energia 5 tahun ii .pdf

16
Industri Berjalan Habitat Terjaga dan ekosistemnya, PP nomor 7 tahun 1999 tentang peng- awetan jenis tumbuhan dan satwa, SK Menteri Pertanian nomor 362 Kpts tahun 1990 juga International Union for Conservation of Nature (IUCN), red list categories criteria. Pada masa lalu, Rusa Ja- wa banyak ditemui di hutan jati Jawa Timur. Namun kini, su- dah tidak mudah lagi menemui Rusa Jawa di hutan jati, sta- tusnya pun menjadi salah satu satwa yang terancam punah. Karena itu sebelum memutus- kan memindahkan 6 ekor Rusa Jawa tersebut, pakar dari UGM terlebih dahulu meneliti kela- yakan habitat baru bagi pen- angkaran Rusa Jawa terse- but, termasuk juga kesiapan tanaman yang menjadi sum- ber pakan rusa, air juga perlin- dungan dan keamanan satwa. Menurut Lelin Eprianto, keanekagaraman hayati, ada- lah salah satu dari 9 poin dari aspek penilaian dalam prog- ram proper yang diselengga- rakan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH). Sejauh ini, dari 26 lapangan milik Pertamina yang ikut dalam program proper, se- muanya sudah sesuai dengan ketentuan, ditandai dengan proper biru yang didapatkan. Beberapa lainnya sudah lebih baik dengan memperoleh proper hijau. Bahkan beberapa lapangan milik Pertamina EP, diusulkan untuk mendapatkan emas. Artinya apa yang dilaku- kan Pertamina sudah lebih dari ketentuan, beyond compli- ance. Bahkan menurutnya, jika ada penghargaan yang me- lebihi emas, Pertamina EP pun akan mengejar kepada target yang tertinggi tersebut. “Tapi ini (proper) hanya bo- nus saja. Karena intinya, kita punya komitmen yang kuat un- tuk peduli terhadap lingkungan dan keanekragaman hayati,” ucapnya. Komitmen tersebut menu- rutnya sudah tertanam dan ter- tancap kuat dalam diri semua insan pertamina. Bahwa dalam aktivitas usaha yang dilakukan, ada yang terganggu bahkan tersingkir. Karena itu mereka akan menjaga agar habitat yang tersingkir tersebut dilestarikan, sehingga aktivitas usaha yang dilakukan bisa berjalan berir- ingan dengan lingkungan dan habitat sekitar. Industri berjalan, habitat tetap terjaga. Pertamina EP Asset 4 melakukan kerjasama konservasi Rusa Jawa dengan Perhutani Parengan, setelah melalui studi ilmiah yang dilakukan Fakultas Kehutanan UGM, dipilihlah Desa Malo, Bojonegoro sebagai kandang baru untuk 6 ekor Rusa Jawa (4 betina, 2 jantan) yang dipindahkan dari Maliran ini. E nam ekor Rusa Jawa tampak segar dan sehat berada di areal penang- karan seluas 0,4 hektar di wilayah Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Parengan, Bojo- negoro, Jawa Timur, pada pe- kan pertama Mei 2014 lalu. Padahal, hewan dengan nama latin Cervus timorensis ini, baru saja menempuh perjalanan 4 jam, dari Wana Wisata yang berada di wilayah KPH Maliran, Blitar, Jawa Timur. Kedatangan satwa yang terdiri dari 4 ekor betina dan 2 jantan tersebut, merupakan ba- gian dari program pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan oleh Pertamina EP asset 4, eld Cepu. Kolaborasi kerjasama Pertamina EP dan Perhutani KPH Parengan, di- tandai kesepakatan bersama kedua instansi tersebut pada 7 Oktober 2013, di Bojonegoro. Surat komitmen bersama itu, ditandatangani Administratur KPH Parengan, Daniel Budi Cahyono juga Field Manager Asset 4 Pertamina EP, Wresniwiro. Program penangkaran Rusa Jawa tersebut didahului kerjasama penelitian yang me- libatkan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dari hasil penelitian yang dilakukan UGM, hewan yang cocok untuk dilakukan penangkaran di wilayah asset 4 adalah Rusa Jawa. Hutan jati adalah habitat utama Rusa Jawa. Menurut Lelin Eprianto, VP HSSE Pertamina EP, Rusa Jawa dipilih, karena satwa ini masuk dalam kategori satwa yang terancam punah. Hal ter- sebut berdasarkan UU nomor 5 tahun 1990, tentang konser- vasi sumber daya alam hayati MENUNGGU ANGIN MENGHEMBUS CAHAYA OPERATIONAL EXCELLENCE UNTUK PENDOPO BERSAHABAT DENGAN ALAM 2 6 14 16 Halaman EDISI NO. 05 TAHUN II monthly Pertamina EP Giatkan Eksplorasi P T Pertamina EP semakin giat melakukan eksplorasi dan pengembangan. Hal ini dilakukan dengan tujuan menambah ca- dangan dan produksi migas yang dbutuh- kan negara. Presiden Direktur Pertamina EP Adriansyah kepada wartawan saat workshop media bebe- rapa waktu lalu, menegaskan bahwa pada 2014, Pertamina EP menyiapkan sebanyak12 sumur eks- plorasi yang tersebar di beberapa wilayah, 120 rencana pengeboran sumur eksploitasi, 77 sumur Work over (kerja ulang pindah lapisan), serta ren- cana percepatan pengembangan sumur eksplorasi yang sudah siap untuk dapat segera diproduksikan seperti misalnya sumurJati Asri. Menurut Adriansyah, pengeboran Jati Asri (JAS)-1 di sebelah barat Lapangan Melandong Jawa Barat yang telah ditajak pada 5 Agustus 2013 memiliki sumber daya migas sebesar 67 MMBOE (RR) . Berdasarkan hasil tes pada DST#3 Formasi Talang Akar selama tahun 2013, sumur ini bisa me- nambah produksi sekitar 3.110 BOPD. Sumur JAS- 1 ini di-POP (Put on Production) pada Juni 2014. Untuk upaya optimalisasi sumur pengembang- an, Adriansyah yang ditemui usai presentasi men- jelaskan bahwa Sumur Louise – Nonny di Field Sangasanga menambah produksi 1.200 BOPD de- ngan jepitan 24/64 dari prospek zona dengan keda- laman di bawah 900 meter. Sebelumnya Pertamina EP melakukan berbagai studi dan evaluasi guna merevitalisasi lapangan yang merupakan salah satu lapangan tua PT Pertamina di Kalimantan Timur tersebut. ”Sumur Louise-Nonny di Field Sangasanga ter- sebut salah satu bukti bahwa di tengah asset kami yang sudah matang, kami masih bisa mengoptimal- kan produksi,” sambungnya. Selain itu, bukti lainnya adalah di Bunyu yang nota bene juga sudah matang bisa memproduksikan sumur B-163 dengan produksi awal 626 BOPD dan 1575 BOPD dari dua lapisan, lalu sumur BN-41 de- ngan produksi awal 1433 BOPD dan 401 BOPD dari dua lapisan. ”Untuk langkah selanjutnya kami akan melakukan pengeboran delapan sumur di 2014 serta rencana pengembangan lapangan Bunyu melalui pe- ngeboran 55 sumur development,” paparnya. Menurut dia, untuk mencapai target yang telah ditetapkan, Pertamina EP menerapkan 4 strategi yang tertuang dalam Pertamina Hulu Way yang terdiri dari membangun portfolio asset secara ho- listik, implementasi “Pertamina Production Way”, implementasi “Pertamina Drilling Way” dan akse- lerasi temuan baru dan penyelesaian proyek-proyek berjalan. ”Target Pertamina EP tahun ini cukup tinggi 128.000 BOPD untuk minyak dan 1,071 MMSCFD untuk gas, sementara decline rate yang kami hadapi juga tinggi sekitar 29 persen. Namun demikian kami optimis bila menerapkan empat strategi Pertamina Hulu Way yang sudah disusun, target tersebut da- pat kami raih,” ungkap Adriansyah. Jejak: Asset 2: Lintas: Komitmen lingkungan dan keanekaragaman hayati terus dilakukan oleh Pertamina EP. Bukan sekadar untuk memenuhi persyaratan dan ketentuan dalam penilaian proper. Proper hanya bonus, komitmen terhadap lingkungan tetap yang utama. (FOTO TATAN AGUS RST)

Upload: ngonhi

Post on 28-Dec-2016

250 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Energia 5 Tahun II .pdf

Industri Berjalan Habitat Terjagadan ekosistemnya, PP nomor 7 tahun 1999 tentang peng-awetan jenis tumbuhan dan satwa, SK Menteri Pertanian nomor 362 Kpts tahun 1990 juga International Union for Conservation of Nature (IUCN), red list categories criteria.

Pada masa lalu, Rusa Ja-wa banyak ditemui di hutan jati Jawa Timur. Namun kini, su-dah tidak mudah lagi menemui Rusa Jawa di hutan jati, sta-tusnya pun menjadi salah satu satwa yang terancam punah. Karena itu sebelum memutus-kan memindahkan 6 ekor Rusa Jawa tersebut, pakar dari UGM terlebih dahulu meneliti kela-yakan habitat baru bagi pen-angkaran Rusa Jawa terse-but, termasuk juga kesiapan tanaman yang menjadi sum-ber pakan rusa, air juga perlin-dungan dan keamanan satwa.

Menurut Lelin Eprianto, keanekagaraman hayati, ada-lah salah satu dari 9 poin dari aspek penilaian dalam prog-ram proper yang diselengga-rakan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH). Sejauh ini, dari 26 lapangan milik Pertamina yang ikut dalam program proper, se-muanya sudah sesuai dengan

ketentuan, ditandai dengan proper biru yang didapatkan.

Beberapa lainnya sudah lebih baik dengan memperoleh proper hijau. Bahkan beberapa lapangan milik Pertamina EP, diusulkan untuk mendapatkan emas. Artinya apa yang dilaku-kan Pertamina sudah lebih dari ketentuan, beyond compli-ance. Bahkan menurutnya, jika ada penghargaan yang me-lebihi emas, Pertamina EP pun akan mengejar kepada target yang tertinggi tersebut.

“Tapi ini (proper) hanya bo-nus saja. Karena intinya, kita punya komitmen yang kuat un-tuk peduli terhadap lingkungan dan keanekragaman hayati,” ucapnya.

Komitmen tersebut menu-rutnya sudah tertanam dan ter-tancap kuat dalam diri semua insan pertamina. Bahwa dalam aktivitas usaha yang dilakukan, ada yang terganggu bahkan tersingkir. Karena itu mereka akan menjaga agar habitat yang tersingkir tersebut dilestarikan, sehingga aktivitas usaha yang dilakukan bisa berjalan berir-ingan dengan lingkungan dan habitat sekitar. Industri berjalan, habitat tetap terjaga.

Pertamina EP Asset 4 melakukan kerjasama konservasi Rusa Jawa dengan Perhutani Parengan, setelah melalui studi ilmiah yang dilakukan Fakultas Kehutanan UGM, dipilihlah Desa Malo, Bojonegoro sebagai kandang baru untuk 6 ekor Rusa Jawa (4 betina, 2 jantan) yang dipindahkan dari Maliran ini.

Enam ekor Rusa Jawa tampak segar dan sehat berada di areal penang-karan seluas 0,4 hektar

di wilayah Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Parengan, Bojo-negoro, Jawa Timur, pada pe-kan pertama Mei 2014 lalu. Padahal, hewan dengan nama latin Cervus timorensis ini, baru saja menempuh perjalanan 4 jam, dari Wana Wisata yang berada di wilayah KPH Maliran, Blitar, Jawa Timur.

Kedatangan satwa yang terdiri dari 4 ekor betina dan 2 jantan tersebut, merupakan ba-gian dari program pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan oleh Pertamina EP asset 4, fi eld Cepu. Kolaborasi kerjasama Pertamina EP dan Perhutani KPH Parengan, di-tandai kesepakatan bersama kedua instansi tersebut pada 7 Oktober 2013, di Bojonegoro.

Surat komitmen bersama itu, ditanda tangani Administratur KPH Parengan, Daniel Budi Cahyono juga Field Manager Asset 4 Pertamina EP, Wresniwiro.

Program penangkaran Rusa Jawa tersebut didahului kerjasama penelitian yang me-libatkan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dari hasil penelitian yang dilakukan UGM, hewan yang cocok untuk dilakukan pe nangkaran di wilayah asset 4 adalah Rusa Jawa. Hutan jati adalah habitat utama Rusa Jawa.

Menurut Lelin Eprianto, VP HSSE Pertamina EP, Rusa Jawa dipilih, karena satwa ini masuk dalam kategori satwa yang terancam punah. Hal ter-sebut berdasarkan UU nomor 5 tahun 1990, tentang konser-vasi sumber daya alam hayati

MENUNGGU ANGIN MENGHEMBUS CAHAYA

OPERATIONAL EXCELLENCE UNTUK PENDOPO

BERSAHABAT DENGAN ALAM2 6 14

16 Halaman

EDISI NO. 05 TAHUN II

monthly

Pertamina EP Giatkan Eksplorasi

PT Pertamina EP semakin giat melakukan eksplorasi dan pengembangan. Hal ini dilakukan dengan tujuan menambah ca-dangan dan produksi migas yang dbutuh-

kan negara.Presiden Direktur Pertamina EP Adriansyah

kepada wartawan saat workshop media bebe-rapa waktu lalu, menegaskan bahwa pada 2014, Pertamina EP menyiapkan sebanyak12 sumur eks-plorasi yang tersebar di beberapa wilayah, 120 rencana pengeboran sumur eksploitasi, 77 sumur Work over (kerja ulang pindah lapisan), serta ren-cana percepatan pengembangan sumur eksplorasi yang sudah siap untuk dapat segera diproduksikan seperti misalnya sumurJati Asri.

Menurut Adriansyah, pengeboran Jati Asri (JAS)-1 di sebelah barat Lapangan Melandong Jawa Barat yang telah ditajak pada 5 Agustus 2013 memiliki sumber daya migas sebesar 67 MMBOE (RR) . Berdasarkan hasil tes pada DST#3 Formasi Talang Akar selama tahun 2013, sumur ini bisa me-nambah produksi sekitar 3.110 BOPD. Sumur JAS-1 ini di-POP (Put on Production) pada Juni 2014.

Untuk upaya optimalisasi sumur pengembang-an, Adriansyah yang ditemui usai presentasi men-jelaskan bahwa Sumur Louise – Nonny di Field Sanga sanga menambah produksi 1.200 BOPD de-ngan jepitan 24/64 dari prospek zona dengan keda-laman di bawah 900 meter. Sebelumnya Pertamina EP melakukan berbagai studi dan evaluasi guna merevitalisasi lapangan yang merupakan salah satu lapangan tua PT Pertamina di Kalimantan Timur tersebut.

”Sumur Louise-Nonny di Field Sangasanga ter-sebut salah satu bukti bahwa di tengah asset kami yang sudah matang, kami masih bisa mengoptimal-kan produksi,” sambungnya.

Selain itu, bukti lainnya adalah di Bunyu yang nota bene juga sudah matang bisa memproduksikan sumur B-163 dengan produksi awal 626 BOPD dan 1575 BOPD dari dua lapisan, lalu sumur BN-41 de-ngan produksi awal 1433 BOPD dan 401 BOPD dari dua lapisan. ”Untuk langkah selanjutnya kami akan melakukan pengeboran delapan sumur di 2014 serta rencana pengembangan lapangan Bunyu melalui pe-ngeboran 55 sumur development,” paparnya.

Menurut dia, untuk mencapai target yang telah di tetapkan, Pertamina EP menerapkan 4 strategi yang tertuang dalam Pertamina Hulu Way yang ter diri dari membangun portfolio asset secara ho-listik, implementasi “Pertamina Production Way”, implementasi “Pertamina Drilling Way” dan akse-lerasi temuan baru dan penyelesaian proyek-proyek berjalan.

”Target Pertamina EP tahun ini cukup tinggi 128.000 BOPD untuk minyak dan 1,071 MMSCFD untuk gas, sementara decline rate yang kami hadapi juga tinggi sekitar 29 persen. Namun demikian kami optimis bila menerapkan empat strategi Pertamina Hulu Way yang sudah disusun, target tersebut da-pat kami raih,” ungkap Adriansyah.

Jejak: Asset 2: Lintas:

Komitmen lingkungan dan keanekaragaman hayati terus dilakukan oleh Pertamina EP. Bukan sekadar untuk memenuhi persyaratan dan ketentuan dalam penilaian proper. Proper hanya bonus, komitmen terhadap lingkungan tetap yang utama.

(FO

TO

TA

TAN

AG

US

RS

T)

Page 2: Energia 5 Tahun II .pdf

2 Edisi Nomor 5TAHUN I I

Pemanfaatan energi angin sebagai pem-bangkit listrik mulai berkembang sejak ta-

hun 1970. Namun jauh se-belum itu, angin juga sudah banyak dimanfaatkan. Sejak ta-hun 5000 SM, angin dimanfaat-kan untuk menggerakan ba-ling-ba ling perahu di kawasan sungai Nil. Pada 200 SM, Cina telah memanfaatkan energi angin untuk memompa air. Ada pula yang menggunakan untuk menggiling biji-bijian, pengo-lahan makanan sampai kemu-dian berkembang dimanfaat-kan untuk pembangkit listrik.

Ketika terjadi krisis mi-nyak pada 1970, pemanfaatan berbagai sumber energi alter-natif pengganti minyak bumi pun terus dilakukan. Salah sa-tunya energi angin. Kesadaran penggunaan sumber energi yang bersih makin meningkat pada dekade 80-an, ketika muncul kesadaran bersama masyarakat dunia akan ba-haya dari gas rumah kaca dan perubahan iklim.

