ekonomi global - ftp.unpad.ac.id · kerusakan lingkungan di teluk meksiko, as, akibat kebocoran...

1
15 E E KONOMI KONOMI GLOBAL SENIN, 25 APRIL 2011 SAAT perayaan Paskah, akhir pekan lalu, masyarakat ‘Nege- ri Paman Sam’ menghabiskan uang mereka untuk membeli aneka permen marshmallow, kelinci-kelincian mewah, atau jerami tiruan. Hal itu menimbulkan per- tanyaan, seberapa besar per- ekonomian AS bertumpu pada belanja barang ataupun jasa, yang sebenarnya bukan kebu- tuhan utama rumah tangga. Jawabannya cukup mence- ngangkan. Dalam kajian Depar- temen Perdagangan AS pada Februari lalu, terungkap bahwa belanja konsumen AS untuk barang-barang tidak penting (nonprimer) mencapai US$1,2 triliun (Rp1,08 kuadriliun) da- lam setahun. Mulai dari kapal, perhiasan, minuman keras, judi, sampai permen. Belanja untuk kebutuhan tersier itu mencapai 11,2% da- ri total belanja konsumen AS. Naik dari level 9,3% sejak satu dekade lalu. Pada Februari lalu, inflasi untuk belanja tidak penting tersebut juga naik 3,3% dari tahun lalu. Bandingkan dengan kenaikan inasi pada belanja kelompok barang primer, se- perti makanan, perumahan, dan kesehatan, yang hanya 2,4%. Memang, setiap orang bisa memiliki anggapan yang ber- beda-beda terhadap barang atau jasa yang penting. Na- mun, umumnya, belanja untuk barang-barang mewah, seperti mobil supercepat atau rumah megah, tidak termasuk penger- tian itu. Adapun besarnya volume belanja kebutuhan tersier yang fantastis dapat dimaknai dari berbagai segi. Misalnya hal itu dapat dilihat sebagai kejayaan kapitalisme modern dalam me- naikkan standar hidup masya- rakat. Konsumen AS menikmati waktu luang dan menghabiskan uang untuk berbagai kebutuhan ekstra sedemikian rupa sampai depresi ekonomi pun tidak sanggup menggoyahkan gairah belanja mereka. Atau, volume belanja yang masif itu juga dapat dimaknai sebagai indikator pertumbuh- an ekonomi AS yang terlalu bertumpu pada stimulus un- tuk konsumsi kebutuhan ti- dak urgen ketimbang untuk kesehatan atau pendidikan. (WSJ/E-3) KEGIATAN perdagangan di kawasan Asia Pasik disebut- sebut paling bergairah lantaran tarif sewa ruang gudang yang lebih tinggi di antara kawasan lain seperti Amerika Utara dan Eropa. Lembaga Colliers Inter- national menyebutkan hal itu dalam Global Industrial High- lights untuk semester II 2010 yang dirilis pekan lalu. Pemimpin global dalam jasa realestat itu kembali menem- patkan Asia Pasifik sebagai kawasan paling bergairah, di- susul Amerika Utara yang juga menunjukkan kenaikan dalam kegiatan sewa. Sementara itu, kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika mencatatkan per- tumbuhan rendah. Colliers mencatat, pada se- mester II 2010, kegiatan ekspor di berbagai negara ikut men- dorong pertumbuhan harga sewa gudang. Hal itu seiring dengan per- tumbuhan ekonomi yang kon- dusif di negara-negara Asia Pasik serta para pelaku ekspor yang meningkatkan penjualan baik di Asia Pasik maupun di dunia. Hasil riset tersebut menegas- kan hal itulah yang membuat Asia Pasik kembali menjadi kawasan paling bergairah. Menurut laporan itu, tarif sewa gudang di kawasan itu relatif stabil atau bergerak naik. Tokyo tercatat sebagai pemilik tarif tertinggi di dunia pada akhir 