efektivitas peran wakala al-wakif terhadap...

85
EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG WAKAF INDONESIA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) OLEH : SINTA SRI REZEKI NIM : 206046103878 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/ 2010 M

Upload: nguyenthu

Post on 04-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN

TABUNG WAKAF INDONESIA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

OLEH :

SINTA SRI REZEKI NIM : 206046103878

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M

Page 2: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN

TABUNG WAKAF INDONESIA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah Dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (SE.Sy)

Oleh

Sinta Sri Rezeki NIM: 206046103878

Di Bawah Bimbingan

Drs H. Ahmad Yani, M.Ag NIP : 196404121994031004

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431H/2010M

Page 3: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil

jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 19 November 2010 Sinta Sri Rezeki

Page 4: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul “EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP

PERKEMBANGAN TABUNG WAKAF INDONESIA” telah diujikan dalam Sidang

Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta pada 16 Desember 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (SE.Sy) pada Program Studi Muamalat

(Ekonomi Islam).

Jakarta, ….. Desember 2010 Mengesahkan, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM. NIP. 195505051982031012

PANITIAN UJIAN

1. Ketua : Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, S.H., MA., MM. (…………………) NIP. 195505051982031012 2. Sekretaris : Drs. H. Ahmad Yani, M. Ag (…………………) NIP. 196404121994031004 3. Pembimbing : Drs. H. Ahmad Yani, M. Ag (…………………) NIP. 196404121994031004

4. Penguji I : Prof. Dr. Isnawati Rais, MA (…………………) NIP. 195710271985032001

5. Penguji II : Djaka Badranaya, SE.I, ME.I (…………………) NIP. 19770530200701108

Page 5: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kegiatan bermuamalah merupakan salah satu bentuk hubungan antara

manusia yang satu dengan yang lainnya. Dalam melaksanakan muamalah pada

sektor ekonomi tidak jarang masyarakat dalam suatu negara mengalami

permasalahan ekonomi. Salah satu permasalahan yang sering melanda suatu

negara adalah masalah kemiskinan dan pengangguran. Di Indonesia, kemiskinan

merupakan salah satu masalah yang cukup besar. Salah satu potret atau cerminan

dari kemiskinan yang ada di negara ini antara lain, banyaknya penderita gizi

buruk dan tingginya tingkat kriminalitas di masyarakat, seperti pencurian,

perampokan, hingga tindakan bunuh diri.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin

(penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia pada Bulan

Maret 2010 sebesar 31,02 juta (13,33 persen), menurun 0,85 % dari tahun

sebelumnya.1 Akan tetapi, adanya penurunan jumlah penduduk miskin ini tidak

serta merta menunjukan kondisi yang lebih baik dalam masyarakat Indonesia,

karena pada kenyataannya, kondisi riil masyarakat Indonesia kian terpuruk.

1“Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2010”, artikel diakses pada Juli 2010 dari

http://bps.go.id/2010/03/profil-kemiskinan-di-Indonesia-maret-2010. pdf.

1

Page 6: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

2

Kemiskinan merupakan salah satu sebab kemunduran dan kehancuran suatu

bangsa. Islam sebagai agama yang komprehensif dan universal, yang merangkum

seluruh aspek kehidupan termasuk didalamnya kegiatan bermuamalah tidak

pernah menghendaki umatnya untuk menjadi miskin. Bahkan Islam memandang

kemiskinan merupakan suatu ancaman dari setan. Islam bukanlah agama ritual

semata, melainkan sebuah ideologi. Sebagai sebuah ideologi yang shahih, tentu

Islam memiliki cara-cara yang lengkap untuk mengatasi berbagai problematika

manusia, termasuk problem kemiskinan. Dalam Islam terdapat beberapa

instrumen yang dapat digunakan untuk mengentaskan kemiskinan, salah satunya

adalah instrumen wakaf.

Wakaf merupakan salah satu instrumen dalam Islam yang erat kaitannya

dengan sosial ekonomi masyarakat. Wakaf tidak hanya berfungsi ubudiyah tapi

juga berfungsi sosial. Ia adalah sebagai salah satu pernyataan iman yang mantap

dan rasa solidaritas yang tinggi antara sesama manusia. Oleh karenanya, wakaf

adalah salah satu usaha mewujudkan dan memelihara hablumminallah dan

habluminannas. Walaupun wakaf bukanlah ibadah yang sifatnya wajib, akan

tetapi wakaf ini dapat menjadi solusi bagi pengentasan kemiskinan jika saja

perannya dioptimalkan.

Di Indonesia, kegiatan wakaf dikenal seiring dengan masuknya dakwah Islam

di Nusantara. Di samping melakukan dakwah Islam, para ulama juga sekaligus

memperkenalkan ajaran wakaf. Perkembangan wakaf bermula dari pehaman

bahwa barang-barang yang dapat diwakafkan berupa aset tetap atau benda tak

Page 7: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

3

bergerak saja seperti tanah dan masjid. Hal ini terbukti dari banyaknya masjid-

masjid yang bersejarah yang dibangun di atas tanah wakaf. Pada tahun 2004 dapat

diketahui bahwasanya sebagian besar wakaf yang terkumpul berupa wakaf tanah.

Total luas tanah yang diwakafkan di 30 provinsi yang ada di Indonesia mencapai

1.566.672.406,31 M2 tanah wakaf.2 Sangat besar tentunya nilai luas tanah wakaf

tersebut, namun pada kenyataannya pemanfaatan dari tanah wakaf tersebut

dirasakan kurang efektif.

Harta wakaf sebenarnya tidak hanya sebatas pada benda tak bergerak saja

seperti tanah atau bangunan, akan tetapi benda bergerak pun bisa juga

diwakafkan, seperti hewan, buku atau mushaf, saham, dan juga uang. Saat ini

telah dikenal istilah wakaf uang (cash waqf). Wakaf uang yang sering disebut

juga wakaf tunai dipopulerkan oleh Prof. Dr. M. A. Mannan dengan mendirikan

suatu badan yang bernama SIBL (Social Investment Bank Limited) di Bangladesh.

SIBL memperkenalkan produk Sertifikat Wakaf Tunai (Cash Waqf Certificate)

yang pertama kali dalam sejarah perbankan. SIBL menggalang dana dari orang

kaya untuk dikelola dan keuntungan pengelolaan disalurkan kepada rakyat

miskin. Bercermin dari hal ini, kemudian banyak negara-negara lain termasuk

negara Indonesia yang merasa perlu mengaplikasikan wakaf uang guna membantu

negaranya lepas dari keterpurukan.

2 Hendra Cholid, “Data Tanah Wakaf”, artikel diakses pada 10 April 2008 dari

http://infowakaf.net/2008/10/data-tanah-wakaf.html.

Page 8: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

4

Untuk merealisasikan keberadaan wakaf uang di Indonesia, pada tanggal 11

Mei 2002, komisi fatwa MUI menetapkan fatwa tentang wakaf uang yang mulai

diperbolehkan di Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober 2004 pemerintah RI

kemudian memperkuat keberadaan wakaf dengan mengeluarkan Undang-undang

yang terbaru yaitu Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf yang

disahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Keberadaan Undang-

undang No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf ini menjelaskan bahwasanya uang

merupakan bentuk wakaf yang paling mudah dan cepat untuk dikelola sehingga

diharapkan menjadi sebuah kekuatan ekonomi yang dahsyat bagi umat Islam.

Dengan landasan fatwa MUI dan UU wakaf tersebut kemudian banyak berdiri

lembaga-lembaga wakaf, diantaranya adalah Lembaga Tabung Wakaf Indonesia

(TWI). TWI merupakan lembaga penerima dan pengelolaan wakaf kontemporer,

karena lebih menitikberatkan penerimaan dan pengelolaan wakaf uang. Wakaf

uang di Indonesia saat ini terus berkembang pesat. Hal ini terbukti dengan

kemampuan TWI yang berhasil menghimpun dana wakaf sebesar 2

milayar/tahun.3 Disisi lain hal ini juga menjadi bukti bahwa TWI merupakan

Nazhir yang handal dan profesional.

Sebagai nazhir yang handal dan profesional TWI terus berupaya agar bisa

mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin dari apa yang dikelolanya. Untuk

itu, TWI melakukan sebuah inovasi dengan menyediakan layanan terbaru yaitu

3 Herman Budianto, “Masa Depan Wakaf Indonesia”, artikel diakses pada 10 April 2008 dari

http//www.google.com/2008/10/masa-depan-wakaf-Indonesia. html.

Page 9: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

5

layanan bayar wakaf dengan dinar dan dirham. Dalam layanan terbarunya ini,

TWI bekerjasama dengan unit layanannya yaitu Wakala Al-Wakif yakni sebuah

lembaga pengelolaan mata uang dinar dan dirham.

Berwakaf dan berzakat dengan menggunakan dinar dan dirham sesungguhnya

sudah menjadi kebiasaan di masa Rasulullah SAW, hal ini memang dikarenakan

dinar merupakan mata uang yang berlaku di masa itu. Islam bahkan mengakui

dinar dan dirham sebagai mata uang yang sah. 4 Saat ini respon atas penggunaan

mata uang dinar dan dirham semakin memasyarakat. Dengan menggunakan dinar

dan dirham, diharapkan nilai pokok dari wakaf uang yang ada di TWI semakin

banyak menghasilkan manfaat, yang pada gilirannya bisa dinikmati oleh

masyarakat banyak.

Keberadaan Wakala Al-Wakif di Tabung Wakaf Indonesia merupakan kajian

yang menarik sekali untuk diteliti lebih mendalam. Sebagai bentuk unit layanan

terbaru di TWI, Wakala diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik

bagi perkembangan TWI dalam membantu perekonomian umat. Selain itu,

Wakala Al-Wakif juga diharapkan dapat menjalankan fungsinya sebaik mungkin,

yang pada intinya adalah untuk memberikan berbagai kemudahan kepada

masyarakat dalam mendapatkan mata uang dinar dan dirham. Oleh karena itu,

untuk mengetahui seberapa besar peran Wakala dalam mempengaruhi kinerja

TWI, maka penulis mengajukan tema yang berjudul “EFEKTIFITAS PERAN

4 Mustafa Edwin Nasution, dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam (Jakarta: Kencana,

2007), h. 244.

Page 10: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

6

WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

WAKAF INDONESIA.”

B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

Dalam penulisan skripsi ini agar tidak meluas dan fokus pada permasalahan

yang akan dibahas dan mencapai hasil yang diharapkan, maka penulis merasa

perlu membatasi objek yang dikaji. Adapun masalah yang akan dibatasi adalah

mengenai mekanisme layanan bayar wakaf dengan dinar dan dirham pada

Tabung Wakaf Indonesia dan bagaimana peranan wakala terhadap perkembangan

Tabung Wakaf Indonesia. Sedangkan berdasarkan pembatasan masalah yang ada,

maka rumusan yang akan dikaji meliputi:

a. Bagaimana pola kerja Tabung Wakaf Indonesia dan Wakala Al-Wakif?

b. Bagaimana efektifitas peran Wakala Al-Wakif terhadap perkembangan

Tabung Wakaf Indonesia?

c. Apa saja peluang dan hambatan yang dihadapi Tabung Wakaf Indonesia

dalam menjalankan usahanya?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk:

a. Mengetahui bagaimana hubungan atau pola kerja Tabung Wakaf Indonesia

dan Wakala Al-Wakif.

Page 11: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

7

b. Mengetahui bagaimana efektifitas peran Wakala Asl-Wakif terhadap

perkembangan Tabung Wakaf Indonesia.

c. Mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi wakala terhadap

perkembangan Tabung Wakaf Indonesia.

Adapun manfaat yang dapat diperoleh adalah:

a. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diperoleh melalui penelitian ini antara lain

memperdalam wawasan dan pengetahuan penulis tentang wakaf uang atau

lebih tepatnya tentang berwakaf dengan dinar dan dirham. Selain itu,

diharapkan dapat menambah khasanah buku atau sumber bacaan di Fakultas

Syari’ah dan Hukum serta dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

pihak-pihak yang tertarik dalam masalah yang peneliti tulis ini.

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diperoleh melalui penelitian ini adalah bahwa Tabung

Wakaf Indonesia merupakan pemrakarsa dalam program pengelolaan dan

pemberdayaan wakaf uang, terlebih lagi, saat ini di Tabung Wakaf Indonesia

ada layanan terbaru yaitu layanan bayar wakaf dengan dinar dan dirham.

Berwakaf dengan dinar dan dirham diharapkan Tabung Wakaf Indonesia

dapat memberikan keuntungan yang lebih sehingga dapat digunakan secara

optimal untuk kemaslahatan umat.

Page 12: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

8

D. REVIEW STUDI TERDAHULU

Berdasarkan telaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumber,

kepustakaan, penulis melihat bahwa apa yang merupakan masalah pokok

penelitian ini tampaknya sangat penting dan prospektif. Adapun tulisan terdahulu

yang telah membahas sekitar topik ini terdapat pada skripsi yang dibuat oleh :

1. Emir Nursyad Yales, Respon Nasabah Pembeli Koin Dinar terhadap

Penggunaan Produk Koin Dinar (Studi Kasus pada Wakala al-Wakif dan

Gerai Dinar), skripsi, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009

Skripsi ini membahas tentang sejauh mana pengetahuan nasabah Wakala al-

Wakif dan Gerai Dinar terhadap keberadaan koin dinar dan bagaimana respon

nasabah tersebut terhadap produk koin dinar.

2. Rahayu Lisa Prianti, Analisis Produk Tabungan Dinar Sebagai

Implementasi Konsep Wadi’ah (Studi Kasus pada Wakala Induk Nusantara,

Depok), skripsi, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008

Skripsi ini membahas tentang implementasi tabungan dinar pada Wakala

Induk Nusantara yang menggunakan akad Wadi’ah Ya Al-Amanah. Dalam hal

ini, nasabah menitipkan koin dinarnya dalam tabungan dinar atau yang lebih

dikenal dengan BADAR (tabungan dalam dinar),dimana nasabah menitipkan

koin dinarnya pada tempat khusus untuk koin tersebut yang telah disediakan

pihak Wakala Induk Nusantara. Nasabah diberikan jaminan bahwa dinar

Page 13: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

9

miliknya dapat diambil setiap saat tanpa khawatir adanya rush seperti yang

terjadi di perbankan.

3. Abdul Gofur, Realisasi Penggunaan Dinar dan Dirham Pada Produk BMT

Al-Kautsar, Skripsi, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2006

Skripsi ini membahas tentang keunggulan dan kelemahan mata uang dinar dan

dirham, selain itu juga mengenai produk-produk apa saja yang dikembangkan

BMT tersebut dengan menggunakan dinar dan dirham.

4. Idik Komarudin, Efektifitas Pengelolaan dan Pemberdayaan Wakaf Tunai

Pada Tabung Wakaf Indonesia, Skripsi, Konsentrasi Perbankan Syariah,

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008

Skripsi ini membahas tentang apa saja program-program yang dijalankan TWI

setelah diberlakukannya UU No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf, dan hambatan

apa yang terjadi dalam pengelolaan dan pemberdayaan wakaf di Tabung

Wakaf Indonesia dan bagaimana solusinya. Selain itu, dibahas juga apakah

pengelolaan dan pemberdayaan wakaf tunai di TWI sudah berjalan efektif.

Dan dari kesimpulan yang didapat ternyata program yang dimiliki TWI adalah

program sosial dan produktif, dan hambatan yang ditemui antara lain,

terbatasnya SDM dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang wakaf tunai.