Sumber-sumber energi yang menjadi pemicu gas rumah kaca semakin diku-rangi. Setelah itu, sumber-sumber energi yang dianggap bersih dan ramah lingkungan mulai marak dipergunakan dalam skala yang lebih besar. Termasuk energi angin.

Sejak tahun 2000, per-tumbuhan kapasitas energi angin terinstal setiap tahun mencapai 30 persen. Di 2008, terdapat penambahan kapa-sitas terinstal sebesar 27 GW

di lebih dari 50 negara dunia. Penambahan ini menjadikan kapasitas terinstal baik on-shore maupun offshore men-jadi 127 GW di seluruh dunia.

Pada tahun 2008, se-perti dilansir dari International Energy Agency (IEA 2009), energi angin telah menyum-bang 20 persen tenaga listrik di Denmark, lebih dari 11 per-sen di Spanyol dan Portugal, 9 persen di Irlandia dan hampir 7 persen di Jerman, sedangkan untuk Amerika Serikat menca-pai 2 persen.

Untuk kawasan Asia, Cina merupakan negara dengan kapasitas instal terbesar pada 2010 mencapai 42 GW. Diikuti India sebesar 13 GW. Jepang sebesar 1,9 GW, Taiwan 358 MW dan Korea Selatan 236 MW. Di Asia Tenggara, Filipina sudah memiliki kapasitas ter-pasang 25 MW.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Data yang dilan-sir Kementrian ESDM, potensi energi angin di Indonesia men-capai 9.29 GW. Dengan kapa-sitas terpasang baru 0.0006 GW. Tidak hanya energi angin, mayoritas energi terbarukan belum dimanfaatkan secara optimal.

Untuk mendukung pe-ngembangan energi terba-rukan, pemerintah telah me-nerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 5 tahun 2006 tentang kebijakan Energi Na-sional Dalam aturan terse-but termaktub bahwa bauran energi primer untuk energi baru dan terbarukan sebesar 17 per-

Beberapa perusahaan minyak dan gas dunia juga sudah mulai melirik dan ma-suk ke energi angin. British Petroleum (BP) sudah memiliki kapasitas terinstal

sebesar 1300 MW di Amerika dan akan mening-katkan hingga 4000 MW.

Statoil juga sudah memiliki beberapa ladang atau konsesi untuk pengembangan wind farm di Norwegia. Exxon Mobile juga tidak ke-tinggalan dan mulai melirik bisnis energi angin ini. dan telah menyiapkan visi pengembangan energi terbarukan termasuk angin sampai de-ngan tahun 2030.

Perusahaan minyak dan gas kebangaan Indonesia, Pertamina juga sudah menyiapkan berb agai studi dan perencanaan untuk masuk ke berbagai sumber energi non minyak dan gas bumi, termasuk energi angin.

Pertamina telah memiliki Nota Kese-pahaman dengan Balitbang ESDM, ditanda-tangani Direktur Hulu Pertamina dan Kepala Badan Litbang ESDM pada 17September 2010 untuk melakukan kajian potensi, teknis, komersial dan legal dalam pengembangan EBT. Sebagai implementasi dari Nota Kesepahaman tersebut, dilakukan Studi Kelayakan Potensi dan Komersialisasi Energi Angin di Indonesia. Studi ini akan dilakukan di 3 tempat yang didu-ga memiliki potensi yang bagus untuk pengem-bangan Energi Angin.

Selain bekerjasama dengan Balitbang ESDM Pertamina juga menjalin kerjasama Program Studi Prodi Meteorologi ITB. Hasil dari studi ini nantinya akan menjadi pertimbangan pengem-bangan lebih lanjut energi angin khususnya se-bagai diversifi kasi Pertamina dalam bisnis energi. Selain dengan kedua institusi tersebut Pertamina juga sedang menjajaki kerjasama dengan industri yang sudah mapan di dunia baik untuk user mau pun provider wind power.

Jika mengacu pada data yang dikeluarkan UNDP, biaya untuk energi angin di negara-ne-gara berkembang pada tahun 2004 sebesar 8 c/kWh, biaya ini lebih murah apabila dibandingkan dengan geothermal maupun PLTA yang berada pada kisaran 10 c/kWh. Apalagi jika dibanding-kan dengan listrik dari solar thermal yang men-capai kisaran 34 c/kWh. Tak mengherankan jika perusahaan-perusahan migas mulai mengem-bangkan lebih serius.

Mulai Dilirik Perusahaan World Class

Menunggu Angin Menghembus Cahaya

JEJAK

WIN

D_

FAR

MS

-TH

E L

INC

OL

NIT

E.C

O.U

K

sen pada 2025.Dalam kebijakan Perpres,

penggunaan 17 persen energi terbarukan terdiri dari 5 per-sen biofuel, panas bumi 5 per-sen biomassa, nuklir, air, surya dan angin 5 persen serta batu bara yang dicairkan 2 persen. Sementara mayoritas sumber energi berasal dari batu bara 33 persen, gas bumi 30 persen dan minyak bumi 20 persen.

Untuk menyokong Per-pres tersebut, kementrian teknis, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) juga telah menge-luarkan visi EBT 25/25, dima-na pada 2025, pemanfaatan energi terbarukan akan memi-liki porsi 25 persen.

Sejak akhir 2006, berba-gai penelitian terkait potensi angin di Indonesia sebagai sumber energi terus dilakukan. Hasilnya cukup menggem-birakan untuk pemanfaatan angin sebagai sumber energi.

Penelitian dan pemeta-an yang dilakukan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), pada 120 lokasi menunjukan bebera-pa wilayah di Indonesia memi-liki kecepatan angin di atas 5 m/detik. Daerah tersebut mis-alkan Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Pantai Selatan Jawa.

Pemetaan yang dilaku-kan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga menunjukan bahwa dari 160 titik yang memiliki potensi, terdapat sekitar 35-40 titik yang

Potensi angin sebagai sumber energi di Indonesia cukup besar. Pemanfaatan belum optimal. Masih sebatas proyek uji coba.

memiliki potensi kecepatan re-rata 5 meter per detik.

Pemanfaatan energi angin di Indonesia terbilang lambat. Sampai saat ini, dari kapasitas terpasang tersebut baru seba-tas uji coba penelitian dan pe-ngembangan dan belum masuk ke skala komersial. Padahal, ditargetkan pada 2025 atau 2030, kapasitas energi angin terpasang di Indonesia ditar-getkan sekitar 174 GW atau se-tara 0,01 persen dari total baur-an energi nasional.

Sejak 2007 misalnya, su-dah mulai dilakukan pema-sang an kincir angin dengan kapasitas 80 kilowatt. Be be-rapa lokasi yang sudah ter-pasang misalnya di Sulawesi Utara, Nusa Penida, Bangka, Ban taeng dan Pantai Selatan Jawa dan NTT. Namun kese-muanya masih dalam skala ujicoba.

Kendala yang dihadapi, selain soal teknologi turbin yang masih terbilang tinggi ke-mudian juga masih belum ada-nya dukungan pendanaan baik dari dalam maupun luar negeri. Secara teknis, karakteristik angin yang tidak konsisten dan fl uktuatif juga menjadi kendala.

Sebab keberadaan dan kelangsungan suatu PLT Angin ditentukan oleh pemilihan lo-kasi (sitting) yang tepat ber-dasarkan data angin yang akurat dan berlaku sepanjang waktu guna (service life) mesin turbin angin.

Karena itu, studi potensi angin sepanjang tahun pada lo-kasi yang memiliki potensi mut-lak diperlukan, sebelum me-mutuskan untuk membangun pembangkit listrik tenaga angin.

Selain soal kendala di atas, belum ada beleid yang secara khusus mengatur soal energi angin di Indonesia. Kendala ini juga yang dihadapi oleh beberapa sumber energi baru dan terbarukan lainnya, seperti energi gelombang, juga surya.

8 c/kWh10 c/kWh

34 c/kWh

GEOT

HERM

AL/P

LTA

ENER

GI AN

GIN

SOLA

R THE

RMAL

Biaya untuk energi angin di negara-negara berkembang menurut data UNDP tahun 2004

Page 3: Energia 5 Tahun II .pdf

3Edisi Nomor 5 TAHUN I I

PEMIMPIN REDAKSI: Aji Prayudi (VP Legal Relations) / REDAKTUR PELAKSANA: Pandji Galih Anoraga / REDAKSI: Hidayat Tantan, Tatan Agus RST, Humas Asset 1, Humas Asset 2, Humas Asset 3, Humas Asset 4, Humas Asset 5, Humas Pangkalan Susu, Humas Rantau, Humas Lirik, Humas Jambi, Humas Adera, Humas Ramba, Humas Pendopo, Humas Prabumulih, Humas Limau, Humas Tambun, Humas Jatibarang, Humas Subang, Humas Cepu, Humas Tarakan, Humas Sangatta, Humas Sangasanga, Humas Tanjung, Humas Bunyu, Humas Sorong.ALAMAT REDAKSI: Menara Standart Chartered Lantai 21 – 29, Jl Prof. Dr. Satrio 164 Jakarta Selatan.Email: [email protected]

Tumbuh Bersama Lingkungan

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang menjadikan lingkungan hi dup dan sosial menjadi bagian yang tidak terpisah-kan dari kegiatan operasional mereka.

Pertumbuhan perusahaan tidak bernilai apa-apa, jika lingkungan dan sosial sekitarnya terabaikan. Komitmen terhadap lingkungan dan sosial inilah yang dipegang teguh oleh Pertamina EP. Tidak ha-nya di jajaran manajemen, tetapi bagi seluruh insan Pertamina.

Komitmen ini ditunjukan Pertamina EP dalam se-tiap aktivitas usaha yang dilakukan maupun berba-gai program sosial kemasyarakatan yang dilakukan, baik program CSR maupun program-program lain-nya. Untuk melengkapi kegiatan operasional misalnya, dokumen pengelolaan lingkungan sesuai yang diper-syaratkan pasti akan dipenuhi terlebih dahulu sebe-lum memulai kegiatan operasional. Dalam menjalan-kan usaha, aspek kesehatan dan keselamatan kerja juga menjadi prioritas utama.

Dalam kegiatan operasional juga, Pertamina EP menyadari bahwa emisi karbon adalah dampak dari operasional yang dilakukan. Berbagai upaya pengu-rangan emisi karbon dilakukan. Mulai program pena-nam an 100 juta pohon yang dicanangkan induk per-usahaan kemudian dilaksanakan dengan penca nangan penanaman 1000 pohon utuk setiap sumur bor.

Program untuk mendukung kegiatan ramah ling-kungan lainnya misalnya, kampenya hemat energi, ke-mudian pemakaian refrigerant Non-CFC melalui refrig-erant Hidrokarbon Musicool, menjadi produk unggulan Pertamina yang mengedepankan aspek ramah ling-kungan dan tidak mengandung CFC. Pengurangan gas suar sampai tidak ada gas yang dibakar.

Ada pula penggunaan lampu surya untuk meng-hemat bahan bakar, pipanisasi pengiriman minyak un-tuk mengurangi pemakian truk tangki, lalu ada pula pemanfaatan CO2 dalam kegiatan operasional serta ada pula injeksi air terproduksi pada lapangan yang sudah memasuki fase lapangan tua.

Dari kegiatan CSR lingkungan, dikenal dengan nama green planet ada pula coastal clean up green and clean sampai green festival serta kegiatan sumur biopori. Semua dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Dari sisi koservasi keanekaragaman hayati, Pertamina EP juga sudah terbukti melakukan kon-servasi terhadap beberapa fl ora dan fauna endemik yang terbilang langka. Mulai dari Orang Utan, burung Maleo, Buaya hingga yang terbaru Rusa Jawa.

Komitmen ini, tidak hanya karena mengejar poin dan ketentuan yang termaktub dalam kriteria peng-hargaan proper, tetapi sudah menjadi komitmen ber-sama Pertamina dan seluruh anak usahanya. Sebagai perusahaan nasional, apa yang dilakukan Pertamina tidak hanya menunjukan kepedulian terhadap ma-syarakat sekitar wilayah operasi tetapi juga kepedu-lian terhadap Indonesia. Pertamina dan lingkungan adalah bagian yang tidak terpisahkan. Tumbuh dan berkembang bersama.

Pada edisi ENERGIA PEP kali ini, berbagai ke-giatan pelestarian keanekaragaman hayati yang di-lakukan unit-unit PEP menjadi sorotan, dengan fokus utama pada penangkaran Rusa Jawa yang dilakukan di Asset 4 Field Cepu.

Selamat membaca!

Surat PembacaPengelolaan Lapangan Tua

Kerjasama yang dilaku-kan oleh Pertamina EP asset 4 fi eld Cepu yang menggan-deng Koperasi Unit desa (KUD) Sumber pangan Lapangan Kawengan, Wonocolo, Ke-dewan, Bojonegoro, Jawa T imur, merupakan se-buah kabar yang cukup menggembirakan.

Apalagi, KUD Sumber Pangan memiliki 5 sumur yang bisa menghasilkan re-rata 300 barel minyak per hari. Pengelolaan sumur tua memang sudah diatur me-lalui ketentuan yang termak-tub dalam Peraturan menteri nomor 1 ESDM tahun 2008. Diharapkan, dari kerjasama ini, bsia meningkatkan produk-si sumur-sumur tua tersebut sekaligus juga meningkatkan pendapatan masyarakat.

Hanya saja, yang perlu

mendapatkan perhatian serius dari kerjasama ini adalah pada tradisi kerja kedua instansi yang bekerjasama. Satu sisi, sebagai perusahaan nasional yang ingin naik level menjadi perusahaan kelas dunia, as-pek-aspek keselamatan kerja dan perhatian terhadap ling-kungan, menjadi poin utama yang tidak kalah pentingnya dengan peningkatan produksi itu sendiri.

Sementara di sisi lain, KUD, mungkin saja terbia-sa dalam tradisi kerja yang mungkin kurang memper-hatikan aspek-aspek ke-selamatan dan kesehatan kerja. Sehingga kerjasama ini seolah-olah berhadapan 2 tradisi kerja yang berbe-da. Kenyataan ini yang harus menjadi perhatian penuh dari pihak Pertamina EP Asset 4.

Namun melihat sikap dari KUD Sumber pangan yang siap menerima masukan yang bermanfaat sehingga hal-hal

yang tidak diinginkan tidak ter-jadi juga menjadi sebuah sinyal yang baik. Pertamina EP da-lam posisi ini, memiliki tugas untuk bisa memberi contoh, memperlihatkan sebuah tradisi kerja yang baik dan benar.

Dalam lingkup yang le-bih luas, apa yang dilakukan oleh Pertamina ini membuk-tikan bagian dari tanggung-jawab perusahaan, terhadap kondisi soail kemasyarakatan. Karena ketika proses trans-formasi kerja yang baik dan benar dari Pertamina EP da-pat tersalurkan dengan baik, maka ini akan menjadi model dalam proses kerjasama dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumur-su-mur tua.

Dengan pendekatan ini, masyarakat atau koperasi yang memiliki sumur-sumur minyak tua, menyadari bah-wa kegiatan pengusahaan mi-nyak bumi, tidak semudah se-perti yang selama ini mereka

kira dan lakukan. Sekecil apa-pun kegiatan pengambilan mi-nyak pasti akan berdampak. Maka setiap dampak yang terjadi harus diminimalisir se-hingga tidak memberi efek yang lebih besar.

Ini adalah tanggung ja wab yang besar dan mulia yang di-lakukan oleh Pertamina EP. Lebih dari sekadar mengejar peningkatan produksi minyak. Semoga kerjasama seperti ini bisa memberi manfaat bagi ke-dua belah pihak.

Dan tidak salah juga jika Energesia PEP, bisa membe-rikan liputan mengenai kisah sukses bagaimana kerjasama yang terjalin antara Pertamina EP dan Koperasi atau per-orangan, sehingga kegiatan pengusahaan minyak yang di-lakukan lebih baik dan mem-beri manfaat yang lebih besar dari sebelumnya.

M. HamdaniCepu- Jawa Tengah

EDITORIAL

Page 4: Energia 5 Tahun II .pdf

4 Edisi Nomor 5TAHUN I I

Gelarnya berderet DR. Ir. H. Haikal Hassan, MBA. Pria ini kini berada di jajaran ter-depan motivator Indonesia.

Sudah ratusan ribu orang yang meng-ikuti kelasnya. Tersebar tak hanya di seantero Indonesia, juga di Malaysia dan Singapura. Buku yang ditulisnya diburu berbagai kalangan. Setiap ber-ceramah, Haikal Hassan bisa mem-bangkitkan nilai-nilai spiritual di sa-nubari terdalam para peserta, dan menjadikannya sebagai daya ledak dalam bertindak

Pada 5 Mei lalu, sang motivator hadir di Ruang Fastron, Pertamina Learning Centre. Berbagi cerita dan pengalaman kepada 20 pekerja Asset 1 yang sedang mengikuti pe-latihan yang mengusung tema ‘Think Aggressive Do More’. Training resolu-tion yang berlangsung selama dela-pan hari itu, selain refreshing, juga membangun kembali motivasi para

pekerja dalam menjalani rutinitasnya dalam bekerja, dan menghadapi tan-tangan produksi yang targetnya kian tinggi.

Think Aggressive tidak lain suatu semangat untuk bekerja cerdas, ikh-las dan mampu berpikir ‘TOTB’/ Thinking Out Of The Box. Sedangkan Do More adalah semangat kerja tanpa lelah dengan meng-aktif-kan Move-On, Visi-On, Acti-On, Passi-On dan Collaborati-On. Tak hanya di Jakarta Resolution Day juga di ada-kan di Lapangan-lapangan di ling-kungan Asset 1 (lihat boks).

