energia 6 tahun ii .pdf

16
Menuju Operational Excellence Direktur Utama Pertamina EP, Adriansyah. Keduanya pun sepakat bahwa jangan karena ingin mencapai target yang ditetap- kan perusahaan kemudian mengabaikan prinsip-prinsip dasar keselamatan dan kese- hatan kerja. Kesalamatan kerja adalah dasar dan “kitab suci” yang harus menjadi pegangan setiap karyawan Pertamina EP juga kontraktornya. Ardiansyah menegaskan, salah satu ciri perusahaan ke- las dunia adalah beroperasi se- cara efektif, esien serta didu- kung oleh peralatan operasi yang handal dan memenuhi seluruh kriteria keselamatan. Keselamatan tersebut meli- puti keselamatan pekerja, fa- silitas maupun lingkungan. ”Ini adalah keselamatan operasi fundamental di Pertamina EP,” tandasnya. Lebih lanjut ia mengata- kan, keselamatan operasi fun- damental merupakan salah satu sub elemen dari elemen kese- lamatan operasi yang tertuang di dalam 14 elemen utama op- erational excellence. ”Konsep operational excellence untuk menuju Pertamina EP kelas du- nia adalah beroperasi dengan selamat, berproduksi secara optimal serta memiliki fasilitas operasi yang handal,” urainya. Menurutnya lagi, ma- sih banyaknya kecelakaan yang terjadi dalam operasional usaha minyak dan gas bumi di Indonesia, baik kecelakaan fa- tal, berat, sedang dan ringan karena mengabaikan 7 ele- men keselamatan operasi fun- damental. Pelaksanaan operasi fundamental untuk memastikan setiap individu yang bekerja di Pertamina EP, pulang ke rumah dengan selamat setiap harinya. “Penerapan dan pelak- sanaan 7 elemen keselamat- an operasi fundamental yang benar dan konsisten akan membantu meningkatkan pro- duktivitas operasi,” ungkap Anca, sapaan akrabnya. Untuk lebih menggairahkan pelaksa- naannya di lapangan, diberikan penghargaan Pertamina EP Operational Excellence kepada fasilitas produksi terbaik da- lam menjalankan keselamatan operasi fundamental. Fasilitas Terbaik Utama 1 diberikan kepada SPG Musi Barat Field Pendopo-Asset 2. Kemudian Field Rantau-Asset 1 serta Field Subang Asset 3 mendapatkan dua pernghar- gaan (lihat berita tetkait hala- man 14). Para penerima penghargaan ”Pertamina EP Operational Excellence” yaitu Asset-Asset Pertamina EP penyedia fasilitas produksi terbaik dalam menjalankan keselamatan operasi fundamental di dalam kegiatan berproduksi. R uang pertemuan di lantai 3 podium, pada 26 Juni 2014 lalu dipenuhi ratus- an karyawan Pertamina EP. Layar raksasa di depan po- dium memperlihatkan karya- wan Pertamina EP lainnya dari berbagai lapangan di selu- ruh Indonesia, turut serta da- lam townhall meeting tersebut, meski melalui video conference. Dalam pertemuan rutin tersebut terlihat bahwa, komu- nikasi menjadi bagian vital da- lam kegiatan di industri migas. Komunikasi dilakukan untuk menyatukan visi dan cara pan- dang dalam merengkuh tujuan perusahaan. Tanpa komuni- kasi yang baik dan intens de- ngan seluruh karyawan, target dan tujuan perusahaan susah mendapatkan hasil terbaik. Dalam kesempatan terse- but, berbagai persoalan disam- paikan. Pimpinan Pertamina EP juga bisa mendapatkan in- formasi terkini terkait peristiwa dan kegiatan yang terjadi di seluruh lapangan operasional Pertamina EP. Pun demikian, klarikasi dan kebenaran infor- masi bisa langsung digali dari sumbernya, sehingga menjadi terang benderang dan ber- bagai solusi serta jalan keluar diberikan. Hadir dalam pertemuan di pekan terakhir bulan Juni ter sebut, hadir Muhammad Husen, serta jajaran pimpinan Pertamina EP. Dalam kesem- patan tersebut Husen menga- takan bahwa Pertamina EP memiliki peran yang sangat penting dan memberi kontribu- si besar terhadap perseroan. Secara nasional, kontri- busi Pertamina EP terhadap produksi minyak dan gas na- sional juga signifikan. Untuk terus meningkatkan kontri- businya, Husen berpesan ke- pada seluruh insan Pertamina EP untuk berpikir, menemukan sumber-sumber minyak di luar kebiasaan yang jamak selama ini dilakukan. Hal se- nada juga disampaikan oleh MEMANFAATKAN AIR UNTUK LISTRIK HARGA MATI ZERO ACCIDENT MEMACU KESELAMATAN FUNDAMENTAL 2 10 14 16 Halaman EDISI NO. 06 TAHUN II monthly Berkah Jati Asri J ika benar kemauannya, maka terbukalah jalan. Ungkapan bijak itu pas disematkan kepada tim Appraisal Project Jawa 2 yang menemukan sumber minyak dan gas baru di sumur Jati Asri, wilayah Asset 3, Field Subang. Mereka menemukan sumber migas dengan cara yang tidak biasa, berikhtiar tanpa putus asa, disertai usaha sungguh-sungguh mempelajari kondisi sum- ber migas di perut bumi. Lebih jauh lagi, ada komit- men yang kuat untuk memberi kontribusi kepada perusahaan juga kepada negara. Melalui stratigrac play, sebuah dalam pola menemukan cadangan migas, Pertamina EP berha- sil menambah pundi harta karunnya. Ini merupakan inovasi melepas pakem lama menemukan sumber migas, yang biasa memakai pendekatan structural play. “Ilmunya (stratigrac) sudah ada, namun be- lum pernah dipakai sebelumnya di sana,” demikian ungkap Indra Prasetya, VP Eksplorasi Pertamina EP mengomentari pola penemuan migas di Jati Asri (li- hat rubrik wawancara halaman 16). Sumur Jati Asri-01 (JAS-01), sukses menam- bah produksi migas Pertamina EP. Kabar gembira ini menyusul selesainya program Put on Production (POP) sumur Jati Asri-01 pada 20 Juni 2014 lalu. Kesuksesan ini adalah kelanjutan kado akhir tahun, dimana pada Desember 2013 lalu, sumur JAS-01, selesai dilakukan eksplorasi. Sumur yang mulai di-Work Over pada 26 Mei 2014 ini berhasil diproduksikan dari zona DST#3 pada lapisan TAF (interval 2776-2782 m) sebe- sar 642 BOPD (jepitan 7 mm) dengan mengalir- kan produksi minyak melalui ow line 6” sepanjang 3300 meter yang dihubungkan ke fasilitas produksi eksisting trunk line minyak 8” Cilamaya –Balongan. Pengeboran sumur yang yang mulai ditajak pada 5 Agustus 2013 ini, menghasilkan sumber daya migas sebesar 67 MMBOE (RR) dan merupa- kan sumber daya migas terbesar. Sumur Jati Asri merupakan salah satu su- mur yang masuk dalam skenario atau status quick win (1-2 tahun), selain sumur Tegal Pacing juga Benggala. Pertamina EP membagi tiga skema atau status untuk struktur sumber-sumber migas. Selain quick win, ada juga mid term (2-3 tahun) dan juga long term (3-5 tahun). Betul kata Defrian Basya, Subang Field Manager bahwa keberhasilan penambahan produk- si dari sumur JAS-01, merupakan buah dari kerja keras semua pihakbaik internal maupun eksternal, khususnya tim Asset 3 Field Subang. Termasuk di dalamnya kontribusi Tim Funelling Pertamina EP yang merestui pola baru di lapangan lama untuk menemukan sumber minyak ”Ini adalah keberhasilan kita bersama, kita wa- jib bersyukur dan terus berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk PT Pertamina EP khususnya Field Subang,” tutur Defrian. Field Subang sendiri hingga bulan Juni 2014 (Year to Date) telah berhasil memproduksi minyak sebesar 1.406 BOPD atau 86.8 % dari target sebe- sar 1.619 BOPD. Jejak: Asset 4: Lintas: Target produksi jangan mengabaikan prinsip- prinsip dasar keselamatan dan kesehatan kerja. Manajemen PT Pertamina EP terus mendorong pelaksanaan tujuh elemen keselamatan operasi fundamental. TATAN AGUS EST.

Upload: dotu

Post on 31-Dec-2016

262 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Energia 6 Tahun II .pdf

Menuju Operational ExcellenceDirektur Utama Pertamina EP, Adriansyah.

Keduanya pun sepakat bahwa jangan karena ingin men capai target yang ditetap-kan perusahaan kemudian mengabaikan prinsip-prinsip dasar keselamatan dan kese-hatan kerja. Kesalamatan kerja adalah dasar dan “kitab suci” yang harus menjadi pegangan setiap karyawan Pertamina EP juga kontraktornya.

Ardiansyah menegaskan, salah satu ciri perusahaan ke-las dunia adalah beroperasi se-cara efektif, efi sien serta didu-kung oleh peralatan operasi yang handal dan memenuhi seluruh kriteria keselamatan. Keselamatan tersebut meli-puti keselamatan pekerja, fa-silitas maupun lingkungan. ”Ini adalah keselamatan operasi fundamental di Pertamina EP,” tandasnya.

Lebih lanjut ia mengata-kan, keselamatan operasi fun-damental merupakan salah satu sub elemen dari elemen ke se-lamatan operasi yang tertuang di dalam 14 elemen utama op-erational excellence. ”Konsep operation al excellence untuk menuju Pertamina EP kelas du-nia adalah beroperasi dengan selamat, berproduksi secara

optimal serta memiliki fasilitas operasi yang handal,” urainya.

Menurutnya lagi, ma-sih banyaknya kecelakaan yang terjadi dalam operasional usaha minyak dan gas bumi di Indonesia, baik kecelakaan fa-tal, berat, sedang dan ringan karena mengabaikan 7 ele-men keselamatan operasi fun-damental. Pelaksanaan operasi fundamental untuk memastikan setiap individu yang bekerja di Pertamina EP, pulang ke rumah dengan selamat setiap harinya.

“Penerapan dan pelak-sanaan 7 elemen keselamat-an operasi fundamental yang benar dan konsisten akan mem bantu meningkatkan pro-duktivitas operasi,” ungkap Anca, sapaan akrabnya. Untuk lebih menggairahkan pelaksa-naannya di lapangan, diberikan penghargaan Pertamina EP Operational Excellence kepada fasilitas produksi terbaik da-lam menjalankan keselamat an operasi fundamental.

Fasilitas Terbaik Utama 1 diberikan kepada SPG Musi Barat Field Pendopo-Asset 2. Kemudian Field Rantau-Asset 1 serta Field Subang Asset 3 mendapatkan dua pernghar-gaan (lihat berita tetkait hala-man 14).

Para penerima penghargaan ”Pertamina EP Operational Excellence” yaitu Asset-Asset Pertamina EP penyedia fasilitas produksi terbaik dalam menjalankan keselamat an operasi fundamental di dalam kegiatan berproduksi.

Ruang pertemuan di lantai 3 podium, pada 26 Juni 2014 lalu dipenuhi ratus-

an karyawan Pertamina EP. Layar raksasa di depan po-dium memperlihatkan karya-wan Pertamina EP lainnya dari berbagai lapangan di selu-ruh Indonesia, turut serta da-lam townhall meeting tersebut, meski melalui video conference.

Dalam pertemuan rutin tersebut terlihat bahwa, komu-nikasi menjadi bagian vital da-lam kegiatan di industri migas. Komunikasi dilakukan untuk menyatukan visi dan cara pan-dang dalam merengkuh tujuan perusahaan. Tanpa komuni-kasi yang baik dan intens de-ngan seluruh karyawan, target dan tujuan perusahaan susah mendapatkan hasil terbaik.

Dalam kesempatan terse-but, berbagai persoalan disam-paikan. Pimpinan Pertamina EP juga bisa mendapatkan in-formasi terkini terkait peristiwa dan kegiatan yang terjadi di

seluruh lapangan operasional Pertamina EP. Pun demikian, klarifi kasi dan kebenaran infor-masi bisa langsung digali dari sumbernya, sehingga menjadi terang benderang dan ber-bagai solusi serta jalan keluar diberikan.

Hadir dalam pertemuan di pekan terakhir bulan Juni ter sebut, hadir Muhammad Husen, serta jajaran pimpinan Pertamina EP. Dalam kesem-patan tersebut Husen menga-takan bahwa Pertamina EP memiliki peran yang sangat penting dan memberi kontribu-si besar ter hadap perseroan.

Secara nasional, kontri-busi Pertamina EP terhadap produksi minyak dan gas na-sional juga signifikan. Untuk terus meningkatkan kontri-businya, Husen ber pesan ke-pada seluruh insan Pertamina EP untuk berpikir, me nemukan sumber-sumber minyak di luar kebiasaan yang jamak selama ini dilakukan. Hal se-nada juga disampaikan oleh

MEMANFAATKAN AIR UNTUK LISTRIK HARGA MATI ZERO ACCIDENT MEMACU KESELAMATAN

FUNDAMENTAL2 10 14

16 Halaman

EDISI NO. 06TAHUN II

monthly

Berkah Jati Asri

Jika benar kemauannya, maka terbukalah jalan. Ungkapan bijak itu pas disematkan kepada tim Appraisal Project Jawa 2 yang menemukan sumber minyak dan gas baru

di sumur Jati Asri, wilayah Asset 3, Field Subang. Mereka menemukan sumber migas dengan cara yang tidak biasa, berikhtiar tanpa putus asa, disertai usaha sungguh-sungguh mempelajari kondisi sum-ber migas di perut bumi. Lebih jauh lagi, ada komit-men yang kuat untuk memberi kontribusi kepada perusahaan juga kepada negara.

Melalui stratigrafi c play, sebuah dalam pola menemukan cadangan migas, Pertamina EP berha-sil menambah pundi harta karunnya. Ini merupakan inovasi melepas pakem lama menemukan sumber migas, yang biasa memakai pendekatan structural play. “Ilmunya (stratigrafi c) sudah ada, namun be-lum pernah dipakai sebelumnya di sana,” demikian ungkap Indra Prasetya, VP Eksplorasi Pertamina EP mengomentari pola penemuan migas di Jati Asri (li-hat rubrik wawancara halaman 16).

Sumur Jati Asri-01 (JAS-01), sukses menam-bah produksi migas Pertamina EP. Kabar gembira ini menyusul selesainya program Put on Production (POP) sumur Jati Asri-01 pada 20 Juni 2014 lalu. Kesuksesan ini adalah kelanjutan kado akhir tahun, dimana pada Desember 2013 lalu, sumur JAS-01, selesai dilakukan eksplorasi.

Sumur yang mulai di-Work Over pada 26 Mei 2014 ini berhasil diproduksikan dari zona DST#3 pada lapisan TAF (interval 2776-2782 m) sebe-sar 642 BOPD (jepitan 7 mm) dengan mengalir-kan produksi minyak melalui fl ow line 6” sepanjang 3300 meter yang dihubungkan ke fasilitas produksi eksisting trunk line minyak 8” Cilamaya –Balongan.

Pengeboran sumur yang yang mulai ditajak pada 5 Agustus 2013 ini, menghasilkan sumber daya migas sebesar 67 MMBOE (RR) dan merupa-kan sumber daya migas terbesar.

Sumur Jati Asri merupakan salah satu su-mur yang masuk dalam skenario atau status quick win (1-2 tahun), selain sumur Tegal Pacing juga Benggala. Pertamina EP membagi tiga skema atau status untuk struktur sumber-sumber migas. Selain quick win, ada juga mid term (2-3 tahun) dan juga long term (3-5 tahun).

Betul kata Defrian Basya, Subang Field Manager bahwa keberhasilan penambahan produk-si dari sumur JAS-01, merupakan buah dari kerja keras semua pihakbaik internal maupun eksternal, khususnya tim Asset 3 Field Subang. Termasuk di dalamnya kontribusi Tim Funelling Pertamina EP yang merestui pola baru di lapangan lama untuk menemukan sumber minyak

”Ini adalah keberhasilan kita bersama, kita wa-jib bersyukur dan terus berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk PT Pertamina EP khususnya Field Subang,” tutur Defrian.

Field Subang sendiri hingga bulan Juni 2014 (Year to Date) telah berhasil memproduksi minyak sebesar 1.406 BOPD atau 86.8 % dari target sebe-sar 1.619 BOPD.

