emergency medicines with iv line

Upload: slamet

Post on 14-Jan-2016

115 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

iv line

TRANSCRIPT

PEMBERIAN OBAT-OBATAN DENGAN INFUS ( DRIP)

PEMBERIAN OBAT-OBATAN DENGAN INFUS ( DRIP)1. DOPAMIN HIDROKLORIDA

Indikasi:1. Untuk penanggulangan syok syndrom.

2. Pre syok, severe hypotension.

Kontra indikasi:1. Pasien Dehidrasi.

2. Hypotiroidism.

A. Dosis kecil:1 - 5 mcg/BB/menit.

Memperbaiki aliran darah ke ginjal, jantung dan otak.

B. Dosis sedang:5 - 10mcg/BB/menit.

Meningkatkan denyut jantung dan tekan darah.

C. Dosis berat:> 10mcg/BB/menit

Vasokonstriksi perifer dan dapat menimbulkan aritmia jantung.

Cara pemberian:A. Memakai Mikro drip ( Buret).

Rumus:Dosis ( mcg) X kg BB X 60 tts(mikro) = tts/menit

jumlah mcg/ cc

Contoh: 200 mg Dopamin dilarutkan dalam 100 cc D5%

dosis 5 mcg/BB/ menit dengan BB 50 kg.

200 : 100 = 2 mg X 1000 mcg = 2000 mcg.

5 mcg X 50 kb X 60 tts = 15000

2000

2000

7,5 tts(mikro) / menit.

B. Memakai syringe Pump/ infus pump.

Rumus:dosis (mcg) X kb BB X 60 menit = cc/jam

jumlah mcg / cc

Contoh:400 mg Dopamin dilarutkan dalam 500 cc D5%

dosis 5 mcg / menit BB 50 kg.

1

400 : 500 = 0.8 mg X 1000 mcg = 800 mcg

5 mcg X 50 X 60 menit = 15000 800

800

18,75 cc/ jam

2. DOBUTHAMIN HYDROKLORIDA ( DOBUTHREX ).

Indikasi:- Pengobatan syok syndrom

- Pre syok, severe hypotension.

Kontra indikasi:- Bukan untuk koreksi aritmia, ventikel fibrilasi.

- Hypothyroidism.

Dosis = 1 - 20 mcg/ BB/ menit.

A. Memakai Buret (micro drip)

Rumus : dosis (mcg) X kg BB X 60 tts

___________________________ = tts/mnt

jumlah mcg / cc

Contoh : Dobutrex 250 mg dalam 50 cc D5%

250 mg Dobutrex

1 cc = ________________ = 5 mg X 1000 mcg = 5000 mcg

50 cc D5%

Dosis : 3 mcg BB : 50 kg

3 X 50 kg X 60 tts 9000 1 cc = __________________ = _____ = 1,8 tts/mnt

5000 5000

B. Memakai Syringe pump/ infus pump

Dosis dalam mcg X kg BB X 60 mnt

Rumus = _________________________________ = cc/jam

jumlah mcg / cc

Contoh : Dobutrex 250 mg dalam 50 cc D5% / NaCl 0,9%

1 cc = _250____ = 5 X 1000 mcg = 5000 mcg

502

Dosis : 3 mcg / BB / mt BB : 50 kg

3 X 50 X 60 mnt 9000

= __________________ = ________ = 1,8 cc / jam

5000 50003. LIDOCAIN / XYLOCARD

Indikasi : - VES sering atau > 6 x/mnt

- VES yang berturut-turut

- VES multivokal

- Aritmia ventrikel yang mengancam

Kontra indikasi : - AV Blok grade II & III

- Bradicardi

Dosis standar : 1 - 4 mg / mnt

A. Memakai Burret ( micro drip) :

Dosis (mg) X 60 tts

Rumus = __________________ = tts / mnt

jumlah mcg / mnt Buku pintar3

Contoh : 500 mg xylocard dalam 100 cc D5%

500

1 cc = ______ = 5 mg

100

Dosis : 2 mg / mnt

2 X 60 tts

= ___________ = 24 tts / mnt

5

B. Memakai Syringe Pump / infus pump

Dosis (mg) x 60 mnt

Rumus = ___________________ = cc / jam

jumlah mg / cc

Contoh : 500 mg xylocard dalam 200 cc D5%

500

1 cc = ______ = 2,5 mg

200

Dosis : 2 mg / mnt

3

2 mg x 60 mnt

= ______________ = 48 cc / jam

2,5

4 . ISUPREL ( ISOPROTENOROL HIDROCLORIDA )

Indikasi : - Untuk meningkatkan curah jantung dan kerja myocard.

- Penanganan untuk henti jantung , ventricular tachicardie.

Kontra indikasi : - tachiaritmia , tachicardi yang disebabkan intoksikasi digitalis ,

angina pectoris.

Dosis drip = 1 - 4 mcg / mnt

A. Memakai Buret (microdrip) : Buku pintar4

Dosis (mcg) X 60 tts

Rumus = ______________________ = tts / mnt

jumlah mcg / cc

Contoh : 0,2 mg Isuprel dalam 100 cc D5%

0,2

1 cc = ____ = 0,002 mg x 1000 mcg = 2 mcg

100

Dosis = 2 mcg / mnt

2 x 60 tts

= _________ = 60 tts / mnt

2

B . Memakai Syringe Pump / infus pump

kebutuhan x 60 mnt

Rumus = ___________________ = cc / jam

jumlah mcg / cc

Contoh : 0,2 mg Isuprel dalam 50 cc D5%

0,2

1 cc = _____ = 0,004 x 1000 mcg = 4 mcg

50

Dosis : 2 mcg / mnt

2 x 60 mnt

= _____________ = 30 cc / jam

4

45. ADRENALIN ( EPHINEPRIN HIDROCLORIDA)

Indikasi : - Meningkatkan aliran darah myocard dan susunan saraf pusat saat ventilasi -

dan kompresi (RJP).

- Merubah VF halus menjadi kasar.

Kontra indikasi : - dilatasi jantung, kerusakan organ otak, coronary insufficiency,

syok setelah anesthesi umum, anesthesi extremitas.

Dosis drip : 1 - 4 mcg / mnt

A . Memakai Burret ( mikro drip )

dosis x 60 tts

Rumus = _____________ = tts/ mnt

jumlah mcg / cc

Contoh : 1 mg (1 amp) dalam 50 cc D5%

1

1 cc = ____ = 0,02 x 1000 mcg = 20 mcg

50

Dosis : 1 mcg / mnt

1 x 60 mnt

= ___________ = 30 cc / jam

20

6 . NITROGLICERIN ( NITRBID )

Indikasi : - Sangat efektif untuk mengatasi angina atau unstable angina pectoris.

- Chest pain yang tidak hilang dengan nitrobat.

Kontra indikasi : - hypotensi, severe anemia, arterial hypoxemia, pericardial tamponade.

