ekonomi & keuangan sua ra pme baur an selasa, 18 oktober...

1
Ekonomi & Keuangan 10 Suara Pembaruan Selasa, 18 Oktober 2016 [JAKARTA] Semangat gotong royong mampu mengentaskan kemiskinan. Salah satu wujud go- tong royong adalah membayar pa- jak dengan benar. Hanya dengan penerimaan pa- jak yang cukup dan belanja yang te- pat sasaran, angka kemiskinan bisa dipangkas. Rasio pajak terhadap PDB atau tax ratio Indonesia yang baru 11% merupakan bukti bahwa semangat gotong royong bangsa ini belum cukup kuat. “Mari kita tunjukkan semangat gotong royong kita dengan memba- yar pajak dengan benar,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada acara Supermentor-16 End Poverty : Bisakah Umat Manusia Mencapai Nol % Kemiskinan di Abad 21? di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (17/10). Selain Sri Mulyani, acara yang digagas Chairman Foreign Policy Community of Indonesia Dino Patti Djalal ini juga menghadirkan Kepala Ekonom Bank Dunia Vivi Alatas, Kepala Perwakilan Bank Dunia Rodrigo Chaves, artis Reza Rahadian, dan Dubes Australia un- tuk Indonesia Paul Grigson. Pajak yang cukup untuk mem- biayai pembangunan, kata Menkeu, juga merupakan wujud kedaulatan negara. Pajak yang rendah membuat negara terjebak dalam belitan utang besar dan kesulitan membiayai pro- gram yang menyangkut nasib rakyat, khususnya rakyat miskin. Negara tetangga, seperti Filipina, tax ratio-nya sudah 12,9% pada 2012. Pada tahun yang sama, tax ratio Malaysia mencapai 16,1% dan Thailand sebesar 16,5%. Untuk mendongkrak peneri- maan pajak, pemerintah menggulir- kan program amnesti pajak (tax am- nesty/TA). Pogram ini bertujuan memutuskan mata rantai ketidak- percayaan antara pemerintah dan pembayar pajak serta menciptakan tradisi membayar pajak. TA juga menjadi momentum bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk memperbaiki adminis- trasi perpajakan, meningkatkan kredibilitas dengan membersihkan diri dari unsur korupsi. “Ke depan, DJP harus menjadi lembaga terpercaya dan itu bukan tugas ringan,” ungkap Sri Mulyani. Pajak terkumpul, yang meru- pakan wujud semangat gotong ro- tong, demikian Menkeu, harus di- belanjakan dengan benar agar re- distribusi benar-benarf terwujud. Pemerintah berusaha dengan cermat mendesain belanja yang baik agar rakyat miskin juga mengalami per- baikan kesejahteraan. “Belanja yang salah adalah masalah besar dan itulah yang se- lama ini kita alami. Karena itu, pe- merintah berusaha mendesain den- gan cermat dan mengeksekusi den- gan tepat rencana belanja dana APBN,” ungkap Sri Mulyani. Pada masa lalu, subsidi BBM yang terlalu besar adalah contoh belanja yang salah. Ke depan, pe- merintah terus mempertajam mata anggaran belanja agar seluruh rakyat, terutama yang miskin dan tertingal, ikut menikmati. Belanja pemerintah, kata Men- keu, diarahkan untuk mendongrak laju pertumbuhan ekonomi, me- mangkas kemiskinan, dan mem- persempit kesenjangan sosial. Be- lanja APBN akan diarahkan, teru- tama, untuk pembangunan infras- truktur, kesehatan, pendidikan, dan masyarakat perdesaan. Infrastruktur dimaksud, bukan hanya infrastruk- tur transportasi, energi, dan teleko- munikasi, melainkan juga infras- truktur dasar, seperti air bersih dan sanitasi. Seluruh rakyat Indonesia hen- daknya sudah mengetahui kemu- dahan yang disiapkan pemerintah, yakni Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sehat, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan berbagai jenis program pemer- intah untuk membantu warga me- nengah-bawah. Pada kesempatan yang sama, Kepala Ekonom Bank Dunia Vivi Alatas mengimbau semua pihak un- tuk menjadi connector, yakni pihak yang menyampaikan berbagai infor- masi penting kepada rakyat tentang berbagai program yang disiapkan pemerintah untuk rakyat. Pada Maret 2016, penduduk Indonesia yang masuk kategori miskin absolut adalah 10,86%. Pemerintah menargetkan pada akhir 2017 penduduk miskin turun men- jadi 10% dan pada 2018 tinggal 7-8%. Generasi Y Sementara itu, Chairman Foreign Policy Community of Indonesia Dino Pati Djalal menge- mukakan, generasi Y atau lebih dikenal dengan generasi millenial berkesempatan besar mengentaskan kemiskinan ekstrem atau dengan pengeluaran US$ 1,25 per hari. Kreativitas dan semangat ber- wirausaha yang didukung peman- faatan