ekonomi - ftp.unpad.ac.id filedonasi pertamina untuk korban bencana pt pertamina (persero) bersama...

1
Donasi Pertamina untuk Korban Bencana PT Pertamina (Persero) bersama stasiun radio Kiss FM mengajak pelanggan pertamax untuk beramal sekaligus bertualang melalui ajang amal fun rally bertajuk Bright Charity Fun Rally. Dalam acara yang diikuti sekitar 220 peserta itu, seluruh dana yang terkumpul dari biaya pendaftaran peserta akan disumbangkan untuk korban bencana Wasior dan Merapi. Adapun pelepasan peserta dilakukan Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Djaelani Sutomo dan pembalap nasional sekaligus Duta Pertamina Rio Haryanto, di Kan- tor Pusat Pertamina, Jakarta, kemarin. Acara ini sekaligus menjadi rangkaian peringatan HUT ke-53 BUMN migas tersebut. Menurut Asisten Manager Nonfuel Ritel Pertamina Darius Dar- wis, selain beramal, para pelanggan akan merasakan eksperimen unik mengenali produk dan layanan Pertamina. (AW/E-4) Chandra Asri Bangun Pabrik Butadiene PT Chandra Asri melalui anak usahanya, PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI), segera memulai pembangunan pabrik butadiene pertama di Indonesia. “Kami telah menyiapkan investasi US$100 juta untuk membangun pabrik berkapasitas 100 ribu ton per tahun tersebut,” kata Direktur Petrokimia Butadiene Indonesia Suhat Miyarso, kemarin. Ia menjelaskan, pabrik butadiene akan dibangun di lahan seluas 40 ribu m2 di kompleks pabrik Chandra Asri di Cilegon, Banten. “Kami telah mendapat lisensi dari BASF untuk memproduksi butadiene,” kata Suhat. Ia menambahkan, seluruh investasi bersumber dari dana internal. “Kami tengah menyiapkan proses bidding untuk me- nentukan EPC kontraktor,” imbuhnya. PBI telah mengirim undang- an kepada bidder dari Korea, Jepang, dan Italia untuk mengajukan penawaran dengan batas waktu Maret 2011. (Ant/E-4) MASKAPAI penerbangan pelat merah Garuda Indonesia meram- pungkan proses restrukturisasi utang dengan seluruh kreditur mereka. Penyelesaian itu ditan- dai dengan penandatanganan restrukturisasi utang senilai US$277 juta dengan kreditur European Export Credit Agen- cy (ECA) di London, Jumat (17/12). Dalam siaran pers yang dirilis kemarin, VP Corporate Com- munications of Garuda Indo- nesia Pujobroto menjelaskan penandatanganan restrukturi- sasi utang dengan ECA dilakukan Direktur Keuangan Elisa Lum- bantoruan dan salah satu perwakilan kreditur dari Lloyds Banking, David Brackenridge. “Penandatanganan dilakukan di hadapan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar dan Duta Besar Indonesia untuk Inggris Yuri Thamrin,” kata Pujobroto. Ia menjelaskan Garuda telah menurunkan jumlah utang perse- roan secara signikan, yaitu dari US$868 juta pada 2005 menjadi US$464 juta pada November 2010. Penurunan itu dilakukan melalui cicilan, pembelian kembali utang (debt buy back), dan proses kon- versi (equity conversion). Adapun bagian terakhir dari sisa utang senilai US$277 juta akan direstrukturisasi hingga 2016. Utang tersebut, menurut Pujobroto, dipergunakan Garuda untuk membiayai pembelian enam pesawat Airbus 330-300 pada 1996. “Proses restrukturiasi utang Garuda dibantu Rotschild sebagai penasihat keuangan dan KL Gates selaku penasihat hukum internasional,” jelasnya. Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar menam- bahkan, tuntasnya restrukturisasi tersebut menjadi satu tonggak penting dalam mempercepat pengembangan perusahaan ke de- pan, terutama terkait dengan rencana pelaksanaan IPO awal 2011 mendatang. Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Inggris Yuri Thamrin menyatakan penuntasan restrukturisasi utang Garuda dapat membuka kesempatan bagi peningkatan hubungan yang lebih luas antara Indonesia dan Eropa. (CS/E-4) MI/M IRFAN Pujobroto VP Corporate Communications Garuda Indonesia S EJUMLAH pedagang diduga memanfaatkan momen siklus yang ter- jadi setiap menjelang akhir tahun. Hal itu membuat kenaikan harga barang kebu- tuhan pokok tidak wajar. Pedagang Mainkan Harga Kecurigaan adanya permainan harga diperkuat temuan Dewan Ketahanan Pangan bahwa hasil panen di sejumlah daerah tidak terkendala. Asni Harismi Garuda Rampungkan Restrukturisasi Utang Nasib Koalisi makin Terpuruk Partai koalisi yang tergabung di sekber kini sudah tidak takut lagi untuk tidak satu suara dengan Demokrat. Alamat sudah di ujung tanduk? HALAMAN 17 SENIN, 20 DESEMBER 2010 Ekonomi EKONOMIKA ALIRAN MODAL: Gedung-gedung bertingkat di kawasan perkantoran Jalan Sudirman, Jakarta, kemarin. Akibat krisis finansial global yang terjadi sejak akhir 2008, aliran modal ke 128 negara berkembang di dunia sempat anjlok. Pada 2009 itu hanya sebesar US$598 miliar (3,7% dari gross national income/GNI), yang berarti turun 20% dari aliran modal 2008. Kini aliran modal tersebut mulai membanjiri negara-negara berkembang. MI/ROMMY PUJIANTO ANTARA/WIDODO S JUSUF Fokus Politik & HAM, hlm 22-23 Menurut pengamat ekonomi pertanian Khudori, keadaan tersebut terjadi karena harga pasar dikuasai pedagang. Aki- batnya, pemerintah tidak ber- daya mengendalikan harga ini. “Harga sembako sepenuhnya ada di tangan pedagang. Bisa saja ada beberapa pihak yang memanfaatkan momen menje- lang hari raya ini,” ujar Khudori ketika dihubungi kemarin. Ia menambahkan, kini rata-ra- ta kenaikan harga bahan pangan jika dibandingkan dengan pada awal tahun mencapai 25%. Ber- dasarkan denisi Kementerian Pertanian, rasio ini dinilai sudah melewati ambang kewajaran sebesar 15%. Kecurigaan adanya permain- an harga dari para pedagang diperkuat oleh temuan Dewan Ketahanan Pangan (DKP) be- berapa waktu lalu bahwa hasil panen di beberapa daerah tidak mengalami kendala. Padahal sebelumnya, beberapa peda- gang mengeluhkan kurangnya pasokan sehingga melonjaknya harga tidak terelakkan. “Kalau dari pasokan, saya sudah bicara dengan Dewan Ketahanan Pangan, tidak ada masalah. Saya juga bingung kenapa pedagang mengeluh- kan itu sehingga menyebabkan harga mahal,” kata Khudori. Ia menambahkan bahwa ko- moditas yang saat ini menga- lami kesulitan panen hanyalah beras karena cuaca ekstrem. Sebaliknya, komoditas pala- wija seperti jagung, cabai, dan sebagainya tidak mengalami gangguan meski cuaca agak tidak bersahabat bagi petani akhir-akhir ini. Selain itu, dari hasil pantauan DKP di Yogyakarta ditemukan bahwa pedagang sudah me- naikkan harga menjelang ak- hir tahun semata-mata karena sudah biasa. Ia juga menambahkan bahwa kenaikan harga ini mutlak men- jadi keuntungan bagi pedagang. “Petani tidak menikmati kenaik- an harga ini.” Untuk kasus beras, peme- rintah sendiri memiliki tangan untuk menstabilkan harga lewat operasi pasar (OP) oleh Bulog. Sayangnya, upaya itu belum efektif karena OP masih terken- dala di 30 pedagang besar yang digunakan untuk menyalurkan beras tersebut. “Ke-30 pedagang itu memi- liki kuasa kuat atas penentuan harga beras OP di pasaran. Jika OP mau sukses, Bulog harus bisa mengatur ke-30 pedagang ini. Kalau sekarang belum bisa sehingga OP tidak efektif.” Percepat serapan Hingga kini, Bulog telah menggelontorkan sekitar 15 ribu ton beras OP, namun penurunan harga belum signifikan. Ber- dasarkan catatan Pasar Beras In- duk Cipinang, penurunan harga setelah OP untuk beras jenis IR-1 hanya Rp200 (dari Rp7.500 men- jadi Rp7.300), IR-2 Rp600 (dari Rp7.000 menjadi Rp6.400), IR-3 RP500 (dari Rp6.500 menjadi Rp6.000). Sementara itu, anggota Komisi IV DPR Siswono Yudo Husodo meminta Bulog mempercepat penyerapan beras dari petani saat panen mendatang tiba. Langkah itu untuk menganti- sipasi melonjaknya harga beras di atas harga pokok pembelian yang terjadi setiap tahun, teru- tama menjelang Lebaran, Natal, dan Tahun Baru. Akibatnya Bu- log pun tidak bisa lagi menyerap gabah dan beras dari petani. Ia juga menyatakan kerisauan atas rencana impor 1,3 juta ton beras yang dilakukan peme- rintah. Pasalnya, pemerintah sendiri masih menggembar- gemborkan surplus beras tahun ini.(*/UL/HK/TS/VK/E-2) [email protected] Komoditas yang saat ini mengalami kesulitan panen hanyalah beras karena cuaca ekstrem.”