Manajer Legal & Relations Asset 1 PT Pertamina EP, Ahmad Zahruddin mengatakan ”pelatihan ini akan mem-buat semangat para pekerja kemba-li ke titik puncak, sehingga motiva-si dalam bekerja tumbuh maksimal. Dengan bekerja optimal, hasilnya pun bisa maksimal. Pelatihan ini un-tuk meningkat motivasi pekerja se-

Resolution Day

Pelatihan Resolution Day dengan tema “Think Aggressive Do More“ diadakan

Field Rantau di Mess Jeumpa Field Rantau, pada 24 Maret sampai 29 Maret 2014. Kegiatan yang diikuti selu-ruh pekerja Field Rantau dan Pangkalan hasil kerja sama Asset 1 Human Resources.Kegiatan ini dibagi atas tiga batch serta batch tambahan diperuntukkan untuk ibu-ibu dan keluarga Field Rantau dan Field Pangkalan Susu.

A s s e t 1 H u m a n Resources Manager Adlun Al Ahkaam mengakui bah-wa Think Aggressive Do More ini merupakan harapan Management PT Pertamina EP yang digagas untuk me-ningkatkan motivasi dan pola pikir yang lebih baik bagi se-genap pekerja Asset-1.

Motivator DR. I r. H. Haikal Hassan, MBA mene-gaskan perlunya rasa cinta kebangsaan, sebagai insan perminyakan yang bekerja di Pertamina. Pekerja di lingkungan Field Rantau diharapkan mampu meningkatkan motivasi, kemauan dan kemampuan melalui kegiatan yang positif dengan dilandasi niat yang baik, serta bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Filosofi “Hatimu adalah Nasibmu” adalah apabila hati kita sendiri mau meng-ubah dengan penuh keyakinan niscaya nasib kita juga akan berubah.

Rantau Field Manager Agus Amperianto mengungkapkan rasa terima kasih atas kontribusi peserta sehingga momen ini berlang-sung cukup baik dan sesuai jadwal.

Kegiatan yang digagas manajemen Asset-1 ini merupakan aplikasi konsep untuk membangun komunikasi dalam rangka konsolidasi perubahan pola pikir dan tindakan antara sesama pekerja PT Pertamina EP di Field Rantau.“Perubahan itu harus dilakukan dan diawali dari pada diri kita sendiri, karena jika kita ikhlas mengubah sikap, maka kita bukan hanya memandang hidup ini secara berbeda, tetapi hidup itu sendiri akan menjadi beda”, ujar Agus.

Hatimu Adalah Nasibmu

ASSET 1

Tajak Sumur Benggala 02. Field Pangkalan Susu memulai tajak sumur Benggala 02 Kamis (9/5). Kegiatan pengeboran akan ber-langsung selama 122 hari dengan melibatkan 150 pekerja bor dengan kedalaman 3.100 meter. Pengeboran sumur Benggala 02 diharapkan bisa meneruskan kesuksesan sumur Benggala 01 yang sudah menghasilkan gas sebesar 4,5 – 5 MMSCFD. Dengan keberhasilan tersebut, Pangkalan Susu yang sebelumnya nyaris dilupakan karena produksinya kecil mulai menggeliat.

Haikal Hassan saat memberikan pelatihan di Pertamina Learning Centre.

hingga produksi Asset 1 bisa menca-pai target.

Dari target 18.000 BOPD, saat ini Asset 1 PT Pertamina EP baru meng-hasilkan kurang lebih 17.000 BOPD dari lima lapangan masing-masing Rantau, Pangkalan Susu, Lirik, Jambi, dan Ramba.

Haikal Hassan pun meyakini bahwa target Pertamina EP saat ini dapat dilampaui, Menurutnya po-tensi cadangan migas di Indonesia masih sangatlah besar, namun Pertamina EP belum maksimal da-lam mengelolanya.

“Saya sangat yakin Pertamina EP dapat melampaui target Produksinya, khususnya Asset 1, sekarang hanya bagaimana kita dapat membangun motivasi pekerja dalam memenuhi target produksi ini,” ujarnya. Jika motivasi sudah terbangun, perkata-an dan pemikiran akan sejalan yang akan berpengaruh pada tindakan. “Tindakan itu jika dilakukan berulang-kali akan menjadi kebiasaan,” Haikal menegaskan.

Keyakinan untuk dapat meme-nuhi target produksi, menurut Haikal haruslah ditumbuhkan sedalam mung kin dalam sanubari setiap pega-wai di Asset 1. (Endang Supriatna)

Untuk mengejar target produksi Asset 1 tak hanya membenahi faktor-faktor teknis. Motivasi pekerja terus dijaga dan dibangkitkan dengan pelatihan Resolution Day. Membangkitkan Nilai Spriritual menjadi daya ledak dalam bertindak

DO

K.

FIE

LD

PA

NG

KA

LA

N S

US

U

Filosofi “Hatimu adalah

Nasibmu” adalah apabila hati kita

sendiri mau mengubah

dengan penuh

keyakinan niscaya

nasib kita juga akan berubah.

Page 5: Energia 5 Tahun II .pdf

55Edisi Nomor 5 TAHUN I I

PT Pertamina EP Asset 1 Field Lirik kembali menun-jukkan komitmen pada pemberda yaan masyara-

kat. Pada tengah Juni 2014 telah di-launching Kawasan CSR Pertamina Terpadu-Program Pemberdayaan Masyarakat Pertamina (PPMP). Kawasan Tersebut mecakup wisata alam, program perikanan untuk 17 desa se-Kecamatan Lirik (34 orang kelompok), olahraga dan perda-gangan. Di kawasan perdagangan, dinjual produk-produk binaan CSR Pertamina dan penjualan produk ma-syarakat umum lainnya.

Wisata alam dibangun untuk menekan laju penipisan lapisan ozon.Di lokasi ini ada ribuan pohon antara laintrembesi, bintaro,sungkai, pohon mahoni, dan lainnya. Selain itu juga ada buah langka khas Pekan baru dengan nama buah Derendan. Tidak hanya itu, Di 2015 akan dilakukan program untuk melestarikan satwa langka di daerah wisata alam ini.

Tempat wisata alam ini juga dija-dikan sebagai tempat edukasi men-cintai lingkungan untuk masyarakat mulai dari tingkat TK, SD, SMA dan masyarakat umum lainnya. Di wilayah sekitar wisata alam terdapat galeri

Komitmen Mengembangkan Pendidikan di Wilayah Operasi PANGKALAN SUSU – Menyadari kebutuhan dunia pendidikan yang sangat dekat dengan pemanfaatan teknologi, PT Pertamina EP Asset 1 Field Pangkalan Susu lewat kegiatan CSR membagi seperangkat komputer untuk beberapa sekolah. Sekolah yang menjadi sasaran kegiatan CSR ini tersebar di 4 desa mulai dari Desa Teluk Meku, Sekurai Selatan, Lubuk Kertang dan Pulau Sembilan, Selasa (13/5) di kantor Desa Teluk Meku.

Ada 20 komputer yang diserahkan secara simbolis oleh Perusahaan disaksikan Camat Babalan Faizal Rizal Matondang, Kepala UPTD P&P Kecamatan Babalan, para kepala desa kepada para kepala sekolah penerima bantuan dan tokoh masyarakat. PT Pertamina EP menyatakan komitmennya untuk mengembangkan dunia bidang pendidikan di wilayah operasinya.

Banyak program dalam bidang pendidikan lainnya yang di-tawarkan seperti pemberian beasiswa, Sekolah Adiwiyata, per-pustakaan Pertamina, namun bantuan komputer ini diharapkan dapat mendekatkan para siswa serta pengajar untuk lebih te-rampil dan aktif dalam menggali informasi melalui pemanfaatan teknologi.

Tajak Sumur EOR Rantau RANTAU - Field Rantau melakukan penajakan Sumur R-165TW di Lokasi R-165TW Desa Alur Cucur, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, sekitar 9 km arah timur Kota Kuala Simpang, dan kegiatan tersebut merupakan penajakan RK (Rencana Kerja) tahun 2014 (5/5).

Lokasi R-165TW ini ditajak dengan menggunakan Rig Skytop milik PDSI (Pertamina Drilling Service Indonesia) berkapasitas 450 HP hingga mencapai kedalaman akhir 834 mTVD (meter True Vertical Deep) dari lantai bor, dengan jangka waktu pelaksanaan se-lama 27 hari kerja operasi.

Tujuan dari pengeboran ini adalah sebagai sumur injek-tor (water fl ood) EOR Struktur Rantau khususnya pada lapisan Z.600, kemudian Sumur R-165TW ini nantinya menjadi sumur P – 444.

”Kegiatan pengeboran R-165TW ini merupakan salah satu upaya PERTAMINA EP untuk terus meningkatkan pro-duksi secara organik dengan sejumlah inovasi, sehingga du-kungan dari para pemangku kepentingan diperlukan seba-gai bentuk kerjasama simetris yang menguntungkan bangsa Indonesia ke depan,” pungkas Agus Amperianto mengakhiri sambutannya.

Ibu-ibu hami di Tanjung Kerang, Musi Banyuasin sumringah. Mereka tak perlu jauh-jauh kalau ingin memeriksakan kandungan-

nya. “Dengan adanya alat USG ini sa-ngat berguna bagi ibu-ibu hamil yang ingin memeriksakan kandungan-nya, tidak perlu bepergian jauh-jauh lagi,” ujar Ruslan, seorang pegawai yang bekerja di Puskesmas Tanjung Kerang.

Sebagai bentuk kepedulian PT Pertamina EP Asset 1 Field Ramba terhadap kesehatan masyarakat di sekitar wilayah operasi, telah dibe-rikan bantuan CSR peralatan ke-sehatan kepada beberapa Pustu, Poskesdes, serta Puskesmas Tanjung Kerang yang berada di Kecamatan Babat Supat. Serah terima bantuan ini secara langsung dilaksanakan di Puskesmas Tanjung Kerang (20/5). Acara dihadiri oleh Bustanul Fikri se-

laku Ramba Field Manager dan pe-kerja Field Ramba lainnya.

Turut hadir memenuhi un-dangan acara, perwakilan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin, Sekretaris Camat Babat Supat, Kepala Puskesmas beserta pegawai Puskesmas Tanjung Kerang, dan Kepala Desa Tanjung Kerang.

Dalam sambutannya, Bustanul Fikri berharap agar program CSR ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Sesuai dengan komitmen perusahaan untuk tumbuh bersama masyarakat sekitar, khususnya mengajak masya-rakat untuk sehat bersama.

Acara serah terima 27 jenis ban-tuan peralatan kesehatan tersebut di-berikan secara simbolis oleh Bustanul Fikri kepada Kepala Puskesmas Tanjung Kerang Dr. Auli Ramdhani,

perwakilan Pustu dan Poskesdes. Selain penyerahan secara simbolis juga dilakukan sesi pengguntingan pita sebagai bentuk peresmian serah terima bantuan peralatan kesehatan di depan ruangan Poliklinik Gigi dan KIA (Kesehatan Ibu & Anak) yang di-dalamnya sudah tersedia satu buah kursi gigi lengkap dengan bor dan scaler serta alat USG 2 dimensi, pem-berian dari Pertamina EP Field Ramba sebagai realisasi program CSR.

“Saya sangat berterima kasih kepada Pertamina EP Field Ramba atas proram CSR yang turut mewu-judkan visi “Permata Muba 2017”. Harapan kedepannya untuk program CSR dapat berlanjut di bidang-bidang lainnya, baik di bidang pendidikan, lingkungan, maupun ekonomi ma-syarakat,” terang Rosihan, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin.

Melirik Kawasan CSR Terpadu Lirik

Alkes Untuk Permata Muba

ASSET 1

Masyarakat bisa menikmati wisata alam di Kawasan Terpadu Program Pemberdayaan Masyarakat Pertamina, Field Lirik. Kawasan ini juga dilengkapi tempat pelatihan perikanan, olahraga, dan perdagangan.

CSR Pertamina Lirik yang menampil-kan proses operasi perusahaan dan hasil-hasil produk CSR Pertamina. Selain itu terdapat kolam ikan yang dibuat dalam bentuk keramba untuk masyarakat di 17 desa se-Kecamatan Lirik.

Lokasi kawasan CSR Pertamina Terpadu-PPMP ini sangat strategis di-mana terletak di pinggir jalan Lintas Timur Sumatera, sehingga masyara-kat dari mana pun baik di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi yang akan melewati kawasan CSR Pertamina tersebut dapat mampir un-tuk menikmatinya.

KILAS

Tajak Sumur MangunjayaRAMBA- Pertamina EP Asset 1 Field Ramba gelar syukuran tajak sumur Mangunjaya AA-10 di desa Beruge Kecamatan Babat Toman (21/05). Acara tersebut dihadiri unsur pemerin-tah, tokoh masyarakat dan masyarakat di desa Beruge. “Field Ramba menargetkan pada tahun 2014 ini dapat mencapai 7.119 BOPD dan tajak sumur ini adalah salah satu upaya da-lam mempercepat pencapaian itu” ungkap Safril Syarif selaku Asman WO/WS.

Penajakan yang rencananya berlangsung selama 16 hari terse-but ,menggunakan Rig PDSI Nt-45 berkekuatan 550 HP. “Untuk ke-giatan rencananya 10 hari untuk pengeboran dan sisanya untuk tes produksi, dengan target yang diharapkan mencapai 60-70 Bopd,” ujar Yoyok Sukaryo selaku Company Man usai kegiatan syukuran dan penyerahan santunan bagi siswa kurang mampu di lokasi MJ AA-10.

Sementara itu, Manajer Field Ramba Bustanul Fikri melalui Asman Legal & Relation Yuniawan H menjelaskan bahwa direnca-nakan akan ada tiga pengeboran dalam tahun 2014 ini. “Untuk ta-hun ini, setelah sumur MJ AA10 akan berlanjut ke sumur MJ AA-3 dan sumur BN AA-16 di wilayah Bentayan. Kita harapkan dukungan dan doanya dari segenap masyarakat agar target pengeboran da-pat tercapai,” pungkasnya.

DO

K.

FIE

LD

LIR

IK

Page 6: Energia 5 Tahun II .pdf

6 Edisi Nomor 5TAHUN I I

Field Pendopo menuai sukses. Lewat SPG Musi Barat, salah satu lapangan di Pertamina EP Asset 2 itu meraih pering-

kat pertama Operational Excellence untuk tingkat Pertamina EP. Untuk mencapai predikat tersebut, Field Pendopo telah melakukan Self Assesment terhadap lokasi SP/SPG/SKG di Area Pendopo pada September 2013 lalu, kemudian

hasilnya dilaporkan ke Pertamina EP Pusat.

Selanjutnya Pertamina EP Pusat mengirimkan tim penilai yang didam-pingi Koordinator Agent Of Change, Sigid Setiawan dan Leader Project, Wangsit KS pada saat proses peni-laian. Saat penilaian,try out SPG Musi Barat memperoleh nilai 3,47, kemu-dian awal 2014 kembali dilakukan Assesment oleh tim penilai pusat,

sesuai SK Direktur SPG Musi Barat memperoleh nilai 3,81.

Leader project SPG Musi Barat Wangsit SK menjelaskan pembenahan dan perbaikan yang dilakukan kurang lebih satu tahun terakhir ini merupa-kan pembenahan dari segi fisik, do-kumentasi, administrasi, prosedural operasi.“Dan yang terpenting adalah membangun karakter kerja sesuai fun-damental keselamatan kerja,” katanya.

Operational Excellence Untuk Pendopo

ASSET 2

Meski demikian, Wangsit tetap ber-harap SPG Musi Barat dapat mencapai target skala 4,00 dan mempertahankan serta meningkatkan bukan hanya pres-tasi tetapi budaya selamat sesuai aspek HSSE agar tidak terjadi lagi accident.

Sebagai pihak yang ikut berperan dalam keberhasilan ini, Koordinator Agent Of Change, Sigid Setiawan juga berharap semua antar lini baik vertikal maupun horizontal bekerja sama dan memiliki visi yang sama se-hingga dapat menghasilkan apa yang diinginkan, hasil yang didapat seka-rang bukan merupakan akhir dari tu-juan namun masih bisa ditingkatkan lagi ke depannya.

Operational Excellence adalah suatu manajemen sistem terpadu un-tuk meningkatkan efi siensi dan efek-tifi tas suatu kegiatan.Tiap Field men-calonkan minimal satu lokasi untuk dinilai dan diperlombakan antar Field.Penilaian yang dilakukan bukan hanya satu hari pada saat penilaian namun dilihat berdasarkan konsistensi selama 3-4 bulan terakhir.Verifi kasi Operational Excellence mencakup 7 fundamental keselamatan operasi terpadu dimulai dari Kontrol Masuk, SIKA, APD, JSA, LOTO, MSDS, dan housekeeping. Nilai maksimal penilaian ini 5,00 dapat diperoleh apabilalokasi SP/SPG/SKG dapat memenuhi 7 fundamental kese-lamatan kerja secara baik dan dapat konsisten selama 2 tahun.

Field Manager Pendopo, Ekariza mengungkapkan rasa bangga atas ke-suksesan dan keberhasilan yang dica-pai. “Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerjasama semua fungsi, saya berharap hal tersebut agar dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan yang kemudian akan diikuti oleh SP/SKG lainnya guna untuk Operational Excellence menuju World Class” jelas Ekariza.

Ekariza menempatkan safety se-bagai standard tertinggi operasi. “ Fatality harus tetap nol, tak ada arti-nya peningkatan produksi jika ha-

rus mengorbankan safety,” tukas Eka. Berdasarkan RKAP 2014, Field Pendopo ditargetkan memproduksi minyak minimal 2.005 Barrel Oil Per Day (BOPD). Namun Ekariza meletak-kan sasarannya diatas 2.100 BOPD. Sedangkan target produksi gas naik menjadi 252 mmscfd.