Jejak: Asset 4: Lintas:

Target produksi jangan mengabaikan prinsip-prinsip dasar keselamatan dan kesehatan kerja. Manajemen PT Pertamina EP terus mendorong pelaksanaan tujuh elemen keselamatan operasi fundamental.

TATA

N A

GU

S E

ST.

Page 2: Energia 6 Tahun II .pdf

2 Edisi Nomor 6TAHUN I I

Tenaga air sudah ba-nyak d imanfaat -kan sejak puluhan abad silam, 300 SM.

Beberapa catatan menyebut-kan, kincir air dimanfaatkan untuk pertanian.Sampai masa revolusi industri, energi air men-jadi sumber energi mekanik se-lain energi angin. Energi air te-rus berkembang sampai 1600 untuk istana Versailles di dae-rah Prancis. Di istana terse-but tenaga air yang terpasang sebesar 56 Kw energi listrik.

Sistem tenaga air meng-ubah energi air yang menga-lir menjadi energi mekanik dan kemudian menjadi energgi lis-trik. Air mengalir melalui kanal (penstock) melewati kincir air atau turbin, dimana air akan menabrak sudut-sudut yang menyebabkan kincir air atau-pun turbin berputar.

Ketika digunakan untuk membangkitkan energi listrik, perputaran turbin menyebab-kan poros rotor berputar pada generator. Energi yang dibang-kitkan dapat digunakan secara langsung, disimpan dalam bate rai ataupun digunakan un-tuk memperbaiki kualitas listrik pada jaringan.

Jumlah daya listrik yang dapat dibangkitkan pada suatu pusat pembangkit listrik te-naga air, tergantung pada ke-

tinggian air jatuh dan laju aliran airnya. Ketinggian menentukan besarnya energi potensial (EP) pada pusat pembangkit.

Pembangkit listrik tenaga air merupakan aplikasi energi terbarukan yang terbesar dan paling matang secara teknolo-gi. Secara global, terdapat 678.000 MW kapasitas daya listrik yang terpasang atau setara 22% listrik dunia. Dari jumlah tersebut, 27.900 MW merupakan pembangkit skala kecil yang menghasilkan listrik 115 TWh/tahun.

Di Eropa barat, pembang-kit listrik tenaga air berkontri-busi sebesar 520 TWh listrik pada tahun 1998, atau seki-tar 19% dari energi listrik di Eropa. Pada sejumlah negara di Afrika dan Amerika Selatan, pembangkit listrik tenaga air merupakan sumber listrik yang menghasilkan lebih 90% kebu-tuhan energi listriknya. Pada 2008, dibangun proyek Three Gorges Dam yaitu PLTA de-ngan kapasitas 22.5 GW de-ngan membendung sungai Yangtse di Cina dan merupa-kan PLTA terbesar di dunia saat ini.

Jumlah ini pun terus ber-tambah seiring makin ba-nyaknya negara-negara yang menggunakan air sebagai sumber energi. Selain pem-

Salah satu PLTA yang tertua di Indonesia ada-lah PLTA Tes di lebong, Bengkulu. Ini adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi air pertama yang didirikan di Sumatera. PLTA

ini terdiri dari 2 sentral unit. PLTA Tes pertama dibangun pada 1912 sampai 1923 oleh pemerintah Hindia Belanda dan mulai beroperasi pada 1923. Kemudian unit kedua, dibangun pada 1986 sampai 1991 dengan daya terpa-sang 4x4410 kw. sehingga total daya terpasang sejak 1991 sebesar 18.960 kw.

Pembangunan PLTA tersebut dilatari adanya wilayah pertambangan emas di daerah Lebong Tandai dan Muara A Seluruh kebutuhan untuk pertambangan terse-but dipenuhi oleh PLTA yang memiliki sumber air dari da-nau tes.Renovasi PLTA Tes dilakukan pada 1958 karena kersaukan akibat dibombardir oleh tentara Jepang. daya yang terpasang pada unit pertama sebesar 2x660 Kw.

Di Bogor, Jawa Barat, tepatnya di desa Kracak, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, 30 kilometer dari pusat kota Bogor, terdapat PLTA yang mulai beroperasi sejak 1926. PLTA Kracak demikian namanya mulai dibangun pada 1921 dengan daya 18,9 MW (3x6,3 MW).

PLTA yang memanfaatkan aliran sungai Cianten dan sungai Cikuluwung ini hingga saat ini masih ber-operasi dengan baik. Listrik yang dihasilkan dari PLTA Kracak disalurkan melalui jaraingan transmisi 70 kV ke gardu induk (GI) Kedung Badak di Bogor ke GI bunar di Rangkasbitung. dari kedua GI ini listrik disalurkan kembali ke dalam transmisi sistim kelistrikan Jawa Bali.

Selain 2 PLTA tersebut, ada juga PLTA lain yang su-dah beroperasi sejak zaman penjajahan. Misalnya PLTA Bengkok dan PLTA Dago di Bandung yang beroperasi pada 1923. di wilayah bandung sendiri ada tiga PLTA. yakni PLTA Plengan (1922), PLTA Lamajan (1925) dan PLTA Cikalong (1961). Kemudian ada juga PLTA Ubruq di Sukabumi yang beroperasi pada 1924 dan PLTA Sumedang yang beroperasi pada 1955.

Dengan masih beroperasinya PLTA yang sudah ha-dir sejak puluhan tahun silam ini, menunjukan bahwa PLTA adalah salah satu sumber energi yang awet, eko-nomis, ramah lingkungan dengan memanfaatkan potensi energi yang banyak tersebar di hampir semua wilayah di Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi yang ada, maka rasio elektrifi kasi terutama untuk daerah-daerah pedalaman bisa terpenuhi.

Pemerintah, melalui Kementrian ESDM juga sudah mengelurkan Peraturan Menteri ESDM nomor 12 tahun 2014, tentang Pembelian Tenaga Listrik dari Pembangkit listrik tenaga air oleh Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Dalam beleid tersebut disebutkan bahwa PT PLN (persero) dapat membeli listrik di atas 10 MW atau PLTA yang memanfaatkan tenaga air dari waduk/bendungan dan/atau saluran irigasi yang pembangunannya bersifat multiguna. Soal harga pembelian didasarkan pada kese-pakatan anatar PLN dan badan usaha yang mengusaha-kan listrik dari PLTA.

Pada aturan yang diteken pada 2 Mei 2014 itu dise-butkan, bahwa untuk harga listrik PLTA tegangan mene-ngah hingga 10 MW kisarannya Rp 1.075-1.270 per KW. Kemudian untuk tegangan rendah hingga 250 Kw sebe-sar Rp 1.270 per Kwh.

PLTA Lebong, Tertua di Indonesia

Memanfaatkan Air Untuk Listrik

JEJAK

bangkit air dengan kapasitas besar, potesi pengembangan listrik berbasis air dengan kapasitas yang lebih kecil pun masih terbuka lebar.

Energi air di IndonesiaIndonesia mempunya po-

tensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 70.000 mega watt (MW). Potensi ini baru dimanfaatkan seki-tar 6 persen atau 3.529 MW atau 14,2 persen dari jum-lah energi pembangkitan PT PLN. Potensi sumber daya air di Indonesia saat ini, masih belum dimanfaatkan dengan baik.

Peluang pembangunan pembangkit listrik berbasis air di Indonesia masih sangat terbuka lebar. Masih banyak sekali potensi air yang masih belum dimanfaatkan. Seperti sungai-sungai besar maupun kecil yang terdapat di berbagai daerah.

Hal ini merupakan pe-luang yang bagus untuk pe-ngembangan energi listrik di daerah khususnya daerah yang belum terjangkau energi listrik. Pengembangan dapat dilakukan dalam bentuk mikro-hidro ataupun minihidro yang biayanya relatif kecil. Apalagi, bahan bakar berbasais fosil seperti minyak bumi atau batu

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pembangkit listrik yang menggunakan air sebagai sumber energi. Salah satu keunggulan menggunakan pembangkit ini adalah memiliki respon yang cukup cepat sehingga sesuai dengan beban puncak maupun saat terjadi gangguan jaringan. PLTA memiliki kapasitas yang paling besar diantara sumber energi terbarukan lainnya.

bara terus mengalami penu-runan. Potensi energi terbaru-kan, termasuk energi air memi-liki peluang cukup besar.

PLTA juga menjadi ja-waban terhadap isu ling-kungan. Karena PLTA tidak menghasilkan CO2 seperti yang dihasilkan bahan bakar fosil. Apalagi Indonesia mem-punyai jumlah air permukaan terbanyak kelima di dunia. Pembangunan bendungan yang dilakuakn pemerintah pun bisa mendukung untuk pembangunan pembangkit lis-trik berbasis air.

Selain untuk PLTA, bisa juga memanfaatkan pem-bangkit berbasis air dalam kapasitas lebih kecil yakni Pembangkit listrik mini atau mikro hidro (PLTMH). Potensi PLTMH di Indonesia sebe-sar 770 MW. Data yang dirilis Kementrian ESDM menyebut-kan bahwa, potensi energi te-naga air di Indonesia tersebar di hampir semua provinsi di Indonesia.

Potensi energi air terbesar di Indonesia ada di Papua de-ngan potensi sebesar 22.350 MW atau 29,8%, di susul Kalimantan dengan kapasi-tas 21.600 MW atau 28,8%. Kemudian di Sumatera sebe-sar 15.600 MW atau 20,8%.Sulawesi sebesar 10.200 MW atau 13,6%. Jawa sebe-sar 4.200 MW atau 5,6%. Kemudian Bali dan Nusa Tenggara sebesar 620 MW atau 0,8% dan maluku 430 MW atau 0,6%.

Untuk mempermudah pe-ngembangan energi air, pe-merintah berjanji akan mem-permudah proses perizinan tenaga listrik PLTA. Pemerintah juga mendorong kebijakan dan regulasi untuk mempercepat pencapaian tingkat peman-faatan energi aliran dan air ter-jun, dalam bauran energi prim-er nasional. Pengembangan PLTA juga selaras dengan master plan dan perce-patan dan perluasan ekonomi (MP3EI).

Pihak swasta juga akan diberikan porsi yang besar terutama dalam meningkat-kan investasi dan penciptaan lapangan kerja. Pemerintah berfungsi sebagai regula-tor, fasilitator juga katalisator. Pemerintah juga berjanji akan melakukan deregulasi terha-dap aturan yang menghambat pelaksanaan investasi.

Dalam waktu 5 hingga 7 tahun, pemerintah menar-getkan pembangunan pem-bangkit minihidro sebesar 1.2 GW. Kapasitas itu dipenuhi 240 unit PLTMH dengan ma-sing-masing unit sebesar 5 MW. Dengan realisasi tersebut maka terjadi penghematan im-por solar sebesar 2,21 juta kilo liter per tahun atau setara US$ 1,92 miliar per tahun dengan perkiraan produksi 7.358.400 MW per tahun.

www.energitoday.com

Page 3: Energia 6 Tahun II .pdf

3Edisi Nomor 6 TAHUN I I

PEMIMPIN REDAKSI: Aji Prayudi (VP Legal Relations) / REDAKTUR PELAKSANA: Pandji Galih Anoraga / REDAKSI: Hidayat Tantan, Tatan Agus RST, Humas Asset 1, Humas Asset 2, Humas Asset 3, Humas Asset 4, Humas Asset 5, Humas Pangkalan Susu, Humas Rantau, Humas Lirik, Humas Jambi, Humas Adera, Humas Ramba, Humas Pendopo, Humas Prabumulih, Humas Limau, Humas Tambun, Humas Jatibarang, Humas Subang, Humas Cepu, Humas Tarakan, Humas Sangatta, Humas Sangasanga, Humas Tanjung, Humas Bunyu, Humas Sorong.ALAMAT REDAKSI: Menara Standart Chartered Lantai 21 – 29, Jl Prof. Dr. Satrio 164 Jakarta Selatan.Email: [email protected]

Out of The Box

Dalang Slamet Gundono (Alm), semasa hidup nya mengguncang jagat kesenian Indonesia. Pe nam pilannya saat mendalang dalam rangka memperingati 50 tahun

Indonesia merdeka, menimbulkan kontroversi dan perdebatan pengamat dan khayalak. Pada pergelar-an yang diberi tajuk ”pergelaran wa yang kulit garap” di Solo, apa yang dibawakannya di luar kebiasaan du-nia pewayangan kulit yang selama ini terjadi. Dalam pergelaran tersebut, dalang asal Tegal itu memadukan berbagai disiplin ilmu seni.

Seni panggung tradisional, teater modern, tari, musik hingga seni rupa, dicampur menjadi satu. Semua geger, Slamet Gundono menampilkan wa yang di luar pakem. Banyak yang mencelanya, tetapi tidak sedikit yang memuji langkah yang dilakukannya. Banyak yang menikmati dan suka dengan gaya dalang yang disaji-kannya. Buktinya, ia tak pernah kehilangan permintaan, bahkan semakin laris hingga akhir hayatnya.

Apa yang dilakukan Ki Slamet Gundono kemu-dian membuka mata khalayak, bahwa wayang kulit yang selama ini sudah umum diketahui publik jika di-tambah dengan unsure seni lain, akan memberi warna baru dan tetap berpijak pada koridor dasar pewayang-an yang selama ii sudah ada. Secara umum, konsep di luar pakem atau out of the box, bisa diterapkan di mana saja, termasuk di industri minyak dan gas bumi.

Itulah kini yang menjadi perhatian dari pimpinan di Pertamina EP dan juga pimpinan di PT Pertamina (Persero). Bahwa untuk mendapatkan sumber migas baru, tidak cukup dengan hanya mengandalkan cara lama. Harus ada inovasi, harus ada upaya untuk ke-luar dari cara yang selama ini menjadi pakem dalam menemukan sumber minyak dan gas bumi.

Sebenarnya prinsip menggunakan pola baru di tempat lama atau pola lama di tempat baru, sudah menjadi pegangan terutama bagi tim eksplorasi, yang menjadi garda terdepan penemuan sumber-sumber migas. Namun mindset ini tidak akan berjalan, kalau tidak ada keberanian untuk menjalankannya.

Prinsip berpikir di luar kebiasaan untuk menda-patkan sumber migas baru itu, kini sudah menuai ha-sil. Sumur Jati Asri (JAS-01) di fi eld Subang adalah bukti nyata dari berpikir dan bekerja di luar pakem itu. Melalui pola stratigrafi , sumur JAS-01, berha-sil menambah produksi migas Pertamina EP. Indra Prasetya, VP Eksplorasi Pertamina EP mengatakan, dari sisi “ilmu” pola stratigrafi c sudah ada. Hanya saja selama ini belum pernah digunakan.

Kesuksesan penemuan sumber migas di Jati Asri dengan pola baru-di luar kebiasaan yang ada- memicu untuk melakukan cara-cara baru di berbagai kegiatan eksplorasi lainnya. Jika prinsip ini dipegang oleh setiap insane Pertamina EP, maka berbagai hal tidak terduga lainnya akan lahir dan bermunculan.

Namun lagi-lagi, pimpinan PEP selalu menekan-kan, meski terus berburu “harta karun”, namun prinsip keselamatan jangan sampai diabaikan. Kesuksesan menemukan sumber migas baru tidak akan bernilai apapun, jika keselamatan dan kesehatan diabaikan, lingkungan menjadi rusak. Bahkan yang selalau di-tekankan, jika prinsip-prinsip keselamatan kerja di-penuhi dengan baik, kesuksesan menemukan sum-ber migas baru akan mengikuti.

Teruslah berinovasi, berpikir menemukan cara mendapatkan sumber migas dengan cara yang tidak biasa, di luar pakem, out of the box, namun prinsip dasar dalam keselamatan bekerja tetap yang paling utama.

Surat PembacaApresiasi Kesuksesan Pertamina EP

Kesuksesan Pertamina EP dalam menemukan sumber-sumber minyak dan gas baru untuk menambah pundi-pundi produksi migas nasional pat-ut diacungi jempol. Pertamina melalui anak perusahaahannya terus agresif melakukan ber-bagai upaya untuk menambah cadangan migas.

Kesuksesan penemu-an cadangan migas baru ini juga disokong oleh kebijakan perusahaan yang menerap-kan kebijakan baik explora-tion way ataupun drilling way serta berbagai kebijakan lain-nya yang mendukung upaya penemuan sumber cadangan baru. Hal ini juga memperli-hatkan bahwa, Pertamina se-cara umum menjalankan ke-bijakan pemerintah melalui instruksi Presiden (Inpres) no-mor 2 tahun 2012, tentang Peningkatan Produksi Minyak Bumi Nasional.

