ekstraksi seritujuan.docx

Upload: gacelia-weny-martasari

Post on 04-Jun-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Ekstraksi seriTujuan.docx

    1/11

    Ekstraksi seriTujuan: untuk memberikan ruangan bagi gigi permanen agar dapat erupsi padalengkung yang benar.Tahap-tahapnya:1.

    Pencabutan gigi caninus sulung untuk mendapatkan ruang bagi erupsi insisivuskedua permanen.Gigi incisive kedua permanen nantinya akan mendudukisebagian ruangan untuk caninus permanen.2.

    Pencabutan premolar pertama ketika gigi ini bererupsi untuk mendapatkan ruang bagi erupsicaninus permanen.Beberapa operator mendahului tahap kedua dengan mencabut molar

    pertamasusu, dengan alasan tindakan ini akan memungkinkan erupsi gigi molar pertama permanen. Kerr (1980) telah membuktikan bahwa tanggalnya gigi susu yangterlalucepat biasanya akan mendorong erupsi gigi permanen penggantinya yang lebihcepat,kecuali jika ruangan tidak tersedia.Dapus : buku ajar orthodonsi warna merah

    GIGI BERDESAKAN

    BAB IPENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangKondisi ketidakteraturan gigi terkadang menjadi polemik bagi sebagian kalangan. Salah satuketidakteraturan tersebut adalah gigi berjejalan atau yang sering disebut dengan crowding teeth.dalam dunia kedokteran gigi.crowding teeth ini merupakan maloklusi yang disebabkan tidak

    proporsionalnya dimensi mesiodistal secara keseluruhandari gigi geligi dengan ukuran maksilaatau mandibula sehingga akan mengakibatkan perubahan lengkung gigi. Karena maloklusidisebabkan oleh beberapa faktor yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan gigi

    jaringan sekitar mulut dan tubuh secara keseluruhannya. Maloklusi ini sering dijumpai pada pasien anak-anak dalam tugas dokter gigi baik di klinik maupun di praktek pribadiMaloklusi atau anomaly dentofasial merupakan suatu penyimpangan dalam pertumbuhandentofasial yang dapat mengganggu fungsi pengunyahan, penelanan, bicara dan keserasianwajah. Sama seperti maloklusi crowding teeth mengganggu fungsi penyunyahan, bicara, estetik

    jugamengakibatkan terjadinya penyakit gigi dan jaringan gusi. Dalam keadaan yang yang parahcrowding teeth ini dapat mengakibatkan cacat wajah sehingga dapat mengakibatkan gangguan

    psikologis bagi para penderitanya.

    Ada banyak faktor yang mendukung terjadinya crowding teeth yaitu :A. Penyebab tidak langsung1. Faktor genetik.2. Faktor kongenital3. Gangguan keseimbangan kelenjar endokrin4. PenyakitB. Penyebab langsung1. Gigi susu yang tanggal sebelum waktunya

  • 8/14/2019 Ekstraksi seriTujuan.docx

    2/11

    2. Gigi yang tidak tumbuh/tidak ada.3. Gigi yang berlebih4. Tanggalnya gigi tetap5. Gigi susu tidak tanggal walaupun gigi tetap penggantinya telah tumbuh (persistens)6. Bentuk gigi tetap tidak normal.

    7. Kebiasaan-kebiasaan buruk.Sehubungan dengan faktor penyebab terjadinya crowding teeth ini maka untuk mencegahterjadinya crowding teeth hendaknya sebelum terjadi harus dilakukan tindakan pencegahan.Karena maloklusi dapat dihindari dengan melakukan pencegahan tersebut.Apabila ketidakteraturan pada gigi terjadi karena kebiasaan buruk, tentunya kebiasaan buruk ituharus dihilangkan terlebih dhaulu, lalu dilanjutkan dengan perawatan orthodonsi. Pasien dapatdatang ke dokter gigi umum atau spesialis ortodonsi untuk merawat gigi yang tidak beraturan.Dokter gigi nanti akan melihat kelainan susunan gigi pasien lalu merencanakan perawatan yangakan diberikan. Apabila kasus dianggap berat, biasanya pasien akan dirujuk ke dokter spesialisortodonsi.Terkadang ada beberapa kasus yang memerlukan tindakan bedah terlebih dahulu seperti

    pencabutan atau tindakan bedah lain yang dikenal dengan istilah bedah orto. Perawatan dapatdikatakan berhasil bila susunan gigi dan oklusi yang normal sudah tercapai. Untuk keteranganlebih jelas dapat dilihat pada bab pembahasan.