Dosis : mulai 5 mcg / mnt

A . Memakai Buret (micro drip) :

Dosis (mcg) x 60 tts

Rumus = ___________________ = tts / mnt

jumlah mcg / cc

Contoh : 5 mg nitrobid dalam 100 cc D5%

5

1 cc = _____ = 0,01 mg x 1000 mcg = 10 mcg

100

5

Dosis : 5 mcg / mnt

5 x 60 tts 300

= __________ = ______ = 3 tts / mnt

10 10

B . Memakai Syringe Pump / infus pump

Dosis mcg x 60 mnt

Rumus = ___________________ = cc / jam

jumlah mcg / cc

Contoh : 5 mg nitrobid dalam 50 cc D5%

5

1 cc = ___ = 0,1 x 1000 mcg = 100

50

Dosis : 5 mcg / mnt

5 x 60 mnt 300

= ___________ = _____ = 3 cc / jam

100 100

7 . SODIUM NITROPRUSIDE ( NIPRIDE )

Efek kerja : - Vasodilatasi perifer

- Untuk hypertensi sebagai vasodilator

Indikasi : Krisis hypertensi

Dosis awal : 0,5 - 1,5 mcg / BB

A . Memakai Buret (micro drip) :

Dosis (mcg) x BB x 60 tts

Rumus = _________________________ = tts / mnt

jumlah mcg / cc

Contoh : 50 mg nipride dalam 100 cc D5%

50

1 cc = ____ = 0,5 x 1000 mcg = 500 mcg

100

Dosis : 1 mcg / BB BB : 50 kg

1 x 50 60 tts 3000

= ____________ = ______

500 500

= 6 tts / mnt micro

6

B . Memakai Syringe Pump / infus pump

Dosis (mcg) x BB x 60 mnt

Rumus = _________________________ = cc / jam

jumlah mcg / cc

Contoh : 50 mg nipride dalam 200 cc D5%

50

1 cc = _____ = 0,25 x 1000 mcg = 250 mcg

200

Dosis : 2 mcg BB : 50 kg

2 x 50 X 60 mnt 6000

= _______________ = _______ = 24 cc / jam

250 250

8 . STREPTOKINASE (Trombolitik)

Indikasi:-Usia 70 tahun

-sakit dada khas infark/equivalent lebih dari 20 menit, tidak hilang dengan

pemberian nitrat.

-Dalam 12 jam sejak mulainya sakit dada.

-ST elevasi >0.1mv pada sekurang-kurangnya 2 sandapan.

Kontra Indikasi:

-Active bleeding.

-Suspek diseksi aorta

-Trauma kepala yang baru/adanya neoplasma intracranial.

-Diabetic hemorrhagic retinophaty

-Kehamilan

-Reaksi allergi sebelumnya terhadapobat trombolitik.

-Tekanan darah >200/120 mmhg.

-Riwayat CVD hemorhagic.

-Hati-hati pada penderita yang telah mendapat streptokinase sebelumnya.

Bila

RI = 16 U -------- > dicampur dalam syringe pump

Darah pasien = 0.25 cc >

Dosis pemberian :

Gula darah

RI

Infus

145 - 220mg%

12 / jam

3 cc / jam

220 - 430mg%

29 / jam

6 cc / jam

11. ALBUMIN

Indikasi : Hypovolemia, syok, hypoproteinaemia, burn.

Kontra Indikasi : Cardiac failure, chronic anemia, renal insufficiency

Rumus : D = Desired Albumin Level(Batas Albumin yang diinginkan = nilai albumin normal)

A = Actual Albumin Level (nilai albumin hasil lab)

BW = Body weight

* = Normal plasma volume adalah 40 ml /BB =volume plasma

** = Untuk merubah ml menjadi 100ml.

9

Contoh : Nilai albumin pasien dari hasil lab = 2,5 gr %

Nilai albumin pasien yang diinginkan untuk naik = 3,5 gr%

BB = 60 kg

Maka= ( D - A ) BW X 40 X 2 = gr

100

= (3,5 - 2,5 ) 60 X 40 X 2 = 2400 X 2

100

100

= 4800 = 48 gr %

100

Plasbumin 25 % 100 cc. Jadi perlu 2 botol.

12. Na- BICARBONAT.

Indikasi: Untuk koreksi asidosis metabolik dan acid intoksikasi.

Hasil BE x BB

Rumus = ______________ = mEq

6

Contoh : Hasil BE dalam blood gas = - 10 BB = 50 kg

10 x 50 500

Maka Bicnat yang dibutuhkan = __________ = _____ = 83 mEq

6 6

Note : - 1 cc bicnat = 1mEq

- Untuk pemberiannya di bolus dan di drip

Untuk anak pemberian drip dicampur 4 : 1 ( 4 bicnat : 1 D5%)

14. KALIUM / POTASIUMIndikasi : Untuk koreksi KCL (hypokalemia)

( N - Defisit ) BB

Rumus = _______________ = mEq

3

Normal kalium = 4,5 - 5,5 mEq an 100 cc D5% diberikan dalam 1 / 2 jam atau 2 jam

(tergantung ordar dokter)

Defisit = Hasil kalium dalam darah (hasil lab)

Contoh : - Hasil lab. Kalium pasien : 2,5 mEq

BB : 10 kg

( 4,5 - 2,5 ) x 10 kg 2 x 10

KCL yang dibutuhkan = ---------------------------- = -------------- = 6 , 6 mEq

3 3

15. MAGNESIUM a x 120Konversi : a mmol MgSO4 = __________ = gr MgSO4

100

Contoh : Dosis = MgSO4 33,3 mmol / 24 jam

33,3 x 120 3996

= ___________ = ______ = 4 gr / 24 jam

100 100

1. Sediaan MgSO4 20% = 1 gr / 5 cc

Dosis : MgSO4 = 4 gr / 24 jam

= 4 x 5 cc / 24 jam

= 20 cc / 24 jam

2 . atau

Sediaan MgSO4 50% = 1 gr / 2 cc

Dosis : MgSO4 = 4 gr / 24 jam

= 4x2 cc / 24 jam

= 8 cc / 24 jam

14 . MORPHIN

Indikasi : Menghilangkan rasa sakit dalam waktu yang lama

Kontra indikasi : Depresi pernafasan, penyakit obstruksi jalan nafas , kelainan fungsi hati , ilieus

paralitik , sensitif terhadap morphin , kehamilan.

Dosis : 10 mcg / kg BB / jam

dosis (mcg) x BB

Rumus = _______________ = cc / jam

jumlah mcg / cc

Contoh : - dosis : 10 mcg morphin BB : 50 kg

campuran : 1 amp. = 10 mg morphin in 50 cc D5%

1 cc = _10_ = 0,2 x 1000 mcg = 200 mcg D5%

50

10 mcg x 50 kg

= ______________ = 2 , 5 cc / jam

200

11

16 . AMINOPHILIN

Indikasi : Asthma , Bronchopneumonia , bronchitis , paroksimal dyspnoe dengan gagal jantung kiri

Efek samping : mual sampai muntah , hipotensi , tachicardia

Kontra indikasi : peptic ulcer , alergi terhadap aminophilin , active gastritis.