Page 14: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

10

Sedikit berbeda dengan skripsi diatas, penulis saat ini lebih memfokuskan

penulisan terhadap pengaruh dari suatu layanan pengelolaan mata uang dinar dan

dirham terhadap kinerja lembaga perwakafan TWI yang menyediakan layanan

bayar wakaf dengan dinar dan dirham.

E. METODE PENELITIAN

1. Metode Penelitian

Metode penelitan yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif-

analisis. Dengan metode ini, data-data yang telah penulis dapatkan kemudian

dianalisis untuk menguji hipotesis-hipotesis yang ada, hasil analisis tersebut

kemudian dijelaskan atau dipaparkan. Sebagaimana kita ketahui, penelitian

deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan interprestasi yang

tepat.5

2. Pendekatan dan Jenis Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian dalam metode penelitian ini ditemukan berdasarkan

maksud dan tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah

5 Moh. Nazir, Metode Penelitian, cet.V, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), h. 89.

Page 15: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

11

metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.6

b. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan ada dua yaitu penelitian

kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan, yaitu

mencari data-data yang diperoleh dan literatur-literatur dan referensi yang

berhubungan dengan judul skripsi di atas. Dari penelitian ini diharapkan

dapat memperoleh kerangka teori yang relevan dengan pokok bahasan

dalam penelitian ini. Sedangkan penelitian lapangan, yaitu melakukan

pencarian data-data dan informasi mengenai permasalahan yang dibahas

dalam skripsi ini melalui wawancara, studi dokumentasi, dan observasi.

Adapun objek penelitian dilakukan terhadap Tabung Wakaf Indonesia

dan unit layanan terbarunya yaitu Wakala Al-Wakif.

3. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup metode penelitian dari skripsi ini akan membahas berbagai

aspek yang berkaitan dengan efektifitas Wakala Al-Wakif terhadap TWI.

4. Data Penelitian

Jenis data yang digunakan penulis yaitu data primer dan data sekunder. Data

primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau

perseorang, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa

6 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, cet.XVIII, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2004), h. 3

Page 16: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

12

dilakukan oleh peneliti, sedangkan data sekunder merupakan data primer

yang diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer

atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel atau diagram.7 Dalam hal

ini, penulis melakukan observasi dan wawancara langsung ke TWI sebagai

bentuk data primernya. Penulis juga mengumpulkan data-data dari berbagai

bahan bacaan seperti buku, koran, dan lain-lain yang digunakan sebagai data

sekunder.

5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk kepentingan penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan teknik:

a. Observasi (Pengamatan Langsung)

Yaitu, dengan mengamati peristiwa, keadaan atau hal lain yang dapat

menjadi sumber data yang bisa membantu dalam kelancaran penelitian

b. Wawancara

Di sini penulis menanyakan secara langsung dengan cara mewawancarai

pihak-pihak yang berkompeten atau badan yang berwenang dalam lembaga

tersebut mengenai data-data yang diperlukan sesuai dengan judul.

c. Studi Dokumenter

Yaitu, mempelajari dan mengkaji data yang berbentuk arsip (dokumen)

yang berisi data-data, seperti data perusahaan, organisasi ataupun lembaga

yang dijadikan objek penelitian. Di mana dokumen perusahaan, organisasi

7 Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: Rajawali Pers,

2004), h. 42

Page 17: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

13

ataupun lembaga tersebut dapat berupa buku-buku, majalah, jurnal, koran

dan informasi-informasi tertulis sesuai dengan data yang telah diarsipkan.

6. Metode Analisis Data

Dalam mengolah dan menganalisa data, digunakan pola analisis non-statistik

yang sesuai untuk data deskriptif. Data deskriptif sering hanya dianalisis

menurut isinya, dan karena itu analisis macam ini disebut juga analisis isi

(content analysis).8

7. Teknik Penulisan Skripsi

Teknik penulisan skripsi ini berdasarkan pada buku “Pedoman Penulisan

Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah”, Jakarta,

Tahun 2007.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Skripsi ini terdiri atas 5 (lima) bab dengan urutan yang sistematika

pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan

dan Perumusan masalah, Tujuan dan Manfaaat Penelitian, Review

Studi Terdahulu, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

8 Sumadi Suryabrata, Metodelogi Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 40

Page 18: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

14

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas tentang pengertian dan hubungan dari teori-

teori yang berkaitan dengan tema skripsi ini. Antara lain mengenai

konsep efektivitas, konsep wakala, wakaf uang dan urgensinya serta

mengenai Dinar dan Dirham sebagai instrumen wakaf.

BAB III GAMBARAN UMUM

Pada bab ini akan dibahas mengenai sejarah dan perkembangan TWI,

mekanisme kinerja TWI, sejarah dan perkembangan Wakala Al-

Wakif, dan mekanisme kinerja Wakala Al-Wakif.

BAB IV EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP

PERKEMBANGAN TABUNG WAKAF INDONESIA

Pada bab ini akan dibahas mengenai pola kerja TWI dan Wakala Al-

Wakif, efektifitas peran Wakala Al-Wakif terhadap perkembangan

TWI, serta mengenai peluang dan hambatan yang dihadapi TWI.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini penulis menyimpulkan pembahasan dan memberikan

saran-saran serta diakhiri penutup dan daftar pustaka.

Page 19: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

BAB II

LANDASAN TEORI

A. KONSEP EFEKTIVITAS

Dua konsep utama untuk mengukur prestasi kerja (performance) manajemen

adalah efisiensi dan efektivitas. Efektivitas berasal dari kata efektif yang

mempunyai beberapa arti diantara lain: (1) ada efeknya (akibat, pengaruh, dan

kesan), (2) manjur/mujarrab, (3) membawa hasil, berhasil guna (usaha tindakan)

dan mulai berlaku. Menurut ahli manajemen, Peter Drucker, efektivitas erat

kaitannya dengan efisiensi. Efisiensi berarti mengerjakan sesuatu dengan benar

(doing the right), sedangkan efektivitas adalah mengerjakan sesuatu yang benar

(doing the right things).1 Dalam bahasa yang sederhana lagi dapat kita artikan

bahwa efisiensi adalah kemampuan suatu perubahan dalam menggunakan

sumber daya dengan benar dan tidak ada pemborosan. Sebaliknya efektivitas

adalah kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai sasaran-sasaran (hasil

akhir) yang telah ditetapkan secara cepat.

Dalam kamus istilah ekonomi, efektivitas adalah suatu besaran atau angka

untuk menunjukkan sampai seberapa jauh sasaran (target) tercapai.2 Menurut

Amin Widjaja, efektivitas adalah berhubungan dengan penentuan apakah tujuan

1 T. Hani Handoko, Manajemen, ed.II (Yogyakarta: BPEF, 1993), h.7. 2 Ety Rochaety dan Ratih Tresnati, Kamus Istilah Ekonomi (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 71.

15

Page 20: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

16

perusahaan yang telah ditetapkan tercapai.3 Sementara itu, Tjukir P. Tawat

mengatakan bahwa efektivitas adalah kemampuan suatu unit kerja untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.4 Untuk mencapai efektivitas kerja atau

efisiensi haruslah dipenuhi syarat atau ukuran sebagai berikut:

a. Berhasil guna, yakni untuk menyatakan bahwa kegiatan telah dilaksanakan

dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

b. Ekonomis, ialah menyebutkan bahwa dalam usaha pencapaian efektif itu,

maka tenaga kerja material, peralatan, waktu, keuangan, dan lain sebagainya

telah dipergunakan dengan secepat-cepatnya sebagaimana yang telah

ditetapkan dalam perencanaan dan tidak adanya pemborosan serta

penyelewengan.

c. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yakni untuk membuktikan bahwa

dalam pelaksana kerja, sumber-sumber telah dimanfaatkan dengan setepat-

tepatnya haruslah dilaksanakan dengan bertanggung jawab sesuai dengan

perencanaan yang telah ditetapkan.

d. Pembagian kerja yang nyata, yakni pelaksanaan kerja dibagi berdasarkan

beban kerja dan waktu yang tersedia.

3 Hasan Sadili, Ensiklopedi Bahasa Indonesia, Jilid. II (Jakarta: Ichtiar baru-Van Hoeve, 1980), h.

134. 4 Ibid.

Page 21: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

17

e. Rasionalitas, wewenang dan tanggung jawab, artinya wewenang harus

seimbang dengan tanggung jawab dan harus dihindari adanya dominasi oleh

satu pihak atas pihak lainnya.

f. Prosedur kerja yang praktis, yakni untuk menegaskan bahwa kegiatan kerja

adalah kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis pelaksanaan

kerja yang dapat dipertanggung jawabkan serta pelayanan kerja yang

memuaskan tersebut haruslah kegiatan operasional yang dapat dilaksanakan

dengan lancar.5

Jika suatu rencana perubahan atau kelompok kerja memenuhi kriteria diatas,

maka suatu rencana tersebut menjadi efektif sesuai yang diharapkan, maka untuk

lebih mengarahkannya harus ada pemberdayaan agar yang lemah menjadi

mandiri.

B. KONSEP WAKALA

Wakala merupakan lembaga (bukan bersifat seperti organisasi, tetapi lebih

kepada sifat tanggung jawab) yang dijalankan oleh seorang Wakil. Syarat untuk

menjadi seorang wakil adalah Muslim, memiliki sifat yang baik dan terpercaya.

Seorang wakil berada di bawah kepemimpinan seorang Amir dan diawasi secara

ketat oleh seorang Muhtasib.

5 Sujadi F.X.O & M, Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen, Cet. III, (Jakarta: CV.

Masagung, 1990), h. 36-39.

Page 22: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

18

Adapun syarat-syarat Muhtasib adalah Muslim, memiliki sifat yang baik dan

terpercaya, memiliki ilmu fikih yang berkaitan dengan masalah ini dan memiliki

kemampuan untuk mengenali riba dalam segala bentuk muslihatnya.

a. Tugas utamanya adalah memastikan agar semua tata cara yang dilakukan oleh

para Wakil dan Wakala tidak keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan.

b. Wakil hanyalah seseorang yang diberikan kuasa oleh pemilik Dinar dan

dirham. Sistem e-Dinar hanyalah perantara bagi individu untuk berhubungan

dengan Wakala. Seorang Muhtasib harus diberikan kepercayaan untuk

memiliki kekuasaan dan kekuatan untuk memastikan bahwa kondisi tersebut

di atas selalu terjaga. Adapun tugas dan fungsi dari Wakala adalah:

a. Melakukan pembayaran-pembayaran atas seizin pemilik rekening Dinar dan

Dirham.

b. Melakukan pengiriman Dinar dan Dirham ke segenap penjuru dunia.

c. Mengatur penukaran uang kertas ke dalam bentuk Dinar dan Dirham.6

Di Indonesia, terdapat Wakala Induk Nusantara (WIN) yang merupakan

pusat dari wakala-wakala yang ada di negara ini. WIN berfungsi sebagai pusat

distribusi Dinar Emas Islam dan Dirham Perak Islam dengan layanan antara lain

sebagai berikut:

6 Ribat Jakarta, “Apa Itu Wakala: Amal dan Penjelasannya”, artikel diakses pada 8 Juli 2010

dari http//www.google.com/2007/08/apa-itu-wakala-amal-dan-penjelasannya. html.

Page 23: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

19

1. Layanan Distribusi (jual-beli) koin dinar dan dirham

Dalam hal ini, WIN melayani jual beli koin dinar dan dirham baik bagi

wakala-wakala umum dan juga warga masyarakat lainnya.

2. Layanan Penitipan

Melalui Layanan Penitipan ini, masyarakat dapat menitipkan dinar dan

dirhamnya pada tabungan dinar.

3. Layanan Pengiriman

WIN melayani pengiriman dinar dan dirham bagi masyarakat yang ingin

dikirimkan koin dinar dan dirhamnya baik ke luar daerah ataupun keluar

negeri.7

Wakala Induk Nusantara menyediakan koin Dinar dan Dirham dalam

pecahan, yaitu:

Pecahan Koin Berat Koin Kadar Diameter ½ Dinar 2.125 gr emas 22 Karat 20 mm

1 Dinar 4.250 gr emas 22 Karat 23 mm

2 Dinar 8.500 gr emas 22 Karat 26 mm

1/6 Dirham (Daniq Dirham) 0.496 gr perak Perak Murni 15 mm

½ Dirham (Nisfu Dirham) 1.487 gr perak Perak Murni 18 mm

1 Dirham 2.975 gr perak Perak Murni 25 mm

2Dirham 5.950 gr perak Perak Murni 26 mm

5 Dirham 14.875 gr perak Perak Murni 27 mm

7 Rahayu Lisa Prianti, “Analisis Produk Tabungan Dinar Sebagai Implementasi Konsep

Wadi’ah ,” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008 ), h.47-48.

Page 24: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

20

Koin-koin tersebut diatas diproduksi oleh PT Logam Mulia Indonesia yang

merupakan anak perusahaan dari PT Aneka Tambang dengan standar WITO

(World Islamic Trading Organization).

Salah satu wakala umum yang dibawahi oleh WIN adalah Wakala Al-Wakif.

Wakala Al-Wakif merupakan tempat pengelolaan mata uang dinar dan dirham.

Tempat pengelolaan mata uang dinar dan dirham ini didirikan oleh sebuah

lembaga wakaf yaitu Tabung Wakaf Indonesia. Wakala Al-Wakif hanya memiliki

satu orang pengelola yang mengurus berbagai macam hal, dari mulai menangani

penjualan hingga membuat laporan keuangan yaitu Bpk. Agung Doli Septrianto.

Beliau bertanggung jawab langsung kepada Direktur Tabung Wakaf Indonesia

yaitu, Bpk. Veldy. V. Armeta. Wakala Al-Wakif hanya melayani masyarakat

dalam hal jual-beli koin dinar dan dirham.

Untuk mendapatkan koin dinar dan dirham, Wakala Al-Wakif membelinya

dari WIN dengan potongan harga sebesar 2%. Adapun koin dinar yang dijual

Wakala Al-Wakif terdiri dari 1 dinar, 1/2 dinar, dan 1/4 dinar. Sedangkan untuk

dirhamnya terdiri dari 1 khamsah (setara dengan 5 koin dirham), 2 dirham, 1

dirham, 1/2 dirham, dan 1/6 dirham. Ketika orang hendak menjual kembali (buy-

back) koin dinar dan dirham yang dimilikinya ke Wakala Al-Wakif, maka akan

dikenakan potongan sebesar 4%-6% dari harga dinar dan dirham pada saat

penjualan itu. Dari selisih pembelian di WIN dan buy-back inilah Wakala Al-

Wakif mendapatkan keuntungan.

Page 25: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

21

C. WAKAF UANG DAN URGENSINYA

Instrumen yang dapat digunakan dalam membantu upaya pengentasan

kemiskinan dalam Islam selain zakat adalah wakaf. Menurut bahasa, wakaf

berasal dari kata “ افقو - فقي – فقو” yang berarti menahan, berhenti, diam

di tempat, atau tetap berdiri.8 Kata waqaf juga semakna dengan kata al-Habs

(bentuk masdar dari kata kerja حبس - يحبس - حبس).9 Pada mulanya, istilah

wakaf menggunakan kata “al-habs”, hal ini diperkuat dengan adanya riwayat

hadis yang menggunakan istilah al-habs untuk wakaf. Akan tetapi yang kemudian

berkembang adalah istilah waqf dibanding dengan istilah al-habs, kecuali orang-

orang Maroko yang sampai saat ini masih menggunakannya.10

Dalam hukum Islam, wakaf berarti menyerahkan suatu hak milik yang tahan

lama (zatnya) kepada seorang nadzir baik berupa perorangan maupun lembaga,

dengan ketentuan bahwa hasilnya digunakan sesuai dengan syariat Islam. Harta

yang telah diwakafkan keluar dari hak milik yang mewakafkan (wakif), dan bukan

pula hak milik nadzir atau lembaga pengelola wakaf, akan tetapi menjadi hak

milik Allah SWT yang harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.11

8 Munjid, (Beirut: Darul Machred-Sarl, 1994), Cet ke-34, h. 914. 9 Ibid, h. 114. 10 DIP1 Ec Taufiq Ridho, Lc: Panduan Wakaf Praktis, Jakarta, 2006, h.3. 11 Mustafa Edwin Nasution, dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam (Jakarta: Kencana,

2007), h. 215.

