energia 6 tahun ii
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Energia 6 Tahun II
1/16
Menuju Operational ExcellenceDirektur Utama Pertamina EP,
Adriansyah.
Keduanya pun sepakat
bahwa jangan karena ingin
mencapai target yang ditetap-
kan perusahaan kemudian
mengabaikan prinsip-prinsip
dasar keselamatan dan kese-
hatan kerja. Kesalamatan kerja
adalah dasar dan “kitab suci”
yang harus menjadi pegangan
setiap karyawan Pertamina EP
juga kontraktornya.
Ardiansyah menegaskan,
salah satu ciri perusahaan ke-
las dunia adalah beroperasi se-
cara efektif, efisien serta didu-
kung oleh peralatan operasi
yang handal dan memenuhi
seluruh kriteria keselamatan.
Keselamatan tersebut meli-
puti keselamatan pekerja, fa-
silitas maupun lingkungan. ”Ini
adalah keselamatan operasifundamental di Pertamina EP,”
tandasnya.
Lebih lanjut ia mengata-
kan, keselamatan operasi fun-
damental merupakan salah satu
sub elemen dari elemen kese-
lamatan operasi yang tertuang
di dalam 14 elemen utama op-
erational excellence. ”Konsep
operational excellence untuk
menuju Pertamina EP kelas du-
nia adalah beroperasi dengan
selamat, berproduksi secara
optimal serta memiliki fasilitas
operasi yang handal,” urainya.
Menurutnya lagi, ma-
sih banyaknya kecelakaan
yang terjadi dalam operasional
usaha minyak dan gas bumi di
Indonesia, baik kecelakaan fa-
tal, berat, sedang dan ringan
karena mengabaikan 7 ele-
men keselamatan operasi fun-
damental. Pelaksanaan operasi
fundamental untuk memastikan
setiap individu yang bekerja di
Pertamina EP, pulang ke rumah
dengan selamat setiap harinya.
“Penerapan dan pelak-
sanaan 7 elemen keselamat-
an operasi fundamental yang
benar dan konsisten akan
membantu meningkatkan pro-
duktivitas operasi,” ungkap
Anca, sapaan akrabnya. Untuk
lebih menggairahkan pelaksa-
naannya di lapangan, diberikanpenghargaan Pertamina EP
Operational Excellence kepada
fasilitas produksi terbaik da-
lam menjalankan keselamatan
operasi fundamental.
Fasilitas Terbaik Utama 1
diberikan kepada SPG Musi
Barat Field Pendopo-Asset 2.
Kemudian Field Rantau-Asset
1 serta Field Subang Asset 3
mendapatkan dua pernghar-
gaan (lihat berita tetkait hala-
man 14).
Para penerima penghargaan ”Pertamina EP Operational Excellence” yaitu Asset-Asset Pertamina EP penyedia fasilitas produksi terbaik dalam menjalankan
keselamatan operasi fundamental di dalam kegiatan berproduksi.
Ruang pertemuan
di lantai 3 podium,
pada 26 Juni 2014
lalu dipenuhi ratus-
an karyawan Pertamina EP.
Layar raksasa di depan po-
dium memperlihatkan karya-
wan Pertamina EP lainnya dari
berbagai lapangan di selu-
ruh Indonesia, turut serta da-
lam townhall meeting tersebut,
meski melalui video conference.
Dalam pertemuan rutin
tersebut terlihat bahwa, komu-
nikasi menjadi bagian vital da-
lam kegiatan di industri migas.
Komunikasi dilakukan untukmenyatukan visi dan cara pan-
dang dalam merengkuh tujuan
perusahaan. Tanpa komuni-
kasi yang baik dan intens de-
ngan seluruh karyawan, target
dan tujuan perusahaan susah
mendapatkan hasil terbaik.
Dalam kesempatan terse-
but, berbagai persoalan disam-
paikan. Pimpinan Pertamina
EP juga bisa mendapatkan in-
formasi terkini terkait peristiwa
dan kegiatan yang terjadi di
seluruh lapangan operasional
Pertamina EP. Pun demikian,
klarifikasi dan kebenaran infor-
masi bisa langsung digali dari
sumbernya, sehingga menjadi
terang benderang dan ber-
bagai solusi serta jalan keluar
diberikan.
Hadir dalam pertemuan
di pekan terakhir bulan Juni
tersebut, hadir Muhammad
Husen, serta jajaran pimpinan
Pertamina EP. Dalam kesem-
patan tersebut Husen menga-
takan bahwa Pertamina EP
memiliki peran yang sangat
penting dan memberi kontribu-si besar terhadap perseroan.
Secara nasional, kontri-
busi Pertamina EP terhadap
produksi minyak dan gas na-
sional juga signifikan. Untuk
terus meningkatkan kontri-
businya, Husen berpesan ke-
pada seluruh insan Pertamina
EP untuk berpikir, menemukan
sumber-sumber minyak di
luar kebiasaan yang jamak
selama ini dilakukan. Hal se-
nada juga disampaikan oleh
MEMANFAATKAN AIR
UNTUK LISTRIK HARGA MATI ZERO ACCIDENT
MEMACU KESELAMATAN
FUNDAMENTAL
2 10 14
16 Halaman
EDISI NO. 06
TAHUN II
monthly
Berkah Jati Asri
Jika benar kemauannya, maka terbukalah
jalan. Ungkapan bijak itu pas disematkan
kepada tim Appraisal Project Jawa 2 yang
menemukan sumber minyak dan gas baru
di sumur Jati Asri, wilayah Asset 3, Field Subang.
Mereka menemukan sumber migas dengan cara
yang tidak biasa, berikhtiar tanpa putus asa, disertai
usaha sungguh-sungguh mempelajari kondisi sum-
ber migas di perut bumi. Lebih jauh lagi, ada komit-
men yang kuat untuk memberi kontribusi kepada
perusahaan juga kepada negara.
Melalui stratigrafi c play , sebuah dalam pola
menemukan cadangan migas, Pertamina EP berha-sil menambah pundi harta karunnya. Ini merupakan
inovasi melepas pakem lama menemukan sumber
migas, yang biasa memakai pendekatan structural
play . “Ilmunya (stratigrafi c) sudah ada, namun be-
lum pernah dipakai sebelumnya di sana,” demikian
ungkap Indra Prasetya, VP Eksplorasi Pertamina EP
mengomentari pola penemuan migas di Jati Asri (li-
hat rubrik wawancara halaman 16).
Sumur Jati Asri-01 (JAS-01), sukses menam-
bah produksi migas Pertamina EP. Kabar gembira
ini menyusul selesainya program Put on Production
(POP) sumur Jati Asri-01 pada 20 Juni 2014 lalu.
Kesuksesan ini adalah kelanjutan kado akhir tahun,
dimana pada Desember 2013 lalu, sumur JAS-01,
selesai dilakukan eksplorasi.
Sumur yang mulai di-Work Over pada 26 Mei
2014 ini berhasil diproduksikan dari zona DST#3
pada lapisan TAF (interval 2776-2782 m) sebe-
sar 642 BOPD (jepitan 7 mm) dengan mengalir-
kan produksi minyak melalui flow line 6” sepanjang
3300 meter yang dihubungkan ke fasilitas produksi
eksisting trunk line minyak 8” Cilamaya –Balongan.
Pengeboran sumur yang yang mulai ditajak
pada 5 Agustus 2013 ini, menghasilkan sumber
daya migas sebesar 67 MMBOE (RR) dan merupa-
kan sumber daya migas terbesar.
Sumur Jati Asri merupakan salah satu su-
mur yang masuk dalam skenario atau status quick
win (1-2 tahun), selain sumur Tegal Pacing juga
Benggala. Pertamina EP membagi tiga skema atau
status untuk struktur sumber-sumber migas. Selain
quick win, ada juga mid term (2-3 tahun) dan juga
long term (3-5 tahun).
Betul kata Defrian Basya, Subang Field
Manager bahwa keberhasilan penambahan produk-
si dari sumur JAS-01, merupakan buah dari kerja
keras semua pihakbaik internal maupun eksternal,khususnya tim Asset 3 Field Subang. Termasuk di
dalamnya kontribusi Tim Funelling Pertamina EP
yang merestui pola baru di lapangan lama untuk
menemukan sumber minyak
”Ini adalah keberhasilan kita bersama, kita wa-
jib bersyukur dan terus berusaha untuk melakukan
yang terbaik untuk PT Pertamina EP khususnya
Field Subang,” tutur Defrian.
Field Subang sendiri hingga bulan Juni 2014
(Year to Date) telah berhasil memproduksi minyak
sebesar 1.406 BOPD atau 86.8 % dari target sebe-
sar 1.619 BOPD.
Jejak: Asset 4: Lintas:
Target produksi jangan mengabaikan prinsip-
prinsip dasar keselamatan dan kesehatan
kerja. Manajemen PT Pertamina EP terus
mendorong pelaksanaan tujuh elemenkeselamatan operasi fundamental.
T A T A N
A G U S
E S T .
-
8/16/2019 Energia 6 Tahun II
2/16
2 Edisi Nomor 6 TA HU N II
Tenaga air sudah ba-
nyak d imanfaat-
kan sejak puluhan
abad silam, 300 SM.
Beberapa catatan menyebut-
kan, kincir air dimanfaatkan
untuk pertanian.Sampai masa
revolusi industri, energi air men-
jadi sumber energi mekanik se-
lain energi angin. Energi air te-
rus berkembang sampai 1600
untuk istana Versailles di dae-
rah Prancis. Di istana terse-
but tenaga air yang terpasang
sebesar 56 Kw energi listrik.
Sistem tenaga air meng-
ubah energi air yang menga-
lir menjadi energi mekanik dan
kemudian menjadi energgi lis-
trik. Air mengalir melalui kanal(penstock) melewati kincir air
atau turbin, dimana air akan
menabrak sudut-sudut yang
menyebabkan kincir air atau-
pun turbin berputar.
Ketika digunakan untuk
membangkitkan energi listrik,
perputaran turbin menyebab-
kan poros rotor berputar pada
generator. Energi yang dibang-
kitkan dapat digunakan secara
langsung, disimpan dalam
baterai ataupun digunakan un-
tuk memperbaiki kualitas listrik
pada jaringan.
Jumlah daya listrik yang
dapat dibangkitkan pada suatu
pusat pembangkit listrik te-
naga air, tergantung pada ke-
tinggian air jatuh dan laju aliran
airnya. Ketinggian menentukan
besarnya energi potensial (EP)
pada pusat pembangkit.
Pembangkit listrik tenaga
air merupakan aplikasi energi
terbarukan yang terbesar dan
paling matang secara teknolo-
gi. Secara global, terdapat
678.000 MW kapasitas daya
listrik yang terpasang atau
setara 22% listrik dunia. Dari
jumlah tersebut, 27.900 MW
merupakan pembangkit skala
kecil yang menghasilkan listrik
115 TWh/tahun.
Di Eropa barat, pembang-
kit listrik tenaga air berkontri-
busi sebesar 520 TWh listrik
pada tahun 1998, atau seki-tar 19% dari energi listrik di
Eropa. Pada sejumlah negara
di Afrika dan Amerika Selatan,
pembangkit listrik tenaga air
merupakan sumber listrik yang
menghasilkan lebih 90% kebu-
tuhan energi listriknya. Pada
2008, dibangun proyek Three
Gorges Dam yaitu PLTA de-
ngan kapasitas 22.5 GW de-
ngan membendung sungai
Yangtse di Cina dan merupa-
kan PLTA terbesar di dunia
saat ini.
Jumlah ini pun terus ber-
tambah seiring makin ba-
nyaknya negara-negara yang
menggunakan air sebagai
sumber energi. Selain pem-
Salah satu PLTA yang tertua di Indonesia ada-lah PLTA Tes di lebong, Bengkulu. Ini adalah
pembangkit listrik yang memanfaatkan energi
air pertama yang didirikan di Sumatera. PLTA
ini terdiri dari 2 sentral unit. PLTA Tes pertama dibangun
pada 1912 sampai 1923 oleh pemerintah Hindia Belanda
dan mulai beroperasi pada 1923. Kemudian unit kedua,
dibangun pada 1986 sampai 1991 dengan daya terpa-
sang 4x4410 kw. sehingga total daya terpasang sejak
1991 sebesar 18.960 kw.