Kemasan : Aminophilin : 1 amp. = 10 cc = 250 mg

Dosis : - normal 0,1 mg / kg BB / jam

maintenance 0,5 mg / kg / hari

dosis loading pada dewasa 6 mg / kg

Contoh : 250 mg aminophilin in 200 cc D5%

250

1 cc = ____ = 1,25 mg

200

Dosis : 0,1 mg BB : 50 kg

0,1 x 50 5

= ________ = ___ = 4 cc / jam

1,25 1,25

Dobutamin merupakan agonis beta yang poten dan memiliki efek alfa 1 yang lemah, jadi tidak terlalu menurunkan resistensi perifer sehingga tidak menyebabkan reflek takikardia. Dobutamin dapat meningkatkancardiac outputkarena meningkatkan kontraktilitas jantung, menurunkan tekanan a. pulmonalis (dilatasi a. pulmonalis akibat perangsangan adrenoreseptor beta2 di a. pulmonalis), namun tidak terlalu meningkatkan laju jantung (efek inotropik melebihi efek kronotropik). Dibandingkan dengan dopamin, pada dosis yang memberi efek inotropik yang sama, dobutamin kurang meningkatkan laju jantung.

Indikasi dan Dosis1.Syok kardiogenik: indikasi utama pemberian dobutamin adalah syok kardiogenik akibat infark miokard atau pada gagal jantung kronis. Dosis mulai 2,5g/KgBb/mnt kemudian dititrasi sampai terjadi perbaikan TD. Setelah hemodinamik stabil secepat mungkin obat ini ditapperingoffkarena pemberian dobutamin berhari-hari dapat menyebabkan miokardexhaustedsehingga sulit menghentikan obat.

2.Bradikardia yang tidak respon dengan pemberian atropin (IV), atau pasien bradikardia yang membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh bantuan obat-obat lain atau intervensi (pemasangan pacemaker temporer). Drip dobutamin dosis rendah efektif untuk meningkatkan laju jantung.

Kemasan 1 ampul = 5ml = 250mg = 250.000mcg

Oplosan : Nacl 0,9% atau Dext 5%

Cara perhitungan dosis:

Rumus =Dosis x KgBB x 60 mnt= .... ml/jam = ....tpm mikrodrip

Pengenceran (mcg/ml)

Keterangan tpm = tetes per menit. 1 cc = 60 tpm mikrodrip infus

contoh:dosis 5mcg/KgBB/mnt, dengan berat badan 50 Kg dan pengenceran 250mg(1 ampul) diencerkan dengan NaCl 0,9% menjadi 50 ml.

Maka

5 mcg x 50 Kg x 60 mnt = 15.000 = 3 ml/jam = 3 tpm mikrodrip

250.000 mcg / 50 ml 5000

Tabel dosis dobutamin per KgBB dengan pengenceran 250 mg (1 ampul) dengan NaCl 0,9% menjadi 50 ml

Dosis(mcg/KgBB/mnt)Kecepatan aliranml/jam

2,51,21,41,51,71,822,12,3

52,42,733,33,644,24,5

7,53,64,14,555,45,96,36,8

104,85,466,67,27,88,49

12,566,87,58,399,810,511,3

157,28,199,910,811,712,613,5

17,58,49,510,511,612,613,714,715,8

209,610,81213,214,415,616,818

Berat Badan (Kg)4045505560657075

Dopamin (DA) merupakan prekursor nor-adrenalin dan meningkatkan pelepasan nor-adrenalin. Obat ini memberi efek pada sistem kardiovaskuler karena dapat berinteraksi dengan reseptor DA. Pada dosis besar dopamin dapat merangsang adrenoreseptor beta dan dosis yg lebih besar lagi merangsang adrenoreseptor alfa.

Farmakodinamik:

Dopamin dosis kecil(2,5-5 mcg/KgBB/mnt) merangsang reseptor DA dipembuluh darah ginjal, mesenterium dan a. Koroner yang menyebabkan vasodilatasi. Akibatnya selain terjadi diuresis dan natriuresis, aliran darah di organ-organ tersebut juga meningkat.

Dopamin dosis sedang(5-10 mcg/KgBB/mnt) merangsang adrenoreseptor beta dijantung sehingga meningkatkan kontraktilitas miokard dan laju jantung, efek inotropik dopamin relatif lebih besar dibandingkan efek kronotropiknya. Dengan demikian obat ini menyebabkan kebutuhan O2miokard yang sedikit meningkatkan Tekanan Darah (TD) sistolik tanpa banyak mempengaruhi TD diastolik.

Sifat-sifat dari dopamin dosis rendah membuatnya menjadi pilihan utama pada syok kardiogenik yang disebabkan infark miokard.

Dopamin dosis tinggi(> 10mcg/KgBB/mnt) merangsang adrenoreseptor alfa 1 di pembuluh darah menyebabkan vasokonstriksi di hampir semua pembuluh darah termasuk arteri renalis dan mesenterik, juga meningkatkan kontraktilitas miokard karena terjadi peningkatan pelepasan noradrenalin.

Indikasi dan PatofisiologiSyok kardiogenik: indikasi utama dopamin adalah syok kardiogenik akibat infark miokard akut. Dosis rendah dopamin (2,5-5mcg mcg/KgBB/mnt) meningkatkan diuresis, menurunkan preload sehingga perfusi jantung membaik. Biasanya pada dosis ini sudah terjadi peningkatan TD. Apabila tidak ada respon dosis dapat ditingkatkan sampai 5mcg/KgBB/mnt. Apabila masih tidak ada respon sebaiknya dikombinasi dengan dobutamin, karena penambahan dosis selain meningkatkan laju jantung, juga menimbulkan vasokonstriksi yang sangat merugikan pasien infark miokard. Sebelum pemberian dopamin selalu harus periksa bahwa pasien tidak ada keadaan hipovolume.

Kontraindikasi dan efek samping: doapamin kontraindikasi pada pasien yang sedang menggunakan MAO-inhibitor. Efek samping yang timbul adalahoveraktivasi saraf simpatis seperti nausea, takikardia, sakit kepala dan muntah.

Kemasan 1 ampul = 5ml = 200mg = 200.000mcg

Oplosan: Nacl 0,9% atau Dext 5%

Rumus =Dosis x KgBB x 60 mnt= .... ml/jam = ....tpm mikrodrip

Pengenceran (mcg/ml)

Keterangan tpm = tetes per menit. 1 cc = 60 tpm mikrodrip infusCara perhitungan dosis: contoh dosis 5mcg/KgBB/mnt, dengan berat badan 50 Kg dan pengenceran 200mg(1 ampul) diencerkan dengan NaCl 0,9% menjadi 50ml, Maka:

5mcg x 50 Kg x 60 mnt=15.000= 3,75 ml/jam ~ 4 tpm mikrodrip

200.000 mcg / 50 ml4000

Tabel dosis dobutamin per KgBB dengan pengenceran 200mg (1ampul) dengan NaCl 0,9% menjadi 50ml (syrenge pump)

