respon jama’ah terhadap pengajian tafsir tematik...

75
36 RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK DI MASJID ISLAMIC CENTRE JAKARTA Skripsi Diajukan untuk memenuhi PersyaratanMemperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I.) Disusun Oleh : ARSYI MAKIN NIM : 203051001422 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK DI MASJID ISLAMIC CENTRE JAKARTA

Upload: ngohuong

Post on 12-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

36

RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR

TEMATIK DI MASJID ISLAMIC CENTRE JAKARTA Skripsi

Diajukan untuk memenuhi PersyaratanMemperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I.)

Disusun Oleh :

ARSYI MAKIN

NIM : 203051001422

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK

DI MASJID ISLAMIC CENTRE JAKARTA

Page 2: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

37

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.)

Oleh :

Arsyi Makin NIM: 203051001422

Di Bawah Bimbingan

Drs. Masran, M.A NIP. 150 275 384

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA SIDANG

Page 3: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

38

Skripsi yang berjudul RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR

TEMATIK DI MASJID ISLAMIC CENTRE JAKARTA telah diujikan dalam

Sidang Munaqashah Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta pada tanggal 16 Juni 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

Jakarta, 11 Agustus 2008

Sidang Munaqashah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Dr. Murodi, M.A Dra.Hj.Musfirah Nurlaily, M.A NIP. 150 254 102 NIP. 150 299 324

Anggota :

Penguji I Penguji II Dra.Hj.Asriati Jamil, M.Hum Drs. M. Lutfi, M.Ag NIP. 150 244 766 NIP. 150 268 782

Pembimbing

Drs. Masran, M.A NIP. 150 275 384

Page 4: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

39

ABSTARAK

Arsyi Makin

Respon Jama’ah Terhadap Pengajian Tafsir Tematik di Masjid Islamic Centre

Jakarta

Pengajian Tafsir Tematik adalah metode tafsir yang berusaha menggali isi Al-qur’an dengan cara mengumpulkan ayat-ayat tertentu yang mempunyai kesatuan maksud dan bersama-sama membahas topik/judul tertentu kemudian disusun secara sistematis. Tafsir Tematik tidak bisa diartikan dengan menggunakan arti tafsir secara terminologi, sebab tafsir tematik tidak mencakup seluruh ayat-ayat yang ada dalam Al-qur’an, melainkan hanya mengambil pokok pembahasan tertentu untuk di telaah lebih dalam. Dengan mengambil satu tema, yang dilanjutkan dengan menelisik lebih jauh tentang masalah itu melalui himpunan ayat-ayat quraniyah yang mempunyai keterkaitan erat, metode ini di nilai mampu menampilkan sebuah materi yang lebih spesifik dan efisien. Tafsir Tematik tidak hanya menginduksi makna-makna yang terkandung dalam teks saja, karena disana ada semacam pembacaan realita, sehingga konklusi yang dihasilkan tampak lebih mudah dicerna oleh kalangan masyarakat dari berbagai strata. Selain itu, metode ini bisa digunakan oleh seseorang sebagai dalil atas argumentasi mereka bahwa Al-qur’an sejalan dengan ilmu pengetahuan dan masyarakat. Pada pengajian tafsir tematik di masjid Islamic Centre Jakarta mendapatkan respon yang cukup baik pada jama’ah. Pengajian tafsir tematik difokuskan pada unsur-unsur pelaksanaan pengajian yang meliputi da’I, materi, dan metode yang di gunakan.

Lalu yang menjadi pertanyaan utama adalah, bagaimana respon jama’ah terhadap da’i, metode, dan materi.

Dalam penelitan ini, pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan kuantitatif, Sedangkan jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian survai, yaitu penelitian yang mengambil dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengukuran data yang pokok. Pada umumnya yang merupakan unit analisis dalam penelitian survai adalah individu.

Adapun desain yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptip analisis yaitu suatu metode penelitian untuk menggambarkan mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar berkala. Selain itu di tunjang pula oleh data-data hasil penelitian lapangan (field reseach).

Melalui kuesioner dan observasi. yang diketahui respon jama’ah terhadap da’i dalam pengajian tafsir tematik yang diadakan di masjid Islamic Centre Jakarta mendapat respon yang cukup baik, karena da’i yang mengajar sangat berkompoten di bidang tafsir dan penyampaian da’i dengan menggunakan ayat-ayat Al-qur’an sangat sesuai dengan materi yang dibahas, adapun metode yang di gunakan sudah sesuai dengan yang di inginkan jama’ah yaitu dengan menggunakan perpaduan metode, seperti ceramah, diskusi dan Tanya jawab, maka itu da’i harus bisa mempertahankan sistem dan metode pengajaran dan penyampaian terhadap pengajian tafsir tematik, dan bila perlu harus lebih di kembangkan lagi supaya sebih baik.

Page 5: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

40

KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil ‘alamiiin,

Segala puji dan Syukur kepada Allah Swt yang maha segala-galanya. senantiasa melindungi, memberi kekuatan, dan kemudahan. Juga tidak lupa kepada baginda Nabi Muhammad Saw yang memberikan pencerahan tentang hidup. Karenanya penulis mencontoh lika-liku perjuangan serta kesabaran hidup, dalam hal ini menyelesaikan skripsi sebagai catatan akhir perjalanan seorang mahasiswa di Perguruan Tinggi. Skripsi ini diselesaikan sebagai syarat memperoleh jenjang Strata Satu (S 1) pada Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulisan skripsi bertujuan agar mahasiswa memahami dengan baik dan benar konsep dan teori-teori Komunikasi dan Penyiaran Islam yang ditempuh di Perguruan Tinggi. Mahasiswa yang disamping mempunyai kewajiban mengemban tugas sosial kepada rakyat, Mahasiswa juga diwajibkan untuk memberikan hasil selama mereka kuliah yaitu sebuah tugas akhir yang disebut skripsi.

Penulis menyadari bahwa selama pelaksanaan dan penyelesaian skripsi ini tidak jauh dari hambatan dan rintangan yang terjadi. Namun, hal tersebut dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Murodi.MA. 2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah

Program Non-Reguler Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Ibu Asriati Djamil, Ibu Lily, dan Mas Fatoni.

3. Pembimbing Skripsi, Bapak Drs. Masran, M.A, yang selalu memberikan pengarahan, wawasan, kritikan dan tambahan ilmu pengetahuan, serta dorongan dan saran-sarannya kepada penulis.

4. Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal, Mas Dedy, Pak Lutfi, Bu Umi, Bu Armawati yang selalu mensupport proses pembuatan skripsi penulis.

5. Pihak Pengurus Masjid Islamic Centre Jakarta yang senantiasa membantu, khususnya Ust. Darmi, S,Ag. yang telah membantu penulis untuk mendapatkan data.

Page 6: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

41

6. Ibuda Hj. Eti Suwanah serta kakak-kakakku yang senantiasa memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Teman-temanku angkatan ’03 Non Reguler, Bang Rasyid, Andres, Adi, Ayub (erik), M. Rifki, Udin, Awank, Awal, Heru, Taufan, Wilna, Bani, Yandi, Fandi, juga tidak lupa kepada Novi, Rossa, Widy, Atoen, Eva, Izie, Ani, Becky, dll, yang sama-sama berjuang menempuh hari-hari dibangku perkuliahan, canda tawa kita lewati hingga akhir semester dikampus ini.

8. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga skripsi ini terwujud yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Akhir kata, besar harapan semoga skripsi ini tidak hanya menjadi penghias rak buku tetapi dapat bermanfaat bagi penyusun maupun para pembaca.

Jazakumullah Khairan Katsiro …

Jakarta, 19 Agustus 2008 Penulis,

ARSYI MAKIN NIM. 203051001422

Page 7: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

42

DAFTAR ISI

ABSTRAK....................................................................................................... i

KATA PENGATAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................. 6

D. Metodelogi Penelitian............................................................... 6

E. Sistematik Penulisan................................................................. 10

BAB II TIJAUAN TEORITIS TENTANG RESPON JAMA’AH

TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK........ 11

A. Respon ...................................................................................... 11

a. Pengertian Respon .............................................................. 11

b. Macam-Macam Respon...................................................... 13

c. Faktor-Faktor Terbentuknya Respon.................................. 18

B. Pengertian Jama’ah .................................................................. 19

C. Pengajian .................................................................................. 20

a. Pengertian Pengajian .......................................................... 20

b. Tujuan Pengajian ................................................................ 21

D. Pengertian Tafsir Tematik ........................................................ 20

Page 8: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

43

BAB III PROFIL MASJID ISLAMIC CENTRE JAKARTA

UTARA ....................................................................................... 23

A. Gambaran Umum Masjid Islamic Centre Jakarta Utara........... 23

B. Program Kegiatan Masjid Islamic Centre Jakarta Utara .......... 27

C. Struktur Organisasi Dewan Pengelola Masjid Islamic Centre (DPM)

Jakarta Utara ............................................................................. 31

BAB IV ANALISIS RESPON JAMA’AH TERHADAP

PENGAJIAM TAFSIR TEMATIK DI MASJID

ISLAMIC CENTRE JAKARTA ..................................... 34

A. Identitas Responden.................................................................. 34

B. Respon Jama’ah Terhadap Da’I ............................................... 36

C. Respon Jama’ah Terhadap Materi ............................................ 40

D. Respon Jama’ah Terhadap Metode........................................... 53

BAB V PENUTUP ................................................................................. 56

A. Kesimpulan............................................................................... 56

B. Saran-Saran............................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

LAMPIRAN ..................................................................................................

Page 9: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

44

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Respon Jama’ah Terhadap Pengajian Selama Tiga Bulan…………… 34

Tabel 1 : Keadaan Jama’ah Berdasarkan Pendidikannya……………………..….39

Tabel 2 : Keadaan Jama’ah Berdasarkan Pekerjaannya…………………...…..…40

Tabel 3 : Pandangan Jama’ah Tentang Da’I Yang Disukai……………………...41

Tabel 4 : Pandangan Jama’ah Tentang Dr. K.H. Ahsin S. Muhammad, M.A.…..42

Tabel 5 : Pandangan Jama’ah Tentang K.H. Syukron Makmun…………….…...43

Tabel 6 : Pandangan Jama’ah Tentang Kemampuan Da’I Dalam Penyampaian

Materi........................................................................................................44

Tabel 7 : Pandangan Jama’ah Tentang Judul Materi Kejadian Manusia…………46

Tabel 8 : Pandangan Jama’ah Tentang Judul Islam Dan Politik…………………47

Tabel 9 : Pandangan Jama’ah Tentang Judul Kewajiban menjaga dan Melestarikan

Lingkungan………………………………….…………………....…….48

Tabel 10: Pemahaman Jama’ah Tentang Materi Yang di Sampaikan Oleh Da’i....50

Tabel 11: Keseriusan Jama’ah Dalam Mencatat Materi Yang Disampaikan Oleh

Da’i……………………………………………………………..……….51

Tabel 12: Keinginan Jama’ah Dalam Mengulang Materi Yang Telah di Sampaikan

Oleh da’i…………………………………………………………...……52

Tabel 13: Ketetarikan Jama’ah Dalam Materi Yang di Sampaikan……………....53

Tabel 14: Peningkatan Pemahaman Jama’ah Setelah Mengikuti Pengajian……...54

Tabel 15: Tingkat Pemahaman Jama’ah Tentang Kejadian Manusia Sebelum Mengikuti

Pengajian……………………………………………………55

Tabel 16: Tingkat Pemahaman Jama’ah Tentang Islam dan Politik Sebelum Mengikuti

Pengajian……………………………………………………57

Page 10: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

45

Tabel 17: Tingkat Pemahaman Jama’ah Tentang Kewajiban Menjaga dan Melestarikan

Lingkungan Sebelum Mengikuti Pengajian……………...58

Tabel 18: Pandangan Jama’ah Tentang Metode Yang di Inginkan……………....60

Tabel 19: Pandangan Jama’ah Tentang Metode Yang di Gunakan………………61

Tabel 20:Pandangan Jama’ah Tentang Perubahan Metode Yang digunakan ……62

Page 11: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

46

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dinul Islam sebagai ajaran agama adalah tetap, sejak diwahyukan kepada

Nabi Besar Muhammad SAW sampai berakhirnya kemanusiaan nanti. Ajaran Islam

ini tertuang dalam kitab suci Al-Qur’an dan penjabarannya dalam Sunnatul Rasul

yang disampaikan kepada umatnya agar semampu mungkin untuk melaksanakan

ajaran Islam baik di waktu mendapat kesenangan maupun di waktu mendapat

kesulitan1.

Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk

menyebarkan dan mensiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai Rahmat

bagi seluruh alam, Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan

kesejahteraan umat manusia, bilama ajaran Islam yang mencakup segenap aspek

kehidupan itu dijadikan sebagai pedoman hidup dan dilaksanakan dengan sungguh-

sungguh2.

Aktivitas Dakwah Islam biasa berjalan dengan baik apabila didukung oleh

sarana dan prasarana yang memadai, salah satunya adalah dengan adanya bangunan

sebuah masjid. Fungsi utama masjid adalah tempat sujud kepada Allah SWT, tempat

sholat, dan tempat beribadah kepada-Nya. Lima kali sehari semalam umat Islam

dianjurkan mengunjungi masjid guna melaksanakan sholat berjama’ah. Masjid juga

merupakan tempat yang paling banyak dikumandangkan nama Allah melalui azan,

1 M. Syafa’at Habib, Buku Pedoman Dakwah, (Jakarta: PT.Bumi Restu, 1982), Cet.ke-1,h.45 2 Abdur Rasyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam (Jakarta:PT. Bulan Bintang, 1933),Cet.ke-

3,h.1

Page 12: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

47

qamat, tasbih, tahmid, tahlil, istigfar, dan ucapan lain yang dianjurkan dibaca di

masjid sebai bagian dari lapaz yang berkaitan dengan pengagungan asma Allah3.

