ekonomi politik media- komodifikasi pada program idola cilik

20
“Komplikasi Komodifikasi dalam Program Idola Cilik (RCTI)” (Audiens, Konten dan Rating) Pendekatan Ekonomi Politik dalam Media Massa Pendekatan ekonomi politik memusatkan kajiannya pada bagaimana hubungan dominasi dan penguasa ekonomi bisa mempengaruhi institusi sosial lain, termasuk media massa. Hingga hubungan kepengaruhan tersebut dapat mempengaruhi sistem produksi, distribusi dan konsumsi media massa. “Political economy is the study of the social relations, particularly the power relations, that mutually constitute the productions, distribution, and consumption of resource, including communication resources”. (Mosco, 1996:2) Terdapat tiga konsep kunci dalam pendekatan ekonomi politik media massa. Yang pertama adalah komodifikasi, kedua spasialisai dan terakhir strukturasi. Spasialisasi memfokuskan pada bagaimana media massa menyebarkan produk-produk mereka (komoditas media massa) kepada seluas-luasnya pasar mereka dengan berbagai cara. Dapat dikatakan aksi ini adalah bentuk perpanjangan tangan dari korporat di dalam industri komunikasi. Spasialisasi dapat dilihat dari perkembangan korporasi tersebut dalam aset, pendapatan, keuntungan, pekerjanya atau pertukaran yang sering dilakukan dengan industry lain, dan lain-lain. Atau contoh yang kian muncul di Indonesia adalah integrasi yang dilakukan para pemilik industri, baik itu vertical, horizontal maupun diagonal sekalipun. Sedangkan strukturasi memaparkan kepada kita bagaimana struktur media dan agen yang dalam hal ini pelaku atau professional media 1 Makalah Akhir untuk mata kuliah Ekonomi Politik Media Massa Ayu Astria R A ( 208 0000 33)

Upload: ayu-astria-r-a

Post on 19-Jun-2015

1.607 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tulisan ini adalah sebuah gambaran secara teoritis mengenai komodifikasi dari program Idola Cilik. Berawal dari pemenuhan tugas dan ujian akhir smt. 4 untuk mata kuliah Ekonomi Politik Media Massa.

TRANSCRIPT

Page 1: Ekonomi Politik Media- Komodifikasi pada Program Idola Cilik

“Komplikasi Komodifikasi dalam Program Idola Cilik (RCTI)”

(Audiens, Konten dan Rating)

Pendekatan Ekonomi Politik dalam Media Massa

Pendekatan ekonomi politik memusatkan kajiannya pada bagaimana hubungan dominasi dan

penguasa ekonomi bisa mempengaruhi institusi sosial lain, termasuk media massa. Hingga hubungan

kepengaruhan tersebut dapat mempengaruhi sistem produksi, distribusi dan konsumsi media massa.

“Political economy is the study of the social relations, particularly the power relations, that mutually constitute the productions, distribution, and consumption of resource, including communication resources”. (Mosco, 1996:2)

Terdapat tiga konsep kunci dalam pendekatan ekonomi politik media massa. Yang pertama adalah

komodifikasi, kedua spasialisai dan terakhir strukturasi. Spasialisasi memfokuskan pada bagaimana

media massa menyebarkan produk-produk mereka (komoditas media massa) kepada seluas-luasnya

pasar mereka dengan berbagai cara. Dapat dikatakan aksi ini adalah bentuk perpanjangan tangan dari

korporat di dalam industri komunikasi. Spasialisasi dapat dilihat dari perkembangan korporasi

tersebut dalam aset, pendapatan, keuntungan, pekerjanya atau pertukaran yang sering dilakukan

dengan industry lain, dan lain-lain. Atau contoh yang kian muncul di Indonesia adalah integrasi yang

dilakukan para pemilik industri, baik itu vertical, horizontal maupun diagonal sekalipun.

Sedangkan strukturasi memaparkan kepada kita bagaimana struktur media dan agen yang dalam hal

ini pelaku atau professional media dapat mempengaruhi operasionalisasi media, terutama produksi

dan isi. Menurut Giddens, strukturasi merupakan penggabungan antara teori structural dan teori

individual (agency). Ia menggambarkan bahwa sebenarnya individu (agen) memang dapat

mempengaruhi struktur dengan kemampuannya, tetapi struktur juga dapat mengikat dan

menggerakkan agen dengan kuatnya. Jadi sebenarnya tak ada yang paling kuat yang dapat

mempengaruhi salah satunya. Inilah yang sering disebut dengan prinsip dualitas, dimana keduanya

seperti mata uang yang sling mempengaruhi satu sama lain dan tak dapat dipisahkan.