Page 26: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

22

Bagi masyarakat muslim, wakaf mempunyai nilai ajaran yang sangat tinggi

dan mulia dalam perkembangan keagamaan dan kemasyarakatan. Setidaknya ada

dua landasan paradigma yang terkandung dalam ajaran wakaf itu sendiri, yaitu

paradigma ideologis dan paradigma sosial-ekonomis. Pertama, paradigma

ideologis, bahwa wakaf yang diajarkan oleh Islam mempunyai sandaran ideologi

yang amat kental sebagai kelanjutan ajaran tauhid. Yaitu, segala sesuatu yang

berpuncak pada keyakinan terhadap keesaan Tuhan harus dibarengi dengan

kesadaran akan perwujudan keadilan sosial. Islam mengajarkan kepada umatnya

agar meletakkan persoalan harta (kekayaan dunia) dalam tinjauan yang relatif,

yaitu harta (kekayaan dunia) yang dimiliki seseorang atau sebuah lembaga harus

mempunyai kandungan nilai-nilai sosial. Prinsip pemilikan harta dalam Islam

menyatakan bahwa harta tidak dibenarkan hanya dikuasai oleh sekelompok orang.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr ayat 7

☺ ☺

(7 :59/ رشحلا) �

Page 27: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

23

Artinya: Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.

Selain itu, Allah SWT juga memerintahkan manusia untuk mensucikan

hartanya. Dalam hal ini Allah SWT memerintahkan manusia untuk berzakat,

yakni menyisihkan sebagian hartanya kepada mustahik zakat yang telah

ditentukan Allah SWT. Adapun perintah tersebut tertuang dalam Al-Qur’an surat

AT-Taubah ayat 103

☺ ( 103 :٩ / ةبوتلا) Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”.

Kedua, landasan paradigma sosial-ekonomis. Setelah memiliki landasan

ideologis yang bersumber pada kalimat tauhid (la ilaaha illallah), wakaf

mempunyai kontribusi solutif terhadap persoalan-persoalan ekonomi

kemasyarakatan. Kalau dalam tataran ideologis wakaf berbicara tentang

bagaimana nilai-nilai yang seharusnya diwujudkan oleh dan untuk umat Islam,

Page 28: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

24

sedangkan pada wilayah paradigma sosial-ekonomis, wakaf menjadi jawaban

konkrit dalam realitas problematika kehidupan.

Dalam Al-Qur’an, kata atau istilah wakaf tidak disebutkan dengan jelas,

akan tetapi ada beberapa ayat yang dapat dijadikan dasar hukum wakaf, salah

satunya adalah firman Allah SWT dalam QS. Ali-Imran ayat 92

⌧ لا )

( 92 : 3 / نارمعArtinya: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),

sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya”.

Ketika ayat diatas turun para Sahabat Nabi, seperti Abu Thalhah r.a dan

Umar Ibn Khattab r.a, secara spontan segera mewujudkannya dengan

mewakafkan kebun masing-masing. Sebagaimana yang tertulis dalam sebuah

tafsir bahwasannya ketika ayat ini turun Abu Thalhah datang menemui

Rasulullah Saw seraya berkata, “Wahai Rausulullah, hartaku yang paling aku

cintai adalah Bi’ruha (sebidang kebun milik Thalhah yang berada di Madinah

yang menghadap Masjid Nabi Saw), terimalah wahai Rasulullah sehingga Allah

akan memperlihatkan karunianya keadamu.”12

Adapun hadist rasulullah yang merupakan dasar hukum wakaf adalah

12 Syihabudin, Terjemahan Tafsir Ruhul Bayan (Bandung: Diponegoro, ), Juz 4, h. 26.

Page 29: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

25

ناب اتم ذاا :الق مالسو هيلع اهللا ىلص اهللا لوسر نا ةريره يبأ نع هالص دلو وا هب عفتني ملعوا ةيارج ةقدص ثالث نم الا هلمع عطقنا مدا (ملسم هاور) هل وعدي Artinya; Apabila seorang manusia meninggal, terputuslah amal perbuatannya,

kecuali dari tiga hal, yaitu: shadaqah jariyah (sedekah yang pahalanya tetap mengalir), ilmu pengetahuan yang bermanfaat, dan doa anak yang shaleh (HR. Muslim)13

Beberapa ahli berpendapat bahwa shadaqah jariyah yang dimaksudkan

dalam hadis diatas adalah harta yang diwakafkan.

ةيراجلأ ةق دصلا ء املعلأرسف هنأل فقولا باب ىف هركد فق ولاب

Artinya: “Hadis tersebut dikemukakan dalam bab wakaf, karena para ulama menafsirkan sedekah jariyah dengan wakaf.” (Imam Muhammad Ismail Al-Kahlani, tt, 87)14

Sepanjang sejarah Islam, wakaf sangat banyak dengan beragam bentuk dan

jenisnya. Bahkan mencakup semua jenis harta benda. Tanah dan bangunan

merupakan harta benda tak bergerak yang dapat diwakafkan. Adapun benda

bergerak yang dapat diwakafkan adalah hewan, uang, saham, dan surat berharga

lainnya. Pada mulanya, pemahaman masyarakat terhadap wakaf benda bergerak

seperti uang sangatlah kurang. Masyarakat lebih memahami bahwa wakaf tanah

dan bangunan merupakan jenis wakaf yang paling tepat. Akan tetapi, saat ini

wakaf uang telah kembali digerakan.

13 Shahih Muslim, (Kairo: Darul Ihya Al-Qutub, 1918), Juz 11, h. 85. 14 Departemen Agama Republik Indonesia, Fiqh Wakaf (Jakarta: Direktorat Pengembangan

Zakat dan Wakaf, 2005), h.12.

Page 30: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

26

Wakaf uang adalah wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang, dan

lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai.15 Keberadannya sudah

dipraktikan sejak awal abad kedua hijriyah yaitu pada masa dinasti ayyubiyah.16

Wakaf uang dalam bentuknya, dipandang sebagai salah satu solusi yang dapat

membuat wakaf menjadi lebih produktif. Karena uang tidak lagi dijadikan

sebagai alat tukar menukar saja, lebih dari itu, wakaf uang merupakan komoditas

yang siap memproduksi dalam hal pengembangan yang lain.

Di Timur Tengah program wakaf uang telah lama dinikmati

keberhasilannya. Al Azhar University Cairo merupakan salah satu potret

keberhasilan program wakaf uang disana. Seorang khalifah pada masa Dinasti

Fathimiyah merupakan orang yang pertama kali mewakafkan hartanya untuk

yayasan Al-Azhar tersebut, selanjutnya kaum dermawan muslim lainnya mulai

mengikutinya. Dengan harta wakaf, universitas Al-Azhar dapat membiayai

sarana dan prasarana, honor guru dan dosen, serta beasiswa penuh kepada para

mahasiswa yang datang dari penjuru dunia.17

Wakaf uang atau wakaf tunai di zaman modern ini telah diperkenalkan oleh

Prof. Dr. M. A. Mannan lewat SIBL (Social Investment Bank Limited) yang

didirikannya di Bangladesh. SIBL memperkenalkan produk Sertifikat Wakaf

15Departemen Agama Republik Indonesia, Pedoman Pengelolaan Wakaf Tunai (Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf-Dirjen Bimmas Islam, 2006), h. 1.

16Acham Zunaidi dan Thobieb A-Asyhar, Menuju Era Wakaf Produktif: Sebuah Upaya

Progresif Untuk Kesejahteraan Umat, cet. III, (Jakarta: Mitra Abadi Press, 2006), h. 27. 17Departemen Agama Republik Indonesia, Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf

(Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf-Dirjen Bimmas Islam, 2006), h.36.

Page 31: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

27

Tunai (Cash Waqf Certificate) yang pertama kali dalam sejarah perbankan. SIBL

menggalang dana dari orang kaya untuk dikelola dan keuntungan pengelolaan

disalurkan kepada rakyat miskin.18 Keberhasilan M.A. Manan dengan produk

sertifikat wakaf tunai yang dibuatnya, membuat negara-negara lain ikut

menerapkan wakaf tunai dinegaranya masing-masing.

Dalam upaya mensejahterakan masyarakatnya, Indonesia turut menerapkan

wakaf uang sebagaimana yang telah dilakukan Manan. Pada tgl 11 Mei 2002

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa yang membolehkan wakaf

uang (cash wakaf/ waqf al nuqud) dengan syarat nilai pokok wakaf harus dijamin

kelestariannya.19 Kemudian pada tanggal 27 Oktober 2004 pemerintah Republik

Indonesia memperkuat keberadaan wakaf uang dengan mengeluarkan Undang-

undang yang terbaru yaitu Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf

yang disahkan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sesungguhnya, wakaf telah masuk ke Indonesia seiring dengan

perkembangan dakwah di Nusantara. Di samping melakukan dakwah Islam, para

ulama juga sekaligus memperkenalkan ajaran wakaf. Banyak masjid-masjid yang

bersejarah ketika itu dibangun di atas tanah wakaf. Namun, perkembangan wakaf

di kemudian hari tak mengalami perubahan yang berarti. Kegiatan wakaf

dilakukan terbatas pada kegiatan keagamaan, seperti pembangunan masjid,

18 Nasution, dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, h. 216. 19 H.M. Cholil Nafis, “Menghitung Potensi Wakaf Uang”, artikel diakses pada 8 Juli 2010 dari

http//www.google.com/2010/8/ menghitung-potensi-wakaf-uang. html.

Page 32: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

28

mushalla, langgar, madrasah, dan perkuburan. Pemanfaatan tersebut dilihat dari

segi sosial khususnya untuk kepentingan keagamaan memang efektif, tetapi

dampaknya kurang berpengaruh positif dalam kehidupan ekonomi masyarakat.

Setelah hadirnya undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf,

keberadaan wakaf uang menjadi semakin memasyarakat dan untuk lebih

menggerakan potensi wakaf uang yang ada maka pada tanggal 8 Januari 2010

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemudian mencanangkan Gerakan

Nasional Wakaf Uang di Istana Negara.20 Pencanangan Gerakan ini diharapkan

menjadi tonggak sejarah dan momentum penting bagi gerakan wakaf produktif di

Indonesia dalam rangka meningkatan kesejahteraan umat dan bangsa Indonesia.

Wakaf telah banyak memberikan kontribusi yang luar biasa bagi

perekonomian maupun kemaslahatan umat baik di Indonesia atau di belahan

dunia manapun. Urgensi wakaf uang dalam kehidupan umat menjadi semakin

penting dan mencolok, sebab dengan adanya lahan atau modal yang dikelola

secara produktif akan membantu masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan

bagi orang yang tidak mampu dengan motifasi etos kerja. Adapun urgensi wakaf

uang dilihat dari beberapa hal, yaitu:

1. Urgensi terhadap Wakif

Urgensi wakaf uang bagi Wakif adalah seorang Wakif tidak lagi memerlukan

jumlah uang yang besar yang dibelikan tanah atau bangunan untuk

20 Agustianto, “Wakaf Uang dan Peningkatan Kesejahteraan Umat”, artikel diakses pada 8 juli

2010 dari http://www.google.com/2010/08/wakaf-uang-dan- peningkatan-kesejahteraan-umat. html.

Page 33: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

29

diwakafkan. Karena wakaf uang jumlahnya bisa lebih bervariasi, sehingga

orang yang memiliki uang terbatas sudah dapat beramal dengan

mengeluarkan dana wakafnya tanpa harus menunggu menjadi orang kaya.

Hal tersebut tentunya akan mendorong masyarakat untuk berwakaf sesuai

dengan penghasilan yang dimiliki, dan akan berakibat pada perluasan jumlah

Wakif.

2. Urgensi terhadap Lembaga Keuangan Syari’ah

Urgensi wakaf uang bagi Lembaga Keuangan Syari’ah ialah jika wakaf uang

yang terhimpun tersebut dikelola oleh Lembaga Keuangan Syari’ah, maka

hal tersebut tentunya akan berdampak positif bagi pengembangan Lembaga

Keuangan Syari’ah yaitu akan menambah modal dan perolehan penghasilan

Lembaga Keuangan Syari’ah.

3. Urgensi terhadap Kegiatan Ekonomi Makro

a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Diantara bahan dasar utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang

berkesinambungan adalah adanya tingkat tabungan dan investasi. Wakaf

uang yang digunakan untuk investasi bisnis akan mampu meningkatkan

pertumbuhan ekonomi suatu negara, yaitu dengan mentranformasikan

tabungan masyarakat menjadi modal investasi. Jika potensi dana wakaf

dapat dihimpun dan dikembangkan secara profesional dan tanggung jawab,

maka tidak diragukan lagi potensi tersebut dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi.

Page 34: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

30

b. Pemerataan pertumbuhan ekonomi.

Sebagai salah satu institusi keagamaan yang erat hubungan dengan sosial

ekonomi yang tidak melihat lintas waktu, wakaf uang ternyata tidak hanya

sekedar mentransfortasikan tabungan masyarakat menjadi modal investasi,

tapi manfaat wakaf uang dapat juga menjadi salah satu sarana meratakan

pertumbuhan ekonomi suatu negara. Apabila dana wakaf yang cukup besar

tersebut dapat dikelola dan didayagunakan dengan optimal akan

menumbuhkan pemerataan pertumbuhan ekonomi di kalangan masyarakat

kelas bawah. Dapat di bayangkan berapa banyak orang yang hidup

dibawah garis kemiskinan dapat terangkat status sosialnya dan merasakan

manfaat dana tersebut. Sekian ribu anak yatim bisa disantuni, sekian puluh

lembaga pendidikan dasar dapat dibangun, sekian balai kesehatan bisa

didirikan, sekian petani dan pengusaha kecil bisa dimodali.

c. Stabilitas politik dan ekonomi

Investasi dana wakaf melalui sektor riil akan dapat mengarahkan pada

keseimbangan antara uang wakaf yang terhimpun dan sektor riil yang

membutuhkan dana untuk menghasilkan barang. Jika diinvestasikan

melalui perbankan dengan system bagi hasil, maka gejolak ekonomi akibat

fluktuasi tingkat bunga yang berlebihan dapat diantisipasi. Kemudian hasil

dari pengelolaan dana wakaf juga dapat menjaga stabilitas politik jika

terjadi instabilitas akibat ketidakmampuan pemerintah menciptakan

pertumbuhan ekonomi yang merata. Dengan pertumbuhan itu, taraf

Page 35: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

31

kehidupan masyarakat meningkat, pendapatan ekonomi masyarakat lebih

tinggi, tersedianya lapangan pekerjaan yang lebih banyak dan sarana

pendidikan yang baik dan lain-lain. Bagi pemerintah juga dapat

mengurangi beban dan menambah defisa negara.21

D. DINAR DAN DIRHAM SEBAGAI INSTRUMEN WAKAF

Sepanjang sejarah keberadaannya, uang telah memainkan peran yang sangat

penting dalam perjalanan kehidupan umat manusia. Uang dalam berbagai

bentuknya sebagai alat tukar perdagangan telah dikenal ribuan tahun yang lalu

seperti dalam sejarah Mesir kuno yaitu sekitar 4000 SM – 2000 SM. Bahkan

dalam Islam pengunaan koin emas dan perak ini sudah digunakan sejak zaman

Nabi Yusuf As. Fakta mengenai hal tersebut terdapat dalam Al-Qur’an surat

Yusuf ayat 20.

