sejarah pertamina

26
Sejarah Kami Era 1800: Awal Pencarian Di Indonesia sendiri, pemboran sumur minyak pertama dilakukan oleh Belanda pada tahun 1871 di daerah Cirebon. Namun demikian, sumur produksi pertama adalah sumur Telaga Said di wilayah Sumatera Utara yang dibor pada tahun 1883 yang disusul dengan pendirian Royal Dutch Company di Pangkalan Brandan pada 1885. Sejak era itu, kegiatan ekspolitasi minyak di Indonesia dimulai. Era 1900: Masa Perjuangan Setelah diproduksikannya sumur Telaga Said, maka kegiatan industri perminyakan di tanah air terus berkembang. Penemuan demi penemuan terus bermunculan. Sampai dengan era 1950an, penemuan sumber minyak baru banyak ditemukan di wilayah Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sumatera Tengah, dan Kalimantan Timur. Pada masa ini Indonesia masih dibawah pendudukan Belanda yang dilanjutkan dengan pendudukan Jepang. Ketika pecah Perang Asia Timur Raya produksi minyak mengalami gangguan. Pada masa pendudukan Jepang usaha yang dilakukan hanyalah merehabilitasi lapangan dan sumur yang rusak akibat bumi hangus atau pemboman lalu pada masa perang kemerdekaan produksi minyak terhenti. Namun ketika perang usai dan bangsa ini mulai menjalankan pemerintahan yang teratur, seluruh lapangan minyak dan gas bumi yang ditinggalkan oleh Belanda dan Jepang dikelola oleh negara. 1957: Tonggak Sejarah Pertamina Untuk mengelola aset perminyakan tersebut, pemerintah mendirikan sebuah perusahaan minyak nasional pada 10 Desember 1957 dengan nama PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat PERMINA. Perusahaan

Upload: test

Post on 02-Feb-2016

253 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teste

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Pertamina

Sejarah Kami

Era 1800: Awal PencarianDi Indonesia sendiri, pemboran sumur minyak pertama dilakukan oleh Belanda pada tahun 1871 di daerah Cirebon. Namun demikian, sumur produksi pertama adalah sumur Telaga Said di wilayah Sumatera Utara yang dibor pada tahun 1883 yang disusul dengan pendirian Royal Dutch Company di Pangkalan Brandan pada 1885. Sejak era itu, kegiatan ekspolitasi minyak di Indonesia dimulai.Era 1900: Masa PerjuanganSetelah diproduksikannya sumur Telaga Said, maka kegiatan industri perminyakan di tanah air terus berkembang. Penemuan demi penemuan terus bermunculan. Sampai dengan era 1950an, penemuan sumber minyak baru banyak ditemukan di wilayah Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sumatera Tengah, dan Kalimantan Timur. Pada masa ini Indonesia masih dibawah pendudukan Belanda yang dilanjutkan dengan pendudukan Jepang.Ketika pecah Perang Asia Timur Raya produksi minyak mengalami gangguan. Pada masa pendudukan Jepang usaha yang dilakukan hanyalah merehabilitasi lapangan dan sumur yang rusak akibat bumi hangus atau pemboman lalu pada masa perang kemerdekaan produksi minyak terhenti.Namun ketika perang usai dan bangsa ini mulai menjalankan pemerintahan yang teratur, seluruh lapangan minyak dan gas bumi yang ditinggalkan oleh Belanda dan Jepang dikelola oleh negara.1957: Tonggak Sejarah PertaminaUntuk mengelola aset perminyakan tersebut, pemerintah mendirikan sebuah perusahaan minyak nasional pada 10 Desember 1957 dengan nama PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat PERMINA. Perusahaan itu lalu bergabung dengan PERTAMIN menjadi PERTAMINA pada 1968. Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda ini, Pemerintah menerbitkan UU No. 8 pada 1971, yang menempatkan PERTAMINA sebagai perusahaan minyak dan gas bumi milik negara. Berdasarkan UU ini, semua perusahaan minyak yang hendak menjalankan usaha di Indonesia wajib bekerja sama dengan PERTAMINA. Karena itu PERTAMINA memainkan peran ganda yakni sebagai regulator bagi mitra yang menjalin kerja sama melalui mekanisme Kontrak Kerja Sama (KKS) di wilayah kerja (WK) PERTAMINA. Sementara di sisi lain PERTAMINA juga bertindak sebagai operator karena juga menggarap sendiri sebagian wilayah kerjanya.Era 2000: Perubahan Regulasi

Page 2: Sejarah Pertamina

Sejalan dengan dinamika industri migas di dalam negeri, Pemerintah menerbitkan Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi No. 22 tahun 2001. Sebagai konsekuensi penerapan UU tersebut, Pertamina beralih bentuk menjadi PT Pertamina (Persero) dan melepaskan peran gandanya. Peran regulator diserahkan ke lembaga pemerintah sedangkan Pertamina hanya memegang satu peran sebagai operator murni.Peran regulator di sektor hulu selanjutnya dijalankan oleh BPMIGAS yang dibentuk pada tahun 2002. Sedangkan peran regulator di sektor hilir dijalankan oleh BPH MIGAS yang dibentuk dua tahun setelahnya pada 2004.Di sektor hulu, Pertamina membentuk sejumlah anak perusahaan sebagai entitas bisnis yang merupakan kepanjangan tangan dalam pengelolaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak, gas, dan panas bumi, pengelolaan transportasi pipa migas, jasa pemboran, dan pengelolaan portofolio di sektor hulu. Ini merupakan wujud implementasi amanat UU No.22 tahun 2001 yang mewajibkan PT Pertamina (Persero) untuk mendirikan anak perusahaan guna mengelola usaha hulunya sebagai konsekuensi pemisahan usaha hulu dengan hilir.2005: Entitas Bisnis MurniAtas dasar itulah PT Pertamina EP didirikan pada 13 September 2005. Sejalan dengan pembentukan PT Pertamina EP maka pada tanggal 17 September 2005, PT Pertamina (Persero) telah melaksanakan penandatanganan Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan BPMIGAS (sekarang SKKMIGAS) – yang berlaku surut sejak 17 September 2003 – atas seluruh Wilayah Kuasa Pertambangan Migas yang dilimpahkan melalui perundangan yang berlaku. Sebagian besar wilayah PT Pertamina (Persero) tersebut dipisahkan menjadi Wilayah Kerja (WK) PT Pertamina EP. Pada saat bersamaan, PT Pertamina EP juga melaksanakan penandatanganan KKS dengan BPMIGAS (sekarang SKKMIGAS) yang berlaku sejak 17 September 2005.Dengan demikian WK PT Pertamina EP adalah WK yang dahulu dikelola oleh PT Pertamina (Persero) sendiri dan WK yang dikelola PT Pertamina (Persero) melalui TAC (Technical Assistance Contract) dan JOB EOR (Joint Operating Body Enhanced Oil Recovery).Dengan tingkat pertumbuhan produksi rata-rata 6-7 persen per tahun, PT Pertamina EP memiliki modal optimisme kuat untuk tetap menjadi penyumbang laba terbesar PT Pertamina (Persero). Keyakinan itu juga sekaligus untuk menjawab tantangan pemeritah dan masyarakat yang menginginkan peningkatan produksi migas nasional.……

