effervescent

44
PREFORMULASI TABLET EFFERVESCENT ACETAMINOPHEN DENGAN METODE GRANULASI BASAH Nama Kelompok : Nofita Sari Novia Resti Nurmilati Saida Nurul Hidayah A Ratih Irwani Rizky Amallia Utami Safiska Aktarani Kelas : Reguler IIB POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

Upload: emi-agus-triani

Post on 09-Nov-2015

57 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Effervescent

TRANSCRIPT

PREFORMULASI TABLET EFFERVESCENT ACETAMINOPHEN DENGAN METODE GRANULASI BASAH

Nama Kelompok :

Nofita Sari

Novia Resti

Nurmilati Saida

Nurul Hidayah A

Ratih Irwani

Rizky Amallia Utami Safiska Aktarani

Kelas : Reguler IIB

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

JURUSAN FARMASI

TAHUN AKADEMIK 2015/2016BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTablet Effervecent adalah tablet yang mengeluarkan buih ketika dimasukkan ke dalam air. Buih yang keluar tersebut adalah gas karbondioksida yang dihasilkan dari reaksi antara asam organik dengan garam turunan karbonat. Gas korbondioksida ini membantu mempercepat hancurnya tablet dan meningkatkan kelarutan zat aktif. Selain itu gas korbondiokasida ini juga memberi rasa segar seperti halnya pada minuman kaleng berkarbonasi. Di samping menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat yang membantu memperbaiki rasa beberapa obat tertentu. Dengan rasa asam sedikit berlebih, sehingga berasa sedikit asam ini merupakan faktor tambahan yang membuat sediaan efervesen dapat diterima di masyarakat.Kandungan tablet effervecent merupakan campuran asam (asam sitrat, asam tartrat) dan Natrium bikarbonat, yang jika dilarutkan dalam lingkungan berair akan bereaksi menghasilkan karbondioksida yang berasal dari penguraian basa bikarbonat akibat penetralan oleh asam. Reaksinya cukup cepat dan biasanya selesai dalam waktu 1 menit atau kurang. Tablet effervescent harus disimpan dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab, sedangkan pada etiket tertera tidak langsung ditelan.Berdasarkan keterangan di atas yang menjadi latar belakang makalah ini, penulis tertarik untuk membuat preformulasi tablet effervescent Acetaminophen dengan metode granulasi basah.1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pembuatan sediaan tablet effervescent dalam skala pabrik?2. Bagaimana pembuatan sediaan tablet effervescent dengan metode granulasi basah?3. Apa saja keuntungan dan kerugian sediaan tablet effervescent?1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :1. Untuk mengetahui cara pembuatan sediaan tablet effervescent dalam skala pabrik2. Untuk mengetahui cara pembuatan sediaan tablet effervescent dengan metode granulasi basah3. Untuk mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian sediaan tablet effervescent1.4 Manfaat Adapun Manfaat dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mampu membuat sediaan tablet effervescent, khususnya tablet effervescent acethaminophen dengan metode granulasi basah2. Memahami cara pembuatan sediaan tablet effervescent dalam skala laboratorium3. Mengetahui keuntungan dan kerugian sediaan tablet effervescentBAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Definisi Tablet EffervescentEffervescent didefenisikan sebagai bentuk sediaan yang menghasilkan gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia larutan. Gas yang dihasilkan saat pelarutan Effervescent adalah karbon dioksida sehingga dapat memberikan efek sparklingTablet Effervescent dibuat dengan cara mengempa formulasi sari buah dan bahan-bahan aktif berupa sumber asam dan sumber karbonat. Bila tablet effervescent dimasukkan ke dalam air, akan terjadi reaksi kimia antara sumber asam dan sumber karbonat tersebut sehingga membentuk garam natrium dari asam kemudian menghasilkan larutan gas dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Reaksinya berjalan cukup cepat dan biasanya dalam waktu kurang dari satu menit. Di samping menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga memberikan rasa yang enak karena adanya karbonat yang membantu memperbaiki rasang (rasa seperti air soda)