EDITORIAL

Inpres yang dikeluar-kan pada 10 Januari 2012 itu, berkaitan erat dengan upaya pemerintah Indonesia menar-getkan produksi minyak bumi nasional paling sedikit rerata 1,01 juta barrel per hari di 2014. Untuk mendukung hal terse-but, Presiden menginstruksi-kan seluruh jajaran kementrian, gubernur hingga bupati atau walikota untuk memantu suk-sesnya target produksi minyak bumi nasional tersebut, melalui koordinasi lintas kementrian serta pusat-daerah.

Sayang, target produksi minyak bumi nasional hingga 2014 ini tidak mencapai tar-get. Bahkan untuk lifting mi-nyak nasional di 2014, jauh dibawah target yang dipatok dalam Inpres tersebut. Bahkan untuk target lifting APBN 2014 sebesar 870 ribu barrel per hari pun, SKK Migas angkat tangan dan hanya sanggup di angka 813 ribu barrel per hari.

Meski tidak terpenuhin-ya target produksi 1 juta bar-rel per hari tersebut, di sisi lain kita melihat ada kontri-busi yang signifi kan yang di-

berikan Pertamina, khusus-nya Pertamina EP terhadap produksi minyak nasional. Pertamina EP mampu mem-beri kontribusi lebih dari 50 persen terhadap produksi mi-nyak bumi nasional.

Kontribusi ini akan sema-kin besar, melihat pencapian yang diraih Pertamina EP dari beberapa sumur yang berha-sil memproduksi migas mau-pun puluhan kegiatan eksplo-rasi yang dilakukan di berbagai lapangan prospektif, baik work over maupun eksplorasi baru. Ini sesuatu yang membanggakan bagi bangsa ini. Bahwa meski mengelola sumur-sumur uzur dengan tingkat penurunan ala-miah yang demikain besar, na-mun usaha Pertamina EP untuk mendapatkan sumber minyak baru tidak pernah terhenti.

Karena itu, sudah sela-yaknya, Pemerintah juga pe-merintah memberi apresiasi terhadap uapaya Pertamina dalam memberi kontribusi ter-hadap produksi minyak nasio-nal. Apresiasi itu bisa dilakukan dengan memberikan lapang-an-lapangan migas yang po-

tensial untuk dikelola oleh Pertamina. Tidak ada yang perlu diragukan dari peran dan kontribusi Pertamina. Jika Pertamina sukses mendapat-kan sumber migas yang po-tensial, maka semuanya akan bermuara pada negara dan kesejahteraan bangsa ini.

Di negara manapun yang memiliki potensi minyak, per-usahaan negaranya, selalu mendapatkan prioritas untuk mengelola lading minyak po-tensial. Jangan lagi meragu-kan kemampuan Pertamina. Sumber daya manus ia, teknologi dan berbagai instru-ment lain untuk mendukung kesuksesan dalam kegiatan menemukan sumber minyak setara dengan peruahaan-pe-ruahaan internasional lainnya. Dan keberpihakan pemerintah terhadap perusahaan nasio-nal seperti Pertamina di mana pemerintah adalah pemegang sahamnya menjadi mutlak di-perlukan. Semoga kontribusi Pertamina terhadap negeri ini tidak pernah surut.

Ihsanul AkbarDepok

Page 4: Energia 6 Tahun II .pdf

4 Edisi Nomor 6TAHUN I I

Manajemen Asset 1 siaga satu. Irwansyah sebaga i Genera l Manager menyebut

produksi asset yang dipimpin-nya berada di zona merah. Rata-rata produksi di bulan Juni2014 (MTD) adalah 17.042 BOPD atau 97.34% dari angka komitmen di bulan Juni 2014 sebesar 17.507 BOPD. Dari semua lapangan yang berada di bawah kendali Asset 1, hanya Field Lirik yang mencapai komitmen dengan produksi sebe-sar 2.207 BOPD.

Irwansyah menegaskan pro-duksi pada semester 2 harus di-tingkatkan melebihi target untuk membayar utang produksi pada semester 1. “Kita harus berupa-ya bagaimana mencapai angka minimal 18.000 BOPD secepat-nya agar angka komitmen 17.507 BOPD dapat tercapai. “ ujarnya. Ia berharap komitmen tersebut ti-dak dijadikan sebagai beban. “Ini target pencapaian realistis yang dapat diraih bersama “ Irwansyah menambahkan.

Untuk terus membakar se-mangat, ia bersama jajaran ma-na jemen Asset 1 menandata ngani komitmen produksi . Penan-datanganan dilakukan di Ru ang Crisis Centre Kantor Pusat PT Pertamina EP, Menara Standard Chartered, pada 19 Juni lalu.

Hadir dalam acara penanda-tanganan tersebut Production & Operation Director Beni J.Ibradi,

KomitmenBayar Utang

Komitmen produksi adalah janji, utang yang harus dibayar. Itulah tekad para Field Manager sebagai ko-mandan lapangan. “Kita pelototin produksi dua pu-luh empat jam,” ujar Manajer Field Rantau Agus

Amperianto. Dia membuka telepon gengam selama 24 jam. Anak buahnya bisa melaporkan kapan saja jika ada ganguan produksi. Biasanya Agus langsung menyelesaikan gangguan de-ngan mendatangi langsung ke tempat kejadian dengan mem-bawa fungsi terkait.

Pada semester satu, produksi Rantau meski belum memenuhi target, berada diatas rata-rata produksi Aset. “Baru 97%,” ujarnya. Ia merasakan betul susahnya menaikan produksi. “ Naik 100 barel aja, sudah jadi barang mewah.“ ujarnya. Agus yakin pada semes-ter dua fi eld yang dipimpinnya bisa memenuhi target. Upaya yang dilakukannya adalah mengintensifkan pengeboran.

Terakhir pada 20 Juni lalu Field Rantau melaksanakan so-sialisasi tajak Sumur RNT-HZ3 yang dilaksanakan di Lokasi RNT-HZ3 Desa Kebun Rantau, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, sekitar 9 km arah Timur kota Kuala Simpang, dan ke-giatan tersebut merupakan penajakan (Rencana Kerja) tahun 2014.

Sumur RNT-HZ3 merupakan sumur horizontal yang ditajak menggunakan Rig Skytop milik PDSI (Pertamina Drilling Service Indonesia) yang berkapasitas 450 HP hingga mencapai keda-laman akhir 1000 m dari lantai bor, dengan jangka waktu pelaksa-naan selama 27 hari kerja operasi.

Pada kesempatan tersebut, Pertamina EP memberikan san-tunan kepada 150 orang anak yatim piatu dan kaum dhuafa yang berdomisili di sekitar lokasi Pengeboran RNT-HZ3 Desa Kebun Rantau, Alur Manis dan Alur Cucur diserahkan langsung oleh Field Manager PT Pertamina Asset 1 Rantau Agus Amperianto ber-sama Bupati Kabupaten Aceh Tamiang Hamdan Sati ST didam-pingi Muspida dan Tim Manajemen.

Dalam format kepedulian sosial ini, Pertamina EP juga me-nyerahkan 2 ekor sapi untuk disembelih dan dagingnya dibagi-kan kepada masyarakat yang berada disekitar lokasi tajak.

Agus Amperianto mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah, tokoh masyarakat, alim ulama dan seluruh masyarakat Kampung Alur Cucur, Alur Manis dan Kebun Rantau yang ber-ada di lingkungan operasional RNT-HZ3 agar kiranya dapat men-doakan dan mendukung terlaksananya kegiatan pengeboran ini dengan baik.

Kegiatan pengeboran RNT-HZ3 ini merupakan salah satu upaya Pertamina EP untuk terus meningkatkan produksi secara organik dengan sejumlah inovasi, “Dukungan dari para pemangku kepentingan diperlukan sebagai bentuk kerjasama simetris yang menguntungkan bangsa Indonesia ke depan,” kata Agus Agus Amperianto.

Bupati Aceh Tamiang Hamdan Sati dalam sambutannya me-ngatakan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang sangat mendukung kegiatan operasi PT Pertamina EP Field Rantau da-lam upaya mencari migas untuk penambahan devisa bagi negara yang juga berdampak terhadap pendapatan daerah dalam pem-bangunan Aceh Tamiang.

Tajak Sumur Untuk Penuhi Target

ASSET 1

Kontrol HPCS Rantau. Seorang pekerja PERTAMINA EP Field Rantau sedang melakukan pengecekan rutin di unit HPCS yang mengantarkan Rantau mendapatkan penghargaan Operational Excellence.Field Manager Rantau, Agus Amperianto bersama pemerintah setem-

pat dan masyarakat sekitar saat penajakan sumur RNT-HZ3.

Asset 1 General Manager Irwansyah dan para Manajer di lingkungan Asset 1 serta para Field Manager Asset 1 yaitu dari Rantau, Pangkalan Susu, Jambi Lirik dan Ramba. Komitmen tersebut untuk mencapai target pro-duksi yang dicanangkan Manajemen PEP dan disanggupi oleh GM Asset 1 dan jajaran di bawahnya.

Penandatanganan komitmen merupakan upaya Pertamina EP untuk meningkatkan produksi mi-gas nasional melalui peningkatan pengawasan terhadap area operasi. Dengan adanya penandatanganan komitmen ini, Beni J. Ibradi ber-harap dapat memotivasi GM Asset 1 dan jajarannya untuk mengejar tar-get yang dicanangkan perusahaan.“ Semua Field jika terus berkonsentra-si dan peduli dengan komitmen yang ditandatangani maka akan meghasil-kan prospek target yang semakin tinggi pencapaiannya,” kata Beni J Ibradi.

Beni mengakui terdapat ma-salah yang dihadapi rekan-rekan di lapangan terutama dalam hal peng-awasan. Namun semua itu bisa diatasi dengan memprioritaskan pengawasan di sumur-sumur yang menjadi andalan. “Pengawasan ekstra harus dilakukan terhadap sumur-sumur kunci yang besar pro-duksinya” jelas Beni. Menurut Beni, dengan cara tersebut bisa diketahui masalah yang kerap dihadapi di su-mur dan bisa langsung diambil lang-kah-langkah untuk mengatasinya. (Rio Indrawan )

Produksi Asset 1 pada semester pertama belum memenuhi target. Komitmen pencapaian target ditandatangani.

Beni mengakui terdapat masalah

yang dihadapi rekan-rekan di lapangan

terutama dalam hal pengawasan. Namun semua itu bisa diatasi

dengan memprioritaskan

pengawasan di sumur-

sumur yang menjadi andalan.

“Pengawasan ekstra harus

dilakukan terhadap sumur-

sumur kunci yang besar

produksinya” jelas Beni.

DO

K.

FIE

LD

RA

NTA

U

TATA

N A

GU

S R

ST.

Page 5: Energia 6 Tahun II .pdf

55Edisi Nomor 6 TAHUN I I

RANTAU- Bambang Sutrisno gembira bukankepalang. Kelompok Pembudidaya Ikan Tanah Berongga

Sido Urep yang dipimpinnya men-dapat kunjungan Direksi Pertamina. “Kami berterima kasih atas perhatian Pertamina EP selama ini. Ditambah la-gia kunjungan langsung Direksi mem-buat kami senang,” lanjut Bambang Sutrisno saat berdialog dengan Direksi Pertamina EP belum lama ini.

Tanah Berongga di Desa Kebun Tanjung Seumantoh, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang merupakan binaan Field Rantau. Kelompok ini mengkhusus-kan pengembangan budidaya ikan lele. Setelah mendapatkan pelatihan intensif megenai budidaya lele, seka-rang setiap anggota kelompok sudah memiliki kolam lele yang menjadi mata pencaharian. Berbagai inovasi terus dikembangkan. Mulai dari pembuatan jamu untuk lele sampai dengan produk

turunan seperti abonKunjungan menajemen Pertamina

EP kepada penerima manfaat CSR me-rupakan program rutin PT Pertamina EP. Kali ini dilaksanakan olehPresiden Direktur, Direktur Finance & Business Support serta jajaran Manajemen Asset 1 Pertamina EP. Selain ke Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) Tanah Berongga, kunjungan juga dilakukan kepada Srikandi Kahyangan, Kelompok ibu-ibu-ibu dan remaja putri pengra-jin sulam dan payet dengan peman-faatan limbah perca dan kain bekas di Kecamatan Pangkalan Susu

Pertamina EP sebagai perusa-haan yang memiliki tanggungjawab atas dampak yang dihasilkan dari ke-giatan industri migas kepada masyara-kat sekitar telah melaksanakan prog-ram CSR yang berkelanjutan. Untuk menunjukkan komitmen kepedulian ini, Manajemen Perusahaan melak-sanakan kunjungan langsung kepada masyarakat sekitar khususnya para

Penghargaan CSR Untuk LirikSIAK - Field Lirik menerima penghargaan CSR dari Pemerintah Kabupaten Siak. Penghargaan dierahkan Bupati H Syamsuar kepada Field Manager Lirik Herulrianto pada 24 Juni 2014.Penghargaan ini merupakan apresiasi Pemkab Siakatas Program CSR Pertamina EP yang membentuk Pusat Pemberdayaan Masyarakat (PPMP) budidaya Palawija di Kecamatan Kotogasib, Kabupaten Siak.

Heru Irianto mengaku sangat bangga atas diperolehnya peng-hargaan tersebut. Ia berharap program PPMP Budidaya Palawija bermanfaat bagi warga sekitar wilayah operasi. “Saya berharap program itu bisa meningkatkan ekonomi mereka.

PRABUMULIH — Berawal dari tahun 2010, tim CSR Field Limau melihat potensi dan tekad serta mi-nat sekelompok warga desa Karya Mulia Kec. Rambang Kampak Tengah Kota Prabumulih terhadap budidaya pengembangbiakan sapi. Sejalan de-ngan komitmen perusahaan untuk turut serta memajukan masyarakat di sekitar wilayah kerja, maka perusahaan me-mulai inisiasi program CSR berbasis bina lingkungan bertajuk budidaya sapi.

Program dimulai dengan membe-rikan pelatihan seputar tata cara serta metode beternak sapi yang benar. Peserta pelatihan merupakan sebuah kelompok tani, Fajar Mulya dari desa Karya Mulya yang dikoordinir oleh Sugeng, selaku kepala desa saat itu. Beranggotakan 10 orang, kelompok ini pun mendapat bantuan berupa 10 ekor sapi.

Bantuan CSR yang diperoleh perusahaan tentu harus dapat diper-

tanggungjawabkan serta konkret pe-manfaatannya. Perusahaan terus meng awasi aktivitas kelompok tani, dan kelompok pun memberikan feed-back yang sangat baik kepada perusa-haan. Meskipun dengan tempat pakan dan atau kandang yang secara seder-hana mereka buat sendiri dan tidak besar, sapi-sapi yang diberikan dirawat dengan baik dan mampu berkembang biak.

Melihat kinerja kelompok tani ter-hadap program yang berjalan, maka perusahaan kembali memberikan bantuan berupa perluasan kandang dan pembuatan tempat pakan pada tahun 2011. Dengan begitu, peng-koordinasian pemberian pakan untuk sapi dapat terkondisikan lebih baik.

Program ini dijalankan dengan sistem berbagi berlanjut. Ketika sapi beranak 2, maka salah satu akan dikembalikan ke perusahaan dan satu lagi menjadi aset dari kelompok tani.

Sementara sapi-sapi perusahaan hasil pengembalian akan diturunkan secara bergulir kepada kelompok tani selanjut-nya yang mampu menunjukkan komit-men untuk menjalankan program.

Tidak berhenti di pembiakan sapi, ternyata kelompok tani Fajar Mulya memiliki inisiatif untuk mempelajari pro-ses pengubahan kotoran sapi menjadi biogas. Mengingat kotoran sapi yang terproduksi tidak sedikit, mereka mu-lai mengumpulkannya dan belajar un-tuk mengolahnya dengan perangkat sederhana menjadi biogas. Melihat ini-siatif yang baik ini, tentu perusahaan menyambut baik perkembangan prog-ram yang positif. Sehingga pada tahun 2012, perusahaan membantu dalam support pembuatan reaktor biogas.

Dituturkan anggota kelompok, biogas ini sangat membantu me-ngurangi pengeluaran dapur karena tak perlu mengeluarkan uang untuk membeli tabung gas.