Sejarah Berdirinya Pertamina

Page 3: Sejarah Pertamina

Sejarah Berdirinya Pertamina1. Latar BelakangBerdirinya PertaminaPada tahun 1945, Jepang, dengan disaksikan pihak Sekutu, menyerahkan Tambang Minyak Sumatera Utara kepada Indonesia. Daerah perminyakan ini adalah bekas daerah konsesi BPM sebelum Perang Dunia Kedua. Pada masa revolusi fisik, tambang minyak ini hancur total. Lapangan-lapangan minyak di daerah lain di Indonesia dapat dikuasai kembali oleh Belanda dan pihak asing berdasarkan hak konsesi, namun lapangan minyak di Sumatera Utara dan Aceh dapat dipertahankan bangsa Indonesia.

Semenjak kedaulatan Republik Indonesia diakui pada Desember 1949, hingga akhir 1953 Pemerintah masih ragu apakah akan mengembalikan Tambang Minyak Sumatera Utara kepada BPM atau dikuasai sendiri. Penunjukkan ‘koordinator’ untuk pertambangan oleh Menteri Perekonomian pada tahun 1954 belum membawa perbaikan.

Pada bulan Oktober 1957, Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada waktu itu Jenderal A.H. Nasution menunjuk Kolonel Dr. Ibnu Sutowo untuk membentuk Perusahaan Minyak yang berstatus hukum Perseroan Terbatas. Pada tanggal 10 Desember 1957 didirikan P.T. Pertambangan Minyak Nasional Indonesia (P.T. PERMINA) dengan Kol.Dr. Ibnu Sutowo sebagai Presiden Direktur.

Berdasarkan UU No 19 tahun 1960 tentang perusahaan negara, P.T Permina sebagai Perseroan Terbatas menjadi Perusahaan Negara dengan anggota-anggota Direksi waktu itu adalah :

Kol. Dr. Ibnu Sutowo , sebagai Presiden Direktur Let.Kol.S.M. Geudong, sebagai Direktur, Let.Kol.J.M Pattiasina, sebagai Direktur. Kronologi Sejarah Minyak dan Gas Bumi di Indonesia

Prolog Masa 1871 - 1885 (Masa Awal Pencarian dan Penemuan Minyak di Indonesia) Industri minyak Indonesia mulai di awal abad 19:

12 tahun setelah pemboran minyak pertama di Titusville, Pensylvania, AS 1859 Reering 1871 - Zilker 1885 masa pencarian dan penemuan minyak (mulai pemboran 1883 di

Telaga Tiga) Prolog Masa 1885 - 1945 (Masa Eksploitasi Minyak oleh Penjajah)

Pasca 1885 Berdiri Royal Dutch Company di Pangkalan Berandan (Sumatera Utara) 1887 - Pencarian minyak di Jawa Timur (Surabaya) 1888 - Konsesi Sultan Kutai dengan JH Meeten di Sanga-Sang 1890 - Pendirian kilang Wonokromo & Cepu 1892 - Pembangunan kilang minyak di Pangkalan Berandan 1894 - Pendirian kilang Balikpapan oleh Shell Transport and Trading 1899 - UU Pertambangan Pemerintah Hindia Belanda (Indische Mijnwet) yang mengatur

kegiatan pencarian minyak bumi di IndonesiaAS dan Belanda

Page 4: Sejarah Pertamina

AS berusaha masuk ke Indonesia tapi dicegah pemerintah Belanda. Namun karena tekanan AS kepada Den Haag, akhirnya muncul perusahaan patungan AS dan Belanda yakni SHELL dan NIAM (Jambi, Bunyu, dan Sumatera Utara)

Standard Oil masuk dan dipecah menjadi Standard Oil of New Jersey (membentuk Anak Perusahaan American petroleum Co) dan Nederlandsche Koloniale Petroleum Maatschappij (NKPM).

NKPM menemukan lapangan Talang Akar (Sumsel) yang merupakan lapangan terbesar di Hindia Belanda

Mendirikan Kilang Sungai Gerong di seberang Kilang Plaju milik Shell 1933 Standard Oil of New Jersey yang mendapat konsesi Jawa dan Madura menggabungkan

seluruh usahanya ke dalam Standard Vacuum Petroleum Maatschappij (SVPM) dalam bentuk patungan. Di dalamnya ada bagian pemasaran Standard Oil of New York sekarang bernama Mobil Oil. Penggabungan ini diubah statusnya menjadi PT Standard Vacuum Petroleum (Stanvac) pada1947.

1922 Standard Oil of California masuk ke Kalimantan dan Irian Jaya 1928 Gulf Oil (AS) masuk ke Sumatera Utara 1929 Standard Oil of California masuk ke Sumatera Utara 1933 Standard Oil of New Jersey yang mendapat konsesi Jawa dan Madura menggabungkan

seluruh usahanya ke dalam Standard Vacuum Petroleum Maatschappij (SVPM) dalam bentuk patungan. Di dalamnya ada bagian pemasaran Standard Oil of New York sekarang bernama Mobil Oil.

1947 Penggabungan SVPM diubah statusnya menjadi PT Standard Vacuum Petroleum (Stanvac). Catatan: Di zaman Jepang, usaha yang dilakukan umumnya adalah merehabilitasi lapangan dan

sumur yang rusak akibat bumi hangus atau pengeboman. Prolog Masa 1945 - 1957 (Masa Perjuangan Minyak Pra-Pertamina)

Selama perang kemerdekaan kegiatan pencarian minyak berhenti. Perjuangan Pangkalan Berandan, Sumatera Utara, dan Aceh Timur Muncul "Laskar Minyak" mensuplai keperluan pesawat terbang dan kendaraan lain Berdiri perusahaan minyak pribumi: 1945 didirikan PTMSU 1945 didirikan PTMN Cepu di lokasi ex SHELL (Lap. Nglobo, Semanggi Ledok dan Wonokromo) 1950 PTMN Cepu berubah menjadi PTMNRI Cepu 1950 PTMN Sumatera Utara berubah menjadi PTMRI Sumatera Utara 1954 PTMNRI Sumatera Utara berubah menjadi TMSU 22 Juli 1957 TMSU ditetapkan menjadi PT ETMSU (eksploitasi) Agustus 1951 Mosi Mohammad Hasan Gubernur Sumatera Mr. Teuku H. Moh. Hasan mengajukan sebuah mosi yang memperjuangkan

pertambangan minyak dan disokong oleh kabinet secara bulat pada 2 Agustus 1951 dan dibentuk sebuah komisi.

