energia 6 tahun ii

Upload: lucunyamano

Post on 05-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Energia 6 Tahun II

    1/16

    Menuju Operational ExcellenceDirektur Utama Pertamina EP,

     Adriansyah.

    Keduanya pun sepakat

    bahwa jangan karena ingin

    mencapai target yang ditetap-

    kan perusahaan kemudian

    mengabaikan prinsip-prinsip

    dasar keselamatan dan kese-

    hatan kerja. Kesalamatan kerja

    adalah dasar dan “kitab suci”

    yang harus menjadi pegangan

    setiap karyawan Pertamina EP

     juga kontraktornya.

     Ardiansyah menegaskan,

    salah satu ciri perusahaan ke-

    las dunia adalah beroperasi se-

    cara efektif, efisien serta didu-

    kung oleh peralatan operasi

    yang handal dan memenuhi

    seluruh kriteria keselamatan.

    Keselamatan tersebut meli-

    puti keselamatan pekerja, fa-

    silitas maupun lingkungan. ”Ini

    adalah keselamatan operasifundamental di Pertamina EP,”

    tandasnya.

    Lebih lanjut ia mengata-

    kan, keselamatan operasi fun-

    damental merupakan salah satu

    sub elemen dari elemen kese-

    lamatan operasi yang tertuang

    di dalam 14 elemen utama op-

    erational excellence. ”Konsep

    operational excellence untuk

    menuju Pertamina EP kelas du-

    nia adalah beroperasi dengan

    selamat, berproduksi secara

    optimal serta memiliki fasilitas

    operasi yang handal,” urainya.

    Menurutnya lagi, ma-

    sih banyaknya kecelakaan

    yang terjadi dalam operasional

    usaha minyak dan gas bumi di

    Indonesia, baik kecelakaan fa-

    tal, berat, sedang dan ringan

    karena mengabaikan 7 ele-

    men keselamatan operasi fun-

    damental. Pelaksanaan operasi

    fundamental untuk memastikan

    setiap individu yang bekerja di

    Pertamina EP, pulang ke rumah

    dengan selamat setiap harinya.

    “Penerapan dan pelak-

    sanaan 7 elemen keselamat-

    an operasi fundamental yang

    benar dan konsisten akan

    membantu meningkatkan pro-

    duktivitas operasi,” ungkap

     Anca, sapaan akrabnya. Untuk

    lebih menggairahkan pelaksa-

    naannya di lapangan, diberikanpenghargaan Pertamina EP

    Operational Excellence kepada

    fasilitas produksi terbaik da-

    lam menjalankan keselamatan

    operasi fundamental.

    Fasilitas Terbaik Utama 1

    diberikan kepada SPG Musi

    Barat Field Pendopo-Asset 2.

    Kemudian Field Rantau-Asset

    1 serta Field Subang Asset 3

    mendapatkan dua pernghar-

    gaan (lihat berita tetkait hala-

    man 14).

    Para penerima penghargaan ”Pertamina EP Operational Excellence” yaitu Asset-Asset Pertamina EP penyedia fasilitas produksi terbaik dalam menjalankan

    keselamatan operasi fundamental di dalam kegiatan berproduksi.

    Ruang pertemuan

    di lantai 3 podium,

    pada 26 Juni 2014

    lalu dipenuhi ratus-

    an karyawan Pertamina EP.

    Layar raksasa di depan po-

    dium memperlihatkan karya-

    wan Pertamina EP lainnya dari

    berbagai lapangan di selu-

    ruh Indonesia, turut serta da-

    lam townhall meeting  tersebut,

    meski melalui video conference.

    Dalam pertemuan rutin

    tersebut terlihat bahwa, komu-

    nikasi menjadi bagian vital da-

    lam kegiatan di industri migas.

    Komunikasi dilakukan untukmenyatukan visi dan cara pan-

    dang dalam merengkuh tujuan

    perusahaan. Tanpa komuni-

    kasi yang baik dan intens de-

    ngan seluruh karyawan, target

    dan tujuan perusahaan susah

    mendapatkan hasil terbaik.

    Dalam kesempatan terse-

    but, berbagai persoalan disam-

    paikan. Pimpinan Pertamina

    EP juga bisa mendapatkan in-

    formasi terkini terkait peristiwa

    dan kegiatan yang terjadi di

    seluruh lapangan operasional

    Pertamina EP. Pun demikian,

    klarifikasi dan kebenaran infor-

    masi bisa langsung digali dari

    sumbernya, sehingga menjadi

    terang benderang dan ber-

    bagai solusi serta jalan keluar

    diberikan.

    Hadir dalam pertemuan

    di pekan terakhir bulan Juni

    tersebut, hadir Muhammad

    Husen, serta jajaran pimpinan

    Pertamina EP. Dalam kesem-

    patan tersebut Husen menga-

    takan bahwa Pertamina EP

    memiliki peran yang sangat

    penting dan memberi kontribu-si besar terhadap perseroan.

    Secara nasional, kontri-

    busi Pertamina EP terhadap

    produksi minyak dan gas na-

    sional juga signifikan. Untuk

    terus meningkatkan kontri-

    businya, Husen berpesan ke-

    pada seluruh insan Pertamina

    EP untuk berpikir, menemukan

    sumber-sumber minyak di

    luar kebiasaan yang jamak

    selama ini dilakukan. Hal se-

    nada juga disampaikan oleh

    MEMANFAATKAN AIR

    UNTUK LISTRIK HARGA MATI ZERO ACCIDENT

    MEMACU KESELAMATAN

    FUNDAMENTAL

    2   10 14

    16 Halaman

    EDISI NO. 06

    TAHUN II

    monthly

    Berkah Jati Asri

    Jika benar kemauannya, maka terbukalah

     jalan. Ungkapan bijak itu pas disematkan

    kepada tim Appraisal Project Jawa 2 yang

    menemukan sumber minyak dan gas baru

    di sumur Jati Asri, wilayah Asset 3, Field Subang.

    Mereka menemukan sumber migas dengan cara

    yang tidak biasa, berikhtiar tanpa putus asa, disertai

    usaha sungguh-sungguh mempelajari kondisi sum-

    ber migas di perut bumi. Lebih jauh lagi, ada komit-

    men yang kuat untuk memberi kontribusi kepada

    perusahaan juga kepada negara.

    Melalui stratigrafi c play , sebuah dalam pola

    menemukan cadangan migas, Pertamina EP berha-sil menambah pundi harta karunnya. Ini merupakan

    inovasi melepas pakem lama menemukan sumber

    migas, yang biasa memakai pendekatan structural

     play . “Ilmunya (stratigrafi c) sudah ada, namun be-

    lum pernah dipakai sebelumnya di sana,” demikian

    ungkap Indra Prasetya, VP Eksplorasi Pertamina EP

    mengomentari pola penemuan migas di Jati Asri (li-

    hat rubrik wawancara halaman 16).

    Sumur Jati Asri-01 (JAS-01), sukses menam-

    bah produksi migas Pertamina EP. Kabar gembira

    ini menyusul selesainya program Put on Production

    (POP) sumur Jati Asri-01 pada 20 Juni 2014 lalu.

    Kesuksesan ini adalah kelanjutan kado akhir tahun,

    dimana pada Desember 2013 lalu, sumur JAS-01,

    selesai dilakukan eksplorasi.

    Sumur yang mulai di-Work Over  pada 26 Mei

    2014 ini berhasil diproduksikan dari zona DST#3

    pada lapisan TAF (interval 2776-2782 m) sebe-

    sar 642 BOPD (jepitan 7 mm) dengan mengalir-

    kan produksi minyak melalui flow line 6” sepanjang

    3300 meter yang dihubungkan ke fasilitas produksi

    eksisting trunk line minyak 8” Cilamaya –Balongan.

    Pengeboran sumur yang yang mulai ditajak

    pada 5 Agustus 2013 ini, menghasilkan sumber

    daya migas sebesar 67 MMBOE (RR) dan merupa-

    kan sumber daya migas terbesar.

    Sumur Jati Asri merupakan salah satu su-

    mur yang masuk dalam skenario atau status quick

    win  (1-2 tahun), selain sumur Tegal Pacing juga

    Benggala. Pertamina EP membagi tiga skema atau

    status untuk struktur sumber-sumber migas. Selain

    quick win, ada juga  mid term (2-3 tahun) dan juga

     long term (3-5 tahun).

    Betul kata Defrian Basya, Subang Field

    Manager  bahwa keberhasilan penambahan produk-

    si dari sumur JAS-01, merupakan buah dari kerja

    keras semua pihakbaik internal maupun eksternal,khususnya tim Asset 3 Field Subang. Termasuk di

    dalamnya kontribusi Tim Funelling  Pertamina EP

    yang merestui pola baru di lapangan lama untuk

    menemukan sumber minyak 

    ”Ini adalah keberhasilan kita bersama, kita wa-

     jib bersyukur dan terus berusaha untuk melakukan

    yang terbaik untuk PT Pertamina EP khususnya

    Field Subang,” tutur Defrian.

    Field Subang sendiri hingga bulan Juni 2014

    (Year to Date) telah berhasil memproduksi minyak

    sebesar 1.406 BOPD atau 86.8 % dari target sebe-

    sar 1.619 BOPD.

    Jejak: Asset 4: Lintas:

    Target produksi jangan mengabaikan prinsip-

    prinsip dasar keselamatan dan kesehatan

    kerja. Manajemen PT Pertamina EP terus

    mendorong pelaksanaan tujuh elemenkeselamatan operasi fundamental.

       T   A   T   A   N 

       A   G   U   S 

       E   S   T .

  • 8/16/2019 Energia 6 Tahun II

    2/16

    2 Edisi Nomor 6 TA HU N II

    Tenaga air sudah ba-

    nyak d imanfaat-

    kan sejak puluhan

    abad silam, 300 SM.

    Beberapa catatan menyebut-

    kan, kincir air dimanfaatkan

    untuk pertanian.Sampai masa

    revolusi industri, energi air men-

     jadi sumber energi mekanik se-

    lain energi angin. Energi air te-

    rus berkembang sampai 1600

    untuk istana Versailles di dae-

    rah Prancis. Di istana terse-

    but tenaga air yang terpasang

    sebesar 56 Kw energi listrik.

    Sistem tenaga air meng-

    ubah energi air yang menga-

    lir menjadi energi mekanik dan

    kemudian menjadi energgi lis-

    trik. Air mengalir melalui kanal(penstock) melewati kincir air

    atau turbin, dimana air akan

    menabrak sudut-sudut yang

    menyebabkan kincir air atau-

    pun turbin berputar.

    Ketika digunakan untuk

    membangkitkan energi listrik,

    perputaran turbin menyebab-

    kan poros rotor berputar pada

    generator. Energi yang dibang-

    kitkan dapat digunakan secara

    langsung, disimpan dalam

    baterai ataupun digunakan un-

    tuk memperbaiki kualitas listrik

    pada jaringan.

    Jumlah daya listrik yang

    dapat dibangkitkan pada suatu

    pusat pembangkit listrik te-

    naga air, tergantung pada ke-

    tinggian air jatuh dan laju aliran

    airnya. Ketinggian menentukan

    besarnya energi potensial (EP)

    pada pusat pembangkit.

    Pembangkit listrik tenaga

    air merupakan aplikasi energi

    terbarukan yang terbesar dan

    paling matang secara teknolo-

    gi. Secara global, terdapat

    678.000 MW kapasitas daya

    listrik yang terpasang atau

    setara 22% listrik dunia. Dari

     jumlah tersebut, 27.900 MW

    merupakan pembangkit skala

    kecil yang menghasilkan listrik

    115 TWh/tahun.

    Di Eropa barat, pembang-

    kit listrik tenaga air berkontri-

    busi sebesar 520 TWh listrik

    pada tahun 1998, atau seki-tar 19% dari energi listrik di

    Eropa. Pada sejumlah negara

    di Afrika dan Amerika Selatan,

    pembangkit listrik tenaga air

    merupakan sumber listrik yang

    menghasilkan lebih 90% kebu-

    tuhan energi listriknya. Pada

    2008, dibangun proyek Three

    Gorges Dam yaitu PLTA de-

    ngan kapasitas 22.5 GW de-

    ngan membendung sungai

     Yangtse di Cina dan merupa-

    kan PLTA terbesar di dunia

    saat ini.

    Jumlah ini pun terus ber-

    tambah seiring makin ba-

    nyaknya negara-negara yang

    menggunakan air sebagai

    sumber energi. Selain pem-

    Salah satu PLTA yang tertua di Indonesia ada-lah PLTA Tes di lebong, Bengkulu. Ini adalah

    pembangkit listrik yang memanfaatkan energi

    air pertama yang didirikan di Sumatera. PLTA

    ini terdiri dari 2 sentral unit. PLTA Tes pertama dibangun

    pada 1912 sampai 1923 oleh pemerintah Hindia Belanda

    dan mulai beroperasi pada 1923. Kemudian unit kedua,

    dibangun pada 1986 sampai 1991 dengan daya terpa-

    sang 4x4410 kw. sehingga total daya terpasang sejak

    1991 sebesar 18.960 kw.