    1.2 Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan maloklusi ?2. Apa yang dimaksud dengan gigi berdesakan atau crowding teeth?3. Apa faktor-faktor penyebab gigi berdesakan atau crowding teeth?4. Apa dampak negatif yang dapat terjadi bila seseorang menderita gigi berdesakan crowdingteeth?5. Bagaimana pencegahan mengenai gigi berdesakan atau crowding teeth?6. Bagaimana cara perawatan gigi berdesakan atau crowding teeth?

    1.3 Tujuan1. Mengetahui pengertian dari oklusi.2. Mengetahui pengertian dari gigi berdesakan atau crowding teeth.3. Mengetahui faktor penyebab gigi berdesakan atau crowding teeth.4. Mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan bagi penderita gigi berdesakan atau crowdingteeth.5. Mengetahui tindakan pencegahan dan perawatan untuk gigi berdesakan atau crowding teeth.

    BAB IIPEMBAHASAN

    2.1 Pengertian MaloklusiMaloklusi merupakan ketidakteraturan gigi-gigi diluar ambang normal. Maloklusi sendiri dapatmeliputi ketidakteraturan local dari gigi-gigi malrelasi pada tiap ketiga bidang ruang-sagital,vertical atau tranversal. (Houston, W.J.B,1989). Klasifikasi maloklusi menurut Edward Angledibagi dalam tiga kelas, yaitu:1. Klas I angle (Netroklusi)

  • 8/14/2019 Ekstraksi seriTujuan.docx

    3/11

    Pada maloklusi ini patokannya diambil dari hubungan molar pertama atas dengan molar pertamarahang bawah. Bila molar pertama atas atau molar pertama bawah tidak ada maka kadang-kadang dilihat dari hubungan kaninus rahang atas dan rahang bawah.Menurut Devey,klas I ini dibagi menjadi 5 tipe :a. Klas I tipe 1 : bonjol mesiobukal cusp molar pertama atas terletak pada garis bukal molar

    pertama bawah dimana gigi anterior dalam keadaan berjejal (crowding dan kaninus terletak lebihke labial. b. Klas I tipe 2 : hubungan molar pertama atas dan bawah normal dan gigi anterior dalamkeadaan protusif.c. Klas I tipe 3 :hubungan pertama molar pertama atas dan bawah normal tetapi terjadi gigitan

    bersilang anterior.d. Klas I tipe 4 : hubungan pertama molar atas dan bawah normal tetapi terjadi gigitan bersilang

    posterior.e. Klas I tipe 5 : hubungan molar pertama normal, kemudian pada gigi posterior terjadi migrasikearah mesial.2. Klas II Angle

    Sehubungan bonjol mesiobukal cusp molar pertama atas lebih anterior dari garis bukal molar pertama bawah. Juga apabila bonjol mesial cusp molar pertama atas bergeser sedikit keanteriordan tidak pada garis bukal pertama atas melewati bonjol mesiobukal molar pertama

    bawah.Pada maloklusi ini hubungan kaninusnya bervariasi yaitu kaninus bisa terletak diantara insisiflateral dan kaninus bawah.pada umumnya kelainan ini disbabkan karena kelainan pada tulangrahang atau maloklusi tipe skeletal.Menurut dewey, klas II Angle ini dibagi dalam dua divisi, yaitu:a. Divisi I : hubungan antara molar pertama bawah dan molar pertama atas disoklusi dan gigianterior adalah protusif. Kadang-kadang disebabkan karena kecilnya rahang bawah sehingga

    profil pasien terlihat seperti paruh burung. b. Divisi 2 : hubungan antara molar pertama bawah dan molar pertama atas disoklusi dan gigianterior seolah-olah normal tetapi terjadi deep bite dan profil pasien seolah-olah normal.3. Klas III Angle (mesioklusi)Disini bonjol mesiobukal cusp molar pertama atas berada lebih ke distal atau melewati bonjoldistal molar pertama bawah, atau lebih kedistal sedikit saja dari garis bukal molar pertama

    bawah. Sedangkan kedudukan kaninus biasanya terletak diantara premolar pertama dan kedua bawah. Klas III ini disebut juga tipe skeletal.Menurut dewey, klas III Angle ini dibagi dalam tiga tipe, yaitu:a. Klas III tipe 1 : hubungan molar pertama atas dan bawah mesioklusi sedang hubungan anteriorinsisal dengan insisal (edge to edge).

    b. Klas III tipe 2 : hubungan molar pertama atas dan bawah mesioklusi,sedang gigi anteriorhubungannya normal.c. Klas III tipe 3 : hubungan gigi anterior seluruhnya bersilang (cross bite) sehingga dagu

    penderita menonjol kedepan. (Hambali, Tono,1985)

