embriologi sistem genitalia wanita

Upload: erica-fitri

Post on 03-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Embriologi Sistem Genitalia Wanita

    1/1

    Embriologi Sistem Genitalia Wanita

    Pada mudigah manusia, sel-sel benih primordial tampak pada tingkat perkembangan yang dini di

    antara sel endoderm di dinding kantung kuning telur di dekat allantois. Sel-sel benih ini berpindah

    dengan gerakan menyerupai amuba sepanjang mesenterium dorsal usus belakang, dan sampai di gonad

    primitive pada perkembangan minggu ke-6.

    Pada mudigah gonad wanita yang mempunyai unsur kromosom seks XX dan tidak mempunyai

    kromosom Y, korda kelamin primitive terputus-putus menjadi kelompok-kelompok sel yang tidak teratur

    bentuknya. Kemudian, kelompok-kelompok ini menghilang dan digantikan oleh stroma vascular yang

    membentuk medulla ovarium. Epitel permukaan wanita terus menerus berproliferasi. Dalam minggu ke-

    7, epitel ini membentuk korda generasi ke-2, korda korteks, yang menembus mesenkim di bawahnya,

    tetapi tetap dekat dengan permukaan. Dalam bulan ke-4, korda ini terpecah menjadi kelompok-

    kelompok sel tersendiri, yang masing-masing mengelilingi satu atau lebih sel benih primitive. Sel-sel

    benih berkembang menjadi oogonia, sedangkan sel epitel di sekitarnya, yang berasal dari epitel

    permukaan, membentuk sel folikuler.

    Duktus paramesonefros berkembang menjadi duktus genitalis utama pada wanita. Bersama

    dengan turunnya ovarium, bagian cranial vertical dan horizontal berkembang menjadi tuba uterine, dan

    bagian kaudal bersatu membentuk kanalis uterus.

    Segera setelah ujung padat duktus paramesonefros mencapai sinus urogenitalis, tumbuh dua

    tonjolan keluar dari bagian pelvis sinus ini. Evaginasi ini, yaitu bulbus sinovaginalis, berproliferasi dan

    membentuk sebuah lempeng vagina padat. Vagina mempunyai dia asal-usul; sepertiga bagian atas

    berasal dari saluran rahim dan dua pertiga bagian bawah berasal dari sinus urogenitalis.

    Faktor-faktor yang mengendalikan perkembangan genitalia eksterna wanita tidak jelas, tetapi

    estrogen memainkan satu peranan. Tuberkulum genital hanya sedikit memanjang dan membentuk

    klitoris, lipatan uretra tidak menyatu seperti halnya pada pria, tetapi berkembang menjadi labia minora.

    Tonjol kelamin membesar dan membentuk labia mayora. Alur urogenital terbuka dan membentuk

    vestibulum.

    (Sadler, T.W. Embriologi Kedokteran Langman. Edisi 7. Jakarta : EGC, 1997; hal. 286-302)