kita strong, Dari

sisi scientifi c, keputusan daerah

mana yang harus dibor bisa dipertangung-

jawabkan. Minimal fl ow-

nya benar.

Page 29: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

29VOLUME 12 TAHUN I

mana yang harus dibor bisa diper-tangungjawabkan. Minimal fl ow-nya benar.

Sukses rasio EP berapa?Sekitar 70% sampai 80%. Seba-

gian mencibir, sukses rasio besar karena EP bermain di in between fi eld. Kita juga menyadari itu. Tapi gimana lagi, selama potensinya masih ada. Ke depan untuk me-nemukan play-play baru, tentunya kita pun siap untuk eksplorasi di lokasi-lokasi yang masih perawan. Termasuk di off shore. Risikonya, sukses rasio akan turun. Tapi kita harapkan terkompensasi oleh temuan-temuan baru. Hanya de-ngan begitu perusahaan bisa terus tumbuh.

Dari sisi kompetensi, sudah siap eksplorasi di off shore?

Sebetulnya sama saja dengan ekplorasi di onshore, cuma mate-rialnya yang lebih spresifi k. Kita juga punya pengalaman untuk bermain di off shore, seperti X-Ray di Indramayu. Tahun 2016, kita akan mulai eksplorasi di off shore, di Gelagah Kambuna. Ini sebelumnya wilayah TAC Salamander yang se-telah terminasi, kita kelola sendiri. Potensinya masih besar terutama di lapisan yang lebih dalam.

DODDY PRIAMBODO sudah puluhan tahun berkarir di ekplorasi. Dari perjalanannya

yang panjang itu, dia bisa me-nyimpulkan eksplorasi hanya akan sukses jika tim solid. “Untuk eksplorasi gak ada in-dividu, gak ada jagoan sendiri,” ujarnya. Semangat kerjasama itu terus dipupuk sejak me-reka masuk Pertamina EP. “Kita tak beda-bedakan perempuan atau laki-laki. Semua kita per-lakukan sama,” Dari sekitar karyawan ekplorasi, di antaranya perempuan.

Untuk sampai pada tahap “siap pakai”, menurut Doddy, berdasarkan pengalamannya dibutuhkan sekitar empat tahun. “Tapi sekarang mungkin bisa lebih cepat. Anak-anak seka-rang kan pintar,” ujar Doddy. Kalau basic knowledge-nya kuat, skill bisa dengan mudah diasah. Sekadar contoh dari lima belas fresh graduate, semuanya ber-IPK di atas 3,5. Bahkan ada yang 4 dari skala empat.

Untuk sampai pada tahap matang, ada delapan keahlian yang harus dimiliki seorang eksplorist, Tiap keahlian itu punya cabang lagi sendiri-sendiri. Perusahaan menyiapkan berbagai kursus untuk diikuti karyawan agar mencapai level yang diinginkan. “Tinggal seka-rang karyawannya mau tidak. Kalau tidak, ya harus siap kalau ketinggalan gerbong,” Doddy menambahkan.

Ia menyadari selalu ada kemungkinan karyawan yang sudah dididik dibajak perusa-haan lain. “Ya kita usahakan bagaimana mereka senyaman mungkin di sini,” ujar Doddy. Barangkali karena itulah, ia tak pernah rewel jika karyawannya membuat berbagai komunitas hobi. Malah kegiatan tersebut di-fasilitasi perusahaan, mulai dari klub fotografi , bowling sampai futsal. “Dulu saat masih di Lantai 22 malah ada klub Tamiya. Lengkap dengan track-nya,” kata Doddy. Kini bagian Explorasi me-nempati Lantai 17.