teknologi informasi (TI) bisa mendekatkan orang dengan pasar dan menjadikan masyarakat lebih produktif. Menurut Dino, sejalan dengan target dunia mengentaskan kemiski- nan pada 2030, generasi seusianya beserta generasi putra-putrinya berkesempatan besar turut mengen- taskan kemiskinan. Dalam satu tahun terakhir, secara global, sekitar 1,1 miliar penduduk miskin dengan pengeluaran US$ 2 per hari ter- entaskan. [ID/M-6] Menkeu Sri Mulyani: Semangat Gotong Royong Entaskan Kemiskinan BERITASATU FOTO/DAVID GITA ROZA Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tiga dari kanan) bersama (ki-ka): Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia Paul Grigson, Duta UNDP Reza Rahardian, Ekonom senior Bank Dunia, Vivi Alatas, World Bank Country Director for Indonesia Rodrigo Chaves dan Founder Supermentor Dino Patti Djalal (kanan), saat seminar dengan tema ‘End Poverty’, di Jakarta, Senin (17/10). Tema tersebut diangkat dalam rangka memperingati Hari Pengentasan Kemiskinan Dunia yang jatuh pada tanggal 17 Oktober. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Foreign Policy Community Of Indonesia (FPCI) dan Supermentor. [JAKARTA] Kerja sama kelembagaan dengan berba- gai lembaga perlu dilakukan untuk mendukung pening- katan kepesertaan dan per- lindungan atas jaminan sosi- al ketenagakerjaan kepada seluruh pekerja di Indonesia. Untuk itu Badan Penye- lenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (TK) menjalin kerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pe- merintah (LKPP) tentang Penyelenggaraan Program Pengadaan Barang/ Jasa dan Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Ketenaga- kerjaan. Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh Kepala LKPP, Agus Prabowo, dan Direktur Utama BPJS TK, Agus Susanto, di Jakarta, Senin (17/10). Kerja sama ini dilakukan dengan maksud untuk mem- permudah koordinasi dalam meningkatkana kapasitas penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi penyedia barang/ jasa dalam pengadaan barang/jasa pe- merintah. Selain itu juga agar fungsi masing-masing pihak dapat bersinergi dalam men- dukung satu sama lainnya agar dapat berjalan dengan efektif, efisien dan terko- ordinir. Agus Susanto mengata- kan, melalui kerja sama ini, LKPP dan BPJS TK dapat melakukan pertukaran data dan informasi terkait penga- daan barang/ jasa pemerin- tah serta melakukan sosiali- sasi dan edukasi untuk me- ningkatkan kepesertaan ser- ta kepatuhan. Sosialisasi dan edukasi dilakukan oleh kedua belah pihak kepada kementerian/ lembaga/ departemen/ in- stansi dan penyedia terkait pengadaan barang/ jasa. “BPJS TK berkomitmen untuk terus meningkatkan kepesertaan dengan melaku- kan berbagai upaya, salah satunya dengan melakukan kerja sama di berbagai bi- dang”, kata Agus. Tujuan Agus menyatakan, pi- haknya akan memberikan upaya terbaik dalam menin- daklanjuti setiap kerja sama yang dilakukan agar tujuan utama BPS TK dalam mem- berikan perlindungan kepa- da seluruh pekerja dapat se- gera terwujud. Agus menilai, pihaknya juga aktif menjalin kerja sa- ma strategis untuk mendu- kung peningkatan kepeserta- an, karena BPJS TK butuh dukungan dari berbagai pi- hak dalam melaksanakan tu- gasnya. “Semua kerja sama yang dilakukan ini akan menjadi fokus kami untuk ditindak- lanjuti segera agar pening- katan kepesertaan dapat di- tingkatkan secara signifi- kan,” kata dia. Ia mengatakan, tujuan utama BPJS TK adalah un- tuk memberikan perlindung- an kepada seluruh pekerja melalui program-program BJPS TK. “Dengan peningkatan kepesertaan yang signifikan, maka perlindungan yang ka- mi berikan juga akan sema- kin luas, menjangkau selu- ruh pekerja di Indonesia,” tutup Agus. [E-8] BPJS TK Jalin Kerja Sama dengan LKPP Hari Asuransi 2016 BERITASATU PHOTO/UTHAN A RACHIM Deputy Komisioner Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Edy Setiadi (tengah) bersama Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI), Hendrisman Rahim (kiri) dan Ketua Panitia Hari Asuransi 2016, Srikandi Utami disela konferen- si pers Hari Asuransi 2016 dengan tema "Indonesia Beransuransi untuk Kesejahteraan Masyarakat" di Jakarta, Senin (17/10). Perayaan Hari Asuransi 2016 yang ke-11 dilakukan di Jakarta pada 11 November dan berpuncak di Yogyakarta pada 13 November 2016.

