egapolitan - ftp.unpad.ac.id fileman, kepala desa citapen, keca matan ciawi, yang ada di antara para...

1
Pemerintah akan Bangun Tol di Atas RE Martadinata K ESAL karena jalan yang rusak tidak kunjung diperbaiki, ribuan warga dari tujuh desa di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, turun ke jalan, kemarin siang. Selain berunjuk rasa, ribuan warga tersebut menanam pohon di tengah-tengah jalan veteran III yang rusak, dan menyegel sedikitnya tujuh pangkalan air curah yang ada di sekitar Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. Aksi warga tersebut sebagai bentuk protes. Akibat mobilitas truk tangki pengangkut air curah yang setiap harinya men- capai 500 truk, jalan sepanjang 4 km itu kini tidak lagi berben- tuk. Hampir seluruh badan jalan sudah menjadi lubang yang menganga dan dalam. Diameter lubang mencapai 1 meter dan kedalaman lebih dari 20 cm. “Kalau melihat aturan, tonase jalan ini hanya sekitar 8 ton. Tapi, kenyataannya dilin- tasi truk tangki dengan tonase mencapai 12 ton. Jelas ambura- dul,” kata Rohman, warga. Warga geram karena kondisi tersebut sudah berlangsung lama, yakni sekitar tiga ta- hun. Menurut mereka, banyak dampak negatif yang harus ditanggung warga akibat kon- disi tersebut. Seperti, jalan rusak yang membuat banyak terjadinya kecelakaan lalu lin- tas, bahkan sampai merenggut nyawa. Selain itu, waktu tempuh warga dalam menjalani ak- tivitas sehari-hari jadi lambat, investasi pun terhenti karena banyak investor yang enggan datang ke wilayah tersebut. Keluhan lainnya berasal dari para pemilik kendaraan seperti para sopir angkot yang menga- lami kerugian karena harus sering mengganti spare part mobilnya yang cepat rusak. Kekesalan warga pada hari itu sebenarnya bukan saja ditujukan pada perusahaan air curah yang ada di sekitar daerah tersebut, tapi juga ke- pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. “Warga juga sudah bosan, karena kita sudah berulang kali menyampaikan keluhan soal kerusakan jalan ini. Tapi, sampai sekarang tidak per- nah mendapat perhatian dari Pemkab Bogor dan khususnya oleh para pemilik perusahaan air curah,” kata Eman Sulae- man, Kepala Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, yang ada di antara para pendemo. Minta izin dicabut Meski jumlah pendemo tidak kurang dari 3.000 orang, aksi berjalan lancar tanpa ada peris- tiwa anarkistis. Warga hanya melakukan sweeping ke tujuh pangkalan untuk mengetahui apakah masih beroperasi atau tidak. Setelah itu warga menyegel dengan memasang batu-batu dan tambang-tambang berukur- an besar di depan pangkalan- pangkalan itu. Hal lain yang dilakukan warga sebagai tanda penutupan adalah membuka keran air di pangkalan itu dan membiarkan airnya mengalir. Para pendemo menuntut agar Pemkab Bogor segera mencabut segala perizinan yang berkaitan dengan usaha air curah. Selain itu, warga juga me- minta para pengusaha meng- hentikan operasional angkutan tangki air, karena tonase truk yang melintas tidak sesuai dengan kelayakan kelas jalan. Selain itu, warga juga menun- tut agar Pemkab Bogor segera perbaiki kondisi jalan yang rusak. (J-2) [email protected] Warga Tutup Jalan ke Pangkalan Air di Bogor Warga menyegel tujuh pangkalan air curah yang dituding menjadi biang kerok rusaknya jalan di daerah itu. DEDE SUSIANTI 6 SELASA, 4 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA M EGAPOLITAN MONUMEN SITU GINTUNG: Pekerja menyelesaikan proyek Monumen Situ Gintung di Ciputat, Tangerang Selatan, kemarin. Monumen tersebut dibangun untuk mengenang tragedi jebolnya tanggul Situ Gintung. Pada monumen itu akan dituliskan nama- nama korban yang meninggal. 