Pembangunan PLTA tersebut dilatari adanya wilayah
pertambangan emas di daerah Lebong Tandai dan
Muara A Seluruh kebutuhan untuk pertambangan terse-
but dipenuhi oleh PLTA yang memiliki sumber air dari da-
nau tes.Renovasi PLTA Tes dilakukan pada 1958 karena
kersaukan akibat dibombardir oleh tentara Jepang. daya
yang terpasang pada unit pertama sebesar 2x660 Kw.
Di Bogor, Jawa Barat, tepatnya di desa Kracak,
Leuwiliang, Kabupaten Bogor, 30 kilometer dari pusat
kota Bogor, terdapat PLTA yang mulai beroperasi sejak1926. PLTA Kracak demikian namanya mulai dibangun
pada 1921 dengan daya 18,9 MW (3x6,3 MW).
PLTA yang memanfaatkan aliran sungai Cianten
dan sungai Cikuluwung ini hingga saat ini masih ber-
operasi dengan baik. Listrik yang dihasilkan dari PLTA
Kracak disalurkan melalui jaraingan transmisi 70 kV ke
gardu induk (GI) Kedung Badak di Bogor ke GI bunar di
Rangkasbitung. dari kedua GI ini listrik disalurkan kembali
ke dalam transmisi sistim kelistrikan Jawa Bali.
Selain 2 PLTA tersebut, ada juga PLTA lain yang su-
dah beroperasi sejak zaman penjajahan. Misalnya PLTA
Bengkok dan PLTA Dago di Bandung yang beroperasi
pada 1923. di wilayah bandung sendiri ada tiga PLTA.
yakni PLTA Plengan (1922), PLTA Lamajan (1925) dan
PLTA Cikalong (1961). Kemudian ada juga PLTA Ubruq
di Sukabumi yang beroperasi pada 1924 dan PLTA
Sumedang yang beroperasi pada 1955.
Dengan masih beroperasinya PLTA yang sudah ha-
dir sejak puluhan tahun silam ini, menunjukan bahwa
PLTA adalah salah satu sumber energi yang awet, eko-
nomis, ramah lingkungan dengan memanfaatkan potensi
energi yang banyak tersebar di hampir semua wilayah
di Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi yang ada,
maka rasio elektrifikasi terutama untuk daerah-daerah
pedalaman bisa terpenuhi.
Pemerintah, melalui Kementrian ESDM juga sudah
mengelurkan Peraturan Menteri ESDM nomor 12 tahun
2014, tentang Pembelian Tenaga Listrik dari Pembangkit
listrik tenaga air oleh Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Dalam beleid tersebut disebutkan bahwa PT PLN
(persero) dapat membeli listrik di atas 10 MW atau PLTA
yang memanfaatkan tenaga air dari waduk/bendungan
dan/atau saluran irigasi yang pembangunannya bersifat
multiguna. Soal harga pembelian didasarkan pada kese-
pakatan anatar PLN dan badan usaha yang mengusaha-
kan listrik dari PLTA.
Pada aturan yang diteken pada 2 Mei 2014 itu dise-butkan, bahwa untuk harga listrik PLTA tegangan mene-
ngah hingga 10 MW kisarannya Rp 1.075-1.270 per KW.
Kemudian untuk tegangan rendah hingga 250 Kw sebe-
sar Rp 1.270 per Kwh.
PLTA Lebong,Tertua diIndonesia
Memanfaatkan AirUntuk Listrik
JEJAK
bangkit air dengan kapasitas
besar, potesi pengembangan
listrik berbasis air dengan
kapasitas yang lebih kecil pun
masih terbuka lebar.
Energi air di IndonesiaIndonesia mempunya po-
tensi pembangkit listrik tenaga
air (PLTA) sebesar 70.000
mega watt (MW). Potensi
ini baru dimanfaatkan seki-
tar 6 persen atau 3.529 MW
atau 14,2 persen dari jum-
lah energi pembangkitan PT
PLN. Potensi sumber daya
air di Indonesia saat ini, masih
belum dimanfaatkan dengan
baik.
Peluang pembangunanpembangkit listrik berbasis
air di Indonesia masih sangat
terbuka lebar. Masih banyak
sekali potensi air yang masih
belum dimanfaatkan. Seperti
sungai-sungai besar maupun
kecil yang terdapat di berbagai
daerah.
Hal ini merupakan pe-
luang yang bagus untuk pe-
ngembangan energi listrik di
daerah khususnya daerah
yang belum terjangkau energi
listrik. Pengembangan dapat
dilakukan dalam bentuk mikro-
hidro ataupun minihidro yang
biayanya relatif kecil. Apalagi,
bahan bakar berbasais fosil
seperti minyak bumi atau batu
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pembangkit
listrik yang menggunakan air sebagai sumber energi. Salah satu
keunggulan menggunakan pembangkit ini adalah memiliki respon
yang cukup cepat sehingga sesuai dengan beban puncak maupun
saat terjadi gangguan jaringan. PLTA memiliki kapasitas yang paling
besar diantara sumber energi terbarukan lainnya.
bara terus mengalami pen
runan. Potensi energi terba
kan, termasuk energi air mem
liki peluang cukup besar.
PLTA juga menjadi
waban terhadap isu lin
kungan. Karena PLTA tid
menghasilkan CO2 sepe
yang dihasilkan bahan bak
fosil. Apalagi Indonesia me
punyai jumlah air permukaterbanyak kelima di dun
Pembangunan bendung
yang dilakuakn pemerint
pun bisa mendukung unt
pembangunan pembangkit
trik berbasis air.
Selain untuk PLTA, b
juga mem anf aat kan pe
bangkit berbasis air dala
kapasitas lebih kecil ya
Pembangkit listrik mini at
mikro hidro (PLTMH). Pote
PLTMH di Indonesia seb
sar 770 MW. Data yang dir
Kementrian ESDM menyeb
kan bahwa, potensi energi
naga air di Indonesia terseb
di hampir semua provinsi
Indonesia.Potensi energi air terbe
di Indonesia ada di Papua d
ngan potensi sebesar 22.3
MW atau 29,8%, di sus
Kalimantan dengan kapa
tas 21.600 MW atau 28,8
Kemudian di Sumatera seb
sar 15.600 MW atau 20,8
Sulawesi sebesar 10.2
MW atau 13,6%. Jawa seb
sar 4.200 MW atau 5,6
Kemudian Bali dan Nu
Tenggara sebesar 620 M
atau 0,8% dan maluku 4
MW atau 0,6%.
Untuk mempermudah p
ngembangan energi air, p
merintah berjanji akan me
permudah proses perizin
tenaga listrik PLTA. Pemerin
juga mendorong kebijakan d
regulasi untuk mempercep
pencapaian tingkat pema
faatan energi aliran dan air t
jun, dalam bauran energi pr
er nasional. Pengembang
PLTA juga selaras deng
ma ster pl an dan perc
patan dan perluasan ekono
(MP3EI).
Pihak swasta juga ak
diberikan porsi yang bes
terutama dalam meningk
kan investasi dan pencipta
lapangan kerja. Pemerint
berfungsi sebagai regu
tor, fasilitator juga katalisatPemerintah juga berjanji ak
melakukan deregulasi terh
dap aturan yang mengham
pelaksanaan investasi.
Dalam waktu 5 hing
7 tahun, pemerintah men
getkan pembangunan pe
bangkit minihidro sebesar
GW. Kapasitas itu dipen
240 unit PLTMH dengan m
sing-masing unit sebesar
MW. Dengan realisasi terse
maka terjadi penghematan i
por solar sebesar 2,21 juta k
liter per tahun atau setara U
1,92 miliar per tahun deng
perkiraan produksi 7.358.4
MW per tahun.
www.energitoday.com
-
8/16/2019 Energia 6 Tahun II
3/16
3Edisi Nomor 6 TAH UN II
PEMIMPIN REDAKSI: Aji Prayudi (VP Legal Relations) / REDAKTUR PELAKSANA : Pandji Galih Anoraga / REDAKSI:Hidayat Tantan, Tatan Agus RST, Humas Asset 1, Humas Asset 2, Humas Asset 3, Humas Asset 4, Humas Asset 5, HumasPangkalan Susu, Humas Rantau, Humas Lirik, Humas Jambi, Humas Adera, Humas Ramba, Humas Pendopo, HumasPrabumulih, Humas Limau, Humas Tambun, Humas Jatibarang, Humas Subang, Humas Cepu, Humas Tarakan, HumasSangatta, Humas Sangasanga, Humas Tanjung, Humas Bunyu, Humas Sorong. ALAMAT REDAKSI: Menara Standart Chartered Lantai 21 – 29, Jl Prof. Dr. Satrio 164 Jakarta Selatan.Email: [email protected]
Out of The Box
Dalang Slamet Gundono (Alm), semasa
hidupnya mengguncang jagat kesenian
Indonesia. Penampilannya saat mendalang
dalam rangka memperingati 50 tahun
Indonesia merdeka, menimbulkan kontroversi dan
perdebatan pengamat dan khayalak. Pada pergelar-an yang diberi tajuk ”pergelaran wayang kulit garap”
di Solo, apa yang dibawakannya di luar kebiasaan du-
nia pewayangan kulit yang selama ini terjadi. Dalam
pergelaran tersebut, dalang asal Tegal itu memadukan
berbagai disiplin ilmu seni.
Seni panggung tradisional, teater modern, tari,
musik hingga seni rupa, dicampur menjadi satu. Semua
geger, Slamet Gundono menampilkan wayang di luar
pakem. Banyak yang mencelanya, tetapi tidak sedikit
yang memuji langkah yang dilakukannya. Banyak yang
menikmati dan suka dengan gaya dalang yang disaji-
kannya. Buktinya, ia tak pernah kehilangan permintaan,
bahkan semakin laris hingga akhir hayatnya.
Apa yang dilakukan Ki Slamet Gundono kemu-
dian membuka mata khalayak, bahwa wayang kulit
yang selama ini sudah umum diketahui publik jika di-
tambah dengan unsure seni lain, akan memberi warna
baru dan tetap berpijak pada koridor dasar pewayang-
an yang selama ii sudah ada. Secara umum, konsepdi luar pakem atau out of the box , bisa diterapkan di
mana saja, termasuk di industri minyak dan gas bumi.
Itulah kini yang menjadi perhatian dari pimpinan
di Pertamina EP dan juga pimpinan di PT Pertamina
(Persero). Bahwa untuk mendapatkan sumber migas
baru, tidak cukup dengan hanya mengandalkan cara
lama. Harus ada inovasi, harus ada upaya untuk ke-
luar dari cara yang selama ini menjadi pakem dalam
menemukan sumber minyak dan gas bumi.
Sebenarnya prinsip menggunakan pola baru di
tempat lama atau pola lama di tempat baru, sudah
menjadi pegangan terutama bagi tim eksplorasi, yang
menjadi garda terdepan penemuan sumber-sumber
migas. Namun mindset ini tidak akan berjalan, kalau
tidak ada keberanian untuk menjalankannya.
Prinsip berpikir di luar kebiasaan untuk menda-
patkan sumber migas baru itu, kini sudah menuai ha-
sil. Sumur Jati Asri (JAS-01) di field Subang adalah
bukti nyata dari berpikir dan bekerja di luar pakem
itu. Melalui pola stratigrafi, sumur JAS-01, berha-
sil menambah produksi migas Pertamina EP. Indra
Prasetya, VP Eksplorasi Pertamina EP mengatakan,
dari sisi “ilmu” pola stratigrafi c sudah ada. Hanya saja
selama ini belum pernah digunakan.