( 201: 12 / فوسوي)

Artinya: “Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, Yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf”.

Di dalam surat tersebut terdapat kata darahima ma’dudatin yang artinya

beberapa keping perak. Dalam bentuknya yang lebih standar uang emas dan

21“Wakaf tunai”, artikel diakses pada 8 Juli 2010 dari http://www.bimasislam.depag.go.id/wakaf-

tunai. html.

Page 36: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

32

perak diperkenalkan oleh Julius Caesar dari Romawi sekitar tahun 46 SM. Julius

Caesar ini pula yang memperkenalkan standar konversi dari uang emas ke uang

perak dan sebaliknya dengan perbandingan 12 : 1 untuk perak terhadap emas.

Standar Julius Caesar ini berlaku di belahan dunia Eropa selama sekitar 1250

tahun yaitu sampai tahun 1204.22 Uang emas dan perak ini dikenal dengan

sebutan dinar dan dirham.

Dalam sejarah Islam, uang merupakan sesuatu yang diadopsi dari peradaban

Romawi dan Persia. Hal ini dimungkinkan karena penggunaan dan konsep uang

tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Dinar merupakan mata uang

emas yang digunakan oleh kerajaan Byzantium (Romawi Timur), sedangkan

dirham adalah mata uang perak yang dikeluarkan oleh kerajaan Persia (Sasanid)

jauh sebelum nabi Muhammad SAW diutus sebagai nabi. Byzantium dan persia

merupakan dua penguasa dunia ketika itu, baik dari segi kekuatan militernya

maupun dari segi ekonominya. Para pedagang Arab sekembalinya mereka dari

Syam membawa dinar emas kaisar Romawi (Byzantium) dan dari Irak mereka

membawa dirham perak Persia, terkadang mereka juga membawa dirham

22 M. Iqbal, Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham, Cet. I, (Depok:

Spiritual Learning Centre dan Dinar Club, 2007), h. 18.

Page 37: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

33

Himyar dari Yaman.23 Mereka berdagang dengan orang-orang Mesir, Siria, Irak,

dan yaman dengan menggunakan dua mata uang ini.24

Dinar dan dirham yang digunakan orang Arab ketika itu tidak didasarkan

pada nominalnya, melainkan menurut beratnya. Untuk mengukur berat dinar dan

dirham, masyarakat Arab menggunakan timbangan khusus yang telah mereka

miliki, yaitu: auqiyah, nasy, nuwah, mitsqal, daniq, qirath, dan habbah. Mistqal

merupakan berat pokok yang sudah diketahui umum, yaitu setara dengan 22 qirat

kurang 1 habbah.25

Berat 1 dinar Islam yang diterbitkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin

Marwan setelah ditimbang dengan timbangan yang akurat memiliki nilai 4.25

gram, berat ini sama dengan berat mata uang Byzantium yang disebut Solidos

dan mata uang Yunani yang disebut Drachma. Atas dasar rumusan hubungan

berat antara dinar dan dirham dan hasil penimbangan dinar tersebut, maka dapat

diketahui bahwa berat 1 dirham adalah 7/10 x 4.25 gram atau sama dengan 2.975

gram.26

Dalam perjalanan koin dinar dan dirham, kedua uang bimetal ini merupakan

alat transaksi perdagangan dan pertukaran yang paling stabil, bahkan tidak

23Abdul Qadim Zallun, Sistem Keuangan di Negara Khalifah (Bogor: Pustaka Thariq Al-Izzah,

2002), h. 212. 24 Zaim Saidi, Kembali Ke Dinar: Tiggalkan Riba Tegakkan Muamalah (Depok, Pustaka Adina,

2005), h.39. 25Nasution, dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, h. 246. 26M. Iqbal, “Mengenal Dinar Islam”, artikel diakses pada 8 juli 2010 dari

http://geraidinar.com/2008/02/mengenal-dinar-islam.html.

Page 38: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

34

terpengaruh oleh inflasi. Hal ini dikarenakan uang bimetal tersebut memiliki nilai

intristik yang sama dengan nilai nominalnya. Koin dinar dan dirham, juga

merupakan uang bimetal yang tidak dipengaruhi oleh intristik dan kebijakan

suatu kerajaan atau pemerintahan. Hal tersebut, seperti yang terdapat dalam buku

yang berjudul “Satanic Finance” karangan bapak Riawan Amin yang

mengatakan bahwa koin emas itu bernilai bukan oleh dekrit penguasa, melainkan

karena ia memang berharga dan memiliki nilai. Pasar yang menghargai, bukan

pemerintah.27

Kemudian yang perlu diketahui bahwa emas dan perak merupakan mata

uang bimetal yang daya belinya tetap sepanjang tahun. Hal tersebut dapat

dibuktikan melalui sejarah yang diantaranya tertuang dalam Al-Qur’an dan

Hadist. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat

19, yaitu:

☯ ☯

☺ ☯

27 A. Riawan Amin, Satanic Finance, cet ke-4, (Jakarta: celestial publishing, 2008), h. 38.

Page 39: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

35

( 19 : 18 / فهكلا)

Artinya: “Dan Demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. berkatalah salah seorang di antara mereka: sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)". mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari". berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah Dia Lihat manakah makanan yang lebih baik, Maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia Berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.”

Pada ayat tersebut diungkapkan bahwa mereka meminta salah satu rekannya

untuk membeli makanan di kota dengan uang peraknya, tidak dijelaskan jumlah

pastinya. Kalau diasumsikan para Asyhabul Kahfi tersebut membawa 2-3 keping

uang perak saja dan dikonversikan ke nilai rupiah, dimana 1 dirham sekitar Rp

30.000,- maka nilai uang perak menjadi Rp 60.000,- hingga Rp 90.000,-.

Dengan uang perak tersebut maka dapat membeli makanan untuk beberapa

orang. Hal ini membuktikan bahwa setelah kurang lebih 18 abad (sejak zaman

Ashabul Kahfi), daya beli uang perak-dirham nilainya relative sama. Sedangkan

mengenai daya beli uang dinar emas, dapat dilihat berdasarkan hadis riwayat

Bukhari, dimana dari hadits tersebut dapat diketahui bahwa harga pasaran

kambing di zaman Rasulullah saw 1 dinar, jika dikonversikan ke zaman

sekarang, 1 dinar saat ini ( 1 dinar pada saat penulisan karya ilmiyah adalah

berkisar antara Rp. 1.350.000,- sd Rp. 1.380.000,-) juga bisa digunakan untuk

membeli seekor kambing.

Page 40: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

36

Disamping Rasulullah saw mengakui dinar dan dirham dalam berbagai

kegiatan muamalah, beliau juga mengaitkan kedua mata uang tersebut kedalam

perangkat syariat Islam seperti, nishab untuk hukuman potong tangan bagi

pencuri dan besaran untuk membayar diyat (uang tebusan qishas).28 Selain itu,

sejak awal Islam dinar dan dirham juga digunakan untuk keperluan ibadah seperti

untuk membayar zakat dan wakaf. Sebagaimana hadist Rasulullah saw mengenai

kewajiban berzakat, bahwasanya mengeluarkan harta kekayaan dalam bentuk

emas dan perak telah ditetapkan sebesar dua setengah persen dari jumlah emas

yang telah mencapai nisabnya yaitu 20 dinar.

سيلو مهارد ةسمخ اهيفف لوالح اهيلع الحو مهرادتائم كل تنآا اذإ اهيفف لوالح اهيلع الحو اارنيد نورشع كل نوكي تىح ئيش كيلع هيلع لوحي تىح ةآاز لما فى سيلو .كلذ ابسحبف ادازمف ارنيد فصن (دواد وبأ هاور) لوالح

Artinya : “Jika anda memiliki dua ratus dirham dan telah berlalu waktu satu

tahuun, maka wajib dikeluarkan zakatnya sebanyak lima dirham. Anda tidak punya kewajiban apa-apa sehingga anda memiliki dua puluh dinar dan telah berlalu waktu satu tahun, dan anda harus berzakat sebesar setengah dinar. Jika lebih, maka dihitung berdasarkan kelebihannya. Dan tidak ada zakat pada harta sehingga berlalu waktu tahun.” (Riwayat Abu daud)29

Keberadaan dinar dan dirham sebagai instrumen dalam berwakaf juga telah

lama digunakan. Imam Bukhari menerangkan bahwa imam Az-Zuhri, seorang

28Saikul Hamiwanto dan Bayu, “Dinar dan Dirham: Dua Sejoli yang Direkomendasikan Nabi,”

Suara Hidayah, 6 Oktober 2002, h. 41. 29 Abi Dawud, (Riyadh : Daar El-Salam, 2000), h. 128.

Page 41: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

37

ulama terkemuka dan peletak dasar kodifikasi hadits (tadwin al-hadits)

mengeluarkan fatwa yang berisi anjuran melakukan wakaf dinar dan dirham

untuk pembangunan sarana da’wah, sosial, dan pendidikan umat muslim.30

Selain itu, salah satu dari empat Imam Mazhab juga membolehkan wakaf

dengan dinar dan dirham. Ia adalah seorang Imam Muhammad Bin Idris bin

Abbas bin Usman bin Syafii Abu Abdullah, Al-Syafi’i Al-Mathlabi.

والدراهيم نير الدنا ىا وقفها جواز فعى الشا عن ثور ابو وروى Artinya: “Abu Tsaur meriwayatkan dari imam Syafi’i tentang dibolehkannya

wakaf dinar dan dirham (uang).”31 Bahkan menurut sejarah pada masa kesultanan Saljuk terdapat anggaran

khusus untuk wakaf. Anggaran wakaf tahunan Nizam al-Mulk (Menteri Utama

Kesultanan Saljuk, abad ke-11 M) mencapai 600 ribu dinar emas, setara lebih

dari Rp 850 milyar (Oktober 09). Wakaf ini digunakan untuk membiayai

madrasah dan para gurunya. Terken Khatun, seorang putri dari Fars, juga dari

Bani Saljuk (1326), memberikan wakafnya sebesar 200 ribu dinar emas (setara

lebih dari Rp 280 milyar, saat ini).32

Berwakaf dengan uang menurut Mazhab Hanafi dapat dilakukan dengan cara

menjadikannya sebagai modal usaha dengan cara mudharabah, keuntungan yang

30 Djunaidi dan Thobieb, Menuju Era Wakaf Produktif: Sebuah Upaya Progressif Untuk Kesejahteraan Umat, h.27.

31 Al-Mawardi, Al-Hawi al-Kabir, Tahqiq Dr. Mahmud Mathraji, (Beirut: Dar al-fikr, juz IX,

1994), h. 379. 32 Zaim saidi, “Kembalinya Wakaf Dirham dan Dinar,” artikel diakses pada 8 juli 2010 dari

http://zaimsaidi.org/tag/wakaf/kembalinya-wakaf-dirham-dan-dinar.html.

Page 42: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

38

diperoleh kemudian disedekahkan kepada mauquf ‘alaih.33 Di Indonesia,

lembaga wakaf yang menyediakan layanan bayar wakaf dengan dinar dan dirham

adalah lembaga wakaf Tabung Wakaf Indonesia (TWI). Untuk membantu

layanan ini TWI bekerjasama dengan Wakala Al-Wakif sebagai tempat

pengelolaan mata uang dinar dan dirham yang didirkannya. Wakaf koin dinar

dan dirham yang telah dihimpun TWI selanjutnya akan dikonversi ke rupiah, dan

kemudian dikelola keberbagai program yang dimiliknya untuk mendapatkan

hasil atau surplus yang nantinya bisa disalurkan kepada mauquf ‘alaih.

Dinar dan dirham di Indonesia hanya diproduksi oleh Logam Mulia - PT.

Aneka Tambang TBK. Saat ini Logam Mulia-lah yang secara teknologi dan

penguasaan bahan mampu memproduksi dinar dan dirham dengan Kadar dan

Berat sesuai dengan Standar dinar dan dirham di masa awal-awal Islam. Standar

kadar dan berat inipun tidak hanya di sertifikasi secara nasional oleh Komite

Akreditasi Nasional (KAN), tetapi juga oleh lembaga sertifikasi logam mulia

internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion Market Association

(LBMA).34

Seperti di awal Islam yang menekankan dinar dan dirham pada berat dan

kadarnya, bukan pada tulisan atau jumlah atau ukuran atau bentuk keeping, maka

berat dan kadar emas untuk dinar serta berat dan kadar perak untuk dirham

33 Departemen Agama Republik Indonesia, Fiqh Wakaf, h.44. 34 M. Iqbal, “Mengenal Dinar Islam”, artikel diakses pada 8 juli 2010 dari

http://geraidinar.com/2008/02/mengenal-dinar-islam.html.

Page 43: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

39

produksi Logam Mulia di Indonesia saat ini memenuhi syarat untuk disebut

sebagai dinar dan dirham Islam zaman sekarang.

Page 44: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TABUNG WAKAF INDONESIA

Tabung Wakaf Indonesia (TWI) adalah salah satu lembaga wakaf yang ada di

Indonesia. TWI berdiri pada tanggal 14 Juli 2005. TWI didirikan oleh Dompet

Dhuafa Republika (DDR) yang merupakan lembaga amil zakat nasional

(LAZNAS). Pada dasarnya, pengelolaan harta wakaf, baik benda tidak bergerak,

maupun wakaf benda bergerak telah dilakukan oleh DDR sejak tahun 2001. Pada

tahun tersebut DDR berhasil menghimpun dana wakaf uang sebesar Rp.

86.968.000,00 dan meningkat menjadi Rp.822.541.600,00 pada tahun 2002.

Peningkatan jumlah dana wakaf pada tahun tersebut karena adanya pengaruh

keluarnya fatwa MUI tentang wakaf uang pada tanggal 11 Mei 2002. Jumlah dana

wakaf uang yang dihimpun DDR terus meningkat tiap tahunnya, terlebih lagi

pada saat terjadinya pembahasan dan pensahan undang-undang wakaf pada tahun

2004. Peningkatannya pada tahun tersebut sangat signifikan yaitu mencapai Rp.

7.443.389.785,00. Melihat potensi wakaf uang yang besar ini, maka kemudian

DDR melaunching unit baru yang bernama Tabung Wakaf Indonesia (TWI).

TWI merupakan badan unit atau badan otonom dengan landasan badan hukum

Dompet Dhuafa Republika serta merupakan badan hukum yayasan yang telah

kredibel dan memenuhi persyaratan sebagai nazhir wakaf sebagaimana dimaksud

Undang-undang Wakaf, yaitu sebagai nazhir wakaf berbentuk badan hukum

39

Page 45: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

40

Indonesia yang dibentuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, dan bergerak di bidang sosial, pendidikan, kemasyarakatan, dan

keagamaan Islam. Pendirian lembaga pengelola wakaf ini adalah untuk

mewujudkan sebuah lembaga nazhir wakaf dengan model suatu lembaga

keuangan yang dapat melakukan kegiatan mobilisasi penghimpunan harta benda

dan dana wakaf guna memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat. Untuk itu, TWI

diharapkan dapat mengoptimalisasi wakaf sehingga dapat menjadi penggerak

perekonomian umat.