Perjuangan di parlemen salah satunya adalah merintis UU pertambangan yang mengganti Indische Mijnwet 24 Oktober 1956 PP No. 24/1956

Diputuskan tambang minyak Sumatera Utara tidak dikembalikan kepada SHELL 1957 Juli 1957 Jend. AH. Nasution mendapatkan pelimpahan tugas tambang minyak Sumut.

Rehabilitasi lapangan dan ekspor hasil untuk pembangunan. 1957 Pemerintah RI mengambil alih semua perusahaan Belanda di Indonesia. (Kecuali SHELL

karena kepemilikannya bersifat internasional) Perubahan nuansa kedaerahan menjadi nasional (AH Nasution, 1957) 10 Desember 1957 berdirinya PT Permina sebagai perusahaan minyak pertama bersifat nasional

Page 5: Sejarah Pertamina

Pasca 1957• 1959 berdiri NV NIAM (NV Nederlands Indische Aardolie Maatschappij) • Perusahaan patungan AS dan Belanda • 31 Des 1959 50% saham diambil alih pemerintah RI dan NV NIAM berubah jadi PT Permindo • 1961 PT Permindo dikukuhkan menjadi PN Permigan • Tahun 1961 : PT. PERMINA menjadi PN. PERMINA dan PTMN menjadi PN. PERMIGAN • 4 Jan 1966 Permigan dilikuidasi karena peristiwa G30S/PKI (Perbum) • Aset Permigan diberikan kepada PN Pertamin dan PN Permina • 1968 PN Pertamin dan PN Permina merger menjadi PN Pertamina • 1971 diterbitkan UU No. 8 tahun 1971 yang mengukuhkan PN Pertamina menjadi Pertamina • 2001 diterbitkan UU Migas No 22 tahun 2001 yang akhirnya mengantar Pertamina menjadi PT Pertamina (Persero) • 2003 Pertamina berubah status menjadi PT Pertamina (Persero) • Perubahan mendasar ada pada peran regulator menjadi player Era Persero• Pertamina adalah Badan Usaha Milik Negara yang telah berubah bentuk menjadi PT. Persero yang bergerak di bidang energi, petrokimia dan usaha lain yang menunjang bisnis Pertamina, baik di dalam maupun di luar negeri yang berorientasi pada mekanisme pasar. • Modal Setor PT. Pertamina (Persero) : PT. Pertamina (Persero) merupakan BUMN yang 100% sahamnya dimiliki oleh Negara. Modal Disetor (Penanaman Modal Negara/PMN) PT. Pertamina (Persero) pada saat pendirian adalah Rp. 100 Trilyun. • Nilai Rp. 100 Trilyun tersebut diperoleh dari : "Seluruh Kekayaan Negara yang selama ini tertanam pada Pertamina, yang meliputi Aktiva Pertamina beserta seluruh Anak Perusahaan, termasuk Aktiva Tetap yang telah direvaluasi oleh Perusahaan Penilai Independen, dikurangi dengan semua Kewajiban (Hutang) Pertamina". http://fajar.site88.net/sejarah.php2. STRATEGIMelakukan koordinasi dan sinkronisasi pembinaan usaha kecil dan koperasi dengan departemen keuangan, kantor menteri negara BUMN, kantor menteri negara koperasi dan usaha kecil / menengah, departemen perindustrian dan perdagangan departemen perindustrian dan perdagangan, departemen luar negeri, pemerintah daerah dan BUMN lain. Melakukan kerjasama denga perguruan tinggi terkemuka, LSM terpilih / reputable dan lembaga profesional di setiap propinsi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembinaan usaha kecil dan koperasi mitra binaan / calon mitra binaan pertamina. Menjembatani terciptanya aliansi strategis dengan prinsip saling menguntungkan dan berkelanjutan antara usaha kecil dan koperasi mitra binaan pertamina terseleksi dengan pabrikan, distributor, ekspotir dan asosiasi retailer dalam dan luar negeri. Menjembatani tersiptanya aliansi strategis dengan perusahaan jasa distribusi / transportasi. Menjembatani terciptanya kerjasama teknis.Produksi dengan para pabrikan pengguna. Produksi dalam dan luar negeri. Mengikutsertakan usaha kecil dan koperasi. Mitra binaan pertamina terseleksi dalam berbagai pameran dagang dan industri di dalam dan luar negeri secara bertahap dan berkelanjutan. Fokus pada pembinaan usaha kecil dan koperasi di sekitar wilyah operasi pertamina dan mitra bisnis.

3. VISI DAN MISIVisi“Menjadi lembaga pembinaan usaha kecil dan koperasi terkemuka yang dapat mengangkat citra pertamina di mata masyarakat indonesia.”

Page 6: Sejarah Pertamina

Misi“Menjadikan usaha kecil dan koperasi mitra binaan pertamina sebagai unit usaha yang produktif, efisien, profitable dan dapat mendukung usaha dan mengangkat citra pertamina. Menjadikan usaha kecil dan kopersai mitra binaan pertamina sebagai unit usaha penghasil produk berkualitas dan inovatif yang mampu bersaing di pasar lokal, regional dan global. Menjadikan usaha kecil dan koperasi mitra binaan pertamina sebagai unit usaha yang mampu memenuhi permintaan dan kepuasan pelanggan secara dinamis dan berkelanjutan. Menjadikan usaha kecil dan koperasi sebagai soko guru perkonomian nasional.”

4. STRUKTUR DARI PT.PERTAMINA PERSEROAdapun struktur dari PT.PERTAMINA adalah DireksiKeanggotaan dan Komposisi Keanggotaan dan komposisi Direksi adalah sebagai berikut: Jumlah Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang dan disesuaikan dengan kebutuhan, tingkat kompleksitas, dan rencana strategis Perusahaan, seorang di antaranya diangkat menjadi Direktur Utama; Komposisi Direksi merupakan perpaduan profesional-profesional yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan Perusahaan sehingga memungkinkan dilakukannya prosespengambilan putusan yang efektif, efisien dan segera, Sekurang-kurangnya 20 % (dua puluh persen) dari jumlah anggota Direksi harus berasal dari kalangan di luar Perusahaan dengan ketentuan bahwa yang bersangkutan bebas daripengaruh anggota Komisaris dan anggota Direksi lainnya serta pemegang saham, Komposisi dan pembagian tugas Direksi berdasarkan Struktur Organisasi Perusahaan yang ditetapkan oleh RUPS.