2010, yakni menca- pai US$22,56 (Rp203 ribu) per kaki persegi (square foot/Sq Ft) per tahun. Disusul kemudian oleh Lon- don sebesar US$20,11 per Sq Ft per tahun, Zurich sebesar US$17,78 per Sq Ft per ta- hun, Hong Kong US$17,08 per Sq Ft per tahun, dan Jenewa US$16,79 per Sq Ft per tahun. Lima kota itu adalah lima besar kawasan penyewaan gudang industri termahal. Meski demikian, dampak dari gempa bumi dan tsunami Jepang 11 Maret lalu cukup memberikan pengaruh dalam satu tahun ke depan. Menurut Chief Economist of Colliers International Ross J Moore, perdagangan di seluruh wila- yah akan merasakan dampak bencana Jepang. Akibatnya, permintaan untuk ruang gu- dang akan relatif melambat pada tahun ini. “Asia Pasik akan terimbas oleh tingkat permintaan ruang gudang yang diperkirakan le- bih rendah ketimbang tahun sebelumnya.” (NG/E-2) Warga AS Gemar Belanja tidak Penting Bersihkan Teluk, BP Kucurkan US$1 Miliar PERUSAHAAN migas interna- sional, BP Plc, setuju menyalur- kan US$1 miliar (atau sekitar Rp9 triliun) untuk memperbaiki kerusakan lingkungan di Teluk Meksiko, AS, akibat kebocoran minyak setahun lalu. Meledaknya anjungan Deepwater Horizon milik BP Plc pada 20 April 2010 telah menye babkan ratusan mil rawa dan pinggiran pantai terkontaminasi. Satu perti- ga wilayah perairan Teluk Meksiko tertutup minyak. Kerugian secara ekonomis diprediksi mencapai puluhan miliar dolar AS. Departemen Kehakiman AS mengatakan dana tersebut akan disalurkan ke Alabama, Florida, Louisiana, Mississippi, dan Texas. Departemen Dalam Negeri serta Administrator Kelautan dan Atmosfer Nasio- nal juga termasuk dalam pihak penerima dana. Rencananya, dana itu akan digunakan untuk membersihkan area yang ter- dampak oleh krisis tumpahan minyak itu. Lebih lanjut, pihak departe- men kehakiman juga menge- mukakan bahwa kesepakatan itu merupakan biaya pemuli- han terbesar untuk kasus seje- nis yang pernah disetujui. “Ini adalah langkah pertama bagi BP untuk memenuhi kewajibannya membiayai pemulihan atas kerusakan sumber daya alam milik publik yang terjadi.” Meski demikian, pihak regu- lator menegaskan bahwa kese- pakatan US$1 miliar itu tidak akan memengaruhi kewajiban utama BP atau perusahaan lain terhadap kerusakan lingkung- an yang terjadi, namun hanya untuk mempercepat proyek pemulihan kawasan. Sekretaris Departemen Da- lam Negeri AS Ken Salazar me- ngatakan, “Kesepakatan monu- mental ini akan memungkinkan kita untuk memulai proyek restorasi lebih cepat sehingga teluk, pantai, rawa, dan habitat satwa liar dapat kembali sehat setelah menderita akibat kebo- coran Deepwater Horizon.” Adapun kesepakatan terse- but diumumkan sehari setelah peringatan satu tahun bencana kebocoran minyak lepas pantai terburuk dalam sejarah AS itu. (*/BBCNews/E-3) IRANA SHALINDRA J EPANG, China, dan Korea Selatan (Korsel) bertekad untuk mewu- judkan sebuah pakta kerja sama investasi (Trilateral Investment Agreement) antara tiga negara tersebut. Dalam deklarasi bersama di Tokyo, kemarin, Menteri Per- dagangan Jepang Banri Kaeida, Menteri Perdagangan China Chen Deming, dan Menteri Perdagangan Korsel Kim Jong- hoon berharap dapat mencapai konsensus untuk pakta terse- but sesegera mungkin. Urgensi