TWI mempunyai visi “menjadi lembaga wakaf berorientasi global yang

mampu menjadikan wakaf sebagai salah satu pilar kebangkitan ekonomi umat

yang berbasiskan sistem ekonomi berkeadilan” sedangkan misi TWI adalah

“mendorong pertumbuhan ekonomi umat serta optimalisasi peran wakaf dalam

sektor sosial dan produktif”. Kegiatan utama TWI adalah melakukan kegiatan

menghimpun harta benda wakaf baik berupa benda tidak bergerak, maupun benda

bergerak dan melakukan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf yang

telah dihimpunnya untuk kepentingan ummat. Akan tetapi, sebagai lembaga

pengelolaan dan penerimaan wakaf kontemporer, TWI lebih menitikberatkan

pada penerimaan dan pengelolaan barang wakaf uang.

Seiring dengan perkembangannya, banyak sekali yang telah dilakukan TWI

untuk pembangunan sosial dan pemberdayaan ekonomi dalam masyarakat. Hal ini

didorong dengan manajemen pengelolaan yang baik yang telah dilakukan TWI.

TWI memiliki program-program yang dapat dinilai tepat sasaran. Program yang

Page 46: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

41

ada di TWI tertuang dalam program wakaf produktif, wakaf sosial, dan wakaf

terpadu, yaitu perpaduan antara wakaf produktif dan sosial. Manfaat wakaf yang

disalurkan TWI tidak hanya dapat dirasakan oleh masyarakat di perkotaan tetapi

juga dapat dirasakan oleh masyarakat di desa-desa. Adapun manfaat yang telah

banyak dirasakannya oleh umat antara lain lewat program Smart Ekselensia yang

dimilikinya, yaitu sekolah model yang dibentuk Yayasan Dompet Dhuafa

Republika dengan peserta didik yang berasal dari anak-anak yang memiliki

potensi kecerdasan akademik dan kecerdasan lainnya. Smart Ekselensia ini

merupakan sekolah gratis yang pendiriannya telah dibiayai dari dana wakaf yang

dihimpun TWI. Hingga saat ini, Smart Ekselensia telah menampung 175 siswa

dari 20 propinsi yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Manfaat lain yang dapat dirasakan oleh masyarakat antara lain terdapat pada

program pengembangan kebun produktif berupa pohon kakao dan kelapa di

Kecamatan Totikum Kabupaten Banggai, Kepulauan Sulawesi Tengah. Hasil dari

perkebunan yang dibiayai dari wakaf uang ini disalurkan untuk biaya operasional

SMU Pertama Mansamat. Selain itu, program ini secara tidak langsung telah

memberikan kesempatan pada masyarakat setempat untuk meningkatkan

kesejahrteraan hidup mereka dengan menjadi tenaga kerja yang mengelola kebun

tersebut.

Selama lima tahun berdiri TWI terus berupaya lebih baik lagi dalam

menjalankan amanahnya sebagai nazir. TWI pun terus berinovasi pada setiap

program yang dimilikinya tentunya dengan tetap mengikuti aturan-aturan syariah

Page 47: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

42

tentang wakaf ini. Untuk mengembangkan usahanya tersebut, saat ini TWI

menyediakan produk wakala yang berfungsi sebagai tempat pengelolaan mata

uang dinar dan dirham. Dari wakala ini nilai pokok dari wakaf uang yang

dihimpun TWI diharapkan semakin banyak dapat menghasilkan “buah” yang

pada gilirannya bisa dinikmati oleh masyarakat banyak.

B. MEKANISME KINERJA TWI

Mekanisme TWI dalam mengelola dana wakaf uang dapat dilihat dari tiga

aspek, yaitu penghimpunan dana wakaf, manajemen invetasi, dan

pendistribusiannya kepada mauquf alaih.

1. Penghimpunan Dana (fundraising)

Penghimpunan dana merupakan kegiatan penggalangan dana dari

individu, organisasi, maupun badan hukum. Dalam hal ini, fundraising yang

dimaksud adalah proses mempengaruhi masyarakat (calon wakif) agar mau

melakukan amal kebajikan dalam bentuk penyerahan uang sebagai wakaf

maunpun untuk sumbangan pengelolaan harta wakaf. Kegiatan penghimpunan

harta benda wakaf dilakukan TWI dari para wakif yang mempercayakan harta

bendanya untuk diwakafkan dengan menunjuk TWI selaku nazhirnya. Harta

benda wakaf yang dimaksud sesuai dengan amanat undang-undang No. 41

tentang wakaf, berupa barang tidak bergerak dan benda bergerak. Barang

tidak bergerak dapat berupa tanah, bangunan, tanaman, dan benda lain yang

berkaitan dengan tanah. Harta benda wakaf berupa benda bergerak, seperti

Page 48: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

43

uang, logam mulia, surat berharga, kendaraan, hak atas kekayaan intelektual,

dan lain sebagainya.

Dalam melakukan penggalangan dana ini, TWI menggunakan berbagai

macam strategi, antara lain melalui media internet, majalah atau koran

(advertorial), special event seperti kurban, spanduk dan lain sebagainya. Saat

ini media-media yang digunakan sebagai fundraising tools-nya antara lain

newsletters (terbit periodik 4 bulan sekali), advertorial satu halaman di Dilaog

Jumat (media suplemen harian umum Republika) dengan frekuensi satu bulan

dua kali terbit yakni pada minggu ke-2 dan ke-4.1

Dalam menghimpun wakaf uang, disamping berpusat di kantor TWI di

komplek perkantoran Margaguna Jakarta Selatan, TWI juga melakukan

kerjasama dengan beberapa bank syariah, seperti Bank Danamon Syariah dan

Bank Syariah Mandiri. Selain itu, TWI juga menyediakan gerai atau counter

yang berfungsi sebagai tempat menggalang dana di berbagai pusat bisnis,

seperti maal. Hal tersebut dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat yang

hendak berwakaf. Seluruh dana yang terkumpul dari masing-masing tempat

selanjutnya dipusatkan pada satu kas yaitu kantor pusat DDR. Dalam hal ini,

TWI hanya berperan sebagai penghimpunan wakaf uang semata, sementara

1 Rozalinda, “Pengelolaan Wakaf Uang pada Tabung Wakaf Indonesia (TWI) Dompet Dhuafa Republika”, artikel diakses pada 10 Agustus 2010 dari http//www.google.com/2010/05/pengelolaan-wakaf-uang-pada-tabung-wakaf-indonesia-dompet-dhuafa-republika. html.

Page 49: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

44

pengelolaannya terdapat di DDR. Adapun sarana yang disediakan untuk para

waqif yang hendak berwakaf adalah dengan:

a. Bisa datang langsung ke Tabung Wakaf Indonesia (Jl. Radio Dalam Raya,

komplek perkantoran Margaguna No. 11);

b. Transfer melalui rekening bank yang telah disediakan TWI a/n Yayasan

DDR;

c. Melalui gerai wakaf TWI yang telah hadir dibeberapa tempat, seperti

ditoko busana muslim Al-Fira, di ITC permata Hijau Kebayoran, ITC

BSD tangerang, cempaka mas, dan lain sebagainya;

d. Bahkan TWI juga siap untuk menjemput dana di rumah waqif dengan

ketentuan wakaf tunai diatas Rp. 1jt.

2. Manajemen Invetasi

TWI melakukan pengelolaan dan pengembangan atas harta benda wakaf

yang dihimpunnya sesuai dengan tujuan, fungsi, dan peruntukkannya dengan

prinsip-prinsip syariah. Pengelolaan wakaf uang atau manajemen investasi

TWI dilakukan berdasarkan tiga pendekatan, yaitu pendekatan produktif,

nonproduktif, dan terpadu (gabungan pendekatan produktif dan non produktif

pada satu objek wakaf).

a. Pendekatan Produktif

Dalam pendekatan ini, TWI mengelola harta wakaf untuk hal-hal

yang sifatnya produktif dan menghasilkan keuntungan. Keuntungan yang

diperoleh kemudian akan dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat dengan

Page 50: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

45

tetap mempertahankan nilai pokok dari harta wakafnya. Dalam hal ini,

TWI mengalokasikan dana wakafnya untuk berbagai sektor usaha.

Diantara bentuk pengelolaan wakaf produktif yang dilakukan TWI adalah

dengan menyalurkannya keberbagai sektor seperti, wakaf peternakan,

pertanian, perkebunan, perdagangan, wakala (penjualan dinar dan dirham),

dan sarana niaga.

1) Wakaf Peternakan

Pada wakaf peternakan TWI bekerjasama dengan jejaring DDR

lainnya yaitu Kampoeng Ternak yang terletak di Bogor dan Sukabumi.

Lembaga ini telah sukses memberdayakan peternak dan memiliki

mitra diberbagai kota di Indonesia. kampoeng ternak juga aktif dalam

pendistribusian hewan kurban, melakukan serangkaian riset,

pendidikan dan pelatihan (diklat) serta pendampingan terhadap sektor

peternakan. Selain bekerjasama dengan kampoeng ternak, TWI juga

bekerjasama dengan organisasi Tebar Hewan Kurban (THK)

berdasarkan prinsip bagi hasil dengan menempatkan dana wakaf uang

sebesar Rp. 100.000.000,-.

2) Wakaf Perkebunan

Pada wakaf perkebunan TWI menjalankannya di dua daerah, yaitu

di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, dan di Kabupaten Banggai,

Sulawesi Tengah. Program wakaf di Desa Lubuk Tuba Lahat

Sumatera Selatan berupa wakaf pohon karet, wakaf pohon karet ini

Page 51: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

46

merupakan kerjasama TWI dengan LPEU Insan Kamil yang dimulai

penanamannya pada September 2007 sampai Januari 2008. Saat ini,

lahan karet seluas 20 ha yang berasal dari lahan pertanian masyarakat,

di danai oleh TWI. Program wakaf pohon produktif ini dilakukan

dengan cara menghimpun kelompok tani yang berada di kawasan

tersebut. Pada program itu terjaring sebanyak 39 orang miskin yang

memiliki lahan perkebunan. Masing-asing mereka mendapat hak

pengelolaan ½ ha dengan akad muzara’ah. Para petani di sini dalam

usaha mereka mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari

lembaga tempat mereka bernaung. Baik pembinaan kewirausahaan

maupun pembinaan mental spritual untuk berusaha secara halal dan

motivasi untuk berwakaf.

Selain itu, TWI juga meluncurkan program pengembangan kebun

produktif berupa pohon kakao dan kelapa di Kecamatan Totikum

Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Kebun tersebut

telah mampu menyerap tenaga kerja setempat. Hal ini mengartikan

bahwa program yang diluncurkan TWI bersama jaringannya telah

memberikan kesempatan pada masyarakat setempat untuk

meningkatkan kesejahteraan hidup mereka sekaligus memberikan

kesadaran akan makna wakaf.

Page 52: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

47

3) Wakaf Perdagangan

Dalam menginvestasikan dananya ke sektor perdagangan, TWI

bermitra dengan para pedagang, baik pedagang kecil atau menengah.

TWI mengelola kemitraan dagang dengan menerapkan akad atau

kontrak mudharabah, yakni kerjasama dalam modal ventura yang

diberikan kepada mitra terpilih sebagai pinjaman tanpa bunga, tanpa

agunan, dan tanpa syarat ekuitas. Ketentuan bagi hasil hanya berlaku

nagi usaha kemitraan dagang yang sukses dan memberikan surplus.

Bila usaha gagal dan merugi, bukan disebabkan oleh kecerobohan

mitra, risiko sepenuhnya ditangung oleh TWI.

Dalam mengembangkan wakaf produktif ini, TWI bermitra dengan

Bakmi Langgara. Bakmi Langgara merupakan salah satu mitra TWI

yang berjalan dengan baik dari tahun 2007. Pada Bakmi Langgara ini,

TWI menanamkan dananya sebesar RP. 40.000.000,-. Selain dengan

Bakmi Langgara, TWI juga memiliki mitra dampingan yaitu

Masyarakat Mandiri dengan pedagang mie ayam-bakso nya. Usaha

yang diusung diberi nama “Vegemie Idola” dan “Baso Cip”. Kalau

dilihat dari program wakaf di bidang perdagangan yang telah

dilaksanakan TWI ini, tampaknya sangat berpengaruh terhadap

pemberdayaan ekonomi masyarakat walaupun masih terbatas pada

masyarakat yang berada dalam naungan mitra binaan Dompet Dhuafa.

Page 53: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

48

Akan tetapi, setidaknya hal ini dapat dirasakan masyarakat dalam

menggerakkan usaha dan meningkatkan pendapatan.

4) Sarana Niaga

Pada program wakaf sarana niaga ini, TWI menyediakan rumah

dan toko (ruko) untuk disewakan. Hasil penyewaan sarana niaga ini

disalurkan untuk beragam kegiatan sosial sesuai dengan permintaan

wakifnya. Ruko-roko yang disewakan berlokasi di Mekar Sari Bekasi

Barat dan di Graha Harapan Tambun Bekasi Timur. Ruko di Mekar

Sari disewakan Rp20.000.000,00 pertahun yang disewakan selama tiga

tahun sehingga keuntungan yang diperoleh adalah Rp 60.000.000,00

untuk ruko di Graha Harapan Bekasi Timur, juga disewakan ke

perusahaan pengembang sebesar Rp 13.000.000,00 untuk dua tahun

sehingga keuntungan yang diperoleh adalah Rp 26.000.000,00 yang

disesuaikan dengan harga pasaran di lokasi ruko berada.

Aset wakaf non tunai lain yang disewakan adalah ruko di jalan

Keadilan Depok. Ruko ini juga dimanfaatkan untuk perpustakaan

Rumah Cahaya. Rumah cahaya merupakan aset sosial yang dimiliki

TWI, dimana didalamnya masyarakat difasilitasi untuk gemar

membaca dan dilatih untuk menghasilkan karya. Akan tetapi rumah

cahaya kini telah bertransformasi menjadi Depok Waqf Junction

Page 54: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

49

(DWJ).2 DWJ terdiri dari aset sosial dan aset produktif. Aset sosialnya

adlah Rumah Baca yang posisinya berada dilantai dua, sedangkan aset

produktifnya digunakan untuk sarana niaga berupa toko yang siap

disewakan kepada masyarakat.

5) Wakala

Wakala merupakan produk pengelolaan mata uang dinar dan

dirham yang berada dalam jaringan TWI. Wakala merupakan salah

satu infrastruktur mendasar dalam sistem ekonomi Islam yang bebas

dari sistem ribawi. Menurut Zaim Saidi, Direktur TWI ketika itu,

wakala adalah salah satu usaha TWI dalam mengembangkan nilai

wakaf uang. Dari wakala ini nilai pokok dari wakaf uang diharapkan

semakin banyak menghasilkan “buah” yang pada gilirannya bisa

dinikmati oleh masyarakat banyak. Selain itu, produk wakala ini

diluncurkan sebagai respon atas penggunaan mata uang dinar dan

dirham yang semakin memasyarakat di Indonesia. Wakala Al-Wakif

juga merupakan harapan TWI untuk bisa mandiri nantinya.3

b. Pendekatan Non Produktif

Berdasarkan pendekatan ini, TWI akan mengelola harta wakaf untuk

hak-hal yang sifatnya tidak menghasilkan keuntungan (non produktif).

Manfaat yang ditimbulkan dari harta benda wakaf yang bersangkutan

2 “Depok Waqf Junction: Tiga Toko Siap Disewakan”, wakaf, ed. Ke-5, h.11-12. 3 Wawancara pribadi dengan Mariana Ulfah, Jakarta, 3 Agustus 2010.