    Pembangunan PLTA tersebut dilatari adanya wilayah

    pertambangan emas di daerah Lebong Tandai dan

    Muara A Seluruh kebutuhan untuk pertambangan terse-

    but dipenuhi oleh PLTA yang memiliki sumber air dari da-

    nau tes.Renovasi PLTA Tes dilakukan pada 1958 karena

    kersaukan akibat dibombardir oleh tentara Jepang. daya

    yang terpasang pada unit pertama sebesar 2x660 Kw.

    Di Bogor, Jawa Barat, tepatnya di desa Kracak,

    Leuwiliang, Kabupaten Bogor, 30 kilometer dari pusat

    kota Bogor, terdapat PLTA yang mulai beroperasi sejak1926. PLTA Kracak demikian namanya mulai dibangun

    pada 1921 dengan daya 18,9 MW (3x6,3 MW).

    PLTA yang memanfaatkan aliran sungai Cianten

    dan sungai Cikuluwung ini hingga saat ini masih ber-

    operasi dengan baik. Listrik yang dihasilkan dari PLTA

    Kracak disalurkan melalui jaraingan transmisi 70 kV ke

    gardu induk (GI) Kedung Badak di Bogor ke GI bunar di

    Rangkasbitung. dari kedua GI ini listrik disalurkan kembali

    ke dalam transmisi sistim kelistrikan Jawa Bali.

    Selain 2 PLTA tersebut, ada juga PLTA lain yang su-

    dah beroperasi sejak zaman penjajahan. Misalnya PLTA

    Bengkok dan PLTA Dago di Bandung yang beroperasi

    pada 1923. di wilayah bandung sendiri ada tiga PLTA.

    yakni PLTA Plengan (1922), PLTA Lamajan (1925) dan

    PLTA Cikalong (1961). Kemudian ada juga PLTA Ubruq

    di Sukabumi yang beroperasi pada 1924 dan PLTA

    Sumedang yang beroperasi pada 1955.

    Dengan masih beroperasinya PLTA yang sudah ha-

    dir sejak puluhan tahun silam ini, menunjukan bahwa

    PLTA adalah salah satu sumber energi yang awet, eko-

    nomis, ramah lingkungan dengan memanfaatkan potensi

    energi yang banyak tersebar di hampir semua wilayah

    di Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi yang ada,

    maka rasio elektrifikasi terutama untuk daerah-daerah

    pedalaman bisa terpenuhi.

    Pemerintah, melalui Kementrian ESDM juga sudah

    mengelurkan Peraturan Menteri ESDM nomor 12 tahun

    2014, tentang Pembelian Tenaga Listrik dari Pembangkit

    listrik tenaga air oleh Perusahaan Listrik Negara (Persero).

    Dalam beleid tersebut disebutkan bahwa PT PLN

    (persero) dapat membeli listrik di atas 10 MW atau PLTA

    yang memanfaatkan tenaga air dari waduk/bendungan

    dan/atau saluran irigasi yang pembangunannya bersifat

    multiguna. Soal harga pembelian didasarkan pada kese-

    pakatan anatar PLN dan badan usaha yang mengusaha-

    kan listrik dari PLTA.

    Pada aturan yang diteken pada 2 Mei 2014 itu dise-butkan, bahwa untuk harga listrik PLTA tegangan mene-

    ngah hingga 10 MW kisarannya Rp 1.075-1.270 per KW.

    Kemudian untuk tegangan rendah hingga 250 Kw sebe-

    sar Rp 1.270 per Kwh.

    PLTA Lebong,Tertua diIndonesia

    Memanfaatkan AirUntuk Listrik 

    JEJAK 

    bangkit air dengan kapasitas

    besar, potesi pengembangan

    listrik berbasis air dengan

    kapasitas yang lebih kecil pun

    masih terbuka lebar.

    Energi air di IndonesiaIndonesia mempunya po-

    tensi pembangkit listrik tenaga

    air (PLTA) sebesar 70.000

    mega watt (MW). Potensi

    ini baru dimanfaatkan seki-

    tar 6 persen atau 3.529 MW

    atau 14,2 persen dari jum-

    lah energi pembangkitan PT

    PLN. Potensi sumber daya

    air di Indonesia saat ini, masih

    belum dimanfaatkan dengan

    baik.

    Peluang pembangunanpembangkit listrik berbasis

    air di Indonesia masih sangat

    terbuka lebar. Masih banyak

    sekali potensi air yang masih

    belum dimanfaatkan. Seperti

    sungai-sungai besar maupun

    kecil yang terdapat di berbagai

    daerah.

    Hal ini merupakan pe-

    luang yang bagus untuk pe-

    ngembangan energi listrik di

    daerah khususnya daerah

    yang belum terjangkau energi

    listrik. Pengembangan dapat

    dilakukan dalam bentuk mikro-

    hidro ataupun minihidro yang

    biayanya relatif kecil. Apalagi,

    bahan bakar berbasais fosil

    seperti minyak bumi atau batu

    Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pembangkit

    listrik yang menggunakan air sebagai sumber energi. Salah satu

    keunggulan menggunakan pembangkit ini adalah memiliki respon

    yang cukup cepat sehingga sesuai dengan beban puncak maupun

    saat terjadi gangguan jaringan. PLTA memiliki kapasitas yang paling

    besar diantara sumber energi terbarukan lainnya.

    bara terus mengalami pen

    runan. Potensi energi terba

    kan, termasuk energi air mem

    liki peluang cukup besar.

    PLTA juga menjadi

    waban terhadap isu lin

    kungan. Karena PLTA tid

    menghasilkan CO2 sepe

    yang dihasilkan bahan bak

    fosil. Apalagi Indonesia me

    punyai jumlah air permukaterbanyak kelima di dun

    Pembangunan bendung

    yang dilakuakn pemerint

    pun bisa mendukung unt

    pembangunan pembangkit

    trik berbasis air.

    Selain untuk PLTA, b

     juga mem anf aat kan pe

    bangkit berbasis air dala

    kapasitas lebih kecil ya

    Pembangkit listrik mini at

    mikro hidro (PLTMH). Pote

    PLTMH di Indonesia seb

    sar 770 MW. Data yang dir

    Kementrian ESDM menyeb

    kan bahwa, potensi energi

    naga air di Indonesia terseb

    di hampir semua provinsi

    Indonesia.Potensi energi air terbe

    di Indonesia ada di Papua d

    ngan potensi sebesar 22.3

    MW atau 29,8%, di sus

    Kalimantan dengan kapa

    tas 21.600 MW atau 28,8

    Kemudian di Sumatera seb

    sar 15.600 MW atau 20,8

    Sulawesi sebesar 10.2

    MW atau 13,6%. Jawa seb

    sar 4.200 MW atau 5,6

    Kemudian Bali dan Nu

     Tenggara sebesar 620 M

    atau 0,8% dan maluku 4

    MW atau 0,6%.

    Untuk mempermudah p

    ngembangan energi air, p

    merintah berjanji akan me

    permudah proses perizin

    tenaga listrik PLTA. Pemerin

     juga mendorong kebijakan d

    regulasi untuk mempercep

    pencapaian tingkat pema

    faatan energi aliran dan air t

     jun, dalam bauran energi pr

    er nasional. Pengembang

    PLTA juga selaras deng

     ma ster pl an   dan perc

    patan dan perluasan ekono

    (MP3EI).

    Pihak swasta juga ak

    diberikan porsi yang bes

    terutama dalam meningk

    kan investasi dan pencipta

    lapangan kerja. Pemerint

    berfungsi sebagai regu

    tor, fasilitator juga katalisatPemerintah juga berjanji ak

    melakukan deregulasi terh

    dap aturan yang mengham

    pelaksanaan investasi.

    Dalam waktu 5 hing

    7 tahun, pemerintah men

    getkan pembangunan pe

    bangkit minihidro sebesar

    GW. Kapasitas itu dipen

    240 unit PLTMH dengan m

    sing-masing unit sebesar

    MW. Dengan realisasi terse

    maka terjadi penghematan i

    por solar sebesar 2,21 juta k

    liter per tahun atau setara U

    1,92 miliar per tahun deng

    perkiraan produksi 7.358.4

    MW per tahun.

    www.energitoday.com

  • 8/16/2019 Energia 6 Tahun II

    3/16

    3Edisi Nomor 6 TAH UN II

    PEMIMPIN REDAKSI: Aji Prayudi (VP Legal Relations) / REDAKTUR PELAKSANA : Pandji Galih Anoraga / REDAKSI:Hidayat Tantan, Tatan Agus RST, Humas Asset 1, Humas Asset 2, Humas Asset 3, Humas Asset 4, Humas Asset 5, HumasPangkalan Susu, Humas Rantau, Humas Lirik, Humas Jambi, Humas Adera, Humas Ramba, Humas Pendopo, HumasPrabumulih, Humas Limau, Humas Tambun, Humas Jatibarang, Humas Subang, Humas Cepu, Humas Tarakan, HumasSangatta, Humas Sangasanga, Humas Tanjung, Humas Bunyu, Humas Sorong. ALAMAT REDAKSI: Menara Standart Chartered Lantai 21 – 29, Jl Prof. Dr. Satrio 164 Jakarta Selatan.Email: [email protected]

    Out of The Box

    Dalang Slamet Gundono (Alm), semasa

    hidupnya mengguncang jagat kesenian

    Indonesia. Penampilannya saat mendalang

    dalam rangka memperingati 50 tahun

    Indonesia merdeka, menimbulkan kontroversi dan

    perdebatan pengamat dan khayalak. Pada pergelar-an yang diberi tajuk ”pergelaran wayang kulit garap”

    di Solo, apa yang dibawakannya di luar kebiasaan du-

    nia pewayangan kulit yang selama ini terjadi. Dalam

    pergelaran tersebut, dalang asal Tegal itu memadukan

    berbagai disiplin ilmu seni.

    Seni panggung tradisional, teater modern, tari,

    musik hingga seni rupa, dicampur menjadi satu. Semua

    geger, Slamet Gundono menampilkan wayang di luar

    pakem. Banyak yang mencelanya, tetapi tidak sedikit

    yang memuji langkah yang dilakukannya. Banyak yang

    menikmati dan suka dengan gaya dalang yang disaji-

    kannya. Buktinya, ia tak pernah kehilangan permintaan,

    bahkan semakin laris hingga akhir hayatnya.

     Apa yang dilakukan Ki Slamet Gundono kemu-

    dian membuka mata khalayak, bahwa wayang kulit

    yang selama ini sudah umum diketahui publik jika di-

    tambah dengan unsure seni lain, akan memberi warna

    baru dan tetap berpijak pada koridor dasar pewayang-

    an yang selama ii sudah ada. Secara umum, konsepdi luar pakem atau out of the box , bisa diterapkan di

    mana saja, termasuk di industri minyak dan gas bumi.

    Itulah kini yang menjadi perhatian dari pimpinan

    di Pertamina EP dan juga pimpinan di PT Pertamina

    (Persero). Bahwa untuk mendapatkan sumber migas

    baru, tidak cukup dengan hanya mengandalkan cara

    lama. Harus ada inovasi, harus ada upaya untuk ke-

    luar dari cara yang selama ini menjadi pakem dalam

    menemukan sumber minyak dan gas bumi.

    Sebenarnya prinsip menggunakan pola baru di

    tempat lama atau pola lama di tempat baru, sudah

    menjadi pegangan terutama bagi tim eksplorasi, yang

    menjadi garda terdepan penemuan sumber-sumber

    migas. Namun mindset ini tidak akan berjalan, kalau

    tidak ada keberanian untuk menjalankannya.

    Prinsip berpikir di luar kebiasaan untuk menda-

    patkan sumber migas baru itu, kini sudah menuai ha-

    sil. Sumur Jati Asri (JAS-01) di field Subang adalah

    bukti nyata dari berpikir dan bekerja di luar pakem

    itu. Melalui pola stratigrafi, sumur JAS-01, berha-

    sil menambah produksi migas Pertamina EP. Indra

    Prasetya, VP Eksplorasi Pertamina EP mengatakan,

    dari sisi “ilmu” pola stratigrafi c sudah ada. Hanya saja

    selama ini belum pernah digunakan.