Pertamina EP juga membu-ka dual career path, jalur struk-tural dan profesional. Dulu salah satu yang memicu kepin-dahan itu di level senior karena merasa mentok karir. Jabatan direktur sangat terbatas, pa-ling hanya beberapa orang. “Sekarang di jalur profesional dibuka sampai selevel direktur,” ujar Doddy

Segala ikhtiar untuk menga-mankan SDM, menurut Doddy, cukup berhasil. Setidaknya dari sedikitnya karyawan yang keluar pindah ke perusahaan lain. Yang sudah terlanjur ke luar malah kerap menelpon untuk melepas kangen. “Katanya, di sini lebih guyub,” ujar Doddy ngakak. Dengan susasana guyub itu, Bagian Eksplorasi menatap masa depan dengan optiimistis. “Kita targetkan pada 2025 seluruh area sudah well explore,” Doddy menegaskan.

29VOLUME 12 TAHUN I

MENJAGA KERJASAMA TIM

Page 30: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

SEPASANG mata memandang di sebuah jeruji besi, bertanya, lalu tertawa lepas setelah lawan bi-caranya menjawab, sekilas tak ada yang berbeda dari adegan itu, tapi bila disimak itulah dialog an-

tara musik dan lagu yang tidak beiringan, itulah peman-dangan di Yayasan Keris Nangtung.

Seperti tercermin pada namanya --Keris Nangtung-- dalam bahasa Sunda berarti Keris Berdiri, tentu bukan urusan mudah membuat keris itu bisa tegak berdiri, tak hanya menuntut kemampuan tingkat tinggi seorang mpu pembuat keris, dan hanya seorang pendekar sakti lah yang bisa melakukannya.

Tapi itu yang coba dilakukan di sebuah bangunan di bekas terminal Cilembang, Tasikmalaya, Jawa Barat. Di

tempat ini para penderita kelainan jiwa yang selama ini berkeliaran di jalan-jalan, bebas, tak ada yang mengu-rusnya, diboyong dan ditampung di yayasan Keris Nangtung.

Mereka “diobati” dengan dimulai dimandikan, bahkan kalau perlu dirantai kedua kakinya agar bisa diisolir dan tidak kemana-mana, dan lambat laun dengan pendekatan kasih sayang, rantai pun dilepas, mereka berbaur dengan sesama penghuni.

Bukan persoalan mudah tentunya, tetapi tak akan pernah ada jalan buntu di bumi ini, itu lah keyakinan yang tertanam di para relawan yayasan ini, mereka bertekad “memanusiakan” orang-orang yang selama ini dianggap adanya sama dengan tidak adanya itu.

Foto: Hari MaulanaNaskah: Tatan Agus RST

R A N A

30 TAHUN I VOLUME 12

Di sebuah Terminal Bekas

Page 31: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

31VOLUME 12 TAHUN I

Page 32: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

32 TAHUN I VOLUME 12

R A N A

Page 33: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

33VOLUME 12 TAHUN I

Page 34: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

34 TAHUN I VOLUME 12

Mereguk keindahan Venesia, menikmati

surga renaissance Florence, digenapkan

mahakarya arsitektur Roma.

KURANG lebih satu se-tengah jam, AirOne yang saya tumpangi dari Praha, Prague mendarat di Bandara Internasional Venisia,

Venice Marco Polo (VCE). Di depan pintu keluar airport, saya membolak-balik lembaran booking tempat saya menginap, mempelajari kembali rute menuju kearah penginapan saya dan menahan senyum ketika membaca kembali yang tertulis di rute itu, “Pay attention or you may end up swimming here.” Mohon perhatian, jika tidak, anda bisa berenang untuk bisa sampai

W I S A T A

CERITA TIGA KOTA

Oleh: Juhri Selamet

kesini (penginapan). Bukan rahasia umum lagi, Venesia adalah kota air yang terhubung melalui kanal-kanal atau lebih terkenalnya dengan sebut-an, Gondola.

“Hello Sir, how can I help you?” di-sambut ramah dengan aksen kental khas Italia ketika saya membeli tiket layanan bus ATVO ke Venesia Piazzale Roma. Sebuah port dermaga untuk menuju ke pusat Venisia.