Kesuksesan penemuan sumber migas di Jati
Asri dengan pola baru-di luar kebiasaan yang ada-
memicu untuk melakukan cara-cara baru di berbagai
kegiatan eksplorasi lainnya. Jika prinsip ini dipegang
oleh setiap insane Pertamina EP, maka berbagai hal
tidak terduga lainnya akan lahir dan bermunculan.
Namun lagi-lagi, pimpinan PEP selalu menekan-
kan, meski terus berburu “harta karun”, namun prinsip
keselamatan jangan sampai diabaikan. Kesuksesan
menemukan sumber migas baru tidak akan bernilai
apapun, jika keselamatan dan kesehatan diabaikan,
lingkungan menjadi rusak. Bahkan yang selalau di-
tekankan, jika prinsip-prinsip keselamatan kerja di-penuhi dengan baik, kesuksesan menemukan sum-
ber migas baru akan mengikuti.
Teruslah berinovasi, berpikir menemukan cara
mendapatkan sumber migas dengan cara yang tidak
biasa, di luar pakem, out of the box , namun prinsip
dasar dalam keselamatan bekerja tetap yang paling
utama.
Surat PembacaApresiasiKesuksesanPertamina EP
Kesuksesan Pertamina EP
dalam menemukan sumber-
sumber minyak dan gas baru
untuk menambah pundi-pundi
produksi migas nasional pat-
ut diacungi jempol. Pertamina
melalui anak perusahaahannya
terus agresif melakukan ber-
bagai upaya untuk menambah
cadangan migas.
Kesuksesan penemu-
an cadangan migas baru ini
juga disokong oleh kebijakan
perusahaan yang menerap-
kan kebijakan baik explora-
tion way ataupun drilling way
serta berbagai kebijakan lain-nya yang mendukung upaya
penemuan sumber cadangan
baru. Hal ini juga memperli-
hatkan bahwa, Pertamina se-
cara umum menjalankan ke-
bijakan pemerintah melalui
instruksi Presiden (Inpres) no-
mor 2 tahun 2012, tentang
Peningkatan Produksi Minyak
Bumi Nasional.
EDITORIAL
Inpres yang dikeluar-
kan pada 10 Januari 2012 itu,
berkaitan erat dengan upaya
pemerintah Indonesia menar-getkan produksi minyak bumi
nasional paling sedikit rerata
1,01 juta barrel per hari di 2014.
Untuk mendukung hal terse-
but, Presiden menginstruksi-
kan seluruh jajaran kementrian,
gubernur hingga bupati atau
walikota untuk memantu suk-
sesnya target produksi minyak
bumi nasional tersebut, melalui
koordinasi lintas kementrian
serta pusat-daerah.
Sayang, target produksi
minyak bumi nasional hingga
2014 ini tidak mencapai tar-
get. Bahkan untuk lifting mi-
nyak nasional di 2014, jauh
dibawah target yang dipatok
dalam Inpres tersebut. Bahkanuntuk target lifting APBN 2014
sebesar 870 ribu barrel per
hari pun, SKK Migas angkat
tangan dan hanya sanggup di
angka 813 ribu barrel per hari.
Meski tidak terpenuhin-
ya target produksi 1 juta bar-
rel per hari tersebut, di sisi
lain kita melihat ada kontri-
busi yang signifikan yang di-
berikan Pertamina, khusus-
nya Pertamina EP terhadap
produksi minyak nasional.
Pertamina EP mampu mem-beri kontribusi lebih dari 50
persen terhadap produksi mi-
nyak bumi nasional.
Kontribusi ini akan sema-
kin besar, melihat pencapian
yang diraih Pertamina EP dari
beberapa sumur yang berha-
sil memproduksi migas mau-
pun puluhan kegiatan eksplo-
rasi yang dilakukan di berbagai
lapangan prospektif, baik work
over maupun eksplorasi baru. Ini
sesuatu yang membanggakan
bagi bangsa ini. Bahwa meski
mengelola sumur-sumur uzur
dengan tingkat penurunan ala-
miah yang demikain besar, na-
mun usaha Pertamina EP untuk
mendapatkan sumber minyakbaru tidak pernah terhenti.
Karena itu, sudah sela-
yaknya, Pemerintah juga pe-
merintah memberi apresiasi
terhadap uapaya Pertamina
dalam memberi kontribusi ter-
hadap produksi minyak nasio-
nal. Apresiasi itu bisa dilakukan
dengan memberikan lapang-
an-lapangan migas yang po-
tensial untuk dikelola oleh
Pertamina. Tidak ada yang
perlu diragukan dari peran
dan kontribusi Pertamina. JikaPertamina sukses mendapat-
kan sumber migas yang po-
tensial, maka semuanya akan
bermuara pada negara dan
kesejahteraan bangsa ini.
Di negara manapun yang
memiliki potensi minyak, per-
usahaan negaranya, selalu
mendapatkan prioritas untuk
mengelola lading minyak po-
tensial. Jangan lagi meragu-
kan kemampuan Pertamina.
Sumber daya manusia,
teknologi dan berbagai instru-
ment lain untuk mendukung
kesuksesan dalam kegiatan
menemukan sumber minyak
setara dengan peruahaan-pe-
ruahaan internasional lainnya.Dan keberpihakan pemerintah
terhadap perusahaan nasio-
nal seperti Pertamina di mana
pemerintah adalah pemegang
sahamnya menjadi mutlak di-
perlukan. Semoga kontribusi
Pertamina terhadap negeri ini
tidak pernah surut.
Ihsanul Akbar
Depok
-
8/16/2019 Energia 6 Tahun II
4/16
4 Edisi Nomor 6 TA HU N II
Manajemen Asset 1
siaga satu. Irwansyah
sebaga i Genera l
Manager menyebut
produksi asset yang dipimpin-
nya berada di zona merah. Rata-
rata produksi di bulan Juni2014
(MTD) adalah 17.042 BOPD atau
97.34% dari angka komitmen di
bulan Juni 2014 sebesar 17.507
BOPD. Dari semua lapangan yang
berada di bawah kendali Asset 1,
hanya Field Lirik yang mencapai
komitmen dengan produksi sebe-
sar 2.207 BOPD.
Irwansyah menegaskan pro-
duksi pada semester 2 harus di-
tingkatkan melebihi target untuk
membayar utang produksi pada
semester 1. “Kita harus berupa-
ya bagaimana mencapai angkaminimal 18.000 BOPD secepat-
nya agar angka komitmen 17.507
BOPD dapat tercapai. “ ujarnya.
Ia berharap komitmen tersebut ti-
dak dijadikan sebagai beban. “Ini
target pencapaian realistis yang
dapat diraih bersama “ Irwansyah
menambahkan.
Untuk terus membakar se-
mangat, ia bersama jajaran ma-
na jemen Asset 1 menandatangani
komitmen produksi. Penan-
datanganan dilakukan di Ruang
Crisis Centre Kantor Pusat PT
Pertamina EP, Menara Standard
Chartered, pada 19 Juni lalu.
Hadir dalam acara penanda-
tanganan tersebut Production &
Operation Director Beni J.Ibradi,
KomitmenBayar Utang
K omitmen produksi adalah janji, utang yang harus
dibayar. Itulah tekad para Field Manager sebagai ko-
mandan lapangan. “Kita pelototin produksi dua pu-
luh empat jam,” ujar Manajer Field Rantau Agus
Amperi anto. Dia membuka telepon gengam selama 24 jam.
Anak buahnya bisa melaporkan kapan saja jika ada ganguan
produksi. Biasanya Agus langsung menyelesaikan gangguan de-
ngan mendatangi langsung ke tempat kejadian dengan mem-
bawa fungsi terkait.
Pada semester satu, produksi Rantau meski belum memenuhi
target, berada diatas rata-rata produksi Aset. “Baru 97%,” ujarnya.
Ia merasakan betul susahnya menaikan produksi. “ Naik 100 barel
aja, sudah jadi barang mewah.“ ujarnya. Agus yakin pada semes-
ter dua field yang dipimpinnya bisa memenuhi target. Upaya yang
dilakukannya adalah mengintensifkan pengeboran.
Terakhir pada 20 Juni lalu Field Rantau melaksanakan so-
sialisasi tajak Sumur RNT-HZ3 yang dilaksanakan di Lokasi RNT-
HZ3 Desa Kebun Rantau, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh
Tamiang, sekitar 9 km arah T imur kota Kuala Simpang, dan ke-
giatan tersebut merupakan penajakan (Rencana Kerja) tahun
2014.
Sumur RNT-HZ3 merupakan sumur horizontal yang ditajak
menggunakan Rig Skytop milik PDSI (Pertamina Drilling Service
Indonesia) yang berkapasitas 450 HP hingga mencapai keda-
laman akhir 1000 m dari lantai bor, dengan jangka waktu pelaksa-
naan selama 27 hari kerja operasi.
Pada kesempatan tersebut, Pertamina EP memberikan san-
tunan kepada 150 orang anak yatim piatu dan kaum dhuafa yang
berdomisili di sekitar lokasi Pengeboran RNT-HZ3 Desa Kebun
Rantau, Alur Manis dan Alur Cucur diserahkan langsung oleh Field
Manager PT Pertamina Asset 1 Rantau Agus Amperianto ber-
sama Bupati Kabupaten Aceh Tamiang Hamdan Sati ST didam-
pingi Muspida dan Tim Manajemen.
Dalam format kepedulian sosial ini, Pertamina EP juga me-
nyerahkan 2 ekor sapi untuk disembelih dan dagingnya dibagi-
kan kepada masyarakat yang berada disekitar lokasi tajak. Agus Amperianto mengharapkan dukungan dari pemerintah
daerah, tokoh masyarakat, alim ulama dan seluruh masyarakat
Kampung Alur Cucur, Alur Manis dan Kebun Rantau yang ber-
ada di lingkungan operasional RNT-HZ3 agar kiranya dapat men-
doakan dan mendukung terlaksananya kegiatan pengeboran ini
dengan baik.
Kegiatan pengeboran RNT-HZ3 ini merupakan salah satu
upaya Pertamina EP untuk terus meningkatkan produksi secara
organik dengan sejumlah inovasi, “Dukungan dari para pemangku
kepentingan diperlukan sebagai bentuk kerjasama simetris yang
menguntungkan bangsa Indonesia ke depan,” kata Agus Agus
Amperianto.
Bupati Aceh Tamiang Hamdan Sati dalam sambutannya me-
ngatakan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang sangat
mendukung kegiatan operasi PT Pertamina EP Field Rantau da-
lam upaya mencari migas untuk penambahan devisa bagi negara
yang juga berdampak terhadap pendapatan daerah dalam pem-
bangunan Aceh Tamiang.
Tajak SumurUntuk Penuhi
Target
ASSET 1
Kontrol HPCS Rantau. Seorang pekerja PERTAMINA EP Field Rantau sedang melakukan pengecekan rutin di unit HPCS ya
mengantarkan Rantau mendapatkan penghargaan Operational Excellence.Field Manager Rantau, Agus Amperianto bersama pemerintah setem-
pat dan masyarakat sekitar saat penajakan sumur RNT-HZ3.
Asset 1 General Manager Irwansy
dan para Manajer di lingkungan As
1 serta para Field Manager Asse
yaitu dari Rantau, Pangkalan Su
Jambi Lirik dan Ramba. Komitm
tersebut untuk mencapai target p
duksi yang dicanangkan Manajem
PEP dan disanggupi oleh GM Asse
dan jajaran di bawahnya.
Penandatanganan komitm
merupakan upaya Pertamina
untuk meningkatkan produksi m
gas nasional melalui peningkat
pengawasan terhadap area opera
Dengan adanya penandatangan
komitmen ini, Beni J. Ibradi be
harap dapat memotivasi GM Asse
dan jajarannya untuk mengejar t
get yang dicanangkan perusahaa
Semua Field jika terus berkonsent
si dan peduli dengan komitmen yaditandatangani maka akan megha
kan prospek target yang sema
tinggi pencapaiannya,” kata Ben
Ibradi.