Upload: truongque

Post on 11-May-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Ekonomi & Keuangan10 Sua ra Pem ba ru an Selasa, 18 Oktober 2016

[JAKARTA] Semangat gotong royong mampu mengentaskan kemiskinan. Salah satu wujud go-tong royong adalah membayar pa-jak dengan benar.

Hanya dengan penerimaan pa-jak yang cukup dan belanja yang te-pat sasaran, angka kemiskinan bisa dipangkas. Rasio pajak terhadap PDB atau tax ratio Indonesia yang baru 11% merupakan bukti bahwa semangat gotong royong bangsa ini belum cukup kuat.

“Mari kita tunjukkan semangat gotong royong kita dengan memba-yar pajak dengan benar,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada acara Supermentor-16 End Poverty: Bisakah Umat Manusia Mencapai Nol % Kemiskinan di Abad 21? di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (17/10).

Selain Sri Mulyani, acara yang digagas Chairman Foreign Policy Community of Indonesia Dino Patti Djalal ini juga menghadirkan Kepala Ekonom Bank Dunia Vivi Alatas, Kepala Perwakilan Bank Dunia Rodrigo Chaves, artis Reza Rahadian, dan Dubes Australia un-tuk Indonesia Paul Grigson.

Pajak yang cukup untuk mem-biayai pembangunan, kata Menkeu, juga merupakan wujud kedaulatan negara. Pajak yang rendah membuat

negara terjebak dalam belitan utang besar dan kesulitan membiayai pro-gram yang menyangkut nasib rakyat, khususnya rakyat miskin. Negara tetangga, seperti Filipina, tax ratio-nya sudah 12,9% pada 2012. Pada tahun yang sama, tax ratio Malaysia mencapai 16,1% dan Thailand sebesar 16,5%.

Untuk mendongkrak peneri-maan pajak, pemerintah menggulir-kan program amnesti pajak (tax am-nesty/TA). Pogram ini bertujuan memutuskan mata rantai ketidak-percayaan antara pemerintah dan pembayar pajak serta menciptakan tradisi membayar pajak.