Lanskap Kota Venesia

Piazza San Marco yang terendam air.

Page 35: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

35VOLUME 12 TAHUN I

Giudecca. Diatas ferry ini, disuguh-kan landscape kota Venisia dengan kekuatan ekonomi utama maritim dan pariwisata.

Piazza San MarcoPagi pertama di Venisia, saya me-

ngunjungi pulau yang berhadapan de-ngan Giudecca Island, San Marco dan mengunjungi Piazza San Marco atau juga dikenal dengan sebutan St. Mark’s Square. Piazza san Marco adalah alun-

alun utama di Venisia. Perluasan dari Piazza San Marcp menuju laguna di sudut tenggara dan membentuk pusat sosial, agama dan politik Venesia dan biasanya dianggap bersama-sama.

Piazza San Marco letaknya tidak jauh dari atas permukaan laut dan jika terjadi Acqua Atla”air tinggi” dari gel-ombang badai Laut Adriatik atau pun hujan deras, maka alun-alun ini sangat cepat tergenang banjir. Air mengalir ke saluran air di Piazza berjalan langsung ke Grand Canal. Ini adalah hal biasa tapi, ketika laut tinggi, ia memiliki efek sebaliknya, dengan air dari laguna akan merangsek naik ke alun-alun.

Menuju FlorenceSetelah merasa cukup puas menje-

lajahi Venisia, saya membeli tiket kereta Trenitalia menuju kota tujuan saya selanjutnya, Florence. Dengan jarak tempuh kurang lebih 2 jam, saya sampai di Florence, kota capital di re-gional Tuscany, Provensi Firenza. Kota ini dibelah oleh sungai Arno di kaki perbukitan Apennine.

Sebagai salah seorang traveller yang sangat menikmati karya-karya Renaissance , Florence seperti surga bagi saya, Florence ini merupakan tempat kelahiran Renaissance, sejak abad ke-14 sampai 16, Florence (Firenze) dikenal sebagai pusat buda-ya, ekonomi dan keuangan penting di Italia dan Eropa sehingga dijuluki “Athena di Barat”.

Firenze dianggap sebagai kota pelopor kebangkitan seni budaya Italia. Karya sastra yang lahir dari sas-trawan besar asal Firenze seperti Dante, Boccaccio, dan Petrarch, ditulis

Per jalanan menuju Venesia Piazzale Roma ini memakan waktu sekitar 20 menit dengan harga tiket € 6 untuk sekali jalan, untuk tiket PP (pulang pergi) sebesar € 11. Setibanya di Piazzale Roma, saya berjelan ke halte Vaparetto untuk naik vaporetto (Ferry) bernomor 2 ke Giudecca Island dan turun di halte Zitelle. Sekitar 30 menit, per-jalanan saya naik Ferry menuju tem-pat saya menginap di pulau

Il Duomo Florence

Gereja St Mary Roma Gondole Port Venice

Lukisan di Kubah Il Duomo

Interior Il Duomo

Page 36: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

36 TAHUN I VOLUME 12

dalam dialek Toscana yang kemudian berkembang menjadi bahasa Italia modern.

Sebagian besar orang-orang yang berperan dalam perkembangan Renaissance banyak lahir di Firenze seperti Giotto, Luca della Robbia, Botticelli, Verrocchio, Fra Angelico, Leonardo da Vinci dan Michelangelo. Tokoh-tokoh asal Firenze lain yang berpengaruh dalam berbagai bidang antara lain Brunelleschi (arsitek),

Donatello (pematung), dan Mosaccio (pelukis). Machiavelli dan Guicciardini yang merupakan bapak politik dan se-jarah moderen juga lahir di sini.

