ekg

12
KONSEP DASAR ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG) KELOMPOK 3 Beatriks Lindra Ayu Puspa Kami 201302059 Gabriel Wanda Sinawang 201302062 I Gede Ari Sumaradhana 201302065 Katarina Novita Sari Bagul 201302066 Leni Marlena 201302067 Martha Sasmitaningrum 201302070 Yulita Melania Neta 201302073

Upload: leni-marlena

Post on 19-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

konsep teori EKG

TRANSCRIPT

KONSEP DASAR ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

KELOMPOK 3Beatriks Lindra Ayu Puspa Kami201302059Gabriel Wanda Sinawang 201302062 I Gede Ari Sumaradhana201302065Katarina Novita Sari Bagul 201302066Leni Marlena201302067Martha Sasmitaningrum 201302070Yulita Melania Neta 201302073

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KATOLIKST. VINCENTIUS A PAULOSURABAYA2014KONSEP DASAR ELEKTROKARDIOGRAFI

1. Sifat Listrik Sel JantungSel-sel otot jantung mempunyai susunan yang berbeda antara intraseluler dan ekstraseluler. Ion yang terpenting adalah natrium (Na+) dan ion kalium (K+). Kadar (K+) dalam intraseluler 30 kali lebih tinggi daripada dalam ruang intraseluler. Karena perbedaan kadar-kadar ion, potensial membrane bagian dalam dan bagian luar tidak sama. Membran sel otot jantung pada saat istirahat berada pada keadaan polarisasi dengan bagian luar berpotensi lebih positif dibandingkan dengan bagian dalam. Selisih potensial ini disebut potensial membrane yang dalam keadaan istirahat berkisar -90 mV. Bila membrane otot jantung dirangsang, sifat permeable membrane berubah, sehingga ion Na+ masuk ke dalam sel yang menyebabkan potensial membrane berubah menjadi 20 mV. Perubahan potensial membrane karena stimulus ini disebut depolarisasi. Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial membrane kembali mencapai keadaan semula yang disebut repolarisasi.

2. Sistem Konduksi JantungPotensial aksi dari satu sel otot jantung akan diteruskan ke arah sekitarnya, sehingga sel-sel otot jantung di sekitarnya akan mengalami juga proses eksitasi, kontraksi dan relaksasi. Penjalaran peristiwa listrik ini disebut konduksi. Kumpulan sel-sel otot jantung mempunyai sifat yang dapat menimbulkan potensial aksi sendiri tanpa adanya stimulus dari luar. Sifat sel-sel ini disebut sifat automatisitas. Sel-sel ini terkumpul dalam suatu system yang disebut dengan system konduksi jantung. Sistem konduksi jantung terdiri atas:1) Nodus sinus (SA node)SA node terletak pada batas antara vena cava superior dan atrium kanan. SA node mempunyai sifat otomatisitas yang tertinggi dalam system konduksi jantung.2) System konduksi intraatrialTerdiri dari tiga jalur intranodal yang menghubungkan simpul sinoatrial dan simpul atrioventrikuler dan jalur Bachman yang menghubungkan atrium kanan dan kiri.

3) AV node (atrioventrikuler node)Terletak di bagian bawah atrium kanan antara sinus koronarius dan katup tricuspid di bagian septal.4) Berkas HisAdalah sebuah berkas pendek kelanjutan dari bagian bawah simpul atrioventrikuler yang menembus annulus fibrosus dan septum di bagian membrane.5) Cabang berkasBerkas His bercabang menjadi dua bagian yaitu cabang berkas kanan dan cabang berkas kiri. Cabang berkas kiri bercabang ke ventrikel kiri sedangkan cabang berkas kanan bercabang kea rah ventrikel kanan.6) FasikelCabang berkas kiri bercabang menjadi dua bagian yaitu fasikel kiri anterior dan fasikel kiri posterior.7) Serabut purkinjeBagian terakhir dari system konduksi jantung yang merupakan anyaman halus dan berhubungan erat dengan sel-sel otot jantung.3. Pengendalian Siklus JantungPengendalian utama siklus jantung adalah simpul sinus yang mnegawali timbulnya potensial aksi yang diteruskan melalui atrium kanan dan kiri menuju simpul AV, dilanjutkan ke berkas his selanjutnya ke cabang berks kanan dan kiri dan akhirnya mencapai serabut-serabut Purkinje. Impuls listrik yang diteruskan melalui atrium menyebabkan depolarisasi atrium sehingga terjadi sistol atrium. Impuls yang kemudian mencapai simpul AV mangalami perlambatan konduksi sesuai dengan sifat fidiologis simpul AV. Selanjutnya impuls yang mencapai serabut-serabut Purkinje akan menyebabkan kontraksi otot-otot ventrikel secara bersamaan sehingga terjadi sitol ventrikel.karena merupakan pengendali utama siklus jantung, simpul sinus disebut pemacu jantung utama.4. Gambar Siklus Jantung pada ElektrkardiogramElektrokardiogram (EKG) adalah rekaman potensial listrik yang timbul sebagai aktivitas jantung, yang dapat direkam adalah aktivitas listrik yang timbul pada waktu otot-otot jantung berkontraksi. Sedangkan potensial aksi pada system konduksi jantung tidak terukur dari luar karena terlalu kecil.. rekaman EKG biasanya dibuat pada kertas yang berjalan dengan kecepatan baku 25mm/detik dan defleksi 10 mm sesuai dengan potensial 1 Mv. Gambaran gelombang EKG yang normal menunjukkan bentuk dasar sebagai berikut:1) Gelombang PIalah defleksi pertama siklus jantung yang menunjukkan aktivasi atrium (menggambarkan depolarisasi atrium). Gelombang P dari sinus normal durasinya 0,8-0,12 detik dan amplitudonya kurang dari 2,5 mV.2) Gelombang QMerupakan defleksi negatif pertama setelah gelombang P, normalnya berdurasi < 0,04 detik, dan amplitudonya kurang dari 25% gelombang R.3) Segmen PRSegmen ini merupakan garis isoelektrik yang menghubungkan gelombang P dan gelombang QRS (diukur mulai dari permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang Q atau R dan menggambarkan waktu yang diperlukan untuk depolarisasi atrium dan perlambatan impuls di nodus AV sebelum depolarisasi ventrikel). Interval normalnya bernilai 0,12-0,22 detik.4) Gelombang kompleks QRSIalah suatu kompleks gelombang yang merupakan hasil dari depolarisasi ventrikel kanan dan kiri. Bagian-bagian gelombang QRS antara lain: 1) Gelombang Q yaitu defleksi negatif pertama; 2) Gelombang R yaitu defleksi positif pertama. Defeleksi berikutnya disebut gelombang R, R; dst; 3) Gelombang S yaitu defleksi negatif pertama setelah R. Gelombang S berikutnya disebut S, S, dst. Komplek QRS mempunyai durasi 0,06-0,10 detik (