TA juga menjadi momentum bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk memperbaiki adminis-trasi perpajakan, meningkatkan kredibilitas dengan membersihkan diri dari unsur korupsi.

“Ke depan, DJP harus menjadi lembaga terpercaya dan itu bukan tugas ringan,” ungkap Sri Mulyani.

Pajak terkumpul, yang meru-pakan wujud semangat gotong ro-tong, demikian Menkeu, harus di-belanjakan dengan benar agar re- distribusi benar-benarf terwujud. Pemerintah berusaha dengan cermat mendesain belanja yang baik agar rakyat miskin juga mengalami per-baikan kesejahteraan.

“Belanja yang salah adalah masalah besar dan itulah yang se-lama ini kita alami. Karena itu, pe-merintah berusaha mendesain den-gan cermat dan mengeksekusi den-gan tepat rencana belanja dana APBN,” ungkap Sri Mulyani.

Pada masa lalu, subsidi BBM yang terlalu besar adalah contoh belanja yang salah. Ke depan, pe-merintah terus mempertajam mata anggaran belanja agar seluruh rakyat, terutama yang miskin dan tertingal, ikut menikmati.

Belanja pemerintah, kata Men-keu, diarahkan untuk mendongrak laju pertumbuhan ekonomi, me-

mangkas kemiskinan, dan mem-persempit kesenjangan sosial. Be-lanja APBN akan diarahkan, teru-tama, untuk pembangunan infras-truktur, kesehatan, pendidikan, dan masyarakat perdesaan. Infrastruktur dimaksud, bukan hanya infrastruk-tur transportasi, energi, dan teleko-munikasi, melainkan juga infras-truktur dasar, seperti air bersih dan sanitasi.

Seluruh rakyat Indonesia hen-daknya sudah mengetahui kemu-dahan yang disiapkan pemerintah, yakni Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sehat, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan berbagai jenis program pemer-intah untuk membantu warga me-nengah-bawah.

Pada kesempatan yang sama,

Kepala Ekonom Bank Dunia Vivi Alatas mengimbau semua pihak un-tuk menjadi connector, yakni pihak yang menyampaikan berbagai infor-masi penting kepada rakyat tentang berbagai program yang disiapkan pemerintah untuk rakyat.

Pada Maret 2016, penduduk Indonesia yang masuk kategori miskin absolut adalah 10,86%. Pemerintah menargetkan pada akhir 2017 penduduk miskin turun men-jadi 10% dan pada 2018 tinggal 7-8%.

Generasi Y Sementara itu, Chairman

Foreign Policy Community of Indonesia Dino Pati Djalal menge-mukakan, generasi Y atau lebih

dikenal dengan generasi millenial berkesempatan besar mengentaskan kemiskinan ekstrem atau dengan pengeluaran US$ 1,25 per hari.

Kreativitas dan semangat ber-wirausaha yang didukung peman-faatan teknologi informasi (TI) bisa mendekatkan orang dengan pasar dan menjadikan masyarakat lebih produktif.

Menurut Dino, sejalan dengan target dunia mengentaskan kemiski-nan pada 2030, generasi seusianya beserta generasi putra-putrinya berkesempatan besar turut mengen-taskan kemiskinan. Dalam satu tahun terakhir, secara global, sekitar 1,1 miliar penduduk miskin dengan pengeluaran US$ 2 per hari ter-entaskan. [ID/M-6]

Menkeu Sri Mulyani:

Semangat Gotong Royong Entaskan Kemiskinan

beritasatu foto/david gita roza

Menteri Keuangan sri Mulyani indrawati (tiga dari kanan) bersama (ki-ka): duta besar (dubes) australia untuk indonesia Paul grigson, duta uNdP reza rahardian, ekonom senior bank dunia, vivi alatas, World bank Country director for indonesia rodrigo Chaves dan founder supermentor dino Patti djalal (kanan), saat seminar dengan tema ‘end Poverty’, di Jakarta, senin (17/10). tema tersebut diangkat dalam rangka memperingati Hari Pengentasan Kemiskinan dunia yang jatuh pada tanggal 17 oktober. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama foreign Policy Community of indonesia (fPCi) dan supermentor.