    Kesuksesan penemuan sumber migas di Jati

     Asri dengan pola baru-di luar kebiasaan yang ada-

    memicu untuk melakukan cara-cara baru di berbagai

    kegiatan eksplorasi lainnya. Jika prinsip ini dipegang

    oleh setiap insane Pertamina EP, maka berbagai hal

    tidak terduga lainnya akan lahir dan bermunculan.

    Namun lagi-lagi, pimpinan PEP selalu menekan-

    kan, meski terus berburu “harta karun”, namun prinsip

    keselamatan jangan sampai diabaikan. Kesuksesan

    menemukan sumber migas baru tidak akan bernilai

    apapun, jika keselamatan dan kesehatan diabaikan,

    lingkungan menjadi rusak. Bahkan yang selalau di-

    tekankan, jika prinsip-prinsip keselamatan kerja di-penuhi dengan baik, kesuksesan menemukan sum-

    ber migas baru akan mengikuti.

     Teruslah berinovasi, berpikir menemukan cara

    mendapatkan sumber migas dengan cara yang tidak

    biasa, di luar pakem, out of the box , namun prinsip

    dasar dalam keselamatan bekerja tetap yang paling

    utama.

    Surat PembacaApresiasiKesuksesanPertamina EP

    Kesuksesan Pertamina EP

    dalam menemukan sumber-

    sumber minyak dan gas baru

    untuk menambah pundi-pundi

    produksi migas nasional pat-

    ut diacungi jempol. Pertamina

    melalui anak perusahaahannya

    terus agresif melakukan ber-

    bagai upaya untuk menambah

    cadangan migas.

    Kesuksesan penemu-

    an cadangan migas baru ini

    juga disokong oleh kebijakan

    perusahaan yang menerap-

    kan kebijakan baik explora-

    tion way ataupun drilling way  

    serta berbagai kebijakan lain-nya yang mendukung upaya

    penemuan sumber cadangan

    baru. Hal ini juga memperli-

    hatkan bahwa, Pertamina se-

    cara umum menjalankan ke-

    bijakan pemerintah melalui

    instruksi Presiden (Inpres) no-

    mor 2 tahun 2012, tentang

    Peningkatan Produksi Minyak

    Bumi Nasional.

    EDITORIAL

    Inpres yang dikeluar-

    kan pada 10 Januari 2012 itu,

    berkaitan erat dengan upaya

    pemerintah Indonesia menar-getkan produksi minyak bumi

    nasional paling sedikit rerata

    1,01 juta barrel per hari di 2014.

    Untuk mendukung hal terse-

    but, Presiden menginstruksi-

    kan seluruh jajaran kementrian,

    gubernur hingga bupati atau

    walikota untuk memantu suk-

    sesnya target produksi minyak

    bumi nasional tersebut, melalui

    koordinasi lintas kementrian

    serta pusat-daerah.

    Sayang, target produksi

    minyak bumi nasional hingga

    2014 ini tidak mencapai tar-

    get. Bahkan untuk lifting mi-

    nyak nasional di 2014, jauh

    dibawah target yang dipatok

    dalam Inpres tersebut. Bahkanuntuk target lifting APBN 2014

    sebesar 870 ribu barrel per

    hari pun, SKK Migas angkat

    tangan dan hanya sanggup di

    angka 813 ribu barrel per hari.

    Meski tidak terpenuhin-

    ya target produksi 1 juta bar-

    rel per hari tersebut, di sisi

    lain kita melihat ada kontri-

    busi yang signifikan yang di-

    berikan Pertamina, khusus-

    nya Pertamina EP terhadap

    produksi minyak nasional.

    Pertamina EP mampu mem-beri kontribusi lebih dari 50

    persen terhadap produksi mi-

    nyak bumi nasional.

    Kontribusi ini akan sema-

    kin besar, melihat pencapian

    yang diraih Pertamina EP dari

    beberapa sumur yang berha-

    sil memproduksi migas mau-

    pun puluhan kegiatan eksplo-

    rasi yang dilakukan di berbagai

    lapangan prospektif, baik work

    over  maupun eksplorasi baru. Ini

    sesuatu yang membanggakan

    bagi bangsa ini. Bahwa meski

    mengelola sumur-sumur uzur

    dengan tingkat penurunan ala-

    miah yang demikain besar, na-

    mun usaha Pertamina EP untuk

    mendapatkan sumber minyakbaru tidak pernah terhenti.

    Karena itu, sudah sela-

    yaknya, Pemerintah juga pe-

    merintah memberi apresiasi

    terhadap uapaya Pertamina

    dalam memberi kontribusi ter-

    hadap produksi minyak nasio-

    nal. Apresiasi itu bisa dilakukan

    dengan memberikan lapang-

    an-lapangan migas yang po-

    tensial untuk dikelola oleh

    Pertamina. Tidak ada yang

    perlu diragukan dari peran

    dan kontribusi Pertamina. JikaPertamina sukses mendapat-

    kan sumber migas yang po-

    tensial, maka semuanya akan

    bermuara pada negara dan

    kesejahteraan bangsa ini.

    Di negara manapun yang

    memiliki potensi minyak, per-

    usahaan negaranya, selalu

    mendapatkan prioritas untuk

    mengelola lading minyak po-

    tensial. Jangan lagi meragu-

    kan kemampuan Pertamina.

    Sumber daya manusia,

    teknologi dan berbagai instru-

    ment lain untuk mendukung

    kesuksesan dalam kegiatan

    menemukan sumber minyak

    setara dengan peruahaan-pe-

    ruahaan internasional lainnya.Dan keberpihakan pemerintah

    terhadap perusahaan nasio-

    nal seperti Pertamina di mana

    pemerintah adalah pemegang

    sahamnya menjadi mutlak di-

    perlukan. Semoga kontribusi

    Pertamina terhadap negeri ini

    tidak pernah surut.

    Ihsanul Akbar

    Depok 

  • 8/16/2019 Energia 6 Tahun II

    4/16

    4 Edisi Nomor 6 TA HU N II

    Manajemen Asset 1

    siaga satu. Irwansyah

    sebaga i Genera l

    Manager menyebut

    produksi asset yang dipimpin-

    nya berada di zona merah. Rata-

    rata produksi di bulan Juni2014

    (MTD) adalah 17.042 BOPD atau

    97.34% dari angka komitmen di

    bulan Juni 2014 sebesar 17.507

    BOPD. Dari semua lapangan yang

    berada di bawah kendali Asset 1,

    hanya Field Lirik yang mencapai

    komitmen dengan produksi sebe-

    sar 2.207 BOPD.

    Irwansyah menegaskan pro-

    duksi pada semester 2 harus di-

    tingkatkan melebihi target untuk

    membayar utang produksi pada

    semester 1. “Kita harus berupa-

    ya bagaimana mencapai angkaminimal 18.000 BOPD secepat-

    nya agar angka komitmen 17.507

    BOPD dapat tercapai. “ ujarnya.

    Ia berharap komitmen tersebut ti-

    dak dijadikan sebagai beban. “Ini

    target pencapaian realistis yang

    dapat diraih bersama “ Irwansyah

    menambahkan.

    Untuk terus membakar se-

    mangat, ia bersama jajaran ma-

    na jemen Asset 1 menandatangani

    komitmen produksi. Penan-

    datanganan dilakukan di Ruang

    Crisis Centre Kantor Pusat PT

    Pertamina EP, Menara Standard

    Chartered, pada 19 Juni lalu.

    Hadir dalam acara penanda-

    tanganan tersebut Production &

    Operation Director   Beni J.Ibradi,

    KomitmenBayar Utang

    K omitmen produksi adalah janji, utang yang harus

    dibayar. Itulah tekad para Field Manager sebagai ko-

    mandan lapangan. “Kita pelototin produksi dua pu-

    luh empat jam,” ujar Manajer Field Rantau Agus

     Amperi anto. Dia membuka telepon gengam selama 24 jam.

     Anak buahnya bisa melaporkan kapan saja jika ada ganguan

    produksi. Biasanya Agus langsung menyelesaikan gangguan de-

    ngan mendatangi langsung ke tempat kejadian dengan mem-

    bawa fungsi terkait.

    Pada semester satu, produksi Rantau meski belum memenuhi

    target, berada diatas rata-rata produksi Aset. “Baru 97%,” ujarnya.

    Ia merasakan betul susahnya menaikan produksi. “ Naik 100 barel

    aja, sudah jadi barang mewah.“ ujarnya. Agus yakin pada semes-

    ter dua field yang dipimpinnya bisa memenuhi target. Upaya yang

    dilakukannya adalah mengintensifkan pengeboran.

     Terakhir pada 20 Juni lalu Field Rantau melaksanakan so-

    sialisasi tajak Sumur RNT-HZ3 yang dilaksanakan di Lokasi RNT-

    HZ3 Desa Kebun Rantau, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh

     Tamiang, sekitar 9 km arah T imur kota Kuala Simpang, dan ke-

    giatan tersebut merupakan penajakan (Rencana Kerja) tahun

    2014.

    Sumur RNT-HZ3 merupakan sumur horizontal yang ditajak

    menggunakan Rig Skytop milik PDSI (Pertamina Drilling Service

    Indonesia) yang berkapasitas 450 HP hingga mencapai keda-

    laman akhir 1000 m dari lantai bor, dengan jangka waktu pelaksa-

    naan selama 27 hari kerja operasi.

    Pada kesempatan tersebut, Pertamina EP memberikan san-

    tunan kepada 150 orang anak yatim piatu dan kaum dhuafa yang

    berdomisili di sekitar lokasi Pengeboran RNT-HZ3 Desa Kebun

    Rantau, Alur Manis dan Alur Cucur diserahkan langsung oleh Field

    Manager PT Pertamina Asset 1 Rantau Agus Amperianto ber-

    sama Bupati Kabupaten Aceh Tamiang Hamdan Sati ST didam-

    pingi Muspida dan Tim Manajemen.

    Dalam format kepedulian sosial ini, Pertamina EP juga me-

    nyerahkan 2 ekor sapi untuk disembelih dan dagingnya dibagi-

    kan kepada masyarakat yang berada disekitar lokasi tajak. Agus Amperianto mengharapkan dukungan dari pemerintah

    daerah, tokoh masyarakat, alim ulama dan seluruh masyarakat

    Kampung Alur Cucur, Alur Manis dan Kebun Rantau yang ber-

    ada di lingkungan operasional RNT-HZ3 agar kiranya dapat men-

    doakan dan mendukung terlaksananya kegiatan pengeboran ini

    dengan baik.

    Kegiatan pengeboran RNT-HZ3 ini merupakan salah satu

    upaya Pertamina EP untuk terus meningkatkan produksi secara

    organik dengan sejumlah inovasi, “Dukungan dari para pemangku

    kepentingan diperlukan sebagai bentuk kerjasama simetris yang

    menguntungkan bangsa Indonesia ke depan,” kata Agus Agus

     Amperianto.

    Bupati Aceh Tamiang Hamdan Sati dalam sambutannya me-

    ngatakan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang sangat

    mendukung kegiatan operasi PT Pertamina EP Field Rantau da-

    lam upaya mencari migas untuk penambahan devisa bagi negara

    yang juga berdampak terhadap pendapatan daerah dalam pem-

    bangunan Aceh Tamiang.

     Tajak SumurUntuk Penuhi

     Target

     ASSET 1

    Kontrol HPCS Rantau. Seorang pekerja PERTAMINA EP Field Rantau sedang melakukan pengecekan rutin di unit HPCS ya

    mengantarkan Rantau mendapatkan penghargaan Operational Excellence.Field Manager Rantau, Agus Amperianto bersama pemerintah setem-

    pat dan masyarakat sekitar saat penajakan sumur RNT-HZ3.

     Asset 1 General Manager Irwansy

    dan para Manajer di lingkungan As

    1 serta para Field Manager Asse

    yaitu dari Rantau, Pangkalan Su

    Jambi Lirik dan Ramba. Komitm

    tersebut untuk mencapai target p

    duksi yang dicanangkan Manajem

    PEP dan disanggupi oleh GM Asse

    dan jajaran di bawahnya.

    Penandatanganan komitm

    merupakan upaya Pertamina

    untuk meningkatkan produksi m

    gas nasional melalui peningkat

    pengawasan terhadap area opera

    Dengan adanya penandatangan

    komitmen ini, Beni J. Ibradi be

    harap dapat memotivasi GM Asse

    dan jajarannya untuk mengejar t

    get yang dicanangkan perusahaa

    Semua Field jika terus berkonsent

    si dan peduli dengan komitmen yaditandatangani maka akan megha

    kan prospek target yang sema

    tinggi pencapaiannya,” kata Ben

    Ibradi.