Tablet Effervecent adalah tablet yang mengeluarkan buih ketika dimasukkan ke dalam air. Buih yang keluar tersebut adalah gas karbondioksida yang dihasilkan dari reaksi antara asam organik dengan garam turunan karbonat. Gas korbondioksida ini membantu mempercepat hancurnya tablet dan meningkatkan kelarutan zat aktif. Selain itu gas korbondiokasida ini juga memberi rasa segar seperti halnya pada minuman kaleng berkarbonasi. Di samping menghasilkan larutan yang jernih, tablet juga menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat yang membantu memperbaiki rasa beberapa obat tertentu. Dengan rasa asam sedikit berlebih, sehingga berasa sedikit asam ini merupakan faktor tambahan yang membuat sediaan efervesen dapat diterima di masyarakat. Kandungan tablet effervecent merupakan campuran asam (asam sitrat, asam tartrat) dan Natrium bikarbonat, yang jika dilarutkan dalam lingkungan berair akan bereaksi menghasilkan karbondioksida yang berasal dari penguraian basa bikarbonat akibat penetralan oleh asam. Reaksinya cukup cepat dan biasanya selesai dalam waktu 1 menit atau kurang. Tablet effervescent harus disimpan dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab, sedangkan pada etiket tertera tidak langsung ditelan.

2.2 Keuntungan dan kerugian Tablet Effervescent A. Keuntungan Tablet Effervescent1. Memberi cita rasa menyenangkan karena membantu menutup rasa zat aktif yang tidak menyenangkan.

2. Tablet mudah digunakan setelah dilarutkan, nyaman dan merupakan bentuk sediaan yang mengandung zat aktif.

3. Dapat dikemas secara individual untuk mencegah masuknya kelembaban sehingga menghindari masalah ketidakstabilan kandungan selama penyimpanan.

4. Dapat diberikan kepada pasien yang sulit menelan tablet atau kapsul (setelah dilarutkan terlebih dulu dalam air minum).

5. Bentuk sediaan dengan dosis terukur tepat.6. Lebih stabil bagi zat aktif yang tidak stabil dalam larutan B. Kerugian Tablet Effervescent

1. Kesukaran untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia2. Sulit untuk memproses zat aktif dengan rasa kurang menyenangkan 3. Kelembaban udara selama pembuatan produk mungkin sudah cukup untuk memulai reaktifitas effervescent

4. Ditinjau dari segi produksi, tablet effervescent harus dibuat dalam ruangan khusus yang mempunyai kelembaban relatif 20-25% jadi sulit untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia. Kelembaban udara selama proses pembuatan sudah cukup memulai reaktivitas effervescent, dengan demikian seluruh peralatan termasuk mesin cetak tablet harus berada dalam ruangan khusus.

5. Sedangkan dalam segi pengemasannya, tablet effervescent harus dikemas dalam wadah yang kedap udara sehingga dapat melindungi tablet tersebut dari kelembaban, kelembaban udara di sekitar tablet sesudah wadahnya terbuka juga dapat menyebabkan penurunan kualitas produk, setelah sampai di tangan konsumen, harga yang relatif mahal.

2.3 Jenis Sediaan Tablet Effervescent

Berdasarkan prinsip pembuatan, tablet terdiri atas :

Tablet Kempa

Dibuat dengan cara pengempaan dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk/granul menggunakan pons/cetakan baja.

Tablet Cetak

Dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah pada lubang cetakan. Padatan tablet tergantung pada pembentukan kristal yang terbentuk selama pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang diberikan.

2.4 Metode Pembuatan Tablet Effervescent

Tablet effervecent memerlukan kondisi kerja dan metode khusus dalam pembuatannya karena dalam tablet ini terdapat dua bahan yang tidak dapat tersatukan yaitu garam natrium bikarbonat dan asam organik sebagai penghasil karbondioksida. Reaksi kedua bahan ini akan dipercepat dengan adanya air, maka dari itu tablet Efervescent selama perjalanannya mulai akhir produksi sampai ke tangan pasien tidak boleh sedikitpun kontak dengan air. Selain itu suhu tinggi juga dapat mempercepat perusakan bahan tablet, sehingga juga harus dijaga pada suhu yang relatif rendah.Proses pembuatan tablet effervescent membutuhkan kondisi khusus, kelembaban harus relatif rendah dan suhu harus dingin untuk mencegah granul atau tablet melekat pada mesin karena pengaruh kelembaban dari udara.

