pengaruh motivasi, persepsi, sikap, religiusitas ... · pengaruh motivasi, persepsi, sikap,...

121
i PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS: KECAMATAN SERPONG) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Disusun oleh : Dorojatyas Nuroska Hutomo 1112086000022 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M

Upload: others

Post on 15-Jul-2020

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

i

PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS,

PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM

MELAKUKAN WAKAF

(STUDI KASUS: KECAMATAN SERPONG)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Disusun oleh :

Dorojatyas Nuroska Hutomo

1112086000022

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

ii

PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS,

PENGETAHUAN TERHADAP WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF

(STUDI KASUS: KECAMATAN SERPONG)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh :

Dorojatyas Nuroska Hutomo

1112086000022

Di Bawah Bimbingan

Dr. Arief Mufraini, Lc,. M.Si

197701222003121001

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 3: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini kamis, 28 maret 2019 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Dorojatyas Nuroska Hutomo

2. NIM : 1112086000022

3. Jurusan : Ekonomi Syariah

4. Judul Skripsi : PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP,

RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN

TERHADAP

KEPUTUSAN WAKIF DALAM

MELAKUKAN

WAKAF

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 28 Maret 2019

1. Dr. M. Nur Rianto Al Arif, S.E. , M.Si (___________________)

NIP. 198110132008011006 Ketua

2. Dr. Nofrianto, M.Ag (___________________)

NIP. 197611112003121002 Penguji Ahli

3. Dr. Arief Mufraini, Lc,. M.Si (___________________)

NIP. 197701222003121001 Pembimbing I

Page 4: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Kamis 10 April 2018 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa

:

1. Nama : Dorojatyas Nuroska Hutomo

2. NIM : 1112086000022

3. Jurusan : Ekonomi Syariah

4. Judul Skripsi : Pengaruh Motivasi, Persepsi, Sikap, Religiusitas,

Pengetahuan Terhadap Wakif Dalam Melakukan

Wakaf

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan mahasiswa

yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan “LULUS” diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 5 Desember 2018

1. Dr. Ade Sofyan mulazid (______________________)

NIP : 197501012005011008 Dosen Penguji I

2. Roikhan Mochamad Aziz, Dr., MM (______________________)

NUPN : 9903017434 Dosen Penguji II

Page 5: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

v

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dorojatyas Nuroska Hutomo

NIM : 1112086000022

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ekonomi Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu menggembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini.

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Desember 2018

Yang menyatakan

(Dorojatyas Nuroska Hutomo)

Page 6: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

Nama : Dorojatyas Nuroska Hutomo

Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 21 April 1994

Nama Orang Tua : a. Ayah : Sukardi

b. Ibu : Siri Rokhimah

Alamat : Jl. Bratasena XV, Blok u1/16, Pondok

Benda, Pamulang, Tangerang Selatan

Telepon : 089674034475

E-mail : [email protected]

II. Pendidikan

2012 – 2018 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2009 – 2012 : SMA Muhammadiyah 25 Pamulang

2006 – 2009 : MTsN II Pamulang

2000 – 2006 : SD Muhammadiyah 12 Pamulang

III. Pengalaman Organisasi

2015 – 2016 : Sekretaris Umum Pergerakan Mahasiswa Islam

Komisariat Ekonomi dan Bisnis

2014 – 2015 : Anggota lembaga Penerbitan Pergerakan

Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Ciputat

2013 – 2014 : Anggota Kaderisasi Pergerakan Mahasiswa Islam

Indonesia Komisariat Ekonomi dan Bisnis

2013 – 2014 : Anggota Bidang Kemahasiswaan Himpunan

Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah

Page 7: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

vii

ABSTRACT

This research was conducted to analyze the factors that influence the Wakif

decision in conducting waqf in Serpong District, South Tangerang City. The data

used in this study uses primary data by combining questionnaire distribution

techniques distributed to 60 wakif respondents in Serpong District. The number of

variables studied is 5 variables, namely; Motivation, Perception, Attitude,

Religiosity, Knowledge, and Decision. The method used in the study is multiple

linear regression analysis with SPSS version 22.0 and Microsoft Excel 2007

software.

The results of this study indicate that the variables Motivation, Perception, Attitude,

Religiosity, Knowledge jointly have a significant effect on wakif decisions

with a significant value of 0,000 smaller than the significance used which is 5%.

Partially Motivation, Perception, Attitude, Religiosity, Knowledge have

asignificant effect on wakif decisions. Predictive ability of the five dependent

variables on theindependent variable is 80.2%. while the remaining 19.8% are

influenced by other factors not included in the research variable.

Keywords: Motivation, Perception, Attitude, Religiosity, Knowledge, Skill

Wakif, Multiple Linear Regression Analysis

Page 8: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

viii

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan Wakif dalam melakukan wakaf di Kecamatan Serpong,

Kota Tangerang Selatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

data primer dengan menggabungkan teknik penyebaran kuesioner yang disebarkan

kepada 60 responden wakif di Kecamatan Serpong. Jumlah variabel yang diteliti

berjumlah 5 variabel yaitu; Motivasi, Persepsi, Sikap, Religiusitas, Pengetahuan,

dan Keputusan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisi regresi

linear berganda dengan software SPSS versi 22.0 dan Microsoft Excel 2007.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel Motivasi, Persepsi, Sikap,

Religiusitas, Pengetahuan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

keputusan wakif dengan nilai signifikan sebesar 0.000 lebih kecil dari signifikansi

yang digunakan yaitu 5%. Secara parsial Motivasi, Persepsi, Sikap, Religiusitas,

Pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap keputusan wakif. Kemampuan

prediksi dari kelima variabel dependen terhdap variabel independen adalah 80.2%.

sedangkan sisanya 19,8% dipengaruhi faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam

variabel penelitian.

Kata Kunci : Motivasi, Persepsi, Sikap, Religiusitas, Pengetahuan, Keptusan

Wakif, Analisis Regresi Linear Berganda

Page 9: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah SAW. Berserta

para keluarga dan para sahabat yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan

ke zaman yang terang benderang ini.

Penyusun skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat

guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat

terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh

karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak

dalam penyusunan skripsi ini terutama :

1. Kedua orang tua, Bapak dan Ibu yang di percaya dimanapun penulis berada

selalu mendo’akan agar penulis selalu diberikan kelancaran dalam segala

urusan, rasanya tidak ada keberuntungan di dunia ini, yang ada hanyalah do’a

kedua orang tua yang di kabulkan oleh Allah SWT.

2. Mas Bekti, yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil

selama penulis kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

x

3. Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga sebagai

pembimbing skripsi yang sudah mencurahkan fikiran dan tenaga dalam

memberikan arahan agar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Nur Rianto Al Arif, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Tini Anggraini, selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Yoghi Citra Pratama, selaku dosen Ekonomi Syariah yang membimibing

penulis selama kuliah di Jurusan Ekonomi Syariah.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat dan membantu penulis selama perkuliahan.

8. Kawan-kawan Ekonomi Syariah angkatan 2012, yang sudah memberikan

kesan mendalam bagi penulis selama perkuliahan.

9. Keluarga besar Mahasiswa Ekonomi Syariah, yang telah memberikan banyak

pengalaman dan tempat berbagi ilmu yang baik selama aktif di bangku kuliah.

10. Keluarga besar PMII Komfeis, banyak sekali penulis mendapat pengalaman

dan jaringan di dalamnya sekaligus tempat berproses penulis selama aktif

perkuliahan.

11. BPH PMII Komfeis 2015-2016, yang sudah sama-sama berjuang dalam

menjalankan bahtera keluarga.

Page 11: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

xi

12. Abang-abang, yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil agar

penulis segera menyelesaikan skripsi ini teruntuk; Semua anggota group Mafia

Russia, Bembeng, Gus Hasan Jambul, Medly Rian, dan banyak lainnya tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa hormat.

13. Group whatsapp, yang telah sama-sama menghabiskan sisa masa perkuliahan

ini dengan banyak kegiatan dan pengalaman yang chakep .

14. FF, yang sangat-sangat hhhh karena sudah lulus semua.

15. Keluarga besar Bawaslu Kota Tangsel, tempat belajar penulis yang baru dan

selalu menanyakan kapan penulis menyelesaikan studinya.

16. Vivi, segala bentuk dukungan dan do’a yang telah dicurahkan untuk penulis.

17. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak

membantu dan memberikan masukan serta inspirasi bagi penulis, suatu

kebahagiaan telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua,

terimakasih banyak.

Page 12: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ………………………… ……………………… I

LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF…………... ……………………… Ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH … ……………………… Iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………………………………… ……………………… V

ABSTRACT…………………………………………………….. ……………………… Vi

ABSTRAK …………………………………………………….. ……………………… Vii

KATA PENGANTAR ………………………………………… ……………………… Viii

DAFTAR ISI ………………………………………………….. ……………………… Xi

BAB I PENDAHULUAN………………………………........... ……………………… 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………… ……………………… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………………… ……………………… 8

C. Tujuan Penelitian …………………………………….. ……………………… 9

D. Manfaat Penelitian …………………………………… ……………………… 9

E. Penelitian Terdahulu …………………………………. ……………………… 9

BAB II TINJAUAN LITERATUR ………………………….. ……………………… 13

A. Jasa …………………………………………………… ……………………… 13

B. A. Motivasi …………………………………………….. ……………………… 18

C. Persepsi ………………………………………………. ……………………… 20

D. Sikap …………………………………………………. ……………………… 25

E. Religiusitas …………………………………………… ……………………… 27

F. Pengetahuan…………………………………………… ……………………… 28

G. Keputusan Konsumen ………………………………... ……………………… 31

H. Wakif …………………………………………………. ……………………… 38

I. Keterkaitan Antar Variabel …………………………… ……………………… 40

J. Kerangka Pemikiran ………………………………….. ……………………… 42

K. Hipotesis ……………………………………………… ……………………… 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………… ……………………… 45

A. B. Ruang Lingkup Penelitian ………………………….. ……………………… 45

Page 13: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

xiii

B. C. Metode Penentuan Sampel ……………………………

1. Populasi ………………………………………….

2. Sampel …………………………………………...

………………………

………………………

………………………

45

45

46

C. D. Metode Pengumpulan Data ………………………….. ……………………… 47

D. Teknik Analisis Data ………………………………….

1. Uji Kualitas Data ………………………………...

a. Uji Validitas …………………………………

b. Uji Reliabilitas ………………………………...