Page 55: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

50

adalah karena nilai manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat sebagai

pemetik manfaat wakaf. Misalnya, TWI mengalokasikan dananya untuk

investasi pendirian sebuah rumah sakit gratis seperti LKC (Layanan

Kesehatan Cuma-cuma). Ini berarti tidak ada pemasukan sama sekali dan

dengan demikian biaya operasional rumah sakit cuma-cuma tersebut harus

dicarikan dari sumber lainnya.

Disamping itu, TWI juga mendirikan sekolah gratis untuk kaum

dhuafa seperti Smart Ekselensia, sedangkan seluruh biaya operasionalnya

dicarikan dari dana lain seperti zakat, infak, dan sedekah. Wakaf uang

yang dilaokasikasn untuk program sosial, menurut direktur TWI, Zaim

Saidi, sejatinya kurang tepat, karena asas-asas wakaf yaitu keswadayaan,

keberhasilan, dan kemandirian kurang terpenuhi.

c. Pendekatan Terpadu

Pendekatan terpadu merupakan gabungan dari pendekatan produktif

dan non produktif pada satu objek wakaf. Dalam hal ini, program

penyaluran wakaf untuk sarana dan prasarana institusi pelayanan umat

dikombinasikan dengan program wakaf dalam bentuk sarana niaga,

properti, perkebunan, perdagangan, pertanian, dan lain-lain. Surplusnya

disalurkan untuk kaum dhuafa dan atau untuk operasional institusi

pelayanan umat dalam satu area program. Seperti Rumah Cahaya, sarana

perpustakaan dan pelatihan penulisan bagi masyarakat umum yang

dikombinasikan dengan aset properti yang disewakan. Kemudian

Page 56: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

51

surplusnya digunakan untuk mendukung program perpustakaan dan

pelatihan penulisan.

Wakaf perkebunan cokelat dan kelapa di Kabupaten Banggai

Sulawesi Tengah pun merupakan bentuk program wakaf terpadu TWI.

Hasil dari perkebunan cokelat dan kelapa ini digunakan untuk mendanai

SMU Mansamat yang berada didaerah tersebut. Kegiatan operasional TWI

senantiasa memperhatikan dan menggunakan kaidah-kaidah yang sesuai

dengan syariah Islam dan rekomendasi fatwa dari Dewan Syariah

3. Pendistribusian Wakaf

Dalam mendistribusikan wakaf uang, TWI menyalurkannya untuk

berbagai kegiatan sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan program sosial

lainnya. Hal ini dapat dilihat dari program-program wakaf untuk kepentingan

umum, yaitu sarana pendidikan seperti Smart Ekselensia, sarana kesehatan

seperti LKC, dan sarana sosial seperti Wisma mualaf.

a. Sarana Pendidikan

Berawal dari keprihatinan terhadap kualitas pendidikan di Indonesia

disertai dengan kegetiran terhadap fenomena semakin banyaknya jumlah

anak putus sekolah karena tingginya biaya pendidikan, telah mendorong

Dompet Dhuafa untuk mendirikan Smart Ekselensia. Smart Ekselensia

Indonesia adalah sekolah model yang dibentuk Yayasan Dompet Dhuafa

Republika dengan peserta didik yang berasal dari anak-anak yang

memiliki potensi kecerdasan akademik dan kecerdasan lainnya. Lembaga

Page 57: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

52

pendidikan ini merupakan sekolah gratis yang pendiriannya dibiayai dari

dana wakaf yang diperuntukkan untuk menampung anak-anak kaum

dhuafa lulusan SD se-Indonesia. Sekolah tingkat SMP dan SMU

akselerasi ini diprioritaskan bagi siswa yang mempunyai potensi akademik

yang baik tetapi tidak ada biaya untuk sekolah.

Smart Ekselensia berdiri pada tahun 2003. Sekolah ini merupakan

bagian dari manajemen program Lembaga pengembangan Insani (LPI)

Dompet Dhuafa Republika yang mempunyai visi menyelenggarakan

model pendidikan menengah lima tahun, bebas biaya, berasrama dan

akseleratif. Smart Ekselensia Indonesia ini didesain dengan sistem

pendidikan unggul dengan misi melahirkan manusia belajar yang berbudi

mulia, mandiri, dan berprestasi serta berjiwa sosial. Selain Smart

Ekselensia, TWI juga mendirikan SMA I Mansamat Terunggul yang

terletak di kecamatan Tinanggung Selatan Kab. Banggai Kepulauan,

Sulawesi Tengah.

SMA I Mansamat Terunggul merupakan SMA pertama dan satu-

satunya SMA yang ada di kecamatan ini. Ketika dirintis, sekolah ini berat

beroperasi. Seorang dermawan terpanggil menyokong pembiayaannya

dengan merelakan hasil panen lima pohon kakaonya. Hal ini, tentu itu

belum memadai. Untuk itu, TWI meningkatkan dukungan untuk sekolah

ini melalui wakaf produktif berupa pembelian 1,5 ha kebun kakao sejak

tahun 2005. Hasil kebun itu dapat meringankan biaya operasional sekolah

Page 58: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

53

ini. Namun dengan berkembang dan berjumlahnya siswa, biaya

operasional sekolah ini semakin meningkat dan akhirnya area kebun

diperluas dari 1,5 ha menjadi 5 ha kebun kakao dan kelapa, dari seorang

wakif yang mengamanahkan dananya untuk wakaf produktif yang

hasilnya didayagunakan sebagai penopang biaya pendidikan. Hasil kebun

kakao dan kelapa di Banggai, didayagunakan untuk membiayai aktivitas

sekolah sehingga dukungan dana pendidikan untuk sekolah ini semain

baik.

b. Lembaga Pelatihan

Untuk membantu pemerintah dalam upaya mengentaskan kemiskinan

dan pengangguran, DDR mendirikan Institut Kemandirian. Institut

Kemandirian merupakan lembaga pelatihan kewirausahaan dan

keterampilan serta pendampingan untuk mengembangkan bisnis para

pengusaha kecil. Institut Kemandirian adalah jaringan Dompet Dhuafa

Republika yang merupakan lembaga pendidikan nonformal yang bergerak

dibidang pelatihan kewirausahaan dan teknis secara gratis dirancang

khusus untuk mencetak para pengusaha dari kaum dhuafa dengan sistem

pelatihan short course.

Lembaga ini bertujuan untuk mengubah pola pikir peserta pelatihan

dari pola pikir dan mental pekerja menjadi pengusaha sekaligus memberi

bekal usaha yang diminati seperti pelatihan elektro, pelatihan

otomotif/mekanik motor, menjahit, dan membuat mainan anak. Dari

Page 59: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

54

program tersebut, alumni yang dihasilkan diharapkan mampu menjadi

wirausahawan (entrepreneur). Lembaga ini dibiayai dari wakaf uang

maupun wakaf non tunai dalam bentuk peralatan latihan seperti mesin

yang disalurkan melalui TWI. Bentuk-bentuk pelatihan yang dilakukan

adalah perbengkelan, percetakan, tata busana, bisnis, dan tata boga.

c. Sarana Kesehatan

Pendistribusian TWI pada sarana Kesehatan antara lain adalah dengan

mendirikan Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC). LKC dibangun oleh

DDR pada tanggal 6 November 2001 bertempat di Ciputat, Tangerang-

Banten. Klinik ini dibangun dengan tujuan membantu kaum dhuafa

dibidang layanan kesehatan tanpa pungutan biaya. Sejak berdiri tahun

2001, klinik kesehatan yang dibeli dari wakaf uang ini sudah mempunyai

peserta lebih dari 11.638 kepala keluarga yang tercatat pada bulan Mei

2009. Setiap harinya, LKC melayani 70-200 orang perharinya.4

Sumber dana LKC ditanggung sepenuhnya oleh Dompet Dhuafa yang

bersumber dari zakat, infak, dan sedekah serta wakaf uang menghabiskan

biaya operasional sebesar 4,8 milyar rupiah untuk tahun 2007 dan 5,5

milyar rupiah untuk tahun 2008. klinik kesehatan gratis ini dibantu oleh 5

unit ambulan yang merupakan sumbangan dari beberapa perusahan,

4 Rozalinda, “Pengelolaan Wakaf Uang pada Tabung Wakaf Indonesia (TWI) Dompet Dhuafa Republika”, artikel diakses pada 10 Agustus 2010 dari http//www.google.com/2010/05/pengelolaan-wakaf-uang-pada-tabung-wakaf-indonesia-dompet-dhuafa-republika. html.

Page 60: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

55

laboratorium, dan ruang rawat inap di gedung yang berlantai empat. Untuk

dapat menjadi anggota di LKC adalah orang miskin yang dibuktikan

dengan surat keterangan miskin dari RT dan Kantor Lurah. Kemudian

LKC akan melakukan Survei ke lapangan untuk membuktikan apakah

calon anggota memenuhi standar dhuafa yang ditetapkan LKC. Lembaga

ini sudah melayani pasien dari kawasan Jakarta, Bogor, Depok,

Tanggerang, dan Bekasi bahkan dari Tasikmalaya.

d. Sarana Layanan Sosial

Pendisribusian wakaf yang diperuntukan bagi Sarana Layanan Sosial

disalurkan TWI kedalam program Wisma Mualaf, Rumah Cahaya,

Pembangunan Masjid dan Zona Madina.

1) Wisma Mualaf

Wisma Mualaf merupakan wakaf nontunai yang dipercayakan seorang

wakif kepada TWI dan didirikan di kawasan Bintaro Utara. Program

ini diresmikan pada tanggal 30 Agustus 2008 bertepatan dengan

tanggal 1 Ramadhan 1429 H. Program Wisma Mualaf bertujuan untuk

membantu para mualaf serta merupakan kerja sama antara Dompet

Dhuafa dengan TWI dan Yayasan Ariematea. Sejak diresmikan,

wisma ini telah berfungsi sepenuhnya sebagai tempat tinggal sekaligus

pembinaan bagi para mualaf. Para mualaf yang tinggal ditanggung

kebutuhan rohani dan jasmaninya oleh wisma. Sekeluar dari wisma

Page 61: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

56

mereka diharapkan menjadi diri dan da’iyah yang mandiri, kokoh

akidah, teguh menegakkan syari’at, dan mulia dalam berakhlak.

2) Rumah Cahaya

Rumah Cahaya merupakan sarana yang berfungsi sebagai

perpustakaan. Rumah Cahaya memiliki sumber bacaan bermutu yang

bisa dinikmati masyarakat. Selain berfungsi sebagai perpustakaan,

Rumah Cahaya juga bekerjasama dengan Forum Lingkar Pena (FLP)

untuk memberikan pelatihan penulisan kepada masyarakat umum. Saat

ini TWI menjadikan Rumah Cahaya sebagai salah satu program

pengembangan wakaf terpadu.

3) Pembangunan Masjid

Pada dasarnya, TWI tidak menghimpun dana wakaf secara khusus

untuk wakaf masjid karena TWI menganggap hal tersebut dapat

dilakukan oleh masyarakat dengan mudah. TWI hanya menyalurkan

dana wakaf kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan

pembangunan masjid tetapi sangat kesulitan mencari sumber dana.

Program wakaf utuk masjid ini, dilakukan dengan menyalurkan dana

wakaf yang diterima dari masyarakat yang meminta dana wakafnya

disalurkan untuk rumah ibadah. Dana wakaf yang telah disalurkan

TWI untuk pembangunan masjid antara lain telah diberikan untuk

bantuan pembangunan masjid di Maumere Nusa Tenggara Timur

Page 62: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

57

sebesar Rp37.512.000,00 pada bulan Juli 2008 dan pembangunan

Masjid al-Wafa di Yogyakarta sebesar Rp454.767.200,00.

4) Zona Madina

Di antara program yang dicanangkan TWI adalah proyek Wakaf City

di Parung, Bogor Jawa Barat. Program ini menjadi bagian program

Kawasan Pengembangan Masyarakat Terpadu Dompet Dhuafa Zona

Madina. Pemilihan wilayah Parung, selain memadukan program yang

sudah ada, seperti Lembaga Pengembangan Isani (LPI) dan program

lain. Wilayah tersebut juga punya perilaku sosial yang bersumber dari

kemiskinan, baik moral maupun ekonomi. Oleh karenanya, Dompet

Dhuafa Republika merasa perlu membangun contoh sebuah

kawasan/komunitas yang diberdayakan secara terpadu.

Kawasan Zona Madina meliputi radius 5 Km, didalamnya teerdapat

program pemberdayaan yang dilakukan secara terpadu, sekaligus

sebagai wahana edukasi dan rekreasi sosial masyarakat. Kawasan yang

merupakan Integrated Islamic Community Development ini merupakan

lahan yang diperoleh dari wakaf uang, dirancang memiliki masjid,

rumah sakit, sekolah menengah ungggulan, komplek rumah susun

sederhana, area bisnis bagi UKM, perpustakaan digital, gedung

pelatihan, arena outbond, sarana oleh raga, gedung pertemuan, pusat

perkantoran, lembaga pemberdayaan, guest house, pom bensin, dan

foodcourt. Wakaf City didesain sebagai area komersial yang akan

Page 63: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

58

mensuplai surplusnya untuk program-program sosial di wilayah Zona

Madina. Kawasan ini adalah model pemberdayaan zakat dengan

kombinasi wakaf uang dengan upaya pengembangan sektor ril dan

direncanakan akan selesai dibangun pada tahun 2013.

C. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN WAKALA AL-WAKIF

Pada tanggal 16 Juli 2008, Tabung Wakaf Indonesia (TWI) mendirikan

sebuah anak perusahaan yang bernama Wakala Al-Wakif. Wakala Al-Wakif

merupakan produk pengelolaan mata uang dinar dan dirham yang berada dalam

jaringan TWI. Lokasi keberadaan Wakala Al-Wakif berada satu gedung dengan

TWI yang terletak di Jl. Radio Dalam Raya, Komplek Perkantoran Margaguna

No. 11, Jakarta Selatan.

Wakala Al-Wakif didirikan dengan modal sebesar Rp. 85.000.000,00.

Modal ini diperoleh TWI dengan memakai dana kas di DDR. Dengan modal ini

Wakala Al-Wakif memperoleh 65 koin dinar. Selama satu tahun berdiri, Wakala

Al-Wakif sudah mampu mengembalikan modal awal yang dipinjamnya dari

DDR. Visi Wakala Al-Wakif adalah “menegakkan rukun zakat dan muamalah”,

sebagaimana yang dinyatakan dalam fiqh, bahwa nisab penarikan dan

pembayaran zakat mal hanya sah dilakukan dengan menggunakan dinar dan

dirham. Adapun misi wakala Al-Wakif adalah “mengedarkan koin dinar dan

dirham”.

Page 64: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

59

TWI menghadirkan wakala ini dikarenakan beberapa hal. Pertama, wakala

adalah salah satu infrstruktur mendasar dalam sistem ekonomi Islam. Di zaman

Khalifah Umar Bin Khatab, wakala telah menancapkan dasar-dasar yang kuat

bagi ekonomi Islam yang terbukti memberikan kesejahteraan bagi banyak orang

dan merupakan kalis dari sistem ribawi yang diharamkan Al-Qur’an.5 Kedua,

sebagai respon atas penggunaan mata uang dinar dan dirham yang semakin

memasyarakat di Indonesia. ketiga, dengan adanya wakala diharapkan dapat

memberikan kemudahan bagi masyarakat yang hendak melaksanakan sunah

Rasul yaitu berwakaf dengan dinar dan dirham, sehingga TWI dapat

mengembangkan nilai wakaf uang yang dihimpunnya dimana nilai pokok dari

wakaf uang akan semakin banyak menghasilkan manfaat yang pada gilirannya

bisa dinikmati oleh masyarakat banyak.