Tablet effervecent dibuat dengan beberapa metode yaitu dengan cara granulasi basah, granulasi kering, dan metode kempa langsung.

a. Granulasi Basah Umumnya sama dengan tablet konvensional. Prosesnya:

1. Cara Pemanasan

Biasanya komponen asam yang dipanaskan. Karena proses ini sangat tidak konstan dan sulit dikendalikan jarang digunakan.2. Granulasi dengan Cairan Reaktif. Bahan penggranulasi yang efektif adalah air. Proses berdasarkan penambahan sedikit air (0,1-0,5%) yang disemprotkan pada campuran sehingga terjadi reaksi menghasilkan granul. Granul yang masih lembab ditransfer ke mesin tablet kemudian dikempa lalu tablet masuk ke dalam oven terjadi proses pengeringan untuk menghilangkan air sehingga tablet menjadi stabil.3. Granulasi dengan Cairan Non Reaktif.Cairan yang digunakan adalah etanol atau isopropanol. Cairan ditambahkan perlahan-lahan ke dalam campuran pada mesin pencampur. Dalam hal ini perlu ditambahkan pengikat kering seperti PVP. Setelah itu masa granul dimasukkan ke dalam oven lalu dikeringkan. Kemudian dihaluskan lagi baru dicetak.b. Granulasi Kering Dilakukan dengan dua cara:1. Cara SluggingDibuat bongkah-bongkah tablet ukuran besar menggunakan mesin tablet kemudian tablet dimasukkan ke dalam mesin granulasi untuk dihaluskan menjadi ukuran yang dikehendaki2. Cara KompaktorMenggunakan mesin khusus rol kompaktor yang mengempa serbuk premix menjadi bentuk pita/lempeng diantara dua rol yang berputar berlawanan. Bahan dihaluskan menjadi granul dalam mesin granul.

c. Kempa Langsung

Dilakukan dengan cara mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien kering tanpa melalui perlakuan terlebih dahulu. Metode ini merupakan metode yang paling mudah, praktis dan cepat pengerjaannya serta zat aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab.Pada pembuatan tablet effervescent ini akan menggunakan metode kempa langsung karena waktu yang diperlukan untuk menggunakan metodde ini singkat, tenaga dan mesin yang dipergunakan juga sedikit. Perlu diingat juga bahwa tablet effervescent ini dalam pembuatannya tidak melibatkan air karena dikhawatirkan jika melibatkan air dapat memicu reaksi karbondioksida.

2.5 Bahan Tambahan Tablet EffervercentPerlu diperhatikan bahwa bahan yang digunakan dalam tablet effervecent seharusnya mempunyai kandungan lembab yang sangat rendah dan sewaktu pembuatan sediaan ini harus dilakukan pada tempat yang kering.a. Sumber KarbondioksidaSenyawa karbonat dibutuhkan dalam pembuatan sediaan effervescent untuk menimbulkan gas karbondioksida bila direaksikan dengan asam. Bentuk karbonat maupun bikarbonat keduanya diperlukan untuk menimbulkan reaksi yang menghasilkan karbondioksida seperti natrium karbonat, natrium bikarbonat, dan kalium bikarbonatSumber karbondioksida dari tablet efervesen didapat dari garam-garam karbonat. Karena garam ini dapat menghasilkan 53 % karbondioksida. Garam yang sering digunakan adalah natrium bikarbonat dan natrium karbonat. Natrium bikarbonat dengan kosentrasi dalam air 0,85% menunjukan pH 8,3. natrium karbonat dengan konsentrasi 1 % dalam air mempunyai pH 11,5. Natrium karbonat menunjukan pula efek stabilisasi di dalam tablet efervesen karena kemampuannya mengabsorbsi lembab terlebih dahulu yang dapat mencegah permulaan reaksi efervesen. Oksigen dapat pula menjadi sumber efervesen dengan sumbarnya dapat digunakan natrium perborat anhidrat.b. Sumber AsamSumber asam meliputi bahan bahan yang mengandung asam atau yang dapat membuat suasana menjadi asam seperti asam sitrat, asam tartrat, asam karbonat, asam malat, asam fumarat , dan asam suksinat. Garam asam merupakan sumber asam tetapi hanya sebagai pengganti bahan asam bila ternyata sediaan tidak dapat dibuat dengan asam saja, seperti natrium dihidrogen fosfat. Sedangkan asam anhidrat merupakan asam lain yang merupakan asam yang tidak mengandung air seperti suksinat anhidrat dan sitrat anhidrat.Sumber asam yang umumnya digunakan pada tablet efervesen dapat digolongkan menjadi;a) Asam Makanan, antara lain :

2. Asam Sitrat, merupakan asam yang paling sering digunakan karena harganya yang murah. Asam sitrat dapat larut dengan mudah dan cepat, dan dalam bentuk granul dapat mengalir dengan bebas. Terdapat juga bentuk anhidratnya sehingga mempunyai sifat higrokopis.3. Asam Tartrat, asam ini mempunyai kelarutan yang lebih besr dari asam sitrat.b) Asam anhidratJika asam anhidrat dilarutkan dalam air maka akan terjadi hidrolisi yang membebaskan bentuk asamnya yang dapat bereaksi dengan sumber karbondioksida. Contohnya adalah suksinat anhidrat.c) Garam Asam