2. Uji Asumsi Klasik ………………………………..

a. Uji Normalitas …………………………………

b. Uji Multikolinearitas ………………………….

c. Uji Heteroskedastisitas ………………………..

3. Uji Hipotesis …………………………………….

a. Uji Parsial ……………………………………..

b. Uji Simultan …………………………………..

c. Uji Koefisien Determinasi …………………….

………………………

………………………

………………………

………………………

………………………

………………………

………………………

………………………

………………………

………………………

………………………

………………………

49

49

49

49

49

49

50

50

51

51

52

52

E. Operasional Variabel Penelitian ……………………… ……………………… 53

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHSAN ………………….. ……………………… 55

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ………………….

1. Sejarah dan Struktur organisasi ………………….

2. Karakteristik Responden …………………………

………………………

………………………

………………………

55

55

58

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ………………………..

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ………………….

2. Hasil Uji Kualitas Data ……………………….

a. Hasil Uji Validitas ………………………….

b. Hasil Uji Reliabilitas………………………..

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ………………………

a. Hasil Uji Multikolonieritas ………………..

b. Hasil Uji Normalitas ………………………

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ………………

4. Hasil Uji Hipotesis ……………………………

………………………

………………………

………………………

………………………

………………………

………………………

………………………

………………………

………………………

………………………

64

64

65

65

69

70

70

72

73

74

Page 14: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

xiv

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………… ……………………… 83

A. Kesimpulan …………………………………………… ……………………… 83

B. E. Saran …………………………………………………. ……………………… 85

DAFTAR PUSTAKA………………………………………….. ……………………… 86

LAMPIRAN …………………………………………………… ……………………… 88

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi ……………

b. Hasil Uji Statistik F ………………………...

c. Hasil Uji Statistik t …………………………

………………………

………………………

………………………

74

74

76

Page 15: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

15

BAB I

PENDAHULUAN

F. Latar Belakang Masalah

Jumlah umat Islam yang terbesar di dunia terutama di Indonesia

merupaka aset terbesar untuk penghimpunan dan pengembangan wakaf

uang. Jika wakaf uang dapat diimplementasikan maka akan terdapat dana

potensial yang dapat dipergunakan bagi kemaslahatan umat. Berdasarkan

asumsi Cholil Nafis jika 20 juta umat Islam Indonesia mau mengumpulkan

wakaf uang senilai Rp 100 ribu setiap bulan, maka dana yang terkumpul

berjumlah Rp 24 triliun setiap tahun. Jika 50 juta orang yang berwakaf,

maka setiap tahun akan terkumpul dana wakaf sebesar Rp 60 triliun. Jika

saja terdapat 1 juta umat muslim yang mewakafkan dananya sebesar Rp

100.000 per bulan, maka akan diperoleh pengumpulan dana wakaf sebesar

Rp 100 miliar setiap bulannya atau Rp 1,2 triliun per tahun. (Al Arif,

2010).

Nilai strategis dari wakaf dapat dilihat melalui sisi pengelolaan. Jika

zakat ditunjukan untuk menjamin keberlangsungan pemenuhan kebutuhan

kepada delapan golongan (asnaf) , sedangkan wakaf lebih dari itu, bisa

dimanfaatkan untuk semua lapisan masyarakat dan tanpa batasan golongan

sebagai jalan untuk membangun peradaban umat. Keutamaan wakaf

terletak pada hartanya yang utuh dan manfaatnya yang terus berlipat dan

mengalir abadi. Kadangkala pengertian wakaf disama artikan dengan

Page 16: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

16

sedekah dan hibah, padahal masing-masing memiliki maknanya serta

perbedaan penting.

Dalam memutuskan berwakaf tentunya keputusan seorang wakif

didasari oleh beberapa faktor, salah satunya motivasi. Handoko

(2001:225), mengatakan bahwa motivasi adalah suatu keadaan dalam

pribadi yang mendorong keinginan individu untuk melakukan keinginan

tertentu guna mencapai tujuan. Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:69),

motivasi adalah motivasi merupakan kekuatan penggerak dalam diri

seseorang yang memaksanya untuk bertindak. Artinya motivasi

merupakan kekuatan yang dapat mendorong seseorang dalam melakukan

wakaf.

Disamping motivasi mendasari seseorang untuk melakukan

keputusan berwakaf maka akan dipengaruhi juga oleh persepsinya

terhadap apa yang diinginkan. Wakif akan menampakkan perilakunya

setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil

dalam membeli suatu produk. Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:146),

Kurang lebihnya bahwa persepsi merupakan suatu proses yang membuat

seseorang untuk memilih, mengorganisasikan dan menginterprestasikan

rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang

berarti dan lengkap tentang dunianya. Sedangkan Kotler dan Amstrong

(1996:156), mengemukakan bahwa dalam keadaan yang sama, persepsi

seseorang terhadap suatu produk dapat berbeda-beda, hal ini disebabkan

oleh adanya proses seleksi terhadap berbagai stimulus yang ada. Pada

Page 17: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

17

hakekatnya persepsi akan berhubungan dengan perilaku seseorang dalam

mengambil keputusan terhadap apa yang dikehendaki. Salah satu cara

untuk mengetahui perilaku wakif adalah dengan menganalisis persepsi

wakif terhadap wakaf. Dengan persepsi wakif kita dapat mengetahui hal–

hal apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan ataupun

ancaman untuk melakukan wakaf.

Selain persepsi akan muncul pula sikap seseorang dalam menilai

suatu obyek yang akan diminati dan untuk dimiliki. Sikap sebagai suatu

evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon

dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang dinilai.

Menurut Robbins (2006:169) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau

penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,orang atau suatu peristiwa.

Sedangkan menurut Simamora (2002:14) bahwa di dalam sikap terdapat

tiga komponen yaitu 1) Cognitive component: kepercayaan konsumen dan

pengetahuan tentang obyek.Yang dimaksud obyek adalah atribut produk,

semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek suatu produk maka

keseluruhan komponen kognitif akan mendukung sikap secara

keseluruhan. 2) Affective component : emosional yang merefleksikan

perasaan seseorang terhadap suatu obyek, apakah obyek tersebut

diinginkan atau disukai. 3) Behavioral component: merefleksikan

kecenderungan dan perilaku aktual terhadap suatu obyek, yang mana

komponen ini menunjukkan kecenderungan melakukan suatu tindakan.

Menurut Loudan dan Delabitta (2004:217); komponen kognitif merupakan

Page 18: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

18

kepercayaan terhadap merek, komponen afektif merupakan evaluasi

merek dan komponen kognatif menyangkut maksud atau niatan untuk

membeli.

Adanya kesadaran untuk mengamalkan tingkat religiustitasnya

dengan cara berwakaf terbukti cukup tinggi. Namun sayangnya, banyak

aset wakaf (tanah dan bangunan) yang tingkat pendayagunaannya stagnan

dan bahkan tidak berkembang sama sekali. Penyebabnya adalah objek

yang diwakafkan notabene hanya seputar benda tak bergerak (seperti

tanah, bangunan, makam, dan lain-lain), sehingga menimbulkan masalah

lain, yaitu kekurangan dana operasionalnya terhadap benda tak bergerak

tersebut (Isfandiar A. A, 2008). Dengan kata lain, permasalahan mampu

terselesaikan namun justru menimbulkan masalah baru.

Bisa dibayangkan besarnya potensi wakaf yang ada di Indonesia

tersebut apabila bisa dioptimalkan penggunaannya untuk menjadi asset

untuk mempercepat pencapaian kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Namun sayangnya itu semua masih berupa potensi besar yang belum

tergarap dengan baik di Indonesia. Besarnya kekuatan ekonomi

sedemikian besar tak pelak berpotensi menjadi wahana dalam upaya

memajukan kesejahteraan dan kemaslahatan umat dan bangsa ini. Kondisi

sedemikian ini membutuhkan sepuah upaya besar, terintegrasi para

pemangku kepentingan untuk memanfaatkan wakaf yang menurut prinsip

syariah (http://bisnissyariahonline.com/optimalisasi-pemanfaatan-wakaf-

di-indonesia/).

Page 19: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

19

Sayangnya, wakaf yang jumlahnya begitu banyak, di Indonesia

masih memahami wakaf secara tradisional konsumtif dan belum dikelola

secara produktif professional. Karena memang pada umumnya masyarakat

Indonesia khususnya memahami wakaf peruntukannya hanya untuk

peribatan saja seperti sebidang tanah dan bangunan, untuk dijadikan

sekolah, masjid, pondok pesantren, makam dan lainnya. Menurut mereka

yang mewakafkan hartanya hal seperti ini lebih banyak manfaatnya dari

peruntukan hal-hal lainnya. Dapat dilihat di bawah ini berdasarkan Sistem

Informasi Wakaf (2017) pemanfaatan dari tanah wakaf, sebagai berikut:

Tabel 1.1

Pemanfaatan Harta Wakaf

Bangunan Jumlah

Masjid 44,99%

Musola 28,62%

Sekolah 10,45%

Makam 4,61%

Pesantren 3,01%

Tempat Sosial lainnya 8,32%

Page 20: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

20

Indonesia sendiri model distribusi wakaf selama ini cenderung

sangat konsumtif sehingga belum dapat dikembangkan untuk mencapai

hasil yang lebih baik, terutama untuk kepentingan kesejahteraan umat

islam. Sejak terjadinya krisis multi dimensi dalam kehidupan bangsa kita

dipacu oleh krisis ekonomi, peran wakaf menjadi sangat penting sebagai

salah satu instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dilihat dari segi peruntukannya, wakaf dibagi menjadi dua yaitu

konsumtif dan produktif. Wakaf konsumtif yaitu harta benda atau pokok

tetapnya wakaf dipergunakan langsung untuk kepentingan umat. Pada

umumnya wakaf di Indonesia digunakan untuk pembangunan masjid,

mushalla, sekolahan, rumah yatim piatu, makam.

Selama ini pemanfataan wakaf dilihat dari segi sosial, khususnya

untuk kepentingan peribadatan memang cukup efektif. Akan tetapi

dampaknya kurang berpengaruh positif dalam kehidupan ekonomi

masyarakat apabila peruntukan wakaf hanya terbatas pada hal-hal di atas.

Tanpa diimbangi dengan wakaf yang dikelola secara produktif, maka

kesejahteraan ekonomi masyarakat yang diharapkan dari lembaga wakaf

tidak akan dapat terealisasi secara optimal.