Dalam masyarakat yang selalu berpacu dengan kemajuan zaman, dinamika

masjid-masjid sekarang ini banyak menyesuaikan diri dengan kemajuan ilmu dan

teknologi. Artinya, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah shalat, tetapi

sebagai wadah beraneka kegiatan Jama’ah/ummat Islam. Sebab, masjid merupakan

integritas dan identitas umat Islam yang mencerminkan tata nilai keislamannya

dengan demikian, peranan masjid tidak hanya menitik beratkan pada pola aktibitas

yang bersifat akhirat, tetapi memperpadukan antara aktivitas ukhrowi dan aktivitas

duniawi4.

Aktivitas yang diadakan di masjid-masjid sekarang ini sedang mengalami

peningkatan, hal ini dibuktikan dengan berbagai kegiatan yang sifatnya ibadah

mahdoh maupun ghairu mahdoh yang diselenggarakan oleh pengurus masjid.

Kegiatan tersebut diadakan semata-mata untuk mengajak manusia kejalan yang

diridhoi oleh Allah SWT. Masjid sebagai sentral kegiatan umat Islam sudah di

contohkan oleh Rasulullah saw dan para sahabat pada masanya.

Menurut Dr. Muchlis Bahar, Masjid pada masa Rasul biasa digunakan

sebagai tempat ibadah, pengaturan tata negara, mengatur siasat perang,

pengembangan pendidikan, tempat pengobatan para korban perang, tempat

mendamaikan dan menyelesaikan sengketa, tempat menerima utusan delegasi atau

tamu, sebagai pusat penerangan, dan pembelaan agama. Masjid juga merupakan

tempat kegiatan ekonomi. Di masjid di bangun baitul maal, tempat menghimpun

dana dari orang-orang kaya yang kemudian di distribusikan kepada fakir miskin dan

3 Moh. E. Ayub, dkk. Manajemen Masjid, (Jakarta: Gema Insani Press. 1996), Cet.ke-1,h.7 4 Ibid. h.10

Page 13: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

48

orang yang membutuhkan uluran dana lainnya. “Dari pembinaan yang dilakukan

Rasulullah di masjid, lahirlah tokoh-tokoh yang berjasa dalam pengembangan Islam

ke seantero dunia, seperti Abu Bakar Shiddiq, Umar Bin Khattab, Utsman Bin

Affan, dan Ali Bin Abi Thalib5.

Peran dan fungsi masjid pada massa Rasul dan para Sahabatnya memberikan

contoh kepada kita bagaimana memakmurkan masjid sebagai tempat aktivitas umat.

Jangan lagi menganggap tabu untuk membicarakan masalah-masalah yang berkaitan

dengan keduniaan di dalam masjid.

Pada massa sekarang, apabila masjid hanya difungsikan sebagai tempat

ibadah “ritual” saja, maka kemakmuran dari sebuah masjid akan hilang. Ada

ungkapan “orang Indonesia biasanya bias membangun tetapi tidak bias

memelihara6”.

Ketika masjid hendak kita maksimalkan peran dan fungsinya sebagai pusat

pembinaan umat, maka ada sisi aktivitas yang harus dikembangkan. Apalagi

aktivitas masjid itu semestinya tidak hanya menyentuh atau melibatkan sekelompok

orang dan aktivitasnyapun tidak hanya berupa ibadah tertentu yang bersifat ritual.

Oleh kerena itu, semestinya aktivitas masjid menyentuh dan melibatkan semua

sekelompok jama’ah, mulai dari kanak-kanak, remaja, pemuda, orang dewasa

sampai orang tua yang sudah lanjut usia sekalipun7.

Sebagaimana Allah SWT berfirman :

☺ ☺

5 Masjid Sebagai Pusat Kegiatan Umat. Dialog Jum’at Republika, 4 Maret 2005, h.4 6 Ibid 7 Ahmad Yani, Panduan Memakmurkan Masjid, (Jakarta: Dea Press, 1988),h. 24

Page 14: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

49

Artinya: Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (At-Taubah: 18)8

Salah satu masjid yang telah berjalan dalam melaksanakan aktivitas dakwah

adalah Masjid Islamic Centre yang terletak di wilayah Jalan Kramat Jaya, Tugu

Utara-Koja, Jakarta Utara. Masjid ini berfungsi sebagai sarana dakwah Islam. Ini

dapat dilihat dari berbagai bentuk aktivitas yang diselenggarakan oleh Masjid

Islamic Centre, yang berhubungan dengan dakwah Islam. Masjid ini berdiri seiring

dengan kebutuhan jama’ah untuk beraktivitas, karena letaknya secara geografis jauh

dari masjid lain dan semakin banyaknya jama’ah. Maka aktivitas dakwahnyapun

terus ditingkatkan sebagai wujud nyata dari sarana dakwah Islam.

Dalam menjalankan fungsinya sebagai fusat kegiatan dakwah, Masjid

Islamic Centre Jakarta menyelenggarakan banyak kegiatan, diantaranya pengajian

Tafsir Tematik. Dalam pelaksanaanya pengajian ini mendapat perhatian yang cukup

baik dari para jama’ah. Hal ini terlihat dari perkembangan jama’ah yang semakin

lama semakin bertambah banyak.

8 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Juz 1-30, (Semarang: Karya Toha

Putra Semarang, 1998), h. 280

Page 15: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

50

Dari uraian di atas maka, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Respon Jama’ah Terhadap Pengajian Tafsir Tematik Di Masjid Islamic

Centre Jakarta”

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penelitian memfokuskan pada masalah respon jama’ah terhadap

pengajian Tafsir Tematik dengan cara menganalisis bagaimana respon jama’ah

terhadap aktivitas pengajian yang diselenggarakan oleh Masjid Islamic Centre

Jakarta Utara. Yang di maksud respon dalam penelitian ini adalah

tanggapan/pandangan jama’ah terhadap pengajian Tafsir Tematik. Dari tiga

elemen respon yaitu Kognitif, Afektif, dan Konatif Peneliti memfokuskan

Penelitian ini hanya pada Aspek Kognitif.

Sedangkan pengajian Tafsir Tematik difokuskan pada unsur-unsur pelaksanaan

pengajian tersebut dengan aktivitas dakwah yang meliputi Subyek, Materi, dan

Metode.

Peneliti membataskan penelitian ini hanya pada aktivitas pengajian

Tafsir Tematik yang berlangsung selama tiga bulan, mulai bulan Pebruari

sampai dengan bulan April tahun 2008.

2. Perumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan di kaji secara umum, dapat dirumuskan

dalam bentuk pertanyaan, bagaimanakah respon jama’ah terhadap aktivitas

dakwah Islam dalam pengajian Tafsair Tematik di Masjid Islamic Centre.

Page 16: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

51

Dari permasalahan umum tersebut, dapat dirinci ke dalam sub-sub

masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana Respon Jama’ah terhadap Da’i dalam Pengajian Tafsir Tematik

b. Bagaimana Respon Jama’ah terhadap Materi yang disampaikan

c. Bagaimana Respon Jama’ah terhadap Metode yang digunakan

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahahui Respon Jama’ah terhadap Da’i pada Pengajian Tafsir

Tematik di Masjid Islamic Centre.

b. Untuk mengetahui Respon Jama’ah terhadap Materi yang di sampaikan

c. Untuk mengetahui Respon Jama’ah terhadap Metode yang di gunakan

2. Manfaat Penelitian

a. Adapun manfaat yang diharapkan dari ini adalah sumbangan pemikiran bagi

khazanah keilmuan Islam tentang proses komunikasi dalam penyampaian

pesan (Materi) dari komunikator (Da’i) kepada sempel komunikasi (Mad’u)

yang bermanfaat khususnya terhadap psikologi dakwah yaitu tentang Respon

Jama’ah terhadap aktivitas pengajian yang diadakan oleh pengurus Masjid

Islamic Centre

b. Sebagai bahan masukan bagi pengelola Masjid Islamic Centre mengambil

kebijakan dan menyusun program dalam upaya pengembangan pelaksanaan

aktivitas pengajian Majelis taklir di Masjid Islamic Centre.

c. Dapat di jadikan pedoman peneliti bagi Masyarakat yang berminat

melakukan penelitian tentang Jama’ah di Masjid dan dapat digunakan

Page 17: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

52

sebagai acuan kegiatan untuk menjalankan aktivitas Masjid taklim,

khususnya di Masjid Islamic Centre.

D. Metodelogi penelitian

1. Pendekatan dan Desain Penelitian

Pendekatan yang di gunakan penulis dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif merupakan suatu prosedur

penelitian yang menghasilkan data explonatory research, melalui pendekatan

penelitian tersebut di harapkan dapat menjelaskan hubungan kausal antara

variable-variabel.9

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

jenis penelitian survai, yaitu penelitian yang mengambil dari satu populasi dan

menggunakan kuesoner sebagai alat pengukuran data yang pokok10. Pada

umumnya yang merupakan unit analisis dalam penelitian survai adalah

individu11.

Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptip analisis yaitu suatu metode penelitian untuk menggambarkan

mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan

akumulasi data dasar berkala12. Selain itu di tunjang pula oleh data-data hasil

penelitian lapangan (field reseach).

2. Populasi dan sempel

a. Populasi :

9 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi (ed) Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES, 1995),

Cet.ke-II,h.5 10 Ibid, h.3 11 Ibid 12 Muhammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1995),Cet. Ke-4,h.64

Page 18: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

53

Populasi dalam penelitian ini adalah Jama’ah Masjid Islamic Centre

Jakarta Utara yanga mengikuti aktivitas pengajian Tafsir Tematik yang

berjumlah 76 orang.13

b. Sempel

Sempel dari penelitian ini adalah Jama’ah yang sudah rutin

mengikuti pengajian Tafsir Tematik. Yaitu 76 orang.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah, observasi, angket,

dokumentasi, catatan lapangan.

a. Angket

Teknik ini di gunakan untuk mengetahui tanggapan/pandangan

Jama’ah terhadap unsu-unsur dalam aktivitas dakwah yang di lakukan oleh

Masjid Islamic Centre Jakarta Utara khususnya pada pengajian Tafsir

Tematik. Selain itu data tentang responden sendiri sebagai obyek dakwah

juga diperoleh melalui angket ini.

b. Observasi

Dalam penelitian ini Observasi atau pengamatan di lakukan di Masjid

Islamic Centre.

Adapun hal yang akan di Observasi dalam penelitian ini adalah:

1) Pelaksanaan kegiatan pengajian yang diselenggarakan setiap kamis

pekan ke dua.

2) Respon Jama’ah terhadap Da’i dalam pengajian Tafsir Tematik

3) Respon Jama’ah terhadap Materi yang di sampaikan

13 Data di Ambil Dari Pengurus Masjid

Page 19: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

54

4) Respon Jama’ah terhadap Metode yang di gunakan

c. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas dakwah

yang di adakan di Masjid Islamic Centre khususnya pada pengajian Tafsir

Tematik yang meliputi:

a. Daftar peserta setiap kegiatan, keseluruhan yang terdaftar

b. Jadwal kegiatan yang memuat : Penceramah, waktu, dan Materi

4. Sumber Data

a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dengan cara

angket. Dalam hal ini penulis menyebarkan angket atau daftar pertanyaan

tertulis yang di sampaikan kepada responden (Jama’ah) yang mengikuti

pengajian Tafsir Tematik di Masjid Islamic Centre.

b. Data sekunder yaitu data yang di kumpulkan peneliti berupa catatan-catatan

atau dokumen-dokumen, buku-buku, diktat, serta sumber-sumber lain yang

berkaitan dengan masalah penulis penelitian ini.

5. Teknik Analisis Data

Data-data yang penulis peroleh dari hasil penyebaran angket, akan di

analisis yang kemudian akan penulis kritisi. Metode yang penulis gunakan

adalah statistik prosentase sebagai berikut.

%100×=NfP

P : Besarnya Prosentase

F : Frekuensi

N : Jumlah Sempel

Page 20: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

55

Selanjutnya cara penghitung prosentase ini adalah dengan menggunakan tabulasi

silang.

E. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Diawali dengan latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Teori

Berdasarkan kerangka teori dalam bab ini maka terdapat beberapa

poin yaitu pengertian respon, macam-macam respon, faktor-

faktor terbentuknya respon, pengertian jama’ah, pengertian

pengajian, tujuan pengajian, dan pengertian tafsir tematik.

BAB III : Profil Masjid Islamic Centre

Membahas tentang profil Masjid Islamic Centre maka Bab ini

terdiri dari Sejarah berdiri, Visi Misi, Program kegiatan Islamic

Centre, Struktur Organisasi Islmic Centre

BAB IV : Hasil Dan Analisis Data

Dalam bab ini berisi tentang hasil dan analisis tentang identitas

responden, respon jama’ah terhadap da’i, respon jama’ah

terhadap materi, dan respon jama’ah terhadap metode

BAB V : Penutup

Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran-saran atas hasil

analisa dari permasalahan.

Page 21: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

56

BAB II

TINJAUAN TEORI TENTANG RESPON DAN TAFSIR TEMATIK

A. Respon

1. Pengertian Respon

Dalam kamus besar ilmu pengetahuan disebutkan bahwa “Respon”

adalah reaksi Psikologi metabolic terhadap tibanya suatu rangsangan ada yang

bersifat terkendali14. Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa respon

adalah tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang

terjadi, misalnya, Masyarakat terhadap bencana perbaikan kampung sangat

baik15. Tanggapan adalah suatu yang timbul akibat adanya suatu gejala atau

peristiwa. Reaksi adalah tanggapan suatu aksi sedangkan jawaban adalah suatu

yang muncul karena adanya suatu pertanyaan.