205 Aparat Pemkot Jakpus Mendapat Sanksi MENGAWALI aktivitas kerja di awal tahun 2011, sebanyak 205 orang aparat Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) terkena hukuman disiplin. Hu kuman diberikan karena pegawai tidak mengikuti apel pada hari pertama masuk kan- tor pada awal tahun 2011. Ratusan karyawan itu dike- nai sanksi, yakni mengikuti pelaksanaan apel ulang yang digelar pada sore hari. Apel ulangan dipimpin langsung Wali Kota Jakpus Saefullah. Pemkot Jakpus seperti bia- sanya menggelar apel karya- wan yang dimulai pada pukul 07.30 di hari pertama masuk kerja, kemarin. Namun, ketika dilakukan absensi satu per satu ke sejumlah karyawan di jajaran Pemkot Jakpus yang mencakup 1.798 orang, dari 43 satuan kerja perangkat daerah (SKPD), ternyata 205 orang karyawan tidak ikut apel. Mengetahui banyak karya- wannya yang kurang disiplin, Saefullah langsung memerin- tahkan Kepala Bagian Tata Lak- sana Syamsurizal dan Kepala Kantor Kepegawaian Jakpus Nuraida untuk mencatat nama- nama karyawan yang tak ikut apel. Juga menginstruksikan agar mereka mengikuti apel ulang pada sore hari. Akibat banyaknya pegawai yang tak hadir, pelaksanaan apel pun terpaksa harus molor beberapa menit lantaran disi- bukkan dengan pencatatan karyawan yang tak ikut apel. “Pemda DKI Jakarta semakin meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh karyawannya dengan memberikan tunjangan kinerja daerah (TKD) di setiap bulannya. Peningkatan ke- sejahteraan ini harus dipertang- gungjawabkan seluruh aparat dengan semakin meningkatkan kinerja, mematuhi semua pera- turan yang berlaku, termasuk mengikuti apel setiap hari Senin. Itu satu kewajiban aparat pemda,” tegas Saefullah. Kepala Sub Bagian Kepe- gawaian Bagian Tata Laksana Jakpus Arie Supeno mengung- kapkan bahwa secara aturan, 250 aparat itu telah melanggar disiplin pengawai negeri sipil (PNS). “Sesuai Peraturan Peme- rintah (PP) No 30 Yahun 1980 tentang disiplin PNS. Isi PP itu, setiap aparatur yang melanggar disiplin dapat dikenai sanksi ringan berupa teguran secara tertulis,” ujar Arie. (*/J-4) Layanan Koridor Baru Busway akan Dievaluasi PEMBUKAAN koridor baru Trans-Jakarta tujuan Pluit– Pinang Ranti, Koridor IX dan Koridor X, Pusat Grosir Cili- litan (PGC)–Tanjung Priok dinilai mampu mengefektifkan transportasi. Juga bisa menghe- mat biaya perjalanan. Namun, beberapa kekurang- an segera diharapkan diper- baiki agar penumpang tidak menanggung kekecewaan ber- kepanjangan, akibat tertunda- nya beberapa kali pengopera- sian busway itu. Di dalam salah satu armada bus koridor IX, aroma kulit jok masih jelas tercium. Warna biru dan abu–abu mendominasi in- terior bus seharga Rp800 juta– Rp1,4 miliar itu. Sementara itu, eksterior bus, layaknya armada Trans-Jakarta kebanyakan, ber- warna merah dan kuning. Pengadaan Koridor IX dan X yang pada 31 Desember lalu diresmikan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo diyakini mampu