Presdir Goes to Community

Berbagi Berlanjut Budidaya Sapi

ASSET 1

Presiden Direktur dan Direktur Finance & Business Support Pertamina EP Mengunjungi komunitas Srikandi Kahyangan, binaan Pertamina EP.

penerima manfaat CSR di sekitar wilayahkerja Perusahaan.

Dengan bertemu dan berdialog secara langsung dengan masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat di-harapkan masyarakat secara khusus memiliki kebanggaan tersendiri dan dapat meningkatkan harmonisasi ma-syarakat dengan Perusahaan dalam member dukungannya terhadap ke-giatan operasi Perusahaan.

Dalam kesempatan dialog, Pre si-den Direktur Pertamina EP, Adriansyah menyampaikan bahwa perusahaan dalam melaksanakan tugas dan tang-gungjawabnya dalam mencari sum-ber energi untuk negeri tidak terlepas dari dukungan masyarakat sekitar area operasi. Ia berharap program pemberda yaan masyarakat dapat se-makin meningkatkan hubungan yang harmonis antara Perusahaan dengan masyarakat seiring dengan pertum-buhan perusahaan, masyarakat juga turut bertumbuh.

KILAS

Menghijaukan Muaro Jambi

MUARO JAMBI – Dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2014 tingkat Kabupaten Muaro Jambi PT Pertamina EP Asset 1 Field Jambi menyerahkan bantuan 1200 bibit pohon buah dan ekologi endemik Jambi, seperti Jeutung, Meranti, dan Gaharu l kepada BLHD Muaro Jambi. Seluruh bib-it pohon tersebut akan ditanam di perkantoran dinas, sekolah-sekolah serta fasilitas umum lainnya di wilayah Kabupaten Muaro Jambi.

Dalam acara yang dilangsungkan di SMAN 13 Muaro Jambi Desa Tanjung Pauh Kecamatan Mestong km. 35 itu. Wakil Bupati Muaro Jambi Kemas Muhammad Fuad secara simbolis melaku-kan penanaman pohon penghijauan. Ia menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang ikut andil dalam gerakan penyelamatan lingkungan, khususnya peran aktif PT Pertamina EP Field Jambi untuk turut menghijaukan Muaro Jambi.

Pertamina EP Field Jambi berkomitmen untuk tumbuh ber-sama lingkungan dengan terus aktif dalam berbagai kegiatan in-gkungan di dalam maupun di luar kegiatan operasional perusa-haan. (Irpan/Ar)

Pelatihan Managemen Organisasi Fied LirikLIRIK – Dalam rangka melaksanakan Program Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina (PPMP), Pertamina EP Field Lirik bekerja-sama dengan CECT Trisakti menggelar pelatihan manajemen or-ganisasi dan teknis budidaya ikanbagi para kelompok tani dan ka-rangtaruna di Kecamatan Koto Gasib danLirik, 16 s.d 18 Juni 2014.

.Selama pelatihan berlangsung, para peserta pelatihanterli-hata ntusiasdalam mendengarkan materi dan melakukan diskusi dengan pembicara. Mereka berharap program ini dapat berhasil dan dapat meningkatkan taraf hidup mereka.

Field Manager Lirik Herulrianto berharap program PPMP ini dapat diterapkan di tempat masing-masing dan memberikan nilai manfaat bagi para anggota kelompok tani dan karang taruna yang terlibat. Ia yakin ke depan Lirik dapat menjadi salah satu pengha-sil ikan lele, nila, dan kompos organik sehingga masyarakat luar dapat berkunjung ke Lirik untuk mencari pasokan ikan konsumsi maupun kompos organik.

Penanaman bibit secara simbolis oleh Wakil Bupati Muaro Jambi

DO

K.

FIE

LD

RA

NTA

U

DO

K.

IRP

AN

/AR

.

Page 6: Energia 6 Tahun II .pdf

6 Edisi Nomor 6TAHUN I I

Optimisme itu menyeruak dari Desa Jumeng, keca-matan Rembang Dangku, Kabupoaten Muara Enim.

Hari itu, pada 10 Juni 2014, Presiden Pertamina EP, Adriansyah meresmi-kan stasiun pengumpul baru Niru. ”Banyak nilai tambah yang dapat kita petik dari pembangunan SP Baru Niru ke depan. Fasilitas ini bisa men-

dukung kenaikan produksi dari pe-ngembangan Struktur Niru,” ujarnya. Fasilitas baru ini merupkan pengem-bangan dari SP XI yang usianya su-dah uzur, dibangun pada 1971. Dengan umur yang sudah empat pu-luh tahun lebih, performanya sudah tak fi t lagi. Apalagi, sekarang ini Field Prabumulih lagi giat mengembangkan Struktur Niru.

Selama ini Produksi Niru me-mang masih belum optimal kalah jauh dibandingkan Struktur Ogan ataupun Talangjimar yang selama ini menjadi andalan Field Prabumulih sehingga mampu menjadi lapangan dengan produksi terbesar. Tak hanya di ling-kungan Asset 2, tapi juga di seluruh Pertamina EP.

Pada peresmian itu Presdir di-

dampingi Production & Operations Director Beni J Ibradi dan manajemen Asset 2. Penyelesaian SP Niru ini lebih lambat dari jadwal yang telah ditetap-kan. ”Saya mendengar ada sedikit ke-terlambatan dalam penyelesaiannya, namun hal itu masih dalam batas ke-wajaran, ujar Adriansyah. ”Semoga melalui Management Walk Through ini kita dapat mengevaluasi berbagai

SP Niru Untuk Dongkrak Produksi

ASSET 2

kendala yang mungkin terjadi dikemu-dian hari”.

General Manager Asset 2, Pribadi Mahagunabangsa menyebutkan SP baru Niru merupakan salah satu yang terbaik di Pertamina EP, Kelengkapan dan sarana pendukung terkait daya tampung fl uida, kapasitas gas, pena-nganan water cut sudah standar.

Nilai tambah lain yang dimiliki SP Niru Baru ini, adanya instalasi power plant yang menggunakan Gas Turbine Generator (GTG), dengan kapasitas 3,5 MW, Water Treatment Plant (WTP) yang sudah terkontrol operasi meng-gunakan PLC dan sistem transfer fl u-ida dari sumur cluster, dengan satel-lite ring line. Semua fasilitas produksi yang dimiliki diharapkan dapat mem-bantu kondisi eksisting SP XI yang tidak mencukupi kapasitas hanya 12.000 BFPD. Sedangkan SP Baru ini dapat menampung produksi eksisting lebih besar hingga 25.000 BFPD.

Usai melakukan MWT dan peres-mian SP Baru Niru, Production & Ope-ra tions Director Beni J Ibradi, Asset 2 General Manager Pribadi Mahagu-nabangsa dan manajemen langsung menuju Gedung Patra Ria guna meng-gelar tele conference yang juga di iku-ti jajaran pekerja dari Pendopo Field dan Adera Field. Pada kesempatan itu, dipaparkan evaluasi kinerja pro-duksi minyak Asset 2 tahun 2014 dan prognosa produksi dari seluruh Field, declining rate eksisting produksi serta pembahasan kinerja optimalisasi dan penandatanganan komitmen bersama guna peningkatan produksi minyak oleh manajemen Asset 2 dari semua fungsi guna mencapai target produksi minyak PEP yang dicanangkan sebe-sar 128.000 BOPD.

Program lain yang turut dibahas BOD PEP adalah Rencana Kerja dan pengeboran Asset 2 tahun 2014, ex-ecutive summary dan kinerja sumur-sumur produksi, realisasi & proyeksi produksi minyak, pengelolaan wa-ter management di Field Prabumulih serta kendala lain yang ada pada struktur-struktur potensial di wilayah Asset 2. Untuk menambah produksi, manajemen Asset 2 terus mengopti-malkan pengeboran sumur pengem-bangan (workover). (lihat boks)

GM Asset 2 Pribadi Mahagunabangsa (Kiri) dan Presiden Direktur Pertamina EP Adriansyah sesaat sebelum meresmikan SP Niru.

Modernisasi fasilitas produksi terus dilakukan Diresmikan SP Niru yang disebut-sebut sebagai salah satu yang terbaik di Pertamina EP.

Prabumulih masih menjadi tumpuan harapan Asset 2 untuk memenuhi tar-get produksi. Selama ini

lapangan ini dikenal sebagai salah satu kontributor migas terbesar di Pertamina EP. Posisi ini sepertin-ya belum tergoyahkan dalam be-berapa tahun ke depan. Potensi Struktur Ogan, PMB Lembak, GNK, Belimbing, Kuang, Beringin dan Raja yang berada di bawah kendali Field Prabumulih masih bisa dioptimalkan.

Seperti terungkap dalam Diskusi Integreted Work Over Program ber-sama SKK Migas Pusat yang ber-lansung di Ruang GM 2, pada 2 Juni lalu, meski pada awal-awal ta-hun produksi minyak Asset 2 be-lum mencapai target, namun pada

bulan April-Mei untuk pengeboran dan pekerjaan sumur, jika diakumu-lasikan produksinya sudah diatas target. “Keberhasilan kita di atas tar-get, terbantu oleh pekerjaan reparasi, reopening, fracturing atau stimulasi yang memang cukup bagus,” ujar Pjs Asset 2 Exploitation Senior Manager Wit Mulya.

Pada kesempatan itu Eti Suryati dari Reservoir Asset 2, memapar-kan kegiatan operasi dan penge-boran 2014 di PEP Asset 2. Mulai dari proyeksi produksi, summary RK 2014, sasaran versus monitoring program pengeboran, realisasi pro-duksi minyak, gas dan BOE Asset 2 status April, realisasi dan proyek-si produksi minyak, well intervention dan bor, KUPL, stimulasi, reopen-

ing dan pekerjaan sumur reparasi. Termasuk overview kinerja produksi masing-masing fi eld juga dipaparkan, mulai dari Prabumulih Field Pendopo Field, Adera Field dan penjelasan ter-kait dari tim Eksploitasi Asset 2.

Mengacu keberhasilan peng-boran empat sumur di awal tahun, Asset 2 menambah lagi lima penge-boran tambahan sampai akhir se-mester dua, dari total 19 sumur yang akan dibor tahun ini. Sementara Realisasi pengeboran sampai April sudah mencapai 43%. Hasilnya cu-kup signifi kan. “Sampai akhir tahun proyeksi produksi minyak kita akan mencapai 136%,” ujarnya.

Kontribusi terbesar disumbang dari sumur OGN A-6 (OGN-36) target 135 BOPD realisasi 1186 BOPD, NR-49 (L5A-290) target 250 BOPD, real-isasi 744 BOPD serta sumur-sumur lain di stuktur NR, OGN, PMB, GNK serta lapisan potensial lainnya yang masih bisa dioptimalkan,” ujarnya.

Mengejar Proyeksi Produksi 136 %

Diskusi Integrated Work Over Program antara Asset 2 dan SKK Migas.

DO

K.

AS

SE

T 2

DO

K.

AS

SE

T 2

Page 7: Energia 6 Tahun II .pdf

77Edisi Nomor 6 TAHUN I I

PENDOPO-Direktur Pengembangan PT Pertamina EP Satoto Agustono me-laksanakan kunjungan lapanagan da-lam rangka Management Walkthrough ke Field Pendopo pada 12 Juni 2014. Pada kesempatan tersebut, tim mana-jemen mengunjungi Lapangan Jirak di

Desa Jirak Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin. Mereka meninjau aktivitas pengeboran yang sedang berlasngsung dengan meng-gunakan a rig SU-25Lapangan Jirak merupakan Break Through Program Sistem Sinergi

PRABUMULIH - Struktur Ogan dan Talangjimar masih menjadi pri-madona produksi Field Prabumulih. Pengeboran di kedua struktur tersebut terus diotimalkan. Menyusul keberha-silan penajakan sumur Ogan A6/OGN-36 yang sejak Mei berproduksi sebe-sar 1186 BOPD, Field Prabuluh pada 18 JUni lalu menggelar sosialisasi dan selamatan sumur migas Ogan A9/37 yang di tajak awal Juni lalu.Sumur yang terletak di Desa Tanjung Bulan, Kecamatan Rambang Kuang, Kab. Ogan Ilir akan di bor menggu-nakan rig PDSI selama 38 hari, sampai kedalama akhir 1500 m. Berdasarkan referensi sumur-sumur potensial di Sruktur Ogan, diharapkan OGN A9 pada tes produksi nanti bisa melam-paui target perusahaan.

M Gustaf Akib yang mewakili Field Manager Prabumulih menekan-kan pentingnya penegakan kaidah keselamatan kerja/HSE disetiap pe-ngeboran. “Keselamatan kerja adalah elemen dasar dalam setiap penge-boran,” ujarnya. Untuk itu diperlukan support dan kerjasama semua pe-

mangku kepentingan. Mari kita beker-jasama untuk kemajuan perusahaan, mendorong kesejahteraan masyara-kat, khususnya warga Desa Tanjung Bulan,” ujarnya.

Sementara di Talangjimar dilaku-kan sosialisasi dan selamatan su-mur TLJ-36/INF-242 jpada 19 Juni yang dipusatkan di Desa Talang Balai, Kecamatan Belida Darat, Kab. Muara Enim. Acara dihadiri M Echman yang mewakili perusahaan. Hadir juga Company Man PDSI, Korlap Lapangan Ogan, Danramil Belida Darat, Kades Talang Balai, perwakilan Engineering, G&G Asset 2, HSE Field Prabumulih, staff L&R dan unsur Tripika Kecamatan Rambang Kuang.

Berdasarkan evaluasi bawah tanah, penajakan Sumur TLJ-36 INF/242 bertujuan untuk menyempur-nakan titik serap dari lapisan A dan Gumai Formation di sebelah Timur Strukur Talang Jimar. Dari referen-si HBS-01 dan TLJ-155, diketahui lapisan A berkembang bagus dengan tebal 5-6 meter yang diperkirakan masih berada dalam kolom minyak.

Sedangkan Gumai Formation berkem-bang lebih tebal sekitar 8-10 meter dan sumur yang pernah dilakukan uji produksi adalah HBS-01 DST-5 sebe-sar 124 BOPD/1.8 MMscfd. TJL-36 INF di tajak menggunakan rig Emsco D2/38 dengan kapasitas 750 HP milik PT PDSI Area Sumbagsel.

Dalam sosialisasi dan selamatan di kedua sumur itu, PT Pertamina EP Asset 2 telah menunjukkan kepedu-lianya di bidang CSR dengan meng-gulirkan bantuan paket sembako, bantuan material untuk 2 unit parkir kantor Kecamatan Rambang Kuang dan pembangunan jalan setapak un-tuk warga Tanjung Bulan. Sedangkan bagi warga Talang Balai dibantu juga paket sembako, puluhan tas seko-lah untuk anak SD dan bantuan ma-terial bangunan untuk pembangunan masjid di Desa Talang Balai. Puncak acara ditandai pemotongan tumpeng dan tausiyah agama oleh Ustadz HA Rozak Mukti yang mengambil tema pandai-pandailah menerima syukur nikmat yang diberikan Allah SWT ke-pada umatnya.

Mengandalkan Ogan dan Talangjimar

ASSET 2

Pertamina EP Asset 2 Resmikan Masjid Al Amalan SukarajaSUKARAJA - Masjid Al Amalan yang berdiri tegak dan megah, se-cara resmi diserahkan kepada masyarakat oleh Pertamina EP Asset 2 yang ditandai penguntingan pita oleh Asisten 2 Pemerintah Kota Prabumulih, H A Sobri SH didampingi Prabumulih Field Manager, M Nur. Masjid ini berlokasi di Jl Air Mendidih, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Prabumulih Selatan. (Rabu, 11/06).

FM Prabumulih M Nur mengatakan, agar masjid bantuan pi-haknya dari Program Corporate Social Responsibility (CSR) bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk kemaslahatan umat muslim khususnya terutama untuk syiar Islami.

Sementara itu, Asisten 2 Pemkot Prabumulih, H A Sobri SH sangat berterima kasih atas kontribusi Pertamina EP di wilayah Prabumulih ini. Berkat kontribusinya itu pertumbuhan pemba-ngunan di kota ini cukup pesat, dan maju. ”Kita berikan apresiasi untuk peran serta dan dukungannya,” ucapnya.

Mendongkrak Jirak

Syukuran Penajakan Sumur Ogan A9/37 Field Prabumulih.