    Beni mengakui terdapat m

    salah yang dihadapi rekan-rekan

    lapangan terutama dalam hal pen

    awasan. Namun semua itu bi

    diatasi dengan memprioritask

    pengawasan di sumur-sumur ya

    menjadi andalan. “Pengawas

    ekstra harus dilakukan terhad

    sumur-sumur kunci yang besar p

    duksinya” jelas Beni. Menurut Be

    dengan cara tersebut bisa diketa

    masalah yang kerap dihadapi di s

    mur dan bisa langsung diambil lan

    kah-langkah untuk mengatasinya

    (Rio Indrawan )

    Produksi Asset 1 pada semester pertama belum memenuhi target. Komitmen

    pencapaian target ditandatangani.

    Beni mengakuiterdapat masalah

    yang dihadapirekan-rekandi lapangan

    terutama dalamhal pengawasan.Namun semuaitu bisa diatasi

    denganmemprioritaskan

    pengawasandi sumur-sumur yang

    menjadi andalan.“Pengawasanekstra harus

    dilakukanterhadap sumur-

    sumur kunciyang besar

    produksinya”

     jelas Beni.

       D   O   K .   F   I   E   L   D 

       R   A   N   T   A   U

  • 8/16/2019 Energia 6 Tahun II

    5/16

    55Edisi Nomor 6 TAH UN II

    R ANTAU- Bambang Sutrisno

    gembira bukankepalang.

    Kelompok Pembudidaya

    Ikan Tanah Berongga

    Sido Urep yang dipimpinnya men-

    dapat kunjungan Direksi Pertamina.

    “Kami berterima kasih atas perhatian

    Pertamina EP selama ini. Ditambah la-

    gia kunjungan langsung Direksi mem-

    buat kami senang,” lanjut Bambang

    Sutrisno saat berdialog dengan Direksi

    Pertamina EP belum lama ini.

     Tanah Berongga di Desa Kebun

    Tanjun g Seumantoh , Keca matan

    Karang Baru, Kabupaten Aceh

    Tamiang merupakan binaan Field

    Rantau. Kelompok ini mengkhusus-

    kan pengembangan budidaya ikan

    lele. Setelah mendapatkan pelatihan

    intensif megenai budidaya lele, seka-

    rang setiap anggota kelompok sudah

    memiliki kolam lele yang menjadi mata

    pencaharian. Berbagai inovasi terus

    dikembangkan. Mulai dari pembuatan

    jamu untuk lele sampai dengan produk

    turunan seperti abon

    Kunjungan menajemen Pertamina

    EP kepada penerima manfaat CSR me-

    rupakan program rutin PT Pertamina

    EP. Kali ini dilaksanakan olehPresiden

    Direktur, Direktur Finance & Business

    Support serta jajaran Manajemen Asset

    1 Pertamina EP. Selain ke Kelompok

    Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) Tanah

    Berongga, kunjungan juga dilakukan

    kepada Srikandi Kahyangan, Kelompok

    ibu-ibu-ibu dan remaja putri pengra-

     jin sulam dan payet dengan peman-

    faatan limbah perca dan kain bekas di

    Kecamatan Pangkalan Susu

    Pertamina EP sebagai perusa-

    haan yang memiliki tanggungjawab

    atas dampak yang dihasilkan dari ke-

    giatan industri migas kepada masyara-

    kat sekitar telah melaksanakan prog-

    ram CSR yang berkelanjutan. Untuk

    menunjukkan komitmen kepedulian

    ini, Manajemen Perusahaan melak-

    sanakan kunjungan langsung kepada

    masyarakat sekitar khususnya para

    Penghargaan CSR UntukLirik SIAK   - Field Lirik menerima penghargaan CSR dari Pemerintah

    Kabupaten Siak. Penghargaan dierahkan Bupati H Syamsuar

    kepada Field Manager Lirik Herulrianto pada 24 Juni 2014.Penghargaan ini merupakan apresiasi Pemkab Siakatas Program

    CSR Pertamina EP yang membentuk Pusat Pemberdayaan

    Masyarakat (PPMP) budidaya Palawija di Kecamatan Kotogasib,

    Kabupaten Siak.

    Heru Irianto mengaku sangat bangga atas diperolehnya peng-

    hargaan tersebut. Ia berharap program PPMP Budidaya Palawija

    bermanfaat bagi warga sekitar wilayah operasi. “Saya berharap

    program itu bisa meningkatkan ekonomi mereka.

    PRABUMULIH — Berawal dari

    tahun 2010, tim CSR Field Limau

    melihat potensi dan tekad serta mi-

    nat sekelompok warga desa Karya

    Mulia Kec. Rambang Kampak TengahKota Prabumulih terhadap budidaya

    pengembangbiakan sapi. Sejalan de-

    ngan komitmen perusahaan untuk turut

    serta memajukan masyarakat di sekitar

    wilayah kerja, maka perusahaan me-

    mulai inisiasi program CSR berbasis

    bina lingkungan bertajuk budidaya sapi.

    Program dimulai dengan membe-

    rikan pelatihan seputar tata cara serta

    metode beternak sapi yang benar.

    Peserta pelatihan merupakan sebuah

    kelompok tani, Fajar Mulya dari desa

    Karya Mulya yang dikoordinir oleh

    Sugeng, selaku kepala desa saat itu.

    Beranggotakan 10 orang, kelompok

    ini pun mendapat bantuan berupa 10

    ekor sapi.

    Bantuan CSR yang diperoleh

    perusahaan tentu harus dapat diper-

    tanggungjawabkan serta konkret pe-

    manfaatannya. Perusahaan terus

    mengawasi aktivitas kelompok tani,

    dan kelompok pun memberikan feed-

     back  yang sangat baik kepada perusa-haan. Meskipun dengan tempat pakan

    dan atau kandang yang secara seder-

    hana mereka buat sendiri dan tidak

    besar, sapi-sapi yang diberikan dirawat

    dengan baik dan mampu berkembang

    biak.

    Melihat kinerja kelompok tani ter-

    hadap program yang berjalan, maka

    perusahaan kembali memberikan

    bantuan berupa perluasan kandang

    dan pembuatan tempat pakan pada

    tahun 2011. Dengan begitu, peng-

    koordinasian pemberian pakan untuk

    sapi dapat terkondisikan lebih baik.

    Program ini dijalankan dengan

    sistem berbagi berlanjut. Ketika sapi

    beranak 2, maka salah satu akan

    dikembalikan ke perusahaan dan satu

    lagi menjadi aset dari kelompok tani.

    Sementara sapi-sapi perusahaan hasil

    pengembalian akan diturunkan secara

    bergulir kepada kelompok tani selanjut-

    nya yang mampu menunjukkan komit-

    men untuk menjalankan program. Tidak berhenti di pembiakan sapi,

    ternyata kelompok tani Fajar Mulya

    memiliki inisiatif untuk mempelajari pro-

    ses pengubahan kotoran sapi menjadi

    biogas. Mengingat kotoran sapi yang

    terproduksi tidak sedikit, mereka mu-

    lai mengumpulkannya dan belajar un-

    tuk mengolahnya dengan perangkat

    sederhana menjadi biogas. Melihat ini-

    siatif yang baik ini, tentu perusahaan

    menyambut baik perkembangan prog-

    ram yang positif. Sehingga pada tahun

    2012, perusahaan membantu dalam

    support  pembuatan reaktor biogas.

    Dituturkan anggota kelompok,

    biogas ini sangat membantu me-

    ngurangi pengeluaran dapur karena

    tak perlu mengeluarkan uang untuk

    membeli tabung gas.

    Presdir Goes to Community

    Berbagi Berlanjut Budidaya Sapi

     ASSET 1

    Presiden Direktur dan Direktur Finance & Business Support Pertamina EP Mengunjungi komunitas Srikandi Kahyangan, binaan

    Pertamina EP.

    penerima manfaat CSR di sekitar

    wilayahkerja Perusahaan.

    Dengan bertemu dan berdialog

    secara langsung dengan masyarakat

    dan Pemerintah Daerah setempat di-

    harapkan masyarakat secara khusus

    memiliki kebanggaan tersendiri dan

    dapat meningkatkan harmonisasi ma-

    syarakat dengan Perusahaan dalam

    member dukungannya terhadap ke-

    giatan operasi Perusahaan.

    Dalam kesempatan dialog, Presi-

    den Direktur Pertamina EP, Adriansyah

    menyampaikan bahwa perusahaan

    dalam melaksanakan tugas dan tang-

    gungjawabnya dalam mencari sum-

    ber energi untuk negeri tidak terlepas

    dari dukungan masyarakat sekitar

    area operasi. Ia berharap program

    pemberdayaan masyarakat dapat se-

    makin meningkatkan hubungan yang

    harmonis antara Perusahaan dengan

    masyarakat seiring dengan pertum-

    buhan perusahaan, masyarakat juga

    turut bertumbuh.

    KILAS

    Menghijaukan Muaro

    Jambi

    MUARO JAMBI – Dalam rangkaian peringatan Hari LingkunganHidup Sedunia tahun 2014 tingkat Kabupaten Muaro Jambi PT

    Pertamina EP Asset 1 Field Jambi menyerahkan bantuan 1200

    bibit pohon buah dan ekologi endemik Jambi, seperti Jeutung,

    Meranti, dan Gaharu l kepada BLHD Muaro Jambi. Seluruh bib-

    it pohon tersebut akan ditanam di perkantoran dinas, sekolah-

    sekolah serta fasilitas umum lainnya di wilayah Kabupaten Muaro

    Jambi.

    Dalam acara yang dilangsungkan di SMAN 13 Muaro Jambi

    Desa Tanjung Pauh Kecamatan Mestong km. 35 itu. Wakil Bupati

    Muaro Jambi Kemas Muhammad Fuad secara simbolis melaku-

    kan penanaman pohon penghijauan. Ia menyampaikan apresiasi

    kepada semua pihak yang ikut andil dalam gerakan penyelamatan

    lingkungan, khususnya peran aktif PT Pertamina EP Field Jambi

    untuk turut menghijaukan Muaro Jambi.

    Pertamina EP Field Jambi berkomitmen untuk tumbuh ber-

    sama lingkungan dengan terus aktif dalam berbagai kegiatan in-

    gkungan di dalam maupun di luar kegiatan operasional perusa-

    haan. (Irpan/Ar)

    Pelatihan ManagemenOrganisasi Fied Lirik LIRIK  – Dalam rangka melaksanakan Program Pusat Pemberdayaan

    Masyarakat Pertamina (PPMP), Pertamina EP Field Lirik bekerja-

    sama dengan CECT Trisakti menggelar pelatihan manajemen or-

    ganisasi dan teknis budidaya ikanbagi para kelompok tani dan ka-rangtaruna di Kecamatan Koto Gasib danLirik, 16 s.d 18 Juni 2014.

    .Selama pelatihan berlangsung, para peserta pelatihanterli-

    hata ntusiasdalam mendengarkan materi dan melakukan diskusi

    dengan pembicara. Mereka berharap program ini dapat berhasil

    dan dapat meningkatkan taraf hidup mereka.

    Field Manager Lirik Herulrianto berharap program PPMP ini

    dapat diterapkan di tempat masing-masing dan memberikan nilai

    manfaat bagi para anggota kelompok tani dan karang taruna yang

    terlibat. Ia yakin ke depan Lirik dapat menjadi salah satu pengha-

    sil ikan lele, nila, dan kompos organik sehingga masyarakat luar

    dapat berkunjung ke Lirik untuk mencari pasokan ikan konsumsi

    maupun kompos organik.

    Penanaman bibit secara simbolis oleh Wakil Bupati Muaro Jambi

       D   O   K .   F   I   E   L   D 

       R   A   N   T   A   U

       D   O   K .   I   R   P   A   N   /   A   R .

  • 8/16/2019 Energia 6 Tahun II

    6/16

    6 Edisi Nomor 6 TA HU N II

    Optimisme itu menyeruak

    dari Desa Jumeng, keca-

    matan Rembang Dangku,

    Kabupoaten Muara Enim.

    Hari itu, pada 10 Juni 2014, Presiden

    Pertamina EP, Adriansyah meresmi-

    kan stasiun pengumpul baru Niru.

    ”Banyak nilai tambah yang dapat kita

    petik dari pembangunan SP Baru

    Niru ke depan. Fasilitas ini bisa men-

    dukung kenaikan produksi dari pe-

    ngembangan Struktur Niru,” ujarnya.

    Fasilitas baru ini merupkan pengem-

    bangan dari SP XI yang usianya su-

    dah uzur, dibangun pada 1971.

    Dengan umur yang sudah empat pu-

    luh tahun lebih, performanya sudah

    tak fit lagi. Apalagi, sekarang ini Field

    Prabumulih lagi giat mengembangkan

    Struktur Niru.