membantu warga Ibu Kota dalam bertransportasi. Apalagi, dengan biaya yang terjangkau, Rp2.000 pada pagi hari (pukul 05.00 sampai 07.00) dan Rp3.500 (pukul 07.00 sam- pai 22.00), keberadaannya di- yakini mampu memberikan pilihan moda angkutan yang terjangkau. Lesna, penumpang yang berprofesi sebagai guru SD, ketika ditemui Media Indonesia dalam perjalanan dari Pluit menuju Pinang Ranti, kemarin, mengaku terbantu dengan ada bus Trans-Jakarta itu. Hari, warga Cililitan yang karyawan swasta di Pluit, juga mengaku bisa menghemat Rp4.000-Rp6.000 dalam sehari sejak menggunakan bus Trans- Jakarta. Meskipun merasa terbantu, baik Lesna maupun Hari mera- sa direpotkan dengan rute bus itu yang terlalu berputar–putar. “Saya tadi (kemarin) berangkat kerja ke arah Slipi. Rumah di TMII (Taman Mini Indonesia Indah). Namun, bukannya langsung lewat Cawang UKI, bus justru berputar dulu ke arah PGC. Ini yang bikin saya repot,” pungkas Lesna. Kekecewaan Lesna dan Hari tidak berhenti sampai di situ. Saat hendak menuju Pinang Ranti, bus ternyata hanya ber- henti sampai PGC tanpa ada pemberitahuan sebelumnya dari awak bus. Humas Badan Layanan Umum (BLU) Trans-Jakarta Prasetya Budi menyatakan masih terus mengevaluasi bus- way Koridor IX dan X. Saat menanggapi keluhan Lesna dan Hari, pihaknya menyata- kan bahwa evaluasi akan terus dilakukan. Termasuk mengin- tensifkan sosialisasi rute bus dari awak armada kepada pe- numpang. Selain itu, untuk memini- malisasi antrean yang terlalu lama, BLU bahkan meminjam delapan bus tujuan Dukuh Atas–Ragunan dan 10 bus PGC–Tanjung Priok untuk menambah armada di Koridor IX. (*/J-4) BLU bahkan meminjam delapan bus tujuan Dukuh Atas– Ragunan dan 10 bus PGC–Tanjung Priok untuk menambah armada di Koridor IX.” LINTAS BERITA Guru Asal Inggris Tewas Bunuh Diri DIDUGA bunuh diri, David, 47, bule asal Inggris, ditemukan tewas di rumahnya di Perumahan Danau Bogor Raya, Blok T-H, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, kemarin. David yang berprofesi sebagai guru sastra Inggris di sekolah internasional di Bogor Timur ini ditemukan oleh pembantu ru- mahnya, Ita. Dugaan sementara, David tewas karena bunuh diri dengan cara menenggak minuman keras yang dicampur dengan sejumlah obat tidur. Indikasi itu dikuatkan dengan ditemukannya obat-obatan dan sebotol minuman keras jenis vodka di sisinya. Selain itu, polisi menemukan dua buah surat, yakni untuk Ita dan keluarga David. Surat itu berisi alasan David bunuh diri karena banyak masalah. Jenazah David dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, untuk diautopsi.(DD/J-4) Polisi Tangkap Pembuat Ekstasi SINDIKAT narkoba pembuat sabu rumahan di Jalan Tidore III Dalam No AA3 RT 10/05 Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, ditangkap Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Reserse Polres Jakarta Pusat. “Dia bukan pemain baru, tapi pemain lama di Jakarta Selatan. Di Cideng dia sudah beroperasi 1 tahun 7 bulan,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Baharudin Djafar, kemarin. Dari tersangka Handi alias Lucky, 40, polisi berhasil menyita barang bukti berupa tablet ekstasi sudah jadi sebanyak 1.200 butir berwarna kuning berlogo love dan 200 butir warna merah muda berlogo bintang. Selain itu, dari tersangka, polisi juga menemukan barang bukti lain di antaranya 1 mesin cetak otomatis, 1 mesin cetak manual, 5 liter ferid klorida, dan 2 buah pen merek ‘love’.