David (Michelangelo) Pertemuan saya dengan traveller

dari San Francisco, mengantarkan saya ke The Accademia, tempat pa-tung asli David di pertontonkan untuk pengunjung. Dia sempat memberi peringatan, “If you want see the Orginal

W I S A T A

David, you have to go to Th e Accademia. There’s some Davids in Florence, the Original one is in the Accademia”. David adalah sebuah patungmasterpiece pada abad Renaisans yang dibuat an-tara tahun 1501 sampai tahun 1504 oleh seniman Italia, Michelangelo. Patung ini terbuat dari marmer dan memiliki tinggi 5.17 meter (17 kaki) . Patung ini fi gure dari pahlawan David yang ada di Alkitab, yang saat ini men-jadi subject seni favorite di Florence yang kemudian belakang menjadi symbol kota Firenze. Keistimewaan dari David dapat dilihat dari ketelat-enan Michelangelo yang begitu detail secara anatomy dengan penuh ema-sional. Hal yang disayangkan bagi pe-ngunjung biasa, tidak diperbolehkan mengambil gambar.

Trevi Fountain Roma

Suasana di Trevi Fountain Roma

Mini Toko Souvenir di Venesia yang buka hingga malam hari.

Page 37: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

37VOLUME 12 TAHUN I

Il DuomoIl Duomo, Florence Cathedral,

atau juga dikenal dengan Th e Basilica di Santa Maria del Fiore adalah gereja utama Florence, Italia. Dibangun pada tahun 1296 dengan gaya Gothic dan di desain oleh Arnolfo di Cambio dan penyelesaian struktural di tahun1436 dengan kubah yang direkayasa oleh Filippo Brunelleschi. Eksterior Basilika dihadapkan dengan panel marmer polikrom dalam berbagai nu-ansa hijau dan merah muda berba-tasan dengan putih.

Kompleks Katedral, terletak di Piazza del Duomo, termasuk Baptistery dan Giotto Campanile. Tiga bangunan merupakan bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO yang meliputi pusat bersejarah Florence dan merupakan daya tarik utama bagi wisatawan yang mengun-jungi Tuscany. Basilika ini merupakan salah satu gereja terbesar di Italia, dan sampai pengembangan bahan struk-tural baru di era modern yang kubahn-ya terbesar di dunia.

Bermalam di RomaDari Florence, saya kembali naik

Kereta Api Trenitalia menuju Roma.

Roma dalam perencanaan saya, me-rupakan kota penutup perjalanan se-cara keseluruhan di Eropa. di Itinerary yang saya buat sendiri, saya memiliki waktu selama 3 hari di Roma. Dan, harus saya akui, sangat-lah tidak cukup.

Mengunjungi ColosseumJika Indonesia memiliki pening-

galan bersejarah seperti Borobudur, maka Itali memiliki Colosseum yang merupakan peninggalan bersejarah berupa arena gladiator, dibangun oleh Vespasian. Tempat pertunjukan yang besar berbentuk elips yang di-sebut amfi teater atau dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre, yang termasuk salah satu dari Enam Puluh Sembilan Keajaiban Dunia Pertengahan. Situs ini terletak di kota kecil di Italia, Roma, yang didirikan oleh Walikota Vespasian pada masa Domitianus dan disele-saikan oleh anaknya Titus, dan men-jadi salah satu karya terbesar dari arsitektur Kerajaan Romawi yang pernah dibangun. Kolosseum diran-cang untuk menampung 50.000 orang penonton.

Trevi FountainTrevi Fountain, di Itali disebut

Fontana di Trevi adalah air mancur di distrik Trevi di Roma, Italia, dirancang oleh arsitek Italia Nicola Salvi dan dise-lesaikan oleh Pietro Bracci. Berdiri 26,3 meter (86 kaki) tinggi dan 49,15 meter (161,3 kaki), Trevi Fountain ini air mancur Baroque terbesar di kota dan salah satu air mancur paling terkenal di dunia. Air mancur telah muncul dalam beberapa film terkenal, termasuk Federico Fellini La Dolce Vita, dan me-rupakan daya tarik wisata yang popu-ler. Trevi Fountain ini juga memiliki mitos yang mana jika pengunjung me-lemparkan uang koin ke fountain de-ngan menyebutkan harapan, maka ha-rapannya akan terkabul.