    Selama ini Produksi Niru me-

    mang masih belum optimal kalah jauh

    dibandingkan Struktur Ogan ataupun

     Talangjimar yang selama in i menjadi

    andalan Field Prabumulih sehingga

    mampu menjadi lapangan dengan

    produksi terbesar. Tak hanya di ling-

    kungan Asset 2, tapi juga di seluruh

    Pertamina EP.

    Pada peresmian itu Presdir di-

    dampingi Production & Operations

    Director  Beni J Ibradi dan manajemen

     Asset 2. Penyelesaian SP Niru ini lebih

    lambat dari jadwal yang telah ditetap-

    kan. ”Saya mendengar ada sedikit ke-

    terlambatan dalam penyelesaiannya,

    namun hal itu masih dalam batas ke-

    wajaran, ujar Adriansyah. ”Semoga

    melalui Management Walk Through 

    ini kita dapat mengevaluasi berbagai

    SP Niru Untuk Dongkrak Produksi

     ASSET 2

    kendala yang mungkin terjadi dikem

    dian hari”.

    General Manager Asset 2, Prib

    Mahagunabangsa menyebutkan

    baru Niru merupakan salah satu ya

    terbaik di Pertamina EP, Kelengkap

    dan sarana pendukung terkait da

    tampung fluida, kapasitas gas, pen

    nganan water cut  sudah standar.

    Nilai tambah lain yang dimiliki

    Niru Baru ini, adanya instalasi powplant yang menggunakan Gas Turb

    Generator   (GTG), dengan kapasit

    3,5 MW, Water Treatment Plant  (WT

    yang sudah terkontrol operasi men

    gunakan PLC dan sistem transfer

    ida dari sumur cluster, dengan sa

     lite ring line. Semua fasilitas produ

    yang dimiliki diharapkan dapat me

    bantu kondisi eksisting SP XI ya

    tidak mencukupi kapasitas han

    12.000 BFPD. Sedangkan SP Baru

    dapat menampung produksi eksist

    lebih besar hingga 25.000 BFPD.

    Usai melakukan MWT dan per

    mian SP Baru Niru, Production & Op

     rations Director  Beni J Ibradi, As

    2 General Manager  Pribadi Mahag

    nabangsa dan manajemen langsu

    menuju Gedung Patra Ria guna mengelar tele conference yang juga di i

    ti jajaran pekerja dari Pendopo Fie

    dan Adera Field. Pada kesempat

    itu, dipaparkan evaluasi kinerja p

    duksi minyak Asset 2 tahun 2014 d

    prognosa produksi dari seluruh Fie

    declining rate eksisting produksi se

    pembahasan kinerja optimalisasi d

    penandatanganan komitmen bersa

    guna peningkatan produksi miny

    oleh manajemen Asset 2 dari sem

    fungsi guna mencapai target produ

    minyak PEP yang dicanangkan seb

    sar 128.000 BOPD.

    Program lain yang turut dibah

    BOD PEP adalah Rencana Kerja d

    pengeboran Asset 2 tahun 2014, e

    ecutive summary dan kinerja sum

    sumur produksi, realisasi & proye

    produksi minyak, pengelolaan w

    ter management di Field Prabumu

    serta kendala lain yang ada pa

    struktur-struktur potensial di wilay

     Asset 2. Untuk menambah produk

    manajemen Asset 2 terus mengop

    malkan pengeboran sumur penge

    bangan (workover ). (lihat boks)

    GM Asset 2 Pribadi Mahagunabangsa (Kiri) dan Presiden Direktur Pertamina EP Adriansyah sesaat sebelum meresmikan SP Niru.

    Modernisasi fasilitas produksi terus dilakukan Diresmikan SP Niru yang disebut-

    sebut sebagai salah satu yang terbaik di Pertamina EP.

    Prabumulih masih menjadi

    tumpuan harapan Asset2 untuk memenuhi tar-

    get produksi. Selama ini

    lapangan ini dikenal sebagai salah

    satu kontributor migas terbesar di

    Pertamina EP. Posisi ini sepertin-

    ya belum tergoyahkan dalam be-

    berapa tahun ke depan. Potensi

    Struktur Ogan, PMB Lembak, GNK,

    Belimbing, Kuang, Beringin dan Raja

    yang berada di bawah kendali Field

    Prabumulih masih bisa dioptimalkan.

    Seperti terungkap dalam Diskusi

    Integreted Work Over Program ber-

    sama SKK Migas Pusat yang ber-

    lansung di Ruang GM 2, pada 2

    Juni lalu, meski pada awal-awal ta-

    hun produksi minyak Asset 2 be-

    lum mencapai target, namun pada

    bulan April-Mei untuk pengeboran

    dan pekerjaan sumur, jika diakumu-lasikan produksinya sudah diatas

    target. “Keberhasilan kita di atas tar-

    get, terbantu oleh pekerjaan reparasi,

    reopening, fracturing atau stimulasi

    yang memang cukup bagus,” ujar Pjs

     Asset 2 Exploitation Senior Manager

    Wit Mulya.

    Pada kesempatan itu Eti Suryati

    dari Reservoir Asset 2, memapar-

    kan kegiatan operasi dan penge-

    boran 2014 di PEP Asset 2. Mulai

    dari proyeksi produksi, summary RK

    2014, sasaran versus monitoring

    program pengeboran, realisasi pro-

    duksi minyak, gas dan BOE Asset

    2 status April, realisasi dan proyek-

    si produksi minyak, well intervention

    dan bor, KUPL, stimulasi, reopen-

    ing dan pekerjaan sumur reparasi.

     Termasuk overview  kinerja produksi

    masing-masing field juga dipaparkan,

    mulai dari Prabumulih Field Pendopo

    Field, Adera Field dan penjelasan ter-

    kait dari tim Eksploitasi Asset 2.

    Mengacu keberhasilan peng-boran empat sumur di awal tahun,

     Asset 2 menambah lagi lima penge-

    boran tambahan sampai akhir se-

    mester dua, dari total 19 sumur yang

    akan dibor tahun ini. Sementara

    Realisasi pengeboran sampai April

    sudah mencapai 43%. Hasilnya cu-

    kup signifikan. “Sampai akhir tahun

    proyeksi produksi minyak kita akan

    mencapai 136%,” ujarnya.

    Kontribusi terbesar disumbang

    dari sumur OGN A-6 (OGN-36) target

    135 BOPD realisasi 1186 BOPD, NR-

    49 (L5A-290) target 250 BOPD, real-

    isasi 744 BOPD serta sumur-sumur

    lain di stuktur NR, OGN, PMB, GNK

    serta lapisan potensial lainnya yang

    masih bisa dioptimalkan,” ujarnya.

    Mengejar Proyeksi Produksi 136 %

    Diskusi Integrated Work Over Program antara Asset 2 dan SKK Migas.

       D   O   K .   A   S   S   E   T

       2

       D   O   K .   A   S   S   E   T

       2

  • 8/16/2019 Energia 6 Tahun II

    7/16

    77Edisi Nomor 6 TAH UN II

    PENDOPO-Direktur Pengembangan

    PT Pertamina EP Satoto Agustono me-

    laksanakan kunjungan lapanagan da-

    lam rangka Management Walkthrough 

    ke Field Pendopo pada 12 Juni 2014.

    Pada kesempatan tersebut, tim mana-

    jemen mengunjungi Lapangan Jirak di

    Desa Jirak Kecamatan Sungai Keruh

    Kabupaten Musi Banyuasin. Mereka

    meninjau aktivitas pengeboran yang

    sedang berlasngsung dengan meng-

    gunakan a rig SU-25

    Lapangan Jirak merupakan Break

    Through  Program Sistem Sinergi

    PRABUMULIH  - Struktur Ogandan Talangjimar masih menjadi pri-

    madona produksi Field Prabumulih.

    Pengeboran di kedua struktur tersebut

    terus diotimalkan. Menyusul keberha-

    silan penajakan sumur Ogan A6/OGN-

    36 yang sejak Mei berproduksi sebe-

    sar 1186 BOPD, Field Prabuluh pada

    18 JUni lalu menggelar sosialisasi dan

    selamatan sumur migas Ogan A9/37

    yang di tajak awal Juni lalu.

    Sumur yang terletak di Desa Tanjung

    Bulan, Kecamatan Rambang Kuang,

    Kab. Ogan Ilir akan di bor menggu-

    nakan rig PDSI selama 38 hari, sampai

    kedalama akhir 1500 m. Berdasarkan

    referensi sumur-sumur potensial di

    Sruktur Ogan, diharapkan OGN A9

    pada tes produksi nanti bisa melam-

    paui target perusahaan.

    M Gustaf Akib yang mewakili

    Field Manager Prabumulih menekan-

    kan pentingnya penegakan kaidah

    keselamatan kerja/HSE disetiap pe-

    ngeboran. “Keselamatan kerja adalah

    elemen dasar dalam setiap penge-

    boran,” ujarnya. Untuk itu diperlukan

    support   dan kerjasama semua pe-

    mangku kepentingan. Mari kita beker- jasama untuk kemajuan perusahaan,

    mendorong kesejahteraan masyara-

    kat, khususnya warga Desa Tanjung

    Bulan,” ujarnya.

    Sementara di Talangjimar dilaku-

    kan sosialisasi dan selamatan su-

    mur TLJ-36/INF-242 jpada 19 Juni

    yang dipusatkan di Desa Talang Balai,

    Kecamatan Belida Darat, Kab. Muara

    Enim. Acara dihadiri M Echman yang

    mewakili perusahaan. Hadir juga

    Company Man PDSI, Korlap Lapangan

    Ogan, Danramil Belida Darat, Kades

     Talang Balai, perwakilan Engineering,

    G&G Asset 2, HSE Field Prabumulih,

    staff L&R dan unsur Tripika Kecamatan

    Rambang Kuang.

    Berdasarkan evaluasi bawah

    tanah, penajakan Sumur TLJ-36

    INF/242 bertujuan untuk menyempur-

    nakan titik serap dari lapisan A dan

    Gumai Formation di sebelah Timur

    Strukur Talang Jimar. Dari referen-

    si HBS-01 dan TLJ-155, diketahui

    lapisan A berkembang bagus dengan

    tebal 5-6 meter yang diperkirakan

    masih berada dalam kolom minyak.

    Sedangkan Gumai Formation berkem-bang lebih tebal sekitar 8-10 meter

    dan sumur yang pernah dilakukan uji

    produksi adalah HBS-01 DST-5 sebe-

    sar 124 BOPD/1.8 MMscfd. TJL-36

    INF di tajak menggunakan rig Emsco

    D2/38 dengan kapasitas 750 HP milik

    PT PDSI Area Sumbagsel.

    Dalam sosialisasi dan selamatan

    di kedua sumur itu, PT Pertamina EP

     Asset 2 telah menunjukkan kepedu-

    lianya di bidang CSR dengan meng-

    gulirkan bantuan paket sembako,

    bantuan material untuk 2 unit parkir

    kantor Kecamatan Rambang Kuang

    dan pembangunan jalan setapak un-

    tuk warga Tanjung Bulan. Sedangkan

    bagi warga Talang Balai dibantu juga

    paket sembako, puluhan tas seko-

    lah untuk anak SD dan bantuan ma-

    terial bangunan untuk pembangunan

    masjid di Desa Talang Balai. Puncak

    acara ditandai pemotongan tumpeng

    dan tausiyah agama oleh Ustadz HA

    Rozak Mukti yang mengambil tema

    pandai-pandailah menerima syukur

    nikmat yang diberikan Allah SWT ke-

    pada umatnya.

    Mengandalkan Ogan danTalangjimar

     ASSET 2

    Pertamina EP Asset 2Resmikan Masjid AlAmalan SukarajaSUKARAJA  - Masjid Al Amalan yang berdiri tegak dan megah, se-cara resmi diserahkan kepada masyarakat oleh Pertamina EP Asset

    2 yang ditandai penguntingan pita oleh Asisten 2 Pemerintah Kota

    Prabumulih, H A Sobri SH didampingi Prabumulih Field Manager,

    M Nur. Masjid ini berlokasi di Jl Air Mendidih, Kelurahan Sukaraja,

    Kecamatan Prabumulih Selatan. (Rabu, 11/06).

    FM Prabumulih M Nur mengatakan, agar masjid bantuan pi-

    haknya dari Program Corporate Social Responsibility (CSR) bisa

    dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk kemaslahatan umat

    muslim khususnya terutama untuk syiar Islami.

    Sementara itu, Asisten 2 Pemkot Prabumulih, H A Sobri SH

    sangat berterima kasih atas kontribusi Pertamina EP di wilayah

    Prabumulih ini. Berkat kontribusinya itu pertumbuhan pemba-

    ngunan di kota ini cukup pesat, dan maju. ”Kita berikan apresiasi

    untuk peran serta dan dukungannya,” ucapnya.