Beni mengakui terdapat m
salah yang dihadapi rekan-rekan
lapangan terutama dalam hal pen
awasan. Namun semua itu bi
diatasi dengan memprioritask
pengawasan di sumur-sumur ya
menjadi andalan. “Pengawas
ekstra harus dilakukan terhad
sumur-sumur kunci yang besar p
duksinya” jelas Beni. Menurut Be
dengan cara tersebut bisa diketa
masalah yang kerap dihadapi di s
mur dan bisa langsung diambil lan
kah-langkah untuk mengatasinya
(Rio Indrawan )
Produksi Asset 1 pada semester pertama belum memenuhi target. Komitmen
pencapaian target ditandatangani.
Beni mengakuiterdapat masalah
yang dihadapirekan-rekandi lapangan
terutama dalamhal pengawasan.Namun semuaitu bisa diatasi
denganmemprioritaskan
pengawasandi sumur-sumur yang
menjadi andalan.“Pengawasanekstra harus
dilakukanterhadap sumur-
sumur kunciyang besar
produksinya”
jelas Beni.
D O K . F I E L D
R A N T A U
-
8/16/2019 Energia 6 Tahun II
5/16
55Edisi Nomor 6 TAH UN II
R ANTAU- Bambang Sutrisno
gembira bukankepalang.
Kelompok Pembudidaya
Ikan Tanah Berongga
Sido Urep yang dipimpinnya men-
dapat kunjungan Direksi Pertamina.
“Kami berterima kasih atas perhatian
Pertamina EP selama ini. Ditambah la-
gia kunjungan langsung Direksi mem-
buat kami senang,” lanjut Bambang
Sutrisno saat berdialog dengan Direksi
Pertamina EP belum lama ini.
Tanah Berongga di Desa Kebun
Tanjun g Seumantoh , Keca matan
Karang Baru, Kabupaten Aceh
Tamiang merupakan binaan Field
Rantau. Kelompok ini mengkhusus-
kan pengembangan budidaya ikan
lele. Setelah mendapatkan pelatihan
intensif megenai budidaya lele, seka-
rang setiap anggota kelompok sudah
memiliki kolam lele yang menjadi mata
pencaharian. Berbagai inovasi terus
dikembangkan. Mulai dari pembuatan
jamu untuk lele sampai dengan produk
turunan seperti abon
Kunjungan menajemen Pertamina
EP kepada penerima manfaat CSR me-
rupakan program rutin PT Pertamina
EP. Kali ini dilaksanakan olehPresiden
Direktur, Direktur Finance & Business
Support serta jajaran Manajemen Asset
1 Pertamina EP. Selain ke Kelompok
Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) Tanah
Berongga, kunjungan juga dilakukan
kepada Srikandi Kahyangan, Kelompok
ibu-ibu-ibu dan remaja putri pengra-
jin sulam dan payet dengan peman-
faatan limbah perca dan kain bekas di
Kecamatan Pangkalan Susu
Pertamina EP sebagai perusa-
haan yang memiliki tanggungjawab
atas dampak yang dihasilkan dari ke-
giatan industri migas kepada masyara-
kat sekitar telah melaksanakan prog-
ram CSR yang berkelanjutan. Untuk
menunjukkan komitmen kepedulian
ini, Manajemen Perusahaan melak-
sanakan kunjungan langsung kepada
masyarakat sekitar khususnya para
Penghargaan CSR UntukLirik SIAK - Field Lirik menerima penghargaan CSR dari Pemerintah
Kabupaten Siak. Penghargaan dierahkan Bupati H Syamsuar
kepada Field Manager Lirik Herulrianto pada 24 Juni 2014.Penghargaan ini merupakan apresiasi Pemkab Siakatas Program
CSR Pertamina EP yang membentuk Pusat Pemberdayaan
Masyarakat (PPMP) budidaya Palawija di Kecamatan Kotogasib,
Kabupaten Siak.
Heru Irianto mengaku sangat bangga atas diperolehnya peng-
hargaan tersebut. Ia berharap program PPMP Budidaya Palawija
bermanfaat bagi warga sekitar wilayah operasi. “Saya berharap
program itu bisa meningkatkan ekonomi mereka.
PRABUMULIH — Berawal dari
tahun 2010, tim CSR Field Limau
melihat potensi dan tekad serta mi-
nat sekelompok warga desa Karya
Mulia Kec. Rambang Kampak TengahKota Prabumulih terhadap budidaya
pengembangbiakan sapi. Sejalan de-
ngan komitmen perusahaan untuk turut
serta memajukan masyarakat di sekitar
wilayah kerja, maka perusahaan me-
mulai inisiasi program CSR berbasis
bina lingkungan bertajuk budidaya sapi.
Program dimulai dengan membe-
rikan pelatihan seputar tata cara serta
metode beternak sapi yang benar.
Peserta pelatihan merupakan sebuah
kelompok tani, Fajar Mulya dari desa
Karya Mulya yang dikoordinir oleh
Sugeng, selaku kepala desa saat itu.
Beranggotakan 10 orang, kelompok
ini pun mendapat bantuan berupa 10
ekor sapi.
Bantuan CSR yang diperoleh
perusahaan tentu harus dapat diper-
tanggungjawabkan serta konkret pe-
manfaatannya. Perusahaan terus
mengawasi aktivitas kelompok tani,
dan kelompok pun memberikan feed-
back yang sangat baik kepada perusa-haan. Meskipun dengan tempat pakan
dan atau kandang yang secara seder-
hana mereka buat sendiri dan tidak
besar, sapi-sapi yang diberikan dirawat
dengan baik dan mampu berkembang
biak.
Melihat kinerja kelompok tani ter-
hadap program yang berjalan, maka
perusahaan kembali memberikan
bantuan berupa perluasan kandang
dan pembuatan tempat pakan pada
tahun 2011. Dengan begitu, peng-
koordinasian pemberian pakan untuk
sapi dapat terkondisikan lebih baik.
Program ini dijalankan dengan
sistem berbagi berlanjut. Ketika sapi
beranak 2, maka salah satu akan
dikembalikan ke perusahaan dan satu
lagi menjadi aset dari kelompok tani.
Sementara sapi-sapi perusahaan hasil
pengembalian akan diturunkan secara
bergulir kepada kelompok tani selanjut-
nya yang mampu menunjukkan komit-
men untuk menjalankan program. Tidak berhenti di pembiakan sapi,
ternyata kelompok tani Fajar Mulya
memiliki inisiatif untuk mempelajari pro-
ses pengubahan kotoran sapi menjadi
biogas. Mengingat kotoran sapi yang
terproduksi tidak sedikit, mereka mu-
lai mengumpulkannya dan belajar un-
tuk mengolahnya dengan perangkat
sederhana menjadi biogas. Melihat ini-
siatif yang baik ini, tentu perusahaan
menyambut baik perkembangan prog-
ram yang positif. Sehingga pada tahun
2012, perusahaan membantu dalam
support pembuatan reaktor biogas.
Dituturkan anggota kelompok,
biogas ini sangat membantu me-
ngurangi pengeluaran dapur karena
tak perlu mengeluarkan uang untuk
membeli tabung gas.
Presdir Goes to Community
Berbagi Berlanjut Budidaya Sapi
ASSET 1
Presiden Direktur dan Direktur Finance & Business Support Pertamina EP Mengunjungi komunitas Srikandi Kahyangan, binaan
Pertamina EP.
penerima manfaat CSR di sekitar
wilayahkerja Perusahaan.
Dengan bertemu dan berdialog
secara langsung dengan masyarakat
dan Pemerintah Daerah setempat di-
harapkan masyarakat secara khusus
memiliki kebanggaan tersendiri dan
dapat meningkatkan harmonisasi ma-
syarakat dengan Perusahaan dalam
member dukungannya terhadap ke-
giatan operasi Perusahaan.
Dalam kesempatan dialog, Presi-
den Direktur Pertamina EP, Adriansyah
menyampaikan bahwa perusahaan
dalam melaksanakan tugas dan tang-
gungjawabnya dalam mencari sum-
ber energi untuk negeri tidak terlepas
dari dukungan masyarakat sekitar
area operasi. Ia berharap program
pemberdayaan masyarakat dapat se-
makin meningkatkan hubungan yang
harmonis antara Perusahaan dengan
masyarakat seiring dengan pertum-
buhan perusahaan, masyarakat juga
turut bertumbuh.
KILAS
Menghijaukan Muaro
Jambi
MUARO JAMBI – Dalam rangkaian peringatan Hari LingkunganHidup Sedunia tahun 2014 tingkat Kabupaten Muaro Jambi PT
Pertamina EP Asset 1 Field Jambi menyerahkan bantuan 1200
bibit pohon buah dan ekologi endemik Jambi, seperti Jeutung,
Meranti, dan Gaharu l kepada BLHD Muaro Jambi. Seluruh bib-
it pohon tersebut akan ditanam di perkantoran dinas, sekolah-
sekolah serta fasilitas umum lainnya di wilayah Kabupaten Muaro
Jambi.
Dalam acara yang dilangsungkan di SMAN 13 Muaro Jambi
Desa Tanjung Pauh Kecamatan Mestong km. 35 itu. Wakil Bupati
Muaro Jambi Kemas Muhammad Fuad secara simbolis melaku-
kan penanaman pohon penghijauan. Ia menyampaikan apresiasi
kepada semua pihak yang ikut andil dalam gerakan penyelamatan
lingkungan, khususnya peran aktif PT Pertamina EP Field Jambi
untuk turut menghijaukan Muaro Jambi.
Pertamina EP Field Jambi berkomitmen untuk tumbuh ber-
sama lingkungan dengan terus aktif dalam berbagai kegiatan in-
gkungan di dalam maupun di luar kegiatan operasional perusa-
haan. (Irpan/Ar)
Pelatihan ManagemenOrganisasi Fied Lirik LIRIK – Dalam rangka melaksanakan Program Pusat Pemberdayaan
Masyarakat Pertamina (PPMP), Pertamina EP Field Lirik bekerja-
sama dengan CECT Trisakti menggelar pelatihan manajemen or-
ganisasi dan teknis budidaya ikanbagi para kelompok tani dan ka-rangtaruna di Kecamatan Koto Gasib danLirik, 16 s.d 18 Juni 2014.
.Selama pelatihan berlangsung, para peserta pelatihanterli-
hata ntusiasdalam mendengarkan materi dan melakukan diskusi
dengan pembicara. Mereka berharap program ini dapat berhasil
dan dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
Field Manager Lirik Herulrianto berharap program PPMP ini
dapat diterapkan di tempat masing-masing dan memberikan nilai
manfaat bagi para anggota kelompok tani dan karang taruna yang
terlibat. Ia yakin ke depan Lirik dapat menjadi salah satu pengha-
sil ikan lele, nila, dan kompos organik sehingga masyarakat luar
dapat berkunjung ke Lirik untuk mencari pasokan ikan konsumsi
maupun kompos organik.
Penanaman bibit secara simbolis oleh Wakil Bupati Muaro Jambi
D O K . F I E L D
R A N T A U
D O K . I R P A N / A R .
-
8/16/2019 Energia 6 Tahun II
6/16
6 Edisi Nomor 6 TA HU N II
Optimisme itu menyeruak
dari Desa Jumeng, keca-
matan Rembang Dangku,
Kabupoaten Muara Enim.
Hari itu, pada 10 Juni 2014, Presiden
Pertamina EP, Adriansyah meresmi-
kan stasiun pengumpul baru Niru.
”Banyak nilai tambah yang dapat kita
petik dari pembangunan SP Baru
Niru ke depan. Fasilitas ini bisa men-
dukung kenaikan produksi dari pe-
ngembangan Struktur Niru,” ujarnya.
Fasilitas baru ini merupkan pengem-
bangan dari SP XI yang usianya su-
dah uzur, dibangun pada 1971.
Dengan umur yang sudah empat pu-
luh tahun lebih, performanya sudah
tak fit lagi. Apalagi, sekarang ini Field
Prabumulih lagi giat mengembangkan
Struktur Niru.
