eliminasi penyakit pd3i, imunisasi dasar dan booster

15
Eliminasi penyakit PD3I, imunisasi dasar dan booster serta KLB difteri Ismoedijanto Anggota ITAGI Konsultan infeksi pediatrik

Upload: kusuma-edhi-kuncoro

Post on 15-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

eliminasi PD31 Imunisasi dasar

TRANSCRIPT

Eliminasi penyakit PD3I, imunisasi dasar dan booster serta KLB difteri

Eliminasi penyakit PD3I, imunisasi dasar dan booster serta KLB difteriIsmoedijantoAnggota ITAGI Konsultan infeksi pediatrik1Imunisasi dan PD3IDifteri dan tetanusHanya elimisasi antibodi terhadap toksin bukan kumanEliminasi tetanus neonatorumPertusis : salah umur, kuman ada pada dewasaCampak: eradikasi tahun 2020Hepatitis: mencegah transmisi vertikal dan menekan jumlah chronic carrierTuberkulosis: salah vaksin, terhadap kuman atau terhadap respon imun 2Eliminasi dan eradikasiEradikasiVirus hanya bisa hidup di sel manusiaDi sel bukan manusia akan kehilangan virulensiDilingkungan akan matiKemungkinan tetap ada di primata lain : cacar, polio,campakElimunasiHanya menurunkan kasus dan kematian, spora tetap adaTetanus : menurunkan IMR dg menekan neonatal tetanus: Indonesia sudah hampir mencapaiDifteri: menekan sumber kuman pada kelompok anak3Imunisasi dasarSerangkaian suntikan untuk serokonversi: mempunyai antibodi diatas kadar proteksiDiberikan sdini mungkin, namun terkendala maternal antibodi Primming : suntikan untuk menyiapkan tubuh membentuk antibodi yang cukupAntibodi akan menyurut sampai dibawah kadar proteksi sehingga akan menyebabkan anak kembali rentan terhadap penyakitButuh booster

4boosterDiberikan untuk meningkatkan antibodi ke kadar diatas proteksiDiberikan tergantungMasa penyurutan antibodiJenis vaksin: hidup atau mati, sederhana atau komplexDifteri : setahun setelah imunisasi dasar, setelah 3-5 tahun dari booster 1, setiap 10 tahun setelah usia 10 tahunTetanus setiap 10 tahun : TT lifelong card5Independent Monitoring Board WHOMenyarankan agar imunisasi mempunyai cakupan tinggi dan merata seluruh duniaMenyarankanKomitment pejabat negara dan daerahMenyiapkan logistik yang memadaiMikroplanning yang baikMelibatkan masyarakat penerima imunisasiEradikasi polio dan penyakit lain yg bisa di eradikasi 6Cakupan imunisasi dan GAIN REDCakupan imunisasi dasar harus tinggi Mencegah penyakitPrimming bila ada booster alamiahHarus mencapai 100%, karena ada irresponsive 6%, sweeping dan backlog fighting harus dilakukanKalau lolos ini akan menjadi cluster unimmunized Booster harus diberikan untuk menekan jumlah cluster yg un immunizedSemua district harus tinggi : cakupan merata dan infrastruktur harus disempurnakan7Pentingnya pendidikan ibuUntuk memahami value of immunization harus ada reseptor untuk menerima informasi kesehatan, semakin tinggi, semakin mudah mencapai cakupan imunisasiBudaya lisan : kedudukan perempuan secara sosialBudaya tulisReseptor yang dibentuk oleh pendidikan formalIlmu hayat/biologiIlmu bumi dam iklimIlmu kesehatan8mikroplanningMendata kohort bayi secara benarMendata target imunisasi Imunisasi dasarBoosterBooster remajaBy name, by addressMenyiapkan siapa yang melakukan, berapa yang akan di cakup, menyiapkan logistik, menyiapkan meeting point, melaksanakan eksekusi dan evaluasi hasil pelaksanaan9Imunisasi di Jawa TimurKohort din Jawa Timur cukup besarBelum ada persiapan khusus daerah yg sulit dijangkauPelaksana hanya bidan : tidak ada jurim lagi, bidan berada di BUK dan anggaran imunisasi di P2M, harus ada MOU yang nyata : apa tugas, apa reward dan apa sanksiKab/kota sulit menganggarkan imunisasi dan surveilans, mengandalkan BOK, GAVI, anggaran propinsi dan pusatBanyak silent subdistrict 10Kasus Difteri sebagai indikator KLB PolioToksoid difteri adalah vaksin yang paling lemah Bila ada kasus ada cluster of un immunizedIndikator adanya daerah rendah/tanpa cakupanBukan hanya risiko adanya polio import, tetapi adanya cVDPV yang beredar di daerah rendah cakupanBukan berniat mem blow up KLB difteri, tetapi MEMPERBAIKI CAKUPAN IMUNISASI RUTIN 11SubPIN dan eliminasi kasusImunisasi dasar akan membuat semua menjadi kebal terhadap toksin sehingga tidak ada kasusSemakin lama akan semakin tinggi herd immunity sehingga peredaran kuman akan menurunKuman yang beredar bukan kuman yang toksigenik, kuman kehilangan virulensiSumber kuman di kelompok anak akan hilang sehingga kuman yg beredar makin hilangPerlu booster12Difteri pada dewasaTerjadi pada kelompok dewasa yang tidak kebalTidak di imunisasi (kelahiran sebelum 1978)Tidak mendapat boosterMendapat kuman dari kelompok anak yag punya kuman toksigenikFatalitas tinggi karenaAdanya risiko tambahan spt diabetes dsbUndetected ok gejala klinik ringanMudah menular

13Kapan difteri Jawa Timur akan terkendaliDifteri sangat menggantungkan pada imunisasi rutin cakupan tinggi ndan merataBila booster 2 5ahun sdh dilakukan rutinSemua anak kebal sehingga peredaran kuman menurunHarus di data pendidikan ibu yang anaknya harus diimunisasiDilakukan sub PIN 3 kali dan dlanjutkan dengan imunisasi yang memadai Invalid doses dan rantai dingin yang baikPenanganan kasus untuik mencegah kematian yg memadai

14Apa yang harus diwaspadai Kabupaten at risk : 19 berdasarkan kasusPrediksi kasus berdasarkan cakupan imunisasi Daerah baratDaerah timurPeningkatan surveilansPenghentian transmisi Harapan kedepanCakupan ti nggi dan merata15