Garam ini dapat digunakan karena dalam larutan, garam ini dapat menghasilkan proton dan menghasilkan larutan dengan pH dibawah 7. Contohnya adalah natrium hidrogen fosfat, natrium dihidrogen fosfat, dan natrium bisulfit.2.6 Bahan Tambahan LainnyaBahan tambahan lainnya pada tablet efervesen antara lain seperti bahan pengikat, bahan pengisi, dan lubrikan. Namun bahan-bahan ini penggunaannya dalam jumlah yang terbatas. Seperti halnya pengisi, hanya digunakan sedikit saja, karena dalam formula tablet efervesen sudah banyak mengandung karbonat dan asam. a. Pengikat dan zat penggranul

Untuk pembuatan tablet efervesen dengan metode granulasi penggunaan pengikat seperti gelatin, amilum dan gom tidak dapat digunakan karena kelarutan lambat atau karena kandungan residu air tinggi yang dapat mempercepat ketidakstabilan tablet efervesen. Pengikat efektif untuk tablet efervesen adalah PVP.PVP ditambahkan pada serbuk yang digranulasi dalam keadaan kering kemudian dibasahi oleh cairan penggranulasi yaitu isopropanol, etanol atau hidroalkohol. Alkohol tidak bersifat pengikat tapi ditambahkan sebagai zat penggranulasi untuk pelarut PVPb. Pengisi

Bahan pengisi, biasanya dibutuhkan sedikit dalam pembuatan tablet effervescent ini karena tablet telah mengandung effervesent mix ( bahan bahan tambahan lain sebagai bahan baku pembuatan tablet effervesent. Bahan pengisi yang umum yang dipakai antara lain, glukosa, laktosa, dan maltodekstrin. Namun natrium bikarbonat dapat pula sebagai [engisi yang baik. Syarat yang harus dipenuhi bahan pengisi dalam sediaan tablet effervescent adalah mudah larut dalam air sehingga dapat membentuk larutan yang jernih.Biasanya hanya dibutuhkan sedikit pengisi karena zat yang menghasilkan efervesen sudah cukup besar. Natrium bikarbonat merupakan pengisi yang baik. Pengisi lain adalah Na. Klorida, Na. Sulfat dan Na. Bikarbonat. b. LubrikanLubrikan yang larut air atau zat yang dapat terdispersi dalam air dapat digunakan sebagai lubrikan. Serbuk natrium benzoat dan PEG 8000 merupakan lubrikan larut air yang efektif2.8 Formula Tablet Effervescent

BAB III

PRE- FORMULASI

3.1 Zat Aktif

1. Acidum Ascorbicum (Farmakope Indonesia Edisi IV hal 39)Asam askorbat mengandung tidak kurang dari 99% dan tidak lebih dari 100,5 %. C6H8O6 Sinonim

: Vitamin C

Berat Molekul : 176,13

Rumus Molekul : C6H8O6Pemerian: Hablur atau serbuk putih atau agak kuning. Oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi bewarna gelap dalam keadaan kering stabil di udara, dalam larutan cepat teroksidasi

Kelarutan: Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam chloroform, dalam eter dan dalam benzene.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari cahayaEfek samping : Indikasi :

Farmakologi :

3.2 Zat Tambahan

1. Sodium Bicarbonate (Farmakope Indonesia Edisi III hal 424 dan Handbook

Pharmaceutical Excipients hal 629)Natrii Subcarbonat mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 101,0% NaHCO3

Sinonim

: Baking soda; E500; Effer-Soda; monosodium carbonate; natrii

hydrogenocarbonas; Sal de Vichy; sodium acid carbonate; sodium hydrogen carbonate.

Rumus Molekul : NaHCO3

Berat Molekul : 84,01

Pemerian

: Serbuk putih atau hablur monoklin kecil, buram, tidak berbau,

rasa asin

Kelarutan

: Larut dalam 11 bagian air, praktis tidak larut dalam etanol

(95%) P

Konsentrasi

: 25 50 %

Inkompabilitas : Sodium bikarbonat bereaksi dengan asam, garam asam, dan garam alkoloida.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik

pH

: 8, 3

Fungsi

: Sumber Basa 2. Anhydrous citric acid (Farmakope Indonesia edisi IV hal 48 Handbook of Pharmaceutical Excipients hal 181 )Rumus molekul: C6H8O7

Berat molekul

: 192,12

Sinonim: Acidum citricum monohydricum

Pemerian: hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur granul sampai halus, putih; tidak berbau atau praktis; rasa sangat asam. Bentuk hidrat mekar dalam udara kering

Kelarutan : sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol; agak sukar larut dalam eter.