Setelah menghabiskan waktu 6 hari di 3 kota Itali, saya mengemas tas backpack saya dan menuju Rome Fiumicino Airport untuk pulang ke Indonesia. Tentu ada banyak tempat yang masih terlewatkan dan sangat ingin saya kunjungi di Italy, Milan Salah satunya. Saya sangat ingin meli-hat langsung the Last Supper karya Da Vinci di Milan.

Mungkin nanti saya akan kembali menjelajahi Itali.

Senja di Colosseum

Page 38: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

38 TAHUN I VOLUME 12

ANYAMAN TEPAS PAYA BEDI

C S R

Selain memberikan manfaat ekonomi, tepas pelepah sawit berkontribusi pada

lingkungan dengan menahan CO2.

Page 39: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

39VOLUME 12 TAHUN I

DERU mesin pemotong itu tak menggen-tarkannya. Ia malah sempat bercanda dengan temannya saat memasukkan seikat pelepah sawit untuk dipotong se-suai dengan ukuran yang dibutuhkan. Sebelumnya, limbah yang biasanya diba-

kar itu diraut dengan mesin peraut supaya ketebalan-nya sama. ”Awalnya kami deg-degan juga pakai mesin, tapi lama-lama biasa juga,” ujar Efi ka Jana, tahun.

Begitulah ibu-ibu di Paya Bedi, Dusun Bakti, Kabupaten Aceh Tamiang. Di sela-sela kesibukan urusan domestik, beberapa hari dalam seminggu mereka menyempatkan membuat anyaman tepas. Biasanya kerajinan ini dipakai untuk plafond ataupun dinding rumah.

Jika di tempat lain, misalnya di Jawa memakai material bambu di sana dipakai pelepah sawit. Di Aceh Tamiang meski dijadikan logo Pemerintah Kabupaten, bambu sudah hampir punah. Ibu-ibu pun kemudian beralih ke pelepah sawit yang memang berlimpah di situ.

Tak susah menjumpai kebun sawit di Aceh Tamiang. Dalam sejarahnya, sawit merupakan penggerak utama roda perekonomian daerah tersebut. Di sana lah tercatat, perkebunan sawit pertama di Indonesia yang dikembangkan pengusaha Belgia, dengan waktu yang hampir bersamaan dengan pengusahaan minyak di

Rantau pada 1928.Salah satu kawasan perkebunan sawit terdapat di

Paya Bedi. Pelepahnya bertebaran di mana-mana. Itulah yang coba dimanfaatkan Efi ka Jana dan kawan-kawan. Bersama dengan sepuluh ibu lainnya, sejak Agustus 2013, Efi ka mulai belajar menganyam tepas, mulai dari memilah pelepah sawit, kemudian menyiapkan agar siap dianyam dengan mesin peraut dan pemotong. Tak lama belajar, mereka pun mulai menjualnya. Dari anyaman sederhana, kini mereka sudah terampil membuat aneka motif, seperti motif wajik. Semakin rumit sebuah motif, harga tepasnya makin mahal.

”Untuk ukuran 2x2 m, kalau anyaman biasa Rp 40 ribu, yang wajik bisa sampai Rp 50 ribu,” ujarnya. Untuk satu lembar tepas dibutuhkan enam pelepah sawit yang dibeli Rp 15.000. ”Bahan baku pelepah sawit di sini berlimpah. Dulu malah dibakar begitu saja,” ujar Efi ka.