kerja sama trilateral dirasa menguat setelah ben- cana gempa bumi dan tsunami di Jepang pada bulan lalu me- nyebabkan tersendatnya arus barang dan jasa secara regional. Pakta itu diharapkan dapat mengantisipasi jika salah satu di antara mereka kelak meng- alami musibah, proses pemu- lihan dapat lebih cepat dan krisis arus pasokan seperti saat ini tidak terjadi lagi. Sejak Jepang diguncang gempa pada 9,0 SR yang di- ikuti tsunami 10 meter pada 11 Maret silam, banyak industri yang hingga kini belum dapat beraktivitas normal. Antara lain karena fasilitas sik yang rusak serta keterbatasan suplai listrik. Akibatnya, rantai suplai komponen atau suku cadang untuk industri di negara lain turut terganggu. “Pemulihan Jepang meru- pakan kepentingan ketiga ne- gara. Kami pun memahami urgensi untuk mengamankan kelancaran arus barang dan jasa di wilayah Asia,” demiki- an pernyataan ketiga menteri perdagangan tersebut seperti dilansir Kyodo News, kemarin. Untuk itu, komite kajian bersama (joint study committee) yang melibatkan pemerintah- an, pelaku bisnis, dan akade- misi dari tiga negara diminta mempercepat kerja mereka. Sebelumnya, ketiga negara Asia Timur itu sudah memi- liki kesepakatan bilateral satu sama lain. Namun, belakangan Jepang menginginkan kese- pakatan segitiga yang juga me- liputi perlindungan kekayaan intelektual . China, Jepang, dan Korea Selatan, masing-masing ada- lah perekonomian terbesar pertama, kedua, dan keempat di Asia. Kontraksi Sementara itu, untuk perta- ma kalinya sejak gempa To- hoku, Gubernur Bank Sentral Jepang Masaaki Shirakawa menyampaikan prediksinya akan kontraksi perekonomian pada semester pertama ini. “Kami perkirakan akan ada penurunan produksi, juga produksi domestik bruto pada kuartal pertama dan kedua ini,” ujar Shirakawa dalam wawancara, akhir pekan lalu. Shirakawa mengatakan ma- salah utama yang ditimbulkan bencana 11 Maret lalu ialah terhentinya aktivitas produksi. Permintaan domestik tetap ada pascabencana, tapi dipenuhi lantaran terbatasnya pasokan. Shirakawa mengistilahkannya, “Syok suplai yang akut.” Kurangnya daya listrik juga dapat memperpanjang krisis produksi itu. “Ketika kapasitas pasokan telah pulih, ekonomi Jepang akan bergerak tumbuh ke arah yang semestinya.” Terkait dengan pemulihan pascabencana, pemerintahan Jepang, pekan lalu, menyetujui tambahan anggaran pertama sebesar 4 triliun yen (US$49 mi- liar) untuk merekonstruksi dae- rah yang hancur. Rencananya program itu diajukan Kabinet Perdana Menteri Naoto Kan kepada parlemen pada 28 April mendatang. (*/AP/WSJ/E-5) [email protected] Trio Macan Asia Siapkan Pakta Investasi Jepang menginginkan kesepakatan segitiga yang juga meliputi perlindungan kekayaan intelektual. Kegiatan ekspor di berbagai negara ikut mendorong pertumbuhan harga sewa gudang.” Sewa Gudang Termahal di Tokyo TARIF SEWA RUANG: Pekerja memuatkan kontainer ke sebuah kapal kargo di pelabuhan Tokyo, Jepang, beberapa waktu lalu. Kegiatan perdagangan di kawasan Asia Pasifik disebut-sebut paling bergairah lantaran tarif sewa ruang gudang yang lebih tinggi di antara kawasan lain seperti Amerika Utara dan Eropa. REUTERS/TORU HANAI Ken Salazar Sekretaris Departemen Dalam Negeri AS REUTERS