(*/J-4) 10 Kafe di Jakarta Utara Disegel PENYEGELAN kafe yang dilakukan petugas gabungan Satpol PP, Polres dan Kodim Jakarta Utara, serta warga dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Utara beberapa hari sebelum malam Tahun Baru ternyata tidak berpengaruh. Kafe-kafe ilegal di Jakarta Utara itu kembali beroperasi. Kafe-kafe itu seperti Kafe Hennesy, Bacicu, Aries, Lambada, Tumoutou, Off Shore, dan Jupiter terus saja beroperasi meman- faatkan momen malam pergantian tahun untuk meraup untung. Senin (3/1) sore, petugas Satpol PP memasang garis segel dari Pemprov DKI dan menempelkan surat segel dari Gubernur DKI, cq Kasatpol PP DKI Jakarta. Kepala Satpol PP Jakarta Utara Su- hasril mengatakan kafe-kafe tersebut dianggap sudah menyalahi aturan. (*/J-4) PEMERINTAH berencana un- tuk membangun tol di atas Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, guna memecah kepa- datan serta menanggulangi dampak dari rob yang sering melanda di kawasan itu. “Rencananya jalan tol ter- sebut diperuntukkan bagi ken- daraan berat seperti kontainer. Adapun Jalan RE Martadinata diperuntukkan hanya bagi ken- daraan pribadi dan umum, se- hingga kemacetan akan dapat diminimalisasi,” ujar Dirjen Bina Marga Kementerian Peker- jaan Umum Djoko Muryanto di Jakarta, kemarin. Selain melewati Jalan RE Martadinata, tol tersebut juga akan menghubungkan Pe- labuhan Tanjung Priok dengan Cikarang, Bekasi. Saat ini pihak Pemprov DKI Jakarta sedang melakukan pem- bebasan tanah terkait pemba- ngunan jalan tol. Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum hanya sebagal pelaksana. “Jika tidak ada kendala, pem- bangunan jalan tol akan dilak- sanakan tahun ini dan rampung pada 2013. Kendala anggaran memang ada, tetapi saya op- timistis pengerjaan(jalan tol) dapat segera dilaksanakan,” ujarnya. Untuk jangka panjang, pe- merintah juga akan memba- ngun jalur rel kereta api untuk akses ke Pelabuhan Tanjung Priok. Namun, Djoko belum dapat menjelaskan kapan reali- sasi pengerjaan jalur rel kereta api tersebut karena terbatasnya anggaran. Sementara itu, kemarin Jalan RE Martadinata kembali ter- genang banjir rob. Akibat- nya terjadi antrean kendaraan sepanjang 3 km di ruas jalan tersebut. Banjir yang menggenangi ruas jalan itu dapat mencapai 20 cm. Keadaan itu semakin diperburuk dengan banyaknya jalan yang berlubang besar. Jalan yang sempat ambruk beberapa waktu lalu tersebut memang sering digenangi air rob. Sehingga pengguna jalan tampaknya sudah mafhum dengan ketenaran banjir rob di ruas jalan itu. Banjir rob di jalan itu tidak hanya terjadi pada saat inten- sitas curah hujan tinggi. Pada saat musim kemarau pun banjir rob kerap menghampiri akses utama menuju Pelabuhan Tan- jung Priok. (*/J-2) Djoko Muryanto Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum MI/ANGGA YUNIAR Dj k M ANTARA d PE tu Jal Ut da da m se da Ad di da hi di Bi jaa Jak M ak lab Ci Jak be ng Ke ha ba sa pa m tim da uja m ng ak Pr da sa LI G DI tew Ke D int ma D me tid da da ka Po P SIN Da Jak da Di Hu D ba be be lai lite 10 PE PP Ul ma di Tu faa Se Pe cq ha atu J d M aw or Ja te H pe pa to na pe di ul W sa w 07 ke di sa jaj m