Selama ini Produksi Niru me-
mang masih belum optimal kalah jauh
dibandingkan Struktur Ogan ataupun
Talangjimar yang selama in i menjadi
andalan Field Prabumulih sehingga
mampu menjadi lapangan dengan
produksi terbesar. Tak hanya di ling-
kungan Asset 2, tapi juga di seluruh
Pertamina EP.
Pada peresmian itu Presdir di-
dampingi Production & Operations
Director Beni J Ibradi dan manajemen
Asset 2. Penyelesaian SP Niru ini lebih
lambat dari jadwal yang telah ditetap-
kan. ”Saya mendengar ada sedikit ke-
terlambatan dalam penyelesaiannya,
namun hal itu masih dalam batas ke-
wajaran, ujar Adriansyah. ”Semoga
melalui Management Walk Through
ini kita dapat mengevaluasi berbagai
SP Niru Untuk Dongkrak Produksi
ASSET 2
kendala yang mungkin terjadi dikem
dian hari”.
General Manager Asset 2, Prib
Mahagunabangsa menyebutkan
baru Niru merupakan salah satu ya
terbaik di Pertamina EP, Kelengkap
dan sarana pendukung terkait da
tampung fluida, kapasitas gas, pen
nganan water cut sudah standar.
Nilai tambah lain yang dimiliki
Niru Baru ini, adanya instalasi powplant yang menggunakan Gas Turb
Generator (GTG), dengan kapasit
3,5 MW, Water Treatment Plant (WT
yang sudah terkontrol operasi men
gunakan PLC dan sistem transfer
ida dari sumur cluster, dengan sa
lite ring line. Semua fasilitas produ
yang dimiliki diharapkan dapat me
bantu kondisi eksisting SP XI ya
tidak mencukupi kapasitas han
12.000 BFPD. Sedangkan SP Baru
dapat menampung produksi eksist
lebih besar hingga 25.000 BFPD.
Usai melakukan MWT dan per
mian SP Baru Niru, Production & Op
rations Director Beni J Ibradi, As
2 General Manager Pribadi Mahag
nabangsa dan manajemen langsu
menuju Gedung Patra Ria guna mengelar tele conference yang juga di i
ti jajaran pekerja dari Pendopo Fie
dan Adera Field. Pada kesempat
itu, dipaparkan evaluasi kinerja p
duksi minyak Asset 2 tahun 2014 d
prognosa produksi dari seluruh Fie
declining rate eksisting produksi se
pembahasan kinerja optimalisasi d
penandatanganan komitmen bersa
guna peningkatan produksi miny
oleh manajemen Asset 2 dari sem
fungsi guna mencapai target produ
minyak PEP yang dicanangkan seb
sar 128.000 BOPD.
Program lain yang turut dibah
BOD PEP adalah Rencana Kerja d
pengeboran Asset 2 tahun 2014, e
ecutive summary dan kinerja sum
sumur produksi, realisasi & proye
produksi minyak, pengelolaan w
ter management di Field Prabumu
serta kendala lain yang ada pa
struktur-struktur potensial di wilay
Asset 2. Untuk menambah produk
manajemen Asset 2 terus mengop
malkan pengeboran sumur penge
bangan (workover ). (lihat boks)
GM Asset 2 Pribadi Mahagunabangsa (Kiri) dan Presiden Direktur Pertamina EP Adriansyah sesaat sebelum meresmikan SP Niru.
Modernisasi fasilitas produksi terus dilakukan Diresmikan SP Niru yang disebut-
sebut sebagai salah satu yang terbaik di Pertamina EP.
Prabumulih masih menjadi
tumpuan harapan Asset2 untuk memenuhi tar-
get produksi. Selama ini
lapangan ini dikenal sebagai salah
satu kontributor migas terbesar di
Pertamina EP. Posisi ini sepertin-
ya belum tergoyahkan dalam be-
berapa tahun ke depan. Potensi
Struktur Ogan, PMB Lembak, GNK,
Belimbing, Kuang, Beringin dan Raja
yang berada di bawah kendali Field
Prabumulih masih bisa dioptimalkan.
Seperti terungkap dalam Diskusi
Integreted Work Over Program ber-
sama SKK Migas Pusat yang ber-
lansung di Ruang GM 2, pada 2
Juni lalu, meski pada awal-awal ta-
hun produksi minyak Asset 2 be-
lum mencapai target, namun pada
bulan April-Mei untuk pengeboran
dan pekerjaan sumur, jika diakumu-lasikan produksinya sudah diatas
target. “Keberhasilan kita di atas tar-
get, terbantu oleh pekerjaan reparasi,
reopening, fracturing atau stimulasi
yang memang cukup bagus,” ujar Pjs
Asset 2 Exploitation Senior Manager
Wit Mulya.
Pada kesempatan itu Eti Suryati
dari Reservoir Asset 2, memapar-
kan kegiatan operasi dan penge-
boran 2014 di PEP Asset 2. Mulai
dari proyeksi produksi, summary RK
2014, sasaran versus monitoring
program pengeboran, realisasi pro-
duksi minyak, gas dan BOE Asset
2 status April, realisasi dan proyek-
si produksi minyak, well intervention
dan bor, KUPL, stimulasi, reopen-
ing dan pekerjaan sumur reparasi.
Termasuk overview kinerja produksi
masing-masing field juga dipaparkan,
mulai dari Prabumulih Field Pendopo
Field, Adera Field dan penjelasan ter-
kait dari tim Eksploitasi Asset 2.
Mengacu keberhasilan peng-boran empat sumur di awal tahun,
Asset 2 menambah lagi lima penge-
boran tambahan sampai akhir se-
mester dua, dari total 19 sumur yang
akan dibor tahun ini. Sementara
Realisasi pengeboran sampai April
sudah mencapai 43%. Hasilnya cu-
kup signifikan. “Sampai akhir tahun
proyeksi produksi minyak kita akan
mencapai 136%,” ujarnya.
Kontribusi terbesar disumbang
dari sumur OGN A-6 (OGN-36) target
135 BOPD realisasi 1186 BOPD, NR-
49 (L5A-290) target 250 BOPD, real-
isasi 744 BOPD serta sumur-sumur
lain di stuktur NR, OGN, PMB, GNK
serta lapisan potensial lainnya yang
masih bisa dioptimalkan,” ujarnya.
Mengejar Proyeksi Produksi 136 %
Diskusi Integrated Work Over Program antara Asset 2 dan SKK Migas.
D O K . A S S E T
2
D O K . A S S E T
2
-
8/16/2019 Energia 6 Tahun II
7/16
77Edisi Nomor 6 TAH UN II
PENDOPO-Direktur Pengembangan
PT Pertamina EP Satoto Agustono me-
laksanakan kunjungan lapanagan da-
lam rangka Management Walkthrough
ke Field Pendopo pada 12 Juni 2014.
Pada kesempatan tersebut, tim mana-
jemen mengunjungi Lapangan Jirak di
Desa Jirak Kecamatan Sungai Keruh
Kabupaten Musi Banyuasin. Mereka
meninjau aktivitas pengeboran yang
sedang berlasngsung dengan meng-
gunakan a rig SU-25
Lapangan Jirak merupakan Break
Through Program Sistem Sinergi
PRABUMULIH - Struktur Ogandan Talangjimar masih menjadi pri-
madona produksi Field Prabumulih.
Pengeboran di kedua struktur tersebut
terus diotimalkan. Menyusul keberha-
silan penajakan sumur Ogan A6/OGN-
36 yang sejak Mei berproduksi sebe-
sar 1186 BOPD, Field Prabuluh pada
18 JUni lalu menggelar sosialisasi dan
selamatan sumur migas Ogan A9/37
yang di tajak awal Juni lalu.
Sumur yang terletak di Desa Tanjung
Bulan, Kecamatan Rambang Kuang,
Kab. Ogan Ilir akan di bor menggu-
nakan rig PDSI selama 38 hari, sampai
kedalama akhir 1500 m. Berdasarkan
referensi sumur-sumur potensial di
Sruktur Ogan, diharapkan OGN A9
pada tes produksi nanti bisa melam-
paui target perusahaan.
M Gustaf Akib yang mewakili
Field Manager Prabumulih menekan-
kan pentingnya penegakan kaidah
keselamatan kerja/HSE disetiap pe-
ngeboran. “Keselamatan kerja adalah
elemen dasar dalam setiap penge-
boran,” ujarnya. Untuk itu diperlukan
support dan kerjasama semua pe-
mangku kepentingan. Mari kita beker- jasama untuk kemajuan perusahaan,
mendorong kesejahteraan masyara-
kat, khususnya warga Desa Tanjung
Bulan,” ujarnya.
Sementara di Talangjimar dilaku-
kan sosialisasi dan selamatan su-
mur TLJ-36/INF-242 jpada 19 Juni
yang dipusatkan di Desa Talang Balai,
Kecamatan Belida Darat, Kab. Muara
Enim. Acara dihadiri M Echman yang
mewakili perusahaan. Hadir juga
Company Man PDSI, Korlap Lapangan
Ogan, Danramil Belida Darat, Kades
Talang Balai, perwakilan Engineering,
G&G Asset 2, HSE Field Prabumulih,
staff L&R dan unsur Tripika Kecamatan
Rambang Kuang.
Berdasarkan evaluasi bawah
tanah, penajakan Sumur TLJ-36
INF/242 bertujuan untuk menyempur-
nakan titik serap dari lapisan A dan
Gumai Formation di sebelah Timur
Strukur Talang Jimar. Dari referen-
si HBS-01 dan TLJ-155, diketahui
lapisan A berkembang bagus dengan
tebal 5-6 meter yang diperkirakan
masih berada dalam kolom minyak.
Sedangkan Gumai Formation berkem-bang lebih tebal sekitar 8-10 meter
dan sumur yang pernah dilakukan uji
produksi adalah HBS-01 DST-5 sebe-
sar 124 BOPD/1.8 MMscfd. TJL-36
INF di tajak menggunakan rig Emsco
D2/38 dengan kapasitas 750 HP milik
PT PDSI Area Sumbagsel.
Dalam sosialisasi dan selamatan
di kedua sumur itu, PT Pertamina EP
Asset 2 telah menunjukkan kepedu-
lianya di bidang CSR dengan meng-
gulirkan bantuan paket sembako,
bantuan material untuk 2 unit parkir
kantor Kecamatan Rambang Kuang
dan pembangunan jalan setapak un-
tuk warga Tanjung Bulan. Sedangkan
bagi warga Talang Balai dibantu juga
paket sembako, puluhan tas seko-
lah untuk anak SD dan bantuan ma-
terial bangunan untuk pembangunan
masjid di Desa Talang Balai. Puncak
acara ditandai pemotongan tumpeng
dan tausiyah agama oleh Ustadz HA
Rozak Mukti yang mengambil tema
pandai-pandailah menerima syukur
nikmat yang diberikan Allah SWT ke-
pada umatnya.
Mengandalkan Ogan danTalangjimar
ASSET 2
Pertamina EP Asset 2Resmikan Masjid AlAmalan SukarajaSUKARAJA - Masjid Al Amalan yang berdiri tegak dan megah, se-cara resmi diserahkan kepada masyarakat oleh Pertamina EP Asset
2 yang ditandai penguntingan pita oleh Asisten 2 Pemerintah Kota
Prabumulih, H A Sobri SH didampingi Prabumulih Field Manager,
M Nur. Masjid ini berlokasi di Jl Air Mendidih, Kelurahan Sukaraja,
Kecamatan Prabumulih Selatan. (Rabu, 11/06).
FM Prabumulih M Nur mengatakan, agar masjid bantuan pi-
haknya dari Program Corporate Social Responsibility (CSR) bisa
dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk kemaslahatan umat
muslim khususnya terutama untuk syiar Islami.
Sementara itu, Asisten 2 Pemkot Prabumulih, H A Sobri SH
sangat berterima kasih atas kontribusi Pertamina EP di wilayah
Prabumulih ini. Berkat kontribusinya itu pertumbuhan pemba-
ngunan di kota ini cukup pesat, dan maju. ”Kita berikan apresiasi
untuk peran serta dan dukungannya,” ucapnya.