Kualifikasi Personil Direksi yang diangkat adalah orang-orang yang memiliki kriteria sebagai berikut:

memiliki keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman, jujur,

Perilaku yang baik serta dedikasi tinggi untuk memajukan dan mengembangkan Perusahaan mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit serta tidak pernahmenjadi anggota Direksi atau Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya; tidak diperkenankan memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda (menantu/ipar) antara anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Komisaris tidak mewakili kepentingan partai politik tertentu. Tugas, Tanggung Jawab dan Kewajiban DireksiDireksi bertugas: Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan kepentingan dan tujuan Perusahaan Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perusahaan.

Direksi bertanggung jawab:

Page 7: Sejarah Pertamina

Memenuhi UKT yang jelas, lengkap, dan berimbang, baik dari aspek keuangan maupun non keuangan untuk menentukan pencapaian misi dan tujuan Perusahaan sesuai dengan SCI; Mewujudkan pelaksanaan RJPP dan RKAP, termasuk pencapaian target keuangan dan non keuangan; Melaksanakan manajemen risiko Membangun dan memanfaatkan teknologi informasi; Menindaklanjuti temuan-temuan audit satuan SPI dan Auditor Eksternal serta melaporkannya kepada Komisaris. Melaporkan informasi-informasi yang relevan kepada Komisaris, antara lain mengenaisuksesi/mutasi/promosi manajer kunci (senior), program pengembangan SDM, pertanggungjawaban manajemen resiko, pelaksanaan K3LL, dan kinerja pemanfaatanteknologi informasi. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan membuat risalah RUPS. Memperhatikan kepentingan stakeholders sesuai dengan nilai-nilai etika dan peraturanperundang-undangan yang berlaku, Direksi berkewajiban Menyiapkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang merupakan rencanastrategis yang memuat sasaran dan tujuan Perusahaan yang hendak dicapai dalam jangkawaktu 5 (lima) tahun, menandatanganinya bersama dengan Komisaris, danmenyampaikannya kepada RUPS untuk mendapat pengesahan. Menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), dan menyampaikannyakepada Komisaris untuk ditelaah dan kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan.

Menyusun dan mengimplementasikan sistem akuntansi yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan termasuk pembukuan dan administrasi yang didasarkan ataspengendalian internal yang handal Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannyaPerusahaan dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS. Menetapkan secara jelas tugas, tanggung jawab, dan wewenang manajemen serta UKT pada setiap tingkatan/level. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan yang telah ditandatangani bersama Komisaris kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan. Mencantumkan kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada perusahaan lain dalam Laporan Tahunan;Hak dan Wewenang Direksi Direksi berhak dan berwenang untuk menetapkan kebijakan-kebijakan berkaitan dengan pengelolaan Perusahaan, termasukkebijakan di bidang ketenagakerjaan mengangkat dan memberhentikan pekerja berdasarkan aturan internal Perusahaan danperaturan perundang-undangan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan mengatur masalah pendelegasian wewenang/pemberian kuasa Direksi untuk mewakiliPerusahaan di dalam dan di luar pengadilan.

Organisasi PendukungSekretaris PerseroanKedudukan dan Kualifikasi Sekretaris Perseroan diangkat, diberhentikan, dan bertanggung jawab langsung kepadaDirektur Utama. Sekretaris Perseroan harus memiliki kualifikasi akademis, kompetensi yang memadai agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: mempersiapkan penyelenggaraan RUPS menghadiri rapat Direksi dan rapat gabungan antara Komisaris dengan Direksik, mengelola dan menyimpan dokumen yang terkait dengan kegiatan Perusahaan meliputi dokumen RUPS, risalah rapat Direksi, risalah rapat gabungan antara Direksi dengan Komisaris, dan dokumen-dokumen Perusahaan yang penting lainnya;

Page 8: Sejarah Pertamina

mencatat Daftar Khusus berkaitan dengan Direksi dan keluarganya serta Komisaris dankeluarganya baik dalam Perusahan maupun afiliasinya yang mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis, dan peranan lain yang menimbulkan benturan kepentingan dengan kepentingan Perusahaan. Melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung-jawabnya kepada Direktur Utama secaraberkala menghimpun semua informasi yang penting mengenai Perusahaan dari setiap unit kerja menentukan kriteria mengenai jenis dan materi informasi yang dapat disampaikan kepadastakeholders, termasuk informasi yang dapat disampaikan sebagai public document memelihara dan memutakhirkan informasi tentang Perusahaan yang disampaikan kepada stakeholders, baik dalam website, buletin, atau media informasi lainnya memastikan bahwa Laporan Tahunan Perusahaan (Annual Report) telah mencantumkanpenerapan GCG di lingkungan Perusahaan.

SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)Kedudukan dan KualifikasiSPI mempunyai kedudukan langsung di bawah Direktur Utama untuk menjaminindependensinya dari kegiatan atau unit kerja yang diaudit. Kepala SPI harus memiliki kualifikasi akademis dan kompetensi yang memadai agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kepala SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Komisaris.

Tugas dan Tanggung Jawab SPIMembuat strategi, kebijakan, serta rencana kegiatan pengawasan. Memonitor pencapaian tujuan dan strategi pengawasan secara keseluruhan serta melakukankajian secara berkala memastikan sistem pengendalian internal Perusahaan berfungsi efektif termasuk melakukan kegiatan yang dapat mencegah terjadinya penyimpangan serta melakukan assessment terhadap sistem tersebut secara berkala melaksanakan fungsi pengawasan pada seluruh aktivitas usaha yang meliputi antara lainbidang akuntansi, keuangan, sumber daya manusia dan operasional. Melakukan audit guna mendorong terciptanya kepatuhan baik pekerja maupun manajemenPerusahaan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku; Melakukan audit khusus (investigasi) untuk mengungkap kasus yang mempunyai indikasi terjadinya penyalahgunaan wewenang, penggelapan, penyelewengan, dan kecurangan(fraud);Memberikan saran-saran perbaikan yang diperlukan dan informasi yang obyektif tentangkegiatan yang diaudit kepada semua tingkatan manajemen memberikan konsultasi terhadap seluruh jajaran manajemen mengenai upaya peningkatanefektivitas pengendalian intern, peningkatan efisiensi, manajemen risiko, dan kegiatanlainnya terkait dengan peningkatan kinerja mendukung penetapan GCG dilingkungan Perusahaan menyiapkan dukungan data, informasi dan analisis untuk Direksi dalam rangka penyampaian laporan Direksi kepada Komisaris.Melaporkan seluruh hasil kegiatan pengawasannya langsung kepada Direktur Utama danmemberikan tembusan kepada Komisaris melalui Komite Audit.