Upload: dinhanh

Post on 05-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EGAPOLITAN - ftp.unpad.ac.id fileman, Kepala Desa Citapen, Keca matan Ciawi, yang ada di antara para pendemo. Minta izin dicabut Meski jumlah pendemo tidak kurang dari 3.000 orang,

Pemerintahakan Bangun Tol

di Atas RE Martadinata

KESAL karena jalan yang rusak tidak kunjung diperbaiki, ribuan warga dari

tujuh desa di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, turun ke jalan, kemarin siang.

Selain berunjuk rasa, ribuan warga tersebut menanam pohon di tengah-tengah jalan veteran III yang rusak, dan menyegel sedikitnya tujuh pangkalan air curah yang ada di sekitar Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

Aksi warga tersebut sebagai bentuk protes. Akibat mobilitas truk tangki pengangkut air curah yang setiap harinya men-capai 500 truk, jalan sepanjang 4 km itu kini tidak lagi berben-tuk. Hampir seluruh badan jalan sudah menjadi lubang yang menganga dan dalam.

Diameter lubang mencapai 1 meter dan kedalaman lebih dari

20 cm. “Kalau melihat aturan, tonase jalan ini hanya sekitar 8 ton. Tapi, kenyataannya dilin-tasi truk tangki dengan tonase mencapai 12 ton. Jelas ambura-dul,” kata Rohman, warga.

Warga geram karena kondisi tersebut sudah berlangsung lama, yakni sekitar tiga ta-hun. Menurut mereka, banyak dampak negatif yang harus ditanggung warga akibat kon-disi tersebut. Seperti, jalan rusak yang membuat banyak terjadinya kecelakaan lalu lin-tas, bahkan sampai merenggut nyawa.

Selain itu, waktu tempuh warga dalam menjalani ak-tivitas sehari-hari jadi lambat, investasi pun terhenti karena banyak investor yang enggan datang ke wilayah tersebut.

Keluhan lainnya berasal dari para pemilik kendaraan seperti para sopir angkot yang menga-lami kerugian karena harus sering mengganti spare part

mobilnya yang cepat rusak. Kekesalan warga pada hari

itu sebenarnya bukan saja ditujukan pada perusahaan air curah yang ada di sekitar daerah tersebut, tapi juga ke-pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

“Warga juga sudah bosan, karena kita sudah berulang kali menyampaikan keluhan soal kerusakan jalan ini. Tapi, sampai sekarang tidak per-nah mendapat perhatian dari Pemkab Bogor dan khususnya oleh para pemilik perusahaan air curah,” kata Eman Sulae-man, Kepala Desa Citapen, Keca matan Ciawi, yang ada di antara para pendemo.

Minta izin dicabutMeski jumlah pendemo tidak

kurang dari 3.000 orang, aksi berjalan lancar tanpa ada peris-tiwa anarkistis. Warga hanya melakukan sweeping ke tujuh pangkalan untuk mengetahui

apakah masih beroperasi atau tidak.

Setelah itu warga menyegel dengan memasang batu-batu dan tambang-tambang berukur-an besar di depan pangkalan-pangkalan itu. Hal lain yang dilakukan warga sebagai tanda penutupan adalah membuka keran air di pangkalan itu dan membiarkan airnya mengalir.

Para pendemo menuntut agar Pemkab Bogor segera mencabut segala perizinan yang berkaitan dengan usaha air curah.

Selain itu, warga juga me-minta para pengusaha meng-hentikan operasional angkutan tangki air, karena tonase truk yang melintas tidak sesuai dengan kelayakan kelas jalan. Selain itu, warga juga menun-tut agar Pemkab Bogor segera perbaiki kondisi jalan yang rusak. (J-2)

[email protected]

Warga Tutup Jalan ke Pangkalan Air di Bogor

Warga menyegel tujuh pangkalan air curah yang dituding menjadi biang kerok rusaknya jalan di daerah itu.