Dosis

(mcg/KgBB/mnt)Kecepatan aliran

ml/jam

21,21,41,51,71,822,12,3

31,822,32,52,72,93,22,3

42,42,733,33,63,94,23,4

533,43,84,14,54,95,34,5

63,64,14,555,45,96,35,6

74,24,75,35,86,36,87,46,8

84,85,466,67,27,88,47,9

95,46,16,87,48,18,89,59

1066,87,58,399,810,510,1

116,67,48,39,19,910,711,611,3

127,28,199,910,811,712,612,4

137,88,89,810,711,712,713,713,5

148,49,510,511,612,613,714,714,6

15910,111,312,413,514,615,815,8

169,610,81213,214,415,616,816,9

1710,211,512,81415,316,617,918

1810,812,213,514,916,217,618,919,1

1911,412,814,315,717,118,52020,3

201213,51516,51819,52121,4

Berat Badan (Kg)4045505560657075

Obat obat kardiovaskuler digolongkan menjadi 4 kelompok :1. Obat Gagal Jantung.1. Diuretik. FurosemideDikenal sebagai loop diuretic, oleh karena loop hande.Efek :1. Memperlambat reabrorbsi natrium dan chlorida.2. Mempercepat diuresis.3. sebagai vasodilatasi arteri renalis.Indikasi :1. Gagal jantung.2. Oedema pulmo.3. Oedema perifer.4. Hipertensi emergensi.5. Syndroma neprotik.Kontra Indikasi :1. Asidosis metabolic.2. Peningkatan azolemia.3. Kehamilan / menyusuiDosis : 1 5 mg ? Dosis maximal : 30 40 mg / 24 jam.Nursing Point :1. Sebaiknya diberikan pada pagi hari, kecuali keadaan tertentu (emergency)2. Monitoring balance : intake dan output.3. Monitoring blood pressure, elektrolit, BB, dan oedema.Jenis diuretic lain : HCT, Spirolactone.1. ACE Inhibitor. Short acting : Captopril, tenise, elapril. Long acting : Lisinopril.Efek :1. Menghambat pembentukan angiotensi II.2. Menurunkan preload dan after load.3. Hiperkalemia, fatique, sakit kepala.4. Vasodilatasi sistemik.Indikasi :1. Gagal jantung.2. Hipertensi.Kontra Indikasi :Kehamilan, stenosis arteri renalis, engiodema.Nursing Point :1. Monitoring blood pressure sebelum, saat dan sesudah pemberian.2. Monitor sakit kepala dan batuk.3. Monitor fungsi ginjal (gagal ginjal biasa terjadi hipokalemi)4. Pemakaian jangka panjang bias terjadi Impoten.1. Digitalis.Lanoxin, fargoxin (digoxin).Efek :1. Menyekat sodium yang merupakan membran bond.2. Inotropik positif (meningkatkan kontraktilitas myocard).3. Kronotasik negatif (menurunnya laju heart rate).Indikasi :1. Gagal jantung.2. Ventrikel vibrilasi.Kontra Indikasi :1. Total AV Blok.2. Hypokalemia.3. Gagal ginjal.4. Kardiomyopati dan sindrom WPW.Nursing Point :1. Monitoring tanda-tanda intoxikasi : mual, pusing, pandangan kabur.2. Nilai terapeutik sempit :1 2 mg / 24 jam.3. Hipokalemia dapat menyebabkan intoksikasi.4. periksa digoxin level : diambil 6 jam setelah minum obat terakhir.1. Inotropik.1. Dopamin.Merupakan Inotropik positif dan kronotopik positif.Efek :1. Merangsang saraf simpatis.2. Merangsang reseptor beta I adrenergis dan resptor dopaminergik.Dosis :1. Rendah (renal dose).0,5 2 mg / kg BB / menit atau 2 5 mg / kg BB /menit.Efek : Merangsang reseptor dopaminergik yang menghasilkan vasodilator pembuluh darah renal, mesentrika dan spasme. Heart ratye dan curah jantung bila meningkat.1. Sedang.5 10 mh /kg BB / menit.Efek : Merangsang reseptor alfa dan beta miocard. Terjadi pelapasan non epineprin Curah jantung meningkat, HR meningkat, BP meningkat.1. Tinggi.10 15 mg / kg BB / menitEfek :Biasa terjadi vasokonstriksi sistemik, sehingga BP meningkat.Nursing Point :1. Monitoring BP, HR, ECG : Aritmia.2. Monitoring tanda-tanda vasokonstriksi perifer : akral dingin. Sianosis perifer.3. monitoring efek samping : mual, muntah, hipertensi.1. Dobutamin.Merupakan inotropik murni.Efek :Menstimulasi adrenoreseptor untuk meningkatkan kontrktilitas miocard.Dosis : Rendah2 5 mg / kg BB / menit.Efek :Meningkatkan kontraktilitas (C.O) tanpa meningkatkan HR. Sedang5 10 mg / kg BB / menit.Efek :Meningkatkan kontraktilitas miocard (C.O meningkat) dengan penurunan tekanan kapasitas paru. Sedang10 20 mg / kg BB / menit.Efek :Meningkatkan cardiac output (kontraktilitas.Nursing Point :1. Monitor BB, HR, irama ECG.2. Monitor efek samping : mual, muntah, sakit kepala, papitasi dan tremor.1. Non Adrenalin (vascon /Levoped)Dosis : 0,01 0,2 mg / kg BB / menit.II. Obat Anti Angina.1. Beta Bloker.Efek : Menekan reseptor beta sehingga denyut jantung dan kontraksi jantung menurun. Mengurangi kebutuhan oksigen (demand) dan meningkatkan suplai oksigen ke myocard. Kardio Selektif : Tidak menyebabkan broncho spasme (metoprolol,Jenis beta blokeratenolol, ace butanol. Non Kardio Selektif : Dapat menyebabkan broncho spasme (propanolol,nadalol, pindalol).Efek Samping :1. Gagal jantung.2. AV Blok.3. Depresi.4. Spasme bronkusIndikasi :1. Angina pectoris.2. Aritmia.3. Hipertensi.Nursing Point :1. Monitor BP dan HR sebelum pemberian.2. Monitoring terhadap gagal jantung.3. Monitoring terhadap efek sentral : mimpi buruk, gangguan sexual, pusing dan palpasi.1. Calsium Antagonis.Efek :1. Vasodilator dan menurunkan tahanan perifer.2. Menghambat pemasukan kalsium kedalam sel.3. Memperpanjang remode refraksi pada AV Blok.4. Inotropik.Indikasi :1. Angina pectoris.2. Aritmia (SVT).3. Hipertensi.Jenis Kalsium Antagonis.1. Verapamil : IsoptinEfek : menekan jaringan Slow Respondi AV Node.Indikasi : Angina Variant, Anti Aritmia (SVT)Efek samping : Sakit kepala, berdebar-debar, mual, dyspepsia, fatique,bradikardi, AV Blok atau Asistole (jarang).1. NifedipinEfek : Vasodilator arteriol kuat, tetapi efek terhadap AV Nodekecil.Indikasi : Angina pectoris stabil, infark dan HT.Efek samping : hipotensi, keringat dingin dan palpitasi oleh karenameningkatnya tonus simpatis.1. Nitrat (ISDN, Cedocard, Isoket, NTG)Efek:1. Relaxasi otot polos sehingga terjadi vasodilatasi.2. Menurunkan preload dan after load.3. Mengurangi kebutuhan O2 miokard dan meningkatksn suplai O2 ke mikard.Indikasi :1. Angina Pektoris.2. Gagal jantung.3. hipertensi.4. ischemik / infark miokard. Sediaan : oral, SL, IV, Transderma.Nursing Point : Periksa tekanan darah sebelum pemberian. Monitor efek obat terhadap nyeri dada. Monitor efek samping : mual, muntah, sakit kepala.1. Obat Anti Koogulansi.1. Anti Koagulan ( Heparin, lovenox, fraxiparine, arixtraEfek : Menghambat bekuan darah dengan mengubah protrombin menjadi trombin. Menghambat agregasi platelet oleh trmbin. Mencegah trmbo emboli di arteri dan vena.Indikasi : Infark miocard. U A P. DIC ( Disseminated Intravaskuler Coagulation )Kontra Indikasi : Ada kecenderungan perdarahan. Gastritis erosive (gastric ulcer) Klien menjalani bedah otak atau spinal cord. Gagal ginjal atau hepar1. Anti Trombolitik / Fibrinolitik2. Anti Platelet ( Plavix, aspilet, ticlid, agrastac, leoprol )IV. Obat Anti Aritmia / Disritmia.Dibagi menjadi 4 kelas:KELAS IAnti anastetik local dan menghambat chanel Na+Dibagi menjadi 3 sub kelas :Kelas I AMemperpanjang masa refakter dan memperlambat konduksi, misalnya : quinidine, procainamide, disopiramide. QUINIDINEDOSIS : 500 1500 MG/HARI. Untuk mencegah Atrial Flutter dan Atrial Fibrilasi. Untuk obat lanjutan post cardioversi. Untuk terapi paroxysmal SVT dan VT. PROCAINAMIDEDosis : 100 mg bolus (lambat sampai dengan 5 menit) Total bolus 1 1,5 gr. Untuk VES, AF< PAT. Kontra indikasi : SLE< myasthenia gravis. DISOPIRAMIDEDosis loading : 2 mg / kg BB diberikan dalam 5 10 menit. Total dosis tidak boleh > 150 mg. Untuk SVT akut berulang. Kontra indikasi : AV Block, gagal jantung, gagal ginjal.Kelas I BMemperpebdek masa refrakter.Misalnya: lignocain, mexitec (mexiletine). LIDNOCAIN.DOSIS BOLUS : 1 2 MG / KG BB dalam 5 menit, dapat diulang setelah 3 5 menit, tidal boleh > 300 mg dalam waktu 1 jam. Indikasi : aritmia ventrikel karena iskemik atau infark (VT). Kontra Indikasi : AV Block, gagal jantung, syok. MEXILETINE.Dosis : 200 250 mg dalam 10 menit.Dosis maintenance : 0,5 mg / menit. Indikasi : VT dan aritmia ventrikel lain.Kelas I CSangan memperlambat produksi.Efek minimal terhadap masa refrakter. FLECAINIDEDosis intra vena : 2 mg / kg BB dalam 10 menit.Total dosis : 150 mgDosisi oral : 2 x 100 mg / hari. Indikasi : ventrikel ectopic dan takikardi. Kontra Indikasi : AV Block 2, aritmis karena infark.KELAS II(Beta bloker = beta adrenergic bloker)indikasi : Aritmia ventrikel, angina pectoris dan hipertensi.Kontra Indikasi : asma bronchial, PPOK, CHF.Atenokal :Dosis oral : 50 100 mg / hr (1x/hr)IV : 2,5 mg selama 2 3 hari, dapat diulang setelah 5Menit, dosis max. 20 mg.Metoprolol :Dosis oral : 50 mg / hari (2x / hari)IV : 5 mg dalam 5 menit, dosis max. 20 mg.KELAS IIIMeperpanjang masa refrakter / prolog repolaritation. Amiodaron ( cordaron = kendaron ) Indikasi : VT, SYT berulang. Kontra Indikasi : sinus bradikardi, AV Block, sick sinus syndrom, penyakit tiroid. Dosis : IV bolus : 5 mg / BB oplos NaCl 0,9 % habis dalam 5 menit. Dosis pemeliharaan 900 mg / 24 jam. Atau IV bolus 150 mg dalam 1 menit, bias diulang 150 mg dalam 10 menit (bila masih VT). Dosis maintenance : 1 mg / Kg BB / jam habis dalam 6 jam, dilanjutkan mgb / Kg BB / jam habis dalam 18 jam, kemudian dilanjutkan per oral. Efek samping : hypertensi, bradikardi, alveolitis paru, memperburuk CHF.KELAS IV( Calsium Chanel Blocker )Menghambat pemasukan calsium kedalam sel dan otot polos, sehingga dpat mencegah kontraksi dan menurunkan after load. Veropamil. Indikasi : Supra ventrikel aritmia. Dosis IV bolus 5 10 mg dalam 5 menit, dapat diulang setelah 5 menit sebesar 5 mg. Dosis oral : 40 160 mg 3x / hari. Efek samping : HypotensiNARKOTIK ANALGETIKDalam keadaan emergensi, obat narkotik analgetik sering digunakan pada kasus-kasus kardiovaskuler. Disamping mempunyai efek anti nyeri yang kuat (pada ACS / infark). Narkotik analgetik mempunyai efek sedasi yang bermanfat untuk mengurangi kecemasan dan beberapa efek lain yang menguntungkan.1. Morphin.Efek: - Analgetik kuat, langsung menekan respon nyeri di syarafpusat.- Vasodilatasi vaskuler menrunkan afterload.Indikasi : diberikan pada ACS / infark left ventrikel.Karena efek vasodilatasi dan menurunkan after load, morphin sangat bermanfaat untuk mengurangi kerja LV / LU yang mengalami penurunan kontraktilitas.Dosis : SC 5 mg, IV star 0,5 mg / jam.1. Pethidin.Efek :- Analgetik narkotik kuat, langsung menekan reseptor nyeri dansystem saraf pusat.- Vasokontriksi, meningkatkan after load.Indikasi : diberikan pada ACS atau infark RV (Right Ventrikel). Karena efek vaso kontriksi, meningkatkan after load, pethidin bermanfaat untuk menyeimbangkan low out put bila terjadi penurunan kontraktilitas RV.Dosis : SC / IV : 0,5 1mg / Kg BB.Diposkan olehherwin agusman sitorusdi11.381 komentar:Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=9108219612336645377&postID=6019819912517275139&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=9108219612336645377&postID=6019819912517275139&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=9108219612336645377&postID=6019819912517275139&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke Facebook

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=9108219612336645377&postID=6019819912517275139&target=pinterest" \o "Bagikan ke Pinterest" \t "_blank" Bagikan ke PinterestGagal Jantung dan Penanganannya

Gagal jantungataudecompensatio cordisdidefinisikan sebagai keadaan menurunnya performa myocardial (otot-otot jantung) jantung.

Gambar: struktur jantung, ruang jantung dan arah aliran darah (courtesy: Guyton)Gagal jantung dapat terjadi secarasistolikataupundiastolik. Pada gagal jantung sistolik terjadi penurunan fungsi kontraksi ventrikel kiri yang diistilahkanpenurunan fraksi ejeksi. Sedangkan pada gagal jantung diastolik tidak terjadi penurunan fraksi ejeksi.