    2.2 Pengertian Gigi Berdesakan Atau Crowding TeethGigi berdesakan atau crowding teeth merupakan akibat maloklusi yang disebabkan oleh tidak

    proporsionalnya dimensi mesiodistal secara keseluruhan dari gigi geligi dengan ukuran maksilaatau mandibula, sehingga akan mengakibatkan perubahan lengkung gigi. (Harty, F. J dan R

  • 8/14/2019 Ekstraksi seriTujuan.docx

    4/11

  • 8/14/2019 Ekstraksi seriTujuan.docx

    5/11

    Faktor keturunan Gangguan nutrisi, missal gangguan nutrisi pada ibu. Kelainan endokrin Gangguan nutrisi pada bayi dalam kandungan Penyakit.(Salzman, J. A, 1957)

    Gangguan mekanik, misalnya truma sewaktuibu hamil yang bersifat fisik misalnya terjatuh.Hal ini bisa terjadi pada kehamilan ketiga dimana procesus maksilaris kiri dan kanan belum

    bertemu dan kemudian terjadi trauma, pada saat ini maka si anak yang lahir akan mengalamicacad sepert cleft lip dan palatoschisis. .(Salzman, J. A, 1957)Radiasi yang berlebihan pada wanita hami, misalnya terkana sinar-X atau sinar inframerah

    lainnya. Sinar-sinar ini mempunyai efek terhadap sel-sel yang masih muda.(Salzman, J. A, 1957)4.Gangguan keseimbangan kelenjar endokrinKelenjar endokrin berfungsi menghasilkan hormon dalam tubuh untuk mengatur pertumbuhan

    dan perkembangan. Termasuk ini adalah kelenjar pituitary, thyroid dan parathyroid. Apabila adakelainan pada kelenjar-kelenjar tersebut, maka dapat terjadi gangguan pada pertumbuhan dan

    perkembangan tubuh termasuk rahang dan gigi. .(Salzman, J. A, 1957)

    5. Penyakitmisalnya penyakit thalasemia.anak talasemia mengalami hambatan tumbuh kembang fisik (beratdan tinggi badan kurang) serta hambatan pertumbuhan tulang penyangga gigi. Rahang bawah

    pendek sehingga muka bagian atas tampak maju. Pertumbuhan vertikal juga terganggu sehinggatampak divergen, muka lebih cembung. Wajah tidak proporsional, pipi lebih tinggi, jarak keduamata lebih lebar.B. Penyebab langsung1. Gigi susu yang tanggal sebelum waktunyaGigi sulung tanggal sebelum waktunya yang disebabkan oleh karies . Kemudian pada usia 6tahun, molar pertama sudah mulai tumbuh. Jika molar kedua sulung sudah mulai tumbuh. Jika

    molar kedua sulung sudah hilang karena terpaksa dicabut sehingga tempatnya akan terisi molar pertama tetap dan inklinasi. Molar pertama tetap miring kemesial, maka gigi premolarpertamadan kedua yang akan tumbuh tidak mempunyai tempat karena sudah terisi oleh molar pertamatetap, akibatnya gigi premolar pertama dan kedua akan bereupsi diluar lengkung gigi. Maka olehkarena itu penting mencegah tanggalnya gigi sulung sebelum waktunya. (Houston, W. J. B,1989)2. Gigi yang tidak tumbuh/tidak ada.Molar ketiga biasanya tidak ada tetapi tidak selalu menimbulkan maloklus. Premolar kedua atauinsisivus kedua atas pada 5 % anak tidak terbentuk. Tentu saja keadaan ini penting secaraortodontidan harus diputuskan apakah ruang harus diganti atau diganti dengan protesa.(Houston,W. J. B,1989)Apabila memang gigi tidak terbentuk . maka lengkung gigi dan rongga mulutnya terdapat

    ruangan kosong sehingga tampak celah antara gigi (diastema).3. Gigi yang berlebih (supernumeri teeth)Gigi supernumeri sering ditemukan didekat garis tengah rahang atas atau dikenal dengan sebutanmesiodens. Gigi ini dapat menghalangi erupsi atau menggeser insisivus pertama tetap. Gigimesioden tersebut timbul dalam lengkung gigi, akan menyebabkan gigi berjejal (crowding)..(Houston, W. J. B,1989)4. Tanggalnya gigi tetapTanggalnya gigi tetap karena trauma,karies atau penyakit periodontal berakibat buruk terhadap

  • 8/14/2019 Ekstraksi seriTujuan.docx

    6/11

    oklusi.keadaan ini dapat menimbulkan kelainan oklusi jika gigi-gigi tersebut dicabut setelah usia10 tahun. Penutupan ruang teutama pada rahang bawah yang tidak memuaskan akanmengakibatkan gigi-gigi di sekitar daerah pencabutan akan tumbuh miring. (Houston, W. J.B,1989).5. Gigi susu tidak tanggal walaupun gigi tetap penggantinya telah tumbuh (persistens)