    Mendongkrak Jirak 

    Syukuran Penajakan Sumur Ogan A9/37 Field Prabumulih.

    KILAS

    Forum Komunikasi CsrPrabumulih Terbentuk PRABUMULIH- Forum Komunikasi Corporate SocialResponsibility

    (CSR) yang diketuai oleh Pertamina EP Asset 2 Prabumulih, terben-

    tuk berkat kerjasama pemerintah Kota Prabumulih dengan perusa-

    haan-perusahaan yang ada di Kota Prabumulih baik perusahaan

    migas, perusahaan non-migas, perusahaan jasa dan perusahaan

    lainnya. Forum ini bertujuan menyelaraskan pembangunan Kota

    Prabumulih dengan program-program CSR yang dimiliki oleh se-

    tiap perusahaan yang beroperasi di Prabumulih, sehingga program-

    program CSR yang dilaksanakan tidak tumpang tindih dan bisa te-

    pat sasaran.

    Corporate Social Responsibilty (CSR) merupakan bentukkepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar operasio-

    nal perusahaan. Aaspek keberlanjutan atau pemberdayaan ma-

    syarakat menjadi tujuan penting bagi pelaksanaan program CSR.

    Program utama yang dijadikan prioritas dalam forum komunikasi

    CSR ini adalah perbaikan Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH) yang

    ada di seluruh wilayah Kota Prabumulih dengan total rumah yang

    akan diperbaiki sebanyak 937 rumah. Kemudian program-prog-

    ram lain di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan

    lingkungan.

    Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang No 40

     Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mewajibkan setiap

    perusahaan yang mengelola sumber daya Alam harus melaksana-

    kan tanggung jawab sosial dan lingkungan, Pertamina EP Asset 2

    Prabumulih menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungannya

    kepada masyarakat Kota Prabumulih, dan program yang dilaksana-

    kan juga lebih difokuskan di program yang bersifat pengembangan

    masyarakat untuk menuju kemandirian, dibandingkan hanya prog-

    ram yang bersifat charity/sponsorship. (Yogi)

    Field Pendopo PeduliBalitaTALANG UBI- Untuk meningkatkan derajat kesehatan bali-

    ta di sekitar wilayah kerja perusahaan, Field Pendopo bekerja-

    sama dengan Persatuan Wanita Patramenggelar acara Pertamina

    PeduliBalita. Acara tersebut dikemas dalam bentuk pemberian

    makanan tambahan di Posyandu Merpati Putih Kelurahan Talang

    Ubi Utara Sumberjo KecamatanTalangUbi KabupatenPenukal

     AbabLematangIlir (PALI), pada 10 Juni lalu

    Camat Talang Ubi Asrohidal mengapresiasi kegiatan sosial ke-

    masyarakatan yang telah kesekian kali diberikan Pertamina, khu-

    susny imasyarakat yang berdomisili di Kecamatan Talang Ubi.

    Untuk itu, ia mengharapkan masyarakatkhususnya di lingkungan

    Kelurahan TalangUbi Utara dapat ikut berpartisipasi mendukung

    berbagaibentuk program atau misi Pertamina dalam memberda-

    yakan masyarakat di sekitar wilayahkerja. ”Mari kitabersama-sa-

    mamendoakansebagai rasa syukurkita agar produks ikhususnya

    di PTPertamina EP Asset 2 Pendopo Field lebih meningkat lagi di

    kemudian hari, “ himbaunya. (erm/Tjs)

    Optimalisasi Produksi (BTP-SSOP).

    Dari beberapa sumur yang su-

    dah di reaktivasi menghasilkan ke-

    naikan produksi lebih dari 150 BOPD.

    Pada kunjungan tersebut, Direktur

    Pengembangan didampingi Geology

    Geophisic Reservoir Production

    Bambang IPN. Dari tim manajemen Asset 2 diikut oleh Asset 2 Exploitation

    Senior Manager   Wit Mulya, Asset

    2 Surface Facilities Manager   Ali

    Michrozidj.

    Seusa melakukan MWT dilaku-

    kan pertemuan dengan seluruh pe-

    kerja Field Pendopo di malam harinya.

    Pada malam ramah tersebut, Satoto

    menegaskan harus mau menganali-

    sis statistic, metode apa yang sudah

    dilaksanakan dan membaca peluang

    untuk mencoba hal baru. “Saya lebih

    memilih mencoba namun gagal diban-

    dingkan tidak mencoba samasekali, “

    ujarnya. Ia juga menyebutkan, harus

    pandai meniru keberhasilan di tem-

    pat lain untuk diaplikasikan di tempat

    kerja. “Dan jangan lupa kitajuga harus

    percaya diri,” ungkapnya.

       D   O   K .   A   S   S   E   T

       2

       D   O   K .   A   S   S   E   T

       2

  • 8/16/2019 Energia 6 Tahun II

    8/16

    8 Edisi Nomor 6 TA HU N II

    K habar baik berhembus dari

    Proyek PengembanganGas Matindok. Penge-

    boran sumur pengem-

    bangan Matindok (MTD-6) berhasil

    menemukan kandungan gas pada

    lapisan batu gamping Minahaki di ke-

    dalaman 2142 – 2167mMD (trayek

    lubang 8.5”). Untuk lebih mengopti-

    malkan  reservoir   Karbonat Minahaki

    dilakukan stimulasi ( Acid Job). Proses

    ini baru pertama kali dilakukan di Area

    Matindok.

    Hasilnya, rate hidrokarbon naik

    signifikan sebesar 13-24 %. Setelah

    dilakukan stimulasi pada jepitan

    32/64” dengan laju alir sebesar10.30

    MMSCFD,kondensat165.6 BCPD

    dan WHP = 2200 psig, H2S 4000

    ppm & CO2 3 %, Sedangkan pada

     jepitan 56/64” mampu mengalirkangas dengan laju alir sebesar 20.23

    MMSCFD, kondensat197.5 BCPD

    dan WHP = 1300 psig,H2S 4000

    ppm & CO2 3 %.

    Sumur development   MTD-

    6 dita jak padatanggal 7 Mei2014 dengan kedalaman akhir di

    2225mMD, Sumur ini sebagai ti-

    tik serap gas dari reservoir batu

    gamping Formasi Minahaki untuk

    memenuhi komitmen suplay   gas

    ke pembeli pada awal tahun 2016,

    sales gas dari CPP (central peo-

    cessing plants) Matindok sebesar

    55 Mmscfd (35 Mmscfd ke DS-LNG

    dan 20 Mmscfd ke PLN).

    Pertamina EP menargetkan

    proyek pengembangan gas Matindok

    mampu menghasilkan produksi gas

    105 Mmscf. Satu CPP lain dibangun

    di Donggi yang akan mengalirkan

    gas sebesar 50 Mmscfd yang sepe-

    nuhnya dipasok ke DS-LNG)

    Rencana pengembangan (plan

    of development/POD) pengem-bangan gas Matindok disetujui 24

    Desember 2008 dan selanjutnya

    POD revisi pada 30 Maret 2011.

    Proyek Matindok mengandalkan em-

    PRABUMULIH – Paku Gajah Deve-

     lopment Project  (PGDP) bersama de-

    ngan Field Prabumulih mengadakan

    latihan bersama pemadam keba-

    karan di EPF Pagardewa pada 26

    Juni. Pelatihan ini diikuti oleh tim HSE

    PGDP, tim HSE Field Prabumulih,

    Operator PT BBS EPF PDW dan

    Operator PT BBS EPF TASIM-4.

    Pada latihan kali ini dsertakan juga

    peralatan yang Fire Protection Existing 

    yang tersedia di EPF Pagardewa serta

    1 Unit Fire Truck  milik Field Prabumulih.

    Skenario yang di implementasi-

    kan adalah munculnya api di sekitar

    area tangki lalu dilanjutkan dengan

    implementasi Emergency Response

    Plan yang berlaku di EPF Pagardewa.

    Hal tersebut termasuk sistem komu-

    nikasi dari EPF Pagardewake SPG

    Pagardewa serta permintaan bantu-

    an pengiriman dari Field Prabumulih.

    Salah satu hasil evaluasi menunjuk-

    kan bahwa pengiriman bantuan unit

    Fire Truck  ke Pagardewa masih mem-

    butuhkan waktu yang tidak sedikit.

    “Salah satu wacana dengan

    HSSE Field Prabumulih adalah kami

    akan kerjasama penyediaan Fire

    Station berikut Firemen di Pagardewa

    untuk mengakomodir kebutuhan di

    sekitar Pagardewa hingga Kuang,”

     ASSET 3

    Matindok Tancap Gas

    Road To ZeroAccident Paku Dewa

    Musalam Latuconsina melakukan Management Walk Trough 

    di EPF Pagardewa. Banyak perbaikan yang perlu dilakukan an-

    tara lain rekonstruksi pagar keliling sehingga pos jaga berada di

    luar pagar, pengecatan ulang peralatan dan fasilitas, pemasangan

    Handrail di beberapa lokasi, leveling lokasi dengan batu kerikil, dll.

    “Saat ini EPF Pagardewa memang belum dinominasikan un-

    tuk Fasilitas Terbaik dalam implementasi keselamatan Operasi

    fundamental, namun harapan di periode berikutnya dapat men-

     jadi salah satu yang terbaik,” ungkap Musalam. Pada hari yang

    sama, Musalam meninjau kesiapan lokasi Sumur KRD-01. Pada

    Juli 2014, di situ akan dilakukan pekerjaan work over  dengan es-

    timasi produksi 2,5 MMSCFD.

    KunjunganGeneralManager ProyekPengembanganPaku Gajah

    pat formasi batuan, yakni struk

    Donggi, Matindok, Maleoraja, dMinahaki

    Selain di MInahaki, sebelumn

    dilaporkan PPGM berhasil menem

    kan cadangan gas bumi sebesar

     juta kaki kubik per hari (MMSCF

    di Area Matindok, Sulawesi Teng

    Potensi gas diperoleh dari lapis

    baru batu gamping pada kedalam

    sekitar 1.900 meter melalui peng

    boran sumur Matindok (MTD)

    Pada lapisan yang sama ditemuk

     juga kondesat sebesar 175 barr

    Pengeboran sumur MTD-7 merup

    kan bagian dari rencana tujuh s

    mur yang akan diproduksi di Ar

    Matindok.

    Proyek Pengembagan G

    Matindok diharapkan bisa sege

    berproduksi untuk menjamin kebtuhan gas domestik yang terus m

    ningkat. Permintaan gas di Indone

    akan meningkat sekitar 4,8% per

    hun antara 2015 hingga 2025.

    kata HSSE Project Ast Man, M. N

    Samudin.

    Pelatihan pemadaman keb

    karan sejalan dengan program, Ro

    to Zero Accident  PT Pertamina EP,

     Tak hanya karyawan, progra

    am peningkatan kompetensi H

     juga diberlakukan kepada mitra ke

    Salah satunya dengan mengge

    training HSE pada 23 Juni lalu

    Pelaksanaan training HSE ini

    buka oleh General Manager PGD

    Musalam Latuconsina dan Busine

    Support Superintendent , Dan

    Munthe.

    Dalam laporan pelaksana

    acara yang diadakan oleh Perusaha

    Penyedia Jasa Penunjang (PPJP)

    Inamco Varia Jasa, Munthe menya

    paikan bahwa pada Bulan Juni 20

    telah dimulai kontrak TKJP tah

    2014 – 2016 termasuk didalamn

    adalah detail klausa kontrak pelatih

    HSE untuk TKJP. Dengan demik

    diharapkan persyaratan – persyara

    HSE, pembinaan dan pelatihan H

    dapat terakomodir dalam kontrak s

    suai apa yang telah direncanakan s

    baik – baiknya.

    “Basic HSE Training  ini sebabagian dari rangkaian training H

    yang akan diberikan kepada akar ru

    put di lokasi kerja. Yang pertama ad

    lah Basic HSE Training, selanjutn

    ada Lifting & Rigging, Pengelola

    dan Perlindungan Lingkungan se

    Emergency Preparedness” ka

    Musalam Latuconsina saat pemb

    kaan acara.

    Dari pelaksanaan  pre-te st   d

     post- test   menunjukkan tingkat k

    naikan nilai rata – rata adalah 33

    dengan skor akhir terendah 70, sk

    tertinggi 95. Dengan demikian, pel

    sanaan Basic HSE Training ini dap

    meningkatkan HSE  awareness pa

    masing – masing mitra kerja PG

    serta dapat berpartisipasi aktif unt

    pencegahan terhadap kecelakaan.

    Matindok bakal menjadi salah satu andalan produksi Pertamina EP. Bisa menjadi

    penyangga kebutuhan gas domestik yang terus meningkat.