Sedangkan wakaf produktif adalah harta benda atau pokok tetapnya

wakaf tidak secara langsung digunakan untuk mencapai tujuannya, tapi

Page 21: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

21

dikembangkan terlebih dahulu untuk menghasilkan sesuatu (produktif)

dan hasilnya di salurkan sesuai dengan tujuan wakaf. Seperti wakaf tanah

untuk digunakan bercocok tanam, Mata air untuk dijual airnya dan lain –

lain. (Qahar, 2005 dalam Mulyani, 2012: 1-4)

Oleh karena itu, agar wakaf di Indonesia dapat memberikan

kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi masyarakat secara lebih nyata,

maka upaya pemberdayaan potensi ekonomi wakaf menjadi keniscayaan.

Untuk mencapai sasaran tersebut di atas, perlu adanya paradigm baru

dalam sistem pengelolaan wakaf secara produktif dan pengembangan

wakaf benda bergerak, seperti uang dan saham. Wakaf benda tidak

bergerak seperti tanah dan bangunan perlu didorong agar mempunyai

kekuatan produktif. Sedangkan benda wakaf bergerak dikembangkan

melalui lembaga-lembaga perbankan atau badan usaha dalam bentuk

investasi. Hasil dari pengembangan wakaf itu kemudian dipergunakan

untuk keperluan sosial, seperti untuk meningkatkan pendidikan Islam, dan

bantuan atau sarana dan prasarana ibadah. Di samping itu juga tidak

menutup kemungkinan dipergunakan untuk membantu pihak-pihak yang

memerlukan seperti bantuan pendidikan, bantuan penelitian dan lain-lain.

Wakaf di Indonesia sendiri, telah diatur dalam undang-undang tahun

2004 tepatnya undang-undang No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf dan

peraturan pemerintah No.42 tahun 2006 tentang pelaksanaannya. Dengan

adanya payung hukum yang berlaku di Indonesia tentang wakaf

Page 22: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

22

menjadikan pihak yang terlibat seperti Wakif dan Nazhir dapat mengelola

dan mengembangkan wakaf menjadi semakin produktif.

Dalam pengelolaan harta wakaf produktif, pihak yang paling

berperan berhasil tidaknya dalam pemanfaatan harta wakaf adalah nazhir

wakaf, yaitu seseorang atau sekelompok orang dan badan hukum yang

diserahi tugas oleh wakif (orang yang mewakafkan harta) untuk mengelola

wakaf. (Panduan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktif Strategis di

Indonesia, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Departemen

Agama, 2006 : 39)

Posisi Nazhir sebagai pihak yang bertugas untuk memelihara dan

mengurusi harta wakaf mempunyai kedudukan yang penting dalam

perwakafan. Sedemikian pentingnya kedudukan Nazhir dalam

perwakafan, sehingga berfungsi tidaknya wakaf bagai mauquf ‘alaih

sangat bergantung pada Nazhir wakaf. Meskipun demikian tidak berart

bahwa Nazhir mempunyai kekuasaan mutlak terhadap harta yang

diamanahkan terhadapnya. (Fiqih wakaf, Direktorat Jendral Bimbingan

Masyarakat Islam Departemen Agama, 2006 : 69)

Nazhir yang tidak mempunyai kinerja yang baik tentu akan

mengecewakan wakif. Sebagai konsekuensinya wakif akan pindah menuju

institusi lain. Selain mempertahankan wakif yang sudah ada, otoritas juga

mensyaratkan nazhir untuk melakukan sosialisasi dan program edukasi

yang cukup kepada masyarakat luas agar tercipta wakif-wakif baru.

Sehingga komunikasi antara wakif dan nazhir haruslah terlain dengan baik

Page 23: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

23

agar tidak terjadi penyalahgunaan oleh nazhir itu sendiri (Bank Indonesia,

2016:124).

Menurut hasil penelitian Pusat Bahasa dan Budaya UIN Jakarta dan

Ford Foundation (2006) dalam Djalaluddin (2007), dalam hal wakaf 74%

motivasi wakif adalah agar mendapat pahala yang tetap mengalir (hak

Allah SWT), 18 % untuk menyebarkan nilai-nilai Islam, dan 7 % untuk

membayar hak fakir miskin.

Banten merupakan provinsi keempat di Indonesia yang memiliki

penduduk muslim terbanyak, yaitu sebesar 10.065.783 jiwa penduduk dan

Berdasarkan Siwak (2017), tanah wakaf yang berada di Banten berjumlah

13.207 dengan luas 946,49 Ha. Lalu, Kota Tangerang Selatan merupakan

salah satu kota yang terdapat di Provinsi Banten dan merupakan hasil

pemekaran dari Kabupaten Tangerang yang memiliki jumlah tanah wakaf

sebanyak 573 lokasi dengan luas 45,19 Ha. (sumber)

Dalam lingkup wilayah Tangerang Selatan Berdasarkan Tabel 1.3,

Kecamatan Serpong memiliki tanah wakaf yang paling banyak sebanyak

222 buah, Kedua Kecamatan Pondok Aren sebanyak 214 buah, Kecamatan

Ciputat masih berada dikasaran angka ratusan yaitu 117, dan Kecamatan

Setu tidak memiliki tanah wakaf. Berikut rincian dari jumlah tanah wakaf

yang berada di Kota Tangerang Selatan:

Page 24: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

24

Tabel 1.2

Jumlah Tanah Wakaf di Kota Tangerang Selatan

No Daerah Jumlah Tanah Wakaf

1 Serpong 222 Buah

2 Serpong Utara 1 Buah

3 Pondok Aren 214 Buah

4 Ciputat 117 Buah

5 Ciputat Timur 13 Buah

6 Pamulang 6 Buah

7 Setu 0 Buah

Sumber: Sistem Informasi Wakaf (2017)

Sebagai salah satu pilar penting dalam dunia perwakafan, wakif

(orang yang mewakafkan harta) harus terus diberikan stimulus agar

pertambahan benda-benda (kekayaan) wakaf terus bisa dicapai. Untuk

konteks Indonesia memang banyak benda-benda wakaf yang belum dikelola

secara profesional oleh Nazhir, namun dalam mengembangkan dan

memperluas jangkauan benda-benda wakaf, seperti wakaf tunai (uang) dan

wakaf bergerak lainnya, maka harus ditetapkan sistem rekruitmen wakif.

Sehingga, ketika nazhir mengetahui faktor apa saja yang paling

berpengaruh dalam keputusan wakif, maka metode tersebut dapat

disosialisasikan dengan tepat sesuai faktor yang paling berpengaruh dalam

kepuasaan wakif.

Page 25: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

25

Berdasarkan permasalah di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti

faktor yang mempengaruhi keptusan wakif dalam melakukan wakaf dengan

tema “Pengaruh Motivasi, Persepsi, Sikap, Religiusitas, Pengetahuan

Terhadap Keputusan Wakif Dalam Melakukan Wakaf ( Studi Kasus :

Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan)

G. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan agar pembahasan

terfokus dalam satu masalah, maka penulis membatasi permasalahan dalam

penelitian ini, sebagai berikut:

1. Apakah faktor motivasi mempengaruhi keputusan Wakif dalam

melakukan Wakaf?

2. Apakah faktor pengetahuan Wakaf mempengaruhi kesadaran Wakif

dalam melakuakn Wakaf?

3. Apakah faktor persepsi mempengaruhi kesadaran Wakif dalam

melakukan Wakaf?

4. Apakah faktor sikap mempengaruhi kesadaran Wakif dalam melakukan

Wakaf?

5. Apakah faktor religiusitas mempengaruhi kesadaran Wakif dalam

melakukan Wakaf?

Page 26: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

26

H. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, secara umum

penelitian ini bermaksud untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

dipertimbangkan oleh wakif dalam keputusan melakukan wakaf studi kasus

Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan

I. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagi Akademisi

a) Menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah.

b) Menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan

dengan penelitian ini.

2. Bagi pemerintah dan masyarakat

a) Penelitian ini dapat memberikan wawasan yang nyata kepada

pemerintah dan masyarakat dimana beberapa faktor dapat

membentuk keputusan wakif dalam melakukan wakaf.

b) Penelitian ini diharapkan menambah wawasan bagi yang sudah

berwakaf dan wakif baru sehingga dapat menjadi landasan untuk

mengambil keputusan untuk dapat mewakafkan harta.

Page 27: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

27

J. Penelitian Terdahulu

Tabel 1.4

Penelitian Terdahulu

No.

Nama

Peneliti

Judul

Metode

Analisis

Hasil

1 Ram Al

Jaffri Saad

dan Roszaini

Haniffa

(2016)

Determinants of

zakah (Islamic

tax) compliance

behavior

Analisis

Regresi

Berganda

Sikap memberikan

hubungan yang positif

terhadap niat untuk

membayar zakat.

2 Kabiru

Jinjiri

Ringim

(2014)

Perception of

Nigerian Muslim

account holders

in conventional

banks toward

Islamic banking

products

PLS

Regression

Persepsi memiliki

hubungan yang positif

terhadap keputusan

pemegang saham dalam

memilih produk di

perbankan syariah

3 Alsadek Gait

Andrew

Worthington

(2015)

Attitudes of

Libyan

retaiconsumers

toward Islamic

methods of

finance

Discriminant

Analysis

Religiusitas memiliki

pengaruh yang paling

tinggi dalam keputusan

Untuk

menggunakanmetode

Islam dalamkeuangan.

Page 28: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

28

4 Ahmad

Nizar (2014)

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Persepsi Wakif

Tentang Wakaf

Uang

Regresi

Logistik

Variabel pendidikan

memiliki peluang yang

lebih besar dan

signifikan dalam

menjelaskan persepsi

wakif tentang wakaf

uang. Hal ini karena

tingkat pendidikan lebih

tinggi mampu mengolah

informasi yang diterima

secara lebih baik

dibandingkan tingkat

pendidikan yang lebih

rendah sehingga

membentuk

pemahaman yang lebih

baik.

5 Rizkia, dkk

(2014)

Pengaruh faktor

budaya,

motivasi,

regulasi, dan

pemahaman

tentang zakat

Regresi

logistik

Faktor budaya,

motivasi, regulasi dan

pemahaman

berpengaruh positif dan

signifikan baik secara

parsial maupun simultan

Page 29: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

29

terhadap

keputusan

muzakki untuk

membayar zakat

maal (Studi pada

Muzakki di Kota

Sabang)

terhadap keputusan

muzakki pada Kota

Sabang untuk

membayar zakat maal.