Orientasi wakala dalam menjalankan usahanya tidak berorientasi pada bisnis

semata. Dalam menjalankan usahanya ini wakala hanya mengambil keuntungan

dari penjualan dinar yang disebut harga jual-harga beli. Hal yang dimaksud

adalah wakala al-wakif ini hanya memperoleh fee dari biaya cetak dan biaya

distribusi koin dinar dan dirham tersebut. Dalam wakala tidak terdapat akad

mudharabah pada produk dinarnya, karena wakala bernaggapan bahwa dinar

merupakan mata uang dan bukan sebagai komoditas yang bisa dibisniskan. Akan

5 TWI, “Tentang Tabung Wakaf Indonesia”, artikel diakses pada 10 Agustus 2010 dari

http//www.twi.com/2008/08/ tentang-tabung-wakaf-indonesia. html.

Page 65: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

60

tetapi, akad yang digunakan terhadap produk ini adalah akad murabahah (jual-

beli).

D. MEKANISME KINERJA WAKALA AL-WAKIF

Dalam menjalankan usahanya sebagai lembaga pengelolaan mata uang dinar

dan dirham, Wakala Al-Wakif memiliki beberapa produk, diantaranya adalah

produk jual-beli dinar. Jual beli koin dinar dan dirham merupakan produk utama

Wakala Al-Wakif. Koin Dinar dan dirham diperoleh Wakala Al-Wakif dari

Wakala Induk Nusantara (WIN) yang membawahi Wakala Umum seperti

Wakala Al-Wakif. WIN tidak langsung melayani publik, fungsinya adalah hanya

sebagai pusat distribusi Dinar Emas Islam dan Dirham Perak Islam. Dinar dan

dirham sendiri, diproduksi oleh PT Logam Mulia Indonesia, anak perusahaan PT

Aneka Tambang dengan standar WITO (World Islamic Trading Organization).

Selain melayani jual beli koin dinar dan dirham, Wakala Al-Wakif di awal-

awal pendiriannya juga menyediakan layanan penitipan koin dinar dan dirham,

akan tetapi karena disebabkan oleh beberapa hal, seperti sedikitnya peminat yang

akan menitip koin maka program penitipan tersebut ditiadakan lagi. Pada

prinsipnya, Wakala Al-Wakif menerima koin dinar dari koin dinar selain yang

terbitkan oleh WIN. Akan tetapi, koin dinar tersebut akan dilebur kembali oleh

WIN untuk dicetak ulang menjadi dinar yang sesuai dengan yang terdapat di

WIN. Koin dinar yang di ada di Wakala Al-Wakif yaitu koin emas yang

memiliki berat 4,25 gr dengan kadar 22 karat. Sedangkan dirhamnya terbuat dari

Page 66: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

61

perak murni dengan berat 2,975 gr. Adapun koin dinar yang dijual Wakala Al-

Wakif terdiri dari 1 dinar, 1/2 dinar, dan 1/4 dinar. Sedangkan untuk dirhamnya

terdiri dari 1 khamsah (setara dengan 5 koin dirham), 2 dirham, 1 dirham, 1/2

dirham, dan 1/6 dirham. Hingga bulan Juli 2010 total penjualan koin dinar dan

dirham di Wakala ini mencapai 2936 koin dan untuk total pembelian kembali

(buy-back) mencapai 1072 koin.6

6 Wawancara pribadi dengan Mariana Ulfah, Jakarta, 3 Agustus 2010.

Page 67: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

BAB IV

EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP

PERKEMBANGAN TABUNG WAKAF INDONESIA (TWI)

A. POLA KERJA TABUNG WAKAF INDONESIA DAN WAKALA AL-

WAKIF

Secara organisasi, TWI masih berada di bawah naungan Yayasan Dompet

Dhuafa Republika (DDR). Hampir dari kesemua program yang ada pada TWI

disinergikan dengan skema kegiatan DDR lainnya, yaitu mengikuti skema dana

dari zakat, infak, dan sedekah. Begitu juga secara administrasi keuangan, TWI

dalam hal ini hanya berfungsi sebagai penghimpun dana wakaf. Setiap program

yang telah direncanakan TWI harus diusulkan dan mendapatkan persetujuan

terlebih dahulu dari DDR. Program yang memerlukan investasi wakaf uang

diatas Rp 100 juta harus terlebih dahulu disetujui oleh DDR.1

Sebagai salah satu upaya mengembangkan nilai wakaf uang yang

dihimpunnya, TWI mengahadirkan produk wakala, yaitu produk pengelolaan

mata uang dinar dan dirham. Nilai pokok dari wakaf uang yang dihimpunnya

diharapkan akan semakin banyak menghasilkan manfaat yang pada gilirannya

bisa dinikmati oleh masyarakat banyak. Selain melaksanakan fungsi utamanya

1 Rozalinda, “Pengelolaan Wakaf Uang pada Tabung Wakaf Indonesia (TWI) Dompet

Dhuafa Republika”, artikel diakses pada 10 Agustus 2010 dari http//www.google.com/2010/05/pengelolaan-wakaf-uang-pada-tabung-wakaf-indonesia-dompet-dhuafa-republika. html.

62

Page 68: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

63

sebagai lembaga pengelola mata uang dinar dan dirham, Wakala Al-Wakif juga

ikut membantu TWI melalui layanan bayar wakaf dengan dinar dan dirham yang

dimiliki TWI.

Wakala al-wakif sebagai salah satu unit yang berada dibawah naungan TWI

membantu para wakif yang hendak menukarkan rupiahnya untuk berwakaf

dengan koin dinar dan dirham. Layanan bayar wakaf dengan dinar dan dirham

merupakan suatu inovasi terbaru yang dilakukan TWI. Keberadaan layanan ini

hadir sejak Wakala Al-Wakif di TWI berdiri. Hal ini dimaksudkan untuk

memudahkan masyarakat yang ingin berwakaf dengan dinar dan dirham sebagai

salah satu bentuk sunnah rasul. Dengan ini, diharapkan nilai pokok dari wakaf

uang semakin banyak menghasilkan manfaat yang dapat dirasakan oleh

masyarakat.

Orang yang hendak mewakafkan hartanya dalam bentuk koin dinar dan

dirham harus terlebih dahulu menukarkan mata uang rupiahnya ke Wakala Al-

Wakif. Setelah ditukarkan, koin yang hendak diwakafkan tersebut diserahkan

kepada TWI. TWI tidak membatasi berapa jumlah koin yang akan diwakafkan

dan wakif berhak menentukan pada program apa koin tersebut akan disalurkan.

Untuk selanjutnya, TWI memisahkan antara wakaf koin dan wakaf uang, lalu

menyimpan koin tersebut di Save Deposit Box (SDB) yang dimilikinya. Jika

akan digunakan barulah koin tersebut diambil kembali dari SDB dan ditukarkan

kedalam bentuk mata uang rupiah, dari penukaran ini diharapkan ada nilai

lebihnya. Setelah dikonversi tersebut TWI langsung mengelolanya keberbagai

Page 69: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

64

program yang dimiliknya, setelah itu surplus yang dihasilkan kemudian akan

disalurkan kepada mauquf alaih.

Wakala

1. Wakif menukarkan mata uang rupiah ke koin dinar atau dirham.

2. Setelah ditukarkan wakif menyerahkan koin dinar dan dirham untuk

diwakafkan ke TWI.

3. TWI memisahkan antara koin dinar atau dirham dengan uang rupiah.

4. Koin dinar atau dirham disimpan di Safe Deposit Box

5. Ketika akan digunakan koin tersebut ditukarkan kembali kedalam mata

uang rupiah di Wakala Al-Wakif.

6. Kemudian setelah ditukarkan uang tersebut masuk ke dana wakaf TWI.

7. Setelah itu, TWI mulai mengelola wakaf uang yang diperolehnya tersebut

keberbagai program yang dimilikinya

WAKIF

al Wakif

TWI Manajemen Investasi

Koin Dinar dan

dirham

Uang Rp.

SDB

1 2 Mauquf ‘Alaih8

6 7

3

4

5

Page 70: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

65

8. TWI mendistribusikan surplus dari pengelolaan wakaf tersebut kepada

mauquf ‘alaih.

B. EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP

PERKEMBANGAN TABUNG WAKAF INDONESIA

Efektivitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai

sasaran-sasaran (hasil akhir) yang telah ditetapkan secara tepat. Pencapaian hasil

akhir yang sesuai dengan target waktu yang yang telah ditetapkan dan ukuran

maupun standar yang berlaku mencerminkan suatu perusahaan tersebut telah

memperhatikan operasionalnya.2 Efektivitas peran Wakala Al-Wakif terhadap

Perkembangan TWI yang penulis maksud dapat dilihat dari dua faktor, yaitu

dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah wakif TWI dan dilihat dari penerimaan

dana TWI tiap tahunnya.

TABEL I

JUMLAH WAKIF TWI DARI TAHUN 2005-2009

113

446 49

4

839 91

1

0

200

400

600

800

1000

2005 2006 2007 2008 2009

TAHUN

JUM

LAH

WAK

IF

2Amirullah, dan Haris Budiyono, Pengantar Manajemen, ed. Ke-2, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2004), h.8.

Page 71: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

66

Berdasarkan tabel diatas, jumlah wakif TWI dari tahun ke tahun cenderung

meningkat, dimulai dari awal berdirinya TWI yaitu pada tahun 2005 hingga

tahun 2009. Akan tetapi, tabel diatas menunjukkan bahwa peningkatan yang

signifikan terjadi pada tahun 2008. Pada tahun 2007 jumlah wakif di TWI hanya

494 orang, sedangkan pada tahun 2008 jumlah wakif meningkat menjadi 839

orang, dan pada tahun 2009 jumlah wakif juga terus meningkat menjadi 911

orang. Hal ini, menunjukkan berdirinya Wakala Al-Wakif pada tahun 2008

tersebut telah ikut mempengaruhi pertumbuhan jumlah wakif di TWI. Adapun

pengaruh tersebut antara lain dikarenakan respon yang cukup baik dari

masyarakat terhadap koin dinar dan dirham, dan juga terhadap program layanan

bayar wakaf dengan dinar dan dirham di TWI, yang mana koin dinar dan dirham

tersebut diperoleh wakif dengan terlebih dahulu menukarkan mata uang rupiah

yang dimiliknya ke Wakala Al-Wakif.3

3 Wawancara pribadi dengan Mariana Ulfah, Jakarta, 3 Agustus 2010.

Page 72: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

67

Sumber: Data TWI

PENJUALAN DINAR & DIRHAM

PERIODE AGUSTUS 2008 – JULI 2009

           

No  Bulan  Penjualan 

     2 dnr  1 dnr 

1/2 

dnr 

1/4 

dnr 

khmsa 

drhm 

drhm 

1/2

drhm

1/6

drhm

1 Agustus 0 159 14 0 7 0 0 0 0

2 September 0 311 19 0 3 0 317 0 0

3 Oktober 0 157 12 1 1 6 3 0 0

4 Nopember 0 98 2 1 0 3 101 0 0

5 Desember 0 431 6 0 1 22 106 0 0

6 Januari 0 105 2 0 0 15 75 0 0

7 Februari 0 149 6 0 0 40 81 0 0

8 Maret 0 128 10 0 0 14 49 0 0

9 April 0 17 2 0 3 7 13 0 0

10 Mei 0 67 9 0 4 1 60 6 12

11 Juni 0 83 7 0 13 8 3 0 18

12 Juli 0 100 8 0 2 10 18 10 0

Total Penjualan 0 1805 97 2 34 126 826 16 30

Rata-Rata

Penjualan 0 150 8 0 3 11 69 1 3

Page 73: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

68

Respon terhadap koin dinar dan dirham dapat dilihat dari penjualan koin-koin

tersebut di Wakala Al-Wakif. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwasanya

Wakala Al-Wakif tidak menjual koin 2 dinar pada periode tersebut, akan tetapi

di tahun 2010 Wakala Al-Wakif telah menjual koin 2 dinar. Keseluruhan

penjualan koin-koin pada periode tersebut telah mencapai 2936 koin dinar dan

dirham. Total penjualan tersebut tentu sangatlah banyak diawal berdirinya

wakala. Bahkan, dalam kurun waktu satu tahun Wakala Al-Wakif telah mampu

mengembalikan modal usaha yang dipinjamnya dari Dompet Dhuafa Republika

(DDR) sebesar Rp. 85 juta. Hal ini tentu menggembirakan bagi TWI, karena

dengan mandirinya Wakala Al-Wakif maka tidak menutup kemungkinan akan

membuat TWI semakin maju dalam menjalankan usahanya.

Efektivitas Wakala Al-Wakif terhadap perkembangan TWI yang selanjutnya

dilihat berdasarkan dana wakaf yang berhasil dihimpun TWI per tahunnya.

Tabel II

TOTAL PENERIMAAN WAKAF TUNAI TWI

2.10

8.92

0.10

0

1.31

3.55

9.28

0

1.94

0.21

8.27

1

1.94

3.49

5.77

7

3.63

7.70

0.17

6

5.44

4.84

7.05

5

0

1.000.000.000

2.000.000.000

3.000.000.000

4.000.000.000

5.000.000.000

6.000.000.000

2005 2006 2007 2008 2009 2010

TAHUN

(RUP

IAH)

Page 74: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

69

Tabel II diatas menggambarkan total penerimaan wakaf tunai yang berhasil

dihimpun TWI dari tahun 2005 hingga Juni 2010. Meskipun terdapat sejumlah

wakif yang berwakaf dengan koin dinar dan dirham, total penerimaan dana

wakaf tunai ini telah di konversi kedalam bentuk mata uang rupiah. Hal tersebut

dimaksudkan agar lebih mudah dalam penyampaiannya. Berdasarkan tabel

diatas, penerimaan dana TWI dari tahun ketahun cenderung meningkat, hanya

saja pada tahun 2006 sedikit menurun. Namun, sejak berdirinya Wakala Al-

Wakif pada tahun 2008 jumlah dana yang berhasil dihimpun TWI terus

meningkat hingga per Juni 2010, dari Rp. 1.943.495.777 pada tahun 2008

mencapai Rp. 5.444.847.055 di tahun 2010.

Sejak awal berdirinya pada tahun 2008 hingga Juni 2010, TWI berhasil

mengumpulkan wakaf koin sebanyak 15 koin dinar dan 27 koin dirham.

Sedangkan pada periode Juli 2009 hingga April 2010 TWI berhasil

mengumpulkan wakaf koin sebanyak 7 koin dinar dan 24 koin dirham. Meskipun

masih sangat sedikit jumlah koin yang diwakafkan dibandingkan dengan total

penjualan koin dinar dan dirham diatas, koin-koin tersebut sangatlah berarti,

terutama dari surplus yang dihasilkannya setelah beberapa tahun kemudian

dikonversikan kedalam rupiah. Dengan banyaknya surplus yang dihasilkan

tersebut maka akan semakin banyak mauquf ‘alaih yang dapat merasakan

manfaatnya.

Page 75: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

70

Pada tahun 2009 TWI telah memberikan 3 dinar untuk mauquf ‘alaih binaan

Masyarakat Mandiri (MM). Koin tersebut diserahkan dengan akad hibah kepada

MM. MM menjadikan tiga koin dinar tersebut sebagai tambahan modal bagi para

pedagang bakso binaan MM yang ada di Cipinang.