KILAS

Forum Komunikasi Csr Prabumulih TerbentukPRABUMULIH - Forum Komunikasi Corporate SocialResponsibility (CSR) yang diketuai oleh Pertamina EP Asset 2 Prabumulih, terben-tuk berkat kerjasama pemerintah Kota Prabumulih dengan perusa-haan-perusahaan yang ada di Kota Prabumulih baik perusahaan migas, perusahaan non-migas, perusahaan jasa dan perusahaan lainnya. Forum ini bertujuan menyelaraskan pembangunan Kota Prabumulih dengan program-program CSR yang dimiliki oleh se-tiap perusahaan yang beroperasi di Prabumulih, sehingga program-program CSR yang dilaksanakan tidak tumpang tindih dan bisa te-pat sasaran.

Corporate Social Responsibilty (CSR) merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar operasio-nal perusahaan. Aaspek keberlanjutan atau pemberdayaan ma-syarakat menjadi tujuan penting bagi pelaksanaan program CSR. Program utama yang dijadikan prioritas dalam forum komunikasi CSR ini adalah perbaikan Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH) yang ada di seluruh wilayah Kota Prabumulih dengan total rumah yang akan diperbaiki sebanyak 937 rumah. Kemudian program-prog-ram lain di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mewajibkan setiap perusahaan yang mengelola sumber daya Alam harus melaksana-kan tanggung jawab sosial dan lingkungan, Pertamina EP Asset 2 Prabumulih menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungannya kepada masyarakat Kota Prabumulih, dan program yang dilaksana-kan juga lebih difokuskan di program yang bersifat pengembangan masyarakat untuk menuju kemandirian, dibandingkan hanya prog-ram yang bersifat charity/sponsorship. (Yogi)

Field Pendopo Peduli BalitaTALANG UBI- Untuk meningkatkan derajat kesehatan bali-ta di sekitar wilayah kerja perusahaan, Field Pendopo bekerja-sama dengan Persatuan Wanita Patramenggelar acara Pertamina PeduliBalita. Acara tersebut dikemas dalam bentuk pemberian makanan tambahan di Posyandu Merpati Putih Kelurahan Talang Ubi Utara Sumberjo KecamatanTalangUbi KabupatenPenukal AbabLematangIlir (PALI), pada 10 Juni lalu

Camat Talang Ubi Asrohidal mengapresiasi kegiatan sosial ke-masyarakatan yang telah kesekian kali diberikan Pertamina, khu-susny imasyarakat yang berdomisili di Kecamatan Talang Ubi.Untuk itu, ia mengharapkan masyarakatkhususnya di lingkungan Kelurahan TalangUbi Utara dapat ikut berpartisipasi mendukung berbagaibentuk program atau misi Pertamina dalam memberda-yakan masyarakat di sekitar wilayahkerja. ”Mari kitabersama-sa-mamendoakansebagai rasa syukurkita agar produks ikhususnya di PTPertamina EP Asset 2 Pendopo Field lebih meningkat lagi di kemudian hari, “ himbaunya. (erm/Tjs)

Optimalisasi Produksi (BTP-SSOP). Dari beberapa sumur yang su-dah di reaktivasi menghasilkan ke-naikan produksi lebih dari 150 BOPD. Pada kunjungan tersebut, Direktur Pengembangan didampingi Geology Geophisic Reservoir Production Bambang IPN. Dari tim manajemen Asset 2 diikut oleh Asset 2 Exploitation Senior Manager Wit Mulya, Asset 2 Surface Facilities Manager Ali Michrozidj.

Seusa melakukan MWT dilaku-kan pertemuan dengan seluruh pe-kerja Field Pendopo di malam harinya.Pada malam ramah tersebut, Satoto menegaskan harus mau menganali-sis statistic, metode apa yang sudah dilaksanakan dan membaca peluang untuk mencoba hal baru. “Saya lebih memilih mencoba namun gagal diban-dingkan tidak mencoba samasekali, “ ujarnya. Ia juga menyebutkan, harus pandai meniru keberhasilan di tem-pat lain untuk diaplikasikan di tempat kerja. “Dan jangan lupa kitajuga harus percaya diri,” ungkapnya.

DO

K.

AS

SE

T 2

DO

K.

AS

SE

T 2

Page 8: Energia 6 Tahun II .pdf

8 Edisi Nomor 6TAHUN I I

Khabar baik berhembus dari Proyek Pengembangan Gas Matindok. Penge-boran sumur pengem-

bangan Matindok (MTD-6) berhasil menemukan kandungan gas pada lapisan batu gamping Minahaki di ke-dalaman 2142 – 2167mMD (trayek lubang 8.5”). Untuk lebih mengopti-malkan reservoir Karbonat Minahaki dilakukan stimulasi (Acid Job). Proses ini baru pertama kali dilakukan di Area Matindok.

Hasilnya, rate hidrokarbon naik signifi kan sebesar 13-24 %. Setelah dilakukan stimulasi pada jepitan 32/64” dengan laju alir sebesar10.30 MMSCFD,kondensat165.6 BCPD dan WHP = 2200 psig, H2S 4000 ppm & CO2 3 %, Sedangkan pada jepitan 56/64” mampu mengalirkan gas dengan laju alir sebesar 20.23 MMSCFD, kondensat197.5 BCPD dan WHP = 1300 psig,H2S 4000 ppm & CO2 3 %.

Sumur development MTD-6 di ta jak padatanggal 7 Mei 2014 dengan kedalaman akhir di 2225mMD, Sumur ini sebagai ti-tik serap gas dari reservoir batu gamping Formasi Minahaki untuk memenuhi komitmen suplay gas ke pembeli pada awal tahun 2016, sales gas dari CPP (central peo-cessing plants) Matindok sebesar 55 Mmscfd (35 Mmscfd ke DS-LNG dan 20 Mmscfd ke PLN).

Pertamina EP menargetkan proyek pengembangan gas Matindok mampu menghasilkan produksi gas 105 Mmscf. Satu CPP lain dibangun di Donggi yang akan mengalirkan gas sebesar 50 Mmscfd yang sepe-nuhnya dipasok ke DS-LNG)

Rencana pengembangan (plan of development/POD) pengem-bangan gas Matindok disetujui 24 Desember 2008 dan selanjutnya POD revisi pada 30 Maret 2011. Proyek Matindok mengandalkan em-

PRABUMULIH – Paku Gajah Deve-lopment Project (PGDP) bersama de-ngan Field Prabumulih meng adakan latihan bersama pema dam keba-karan di EPF Pagardewa pada 26 Juni. Pelatihan ini diikuti oleh tim HSE PGDP, tim HSE Field Prabumulih, Operator PT BBS EPF PDW dan Operator PT BBS EPF TASIM-4.

Pada latihan kali ini dsertakan juga peralatan yang Fire Protection Existing yang tersedia di EPF Pagar dewa serta 1 Unit Fire Truck milik Field Prabumulih.

Skenario yang di implementasi-kan adalah munculnya api di sekitar area tangki lalu dilanjutkan dengan

implementasi Emergency Response Plan yang berlaku di EPF Pagardewa. Hal tersebut termasuk sistem komu-nikasi dari EPF Pagardewake SPG Pagardewa serta permintaan bantu-an pengiriman dari Field Prabumulih. Salah satu hasil evaluasi menunjuk-kan bahwa pengiriman bantuan unit Fire Truck ke Pagardewa masih mem-butuhkan waktu yang tidak sedikit.

“Salah satu wacana dengan HSSE Field Prabumulih adalah kami akan kerjasama penyediaan Fire Station berikut Firemen di Pagardewa untuk mengakomodir kebutuhan di sekitar Pagardewa hingga Kuang,”

ASSET 3

Matindok Tancap Gas

Road To Zero Accident Paku Dewa

Musalam Latuconsina melakukan Management Walk Trough di EPF Pagardewa. Banyak perbaikan yang perlu dilakukan an-tara lain rekonstruksi pagar keliling sehingga pos jaga berada di luar pagar, pengecatan ulang peralatan dan fasilitas, pemasangan Handrail di beberapa lokasi, leveling lokasi dengan batu kerikil, dll.

“Saat ini EPF Pagardewa memang belum dinominasikan un-tuk Fasilitas Terbaik dalam implementasi keselamatan Operasi fundamental, namun harapan di periode berikutnya dapat men-jadi salah satu yang terbaik,” ungkap Musalam. Pada hari yang sama, Musalam meninjau kesiapan lokasi Sumur KRD-01. Pada Juli 2014, di situ akan dilakukan pekerjaan work over dengan es-timasi produksi 2,5 MMSCFD.

Kunjungan General Manager Proyek Pengembangan Paku Gajah

pat formasi batuan, yakni struktur Donggi, Matindok, Maleoraja, dan Minahaki

Selain di MInahaki, sebelumnya dilaporkan PPGM berhasil menemu-kan cadangan gas bumi sebesar 16 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) di Area Matindok, Sulawesi Tengah. Potensi gas diperoleh dari lapisan baru batu gamping pada kedalaman sekitar 1.900 meter melalui penge-boran sumur Matindok (MTD)-7. Pada lapisan yang sama ditemukan juga kondesat sebesar 175 barrel. Pengeboran sumur MTD-7 merupa-kan bagian dari rencana tujuh su-mur yang akan diproduksi di Area Matindok.

Proyek Pengembagan Gas Matindok diharapkan bisa segera berproduksi untuk menjamin kebu-tuhan gas domestik yang terus me-ningkat. Permintaan gas di Indonesia akan meningkat sekitar 4,8% per ta-hun antara 2015 hingga 2025.

kata HSSE Project Ast Man, M. Nur Samudin.

Pelatihan pemadaman keba-karan sejalan dengan program, Road to Zero Accident PT Pertamina EP,

Tak hanya karyawan, program-am peningkatan kompetensi HSE juga diberlakukan kepada mitra kerja. Salah satunya dengan menggelar training HSE pada 23 Juni lalu

Pelaksanaan training HSE ini di-buka oleh General Manager PGDP, Musalam Latuconsina dan Business Support Superintendent, Daniel Munthe.

Dalam laporan pelaksanaan acara yang diadakan oleh Perusahaan Penyedia Jasa Penunjang (PPJP) PT Inamco Varia Jasa, Munthe menyam-paikan bahwa pada Bulan Juni 2014 telah dimulai kontrak TKJP tahun 2014 – 2016 termasuk didalamnya adalah detail klausa kontrak pelatihan HSE untuk TKJP. Dengan demikian diharapkan persyaratan – persyaratan HSE, pembinaan dan pelatihan HSE dapat terakomodir dalam kontrak se-suai apa yang telah direncanakan se-baik – baiknya.

“Basic HSE Training ini sebagai bagian dari rangkaian training HSE yang akan diberikan kepada akar rum-put di lokasi kerja. Yang pertama ada-lah Basic HSE Training, selanjutnya ada Lifting & Rigging, Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan serta Emergency Preparedness” kata Musalam Latuconsina saat pembu-kaan acara.

Dari pelaksanaan pre-test dan post-test menunjukkan tingkat ke-naikan nilai rata – rata adalah 33% dengan skor akhir terendah 70, skor tertinggi 95. Dengan demikian, pelak-sanaan Basic HSE Training ini dapat meningkatkan HSE awareness pada masing – masing mitra kerja PGDP serta dapat berpartisipasi aktif untuk pencegahan terhadap kecelakaan.

Matindok bakal menjadi salah satu andalan produksi Pertamina EP. Bisa menjadi penyangga kebutuhan gas domestik yang terus meningkat.

Flaring DST Lapisan Batugamping Minahaki Sumur MTD-6

DO

K.

AS

SE

T 3

DO

K.

AS

SE

T 3 F

OT

O-F

OT

O:

DO

K.

AS

SE

T 3

Page 9: Energia 6 Tahun II .pdf

99Edisi Nomor 6 TAHUN I I

Field Subang meluncurkan program CSR Ternak Domba Terpadu di Desa Pasirukem, Kecamatan Cilamaya Kulon,

Karawang pada 12 Juni lalu. Turut ha-dir pada acara ini perwakilan Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Peternakan Kabupaten Karawang, serta aparat Desa dan Muspika Kecamatan Cilamaya Kulon.

Program ini dilaksanakan berda-sarkan social mapping yang dilak-sanakan oleh Field Subang di awal tahun 2014, menjadi salah satu prog-ram CSR unggulan yang dirumus-kan dalam rencana strategis (renstra) CSR) Field Subang.

Sebagai tindak lanjut focus group discussion (FGD) di beberapa desa Ring 1 wilayah operasi Field Subang, di bentuklah satu kelompok ternak terpadu yang terdiri dari 15 orang

anggota masyarakat dari Dusun Wagirsari. “Selanjutnya akan menjadi mitra binaan CSR Field Subang,” ujar Subang Legal & Relation Assistant Manager, Yosi Ardilla.

Peternakan adalah salah satu bidang yang potensial untuk dikem-bangkan di wilayah Cilamaya meng-ingat tingginya potensi pasar, ke-tersediaan rumput/pakan, serta kesesuaian dengan budaya masyara-kat setempat. Alasan inilah yang men-dasari pelaksanaan program ternak domba terpadu di wilayah ini.

Adapun tujuan utama dari imple-mentasi program ini adalah untuk me-ningkatkan kapasitas masyarakat da-lam usaha ternak domba,membuka peluang usaha,meningkatkan penda-patan masyarakat, serta turut berkon-tribusi dalam pembangunan sektor peternakan di Kabupaten Karawang.

Selain Field Subang, ternak domba juga menjadi prog-ram CSR unggulan Field Jatibarang. Peningkatan

kemampuan kelompok binaan terus dilakukan. Salah satunya dengan melakukan studi banding seperti di-lakukan Kelompok Tani Jambi Sari. Kelompok binaan Field Subang ini melakukan studi banding. Kegiatan ini diyakini sebagai salah satu cara untuk pembenahan kelompok baik secara teknis maupun non teknis.

Kegiatan studi banding dilak-sanakan pada 10 Juni dengan me-ngunjungi 3 (tiga) objek studi, antara

lain ke lokasi padi organik sistem SRI yang dikelola oleh Gapoktan Simpatik Tasikmalaya, lokasi peter-nakan domba Garut yang berada di Desa Cisayong Tasikmalaya dan lo-kasi pabrik pupuk organik granul di Desa Padaherang Kab. Ciamis. Pelaksanaan studi ban ding diikuti oleh dua puluh orang peserta pengu-rus kelompok tani ternak Jambi sari, Kepala Desa Karanglayung dan CSR Staff Field Jatibarang.

Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan motivasi ang-gota kelompok tani ternak Jambisari untuk terus berupaya dan mengem-

ASSET 3

Yosi menjelaskan bahwa pola usaha yang dikembangkan pada program ini adalah pola perguliran ter-nak dengan mengembangkan sistem kandang terpadu. “Melalui model kandang domba terpadu ini diharap-kan lokasi ini akan menjadi pusat ke-giatan belajar masyarakat serta sentra budidaya ternak domba di Kabupaten Karawang”, terang Yosi.

Ke depan, selain melaksanakan usaha budidaya ternak, juga akan dikembangkan usaha pengolahan ha-sil ternak, pengolahan kompos, serta pengolahan berbagai produk lainnya yang berbasis ternak domba.

Untuk melaksanakan program pengembangan ternak domba ter-padu ini, PT. Pertamina EP Asset 3 Subang menggandeng CARE LPPM IPB untuk mendampingi masyarakat, khususnya para peternak dalam men-jalankan usahanya. Pendampingan yang diberikan berupa teknik beter-nak yang baik, manajemen usaha serta manajemen pemasaran.

Pada peluncuran program ini di-lakukan penyerahan 40 ekor domba serta satu unit kandang beserta per-lengkapannya kepada kelompok pe-ternak Bina Usaha Mandiri dan di-lanjutkan dengan pelatihan teknik budidaya dan manajemen usaha bagi para anggota kelompok selama dua hari dari tanggal 12-13 Juni 2014. FF

Ternak Domba Terpadu Di Ring Satu

Studi Banding Domba Garut

Pelatihan Gada Pratama

Pertahanan Udara Aktif Untuk Objek Vital

BANDUNG – PT Pertamina EP Asset 3 selenggarakan pela-tihan dasar Satpam Gada Pratama untuk anggota sekuriti be-berapa waktu lalu di Kampus II PusdiklatProvinsiJawa Barat, CipageranCimahi Bandung. Pelatihan ini merupakan program kerja HSSE Field Jatibarang di Tahun 2014 dan rencana pelak-sanaanakan dibagi menjadi 7 batch, disamping itu pelatihan Dakhura atau biasa disebutPHH ( Tindakan Huru Hara) juga men-jadi bagian dari rencana berkelanjutan program HSSE Jatibarang Field di tahun berikutnya.