6 Andi

Martina, dkk

(2015)

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Keputusan

Berzakat dan

Loyalitas

Muzakki

Terhadap LAZ

Rumah Zakat

Kota

Samarinda

Analisis

Jalur

Motivasi, pemahaman,

kualitas layanan

berpengaruh secara

signifikan terhadap

keputusan berzakat

profesi. Motivasi,

pemahaman, kualitas

layanan tidak

berpengaruh secara

langsung terhadap

loyalitas muzakki dalam

berzakat profesi.

Keputusan berzakat

muzakki berpengaruh

secara langsung

Page 30: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

30

terhadap loyalitas

muzakki.

7 Eko (2011) Pengaruh

pengetahuan

konsumen

mengenai

perbankan

syariah terhadap

keputusan

menjadi nasabah

pada bank

syariah di

bandung.

Regresi

linear

sederhana

Hasil penelitian

menyatakan bahwa

pengetahuan memiliki

pengaruh yang cukup

signifikan terhadap

keputusan konsumen

menjadi nasabah bank

syariah di bandung.

Page 31: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

31

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

K. Motivasi

1. Definisi Motivasi

Schiffman dan Kanuk (2008) berpendapat bahwa motivasi dapat

digambarkan sebagai tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa

mereka untuk bertindak. Tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh

keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak

terpenuhi. Individu secara sadar maupun tanpa sadar berjuang untuk

mengurangi ketegangan ini melalui perilaku yang mereka harapkan akan

memenuhi kebutuhan mereka dengan demikian akan membebaskan mereka

dari tekanan yang mereka rasakan.

Terdapat tiga teori motivasi, yaitu:

a. Teori motivasi Freud mengasumsikan bahwa kekuatan-kekuatan

psikologi yang membentuk perilaku pembeli sebagian besar berasal

dari bawah sadar.

b. Teori motivasi Maslow mengatakan bahwa bila seseorang berhasil

dalam memuaskan suatu kebutuhan yang penting, maka kebutuhan

tersebut bukan merupakan motivasi lagi, dan orang tersebut akan

berusaha memuaskan kebutuhan yang paling penting berikutnya.

c. Teori motivasi Herzberg mengembangkan teori motivasi menjadi dua

teori yaitu faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan dan faktor-

faktor yang menyebabkan kepuasan.

Kehendak seseorang dalam membeli suatu barang atau jasa muncul

karena faktor kebutuhan maupun keinginan. Kebutuhan adalah segala

sesuatu yang harus dipenuhi atau diperlukan. Sedangkan keinginan adalah

hasrat atau harapan seseorang yang jika dipenuhi belum tentu meningkatkan

kesempurnaan fungsi manusia ataupun suatu barang (Pusat Pengkajian dan

Pengembangan Ekonomi Islam, 2008:130).

Mannan (1995) menjelaskan bahwa kebutuhan digolongkan menjadi

tiga golongan, yaitu: keperluan yang meliputi semua hal yang diperlukan

untuk memenuhi segala kebutuhan yang harus dipenuhi, kesenangan yang

didefinisikan sebagai komoditi yang penggunaannya menambah efisiensi

Page 32: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

32

pekerja, dan kemewahan menunjuk kepada komoditi serta jasa yang

penggunaannya tidak menambah efisiensi seseorang bahkan mungkin

menguranginya. Dalam membandingkan konsep kepuasan dengan

pemenuhan kebutuhan perlu membandingkan tingkatan-tingkatan, yaitu

Darruriyah, Hajiyyah, Tahsiniyyah. (Nasution, 2002:64).

Dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu tindakan yang

diakibatkan adanya kebutuhan dan keinginan seseorang sehingga memaksa

mereka untuk bertindak. Kemudian dalam Islam kebutuhan seseorang

memiliki tingkatan yaitu Darruriyah, Hajiyyah, Tahsiniyyah.

2. Aspek Motivasi

Maslow menyusun teori motivasi manusia yang diterima secara luas

berdasarkan pada gagasan mengenai hierarki kebutuhan manusia yang

universal. Kebutuhan pada urutan yang lebih tinggi menjadi kekuatan

penggerak jika kebutuhan yang lebih rendah sudah terpuaskan dan

ketidakpuasan itu akan memotivasi perilaku. Hierarki tersebut dijelaskan

sebagai berikut (Schiffman dan Kanuk, 2008:88-93):

a. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling dasar dimana

kebutuhan ini diperlukan untuk menunjang kehidupan biologis.

Menurut Maslow, kebutuhan fisiologis menonjol jika kebutuhan

tersebut terus-menerus tidak dapat dipenuhi. Bagi kebanyakan orang

kebutuhan biogenis pada umumnya telah terpenuhi.

b. Kebutuhan Keselematan dan Keamanan

Kebutuhan akan keamanan dan perlindungan menjadi kekuatan

pendorong di belakang perilaku individu. Kebutuhan ini jauh lebih

besar dari sekedar keamanan fisik, meliputi ketertiban, stabilitas

kebiasaan sehari-hari, dan pengendalian atas kehidupan diri dan

lingkungan.

c. Kebutuhan Sosial

Kebutuhan ini meliputi cinta, kasih sayang, pemilikan, dan penerimaan.

Orang mencari kehangatan dan memenuhi kebutuhan hubungan antar

manusia dengan orang lain dan didorong oleh cinta kepada keluarga

mereka.

d. Kebutuhan akan kepentingan diri sendiri

Kebutuhan ini dapat berorientasi ke dalam maupun ke luar diri, atau

kedua-duanya. Kebutuhan yang terarah ke dalam diri mencerminkan

kebutuhan individu akan penerimaan diri, harga diri, dan kepuasan

Page 33: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

33

pribadi atas pekerjaan yang dilaksanakan dengan baik. Sedangkan,

kebutuhan yang terarah ke luar diri meliputi kebutuhan akan martabat,

nama baik, dan pengakuan dari orang lain.

e. Kebutuhan akan aktualisasi diri

Kebutuhan ini mengacu pada keinginan individu untuk melengkapi

kemampuannya untuk menjadi apa saja yang mampu ia raih.

L. Persepsi

1. Definisi Persepsi

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi

manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya.

Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan

ekstern. Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:137) persepsi didefinisikan

sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan

menafsirkan.

Sedangkan Sugihartono, dkk (2007: 8) mengemukakan bahwa

persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau

proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera

manusia. Setiap individu mempunyai kecenderungan dalam melihat objek

yang sama dengan cara yang berbeda – beda. Perbedaan tersebut

dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah pengetahuan,

pengalaman dan sudut pandang (Wardi, 2006: 118).

Selain itu, persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik, tapi

juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan

keadaan individu yang bersangkutan. Persepsi dapat sangat beragam antara

individu satu dengan yang lain yang mengalami realitas yang sama. Persepsi

itu lebih penting dari realitas, karena persepsi itulah yang akan

memengaruhi perilaku konsumen (Kotler, 2009:228).

Dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses individu dalam

memilih, memaknai, dan memahami suatu hal yang diperoleh berdasarkan

pengalaman di masa lalu, pengetahuan yang didapat, dan pengaruh dari

lingkungan sekitar.

2. Proses Pembentukan Persepsi

Setiadi (2003:161-166) menjelaskan bahwa proses pembentukan

persepsi diantaranya sebagai berikut:

a. Seleksi

Page 34: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

34

Seleksi terjadi ketika konsumen menangkap dan memilih stimulus

berdasarkan psychological (berbagai informasi yang ada di dalam

memori) yang dimiliki oleh konsumen. Stimulus akan diterima oleh

indera penerima konsumen. Sebelum seleksi persepsi terjadi, stimulus

harus mendapatkan perhatian dari konsumen terlebih dahulu.

Tidak semua stimulus yang dipaparkan dan diterima konsumen akan

memperoleh perhatian konsumen dikarenakan konsumen memiliki

keterbatasan sumber daya pemikiran untuk mengolah semua informasi

yang diperolehnya. Oleh karena itu konsumen melakukan seleksi

terhadap setiap informasi dan stimulus yang diterimanya.

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian berarti proses ketika konsumen mengelompokkan

informasi dari berbagai sumber kedalam pengertian yang menyeluruh

untuk memahami lebih baik dan bertindak atas sebuah pemahaman.

Pengorganisasian ini akan mempermudah untuk memproses informasi

dan memberikan pengertian yang terintegrasi serta evaluasi terhadap

stimulus.

c. Interpretasi

Proses terakhir dari pembentukan persepsi adalah memberikan

interprestasi atas stimulus yang diterima konsumen. Setiap stimulus

yang diterima oleh konsumen baik disadari ataupun tidak disadari akan

diinterpretasikan oleh konsumen. Interpretasi tersebut didasarkan pada

pengalaman penggunaan suatu produk pada masa lalu, dimana

pengalaman tersebut tersimpan dalam memori jangka panjang

konsumen.

Pada proses ini konsumen membuka kembali berbagai informasi dalam

memori jangka panjangnya (long term memory) yang akan membantu

konsumen melakukan evaluasi atas berbagai stimulus. Tahap inilah

yang disebut persepsi konsumen terhadap obyek atau citra produk

(product images) sebagai output dari penerimaan konsumen terhadap

stimulus. Proses pembentukan persepsi secara terperinci dapat dilihat

pada gambar 2.2 di bawah ini.

Gambar 2.1.

Proses Pembentukan Persepsi

Sumber: Setiadi (2003: 161-166)

Page 35: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

35

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Setiap individu akan memandang pada satu objek yang sama tetapi

akan mempersepsikannya secara berbeda. Sejumlah faktor yang dapat

mempengaruhi persepsi seseorang menurut Robbins (1996:124-128) yaitu

pelaku persepsi, target dan situasi. Faktor – faktor yang mempengaruhi

persepsi seseorang secara terperinci dapat dilihat pada gambar 2.3 di bawah

ini.