DEDE SUSIANTI

6 SELASA, 4 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIAMEGAPOLITAN

MONUMEN SITU GINTUNG: Pekerja menyelesaikan proyek Monumen Situ Gintung di Ciputat, Tangerang Selatan, kemarin. Monumen tersebut dibangun untuk mengenang tragedi jebolnya tanggul Situ Gintung. Pada monumen itu akan dituliskan nama-nama korban yang meninggal.

205 Aparat Pemkot JakpusMendapat Sanksi

MENGAWALI aktivitas kerja di awal tahun 2011, sebanyak 205 orang aparat Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) terkena hukuman disiplin. Hu kuman diberikan karena pegawai tidak mengikuti apel pada hari pertama masuk kan-tor pada awal tahun 2011.

Ratusan karyawan itu dike-nai sanksi, yakni mengikuti pe laksanaan apel ulang yang di gelar pada sore hari. Apel ulangan dipimpin langsung Wali Kota Jakpus Saefullah.

Pemkot Jakpus seperti bia-sanya menggelar apel karya-wan yang dimulai pada pukul 07.30 di hari pertama masuk kerja, kemarin. Namun, ke tika dilakukan absensi satu per satu ke sejumlah karyawan di jajaran Pemkot Jakpus yang mencakup 1.798 orang, dari 43

satuan kerja perangkat daerah (SKPD), ternyata 205 orang karyawan tidak ikut apel.

Mengetahui banyak karya-wannya yang kurang disiplin, Saefullah langsung memerin-tahkan Kepala Bagian Tata Lak-sana Syamsurizal dan Kepala Kantor Kepegawaian Jakpus Nuraida untuk mencatat nama-nama karyawan yang tak ikut apel. Juga menginstruksikan agar mereka mengikuti apel ulang pada sore hari.

Akibat banyaknya pegawai yang tak hadir, pelaksanaan apel pun terpaksa harus molor beberapa menit lantaran disi-bukkan dengan pencatatan karyawan yang tak ikut apel. “Pemda DKI Jakarta semakin meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh karyawannya dengan memberikan tunjangan

kinerja daerah (TKD) di setiap bulannya. Peningkatan ke-sejahteraan ini harus dipertang-gungjawabkan seluruh aparat dengan semakin meningkatkan kinerja, mematuhi semua pera-turan yang berlaku, termasuk mengikuti apel setiap hari Senin. Itu satu kewajiban aparat pemda,” tegas Saefullah.

Kepala Sub Bagian Kepe-gawaian Bagian Tata Laksana Jakpus Arie Supeno mengung-kapkan bahwa secara aturan, 250 aparat itu telah melanggar disiplin pengawai negeri sipil (PNS).

“Sesuai Peraturan Peme-rintah (PP) No 30 Yahun 1980 tentang disiplin PNS. Isi PP itu, setiap aparatur yang melanggar disiplin dapat dikenai sanksi ringan berupa teguran secara tertulis,” ujar Arie. (*/J-4)

Layanan Koridor Baru Busway akan Dievaluasi

PEMBUKAAN koridor baru Trans-Jakarta tujuan Pluit–Pinang Ranti, Koridor IX dan Koridor X, Pusat Grosir Cili-litan (PGC)–Tanjung Priok dinilai mampu mengefektifkan transportasi. Juga bisa menghe-mat biaya perjalanan.

Namun, beberapa kekurang-an segera diharapkan diper-baiki agar penumpang tidak menanggung kekecewaan ber-kepanjangan, akibat tertunda-nya beberapa kali pengopera-sian busway itu.

Di dalam salah satu armada bus koridor IX, aroma kulit jok masih jelas tercium. Warna biru dan abu–abu mendominasi in-terior bus seharga Rp800 juta–Rp1,4 miliar itu. Sementara itu, eksterior bus, layaknya armada Trans-Jakarta kebanyakan, ber-warna merah dan kuning.

Pengadaan Koridor IX dan X yang pada 31 Desember lalu diresmikan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo diyakini mampu membantu warga Ibu Kota dalam bertransportasi. Apalagi, dengan biaya yang terjangkau, Rp2.000 pada pagi hari (pukul 05.00 sampai 07.00) dan Rp3.500 (pukul 07.00 sam-pai 22.00), keberadaannya di-

yakini mampu memberikan pilihan moda angkutan yang terjangkau.