Upload: trantuong

Post on 20-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ekonomi - ftp.unpad.ac.id fileDonasi Pertamina untuk Korban Bencana PT Pertamina (Persero) bersama stasiun radio Kiss FM mengajak pelanggan pertamax untuk beramal sekaligus bertualang

Donasi Pertamina untuk Korban BencanaPT Pertamina (Persero) bersama stasiun radio Kiss FM mengajak pelanggan pertamax untuk beramal sekaligus bertualang melalui ajang amal fun rally bertajuk Bright Charity Fun Rally. Dalam acara yang diikuti sekitar 220 peserta itu, seluruh dana yang terkumpul dari biaya pendaftaran peserta akan disumbangkan untuk korban bencana Wasior dan Merapi. Adapun pelepasan peserta dilakukan Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Djaelani Sutomo dan pembalap nasional sekaligus Duta Pertamina Rio Haryanto, di Kan-tor Pusat Pertamina, Jakarta, kemarin. Acara ini sekaligus menjadi rangkaian peringatan HUT ke-53 BUMN migas tersebut.

Menurut Asisten Manager Nonfuel Ritel Pertamina Darius Dar-wis, selain beramal, para pelanggan akan merasakan eksperimen unik mengenali produk dan layanan Pertamina. (AW/E-4)

Chandra Asri Bangun Pabrik ButadienePT Chandra Asri melalui anak usahanya, PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI), segera memulai pembangunan pabrik butadiene pertama di Indonesia. “Kami telah menyiapkan investasi US$100 juta untuk membangun pabrik berkapasitas 100 ribu ton per tahun tersebut,” kata Direktur Petrokimia Butadiene Indonesia Suhat Miyarso, kemarin.