Komodifikasi

Komodifikasi merupakan salah satu konsep kunci (entry concept) dalam pendekatan ekonomi poltik,

selain konsep spasialisasi dan strukturasi.

1Makalah Akhir untuk mata kuliah Ekonomi Politik Media MassaAyu Astria R A ( 208 0000 33)

Page 2: Ekonomi Politik Media- Komodifikasi pada Program Idola Cilik

Komodifikasi menurut Vincent Mosco digambarkan sebagai cara kapitalisme dengan membawa

akumulasi tujuan kapitalnya. Atau dapat pula digambarkan sebagai sebuah perubahan nilai fungsi

atau guna menjadi sebuah nilai tukar. Dan sekarang ini telah sangat banyak sekali bentuk

komodifikasi yang muncul dalam perkembangan kehidupan manusia. Karena mulai banyak juga

yang dijadikan komoditas oleh manusia.

Dan sekarang kaitan komodifikasi dan komunikasi, dapat digambarkan dari dua dimensi hubungan.

Yang pertama adalah proses komunikasi dan terknologinya memiliki kontribusi terhadap proses

umum komodifikasi secara keseluruhan. Kedua adalah proses komodifikasi yang terjadi dalam

masyarakat secara keseluruhan menekan proses komunikasi dan institusinya, jadi perbaikan dan

bantahan dalam proses komodifikasi sosial mempengaruhi komunikasi sebagai praktik sosial.

Terdapat beberapa bentuk komodifikasi menurut Mosco, yakni komodifikasi isi, komodifikasi

audiens/khalayak dan komodifikasi pekerja. Kemudian ada dua bentuk komodifikasi lain yang

menjadi bagian dari komodifikasi audiens yakni komodifikasi intrinsik dan komodifikasi ekstensif.

Komodifikasi Isi atau Content

Bentuk pertama yang tentu kita kenali adalah komodifikasi content atau isi media komunikasi.

Komoditas pertama dari sebuah media massa yang paling pertama adalah konten media. Proses

komodifikasi ini dimulai ketika pelaku media mengubah pesan melalui teknologi yang ada

menuju sistem interpretasi manusia yang penuh makna hingga menjadi pesan yang marketable.

Alhasil akan terjadi keseragaman bentuk dan isi media untuk dapat menarik perhatian khalayak.

Banyak contoh yang dapat kita ambil dan lihat dari media-media di Indonesia. Namun

sayangnya, konten media dibuat sedemikian rupa sehingga agar benar-benar menjadi kesukaan

publik meski hal itu bukanlah fakta dan kebutuhan publik. Pengesahan segala cara termasuk

cara licik dilakukan demi mendapat perhatian audiens yang tinggi. Kadang inilah yang menjadi

ciri dari ideology industry media tertentu, ideology ekonomi misalnya. Dan kemudian jika

komodifikasi ini berhasil maka para advertiser akan tertarik untuk membeli waktu jeda dalam

program tersebut, inilah logika bisnis industry media.

Komodifikasi Audiens atau Khalayak

Salah satu prinsip dimensi komodifikasi media massa menurut Gamham dalam buku yang ditulis

Mosco menyebutkan bahwa penggunaan periklanan merupakan penyempurnaan dalam proses

2Makalah Akhir untuk mata kuliah Ekonomi Politik Media MassaAyu Astria R A ( 208 0000 33)

Page 3: Ekonomi Politik Media- Komodifikasi pada Program Idola Cilik

komodifikasi media secara ekonomi. Audiens merupakan komoditi penting untuk media media

massa dalam mendapatkan iklan dan pemasukan. Media dapat menciptakan khalayaknya sendiri

dengan membuat program semenarik mungkin dan kemudian khalayak yang tertarik tersebut

dikirmkan kepada para pengiklan.