Lesna, penumpang yang berprofesi sebagai guru SD, ketika ditemui Media Indonesia dalam perjalanan dari Pluit menuju Pinang Ranti, kemarin, me ngaku terbantu dengan ada bus Trans-Jakarta itu.

Hari, warga Cililitan yang karyawan swasta di Pluit, juga mengaku bisa menghemat Rp4.000-Rp6.000 dalam sehari sejak menggunakan bus Trans-Jakarta.

Meskipun merasa terbantu, baik Lesna maupun Hari mera-sa direpotkan dengan rute bus itu yang terlalu berputar–putar.

“Saya tadi (kemarin) berangkat kerja ke arah Slipi. Rumah di TMII (Taman Mini Indonesia Indah). Namun, bukannya langsung lewat Cawang UKI, bus justru berputar dulu ke arah PGC. Ini yang bikin saya repot,” pungkas Lesna.

Kekecewaan Lesna dan Hari tidak berhenti sampai di situ. Saat hendak menuju Pinang Ranti, bus ternyata hanya ber-henti sampai PGC tanpa ada pemberitahuan sebelumnya dari awak bus.

Humas Badan Layanan Umum (BLU) Trans-Jakarta Prasetya Budi menyatakan masih terus mengevaluasi bus-way Koridor IX dan X. Saat menanggapi keluhan Lesna dan Hari, pihaknya menyata-kan bahwa evaluasi akan terus dilakukan. Termasuk mengin-tensifkan sosialisasi rute bus dari awak armada kepada pe-numpang.

Selain itu, untuk memini-malisasi antrean yang terlalu lama, BLU bahkan meminjam delapan bus tujuan Dukuh Atas–Ragunan dan 10 bus PGC–Tanjung Priok untuk menambah armada di Koridor IX. (*/J-4)

BLU bahkan meminjam delapan bus

tujuan Dukuh Atas–Ragunan dan 10 bus PGC–Tanjung Priok untuk menambah armada di Koridor IX.”

LINTAS BERITAGuru Asal Inggris Tewas Bunuh DiriDIDUGA bunuh diri, David, 47, bule asal Inggris, ditemukan tewas di rumahnya di Perumahan Danau Bogor Raya, Blok T-H, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, kemarin.

David yang berprofesi sebagai guru sastra Inggris di sekolah internasional di Bogor Timur ini ditemukan oleh pembantu ru-mahnya, Ita.

Dugaan sementara, David tewas karena bunuh diri dengan cara menenggak minuman keras yang dicampur dengan sejumlah obat tidur. Indikasi itu dikuatkan dengan ditemukannya obat-obatan dan sebotol minuman keras jenis vodka di sisinya.

Selain itu, polisi menemukan dua buah surat, yakni untuk Ita dan keluarga David. Surat itu berisi alasan David bunuh diri karena banyak masalah. Jenazah David dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, untuk diautopsi.(DD/J-4)

Polisi Tangkap Pembuat EkstasiSINDIKAT narkoba pembuat sabu rumahan di Jalan Tidore III Dalam No AA3 RT 10/05 Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, ditangkap Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Reserse Polres Jakarta Pusat.

“Dia bukan pemain baru, tapi pemain lama di Jakarta Selatan. Di Cideng dia sudah beroperasi 1 tahun 7 bulan,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Baharudin Djafar, kemarin.

Dari tersangka Handi alias Lucky, 40, polisi berhasil menyita barang bukti berupa tablet ekstasi sudah jadi sebanyak 1.200 butir berwarna kuning berlogo love dan 200 butir warna merah muda berlogo bintang.