Menurut Ahmad Subandi mengemukakan bahwa respon dengan umpan

balik (feed back), memiliki peranan atau pengaruh yang besar dalam

menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi16. Dengan adanya respon yang

disampaikan oleh objek dakwah atau dari komunikasi kepada komunikator maka

akan menimalisir kesalahan penafsiran dalam sebuah proses dakwah atau

komunikasi.

Dalam pembahasan teori respon tidak lepas dari pembahasan proses teori

komunikasi, karena respon merupakan timbal balik dari apa yang

14 Save D. Dagum, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian dan kebudayaan,1997), cet,ke-1,h.964

15 Depdikbut, Kamus besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), edisi. Ke-III, h.838 16 Ahmad Subandi, Ilmu Dakwak Kearah Metodologi, (Bandung: Yayasan Syahida, 1995),h.122

Page 22: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

57

dikomunikasikan terhadap orang-orang yang terlibat proses komunikasi.

Komunikasi menampakkan jalinan system utuh dan signifikan, sehingga proses

komunikasinya akan berjalan secara efektif dan efisien apabila unsur-unsur di

dalamnya terdapat keteraturan17.

Dalam komunikasi massa ada beberapa model atau teori diantaranya

teori respon. Respon merupakan modal dasar atau sangat sederhana dari

komunikasi yang menunjukan komunikasi sebagai proses aksi dan reaksi. Teori

ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi aliran behavioristik yang menggambarkan

hubungan stimulus respon-asumsi dari teori ini bahwa stimulus yang berupa

kata-kata verbal, isyarat, nonverbal, gambar, tindakan tertentu akan merangsang

orang lain untuk memberikan respon-respon dengan cara-cara tertentu, proses

pemindahan atau pertukaran informasi ini bersifat timbal balik dan mempunyai

banyak efek18.

Teori stimulus-respon ini beranggapan bahwa sikap dapat berubah

karena adanya rangsangan atau daya tarik yang disebut stimulus dari subyek

yang diterima oleh objek. Kuat lemahnya rangsangan akan menentukan mutu

atau kulitas responden (reaksi, tanggapan, balasan) dari objek yang menerima

stimulus. Di dalam proses dakwah seorang da’i harus mampu memberikan

stimulus dan penguatan (reinforcement) kepada objek dakwah sehingga

dakwahnya dapat di terima objek dakwah secara positif19.

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh steven. M. Chafferespon

menjadi tiga bagian yaitu:

17 Onong Uchana Effendi, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung: PT Rosdakarya,

1999),cet.ke-12,h.18 18 Winarmi, Komunikasi Massa, (Malang: UMM: Press, 2003),cet.ke-1,h.58 19 Rafi’udin, Maman Abdul Djaliel, Prisip dan strategi Dakwah, (Bandung: CV Pustaka Setia,

1997),cet.ke-1,h.9

Page 23: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

58

a. Kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan keterampilan

dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya

perubahan terhadap yang dipahami atau dipersepsi oleh khalayak.

b. Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan menilai

seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul bila ada perubahan pada apa

yang disenangi khalayak terhadap sesuatu.

c. Konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan perilaku nyata, yang

meliputi tindakan atau kebiasaan20.

Oleh karena itu proses perubahan sikap tertentu tergantung pada

keselarasan antara da’i (subjek dakwah) dan objek dakwah, apabila stimulus

da’i dapat diterima oleh objek dakwah atau sebaliknya tidak diterima. Jika

stimulus da’i diterima berarti komunikasi antara da’i dan mad’u dapat efektif

dan lancar, begitu pula sebaliknya.

2. Macam-Macam Respon

Macam-macam respon yang diartikan sebagai respon dapat dibedakan

berdasarkan inderayang digunakan. Dalam respon tidak hanya dapat

menghidupkan kembali apa yang telah diamati (dimasa lampau), akan tetapi

juga dapat mengantisipasi yang akan datang atau mewakili yang sekarang.

Agus Sujanto mengemukakan macam-macam respon sebagai berikut :

a. Respon Menurut Yang Diamati

1) Respon audit

Respon audit adalah respon terhadap apa-apa yang didengar, baik

berupa suara, ketukan, dan lain-lain21. Artinya orang dapat mengingat

20 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999),h.218 21 Agus Sujanto, Psikologi Komunikasi Kepribadian (Jakarta: Aksara Baru 1991), h.31

Page 24: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

59

dan menimbulkan respon dengan baik sekali bagi apa yang telah di

dengarnya.

Orang dapat mendengar sesuatu dengan alat pendengaran yaitu

telinga. Telinga merupakan salah satu alat untuk dapat mengetahui

sesuatu yang ada disekitarnya, telinga dapat menerima stimulus dari luar,

stimulus dapat berwujud bunyi yang merupakan getaran udara dan

getaran medium lainnya, sebagai respon dari stimulus itu orang dapat

mendengarnya22.

Sebagai respon dari stimulus itu orang dapat mendengarnya

seperti halnya dalam penglihatan, dalam pendengaran individu dapat

mendengar apa yang mengenai reseptor sebagai suatu respon terhadap

stimulus tertentu. Jika individu dapat menyadari apa yang di dengar, dan

terjadilah suatu pengamatan yang memungkinkan untuk menimblkan

respon-respon tertentu.

2) Respon Visual

Respon visual adalah respon terhadap suatu yang dilihat23.

Artinya orang lebih mudah dan lebih cenderung untuk menimbulkan

respon-respon dari apa yang telah dilihatnya.

Untuk mengamati sesuatu, individu harus mempunyai perhatian

kepada objek yang di amati, bila individu telah memperhatikan

selanjutnya individu menyadari sesuatu yang di perhatikan itu, atau

dengan kata lain individu mengamati apa yang diterima dengan alat

22 Mahtudh Shalahuddin, Pengantar Psikologi Umum (Surabaya: Sinar Wijaya 1986) h.79 23 Agus Sujanto, Psikologi Komunikasi Kepribadian (Jakarta: Aksara Baru 1991) h. 32

Page 25: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

60

inderanya, Alat indera merupakan alat utama dalam individu dalam

mengadakan pengamatan.

Seseorang dapat melihat dengan matanya tetapi mata bukanlah

satu-satunya bagian hingga individu dapat mengamati apa yang

dilihatnya. Mata hanyalah merupakan salah satu alat atau bagian yang

menerima stimulus, dan stimulus ini dilangsungkan oleh syaraf sensorik

ke otak, hingga akhirnya individu dapat menyadari apa yang dilihat24.

3) Respon Perasaan

Respon perasaan adalah serpon sesuatu yang dialami oleh

dirinya25. Perasaan biasanya disifatkan sebagai suatu waktu, misalnya

orang merasa sedih, senang, terharu, dan sebagainya bila melihat sesuatu,

mendengar sesuatu, mencium bau dan sebagainya. Dengan kata lain

perasaan disifatkan sebagai suatu keadaan jiwa. Sebagai akibat adanya

peristiwa-peristiwa yang pada umumnya dating dari luar26. Contoh.

Seorang da’I harus mampu menggerakkan perasaan dan kemauan

khalayak, misalnya dengan melahirkan rasa hati dengan semangat yang

menyala-nyala dan melahirkan perasaan yang menyentuh ulu hati

pendengaran, sehingga jiwanya berbeda dan bergetar menerima isi pesan

da’i. suasana riang dan suasana sedih memerlukan cara pembukaan yang

berbeda dengan mendasari ceramah/pidato kepada suasana emosi

khalayak, mereka dapat dibawa dengan mudah kepada gagasan yang

akan disampaikan.

24 Ibid. h. 45 25 Ibid, h. 30 26 M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum & Perkembangan (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya

2001), Cet,ke-3, h. 71

Page 26: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

61

b. Respon Menurut Terjadinya,Yaitu Sebagai Berikut

1) Respon Ingatan

Tiap kali kita dapat menimbulkan kembali pengertian-pengertian

atau kesan-kesan kita yang sudah lama beradu didalam kesadaran kita

dengan menggunakan kekuatan jiwa kita. Daya jiwa itu adalah ingatan,

ingatan ialah suatu daya jiwa kita yang dapat menerima, menyimpan dan

memproduksi kembali pengertian-pengertian atau respon-respon kita27.

Dari segala kesan-kesan dan pengalaman-pengalaman yang telah

lampau selalu tertinggal jejaknya pada kita, tertinggalnya bekas-bekas

yang lampau ini, meskipun tidak selalu ada secara sadar, namun nasih

dapat ditimbulkan kembali dalam kesadaran, inilah yang merupakan

esensi dari apa yang kita sebut ingatan28.

Seperti telah dikemukakan diatas, ingatan itu berhubungan

dengan pengalaman-pengalaman yang telah lampau, dengan demikian

dapatlah dikemukakan bahwa apa yang di ingat adalah hal yang pernah

di alaminyadan pernah diamatinya. Dengan demikian bila ditinjau lebih

lanjut, ingatan itu tidak hanya kemampuan untuk menyimpan apa yang

telah dialaminya saja, tetapi juga termasuk kemampuan untuk kembali

untuk jelasnya baiklah di ajukan sebagai conton. Kita dapat mengingat-

ingat sesuatu kejadian, ini berarti kejadian yang di ingat itu pernah kita

alami ayau dengan kata lain pernah dimasukkan dalam kesadaran,

kemudian disimpan dan pada suatu ketika kejadian itu ditimbulkan

kembali diatas kesadaran. Dengan demikian maka ingatan itu merupakan

27 Agus Sujanto, Psikologi Umum (Jakarta Bumi Aksara 2001),Cet,ke-11,h.41 28 M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum & Perkembangan (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya

2001),Cet,ke-3,h.83

Page 27: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

62

kemampuan menerima atau memasukkan, dan mengeluarkan kembali

(remembing) hal-hal yang telah lampau29.

2) Respon Fantasi

Fantasi sering di samakan orang dengan istilah khayal, akan

tetapi dalam psikologi istilah fantasi diartikan lebih luas dari pada

khayal.

Fantasi ialah suatu daya jiwa untuk menciptakan respon-respon

baru dengan bantuan respon yang sudah ada pada diri kita, jadi cirri khas

gejala jiwa ini adalah unsure menciptakan sesuatu yang baru dalam jiwa.

Ciptaan-ciptaan baru yang terjadi oleh fantasi ini dapat berupa kreasi

atau kesan baru tentang sesuatu yang sifatnya di sadari atau baru tentang

sesuatu yang sifatnya di sadari atau kurang atau tidak disadari oleh orang

yang bersangkutan30.

3) Respon Pikiran

Respon pikiran adalah respon masa datang atau respon terhadap

sesuatu yang akan terjadi31.

Berpikir adalah gejala jiwa yang dapat menetapkan hubungan-

hubungan antara ketahuan kita. Berpikir adalah suatu proses dialektis.

Artinya. Selama kita berpikir, pikiran kita mengadakan Tanya jawab

dengan pikiran kita untuk dapat meletakkan hubungan antara

29 M.A. Gazali, Ilmu Jiwa (Bandung: Ganaco N.V. 1958),Cet Ke-5,h. 87 30 M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya 2001),Cet ke-3,h.

66 31 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: UGM 1996) h.53

Page 28: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

63

pengetahuan kita dengan tept. Pertanyaan itulah yang memberi arah

kepada pikiran kita32.

Para pakar mengemukakan bahwa beberapa hal yang khas dalam

proses berpikir ialah bahwa setiap berpikir maka kita di hadapkan pada

suatu persoalan/problem, problem inilah yang merupakan mendorong

atau memberi arah pada berlangsungnya berpikir kita, dan selain itu,

problem itulah pula yang menjadi pendorong bagi kita untuk melakukan

kegiatan kearah penyelesaian33.

Kita berpikir kalau kita menghadapi suatu kesulitan atau suatu

masalah, dapat juga dikatakan bahwa suatu masalah itu mengarahkan

pikiran kita memberi arah kepada jalan pikiran kita.

Selanjutnya dalam perumusan tersebut bahwa pikiran berpikir

adalah aktivitas jiwa yang mempunyai kecenderungan final (final

terdency) yaitu pemecahan persoalan yang dihadapi. Untuk mencapai

tujuan itu dalam kegiatan berpikir kita menggunakan pengalaman yang

telah ada pada diri kita.

3. Faktor-Faktor Terbentuknya respon

Manusia menerima stimulus semenjak manusia itu lahir. Penerimaan

stimulus sekaligus dituntut untuk menjawab dan mengatasi semua pengaruh.

Manusia dalam pertumbuhan selanjutnya terus merasakan dalam

pertumbuhan selanjutnya terus merasakan akibat pengaruh dari dirinya, untuk

mengembangkan fungsi alat inderanya sesuai fungsinya. Terus memperatikan,

32 Agus Sujanto, Psikologi Umum (Jakarta: Bumi Aksara 2001),Cet,ke-11,h. 56 33 M.Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum & Perkembangan (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya

2001),Cet,ke-3,h.77

Page 29: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

64

menggalih lingkungansekitar, serta aspek ekternal, seperti dikatakan Bimo

Walgito alat indera itu penghubung antara individu dengan dunia lainnya34.