Mendongkrak Jirak
Syukuran Penajakan Sumur Ogan A9/37 Field Prabumulih.
KILAS
Forum Komunikasi CsrPrabumulih Terbentuk PRABUMULIH- Forum Komunikasi Corporate SocialResponsibility
(CSR) yang diketuai oleh Pertamina EP Asset 2 Prabumulih, terben-
tuk berkat kerjasama pemerintah Kota Prabumulih dengan perusa-
haan-perusahaan yang ada di Kota Prabumulih baik perusahaan
migas, perusahaan non-migas, perusahaan jasa dan perusahaan
lainnya. Forum ini bertujuan menyelaraskan pembangunan Kota
Prabumulih dengan program-program CSR yang dimiliki oleh se-
tiap perusahaan yang beroperasi di Prabumulih, sehingga program-
program CSR yang dilaksanakan tidak tumpang tindih dan bisa te-
pat sasaran.
Corporate Social Responsibilty (CSR) merupakan bentukkepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar operasio-
nal perusahaan. Aaspek keberlanjutan atau pemberdayaan ma-
syarakat menjadi tujuan penting bagi pelaksanaan program CSR.
Program utama yang dijadikan prioritas dalam forum komunikasi
CSR ini adalah perbaikan Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH) yang
ada di seluruh wilayah Kota Prabumulih dengan total rumah yang
akan diperbaiki sebanyak 937 rumah. Kemudian program-prog-
ram lain di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan
lingkungan.
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang No 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mewajibkan setiap
perusahaan yang mengelola sumber daya Alam harus melaksana-
kan tanggung jawab sosial dan lingkungan, Pertamina EP Asset 2
Prabumulih menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungannya
kepada masyarakat Kota Prabumulih, dan program yang dilaksana-
kan juga lebih difokuskan di program yang bersifat pengembangan
masyarakat untuk menuju kemandirian, dibandingkan hanya prog-
ram yang bersifat charity/sponsorship. (Yogi)
Field Pendopo PeduliBalitaTALANG UBI- Untuk meningkatkan derajat kesehatan bali-
ta di sekitar wilayah kerja perusahaan, Field Pendopo bekerja-
sama dengan Persatuan Wanita Patramenggelar acara Pertamina
PeduliBalita. Acara tersebut dikemas dalam bentuk pemberian
makanan tambahan di Posyandu Merpati Putih Kelurahan Talang
Ubi Utara Sumberjo KecamatanTalangUbi KabupatenPenukal
AbabLematangIlir (PALI), pada 10 Juni lalu
Camat Talang Ubi Asrohidal mengapresiasi kegiatan sosial ke-
masyarakatan yang telah kesekian kali diberikan Pertamina, khu-
susny imasyarakat yang berdomisili di Kecamatan Talang Ubi.
Untuk itu, ia mengharapkan masyarakatkhususnya di lingkungan
Kelurahan TalangUbi Utara dapat ikut berpartisipasi mendukung
berbagaibentuk program atau misi Pertamina dalam memberda-
yakan masyarakat di sekitar wilayahkerja. ”Mari kitabersama-sa-
mamendoakansebagai rasa syukurkita agar produks ikhususnya
di PTPertamina EP Asset 2 Pendopo Field lebih meningkat lagi di
kemudian hari, “ himbaunya. (erm/Tjs)
Optimalisasi Produksi (BTP-SSOP).
Dari beberapa sumur yang su-
dah di reaktivasi menghasilkan ke-
naikan produksi lebih dari 150 BOPD.
Pada kunjungan tersebut, Direktur
Pengembangan didampingi Geology
Geophisic Reservoir Production
Bambang IPN. Dari tim manajemen Asset 2 diikut oleh Asset 2 Exploitation
Senior Manager Wit Mulya, Asset
2 Surface Facilities Manager Ali
Michrozidj.
Seusa melakukan MWT dilaku-
kan pertemuan dengan seluruh pe-
kerja Field Pendopo di malam harinya.
Pada malam ramah tersebut, Satoto
menegaskan harus mau menganali-
sis statistic, metode apa yang sudah
dilaksanakan dan membaca peluang
untuk mencoba hal baru. “Saya lebih
memilih mencoba namun gagal diban-
dingkan tidak mencoba samasekali, “
ujarnya. Ia juga menyebutkan, harus
pandai meniru keberhasilan di tem-
pat lain untuk diaplikasikan di tempat
kerja. “Dan jangan lupa kitajuga harus
percaya diri,” ungkapnya.
D O K . A S S E T
2
D O K . A S S E T
2
-
8/16/2019 Energia 6 Tahun II
8/16
8 Edisi Nomor 6 TA HU N II
K habar baik berhembus dari
Proyek PengembanganGas Matindok. Penge-
boran sumur pengem-
bangan Matindok (MTD-6) berhasil
menemukan kandungan gas pada
lapisan batu gamping Minahaki di ke-
dalaman 2142 – 2167mMD (trayek
lubang 8.5”). Untuk lebih mengopti-
malkan reservoir Karbonat Minahaki
dilakukan stimulasi ( Acid Job). Proses
ini baru pertama kali dilakukan di Area
Matindok.
Hasilnya, rate hidrokarbon naik
signifikan sebesar 13-24 %. Setelah
dilakukan stimulasi pada jepitan
32/64” dengan laju alir sebesar10.30
MMSCFD,kondensat165.6 BCPD
dan WHP = 2200 psig, H2S 4000
ppm & CO2 3 %, Sedangkan pada
jepitan 56/64” mampu mengalirkangas dengan laju alir sebesar 20.23
MMSCFD, kondensat197.5 BCPD
dan WHP = 1300 psig,H2S 4000
ppm & CO2 3 %.
Sumur development MTD-
6 dita jak padatanggal 7 Mei2014 dengan kedalaman akhir di
2225mMD, Sumur ini sebagai ti-
tik serap gas dari reservoir batu
gamping Formasi Minahaki untuk
memenuhi komitmen suplay gas
ke pembeli pada awal tahun 2016,
sales gas dari CPP (central peo-
cessing plants) Matindok sebesar
55 Mmscfd (35 Mmscfd ke DS-LNG
dan 20 Mmscfd ke PLN).
Pertamina EP menargetkan
proyek pengembangan gas Matindok
mampu menghasilkan produksi gas
105 Mmscf. Satu CPP lain dibangun
di Donggi yang akan mengalirkan
gas sebesar 50 Mmscfd yang sepe-
nuhnya dipasok ke DS-LNG)
Rencana pengembangan (plan
of development/POD) pengem-bangan gas Matindok disetujui 24
Desember 2008 dan selanjutnya
POD revisi pada 30 Maret 2011.
Proyek Matindok mengandalkan em-
PRABUMULIH – Paku Gajah Deve-
lopment Project (PGDP) bersama de-
ngan Field Prabumulih mengadakan
latihan bersama pemadam keba-
karan di EPF Pagardewa pada 26
Juni. Pelatihan ini diikuti oleh tim HSE
PGDP, tim HSE Field Prabumulih,
Operator PT BBS EPF PDW dan
Operator PT BBS EPF TASIM-4.
Pada latihan kali ini dsertakan juga
peralatan yang Fire Protection Existing
yang tersedia di EPF Pagardewa serta
1 Unit Fire Truck milik Field Prabumulih.
Skenario yang di implementasi-
kan adalah munculnya api di sekitar
area tangki lalu dilanjutkan dengan
implementasi Emergency Response
Plan yang berlaku di EPF Pagardewa.
Hal tersebut termasuk sistem komu-
nikasi dari EPF Pagardewake SPG
Pagardewa serta permintaan bantu-
an pengiriman dari Field Prabumulih.
Salah satu hasil evaluasi menunjuk-
kan bahwa pengiriman bantuan unit
Fire Truck ke Pagardewa masih mem-
butuhkan waktu yang tidak sedikit.
“Salah satu wacana dengan
HSSE Field Prabumulih adalah kami
akan kerjasama penyediaan Fire
Station berikut Firemen di Pagardewa
untuk mengakomodir kebutuhan di
sekitar Pagardewa hingga Kuang,”
ASSET 3
Matindok Tancap Gas
Road To ZeroAccident Paku Dewa
Musalam Latuconsina melakukan Management Walk Trough
di EPF Pagardewa. Banyak perbaikan yang perlu dilakukan an-
tara lain rekonstruksi pagar keliling sehingga pos jaga berada di
luar pagar, pengecatan ulang peralatan dan fasilitas, pemasangan
Handrail di beberapa lokasi, leveling lokasi dengan batu kerikil, dll.
“Saat ini EPF Pagardewa memang belum dinominasikan un-
tuk Fasilitas Terbaik dalam implementasi keselamatan Operasi
fundamental, namun harapan di periode berikutnya dapat men-
jadi salah satu yang terbaik,” ungkap Musalam. Pada hari yang
sama, Musalam meninjau kesiapan lokasi Sumur KRD-01. Pada
Juli 2014, di situ akan dilakukan pekerjaan work over dengan es-
timasi produksi 2,5 MMSCFD.
KunjunganGeneralManager ProyekPengembanganPaku Gajah
pat formasi batuan, yakni struk
Donggi, Matindok, Maleoraja, dMinahaki
Selain di MInahaki, sebelumn
dilaporkan PPGM berhasil menem
kan cadangan gas bumi sebesar
juta kaki kubik per hari (MMSCF
di Area Matindok, Sulawesi Teng
Potensi gas diperoleh dari lapis
baru batu gamping pada kedalam
sekitar 1.900 meter melalui peng
boran sumur Matindok (MTD)
Pada lapisan yang sama ditemuk
juga kondesat sebesar 175 barr
Pengeboran sumur MTD-7 merup
kan bagian dari rencana tujuh s
mur yang akan diproduksi di Ar
Matindok.
Proyek Pengembagan G
Matindok diharapkan bisa sege
berproduksi untuk menjamin kebtuhan gas domestik yang terus m
ningkat. Permintaan gas di Indone
akan meningkat sekitar 4,8% per
hun antara 2015 hingga 2025.
kata HSSE Project Ast Man, M. N
Samudin.
Pelatihan pemadaman keb
karan sejalan dengan program, Ro
to Zero Accident PT Pertamina EP,
Tak hanya karyawan, progra
am peningkatan kompetensi H
juga diberlakukan kepada mitra ke
Salah satunya dengan mengge
training HSE pada 23 Juni lalu
Pelaksanaan training HSE ini
buka oleh General Manager PGD
Musalam Latuconsina dan Busine
Support Superintendent , Dan
Munthe.
Dalam laporan pelaksana
acara yang diadakan oleh Perusaha
Penyedia Jasa Penunjang (PPJP)
Inamco Varia Jasa, Munthe menya
paikan bahwa pada Bulan Juni 20
telah dimulai kontrak TKJP tah
2014 – 2016 termasuk didalamn
adalah detail klausa kontrak pelatih
HSE untuk TKJP. Dengan demik
diharapkan persyaratan – persyara
HSE, pembinaan dan pelatihan H
dapat terakomodir dalam kontrak s
suai apa yang telah direncanakan s
baik – baiknya.
“Basic HSE Training ini sebabagian dari rangkaian training H
yang akan diberikan kepada akar ru
put di lokasi kerja. Yang pertama ad
lah Basic HSE Training, selanjutn
ada Lifting & Rigging, Pengelola
dan Perlindungan Lingkungan se
Emergency Preparedness” ka
Musalam Latuconsina saat pemb
kaan acara.
Dari pelaksanaan pre-te st d
post- test menunjukkan tingkat k
naikan nilai rata – rata adalah 33
dengan skor akhir terendah 70, sk
tertinggi 95. Dengan demikian, pel
sanaan Basic HSE Training ini dap
meningkatkan HSE awareness pa
masing – masing mitra kerja PG
serta dapat berpartisipasi aktif unt
pencegahan terhadap kecelakaan.