Konkritnya media biasanya menjual audiens dalam bentuk rating atau share kepada advertiser

untuk dapat menggunakan air time mereka. Cara yang paling jitu adalah dengan membuat

program yang dapat mencapai angka tertinggi daripada program di station lain. Program tersebut

biasanya menjawab kebutuhan audiensnya, programmer media massa akan menggabungkan

beragam kebutuhan audiens dalam satu program atau beberapa program. Dengan demikian

audiens dapat menikmati beragam kebutuhan hiburan (misalnya) dalam satu program saja.

a. Komodifikasi Intrinsik (Intrinsic Commodification)

Dan yang terakhir adalah komodifikasi yang terjadi diantara hubungan bentuk-bentuk

komodifikasi tersebut. Bagaimana sebuah iklan yang membeli air time atau ruang dalam

sebuah media massa kemudian mereka mendapat peningkatan keuntungan dari iklan-iklan

yang mereka pasang pada media massa. Perputaran uang-uang hasil dari berbagai transaksi

yang berhubungan proses komunikasi antara media dan khalayaknya maka dianggap juga

sebagai hasil proses komodifikasi.

Dalam hal ini, rating atau share adalah sebuah komoditi yang penting yang juga

menghubungkan advertiser, pemilik perusahaan dan audiens sebagai konsumen dari produk-

produk para pengiklan. Maka rating menjadi sangat penting, bukan hanya untuk komoditas

media tapi juga telah menjadi bagian dari tahapan-tahapan perkembangan komodifikasi

komunikasi.

b. Komodifikasi Ekstensif (Extensive Commodification)

Sedangkan hubungan yang kedua adalah bagaimana nilai-nilai yang telah dikomodifikasikan

pada khalayak dapat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Kemudian perubahan-

perubahan dari kepercayaan masyarakat terhadap sponsorship yang bersifat private atau

swasta untuk tempat atau layanan publik. Lalu penggunaan taman-taman atau tempat hiburan

umum yang lebih sepi dari pada shopping mall. Dikatakan juga bahwa komodifikasi dalam

ekonomi politik bukan mengenai kekuatan tapi hegemoni.

3Makalah Akhir untuk mata kuliah Ekonomi Politik Media MassaAyu Astria R A ( 208 0000 33)

Page 4: Ekonomi Politik Media- Komodifikasi pada Program Idola Cilik

Komodifikasi Pekerja (Labour)

Pekerja merupakan penggerak kegiatan produksi. Bukan hanya produksi sebenarnya, tapi juga

distribusi. Pemanfaatan tenaga dan pikiran mereka secara optimal dengan cara mengkonstruksi

pikiran mereka tentang bagaimana menyenangkannya jika bekerja dalam sebuah institusi media

massa, walaupun dengan upah yang tak seharusnya.

Idola Cilik (ICIL)

Idola Cilik adalah suatu program reality show yang juga sebuah ajang

pencarian bakat penyanyi cilik. Program ini disiarkan oleh RCTI mulai

tahun 2008. Idola Cilik merupakan kontes menyanyi terbesar kedua yang

tayang di RCTI setelah Indonesian Idol. Dan tahun 2010 merupakan tahun atau musim

ketiganya.

Seluruh Kontestan Idola Cilik yang telah di audisi dari beberapa

kota besar di Indonesia akan diseleksi lagi secara ketat dengan

melalui babak-babak yang telah ditentukan oleh pihak RCTI.

Selama mengikuti program, para finalis akan dikarantina di

sebuah asrama dan diberikan banyak pelatihan misal koreografi,

olah vokal, perfomance, personality dan tata busana.

Finalis yang telah memasuki babak final akan tampil di panggung Idola Cilik dan akan selalu di

komentari oleh artis-artis yang telah senior yaitu Ira Maya Sopha, Winda Viska Ria, Duta (Sheila On

7), dan Dave Hendrik. Penampilan mereka akan ditayangkan di RCTI pada setiap hari Sabtu pukul 1

siang hingga 5 sore dan Minggu pukul 1 siang hingga 3 sore. Hari Sabtu merupakan tayangan

penampilan mereka atau biasa disebut Pentas Idola Cilik, kemudian hari Minggu merupakan

penayangan acara pengumumamn hasil voting dan eliminasi. Kecuali pada babak penyisihan,

penampilan mereka akan ditayangkan tiap Senin hingga Sabtu pada pukul 1 hingga 5 sore.

Sedangkan sistem dukungan mereka konon murni dari SMS (Short Message Service) dari pemirsa

atau pendukung-pendukung para finalis. Bagi yang mendapat dukungan SMS paling sedikit pada

hari Pembagian Raport maka ia harus keluar dari kompetisi dan pulang kerumahnya. Namun ia tetap

menjadi finalis dan mendapat predikat Idola Cilik. Selain itu juga biasanya mereka memiliki kontrak

dengan Manajemen khusus RCTI.