Respon yang dilakukan seseorang dapat terjadi jika terpenuhi factor

penyebabnya, hal ini perlu diketahui agar individu yang bersangkutan dapat

menanggapi dengan baik pada proses awalnya individu yang bersangkutan dapat

menanggapi dengan baik, pada proses awalnya individu mengadakan respon

tidak hanya dari stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitar. Tidak semua

stimulus itu mendapat respon individu sebabindividu melakukan terhadap

stimulus yangada penyesuaian atau yang menarik dirinya, dengan demikian

maka akan ditanggapi oleh individu selain tergantung pada stimulus juga

bergantung pada keadaan individu pada dua factor yaitu:

a. Faktor Internal

Manusia itu terdiri dari dua unsur yaitu jasmani dan rohani maka

seseorang yang mengadakan respon terhadap sesuatu stimulus tetap di

pengaruhi oleh eksitensi kedua unsur tersebut. Apabila terganggu salah satu

unsure saja maka akan melahirkan hasil respon yang berbeda intensinya pada

diri individu yang melakukan respon atau akan berbeda responnya tersebut

diantaranya satu orang dengan orang yang lain. Unsure jasmani atau

psikologi meliputi keberadaan, keutuhan dan cara kerja alat indera, urat

syaraf dan bagian-bagian tertentu pada otak.unsur-unsur rohani dan

psikologi yang meliputi keberadaan, perasaan akal, fantasi, pandangan jiwa,

mental, pikiran, mitivasi dan sebagainya.

34 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: UGM 1996) h.185

Page 30: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

65

Perbedaan lain yang menyebabkan orang memiliki respon yang

berbeda terhadap stimulus yang sama adalah berupa kebutuhan atau motif

yang berlainan, untuk setiap orang, sikap, nilai, prefensi dan keyakinan yang

berlainan merupakan factor personal yang mempengaruhi respon yang

berbeda

b. Paktor Eksternal

Paktor eksternal yaitu paktor yang ada pada lingkungan, paktor iniu

intensitas dan jenis benda perangsang atau orang menyebutnya dengan

paktor stimulus, paktor pisis berhubungan dengan objek menimbulkan

stimulus dan stimulus mengenai indera35.

Manusia adalah makhluk yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan,

paktor eksternal adalah petunjuk yang bias kita amati dari objek, petunjuk

tersebut dapat berupa karakter fisik dari stimulus itu sendiri.

Pengorganisasian pesan yaitu cara bagaimana pesan diatur atau

diorganisasikan memengaruhi respon kita, novelty (kebauran, keluar

biasaan), hal yang baru atau luar biasa saja, dan asal mula informasi artinya

informasi yang berasal dari lingkungan, dari orang lain, dari media massa,

dan lain sebaganya, yang mempengaruhi kita dalam menyerap pesan.

B. Pengertian Jama’ah

Menurut bahasa,“Jama’ah” diambi l dari kata dasar jama’a (mengumpulkan)

yang berkisar pada al-jam’u (kumpulan), al-ijma’ (kesepakatan), dan alijtima’

(perkumpulan) yang merupakan antonim (lawan kata) at-tafarruq (perpecahan). Ibnu

Faris berkata :“Jim, mim, dan ‘ain adalah satu dasar yang menunjukkan

35 Ibid, h.6

Page 31: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

66

berkumpulnya sesuatu. Dikatakan, jama’tu asy-syai’a jam’an (aku mengumpulkan

sesuatu). Menurut istilah para ulama aqidah, “Jama’ah” adalah generasi Salaf dari

umat ini, meliputi para sahabat Nabi , para tabi’in, dan semua orang yang mengikuti

mereka dengan baik sampai hari Kiamat. Mereka adalah orang-orang yang

bersepakat untuk menerima kebenaran yang nyata dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Menurut bahasa Arab pengertiannya ialah dari kata Al-Jamu’ dengan arti

mengumpulkan yang tercerai berai. Adapun dalam pengertian Asyari’ah, Al-

Jama’ah ialah orang-orang yang telah sepakat berpegang dengan kebenaran yang

pasti sebagaimana tertera dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits dan mereka itu ialah para

shahabat, tabi’in (yakni orang-orang yang belajar dari shahabat dalam pemahaman

dan pengambilan Islam) walaupun jumlah mereka sedikit, sebagaimana pernyataan

Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu : “Al-Jama’ah itu ialah apa saja yang mencocoki

kebenaran, walaupun engkau sendirian (dalam mencocoki kebenaran itu). Maka

kamu seorang adalah Al-Jama’ah.”36

C. Pengajian

1. Pengertian Pengajian

Pengajian dalam bahasa arab disebut At-ta’liimu asal kata ta’allama

yata’allamu ta’liiman yang artinya belajar, pengertian dari makna pengajian atau

ta’liim mempunyai nilai ibadah tersendiri, hadir dalam belajar ilmu agama

bersama seorang Aalim atau orang yang berilmu merupakan bentuk ibadah yang

wajib bagi setiap muslim.

2. Tujuan Pengajian

36 www. Google.com, Ahlusuna waljama’ah, Senin 4 Agustus 2008

Page 32: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

67

Didalam pengajian terdapat manfaat yang begitu besar positifnya,

didalam pengajian pengajian manfaat yang dapat di ambilnya menambahnya

dari salah satu orang yang biasa berbuat negative dengan memanfaatkannya

menjadi positif. Hal yang seperti ini pada masyarakat muslim pada umumnya

dapat memanfaatkan pengajian untuk merubah diri atau memperbaiki diri dari

perbuatan yang keji dan mungkar.

D. Pengertian Tafsir Tematik

Tafsir Tematik adalah metode tafsir yang berusaha menggali isi Al-qur’an

dengan cara mengumpulkan ayat-ayat tertentu yang mempunyai kesatuan maksud

dan bersama-sana membahas topic/judul tertentu kemudian disusun secara

sistematis sesuai dengan masa turunnya dan selaras dengan sebaba-sebab turunnya.

Dengan memperhatikan ayat-ayat tersebut berikut penjelasannya, keterangan serta

korelasinya dengan ayat-ayat yang lain, istinbat al-hukmitu dilakukan.

Dari definisi diatas, Dr.Jum’at Ali Abdul Qadir mengungkapkan bahwa

tafsir tematik tidak bias diartikan dengan menggunakan arti tafsir secara

terminology. Sebab tafsir tematik tidak mencakup seluruh ayat-ayat yang ada dalam

Al-qur’an, melainkan hanya mengambil pokok pembahasan tertentu untuk ditelaah

lebih dalam.

Pewujudan ide ini dalam bentuk satu kitab tafsir dipelopori oleh syeikh Al-

azhar, Mahmud Syaltut. Pada tahun 1960, beliau berhasil menerbitkan kitab

tafsirnya yang berjudul tafsir Al-qur’an Al-karim, disinilah beliau menerapkan

metode tematik ini. Berawal dari sini pula, semakin lama metode ini semakin

berkembang dengan cepat. Dengan mengambil satu tema, yang dilanjutkan dengan

Page 33: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

68

menelisik lebih jauh tentang masalah itu melalui himpunan ayat-ayat quraniyah

yang mempunyai keterkaitan erat, metode ini dinilai mampu menampilkan sebuah

materi yang lebih spesifik dan efisien. Metode tematik tidak hanya menginduksi

makna-makna yang terkandung dalam teks saja, karena disana ada semacam

pembacaan realita, sehingga konklusi yang dihasilkan tampak lebih mudh dicerna

oleh kalangan masyarakat dari berbagai strata. Selain itu, metode ini bias digunakan

oleh seseorang sebagai dalil atas argumentasi mereka bahwa Al-qur’an sejalan

dengan ilmu pengetahuan dan masyarakat.

Ada dua bentuk metode penafsiran tematik yaitu:

1. Penafsiran satu surat dalam Al-qur’an dengan menjelaskan tujuan-tujuannya

secara umum dan khusus atau tema sentral surat tersebut, kemudian

menghubungkan ayat-ayat yang beraneka ragam itu satu dengan lain dengan

tema sentral tersebut

2. Menghimpun ayat-ayat Al-qur’an yang membahas masalah tertentu dari

berbagai surat Al-qur’an (sedapat mungkin diurut sesuai dengan masa turunnya,

apalagi jika yang dibahas adalah masalah hokum) sambil memperhatikan sebab

nujul, munasabah masing-masing ayat, kemudian menjelaskan pengertian ayat-

ayat tersebut yang mempunyai kaitan dengan tema atau pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan oleh penafsiran dalam satu kesatuan pembahasan sampai

ditemukan jawaban-jawaban Al-qur’an menyangkut tema (persoalan) yang

dibahas.

Dalam menghimpun ayat-ayat yang berhubungan dengan tema yang

diajukan, beberapa ulama menekankan bahwa tidak harus mengumpulkan seluruh

ayat Al-qur’an yang berkaitan dengan tema tersebut. Mereka berpendapat, ketika

Page 34: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

69

ayat-ayat yang terkumpul disinyalir keras bias mewakili maksud dari satu tema,

maka tidak perlu/harur mengumpulkan ayat-ayat yang lain untuk menjelaskannya.

Page 35: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

70

BAB III

PROFIL MASJID ISLAMIC CENTRE JAKARTA UTARA

A. Gambaran Umum Masjid Islamic Centre Jakarta

Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) mulai dibangun pada akhir tahun 2001,

dan digunakan pertama kali dalam pelaksanaan Shalat Jum’at perdana pada tanggal

6 September 2002 yang dihadiri oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, H. Sutiyoso

yang waktu itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun peresmian

Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) dilakukan pada tanggal 4 Maret 2003 oleh

Mantan Gubernur H. Sutiyoso yang pada waktu itu masih menjabat sebagai

Gubernur DKI Jakarta. Menempati area seluas 2,2 Ha, Masjid ini memiliki fasilitas

berupa ruang Shalat utama, Koridor, mezanin, selasar tertutup dan plasa. Kapasitas

Jama’ah Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) berjumlah 20.680 orang. Ruang utama

Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) memiliki bentengan 68 meter tanpa tiang yang

merupakan bentengan terbesar se-Asia Tenggara37.

Bentuk bangunan Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) merupakan

manifestasi dari sifat-sifat keperkasaan (Al-Jabbaru), kemegahan (Al-Mutabbiru)

sekaligus kelembutan dan keindahan (Al-Lathief) yang diharapkan dapat menghapus

stigma lama lokalisasi dengan filosofi bangunan bersifat monumental yang kontras

dengan lingkungan sekitar, berbobot syiar yang tinggi serta ramah dan

“mengundang” umat untuk beribadah. Secara arsitektur kaya dengan nuansa Betawi

37 http://www. Islamic-center.or.id, Sejarah Masjid Islamic Center Jakarta

Page 36: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

71

yang identik juga dengan nuansa Islam dan memeliki menara setinggi 114 meter

yang mengandung makna surat dalam Al-Qur’an.

Jakarta Islamic Centre (JIC) atau yang dikenal juga dengan Pusat Pengkajian

dan Pengembangan Islam Jakarta adalah organisasi Non Struktural di bawah Pemda

Prov. DKI Jakarta yang berdiri di eks lokasi resosialisasi (Lokres) Kramat Tunggak,

Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

Lokres Kramat Tunggak adalah nama sebuah Panti Sosial Karya Wanita

(PKSW) Teratai Harapan Kramat Tunggak, yang terletak di jalan Kramat Jaya

RW.019, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Kotamadya Jakarta Utara. Areal

tersebut tepatnya menempati lahan seluas 109.435 m2 yang terdiri dari sembilan

rukun Tetangga (RT)38.

Kramat Tunggak (Kramtung), kemashurannya tidak saja terkenal di

Indonesia, namun juga terkenal hingga ke seluruh Asia Tenggara sebagai pusat jajan

terbesar bagi kaum hidung belang. Pada awal pembukaannya tahun 1970-an,

terdapat 300 orang WTS dengan 76 orang germo jumlah ini terus bertambah seiring

bertambah bulan dan tahun. Menjelang akhir ditutupnya Lokres Kramtung tahun

1999, jumlahnya mencapai 1.615 orang WTS di bawah asuhan 258 orang

germo/mucikari. Mereka tinggal di 277 unit bangunan yang memiliki 3.546 kamar39.

Artinya, lokalisasi ini tumbuh dan berkembang dengan pesat yang akhirnya

menimbulkan masalah baru pada masyarakat di lingkungan sekitarnya dan sekaligus

citra Jakarta yang tidak bias dipisahkan dari sejarahnya sebagai sebuah kultur

Betawi yang sangat identik sebagai komunitas Islam yang terbuka, bersemangat

38 Koran Harian Republika, 10 juli 2006 39 Ibid

Page 37: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

72

multikultur, toleran dan sangat mencintai Islam sebagai identitas utama kebudayaan

mereka.

Kondisi demikian ini menimbulkan desakan yang tidak henyi-hentinya dari

ulama dan masyarakat agar Panti Sosial Karya Wanita (PKSW) Teratai Harapan

Kramat Tunggak ditutup. Adanya desakan yang demikian menguat tersebut pada

akhirnya dilakukan penelitian oleh Dinas Sosial bersama Universitas Indonesia

untuk tentang sejauh mana penolakan masyarakat terhadap PKSW Teratai Harapan

Kramat Tunggak.

Dari hasil penelitian tersebut, pada tahun 1997 direkomendasikan agar lokres

tersebut ditutup. Pada tahun 1998 dikeluarkan SK Gubernur KDKI Jakarta No.

495/1998 tentang penutupan panti social tersebut selambat-lambatnya akhir

Desember 1999. pada 31 Desember 1999, Lokres Kramat Tunggak secara resmi

ditutup melalui SK Gubernur KDKI Jakarta No.6485/1998. selanjutnya Pemda

Provinsi DKI Jakarta melakukan pembebasan lahan eks lokres Kramat Tunggak40.

