electric welding

5
(ELECTRIC WELDING) Landasan Teori Pada pengelasan listrik berkas elektron, sambungan terjadi karena benda kerja di hujani oleh berkas elektron berkecepatan sangat tinggi, akibatnya pinggiran benda yang akan dilas mencair atau dapat dikatakan oleh adanya penetrasi dari elektron. Biasanya tidak digunakan filler dan proses ini baik digunakan tidak saja untuk logam biasa, tetapi juga digunakan untuk logam keras yang tahan api, termasuk logam-logam yang sulit di las menggunakan pengelasan biasa. Prinsip Kerja Mesin Las Senapan elektron berada dalam ruang hampa yang di atur sedemikian rupa, sehingga dapat ditarik ke atas maupun ke bawah ataupun bergerak dalam bidang datar. Ruang hampa biasanya mencapai tekanan dimana serangkaian berkas dipasangkan dan di arah kan secara terpusat dan fixed (stasioner), kemudian benda kerjanya yang bergerak. Karena panasnya berkas elektron tersebut, sehingga mampu membuat wolfram menjadi uap, bahkan bahan-bahan dengan titik didih yang tinggin sekali pun mampu dijadikan uap.Proses pengelasan listrik berkas elektron ini dapat dikendalikan secara numerik khususnya untuk komponen elektronika dan tercatat mempunyai kecepatan pengelasan sedemikian tinggi (misal: untuk Al-alloy 2024 T-4 setebal 12 mm, kecepatan pengelasan nya = 800 mm/menit), sehingga komposisi metalurgi ke-2 logam induk tidak sempat terpengaruh.Berkas elektron terbentuk di dalam ruang hampa, lalu mengalir melintasi lubang khusus dan menembus gas Argon atau Helium, lalu mengenai benda kerja (logam induk). Kecepatannya masih dapat ditingkatkan,namun menjadi tidak bebas dari kontaminasi.

Upload: dwi-dhan

Post on 15-Sep-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jionted welding