Gambar 2.2.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PersepsiMotif

Pengalaman

Harapan

Hal yang baru

Suara

Ukuran

Latar belakang

Kesamaan

Kedekatan

Waktu

Objek

Kebiasaan

Pelaku

Situasi

Target Persepsi

Sumber: Robbins (1996: 124-128)

a. Pelaku

Setiap individu sebagai pelaku persepsi dalam proses pembentukan

persepsi akan dilatar belakangi oleh kemampuan individu untuk

mempelajari sesuatu (attitude). Jika pelaku persepsi memandang pada

suatu target dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, maka

penafsiran itu dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik

pribadi yang mempengaruhi yaitu motif individu terhadap sesuatu yang

akan dipersepsikan, pengalaman individu dalam menyusun persepsi

serta harapan individu dalam menentukan persepsi tersebut.

b. Target

Karakteristik dalam target yang diamati seseorang akan dapat

mempengaruhi apa yang akan dipersepsikan. Karakteristik target yang

dapat mempengaruhi yaitu objek yang akan dipersepsikan merupakan

perihal yang baru (novelty), adanya gambaran hidup yang

mempengaruhi dalam membentuk persepsi (motion), suara – suara yang

timbul pada saat membentuk persepsi (sound), ukuran dari persepsi

(size), latar belakang pembentukan persepsi (background), kedekatan

Page 36: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

36

persepsi dengan objek lain yang dapat membentuk persepsi yang

hampir sama (proximity), serta kesamaan dari persepsi dengan persepsi

lain (similarity).

c. Situasi

Situasi merupakan konteks yang penting untung melihat suatu obyek

atau peristiwa, sehingga unsur – unsur dalam lingkungan sekitar akan

mempengaruhi persepsi seseorang. Situasi dalam membentuk persepsi

seseorang dipengaruhi oleh momen waktu yang tepat, struktur dari

objek yang dipersepsikan, serta kebiasaan yang berlaku dalam sosial

masyarakat untuk merumuskan persepsi.

Hal lain disampaikan oleh Mowen (1998), ia mengemukakan bahwa

aspek dalam persepsi konsumen adalah sebagai berikut:

a. Pengalaman

Pengalaman merupakan suatu kejadian yang pernah dialami, dijalani,

dirasai, ditanggung dan sebagainya. Pengalaman konsumen

sebelumnya akan mempengaruhi harapan-harapan mereka.

b. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui yang berkenaan

dengan suatu hal. Pengetahuan ini diperoleh bisa didapat dari membaca,

diskusi, dari pengamatan, dan dari proses berpikir. Pengetahuan

konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai

berbagai macam produk, dan jasa serta pengetahuan lainnya yang

terkait dengan produk dan jasa tersebut, dan informasi yang

berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.

c. Lingkungan

Lingkungan konsumen dibagi menjadi dua macam, yaitu lingkungan

makro dan mikro. Lingkungan mikro adalah lingkungan yang sangat

dekat dengan konsumen yang berinteraksi langsung dengan konsumen

seperti ayah, ibu, adik, kakak dan anggota keluarga yang lain yang

tinggal bersama dengan konsumen. Sedangkan, lingkungan makro

adalah lingkungan yang jauh dari konsumen yang bersifat umum dan

berskala luas, misalnya sistem politik dan hukum, kondisi ekonomi, dan

budaya. Maka dari itu memiliki pengaruh luas terhadap masyarakat.

M. Sikap

1. Pengertian Sikap

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:248) sikap merupakan

kecenderungan yang dipelajari untuk berperilaku dengan cara yang tetap

menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu obyek tertentu.

Ada empat kategori besar model sikap yang sudah mendapat perhatian.

Page 37: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

37

Salah satunya model sikap tiga komponen yang terdiri dari bagian, yaitu

komponen kognatif meliputi pengetahuan dan keyakinan mengenai

berbagai produk dan jasa. Komponen afektif memfokuskan pada emosi atau

perasaan konsumen terhadap produk atau jasa tertentu. Komponen kognatif

yang berhubungan dengan kemungkinan bahwa konsumen akan bertindak

dengan cara tertentu.

Kotler (2009:238) berpendapat bahwa sikap adalah evaluasi, perasaan

emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak

menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang terhadap objek tertentu

atau gagasan tertentu. Orang memiliki sikap terhadap hampir semua hal,

seperti agama, politik, pakaian. Sikap menempatkan semua itu ke dalam

kerangka pemikiran menyukai atau tidak menyukai objek tertentu, yang

bergerak menjauhi objek tersebut. Oleh karena itu, sikap sangat sulit

berubah atau konsisten.

Engel (1995) mengemukakan bahwa sikap menunjukkan apa yang

konsumen sukai dan yang tidak disukai. Definisi tersebut menggambarkan

pandangan kognitif dari psikolog sosial dimana sikap dianggap memiliki

tiga unsur, yaitu kognitif, afektif, dan kognatif.

Berdasarkan pengertian sikap di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap

merupakan tindakan seseorang dalam mengevaluasi, menyukai atau tidak

menyukai objek tertentu yang terdiri dari tiga komponen, yaitu komponen

kognitif, afektif, dan kognatif.

2. Aspek Sikap

Engel (1995) dalam Suwito (2007), berpendapat bahwa karakteristik

sikap terdapat lima dimensi didalamnya, yaitu:

a. Arah

Dimensi ini berkaitan dengan kecenderungan pada sikap ke arah yang

positif, negatif, atau netral.

b. Eksternitas

Dimensi ini berkaitan dengan perasaan suka atau tidak suka yang

memiliki tingkatan-tingkatan.

c. Resistensi

Dimensi ini berkaitan dengan kekuatan sikap untuk tidak berubah.

Sikap memiliki perbedaan konsistensi dimana ada sikap yang mudah

berubah dan nada yang sulit untuk berubah.

d. Persistensi

Page 38: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

38

Dimensi ini berkaitan dengan perubahan sikap secara gradual yang

disebabkan oleh waktu. Karena, seiring dengan waktu sikap juga

mengalami perubahan.

e. Tingkat Keyakinan

Dimensi ini berkaitan dengan seberapa yakin seseorang akan kebenaran

sikapnya. Dimensi ini sangat erat hubungannya dengan perilaku.

N. Religiusitas

1. Definisi Religiusitas

Menurut Jalaluddin (Azizah, 2006), kata religi berasal dari bahasa

latin yaitu religio yang berarti mengikat. Religi atau agama pada umumnya

terdapat aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksusanakan

yang semua itu berfungsi untuk mengikat dan mengutuhkan diri seseorang

atau sekelompok orang dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia

dan sekitarnya).

Ancok (2015:76) keberagaman atau religiusitas kehidupan manusia

diwujudukan dalam berbagai sisi kehidupan. Aktivitas beragam bukan

hanya terjadi ketika seseorang melakukan ibadah,tapi juga ketika

melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan supranatural. Bukan

hanya berkaitan dengan aktivitas yang tampak dan dapat dilihat mata, tapi

juga aktivitas yang tak tampak dan terjadi dalam hati seseorang. Dengan

demikian, agama adalah sebuah sistem yang berdimensi banyak.

Kemudian, religiusitas adalah sesuatu yang lebih menitikberatkan

pada masalah perilaku, sosial, dan merupakan sebuah doktrin dari setiap

agama atau golongan yang wajib diikuti oleh setiap pengikutnya (Fetzer,

1999).

Dapat disimpulkan, bahwa religiusitas adalah suatu doktrin yang

dapat memengaruhi kehidupan seorang manusia yang memiliki aturan dan

kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh orang tersebut di dalam

setiap aktivitas yang ia lakukan yang tidak hanya berkaitan dengan sesama

manusia melainkan juga Tuhannya.

2. Dimensi Religiusitas

Menurut Glock dan Stark dalam Ancok (2015:77-78), religiusitas

memiliki lima dimensi, yaitu:

a. Keyakinan

Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan dimana orang religius

berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui

Page 39: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

39

kebenaran doktrin tersebut. Setiap agama mempertahankan seperangkat

kepercayaan dimana para penganut diharapkan akan taat.

b. Praktik Agama

Dimensi ini berisi perilaku pemujaan, ketaatan, dan hal-hal yang

dilakukan seseorang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama

yang dianutnya. Praktik-praktik keagamaan ini terdiri dari dua kelas

penting, yaitu ritual dan ketaatan.

c. Pengalaman

Dimensi ini berisi fakta bahwa semua agama mengandung

pengharapan-pengharapan tertentu. Dimensi ini berkaitan dengan

pengalaman keberagamaan, perasaan-perasaan, persepsi-persepsi, dan

sensasi-sensasi yang dialami seseorang atau didefinisikan oleh suatu

kelompok keagamaan yang melihat komunikasi yaitu dengan Tuhan.

d. Pengetahuan Agama

Dimensi ini mengacu kepada harapan bahwa orang-orang yang

beragama paling tidak memiliki sejumlah mengenai dasar-dasar,

keyakinan, kitab suci, dan tradisi-tradisi. Dimensi pengetahuan dan

keyakinan saling berkaitan satu sama lain, karena pengetahuan

mengenai suatu keyakinan adalah syarat bagi penerimanya.

e. Pengalaman

Dimensi ini mengacu pada identifikasi akibat-akibat keyakinan

keagamaan, praktik, pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari hari

ke hari. Walaupun agama banyak menggariskan bagaimana

pemeluknya seharusnya berpikir dan bertindak dalam kehidupan

sehari-hari dimana ada batas konsekuensi agama yang merupakan

bagian dari komitmen keagamaan.

O. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan didefinisikan sebagai segala sesuatu yang diketahui, atau

segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan suatu hal. Pengetahuan

adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan

potensi untuk menindaki yang lantas melekat pada benak seseorang.

Menurut Kotler (2002: 89), pengetahuan adalah suatu perubahan dalam

perilaku suatu individu yang berasal dari pengalaman. Pengukuran

pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau

responden.

Page 40: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

40

Pengetahuan merupakan kemampuan untuk membentuk model

mental yang menggambarkan obyek dengan tepat dan

mempresentasikannya dalam aksi yang dilakukan terhadap suatu obyek

(Martin dan Oxman, 1988: 109). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu,

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,

2007: 76).

Secara umum, pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi

yang disimpan didalam ingatan. Himpunan bagian dari informasi total yang

relevan dengan fungsi konsumen di dalam pasar yang disebut pengetahuan

konsumen (Engel, 2006: 97 ). Kemudian Engel membagi pengetahuan

konsumen dalam tiga bidang umum, yaitu pengetahuan produk (product

knowledge), pengetahuan pembelian (purchase knowledge), dan

pengetahuan pemakaian (usage knowledge).

Engel juga menjelaskan bahwa pengetahuan produk meliputi : (1)

kesadaran akan kategori dan merek produk di dalem kategori produk; (2)

terminologi produk; (3) atribut dan ciri produk; dan (4) kepercayaan tentang

kategori produk secara umum mengenai merek yang spesifik. Pengetahuan

kedua yang harus dimiliki konsumen adalah pengetahuan pembelian yang

mencakup bermacam-macam potongan informasi yang dimiliki oleh

konsumen dan berhubungan erat dengan perolehan produk. Dimensi dasar

dari pengetahuan pembelian melibatkan informasi yang berkenaan dengan

keputusan tentang di mana produk tersebut harus dibeli dan kapan

pembelian harus terjadi.