Selain itu, dari tersangka, polisi juga menemukan barang bukti lain di antaranya 1 mesin cetak otomatis, 1 mesin cetak manual, 5 liter ferid klorida, dan 2 buah pen merek ‘love’.(*/J-4)

10 Kafe di Jakarta Utara DisegelPENYEGELAN kafe yang dilakukan petugas gabungan Satpol PP, Polres dan Kodim Jakarta Utara, serta warga dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Utara beberapa hari sebelum malam Tahun Baru ternyata tidak berpengaruh. Kafe-kafe ilegal di Jakarta Utara itu kembali beroperasi.

Kafe-kafe itu seperti Kafe Hennesy, Bacicu, Aries, Lambada, Tumoutou, Off Shore, dan Jupiter terus saja beroperasi meman-faatkan momen malam pergantian tahun untuk meraup untung. Senin (3/1) sore, petugas Satpol PP memasang garis segel dari Pemprov DKI dan menempelkan surat segel dari Gubernur DKI, cq Kasatpol PP DKI Jakarta. Kepala Satpol PP Jakarta Utara Su-hasril mengatakan kafe-kafe tersebut dianggap sudah menyalahi aturan. (*/J-4)

PEMERINTAH berencana un-tuk membangun tol di atas Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, guna memecah kepa-datan serta menanggulangi dampak dari rob yang se ring melanda di kawasan itu.

“Rencana nya jalan tol ter-sebut diperuntukkan bagi ken-daraan berat seperti kontainer. Adapun Jalan RE Martadinata diperuntukkan hanya bagi ken-daraan pribadi dan umum, se-hingga kemacetan akan dapat diminimalisasi,” ujar Dirjen Bina Marga Kementerian Peker-jaan Umum Djoko Muryanto di Jakarta, kemarin.

Selain melewati Jalan RE Martadinata, tol tersebut ju ga akan menghubungkan Pe-labuh an Tanjung Priok dengan Cikarang, Bekasi.

Saat ini pihak Pemprov DKI Jakarta sedang melakukan pem-bebasan tanah terkait pemba-ngunan jalan tol. Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum hanya sebagal pelaksana.

“Jika tidak ada kendala, pem-bangunan jalan tol akan dilak-sanakan tahun ini dan rampung pada 2013. Kendala anggaran memang ada, tetapi saya op-timistis pengerjaan(jalan tol) dapat segera dilaksanakan,” ujarnya.

Untuk jangka panjang, pe-merintah juga akan memba-ngun jalur rel kereta api untuk akses ke Pelabuhan Tanjung Priok. Namun, Djoko belum dapat menjelaskan kapan reali-sasi pengerjaan jalur rel kereta

api tersebut karena terbatasnya anggaran.

Sementara itu, kemarin Jalan RE Martadinata kembali ter-genang banjir rob. Akibat-

nya terjadi antrean kendaraan sepanjang 3 km di ruas jalan tersebut.

Banjir yang menggenangi ruas jalan itu dapat mencapai 20 cm. Keadaan itu semakin diperburuk dengan banyaknya jalan yang berlubang besar.

Jalan yang sempat ambruk beberapa waktu lalu tersebut memang sering digenangi air rob. Sehingga pengguna jalan tampaknya sudah mafhum dengan ketenaran banjir rob di ruas jalan itu.

Banjir rob di jalan itu tidak hanya terjadi pada saat inten-sitas curah hujan tinggi. Pada saat musim kemarau pun banjir rob kerap menghampiri akses utama menuju Pelabuhan Tan-jung Priok. (*/J-2)

Djoko MuryantoDirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum

MI/ANGGA YUNIAR

Dj k MANTARA

dPEtuJalUtdadam

sedaAddidahidiBijaaJak

MaklabCi

JakbengKeha

basapamtimdauja

mngakPrdasa

LIGDItewKe

Dintma

Dmetidda

dakaPo

PSINDaJakda

DiHu

Dbabebe

lailite

10PEPPUlmadi

TufaaSePecqhaatu

Jd

MaworJateHpepato

napediulW

saw07kedisajajm