Matindok bakal menjadi salah satu andalan produksi Pertamina EP. Bisa menjadi
penyangga kebutuhan gas domestik yang terus meningkat.
Flaring DST Lapisan Batugamping Minahaki Sumur MTD-6
D O K . A S S E T
3
D O K . A S S E T
3 F O T O - F
O T O : D O K . A S S E T
3
-
8/16/2019 Energia 6 Tahun II
9/16
99Edisi Nomor 6 TAH UN II
Field Subang meluncurkan
program CSR Ternak Domba
Terpadu di Desa Pasirukem,
Kecamatan Cilamaya Kulon,
Karawang pada 12 Juni lalu. Turut ha-
dir pada acara ini perwakilan Dinas
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan
dan Peternakan Kabupaten Karawang,
serta aparat Desa dan Muspika
Kecamatan Cilamaya Kulon.
Program ini dilaksanakan berda-
sarkan social mapping yang dilak-
sanakan oleh Field Subang di awal
tahun 2014, menjadi salah satu prog-
ram CSR unggulan yang dirumus-
kan dalam rencana strategis (renstra)
CSR) Field Subang.
Sebagai tindak lanjut focus group
discussion (FGD) di beberapa desa
Ring 1 wilayah operasi Field Subang,
dibentuklah satu kelompok ternak
terpadu yang terdiri dari 15 orang
anggota masyarakat dari Dusun
Wagirsari. “Selanjutnya akan menjadi
mitra binaan CSR Field Subang,” ujar
Subang Legal & Relation Assistant
Manager , Yosi Ardilla.
Peternakan adalah salah satu
bidang yang potensial untuk dikem-
bangkan di wilayah Cilamaya meng-
ingat tingginya potensi pasar, ke-
tersediaan rumput/pakan, serta
kesesuaian dengan budaya masyara-
kat setempat. Alasan inilah yang men-
dasari pelaksanaan program ternak
domba terpadu di wilayah ini.
Adapun tujuan utama dari imple-
mentasi program ini adalah untuk me-
ningkatkan kapasitas masyarakat da-
lam usaha ternak domba,membuka
peluang usaha,meningkatkan penda-
patan masyarakat, serta turut berkon-
tribusi dalam pembangunan sektor
peternakan di Kabupaten Karawang.
Selain Field Subang, ternak
domba juga menjadi prog-
ram CSR unggulan Field
Jatibarang. Peningkatan
kemampuan kelompok binaan terus
dilakukan. Salah satunya dengan
melakukan studi banding seperti di-
lakukan Kelompok Tani Jambi Sari.
Kelompok binaan Field Subang ini
melakukan studi banding. Kegiatan
ini diyakini sebagai salah satu cara
untuk pembenahan kelompok baik
secara teknis maupun non teknis.
Kegiatan studi banding dilak-
sanakan pada 10 Juni dengan me-
ngunjungi 3 (tiga) objek studi, antara
lain ke lokasi padi organik sistem
SRI yang dikelola oleh Gapoktan
Simpatik Tasikmalaya, lokasi peter-
nakan domba Garut yang berada di
Desa Cisayong Tasikmalaya dan lo-
kasi pabrik pupuk organik granul
di Desa Padaherang Kab. Ciamis.
Pelaksanaan studi banding diikuti
oleh dua puluh orang peserta pengu-
rus kelompok tani ternak Jambi sari,
Kepala Desa Karanglayung dan CSR
Staff Field Jatibarang.
Kegiatan tersebut diharapkan
dapat meningkatkan motivasi ang-
gota kelompok tani ternak Jambisari
untuk terus berupaya dan mengem-
ASSET 3
Yosi menjel askan bahwa pola
usaha yang dikembangkan pada
program ini adalah pola perguliran ter-
nak dengan mengembangkan sistem
kandang terpadu. “Melalui modelkandang domba terpadu ini diharap-
kan lokasi ini akan menjadi pusat ke-
giatan belajar masyarakat serta sentra
budidaya ternak domba di Kabupaten
Karawang”, terang Yosi.
Ke depan, selain melaksanakan
usaha budidaya ternak, juga akan
dikembangkan usaha pengolahan ha-
sil ternak, pengolahan kompos, serta
pengolahan berbagai produk lainnya
yang berbasis ternak domba.
Untuk melaksanakan program
pengembangan ternak domba ter-
padu ini, PT. Pertamina EP Asset 3
Subang menggandeng CARE LPPM
IPB untuk mendampingi masyarakat,
khususnya para peternak dalam men-
jalankan usahanya. Pendamp ingan
yang diberikan berupa teknik beter-
nak yang baik, manajemen usaha
serta manajemen pemasaran.
Pada peluncuran program ini di-
lakukan penyerahan 40 ekor domba
serta satu unit kandang beserta per-
lengkapannya kepada kelompok pe-
ternak Bina Usaha Mandiri dan di-
lanjutkan dengan pelatihan teknik
budidaya dan manajemen usaha bagi
para anggota kelompok selama dua
hari dari tanggal 12-13 Juni 2014. FF
Ternak Domba
Terpadu Di Ring Satu
Studi Banding
Domba Garut
Pelatihan Gada Pratama
Pertahanan Udara AktifUntuk Objek Vital
BANDUNG – PT Pertamina EP Asset 3 selenggarakan pela-
tihan dasar Satpam Gada Pratama untuk anggota sekuriti be-
berapa waktu lalu di Kampus II PusdiklatProvinsiJawa Barat,
CipageranCimahi Bandung. Pelatihan ini merupakan program
kerja HSSE Field Jatibarang di Tahun 2014 dan rencana pelak-
sanaanakan dibagi menjadi 7 batch, disamping itu pelatihan
Dakhura atau biasa disebutPHH ( Tindakan Huru Hara) juga men-
jadi bagian dari rencana berkelanjutan program HSSE JatibarangField di tahun berikutnya.
Adapun Tujuan dari pelatihan Gada Pratama adalah untuk
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia ( sekuriti) yang ber-
ada di PT Pertamina EP, khususnya Field Jatibarang.
MUNDU - Field Jatibarang bekerjasama dengan Yonarhanudse-14
mengadakan Pelatihan Teknis dan Taktis tingkat Peleton
Yonarhanudse 14 Dam III/Slw di Lapangan Gelora Patra Komperta
Mundu. Motto yang diambi l dalam kegiatan kali ini adalah
“Yonarhanudse 14 Menyelenggarakan Operasi Pertahanan udara
aktif guna melindungi obyek vital nasionalPertamina EP Asset 3
Jatibarang Field”.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengamanan objek vi-
tal Nasional dan kelanjutan workshop sinergitas Pengamanan
Obvitnas TNI/Polridengan PT Pertamina EP Jatibarang Field yang
telah diselenggarakan bulan Maret
Kerjasama ini rencananya akan terus berlanjut dan men-
jadi agenda rutin kedua belah pihak setiap tahunnya. Tahun
2014 dijadwalkanakandigelar 2 (dua) kali yaitu pada bulan Juni
dan Septembe rmasing-masing di Wilayah Mundu dan wilayah
Cemara.
KILAS
Beternak domba menjadi warisan turun temurun
warga Desa Pasirukem, Kecamatan Cilamaya Kulon.
Menjadi program CSR Unggulan untuk meningkatkan
kesejahteraan.
Foto bersama Poktan Jambisari dengan kelompok ternak domba Garut.
bangkan usahanya ke arah yang le-
bih maju. Manfaat lain yang diharap-
kan anggota kelompok tani ternak
Jambisari yang melakukan studi
banding dapat mengadaptasi ke-
giatan usaha untuk diterapkan sen-
diri dan membantu pemenuhan sa-
rana dan prasarana yang menunjang
aktivitas pembelajaran.
D O K . A S S E T
3
D O K . A S S E T
3
D O K A S S E T
3
-
8/16/2019 Energia 6 Tahun II
10/16
10 Edisi Nomor 6 TA HU N II ASSET 4
Health, Safety, Security, and
Environment merupakan
harga mati di dalam indus-
tri migas yang rentan terja-
dinya kecelakaan kerja. Untuk itu, PT
Pertamina EP Asset 4, menandata-
ngani komitmen “Road Map to Zero
Accident ” dalam rapat komite HSSE
Asset 4 (8/7). Dengan adanya komit-
men nyata ini diharapkan membawa
perubahan budaya diri demi kesela-
matan sesame dalam bekerja.
Data kecelakaan kerja PT
Pertamina EP pada 4 tahun terakhir
(2010-2014) yaitu sebanyak 116 ko-
rban, dengan korban luka ringan
berjumlah 74 orang, luka sedang 22
orang, luka berat 12 orang dan luka
fatal (meninggal dunia) berjumlah 8
korban.Data statistik kecelakaan pada
4 tahun terakhir membuktikan bah-
wa pihak yang menjadi korban ke-
celakaan 99% adalah dari para mitra
kerja PT Pertamina EP dan 1%nya
berasal dari pekerja PT Pertamina
EP. Pihak yang menjadi korban ke-
celakaan fatality (meninggal dunia)
mencatat 88% yang menjadi kor-
ban jiwa adalah para mitra kerja PT
Pertamina EP dan 12% korban jiwa
berasal dari pekerja PT Pertamina
EP.Sementara data statistik membuk-
tikan bagian luka yang menimpa para
korban, yaitu 20% pada bagian kaki /
jari, 26% pada bagian kepala / muka,
10% pada bagian badan dan tertinggi
44% pada bagian tangan.
“Jenis perkerjaan yang paling
tinggi menelan korban terletak pa
Lifting & Rigging. Data tersebut me
jadi pengingat bahwa apapun bag
tanggung jawab kerja, kesadaran
untuk menjaga keselamatan prib
dan sesama harus tertanam pada s
tiap individu,” kata Chalid Said Sa
selaku General Manager Asset 4
Pertamina EP.
Chalid juga mengatakan ba
wa kesadaran dalam implemen
sitan HSSE harus ditingkatkan la
sehingga HSSE awa ren ess ak
melekat dalam diri setiap peker
salah satu cara yang dilakukan ya
mengharuskan para pekerja unt
mengikuti training dan worksh
yang wajib diikuti oleh selur
pekerja dan pekarya PT Pertam
EP, diantaranya Basic Safety Train(BST) berisikan panduan umu
HSSE PT Pertamina EP, Pengamat
Keselamatan Kerja (PEKA), Surat I
Kerja Aman (SIKA), bahaya alko
dan obat-obatan, bahaya listr
bahaya gas mudah terbakar d
beracun, cara kerja aman, ergonom
dan industrial hygiene .
“Memang saat ini kita masih s
ring melihat ada beberapa pek
ja yang masih mengabai kan asp
HSSE, kali ini manajemen akan b
tindak tegas dan memberikan san
yang berat kepada pekerja yang m
sih mengabaikan aspek HSSE. Sa
berharap kepada semua pekerja d
pat menjunjung aspek HSSE unt
keselamatan dalam bekerja,” pun
kas Chalid. (Endang Supriatna)
BOJONEGORO – Bertempat di Kecamatan Malo Bojonegoro
Jawa Timur, pada Jumat (27/6) diadakan peresmian Penangkaran
Rusa Jawa (Cervus timorensis) yang merupakan kerjasama an-
tara PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field bersama KesatuanPemangkuan Hutan (KPH) Parengan.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Bojonegoro Drs, H.
Suyoto Msi., Field Manager PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field,
Wresniwiro mewakili General Manager Asset 4 dan Administratur
KPH Parengan, Daniel Budi Cahyono.
Bupati Bojonegoro Drs, H. Suyoto Msi. meresmikan penang-
karan rusa tersebut dengan membuka tirai papan nama Lokasi
Penangkaran Rusa Timor/Jawa yang tepat berada di pintu masuk.
Dalam sambutannya Suyoto mengatakan bahwa penangkar-
an Rusa Jawa (Cervus timorensis) yang dilakukan oleh Kesatuan
Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan bersama dengan PT
Pertamina EP Asset 4 Cepu Field ini sangatlah penting, mengingat
tingginya kerusakan alam yang diakibatkan oleh ulah manusia.