4Makalah Akhir untuk mata kuliah Ekonomi Politik Media MassaAyu Astria R A ( 208 0000 33)

Figure 1. Gambar Logo Idola Cilik

Figure 2. Gambar Logo RCTI (Rajawali Citra Televisi)

Page 5: Ekonomi Politik Media- Komodifikasi pada Program Idola Cilik

Figure 3. Beberapa Gambar dari Program Idola Cilik 1 dan 3

Para finalis berasal dari beragam status sosial dan daerah. Sebagian dari mereka memang merupakan

pengamen jalan dan sebagian lain adalah anak yang memang sudah mendapat banyak bekal hasil

pendidikan vocal. Pihak RCTI sendiri sepertinya sengaja memperkaya jenis finalis dengan sebisa

mungkin merepresentasikan beragam status sosial dan asal peserta dari hampir seluruh daerah di

Indonesia.

Berikut adalah beberapa gambar dari Program Idola Cilik:

Isi program Idola Cilik

Isi dari program ini tentu saja adalah kontes

emnyanyi. Mereka akan diminta untuk

menyanyikan lagu-laguyang sudah ditentukan oleh

RCTI. Selain untuk mencari dukungan mereka juga

dinilai oleh para komentator dan menjadi hiburan

untuk penonton baik studio maupun dirumah.

Komponen lain yang ditampilkan adalah unjuk

bakat. Finalis akan menampilkan bakat mereka

diluar bakat menyanyi, misalkan menari atau olah

raga.

Ketika tayangan acara ditayangkan biasanya

ditampilkan pula profil dari para finalis. Misal saja

bagaimana kehidupan sehari-harinya, apa yang menjadi rutinitas peserta atau, bagaimana keadaan

keluarga finalis. Jika ada finalis yang memang memiliki profil lebih dramatis atau menyentuh maka

akan ditambahkan pula sesi dramatis di panggung.

Sisipan lain adalah tayangan-tayanagn finalis dalam keseharian selama dikarantina. Akan

ditayangkan bagaimana proses mereka dalam menjalani latihan, dari mulai latihan vocal sampai

dengan koreografi.

5Makalah Akhir untuk mata kuliah Ekonomi Politik Media MassaAyu Astria R A ( 208 0000 33)

Page 6: Ekonomi Politik Media- Komodifikasi pada Program Idola Cilik

Selain para finalis, program ini juga menampilkan para bintang tamu yang juga merupakan penyanyi

atau grup atau grup band. Biasanya bintang tamu adalah penyanyi yang sudah dewasa, jarang sekali

bintang tamu cilik dalam acara ini.

Host dalam program ini adalah Okky Lukman. Ia merupakan mantan pelenong dan penyanyi cilik

tapi juga seorang pelawak. Maka kektika dipanggung, ia sering melakukanm beragam adegan atau

sikap yang mengundang banyak tawa. Atau biasanya ia menggunakan kostum yang memang

mencolok dan terkadang “aneh”. Dengan demikian unsur komedi juga terdapat dalam program ini.

Terakhir adalah saat acara pengunguman hasil polling SMS. Maka akan tercipta suasana panggung

yang dramatis dan mendebarkan. Finalis akan memegang sebuah rapot yang didalamnya terdapat

bintang yang menjadi simbol pengunguman. Jika mendapat bintang merah maka mereka berada

dalam posisi tidak aman dan berpotensi tidak lolos keminggu depan. Jika mendapat bintang biru

maka mereka mendapat posisi yang aman dan lolos ke minggu berikutnya.

Isu awal kemunculan Idola Cilik

Banyak yang beranggapan bahwa program hiburan untuk keluarga memang sudah tersedia banyak

namun sayangnya tidak semuanya aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Karena ternyata muatan

program-program tersebut tetap saja bukan untuk konsumsi anak-anak. Kemudian dibuat program

yang sedapat mungkin benar-benar untuk anak-anak. Menurut data dari AGB Nielsen sendiri,

audiens anak-anak mencapai 21,1% dari seluruh audiens tv.

Seperti isu yang tersebar ketika Idola Cilik muncul. Program ini dianggap menjadi program yang

paling aman untuk anak-anak dan akan menjadi program favorit keluarga. Program Idola Cilik juga

menjadi program alternative bagi siapapun ditengah program-program untuk dewasa yang hampir

seragam.