Pengetahuan yang harus diketahui selanjutnya adalah pengetahuan

pemakaian. Pengetahuan pemakaian menggambarkan kategori ketiga dari

pengetahuan konsumen. Pengetahuan seperti ini mencakup informasi yang

tersedia di dalam ingatan mengenai bagaimana suatu produk dapat

digunakan dan apa yang diperlukan agar benar-benar bias menggunakan

produk tersebut.

2. Dimensi Pengetahuan

Menurut Notoatmojo (2007 : 79), variabel pengetahuan (knowledge)

memiliki indikator sebagai berikut:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya dan mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

b. Memahami (Comprehension)

Page 41: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

41

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur

organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesi (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

P. Keputusan Konsumen

1. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam

mendapatkan, mengonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk

proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.

Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran

yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan

mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku), dan apa

serta dimana (kejadian disekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruh oleh

apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen (Setiadi, 2003:2).

Dari pengertian perilaku konsumen di atas dapat disimpulkan bahwa

perilaku konsumen adalah (1) disiplin ilmu yang mempelajari perilaku

individu, kelompok, atau organisasi dan proses-proses yang digunakan

konsumen untuk menyeleksi, menggunakan produk, pelayanan,

pengalaman, (ide) untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen,

dan dampak dari proses-proses tersebut pada konsumen dan masyarakat; (2)

tindakan yang dilakukan oleh konsumen guna mencapai dan memenuhi

kebutuhannya baik dalam penggunaan, pengonsumsian, maupun

penghabisan barang dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului

Page 42: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

42

dan yang menyusul; (3) tindakan atau perilaku yang dilakukan konsumen

yang dimulai dengan merasakan adanya kebutuhan dan keinginan,

kemudian berusaha mendapatkan produk yang dinginkan, mengonsumsi

produk tersebut, dan berakhir dengan tindakan-tindakan pascapembelian,

yaitu perasaan puas atau tidak puas (Sangadji dan Sopiah, 2013:7).

Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan yang mempengaruhi

pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang

tujuannya adalah untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.

pengambilan keputusan konsumen adalah suatu proses dalam memilih satu

atau lebih di antara sekian banyak alternatif keputusan, selanjutnya

konsumen akan dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat

menentukan sikap yang akan diambil.

Jika seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu antara membeli dan

tidak membeli, kemudian dia memutuskan untuk membeli, artinya dia

dalam proses membuat suatu keputusan. Dalam proses membuat suatu

keputusan, konsumen harus melakukan pemecahan suatu masalah yang

timbul dari kebutuhan dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan dengan

konsumsi produk atau jasa yang sesuai.

2. Definisi Keputusan

Schiffman dan Kanuk (2008:486) mendefinisikan keputusan adalah

pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang

konsumen yang akan memutuskan pilihan maka ia harus memiliki pilihan

alternatif. Langkah-langkah dalam mengambil keputusan, yaitu pengenalan

kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif yang akhirnya bisa

menuntun seseorang dalam mengambil keputusan. Tidak semua situasi

pengambilan keputusan konsumen menerima tingkat pencarian informasi

yang sama.

Menurut Fandy Tjiptono (2005:156), keputusan didasari pada

informasi tentang keunggulan suatu produk yang disusun sedemikian rupa

sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan merubah seseorang

untuk melakukan sebuah keputusan.

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang

secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang

yang ditawarkan. Menurut Setiadi (2003:341), mendefinisikan suatu

keputusan (decision) melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif

tindakan atau perilaku. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantaranya

beberapa perilaku yang berbeda.

Keputusan pembelian konsumen merupakan keputusan pembelian

akhir perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk

konsumsi pribadi (Kotler, 2012:188). Sedangkan menurut Tjiptono

Page 43: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

43

(2011:25) keputusan pembelian adalah pemilihan satu tindakan dari dua

atau lebih pilihan alternatif.

Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan

dalam pembelian mereka, proses tersebut merupakan sebuah pendekatan

penyesuaian masalah yang terdiri dari lima tahap yang dilakukan konsumen,

kelima tahap tersebut adalah pengenalan masalah, pencarian informasi,

penilaian alternatif, membuat keputusan dan perilaku pasca pembelian.

Schiffman dan Kanuk (2008:491) merancang hubungan yang

memberikan gambaran menyeluruh mengenai pengambilan keputusan.

Model tersebut mempunyai tiga komponen utama seperti yang disajikan

pada Gambar 2.1.

Gambar 2.3.

Model Sederhana Mengenai Keputusan Pembelian

Sumber: Schiffman dan Kanuk (2008:491)

Berikut adalah penjelasan dari Gambar 2.3:

a. Masukan

Merupakan komponen yang memengaruhi berbagai pengaruh luar yang

berlaku sebagai sumber informasi mengenai produk tertentu dan

memengaruhi nilai-nilai, sikap, dan perilaku konsumen yang berkaitan

dengan produk. Terdapat dua masukan dimana masukan pemasaran

merupakan usaha langsung untuk mencapai, memberikan informasi,

dan membujuk konsumen untuk membeli dan menggunakan

produknya. Kemudian, Pengaruh kelas sosial, budaya, dan subbudaya,

walaupun kurang nyata, merupakan faktor-faktor masukan yang

penting yang dihayati dan diserap dan memengaruhi bagaimana para

konsumen akhirnya menilai menerima atau mengolah produk.

b. Proses

Berhubungan dengan cara konsumen mengambil keputusan. Untuk

memahami proses ini bidang psikologi mempengaruhi dalam diri dalam

proses pengambilan keputusan konsumen. dibagi menjadi tiga tahap,

yaitu:

Page 44: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

44

1) Pengenalan kebutuhan terjadi ketika konsumen dihadapkan dengan

suatu masalah. Di kalangan konsumen ada dua tipe pengenalan

kebutuhan, yaitu tipe keadaan yang sebenarnya yang merasa bahwa

mereka mempunyai masalah ketika sebuah produk tidak dapat

berfungsi secara memuaskan dan tipe keadaan yang diinginkan,

dimana bagi mereka keinginan terhadap sesuatu yang baru dapat

menggerakan proses keputusan.

2) Penelitian sebelum pembelian dilakukan ketika konsumen

biasanya mencoba mengingat sebelum mencari berbagaiinformasi

eksternal mengenai kebutuhan yang berhubungan dengan

konsumsi tersebut. Pengalaman yang lalu dianggap sebagai sumber

informasi internal kemudian terdapat juga sumber informasi

pemasaran dan informasi nonkomersial sebagai sumber informasi

eksternal seperti perbedaan gender, harga.

3) Penilaian alternatif konsumen cenderung menggunakan dua

macam informasi seperti daftar merk yang akan mereka

rencanakan untuk dipilih dan kriteria yang akan mereka

pergunakan untuk menilai setiap merk.

c. Keluaran

Dalam mengambil keputusan konsumen menyangkut dua kegiatan

pasca pembelian yang berhubungan dengan perilaku pembelian dan

penilaian pasca pembelian, yaitu:

1) Perilaku pembelian dimana konsumen melakukan tiga tipe

pembelian, yaitu pembelian percobaan, pembelian ulangan, dan

pembelian komitmen jangka panjang. Ketika konsumen membeli

suatu produk untuk pertama kalinya lebih sedikit dari biasanya

Page 45: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

45

pembelian ini dianggap sebagai pembelian percobaan. Pembelian

ulang dilakukan ketika suatu merk atau produk sudah mapan

sehingga dapatmemuaskan dibanding merk-merk lain. Lalu,

komitmen jangka panjang dilakukan ketika konsumen tidak

mungkin untuk melakukan percobaan yang akhirnya mengubah

penilaian mereka.

2) Penilaian pasca pembelian timbul ketika kinerja yang

sesungguhnya sesuai dengan harapan yang menimbulkan perasaan

netral, kinerja melebihi harapan, yang menimbulkan apa yang

dikenal sebagai pemenuhan harapan secara positif, dan kinerja

dibawah harapan yang menimbulkan pemenuhan harapan secara

negative dan ketidakpuasan.

3. Dimensi Pengambilan Keputusan

Menurut Kotler (1995) dalam Indrawijaya (2012) untuk menentukan

keputusan pembelian, perusahaan dapat menggunakan empat indikator

berikut:

a. Kemantapan pada sebuah produk. Dalam melakukan pembelian,

konsumen akan memilih salah satu dari beberapa alternatif yang ada.

Pilihan tersebut didasarkan pada kualitas, mutu, harga yang

terjangkau, dan faktor-faktor lain yang dapat memantapkan keinginan

konsumen untuk membeli produk apakah produk tersebut benar-benar

ingin digunakan atau dibutuhkan.

b. Kebiasaan dalam membeli produk. Kebiasaan konsumen dalam

membeli produk juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Konsumen merasa produk tersebut sudah terlalu melekat di benak

Page 46: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

46

mereka karena mereka sudah merasakan manfaat dari produk tersebut.

Oleh karena itu, konsumen akan merasa tidak nyaman jika mencoba

produk baru dan harus menyesuaikan diri lagi. Mereka cenderung

memilih produk yang sudah biasa digunakan.

c. Memberikan rekomendasi kepada orang lain. Dalam

melakukanpembelian, jika konsumen mendapatkan manfaat yang

sesuai dengan sebuah produk, mereka pasti akan merekomendasikan

produk tersebut dengan orang lain. Mereka ingin orang lain juga

merasakan bahwa produk tersebut sangat bagus dan lebih baik dari

produk lain.

d. Melakukan pembelian ulang. Kepuasan konsumen dalam

menggunakan sebuah produk akan menyebabkan konsumen

melakukan pembelian ulang produk tersebut. Mereka merasa produk

tersebut sudah cocok dan sesuai dengan apa yang mereka inginkan

dan harapkan.

Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2012:188), langkah- langkah

dalam proses keputusan pembelian adalah:

a. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai dengan pengenalan masalah atau

kebutuhan. Jika kebutuhan diketahui, maka konsumen akan serta

memahami kebutuhan yang belum perlu segera dipenuhi atau masalah

dapat ditunda pemenuhannya. Serta kebutuhan yang sama- sama harus

dipenuhi (Kotler dan Keller, 2012:189).

b. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang telah memahami kebutuhannya akan mencari

informasi lebih lanjut jika memang kebutuhan tersebut harus

dipenuhi. Konsumen mungkin melakukan pencarian lebih banyak

terhadap informasi yang mendasari kebutuhan ini.

c. Pengenalan Alternatif

Page 47: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

47

Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin,

selanjutnya konsumen menggunakan informasi tersebut untuk

mengevaluasi beberapa merek alternatif. Kotler dan Keller

(2012:190), evaluasi sering mencerminkan keyakinan dan sikap.

Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan

sikap. Keyakinan (belief) \adalah gambaran pemikiran yang dianut

seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan orang tentang produk

atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Yang tak

kalah pentingnya dengan keyakinan dan sikap. Sikap (attitude) adalah

evaluasi, perasaan emosi dan kecenderungan tindakan yang

menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada

seseorang terhadap objek atau gagasan tertentu.

d. Keputusan Pembelian

Setelah melakukan evaluasi dari beberapa merek, konsumen akan

menentukan keputusan apakah membeli atau tidak. Jika keputusan

yang diambil adalah membeli, maka pembeli akan menjumpai

serangkaian keputusan yang menyangkut jenis pembelian, waktu

pembelian dan cara pembelian.

Kotler dan Keller (2012:192) menjelaskan bahwa keputusan

pembelian konsumen meliputi enam sub-keputusan yaitu keputusan

memilih produk, memilih merek, tempat pembelian, kuantitas, waktu

dan metode pembayaran. Terkadang dalam pengambilan keputusan

akhir ini ada pihak yalin yang memberikan

pengaruhterakhiryangharusdipertimbangkankembali,sehingga dapat

merubah keputusan semula secara seketika.

e. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa

tingkatan kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan, ada

kemungkinan bahwa pembeli memiliki ketidakpuasan setelah

melakukan pembelian karena tidak sesuai dengan keinginan atau

gambaran sebelumnya, dan lain sebagainya. Kotler dan Keller

(2012:194), menyatakan konsumen yang merasa puas akan

memperlihatkan peluang membeli lebih tinggi dalam kesempatan

berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan cenderung mengatakan

sesuatu yang baik tentang produk tersebut kepada orang lain. Apabila

konsumen dalam melakukan pembelian tidak merasa puas dengan

produk yang telah dibelinya ada dua kemungkinan yang akan

dilakukan konsumen. Pertama, dengan meninggalkan atau konsumen

tidak mau melakukan pembelian ulang. Kedua, ia akan mencari

informasi tambahan mengenai produk yang telah dibelinya untuk

menguatkan pendiriannya mengapa ia memilih produk itu sehingga

ketidakpuasan tersebut dapat dikurangi.

Page 48: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

48

Q. Wakif

1. Pengertian Wakif

Wakif bisa berupa badan hukum atau orang yang memiliki hak penuh

terhadap harta yang diwakafkan sebab menurut Kompilasi Hukum Islam,

badan hukum mempunyai hak penuh terhadap suatu harta sebagaimana

orang yang memiliki harta (Direktorat Pemberdayaan Wakaf, 2013:33).

Selain itu, orang yang beragama non muslim juga bisa berwakaf

termasuk lembaga asing sehingga perlu dikembangkan atau dicarikan

format atau ketentuan yang cocok bagi warga negara atau lembaga asing

non muslim tersebut.

Di Indonesia, para wakif lebih banyak memilih untuk mengikrarkan

wakafnya bagi kepentingan ibadah sebagai hal yang dapat membantu

kepentingan umum. Karena masjid, mushalla, atau langgar biasanya sangat

terasa manfaatnya bagi umat muslim yang menggunakannya.

Berdasarkan Djalaluddin (2011), tujuan khusus dari wakaf berasal

dari motivasi orang-orang yang berwakaf (wakif). Di antara motivasi-

motivasi yang menjadi tujuan khusus itu, yaitu:

a. Motivasi agama, dimana wakif dalam mewakafkan hartanya karena ada

keinginan untuk memperoleh pahala atau dihapuskan dosa-dosanya.

b. Motivasi gharizah, dimana seseorang dihadapkan pada dua

kecenderungan yaitu kecenderungan untuk tetap mempertahankan harta

yang dimiliki dan kekhawatiran kalau ternyata keturunannya tidak

mampu mengolah harta peninggalannya dengan baik.

c. Motivasi sosial, dimana seseorang merasakan adanya tanggung jawab

kepada masyarakat dan lingkungannya. Maka wakif menyisihkan

sebagian hartanya untuk kepentingan masyarakat.

Syarat-syarat dari wakif, sebagai berikut:

a. Orang dewasa, bukan anak-anak

b. Berakal sehat

c. Dalam keadaan sehat, bukan orang yang sedang sakit keras

d. Pemilik penuh terhadap harta yang diwakafkannya

Page 49: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

49

e. Pemilik sah terhadap harta yang diwakafkannya

f. Orang cakap bertindak, bukan orang yang dibawah pengampuan

g. Tidak mempunyai hutang melebihi jumlah hartanya

h. Beragama Islam

Menurut Djalaluddin (2011) ada tiga jenis wakaf dalam Islam, yaitu:

a. Wakaf diny adalah mengkhususkan harta dan kekayaan untuk

kepentingan ibadah dalam arti terbatas, seperti tempat untuk shalat,

haji, dan sebagainya. Waqaf diny tidak hanya ada dalam tradisi Islam,

dalam agama lain pun juga ada.

b. Wakaf khairy (philanthropic) adalah mengkhususkan sebagian

kekayaan yang dimiliki untuk kepentingan kebajikan, seperti

kesehatan, pendidikan, kebudayaan, keamanan, sosial, dan Untuk jenis

ini, juga bukan hanya kaum muslimin yang mengenalnya, umat lain

juga memiliki tradisi ini, hanya saja Islam telah melakukan

pengembangan yang cukup penting.

c. Wakaf khas atau dzurry (family or posterity trust) adalah

wakaf yang diutamakan untuk keluarga dan untuk masyarakat

luas. Wakaf jenis ini pertama kali dikembangkan oleh umat

Islam, yaitu ketika Umar bin Khatthab mewakafkan tanahnya

di Khaibar yang kemudian diikuti oleh para sahabat dalam

mewakafkan harta mereka untuk keluarga dan masyarakat

sebagainya.

Page 50: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

50

2. Dasar Hukum Wakaf

Dasar hukum wakaf bersumber dari al-Qur’an dan Hadist. Dalam al-

Qur’an tidak ditemukan secara tekstual. Imam Muslim dari Abu Hurairah

juga menjelaskan bahwa wakaf merupakan salah satu amalan yang tidak

terputus imbalannya dari Allah SWT. meskipun pemberinya telah

meninggal.

“Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda: jika

seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga

perkara (yaitu): sedekah jariyah ilmu yang diamalkan, atau do‟a anak yang

shalih”.

Sedangkan di dalam hukum positif yang berlaku di Indonesia, wakaf

telah diatur dalam UU No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf dan PP No. 42

Tahun 2006 tentang pelaksanannya.

Tujuan wakaf sebagai amalan kebaikan dijadikan dasar para ulama

dalam menerangkan konsep wakaf pada keumuman ayat-ayat al-Qur’an

yang memerintahkan manusia untuk berbuat baik dengan berinfak.

R. Keterkaitan Antar Variabel

1. Motivasi Terhadap Keputusan

Motivasi merupakan proses timbulnya dorongan sehingga konsumen

tergerak untuk mengambil keputusan dalam membeli suatu produk

(Suryani, 2008:49-131). Penelitian yang dilakukan oleh Gutsche (2016),

menyatakan bahwa motivasi intrinsik atau ekstrinsik merupakan faktor yang

penting bagi pemberi amal untuk menyumbangkan hartanya.

Kamaruddin dkk (2015), Rizkia dkk (2014) menyatakan bahwa

motivasi seseorang berpengaruh terhadap keputusan muzakki. Kurniawati

(2015) menyatakan bahwa motivasi merupakan keinginan seseorang untuk

masa depannya yang membuat bersemangat dalam mengerjakan sesuatu

artinya bahwa orang yang membayar zakat adalah orang yang selalu melihat

manfaat di masa depan.

2. Pengetahuan Terhadap Keputusan

Responden yang terbuka terhadap informasi dan mengetahui tentang

bank syariah dengan baik cenderung akan tetap menjadi nasabah BMT.

Pengetahuan yang lebih tentang BMT sangat diperlukan untuk

meningkatkan minat masyarakat terhadap bank syariah yang sampai saat ini

masih rendah. Seorang nasabah akan menentukan tindakan atan keputusan

pembelian setelah konsumen mempelajari produk yang dianggap

memuaskan.

Page 51: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

51

Berdasarkan jurnal penelitian Utomo (2014) variabel pengetahuan

mempunyai parameter yang tinggi. Proporsi responden yang mengetahui

pengetahuan tentang bank syariah dengan baik lebih besar. Sehingga

kecenderungan responden yang memiliki pengetahuan yang baik tentang

bank syariah akan memutuskan untuk memilih jasa bank syariah.

Kesimpulannya bahwa sosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana

operasional maupun sistem bank syariah sangatlah penting, karena bila

masyarakat mengetahui dengan baik maka kecenderungan untuk memilih

jasa bank syariah lebih besar.

3. Persepsi Terhadap Keputusan

Dalam penelitian Ringim (2013), persepsi berkontribusi terhadap

keputusan pelanggan dalam memilih perbankan syariah. Rizkia dkk (2014)

menyatakan bahwa pemahaman atau persepsi dari para muzakki

berpengaruh signifikan tentang zakat. Tetapi, harus ditingkatkan lagi

mengenai pemahaman tentang zakat emas, peternakan dll.

4. Sikap Terhadap Keputusan

Sikap merupakan fungsi penilaian konsumen untuk menilai apakah

produk tersebut memberikan manfaat atau kegunaan bagi dirinya (Suryani,

2008:172). Dalam penelitian Aji (2014), bahwa hasil dari variabel sikap

menjadi perhatian terhadap setiap lembaga zakat untuk terus menerus

mengedukasi khususnya yang tergolong muzakki seperti efektifitas, bentuk

program-program, transparansi yang merupakan salah satu strategi untuk

menumbuhkan sikap positif masyarakat dalam membayar zakat. Teah dkk

(2014), menyatakan bahwa sikap memiliki pengaruh signifikan terhadap

keputusan untuk berwakaf.