    Gigi persistensi yaitu gigi sulung yang belum tanggal pada waktunya sehingga gigi tetap yangakan bereupsi mulai muncul keluar kemudian gigi tetap yang akan bererupsi mulai munculkeluar kemudian gigi tetap ini akan mencari arah dicabut, karena kalau tidak dicabut karenakalau tidak dicabut akan menimbulkan maloklusi pada gigi penggantiannya.6. Bentuk gigi tetap tidak normalBentuk gigi tetap tidak normal.maksudnya bentuknya gigi tidak teratur yaitu ada yang besar danada yang kecil. Jika gigi yang tumbuh besar dan rahangnya kecil maka gigi tumbuh berdesakan,kemudian apabila gigi yang tumbuh kecil rahangnya besar maka akan mengakibatkan gigitersusun diastema. .(Houston, W. J. B,1989)7. Kebiasaan-kebiasaan buruk.Ini biasanya terjadi pada masa pertumbuhan dan biasanya ini sulit sekali dihindari, kebiasakan

    buruk itu antara lain :o Menghisap jariKebiasaan ini biasanya erjadi pada seseorang anak yang disebabkan oleh adanya rasa tidak puas,karena anak mendapatkan makanan atau minuman yangselalu terlambat atau anak seringdimarahi orang tuanya , sehingga mencari kompensasi lain seperti mengisap jari.Akibat yang ditumbulkan adalah timbulnya tekanan pada daerah palatum bagian anteriorsehingga merangsang pertumbuhan prosesus alveolaris ke anterior sehingga akan mengakibatkaninklinasi daripada gigi insisi condong kedepan (labial atau protusif). Kebiasaan menghisap jariini juga dapat mengakibatkan berbagai maloklusi, yaitu klas I Angle dengan open bite, maloklusiklas II Angle divisi 1, dan klas III Angle dimana mandibulatertarik kedepan oleh jari-jari yangdihisap. (Salzman, J. A, 1957)o Kebiasaan meletakkan lidah di antara gigi rahang atas dan gigi rahang bawah.Hal ini diakibatkan oleh karena penderita mempunyai kebiasaan menelan yang salah. Juga dapatterjadi akibat adanya kelainan dari lidahnya sendiri, misalnya terjadi makroglosi sehingga gigiterdorong ke anterior. (Salzman, J. A, 1957)o Menggigit pensil atau membuka jepit rambut dengan gigi.Terkadang anak-anak di saat belajar mempunyai kebiasaan menggigit pensil atau pulpen, hal inidapat menyebabkan gigi yang dipakai menggigit tadi akan keluar dari lengkung gigi yang benar.Juga dapat terlihat terjadinya keausan pada salah satu gigi anterior yang sering terkena bendakeras tersebut sehingga menyebabkan terjadi rotasi atau labioversi gigi tersebut. Keadaan yangsama bisa terjadi pada keadaan menggigit kuku. .(Houston, W. J. B,1989)Bila kita melihat pasien dengan pada salah satu gigi anterior yang sering terjadi rotasi ataulabioversi gigi tersebut. Maka kita bisa menerka secara langsung penyebabnya ialah pasiensenang menggigit benda keras. .(Houston, W. J. B,1989)o Kebiasaan ngedot yang sulit dihentikan, misalnya sampai usia Sekolah Dasar masih ngedot, halini cenderung akan mempengaruhi bentuk rahang si anak. Susu dari botol yang diminum oleh

    bayi melaui cara mengisap ini kan memproduksi akibat yang negative yaitu dapat mengkerutkan pipi dan menekan rahang. Kemudian efek dari hal tersebut akan mengakibatkan rahang atastertarik kedepan, membuat tinggi palatum dan septum nasal dan dapat mengakibatkan

    pengurangan ukuran lateral dari palatum. .(Houston, W. J. B,1989)

  • 8/14/2019 Ekstraksi seriTujuan.docx

    7/11

    o Kebiasaan bernafas melalui mulutHal ini umumnya disebabkan oleh karena :a. Anomali dari perkembangan dan morfologi pernapasan melalui hidung.

    b. Infeksi, tumor pada hidung serta terjadi polip.c. Terjadi trauma pada hidung.