SEKRETARIAT KOMISARISSekretariat Komisaris dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Komisaris guna membantu Komisaris di bidang kegiatan kesekretariatan: • pelaksanaan peran sebagai penghubung antara Komisaris, Direksi, dan PemegangSaham • penyiapan undangan rapat dan penyiapan bahan-bahan rapat Komisaris • pendokumentasian surat-surat• penyusunan notulen rapat• pengumpulan data atau informasi yang relevan dengan pelaksanaan tugas Komisaris • Sekretariat Komisaris dilengkapi dengan uraian tugas yang jelas dan jumlah staf yang sesuai dengan

Page 9: Sejarah Pertamina

kebutuhan.

KOMITE AUDITKomposisi dan Keanggotaan Komite Audit terdiri atas seorang Ketua dan sekurang-kurangnya dua orang anggota dengankomposisi sebagai berikut : • Ketua Komite Audit adalah salah satu anggota Komisaris Independen • Anggota Komite Audit berasal dari luar Perusahaan • Ketua dan anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Komisaris Utama• Anggota Komite harus memiliki komitmen yang teguh dan integritas yang tinggi, kemampuan berkomunikasi secara efektif serta memiliki pengetahuan, pengalaman dan kemampuan teknis dalam bidang tugasnya.• Anggota Komite tidak memiliki benturan kepentingan dengan kepentingan Pertamina dalammelaksanakan tugasnya. • Anggota Komite diangkat dan diberhentikan oleh Komisaris dengan masa kerja 1 (satu) tahun yang dapat diperpanjang masa keanggotaannya dengan tidak mengurangi hak Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.

Tugas dan TanggungJawab Komite Audit mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : • Mereview rencana audit SPI dan Auditor Eksternal • Mereview secara berkala Piagam SPI • Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh SPI maupun Auditor Eksternal • Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen• Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris• Mengevaluasi/mereviu proses pelaporan keuangan • Mengevaluasi pengelolaan resiko • Mengevaluasi pembangunan dan pemanfaatan teknologi informasi• Mengevaluasi ketaatan perusahaan pada peraturan internal dan perundang-undangan. • Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku• Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Komisaris baik secara berkala maupunsewaktu-waktu apabila dibutuhkan.

Komite Lainnya• Komisaris dapat membentuk komite lainnya sesuai dengan kebutuhan yang bertugas membantu pelaksanaan tugas Komisaris dengan persetujuan Menteri.Komposisi dan keanggotaan, persayaratan keanggotaan atau kualifikiasi personalia, masa kerja, pemberhentian dan perpanjangan masa keanggotaan, serta tugas dan tanggung jawab dari Komite lainnya ditetapkan oleh Komisaris dalam suatu Piagam Komite.

Stuktur Organisasi Pertamina

Kebijakan UmumPerusahaan harus menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan terpadu di semuafungsi dan tingkatan dengan memperhatikan efektivitas proses bisnis dan kinerja Perusahaansecara menyeluruh dalam rangka peningkatan produktivitas dan daya saing.Lingkup penerapan manajemen mutu tersebut hendaknya meliputi:• Perancangan produk dan jasa yang didasarkan pada persyaratan internal dan eksternalserta

Page 10: Sejarah Pertamina

memperhatikan lingkungan saat ini dan masa datang. Pengelolaan dan pengendalian proses serta indikatornya mengacu pada kepuasan pelanggan serta stakeholders.• Peningkatan/perbaikan pemberian layanan dan produk melalui perbaikan mutu yangberkesinambungan (continuous quality improvement) di segala bidang.• Penerapan mutu sebagai budaya kerja dalam setiap kegiatan. • Peningkatan kehandalan operasi lapangan dengan memperhatikan aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan. Peningkatan kualitas SDM melalui

pelatihan, on the Job training (OJT) dan benchmarking untuk memenuhi kompetensi sesuai dengan jabatannya.• Komisaris, Direksi dan seluruh Pekerja berkomitmen dan terlibat penuh untuk menerapkan system manajemen mutu.

Infrastruktur Manajemen Mutu Pelaksanaan manajemen mutu didukung dengan infrastruktur yang dapat menjamin kelangsungan dan kualitas sistem manajemen mutu.Untuk mencapai hasil yang optimal, Perusahaan membentuk fungsi manajemen mutu yangmelakukan tugasnya secara efektif dan didukung oleh assessor mutu.

Implementasi Manajemen Mutu Implementasi manajemen mutu dimulai dengan tahap pemetaan untuk memperoleh gambaranmengenai praktik manajemen mutu yang terjadi. Pelaksanaan sistem manajemen mutu ini dilaksanakan oleh semua pekerja di semua tingkat yang meliputi: • penerapan prinsip-prinsip yang mengutamakan kepentingan Perusahaan, fokus kepadakepuasan pelanggan dan stakeholders, keterlibatan yang total dari seluruh jajaran dan memperhatikan lingkungan • penerapan metode dan alat-alat ukur mutu yang relevan• pelaksanaan perbaikan atau peningkatan mutu yang berkesinambungan • Perusahaan dapat menyelenggaraan ajang kompetisi mutu di Perusahaan sebagai upaya pemberian penghargaan dan pengakuan (reward and recognition) kepada unit bisnis/operasi dalam rangka implementasi teknik dan manajemen mutu.• Implementasi manajemen mutu yang baik tercermin dengan terciptanya proses-proses bisnis yang efektif dan efisien yang dapat meningkatkan kinerja Proses, kinerja Unit, dan kinerja Korporat dan dapat berkompetisi dalam ajang Indonesian Quality Award atau ajang kompetisi lainnya.

Kebijakan PertaminaDalam menerapkan manajeman resiko sekurang-kurangnya: • memperhatikan keselarasan antara strategi, proses bisnis, SDM, keuangan, teknologi, dan lingkungan, dengan tujuan Perusahaan.• menetapkan sistem dan prosedur standar manajemen resiko .• menyiapkan Penilai Resiko (risk assesor) yang kompeten.