Gambar: Fase-fase jantung dalam keadaan normal. Fase sistolik disebut juga sebagai fase ejeksi dimana terjadi kontraksi dan pengosongan ventrikel. Sedangkan fase diastolik disebut juga dengan pengisian ventrikel. (courtesy: Guyton).Penyebab (etiologi) gagal jantungGagal jantung merupakan suatu diagnosis fisiologis sedangkan penyakit-penyakit penyebabnya menjadi diagnosis etiologi.Di antara penyebab gagal jantung yang paling umum adalah penyakit jantung koroner, hipertensi, penyakit katup jantung (meliputi mitral stenosis atau regurgitasi), kardiomyopati.

Gambar: beberapa penyebab gagal jantung.(courtesy:Euan A Ashley)Patofisiologi gagal jantungKerja jantung disebut juga denganCardiac OutputyaituStroke VolumeHeart Rate(HR= jumlah denyut jantung permenit).(volume darah sekali pompa) dikalikan denganCO=SVHRFaktor-faktor yang mempengaruhi kerja jantung adalah:1. Ventricular preload (aliran darah balik ke ventrikel)2. Ventricular afterload (kemampuan ventrikel memompa darah)3. Myocardial contractility (kontraktilitas otot jantung)Secara normal kerja otot jantung memenuhiHukum Frank-Starling. Hukum Frank-Starling berbunyi:Dalam batas fisiologis, jantung akan memompakan semua darah dari vena menuju aorta tanpa ada bendungandengan kata lainpreloadadalah sebanding denganafterload.Namun pada gagal jantung hukum ini sudah tidak berlaku lagi.

Gambar: curva Frank-Starling, sumbu y adalah gaya kontraksi sedangkan sumbu x adalah preload. Curva menunjukkan bahwa semakin bertambah preload maka gaya kontraksi akan meningkat sesuai gambar. (1) keadaan hipovolemia, (2) berfungsi optimal, (3) keadaan hipervolemia dan (4) keadaan gagal jantung. (courtesy: Terry Des Jardins)Berbagai penyakit etiologi di atas dapat menurunkan kerja jantung sehingga Hukum Frank-Starling tidak berlaku lagi. Mekanisme penurunan kerja jantung karena penyakit-penyakit di atas dapat diterangkan melalui gambar di bawah ini.

Gambar: mekanisme terjadinya gagal jantung oleh berbagai penyakit etiologi. (courtesy: Despopoulos)Berbagai penyebab di atas menimbulkan penurunan kontraktilitas otot jantung dengan akibat akhirkegagalan sistolikdankegagalan pengisian jantung (diastolic failure). Turunnya kedua sistolik dan diastolik menyebabkan turunnya stroke volume (SV).Pada keadaan terkompensasi, jantung akan mempercepat denyutnya (HR) untuk mendapatkan Cardiac Output yang optimal sesuai rumus: CO = HR SV. Tetapi pada keadaan otot jantung yanghipertropi(penebalan otot jantung) dandilatasi(pelebaran jantung),terjadilah keadaandekompensasisehingga berapa pun HR yang ditimbulkan, CO tidak akan memenuhi perfusi (aliran darah) jaringan perifer. Keadaan ini dinamakan gagal jantung (decompensatio cordis).Dan yang lebih mengenaskan lagi adalahturunnya perfusi jaringankeadaan hormonal sistemikyang memperparah gagal jantung itu sendiri sehingga terjadilah circulus vitreosus (lingkaran setan).menimbulkanKeadaan hormonal sistemik tersebut adalah peningkatan ADH (antidiuretic hormone), peningkatan rennin-angiotensin system dan peningkatan system simpatis. Ini semua memperparah gagal jantung.

Gambar: hipoperfusi organ menyebabkan peningkatan hormonal yang akan memperparah gagal jantung. (courtesy: Terry Des Jardins)Gejala dan TandaPenyakit gagal jantung memiliki sign (tanda) dan symptom (gejala atau keluhan).SymptomGejala utama gagal jantung adalahsesak. Penyebab sesak adalahvascular congestion(bendungan aliran darah) akibat peningkatan preload jantung kiri sehingga menurunkan oksigenasi pulmonal. Penyebab sesak yang lain adalah turunnya perfusi jaringan perifer.Macam-macam sesak bisa berupaorthopneayaitu sesak ketika terlentang dan berkurang dengan meninggikan kepala. Ini terjadi karena terjadi penumpukan aliran balik yang menyebabkan peningkatan tekanan pengisian ventrikel kiri. Derajat orthopnea dapat dinilai denganbanyaknya bantalyang digunakan oleh penderita.Tipe sesak yang lain adalahparoxysmal nocturnal dyspnea(PND) yaitu sesak mendadak di tengah malam. Alasan terjadinya sama seperti pada orthopnea yaitu peningkatan tekanan pengisian ventrikel kiri. Biasanya pasien terbangun dan ingin menambah bantal lagi sehingga kepala lebih tinggi.Gejalabatukdapat menyertai sesak. Batuk biasanyaberdahak berwarna merah muda, dahak berbusa dan kadang-kadang ada serat darahsebagai akibat edema (pembengkakan) paru. Pasien juga tampak cemas.Selain itu pasien dapat mengalaminocturiayaitu banyak kencing di malam hari sebagai akibat dari peningkatan renal blood flow (aliran darah ke ginjal) pada malam hari.SignSedangkan tanda yang sering dijumpai adalahedema(pembengkakan) pada daerah di bawah jantung yaitu daerahekstremitas bawahdandaerah perineal. Ini disebabkan tingginya tekanan hidostatik pembuluh balik sehingga terjadi transudasi (peresapan cairan) dari vena ke daerah interstisial. Transudasi di rongga abdomen disebutasites. Tanda edema ini dominan pada gagal jantung kanan.Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpaipembesaran jantungdanliver.Pada auskultasi jantung dapat ditemukan suara 3 (S3) atauventricular gallopS4) atauatrial gallop.(gallop= suara seperti telapak kuda yang berlari). Bisa juga ditemukan juga suara 4 (Pada auskultasi paru didapatkanronchi basalsebagai akibat dari transudasi cairan dari kapiler paru ke alveoli akibat peningkatan tekanan ventrikel kiri.Dapat pula ditemukandistensi (pembendungan) vena leher. Ini karena tingginya tekanan aliran vena cava superior.

Gambar: cara menentukan JVP (Jugular Venous Pressure=Tekanan Vena leher). Tinggi bendungan ditarik garis datar sehingga terbaca angka pada penggaris kemudian ditambah 5 cm maka ketemulah tekanan atrium kanan (cmH2O). (courtesy: Jennifer A. Taylor)Jadi jika sign yang dominan maka orang itu menderita gagal jantung kanan dan jika symptom yang dominan maka gagal jantung kiri. Dan jika kedua-duanya muncul dengan jelas maka disebutgagal jantung congestif(bendungan).