Inkompabilitas: citric acid inkompabilitas dengan potassium tartrat, alkali dan alkali tanah carbonate dan bicarbonate, asetat dan sulfida.

pH: 2,2

Fungsi

: Sumber Asam

1. Lactosa (Farmakope Indonesia Edisi IV hal 488 dan Handbook

Pharmaceutical Excipients hal 359)

Lactosa adalah gula yang diperoleh dari susu. Dalam bentuk anhidrat atau mengandung satu molekul air hidrat.

Sinonim

: Anhydrous 60M; Anhydrous Direct Tableting (DT); Anhydrous

DT High Velocity; Anhydrous Impalpable; Lactopress Anhydrous; Lactopress Anhydrous 250; lactosum anhydricum; lattosio; milk sugar; SuperTab 21AN; SuperTab 22AN; saccharum lactis.

Rumus Molekul : C12H22O11

Berat Molekul : 342,30

Pemerian : Serbuk atau masa hablur, keras, putih atau putih cream. Tidak

berbau dan rasa sedikit manis stabil di udara tetapi mudah menyerap bau.

Kelarutan : Mudah dan pelan-pelan dan larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air mendidih.; sangat sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.

Inkompabilitas : Lactosa inkompabilitas dengan oksidator kuat

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik

Fungsi

: Sebagai Pengisi

4. Kolidon30 ( Handbook of Pharmaceutical Excipients hal 581)

Rumus molekul: (C6H9NO)nSinonim

: Asam asetat vinil ester, polymer with 1-vinil-2-pyrrolidinone; Copolyvidone; copovidonum; Kollidon VA 64; Luviskol VA;

Plasdone S-630; poli (1vinylpyrrolidone-co-vinil asetat); polivinil asetat kopolimer vinil ; PVP/VA; PVP/VA kopolimer.Pemerian

: Serbuk putih, amorf putih kekuningan. Memiliki sedikit bau

dan rasa samar.Kelarutan

: Kelarutan lebih besar dari 10% dalam 1,4-butanadiol, gliserol, butanol, kloroform, diklorometana, etanol (95%), gliserol, metanol, polietilen glikol 400, propan-2-ol, propanol, propilen glikol, dan air. Kurang dari 1% kelarutan dalam sikloheksana, dietil eter, parafin cair, dan pentana.Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.Stabilitas

: Stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup baik di tempat yang sejuk dan kering.Inkompabilitas

: Inkompatibel dengan sebagian besar organik dan anorganik bahan farmasi. Ketika terkena tingkat air yang tinggi, dapat

membentuk adduct molekul dengan beberapa bahan.Fungsi

: Pengikat tabletKonsentrasi

: 0,5 5%

pH

: 3,0 7,0 5. Etanol (Handbook of Pharmaceutical Excipients hal 346)

Nama kimia

: Propan-2-olRumus molekul: C3H8O Berat molekul

: 60.1Sinonim

: Alcohol isopropylicus; dimethyl carbinol; IPA; isopropanol;

petrohol; 2-propanol; sec-propyl alcohol; rubbing alcohol.Pemerian

: Isopropyl alkohol adalah jelas, tidak berwarna, mobile, mudah menguap, mudah terbakar cair dengan karakteristik, bau beralkohol menyerupai sebuah campuran etanol dan aseton; memiliki rasa sedikit pahit.Kelarutan

: Larut dengan benzena, kloroform, etanol (95%),

eter, gliserin, dan air. Larut dalam aseton; larut dalam garam Stabilitas

: Isopropyl alkohol harus disimpan dalam wadah kedap udara dalam dingin, tempat yang kering.Inkompabilitas

: Tidak kompatibel dengan oksidator seperti hidrogen peroksida dan asam nitrat, yang menyebabkan dekomposisi. Fungsi