SPG Musi Barat merupakan salah satu penyumbang profi t terbe-sar Pertamina EP, apabila digabung dengan Musi Timur dan Betung men-capai 280 MMSCF. Setelah SPG Musi Barat, Ekariza berteka menularkan Operational Excellence, ke struktur lain yang menjadi teritori Field Pendopo, seperti Musi Timur, Betung dan Sopa.

Ia yakin operational excellence akan berimplikasi pada produksi yang excellent pula. Di bawah kepe-mimpinan Ekariza yang baru menja-bat FM sejak Oktober 2013, produksi Field Pendopo merambat naik. Pada Triwulan Pertama 2014, Pendopo ter-masuk Field yang kinerjanya moncer. Produksi rata-rata minyak triwulan I sekitar 2.046 BOPD atau sekitar 109 % dari target Maret sebesar 1.872 BOPD. Sementara lapangan lain yang juga mencatat produksi di atas target, yakni Lapangan Prabumulih (106%) yang juga masuk Pertamina EPAsset 2, Lapangan Cepu di Asset 4 ( 115%), Jatibarang X-Ray di Asset 3 (109%)

Kenaikan gas malah lebih be-sar lagi, sekitar 111%. Produksi gas pada triwulan I tercatat 283,9 mmscfd, di atas target 255 mmscfd. Di Pertamina EP, selain Pendopo yang juga memproduksi gas lumayan besar Prabumulih dan Subang. Tapi, produk-si keduanya sedikit meleset di bawah target, yakni Prabumulih (99%) dan Subang di Asset 3 (95%), Karena tak ada temuan-temuan sumur baru ha-sil eksplorasi, untuk menambah pro-duksi Field Pendopo mengoptimalkan sumur-sumur eksisiting dan meng-hidupkan kembali sumur-sumur yang tertidur.

Field Pendopo melakukan Self Assesment terhadap lokasi SP/SPG/SKG di Area Pendopo.

SPG Musi Barat, meraih peringkat pertama Operational Excellence untuk tingkat Pertamina EP. membangun karakter kerja sesuai fundamental keselamatan kerja. Peningkatan produksi tak boleh mengorbankan safety.

Pendopo Field Manager, Ekariza menyampaikan materi kegiatan hulu migas.

Untuk menambah produk-si, Field Pendopo akan membangunkan sumur-sumur tua yang selama ini

mati suri. Salah satunya, yang men-jadi prioritas adalah membuka sumur-sumur di Strukltur Jirak. Selama ini, yang jadi backbone produksi Field Pendopo adalah struktur Musi Barat.

Field Manager Pendopo pun mulai bergelirya mensosialisasi-kan rencana tersebut kepada ber-bagai elemen masyarakat, khusus-nya di kawasan Jirak seperti Kamis (24/4) lalu dengan melakukan aktivi-tas “Pertamina Mengajar” di Gedung Serbaguna Desa Jirak.

Dalam kegiatan itu, Field Pen-

do po memberikan pemahaman ke-pada siswa-siswi dari SMA 2 Sungai Keruh Jirak dan SMA Muhammadiah Jirak terkait kegiatan di bidang hulu yang dilakukan oleh Pertamina EP. Turut hadir para perangkat Desa, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat yang berdomisili di

Kecamatan Sungai Keruh.Ekariza menyampaikan ten-

tang kegiatan pengeboran yang di-lakukan di struktur Jirak yang meli-puti beberapa desa di Kecamatan Sungai Keruh, antara Desa Rejosari, Jerambah Gantung dan Jirak.Struktur ini memiliki potensi sumber daya minyak dan gas besar sehingga diharapkan dapat menambah penda-patan anggaran daerah. Disampaikan juga ada wacana bahwa pendapatan anggaran daerah tidak hanya akan sampai pada tingkat kabupaten te-tapi juga tingkat desa. “Oleh karena itu kami meminta agar masyarakat desa dapat bekerja sama dalam ke-giatan yang dilakukan perusahaan karena mereka juga akan bisa menik-mati hasilnya,” harap Ekariza.

Sementara itu, Kepala UPTD Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Sungai Keruh, Ermawan memberikan apreasiasi pada Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field atas pemberian dukungan di bidang pendidikan. Harapannya agar Pertamina EP Pendopo Field lebih sering memberi bantuan baik yang bersifat fi sik atau non fi sik.

Hadir pula Camat Sungai Keruh, Alam Sabit,Kapolsek Sungai Keruh,

Burnani, Danramil Sungai Keruh, Kapten Heru, Kepala UPTD Sungai Keruh, Ermawan, Kepala Desa Jirak, Deni Hendra, Kepala Desa Jerambah Gantung, Suherman dan Kepala Desa Rejosari, Sugitobeserta per-angkat desa, Kepala Sekolah SMA 2 Jirak dan SMA Muhammadyah Jirak.

Dia akhir kegiatan Ekariza memberikan miniatur pesawat ter-bang kepada Kepala Sekolah SMA 2 Jirak dan SMA Muhammadyah serta Kepala Desa Jirak, Kepala Desa Jerambah Gantung dan Kepala Desa Rejosari. Miniatur pe-sawat punya fi losofi bahwa pesawat terbang setinggi-tingginya ke langit sama seperti kita yang akan terbang setinggi-tingginya dalam mencapai tujuan dan harapan kita. Dalam ke-sempatan itu juga diberikan ban-tuan peralatan olahraga kepada SMA 2 Sungai Keruh Jirak dan SMA Muhammadyah Jirak.

Kegiatan ‘Pertamina Mengajar” diharapkan dapat memberi penger-tian serta mengajak masyarakat be-kerja sama dalam kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan, terma-suk rencana Field Pendopo i untuk membuka kembali sumur-sumur di Struktur Jirak.

Membangunkan Jirak dari Mati Suri

DO

K.

FIE

LD

PE

ND

OP

OD

OK

. F

IEL

D P

EN

DO

PO

Page 7: Energia 5 Tahun II .pdf

77Edisi Nomor 5 TAHUN I I

PENGABUAN – Bupati PALI, Heri Amalindo sumringah saat melihat para petani menarik jaring untuk me-manen ikan lele mereka awal Juni lali “ Kalau semua pembudidaya ikan di PALI menghasilkan produksi seperti ini, bukan tidak mungkin PALI bisa menjadi sentra perikanan di Provinsi Sumatera Selatan,” ujarnya .

Hari itu, kelompok binaan CSR Field Adera Kelompok Budidaya Ikan (KBI) Tanjung Agung Desa Prambatan binaan Pertamina EP Adera melaksa-nakan panen perdana Ikan Lele Dumbo dan Sangkuriang di lokasi budida-ya di Talang Jawa, Desa Prambatan,

Kecamatan Abab, Kabupaten PALI. Empat bulan sebelumnya, Bupati PALI dan Adera Field Manager melakukan peresmian KBI Tanjung Agung dengan tebar bibit simbolis, diikuti dengan masa monitoring dan pendampingan bekerjasama dengan Dinas Pertanian bidang Peternakan dan Perikanan se-jak masa persiapan hingga panen.

Bupati PALI Heri Amalindo menja di tamu khusus dalam acara ini, bersama Pjs Adera Field Manager Zaldrahman mewakili Field Manager Definitif Heri Aminanto, Legal and Re lation Assistant Manager Ery Ridwan dan belasan staf Pertamina EP Adera. Syukuran panen

perdana ini juga dihadiri oleh seluruh ja-jaran dinas Pertanian dan Kehutanan kabupaten PALI selaku partner kerjasa-ma Pertamina EP Adera, di antaranya kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Romli Hofiah, S.Sos, Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan Ida Martini SP, Pendamping Program KBI Tanjung Agung, Ali Sadikin SP, jajaran dinas dan staf pemerintah kabupaten PALI serta para kepala desa di Kabupaten PALI.

Lebih khusus lagi, kali ini ketua tim penggerak PKK kabupaten PALI, Sri Kustina Heri Amalindo mengajak serta rombongan lengkap srikandi Kabupaten PALI ini untuk melihat lang-

Gerbong mutasi Asset 2 ber-derak. Pucuk pimpinan Asset 2 berpindah tangan. Mulai 12 Mei 2014, Pribadi

Mahagunabangsa yang sebelum-nya menjabat sebagai GM Asset 4 dipercaya menggantikan Tubagus Nasiruddin sebagai GM Asset 2. Tubagus yang sudah menjabat seba-gai GM selama empat tahun mendapat penugasan baru sebagai VP Business Partnership, Production & Operation, PT Pertamina EP. Posisi yang ditinggal-kan Pribadi diisi Chalid Said Salim.

Bagi Pribadi melanjutkan ke-pemimpinan Tubagus Nasirudddin yang menghela gerbong Asset 2 jelas tak mudah. Selama ini, Asset 2 dikenal sebagai backbone produksi Pertamina EP, Selain produksi, yang juga harus diperhatikan masalah ke-amanan. Meski tensinya sudah menu-run, pencurian minyak masih terus berlangsung di wilayah Asset 2

Tantangan lainnya adalah water management. Sumur-sumur di wilayah kerja Pertamina EP, termasuk di Asset2, sebagian besar sudah renta. Sumur-sumur ini sudah dibor puluhan tahun.

Bahkan, ada yang sudah beru-mur diatas 50 tahun Semakin beru-mur sebuahsumur, berbagai penyakit mulai datang.Salah satunya, kadar air semakin tinggi. Rata-rata di atas 90%.

Beni J. Ibradi Production & Opera-tion Director PT Pertamina EP menye-butkan bahwa Asset 2 PT Pertamina

EP menjadi andalan Perusahaan.”Asset 2 adalah andalan kita, target saya ha-sil produksi dapat mencapai 23.500 BOPD,” ujarnya. Ia megakui permasa-lahan di Asset 2 sangat besar, “Butuh mental yang kuat,“ ujar Beni.

Ia yakin semua permasalahan bisa diselesaikan “Selama kita benar dan berada di rule yang benar, kita harus hadapi. Semangat berkerja un-tuk kita semua”, ujar Beni J. Ibradi

Sebelumnya tour of duty ter-jadi di level Field Manager untuk Lapangan Prabumulih. Pejabat sebe-lumnya Subli Ibnrahim digantikan M Nur yang sebelumnya menjabat se-bagai FM Lirik. Tempat yang diting-galkan M. Nur, selanjutnya diisi Heru Irianto. Serah terima jabatan FM Lirik dan FM Prabumulih dilangsungkan di ruang rapat utama Lt.12 Kantor Pusat PT Pertamina EP, Menara Standard Chartered, Jakarta (29/4).

Serah terima jabatan ini disak-sikan langsung oleh Production & Operation Director, Beni J Ibradi AD, Selain mengucapkan selamat atas jabatan baru, Beni berpesan kepa-da kedua FM yang baru untuk dapat segera bergerak cepat secara optimal untuk dapat memenuhi target yang dicanangkan perusahaan. Ia berharap Prabumulih yang merupakan Field terbesar Pertamina EP agar kembali pada masa kejayaannya.

“Saya apresiasi kinerja Pak Subli Ibrahim (Pejabat Lama FM Prabu-

mulih) yang pernah mencapai 12.000 BOPD. Untuk itu, saya harap masa kejayaan itu kembali. Pak M. Nur bisa segera berkoordinasi dan mengam-bil langkah-langkah yang diperlukan agar target tersebut tercapai,” pesan Beni kepada M. Nur.

Untuk Lirik, tambah Beni, sedang alami penurunan produksi hingga dibawah 2.000 BOPD. “Coba dicari apa masalahnya hingga bisa dibawah 2.000 BOPD, saya juga yakin Pak Heru bisa berkoordinasi dengan baik dan akan segera mendapat solusi-nya,” ujar Beni.

Kedua pejabat baru pun menya-takan kesiapannya menjawab tan-tangan baru bagi mereka. M. Nur me-maparkan secara singkat langkah terdekatnya sebagai pejabat baru di Field Prabumulih. “Program terdahulu akan saya lanjutkan dan tentu dengan menambah inovasi didalamnya, selain itu saya juga akan merangkul para pe-kerja, pekarya dan vendor, agar komuni-kasi menjadi lancar sehingga hubungan dengan masyarakat juga lancar, nanti-nya hal tersebut juga bisa berpengaruh pada produksi,” ujar M. Nur

Rotasi jabatan Field Manager ini dimaksudkan sebagai penyegaran yang bertujuan untuk kebaikan per-usahaan dan tercapainya target pro-duksi. Sebagai andalan dari perusa-haan peran Field Manager sangat penting dan ikut menentukan keber-hasilan perusahan.

Tour of Duty Asset 2

ASSET 2

Field Limau Silaturahmi ke Muspida

Edukasi Untuk Bujang Gadis Prabumulih

MUARA ENIM – Dalam rangka perkenalan dan untuk mening-katkan koordinasi di daerah produksi, tim manajemen Field Limau mengadakan kunjungan ke Muspida Kabupaten Muara Enim yaitu Bupati Muara Enim, Polres Muara Enim dan Dandim 0404 Muara Enimpada Jum’at(30/5).

Rombongan dipimpin langsung oleh Limau Field Manager Rahmad Wibowo didampingi LimauOps. Plans Ast. Man. Afwan Daroni, Limau Production Ops. Ast. Man. Gunawan S. Nugroho, dan Limau Legal And Relation Ast. Man. Setyo Puji Hartono.

”Semoga kerja sama yang telah terjalin selama ini bisa lebih baik lagi kedepannya, tidak hanya itu, kedepannya diharapkan suasana jalinan silaturrahmi dan keakraban antara Field Limau dan Unsur Muspida bisa makin kokoh,” ujar Rahmad Wibowo.

(Merlin)

PRABUMULIH - Kota Prabumulih merupakan salah satu kota minyak. Sejarah pengelolaan migas terutama eksplorasi dan pro-duksi telah berlangsung sejak zaman Belanda hingga saat ini. Di Kota ini juga salah satu unit kerja Pertamina EP berkantor pusat, oleh karena itu sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, Pertamina EP Asset 2 turut memberikan edukasi dan pengenalan kepada 10 pasang fi nalis Bujang Gadis Prabumulih 2014.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kota Prabumulih tersebut, Pertamina EP Asset 2 berkesempatan mengisi materi pengenalan kegiatan hulu migas dan peran serta Pertamina EP di Kota Prabumulih. Penjelasan disampaikan oleh Asset 2 Public Relation Analyst Ely Chandra P.

Siapapun yang akan mewakili Kota Prabumulih di tingkat provinsi bahkan siapa tahu Indonesia diharapkan memiliki bekal pe-ngetahuan tentang kegiatan migas yang telah menjadi bagian kehi-dupan sehari-hari masyarakat Prabumulih.

Panen Ikan Tanjung Agung

Tubagus Nasuiruddin (kiri) dan Pribadi Mahagunabangsa sedang menandatangani dokumen serah terima jabatan pada Fungsi Production & Operation PT Pertamina EP yang berlangsung di ruang rapat utama lantai 12 kantor pusat Pertamina EP, Jakarta (12/5/2014).

KILAS

Suasana saat Field Manager Limau beserta manajemen Field Limau mengunjungi Muspida Muara Enim.

sung panen perdana sekaligus bersi-laturahmi dengan Pertamina dan ma-syarakat transmigran ekonomi rendah.

Acara syukuran diisi dengan pe-mantauan kolam, panen simbolis, dan makan siang bersama dengan menu ikan hasil Panen KBI Tanjung Agung. Acara panen ikan ini merupakan kali pertama dilaksanakan di wilayah kerja Pertamina EP Adera pada tahun 2014 setelah sebelumnya dilaksanakan di KBI lain padatahun 2013.

“Tahun sebelumnya, panen raya ikan juga dilaksanakan di KBI Bina Usaha Desa Raja dan KBI Sungai Jernih Desa Pengabuan. Keduanya adalah kelompok CSR budidaya Ikan Pertamina EP Adera yang telah lebih dahulu dibina hingga berha-sil mengembangkan usaha man-

diri di bidang perikanan,” ujar Legal and Relation Assistant Manager, Ery Ridwan.

Sementara itu, berdasarkan ca-tatan CSR dan petugas lapangan di-nas Pertanian dan Kehutanan yang mendampingi program ini, hasil pa-nen KBI Tanjung Agung kali ini men-capai 150-300 kgdalam satu kolam, dengan total 10 kolam Lele siap pa-nen. “Dengan demikian, estimasi total Lele siap panen bisa mencapai 3 ton dalam periode perdana ini, semen-tara ikan Patin baru siap panen dalam 3-4 bulan kedepan. Semua penca-paian tidak lepas dari kerjasama yang baik dengan anggota kelompok dan pendamping program dari dinas ter-kait,” ujar Miranda Syevira mewakili CSR PT Pertamina EP Adera.

IST

IME

WA

DO

K.

FIE

LD

LIM

AU

Page 8: Energia 5 Tahun II .pdf

8 Edisi Nomor 5TAHUN I I

Satu lagi apresiasi yang di-peroleh PT Pertamina EP. Kali ini lewat Field Jatibarang yang meraih Penghargaan

Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada 26 Mei lalu. Penghargaan tersebut di-serahkan kepada Field Manager Jatibarang, Ceppy Agung Kurniawan d i Hote l B idarakara Jakar ta oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Penghargaan ini diberikan ber-dasarkan rekomendasi Tim Evaluasi dari Disnaker Kabupaten Indramayu, Tim Evaluasi Disnaker Provinsi Jawa Barat dan Tim Evaluasi Penghargaan

dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.Evaluasi ini dilakukan secara ber-tingkat. Penghargaan atau pen-capaian ini menjadi bukti komit-men F ie ld Jat ibarang da lam meng implementasikan program-program keselamatan kerja di ling-kungan perusahaan.