[JAKARTA] Kerja sama kelembagaan dengan berba-gai lembaga perlu dilakukan untuk mendukung pening-katan kepesertaan dan per-lindungan atas jaminan sosi-al ketenagakerjaan kepada seluruh pekerja di Indonesia.

Untuk itu Badan Penye-lenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (TK) menjalin kerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pe-merintah (LKPP) tentang Penyelenggaraan Program Pengadaan Barang/ Jasa dan Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Ketenaga-kerjaan.

Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh Kepala LKPP, Agus Prabowo, dan Direktur Utama BPJS TK, Agus Susanto, di Jakarta, Senin (17/10).

Kerja sama ini dilakukan dengan maksud untuk mem-permudah koordinasi dalam meningkatkana kapasitas penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi penyedia barang/ jasa dalam pengadaan barang/jasa pe-merintah.

Selain itu juga agar fungsi masing-masing pihak dapat bersinergi dalam men-dukung satu sama lainnya agar dapat berjalan dengan efektif, efisien dan terko- ordinir.

Agus Susanto mengata-kan, melalui kerja sama ini, LKPP dan BPJS TK dapat melakukan pertukaran data dan informasi terkait penga-daan barang/ jasa pemerin-tah serta melakukan sosiali-sasi dan edukasi untuk me-ningkatkan kepesertaan ser-ta kepatuhan.

Sosialisasi dan edukasi dilakukan oleh kedua belah pihak kepada kementerian/ lembaga/ departemen/ in-stansi dan penyedia terkait pengadaan barang/ jasa.

“BPJS TK berkomitmen untuk terus meningkatkan kepesertaan dengan melaku-kan berbagai upaya, salah satunya dengan melakukan kerja sama di berbagai bi-dang”, kata Agus.

TujuanAgus menyatakan, pi-

haknya akan memberikan upaya terbaik dalam menin-daklanjuti setiap kerja sama yang dilakukan agar tujuan utama BPS TK dalam mem-berikan perlindungan kepa-da seluruh pekerja dapat se-gera terwujud.

Agus menilai, pihaknya juga aktif menjalin kerja sa-

ma strategis untuk mendu-kung peningkatan kepeserta-an, karena BPJS TK butuh dukungan dari berbagai pi-hak dalam melaksanakan tu-gasnya.

“Semua kerja sama yang dilakukan ini akan menjadi fokus kami untuk ditindak-lanjuti segera agar pening-katan kepesertaan dapat di-tingkatkan secara signifi-kan,” kata dia.

Ia mengatakan, tujuan utama BPJS TK adalah un-tuk memberikan perlindung-an kepada seluruh pekerja melalui program-program BJPS TK.

“Dengan peningkatan kepesertaan yang signifikan, maka perlindungan yang ka-mi berikan juga akan sema-kin luas, menjangkau selu-ruh pekerja di Indonesia,” tutup Agus. [E-8]

BPJS TK Jalin Kerja Sama dengan LKPP Hari Asuransi 2016

beritasatu PHoto/utHaN a raCHiM

Deputy Komisioner industri Keuangan Non-bank otoritas Jasa Keuangan (oJK), edy setiadi (tengah) bersama Ketua umum dewan asuransi indonesia (dai), Hendrisman rahim (kiri) dan Ketua Panitia Hari asuransi 2016, srikandi utami disela konferen-si pers Hari asuransi 2016 dengan tema "indonesia beransuransi untuk Kesejahteraan Masyarakat" di Jakarta, senin (17/10). Perayaan Hari asuransi 2016 yang ke-11 dilakukan di Jakarta pada 11 November dan berpuncak di Yogyakarta pada 13 November 2016.