Adapun Tujuan dari pelatihan Gada Pratama adalah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (sekuriti) yang ber-ada di PT Pertamina EP, khususnya Field Jatibarang.

MUNDU - Field Jatibarang bekerjasama dengan Yonarhanudse-14 mengadakan Pelatihan Teknis dan Taktis tingkat Peleton Yonarhanudse 14 Dam III/Slw di Lapangan Gelora Patra Komperta Mundu. Motto yang diambi l dalam kegiatan kali ini adalah “Yonarhanudse 14 Menyelenggarakan Operasi Pertahanan udara aktif guna melindungi obyek vital nasionalPertamina EP Asset 3 Jatibarang Field”.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengamanan objek vi-tal Nasional dan kelanjutan workshop sinergitas Pengamanan Obvitnas TNI/Polridengan PT Pertamina EP Jatibarang Field yang telah diselenggarakan bulan Maret

Kerjasama ini rencananya akan terus berlanjut dan men-jadi agenda rutin kedua belah pihak setiap tahunnya. Tahun 2014 dijadwalkanakandigelar 2 (dua) kali yaitu pada bulan Juni dan Septembe rmasing-masing di Wilayah Mundu dan wilayah Cemara.

KILAS

Beternak domba menjadi warisan turun temurun warga Desa Pasirukem, Kecamatan Cilamaya Kulon. Menjadi program CSR Unggulan untuk meningkatkan kesejahteraan.

Foto bersama Poktan Jambisari dengan kelompok ternak domba Garut.

bangkan usahanya ke arah yang le-bih maju. Manfaat lain yang diharap-kan anggota kelompok tani ternak

Jambisari yang melakukan studi banding dapat mengadaptasi ke-giatan usaha untuk diterapkan sen-

diri dan membantu pemenuhan sa-rana dan prasarana yang menunjang aktivitas pembelajaran.

DO

K.

AS

SE

T 3

DO

K.

AS

SE

T 3

DO

K.

AS

SE

T 3

Page 10: Energia 6 Tahun II .pdf

10 Edisi Nomor 6TAHUN I I ASSET 4

Health, Safety, Security, and Environment merupakan harga mati di dalam indus-tri migas yang rentan terja-

dinya kecelakaan kerja. Untuk itu, PT Pertamina EP Asset 4, menandata-ngani komitmen “Road Map to Zero Accident” dalam rapat komite HSSE Asset 4 (8/7). Dengan adanya komit-men nyata ini diharapkan membawa perubahan budaya diri demi kesela-matan sesame dalam bekerja.

Data kecelakaan kerja PT Pertamina EP pada 4 tahun terakhir (2010-2014) yaitu sebanyak 116 ko-rban, dengan korban luka ringan berjumlah 74 orang, luka sedang 22 orang, luka berat 12 orang dan luka fatal (meninggal dunia) berjumlah 8 korban.

Data statistik kecelakaan pada 4 tahun terakhir membuktikan bah-wa pihak yang menjadi korban ke-celakaan 99% adalah dari para mitra kerja PT Pertamina EP dan 1%nya berasal dari pekerja PT Pertamina EP. Pihak yang menjadi korban ke-celakaan fatality (meninggal dunia) mencatat 88% yang menjadi kor-ban jiwa adalah para mitra kerja PT Pertamina EP dan 12% korban jiwa berasal dari pekerja PT Pertamina EP.Sementara data statistik membuk-tikan bagian luka yang menimpa para korban, yaitu 20% pada bagian kaki / jari, 26% pada bagian kepala / muka, 10% pada bagian badan dan tertinggi 44% pada bagian tangan.

“Jenis perkerjaan yang paling

tinggi menelan korban terletak pada Lifting & Rigging. Data tersebut men-jadi pengingat bahwa apapun bagian tanggung jawab kerja, kesadaran diri untuk menjaga keselamatan pribadi dan sesama harus tertanam pada se-tiap individu,” kata Chalid Said Salim selaku General Manager Asset 4 PT Pertamina EP.

Chalid juga mengatakan bah-wa kesadaran dalam implementa-sitan HSSE harus ditingkatkan lagi, sehingga HSSE awareness akan melekat dalam diri setiap pekerja, salah satu cara yang dilakukan yaitu mengharuskan para pekerja untuk mengikuti training dan workshop yang wajib diikuti oleh seluruh pekerja dan pekarya PT Pertamina EP, diantaranya Basic Safety Training (BST) berisikan panduan umum HSSE PT Pertamina EP, Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA), Surat Izin Kerja Aman (SIKA), bahaya alkohol dan obat-obatan, bahaya listrik, bahaya gas mudah terbakar dan beracun, cara kerja aman, ergonomis dan industrial hygiene.

“Memang saat ini kita masih se-ring melihat ada beberapa peker-ja yang masih mengabaikan aspek HSSE, kali ini manajemen akan ber-tindak tegas dan memberikan sangsi yang berat kepada pekerja yang ma-sih mengabaikan aspek HSSE. Saya berharap kepada semua pekerja da-pat menjunjung aspek HSSE untuk keselamatan dalam bekerja,” pung-kas Chalid. (Endang Supriatna)

BOJONEGORO – Bertempat di Kecamatan Malo Bojonegoro Jawa Timur, pada Jumat (27/6) diadakan peresmian Penangkaran Rusa Jawa (Cervus timorensis) yang merupakan kerjasama an-tara PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field bersama Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan.

Hadir dalam acara tersebut Bupati Bojonegoro Drs, H. Suyoto Msi., Field Manager PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field, Wresniwiro mewakili General Manager Asset 4 dan Administratur KPH Parengan, Daniel Budi Cahyono.

Bupati Bojonegoro Drs, H. Suyoto Msi. meresmikan penang-karan rusa tersebut dengan membuka tirai papan nama Lokasi Penangkaran Rusa Timor/Jawa yang tepat berada di pintu masuk.

Dalam sambutannya Suyoto mengatakan bahwa penangkar-an Rusa Jawa (Cervus timorensis) yang dilakukan oleh Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan bersama dengan PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field ini sangatlah penting, mengingat tingginya kerusakan alam yang diakibatkan oleh ulah manusia.

Menurutnya semua kejadian bencana alam seperti banjir, ta-nah longsor, serta munculnya serangan hama wereng, disebab-kan adanya ekosistem yang terputus. Suyoto mencontohkan, ayam hutan yang hidup di kawasan hutan diketahui memakan rayap, sehingga pohon jati bisa aman, bahkan pohon jati yang sudah tumbang bisa lebih kuat, karena tidak dimakan rayap. Jadi bukan tidak mungkin bila keberadaan Rusa Jawa di hutan jati ini merupakan bagian dari mata rantai ekosistem yang ada tersebut.

Disisi lain Administratur KPH Parengan, Daniel Budi Cahyono memaparkan bahwa penangkaran Rusa Jawa yang merupakan kerjasama antara PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field dengan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan ini pada awalnya hanya diisi oleh dua ekor Rusa Jawa betina dan empat ekor jantan yang didatangkan dari lokasi penangkaran Rusa Jawa KPH Blitar pada bulan Mei 2014, dan pada Juni ini KPH Parengan kembali mendatangkan lagi 5 ekor rusa dengan jenis kelamin betina. Lebih lanjut Daniel menambahkan bahwa penangkaran seluas 0,4 hek-tar tersebut dibangun dengan biaya kurang lebih Rp 80 juta.

Field Manager PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field, Wresniwiro berharap kerjasama yang telah dilaksanakan ini da-pat terus dikembangkan lebih luas lagi, tidak hanya Rusa Jawa namun juga satwa-satwa lainnya. (PEP Channel)

Harga Mati Zero AccidentPertamina EP Asset 4 menandatangani komitmen road to zero accident. Lifting & rigging paling rawan. 99% kecelakaan disebabkan mitra kerja.

Penandatanganan Roadmap to Zero Accident oleh manajemen Asset 4. (Wahyu Setiyawan)

Bupati Bojonegoro Drs, H. Suyoto Msi., Field Manager PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field, Wresniwiro mewakili General Manager Asset 4 dan Administratur KPH Parengan, Daniel Budi Cahyono bersama-sama meresmikan Penangkaran Rusa Jawa.

“Memang saat ini kita masih sering

melihat ada beberapa pekerja

yang masih mengabaikan

aspek HSSE, kali ini manajemen akan bertindak

tegas dan memberikan

sanksi yang berat kepada pekerja

yang masih mengabaikan aspek HSSE.

Saya berharap kepada semua pekerja dapat menjunjung

aspek HSSE untuk keselamatan

dalam bekerja.” Chalid Said Salim.

Rumah Rusa Jawa

TATA

N A

GU

S E

ST.

DO

K.

AS

SE

T 4

DO

K.

AS

SE

T 4

Page 11: Energia 6 Tahun II .pdf

1111Edisi Nomor 6 TAHUN I IASSET 4

Page 12: Energia 6 Tahun II .pdf

12 Edisi Nomor 6TAHUN I I

Alarm Bahaya Kebakaran Hutan Bunyu

General Manager Asset 5 Abdul Khalik dan Direktur PT Petro Papua Monggoi Wasian, Binsar Lumbantobing saat mendandatangani perjanjian kerja sama pengelolaan lapangan migas Monggoi Wasian di Papua. (Wahyu Setiyawan)

Sosialisasi Kebakaran HUtan Bunyu.

ASSET 5

Dibandingkan lapangan lain di Wilayah Kerja Pertamina EP, produk-si Area Papua masih

cekak. Tak sekadar di wilayah Kerja Asset 5, tapi di seluruh Wilayah Kerja Pertamina EP, produksinya terbi-

lang kecil. Masih di bawah 1.000 BOPD. Untuk meng optimalkannya, PT Pertamina EP menempuh skema kerja sama operasi KSO.

Anak usaha Pertamina ini pada 8 Juli menandatangani perjanjian kerja sama pengelolaan lapangan

Monggoi Wasian dengan PT Petro Papua Monggoi Wasian di Kantor Pusat PT Pertamina EP, Menara Standard Chartered, Jakarta pada Selasa (8/7). Hadir dalam penan-datanganan diantaranya Presiden Direktur PT Pertamina EP, Adriansyah

dan jajaran direksi, General Manager Asset 5 Abdul Khalik dan Direktur PT Petro Papua Monggoi Wasian, Binsar Lumbantobing beserta jajarannya.

Direktur PT Petro Papua Monggoi Wasian menyatakan komitmennya untuk melanjutkan pengalaman posi-

KSO Untuk Bangkitkan Papua

tif yang sudah 18 tahun berkutat de-ngan dunia migas di Papua dan salah satunya dengan PT Pertamina EP.

“Selama 18 tahun saya priba-di sudah masuk ke dunia migas di Papua. Tentu dengan adanya dukung-an dari rekan-rekan sekarang di PT Petro Papua Monggoi Wasian mam-pu menjadi tim solid untuk dapat me-menuhi harapan PT Pertamina EP,” kata Binsar.

Lebih lanjut, Ia mengaku optimis dengan ditunjuknya PT Petro Papua Monggoi Wasian mengelola lapangan minyak Monggoi Wasian, pening-katan produksi bisa direalisasikan.

“Kami pernah produksi hingga 1.200 BOPD, namun kami juga ter-kena imbas tren penurunan pro-duksi akan tetapi kami optimis dan menargetkan 10 sumur baru akan ber-produksi dalam jangka waktu tiga ta-hun,” harap Binsar.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Pertamina EP, Adriansyah menilai PT Petro Papua Monggoi Wasian me-miliki pengalaman bagus dalam hal pe-ngelolaan lapangan minyak di Papua. “Selama 18 tahun bapak-bapak seka-lian telah berkecimpung di lapangan mi-nyak Papua, tentu dengan rekam je jak positif yang telah dibuktikan diharapkan mampu ikut mendukung pe ningkatan produksi yang sedang dikejar perusa-haan,” kata Adriansyah kepada Tim PEP Channel. (PEP Channel)

Dalam tiga tahun akan ada tambahan sepuluh sumur baru di Lapangan Mogoi Wasian. Ditargetkan produksi di atas 1.000 BOPD.

Alarm Bahaya Kebakaran Hutan Bunyu sudah menya-la. Pada periode Januari hingga Mei 2014 tercatat 16

kali terjadi kebakaran hutan yang dise-babkan pembakaran yang dilakukan para penggarap lahan dan pekebun. Tak hanya masyarakat, pemerintah daerah serta para pelaku usaha yang mengelola sumber daya alam yang berada di Pulau Bunyu resah.

Atas dasar tersebut, Field Bunyu bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bulungan, Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Bulungan serta Pemerintah Kecamatan Bunyu menggelar sosialisasi bahaya kebakaran hutan serta dampak ling-kungan akibat pembakaran hutan di gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Bunyu pada 3 Juni lalu.

Acara sosialisasi ini diikuti oleh para penggarap lahan dan pekebun, para ketua RT, aparatur kecamatan, aparatur desa, para tokoh agama, to-koh adat dan tokoh masyarakat serta berbagai elemen masyarakat lainnya yang terkait.

Camat Bunyu Drs. Ahmad Safri dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga hutan baik oleh seluruh elemen masyarakat, pemerin-tah dan para pelaku usaha guna ke-berlangsungan dan keseimbangan lingkungan di Pulau Bunyu. Safri juga

menyambut baik inisiatif PT Pertamina EP yang menyukseskan terlaksananya sosialisasi yang juga sebagai bentuk pencegahan terhadap ancaman keba-karan pada fasilitas operasi produksi migas yang berdekatan dengan hutan dan kebun.

PT Pertamina EP Bunyu Legal and Relations Assistant Manager Hasanul Ashari mengharapkan ma-syarakat tidak melakukan pembakaran hutan dengan sengaja dalam membu-ka lahan kebun karena terdapat hazard yang beresiko menyebabkan musibah kebakaran pada fasilitas operasi pro-duksi migas milik negara yang dike-lola oleh Pertamina. Jarak antara hu-tan dan kebun warga dengan fasilitas produksi migas sangat berdekatan, sehingga dikhawatirkan jika masyara-kat membakar hutan, kebakaran akan menjalar ke fasilitas operasi produksi migas karena api besar sulit dikenda-likan dan dipa damkan jika lokasinya di tengah hutan.

Dalam sosialisasi ini, turut di-datangkan pemateri di antaranya Kepala Badan Penanggulangan Ben cana Daerah Kabupaten Bu-lungan Anto Supriyono dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bu-lungan N. Haen Hasan serta dari Health, Safe ty, Security and Envi ron-ment PT Pertamina EP Bunyu, Pandu Sugarda yang menyampaikan materi sesuai bidang masing-masing.

”Selama 18 tahun bapak-bapak sekalian telah

berkecimpung di lapangan minyak

Papua”

DO

K.

AS

SE

T 5

DO

K.

AS

SE

T 5

Page 13: Energia 6 Tahun II .pdf

1313Edisi Nomor 6 TAHUN I I

TARAKAN - Setelah berhasil keliling Tarakan dan melewati jalur-jalur yang cukup ekstrem, Pertabike Tarakan mencoba tantangan baru. Mereka mencoba menaklukkan medan be-rat di Tanjung Selor, ibukota Perovinsi Kalimantan Utara pada 21 Juni. Perjalanan ke sana tak mudah. Dari Tarakan harus menggunakan speed-boat yang memakan waktu kurang le-bih 1,15 menit.

Pertabike Tarakan adan komu-nitas pecinta sepeda di Tarakan. Ma-yoritas anggotanya karyawan Per-tamina EP Asset 5 Field Tarakan. Hari

itu. Lebih dari 20 orang ikut serta pada hari tersebut. Perjalanan dimulai dari kantor menuju pelabuhan Tengkayu, dari pelabuhan Tengkayu disam-bung perjalanan laut menggunakan speedboat.

Sesampainya di Tanjung Selor perjalanan Pertabike pun dimulai, Seperti diperkirakan semula, jalur di Tanjung Selor lebih menantang di-bandingkan ja;lur yang biasa mereka lahap di Tarakan. Kegiatan Pertabike Goes To Tanjung Selor ini dimulai se-jak pukul 06.00 WITA dari Kantor PT Pertamina EP Field Tarakan dan sam-

BONTANG – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Kutai, Field Tarakan mengisinya de-ngan menanam dua puluh ribu bib-it pohon di Salebba Mangrove Park,. Acara yang berlangsung pada 22 Juni lalu itu bukan kepedulian yang perta-ma. Tahun lalu Field Tarakan menyebar enam ribu bibit di lokasi yang sama. “Alhamdulillah hidup semua,” ujar Dr. Ir. Erly Sukrismanto, M.Sc. Kepala Balai Taman Nasional Kutai.