Setelah dibebaskan banyak muncul gagasan terhadap lokasi bekas Kramat

Tunggak tersebut, ada yang mengusulkan pembangunan pusat perdagangan (mal),

perkantoran dan lain sebagainya. Namun mantan Gubernur H. Sutiyoso, waktu itu

masih menjabat sebagai Gubernur memiliki ide lain yaitu membangun Islamic

Centre. Sebuah ide yang cemerlang yang menyatukan kelompok-kelompok lain

yang awalnya berbeda-beda.

Pada tahun 2001 mantan Gubernur H. Sutiyoso, pada waktu masih menjabat

sebagai Gubernur melakukan sebuah Forum Curah Gagasan dengan seluruh elemen

masyarakat untuk mengetahui sejauh mana dukungan masyarakat terhadap sebuah

40 Ibid

Page 38: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

73

perubahan yang telah dicanangkan. Ternyata 24 Mei 2001 dukungan itu semakin

menguat. Gagasan untuk membangun Jakarta Islamic Centre (JIC), dikemukakan

Mantan Gubernur H. Sutiyoso yang pada waktu itu masih menjabat sebagai

Gubernur kepada Prof. Azzumardi Azra (Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah),

yang waktu itu masih menjabat sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di

New York di sela-sela kunjungannya ke PBB pada tanggal 11-18 April 2001 dan

mendapatkan respon yang sangat positif41.

Setelah adanya konsultasi terus menerus antara masyarakat, ulama, praktisi

baik skala local maupun regional bahkan internasional akhirnya diwujudkan dalam

sebuah master plan pembangunan JIC pada tahun 2002. kemudian dalam rangka

memperkuat ide dan gagasan pembangunan JIC, pada Agustus 2002 dilakukan studi

komparasi ke Islamic Centre di Mesir, Iran, Inggris, dan Prancis. Pada tahun yang

sama, dilakukan perumusan Organisasi dan Manajemen JIC. Kehadiran JIC ternyata

Sesutu yang sangat fenomenal sebagai produk zaman yang strategis dan

monumental.

Dalam rangka menyongsong cita-cita besar umat Islam yang digantungkan

kepada Jakarta Islamic Centre, dikeluarkan SK Gubernur KDKI No. 99/2003

tentang pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Pusat Pengkajian

dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre). Selanjutnya pada April

tahun 2004, Badan Pengelola Pusat Pengkajian dan pengembangan Islam Jakarta

(Jakarta Islamic Centre) diangkat/dilantik melalui SK Gubernur KDKI Jakarta

No.651/200442.

41 Jakarta Islamic Centre : Dulunya Lokalisasi berskala Asia Tenggara. Republika.10 juli 2006 42 www.Islamic center.or.id

Page 39: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

74

Kehadiran Jakarta Islamic Centre (JIC) yang merubah tanah hitam menjadi

tanah putih , “Min al-dzulumaat ila an-nuur”, diharapkan mampu menampilkan citra

baru yang memancarkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang menyejukkan

nurani.

Citra yang baik dan profesional tersebut tercermin dalam sebuah Visi dan

Misi: Visi: Mewujudkan Pusat Pengembangan Islam Jakarta sebagai landmark

dengan sosok fisik yang monumental, bernuansa Islam dimana Masjid sebagai

sentrumnya.

Misi: Mewujudkan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Muslim, Pengkajian, Data dan Informasi serta Budaya Islam di Jakarta yang bertaraf

Internasional43.

B. Program Kegiatan Masjid Islamic Centre

Dalam rangka pengembangan dakwah Islam, Masjid Islamic Centre Jakarta

Utara mengadakan berbagai kegiatan yang keseluruhan mengarah kepada dakwah

Islam. Pada saat penelitian dilakukan pengamatan dan informasi yang diperoleh ada

berbagai kegiatan dakwah yang dilaksanakan di Masjid Islamic Centre Jakarta

Utara.

Adapun Program kegiatan yang menjadi perhatian Masjid Islamic Centre

meliputi:

1. Program Kegiatan Takmir

a. Pelaksanaan Ibadah Mahdhoh: Shalat lima waktu berjama’ah, yang dipimpin

oleh imam rawatib Masjid Islamic Centre dan Shalat Jum’at yang di ikuti

43 Ibid

Page 40: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

75

oleh Masyarakat sekitar wilayah Masjid Islamic Centre dengan persentase

kehadiran jama’ah sekitar 5000 orang.

b. Menyusun silabus materi khutbah jum’at yang berkesinambungan,

menyusun silabus materi Kuliah Ahad Dhuha yang berkesinambungan

dengan tema gelobal “Membentuk Keluarga Sakinah”

c. Kuliah Tujuh menit (Kultum) ba’da Shalat Dzuhur dengan para pemateri

dari kalangan MUI, DMI, KODI DKI dan Ulama di sekitar Masjid Islamic

Centre.

d. Bimbingan Al-qur’an dan terjemaah lafdziah yang di selenggarakan setiap

hari pukul 18.15-19.00 wib.

e. Kuliah Ahad Dhuha, yang diselenggarakan setiap Ahad pukul 07.00-08.30

wib, diikuti oleh masyarakat sekitar Masjid Islamic Centre (JIC) dengan

jumlah 1000 orang jamaah.

f. Kajian Kitab Kuning : Tafsir, Hadits , Fiqih, dan Tasawuf setiap malam

sabtu ba’da shalat Maghrib sampai Shalat Isya, diikuti oleh 70 orang jamaah

tetap.

g. Kajian-kajian ilmiah di antaranya lokakarya shalat dalam perspektif Fiqih

Kontemporer”.

h. TKA/TPA BIRENA: Al-qur’an / Hadits,Ilmu Agama dan Umum di

selenggarakan setiap Senin s/d Jum,at pukul 14.00 – 17.00 wib.

i. Pengajian Majlis Taklim kaum ibu yang di selenggarakan setiap hari Selasa,

Rabu dan Kamis pada pukul 09.00 – 11.00 wib.

j. Kajian Fiqih Tematik yang di selenggarakan setiap Kamis pekan ke 4 (

empat ) pukul 16.00 – 17.30 wib.

k. Menghidupkan Bulan Ramadhan dengan berbagai Amaliyah di antaranya :

Page 41: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

76

Shalat Taraweh berjamaah dengan menghatamkan Al-qur’an, ceramah

teraweh dengan materi terstruktur dan sistematis,tadarus Al-quran kaum ibu

ba’da shalat Ashar dan remaja ba’da shalat taraweh,buka puasa bersama di

Masjid Jakarta Islamic centre ( JIC ) yang diikuti 100-200 orang, santunan

anak yatim sekitar JIC, ceramah subuh, I’tikaf ramadhan, pelaksanaan ZIS

Ramadhan, pesantren kilat remaja, jambore ramadhan, Gema Bedug dan

Takbir.

l. Peringatan Hari Besar; Maulid Nabi Muhammad SAW, Tahun Baru

Hijriyah, Isra mi’raj , Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

m. Kajian Tafsir Tematik yang diselenggarakan setiap Kamis pekan ke 2 ( dua )

pukul 16.00 – 17.30 wib. Pengajian Tafsir Tematik disampaikan oleh Ustadz

secara langsung membahas ayat suci Al-Qur’an, kemudian dilakukan termin

tanya jawab supaya jama’ah yang belum paham dengan materi yang di

sampaikan oleh Ustadz dapat bertanya dan dapat memahami materi yang

telah disampaikannya.

Adapun pemateri dan Materi adalah:

No Tgl Pemateri Materi

1

2

3

14 Feb 2008

13 Mar 2008

10 Apr 2008

Dr. KH. Ahsin S.

Muhammad,MA

K.H. Syukron Makmun

K.H. Syukron Makmun

Kewajiban menjaga dan

Melestarikan Lingkungan

Kejadian Manusia

Islam dan Politik

2. Program Pendidikan dan Latihan

Adapun program pendidikan dan pelatihan yang ada adalah Program

Pelatihan Ekstension untuk Manajemen dan Tren Peradapan Moderen,

Page 42: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

77

manajemen Masjid, Training For Trainer untuk Para Guru dan Trainer Pemula,

Pelatihan Kepemimpinan, Pelatihan Ekonomi Syari’ah atau Ekonomi islam yaitu

merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya

diatur berdasarkan atauran agama islam dan di dasari dengan tauhid

sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun islam, Pelatihan

Manajemen Perencanaan yaitu proses perencanaan, pengaturan, pemimpinan

dan pengendalian anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya

organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, Pelatihan Keuangan dan

perbankan Syari’ah, Pelatihan Creative Learning dengan metode MIND MAP

atau system pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk

mendukung belajar mengajar menggunakan peta konsep , pencatatan materi

belajar dituangkan dalam bentuk diagram yang memuat symbol, kode, gambar

dan warna yang saling berhubungan, ada beberapa ke untungan yang bias

didapat dari pengguna metode mind map ini yaitu lebih efisien untuk membuat

catatan dan menghafalkan suatu informasi dari pada teknik penulisan tradisional

yang memanjang dari tepi kiri ke kanan buku, mengoptimalkan kerja fungsi otak

kiri dan kana secara penuh, paling awet menempel di memori otak kita, apa pun

materinya dapat dituangakan melalui teknik materi mind map, bias ditulis tangan

atau menggunakan software komputer, Workshop 3D Movie Maker atau

program untuk menyunting dan mengolah klip video atau video 3D, Program

Husnul Khatimah, Pelatihan Al Goritma Pemrograman Komputer dengan

animasi Alice 3D atau suatu prosedur yang tepat untuk memecahkan masalah

dengan menggunakan bantuan computer serta menggunakan suatu bahasa

pemrograman tertentu seperti bahasa pascal, visual basic, java dan masih banyak

Page 43: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

78

lagi dengan menggunakan program yang membuat mudah membuat animasi

untuk bercerita, bermain permainan interaktip atau video ke berbagai jaringan,

Kursus Bahasa Inggris dengan didukung Software Tell Me More yaitu metode

pembelajaran bahasa pertama yang seluruhnya didasarkan pada teknologi

pengenalan wicara (Speech recognition) karma computer bias memahami apa

yang anda katakana dan mengevaluasi pengucapan anda dan anda bias berdialog

secara alami dan interaktif dengan komputer, dan Program Pelatihan lainnya

sesuai permintaan konsumen.

Page 44: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

79

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS DATA

A. Identitas Responden

Dari 76 kuisioner (angket) yang telah terkumpul penulis mendapatkan data

mengenai responden dan selanjutnya penulis klasifikasikan menjadi dua bagian

yaitu, identitas keadaan responden berdasarkan pendidikannya, dan Pekerjaannya.

Adapun frekuensi berdasarkan pendidikannya responden pengajian Tafsir

Tematik dapat dilihat pada tabel satu (1) dibawah ini:

Tabel 1 Keadaan Jama’ah Berdasarkan Pendidikannya

No Berpendidikan Frekuensi Prosentase (%)

1 SD 2 3

2 SLTP 14 18

3 SLTA 46 61

4 DIPLOMAT/SARJANA 14 18

JUMLAH 76 100

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa identitas responden berdasarkan

pendidikan yang berjumlah 76 orang, yang berpendidikan SD 2 orang (3%),

berpendidikan SLTP 14 orang (18%), berpendidikan SLTA 46 orang (61%),

berpendidikan Diplomat/Sarjana 14 orang (18%).

Page 45: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

80

Dengan data tersebut maka dapat diketahui bahwa jama’ah yang

berpendidikan SLTA adalah Jama’ah terbanyak yang mengikuti pengajian Tafsir

Tematik yang diadakan kamis sore pekan ke dua di Islamic Centre Jakarta.

Sedangkan yang berpendidikan perguruan tinggi (Diploma/Sarjana) sebanyak 14

orang (18%). Hal ini berarti jumlah yang berpendidikan SLTA keatas sebanyak 60

orang (79%) dengan kata lain sebagian besar jama’ah dilihat dari segi

pendidikannya termasuk kelas menengah keatas. Jama’ah yang demikian memiliki

daya kritis yang cukup baik.

Selanjutnya berdasarkan keadaan Pekerjaannya responden.

Tabel 2 Keadaan Jama’ah Berdasarkan Pekerjaannya

No Pekerjaan Responden Frekuensi Prosentase (%)

1 Pensiun 3 4

2 Pegawai Swasta/PNS 19 25

3 Wiraswasta 21 28

4 Pelajar/Mahasiswa 16 21

5 Ibu Rumah Tangga 17 22

Jumlah 76 100

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa responden yang sudah pensiun

berjumlah 3 orang (4%), responden yang bekerja sebagai pegawai swasta dan PNS

berjumlah 19 orang (25%), responden yang berkerja sebagai wiraswasta berjumlah

21 orang (28%), responden yang masih pelajar/mahasiswa berjumlah 16 orang

(21%), dan responden sebagai Ibu rumah tangga berjumlah 17 orang (22%).

Dengan data tersebut maka dapat di ketahui bahwa jama’ah yang bekerja

sebagai pegawai swasta dan PNS sebanyak sembilan belas (19) orang (25%),

Page 46: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

81

ditambah yang bekerja wiraswasta berjumlah sebelas (21) orang (28%), jadi jama’ah

yang bekerja berjumlah tiga (49) orang (64%).

Hal ini menunjukkan keseriusan dari para jama’ah untuk mengikuti

pengajian Tafsir Tematik di Islamic Centre Jakarta, walaupun dilaksanakannya pada

hari kerja, yang mana serahusnya digunakan waktunya untuk beristirahat setelah

melakukan aktivitas pekerjaannya.