Kebijakan PertaminaKebijakan distribusi PT Pertamina dapat dilihat dari Program Transformasi yang telah dimulai pada tahun 2006, yaitu suatu program dalam upaya melakukan perubahan untuk memposisikan diri menjadi lebih

Page 11: Sejarah Pertamina

baik dalam menyikapi tantangan bisnis dan lingkungan usaha yang terus berkembang. Program Transformasi Pertamina dilakukan secara terencana dan bertahap dalam kurun waktu per tiga tahun yang disebut sebagai Repetita (Rencana Pembangunan Tiga Tahun). Sesuai visi perusahaan maka target Program Transformasi Pertamina pada tahun 2014 yaitu menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia, dengan konsep Tata Nilai 6C yaitu Clean, Competitive, Confident, Costumer Focused, Commercial dan Capable. Salah satu bentuk dari Program Transformasi di bidang Costumer focused adalah berorientasi pada kepentingan pelanggan, komitmen untuk pelayanan yang terbaik dan meningkatkan citra perusahaan di masyarakat. Upaya ini bukanlah kerja yang ringan, namun membutuhkan kerja keras dari internal Pertamina sebagai perusahaan penyedia energi dan memerlukan dukungan masyarakat tentunya.Pertamina dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan, salah satu upaya yang telah dan sedang dilakukan yaitu pada SPBU Pertamina melalui program Pertamina Pasti Pas.

5. RENCANA PROGRAM KERJA PERTAMINADirut PT Pertamina, Karen Agustiawan didampingi para direksi Pertamina, dengan tekun mendengarkan pertanyaan anggota dewan mengenai kinerja dan renca na program kerja Pertamina di tahun 2012, khususnya yang berkaintan dengan distribusi BBM pada saat berlangsung rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa, 14/02/2012 di gedung Parlemen RI, Jl. Jend. gatot Subroto, Senayan Jakarta Pusat. Fyi/Mulkan Salmun.

Patra niaga

Latar Belakang Perusahaan

Awalnya di tahun 1997, Perseroan didirikan dan terdaftar dengan nama “PT ELNUSA HARAPAN”. Kemudian pada tahun 2004, didirikanlah PT PATRA NIAGA sebagai perusahaan yang khusus bergerak di bidang usaha sektor hilir industri minyak dan gas (MIGAS).Pada tahun 2011, satu per satu logo anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang Pemasaran dan Niaga mulai dibenahi, termasuk logo dan nama perusahaan PT Patra Niaga yang berubah menjadi PT Pertamina Patra Niaga. Perubahan logo mencerminkan kemauan yang kuat dari seluruh insan Patra Niaga untuk terus tumbuh dan berkembang serta menjadi yang terunggul. Nama Pertamina Patra Niaga sendiri merupakan kombinasi dari nama Pertamina dan Patra Niaga mencerminkan dua hal yang diminta oleh mitra Patra Niaga. Para mitra usaha kami berharap bahwa perubahan logo ini dapat menjadikan layanan Patra Niaga lebih fleksibel, lebih baik, dan harga lebih kompetitif. Ketiga hal tersebut merupakan cerminan brand equity Pertamina Patra Niaga. Dengan tampilan logo baru tersebut kami yakin akan bisa meningkatkan kepercayaan konsumen dan para mitra usaha.

Page 12: Sejarah Pertamina

Saat ini bidang usaha PT PERTAMINA PATRA NIAGA NIAGA mencakup perdagangan BBM, pengelolaan BBM, pengelolaan armada/fleet, dan pengelolaan depot.Selain itu, di tengah persaingan pasar saat ini Perseroan terus mengupayakan berbagai strategi efisiensi baru serta upaya pembenahan organisasi secara menyeluruh guna memperkuat posisinya agar bisa terus berkiprah di kancah industri MIGAS nasional maupun global.

Klik gambar di bawah ini untuk melihat sejarah perusahaan.

PERTAMINA EP

Sebuah CatatanApa sih perbedaan antara Pertamina EP dan Pertamina Hulu Energi? Posted in ceritaKu by Catra on 16 March 2013

Sebelumnya saya mau bercerita dulu, ada yang tau apa beda antara Pertamina EP dengan Pertamina Hulu Energi? Kenapa ada dua perusahaan yang bergerak di bidang yang sama. Terus bedanya apa?Sebenarnya walau sama-sama anak perusahaan Pertamina diantara Pertamina EP (PEP) dan Pertamina Hulu Energi (PHE) memiliki bentuk bisnis yang sama, yaitu eksplorasi dan eksploitasi (produksi) di usaha hulu minyak bumi. Mereka sama-sama bertanggung jawab kepada direksi Pertamina (persero) selaku holding dan RUPS mereka.Akan tetapi, PHE merupakan anak perusahaan yang baru lahir beberapa tahun yang lalu dan memiliki lapangan-lapangan baru dari akuisisi, merger atau participating interest Pertamina di suatu blok migas. Sedangkan PEP adalah anak perusahaan yang menguasai seluruh wilayah kerja Pertamina eksisting, lapangan-lapangan yang dimiliki Pertamina sejak 1957.Adanya anak perusahaan hulu itu merupakan imbas dari UU 22 Tahun 2001 tentang Migas. Dalam undang-undang baru tersebut disebutkan bahwa Perusahaan Migas Negara harus memisahkan unit bisnis-bisnis mereka dalam bentuk badan hukum yang terpisah dari hulu ke hilir, termasuk masing-masing wilayah kerja.Maka dari itu, PHE dan PEP juga melahirkan anak perusahaan yang beroperasi di wilayah kerja tertentu seperti PHE ONWJ, PHE WMO, PEP yang memiliki banyak kemitraan KSO (Kerja Sama Operasi) dan TAC (Technical Assisting Contract)Jadi kesimpulannya adalah:

1. PEP memiliki satu wilayah kerja yang merupakan lapangan eksisting Pertamina sejak 1957. Sedangkan PHE wilayah kerjanya bukan lapangan eksisting Pertamina, tetapi wilayah/blok/lapangan baru yang di akuisisi, merger atau Participating Interest di blok tersebut.

Page 13: Sejarah Pertamina

2. PEP terdiri dari satu badan hukum yang lapangannya dimiliki 100% oleh pertamina (existing), sedangkan PHE merupakan subholding Pertamina (Persero) yang terdiri dari anak-anak perusahaan PHE untuk mengelola lapangan yang PI nya belum tentu 100% dan cenderung lapangan-lapangan baru diakuisisi Pertamina

3. Pertamina EP membagi Wilayah kerjanya berdasarkan region, misal Pertamina EP Region Jawa (yang membawahi Cepu, Jatibarang dan Subang) dan juga Pertamina EP Region Sumatera (yang membawahi antara lain Prabumulih). Sedangkan contoh anak perusahaan Pertamina Hulu Energi adalah PHE ONWJ Ltd (yang dulunya BP West Java) dimana Pertamina bertindak sebagai operator dan juga contoh lainnya adalah PHE Jambi Merang dimana Talisman yang bertindak sebagai operator. Pada blok tersebut PI yang dimiliki bukan 100% milik Pertamina, dalam konteks ONWJ maka pemilikya adalah Pertamina (46%), CNOOC (36%), Inpec (7.25%), Salamander (5%), Itochu (2.5%) dan Talisman (2.5%). Masih banyak anak perusahaan PHE lain yang mengelola blok2 tersebut baik dalam bentuk PI maupun dalam bentuk JOB-PSC.