Bibit pohon yang ditanam me-rupakan jenis pohon lokal yang telah langka serta bibit mangrove yang me-rupakan ikon dari Salebba Mangrove Park di antaranya Ulin, Trembesi, Pulai Ketapang, Beringin, dan pohon buah-buahan. Dengan tinggi minimal 1 me-ter diharapkan bibit pohon tersebut dapat beradaptasi cepat dan tidak mudah mati.

Erly Sukrismanto menyebutkan kepedulian Pertamina EP sebagai in-vestasi yang tak ternilai. Ia mengu-capkan terima kasih banyak kepada Pertamina EP atas komitmennya da-lam mendukung penghijauan di TNK, khususnya di Salebba. “Saya me-lihat komitmen Pertamina EP yang sungguh-sungguh terhadap ling-

kungan,” ujar Early. Ia mengajak ke-pada Pemerintah Kota Bontang dan seluruh elemen masyarakat untuk ber-sama-sama menjaga dan melestarikan Salebba Mangrove Park untuk menjadi ikon Kota Bontang dan TNK.

Selain Kepala Balai TNK, hadir dalam acara tersebut Ir. Aji Erlynawati, MT selaku Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan yang me-wakili Pemerintah Kota Bontang, Nanang Electra selaku Sangatta Legal & Relation Assistant Manager yang mewakili Pertamina EP, Dr. Ir. Erly Sukrismanto, M.Sc. selaku Kepala Balai TNK, jajaran SKPD dan Pemerintahan Kota Bontang, perwa-kilan perusahaan Mitra TNK, berbagai komunitas pencinta lingkungan Kota Bontang, serta Pelajar SD, SMP, SMA yang berada di Kota Bontang.

Sangatta Legal & Relation Assistant Manager. Nanang Electra menyebutkan Pertamina EP telah me-milki komitmen penanaman pohon se-jak lama dan terus meningkatkan jum-lahnya demi kelangsungan hidup saat ini dan mendatang. “ada tiga hal yang dapat dipetik dari penanaman pohon saat ini yaitu investasi Hutan untuk anak cucu kita, penghijauan lahan-lahan gun-dul, dan warisan budaya dan penge-

ASSET 5

Pertabike Jajal Tanjung Selor

Investasi Hijau Ikon Bontang

Field Tarakan Peduli Pendidikan

Silaturahmi dengan Pj. Gubernur Kaltara

SEMBAKUNG Menempuh perjalanan laut selama kurang lebih 3 jam, 25 Juni lalu perwakilan PT Pertamina EP Field Tarakan me-nyerahkan 200 eksemplar buku bacaan untuk Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Cenderawasih di Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Nunukan.

Taman Bacaan yang berdiri sejak 24 April 2012 ini banyak di-minati masyarakat setempat. Namun pada Februari lalu bangunan dan koleksi bukunya rusak lantaran diterjang banjir.

Melihat kondisi ini, Field Tarakan berusaha untuk mengemba-likan fungsi dari rumah bacaan tersebut. ”Kami sangat berterimak-asih kepada PT Pertamina EP Field Tarakan, yang sudah peduli terhadap pendidikan di sini, yang sudah mau jauh-jauh menem-puh perjalanan hanya untuk menyerahkan bantuan bukukepada kami,” ujar Iskandar, Camat Sembakung.

TARAKAN - Manajemen Field Tarakan melakukan pertemuan de-ngan Pj. Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie. Pertemuan dilaksana-kan pada 16 Juni di Ruang pertemuan Hotel Swissbell, dihadiri kurang lebih 30 orang baik dari Pemerintahan Kaltara maupun dari PT Pertamina EP.

Pj. Gubernur Kaltara mengajak seluruh jajaran pemerintahan-nya, seperti asisten I, asisten II, Kepala Biro Ekonomi, dan seluruh ke-pala dinas. Sedangkan dari PT Pertamina EP diwakili oleh Manager LR Asset 5, Field Manager Tarakan, Perwakilan LR Jakarta, dan Manajemen PT Pertamina EP Field Tarakan. “Saya sangat mengapre-siasi PT Pertamina yang selama ini sangat kooperatif dengan pihak pemerintah, baik provinsi maupun kota. Saya sebagai Pj. Gubernur akan sangat mendukung kegiatan operasional PT Pertamina EP yang berada di Kalimantan Utara”, Ujar Irianto Lambire.

KILAS

Penanaman secara simbolis 20.000 pohon di Salebba Mangrove Park, Bontang, wilayah Field Sangatta.

tahuan yang bermanfaat untuk masa yang akan datang”, ucap Nanang.

Kepala Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan, Aji Erlynawati menye-butkan banyak manfaat dari kegiataan yang digagas Field Tarakan tersebut.

“Penanaman pohon itu penting untuk meminimalisasi penipisan lapisan ozon, mengurangi polusi, mencegah abra-si pantai, dan melindungi habitat dari ekosistem yang ada,” ujar Erlynawati yang membacakan sambutan waliko-

ta. Ia berharap investor lokal lebih ber-peran dalam pembangunan Salebba Mangrove Park, agar masyarakat lokal dapat merasakan manfaat langsung ti-dak hanya dari sisi lingkungan namun juga perekonomian.

pai lagi di Pulai Tarakan pada pukul 17.30 WITA. Perjalanan pada hari ter-sebut memang terkesan panjang, na-mun perjalanan pada hari itu sangatlah menyenangkan dan menarik, lelah-pun tidak berasa karena dilewati de-ngan kebersamaan dan suka duka di perjalanan.

Pertabike Tarakan memang suka akan tantangan-tantangan baru. “Kita akan coba jalur-jalur lainnya yang le-bih menantang, dan tentunya kita juga akan mencoba jalur lintas pulau yang lainnya lagi”, ujar Sonny Citra Permadi, pengurus Pertabike Filed Tarakan.

DO

K.

AS

SE

T 5

FO

TO

-FO

TO

: D

OK

. A

SS

ET

5

Page 14: Energia 6 Tahun II .pdf

14 Edisi Nomor 6TAHUN I I

Pertamina EP sangat ketat dan tegas da-lam pelaksanaan prinsip keselamatan

operasi fundamental. Untuk te-rus meningkatkan kesadaraan dan implementasi terkait hal ini, penilaian dan apresiasi pun di-berikan kepada lapangan yang sudah menjalankan dengan baik prinsip-prinsip keselamatn operasi.

Ada tiga aspek yang dini-lai terkait keselamatan ope-rasi fundamental, yakni pema-haman terhadap keselamatan operasi fundamental, sarana pendukung dan pelaksanaan terhadap keselamatan operasi fundamental. Menggunakan skala penilaian 4 hinggga 5. Angka 4 menggambarkan ope-rasi yang excellence dan ni-lai 5 untuk hasil sustainable. Assesment terhadap beberapa fasilitas kritikal dan fasilitas pen-dukung di Pertamina EP, rerata diperoleh nilai 1.5.

Sementara untuk asses-ment terhadap fasilitas pen-dukung operasi bergerak dan menara bor diperoleh nilai rera-ta 2.2. Sementara untuk fasiltas percontohan terutama untuk 5 percontohan implementasi ke-selamatan operasi fundamental di lapangan milik Pertamina EP, hasil yang diperoleh berkisar 3.2 sampai 3.8.

Ia juga memaparkan bebe-rapa contoh bagaimana upaya yang dilakukan di Pertamina EP dalam rangka perbaikan atau peningkatan pelaksanaan 7 elemen keselamatan ope-rasi fundamental.Ia menconto-hkan pelaksanaan kontrol ma-suk di pintu gerbang utama SP 2-Limau.

Sebelum pelaksanaan, kontrol masuk tidak terkenda-li, tidak ada pencatatan, tidak adanya pemeriksaan, tidak ada papan peringatan, safety bri-fi eng juga tidak ada POB serta ditambah kurangnya pema-haman petugas.

Dengan adanya pene-rapan, terjadi perubahan yang sangat signifi kan, pemeriksaan wajib dilakukan, papan per-ingatan jelas terpampang, safety briefi ng mutlak dilakukan, terjadi peningkatan pemahaman petu-gas, log book menjadi sebuah keharusan. Dengan penerapan ini, membuat lokasi menjadi ter-kendali dan berwibawa.

Pun demikian, alat pelin-dung diri yang selama ini terke-san diabaikan dan tidak standar, kini mulai diberlakukan dengan ketat dan standar. Papan info-masi dan peringatan jelas ter-pampang sehingga batas lokasi yang berbahaya dan tidak lebih jelas. Kemudian untuk lock out tag out (LOTO) secara tertib di-

LINTAS

Memacu Keselamatan Fundamental

laksanakan. jika sebelumnya peralatan LOTO tidak ada dan tidak standar, kini mulai dilaku-kan sesuai TKO dengan per-alatan standar LOTO.

Salah satu fasilitas yang kurang mendapat perhatian dan cenderung diabaikan ada-lah housekeeping. Selama ini tidak dikelola dengan baik se-hingga kebocoran dan sisa-sisa minyak tercecer yang menyebabkan kerusakan ling-kungan. kini semua berubah. tidak ada lagi sisa-sisa minyak yang tercecer. Semuanya ber-sih terawat.“Ini adalah upaya kita meningkatakan diri, me-nerapkan prinsip keselamatan fundamental,” ujar Adriansyah.

Piagam PenghargaanUntuk memunculkan ke-

sadaran terhadap penting-nya pelaksanaan keselamatan operasi fundamental, tidak ha-nya sekadar instruksi melalui surat pimpinan. Berbagai lang-kah stimulasi pun dilakukan.Salah satunya dengan melaku-kan penilaian terhadap ma-sing-masing unit dan lapangan yang sudah melaksanakan prinsip keselamatan operasi fundamental ini.

Penilaian dilakukan terha-dap beberapa fasilitas di ma-sing-masing lapangan, untuk periode januari hingga Maret 2014. Penilaian ini juga seka-ligus melihat dan membanding-kan dengan nilai yang diperoleh pada penilaian yang dilakukan pada 2012 lalu. Skala yang

dipakai adalah 0 hingga 5. Jika sebelumnya, belum ada satu lapanganpun yang mempero-leh nilai 3, kini terjadi peningkat-

an sudah ada beberapa yang mengantongi nilai di atas 3.

Misalnya untuk lapangan pendopo di aset 2 dengan fasili-tas SPG Musi Barat. Pada peni-laian di 2012, memperoleh nilai 2.00. kemudian penilaian terba-ru, angkanya naik menjadi 3.81.

Kemudian untuk asset 1 lapangan rantau dengan fasili-tas HPCS. nilai lama, 2.50. Nilai terbaru,3.74. kemudian untuk asset 3, lapangan Subang yang juga mengalami peningkatan

Kontrol Masuk setelah Pengimplementasian Keselamatan Fundamental di SP Limau

Lock out Tag out Setelah Pengimplementasian Keselamatan Fundamental

yang sangat signifi kan.Ada 2 fasilitas lapangan

Subang yakni SP Cicauh dan SP Bajongraong, yang se-belumnya mendapat nilai di bawah 2, kemudian mening-kat pada penilaian 2014 men-jadi masing-masing 3.40 dan 3.35.Terakhir adalah asset 2 lapangan Limau untuk fasilitas SP2. Nilai sebelumnya 2.10 ke-mudian pada penilaian di 2014 menjadi 3.20.

”Ini (hasil) menunjukkan tingkat pemahaman, sarana pendukung dan pelaksanaan sudah cukup baik. target nilai-nya 4. Kalau bisa mendapat-kan 4 selama 2 tahun berturut, maka fasilitas tersebut akan mendapatkan nilai 5,” terang Adriansyah di hadapan seluruh karyawan.

Angka yang tertera pada penilaian fasilitas di 4 asset tersebut menunjukan lapang-an yang paling konsisten dan berusaha terus melakukan perbaikan dalam pelaksa-naan keselamatan operasi fundamental.

Empat lapangan dengan 5 fasilitas yang mendapat nilai di atas 3 tersebut kemudian di-ganjar penghargaan Pertamina EP Operational Excellence. Fasilitas Terbaik Utama 1 dibe-rikan kepada SPG Musi Ba rat Field Pendopo-asset 2. Ke mu-dian Field Rantau di asset 1 fa-

silitas HPCS mendapatkan fa-silitas terbaik utama 2, dalam penerapan keselamatan ope-rasi fundamental.

Field Subang-asset 3 men-dapatkan 2 penghargaan fasili-tas terbaik utama 3 dan Terbaik harapan 1, untuk fasilitas SP Cicauh dan SP Bojongraong. Sementara fasilitas Terbaik Harapan 2 penerapan kesela-matan operasi fundamental un-tuk feild Rimau-Asset 2 untuk fasilitas SP 2.

Pada townhall meeting ter-sebut, masing-masing manajer lapangan maju menerima pia-gam penghargaan. Ke depan, Adriansyah berjanji bahwa pe-nilaian tersebut akan rutin di-lakukan. Field yang mendapat-kan nilai yang mengalami pe ningkatan, tidak sekadar di-berikan piagam penghargaan tetapi juga penghargaan dalam bentuk lainnya.

“Nanti yang mengalami pe nurunan atau tidak baik, juga akan kita umumkan,” tegasnya.

Masing-masing asset im-buhnya, diharuskan melaku-kan self assesment untuk men -dapatkan gambaran kinerja im plementasi keselamat an operasi fundamental. Di 2015, masing-masing asset mengi-rimkan minimal 5 fasilitas ter-baik untuk dipertandingkan. Ayo, berlombalah menuju yang menjadi Terbaik di 2015!

Kontrol Masuk Sebelum Pengimplementasian Kondisi Keselamatan Fundamental di SP Limau

Lock out Tag out Sebelum Pengimplementasian Keselamatan Fundamental

Di 2015, masing-

masing asset mengi rimkan

minimal 5 fasilitas

terbaik untuk diper-tandingkan.

Ayo, berlombalah menuju yang

menjadi Terbaik di

2015!

Page 15: Energia 6 Tahun II .pdf

15Edisi Nomor 6 TAHUN I I

JATIBARANG - Dalam rangka Safari Ramadhan PT Pertamina EP, Production & Operation Director Beni J. Ibradi beser-ta rombong an mengunjungi MGS and Terminal Balongan, Jati ba rang, Jawa Barat pada 3 Juli lali. Management Walk Through (MWT) ini dilakukan gu na evaluasi bersama untuk me maksimalkan kinerja fasilitas produksi, khususnya yang ber-ada di wilayah kerja Asset 3.

Beni J Ibradi bersama-sama dengan Tolingul Anwar selaku VP OC & OE, Beny Hidayat selaku VP Human Resource, dan Herutama se-laku VP Exploitation meninjau kesiapan MGS and Terminal Balongan dalam meraih Proper Emas dan untuk menuju World Class Company. Beni me-nuturkan bahwa salah satu yang harus diperhatikan da-lam menuju Proper Emas dan World Class Company ialah masalah pengolahan limbah yang baik yang tidak merusak

lingkungan sekitar.”Pengolahan limbah men-

jadi salah satu faktor utama dalam peraihan Proper Emas dan World Class Company, disini pun sudah cukup baik. Namun harus segara dilaku-kan pembenahan secara ru-tin, melakukan perbaikan-perbaikan dengan segera dan perawatan fasilatas penun-jang produksi secara berkala., hal tersebut berlaku untuk se-mua area fasilitas produksi PT Pertamina EP dimana saja,” Ujar Beni.