Menurutnya semua kejadian bencana alam seperti banjir, ta-
nah longsor, serta munculnya serangan hama wereng, disebab-
kan adanya ekosistem yang terputus. Suyoto mencontohkan,
ayam hutan yang hidup di kawasan hutan diketahui memakan
rayap, sehingga pohon jati bisa aman, bahkan pohon jati yang
sudah tumbang bisa lebih kuat, karena tidak dimakan rayap. Jadi
bukan tidak mungkin bila keberadaan Rusa Jawa di hutan jati ini
merupakan bagian dari mata rantai ekosistem yang ada tersebut.
Disisi lain Administratur KPH Parengan, Daniel Budi Cahyono
memaparkan bahwa penangkaran Rusa Jawa yang merupakan
kerjasama antara PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field dengan
Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan ini pada awalnya
hanya diisi oleh dua ekor Rusa Jawa betina dan empat ekor jantan
yang didatangkan dari lokasi penangkaran Rusa Jawa KPH Blitar
pada bulan Mei 2014, dan pada Juni ini KPH Parengan kembali
mendatangkan lagi 5 ekor rusa dengan jenis kelamin betina. Lebih
lanjut Daniel menambahkan bahwa penangkaran seluas 0,4 hek-
tar tersebut dibangun dengan biaya kurang lebih Rp 80 juta.
Field Manager PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field,
Wresniwiro berharap kerjasama yang telah dilaksanakan ini da-
pat terus dikembangkan lebih luas lagi, tidak hanya Rusa Jawa
namun juga satwa-satwa lainnya. (PEP Channel)
Harga Mati ZeroAccidentPertamina EP Asset 4 menandatangani komitmen road to zero accident . Lifting &
rigging paling rawan. 99% kecelakaan disebabkan mitra kerja.
Penandatanganan Roadmap to Zero Accident oleh manajemen Asset 4. (Wahyu Setiyawan)
Bupati Bojonegoro Drs, H. Suyoto Msi., Field Manager PT Pertamina
EP Asset 4 Cepu Field, Wresniwiro mewakili General Manager Asset
4 dan Administratur KPH Parengan, Daniel Budi Cahyono bersama-
sama meresmikan Penangkaran Rusa Jawa.
“Memang saat inikita masih sering
melihat adabeberapa pekerja
yang masihmengabaikan
aspek HSSE, kaliini manajemenakan bertindak
tegas danmemberikan
sanksi yang berat
kepada pekerjayang masih
mengabaikanaspek HSSE.
Saya berharapkepada semuapekerja dapatmenjunjung
aspekHSSE untukkeselamatan
dalam bekerja.”Chalid Said Salim.
RumahRusa Jawa
T A T A N
A G U S
E S T .
D O K . A S S E T
4
-
8/16/2019 Energia 6 Tahun II
11/16
1111Edisi Nomor 6 TAH UN II ASSET 4
-
8/16/2019 Energia 6 Tahun II
12/16
12 Edisi Nomor 6 TA HU N II
Alarm Bahaya KebakaranHutan Bunyu
General Manager Asset 5 Abdul Khalik dan Direktur PT Petro Papua Monggoi Wasian, Binsar Lumbantobing saat mendandatangani perjanjian kerja sama pengelolaan
lapangan migas Monggoi Wasian di Papua. (Wahyu Setiyawan)
Sosialisasi Kebakaran HUtan Bunyu.
ASSET 5
Dibandingkan lapangan
lain di Wilayah Kerja
Pertamina EP, produk-
si Area Papua masih
cekak. Tak sekadar di wilayah Kerja
Asset 5, tapi di seluruh Wilayah Kerja
Pertamina EP, produksinya terbi-
lang kecil. Masih di bawah 1.000
BOPD. Untuk mengoptimalkannya,
PT Pertamina EP menempuh skema
kerja sama operasi KSO.
Anak usaha Pertamina ini pada
8 Juli menandatangani perjanjian
kerja sama pengelolaan lapangan
Monggoi Wasian dengan PT Petro
Papua Monggoi Wasian di Kantor
Pusat PT Pertamina EP, Menara
Standard Chartered, Jakarta pada
Selasa (8/7). Hadir dalam penan-
datanganan diantaranya Presiden
Direktur PT Pertamina EP, Adriansyah
dan jajaran direksi, General Manager
Asset 5 Abdul Khalik dan Direktur PT
Petro Papua Monggoi Wasian, Binsar
Lumbantobing beserta jajarannya.
Direktur PT Petro Papua Monggoi
Wasian menyatakan komitmennya
untuk melanjutkan pengalaman posi-
KSO Untuk Bangkitkan Papua
tif yang sudah 18 tahun berkutat d
ngan dunia migas di Papua dan sa
satunya dengan PT Pertamina EP.
“Selama 18 tahun saya prib
di sudah masuk ke dunia migas
Papua. Tentu dengan adanya dukun
an dari rekan-rekan sekarang di
Petro Papua Monggoi Wasian ma
pu menjadi tim solid untuk dapat m
menuhi harapan PT Pertamina E
kata Binsar.
Lebih lanjut, Ia mengaku optim
dengan ditunjuknya PT Petro Pap
Monggoi Wasian mengelola lapang
minyak Monggoi Wasian, penin
katan produksi bisa direalisasikan.
“Kami pernah produksi hing
1.200 BOPD, namun kami juga t
kena imbas tren penurunan pduksi akan tetapi kami optimis d
menargetkan 10 sumur baru akan b
produksi dalam jangka waktu tiga
hun,” harap Binsar.
Sementara itu, Presiden Direk
PT Pertamina EP, Adriansyah men
PT Petro Papua Monggoi Wasian m
miliki pengalaman bagus dalam hal p
ngelolaan lapangan minyak di Pap
“Selama 18 tahun bapak-bapak se
lian telah berkecimpung di lapangan m
nyak Papua, tentu dengan rekam je
positif yang telah dibuktikan diharapk
mampu ikut mendukung peningkat
produksi yang sedang dikejar perus
haan,” kata Adriansyah kepada T
PEP Channel. (PEP Channel)
Dalam tiga tahun akan ada tambahan sepuluh sumur baru di Lapangan Mogoi Wasian. Ditargetkan produksi di
atas 1.000 BOPD.
A larm Bahaya Kebakaran
Hutan Bunyu sudah menya-
la. Pada periode Januari
hingga Mei 2014 tercatat 16
kali terjadi kebakaran hutan yang dise-
babkan pembakaran yang dilakukan
para penggarap lahan dan pekebun.
Tak hanya masyarakat, pemerintah
daerah serta para pelaku usaha yang
mengelola sumber daya alam yang
berada di Pulau Bunyu resah.
Ata s das ar te rse but, Fi eld
Bunyu bekerja sama dengan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Bulungan, Badan
Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten
Bulungan serta Pemerintah KecamatanBunyu menggelar sosialisasi bahaya
kebakaran hutan serta dampak ling-
kungan akibat pembakaran hutan di
gedung Balai Pertemuan Umum (BPU)
Kecamatan Bunyu pada 3 Juni lalu.
Acara sosialisasi ini diikuti oleh
para penggarap lahan dan pekebun,
para ketua RT, aparatur kecamatan,
aparatur desa, para tokoh agama, to-
koh adat dan tokoh masyarakat serta
berbagai elemen masyarakat lainnya
yang terkait.
Camat Bunyu Drs. Ahmad Safri
dalam sambutannya menegaskan
pentingnya menjaga hutan baik oleh
seluruh elemen masyarakat, pemerin-
tah dan para pelaku usaha guna ke-
berlangsungan dan keseimbangan
lingkungan di Pulau Bunyu. Safri juga
menyambut baik inisiatif PT Pertam
EP yang menyukseskan terlaksanan
sosialisasi yang juga sebagai bent
pencegahan terhadap ancaman keb
karan pada fasilitas operasi produ
migas yang berdekatan dengan hut
dan kebun.
PT Pertamina EP Bunyu Le
and Rela tions Assis tan t Mana g
Hasanul Ashari mengharapkan m
syarakat tidak melakukan pembaka
hutan dengan sengaja dalam memb
ka lahan kebun karena terdapat haz
yang beresiko menyebabkan musib
kebakaran pada fasilitas operasi p
duksi migas milik negara yang dik
lola oleh Pertamina. Jarak antara htan dan kebun warga dengan fasili
produksi migas sangat berdekata
sehingga dikhawatirkan jika masya
kat membakar hutan, kebakaran ak
menjalar ke fasilitas operasi produ
migas karena api besar sulit dikend
likan dan dipadamkan jika lokasinya
tengah hutan.
Dalam sosialisasi ini, turut
datangkan pemateri di antaran
Kepala Badan Penanggulang
Bencana Daerah Kabupaten B
lungan Anto Supriyono dan Bad
Lingkungan Hidup Kabupaten B
lungan N. Haen Hasan serta d
Health, Safety, Security and Envi ro
ment PT Pertamina EP Bunyu, Pan
Sugarda yang menyampaikan ma
sesuai bidang masing-masing.
”Selama 18 tahubapak-bapaksekalian telah
berkecimpung dlapangan minya
Papua”
D O K . A S S E T
5
D O K . A S S E T
5
-
8/16/2019 Energia 6 Tahun II
13/16
1313Edisi Nomor 6 TAH UN II
TARAKAN - Setelah berhasil keliling
Tarakan dan melewati jalur-jalur yang
cukup ekstrem, Pertabike Tarakan
mencoba tantangan baru. Mereka
mencoba menaklukkan medan be-
rat di Tanjung Selor, ibukota Perovinsi
Kalimantan Utara pada 21 Juni.
Perjalanan ke sana tak mudah. Dari
Tarakan harus menggunakan speed-
boat yang memakan waktu kurang le-
bih 1,15 menit.
Pertabike Tarakan adan komu-
nitas pecinta sepeda di Tarakan. Ma-
yoritas anggotanya karyawan Per-
tamina EP Asset 5 Field Tarakan. Hari
itu. Lebih dari 20 orang ikut serta pada
hari tersebut. Perjalanan dimulai dari
kantor menuju pelabuhan Tengkayu,
dari pelabuhan Tengkayu disam-
bung perjalanan laut menggunakan
speedboat .
Sesampainya di Tanjung Selor
perjalanan Pertabike pun dimulai,
Seperti diperkirakan semula, jalur di
Tanjung Selor lebih menantang di-
bandingkan ja;lur yang biasa mereka
lahap di Tarakan. Kegiatan Pertabike
Goes To Tanjung Selor ini dimulai se-
jak pukul 06.00 WITA dari Kantor PT
Pertamina EP Field Tarakan dan sam-
BONTANG – Memperingati Hari
Lingkungan Hidup Sedunia, bekerja
sama dengan Balai Taman Nasional
Kutai, Field Tarakan mengisinya de-ngan menanam dua puluh ribu bib-
it pohon di Salebba Mangrove Park,.
Acara yang berlangsung pada 22 Juni
lalu itu bukan kepedulian yang perta-
ma. Tahun lalu Field Tarakan menyebar
enam ribu bibit di lokasi yang sama.
“ Alhamdulillah hidup semua,” ujar Dr. Ir.
Erly Sukrismanto, M.Sc. Kepala Balai
Taman Nasional Kutai.
Bibit pohon yang ditanam me-
rupakan jenis pohon lokal yang telah
langka serta bibit mangrove yang me-
rupakan ikon dari Salebba Mangrove
Park di antaranya Ulin, Trembesi, Pulai
Ketapang, Beringin, dan pohon buah-
buahan. Dengan tinggi minimal 1 me-
ter diharapkan bibit pohon tersebut
dapat beradaptasi cepat dan tidak
mudah mati.Erly Sukrismanto menyebutkan
kepedulian Pertamina EP sebagai in-
vestasi yang tak ternilai. Ia mengu-
capkan terima kasih banyak kepada
Pertamina EP atas komitmennya da-
lam mendukung p