Puluhan lembar sudah berhasil dijual. Semua penjualan itu dicatat sebagai penghasilan kelompok. Untuk anyaman tepas ini, para perajin menyatukan kreativitasnya dalam kelompok ”Karya Muda”. ”Biar semangatnya muda terus,” ujar Efi ka yang dipercaya oleh teman-temannya untuk mengetuai ”Karya Muda”. Wanita lulusan SMA ini punya mimpi besar, tak sekadar tepas, kelompoknya bisa menghasilkan produk lain yang lebih simple dan mudah dibawa, seperti lampu, piring,

FOTO

-FO

TO: T

ATA

N A

GU

S R

ST

Page 40: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

40 TAHUN I VOLUME 12

C S R

Memanfaatkan limbah pelepah sawit, mereka bekerjasama dari kegiatan memotong, meraut, dan menganyam pelepah sawit.

penutup nasi, dll. ”Nanti kita datangkan instrukturnya,” Efi ka menambahkan.

Karya Muda adalah potret sinergi pemberdayaan masyarakat. Bengkel kerja, misalnya berasal dari sumbangan PNPM. Tempat berukuran 6x10 meter ini sekaligus berfungsi sebagai gedung serba guna yang bisa difungsikan untuk berbagai keperluan warga. Sementara Dinas Tenaga Kerja Aceh Tamiang menyumbangkan mesin peraut, sedangkan Pertamina EP Field Rantau sebagai inisiator program, selain menyumbangkan mesin pencacah dan mesin potong,

juga melakukan pendampingan dengan mengggandeng rumah zakat.

Kerajinan tepas dipilih untuk dikembangkan di Paya Bedi karena secara turun-temurun sudah ada yang memanfaatkan pelepah sawit untuk anyaman tepas. Dibandingkan dengan bambu, material pelepah sawit punya beberapa kelebihan, antara lain lebih liat sehingga tidak mudah patah. Kelemahannya tak tahan oleh air.

Yang jadi concern Pertamina EP Field Rantau di Paya Bedi yang memang dikelilingi kebun sawit, pelepah sawit selama ini dimusnahkan dengan dibakar,

FOTO

-FO

TO: T

ATA

N A

GU

S R

ST

Page 41: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

41VOLUME 12 TAHUN I

Tak bisa dipenuhi karena terlalu banyak, sekitar 3 ton per bulan. Padahal produksi pakan Karya Muda baru beberapa ratus kilo saja.

Dalam hitung-hitungan Pertamina EP Field Rantau, dalam satu tahun bisa memproduksi sekitar 423 keping dengan penghasilan rerata anggota sebesar Rp 1.800.000. Ini dihasilkan dari sekitar 129,6 ton pelepah sawit. Selain memberikan manfaat eonomi, kerajinan tepas juga ikut berkontribusi pada pengurangan pemanasan global. Dengan tidak dibakarnya limbah pelepah sawit, terjadi pengurangan 21 ton CO2.

Tentunya ini akan menambah beban pencemaran karena pembakaran itu melepaskan CO2 ke udara. Untuk itulah, pengembangan kerajinan tepas ini didesain untuk zero limbah. Sisa hasil rautan, lidi, dan, sisa pelepah yang tak terpakai dimasukkan mesin pencacah berkali-kali kemudian difermentasi untuk dijadikan makanan ternak.

Untuk sementara, dipakai ternak di kampung situ, tapi kalau produksinya banyak, bisa dijual ke luar. Pasar tak akan kekurangan. Pernah ada permintaan dari tetangga kabupaten, untuk dipasok pakan secara rutin.

Page 42: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

42 TAHUN I VOLUME 12

L E N S A A S E T

SAMARINDA – Field Manager Sangasanga Hanief Jauhari menyebut Struktur Under Mahakam Muara (UMM) seba-gai raksasa yang sedang tidur. Selama ini, belum disentuh. Padahal potrensinya luar biasa. “Berdasarkan hasil peneli-tian tim geologi, potensi di UMM ini sangat besar,” ujarnya.