EXXON Mobil

SejarahAfiliasi ExxonMobil dan perusahan pendahulunya telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 100 tahun.

Pencapaian Penting ExxonMobil di Indonesia 1898 - 2010

1898 Kantor pemasaran dibuka di Indonesia1912 Dimulainya kegiatan eksplorasi

1921 Penemuan Lapangan Talang Akar di Sumatra Tengah

1968 Awal operator KKS di Provinsi Aceh1971 Penemuan Lapangan Arun

1973 Penandatanganan kontrak LNG pertama dengan Jepang

1977 Dimulainya kegiatan di cluster satu Lapangan Arun

1978 Dimulainya kegiatan di cluster dua Lapangan Arun

1980 Penandatanganan KKS untuk lapangan Natuna D-Alpha

1981 Penandatanganan kontrak LNG kedua dengan Jepang

1982 Dimulainya kegiatan di cluster tiga Lapangan Arun

1983 Dimulainya kegiatan di cluster empat Lapangan

Page 14: Sejarah Pertamina

Penandatanganan kontrak LNG dengan Korea SelatanPengiriman gas pertama ke pabrik pupuk PT ASEAN Aceh Fertilizer

1986 Pengiriman gas pertama ke pabrik pupuk PT Pupuk Iskandar Muda

1988 Pengiriman gas pertama ke PT Kertas Kraft Aceh

1992 Pencapaian produksi 500 juta barel kondensat

1993 Mobil mendirikan kantor penjualan di Indonesia

1996 Esso mendirikan kantor penjualan di Indonesia

1997 Pengiriman kargo ke-3.000 dari Lapangan Gas Arun

1998Perayaan 100 tahun di IndonesiaPerayaan 30 tahun menjadi operator KKS di Provinsi Aceh

1999 Exxon dan Mobil bergabung - Exxon Mobil Corporation

2000Operator Technical Assistance Contract (TAC) di Blok Cepu, Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah

2001Penemuan minyak di sumur Banyu Urip #3 pada Cepu TAC di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah

2004 Pendirian PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT EMLI)

2004Sejak 1978, telah lebih dari 3,900 kargo LNG dikirimkan pada pembeli di Jepang dan Korea.

2005 Penandatanganan KKS untuk Blok Cepu

2006 Seak 1978, telah lebih 4,000 kargo LNG dikirimkan kepada pembeli di Jepang dan Korea

2006Penandatanganan Joint Operations Agreement antara Mobil Cepu Ltd., Ampolex (Cepu) PTE. LTD and PT Pertamina EP Cepu

2006 Blok Surumana di Selat Makassar, dianugerahkan kepada ExxonMobil

2007 Blok Mandar di Selat Makassar, dianugerahkan kepada ExxonMobil

2008 Blok Gunting di Jawa Timur, dianugerahkan kepada ExxonMobil

Page 15: Sejarah Pertamina

2008 Dimulainya produksi minyak dalam jumlah terbatas dari Lapangan Banyu Urip

2009 Blok Cenderawasih di Papua, dianugerahkan kepada ExxonMobil

2009Fasilitas Produksi Awal Banyu Urip mulai beroperasi dengan kapasitas hhingga 20.000 barrel per hari

2010Juli - Dengan aman mencapai jumlah total produksi sebesar 5 juta barel dari Lapangan Banyu Urip

2011 Desember - Dimulainya pengerjaan pengembangan penuh Proyek Banyu Urip.

2013 115 Tahun ExxonMobil di Indonesia

2013April - Peningkatan produksi dari Early Production Facility Lapangan Banyu Urip menjadi 26.000 barrel per hari

VICO INDONESIA

Aug 27, 2013PT Victoria Investama Tbk (dahulu PT Victoria Sekuritas) (VICO) didirikan tanggal 26 Oktober 1989 dengan nama PT Tata Sekuritas Maju dan memulai kegiatan komersial pada tahun 1989. Kantor pusat VICO beralamat di Senayan City, Panin Tower Lantai 8, Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan VICO adalah menjalankan bidang penyediaan jasa konsultasi bisnis, manajemen dan administrasi kepada masyarakat dan melakukan investasi dalam penyertaan saham baik di bidang pasar modal maupun bukan pasar modal.Pada tanggal 26 Juni 2013, VICO memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham VICO (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.200.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp125,- per saham dan disertai dengan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif sebanyak 2.100.000.000 dengan pelaksanaan sebesar Rp125,- per saham. Setiap pemegang saham Waran berhak membeli satu saham perusahaan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 08 Januari 2014 sampai dengan 08 Juli 2016. Saham dan waran tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 08 Juli 2013.Sejarah Pencatatan Saham

No Jenis Pecatatan SahamTanggal Pencatatan

Page 16: Sejarah Pertamina

1 Saham Perdana @ Rp125,- 1.200.000.000 08-Jul-20132 Pencatatan Saham Pendiri (Company Listing) 6.150.000.000 08-Jul-2013

Chevron Indonesia

Profil Chevron Indonesia

Chevron adalah mitra dalam perekonomian Indonesia dan telah menjadi bagian dari anggota masyarakat selama lebih dari 80 tahun. Kami adalah produsen minyak mentah terbesar di Indonesia, yang menyumbangkan sekitar 40 persen produksi nasional.

Saat ini, kami didukung oleh lebih dari 6.400 karyawan handal dan lebih dari 30.000 karyawan mitra. Lebih dari 97 persen karyawan kami adalah warga negara Indonesia.

Langkah besar pertama Chevron di bidang eksplorasi dan produksi energi Indonesia dimulai pada tahun 1924, ketika Standard Oil Company of California (Socal), kini Chevron, mengirimkan ekspedisi geologi ke Pulau Sumatera.

Sejak itu, selama lebih dari setengah abad, Chevron telah menjadi produsen minyak mentah dan panas bumi terbesar di Indonesia.

Chevron juga memasarkan produk pelumas di Indonesia melalui anak perusahaan PT Chevron Oil Products Indonesia. PT Chevron Oil Products Indonesia memasarkan pelumas Caltex® ke seluruh Indonesia melalui jaringan distribusi. Produk-produk ini melayani pasar komersial, industri, konsumen umum dan kelautan.

Melalui unit bisnis perdagangan kami di Singapura, Chevron juga memasarkan minyak mentah, bahan bakar mentah lain dan minyak bumi olahan kepada Pertamina, perusahaan minyak dan gas bumi milik Pemerintah Indonesia. Kami juga memasarkan produk-produk kepada pengimpor dan distributor terdaftar. Chevron memasarkan aspal melalui merek dagang Caltex Asphalt™.