Ia menjelaskan, pabrik butadiene akan dibangun di lahan seluas 40 ribu m2 di kompleks pabrik Chandra Asri di Cilegon, Banten. “Kami telah mendapat lisensi dari BASF untuk memproduksi butadiene,” kata Suhat. Ia menambahkan, seluruh investasi bersumber dari dana internal. “Kami tengah menyiapkan proses bidding untuk me-nentukan EPC kontraktor,” imbuhnya. PBI telah mengirim undang-an kepada bidder dari Korea, Jepang, dan Italia untuk mengajukan penawaran dengan batas waktu Maret 2011. (Ant/E-4)

MASKAPAI penerbangan pelat merah Garuda Indonesia meram-pungkan proses restrukturisasi utang dengan seluruh kreditur mereka. Penyelesaian itu ditan-dai dengan penandatanganan restrukturisasi utang senilai US$277 juta dengan kreditur European Export Credit Agen-cy (ECA) di London, Jumat (17/12).

Dalam siaran pers yang dirilis kemarin, VP Corporate Com-munications of Garuda Indo-nesia Pujobroto menjelaskan penandatanganan restrukturi-

sasi utang dengan ECA dilakukan Direktur Keuangan Elisa Lum-bantoruan dan salah satu perwakilan kreditur dari Lloyds Banking, David Brackenridge. “Penandatanganan dilakukan di hadapan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar dan Duta Besar Indonesia untuk Inggris Yuri Thamrin,” kata Pujobroto.

Ia menjelaskan Garuda telah menurunkan jumlah utang perse-roan secara signifi kan, yaitu dari US$868 juta pada 2005 menjadi US$464 juta pada November 2010. Penurunan itu dilakukan melalui cicilan, pembelian kembali utang (debt buy back), dan proses kon-versi (equity conversion).

Adapun bagian terakhir dari sisa utang senilai US$277 juta akan direstrukturisasi hingga 2016. Utang tersebut, menurut Pujobroto, dipergunakan Garuda untuk membiayai pembelian enam pesawat Airbus 330-300 pada 1996. “Proses restrukturiasi utang Garuda dibantu Rotschild sebagai penasihat keuangan dan KL Gates selaku penasihat hukum internasional,” jelasnya.

Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar menam-bahkan, tuntasnya restrukturisasi tersebut menjadi satu tonggak penting dalam mempercepat pengembangan perusahaan ke de-pan, terutama terkait dengan rencana pelaksanaan IPO awal 2011 mendatang. Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Inggris Yuri Thamrin menyatakan penuntasan restrukturisasi utang Garuda dapat membuka kesempatan bagi peningkatan hubungan yang lebih luas antara Indonesia dan Eropa. (CS/E-4)

MI/M IRFAN

PujobrotoVP Corporate Communications Garuda IndonesiaSEJUMLAH pedagang

diduga memanfaatkan momen siklus yang ter-jadi setiap menjelang

akhir tahun. Hal itu membuat kenaikan harga barang kebu-tuhan pokok tidak wajar.

Pedagang Mainkan HargaKecurigaan adanya permainan harga diperkuat temuan Dewan Ketahanan Pangan bahwa hasil panen di sejumlah daerah tidak terkendala.

Asni Harismi

Garuda RampungkanRestrukturisasi Utang

Nasib Koalisi makin TerpurukPartai koalisi yang tergabung di sekber

kini sudah tidak takut lagi untuk tidak satu suara dengan Demokrat. Alamat sudah di

ujung tanduk? HALAMAN 17SENIN, 20 DESEMBER 2010Ekonomi

EKONOMIKA

ALIRAN MODAL: Gedung-gedung bertingkat di kawasan perkantoran Jalan Sudirman, Jakarta, kemarin. Akibat krisis finansial global yang terjadi sejak akhir 2008, aliran modal ke 128 negara berkembang di dunia sempat anjlok. Pada 2009 itu hanya sebesar US$598 miliar (3,7% dari gross national income/GNI), yang berarti turun 20% dari aliran modal 2008. Kini aliran modal tersebut mulai membanjiri negara-negara berkembang.

MI/ROMMY PUJIANTO

ANTARA/WIDODO S JUSUFFokus Politik & HAM, hlm 22-23

Menurut pengamat ekonomi pertanian Khudori, keadaan tersebut terjadi karena harga pasar dikuasai pedagang. Aki-batnya, pemerintah tidak ber-daya mengendalikan harga ini.