Sebagaimana disebutkan dalam teori intensif, menekankan pentingnya

kondisi eksternal sebagai sumber motivasi. Kondisi ini mungkin saja insentif positif,

yang akan didekati organisme, atau intensif negative, yang akan menjauhi

organisme44.

Teori tersebut menerangkan bahwa kondisi eksternal sebagai sumber

motivasi bagi responden untuk hadir dalam pengajian, kondisi eksternal adalah

waktu luang.

B. Respon Jama’ah Terhadap Da’i

Tabel 3 Pandangan Jama’ah Tentang Da’I Yang Disukai

No Pendapat Jama’ah Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Serius 3 4

2 Serius 26 34

3 Sedikit Humor 39 51

4 Humoris 8 11

Jumlah 76 100

44 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya 1990), Cet.ke-5,h.

102

Page 47: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

82

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa responden yang menginginkan da’i

yang sangat serius sebanyak tiga (3) orang (4%), yang menginginkan da’i yang serius

sebanyak dua puluh enam (26) orang (34%), yang menginginkan da’i yang sedikit

humor sebanyak tiga puluh sembilan (39) orang (51%), yang menginginkan da’i yang

humoris sebanyak delapan (8) orang (11%).

Berdasarkan data tersebut jama’ah yang menginginkan da’i yang sedikit humor

sebanyak tiga puluh sembilan (39) orang (51%), di tambah dengan da’i yang humoris

sebanyak delapan (8) orang (11%), jadi jama’ah yang menyukai da’i yang humoris

sebanyak empat puluh tujuh (47) orang (62%),

Hal ini menunjukkan bahwa da’i yang yang mempunyai tingkat humor dalam

mengajar lebih disukai dari pada da’i yang terlalu serius dalam mengajar.

Tabel 4 Pandangan Jama’ah Tentang Dr. KH. Ahsin S. Muhammad, M.A

No Pendapat Jama’ah Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Sesuai 9 12

2 Sesuai 62 82

3 Kurang Sesuai 5 6

4 Tidak Sesuai 0 0

Jumlah 76 100

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa responden yang sangat sesuai dengan

kriteria da’i yang di inginkan oleh jama’ah yaitu Dr. K.H. Ahsin S. Muhammad, M.A,

dalam mengajar sebanyak sembilan (9) orang (12%), yang sesuai dengan kriteria da’i

yang di inginkan oleh jama’ah yaitu Dr. K.H. Ahsin S. Muhammad, M.A dalam

mengajar sebanyak enam puluh dua (62) orang (84%), yang Kurang sesuai dengan

Page 48: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

83

kriteria da’i yang di inginkan oleh jama’ah yaitu Dr. K.H. Ahsin S. Muhammad, M.A

dalam mengajar sebanyak lima (5) orang (6%), yang tidak sesuai dengan kriteria da’i

yang di inginkan oleh jama’ah yaitu Dr. K.H. Ahsin S. Muhammad, M.A sebanyak (0)

orang (0%).

Berdasarkan data tersebut, Dr. K.H. Ahsin S. Muhammad, M.A sangat sesuai

dengan kriteria da’i yang di inginkan sebanyak sembilan (9) orang (12%), di tambah

dengan jama’ah yang sesuai dengan kriteria da’i yang di inginkan yaitu Dr. K.H. Ahsin

S. Muhammad, M.A sebanyak enam puluh dua (62) orang (82%), jadi jama’ah yang

sesuai dengan Dr. K.H. Ahsin S. Muhammad, M.A sebanyak tujuh puluh satu (71)

orang (94%).

Hal ini menunjukkan bahwa kriteria Dr. K.H. Ahsin S. Muhammad, M.A sangat

sesuai dengan yang di inginkan oleh para jama’ah pengajian Tafsir Tematik di Masjid

Islamic Centre Jakarta.

Tabel 5 Pandangan Jama’ah Tentang K.H. Syukron Makmun

No Pendapat Jama’ah Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Sesuai 16 21

2 Sesuai 58 76

3 Kurang Sesuai 2 3

4 Tidak Sesuai 0 0

Jumlah 76 100

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa responden yang sangat sesuai dengan

kriteria da’i yang di inginkan oleh jama’ah yaitu K.H. Syukron Makmun, dalam

mengajar sebanyak enam belas (16) orang (21%), yang sesuai dengan kriteria da’i yang

di inginkan oleh jama’ah yaitu K.H. Syukron Makmun dalam mengajar sebanyak lima

Page 49: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

84

puluh delapan (58) orang (76%), yang Kurang sesuai dengan kriteria da’i yang di

inginkan oleh jama’ah yaitu K.H. Syukron Makmun dalam mengajar sebanyak tiga (2)

orang (3%), yang tidak sesuai dengan kriteria da’i yang di inginkan oleh jama’ah yaitu

K.H. Syukron Makmun sebanyak (0) orang (0%).

Berdasarkan data tersebut, K.H. Syukron Makmun sangat sesuai dengan kriteria

da’i yang di inginkan sebanyak enam belas (16) orang (21%), di tambah dengan

jama’ah yang sesuai dengan kriteria da’i yang di inginkan yaitu K.H. Syukron Makmun

sebanyak lima puluh delapan (58) orang (76%), jadi jama’ah yang sesuai dengan K.H.

Syukron Makmun sebanyak tujuh puluh empat (74) orang (98%).

Hal ini menunjukkan bahwa kriteria K.H. Syukron Makmun sangat sesuai

dengan yang di inginkan oleh para jama’ah pengajian Tafsir Tematik di Masjid Islamic

Centre Jakarta.

Tabel 6 Pandangan Jama’ah Tentang Kemampuan Da’I Dalam Penyampaiannya

No Pendapat Jama’ah Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Menguasai 4 5

2 Menguasai 65 86

3 Kurang Menguasai 7 9

4 Tidak Menguasai 0 0

Jumlah 76 100

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab bahwa

da’i yang mengajar Tafsir Tematik di masjid Islamic Centre Jakarta yang Sangat

menguasai materi sebanyak empat (4) orang (5%), yang menjawab bahwa da’i yang

mengajar Tafsir Tematik di masjid Islamic Centre Jakarta yang menguasai materi

sebanyak enam puluh lima (65) orang (86%), yang menjawab bahwa da’i yang

Page 50: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

85

mengajar Tafsir Tematik di masjid Islamic Centre Jakarta, yang kurang menguasai

materi sebanyak tujuh (7) orang (9%), yang menjawab bahwa da’i yang mengajar Tafsir

Tematik di masjid Islamic Centre Jakarta yang tidak menguasai materi sebanyak (0)

orang (0%).

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa da’i yang mengajar pengajian

Tafsir Tematik adalah da’i yang menguasai materi tafsir, terbukti dari jawaban

responden yaitu yang menjawad da’i yang menguasai materi sebanyak empat (4) orang

((5%), di tambah dengan jama’ah yang menjawab menguasai materi sebanyak enam

puluh lima (65) orang (86%), jadi jama’ah yang menjawab da’i yang mengajar Tafsir

Tematik di masjid Islamic Centre Jakarta adalah da’i yang menguasai materi sebanyak

tujuh puluh satu (71) orang ( 91%).

Hal ini menunjukkan bahwa para da’i yang mengajar pada pengajian tafsir

tematik adalah da’i yang berkompoten di bidang tafsir Al-qur’an untuk menyampaikan

ilmunya secara lugas.

C. Respon Jama’ah Terhadap Materi

Tabel 7 Pandangan Jama’ah Tentang Judul Materi Kejadian Manusia

No Pendapat Jama’ah Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Sesuai 27 36

2 Sesuai 48 63

Page 51: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

86

3 Kurang Sesuai 1 1

4 Tidak Sesuai 0 0

Jumlah 76 100

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab bahwa

materi yang berjudul “kejadian manusia” dengan mengunakan surat Al-Mu’minun ayat

12,13,14 sangat sesuai berjumlah dua puluh tujuh (27) orang (36%), yang menjawab

bahwa sesuai dengan menggunakan surat Al-Mu’minun ayat 12,13,14 berjumlah empat

puluh delapan (48) orang (63%), yang menjawab bahwa kurang sesuai dengan

menggunakan surat Al-mu’minun ayat 12,13,14, sebanyak satu (1) orang (1%), yang

menjawab bahwa tidak sesuai dengan menggunakan surat al-mu’minun ayat 12,13,14,

sebanyak (0) orang (0%).

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pembahasan materi yang

berjudul kejadian manusia dengan menggunakan surat Al-mu’minun ayat 12,13,14,

yang menjawab sangat sesuai sebanyak dua puluh tujuh (27) orang (36), di tambah

dengan jama’ah yang menjawab sesuai dengan menggunakan surat Al-mu’minun ayat

12,13,14, sebanyak empat puluh delapan (48) orang (63%), jadi jama’ah yang merasa

sangat sesuai dengan da’i yang memberikan materi dengan judul kejadian manusia

dengan menggunakan surat Al-mu’minun ayat 12,13,14, sebanyak tujuh puluh lima (75)

orang (99%).

Hal ini menunjukkan bahwa da’i yang memberikan materi adalah da’i yang

menguasai materi tafsir Al-qur’an karena dalam penyampain materi yang di berikan

kepada jama’ah dengan menggunakan ayat-ayat Al-qur’an itu sangat sesuai dengan

materi yang disampaikan kepada jama’ah dan jama’ah pun dapat memahami materi

yang disampaikan

Page 52: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

87

Tabel 8 Pandangan Jama’ah Tentang Judul Materi Islam dan Politik

No Pendapat Jama’ah Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Sesuai 19 25

2 Sesuai 53 70

3 Kurang Sesuai 4 5

4 Tidak Sesuai 0 0

Jumlah 76 100

Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab bahwa

materi yang berjudul “Islam dan Politik” dengan mengunakan surat An-Nisa ayat 58,59

sangat sesuai berjumlah sembilan belas (19) orang (25%), yang menjawab bahwa sesuai

dengan menggunakan surat An-Nisa ayat 58,59 berjumlah lima puluh tiga (53) orang

(70%), yang menjawab bahwa kurang sesuai dengan menggunakan surat An-Nisa ayat

58,59 sebanyak empat (4) orang (5%), yang menjawab bahwa tidak sesuai dengan

menggunakan An-Nisa ayat 58,59 sebanyak (0) orang (0%).

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pembahasan materi yang

berjudul islam dan politik dengan menggunakan An-Nisa ayat 58,59 yang menjawab

sangat sesuai sebanyak sembilan belas (19) orang (25%), di tambah dengan jama’ah

yang menjawab sesuai dengan menggunakan An-Nisa ayat 58,59, sebanyak lima puluh

tiga (53) orang (70%), jadi jama’ah yang merasa sangat sesuai dengan da’i yang

memberikan materi dengan judul islam dan politik dengan menggunakan An-Nisa ayat

58,59 sebanyak tujuh puluh dua (72) orang (95%).

Hal ini menunjukkan bahwa da’i yang memberikan materi adalah da’i yang

menguasai materi tafsir Al-qur’an karena dalam penyampain materi yang di berikan

Page 53: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

88

kepada jama’ah dengan menggunakan ayat-ayat Al-qur’an itu sangat sesuai dengan

materi yang disampaikan kepada jama’ah dan jama’ah pun dapat memahami materi

yang disampaikan

Tabel 9 Pandangan Jama’ah Tentang Judul Tentang Kewajiban Menjaga dan

Melestarikan Lingkungan Lingkungan

No Pendapat Jama’ah Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Sesuai 2 3

2 Sesuai 58 76

3 Kurang Sesuai 16 21

4 Tidak Sesuai 0 0

Jumlah 76 100

Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab bahwa

materi yang berjudul “Kewajiban menjaga dan Melestarikan lingkungan” dengan

mengunakan surat 68 dan 78 sangat sesuai berjumlah dua (2) orang (3%), yang

menjawab bahwa sesuai dengan menggunakan surat 68 dan 78 berjumlah lima puluh

delapan (58) orang (76%), yang menjawab bahwa kurang sesuai dengan menggunakan

surat 68 dan 78 sebanyak enam belas (16) orang (21%), yang menjawab bahwa tidak

sesuai dengan menggunakan surat 68 dan 78 sebanyak (0) orang (0%).

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pembahasan materi yang

berjudul kewajiban menjaga dan melestarikan lingkungan dengan menggunakan surat

68 dan 78 yang menjawab sangat sesuai sebanyak dua (2) orang (3%), di tambah

dengan jama’ah yang menjawab sesuai dengan menggunakan surat 68 dan 78, sebanyak

lima puluh delapan (58) orang (76%), jadi jama’ah yang merasa sangat sesuai dengan

da’i yang memberikan materi dengan judul kewajiban menjaga dan melestarikan

Page 54: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

89

lingkungan dengan menggunakan surat 68 dan 78 sebanyak enam puluh (60) orang

(79%).

Hal ini menunjukkan bahwa da’i yang memberikan materi adalah da’i yang

menguasai materi tafsir Al-qur’an karena dalam penyampain materi yang di berikan

kepada jama’ah dengan menggunakan ayat-ayat Al-qur’an itu sangat sesuai dengan

materi yang disampaikan kepada jama’ah dan jama’ah pun dapat memahami materi

yang disampaikan

Tabel 10 Pemahaman Jama’ah Tentang Materi Yang Disampaikan Oleh Da’i

No Pendapat Jama’ah Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Memahami 8 11

2 Memahami 55 72

3 Kurang Memahami 9 12

4 Tidak Memahami 4 5

Jumlah 76 100

Berdasarkan tabel 10 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat

memahami materi yang disampaikan oleh da’i sebanyak delapan (8) orang (11%), yang

menjawab memahami materi yang disampaikan oleh da’i sebanyak lima puluh lima(55)

orang (72%), yang menjawab kurang memahami materi yang disampaikan oleh da’i

Page 55: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

90

sebanyak sembilan (9) orang (12%), yang menjawab tidak memahami materi yang

disampaikan oleh da’i sebanyak empat (4) orang (5%).