Beberapa program kesela-matan kerja yang diimplementasikan di wilayah kerja Field Jatibarang ya-itu Program Road to Zero Accident, yaitu program yang mengoptimal-kan Komite HSSE dalam perbaikan yang berkelanjutan, implementasi CSMS dalam hal pengawasan dan penilaian kinerja HSSE Kontraktor,

ASSET 3

Kepatuhan Berbuah Award

Manajemen Pertamina terus melakukan aksele rasi pe-mahaman dan pengimplementasian HSSE Excellent kepada karyawan dan mitra kerja. Sebagai salah satu implementasi program road to zero accident, PT

Pertamina EP mengadakan pelatihan bagi para mitra kerja khu-susnya drilling untuk HSSE Pasport di Hotel Maharani Jakarta, Senin-Selasa (12-13 Mei 2014). Hadir sekitar 200 peserta yang dikirim oleh 8 perusahaan mitra kerja PT Pertamina EP agar dapat mengikuti pelatihan tersebut.

VP HSSE PT Pertamina EP, Lelin Eprianto yang turut hadir dan membuka acara tersebut mengatakan bahwa dirinya be-gitu bangga atas antusiasme mitra kerja yang mengikuti pela-tihan ”Basic Safety & Lifting/rigging Training Mitra Kerja Drilling Exploration PT Pertamina EP.”

“Kami berpesan semua orang yang ikut bukan hanya pasport tujuan akhirnya tetapi implementasi HSSE-nya,” ujar Lelin.

Lebih lanjut, Lelin sangat berharap program road to zero acci-dent dapat dilaksanakan dengan baik, setelah para peserta meng-ikuti pelatihan ini, nantinya akan diberikan sebuah passport HSSE yang menunjukkan bahwa pekerja tersebut telah mendapatkan izin dan berkompeten dalam melakukan pekerjaan dari HSSE.

“Harapan ke depan itu mereka mengimplementasikan apa saja yang sudah diperoleh, gol kita adalah mereka kerja dengan selamat, berangkat kerja selamat dan pulang kerja juga selamat. Sehingga tools-nya adalah passport, dan gol akhirnya atau impact-nya mereka kerja dengan selamat.” tukasnya. (Endang Supriatna)

Road to Zero Accident

promosi Aspek HSSE melalui media cetak dan elektronik sebagai upaya peningkatan awarness / kepedu-lian, pelaksanaan inhouse training sebagai upaya meningkatkan kom-petensi aspek HSSE, Optimalisasi PEKA Online sebagi upaya pencega-han, Penerapan HSSE Passport dan HSSE Online Survey.

Di samping i tu juga Fie ld Jatibarang melaksanaan HSSE Award bagi pekerja dan mitra un-tuk mendorong terciptanya role model keselamatan kerja di ling-kungan perusahaan, Program lain yang tidak kalah bagusnya adalah Program Smart Driving Coaching Cl in ic dan Devensive Dr iv ing Awareness sebagai upaya mening-katkan awarness / kepedulian ber-lalu lintas yang cerdas dan selamat. Serta program rutin melaksanakan Pameran Bulan K3 dengan melibat-kan semua stakeholder di sekitar wilayah kerja.

Tak sekadar kecelakaan nihil, produksi Jatibarang juga menco-rong. Pada triwulan pertama ber-hasil membukukan angka di atas target, baik untuk minyak maupun gas. Untuk minyak Jatibarang men-catatkan produksi sebesar 7.741 BOPD atau 110 persen di aats tar-get bulan berjalan. Sedangkan gas tercatat 75,2 mmscf atau 107 % di atas target bulan berjalan sebesar 70,5 MMSCF.

Field Jatibarang berkomitmen mengimplementasikan program-program keselamatan kerja di lingkungan perusahaan. Mengoptimalkan Komite HSSE dalam perbaikan yang berkelanjutan. Mendorong terciptanya role model keselamatan kerja di lingkungan perusahaan.

Field Jatibarang melaksanakan Inhouse Training sebagai upaya meningkatkan kompetensi aspek HSSE.

DO

K.

FIE

LD

JA

TIB

AR

AN

G

DO

K.

FIE

LD

JA

TIB

AR

AN

G

Page 9: Energia 5 Tahun II .pdf

99Edisi Nomor 5 TAHUN I I

TAMBUN – Terdengar gelak tawa para ibu dari halaman belakang rumah Ibu Mat Nio. Di sela tawa dan canda, juga terdengar ketukan pisau dan suara mesin giling yang melumat daging ikan bandeng. Mereka yang ti-dak lain ibu Sawitem, Ibu Uryati, Ibu Sarmi, Ibu Rusmina dan Ibu Mat Nio yang sedang mengolah ikan bandeng menjadi makalan olahan.

Tidak tanggung tanggung ibu ibu yang tergabung dalam kelompok home industry Bandeng C73 meng-olah 150kg bandeng setiap bulan. Dari olahan itu dihasilkan beragam produk mulai dari sateng bandeng,presto dan sarden bandeng.

Kehadiran kelompok ibu ibu merupakan buah dari kegiatan CSR Pertamina EP Asset 3 khusus Field Tambun. Ibu-ibu ini sekarang selain-mengerjakan pekerjaan-pekerjaan ru-tin sebagai ibu rumah tangga, mereka juga punya kesibukan lain yang bisa

menambah pendapatan keluarga. Pertamina EP sungguh menya-

dari bahwa selain menjalankan usaha di bidang eksplorasi, eksploitasi serta produksi migas, perusahaan juga ber-kepentingan menjaga keharmonisan antara kepentingan perusahaan de-ngan keseimbangan ekosistem dan masyarakat.Salah satunya ditunjuk-kan lwat kegiatan CSR berupa upaya mendorong peningkatan kesejahte-raan masyarakat di wilayah operasi ring I, seperti di Dusun Cisoma.

Pilihan pada usaha bandeng ti-dak lain karena Desa Tambaksari me-nyimpan potensi sebagai pengha-sil bandeng serta udang. Selama ini potensi ini hanya dimanfaatkan oleh pemilik modal kuat, sementara ma-syarakat tidak banyak mendapat manfaatnya. Kondisi ini kemudian mendorong PT Pertamina EP Field Tambun mengembangkan perekono-mian masyarakat lokal sekitar wilayah

ASSET 3

Peduli Pendidikan di KedokanbunderINDRAMAYU — Bentuk kepedulian terhadap lingkungan kembali dilaku-kan oleh Field PT Pertamina Asset 3 Jatibarang Field. Kali ini kepedu-liannya itu pada bidang pendidikan yang merupakan salah satu program dari corporate social responsibility (CSR). Kegiatan tersebut dipusatkan di sekolah SMAN 1 Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu, Senin (27/5/2014).

Kegiatan ini pun disertai aksi pe-nanaman pohon penghijauan, pem-berian buku-buku bacaan termasuk menggelar workshop kesehatan ling-kungan yang bertujuan memotivasi warga sekolah untuk lebih peduli lagi terhadap lingkungan sekitar.

Government and As isten Manager PT Pertamina Asset 3 Jatibarang Field, Dian Hapsari Firasati mengatakan, program CSR yang di-salurkan itu merupakan salah satu ba-gian dari kepedulian pihaknya terha-dap pendidikan.

Untuk itu pihaknya menyum-bangkan sejumlah bibit pohon untuk penghijauan termasuk menyumbang-kan aneka buku-buku bacaan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut. Menurut Dian, aksi penanaman pohon ini meru-pakan rangkaian workshop peduli ling-kungan yang dilakukan PT Pertamina Asset 3 Jatibarang Field bersama ins-tansi terkait dalam rangka dalam men-ciptakan lingkungan yang hijau.

”Bersama program CSR peng-hijauan ini diharapkan akan mencip-takan lingkungan sekolah yang hijau yang tentunya harus dipelihara dan dirawat. Sebelumnya, dengan tema yang sama, kami juga sudah melaku-kan kegiatan ini di sejumlah sekolah di Kabupaten Indramayu. Namun kali ini menghadirkan pemateri dari Polres dan Kodim Indramayu serta teman-teman mahasiswa yang mengangkat tentang olahan ikan lele,” tutur Dian.

Untuk i tu, p ihaknya ber-

operasi perusahaan.Kegiatan ini dimulai dengan pem-

bangunan infrastruktur dan penge-tahuan lewat pelatihan. Kemudian dilanjutkan dengan pembentukan-kelompok usaha. Selanjutnya mulai mendorong peningkatan produktifi tas dan kualitas serta kemampuan enter-preneurship ditopang inovasi produk.

Rencana ke depan akan diben-tuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) sebagai sentra olahan ikan bandeng. Dan pada 2015 PT Pertamina EP Field Tambun akan menyusun strategi lanjutan lewat pembentukan kope-rasi untuk memenuhi kebutuhan ke-lompok yang berujung pada terben-tuknya kemandirian masyarakat.

Lewat kegiatan ini, PT Pertamina EP Field Tambun berharap agar kesuk-sesan lewat binaan CSR dapat ditular-kan kepada masyarakat lain sehingga mampu tercipta Desa Tambaksari yang mandiri secara ekonomi.

harap agar seluruh warga SMAN 1 Kedokanbunder dapat menjaga dan melestarikan lingkungan sekitarnya. Tidak hanya di sekolah, melainkan dapat mengimplementasikannya ke-tika berada di tengah-tengah ma-syarakat. ”Kami berharap buku-bu-ku yang kami serahkan tersebut ada manfaatnya, minimal menambah ilmu untuk menjaga dan melestraikan ling-kungan, ” harapnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Kedokanbunder Supiyanto meng-haturkan berterimakasihnya kepada Pertamina Asset 3 Jatibarang Filed atas bantuan yang disalurkan ke sekolah yang dipimpinnya. Dia berjanji akan memelihara dan merawat ling-kungan yang didasari atas kepedu-lian tingkat kesadaran yang tinggi. ”Kami acungi jempol, sebab program yang digulirkan itu adalah bagian dari upaya dalam berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terutama bagi anak didik kami,” katanya. (pep)

Bandeng C73, Sejahterakan Masyarakat

KLPK Masuk Sekolah

Clino Gigi Sehat Asset 3

Pertamina EP Hadir Di Majalengka Expo

KARAWANG – Kepedulian pada dunia pendidikan dan pening-katan sumber daya manusia diwujudkan dalam banyak kegiatan. Kali ini Pertamina EP Asset 3 lewat program Penyuluhan Kesehatan Lingkungan dan Pembinaan Karakter (KLPK) menyambangi 2 seko-lah di Kabupaten Karawang yakni SMK Jayabeka 02 dan SMP Negeri 3 Tirtajaya. Ada kurang lebih 400 siswa dua sekolah ini mengikuti rangkaian acara dengan antusias.

Dalam kegiatan ini beragam materi diberikan mulai dari Kesehatan Lingkungan dan Pembinaan Karakter yang disampaikan secara interaktif juga ditapmpilkan kreasi kreatif para siswa seko-lah.Ada marawis yang dilantunkan dengan merdu saat pembukaan acara oleh para siswa SMK Jayabeka 02, juga tarian tradisional khas Kabupaten Karawang.

Direncanakan rangkaian roadshow program KLPK selanjut-nya akandiadakan di Kabupaten Cirebon, Indramyu dan Bekasi. Tujuannyatidak lain memberi dampak positif lewat edukasi pada warga masyarakat Ring I perusahaan sehingga secara tidak lang-sung dapat mendukung kegiatan operasional perusahaan.

CIREBON – PT Pertamina(Persero) lewat anak usahanya PT Pertamina EP Asset 3 bekerjasama dengan Rumah Sakit Pertamedika Cirebon (RSPC) melaksanakan program CSR Clino Gigi Sehat. Program Clino Gigi Sehat ini tidak lain menjadi bagian dari program CSR Pertamina dibidang kesehatan. Tidak hanya di SDN Jadimulya, kegiatan yang sama juga dilaksanakan di SDN 1 Klayan.

Acara peresmian ini dibuka oleh M. Ganjar Maksudi se-laku Manager L&R Asset 3. Hadir juga Kepala Dinas Kabupaten Cirebon Drs. Erus Rumana, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Dr. Triani Judawinata, Camat Gunung Jati Drs. Kusdiyono, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Gunung Jati Dra. Supriyati, MM, Kepala Puskesmas Gunung Jati Dr. H. Sutara, Kepala Desa Jadimulya, Kepala Desa Klayan, Kepala Sekolah SDN Jadimulya dan Kepala Sekolah SDN 1 Klayan.

Ada kurang lebih 360 siswa SDN Jadimulya dan 236 SDN 1 Klayan.Para siswa ini mendapatkan penyuluhan dan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut.Selain memberikan edukasi, para siswa juga mendapatkan kesempatan untuk pemeriksaan gigi serta telinga secara gratis.

MAJALENGKA – Memeriahkan ulang tahun Kabupaten Majalengka ke-524, PT Pertamina EP Asset 3 berpartisipasi dalam Majalengka Expo 2014.Kegiatan ini dipusatkan di lapangan Pasar Lama Majalengka selama satu bulan penuh dimulai, Jum’at 23 Mei 2014.Kegiatan pameran ini juga dimanfaatkan PT Pertamina EP mensosialisasikan pelaksanaan kegiatan CSR.

Wakil Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi bersama pejabat di lingkungan Pemkab setempat mengunjungi stan Pertamina dan melihat program dan hasil CSR yang telah dilaksanakan.”Kami dari pemerintah Kabupaten Majalengka memberikan apresiasi yang le-bih terhadap PT Pertamina EP, yang selama ini yang telah melaksa-nakan aktivitasnya, namun tidak pernah melupakan tanggung jaw-ab sosialnya (Program CSR) nya,” ungkap Wakil Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi.Wabup Karna juga berharap PT Pertamina EP bisa lebih baik lagi dan produksi minyak dan gas untuk memenuhi kebu-tuhan masyarakat.

KILAS

DO

K.

FIE

LD

TA

MB

UN

Page 10: Energia 5 Tahun II .pdf

10 Edisi Nomor 5TAHUN I I ASSET 4

Kemitraan adalah pilihan PT Pertamina EP untuk meng-genjot produksi minyak men-tahnya. Kali ini pola tersebut

dilakukan Field Cepu Asset 4 yang menggandeng Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Pangan Lapangan Kawengan, Wonocolo, Kedewan, Bojonegoro.

Hadir dalam penandatanganan kerjasama tersebut VP Strategic Planning & Risk Management (SPRM) Pertamina EP Nelson Sitompul yang mewakili Pertamina dan VP HSSE Lelin Eprianto. Sementara dari pihak KUD Sumber Pangan diwakili Ketua KUD Ngademan.

Da l am kesempa tan i t u , Ngademan berjanji akan bekerja op-timal untuk membantu Pertamina EP Cepu Field meningkatkan produksi minyak mentah. “Kami siap bekerja sama dengan meningkatkan pro-duksi minyak Pertamina EP dan tu-rut serta membantu meningkatkan pendapatan untuk masyarakat seki-tar,” terang Ngadenan. KUD Sumber Pangan memiliki 5 sumur yang dapat mengeluarkan rata-rata 300 BOPD.

Sementara Nelson menjelaskan bahwa sumur tua yang tidak dike-lola atau tidak aktif lagi harus diupa-yakan untuk kembali berproduksi le-wat mekanisme kerjasama dengan KUD atau BUMD. Pola kemitraan ini diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No 1/2008.

“Menurut Peraturan menteri Nomor 1 ESDM tahun 2008, bahwa sumur tua yang tidak dikelola atau ti-

dak aktif lagi harus diproduksi kembali melalui kerjasama dengan KUD atau BUMD setempat, dan harapan kami KUD Sumber Pangan mampu me-ningkatkan Produksi minyak di area Cepu,” tandas Nelson.

Nelson pun berharap kerjasama dengan KUD Sumber Pangan bisa membantu meningkatan produksi mi-nyak di area Cepu .”Harapan kami KUD Sumber Pangan mampu me-ningkatkan produksi minyak di area Cepu,” ungkap Nelson.

Sementara VP HSSE Lelin Eprianto mengingatkan kedua belah pihak untuk memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan kerja. Hal ini penting agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena me-mang di lokasi penambangan minyak tradisional aspek kesehatan dan ke-amanan kerja kurang mendapat per-hatian. Meliha thal tersebut KUD Sumber Pangan membuka tangan lebar untuk menerima masukan-ma-sukan yang bermanfaat untuk meng-hindari kecelakaan kerja.

Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 tahun 2008 menjelaskan bahwa kegiatan mengusahakan dan mem-produksikan minyak bumi dari su-mur tua dapat dilakukan oleh KUD atau BUMD dengan mengajukan proposal kepada Kontraktor Kontrak KerjaSama (KKKS) yang dilengkapi persyaratan teknis dan administrasi antara lain rekomendasi dari peme-rintah kabupaten/kota di mana lokasi sumur tua berada dan persetujuan dari pemerintah provinsi.

Jika proposal yang telah me-menuhi syarat teknis dan administra sitersebu tterlebih dahulu harus men-dapat persetujuan KKKS untuk kemu-dian diajukan untuk proses persetu-juan melalui BPMIGAS kepada Menteri ESDM cq Direktur Jenderal Migas. Dalam kegiatan tersebut masing-ma-sing BUMD akan memproduksikan mi-nyak bumi dari sumur-sumur tua un-tuk selanjutnya menyerahkan kepada Pertamina EP di titik penyerahan se-suai dengan mutu dan spesifi kasi yang telah ditetapkan.

Dalam kegiatan pengelolaan su-murtua tersebut Pertamina EP me-wajibkan pihak BUMD atau Koperasi untuk mematuhi dan melaksankan ketentuan HSE (Health Safety and Environment) yang dituangkan da-lam Contractor Safety Management System (CSMS) Pertamina EP.