Upload: lamliem

Post on 07-Aug-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

15EEKONOMIKONOMI GLOBALSENIN, 25 APRIL 2011

SAAT perayaan Paskah, akhir pekan lalu, masyarakat ‘Nege-ri Paman Sam’ menghabiskan uang mereka untuk membeli aneka permen marshmallow, kelinci-kelincian mewah, atau jerami tiruan.

Hal itu menimbulkan per-tanyaan, seberapa besar per-ekonomian AS bertumpu pada belanja barang ataupun jasa, yang sebenarnya bukan kebu-tuhan utama rumah tangga.

Jawabannya cukup mence-ngangkan. Dalam kajian Depar-temen Perdagangan AS pada Februari lalu, terungkap bahwa belanja konsumen AS untuk barang-barang tidak penting (nonprimer) mencapai US$1,2 triliun (Rp1,08 kuadriliun) da-lam setahun. Mulai dari kapal, perhiasan, minuman keras, judi, sampai permen.

Belanja untuk kebutuhan tersier itu mencapai 11,2% da-ri total belanja konsumen AS. Naik dari level 9,3% sejak satu dekade lalu.

Pada Februari lalu, inflasi untuk belanja tidak penting tersebut juga na ik 3,3% dari tahun lalu. Bandingkan dengan kenaikan infl asi pada belanja kelompok barang primer, se-

perti makanan, perumahan, dan kesehatan, yang hanya 2,4%.

Memang, setiap orang bisa memiliki anggapan yang ber-beda-beda terhadap barang atau jasa yang penting. Na-mun, umumnya, belanja untuk barang-barang mewah, seperti mobil supercepat atau rumah megah, tidak termasuk penger-tian itu.

Adapun besarnya volume belanja kebutuhan tersier yang fantastis dapat dimaknai dari berbagai segi. Misalnya hal itu dapat dilihat sebagai kejayaan kapitalisme modern dalam me-naikkan standar hidup masya-rakat. Konsumen AS menikmati waktu luang dan menghabiskan uang untuk berbagai kebutuhan ekstra sedemikian rupa sampai depresi ekonomi pun tidak sanggup menggoyahkan gairah belanja mereka.

Atau, volume belanja yang masif itu juga dapat dimaknai sebagai indikator pertumbuh-an ekonomi AS yang terlalu bertumpu pada stimulus un-tuk konsumsi kebutuhan ti-dak urgen ketimbang untuk kesehatan atau pendidikan. (WSJ/E-3)

KEGIATAN perdagangan di kawasan Asia Pasifi k disebut-sebut paling bergairah lantaran tarif sewa ruang gudang yang lebih tinggi di antara kawasan lain seperti Amerika Utara dan Eropa. Lembaga Colliers Inter-national menyebutkan hal itu dalam Global Industrial High-lights untuk semester II 2010 yang dirilis pekan lalu.

Pemimpin global dalam jasa realestat itu kembali menem-patkan Asia Pasifik sebagai kawasan paling bergairah, di-susul Amerika Utara yang juga menunjukkan kenaikan dalam kegiatan sewa. Sementara itu, kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika mencatatkan per-tumbuhan rendah.

Colliers mencatat, pada se-mester II 2010, kegiatan ekspor di berbagai negara ikut men-dorong pertumbuhan harga sewa gudang.

Hal itu seiring dengan per-tumbuhan ekonomi yang kon-dusif di negara-negara Asia Pasifi k serta para pelaku ekspor yang meningkatkan penjualan baik di Asia Pasifi k maupun

di dunia. Hasil riset tersebut menegas-

kan hal itulah yang membuat Asia Pasifi k kembali menjadi kawasan paling bergairah.

Menurut laporan itu, tarif sewa gudang di kawasan itu relatif stabil atau bergerak naik. Tokyo tercatat sebagai pemilik tarif tertinggi di dunia pada akhir 2010, yakni menca-pai US$22,56 (Rp203 ribu) per kaki persegi (square foot/Sq Ft) per tahun.