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa jama’ah yang sangat

memahami materi yang disampaikan oleh da’i sebanyak delapan (8) orang (11%), di

tambah dengan jama’ah yang memahami materi yang disampaikan oleh da’i sebanyak

lima puluh luma (55) orang (72%), jadi jama’ah yang memahami materi yang

disampaikan oleh da’i sebanyak enam puluh tiga (63) orang (83%).

hal ini menunjukkan bahwa materi yang disampaikan oleh da’i dapat dipahami

oleh para jama’ah karena da’i yang memberikan materi sangat menguasai materi yang

di sampaikan dan menyampaikan materinya secara lugas.

Tabel 11 Keseriusan Jama’ah Dalam Mencatat Materi Yang Disampaikan

No Pendapat Jama’ah Frekuensi Prosentase (%)

1 Selalu Mencatat 5 6

2 Mencatat 34 45

3 Kadang-Kadang 29 38

4 Tidak Mencatat 8 11

Jumlah 76 100

Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab selalu

mencatat materi yang disampaikan oleh da’i sebanyak lima (5) orang (6%), yang

menjawab mencatat materi yang disampaikan oleh da’i sebanyak tiga puluh empat (34)

orang (45%), yang menjawab kadang-kadang mencatat materi yang disampaikan oleh

Page 56: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

91

da’i sebanyak dua sembilan (29) orang (38%), yang menjawab tidak mencatat materi

yang disampaikan oleh da’i sebanyak delapan (8) orang (11%).

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa jama’ah yang selalu mencatat

materi yang disampaikan oleh da’i sebanyak lima (5) orang (6%), di tambah dengan

jama’ah yang mencatat materi yang disampaikan oleh da’i sebanyak tiga puluh empat

(34) orang (45%), jadi jama’ah yang memahami materi yang disampaikan oleh da’i

sebanyak tiga puluh sembilan (39) orang (51%).

Hal ini menunjukkan keseriusan jama’ah dalam menerima materi yang

disampaiakn da’i dengan cara mencatat materi yang disampaikan.

Tabel 12 Keinginan Jama’ah Dalam Pengulang Materi Yang Telah Disampaikan

No Pendapat Jama’ah Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Perlu 1 1

2 Perlu 12 18

3 Kurang Perlu 54 71

4 Tidak Perlu 7 9

Jumlah 76 100

Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat

perlu materi yang telah disampaikan oleh da’i di ulang kembali sebanyak satu (1) orang

(1%), yang menjawab perlu materi yang telah disampaikan oleh da’i di ulang kembali

sebanyak dua belas (12) orang (18%), yang menjawab kurang perlu materi yang

disampaikan oleh da’i di ulang kembali sebanyak lima puluh empat orang (54) orang

Page 57: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

92

(71%), yang menjawab tidak perlu materi yang disampaikan oleh da’i di ulang kembali

sebanyak tujuh (7) orang (9%).

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa jama’ah yang merasa kurang

perlu materi yang telah disampaikan oleh da’i di ulang kembali sebanyak lima puluh

empat (54) orang (71%), di tambah dengan jama’ah yang merasa tidak perlu materi

yang telah disampaikan oleh da’i di ulang kembali sebanyak tujuh (7) orang (9%), jadi

jama’ah yang merasa tidak perlu materi yang telah disampaikan oleh da’i di ulang

kembali sebanyak enam puluh satu (61) orang (80%).

Hal ini menunjukkan bahwa materi yang telah disampaikan oleh da’i dapat di

terima oleh para jama’ah jadi materi yang telah di sampaikan oleh da’i tidak perlu di

ulang kembali.

Tabel 13 Ketetariakan Jama’ah Dalam Materi Yang Disampaikan

No Pendapat Jama’ah Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Menarik 27 36

2 Menarik 46 60

3 Kurang Menarik 3 4

4 Tidak Menarik 0 0

Jumlah 76 100

Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat

menarik pada pada materi-materi yang di sampaikan oleh da’i pada pengajian tafsir

tematik di masjid Islamic Centre Jakarta berjumlah dua puluh tujuh (27) orang (36%),

yang menjawab menarik pada materi-materi yang disampaikan oleh da’i pada pengajian

tafsir tematik di masjid Islamic Centre jakarta sebanyak empat puluh enam (46) orang

(60%), yang menjawab kurang menarik pada materi-materi yang telah di sampaikan

Page 58: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

93

oleh da’i pada pengajian tafsir tematik sebanyak tiga (3) orang (4%), yang menjawab

tidak menarik pada materi-materi yang telah di sampaikan oleh da’i sebanyak (0).

Berdasarkan data tersebut dapat di ketahui bahwa jama’ah yang sangat menarik

pada materi-materi yang telah disampaikan oleh da’i pada pengajian tafsir tematik

sebanyak dua puluh tujuh (27) orang (36%), di tambah dengan yang menjawab menarik

pada materi-materi yang di sampaikan oleh da’i pada pengajian tafsir tematik sebanyak

empat puluh enam (46) orang (60%), jadi jama’ah yang merasa menarik pada materi-

materi yang di sampaikan oleh da’i pada pengajian tafsir tematik di masjid Islamic

Centre Jakarta sebanyak tujuh puluh tiga (73) orang (96%).

Hal ini menunjukkan bahwa materi-materi yang di sampaikan oleh da’i sangat

menarik karena da’i yang memberikan materi sangat menguasai materi yang di

sampaikannya.

Tabel 14 Peningkatan Pemahaman Jama’ah Setelah Mengikuti Pengajian

No Pendapat Jama’ah Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Ada 45 60

2 Ada 30 39

3 Kurang Ada 1 1

4 Tidak Ada 0 0

Jumlah 76 100

Berdasarkan tabel 14 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat

ada pengaruhnya pada peningkatan pemahaman pengetahuan setelah mengikuti

pengajian tafsir tematik sebanyak empat puluh lima (45) orang (60%), yang menjawab

ada peningkatan pemahaman pengetahuan setelah mengikuti pengajian tafsir tematik

Page 59: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

94

sebanyak tiga puluh (30) orang (39%), yang menjawab kurang ada peningkatan

pemahaman pengetahuan setelah mengikuti pengajian tafsir tematik sebanyak satu (1)

orang (1%), yang menjawab tidak ada peningkatan pengetahuan setelah mengikuti

pengajian tafsir tematik sebanyak (0).

Berdasarkan data tersebut dapat di ketahui bahwa jama’ah yang merasa sangat

ada pengetahuan pemahaman setelah mengikuti pengajian tafsir tematik sebanyak

empat puluh lima (45) orang (60%), di tambah dengan yang merasa ada peningkatan

pemahaman pengetahuan setelah mengikuti pengajian tafsir tematik sebanyak tiga puluh

(30) orang (39%), jadi jama’ah yang merasa ada peningkatan pengetahuan setelah

mengikuti pengajian tafsir tematik sebanyak tujuh puluh lima (75) orang (99%).

Hal ini menunjukkan bahwa jama’ah mendapat pemahaman pengetahuan setelah

mengikuti pengajian tafsir tematik yang di selenggarakan oleh masjid Islamic Centre

Jakarta.

Tabel 15 Tingkat Pemahaman Jama’ah Tentang Kejadian Manusia Sebelum Mengikuti

Pengajian

No Pendapat Jama’ah Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Paham 0 0

2 Paham 14 18

3 Kurang Paham 59 78

4 Tidak Paham 3 4

Jumlah 76 100

Berdasarkan tabel 15 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat

paham tentang tafsir yang membahas tentang kejadian manusia sebelum mengikuti

pengajian tafsir tematik di masjid Islamic Centre Jakarta sebanyak (0), yang menjawab

Page 60: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

95

paham tentang tafsir yang membahas tentang kejadian manusia sebelum mengikuti

pengajian tafsir tematik di masjid Islamic Centre Jakarta sebanyak empat belas (14)

orang (18%), yang menjawab kurang paham tentang tafsir yang membahas tentang

kejadian manusia sebelum mengikuti pengajian tafsir tematik di masjid Islamic Centre

Jakarta sebanyak lima puluh sembilan (59) orang (78%), yang menjawab tidak paham

tentang tafsir yang membahas tentang kejadian manusia sebelum mengikuti pengajian

tafsir tematik di masjid Islamic Centre Jakarta sebanyak tiga (3) orang (4%).

Berdasarkan data tersebut dapat di ketahui bahwa jama’ah yang kurang paham

tentang tafsir yang membahas tentang kejadian manusia sebelum mengikuti pengajian

tafsir tematik di masjid Islamic Centre Jakarta sebanyak lima puluh sembilan (59) orang

(78%), di tambah dengan yang tidak paham tentang tafsir yang membahas tentang

kejadian manusia sebelum mengikuti pengajian tafsir tematik di masjid Islamic Centre

Jakarta sebanyak tiga (3) orang (4%), jadi jama’ah yang tidak paham tentang tafsir

yang membahas tentang kejadian manusia sebelum mengikuti pengajian tafsir tematik

sebanyak enam puluh dua (62) orang (82%).

Hal ini menunjukkan bahwa sebelum jama’ah mengikuti pengajian tafsir tematik

di masjid Islamic Centre Jakarta, para jama’ah masih banyak yang belum paham tentang

tafsir yang membahas tentang kejadian manusia, dan setelah mengikuti pengajian tafsir

tematik yang membahas kejadian manusia, jama’ah dapat memahami tentang tafsir

yang membahas tentang kejadian manusia.

Page 61: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

96

Tabel 16 Tingkat Pemahaman Jama’ah Tentang Islam dan Politik Sebelum Mengikuti

Pengajian

No Pendapat Jama’ah Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Paham 0 0

2 Paham 9 12

3 Kurang Paham 62 82

4 Tidak Paham 5 6

Jumlah 76 100

Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat

paham tentang tafsir yang membahas tentang islamdan politik sebelum mengikuti

pengajian tafsir tematik di masjid Islamic Centre Jakarta sebanyak (0), yang menjawab

paham tentang tafsir yang membahas tentang islam dan politik sebelum mengikuti

pengajian tafsir tematik di masjid Islamic Centre Jakarta sebanyak sembilan (9) orang

(12%), yang menjawab kurang paham tentang tafsir yang membahas tentang islam dan

politik sebelum mengikuti pengajian tafsir tematik di masjid Islamic Centre Jakarta

sebanyak enam puluh dua (62) orang (82%), yang menjawab tidak paham tentang tafsir

yang membahas tentang islam dan politik sebelum mengikuti pengajian tafsir tematik di

masjid Islamic Centre Jakarta sebanyak lima (5) orang (6%).

Berdasarkan data tersebut dapat di ketahui bahwa jama’ah yang kurang paham

tentang tafsir yang membahas tentang islam dan politik sebelum mengikuti pengajian

tafsir tematik di masjid Islamic Centre Jakarta sebanyak enam puluh dua (62) orang

(82%), di tambah dengan yang tidak paham tentang tafsir yang membahas tentang islam

dan politik sebelum mengikuti pengajian tafsir tematik di masjid Islamic Centre Jakarta

Page 62: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

97

sebanyak lima (5) orang (6%), jadi jama’ah yang tidak paham tentang tafsir yang

membahas tentang islam dan politik sebelum mengikuti pengajian tafsir tematik

sebanyak enam puluh tujuh (67) orang (88%).

Hal ini menunjukkan bahwa sebelum jama’ah mengikuti pengajian tafsir tematik

di masjid Islamic Centre Jakarta, para jama’ah masih banyak yang belum paham tentang

tafsir yang membahas tentang islam dan politik, dan setelah mengikuti pengajian tafsir

tematik yang membahas islam dan politik, jama’ah dapat memahami tentang tafsir yang

membahas tentang islam dan politik.

Tabel 17 Tingkat Pemahaman Jama’ah Tentang Kewajiban Menjaga dan Melestarikan

Lingkungan Sebelum Mengikuti Pengajian

No Pendapat Jama’ah Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Paham 0 0

2 Paham 21 28

3 Kurang Paham 54 71

4 Tidak Paham 1 1

Jumlah 76 100

Berdasarkan tabel 17 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat

paham tentang tafsir yang membahas tentang kewajiban menjaga dan melestarikan

lingkungan sebelum mengikuti pengajian tafsir tematik di masjid Islamic Centre Jakarta

sebanyak (0), yang menjawab paham tentang tafsir yang membahas tentang kewajiban

menjaga dan melestarikan lingkungan sebelum mengikuti pengajian tafsir tematik di

masjid Islamic Centre Jakarta sebanyak dua puluh satu (21) orang (28%), yang

menjawab kurang paham tentang tafsir yang membahas tentang kewajiban menjaga dan

melestarikan lingkungan sebelum mengikuti pengajian tafsir tematik di masjid Islamic

Page 63: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

98

Centre Jakarta sebanyak lima puluh empat (54) orang (71%), yang menjawab tidak

paham tentang tafsir yang membahas tentang kewajiban menjaga dan melestarikan

lingkungan sebelum mengikuti pengajian tafsir tematik di masjid Islamic Centre Jakarta

sebanyak satu (1) orang (1%).