    Flaring DST Lapisan Batugamping Minahaki Sumur MTD-6

       D   O   K .   A   S   S   E   T

       3

       D   O   K .   A   S   S   E   T

       3    F   O   T   O  -   F

       O   T   O  :   D   O   K .   A   S   S   E   T

       3

  • 8/16/2019 Energia 6 Tahun II

    9/16

    99Edisi Nomor 6 TAH UN II

    Field Subang meluncurkan

    program CSR Ternak Domba

     Terpadu di Desa Pasirukem,

    Kecamatan Cilamaya Kulon,

    Karawang pada 12 Juni lalu. Turut ha-

    dir pada acara ini perwakilan Dinas

    Pertanian, Perkebunan, Kehutanan

    dan Peternakan Kabupaten Karawang,

    serta aparat Desa dan Muspika

    Kecamatan Cilamaya Kulon.

    Program ini dilaksanakan berda-

    sarkan social mapping  yang dilak-

    sanakan oleh Field Subang di awal

    tahun 2014, menjadi salah satu prog-

    ram CSR unggulan yang dirumus-

    kan dalam rencana strategis (renstra)

    CSR) Field Subang.

    Sebagai tindak lanjut focus group

    discussion  (FGD) di beberapa desa

    Ring 1 wilayah operasi Field Subang,

    dibentuklah satu kelompok ternak

    terpadu yang terdiri dari 15 orang

    anggota masyarakat dari Dusun

    Wagirsari. “Selanjutnya akan menjadi

    mitra binaan CSR Field Subang,” ujar

    Subang Legal & Relation Assistant

    Manager , Yosi Ardilla.

    Peternakan adalah salah satu

    bidang yang potensial untuk dikem-

    bangkan di wilayah Cilamaya meng-

    ingat tingginya potensi pasar, ke-

    tersediaan rumput/pakan, serta

    kesesuaian dengan budaya masyara-

    kat setempat. Alasan inilah yang men-

    dasari pelaksanaan program ternak

    domba terpadu di wilayah ini.

     Adapun tujuan utama dari imple-

    mentasi program ini adalah untuk me-

    ningkatkan kapasitas masyarakat da-

    lam usaha ternak domba,membuka

    peluang usaha,meningkatkan penda-

    patan masyarakat, serta turut berkon-

    tribusi dalam pembangunan sektor

    peternakan di Kabupaten Karawang.

    Selain Field Subang, ternak

    domba juga menjadi prog-

    ram CSR unggulan Field

    Jatibarang. Peningkatan

    kemampuan kelompok binaan terus

    dilakukan. Salah satunya dengan

    melakukan studi banding seperti di-

    lakukan Kelompok Tani Jambi Sari.

    Kelompok binaan Field Subang ini

    melakukan studi banding. Kegiatan

    ini diyakini sebagai salah satu cara

    untuk pembenahan kelompok baik

    secara teknis maupun non teknis.

    Kegiatan studi banding dilak-

    sanakan pada 10 Juni dengan me-

    ngunjungi 3 (tiga) objek studi, antara

    lain ke lokasi padi organik sistem

    SRI yang dikelola oleh Gapoktan

    Simpatik Tasikmalaya, lokasi peter-

    nakan domba Garut yang berada di

    Desa Cisayong Tasikmalaya dan lo-

    kasi pabrik pupuk organik granul

    di Desa Padaherang Kab. Ciamis.

    Pelaksanaan studi banding diikuti

    oleh dua puluh orang peserta pengu-

    rus kelompok tani ternak Jambi sari,

    Kepala Desa Karanglayung dan CSR

    Staff Field Jatibarang.

    Kegiatan tersebut diharapkan

    dapat meningkatkan motivasi ang-

    gota kelompok tani ternak Jambisari

    untuk terus berupaya dan mengem-

     ASSET 3

     Yosi menjel askan bahwa pola

    usaha yang dikembangkan pada

    program ini adalah pola perguliran ter-

    nak dengan mengembangkan sistem

    kandang terpadu. “Melalui modelkandang domba terpadu ini diharap-

    kan lokasi ini akan menjadi pusat ke-

    giatan belajar masyarakat serta sentra

    budidaya ternak domba di Kabupaten

    Karawang”, terang Yosi.

    Ke depan, selain melaksanakan

    usaha budidaya ternak, juga akan

    dikembangkan usaha pengolahan ha-

    sil ternak, pengolahan kompos, serta

    pengolahan berbagai produk lainnya

    yang berbasis ternak domba.

    Untuk melaksanakan program

    pengembangan ternak domba ter-

    padu ini, PT. Pertamina EP Asset 3

    Subang menggandeng CARE LPPM

    IPB untuk mendampingi masyarakat,

    khususnya para peternak dalam men-

     jalankan usahanya. Pendamp ingan

    yang diberikan berupa teknik beter-

    nak yang baik, manajemen usaha

    serta manajemen pemasaran.

    Pada peluncuran program ini di-

    lakukan penyerahan 40 ekor domba

    serta satu unit kandang beserta per-

    lengkapannya kepada kelompok pe-

    ternak Bina Usaha Mandiri dan di-

    lanjutkan dengan pelatihan teknik

    budidaya dan manajemen usaha bagi

    para anggota kelompok selama dua

    hari dari tanggal 12-13 Juni 2014. FF

    Ternak Domba

    Terpadu Di Ring Satu

    Studi Banding

    Domba Garut

    Pelatihan Gada Pratama

    Pertahanan Udara AktifUntuk Objek Vital

    BANDUNG  – PT Pertamina EP Asset 3 selenggarakan pela-

    tihan dasar Satpam Gada Pratama untuk anggota sekuriti be-

    berapa waktu lalu di Kampus II PusdiklatProvinsiJawa Barat,

    CipageranCimahi Bandung. Pelatihan ini merupakan program

    kerja HSSE Field Jatibarang di Tahun 2014 dan rencana pelak-

    sanaanakan dibagi menjadi 7 batch, disamping itu pelatihan

    Dakhura atau biasa disebutPHH ( Tindakan Huru Hara) juga men-

     jadi bagian dari rencana berkelanjutan program HSSE JatibarangField di tahun berikutnya.

     Adapun Tujuan dari pelatihan Gada Pratama adalah untuk

    meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia ( sekuriti) yang ber-

    ada di PT Pertamina EP, khususnya Field Jatibarang.

    MUNDU - Field Jatibarang bekerjasama dengan Yonarhanudse-14

    mengadakan Pelatihan Teknis dan Taktis tingkat Peleton

     Yonarhanudse 14 Dam III/Slw di Lapangan Gelora Patra Komperta

    Mundu. Motto yang diambi l dalam kegiatan kali ini adalah

    “Yonarhanudse 14 Menyelenggarakan Operasi Pertahanan udara

    aktif guna melindungi obyek vital nasionalPertamina EP Asset 3

    Jatibarang Field”.

    Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengamanan objek vi-

    tal Nasional dan kelanjutan workshop sinergitas Pengamanan

    Obvitnas TNI/Polridengan PT Pertamina EP Jatibarang Field yang

    telah diselenggarakan bulan Maret

    Kerjasama ini rencananya akan terus berlanjut dan men-

     jadi agenda rutin kedua belah pihak setiap tahunnya. Tahun

    2014 dijadwalkanakandigelar 2 (dua) kali yaitu pada bulan Juni

    dan Septembe rmasing-masing di Wilayah Mundu dan wilayah

    Cemara.

    KILAS

    Beternak domba menjadi warisan turun temurun

    warga Desa Pasirukem, Kecamatan Cilamaya Kulon.

    Menjadi program CSR Unggulan untuk meningkatkan

    kesejahteraan.

    Foto bersama Poktan Jambisari dengan kelompok ternak domba Garut.

    bangkan usahanya ke arah yang le-

    bih maju. Manfaat lain yang diharap-

    kan anggota kelompok tani ternak

    Jambisari yang melakukan studi

    banding dapat mengadaptasi ke-

    giatan usaha untuk diterapkan sen-

    diri dan membantu pemenuhan sa-

    rana dan prasarana yang menunjang

    aktivitas pembelajaran.

       D   O   K .   A   S   S   E   T

       3

       D   O   K .   A   S   S   E   T

       3

       D   O   K    A   S   S   E   T

       3

  • 8/16/2019 Energia 6 Tahun II

    10/16

    10 Edisi Nomor 6 TA HU N II  ASSET 4

    Health, Safety, Security, and

    Environment   merupakan

    harga mati di dalam indus-

    tri migas yang rentan terja-

    dinya kecelakaan kerja. Untuk itu, PT

    Pertamina EP Asset 4, menandata-

    ngani komitmen “Road Map to Zero

     Accident ” dalam rapat komite HSSE

     Asset 4 (8/7). Dengan adanya komit-

    men nyata ini diharapkan membawa

    perubahan budaya diri demi kesela-

    matan sesame dalam bekerja.

    Data kecelakaan kerja PT

    Pertamina EP pada 4 tahun terakhir

    (2010-2014) yaitu sebanyak 116 ko-

    rban, dengan korban luka ringan

    berjumlah 74 orang, luka sedang 22

    orang, luka berat 12 orang dan luka

    fatal (meninggal dunia) berjumlah 8

    korban.Data statistik kecelakaan pada

    4 tahun terakhir membuktikan bah-

    wa pihak yang menjadi korban ke-

    celakaan 99% adalah dari para mitra

    kerja PT Pertamina EP dan 1%nya

    berasal dari pekerja PT Pertamina

    EP. Pihak yang menjadi korban ke-

    celakaan fatality (meninggal dunia)

    mencatat 88% yang menjadi kor-

    ban jiwa adalah para mitra kerja PT

    Pertamina EP dan 12% korban jiwa

    berasal dari pekerja PT Pertamina

    EP.Sementara data statistik membuk-

    tikan bagian luka yang menimpa para

    korban, yaitu 20% pada bagian kaki /

     jari, 26% pada bagian kepala / muka,

    10% pada bagian badan dan tertinggi

    44% pada bagian tangan.

    “Jenis perkerjaan yang paling

    tinggi menelan korban terletak pa

    Lifting & Rigging. Data tersebut me

     jadi pengingat bahwa apapun bag

    tanggung jawab kerja, kesadaran

    untuk menjaga keselamatan prib

    dan sesama harus tertanam pada s

    tiap individu,” kata Chalid Said Sa

    selaku General Manager Asset 4

    Pertamina EP.

    Chalid juga mengatakan ba

    wa kesadaran dalam implemen

    sitan HSSE harus ditingkatkan la

    sehingga HSSE  awa ren ess   ak

    melekat dalam diri setiap peker

    salah satu cara yang dilakukan ya

    mengharuskan para pekerja unt

    mengikuti training  dan worksh

    yang wajib diikuti oleh selur

    pekerja dan pekarya PT Pertam

    EP, diantaranya Basic Safety Train(BST) berisikan panduan umu

    HSSE PT Pertamina EP, Pengamat

    Keselamatan Kerja (PEKA), Surat I

    Kerja Aman (SIKA), bahaya alko

    dan obat-obatan, bahaya listr

    bahaya gas mudah terbakar d

    beracun, cara kerja aman, ergonom

    dan industrial hygiene .

    “Memang saat ini kita masih s

    ring melihat ada beberapa pek

     ja yang masih mengabai kan asp

    HSSE, kali ini manajemen akan b

    tindak tegas dan memberikan san

    yang berat kepada pekerja yang m

    sih mengabaikan aspek HSSE. Sa

    berharap kepada semua pekerja d

    pat menjunjung aspek HSSE unt

    keselamatan dalam bekerja,” pun

    kas Chalid. (Endang Supriatna)

    BOJONEGORO   – Bertempat di Kecamatan Malo Bojonegoro

    Jawa Timur, pada Jumat (27/6) diadakan peresmian Penangkaran

    Rusa Jawa (Cervus timorensis) yang merupakan kerjasama an-

    tara PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field bersama KesatuanPemangkuan Hutan (KPH) Parengan.

    Hadir dalam acara tersebut Bupati Bojonegoro Drs, H.

    Suyoto Msi., Field Manager PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field,

    Wresniwiro mewakili General Manager Asset 4 dan Administratur

    KPH Parengan, Daniel Budi Cahyono.

    Bupati Bojonegoro Drs, H. Suyoto Msi. meresmikan penang-

    karan rusa tersebut dengan membuka tirai papan nama Lokasi

    Penangkaran Rusa Timor/Jawa yang tepat berada di pintu masuk.

    Dalam sambutannya Suyoto mengatakan bahwa penangkar-

    an Rusa Jawa (Cervus timorensis) yang dilakukan oleh Kesatuan

    Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan bersama dengan PT

    Pertamina EP Asset 4 Cepu Field ini sangatlah penting, mengingat

    tingginya kerusakan alam yang diakibatkan oleh ulah manusia.

