ekg

9
Category Archives: EKG EKG Dasar NOV 16 Posted by dr.Rozi Abdullah EKG Dasar EKG (Elektrokardiograf), tidak semua orang bisa membaca EKG. Begitu juga dokter. Banyak dokter umum yang tidak bisa lancar membaca EKG. Untuk dapat membaca EKG, perlu diketahui dahulu bagaiman grafik EKG itu terbentuk. Setidaknya, ilmu yang sangat dasar dari EKG perlu diketahui. Beberapa catatan yang paling dasar yang mesti dipahami dahulu sebelum membaca EKG yaitu:

Upload: julidia-tambunan

Post on 31-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ekg

TRANSCRIPT

Page 1: Ekg

Category Archives: EKGEKG Dasar

NOV 16

Posted by dr.Rozi Abdullah

EKG Dasar

EKG (Elektrokardiograf), tidak semua orang bisa membaca EKG. Begitu juga dokter. Banyak dokter umum yang tidak bisa lancar membaca EKG. Untuk dapat membaca EKG, perlu diketahui dahulu bagaiman grafik EKG itu terbentuk. Setidaknya, ilmu yang sangat dasar dari EKG perlu diketahui.Beberapa catatan yang paling dasar yang mesti dipahami dahulu sebelum membaca EKG yaitu:

Page 2: Ekg

Grafik EKG dibentuk oleh gelombang listrik yang mengalir melalui serabut syaraf

khusus yang ada pada jantung.

Listrik tersebut dibentuk oleh Nodus Sinuatria sebagai  sumber primer dan nodus

atrioventrikular sebagai cadangan listrik sekunder. tetapi listrik jantung ini dapat pula

dibentuk oleh bagian lain dari jantung.

Gelombang P dibentuk oleh aliran listrik yang berasal dari nodus SA di atrium

sedangkan kompleks QRS terbentuk oleh aliran listrik di ventrikel. sedangkan PR

interval terbentuk ketika aliran listrik tersebut melewati bundle His. gelombang T

terbentuk ketika terjadi repolarisasi jantung.

Arah aliran listrik ini mengara

h ke apex jantung dan sejajar sumbu jantung (lihat gambar dibawah).

Setiap lead memandang aliran listrik jantung dari sudut pandang yang berbeda. Maka

untuk mengatahui letak kelainan, perlu diperhatikan lead mana yang mengalami

kelainan dan dari sudut pandang mana lead tersebut melihat jantung. lead dada

melihat jantung dari sudut pandang horizontal, hal ini bisa dilihat dari tabel di bawah

ini:

Sadapan Dada

Sudut Pandang

V1, V2V3,V4V5,V6

Lateral Kanan JantungSeptum

Lateral Kiri JantungLead ekstremitas melihat jantung secara vertikal. Hal ini bisa dijelaskan sebagai berikut:

Sebagai contoh: lead II melihat/mengintip jantung dari sudut pandang apex jantung.

Setiap aliran listrik tersebut menuju ke arah sudut pandang tempat melihat EKG, maka

pada lead tersebut harus positif. Sebagai contoh adalah lead II yang melihat jantung

dari sudut pandang di  sekitar apex. Maka normalnya lead ini harus positif.

Page 3: Ekg

Karena otot jantung kiri lebih besar dari otot jantung kanan, maka yang terekam

dominan pada EKG adalah bagian jantung kiri.

INTERPRESTASI EKG

Contoh :EKG: Irama sinus, reguler, HR:93 x/menit, Axis ke kiri, Gelombang P normal, PR interval < 0,2 detik, QRS kompleks < 0,12 s, ST-T change (-), R di V5/6 + S di V1 < 35, R/S di V1 < 1.Kesan; Normal EKG Pola Interprestasi EKG :

1. Lihat apakah EKG tersebut berirama sinus atau tidak. Irama sinus memiliki ciri

sebagai berikut:

Berasal dari SA node

Karena adanya gel P tapi belum tentu berasal dari SA node. Jadi anda harus

bandingkan di dalam satu lead harus mempunyai bentuk gel P yang sama.

Selalu ada satu gelombang P yang diikuti oleh satu komplek QRS dan satu

gelombang T

2. Lihat irama yang terbentuk. Apakah reguler atau aritmia/disritmia. Caranya adalah

memperhatikan gelombang R. Jarak antar gelombang R atau R-R harus sama. Atau

jarak gelombang P/P-P harus sama untuk sebuah EKG yang normal.

3. Lihat HR. Cara ini tidak perlu dijabarkan tersendiri karena setiap anak kedokteran

pasti tahu menghitung HR pada sebuah EKG.

4. Lihat Axis.

Perhatikan Gambar berikut:

Untuk menentukan axis caranya adalah:

Titik tengah merupakan titik 0.

Page 4: Ekg

Lihat lead I. Kurangi kotak untuk gelombang R dengan kotak untuk gelombang S jika

hasilnya positif letakkan di lead I mengarah ke lead I, jika negatif arahkan sebaliknya.

Dengan pola yang sama tarik garis pada lead aVF.

Hasil Cotangen dari lead tersebut adalah arah axis.

Batas Normal sumbu jantung berada antara -300  sampai +900. Jika lebih besar dari -

300 maka deviasi ke kiri, dan jika lebih besar dari +900 maka sumbu jantung deviasi ke

kanan.