Disusul kemudian oleh Lon-don sebesar US$20,11 per Sq Ft per tahun, Zurich sebesar US$17,78 per Sq Ft per ta-hun, Hong Kong US$17,08 per Sq Ft per tahun, dan Jenewa US$16,79 per Sq Ft per tahun. Lima kota itu adalah lima besar kawasan penyewaan gudang industri termahal.

Meski demikian, dampak dari gempa bumi dan tsunami Jepang 11 Maret lalu cukup memberikan pengaruh dalam satu tahun ke depan. Menurut Chief Economist of Colliers International Ross J Moore, perdagangan di seluruh wila-yah akan merasakan dampak bencana Jepang. Akibatnya, permintaan untuk ruang gu-dang akan relatif melambat pada tahun ini.

“Asia Pasifi k akan terimbas oleh tingkat permintaan ruang gudang yang diperkirakan le-bih rendah ketimbang tahun sebelumnya.” (NG/E-2)

Warga ASGemar Belanjatidak Penting

BersihkanTeluk,

BP Kucurkan US$1 Miliar

PERUSAHAAN migas interna-sional, BP Plc, setuju menyalur-kan US$1 miliar (atau sekitar Rp9 triliun) untuk memperbaiki kerusakan lingkungan di Teluk Meksiko, AS, akibat kebocoran minyak setahun lalu.

M e l e d a k n y a a n j u n g a n Deepwater Horizon milik BP Plc pada 20 April 2010 telah menye babkan ratusan mil rawa dan pinggiran pantai terkontami nasi. Satu perti-ga wilayah perairan Teluk Meksiko tertutup minyak. Kerugian secara ekonomis diprediksi mencapai puluhan miliar dolar AS.

Departemen Kehakiman AS mengatakan dana tersebut akan disalurkan ke Alabama, Florida, Louisiana, Mississippi, dan Texas. Departemen Dalam Negeri serta Administrator Kelautan dan Atmosfer Nasio-nal juga termasuk dalam pihak penerima dana. Rencananya, dana itu akan digunakan untuk membersihkan area yang ter-dampak oleh krisis tumpahan minyak itu.

Lebih lanjut, pihak departe-men kehakiman juga menge-mukakan bahwa kesepakatan itu merupakan biaya pemuli-han terbesar untuk kasus seje-nis yang pernah disetujui. “Ini adalah langkah pertama bagi BP untuk memenuhi kewajibannya membiayai pemulihan atas kerusakan sumber daya alam milik publik yang terjadi.”

Meski demikian, pihak regu-lator menegaskan bahwa kese-pakatan US$1 miliar itu tidak akan memengaruhi kewajiban utama BP atau perusahaan lain terhadap kerusakan lingkung-an yang terjadi, namun hanya untuk mempercepat proyek pemulihan kawasan.

Sekretaris Departemen Da-lam Negeri AS Ken Salazar me-ngatakan, “Kesepakatan monu-mental ini akan memungkinkan kita untuk memulai proyek restorasi lebih cepat sehingga teluk, pantai, rawa, dan habitat satwa liar dapat kembali sehat setelah menderita akibat kebo-coran Deepwater Horizon.”

Adapun kesepakatan terse-but diumumkan sehari setelah peringatan satu tahun bencana kebocoran minyak lepas pantai terburuk dalam sejarah AS itu.(*/BBCNews/E-3)

IRANA SHALINDRA

JEPANG, China, dan Korea Selatan (Korsel) bertekad untuk mewu-judkan sebuah pakta

kerja sama investasi (Trilateral Investment Agreement) antara tiga negara tersebut.

Dalam deklarasi bersama di Tokyo, kemarin, Menteri Per-dagangan Jepang Banri Kaeida, Menteri Perdagangan China Chen Deming, dan Menteri Perdagangan Korsel Kim Jong-hoon berharap dapat mencapai konsensus untuk pakta terse-but sesegera mungkin.