Berdasarkan data tersebut dapat di ketahui bahwa jama’ah yang kurang paham

tentang tafsir yang membahas tentang kewajiban menjaga dan melestarikan lingkungan

sebelum mengikuti pengajian tafsir tematik di masjid Islamic Centre Jakarta sebanyak

lima puluh empat (54) orang (71%), di tambah dengan yang tidak paham tentang tafsir

yang membahas tentang kewajiban menjaga dan melestarikan lingkungan sebelum

mengikuti pengajian tafsir tematik di masjid Islamic Centre Jakarta sebanyak satu (1)

orang (1%), jadi jama’ah yang tidak paham tentang tafsir yang membahas tentang

kewajiban menjaga dan melestarikan lingkungan sebelum mengikuti pengajian tafsir

tematik sebanyak lima puluh lima (55) orang (72%).

Hal ini menunjukkan bahwa sebelum jama’ah mengikuti pengajian tafsir tematik

di masjid Islamic Centre Jakarta, para jama’ah masih banyak yang belum paham tentang

tafsir yang membahas tentang kewajiban menjaga dan melestarikan lingkungan, dan

setelah mengikuti pengajian tafsir tematik yang membahas kewajiban menjaga dan

melestarikan lingkungan, jama’ah dapat memahami tentang tafsir yang membahas

tentang kewajiban menjaga dan melestarikan lingkungan.

D. Respon Jama’ah Terhadap Metode

Tabel 18 Pandangan Jama’ah Tentang Metode Yang di Inginkan

No Pendapat Jama’ah Frekuensi Prosentase (%)

1 Ceramah 16 21

2 Tanya Jawab 36 47

Page 64: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

99

3 Diskusi 19 25

4 Lain-Lain 5 7

Jumlah 76 100

Berdasarkan tabel 18 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab

menginginkan metode ceramah berjumlah enam belas (16) orang (21%), yang

menjawab menginginkan metode Tanya jawab berjumlah tiga puluh enam (36) orang

(47%), yang menjawab menginginkan metode diskusi berjumlah sembilan belas (19)

orang (25%), yang memjawab menginginkan metode yang lain-lain berjumlahlima (5)

orang (7%)

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa responden menginginkan

perpaduan metode belajar dalam pengajian Tafsir Tematik, yaitu ceramah, diskusi, dan

tanya jawab setelah da’i menyampaikan materi pengajian Tafsir Tematik.

Tabel 19 Pandangan Jama’ah Tentang Metode Yang Digunakan

No Pendapat Jama’ah Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Sesuai 8 11

2 Sesuai 58 76

3 Kurang Sesuai 9 12

4 Tidak Sesuai 1 1

Page 65: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

100

Jumlah 76 100

Berdasarkan tabel 19 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab metode

yang digunakan oleh da’i sangat sesuai berjumlah delapan (8) orang (11%), yang

menjawab sesuai berjumlah lima puluh delapan (58) orang (76%), yang menjawab

kurang sesuai berjumlah sembilan (9) orang (12%), yang memjawab tidak sesuai

berjumlah satu (1) orang (1%)

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa responden yang menjawab

sangat sesuai dengan metode yang di gunakan oleh da’i berjumlah delapan (8) orang

(11%), di tambah yang menjawab sesuai berjumlah lima puluh delapan (41) orang

(76%), jadi jama’ah yang sudah sesuai dengan metode yang di gunakan oleh da’i

berjumlah enam puluh enam (66) orang (87%). Hal ini menunjukkan bahwa metode

yang di gunakan oleh da’I sudah sesuai dengan keinginan metode yang di inginkan oleh

para jama’ah.

Tabel 20 Pandangan Jama’ah Tentang Perubahan Metode Yang Digunakan

No Pendapat Jama’ah Frekuensi Prosentase (%)

1 Sangat Perlu 0 0

2 Perlu 19 25

3 Kurang Perlu 24 32

4 Tidak Perlu 33 43

Jumlah 76 100

Page 66: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

101

Berdasarkan tabel 20 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab metode

yang digunakan oleh da’i perlu diubah berjumlah sembilan belas (19) orang (25%),

yang menjawab kurang perlu berjumlah dua puluh empat (24) orang (32%), yang

menjawab tidak perlu berjumlah tiga puluh tiga (33) orang (43 %).

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui responden yang kurang perlu metode

yang digunakan di ubah berjumlah dua puluh empat (24) orang (32%), di tambah yang

menjawab tidak perlu berjumlah tiga puluh tiga (33) orang (43%), jadi jama’ah yang

tidak setuju metode yang di gunakan di ubah berjumlah lima puluh tujuh (57) orang

(75%), Hal ini menunjukkan metode yang di gunakan oleh da’i sangat sesuai dengan

apa yang di inginkan ole para jama’ah.

Page 67: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

102

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Jama’ah terlihat antusias dalam mengikuti pengajian Tafsir Tematik yang

diadakan setiap kamis minggu ke dua setiap bulannya di masjid Islamic Centre

Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa jama’ah mempunyai respon yang cukup

baik kepada Bapak Dr. K.H. Ahsin S. Muhammad, M.A dan Bapak K.H.

Syukron Makmun karena beliau sangat berkompoten di bidang Tafsir Al-qur’an

untuk menyampaikan ilmunya secara lugas

2. Respon jama’ah terhadap materi yang di sampaikan oleh Bapak Dr. K.H. Ahsin

S. Muhammad, M.A dan Bapak K.H. Syukron Makmun sangat baik, karena

penggunaan tafsir Al-qur’an sangat sesuai dengan materi yang di bahas, dan

materi-materi yang dibahaspun dapat di terima dengan baik oleh jama’ah, hal ini

terbukti dengan antusiasnya jama’ah dalam menerima suatu materi yang

disampaikan oleh para da’I yang mengajar tafsir tematik di masjid Islamic

Centre Jakarta.

3. Perpaduan metode seperti ceramah, diskusi, dan Tanya jawab adalah metode

yang di gunakan oleh da’I pada pengajian tafsir tematik di masjid Islamic Centre

Jakarta, metode ini sangat sesuaidengan yang di inginkan oleh para jama’ah.

Karena penggunaan metode ini dapat melihat sebesar apa pemahaman da’I

Page 68: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

103

dalam menguasai materi, dan metode ini juga sangat bagus untuk daya pikir

jama’ah agar mendorong jama’ah giat dalam memperdalam lagi ilmu-ilmu

agama.

4. Respon jama’ah terhadap metode yang digunakan oleh da’I sangat sesuai dengan

kemampuan pola pikir jama’ah, karena mereka dapat menerima dengan baik dan

dapat membawa perubahan pola pikir yang lebih baik. Metode yang telah di

terapkan oleh da’I dapat memberikan suatu pemahaman dan penguasaan dalam

pola pikir jama’ah dalam mengkaji tafsir tematik, dan dapat memberikan pula

wawasan dan pengetahuan bagi para jama’ah dalam upaya meningkatkan

kualitas yang ada pada pola pikir jama’ah

B. Saran-Saran

Ada beberapa hal yang harus selalu mendapatkan perhatian untuk dilakukan

terus penyempurnaan-penyempurnaan agar pengajian Tafsir Tematik menjadi lebih

baik. Untuk itu saran-saran yang dapat penulis sampaikan sehubungan dengan

penelitian ini adalah:

1. Da’I harus lebih mempersiapkan materi-materi dakwah yang lebih baik sebelum

disampaikan kepada jama’ah, dan da’I juga harus memberikan pembahasan

materi yang membahas tentang kejadian yang ada di masyarakat sekarang.

2. Dengan sistem pengajaran yang sudah dilaksanakan di masjid Islamic Centre

Jakarta oleh da’I. sudag sesuai dengan yang di inginkan oleh para jama’ah, maka

dari itu da’I harus bisa mempertahankan system dan metode pengajaran dan

penyampaian terhadap pengajian tafsir tematik, dan bila perlu harus lebih di

kembangkan lagi supaya sebih baik lagi.

Page 69: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

104

3. Pada para jama’ah pengajian tafsir tematik dan para kaum muslimin, bahwa

menuntut ilmu itu merupakan sebuah kewajiban dan menghadiri pengajian

merupakan suatu pekerjaan yang mulia yang sangat bermanfaat dan membawa

berkah, oleh karena itu ikutilah kegiatan pengajian khususnya pengajian tafsir

tematik yang diselenggarakan di masjid Islamic Centre Jakarta.

Page 70: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

105

DAFTAR PUSTAKA

Alisuf, M. Sabri, Pengantar Psikologi Umum & Pengembangan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya 2001

Ayub, E. Moh. Dkk, Manajemen Masjid, Jakarta: Gema Insani Press 1996

Dagum, D. Save, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan Jakarta: Lembaga Pengkajian dan Kebudayaan.

- - - -. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya juz 1-30, Semarang: Karya Toha Putra Semarang 1998.

- - - - . Deptikbut, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka 1996

- - - -. Jakarta Islamic Centre Jakarta, Dulunya Lokalisasi Berskala Asia Tenggara. Jakarta: Republika 10 Juli 2006.

Maman Rafi’udin Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah. Bandung: CV. Pustaka Setia 1997.

- - - -. Masjid Sebagai Pusat Kegiatan Umat, Dialog Jum’at. Jakarta: Republika 2005

Nazir Muhammad, Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia 1995

Ngalim, M. Purwanto, Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya 1990

Rakhmat Jalaluddin, Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 1999

Rasyad Abdur Shaleh, Manajemen Dakwah Islam. Jakarta: PT.Bulan Bintang 1933

Shalahuddin Mahtudh, Pengantar Psikologi Umum. Surabaya: Sinar Wijaya 1986

Singa Rimbun Masri dan Efendi Sofian (ed), Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES 1995.

Subandi Ahmad, Ilmu dakwah Kearah Metodologi. Bandung: Yayasan Syahida 1995

Sujanto Agus, Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara 2001

Sujanto Agus, Psikologi Komunikasi kepribadian. Jakarta: Aksara Baru 1991

Page 71: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

106

Syafa’at M. Habib, Buku Pedoman Dakwah. Jakarta: PT. Bumi Restu 1982

Uchana Onong Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Rosdakarya 1999

- - - -. Http://www.Google.Com: Ahlusuna Waljama’ah. Jakarta 4 Agustus 2008

- - - -. Http://www.Islamic-Center.or.id: Sejarah Masjid Islamic Centre Jakarta

Walgito Bimo, Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: UGM 1996

Winarmi, Komunikasi Massa. Malang: UMM Press 2003

Yani Ahmad, Panduan Memakmurkan Masjid. Jakarta: Dea Press 1998

Page 72: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

107

C. Struktur Organisasi JIC

BIDANG TAKMIR MASJID

BIDANG PENDIDIKAN &

LATIHAN

BIDANG SOSIAL BUDAYA

BIDANG INFORMASI & KOMUNIKASI

Seksi Pembuatan

BIDANG PENGEMBANGAN

BISNIS

Subbag Adminkeu

Subbag Humas

Subbag Umum

SEKRETARIAT

KEPALA

Seksi Pendidikan

& Penkajian

Seksi Pemberdayaan

Masyarakat

Seksi Perpustakaan &

Penerbit

Seksi Dakwah

Seksi Sarana

Seksi Birena

Seksi Pelatihan

Seksi Seni Budaya

S. Pengelolaan ZIS & Waqaf

Seksi Layanan Umat

Seksi Data & Informasi

Seksi Penyiaran

GUBERNUR

PEMBINA

Page 73: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

108

BADAN PENGELOLA

KEPALA BADAN PENGELOLA Dr. H. Djailani KEPALA BIDANG TAKMIR Dr. KH. Zakky Mubarak, MA KEPALA BIDANG PENDIDIKAN & LATIHAN DR. A. Syafi’I Mufid KEPALA SEKRETARIAT Drs. H. Salehuddin Effendi. MM. KEPALA SUBBAGIAN TAKMIR IR. H. Sudjiono KEPALA SUBBAGIAN ADMINISTRASI & KEUANGAN H. Herman Saleh. BA. SEKRETARIS Ratna Sari, SE PEMEGANG KAS Darti KOORDINATOR KEPEGAWAIAN MUTASI KOORD. PENDIDIKAN & LATIHAN Drs. Moh. Hasyim, MM KOORDINATOR DATA INFORMASI Paimun, S.SI KOORDINATOR HUMAS-SEKRETARIAT Drs. H. Rudy Sjamsudin S, BBA. KOORDINATOR DIKLAT (PENDIDIKAN &PENGKAJIAN) Iwan Suryalaksono, ST. STAFF IBADAH Darmi Ar, S.Ag STAFF PERIBADATAN- BIDANG TAKMIR Agus Handoko, S.Th.1

Page 74: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

109

STAFF SENIOR PEMELIHARAAN Farid Broto Susatyo. ST. Andrian, ST. STAFF SENIOR PENDIDIKAN DAN PENGKAJIAN Rakhmad Zailani Kiki, MM. STAFF SOSIAL BUDAYA Lukmanul Hakim Ernawati, SPd. STAFF UMUM Humi Nasita D. SE. IMAM MASJID-BIDANG TAKMIR Ust. Muhtadi Aziz, S.Ag. MUAZIN MASJID-BIDANG TAKMIR H. M. Asy’Ari Arasy HM. Hidayat STAFF PERPUSTAKAAN-BIDANG INFOKOM Arief, S.Pd. Niswati Fatimah, S.IP. STAFF HUMASS Hanny Fitriah, S.Ag. STAFF SUBBAG UMUM H. Mustafa Hakim, BBA Tasurruni, SE PETUGAS RUMAH TANGGA Ferdiansyah Yosi Yurdianti MARBOT MASJID-SUBBAG UMUM Muhi Sutarja Ade Suwandi

Page 75: RESPON JAMA’AH TERHADAP PENGAJIAN TAFSIR TEMATIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7189/1/ARSYI... · Dosen-dosen Fakultas Dakwah, Pak Gun-gun, Pak Mahmud Djalal,

110