Pertamina EP Asset 4 Field Cepu bukan sekali ini saja menggandeng KUP sebagai mitra untuk mengop-timalkan produksi. Bahkan, pada 24 Maret 2009, Pertamina EP juga menandatangani kerjasamadengan KUD WargoTani Makmu runtuk pe-ngelolaan 24 sumur tua di Blora Jawa Tengah. Bahkan kerjasama dengan KUD Wargo Tani Makmur tersebut merupakan percontohan implemen-tasi Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 tahun 2008. Kemudian pada 3 November 2010 Pertamina EP juga menggandeng dua BUMD PT Sarana Patra Jaya dan PT Blora Patra Energi memproduksi minyak bumi pada su-mur tua.

Peluang KUD Kelola Sumur Tua

Pengelolaan sumur tua oleh KUD atau BUMD merupakan upaya Pemerintah

mengoptimalkan produksi mi-nyak bumi di suatu wilayah kerja yang di dalamnya terda-pat sumur tua, sekaligus me-ningkatkan kesejahteraan ma-syarakat sekitar.

Sumur tua adalah su-mur-sumur minyak bumi yang dibor sebelum tahun 1970 dan pernah diproduk-sikan serta terletak pada la-pangan yang diusahakan pada suatu wilayah kerja yang terikat kontrak kerja sama dan tidak diusahakan lagi oleh KKKS.

Penge l o l aan sumu r tua diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No 01 ta-hun 2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi Pada Sumur Tua. Dalam aturan itu, di te tapkan bahwa KUD atau BUMD yang ingin bekerja sama memproduksi minyak bumi pada sumur tua, dapat mengajukan permohonan kepada KKKS dengan tembu-san kepada Menteri ESDM cq Dirjen Migas dan BPMIGAS (kini SK Migas).

Jika permohonan disetujui, maka Dirjen Migas atas nama Menteri ESDM memberikan persetujuan memproduksi kepada KKKS. Selanjutnya, KKKS dan KUD atau BUMD wajib menindak-lanjuti dengan perjanjian memproduksi minyak bumi.

Jangka waktu perjanjian tidak melebihi sisa waktu KKS dan diberikan paling lama 5 tahun serta dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 tahun. Perpanjangan ini wajib mendapat persetu-juan Menteri ESDM.

KUD atau BUMD dapat mulai memproduksi minyak setelah ada perjanjian dengan KKKS. Hasil yang diperoleh, harus diserah-kan kepada KKKS dan untuk itu, KUD atau BUMD mendapat im-balan jasa yang besarannya didasarkan kesepakatan kesepakatan kedua belah pihak.

KUD Wargo Tani Makmur, misalnya mendapat imbalan jasa dari Pertamina EP berdasarkan jumlah jumlah aktual minyak bumi yang diserahkan. Imbalan jasa tersebut merupakan pengganti bi-aya operasional sesuai dengan kesepakatan antara Pertamina EP dengan KUD Wargo Tani Makmur. Tarif dasar sebesar Rp 1.199 per liter diberlakukan untuk produksi sampai dengan 20 barel per hari (BOPD) setara 3.180 liter per hari. Untuk produksi di atas 20 BOPD akan diberikan insentif dengan mekanisme slid-ing scale yaitu sebesar Rp 100 per liter untuk setiap kenaikan 20 BOPD. Pemberian insentif tersebut sampai dengan batas maksi-mal 300 BOPD.

Total sumur tua minyak bumi Indonesia mencapai 13.824 sumur. Perinciannya: Sumatera bagian selatan 3.623 sumur, Sumatera bagian utara 2.392 sumur, Sumatera bagian tengah 1,633 sumur, Kalimantan Timur 3.143 sumur, Kalimantan Selatan 100 sumur, Jawa Tengah-Jatim-Madura 2.496 sumur, Papua 208 sumur dan Seram 229 sumur.

Gandeng KUD Tingkatkan Produksi MinyakField Cepu memberi kesempatan kepada KUD untuk mengelola sumur tua. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjadi perhatian utama.

Bupati Blora, Djoko Nugroho (tengah) beberapa waktu lalu melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung serba-guna bantuan Pertamina EP di Desa Sumber, Kabupaten Blora. Selain gedung serbaguna, Pertamina EP juga membantu pem-bangunan inftastruktur jalan Desa Sumber ke Desa Menden sepanjang 3,2 Km, memberikan sarana pendidikan, dan melakukan kerjasama pelestarian budaya batik di wilayah Blora untuk kemandirian ekonomi masyarakat.

TATA

N A

GU

S R

ST.

Tarif dasar sebesar Rp 1.199 per liter

diberlakukan untuk

produksi sampai

dengan 20 barel per

hari (BOPD) setara 3.180 liter per hari.

DO

K.

FIE

LD

CE

PU

Page 11: Energia 5 Tahun II .pdf

1111Edisi Nomor 5 TAHUN I I

TUBAN-- Pertamina EP Asset 4 Field Cepu terus memompakan se-mangat kepada para kelompok tani di Desa Banyu Urip dan Desa Wonosari. Kedua Desa yang terle-tak di Kecamatan Senori Kabupaten Bandung itu merupakan ring-1 wilayah oprasi Field Cepu. Tak sekadar jadi petani biasa, mereka didorong untuk menjadi petani mandiri dan mampu bersaing baik di pentas regional mau-pun nasional. Untuk itu bekerjasama dengan Unit Pelayanan Teknis Badan UPTB – BPKP Kecamatan Senori menyelenggarakan Program Sekolah Lapang Agribisnis (SLA) yang bertu-juan untuk menambah wawasan para Kelompok Tani.

Selain memberikan pelatihan di tempat, para petani juga diajak melakukan studi lapangan ke tem-pat-tempat yang sudah berhasil. Pada 27 Mei lalu, misalnya Pertamina EP Asset 4 Field Cepu memfasili-tasi Kelompok Wanita Tani (KWT) melakukan studi lapangan di Agro

Raya di wilayah Montong Tuban. Di lokasi persemaian dan budidaya ta-naman tersebut, ibu-ibu dari KWT Banyu Urip diajarkan bagaimana me-manfaatkan lahan pekarangan yang ada di sekitar lingkungan mereka. Lahan atau pekarangan di sekitar rumah dapat dimanfaatkan dengan dita nami Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Tanaman Palawija, dan Sayuran yang sehari – hari diperlukan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.

Selain mendapatkan ilmu dari Argo Raya terkait berbagai jenis ta-naman yang dapat dimanfaatkan, peserta juga mendapatkan ilmu ten-tang bagaimana menanam di polybag dengan baik. Selain berkunjung ke Agro Raya, ke-17 peserta juga diba-wa berkunjung ke bank sampah yang berada di kelurahan Sidorejo, Tuban.Di lokasi yang kedua ini, peserta ber-kesempatan berdialog dengan mana-jemen Bank Sampah dan meninjau kampung di RT. 3 / RW.5 yang meru-

pakan kampung bersih tingkat kabu-paten Tuban.

Dalam dialog yang berlangsung hampir selama 3 jam, peserta dengan antusias menanyakan awal mula bank sampah berdiri, sistem keanggotaan bank sampah, manfaat yang diper-oleh menjadi nasabah bank sampah, dan bagaimana menumbuhkan minat masyarakat agar mau berubah untuk menjaga kebersihan lingkungan seki-tar mereka.

Pertamina EP Asset 4 Field Cepu bekerjasama dengan Unit Pelayanan Teknis Badan UPTB – BPKP Kecamatan Senori menyeleng-garakan Program Sekolah Lapang Agribisnis (SLA) yang bertujuan untuk menambah wawasan para Kelompok Tani yang ada di Desa Banyu Urip dan Desa Wonosari, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban. Melalui SLA ke-lompok tani diajarkan untuk tidak ha-nya menjadi petani biasa namun men-jadi petani yang mandiri dan mampu bersaing.

CEPU - Pertamina EP terus melaku-kan sosialisasi kegiataan hulu migas kepada masyarakat. Pengenalan itu dilakukan kepada berbagai tingkat-an umur, termasuk siswa SD se-perti yang dilakukan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu pada 6 Juni lalu. Mereka menyelenggrakan seleng-garakan kegiatan edukasi industri hulu minyak dan gas bumi di SD Negeri 3 Karangboyo, Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. Kegiatan diselenggarakan di salah satu ru-ang kelas Sekolah Dasar Negeri yang berlokasi di sekitar kantor Mentul Pertamina EP Asset 4 Field Cepu ini.

Kegiatan diikuti kurang le-bih 50 orang siswa SDNegeri 3 Karangboyo yang merupakan per-wakilan dari siswa kelas 4, kelas 5 dankelas 6. Hadir pula seluruh tim-pengajar dan Kepala SDNegeri 3 Karangboyo. Kegiatan diisi dengan pemaparan singkat, pemutaran vid-eo “Energi untuk Kehidupan”, disku-si dan Tanya jawab antara Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dengan para siswa dan guru SD Negeri 3 Karangboyo. Baik siswa maupun para guru yang hadir mengikuti dis-kusi dengan antusias.

Pada kesempatan ini Pertamina EP Asset 4 Field Cepu menyerah-

kan kepedulian berupa seragam ba-tik untuk seluruh siswa SD Negeri Karangboyo yang sebagian besar berasal darikeluarga kurang mam-pu di Desa sekitar.Diserahkan pula kepedulian berupabuku “A to Z Bisnis Hulu Migas” dan komik ber-tem amigas yang berjudul “Energy Resource – Its Formation and How It is Used”. Manajer Field Cepu, Wresniwiro mengharapkan kepedu-lian ini dapat membantu meringan-kan beban biaya yang harus dike-luarkan para orang tua murid SD Negeri Karangboyo 3 dan tentunya meningkatkan semangat belajar para siswa penerima manfaat. (kt)

Ikhtiar Menjadi Petani Mandiri

Edukasi Dini Hulu Migas

Pupuk Silaturahmi Lewat Volley

K etua PWP Pertamina Asset 4 Diserahterimakan

Bertempat di Lapangan Komperta Mentul, kegiatan volley ball muspika gathering berlangsung meriah (4-5 /6). Muspika dari sepuluh Kecamatan di seki-tar wilayah Eksplorasi Pertamina EP Asset 4 Field

Cepu dengan penuh semangat mengikuti kegiatan tersebut. Para Muspika bermain dengan tim yang telah ditentukan Oleh Panitia, yakni perpaduan antara Muspika dari berbagai keca-matan, Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dan perwakilan dari Kantor Pajak Blora.

Selain mengundang Para Muspika kegiatan ini juga turut mengundang Istri para Muspika, dimana para Istri Muspika akan bertanding melawan PWP Asset 4 Field Cepu pada Kamis (5/6). Kegiatan Muspika Gathering ini merupakan kegiatan gabungan antara Pertamina EP serta perayaan HUT PWP ke–14 dan me-rupakan salah satu kegiatan dari rangkaian acara yang akan dilaksanakan sepanjang bulan Juni 2014. Diantaranya Bakti Sosial yang sebagian telah terlaksana seperti di SD Karangboyo yang menerima bantuan prasarana sekolah, kegiatan Olahraga (Senam dan Volly) serta khitanan massal.

Pergantian pimpinan dalam sebuah organisasi menjadi suatu yang lumrah. Kali ini Persatuan Wanita Patra (PWP) Tingkat Wilayah Asset 4 PT Pertamina EP beralih dari Ibu Emi Pribadi Mahagunabangsa ke Ibu Ria Adelina. Ria

Adelina tidak lainistri dari General Manager Asset 4 PT Pertamina EP, Chalid Said.

Serah terima jabatan dilakukan di lantai 3 ruang serbaguna PT Pertamina EP (2/6) disaksikan langsung oleh ketua PWP Tk. Pusat PT Pertamina EP, Hesty Adriansyah. Dalam kesempatan itu Ibu Hesty berpesan pada Ibu Ria Adelina agar dapat me-mimpin dan menjalankan program kerja dengan baik, “Selamat kepada ibu Ria Adelina yang kini telah resmi menjabat sebagai ketua PWP Tk. Wilayah Asset 4 Pertamina EP, semoga ibu da-pat menjalankan semua program kerja dengan baik,” ujar ibu Hesty.

Sementara itu Ria Adelina dalam kesempatan itu menyam-paikan harapannya semoga dirinya dapat diterima dengan baik dan mendapatkan support penuh dari seluruh rekan-rekan Persatuan Wanita Patra PT Pertamina EP, sehingga dirinya da-pat menjalankan tugas dengan baik.“Saya mohon dukungannya dari teman-teman PWP yang lain, agar kita semua menjadi le-bih solid dan dapat menjalankan semua program kerja dengan baik.” kata Ria.

KILAS

ASSET 4

DO

K.

FIE

LD

CE

PU

DO

K.

FIE

LD

CE

PU

Page 12: Energia 5 Tahun II .pdf

12 Edisi Nomor 5TAHUN I I

Sebelum restrukturisasi Field Sangasanga bersama-sa-ma dengan Tarakan ber-ada di bawah pengelola

UBEP Sangasanga dan Tarakan, Unit bisnis ini mengelola wilayah kerja Sangasanga dan Tarakan. Wilayah yang dikelola terdiri dari area Sangasanga seluas 5.325,5 Ha, area Anggana/NKL 6.181,1 Ha, area Samboja 1.840 Ha dan area Tarakan Lapangan Sangasanga Tarakan sebelumnya dikelola oleh Technical Assistance Contract (TAC)

Pertamina-Medco Kalimantan. Lebih dari 90% prroduksi UBEP ini disum-bang Field Sangasanga

Sejarah pengoperasian dan pengelolaan lapangan ini dia-wali oleh NIIHM (Nederlandsch-Indische Industrie en Handel Maatchappij) pada periode 1897-1905. Selanjutnya pengelolaan beralih kepada BPM (Batavia Petroleum Maatschappij) pada peri-ode 1905-1942. Jepang sempat mengelola lapangan ini pada 1942-1945. Selanjutnya terjadi beberapa

kali peralihan dari BPM/SHELL/PERMINA/PERTAMINA pada peri-ode 1945-1972, TIPCO – Tesoro pada 1972-1992, PTEN-MEDCO E&P pada 1992-2008, dan sejak 15 Oktober 2008 sampai sekarang di-kelola oleh Pertamina EP.

Kini Sangasanga dan Tarakan berdiri sendiri, masing-masing di-pimpin seorang Field Manager, ber-ada dibawah pengelolaan Asset 5 bersama-sama dengan Area Bunyu, Area Sangata, Area Tanjung dan Are Papua.

Sekilas Sejarah Lapangan Sangasanga

Aktivitas produksi di Field Sangasanga.

Field Sangasanga.

ASSET 5

Sejak diambil alih dari TAC Medco pada 2008, seluruh insan Sangasanga menye-mangati dirinya dengan sem-

boyan “2 M dan 1 T”. M dan T disini bukan singkatan miliar dan triliun. 2 M maksudnya dua kali produksi TAC Medco, sedangkan 1 T adalah satu kali produksi TIPCO-Tesoro, perusa-haan yang mengelola lapangan ter-sebut sebelum TAC sebesar 15.000 BOPD.

Mimpi 2 M itu dilampaui hanya tiga tahun. Saat alih kelola produk-si Field Sangasanga hanya 4.300, dan berlipat dua menjadi 8.600-an BOPD pada 2011. Sangasanga pun menjadi buah bibir. Yang dilakukan di Sangasanga menjadi cerita sukses yang kemudian dicoba diterapkan di tempat lain, terutama yang mempu-punyai kharakter geologi mirip.

Jika dibandingkan dengan la-pangan lain, formasi pengeboran

Sangasanga agak berbeda. Pompa angguk atapun mesin hisapnya lebih rapat satu sama lain. Jarak antar ti-tik pengeboran serta pengembangan dengan pengeboran sisipan dengan metode grid based drilling. lebih de-kat. Kalau di tempat lain, jaraknya bisa mencapai 500 meter, seperti dianjur-kan text book perminyakan, tetapi di Sangasanga lebih rapat, hanya 100 meter. Bahkan, ada yang berjarak 50 meter.

Struktur reservoir di Sangasanga sangat khas, yang berbeda dengan kebanyakan struktur geologi di la-pangan lain. Untuk itulah perlu pe-ngeboran yang lebih rapat. Satoto Agustono, yang pernah menjabat

sebagai GM Sangasanga-Tarakan sampai Agustus 2011 menyebut-nya sebagai formasi tawon. Satoto kini menjabat sebagai Direktur Pe-ngembangan PT Pertamina EP.

Tahun-tahun berikutnya, dewi fortuna seperti menjauh dari lapangan ini. Produksi seolah tersen dat. Kini produksi berkisar pada ang ka 7.700 BOPD. Sudah tak ada harapan lagi-kah bagi Sangasanga? Tunggu dulu. Khabar baik mulai berhembus dari sana. Bahkan, Presiden Direktur PT Pertamina EP ikut berbagi kebaha-giaan kepada wartawan dari puluhan media saat berlangsung media gath-ering beberapa waktu lalu.

Ia menyebutkan Sumur Louise–

Menanti Senyum Loise-Nonny

Nonny di Field Sangasanga yang di-reaktivasi bisa menambah produksi 1.200 BOPD dengan jepitan 24/64 dari prospek zona dengan kedalaman di bawah 900 meter. Sejak 2012, Field Sangasanga memang melaku-kan studi geologi dan geofisika di wilayah Louise, Nonny, dan Samboja.

”Sumur Louise-Nonny di Field Sangasanga tersebut salah satu buk-ti bahwa di tengah asset kami yang sudah matang, kami masih bisa mengoptimalkan produksi,” tandas Adriansyah.

Tambahan produksi lebih dari 1000 BOPD saat produksi migas na-sional sedang lunglai jelas sangat berarti. Pejabat SKK Migas, antara lain Haposan Napitupulu, Gunawan, Ira Meirawati pun menyempatkan berkunjung ke sana. Ikut dalam rom-bongan, Direktur Pengembangan Pertamina EP Satoto Agustono.