: Sebagai Pelarut BAB IV FORMULA 4.1 Formula Acuan

Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation hal 202

4.2 Formula Rencana1. Asam ascorbat

= 500 mg2. Natrium bicarbonate= 500 mg

3. Asam sitrat

= 430 mg

4. Laktosa

= qs

5. Pewarna

= qs6. Kollidon

= 20 mg

7. Isopropanol

= qs

8. PEG-6000

= 60 mg

4.3 Fungsi Bahan Asam ascorbat

: Zat Aktif Natrium bicarbonate : Sumber Basa Asam sitrat

: Sumber Asam

Laktosa

: Sebagai Zat Pengisi, Zat pemanisFlavoring

: Perasa Kolidon30

: Zat pengikat

Isopropanol

: Zat Pelarut

PEG 6000

: Zat Pelincir 4.4 Formula Rencana

BAB V PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN BAHAN

5.1 Perhitungan Bahan untuk 1 tabletBobot 1 tab = 1700 mga. Acetaminophen

: 500 mg

b. Sodium Bicarbonat

: 500 mg

c. Asam Tartrat

: 430 mgd. Dekstrosa

: 200 mg

e. Orange flavour

: qs

f. Kollidon 30

: 20 mg

g. Isopropanol

: 100 ml

h. PEG-600

: 60 mg

5.2 Perhitungan Bahan untuk 1.000.000 tabletDilebihkan 20% = 1.000.000 + (20/100x1.000.000)

= 1.000.000 + 200.000 = 1.200.000 tabletBobot untuk 1.200.000 tab = 1.200.000 x 1700 mg = 2.040.000 mg1. Acetaminophen

: 500 mg x 1.200.000= 600.000.000 mg

2. Sodium Bicarbonat: 500 mg x 1.200.000= 600.000.000 mg

3. Asam Tartrat

: 430 mg x 1.200.000= 516.000.000 mg

4. Dekstrosa

: 200 mg x 1.200.000= 240.000.000 mg

5. Orange flavour

: qs

6. Kollidon 30

: 20 mg x 1.200.000= 24.000.000 mg

7. Isopropanol

: 100 ml x 1.200.000= 120.000.000 ml8. PEG-600

: 60 mg x 1.200.000= 72.000.000 mg

5.3 Penimbangan Bahan untuk 1.200.000 tablet

1. Acetaminophen= 600.000.000 mg

2. Sodium Bicarbonat= 600.000.000 mg

3. Asam Tartrat

= 516.000.000 mg

4. Dekstrosa

= 240.000.000 mg

5. Orange flavour= qs

6. Kollidon 30

= 24.000.000 mg

7. Isopropanol

= 120.000.000 mg

8. PEG-600

= 72.000.000 mg

BAB VI

ALAT DAN BAHAN AlatBahanFungsi

TimbanganAcetaminophenZat Aktif

Pengayak no 14 Sodium bicarbonateSumber Basa

Lemari Pengering Tartaric AcidSumber Asam

Beaker gelas DextrosaZat Pengisi, Zat Pemanis

Pengayak FlavoringZat Perasa

Mortir + stamperKolidon30Zat Pengikat

Gelas ukur IsopropanolZat Pelarut

Lemari Penyimpanan ObatPEG 6000Zat pelicir

Sudip

Perkamen

Mini Alu / Pvc Blister Packing (Mesin Pengemas Tablet )

blister filling machine

BAB VII

PEMBUATAN 1. Sebelum memulai proses pembuatan produksi sebaiknya kita persiapkan terlebih dahulu bahan yang akan kita gunakan seperti zat aktif maupun zat tambahan. Zat aktif dan zat tambahan tersebut di uji mutunya oleh Quality Control kemudian di karantina di gudang.2. Setelah bahan bakku dan bahan tambahan telah dinyatakan lulus oleh quality control, kemudian bahan tersebut dapat di proses lebih lanjut. Kemudian catat hasil yang di dapat kemudian hasil tersebut di dokumentasi kan . 3. Bahan baku yang akan kita gunakan di pindahkan ke ruang produksi non steril di kelas D ( area grey area). Setiap personil yang masuk ke dalam ruang penimbangan, memakai pakaian yang growning area. Sebelum dilakukan proses penimbangan, sebaiknya alat yang akan kita gunakan dikalibari dan divalidasi oleh personil QC. Bahan baku yang akan kita gunakan baik zat aktif dan zat tambahan di timbang di bawah LAF untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang. Setiap proses penimbangan dilakukan proses pencatan dan di dokumentasikan. 4. Pembuatan Granul Effervescent

Pembuatan granul dibuat terpisah antara campuran fase dalam dan campurn fase luar agar tidak terjadi reaksi dini. Caranya adalah sebagai berikut :

a. Buat larutan pengikat yaitu Kollidon R 30 dengan isopropanol dalam mesin pencampur yang telah dibersihkan, dikalibrasi dan di validasi sebelumnya b. Campurkan fase dalam yang terdiri dari Sodium Bikarbonat, orange flavour, dan larutan pengikat dengan menggunakan super mixer. Ayak dengan ayakan 14 mesh.