Isu lain yang konon dijawab oleh program ini adalah melawan anggapan bahwa dunia musik anak-

anak Indonesia kini mulai sepi dan mati. Tidak seperti jaman 90an dimana artis dan penyanyi cilik

sangat popular dan membanjir. Kita tentunya mengenal, Sherina, Joshua, Maisy, atau Chiquita

Meidi. Semuanya adalah penyanyi cilik popular, namun setelah mereka hampir kita tidak

mendenganr lagi seorang penyanyi cilik yang sukses seperti mereka yang kini sudah tumbuh dewasa.

6Makalah Akhir untuk mata kuliah Ekonomi Politik Media MassaAyu Astria R A ( 208 0000 33)

Page 7: Ekonomi Politik Media- Komodifikasi pada Program Idola Cilik

Satu lagi yang menjadi visi utama mereka yakni member jalan kepada anak-anak Indonesaia yang

memang ebrbakat dalam dunia menyanti untuk dapat meraih mimpinya. Tentu saja jalan untuk

menjadi penyanyi yang sukses dan popular, dengan banyak hits yang terkenal.

Indikasi awal komodifikasi

Jam tayang dari program ini adalah tiap weekend atau hari Sabtu dan Minggu dari suang hingga sore

hari. Hari Sabtu dimulai pada pukul pukul 1 siang hingga 5 sore dan Minggu pukul 1 siang hingga 3

sore. Waktu tayang seperti ini merupakan jam tayang sangat tepat karena dianggap efektif dalam

menjangkau penonton sebanyak-banyaknya. Karena hari Sabtu dan Minggu merupakan hari istirahat

bagi keluarga, anak libur sekolah dan orangtua juga libur. Jika dihitung-hitung maka seluruh

keluarga dapat menonton program ini, bayangkan jika sekitar ___ keluarga menonton program ini.

Namun ini juga yang merupakan indikasi awal, yakni target audiens. Target audiens yang awalnya

adalah anak-anak, tapi sesungguhnya tetap saja para stakeholder dari anak-anakpun menjadi target

besar yang sangat “menjanjikan”. Lihat saja jam tayang yang sangat strategis yang mampu ditonton

oleh siapapin dalam anggota keluarga. Acara yang serupa dengan Icola Cilik ini juga pada akhirnya

menjadi kontroversi karena target audiens yang tak jelas. Dalam pengamatan sayapun demikian,

penggemar setia program ini bukanlah anak-anak melainkan remaja putri hingga ibu rumah tangga.

Kemudian indikasi komodifikasi dari isi program Idola Cilik. Yang pertama adalah, banyaknya

varian unsur dalam program. Seperti yang saya paparkan diatas, dimulai dengan penampilan olah

vocal dari finalis dan bintang tamu, kemudian komedi dari host dan pengisi lain seperti komentator

dan bintang tamu, juga sesi dramatis dan tayangan profil yang merupakan unsur drama dalam

program ini. Dengan demikian pengisi program juga sangat variatif, mulai dari penyanyi, komedian,

dan aktris.

Yang kedua, yakni para finalis yang memang sangat dipersiapkan dengan matang hingga benar-

benar dapat memukau audiens. Mereka sengaja dilatih vocal dan koreografi serta pakaian yang

menarik agar dapat memuaskan dan memanjakan penontonnya.

Idola Cilik dalam Komodifikasi

Analisa ini akan disesuaikan dengan teori komodifiaksi. Hal-hal yang saya analisa adalah sebagai

berikut :

7Makalah Akhir untuk mata kuliah Ekonomi Politik Media MassaAyu Astria R A ( 208 0000 33)

Page 8: Ekonomi Politik Media- Komodifikasi pada Program Idola Cilik

1. Audiens need & want:

a. Mencari dan menjawab keinginan audiens

Seperti isu awal yang disebarkan adalah memberikan alternative tontonan bagi keluarga yang

aman bagi anak. Dan tentu saja tetap memiliki banyak unsure, bukan hanya hiburan. Seolah-

olah program ini memang menjawab kebutuhan dari audiens.

b. Menyesuaikan keinginan audiens dalam satu program

Program Idola Cilik yang menampilkan nyanyian, tarian, komedi dan drama menjadi indikasi

dalam komodifikasi. Dengan membuat program yang “all in one” maka RCTI dapat

mengklain bahwa inilah program yang benar-benar diinginkan oleh audiens. Dan akan selalu

mendapat perhatian yang tinggi dari audiens.