“Harga sembako sepenuhnya ada di tangan pedagang. Bisa saja ada beberapa pihak yang memanfaatkan momen menje-

lang hari raya ini,” ujar Khudori ketika dihubungi kemarin.

Ia menambahkan, kini rata-ra-ta kenaikan harga bahan pangan jika dibandingkan dengan pada awal tahun mencapai 25%. Ber-dasarkan defi nisi Kementerian Pertanian, rasio ini dinilai sudah melewati ambang kewajaran sebesar 15%.

Kecurigaan adanya permain-an harga dari para pedagang diperkuat oleh temuan Dewan Ketahanan Pangan (DKP) be-berapa waktu lalu bahwa hasil panen di beberapa daerah tidak mengalami kendala. Padahal sebelumnya, beberapa peda-gang mengeluhkan kurangnya pasokan sehingga melonjaknya harga tidak terelakkan.

“Kalau dari pasokan, saya sudah bicara dengan Dewan Ketahanan Pangan, tidak ada masalah. Saya juga bingung kenapa pedagang mengeluh-kan itu sehingga menyebabkan harga mahal,” kata Khudori.

Ia menambahkan bahwa ko-moditas yang saat ini menga-lami kesulitan panen hanyalah beras karena cuaca ekstrem. Sebaliknya, komoditas pala-wija seperti jagung, cabai, dan sebagainya tidak mengalami gangguan meski cuaca agak tidak bersahabat bagi petani akhir-akhir ini.

Selain itu, dari hasil pantauan DKP di Yogyakarta ditemukan bahwa pedagang sudah me-naikkan harga menjelang ak-hir tahun semata-mata karena sudah biasa.

Ia juga menambahkan bahwa kenaikan harga ini mutlak men-jadi keuntungan bagi pedagang. “Petani tidak menikmati kenaik-an harga ini.”

Untuk kasus beras, peme-rintah sendiri memiliki tangan untuk menstabilkan harga lewat operasi pasar (OP) oleh Bulog. Sayangnya, upaya itu belum efektif karena OP masih terken-dala di 30 pedagang besar yang digunakan untuk menyalurkan beras tersebut.

“Ke-30 pedagang itu memi-liki kuasa kuat atas penentuan harga beras OP di pasaran. Jika OP mau sukses, Bulog harus bisa mengatur ke-30 pedagang

ini. Kalau sekarang belum bisa sehingga OP tidak efektif.”

Percepat serapanHingga kini, Bulog telah

menggelontorkan sekitar 15 ribu ton beras OP, namun penurunan harga belum signifikan. Ber-dasarkan catatan Pasar Beras In-duk Cipinang, penurunan harga setelah OP untuk beras jenis IR-1 hanya Rp200 (dari Rp7.500 men-jadi Rp7.300), IR-2 Rp600 (dari Rp7.000 menjadi Rp6.400), IR-3 RP500 (dari Rp6.500 menjadi Rp6.000).

Sementara itu, anggota Komisi IV DPR Siswono Yudo Husodo meminta Bulog mempercepat penyerapan beras dari petani saat panen mendatang tiba.

Langkah itu untuk menganti-sipasi melonjaknya harga beras di atas harga pokok pembelian yang terjadi setiap tahun, teru-tama menjelang Lebaran, Natal, dan Tahun Baru. Akibatnya Bu-log pun tidak bisa lagi menyerap gabah dan beras dari petani.

Ia juga menyatakan kerisauan atas rencana impor 1,3 juta ton beras yang dilakukan peme-rintah. Pasalnya, pemerintah sendiri masih menggembar-gemborkan surplus beras tahun ini.(*/UL/HK/TS/VK/E-2)

[email protected]

Komoditas yang saat ini mengalami kesulitan panen hanyalah beras karena cuaca ekstrem.”