c. Keringkan dalam Drying Oven Cabinet bersuhu 50-60C, lalu diayak kembali dengan ayakan 16 meshd. Campurkan fase luar yang terdiri dari Acetaminophen, Asam tartrat dan Dekstrosa dengan menggunakan super mixer, lalu di ayak dengan ayakan 16 mesh

e. Masukkan campuran fase luar ke campuran fase dalam dengan menggunakan Mesin pencampur yang telah dibersihkan, dikalibrasi dan di validasi sebelumnya f. Tambahkan PEG-6000 sebagai lubrikan, campur dengan menggunakan super mixer

g. Keringkan kembali di Drying Oven Cabinet hingga tingkat kering yang sesuaih. Lakukan evaluasi pada granul5. Pembuatan Tablet Effervescent

a. Pindahkan massa yang telah homogen ke dalam mesin pencetak tablet Single Punch Tablet Press dan pada proses pemidahan ini jangan sampai ada massa serbuk yang tertinggal. Sebelum digunakan sebaiknya mesin pencetak tablet di kalibrasi, dibersihkan dan di validasi oleh personil validasi serta di periksa terhadap kerusakan sebelum dan sesudah pemakaian. b. Atur mesin pencetak tablet yang telah dikalibrasi sebelumnya mulai dari kekerasan, ketebalan dan diameter tablet yang diinginkan. Kemudian tablet di cetak menjadi tablet effervescent. Setelah itu, tablet diambil secara acak oleh petugas QC untuk di jadikan sebagai sampling dan dilakukan proses pengujian terhadap tablet tersebut, baik dari menguji kadar obat, mutu obat serta kestabilan obat tersebut. Setelah dinyatakan lulus oleh petugas QC kemudian tablet effervescent yang telah di produksi dapat masuk ke tahap proses pengemasan primer. c. Tablet effervescent yang telah jadi dimasukkan ke dalam blister filling machine. Syarat pengemas primer hendaknya inert, tak beracun, serta dapat melindungi dan menjaga mutu tablet effervescent. Setiap proses hendaknya dilakukan pencatatan dan didokumentasikan.d. Produk setengah jadi kemudian dipindahkan ke ruang pengemas sekunder di ruang area kelas D (area black area), dan setiap karyawan harus memakai pakaian yang black area. kemudian tablet dikemas dalam blister dan dilengkapi dengan tanggal kadaluarsa obat, kandungan zat aktif , HET , dan brosur obat tesebut. Dan setiap blister berisi 1 tablet effervescent acetaminophen e. Kemudian simpan produk jadi di dalam gudang penyimpanan BAB VIII EVALUASI SEDIAAN 7.1 Evaluasi Granul

a. Tujuan

Untuk memeriksa apakah granul yang terbentuk memenuhi syarat atau tidak untuk dikempa.b. Prosedur

1. KandunganAir (hanya untuk granul hasil granulasi basah)a.Penentuan dilakukan dengan menggunakan 5 gr granul yang diratakan pada piring logam, kemudian dimasukkan dalam alat penentuan kadar air (Moisture Ballance).b.Atur panas yang digunakan (700C) lalu diamkan beberapa waktu sampai diperoleh angka yang tetap (dalam bentuk %).Piring logam dipanaskan hingga bobot tetap sebelum digunakan.

2. Kecepatan Aliran (Menggunakan Flow Tester)a. Sejumlah tertentu granul dimasukkan kedalam alat penentuan (corong) penguji aliran.b. Alat dijalankan dan dicatat waktu yang dibutuhkan oleh massa granul untuk melewati corong.

c. Hasil dinyatakan dalam satuan gr/det. Kecepatan aliran yang ideal adalah 10 gr/det 3. Kadar Pemampatana. Masukkan 100 gr granul dalam gelas ukur250 mL , Volume mula-mula dicatat sebagai ketukann 0 (Vo).

b. Lakukan pengetukan, dan volume pada ketukan ke 10, 50, 100, diukur.c. Timbang bobot granul yang digunakan untuk pengujian ini.d. Hitung kadar pemampatan dengan persamaan berikut ini:Kp = [(Vo-Vt)/Vo] x 100 %Kp = kadar pemampatanVo = volume granul sebelum pemampatan

Vt = volume granul pada t ketukan

Penafsiran hasil : Granul memenuhi syarat jika Kp 1.7.2 Evaluasi Tableta. TujuanUntuk memeriksa apakah tablet memenuhi persyaratan resmi (Farmakope) atau non resmi (Non Farmakope) atau tidak.b. Prosedur