Contoh:

Interpretasi: axis ke kiri

Lihat gelombang P, adakah kelainan dari gelombang P. Lihat pula bentuknya apakah

P mitral atau P pulmonal. (kelainan akan dijabarkan tersendiri)

Hitung PR interval. Normalnya PR interval bernilai kurang dari 0,2 second. Jika PR

interval memanjang curiga sebagai suatu block jantung. (satu kotak kecil bernilai 0,04

second). Tentang tipe dari blok jantung akan dijabarkan tersendiri)

Hitung dan lihat bentuk QRS kompleks. Adanya kelainan kompleks QRS

menunjukkan adanya kelainan pada ventrikel (bisa suatu block saraf jantung atau

kelainan lainnya) karena komplek ini dibentuk oleh aliran listrik jantung di daerah

ventrikel. (Beberapa kelainan akan dijabarkan tersendiri)

Page 5: Ekg

Lihat apakah ada perubahan pada segmen ST dan gelombang T. (kelainannya akan

dijabarkan tersendiri)

Hitung jumlah kotak R di V5 atau V6 kemudian tambahkan dengan jumlah

kotak  S yang ada di V1. Normalnya akan bernilai dibawah 35. Jika > 35 maka bisa

dianggap suatu LVH. Hati-hati, terkadang voltase tidak mencapai 10mV. Maka harus

dikonversi dulu ke 10 mV (contoh: pada EKG tertulis 5 mV maka, untuk menjadi 10

mV, kotak tersebut harus dikalikan 2)

Hitung jumlah kotak gelombang R di V5 atau V6 kemudian dibagi dibagi

dengan jumlah kotak S di V5 atau V6 tersebut. (untuk yang ini tidak diperlukan

konversi). Normalnya kurang dari 1. Jika lebih, maka dicurigai suatu RVH.

Jika bingung, tanya senior untuk keterangan lebih lanjut.hehehe

Gelombang P:

Normalnya:

Tinggi tidak lebih dari 3 kotak kecil

Lebar tidak lebihb dari 3 kotak kecil

Positif kecuali di aVR

Gelombang simetris

Kelainan Gelombang P:

Pulmonal / Runcing: R

Mitral / berlekuk lebar: LAH

PR interval

normalnya 0,12-0,2 second.

Jika memanjang berarti ada block jantung karena interval ini terbentuk saat aliran

listrik jantung melewati berkas HIS.

Gelombang Q:

 Normal:

Lebar kurang dari 0,04 second

Tinggi < 0,1 second

Patologis:

Page 6: Ekg

Panjang gelombang Q > 1/3 R

Ada QS pattern dengan gelombang R  tidak ada.

Adanya gelombang Q patologis ini menunjukkan adanya Old Miocard infark (OMI). Bila

gelombang ini belum ada (tetapi sudah ada ST depresi) berarti iskemik belum lama 

terjadi (< 12 jam), masih ada KEMUNGKINAN diselamatkan.

Kompleks QRS:

Lebar jika aliran listrik berasal dari ventrikel atau terjadi blok cabang berkas

Normal R/S =1 di lead V3 dan V4

Rotasi menurut arah jarum jam menunjukkan penyakit paru kronik. Artinya gelombang

QRS menjadi berbalik. Yang tadinya harus positif di V5 + V6 dan negatif di V1 dan V2

maka sekarang terjadi sebaliknya.

Segmen ST

Normalnya:

Isoelektrik

Di V1-V6 bisa naik 2 kotak kecil atau turun 0,05 kotak kecil.

Patologis:

Elevasi: AMI atau perikarditis

Depresi: Iskemia atau terjadi setelah pemakaian digoksin

Gelombang T

Normal

Sama dengan gelombang P

Dapat positif di lead I, II, V3-V6 dan negatif di VR

Patologis:

Runcing: Hiperkalemia

Tinggi lebih dari 2/3 R dan datar: Hipokalemia

Inversi: bisa normal (di lead III, VR, V1, V2 dan V3 (pada orang kulit hitam) atau

iskemia, infark, RVH dan LVH, emboli paru, Sindrom WPW, dan Block cabang berkas.

Blok jantung:

Page 7: Ekg

1. Derajat 1:

satu gel P: satu Kompleks QRS interval PR > 0,2 Second.

2. Derajat 2:

Weckenbach: PR interval awalnya noramal dan makin lama makin panjang lalu

tidak ada gelombang P, kemudian siklus berlanjut lagi.

Mobitz 2: P timbul kadang-kadang

3. Derajat 3 (total):

QRS lebar, Frekuensi QRS < 50 kali/menit.

P dan QRS tidak berhubungan.

4. RBBB:

QRS > 0,12 second,

pola RSR’.

R’ dominan di V1.

5. LBBB:

QRS > 0,12 second

Pola M di lead V6

6. Bifascular: Hemiblok anterior kiri (Axis kiri dengan S dalam pada sadapan II dan III)

ditambah RBBB

Terkadang ketika merekam EKG terlihat gambaran gelombang P yang tidak jelas. Untuk

membedakan ini dengan Fibrilasi Atrium dapat dilihat iramanya. Pada fibrilasi atrium irama

sangat tidak teratur. Dan berbeda dengan Atrial Flutter atau atrial takikardi, pada Atrial

Fibrilasi dijumpai garis dasar yang rata.

Beberapa gambaran di bawah ini sangat khas pada kelainan irama . Contohnya adalah

sebagai berikut:

a.       Ventrikular takikardi

Page 8: Ekg

b.      Ventrikular ekstrasistol

Suatu kelainan tidak akan bermakna jika ditemukan di satu lead saja. Berikut daftar lead

yang mengalami kelainan dan tempat suspect kelainan tersebut:

1.  I, III, aVF : inferior

2. V1-V2: Lateral Kanan

3. V3-V4: septal atau anterior

4. I, aVL, V5-V6: lateral Kiri

5. V1-V3: Posterior