2. Program sebagai andalan

a. Penciptaan audiens dengan program semenarik mungkin

Program Icil ini dianggap menjadi program favorit oleh anggota keluarga dan telah mendapat

angka rating yang cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa memang penonton program ini

bukanlah sedikit, dibuktikan dengan angka ratingnya yang cukup tinggi.

b. Tetap terjadi komodifikasi konten

Dengan membuat program yang semenarik mungkin berarti telah jelas bahwa terjadi

komodifikasi konten. Isi program sengaja memenuhi unsur-unsur hiburan yang paling banyak

dibutuhkan oleh audiens.

3. Audiens sama dengan komoditas, dalam hal ini tentu saja audiens adalah sumber pemasukan

yang sangat menggirukan bagi medianya

a. Khalayak yang tertarik berjumlah banyak

Kita tahu jika rating tinggi maka jumlah penontonnya termasuk tinggi. Dan para pengiklan

akan sangat tertarik dengan program ber-rating tinggi unutk memasang iklannya.

b. Pemasukan melalui SMS polling

8Makalah Akhir untuk mata kuliah Ekonomi Politik Media MassaAyu Astria R A ( 208 0000 33)

Page 9: Ekonomi Politik Media- Komodifikasi pada Program Idola Cilik

Selain dari rating, pemasukan lain adalah dari kiriman SMS yang masuk untuk mendukung

para finalis. Tarifnya adalah Rp. 2000,- dan angka tersebut pastilah sangat menguntungkan

karena SMS dukungan yang masuk tidak akan sedikit.

4. Komodifikasi Intrinsik

Untuk memaparkan dengan mudah, saya membuat rumusan seperti dibawah ini :

Program (Isi+ Pengisi) = Khalayak tinggi= Rating tinggi = Iklan banyak

Maksudnya adalah yang terdir dari isi dan pengisinya dibuat sedemikian menariknya agar

menarik audiens. Dan jika berhasil, audiens yang tinggi menghasilkan rating yang tinggi.

Sedangkan rating yang tinggi akan menarik advertiser untuk membeli spot-spot iklan yang ada

dalam selingan program atau dalam program itu sendiri. Karena dalam komodifikasi intrinsik,

ratinglah yang menjadi komoditas media untuk mencari sumber dana.

5. Komodifikasi Ekstensif

a. Banyak iklan di ruang publik/umum

Program unggulan seperti ini pastilah tidak ingin kehilangan audiensnya, maka mereka

biasanya akan memasang iklan-iklan di ruang-ruang umum seperti di jalan atau di halte.

Tujuannya jelas untuk selalu mengingatkan masyarakat untuk selalu menonton dan

mendukung finalis favoritnya.

b. Sponsor atau wardrobe

Indikasi ini terlihat dalam tayangan program, banyak sekali produk yang menjadi pendukung

dalam acara ini. Mulai dari kostum sampai multivitamin anak. Dan kesemuanya dapa terlihat

jelas dalam layar jika kita menonton. Apalagi terkadang mereka menyangkan tayangan yang

murni iklan untuk pengantar menuju break.

Keberhasilan Program Idola Cilik

Keberhasilan yang pertama tentunya adalah meang program ini telah mencetak anak-anak yang

benar-benar berbakat dan memukau dalam dunia menyanyi. Hingga dirasa anak-anak ini memang

sangat menghibur dan memenuhi kebutuhan hiburan untuk anak-anak. Padahal ternyata menurut

pandangan saya, audiens mereka sebagian besar bukanlah anak-anak. Terbukti dengan hasil

9Makalah Akhir untuk mata kuliah Ekonomi Politik Media MassaAyu Astria R A ( 208 0000 33)

Page 10: Ekonomi Politik Media- Komodifikasi pada Program Idola Cilik

wawancara saya dengan beberapa teman yang merupakan penggemar berat Idola Cilik. Selain itu,

grup Idola Cilik di jejaring sosial maupun websitenya memiliki anggota yang bukan anak-anak,

melainkan remaja putrid.

Dalam sisi media, keberhasilan Idola Cilik dapat dibuktikan dalam beberapa hal:

1. Data AGB Nielsen menunjukkan memang program ini selalu mendapat rating yang cukup

tinggi, yakni dengan selalu masuk ke dalam 10 program yang selalu ditonton oleh anak-anak.

Dan ratingnya sekitar 2.1-2.2 pada bulan Januari 2010 lalu 5.2 untuk acara Idola Cilik Seleb

pada bulan Maret 2008.

2. Sudah dilaksanakan tiga tahun berturut-turut atau tiga musim. Hal ini menunjukkan bahwa

memang audiensnya masih menginginkan program ini berlanjut. Dan media ini juga berhasil

membuat audiens menginginkan hal tersebut.