9. Pemeriksaan penampilanMeliputi pemeriksaan visual yaitu bebas dari kerusakkan, dari kontaminasibahan baku atau dari pengotoran saat proses pembuatan.10. Keseragaman ukuran20 tablet diambil secara acak, Setiap tablet diukur diameter dan tebalnya dengan jangka sorong. Diameter tablet tidak boleh lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari1 1/3 tebal tablet.11. Keseragaman bobot

Tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan dengan menimbang 20 tablet satu persatu dan dihitung bobot rata-rata tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom A dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari hanya yang ditetapkan kolom B.( FI ed III hlm. 7).12. Kekerasan tablet20 tablet diambil secara acak, kemudian diukur kekerasannya dengan alat Stokes Mensato. Tekanan yang diperlukan untuk memecahkan tablet terukur pada alat dengan satuan Kg/cm2.Kekerasan yang ideal 10 Kg/cm2.13. Friabilitas

a. Bersihkan 20 tablet dari debu kemudian ditimbang (Wo). Masukkan tablet ke dalam alat, kemudian jalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm.b. Setelah 4 menit, hentikan alat, tablet dikeluarkan, lalu dibersihkan dari debu dan timbang (W1).c. Indeks friabilitas (f) = (Wo -W1)/Wo X 100%

14. Friksibilitas20 tablet diambil secara acak, bersihkan dari debu, kemudian ditimbang (Wo), kemudian dimasukkan ke dalam friksibilator. Alat diputar 25 rpm selama 4menit, kemudian tablet dibersihkan dari debu dan ditimbang (W1).Friksibilitas = (Wo W1)/W1 X 100 %.

15. Uji Disolusi

Masukkan sejumlah volume media disolusi sesuai monografi, alat dipasang dan biarkan media hingga mencapai suhu 370+ 0,50CMasukkan 1 tablet kedalam alat, hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan, dan jalankan alat pada laju kecepatan seperti yang tercantum pada monografi. Dalam interval waktu yang ditetapkan, ambil cuplikan pada daerah pertengahan antara media disolusi dan bagian atas keranjang atau dayung, tidak kurang dari 1 cm dari dinding wadah.Lakukan penetapan kadar sesuai monografi.

BAB IXKESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan

1. Tablet Effervescent Acetaminophen di buat dengan cara granulasi basah2. Tablet Effervescent Acetaminophen di buat dengan skala pabrik dengan jumlah 1.000.000 tablet.

B. Saran1. Diharapkan pembuatan tablet effervescent ini dapat membantu agar masyarakat mendapatkan sediaan obat yang lebih menarik dan mudah digunakan dan dengan khasiat yang tetap berkhualitas2. Diharapkan formula ini dapat menjadi bahan perbaikan di masa yang akan datang.

BAB X

LAMPIRAN

9.1 Gambar Alat Neraca elektrik (Mettler Toledo type PL303), Drying Oven Cabinet ( Lemari Pengering )

Alat uji kelarutan (Bloom Viscosity Tester) Alat uji kekerasan tablet (Hardness Tester)

Medicine Stability Testing Chamber Tablet Filling Machine (Alat pengisi pada tablet)(Lemari Penyimpanan Obat) Single Punch Tablet Press

Friabilator (Alat uji Kerenyahan / Keregasan Tablet )( Mesin Pencetak Tablet)

Mini High- Efficiency Mixer ( Mesin Pengaduk)

BAB XI

LAMPIRAN

9.1 Daftar Nama Produk Nama produk : Paracetamol effeervecentSediaan : Paracetamol 1000 mg effervecent tab

Nama Produk : Parascent 325Sediaan : Paracetamol effervecent tab 325 mgDesain Kotak

DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Ed III.Jakarta: Depkes RI.

Wade, Ainley and Paul J Weller. 1994. Handbook of Pharmaceutical excipients, Ed II. London: The Pharmaceutical Press Department of Pharmaceutical Sciences.

Depkes RI. 1979.Farmakope Indonesia Edisi III. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.

Depkes RI. 1995.Farmakope Indonesia Edisi IV. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta

Niazi, K Safaras. 2009. Handbook Of Pharmaceutical Manufacturing Formulations. USA : Informa healthcare.

http://produkfarmasi.blogspot.com/2011/11/tablet-effervescent.htmlR/ Zat Aktif

Pengisi

Pemanis

Pengikat

Sumber Asam

Sumber Basa

Pelincir

R/ Asam ascorbat500 mg

Natrium Bicarbonat500 mg

Asam sitrat430 mg

Laktosa200 mg

flavourqs

Kollidon 3020 mg

Isopropanolqs

PEG-600060 mg

_1493698535.unknown