Mereka diterima langsung Field Manager Sangasanga Hanief Jauhari beserta jajaran manajemen Field Sangasanga di Guest House 37 Field Sangasanga. Selanjutnya rombongan juga menuju sumur pengeboran LSE-1055. Di area sumur yang baru ini ma-sih berdiri Rig PDSI D700, rombongan langsung di terima oleh company man Rig PDSI D700 Bambang Kurniawan dan Bastian, selanjutnya rombongan melakukan sesi dialog dan diskusi de-ngan pekerja di lokasi tersebut.

Hanief Jauhari menyampai-kan bahwa dari hasil pengeboran LSE-1055, didapatkan prospek mi-gas yang diperkirakan sangat eko-nomis dan dijelaskan juga Pertamina EP juga melihat peluang baru karena adanya interpretasi perubahan struk-tur baru sehingga terdapat peluang untuk dikembangkannya Struktur Flange Kanan dari Blok Louise-Nonny ini. Berdasarkan data dan temuan ini, maka diusulkan pada Blok Louise-Nonny pengembangan 10 sumur pe-ngeboran untuk tahun 2015.

Rombongan berkesempatan mengunjungi Monumen Pumping, unit peninggalan Belanda yang ter-buat dari kayu ulin di Kompleks Perumahan 10/10 Pertamina EP Field Sangasanga.

Dengan khabar baik dari Blok Luise dan Noni tersebut, akankah mimpi 1 T Field Sangasanga terca-pai?

Lapangan Sangasanga menyiapkan sepuluh pengeboran baru Blok Louise – Nonny pada 2015. Menjaga asa meraih mimpi 1 T

TATA

N A

GU

S R

ST.

TATA

N A

GU

S R

ST.

Page 13: Energia 5 Tahun II .pdf

1313Edisi Nomor 5 TAHUN I I

KLAMONO – Usaha dan kerja keras PT Pertamina EP (PEP) Asset 5 Papua Field, SKK Migas, dan ma-syarakat pemilik ulayat Klamono membuahkan hasil dengan panen lele perdana pada Sabtu (10/5). Lele yang dipanen merupakan hasil budi daya masyarakat asli pemilik ulayat Klamono.

Mulanya program ini dicetuskan PEP Papua Field dan SKK Migas un-tuk membantu perekonomian ma-syarakat di sekitar wilayah operasi.Kegiatan ini dilakukan dengan meng-gandeng koperasi perikanan lokal ya-itu Koperasi Gomon Sinar Moi.

Saat panen pedarana masyara-

kat dari marga Klawom, marga Idik dan marga Mambringgofok secara bersama sama menangkap ikan di kolam masing-masing. Setelahnya ikan hasil tangkapan ditimbang ke-mudian dijual melalui Koperasi Gomon Sinar Moi. Tetapi sebagian dimasak untuk dinikmati bersama.

“Program ini merupakan upaya PT Pertamina EP untuk mengenal-kan kegiatan pengembangan eko-nomi pada masyarakat.Ini dilakukan untuk memandirikan masyarakat se-cara ekonomi sehingga mereka bisa mandiri ketika perusahaan tidak lagi beroperasi lagi”, ungkap Achmad Hendro.

Sementara Perwakilan Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Sorong, John Magablo menilai kegiatan ini pen-ting untuk membangun kemandirian di masyarakat.“Saya berharap SKK Migas terus mendorong setiap per-usahaan migas lainnya untuk melaku-kan hal seperti yang PT Pertamina EP lakukan”, terang John.

Meriana Idik, mewakili tiga mar-ga pemilik ulayat Klamono berkisah mengaku senang dengan pencapaian ini. “Saya senang dan berharap ban-tuan tahap berikutnya dapat diberikan lagi kepada kami tiga marga,” jelas Meriana.

TARAKAN – Mengemudi secara baik dan benar merupakan salah satu syarat keamanan. Untuk itu telah dia-dakan Smart Driving Couching Clinic di kantor PT Pertamina EP Field Tarakan. Kegiatan yang dilaksanakan pada 6-7 Mei 2014 ini disambut antu-sias pekerja serta TKJP Field Tarakan. Kegiatan Smart Driving Couching Clinic ini diadakan selama 2 hari dima-na hari pertama diisi teori yang yang dilakukan di mess melati kemudian hari kedua masuk ke praktek di jala-nan berkerikil.

Kegiatan Smart Driving Couching Clinic ini meliputi 3 hal utama, yaitu Defensive Driving, Safety Driving, dan Eco Driving. Defensive Driving ini me-liputi cara berkendara aman dengan upaya antisipasi, agar tidak terjadi ke-celakaan. Sedangkan Safety Driving itu adalah berkendara aman dengan upaya meningkatkan skill/keteram-pilan berkendara agar mampu ber-tindak tepat pada saat yang tepat, dan Eco Driving adalah berkendara aman dengan perilaku dan keteram-pilan berkendara yang efi sien serta

ASSET 5

Panen Lele Masyarakat Ulayat Klamono

Smart Driving Field TarakanBantuan Ambulans Untuk Desa Anggana

AN GGANA - Program bidang kesehatan tidak hanya terkait ban-tuan obatan atau layanan keseharan gratis.Salah satu yang juga sangat penting tentu saja kehadiran kendaraan operasional yakni Ambulans. Adanya mobil ambulans akan membantu pasien yang butuh rujukan atau membawa pasien ke rumah sakit.

Oleh karenanya sebagai bagian dari kegiatan CSR bidang kesehatan, Fiel sangasanga menyerahkan bantuan 1 unit Mobil Ambulans untuk Desa Anggana, Kecamatan Anggana, Selasa (6/5).

Desa ini masuk dalam wilayah Ring 1 ini dengan keterbatasan sarana dan fasilitas kesehatan.Selama ini meski dengan keterba-tasan yang ada perangkat desa dan masyarakat punya sema-ngat meningkatkan kualitas kesehatan mereka.Inilah yang men-dorong pihak perusahaan khusus Sangasangafi eld membantu mobil ambulans.

Bantuan diserahkan Kepala Produksi Area Anggana, Eko Bagus Wibowo didampingi Staf fungsi Legal & Relationsdi Kantor Desa Anggana dengan dihadiri aparat desa, Kepala Babinsa dan jajarannya.Tepuk tangan warga menandai penye-rahan bantuan ini.

TARAKAN – Jalan Utama Kota Tarakan Utara berubah ramai hari itu.Warga warga masyarakat dari tiga kelurahan berkumpul dan mengadakan kegiatan gotong royong.Mereka sedang merayakan Bulan Bhakti Gotong Royong tingkat kecamatan. PT Pertamina EP pun tidak ketinggalan dan terlibat dengan memberikan 500 bibit pohon untuk ditanami di sepanjang jalan utama di Kecamatan Tarakan Utara yang meliputi tiga kelurahan, yaitu Kelurahan Juata Kerikil, Kelurahan Juata Permai, dan Kelurahan Juata Laut.Para siswa tingkat SD – SMP yang berada di kecamatan tersebut juga ikut serta dalam kegiatan ini.

Walikota Tarakan, Ir. H. Sofyan Raga yang juga hadir menyam-paikan teri kasih atas dukungan Pertamina EP. “ Saya sangat ber-terimakasih kepada Pertamina yang sudah hadir langsung pada pagi ini dan peduli terhadap lingkungan serta berpartisipasi dalam kegiatanini. Saya sangat mengapresiasi bentuk bantuan yang dibe-rikan oleh Pertamina kepada Kecamatan Utara ini,” ungkap Sofyan.

Selain aksi menanam pohon, kehadiran Kelompok Gowes PT Pertamina EP Field Tarakan juga menjadi pemandangan yang unik.Anggota Kelompok Gowes yang ikut pada hari itu cukup banyak mencapai hampir 20 peserta.Kehadiran mereka menjadi tanda kepedulian kelompok ini terhadap pelestarian lingkungan.Mereka tidak hanya hadir tetapi juga ikut menyumbang dan me-nanam pohon.

Bulan Bhakti Gotong Royong Di Tarakan Utara

KILAS

berorientasi pada kesadaran ramah lingkungan.

Diharapkan kegiatan ini mem-bantu para pengendara kendaraan di Field Tarakan untuk lebih baik lagi dalam berkendara dan bisa memahami apa yang harus dilaku-kan jika menghadapi kondisi daru-rat. ”Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sangat besar, khususnya untuk para pen-gendara di field tarakan,” tandas Mufti, Asman SCM PT Pertamina EP Field Tarakan.

DO

K.

FIE

LD

TA

RA

KA

N

DO

K.

FIE

LD

SA

NG

AS

AN

GA

DO

K.

FIE

LD

PA

PU

A

DO

K.

FIE

LD

TA

RA

KA

N

Page 14: Energia 5 Tahun II .pdf

14 Edisi Nomor 5TAHUN I I

Field Manager PEP Aset 4 Cepu Wresniwiro menjelaskan, upaya pelestarian rusa ter-

sebut merupakan bagian dari tanggung jawab perusa-haan. Karena daerah operasi PEP sangat luas. Salah satu-nya berada di kawasan hutan. Bekerja sama dengan Perum Perhutani, jelas Wiro, PEP mencoba mengembangbiakan Rusa Jawa. “Selain mencari minyak, PEP juga berkomit-men menjaga lingkungan dan melestarikan keanekaragaman hayati,” ucapnya.

Penangkaran Rusa Jawa adalah salah satu dari kegiatan dan keterlibatan Pertamina Ep, khususnya di asset 4, dalam menyokong kelestarian ling-kungan. Selain satwa, berba-gai jenis tanaman yang ter-bilang langka juga dilakukan pelestarian atau pun melestari-kan keanekaragaman genetik atau keanekaragaman jenis pohon ataupun satwa, dengan harapan mampu mendukung kegiatan perekonomian ma-syarakat setempat.

“Kita ingin dari jumlah yang sedikit akan berkembang menjadi banyak. Semoga dari langkah yang sederhana ini populasi Rusa Jawa bisa pu-lih,” ungkap Wiro, sapaan akrabnya.

Awalnya ada beberapa lo-kasi di dalam KPH Parengan yang dipilih untuk menjadi tempat kandang penangkaran. Pilihan jatuh ke lokasi yang berada di samping kantor ba-gian Kesatuan pemangku Hutan Malo, KPH Parengan. Di tempat tersebut, menurut Wiro, Rusa Jawa bisa dipeli-hara dan diawasi denganbaik oleh perawat satwa yang juga didampingi tim dari UGM.

Selain menjadikan KPH Parengan sebagai lokasi pen-angkaran dan pelestarian Rusa Jawa, karyawan Perhutani juga dilatih untuk merawat dan bsia berkembang dengan baik. Sehingga dalam beberapa ta-hun ke depan, Rusa Jawa bisa dilepasliarkan sesuai dengan rencana strategis yang sudah dirancang oleh Pertamina EP asset 4.

LINTAS

Bersahabat Dengan Alam

Dalam rencana strategis pelestarian Rusa Jawa yang dilakukan oleh Pertamina EP asset 4, direncanakan dalam 5 tahun hingga 2017 mendatang. Dimulai pada 2013, diawali de-ngan pelaksanaan studi, pem-bangunan infrastruktur hingga proses perizinan dan pelun-curan rusa perdana. Kemudian dilanjutkan pada 2014 dengan program, pengelolaan, kon-servasi eks situ, pengembang-biakan serta studi potensi pem-berdayaan masyarakat dan pusat studi Rusa Jawa.

Di 2015, dilakukan penge-lolaan pusat studi rusa melalui pusat informasi dan pengeta-huan serta pembentukan ke-lompok masyarakat untuk pemberdayaan. Inovasi pe-ngembangan nilai ekonomi pusat pelestarian Rusa Jawa dilakukan pada 2016. Inovasi adalah poin utama dalam se-tiap kegiatan yang dilakukan oleh Pertamina EP, termasuk untuk pelestarian Rusa Jawa ini. Di 2017, inovasi ditekank-an pada pengembangan ni-lai ekonomi pusat pelestarian Rusa Jawa.

Diharapkan, dalam bebe-rapa tahun mendatang, 6 ekor Rusa Jawa bisa berkembang biak, bertambah jumlahnya, seperti saudara-saudara me-reka lain yang berada di Blitar yang kini berjumlah 70 ekor, setelah dilakukan penang-karan sejak tahun 1999, sete-lah dipindahkan dari Malang, Jawa Timur.

Penangkaran dan pe-lestarian Rusa Jawa yang di-lakukan Pertamina EP asset 4 fi eld Cepu di KPH Parengan, hanyalah salah satu dari be-berapa bentuk perlindungan keanekaragaman hayati yang dilakukan Pertamina EP. Di be-berapa lapangan lain, pelesta-rian terhadap beberapa satwa endemik yang mulai langka juga dilakukan. di Field Rantau misalnya, dilakukan konserva-si Orang Utan juga pelestarian tutong laut (kura-kura).

Di Field Subang, dilaku-kan koservasi Owa Jawa, ke-mudian di lapangan Tanjung dilakukan penangkaran Rusa Sambar. Konservasi Orang

Utan juga dilakukan di Field Sangatta. Sementara perbaik-an habitat Bekantan dilaku-kan oleh Pertamina EP Field Tarakan. Di field Papua, ke-giatan penangkaran Buaya dilakukan.

Pertamina EP juga secar aaktif melakukan konserva-si burung Maleo, burung en-demik Sulawesi yang terancam punah karena telurnya banyak diburu warga. Penangkaran Maleo di lakukan di pesisir pantai Bangkiriang, Banggai, Sulawesi Tengah.

Selain penangkaran dan koservasi satwa, Pertamian EP di beberapa fi eld juga ak-tif dalam pelestarian berbagai jenis tanaman, baik tanaman lokal maupun pengembang-biakan berbagai gen serta je-nis tanaman.

Indonesia memiliki ke-anekaragaman hayati yang sangat besar. 17 persen dari seluruh jumlah spesies di dunia, meski hanya me-miliki luas wilayah 1,3 per-sen dari luas daratan dunia. Keanekaragaman hayati di Indonesia terus mengalami kemerosotan. Data yang di-himpun “red list”, menyebut-kan 7 jenis fl ora dan fauna di Indonesia dinyatakan punah, 160 spesies masuk dalam ka-tegori kritis terancam punah dan 175 jenis dikategorikan terancam punah.

Selain itu, 465 jenis dikate-gorikan “vurnerable” atau mu-dah terancam punah dan 20 jenis dikategorikan terancam dan sangat tergantung pada upaya konservasi. Penyebab kepunahan mulai dari keru-sakan hutan, perburuan liar, pertambahan penduduk, per-kembangan teknologi, daya regenerasi yang rendah, cam-pur tangan manusia, bencana alam hingga terdesak oleh populasi lain yang lebih kuat.

Maka upaya dan komit-men yang dilakukan Pertamina EP melalui pelestarian, konser-vasi keanekaragaman hayati adalah bagian dari merawat dan merajut Indonesia.

Berikut beberapa satwa langka yang dicoba diselamat-kan oleh Pertamina EP.

Komitmen bersahabat dengan Alam yang dilakukan Pertamina EP melalui pelestarian, konservasi keanekaragaman hayati adalah bagian dari merawat dan merajut Indonesia.

OWA JAWAOwa Jawa (Hylobates moloch) sepintas mirip kera tidak lain pimata endemik Pulau Jawa

yang hidup di Taman Nasional Ujung Kulon, Halimun Salak dan Pangrango, Priangan Timur, Ciremai, Dieng dan Gunung Slamet.Kera ini hidup dalam kelompok-kelompok kecil semacam keluarga inti, terdiri dari pasangan hewan jantan dan betina, dengan satu atau dua anak-anaknya yang masih belum dewasa. Ada dua anak jenis Owa Jawa barat (Hylobates moloch moloch) dan Owa Jawa tengah (Hylobates moloch pongoalsoni).

Hampir seluruh Owa Jawa baik jantan, betina dan anak ditutupi rambut abu-abu kepe-rakan. Bagian atas kepalanya berwarna hitam, muka seluruhnya berwarna hitam, dengan alis berwarna abu-abu yang menyerupai warna keseluruhan tubuh. Dagu pada beberapa individu berwarna gelap. Rambut tubuh di bagian dada dan perut umumnya berwarna lebih gelap dan pada bagian tersebut terdapat bercak berwarna hitam, dengan batas bercak berwarna pucat. Pada bagian wajahnya dikelilingi oleh lingkaran putih. Owa Jawa yang masih muda rambut penutup tubuhnya sering terlihat berwarna lebih pucat (Chivers, 1974).

Owa Jawa juga dikenal dengan beberapa nama antara lain Wau-Wau (Sunda), Uwa-Uwa (Banyumas), Owa Abu-abu (Silvery Gibbon), dan Ungko Jawa. Saat ini populasi Owa Jawa te-rus berkurang oleh karena kegiatan konversi habitat dan fragmentasi, perburuan, perdagangan, dan pet. Kondisi ini kemudian mendorong upaya pelestarian yang bahkan pelestarian Owa Jawa masuk daftar high priority dengan status endangered species.

BEKANTANBekantan atau dalam nama ilmiahnya Nasalis larvatus adalah sejenis monyet berhidung

panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus tunggal monyet Nasalis. Ciri-ciri utama yang bedakan dengan dari hidung pan-jang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan.

Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. dapat mencapai 75cm dengan berat mencapai 24kg. Monyet betina berukuran 60cm dengan berat 12kg. Spesies ini juga memiliki perut yang besar, sebagai hasil dari kebiasaan mengonsumsi makanannya. Selain buah-buahan dan biji-bijian, Bekantan memakan aneka daun-daunan, yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna. Ini mengakibatkan efek samping yang membuat perut Bekantan jadi membuncit.

Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di pulau Borneo (Kalimantan, Sabah, Serawak dan Brunai). Spesies ini menghabiskan sebagian waktunya di atas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10 sampai 32 mony-et. Sistem sosial Bekantan pada dasarnya adalah One-male group, yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantan dewasa, beberapa betina dewasa dan anak-anaknya. Selain itu juga terdapat kelompok all-male, yang terdiri dari beberapa Bekantan jantan.