TRANSCRIPT

(ELECTRIC WELDING)Landasan TeoriPada pengelasan listrik berkas elektron, sambungan terjadi karena benda kerja di hujani oleh berkas elektron berkecepatan sangat tinggi, akibatnya pinggiran benda yang akan dilas mencair atau dapat dikatakan oleh adanya penetrasi dari elektron. Biasanya tidak digunakan filler dan proses ini baik digunakan tidak saja untuk logam biasa, tetapi juga digunakan untuk logam keras yang tahan api, termasuk logam-logam yang sulit di las menggunakan pengelasan biasa. Prinsip Kerja Mesin LasSenapan elektron berada dalam ruang hampa yang di atur sedemikian rupa, sehingga dapat ditarik ke atas maupun ke bawah ataupun bergerak dalam bidang datar. Ruang hampa biasanya mencapai tekanan dimana serangkaian berkas dipasangkan dan di arah kan secara terpusat dan fixed (stasioner), kemudian benda kerjanya yang bergerak. Karena panasnya berkas elektron tersebut, sehingga mampu membuat wolfram menjadi uap, bahkan bahan-bahan dengan titik didih yang tinggin sekali pun mampu dijadikan uap.Proses pengelasan listrik berkas elektron ini dapat dikendalikan secara numerik khususnya untuk komponen elektronika dan tercatat mempunyai kecepatan pengelasan sedemikian tinggi (misal: untuk Al-alloy 2024 T-4 setebal 12 mm, kecepatan pengelasan nya = 800 mm/menit), sehingga komposisi metalurgi ke-2 logam induk tidak sempat terpengaruh.Berkas elektron terbentuk di dalam ruang hampa, lalu mengalir melintasi lubang khusus dan menembus gas Argon atau Helium, lalu mengenai benda kerja (logam induk). Kecepatannya masih dapat ditingkatkan,namun menjadi tidak bebas dari kontaminasi.Bagian-bagian Mesin LasMesin las yang digerakkan dengan motor, cocok dipakai untuk pekerjaan lapangan atau pada bengkel yang tidak mempunyai jaringan listrik.Busur nyala las ditimbulkan oleh arus listrik yang diperoleh dari mesin las.Busur nyala terjadi apabila dibuat jarak tertentu antara elektroda dengan benda kerja dan kabel masa dijepitkan kebenda kerja.Sumber Tenaga Mesin LasSumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari:motor bensin atau dieselgardu indukTenaga listrik tegangan tinggi dialihkan kebengkel las melalui beberapa transformator.Tegangan yang diperlukan oleh mesin las biasanya:- 110 Volt- 220 Volt- 380 VoltJenis-jenis Mesin Las Mesin las ada dua macam, yaitu:mesin las D.C (direct current mesin las arus searah)mesin las A.C (alternating current mesin las arus bolak-balik)Mesin Las D.CPemasangan kabel sekunder, pada mesin las D.C dapat diatur / dibuat menjadi DCSP atau DCRP.Bila kabel elektroda dihubungkan kekutub negative mesin, dan kabel masa dihubungkan kekutub positif maka disebut hubungan polaritas lurus (D.C.S.P) Pada hubungan D.C.S.P, panas yang timbul, sepertiga memanaskan elektroda dan dua pertiga memanaskan benda kerja.Berarti benda kerja menerima panas lebih banyak dari elektroda.Bila kabel elektroda dihubungkan kekutub positif mesin, dan kabel masa dihubungkan kekutub negative maka disebut hubungan polaritas terbaik (D.C.R.P)catatan:DCSP = direct current straight polarityDCRP = direct current revers polarityPada hubungan D.C.R.P, panas yang timbul, dua pertiga memanaskan elektroda dan sepertiga memanaskan benda kerja.Berarti elektroda menerima panas yang lebih banyak dari benda kerja.Keuntungan-keuntungan pada mesin D.C antara lain:- busur nyala stabil- dapat menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalut- dapat mengelas pelat tipis dalam hubungan DCRP- dapat dipakai untuk mengelas pada tempat-tempat yang lembab dan sempitMesin Las A.CPada mesin las A.C, kabel masa dan kabel elektroda dapat dipertukarkan tanpa mempengaruhi perubahan panas yang timbul pada busur nyala.Keuntungan-keuntungan pada mesin A.C, antara lain:- busur nyala kecil, sehingga memperkecil kemungkinan timbulnya keropos pada rigi-rigi las- perlengkapan dan perawatan lebih murahBesar arus dalam pengelasan dapat diatur dengan alat penyetel, dengan jalan memutar handle menarik atau menekan, tergantung pada konstruksinya.Besar ampere yang dihasilkan mesin dapat dilihat pada skala ampere. Selama proses pengelasan, ternyata bermanfaat untuk membersihkan sambungan dari kotoran (minyak dan karat), terutama oksida. Mesin yang digunakan harus mampu memegang salah satu dari logam induk, sedang logam lain nya diputar dan dihentikan, setelah suhu pengelasan tercapai. Kecepatan perputaran dan tekanan kontak sangat tergantung kepada ukuran dan jenis bahan benda kerja nya. Sebagai contoh: sebuah poros baja karbon berdiameter 25 mm, memerlukan kecepatan putar 1500 rpm dan tekanan aksial sebesar10 MPa, sedangkan untuk poros stainless steel dengan ukuran yang sama, diperlukan kecepatan putar sekitar 3000 rpm dan tekanan aksial sebesar 85 MPa.

Macam-macam Cara Pengerjaan Mesin LasLas LaserLas GesekLas Ultrasonik

Alat-alat yang Digunakan1. Mesin las litrik2. Mistar atau penggaris3. Gergaji besi untuk memotong pelat besi4. Kedok las5. Pemegang elektroda6. Pemegang massa7. Palu las8. Sikat kawat9. Kaca mata

http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab3-pp.pdfhttp://www.docstoc.com/docs/100444177/BAB-III-mesin-las