C. PELUANG DAN HAMBATAN

Peluang dan hambatan merupakan faktor penting dalam kemajuan suatu

perusahaan. Jika seseorang mampu membaca peluang dalam menjalankan

usahanya, maka akan mudah baginya untuk mengembangkan usaha yang

dijalankannya. Akan tetapi, jika terdapat hambatan dalam usaha yang

dijalankannya maka hal ini tentu menjadi salah satu kendala sekaligus tantangan

bagi usaha tersebut. Seseorang yang yang memiliki hamatan dalam usahanya,

maka tentu ia akan mencari solusi untuk mengatasi masalahnya tersebut agar

dapat terus mengembangkan usahanya. Dalam hal menjalankan usahanya,

Tabung Wakaf Indonesia juga memiliki berbagai macam peluang dan hambatan.

Adapun peluang yang ada adalah:

1. Respon masyarakat terhadap produk koin dinar dan dirham sangat tinggi,

diiringi dengan tingginya respon masyarakat terhadap layanan bayar wakaf

dengan koin dinar dan dirham.

2. Koin dinar dan dirham terbukti bebas riba dan inflasi, sehingga bisa

menghasilkan surplus yang lebih besar, sehingga manfaatnya bisa lebih

optimal bagi umat.

Page 76: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

71

3. Kemandirian Wakala Al-Wakif akan sangat membantu usaha yang dijalankan

TWI sehingga TWI kelak bisa mandiri.

Hambatan yang ada adalah:

1. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai wakaf uang.

Meskipun undang-undang wakaf telah lama disahkan yaitu pada tahun 2004

yang lalu, masyarakat kita banyak yang belum mengerti betul dengan wakaf

uang, karena pengertian yang lebih dulu ditanamkan kepada masyarakat kita

adalah wakaf pada hakikatnya berbentuk asset atau benda tak bergerak seperti

tanah, bangunan, dan masjid.

2. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi dengan koin dinar dan

dirham.

Koin dinar dan dirham merupakan sesuatu yang baru dikenal dalam

masyarakat kita. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi dengan

koin dinar dan dirham berawal dari ketidaktahuan masyarakat terhadap

produk koin tersebut. Selain itu, koin-koin ini belum diakui secara

internasional, dimana tidak semua negara menggunakan koin-koin ini sebagai

alat transaksi pada umumnya.

3. Koin dinar dan dirham tidak berlaku didunia internasional sebagaimana

dollar.

Jika saja koin dinar dan dirham diakui secara internasional sebagaimana

dollar, maka tentu hal ini akan lebih menarik minat masyarakat untuk segera

berwakaf dengan dinar dan dirham.

Page 77: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

72

4. Adanya spekulan-spekulan yang ingin mendapatkan keuntungan sebanyak-

banyaknya dari penjualan koin dinar dan dirham yang telah dimiliknya.

Ketika rate atau nilai koin dinar dan dirham meningkat maka akan banyak

sekali orang yang menukarkan kembali koin dinar dan dirham yang

dimilikinya kedalam mata uang rupiah. Orang-orang tersebut biasa disebut

spekulan. Saat rate dinar dan dirham sedang menurun mereka membeli

sebanyak-banyaknya koin tersebut, mereka sengaja membelinya agar nilai

uang yang mereka miliki ketika membeli koin tersebut bertambah banyak saat

mereka tukarkan lagi dikemudian hari ketika rate koin tersebut naik. Untuk

menyiasati hal ini, Wakala Al-Wakif harus memiliki stock atau cadangan

yang cukup banyak terhadap koin-koin tersebut. Selain itu, Wakala Al-Wakif

juga mengenakan biaya sekitar 4% dari penjualan kembali koin-koin tersebut.

Page 78: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Wakala Al-Wakif merupakan salah satu anak perusahaan dari TWI. Wakala

Al-Wakif didirikan oleh TWI sebagai salah satu upaya mengembangkan nilai

wakaf uang yang dihimpunnya. Nilai pokok dari wakaf uang yang

dihimpunnya diharapkan akan semakin banyak menghasilkan manfaat yang

pada gilirannya bisa dinikmati oleh masyarakat banyak.

Selain melaksanakan fungsi utamanya sebagai lembaga pengelola mata uang

dinar dan dirham, Wakala Al-Wakif juga ikut membantu TWI melalui layanan

bayar wakaf dengan dinar dan dirham yang dimiliki TWI. Adapun pola kerja

Wakala Al-Wakif dan TWI dapat diilustrasikan sebagai berikut.

1WAKIF Wakala al Wakif

TWI Mauquf ‘alaih

Koin Dinar dan

dirham

Uang Rp.

SDB

2 Mauquf ‘Alaih8 6 7

3

4

5

73

Page 79: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

74

Keterangan:

1. Wakif menukarkan mata uang rupiah ke koin dinar atau dirham.

2. Setelah ditukarkan wakif menyerahkan koin dinar dan dirham untuk

diwakafkan ke TWI.

3. TWI memisahkan antara koin dinar atau dirham dengan uang rupiah.

4. Koin dinar atau dirham disimpan di Safe Deposit Box

5. Ketika akan digunakan koin tersebut ditukarkan kembali kedalam mata

uang rupiah di Wakala Al-Wakif.

6. Kemudian setelah ditukarkan uang tersebut masuk ke dana wakaf TWI.

7. Setelah itu, TWI mulai mengelola wakaf uang yang diperolehnya tersebut

keberbagai program yang dimilikinya

8. TWI mendistribusikan surplus dari pengelolaan wakaf tersebut kepada

mauquf ‘alaih.

2. Efektivitas peran Wakala Al-Wakif terhadap Perkembangan TWI dapat dilihat

dari dua faktor, yaitu dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah wakif TWI dan

dilihat dari penerimaan dana TWI tiap tahunnya. Berdasarkan hasil analisis,

jumlah wakif TWI dan Penerimaan dana TWI dari tahun ke tahunnya

cenderung meningkat, terlebih lagi sejak Wakala Al-Wakif didirikan,

peningkatannya cukup signifikan. Respon yang tinggi dari masyarakat

terhadap koin dinar dan dirham menjadi salah satu pemicu bagi peningkatan-

peningkatan terhadap jumlah wakif dan penerimaan dana TWI. Mekipun

Page 80: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

75

demikian, peningkatan-peningkatan tersebut juga banyak dipengaruhi oleh

kinerja dari team manajemen fundraising.

3. Dalam menjalankan usahanya tersebut, TWI tentu memiliki peluang-peluang

dalam mengembangkan usahanya. Peluang tersebut antara lain:

a) Respon masyarakat terhadap produk koin dinar dan dirham sangat tinggi,

diiringi dengan tingginya respon masyarakat terhadap layanan bayar

wakaf dengan koin dinar dan dirham.

b) Koin dinar dan dirham terbukti bebas riba dan inflasi, sehingga bisa

menghasilkan surplus yang lebih besar.

c) Kemandirian Wakala Al-Wakif akan sangat membantu usaha yang

dijalankan TWI sehingga TWI kelak bisa mandiri.

Selain peluang yang ada, TWI juga mendapatkan berbagai macam

hambatan dalam menjalankan usahanya, antara lain:

a) Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai wakaf uang.

b) Kurangnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi dengan koin dinar

dan dirham.

c) Koin dinar dan dirham tidak berlaku didunia internasional sebagaimana

dollar.

d) Adanya spekulan-spekulan yang ingin mendapatkan keuntungan

sebanyak-banyaknya dari penjualan koin dinar dan dirham yang telah

dimiliknya.

Page 81: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

76

B. SARAN

1. Bagi Wakala Al-Wakif

a. Wakal Al-Wakif sebagai penjual koin dinar dan dirham, diharapkan agar

memperbanyak promosi atau iklan di berbagai media cetak/ elektronik

agar banyak masyarakat yang lebih mengenal koin dinar dan dirham.

b. Menjalin kerjasama ke berbagai instasi keagamaan untuk bisa

mengembangkan atau menyebarluaskan koin dinar dan dirham.

2. Bagi TWI

a. TWI selaku nazhir wakaf diharapkan dapat menghimpun, mengelola, dan

mengalokasikan harta wakaf dengan baik, yakni sejalan dengan aturan

syariah Islam, baik dalam bentuk wakaf beda bergerak dan benda tak

bergerak.

b. Harta wakaf yang dihimpun TWI diharapkan dapat meningkatkan

perekonomian masyarakat kearah yang lebih baik lagi, sehingga dapat

mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan permasalahan-

permasalahan ekonomi lainnya.

c. TWI diharapkan dapat lebih giat dalam hal mensosialisasikan wakaf uang

dan terus menarik masyarakat agar mau berwakaf dengan dinar dan

dirham ebagaimana layanan bayar wakaf dengan dinar dan dirham yang

disediakannya.

Page 82: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

77

d. Pada akhirnya, wakaf diharapkan menjadi penggerak perekonomian umat

seperti efek bola salju, semakin lama semakin besar membawa

kemaslahatan umat.

3. Bagi Pemerintah

a. Pemerintah hendaknya terus mendukung keberadaan lembaga-lembaga

sosial keagamaan seperti lembaga perwakafan, karena lembaga-lembaga

seperti ini berpeluang besar dalam membantu pemerintah menyelesaikan

permasalahan ekonomi dalam negara.

b. Mengingat terdapat banyak kegunaan atau manfaat dari koin dinar dan

dirham, diantaranya nilai inflasi yang dimilikinya adalah nol, hendaknya

pemerintah dapat menjadikan kedua uang bimetal ini sebagai alternatif

mata uang negara kita.

4. Bagi Kalangan Akademisi

a. Para akademisi diharapkan agar mengadakan penelitian lebih lanjut

mengenai dinar dan dirham, agar dinar dan dirham dimasa mendatang

semakin berkembang dan dapat diterima sebagai mata uang alternatif

negara kita. Begitu juga dengan tema-tema perwakafan kontemporer, agar

wakaf bisa lebih berkembang.

b. Para akademisi diharapkan ikut menginformasikan kepada masyarakat

mengenai koin dinar dan dirham dari segala sisinya.

Page 83: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

DAFTAR PUSTAKA

“PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010”. Artikel diakses pada 21

Juli 2010 dari http://bps.go.id/2010/03/profil-kemiskinan-di-Indonesia-maret-2010. pdf.

“WAKAF TUNAI”, artikel diakses pada 8 Juli 2010 dari

http://www.bimasislam.depag.go.id/wakaf-tunai. html. Agustianto, “WAKAF UANG DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN UMAT”.

Artikel diakses pada 8 juli 2010 dari http://www.google.com/2010/08/wakaf-uang-dan- peningkatan-kesejahteraan-umat. html.

Al-Mawardi, Al-Hawi al-Kabir, Tahqiq Dr. Mahmud Mathraji, Juz IX. Beirut: Dar

Al-Fikr, 1994. Amin, A. Riawan, Satanic Finance. Jakarta: Celestial Publishing, 2008. Amirullah, Haris Budiyono, Pengantar Manajemen, ed. Ke-2. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2004. Assauri, Sofyan. Manajemen Pemasaran: dasar, konsep, strategi. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 1992. Budianto, Herman, “Masa Depan Wakaf Indonesia”. Artikel diakses pada 10 April

2008 dari http//www.google.com/2008/10/masa-depan-wakaf-Indonesia. html. Cholid Hendra, “Data Tanah Wakaf”. Artikel diakses pada 10 April 2008 dari

http://infowakaf.net/2008/10/data-tanah-wakaf.html. Departemen Agama Republik Indonesia, Fiqh Wakaf. Jakarta:Direktorat

Pengembangan Zakat dan Wakaf, 2005. Departemen Agama Republik Indonesia, Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan

Wakaf. Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf-Dirjen Bimmas Islam, 2006. Departemen Agama Republik Indonesia, Pedoman Pengelolaan Wakaf Tunai,

Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf-Dirjen Bimmas Islam, 2006. DIP1 Ec Taufiq Ridho, Lc, Panduan Wakaf Praktis. Jakarta. 2006.

78

Page 84: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

79

Hamiwanto, Saikul, dan Bayu, “Dinar dan Dirham: Dua Sejoli yang Direkomendasikan Nabi,” Suara Hidayah, 6 Oktober 2002.

J. Moleong, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif. Cet.XVIII. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2004. M Iqbal, Dinar The Real Money: Dinar emas uang dan investasiku. Cet. I. Depok:

Spiritual Learning Centre dan Dinar Club, 2007. M. Iqbal, “Mengenal Dinar Islam”, artikel diakses pada 8 juli 2010 dari

http://geraidinar.com/2008/02/mengenal-dinar-islam.html. M. Iqbal, Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan Dirham. Cet. I.

Depok: Spiritual Learning Centre dan Dinar Club, 2007. Munjid, cet ke-34. Beirut : Darul Machred-Sarl, 1994. Nafis, H.M. Cholil “Menghitung Potensi Wakaf Uang”, artikel diakses pada 8 Juli

2010 dari http//www.google.com/2010/8/ menghitung-potensi-wakaf-uang. html.

Nasution, Mustafa Edwin, dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam.Jakarta:

Kencana, 2007. Nasution, Mustafa Edwin, Uswatun Hasanah, Wakaf Tunai: Inovasi Finansial Islam.

Jakarta: Kencana, 2007. Nazir, Moh, Metode Penelitian. cet.V. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003. Ribat Jakarta, “Apa Itu Wakala: Amal dan Penjelasannya”. Artikel diakses pada 8

Juli 2010 dari http//www.google.com/2007/08/apa-itu-wakala-amal-dan-penjelasannya. html.

Rochaety, Ety dan Ratih Tresnati, Kamus Istilah Ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara,

2005. Rozalinda, “Pengelolaan Wakaf Uang pada Tabung Wakaf Indonesia (TWI) Dompet

Dhuafa Republika”, Artikel diakses pada 10 Agustus 2010 dari http//www.google.com/2010/05/pengelolaan-wakaf-uang-pada-tabung-wakaf-indonesia-dompet-dhuafa-republika. html.

Sadili, Hasan, Ensiklopedi Bahasa Indonesia. Jilid. II. Jakarta: Ichtiar baru-Van

Hoeve, 1980.

Page 85: EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4439/1/SINTA SRI... · EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP PERKEMBANGAN TABUNG

80

Saidi, Zaim “Kembalinya Wakaf Dirham dan Dinar”. Artikel diakses pada 8 juli 2010 dari http://zaimsaidi.org/tag/wakaf/kembalinya-wakaf-dirham-dan-dinar.html.

Saidi, Zaim, Kembali Ke Dinar: Tiggalkan Riba Tegakkan Muamalah. Depok:

Pustaka Adina, 2005. Sujadi F.X.O & M, Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen. Cet. III. Jakarta: CV.

Masagung, 1990. Suryabrata, Sumadi, Metodelogi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004. T. Hani Handoko, Manajemen. Ed.II, Yogyakarta: BPEF, 1993. TWI, “Tentang Tabung Wakaf Indonesia”. Artikel diakses pada 10 Agustus 2010 dari

http//www.twi.com/2008/08/ tentang-tabung-wakaf-indonesia. html. Umar, Husein, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali

Pers, 2004. Zallun, Abdul Qadim, Sistem Keuangan di Negara Khalifah. Bogor: Pustaka Thariq

Al-Izzah, 2002. Zunaidi, Acham, Thobieb A-Asyhar, Menuju Era Wakaf Produktif: Sebuah Upaya

Progresif Untuk Kesejahteraan Umat, Cet. III. Jakarta: Mitra Abadi Press, 2006.