Keyakinan itu mulai terbukti. Melalui pengeboran sumur MRA-1065 (UMM-01) yang ditajak pada tanggal 10 Agustus 2014 dengan menggunakan Rig D-700/26 milik PDSI, berhasil membuktikan adanya potensi migas di bawah sungai Mahakam.

Geologist Asset 5 mengungkapkan bahwa sumur MRA-1065 (UMM-01) diproduksi dari lapisan B-0, perforasi pada interval 366-372 MKU pada tanggal 12 Oktober 2014.

“Saat ini, sumur MRA-1065 (UMM-01) diproduksikan menggunakan ESP dan menghasilkan minyak sebesar 148 BOPD, dialirkan ke SP Muara-1”, ungkap tim Geologist Asset 5.

Sumur MRA-1065 (UMM-01) yang berada di Samarinda merupakan sumur pertama yang berhasil membuktikan adanya potensi migas di bawah sungai Mahakam.Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1897, data-data yang dimiliki tentang potensi migas di bawah sungai Mahakam sangatlah minim. Keberhasilan pembuktian adanya potensi migas tersebut merupakan kerjasama tim yang solid dan buah pemikiran out of the box dari rekan-rekan muda PEP di Aset 5”.

Rencana untuk tahun anggaran 2014-2015, akan dibor enam sumur “Saat ini satu sumur untuk percobaan, jika

hasilnya bagus akan dilanjutkan pengeboran lima sumur lagi,” ujarnya. Tiap sumur diproyeksikan bisa berproduksi sekitar 200 barrel per hari. Jadi total akan ada penam-bahan produksi dari kawasan Samarinda sekitar 1200 BOPD. Angka ini merupakan target minimal, bisa saja lebih, Tak mustahil beberapa sumur potensial sanggup menghasilkan minyak bumi hingga 4000 barel per hari.

Jika prediksi ini betul-betul, Produksi Sangasanga tentunya akan berlipat-lipat dari sekarang. Selain struk-tur UMM, Field Sangasanga sedang mengintensifkan pe-ngeboran di struktur Louis & Noni yang terbukti me-ngandung cadangan hidrokarbon yang besar.

Pengeboran di UMM ini menggunakan teknologi ter-baru karena bentuk pipa akan menyamping atau berada tepat di bawah Sungai Mahakam. “Biasanya hanya verti-kal saja, karena sumber minyak berada di bawah Sungai Mahakam, dan mesin pengemboran berada di darat. Jadi harus vertikal kemudian horizontal ke samping,” ujar Hanif Jauhari.

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang mengaku bang-gai, setelah dipegang Pertamina EP, hasil pengeboran sumur bisa meningkat. “Anak bangsa jika diberi kesem-patan, bisa berkarya lebih baik,” sebutnya.

Diharapkan Field Sangasanga bisa meningkatkan pendapatan daerah. Pada 2013 Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil (DBH) dari kegiatan Hulu Migas sudah menca-pai Rp 451,5 miliar, masing-masing dari minyak bumi sebesar Rp 334,1 miliar dan gas bumi sebesar Rp 117,3,” harap Jaang. Dana inilah yang digunakan untuk melaku-kan pembangunan berbagai sektor di Samarinda. Seperti infrastruktur, sosial, kesehatan, pendidikan den beberapa sektor lain. “Multi player eff ect dangan baik dan positif bagi kemajuan Samarinda,” sebutnya. LR99/DENI KP

Manajemen Sangasanga Field bersama dengan jajaran pemerintahan kota Samarinda di lokasi penajakan sumur UMM-01.

RAKSASA MULAI MENGGELIAT

Setelah Louis& Nonni, Field Sangasanga mulai menggerakkan bor di struktur Under Mahakam Muara. Disebut-sebut menyimpan cadangan hidrokarbon potensial.

Page 43: EnergiaPEP Edisi 12.pdf
Page 44: EnergiaPEP Edisi 12.pdf

pep.pertamina.com

Safetyis

Everybody’s Business