    d. Kurangnya udara yang masuk melalui hidung membuat penting untuk bernapas melalui mulut.e. Faktor genetik.Karena faktor-faktor diatas maka pasien berusaha untuk mendapatkan udara semaksimalmungkin melalui mulut. Akibatnya pertumbuhan sinus maksilaris ke arah lateral terganggusedang kearah anterior tidak terganggu dan terlihat palatum menjadi tinggi dan sempit, mukosamulut menjadi kering dan gigi anterior menjadi protusif.Pengaruh ini biasanya terjadi pada rahang atas dan mempengaruhi pertumbuhan otot-otot. Yaituterlihat jelas pada pasien dengan klasifikasi Angle kals II divisi 1.o cara menelan yang salah.Akibat dari umumnya menimbulkan kebiasaan mendorong dengan lidah sehingga terlihat padagigi pasien adalah labioversi dan kadang-kadang terjadi openbite.

    o Kebiasaan menggigit bibirUmumnya terjadi akibat defek psikologis pada seseorang anak sehingga ia mencari suatukompensasi lain yaitu denan menggigit bibir atas atau bawah. Akibat dari menggigit bibir atasyaitu maka terlihat pada gigi incisive condong kelabial. Akibat menggigit bibirbawah makaterlihat gigi rahang atas condong kelabial.( http://www.dentalarticles.com, diakses tanggal 3 September 2009, pukul 20.34 WIB)

    2.4 Dampak Negatif Yang Dapat Terjadi Bila Seseorang Menderita Gigi Berdesakan CrowdingTeethBerbagai dampak negatif yang ditimbulkan karena gigi berdesakan antara lain, yaitu :1. Menimbulkan cacat muka, sehingga estetik jelek dan dapat mengakibatkan rasa rendah diridan percaya diri berkurang.2. Kesehatan gigi dan mulut akan terganggu, misalnya : suatu keadaan gigi yang berjejal-jejalakan memudahkan terjadinya suatu impaksi dari sisa makanan sehingga makanan sehingga akanmenimbulkan karies gigi.3. Fungsi pendengaran bisa mendapat gangguan. Misalnya : pada oklusi yang dagunyadimajukan kedepan, apabila gigitan dilakukan terus-menerus akan menimbulkan gangguan sendirahang, hal ini mengakibatkan fungsi alat pendengaran terganggu.4. Fungsi pengunyahan dapat terganngu karena terjadi maloklusi jadi terjadi gangguan pada gigi-gigi yang saling berhubungan.5. Fungsi bicara dapat terganggu misalnya biasanya pada penderita gigi berdesakan inimengalami displsia memang ini tidak terjadi pada semua orang, jadi jika pasien mengalamidysplasia maka ia akan kesulitan untuk melafalkan beberapa huruf tertentu. Huruf-huruf itu akanterdengar tidak sejelas apabila dilalkan orang yang normal6. Dapat mengakibatkan penyakit periodontal karena penimbunan sisa makanan dan kesulitan

    pembersihan.7. Dapat engakibatka kerusakan pada gigi-gigi.( http://www.dentalarticles.com, diakses tanggal 3 September 2009, pukul 20.34 WIB)2.5 Cara Pencegahan Mengenai Gigi Berdesakan Atau Crowding TeethUntuk mencegah gigi berdesakan ataupun maloklusi pada pengertian yang benar, ini akan

  • 8/14/2019 Ekstraksi seriTujuan.docx

    8/11

    menjadi suatu hal yang penting untuk memberikan pengetahuan tentang pengertian faktoretiologi dari maloklusi serta crowding teeth tersebut. Selain itu kesadaran, kemampuan yangdimiliki oleh seseorang tentang faktor genetic yang terjadi pada keluarga besar sebelumnya jugadapat dijadikan acuan untuk mengontrol pertumbuhan serta perkembangan dan fungsi-fungsiorgan pada saat Prenatal, kongenital maupun post natal agar terhindar dari sesuatu yang tidak

    diinginkan. Dengan kata lain untuk mencegah terjadinya kelainan-kelainan yang tidakdiharapkan. (http://en.wikipedia.org/wiki/Malocclusion, diakses tanggal 5 September 2009, pukul 11.25 WIB)Kemudian pengawasan terhadap kebiasaan anak-anak juga penting untuk diamati, khususnya

    bagi para orang tua harus dapat menontrol dan mengawasi lingkungan dimana anak-anaknyatumbuh. Kewajiban orangtua untuk memperhatikan anaknya untuk tidak melakukan kebiasaan

    buruk juga mendukung pencegahan terjadinya maloklusi maupun gigi berdesakan. Karenamaloklusi dan gigi berdesakan ini dapat dicegah sebelum terjadi. (Hambali, Tono, 1986).