Page 17: Sejarah Pertamina

Chevron bangga dengan apa yang telah kami lakukan dan menjunjung tinggi kemitraan yang kuat dan berkelanjutan dengan Pemerintah Indonesia, lembaga non pemerintah dan masyarakat sekitar, yang menjadi landasan dari kemajuan bersama demi memenuhi kebutuhan energi Indonesia.

ConocophilipsConocoPhillips adalah perusahaan energi yang integral dalam skala internasional. ConocoPhillips adalah perusahaan energi terintegrasi ketiga terbesar di Amerika Serikat berdasarkan kapitalisasi pasar dan cadangan terbukti minyak dan gas. Conocophillips merupakan pengilang terbesar kedua di Amerika Serikat. Secara internasional, dalam kategori perusahaan yang tidak dikendalikan pemerintah, ConocoPhillips mempunyai cadangan terbukti terbesar kelima di dunia; dan berdasarkan kapasitas minyak mentah adalah pengilang terbesar keempat di dunia.

ConocoPhillips terkenal di seluruh dunia dengan keahlian teknologi di bidang eksplorasi dan produksi di laut dalam, eksploitasi dan manajemen reservoir, teknologi seismik 3-D, petroleum coke upgrading kelas tinggi, dan sulfur removal.

Bermarkas di Houston, Texas, ConocoPhillips beroperasi pada lebih dari 40 negara. Perusahaan ini mempunyai sekitar 38.300 karyawan di seluruh dunia dan aset bernilai USD 164 miliar. ConocoPhillips terdaftar di Bursa Saham New York (New York Stock Exchange) dengan simbol "COP".

Perusahaan ini mempunyai 4 aktivitas utama di seluruh dunia:

Eksplorasi dan produksi minyak bumi Pengilangan, pemasaran, suplai, dan transportasi minyak bumi Pengumpulan, pengolahan dan pemasaran gas alam, termasuk 50% saham di Duke

Energy Field Services, LLC. Produksi dan distribusi bahan kimia dan plastik melalui 50% saham di Chevron Phillips

Chemical Company LLC.

kokokokokokoko Ditambah dengan investasi pada beberapa bisnis yang menjanjikan - teknologi bahan bakar, gas ke likuid, pembangkit listrik dan teknologi baru - yang menyediakan perkembangan kesempatan di masa sekarang dan potensi perkembangan di masa depan.

Page 18: Sejarah Pertamina

Pertamnia PHEPT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero).

Perusahaan ini menyelenggarakan usaha hulu di bidang minyak, gas bumi dan energi lainnya.

Melalui pengelolaan operasi dan portofolio usaha sektor hulu minyak dan gas bumi serta energi

lainnya secara fleksibel, lincah dan berdaya laba tinggi, PHE mengarahkan tujuannya menjadi

perusahaan multi nasional yang terpandang di bidang energi, dan mampu memberikan nilai

tambah bagi stakeholders.

Pendirian PHE, yang resmi beroperasi sejak 1 Januari 2008, merupakan konsekuensi dari

penerapan UU Migas 2001 yang membatasi satu badan usaha hanya boleh mengelola satu

wilayah kerja. PHE mengelola portofolio bisnis migas melalui berbagai skema kemitraan baik di

dalam maupun di luar negeri. Berbagai skema tersebut adalah JOB-PSC (Joint Operating Body-

Production Sharing Conract) di mana PHE bertindak sebagai operator, termasuk mengelola

BLOK ONWJ dan Blok West Madura Offshore, Pertamina Participating Interest (PI) dan juga

kemitraan lainnya untuk mengoperasikan blok di luar negeri. Dengan demikian, PHE

merupakan induk perusahaan bagi setiap anak perusahaan yang memiliki Participating

Interest (PI).

Berdasarkan persetujuan Direktur Utama Pertamina pada 6 November 2007 dan Komisaris

Pertamina pada 18 September 2007, telah dilakukan proses pengalihan Participating

Interest dari PT Pertamina (Persero) kepada anak-anak perusahaan PHE. Langkah ini semata

untuk mempertegas arah bisnis dan memperlancar perjalanan usaha PHE. Secara tidak

langsung, anak-anak perusahaan tersebut masih merupakan anak perusahaan Pertamina

(Persero), namun secara langsung kendalinya di bawah PHE. Dalam perannya sebagai sub-

holding yang membawahi anak-anak perusahaan pemegang PI, PHE berbeda dibandingkan

dengan anak perusahaan Pertamina lainnya.

Dengan bentuk demikian, PHE akan terus berkembang, karena setiap ada Participating

Interest baru, berarti ada anak perusahaan baru yang akan dikelola oleh PHE. Saat ini, PHE

Page 19: Sejarah Pertamina

memiliki 36 anak perusahaan di dalam negeri, yang terdiri atas 9 anak perusahaan yang

mengelola JOB-PSC (Joint Operating Body-Production Sharing Contract)16 anak perusahaan

pemegang Participacing Interests Division berupa Indonesia Participating Interests

Division dan Pertamina Participating Interest, dan 9 anak perusahaan yang mengelola

Production Sharing Contract - Gas Metana Batubara (PSC-GMB).

Sedangkan di luar negeri, PHE memiliki satu anak perusahaan yaitu, PHE Australia yang memiliki

10% license di Blok VIC/L26, VIC/L27 dan VIC L/28 BMG Australia. Di samping itu PHE juga

bekerja sama dengan mitra untuk mengelola lahan di Blok SK-305 Sarawak, Malaysia; Blok-13 di

lepas pantai Laut Merah, Sudan, Blok-3 Qatar, Blok 17-3 Sabratah dan Blok 123-3 Sirte yang

berlokasi di Libya.

Sebagai perusahaan induk bagi seluruh anak perusahaan pemegang PI, PHE memiliki peranan

yang besar dalam peningkatan produksi Pertamina melalui optimalisasi produksi di lapangan

yang dimiliki maupun akuisisi wilayah kerja eksplorasi dan produksi, baik di dalam maupun di

luar negeri. Bahkan, boleh disebutkan bahwa PHE merupakan satu-satunya kendaraan PT

Pertamina (Persero) yang menjalankan bisnis di luar negeri.

PHE tidak hanya bertindak sebagai pengelola portofolio bisnis, namun juga terlibat langsung

dalam pengambilan keputusan di lapangan, terutama untuk luar negeri. Walau memiliki banyak

anak perusahaan, bentuk organisasi PHE tidak besar namun efektif, karena PHE memiliki

pekerja yang mempunyai pengalaman dan kapabilitas tinggi untuk membuat analisis cermat

serta menghasilkan keputusan tepat dalam menjalankan bisnis portofolio.