Gambar: seseorang dengan gagal jantung congestif. Sign dan symptom kedua-duanya muncul. (courtesy: Silbernagl).InvestigasiPemeriksaan ECG menunjukkan LVH (Left Ventricular Hypertrophy: hipertropi ventrikel kiri). Pola khas adalah LVH plus ST depresi. Dapat juga terjadi gambaran aritmia.

Gambar: gambaran LVH

Gambar: gambaran ST depresi

Gambar: ventricular arrhythmia dengan PVC (Premature Ventricular Contraction)Pada X-foto dada didapatkan gambaran cardiomegali (pembesaran jantung), bats wing sebagai tanda edema alveolar, efusi pleura, garis Kerley B dan penonjolan pembuluh darah lobus atas.

Gambar: Gambaran X-foto thorax dengan kardiomegali (pembesaran jantung) efusi pleura karena gagal jantungLaboratoriumPada pemeriksaan Natrium serum didapatkan hiponatremia (< 130 mmol/L) sebagai tanda pengenceran darah dan sebagai indikator prognostic yang kuat. Kalium serum akan berubah sebagai akibat pemberian obat-obat seperti diuretik dan pertahankan antara 4,25-5 mmol/L untuk menghindari aritmia jantung.DiagnosisDiagnosis ditegakkan dengan tanda dan gejala gagal jantung kemudian disokong dengan pemeriksaan laboratorium, ECG dan foto thorax. Histori penyakit digunakan untuk menentukan diagnosis etiologi. Untuk gagal jantung kronis perlu ada klasifikasi berat ringannya penyakit. Klasifikasi yang digunakan adalah menurut New York Heart Association (NYHA):

Gambar: klasifikasi gagal jantung menurut NYHA (courtesy: Terry Des Jardins)TatalaksanaGagal jantung akutUntuk gagal jantung akut kita tangani dulu edema parunya dengan:1. Dudukkan pasien agak tinggi2. Berikan O2aliran tinggi3. Berikan diamorfin (2,5-5 mg intravena)4. Berikan golongan nitrat sepertiISDN(CedocarddariDarya Varia) pertama kali sublingual kemudianisosorbid mononitrat(ImdurdariAstra Zeneca) 2-10 mg perjam intravena. Pemberian nitrat dianjurkan dengan syarat tekanan darah sistol di atas 100 mmHg5. Berikan loop diuretic seperti furosemid (NaclexdariPharos) 40-80 mg intravena pelanBagaimana jika tekanan darah sistol kurang dari 70 mmHg?American Heart Associationmemberikan rekomendasi berikut: Jika tekanan darah sistol kurang dari 70 mmHg, berikan norepinefrin (VascondariFahrenheitatauRaivasdariDexa Medica) 0,5-30,0 g/menit intravena Jika tekanan darah sistol antara 70-100 mmHg dan terdapat tanda-tanda syok maka dapat dipertimbangkan pemberian dopamine (IndopdariFahrenheit) dengan rentang 2,5-15,0 g/kg/menit intravena Jika tekanan darah sistol antara 70-100 mmHg tanpa ada tanda-tanda syok maka dapat dipertimbangkan pemberian dobutamin (DobujectdariDexa Medica) 2-20 g/kg/menit intravenaDemikian rekomendasiAmerican Heart Association.Jika tidak ada perbaikan maka pasien dirujuk kecardiovascular centreuntuk dilakukan pemasanganIntra-aortic balloon pump(IABP) counterpulsation. Balon dimasukkan melalui Arteri Femoralis menuju aorta desenden dengan dipandu ECG. Ditiup dengan helium pada saat diastole kemudian dikempiskan sesaat sebelum sistol. Tujuan pemasangan IABP adalah untuk memperbaiki perfusi koroner dengan meningkatkan tekanan aorta asenden selama diastole dan mendorong perfusi sistemik dengan menurunkan hambatan pada ejeksi ventrikel.

Gambar: pemasangan balon (courtesy: Terry des Jardins)Gagal jantung kronikUntuk terapi medikamentosa pada gagal jantung kronik maka kita mengacu pada paradigma memutuskan lingkaran setan yaitu memutus system rennin-angiotensin, menurunkan pengaruh ADH dan juga pengaruh system simpatis sebagaimana yang dijelaskan pada patofisiologi.Di antara terapinya adalah:1. Restriksi (batasi) cairan2. Diet rendah garam3. Diuretic, dipilih golonganloop diureticseperti tablet furosemid (NaclexPharos) sehari sekali dan jika terjadi retensi cairan yang persisten berikan 2 kali sehari. Jika ada hipokalemi maka dapat dipilih golonganhemat kaliumseperti spironolakton (AldactondariSoho) dengan dosis rendah (25-50 mg) selama 1 minggu. Ukurlah secara berkala serum kreatinin dan elektrolit.dari

4. Pemutus rantai rennin-angiotensin, bisa digunakan ACE inhibitor seperti captopril (FarmotendariFahrenheit) 6,25 mg 2 kali sehari atau lisinopril (InterprildariInterbat) 2,5 mg perhari (dosis inisial). Bisa juga diberikan ARB seperti cendesartan (BlopressdariTakeda) dengan dosis awal 4 mg perhari. Hendaknya tekanan darah dicek setelah 1 minggu pemberian obat pemutus rennin-angiotensin.5. Untuk mengurangi pengaruh simpatik dapat digunakan -blocker seperti carvedilol (DilblocdariRoche) 12,5 mg (1-2 hari) kemudian 25 mg. Obat ini berfungsi sebagai non selektif -blocker, -antagonis dan antioksidan. Hati-hati pada pasien dengan riwayat asma bronchial, bradikardi dan A-V block derajat 2-3.6. Untuk meningkatkan kontraktilitas dapat digunakan digoxin (LanoxindariGlaxoSmithKline) 0,25-0,75 mg perhari selama 1 minggu. Obat ini memiliki pengaruh inotropik positif dan kronotropik negative. Sangat tidak dianjurkan pada pasien dengan hipokalemia.7. Untuk vasodilatasi dapat dikombinasi hidralazin dan nitrat dengan tujuan menurunkan afterload sehingga cardiac output menjadi optimal.8. Juga hindari stress psikologi pada pasien.Berikut ini petunjuk terapi gagal jantung kronis sesuai NYHA:

Keterangan: ACEI: Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor, BB: -blocker, ARB: Angiotensin Receptor Blocker.Semoga bermanfaat.Buku bacaan:1. Fisiologi Guyton2. Anatomy and Physiology of Cardiopulmonary System3. Atlas of Pathophysiology4. Cardiology, explained5. Taylors Cardiovascular Diseases6. Cardiology in Family PracticeDiposkan olehherwin agusman sitorusdi11.34Tidak ada komentar:Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=9108219612336645377&postID=388782920174173261&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=9108219612336645377&postID=388782920174173261&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=9108219612336645377&postID=388782920174173261&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke Facebook