3. Program Idola Cilik ini selalu mendapat penghargaan sebagai Program Anak terfavorit dalam

beberapa ajang penghargaan seprti Panasonic Gobel Award selama beberapa tahun. Termasuk

pula host Okky Lukman yang menjadi host acara anak terfavorit.

4. Pada break tayangan, durasi iklan cukup lama dan sangat variatif. Sayangnya saya tidak dapat

mengukurnya karena program telah berakhir.

5. Banyanya produk yang menjadi wardrobe atau pendukung acara. Dapat dilihat ketika finalis

tampil, atau pengisi lainnya sedang muncul. Selain itu, pada running text penutupan juga kita

dapat melihatnya dengan jelas seberapa banyak pendukung acara ini.

Kritik terhadap Program Idola Cilik

Setelah memahami dan menganalisa program ini, maka muncul beberapa kritik terhadap program

yang mungkin dapat menjadi acuan dalam memperbaiki program lain atau program ini sendiri.

1. Penampilan finalis yang tidak anak-anak, terlihat dari pakaian dan lagu yang dibawakan

(mendewasakan anak sebelum waktunya). Hal ini sangat disayangkan, karena mestinya jika

Idola Cilik adalah program untuk anak-anak, maka segala unsurnya tentunya disesuaikan

dengan anak-anak. Bukan hanya demi menarik audiens sebanyak-banyaknya, unsur anak-anak

malah menjadi hilang.

10Makalah Akhir untuk mata kuliah Ekonomi Politik Media MassaAyu Astria R A ( 208 0000 33)

Page 11: Ekonomi Politik Media- Komodifikasi pada Program Idola Cilik

2. Pengisi acara atau bintang tamu tetap sama dengan program remaja dan dewasa pada

program lain, contohnya acara-acara musik seperti “dahsyat” atau “inbox”. Hampir senada

dengan point pertama, hal ini juga tidak memberikan nuansa program anak-anak yang

seharusnya.

3. Penggambaran gaya hidup yang mewah ketika dalam masa karantina. Hal ini bukanlah hal

yang baik untuk anak-anak karena dapat mendidik anak menajdi konsumtif dan manja.

4. Budaya massa. Dimaksudkan ketika gaya hidup, gaya berpakaian, dan gaya bicara para

fimalis yang dianggap mewah dapat mempengaruhi audiensnya untuk meniru dan mengurangi

budayanya khasnya sendiri. Hal ini juga bukanhal yang baik, karena budaya akan dikendalikan

oleh emdia tentunya. Paham bahwa hidup yang baik adalah dalam ketersediaan materi saja.

5. Sponsorship untuk wardrobe dan pendukung acara yang cukup banyak.

6. Durasi program yang (makin) lama karena ditambah iklan pada break dan beragam konten

lain. Selain selingan dalam iklan pada break, dalam tayangan ini juga terdapat iklan langsung

dalam gambar.

7. Tarif polling yang tinggi Rp. 2.000/SMS yang tentunya sangat menguntungkan

penyelenggara. Saya yakin bahwa tarif yang begitu besar ini tidak murni untuk providernya tapi

juga untuk pihak media. Dan angkanya tidak mungkin sedikit.

8. Terlalu singkat dalam membentuk bintang yang benar-benar bintang. Muncul anggapan

bahwa acara pencarian bakat seperi ini hanya mencetak bintang “karbitan” dan belum benar-

benar professional.

9. Penilaian yang murni dari SMS:

- Tidak objektif terkadang. Hal ini fakta yang saya dapat dari pengamatan dan hasil

wawancara saya. Mereka memilih unutk mendukung salah satu finalis bukanlah murni

karena suara dan kemampuan bernyanyi. Melainkan karena unsur kesamaan dalam daerah

atau agama, dan karena kasihan, barulah alsana berikutnya karena suara. Rasa kasihan

muncul ketika sesi dramatis dan profile finalis lebih ditonjolkan untuk menarik perhatian

audiens. Cara ini berhasil dan terbukti untuk dapat membuat finalis yang memiliki profil

11Makalah Akhir untuk mata kuliah Ekonomi Politik Media MassaAyu Astria R A ( 208 0000 33)

Page 12: Ekonomi Politik Media- Komodifikasi pada Program Idola Cilik

”berbeda” mendapat banyak dukungan, seperti Kiki dan Debo yang memiliki cerita sedih

dari hidup mereka, keduanya berhsil mendapat juara.