    2.6 Cara Perawatan Gigi Berdesakan Atau Crowding TeethPerawatan Crowding teeth tidak lepas dari perawatan ortodonsi. Perawatan orthodonsi ini

    menggunakan semacam kawat. Kawat ortodonsi ini adalah suatu alat atau piranti yang digunakanuntuk memperbaiki susunan gigi yang crowded, sesak, atau tidak teratur, agar didapatkansusunan gigi yang baik atau normal kembali. Tujuan perawatan ortodonsi adalah untukmendapatkan oklusi (hubungan antara gigi-gigi di rahang atas dan rahang bawah) yang tepat atau

    baik, yang sehat secara fungsional, estetik memuaskan dan stabil.(http://www.orthodonticslimited.com/orthodontic_treatment/crowding_spacing_teeth.html,diakses tanggal 5 September 2009, pukul 11.00 WIB). Perawatan orthodonti ini pastinyamenggunakan alat alat (pesawat) yang mendukung prosesnya agar berjalan lancar. Macam-macam pesawat orthodonti dapat dilakukan dengan menggunakan dua macam alat :1. Pesawat lepasan (removable appliance) terdiri dari pelat akrilik dengan kawat retensi(cangkolan) serta spring-spring dan kadang-kadang dilenkapi dengan sekrup.2. Pesawat tetap (fixed appliance), tidak seperti halnya pesawat lepasan dapat dibuka atau dilepasoleh pasien, pesawat tetap tidak dapat dilepas atau dipasang sendiri oleh pasien tetapi harus olehoperator atau dokter gigi. Pemasangan pesawat tetap ini tidak dapat dilakukan oleh semua doktergigi kecuali oleh dokter gigi yang telah mendapatkan pendidikan khusus dibidang Fixedappliance. Alat ini popular dipakai diamerika d an dijepang. (Hambali, Tono, 1986)Pesawat ortodonti tetap ini terdiri atas :

    1. Band yang bersifat stainless teel yang dilekatkan pada masing-masing gigi dan dipatri.Melekatnya pada gigi adalah dengan cara disemen pada setiap gigi2. brecket, alat in i ditempelkan pada Band dengan cara disolder yang gunanya adalah dilewatioleh kawat labial atau dengan yang lebih kecil.3. Kawat yang dilengkungkan dengan ideal yang dinamakan busur labial. Sifat kawat ini elasticsehingga menimbulkan tekanan terhadap gigi yang malposisi. (Hambali, Tono, 1986)Selain perawatan orthodonsi menghilangkan crowding teeth ini juga bisa dengan cara

    pencabutan yang disebut pencabutan serial. Pencabutan serial merupakan teknik dimana denganmencabut gigi susu dan gigi tetap tertentu (pada waktu tertentu) dapat mengurangi crowdingdengan mmanfaatkan pergerakan gigi spontan sehingga tidak diperlukan perawatan ortho.Prosedur keseluruhan harus dibatasi pada maloklusi kelas 1 dengan crowding dan seluruh gigiada, sehat serta berada dalam posisi menguntungkan. .(Houston, W. J. B,1989)Selain pencabutan serial dilakukan perlu tetap diingat bahwa pemeriksaan yang menyeluruh

  • 8/14/2019 Ekstraksi seriTujuan.docx

    9/11

    telah dilakukan pada setiap tahap untuk memastikan bahwa cara ini masih merupakan rencanayang tepat untuk pasien. Tetapi cara ini masih mempunyai banyak kekurangan :1. Anak harus menghadapi cabut gigi berapa kali.2. Kaninus bawah tetap dapat tumbuh terlebih dahulu daripada premolar pertama sehinggamenjadi impaksi antara kaninus dan molar kedua susu, hal ini menyebabkan kesulitan dalam

    pencabutan. .(Houston, W. J. B,1989)

    BAB IIIPENUTUP

    3.1 KesimpulanDari pembahasan yang telah dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan :1. Maloklusi merupakan ketidakteraturan gigi-gigi diluar ambang normal. Maloklusi sendiridapat meliputi ketidakteraturan local dari gigi-gigi malrelasi pada tiap ketiga bidang ruang-sagital, vertical atau tranversal.Klasifikasi maloklusi menurut Edward Angle dibagi dalam tiga kelas, yaitu:

    1. Klas I angle (Netroklusi), menurut Devey,klas I ini dibagi menjadi 5 tipe.2. Klas II Angle, menurut devey, klas II Angle ini dibagi dalam dua divisi.3. Klas III Angle (mesioklusi), menurut dewey, klas III Angle ini dibagi dalam tiga tipe.2. Gigi berdesakan atau crowding secara umum dapat dikatakan sebagai suatu keadaan dimanaterjadi disproporsi antara ukuran gigi dan ukuran rahang dan bentuk lengkung. Tiga keadaanyang memudahkan lengkung gigi menjadi berdesakan adalah lebar gigi yang besar, tulang basalrahang yang kecil atau kombinasi dari gig yang lebar dan rahang yang kecil. Dalam penelitianditemukan bahwa pada kasus dengan gigi yang lebih kecil, daripada kasus tanpa atau sedikit gigi

    berdesakan.3. Ada banyak faktor yang mendukung terjadinya crowding teeth yaitu :A. Penyebab tidak langsung1. Faktor genetik.2. Faktor kongenital3. Gangguan keseimbangan kelenjar endokrin4. PenyakitB. Penyebab langsung1. Gigi susu yang tanggal sebelum waktunya2. Gigi yang tidak tumbuh/tidak ada.3. Gigi yang berlebih4. Tanggalnya gigi tetap5. Gigi susu tidak tanggal walaupun gigi tetap penggantinya telah tumbuh (persistens)6. Bentuk gigi tetap tidak normal.7. Kebiasaan-kebiasaan buruk.4. Berbagai dampak negatif yang ditimbulkan karena gigi berdesakan antara lain, yaitu :Menimbulkan cacat muka, sehingga estetik jelek dan dapat mengakibatkan rasa rendah diri dan

    percaya diri berkurang. Kesehatan gigi dan mulut akan terganggu.Fungsi pendengaran bisa mendapat gangguan Fungsi pengunyahan dapat terganngu karena terjadi maloklusi jadi terjadi gangguan pada gigi-

    gigi yang saling berhubungan.

  • 8/14/2019 Ekstraksi seriTujuan.docx

    10/11

    Fungsi bicara dapat terganggu. Dapat mengakibatkan penyakit periodontal. Dapat engakibatka kerusakan pada gigi-gigi.

    5. Untuk mencegah terjadinya gigi berdesakan adalah dengan cara menghilangkan etiologi

    penyebeb gigi berdesakan tersebut.6. Perawatan Crowding teeth tidak lepas dari perawatan ortodonsi. Perawatan orthodonsi inimenggunakan semacam kawat. Kawat ortodonsi ini adalah suatu alat atau piranti yang digunakanuntuk memperbaiki susunan gigi yang crowded, sesak, atau tidak teratur, agar didapatkansusunan gigi yang baik atau normal kembaliSelain perawatan orthodonsi menghilangkan crowding teeth ini juga bisa dengan cara

    pencabutan yang disebut pencabutan serial. Pencabutan serial merupakan teknik dimana denganmencabut gigi susu dan gigi tetap tertentu (pada waktu tertentu) dapat mengurangi crowdingdengan memanfaatkan pergerakan gigi spontan sehingga tidak diperlukan perawatan ortho.3.2 SaranDengan merujuk adanya gigi yang berdesakan. Sebaiknya para orangtua seharusnya

    mengajarkan pada anak-anaknya untuk menghindari penyebab terjadinya crowding teeth.Mengingat crowding teeth juga dapat dicegah maka perlu pengetahuan dini untuk anak-anak agardapat menghindari faktor-faktor predisposisi dari crowding teeth. Kemudian bagi penderitacrowding teeth yang parah hendaknya melakukan perawatan orthodontics supaya dapatmemperbaiki oklusi serta bentuk wajah. Selain dengan perawatan ini, juga dapat dilakukan

    perawatan dengan cara pencabutan serial yaitu mencabut gigi-gigi sulung atau supernumeri teethyang tidak diperlukan sehingga dapat mengurangi kepenuhan didalam mulut.

    DAFTAR PUSTAKA

    Andlaw, R. J. 1992. Perawatan Gigi Anak. Jakarta : Widya Medika.

    Hambali, Tono.1986. Diktat Kuliah Orthodonti II Fakultas Kedokteran Gigi UniversitasPadjajaran. Bandung : YABINA FKG UNPADHarty, F. J dan R Oyston.20002. Kamus Kedokteran Gigi. Alih bahasa : drg narlan sumawinataHouston, W. J. B1989. Diagnosis Orthodonti. Alih bahasa drg yuwono L. Jakarta : Hipokrateshttp://www.metcalforthodontics.com/images/common_clip_image001.jpg&imgrefurl=http://www.metcalforthodontics.com/common.html&usg=__r4VKDy0YSETes-vESUiyGsBbI5Y=&h=164&w=250&sz=14&hl=id&start=145&um=1&tbnid=eEJR8jgHC9YbYM:&tbnh=73&tbnw=111&prev=/images%3Fq%3Dcrowding%2Bteeth%26ndsp%3D18%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DN%26start%3D144%26um%3D1, diakses tanggal 5 September 2009,