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=9108219612336645377&postID=388782920174173261&target=pinterest" \o "Bagikan ke Pinterest" \t "_blank" Bagikan ke Pinterestrumus perhitungan cairan dengan Syring pump

cara perhitungan rumus cairanRUMUS PERHITUNGAN DARAH UNTUK TRANSFUSIMenghitung keb darah tranfusi = (HB yang diinginkan-HB sekarang) x BB x jenis darah,Jenis darah tergantung dari komponen darah, kalo PRC, maka dikalikan 3. Kalo WBC, makadikalikan 6,RUMUS PERHITUNGAN DOPAMINDopamin ;1 ampul = 10 cc, 1 ampul = 200 mg , 1 mg = 1000 mikrogramRumus factor pengencer = 1 ampul (200 mg)= 200.000 mikrogram, kemudian diencerkan dlam 50cc, sehingga 1 cc= 4000 mikrogram (factor pengencer)Rumus :Dosis x BB x jam (menit ) = hasil4000Atau rumus langsung :Dosis x BB 60 x 50 = hasil200.000Contoh nih ye:Pasien dengan tekanan darah 80/50 mmHg dan BB 50 kg. Dosis dopamin dimulai dari 5mikrogram/kgBB/menit. Menggunakan syringe pump lho!Dosis x BB x jam (menit ) = hasil4000Kita gunakan rumus praktis saja === 3.75 cc/jamTidak terlalu sulit kan sayang? Gue yakin, IQ-mu lebih dari sebuah kecambah!!Rumus pemberian Dopamin dalam kolf / dripRumus =200.000 = 400 (factor pengencer)500Rumus menggunakan kolf =Dosis x BB x jam ( menit ) = hasil ntar disesuaikan dengan mikro atau makro drip.400Contoh:Kita ambil contoh yang sama dengan yang atas ya,Pasien dengan tekanan darah 80/50 mmHg dan BB 50 kg. Dosis dopamin dimulai dari 5mikrogram/kgBB/menit. Menggunakan kolf lho!Dosis x BB x jam (menit ) = hasil400Kita gunakan rumus praktis saja =5 x 50 x 60400= 37,5 cc/ jam. (harus diingat, 1 ampul dopamine ini diencerkan dalam 500 cc lho, jadi hasilnyaagak banyak. gue juga sempet kaget! )Nah, berarti kalo pake makro, maka 37,5 cc mejadi 12,5 tetes/menit. (makro factor tetesan 1 cc= 20tetes)Nah, kalo mikro drip, 37,5 cc, menjadi 37,5 tts/mnit. (mikro factor tetesan 1 cc= 60 tetes)RUMUS PERHITUNGAN DOBUTAMINDobutamin ; 1 ampul = 5 cc , 1 ampul = 250 mg , 1 mg = 1000 mikrogram250 mg = 250.000 mikrogram, kemudian diencerkan dlam 50 cc, sehingga 1 cc= 5000 (sbg factorpengencer)Rumus :Dosis x BB x jam (menit ) = hasil5000Atau rumus langsung : Dosis x BB x 60 x 50 = hasil250.000Rumus diatas digunakan untuk pemberian dobutamin dengan menggunakan syringe pump.Rumus pemberian Dobutamin dalam kolf / dripRumus =250.000 = 500 (factor pengencer)500Rumus menggunakan kolf =Dosis x BB x jam ( menit ) = hasil disesuain dengan mikro / makro yah!500contoh kayaknya nggak perlu yah!RUMUS PERHITUNGAN NITROCYNE1 ampul = 10 cc , 1 cc = 1 mg, 1 ampul = 10 mgDosis yang digunakan dalam cc ( microgram ) jadi 1 ampul = 10.000 mikrogramRumus :Dosis x 60 x pengencer = hasil10.000RUMUS PERHITUNGAN ISOKET1 ampul = 10 cc , 1 ampul = 10 mg , 1mg = 1ccIsoket atau Cedocard diberikan sesuai dosis yang diberikan oleh dokter.RUMUS PERHITUNGAN KOREKSI HIPOKALEMI PADA ANAKKoreksi cepatYang dibutuhkan = ( jml K x BB x 0,4 ) + ( 2/6 x BB )Diberikan dalam waktu 4 jamMaintenance :5 x BB x 26Diberikan dalam 24 jamKeterangan :Jml K = nilai yang diharapkan ( 3,5 ) nilai hasil kalian (x)

E K G Pemasangan elektrodaMerah = lengan kananKuning = lengan kiriHijau = tungkai kananHitam = tungkai kiriPEMBACAAN HASIL EKG0 kotak kecil = 0,04 detiklaju QRS frekuensi 60 100 x mnt, kurang dari 60= bradikardi,lebih dari 60 = takikardiGELOMBANG NORMALGelombangNormalnya ya!PTegak (+), di I,II, Av1, V2-6 dan terbalik di Av1, mungkin terbalik di III, Av1,v1Qq kecil di I, II, AVF, V4-6, durasi 0,03 detik tinggi R,ukuran bervariasi di AVR= Q besar dengan durasi 0,4 detik di III, abnormal di AVF dan III ( harus diagnosa),Q besar di AVL normalSegmenQSSemua negative kecuali di V1-2RTerbesar di I, V4-6SS dominant di V1-3, keciol dan progresif di V3-6,S mungkin ditemukan di I,IITTegak di I,II, AVF, V2-6 terbalik di AVR, mungkin terbalik di III, AVL,V1UTidak terlihat, sering terlihat terbalik di V2-4GELOMBANG EKG PATOLOGIHYPERTROPI ATRIUM KIRI = P lebar, tegak dan bertakik di V4-6HYPERTROPI ATRIUM KANAN = P tinggi > 2,5 mm, runcing di II,III, AVFHYPERTROPI VENTRIKEL KIRI = R(I) dan S(III) . 2,6 mm, R pada AVL > 11 mm, Rpada V1-5 > 52,6 mm, S pada V1+R pada V5 atau V6>3,5 mm, depresi ST, inverse 1, intervalQRS antara 0,1 0,12HYPERTROPI VENTRIKEL KANAN = R tinggi di V1 > 5 mm,R:s pada V1>1mm,depresi ST, T terbalik pasa V1-3ISKEMIA MIOKARD = depresi ST . 1mm, horizontal dan menurunINFARK MIOKARD = elevasi ST > 1mm, T besar dan tegak lurus, setelah 1-3 hari Tterbalik dan timbul Q yang abnormal yang menandakan infark transient, durasi QAnterior kealinan di sandapan V2-4Inferior kealinan di AVFLateral kelainan pada I, V6Posterior kelainan jika R yang tinggi, T tegak pada V1-2PERIKARIDTIS = elevasi ST di semua sadapan kecuali AVR,AVL,V1,V2 dan T terbalikHIPERKALEMIA = T tinggi ramping dan runcing, P hilang, QRS melebar, takikardiventrikelHYPOKALEMIA = depresi ST, T rendah, U besar di V2-4, U:T rasio > 1,0 mmHYPERKALSEMIA = interval Q-T memendek, T terdapat pada akhir QRSHYPOKALSEMIA = ST,QT memanjangNB: sulit memang, tapi, sebenarnya ini nggak perlu diapalin, tapi ada gambar yang lebih mudahmengenai EKG ini, sayang, gue di indo. Coba tanya bli gede ato rohmat, mereka tau kok!