Asset 3 yang pengem-bangannya meliputi Tambun, Subang dan Jatibarang ini di-harapkan mampu menunjang produksi PT Pertamina EP un-tuk memenuhi kebutuhan se-cara nasional. Setelah MWT rombongan beranjak menu-ju Kantor PT Pertamina EP Asset 3 di Klayan, Cirebon, untuk mengikuti acara inti Safari Ramadhan. (Hari/PEP Channel)

RANTAU - Exploration & New Discovery Project Director PT Pertamina EP Doddy Priambodo didampingi VP Legal & Relations Aji Prayudi, General Manager Asset 1 Irwansyah, dan tim manajemen Asset I Rabu 2 Juli lalu melakukan Safari

Ramadhan ke Field Rantau.Acara yang dimulai de-

ngan melakukan peninjauan pada fasilitas operasi Pusat Pengumpulan Produksi (PPP), dilanjutkan ke areal PPMP (Pusat Pemberdayaan Mas-yarakat Pertamina), diakhiri de-

MUNDU FIELD – Jatibarang mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Safari Ramadhan PT Pertamina EP Asset 3 pada (8/7). Kegiatan safari ramadhan berlangsung di Masjid Baitul

Ma’mur Komperta Mundu. Acara yang berlangsung khid-mad ini dihadiri kurang lebih 200 warga yang tinggal di seki-tar lingkungan kantor Pertamina EP Field Jatibarang. Kegiatan

Safari Ramadhan dihadiri lang-sung oleh General Manager PT Pertamina EP Asset 3, Fachrizal, Jatibarang Field Manager, Ceppy Agung Kurniawan beser-ta tim manajemen dari Asset 3

TARAKAN - Tawa canda penuh kehangatan dan keke-luargaan mewarnai buka pua-sa Development Director PT Pertamina EP, Satoto Agustono yang didampingi Tarakan Field Manager, Tri Sasongko ber-sama anak yatim. Acara ber-langsung di di Gedung Wisma Patra, Tarakan pada 14 Juli. Sebelumnya Agustono melaku-kan MWT dengan mengunjungi SP 4 Pamusian dan Terminal Lingkas (terminal sebelum mi-nyak dimuat ke kapal).

Selain Tarakan Field Ma-na ger dan manajemen hadir

pula Bunyu Field Manager serta manajemen, MUI Tarakan dan masyarkat setempat. Satoto da lam pesan Ramadhan sebe-lum berbuka puasa menutur-kan harapannya, agar di bulan Ramadhan seluruh pekerja Field Tarakan dan juga warga sekitar mendapatkan kenikmatan dan ridho dari Allah SWT.

”Bulan baik ini semoga menjadi momentum kita untuk terus memperbaiki diri dalam bidang apapun termasuk da-lam pekerjaan agar mendapat-kan ridho Allah,” kata Satoto. (Rio/PEP Channel)

SAFARI RAMADHAN

TANJUNG TERANG – Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1435 H, Field

Limau mengadakan rangkaian kegiatan Safari Ramadhan di desa-desa yang masuk da-

FINANCE & Business Support Director PT Pertamina EP, Lukitaningsih dan VP Legal & Relations Aji Prayudi, melaku-kan safari ramadhan di Field Cepu pada 10 Juli lalu. Dalam kesempatan itu, ia sempat meninjau penerima bantuan Corporate Social Responsbility

(CSR) di Desa Banyu Urip, Kecamatan Senori, Tuban pada 7 Juli lalu. Desa binaan PT Pertamina EP ini mengem-bangkan beberapa program CSR unggulan, diantaranya adalah budidaya sapi, bio gas, pupuk kompos, dan pengrajin makanan ringan.

Setelah meninjau Pusat Pengumpul Produksi (PPP), jajaran top mana-jement juga mengunjungi Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina (PPMP) di Field Rantau, Rabu (2/7). Doddy Priambodo melihat tempat budidaya jamur di PPMP. (Zaky/PEP Channel)

Production & Operation Director PT Pertamina EP, Beni J. Ibradi serius memperhatikan penjelasan petugas di MGS and Terminal Balongan. (Wahyu/PEP Channel)

Penyampaian Tausiyah oleh Ustad H.Ilham Wahyudi S.Ag.

Santunan Untuk 400 Mustahiq Momentum Perbaikan

Bertahan Dengan Beradaptasi

Safari Ramadhan di Field Cepu

Safari Ramadhan Tanjung Terang

Terminal Balongan Menuju Emas

dan Field Jatibarang.Selain sillaturahmi dan

buka bersama, pada kesem-patan tersebut PT Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang juga memberikan santun an untuk 400 mustahiq. Santunan diberikan kepada warga kurang mampu, anak yatim dan dhuafa yang berada di sekitar wilayah operasi Field Jatibarang mulai dari daerah Cemara, Randegan sampai Bango Dua. Santunan yang berjumlah sekitar 400 paket ini merupakan hasil kumpulan kepedulian warga Komperta Mundu yang kemudian disa-lurkan melalui BAZMA (Badan Amil Zakat). Tak ketinggalan, para anggota PWP (Persatuan Wanita Patra) Asset 3 juga tu-rut berpartisipasi dalam pem-berian santunan ini. (Nit&Kie)

ngan Buka Puasa Bersama dan pemberian santunan ke-pada anak yatim/kaum dhuafa di seputar lingkungan operasi Rantau Field.

Field Manager Rantau, Agus Amperianto menyampai-kan apresiasinya karena Rantau mendapatkan giliran pertama pada safari Rama dhan yang di-hadiri unsur Direksi. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkat-kan kepercayaan diri para pe-kerja dan manajemen untuk meningkatkan produksi di la-pangan Rantau.

Doddy Priambodo memu-ji kemajuan Field Rantau yang dinilainya sudah banyak berubah dibandingkan dua ta-hun lalu saat berkunjung ke sana. ”Sekarang sudah banyak perubahan,” ujarnya. Ia juga terkesan dan mengapresiasi kegiatan CSR seperti pembu-

didayaan lele, jamur tiram, dll. “Insya Allah Rantau ini calon mendapat proper emas,” ung-kap Doddy.

Ia berpesan agar para pe-kerja Field Rantau tetap menja-ga semangat dan kekompakan sehingga target produksi dapat dicapai. Dengan karakteristik khusus Lapangan Rantau yang tergolong brown fi eld dengan angka penurunan produksi de-cline rate alamiah sebesar 24% per tahun, diperlukan tekad dan kemauan untuk bekerja le-bih maksimal, cerdas dan ikh-las, guna menekan decline rate yang terjadi. ”Bukan yang pa-ling kuat yang bisa bertahan hidup, bukan juga yang paling pintar. Namun yang paling bisa bertahan hidup adalah yang paling bisa beradaptasi dengan perubahan,” ungkap Doddy P.

(Zaky/ PEP Channel)

lam wilayah operasional Limau Field. Desa pertama yang di-kunjungi adalah Desa Tanjung Terang Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim, pada 3 Juli lalu.

Kegiatan Safari Ramadhan ini diselenggarakan di Masjid Nurul Iman yang dihadiri oleh Limau L&R Ast. Manager, Setyo Puji Hartono, didampingi Public & Government Relation staff, Erwin Hendra Putra, Formalities Staff, Puspita Irma Adiyuasti dan CSR Staff, Atika Rusy Kuncoro.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kades Tanjung Terang, unsur Tripika Kecamatan Belimbing - Camat, Polsek, dan Koramil, serta sekitar 300 orang warga Desa Tanjung Terang.

Dalam kesempatan itu, diberikan 75 paket santunan anak yatim dan masyarakat ti-dak mampu. Setelah berbuka puasa, acara dilanjutkan de-ngan sholat maghrib berja-maah yang dilanjutkan dengan makan bersama dan terakhir adalah sholat isya’ dan Tarawih berjamaah. (Adiyuasti)

Page 16: Energia 6 Tahun II .pdf

16 Edisi Nomor 6TAHUN I I

Sejak awal kar i r, Alumnus Universitas Pembangunan Na-sional (UPN) Yogya-

karta 1987 ini,banyak meng-habiskan kerjanya di bidang eksplorasi. Tugasnya sekarang menemukan sumber-sumber sumur produksi baru. Selain sokongan sumber daya manu-sia juga teknologi, hal lain yang perlu dilakukan adalah melaku-kan inovasi, berpikir di luar ke-biasaan yang selama ini dilaku-kan. Di luar pakem, out of box. Meski demikian, keselamatan kerja harus tetap menjadi per-hatian utama.

“Keselamatan kerja dilak-sanakan, produksi mengikuti,” demikian ungkapnya.

Kalau dilihat dari tan-tangannya, berat mana wak-tu di JOB atau sekarang?

Kalau di JOB, dari A sampai Z ditangani full circle. Sementara kalau sekarang ini, lebih fokus di eksplorasi, fokus untuk mencari sumber-sumber cadangan baru. Di sini (eks-plorasi) banyak diisi anak-anak muda yang pintar dan kreatif, tetapi semuanya tidak ha-nya diisi oleh anak muda saja. Kebijkan perusahaan, kita juga merekrut adviser, orang-orang yang sudah berpengalam-an. Jadi ada pembinaan juga sharing ide dan pengalaman, merangsang untuk melahirkan ide-ide baru.

Eksplorasi memang kerja-nya lebih banyak berpikir, tetapi juga sangat bergantung pada pengalaman dan jam terbang. Inilah perpaduan yang kita lakukan, pengalaman dan anak

muda sehingga diharapkan melahirkan ide-ide cemerlang.

Selain itu, kami juga didu-kung teknologi yang lebih ba-gus lagi, melalui teman-teman di ICT. Jadi saat ini kita meng-gunakan software terbaik yang digunakan juga oleh perusa-haan-perusahaan lainnya,

Apa tantangan terbesar Eksplorasi di EP?

Perusahan minus atau bertumbuh, kuncinya ada di eksplorasi. Kita tekankan bah-wa kita ingin bertumbuh lebih besar dari yang kita produksi sebelumnya. Di situlah tugas kita harus menemukan lebih banyak atau minimum sama. Pekerjaan eksplorasi adalah melakukan evaluasi setiap hari. Melakukan diskusi kemudian hasil diskusi di challenge untuk masuk dalam business pro-cess. Kita ada business pro-cess yang namanya funelling

Bisa diterangkan lebih lanjut tentang funelling?

Funelling adalah suatu tahapan penting dalam proses di tim kami. Isinya terdiri para pakar. Di tim inilah sebuah pros-pek lead akan disaring dan di evaluasi. Tim Funelling ini yang melakukan telaah, menggali le-bih dalam lagi satu persatu ter-hadap petroleum system yang dijalankan di sebuah prospek.

Tahapan funelling menjadi tahapan penting, karena men-jadi tools bagi manajemen un-tuk mengambil keputusan. Tim Funelling terdiri dari tim teknis, dan juga para pakar. Tim inilah yang menentukan prospek siap bor (PSB). Pengeborannya sen-diri tergantung kesiapan kor-

FORUMWAWANCARA

Indra PrasetyaVICE PRESIDENT EXPLORATION

PT PERTAMINA EP

Berpikir Di Luar Kebiasaan

Sejak akhir Mei 2014 lalu, Indra Prasetya ditunjuk menjadi Vice President Exploration PT Pertamina EP. Sebelumnya, pria yang mulai berkarier di industri perminyakan sejak tahun 1989 ini duduk sebagai General Manager JOB Pertamina Talisman Ltd dan sebelumnya menjadi General Manager untuk JOB Pertamina-Medco, Tomori. Indra Prasetya.

porasi terutama terkait dana. Karena urusan dana akan ma-suk di Strategic Panning Risk Management (SPRM), kemudi-an dievaluasi dan dikoordinasi-kan bersama Hulu untuk men-jadi RKAB.

Funelling itu juga apakah terkait dengan inovasi dalam mengembangkan atau me-nemukan sumber migas?

Ya betul. Sebagai contoh, Jati Asri merupakan contoh inovasi yang dilakukan oleh tim eksplorasi dalam mendapat-kan sumber minyak, berbeda dari cara yang umum yang se-lama ini dipakai. Sebenarnya, metode stratigrafi c yang dipa-kai di Jati Asri, adalah metode yang sudah ada, namun belum dipergunakan di daerah ini. Selama ini banyak menggu-nakan metode struktural.

Setelah dicoba ternya-ta lolos paneling, lolos teknis dan disetujui oleh SKK Migas. Akhirnya 2 tahun lalu dibuktikan. Dari hasil test ditemukan dite-mukan minyak sebesar 3100 barrel. Inilah ide cemerlang yang dikembangkan. Kita juga ingin di tempat lain juga melakukan hal yang sama, inovasi dan pe-ngembangan. Ini juga strategi yang kita lakukan untuk mem-percepat penemuan sumber minyak. Kemudian tidak ha-nya sekadar ditemukan dengan cara yang tidak biasa, tetapi bagaimana sumber yang sudah ditemukan itu, bisa diproduksi.

Kalau dengan metode serupa, daerah yang poten-sial dimana saja?

Ada beberapa. Di Jawa Barat, Sumatera Utara dan-

Sumatera Selatan. Insya Allah, bahkan bukan cuman itu (metodologinya). Semua pe-ngetahuan tentang cara men-dapatkan sumber minyak atau-pun gas akan dioptimalkan.

Kalau RKAB 2014 untuk eksplorasi ada berapa?

Untuk 2014, jumlahnya ada 12. Status sekarang ini 4 sudah selesai. Dari 4 tersebut, skornya 2-2. Dua yang isi, se-mentara sisanya kosong (dry hole). Sementara untuk yang on

going ada 5. Kemudian 1 lagi sedang moving rig. Untuk yang sudah selesai, 2 ada di Papua. Dari dua tempat tersebut, 1 isi, lainnya kosong. Kemudian lain-nya ada di Sulawesi Tengah dan 1 lagi di Jawa barat.

Kuncinya adalah kebera-nian memunculan ide dan ke-luar dari kotak kebiasaan dan metode-metode yang selama ini dipakai.

Sekarang tantangan kita bersama adalah mengen-hance, memperbaiki data seis-mik agar bisa memunculkan kepastian. Selain di Jati Asri, di Louise Nani, juga di Bunyu. Teman-teman di sana sudah berpikir menggunakan cara lain dalam menemukan “harta karun” itu.

Banyak temuan eksplo-rasi yang delay ke produksi. Penyebabnya apa ?

Fenomena eksplorasi se-perti asyik dengan “mainan-nya” sendiri pernah kita ala-mi. Kalau ada temuan yang relatif kecil, teman-teman di pengembangan tidak terta-rik. Mereka menginginkan yang besar saja. Akibatnya, yang kecil menjadi suspend-ing structure. Inikan sama saja buang-buang duit.

Setelah business process kita perbaiki, kemudian kon-sisten diterapkan, akhirnya kita bisa memperbaiki. Semua temuan eksplorasi, besar atau kecil harus langsung dievaluasi sampai kepada strategi awal pengembangan. Pre POD.

Pertamina kini sedang me-lakukan transformasi besar-be-saran di semua bidang. Salah satunya di hulu. Transformasi yang diimplementasikan yak-ni sekarang cukup banyak struktur yang sedang kita per-cepat. Misalnya eksplorasi pu-nya group, ada tim apprais-al. Kemudian area yang relatif matang dikelola oleh tim khu-sus. Tim appraisal ini berbeda dengan tim eksplorasi Jawa atau Sumatra atau tim eksplo-rasi KTI. Kalau tim eksplorasi si-

fatnya mencari, sementara tim appraisal, bukan sekadar men-cari tetapi langsung juga di-proses menuju pre POD.

Sejauh ini ada bera-pa struktur yang sudah ditemukan?

Sekitar 70 struktur dengan berbagai status. Kita membagi-nya dalam tiga fase. Quick win (1-2 tahun), mid term (2-3 ta-hun) dan long term (3-5 tahun).Beberapa lapangan yang ma-suk quick win di antaranya Jati Asri, Tegal Pacing, Benggala juga ABG (Akasia Bagus). Ma-yoritas memang masuk di mid term ada juga yang long term.

Bagaimana Penerapan Exploration Way di Pertamina EP?

Eksploration way itu bisnis proses yang sudah dicanang-kan oleh Hulu untuk dilaksana-kan semua anak perusahaan yang melakukan kegiatan eks-plorasi. Kita sudah melakukan. Eksploration Way, di dalam-nya ada proses bisnis yang men cakup aktivitas eksplora-si. Mulai dari mencari, meng-ajukan RKAB, WPNB evalu-asi, paneling dan sebagainya. Karena proses ini berulang dan menjadi siklus tahunan, maka kita bakukan menjadi calendar event. Proses bisnis yang su-dah kita bakukan tadi juga su-dah mendapatkan sertifikasi ISO d 14001 dan OSAS 19000.

Jadi, Pertamina explora-tion way, secara konsisten di-laksanakan di eksplorasi PEP.Calender of event dijalankan dengan konsisten agar proses bisnisnya terjamin pelaksana-annya.

Karena proses ini berulang

dan menjadi siklus

tahunan, maka kita bakukan menjadi calendar

event.

FO

TO

-FO

TO

: TA

TAN

AG

US

RS

T.