Urgensi kerja sama trilateral dirasa menguat setelah ben-cana gempa bumi dan tsunami di Jepang pada bulan lalu me-nyebabkan tersendatnya arus barang dan jasa secara regional. Pakta itu diharapkan dapat mengantisipasi jika salah satu

di antara mereka kelak meng-alami musibah, proses pemu-lihan dapat lebih cepat dan krisis arus pasokan seperti saat ini tidak terjadi lagi.

Sejak Jepang diguncang gempa pada 9,0 SR yang di-ikuti tsunami 10 meter pada 11 Maret silam, banyak industri yang hingga kini belum dapat beraktivitas normal. Antara lain karena fasilitas fi sik yang rusak serta keterbatasan suplai listrik. Akibatnya, rantai suplai komponen atau suku cadang untuk industri di negara lain turut terganggu.

“Pemulihan Jepang meru-pakan kepentingan ketiga ne-gara. Kami pun memahami urgensi untuk mengamankan kelancaran arus barang dan jasa di wilayah Asia,” demiki-an pernyataan ketiga menteri perdagangan tersebut seperti dilansir Kyodo News, kemarin.

Untuk itu, komite kajian bersama (joint study committee) yang melibatkan pemerintah-an, pelaku bisnis, dan akade-misi dari tiga negara diminta mempercepat kerja mereka.

Sebelumnya, ketiga negara Asia Timur itu sudah memi-liki kesepakatan bilateral satu sama lain. Namun, belakang an Jepang menginginkan kese-pakatan segitiga yang juga me-liputi perlindungan kekayaan intelektual .

China, Jepang, dan Korea Selatan, masing-masing ada-lah perekonomian terbesar pertama, kedua, dan keempat di Asia.

KontraksiSementara itu, untuk perta-

ma kalinya sejak gempa To-hoku, Gubernur Bank Sentral Jepang Masaaki Shirakawa menyampaikan prediksinya akan kontraksi perekonomian pada semester pertama ini.

“Kami perkirakan akan ada penurunan produksi, juga produksi domestik bruto pada

kuartal pertama dan kedua ini,” ujar Shirakawa dalam wawancara, akhir pekan lalu.

Shirakawa mengatakan ma-salah utama yang ditimbulkan bencana 11 Maret lalu ialah terhentinya aktivitas produksi. Permintaan domestik tetap ada pascabencana, tapi dipenuhi lantaran terbatasnya pasokan. Shirakawa mengistilahkannya, “Syok suplai yang akut.”

Kurangnya daya listrik juga dapat memperpanjang krisis produksi itu. “Ketika kapasitas pasokan telah pulih, ekonomi Jepang akan bergerak tumbuh ke arah yang semestinya.”

Terkait dengan pemulihan pascabencana, pemerintahan Jepang, pekan lalu, menyetujui tambahan anggaran pertama sebesar 4 triliun yen (US$49 mi-liar) untuk merekonstruksi dae-rah yang hancur. Rencananya program itu di ajukan Kabinet Perdana Menteri Naoto Kan kepada parlemen pada 28 April mendatang. (*/AP/WSJ/E-5)

[email protected]

Trio Macan AsiaSiapkan Pakta InvestasiJepang menginginkan kesepakatan segitiga yang juga meliputi perlindungan kekayaan intelektual.

Kegiatan ekspor di berbagai

negara ikut mendorong pertumbuhan harga sewa gudang.”

Sewa GudangTermahal di Tokyo

TARIF SEWA RUANG: Pekerja memuatkan kontainer ke sebuah kapal kargo di pelabuhan Tokyo, Jepang, beberapa waktu lalu. Kegiatan perdagangan di kawasan Asia Pasifik disebut-sebut paling bergairah lantaran tarif sewa ruang gudang yang lebih tinggi di antara kawasan lain seperti Amerika Utara dan Eropa.

REUTERS/TORU HANAI

Ken SalazarSekretaris Departemen Dalam Negeri AS

REUTERS