    Menurutnya semua kejadian bencana alam seperti banjir, ta-

    nah longsor, serta munculnya serangan hama wereng, disebab-

    kan adanya ekosistem yang terputus. Suyoto mencontohkan,

    ayam hutan yang hidup di kawasan hutan diketahui memakan

    rayap, sehingga pohon jati bisa aman, bahkan pohon jati yang

    sudah tumbang bisa lebih kuat, karena tidak dimakan rayap. Jadi

    bukan tidak mungkin bila keberadaan Rusa Jawa di hutan jati ini

    merupakan bagian dari mata rantai ekosistem yang ada tersebut.

    Disisi lain Administratur KPH Parengan, Daniel Budi Cahyono

    memaparkan bahwa penangkaran Rusa Jawa yang merupakan

    kerjasama antara PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field dengan

    Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan ini pada awalnya

    hanya diisi oleh dua ekor Rusa Jawa betina dan empat ekor jantan

    yang didatangkan dari lokasi penangkaran Rusa Jawa KPH Blitar

    pada bulan Mei 2014, dan pada Juni ini KPH Parengan kembali

    mendatangkan lagi 5 ekor rusa dengan jenis kelamin betina. Lebih

    lanjut Daniel menambahkan bahwa penangkaran seluas 0,4 hek-

    tar tersebut dibangun dengan biaya kurang lebih Rp 80 juta.

    Field Manager PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field,

    Wresniwiro berharap kerjasama yang telah dilaksanakan ini da-

    pat terus dikembangkan lebih luas lagi, tidak hanya Rusa Jawa

    namun juga satwa-satwa lainnya. (PEP Channel)

    Harga Mati ZeroAccidentPertamina EP Asset 4 menandatangani komitmen  road to zero accident . Lifting &

     rigging paling rawan. 99% kecelakaan disebabkan mitra kerja.

    Penandatanganan Roadmap to Zero Accident oleh manajemen Asset 4. (Wahyu Setiyawan)

    Bupati Bojonegoro Drs, H. Suyoto Msi., Field Manager PT Pertamina

    EP Asset 4 Cepu Field, Wresniwiro mewakili General Manager Asset

    4 dan Administratur KPH Parengan, Daniel Budi Cahyono bersama-

    sama meresmikan Penangkaran Rusa Jawa.

    “Memang saat inikita masih sering

    melihat adabeberapa pekerja

    yang masihmengabaikan

    aspek HSSE, kaliini manajemenakan bertindak

    tegas danmemberikan

    sanksi yang berat

    kepada pekerjayang masih

    mengabaikanaspek HSSE.

    Saya berharapkepada semuapekerja dapatmenjunjung

    aspekHSSE untukkeselamatan

    dalam bekerja.”Chalid Said Salim.

    RumahRusa Jawa

       T   A   T   A   N 

       A   G   U   S 

       E   S   T .

       D   O   K .   A   S   S   E   T

       4

  • 8/16/2019 Energia 6 Tahun II

    11/16

    1111Edisi Nomor 6 TAH UN II ASSET 4

  • 8/16/2019 Energia 6 Tahun II

    12/16

    12 Edisi Nomor 6 TA HU N II

    Alarm Bahaya KebakaranHutan Bunyu

    General Manager Asset 5 Abdul Khalik dan Direktur PT Petro Papua Monggoi Wasian, Binsar Lumbantobing saat mendandatangani perjanjian kerja sama pengelolaan

    lapangan migas Monggoi Wasian di Papua. (Wahyu Setiyawan)

    Sosialisasi Kebakaran HUtan Bunyu.

     ASSET 5

    Dibandingkan lapangan

    lain di Wilayah Kerja

    Pertamina EP, produk-

    si Area Papua masih

    cekak. Tak sekadar di wilayah Kerja

     Asset 5, tapi di seluruh Wilayah Kerja

    Pertamina EP, produksinya terbi-

    lang kecil. Masih di bawah 1.000

    BOPD. Untuk mengoptimalkannya,

    PT Pertamina EP menempuh skema

    kerja sama operasi KSO.

     Anak usaha Pertamina ini pada

    8 Juli menandatangani perjanjian

    kerja sama pengelolaan lapangan

    Monggoi Wasian dengan PT Petro

    Papua Monggoi Wasian di Kantor

    Pusat PT Pertamina EP, Menara

    Standard Chartered, Jakarta pada

    Selasa (8/7). Hadir dalam penan-

    datanganan diantaranya Presiden

    Direktur PT Pertamina EP, Adriansyah

    dan jajaran direksi, General Manager

     Asset 5 Abdul Khalik dan Direktur PT

    Petro Papua Monggoi Wasian, Binsar

    Lumbantobing beserta jajarannya.

    Direktur PT Petro Papua Monggoi

    Wasian menyatakan komitmennya

    untuk melanjutkan pengalaman posi-

    KSO Untuk Bangkitkan Papua

    tif yang sudah 18 tahun berkutat d

    ngan dunia migas di Papua dan sa

    satunya dengan PT Pertamina EP.

    “Selama 18 tahun saya prib

    di sudah masuk ke dunia migas

    Papua. Tentu dengan adanya dukun

    an dari rekan-rekan sekarang di

    Petro Papua Monggoi Wasian ma

    pu menjadi tim solid untuk dapat m

    menuhi harapan PT Pertamina E

    kata Binsar.

    Lebih lanjut, Ia mengaku optim

    dengan ditunjuknya PT Petro Pap

    Monggoi Wasian mengelola lapang

    minyak Monggoi Wasian, penin

    katan produksi bisa direalisasikan.

    “Kami pernah produksi hing

    1.200 BOPD, namun kami juga t

    kena imbas tren penurunan pduksi akan tetapi kami optimis d

    menargetkan 10 sumur baru akan b

    produksi dalam jangka waktu tiga

    hun,” harap Binsar.

    Sementara itu, Presiden Direk

    PT Pertamina EP, Adriansyah men

    PT Petro Papua Monggoi Wasian m

    miliki pengalaman bagus dalam hal p

    ngelolaan lapangan minyak di Pap

    “Selama 18 tahun bapak-bapak se

    lian telah berkecimpung di lapangan m

    nyak Papua, tentu dengan rekam je 

    positif yang telah dibuktikan diharapk

    mampu ikut mendukung peningkat

    produksi yang sedang dikejar perus

    haan,” kata Adriansyah kepada T

    PEP Channel. (PEP Channel)

    Dalam tiga tahun akan ada tambahan sepuluh sumur baru di Lapangan Mogoi Wasian. Ditargetkan produksi di

    atas 1.000 BOPD.

     A larm Bahaya Kebakaran

    Hutan Bunyu sudah menya-

    la. Pada periode Januari

    hingga Mei 2014 tercatat 16

    kali terjadi kebakaran hutan yang dise-

    babkan pembakaran yang dilakukan

    para penggarap lahan dan pekebun.

     Tak hanya masyarakat, pemerintah

    daerah serta para pelaku usaha yang

    mengelola sumber daya alam yang

    berada di Pulau Bunyu resah.

     Ata s das ar te rse but, Fi eld

    Bunyu bekerja sama dengan Badan

    Penanggulangan Bencana Daerah

    (BPBD) Kabupaten Bulungan, Badan

    Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten

    Bulungan serta Pemerintah KecamatanBunyu menggelar sosialisasi bahaya

    kebakaran hutan serta dampak ling-

    kungan akibat pembakaran hutan di

    gedung Balai Pertemuan Umum (BPU)

    Kecamatan Bunyu pada 3 Juni lalu.

     Acara sosialisasi ini diikuti oleh

    para penggarap lahan dan pekebun,

    para ketua RT, aparatur kecamatan,

    aparatur desa, para tokoh agama, to-

    koh adat dan tokoh masyarakat serta

    berbagai elemen masyarakat lainnya

    yang terkait.

    Camat Bunyu Drs. Ahmad Safri

    dalam sambutannya menegaskan

    pentingnya menjaga hutan baik oleh

    seluruh elemen masyarakat, pemerin-

    tah dan para pelaku usaha guna ke-

    berlangsungan dan keseimbangan

    lingkungan di Pulau Bunyu. Safri juga

    menyambut baik inisiatif PT Pertam

    EP yang menyukseskan terlaksanan

    sosialisasi yang juga sebagai bent

    pencegahan terhadap ancaman keb

    karan pada fasilitas operasi produ

    migas yang berdekatan dengan hut

    dan kebun.

    PT Pertamina EP Bunyu Le

     and Rela tions Assis tan t Mana g

    Hasanul Ashari mengharapkan m

    syarakat tidak melakukan pembaka

    hutan dengan sengaja dalam memb

    ka lahan kebun karena terdapat haz

    yang beresiko menyebabkan musib

    kebakaran pada fasilitas operasi p

    duksi migas milik negara yang dik

    lola oleh Pertamina. Jarak antara htan dan kebun warga dengan fasili

    produksi migas sangat berdekata

    sehingga dikhawatirkan jika masya

    kat membakar hutan, kebakaran ak

    menjalar ke fasilitas operasi produ

    migas karena api besar sulit dikend

    likan dan dipadamkan jika lokasinya

    tengah hutan.

    Dalam sosialisasi ini, turut

    datangkan pemateri di antaran

    Kepala Badan Penanggulang

    Bencana Daerah Kabupaten B

    lungan Anto Supriyono dan Bad

    Lingkungan Hidup Kabupaten B

    lungan N. Haen Hasan serta d

    Health, Safety, Security and Envi ro

     ment  PT Pertamina EP Bunyu, Pan

    Sugarda yang menyampaikan ma

    sesuai bidang masing-masing.

    ”Selama 18 tahubapak-bapaksekalian telah

    berkecimpung dlapangan minya

    Papua”

       D   O   K .   A   S   S   E   T

       5

       D   O   K .   A   S   S   E   T

       5

  • 8/16/2019 Energia 6 Tahun II

    13/16

    1313Edisi Nomor 6 TAH UN II

    TARAKAN - Setelah berhasil keliling

    Tarakan dan melewati jalur-jalur yang

    cukup ekstrem, Pertabike Tarakan

    mencoba tantangan baru. Mereka

    mencoba menaklukkan medan be-

    rat di Tanjung Selor, ibukota Perovinsi

    Kalimantan Utara pada 21 Juni.

    Perjalanan ke sana tak mudah. Dari

    Tarakan harus menggunakan speed-

    boat yang memakan waktu kurang le-

    bih 1,15 menit.

    Pertabike Tarakan adan komu-

    nitas pecinta sepeda di Tarakan. Ma-

    yoritas anggotanya karyawan Per-

    tamina EP Asset 5 Field Tarakan. Hari

    itu. Lebih dari 20 orang ikut serta pada

    hari tersebut. Perjalanan dimulai dari

    kantor menuju pelabuhan Tengkayu,

    dari pelabuhan Tengkayu disam-

    bung perjalanan laut menggunakan

    speedboat .

    Sesampainya di Tanjung Selor

    perjalanan Pertabike pun dimulai,

    Seperti diperkirakan semula, jalur di

     Tanjung Selor lebih menantang di-

    bandingkan ja;lur yang biasa mereka

    lahap di Tarakan. Kegiatan Pertabike

    Goes To Tanjung Selor ini dimulai se-

     jak pukul 06.00 WITA dari Kantor PT

    Pertamina EP Field Tarakan dan sam-

    BONTANG  – Memperingati Hari

    Lingkungan Hidup Sedunia, bekerja

    sama dengan Balai Taman Nasional

    Kutai, Field Tarakan mengisinya de-ngan menanam dua puluh ribu bib-

    it pohon di Salebba Mangrove Park,.

    Acara yang berlangsung pada 22 Juni

    lalu itu bukan kepedulian yang perta-

    ma. Tahun lalu Field Tarakan menyebar

    enam ribu bibit di lokasi yang sama.

    “ Alhamdulillah hidup semua,” ujar Dr. Ir.

    Erly Sukrismanto, M.Sc. Kepala Balai

    Taman Nasional Kutai.

    Bibit pohon yang ditanam me-

    rupakan jenis pohon lokal yang telah

    langka serta bibit mangrove yang me-

    rupakan ikon dari Salebba Mangrove

    Park di antaranya Ulin, Trembesi, Pulai

    Ketapang, Beringin, dan pohon buah-

    buahan. Dengan tinggi minimal 1 me-

    ter diharapkan bibit pohon tersebut

    dapat beradaptasi cepat dan tidak

    mudah mati.Erly Sukrismanto menyebutkan

    kepedulian Pertamina EP sebagai in-

    vestasi yang tak ternilai. Ia mengu-

    capkan terima kasih banyak kepada

    Pertamina EP atas komitmennya da-

    lam mendukung p