    pukul 11.30WIB

    http://en.wikipedia.org/wiki/Malocclusion, diakses tanggal 5 September 2009, pukul 11.25 WIBhttp://www.orthodonticslimited.com/orthodontic_treatment/crowding_spacing_teeth.html,diakses tanggal 5 September 2009, pukul 11.00 WIBhttp ://www.pustaka.unpad.ac.id/wp-content/kesehatan_gigi_untuk_keluarga.pdf, diakses tanggal5 september 2009, pukul 11.54 WIBKoesomahardjo, Hamilah.1995. Survey Pelaksanaan Pencegahan Maloklusi Oleh KesehatanGigi Sekolah DKI Jakarta. Journal of the Indonesian dental association. Hal 55-61Prijatmoko, Dwi, dkk.2002. Pertumbuhan Dan Perkembangan Kompleks Kraniofasial. (Cetakan

  • 8/14/2019 Ekstraksi seriTujuan.docx

    11/11

    I). Jember : fakultas kedokteran gigi press universitas jemberSalzman, J. A. 1957. Orthodontics Principal And Prevention. Philadelphia : J. B. LippincottCompany.Susetyo, Budi. 1998. Praktek Othodonti Alat Cekat. Jakarta : Binarupa aksara.Walter. 1990. Orthodonti Waltier. Alih bahasa : drg Llian Y. Jakarta : Hipokrates

    Prosedur ekstraksi seri

    PROSEDUR PENCABUTAN SERITindakan yang mula-mula dilakukan pada pencabutan serial adalah mencabut kaninus sulungagar terdapat ruangan sehingga insisiv yang berdesakan terkoreksi secara spontan (tanpamenggunakan peranti ortodonti) kecuali gigi yang terletak rotasi. Bila akar premolar pertamatelah terbentuk setengah atau dua pertiga, molar pertama sulung dicabut untuk mempercepaterupsi premolar pertama. Ketika premolar pertama telah erupsi gigi ini dicabut agar kaninuserupsi ketempat bekas pencabutan premolar pertama. Bila terdapat sisi diastema perlu ditutup

    dari distal dengan menggunakan peranti cekat agar gigi-gigi dapat terletak dalam kedudukannormal . premolar kedua biasanya akan erupsi secara normal menggantikan kedudukan molarkedua sulung.Kadang-kadang kaninus permanen rahang bawah erupsi hampir bersamaan dengan premolar

    pertama sehingga bila tidak terdapat ruangan yang cukup kaninus permanen akan terletak lebihlabial. Untuk mencegah keadaan ini bila akar premolar pertama bawah telah terbentuk setengahatau dua pertiga maka molar molar pertama sulung dicabut untuk mempercepat pertumbuhan

    premolar pertama. Bila premolar pertama ini telah erupsi gigi ini dicabut agar gigi kaninus permanen erupsi kearah diastema bekas premolar pertama. Masalah dapat timbul apabila padafoto rontgen terlihat kaninus erupsi terlebih dahulu daripada premolar pertama. Tindakan yangdapat dilakukan adalah pada saat mencabut molar pertama sulung juga dilakukan enukleasi pada

    premolar pertama. Kekurangan enukleasi adalah tidak terbentuk tulang alveolar diregio tersebutsedangkan bila premolar erupsi akan terbentuk tulang alveolar.Untuk menghindari operasi pada anak-anak, dilakukan cara lain yaitu mencabut molar pertamasulung, setelah 6 bulan molar kedua sulung dicabut, supaya premolar pertama erupsi agak kedistal diatas benih premolar kedua, bila premolar pertama telah erupsi maka harus dicabut ,kemudian perlu pemakaian space maintainer supayamolar pertama permanen tidak bergerak kemesial.Premolar kedua biasanya erupsi secara normal menggantikan molar kedua sulung. Ruangan

    bekas pencabutan premolar dipakai oleh kaninus permanen yang bergeser kedistal, premolarkedua dan molar pertama permanen bergeser ke mesial. Bila pencabutan serial tidak diikuti oleh

    perawatan komperhensif dengan piranti cekat maka tidak akan didapatkan susunan gigi yang

    ideal, letak akar gigi yang tidak sejajar dan penutupan diastema tidak berhasil dengan baik.Apabila terjadi Agenisi premolar pertama cabut molar pertama sulung kemudian kaninus permanen akan menempati tempat tersebut. Agenisi premolar kedua bila kaninus permane erupsilebih dulu dari premolar pertama maka cabut molar pertama sulung dan molar kedua sulung

    bersama-sama agar kaninus sulung dan premolar pertama dapat erupsi agak ke distal dan perludipasang space maintainer agar molar pertama permanen tidak bergeser ke mesial.(sumber : kuliah drg. Hafiedz)