Bekantan dapat berenang dengan baik, kadang-kadang terlihat berenang dari satu pulau ke pulau lain. Untuk menunjang kemampuan berenangnya, pada sela-sela jari kaki Bekantan terdapat selaputnya. Selain mahir berenang Bekantan juga bisa menyelam dalam beberapa detik, sehingga pada hidungnya juga dilengkapi semacam katup.

Bekantan merupakan maskot fauna di Kalimantan Selatan. Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut, serta sangat terbatasnya daerah dan populasi habitatnya, Bekantan dieva luasikan sebagai Terancam Punah di dalam IUCN Red List.

TATA

N A

GU

S R

ST.

TATA

N A

GU

S R

ST.

Page 15: Energia 5 Tahun II .pdf

15Edisi Nomor 5 TAHUN I ILINTAS

RUSA SAMBAR Rusa Sambar atau Sambar India (disebut juga Rusa Sambur, Sambhur, Tamil: Kadaththi

Man), adalah jenis rusa besar yang umum berhabitat di Asia. Spesies yang umum memiliki ciri khas tubuh yang besar dengan warna bulu kecoklatan. Sambar dapat tumbuh setinggi 102 cm - 160 cm sampai bahu dengan berat sekitar 546 kg. Sambar umumnya berhabitat di hutan dan bergantung pada tanaman semak atau rerumputan. Mereka umumnya hidup dalam kelompok dengan anggota 5 - 6 anggota. Rusa Sambar (Cervus unicolor syn. Cervus aristotelis) mendiami sebagian besar Asia Selatan dengan batas sampai wilayah Himalaya. Selain itu dapat pula dite-mukan di hutan tropis Burma, Thailand, Indocina, the Semenanjung Malaya), Tiongkok Selatan (termasuk Hainan), Taiwan, serta di pulau Sumatra dan Kalimantan di Indonesia.

Ciri khas Rusa Sambar adalah tubuh yang besar dengan warna bulu kecoklatan dan cenderung berwarna coklat ke abu-abuan atau ke merah-merahan, warna gelap sepanjang bagian atas.Rusa yang hidup di Sumatera Indonesia ini dapat tumbuh setinggi 102 cm–160 cm dengan panjang tu-buh sekitar 150 cm. Berat rusa dewasa sekitar 80-90 kg (betina) dan 90-125 kg (jantan). Tanduk Rusa Sambar juga tergolong panjang dan bisa mencapai hingga tinggi 1 meter.

Meskipun tidak memiliki musim kawin yang spesifi k, umumnya Rusa Sambar (Cervus unicolor) melakukan perkawinan alami berkisar antara bulan Juli sampai September. Rusa betina akan bunting selama 7-8 bulan. Anak akan bersembunyi selama 1-2 minggu, kemudian bergabung dengan kelompok.

Tanduk rusa hanya dimiliki oleh rusa jantan yang tumbuh pada umur sekitar 14 bulan. Tanduk pertama hanya berbentuk lurus dan baru bercabang pada masa pertumbuhan tan-duk berikutnya. Tanduk akan lepas pada umur 10-12 bulan setelah tumbuh, selanjutnya akan tumbuh kembali.

Rusa Sambar merupakan binatang diurnal yang beraktifi tas pada siang hari. Mereka hid-up secara berkelompok dan mendiami daerah hutan tropis maupun subtropis hingga keting-gian mencapai 2000 meter dpl.

Rusa Sambar selain memiliki daerah penyebaran yang sangat luas di Asia. Persebarannya meliputi Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Kamboja, China, India, Indonesia (Sumatera), Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Taiwan, Thailand dan Vietnam.

Selain itu, Rusa Sambar (Cervus unicolor) juga telah diintroduksi ke Australia, New Zealand, Afrika Selatan, Amerika Serikat (California, Florida, Texas).

Di Indonesia, Rusa Sambar hidup secara alami di pulau Sumatera dan Kalimantan. Rusa Sambar yang mendiami Indonesia merupakan anak jenis (subspesies) Cervus unicolorequinus yang dapat dijumpai pula di semenanjung Malaysia dan Thailand.

RUSA JAWA

Rusa Jawa tidak lain rusa yang berasal dari pulau Jawa, Bali dan Timor termasuk Timor Leste. Hewan ini juga seekor spesies pendatang di Irian Jaya, Kalimantan, Kepulauan Sunda Kecil, Maluku, Sulawesi, Australia, Mauritius, Kaledonia Baru, Selandia Baru, Papua Nugini.Rusa Jawa dengan nama latin Cervus timorensis ditetapkan menjadi fauna identitas provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam bahasa Inggris, Rusa Jawa mempunyai beberapa sebutan seperti Javan Rusa, Javan Deer, Rusa, Rusa Deer, dan Timor Deer. Rusa Jawa ini ditetapkan menjadi fauna iden-titas NTB, mempunyai bulu berwarna coklat kemerah-merahan hingga abu-abu kecoklatan dengan bagian bawah perut dan ekor berwarna putih.

Rusa timor dewasa mempunyai panjang badan berkisar antara 195-210 cm dengan tinggi badan mencapai antara 91-110 cm. Berat badannya antara 103-115 kg walaupun yang berada dipenangkaran mampu memiliki bobot sekitar 140 kg. Ukuran Rusa Jawa ini meski-pun kalah besar dari sambar (Cervus unicolor) namun dibandingkan dengan rusa jenis lainnya sepertirusa bawean, dan menjangan, ukuran tubuh Rusa Jawa lebih besar.

Rusa jantan memiliki tanduk (ranggah) yang bercabang. Tanduk akan tumbuh pertama kali pada anak jantan saat umur 8 bulan. Setelah dewasa, tanduk menjadi sempurna yang ditandai dengan terdapatnya 3 ujung runcing. Hewan yang dapat aktif di siang hari (diurnal) maupun di malam hari (nokturnal), tergantung kondisi habitatnya.

Rusa timor sebagaimana rusa lainnya termasuk hewan pemamah biak yang menyukai daun-daunan dan berbagai macam buah-buahan. Rusa memakan berbagai bagian tumbuhan mulai dari pucuk, daun muda, daun tua, maupun batang muda.Umumnya rusa timor bersifat poligamus yaitu satu penjantan akan mengawini beberapa betina. Rusa betina mempunyai anak setiap tahun dengan sekali musim rata-rata satu ekor anak.Pertamina EP Cepu terlibat dalam kegiatan pelestarian Rusa Jawa di kawasan hutan Bojonegoro.

ORANG UTAN

Orang Utan atau orangutan, nama lainnya adalah mawas yakni sejenis kera besar de-ngan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat. Hidup di hutan tropika Indonesia dan Malaysia, khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Ada 2 jenis spesies orangutan, yaitu Orangutan Kalimantan/Borneo (Pongo pygmaeus) dan Orangutan Sumatra (Pongo abelii).

Orangutan ini biasa tinggal di pepohonan lebat dan membuat sarangnya dari dedaunan.Orangutan dapat hidup pada berbagai tipe hutan, mulai dari hutan kering, perbukitan dan da-taran rendah, daerah aliran sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa bakau dan nipah, sampai ke hutan pegunungan.

Di Borneo, orangutan dapat ditemukan pada ketinggian 500 m di atas permukaan laut (dpl), sedangkan kerabatnya di Sumatra dilaporkan dapat mencapai hutan pegunungan pada ketinggian 1.000 m dpl.Orangutan Sumatra merupakan salah satu hewan endemis yang hanya ada di Sumatra.Orangutan di Sumatra hanya menempati bagian utara pulau itu, mu-lai dari Timang Gajah, Aceh Tengah sampai Sitinjak di Tapanuli Selatan. Keberadaan he-wan mamalia ini dilindungi Undang-Undang 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan digolongkan sebagai Critically Endangered oleh IUCN.Orangutan Sumatra telah masuk dalam klasifi kasi Critically Endangered dalam daftar IUCN.

Orangutan di Borneo yang dikategorikan sebagai endangered oleh IUCN terbagi da-lam tiga subspesies: Orangutan di Borneo dikelompokkan ke dalam tiga anak jenis, yaitu Pongo pygmaeus pygmaeus yang berada di bagian utara Sungai Kapuas sampai ke timur laut Sarawak; Pongo pygmaeus wurmbii yang ditemukan mulai dari selatan Sungai Kapuas hingga bagian barat Sungai Barito; dan Pongo pygmaeus morio.Di Borneo, orangutan dapat ditemukan di Sabah, Sarawak, dan hampir seluruh hutan dataran rendah Kalimantan, kecuali Kalimantan Selatan dan Brunei Darussalam.

Secara historis, orangutan ditemukan di kawasan hutan lintas Sumatra, tetapi seka-rang terbatas hanya didaerah Sumatera Utara dan provinsi Aceh.Habitat yang sesuai untuk Orangutan saat ini hanya tersisa sekitar kurang dari 900.000 hektare di pulau Sumatra.

IST

IME

WA

WIK

IPE

DIA

.OR

G

TATA

N A

GU

S R

ST.

Page 16: Energia 5 Tahun II .pdf

16 Edisi Nomor 5TAHUN I I

Komitmen terhadap lingkungan dan ke-anekeragaman hayati inilah yang dilakukan

oleh PT Pertamina EP. Di be-berapa lapangan yang dikelola PEP, berbagai jenis satwa lang-ka dilakukan pelestarian. Mulai dari Owa Jawa, rusa sam-ba, Rusa Jawa Orang Utan, Bekantan hingga buaya. Di aset IV, Pertamina EP melaku-kan pelestarian Rusa Jawa.

Pelestarian satwa langka serta keanekaragaman hayati ini, bukan sekadar menjadi persyaratan dalam penilaian Program Proper yang dise-lenggarakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup, tetapi men-jadi komitmen Pertamina se-cara umum. Proper hanya bo-nus semata.

Berikut wawancara de-ngan VP HSSE Pertamina EP, Lelin Eprianto terkait pelesta-rian satwa langka yang dilaku-kan PEP, khususnya yang ter-anyar, pelestarian Rusa Jawa (Cervus timorensis) di asset 4 (lapangan Cepu).

Apa Ide dasar dasar pe-nyelamatan satwa yang di-lakukan oleh PEP?

Ketika kita masuk ke suatu wilayah untuk melakukan akti-vitas usaha industri pertam-bangan atau oil and gas, pasti memberikan efek, pasti ada yang tersingkir. Minimal ter-ganggu. Nah, Pertamina me-miliki komitmen bahwa kita ha-rus hidup dengan lingkungan. Dalam setiap aktivitas yang kita lakukan, lingkungan harus

tetap ada dan terpelihara. Kita melakukan usaha menghasilk-an minyak dan gas bumi dan hasilnya juga diperuntukan un-tuk memelihara lingkungan ter-sebut. Ketentuaan perusahaan seperti itu dan kita penuhi.

Untuk di Asset 4, menga-pa pilihannya Rusa Jawa?

Jadi pada tahun 2013, Pertamina EP bekerjasama dengan Fakultas Kehutanan UGM (Universitas Gadjah Mada). Kita tanyakan kepada mereka (UGM) kira-kira untuk di asset 4, hewan apa yang

cocok kalau mau dilakukan pe-lestarian. Dari hasil studi yang dilakukan UGM, menunjukan bahwa hewan yang cocok un-tuk dilakukan pelestarian atau konservasi adalah Rusa Jawa. Kemudian kita rekomenda-sikan. Jadi, kita tidak sem-barangan menentukan he-wan apa yang akan dilakukan pelestraian atau konservasi, semua harus melalui studi dan dilakukan oleh ahlinya.

FORUMWAWANCARA

Lelin Eprianto VP HSSE PT PERTAMINA EP

Komitmen Pertamina Harus Bersahabat Dengan Alam

Setiap aktivitas usaha, selalu diikuti dengan perubahan lingkungan sosial di sekitar lokasi usaha. Apalagi untuk industri ekstraktif, seperti pertambangan juga minyak dan gas bumi. Komitmen perusahaan dalam pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati, menjadi poin penting, sehingga perusahaan bisa tumbuh dan berkembang, lingkungan dan alam tetap terpelihara.

Lelin Eprianto.

Megapa Rusa Jawa, bu-kan hewan lain?

Dari hasil studi dan analisa yang dilakukan tim dari UGM, Rusa Jawa habitatnya berada di hutan jati. Di Bojonegoro dan Cepu, lokasi Asset 4, ba-nyak sekali hutan jati. Jadi Rusa Jawa habitatnya ada di hutan jati kemudian juga Rusa Jawa merupakan salah satu satwa yang terancam punah.

Kemudian k i ta juga men ja l in ker jasama de-ngan Perhutani yang memiliki wilayah. Setelah itu melaku-kan kajian kelayakan lokasi untuk menyusun rancang an tapak (site planning). Dari ha-sil kajian ditetapkan bahwa lokasi untuk pilot project pe-lestarian Rusa Jawa adalah di pekarang an dinas asper Malo, KPH Parengan, wilayah Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro. Selanjutnya mela-kukan persiapan kandang pe-nangkar an, pengadaan satwa dan kelembagaan.

Setelah melakukan ka-jian dan berbagai persiapan, setahun kemudian kita men-datangkan 6 ekor Rusa Jawa, 4 betina dan 2 jantan dari Wana Wisata Maliran, Kabupaten Blitar, Jawa Timur ke peka-rangan Dinas Asper Malo pada 7 Mei 2014.

Kita juga melatih orang-orang Perhutani untuk me-ra wa t . Pe rhu tan i nan t i yang akan mengelola, kita Pertamina EP hanya men-support. Diharapkan, lo-kasi pelestarian Rusa Jawa ini menjadi media pendi-dikan dan penelitian tidak hanya bagi Rusa Jawa te-tapi juga berbagai hal lain-nya. Kalau dari aspek HSE, kita ingin memenuhi ni lai maksimum dalam ketentuan proper (100). Kita ingin mem-buktikan bahwa kita bisa memenuhi kriteria sekaligus komitmen Pertamina terha-dap lingkungan melalui prog-ram keanekaragaman hayati.

Jika tidak ada ketentuan dalam penilaian proper, apa-kah Pertamina tetap pada komitmen untuk pelestarian satwa langka?

Pada dasarnya, kita ingin Pertamina sesuai dengan ke-tentuan lingkungan yang ada. Kami berusaha memastikan dengan resources yang ada, semuanya maksimum angka-nya. Termasuk soal keaneka-ragaman hayati, gimana cara-nya supaya 100 (nilainya).

Kalau kita, strateginya ha-rus kerjasama dengan ling-kungan, sampai memberi man faat, nilai tambah bagi lingkungan. Jadi, kalau ditanya komitmen, kita akan beyond comply. Kita pengennya emas, bahkan kalau ada lagi yang le-bih tinggi, kita juga pengen ke sana. Ini (proper) hanya bonus saja. Kami komitmennya jelas. Kalau kita masuk ke daerah tertentu, selama kita menik-mati hasil bumi, kita memas-tikan tidak mencemari ling-

kungan atau friendly dengan lingkungan.

Di beberapa asset lain juga ada beberapa sat-wa yang juga dilestarikan. Sampai kapan program se-perti ini akan tetap jalan atau hanya bergantung pada siapa pimpinannya?

Insya Allah ini tidak bergan-tung 1 orang, tetapi bergantung sistem. Sistem ini yang kita ba-ngun. Kita sudah membuat pe-rencanaan strategis pelestarian satwa. Misalnya di 2013 kita melakukn apa, kemudian tahun berikutnya me lakukan apa sam-pai 5 tahun berikutnya, sampai sustaine. Kriteria sustaine itu sampai dia bisa hidup sendiri tidak bergantung kepada kita dan bisa dilepasliarkan.

Setiap spesies selalu di-buatkan rencana strate gis mi-nimal 5 tahun, tetapi tidak selalu 5 tahun tergantung he-wan tersebut, berdasarkan je-nis nya. Yang pasti siklusnya sampai siap untuk dilepasliar-kan, dikembalikan ke alam liar. Hanya problemnya, kita ngga bisa menjamin kalau ada gang-guan dari penduduk atau ling-kungan sekitar. Karena itu, kita kembalikan kepada pemilik ka-wasan hutan dan penindakan hukum, karena ini kan hewan yang dilindungi, ngga boleh dibunuh.

Jadi nanti kalau kita main ke berbagai lokasi milik Pertamina EP, kita akan lihat ada pompa angguk, ada akti-vitas pengambilan minyak dan gas bumi, juga di sekitarnya ada satwa langka. Sekali lagi komitmen kita, kita mengam-bil oil and gas untuk kepen-tingan negara (industri), juga ada tanggung jawab sosialnya.

Kalau kecenderungan spend dana untuk keaneka-ragaman hayati seperti apa?

Kalau soal dana itu ada di teman-teman LR. Namun sesuai dengan kebijakan kita, trendnya selalu naik. Ini komit-men kita bersama. Kalau bu-kan Pertamina, siapa lagi?

Dari berbagai jenis satwa yang dilestarikan, mana yang dinilai sudah sukses?

Kalau kita lihat di bebe-rapa lapangan, ada berbagai jenis satwa yang dilestarikan. Untuk sementara ini yang cu-kup berjalan dengan baik ada-lah pelestarian Orang Utan dan juga Bekantan. Kunci uta-manya adalah kita tidak salah memilih spesies yang tepat di suatu wilayah. Tinggal nanti impactnya akan sangat diten-tukan oleh regulasi serta yang memiliki wilayah. Karena ketika sudah berjalan (dilepasliarkan), kita tidak ngawasin lagi.

Ini komitmen

kita bersama.

Kalau bukan Pertamina, siapa lagi?

ZA

KY

AR

SY

WA

HY

U S

.