- Dapat dimanipulasi oleh pihak tertentu. Karena system yang sesungguhnya tidak pernah

disampaikan dengan jelas, dengan demikian siapa yang dapat mengira jika terdapat hal-hal

yang dimanipulasi dalam proses polling.

- Bagi finalis yang bagus dapat kalah dengan finalis yang punya modal. Hal ini terjadi

terdapat finalis yang memang berasal dari kelas atas atau mendapat dukungan khusus dari

orang yang sangat bermodal.

10. Anak-anak menjadi objek penghibur. Sadar atau tidak, kita telah memanfaatkan anak-anak

untuk dapat menghibur kita semua. Hal ini dapat dikatakan menjadi komodifikasi anak juga,

karena media mengandalkan anak-anak untuk menarik perhatian audiens.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas, sudah jelaslah bahwa Program ICIL ini telah melakukan

komodifikasi audiens jika ditinjau dari teori yang saya gunakan. Beberapa indikasi yang digunakan

adalah rating yang selalu tinggi dengan program yang unggulan, dan spot iklan yang sangat banyak.

Namun sebenarnya bukanhanya komodifikasi audiens yang dilakukan. Terdapat indikasi

komodifikasi konten dan komodifikasi anak dalam program ini. Semuanya menjadi komplikasi

komodifikasi, all in one coomdification menurut saya.

Hingga kini komodifikasi masih kerap kali digunakan oleh media karena orientasi media kini masih

kepada keuntungan semata (profit oriented). Hal ini dapat kita analisa lagi dengan menggunakan

teori yang saya gunakan kepada program-program lain. Dan kita akan tercengang ketika kita sendiri

menjadi komoditas bagi media.

Dan tentu saja media juga tidak ingin kehilangan audiensnya begitu saja ketika program berakhir.

Maka media membuat program lain yang akan memegang kesetiaan audiens ICIL. Yakni dengan

membuat Idola Cilik Seleb, Idola Cilik Duet, dan yang lainya. Selaini itu juga mereka akan membuat

website penggemar atau grup dalam situs jejaring sosial agar mereka tetap dapat berinteraksi dengan

bintang favoritnya atau hanya sekedar membuat berita di media-media lainnya.

12Makalah Akhir untuk mata kuliah Ekonomi Politik Media MassaAyu Astria R A ( 208 0000 33)

Page 13: Ekonomi Politik Media- Komodifikasi pada Program Idola Cilik

Meskipun ICIL hadir sebagai alternatif program tontonan untuk keluarga yang cukup baik dan aman,

tapi tetap saja masih terlalu banyak motif dan indikasi yang tidak memihak pada audiens. Seperti

pemenuhan tingginya angka rating dan iklan. Selain itu, tetap saja program ini juga hampir seragam

dengan program lain yang memiliki pengisi acara “itu-itu saja” dan tidak anak-anak sekali.

Maka dari itu, dalam penayangan program seperti ini penting sekali bagi orang tua atau institusi lain

yang dekat dengan anak untuk melakukan pendampingan. Penting sekali bagi anak untuk dapat

memahami dengan benar dan baik segala apa yang mereka tonton. Agar tidak terjadi

kesalahpahaman atau perubahan yang terjadi pada anak hingga membuat kita menajdi resah. Ingat

pula bahwa anak mudah menerima sesuatu tanpa benar-benar menyaringnya.

Satu hal lagi yang mungkin dapat memperbaiki kondisi media yang seperti ini adalah adanya media

alternatif. Media yang dapat dianggap lebih netral dari motif-motif yang tidak bersahabat dengan

audiens terutama anak-anak. Juga diharapkan bahwa semua pihak dan lapisan masyarakat termasuk

pula pemerintah dapat berperan aktif dalam hal menjawab dan memperbaiki kualitas penyiaran di

Indonesia.

Sumber-sumber

Teori-teori:

The Political Economy of Communication, Vincent Mosco

Bahan mata kuliah Ekonomi Politik Media Massa oleh Bpk. Eriyanto

Data-data:

AGB Nielsen Newsletter Indonesia

AGB Nielsen News Release Indonesia

Wawancara:

EP, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah beserta teman-temannya

Video dan gambar:

www.wikipedia.org/idolacilik

www.rcti.tv/sinopsis/idolacilik

www.idolacilik.ning.com

www.okezone.com

www.youtube.com

www.facebook.com/idolacilik3

13Makalah Akhir untuk mata kuliah Ekonomi Politik Media MassaAyu Astria R A ( 208 0000 33)