Saad (2016) menyatakan bahwa sikap memberikan hubungan yang

positif terhadap niat untuk membayar zakat. Sedangkan Amin (2013)

menyatakan sikap berperan penting dalam niat atau keputusan perilaku

untuk melakukan pembiayaan rumah.

5. Religiusitas Terhadap Keputusan

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008) agama menjadikan seorang

konsumen untuk mengambil keputusan membeli yang dipengaruhi oleh

identitas agama. Worthington (2015) telah melakukan penelitian hubungan

antara religiusitas dan keputusan untuk memilih keuangan Islam.

Kemudian, penelitian Hussein dkk (2015), Usman dkk (2017) menyatakan

bahwa religiusitas mempengaruhi dalam pemilihan bank syariah.

Siswantoro (2016) menyatakan bahwa religiusitas seseorang berpengaruh

terhadap keputusan muzakki maupun keputusan untuk beramal. Maulida

(2013) menyatakan bahwa variabel religiusitas berpengaruh terhadap

keputusan dalam beramal. Sedangkan, dalam penelitian Mukmin (2015)

Page 52: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

52

faktor religiusitas paling dipertimbangkan oleh konsumen ketika memilih

BMT.

S. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai

masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan

teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi, secara teoritis perlu

dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Pertautan

antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma

penelitian.

Kerangka berpikir yang baik, memuat hal-hal, seperti variabel-

variabel yang akan diteliti harus dijelaskan, diskusi dalam kerangka berpikir

harus dapat menunjukkan dan menjelaskan pertautan atau hubungan antar

variabel yang diteliti, dan ada teori yang mendasari, diskusi juga harus dapat

menunjukkan dan menjelaskan apakah hubungan antar variabel itu positif

atau negatif, kerangka berpikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam

bentuk diagram, sehingga pihak lain dapat memahami kerangka berpikir

yang dikemukakan dalam penelitian (Muis, 2008:89).

T. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,

belum jawaban yang empiris. Hipotesis alternatif (Ha) disusun berdasarkan atas

teori yang dipandang handal, sedangkan hipotesis nol (H0) dirumuskan karena

yang digunakan masih diragukan kehandalannya (Muis, 2009:90-91). Adapun

hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. H0: Motivasi, Pengetahuan, Persepsi, Sikap dan Religiusitas secara

simultan tidak berpengaruh terhadap Keputusan wakif di

Kecamatan Serpong

Ha: Motivasi, Pengetahuan, Persepsi, Sikap dan Religiusitas secara

simultan tidak berpengaruh terhadap Keputusan wakif di

Kecamatan Serpong

2. H0: Motivasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan

wakif di Kecamatan Serpong

Page 53: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

53

H1: Motivasi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan wakif di

Kecamatan Serpong

3. H0: Pengetahuan secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan

wakif di Kecamatan Serpong

H1: Pengetahuan secara parsial berpengaruh terhadap keputusan wakif

di Kecamatan Serpong

H0: Persepsi secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan

wakif di Kecamatan Serpong

H1: Persepsi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan wakif

di Kecamatan Serpong

4. H0: Sikap secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan wakif di

Kecamatan Serpong

H1: Sikap secara parsial berpengaruh terhadap keputusan wakif di

Kecamatan Serpong

5. H0: Religiusitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan

wakif di Kecamatan Serpong

H1: Religiusitas secara parsial berpengaruh terhadap keputusan wakif

di Kecamatan Serpong

Page 54: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

U. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini berfokus pada motivasi, persepsi,

sikap, religiusitas, dan pengetahuan sebagai variabel independen dan proses

keputusan wakif dalam berwakaf sebagai variabel dependen. Untuk

selanjutnya variabel – variabel independen tersebut akan dianalisis seberapa

besar variabel – variabel tersebut mempengaruhi proses keputusan wakif dalam

berwakaf (variabel dependen) di wilayah Kecamatan Serpong. Penelitian ini

dilakukan kepada 60 orang wakif di Kecamatan Serpong yang dijadikan

sebagai responden tersebut mewakili populasi wakif di Kecamatan Serpong.

Wakif yang peneliti jadikan sebuah objek akan memberikan tanggapan dan

dapat mempengaruhi proses keputusan wakif dalam berwakaf.

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan

diteliti dan untuk melihat hubungan variabel motivasi (X1), pengetahuan (X2),

persepsi (X3), sikap (X4) dan religiusitas (X5) terhadap variabel proses

keputusan wakif berwakaf (Y) di Kecamatan Serpong. Penelitian ini dilakukan

dengan cara memberikan kuesioner berupa print out dan dilakukan dalam

jangka waktu 2 bulan terhitung 10 Agustus 2018 dan diharapkan selesai sampai

dengan 10 Oktober 2018.

V. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan

yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2010: 117).

Jadi populasi merupakan kumpulan dari keseluruhan elemen tertentu di

mana kita dapat menarik beberapa kesimpulan. Maka populasi yang

Page 55: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

55

digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh wakif yang pernah berwakaf

di wilayah Kecamatan Serpong.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010: 118), sampel merupakan bagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode yang digunakan

untuk mengambil sampel dalam penelitian ini adalah Non Probability

Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang

atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel.

Dalam teknik pengambilan sampel ini penulis menggunakan teknik

sampling purposive. Sugiono (2011:84) menjelaskan bahwa “Sampling

Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.”

Dari pengertian tersebut agar memudahkan penelitian, penulis menentukan

sifat-sifat dan karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini. Sampel

yang akan digunakan oleh peneliti adalah \wakif berdasarkan Usia dan

|Wakif berdasarkan Pendidikan terakhir yang pernah berwakaf di wilayah

Kecamatan Serpong

Roscoe dalam Supriyadi (2014:18) memberikan acuan umum untuk

menentukan ukuran sampel:

a) Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi berganda),

ukuran sampel sebaiknya 10 kali lebih besar dari jumlah variabel

dalam penelitian.

b) Analisis SEM ukuran sampel 5 (lima) kali jumlah indikator atau

berkisar 100 sampel sampai 200 sampel.

c) Ukuran sampel lebih dari 30 orang dan kurang dari 500 adalah tepat

untuk kebanyakan penelitian .

d) Pada umumnya penentuan sampel tergantung biaya yang ada, makin

besar jumlah sampel lebih baik dari sedikit sampel..

Sehingga berdasarkan pernyataan di atas , bahwa di dalam penelitian

ini sampel yang digunakan adalah sebesar 60 responden wakif di

Page 56: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

56

Kecamatan Serpong seperti kriteria Usia dan Pendidikan dengan tingkat

kepercayaan 95%.

1. Sumber Data

a. Data Primer

Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu

data yang diperoleh dari sumbernya tanpa adanya perantara. Sumber ini

dapat berupa manusia, benda-benda, atau tempat objek penelitian itu

sendiri. Dalam penelitian ini dapat memperoleh data langsung yang

ditemui di lapangan seperti kuesioner yang diberikan kepada wakif yang

melakukan wakaf di Kecamatan Serpong.

b. Data Sekunder

Data yang digunakan secara tidak langsung dari sumbernya atau

organisasi yang bukan pengolahnya, seperti dari buku-buku, dokumen,

artikel, dan literatur yang berkaitan tentang yang akan diteliti.

2. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

field research yaitu, metode yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke

tempat diadakannya penelitian untuk mendapatkan data yang kongkrit.

Adapun metode yang digunakan dalam mengumpulkan data ini adalah

sebagai berikut:

a. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai hal-

hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, transkip, buku, agenda

dan sebagainya.

b. Kuesioner

Metode angket (Kuesioner) adalah suatu cara pengumpulan data

dengan memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden

dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan

tersebut. Tujuan dari penyebaran angket ini adalah mencari informasi

lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir

bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan

pertanyaan isian daftar pertanyaan. Teknik ini merupakan bentuk alat

Page 57: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

57

pengumpulan data dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Diharapkan

dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada setiap responden,

peneliti dapat menghimpun data yang relevan sesuai dengan tujuan

penelitian.

c. Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai

acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam

alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran

akan menghasilkan data kuantitatif. Skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena social (Sugiyono, 2007c:33). Dengan skala

likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel, kemudian variabel tersebut dijadikan titik tolak untuk

menyusun item-item instrument yang berupa pernyataan atau

pertanyaan. Penelitian ini memberikan lima alternatif jawaban kepada

responden, maka skala yang digunakan 1-5 bobot pemetaan adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.1

Skala Pengukuran

Ciri khas skala likert ini adalah bahwa semakin tinggi skor diperoleh

responden, maka merupakan indikasi bahwa responden tersebut semakin

positif terhadap objek yang diteliti.

Tanda Keterangan Bobot

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

N Netral 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

Page 58: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

58

W. Teknik Analisis Data

1. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011: 53).

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

dengan nilai r tabel dengan degree of freedom (df) = n-2 dengan alpha

0,05. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir

atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali,

2011: 54).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel

atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011: 47).

Cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner pada

penelitian ini dengan melihat besaran nilai Cronbach Alpha. Suatu

variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha>

0,60 (Ghozali, 2011: 48).

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah hal yang lazim dilakukan sebelum metode

statistik dilakukan. Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji

persyaratan analisis data atau biasa disebut dengan asumsi klasik.

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi

sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal baku atau

tidak, yakni distribusi data yang mempunyai pola seperti distribusi

normal.

Page 59: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

59

Uji normalitas dapat dilihat dengan uji Kolmogorov Smirnov.

Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai sig. di atas 0,05

berarti data yang akan diuji tidak mempunyai perbedaan yang

signifikan dengan data normal baku atau dengan kata lain data tersebut

normal (Ghozali, 2011: 163).

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (Variabel

Independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi

diantara variable independen (Ghozali, 2011: 105).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam

model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance atau Variance Inflation

Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variable

independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Tolerance mengukur variabel independen yang terpilih yang tidak

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang

rendah sama dengan nilai VIF tinggi (arena VIF =1/tolerance). Nilai

yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas adalah

tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2011: 105).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual antara suatu

pengamatan dengan pengamatan yang lain. Ada beberapa cara untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, pada penelitian ini

peneliti melakukan Residual Plot. Uji heterokedastisitas dengan

menggunakan Grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu

ZPRED dengan residualnya SRESID. Tidak terjadi heteroskedatisitas

apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu (Ghozali, 2011: 139).

Page 60: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

60

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

dengan model persamaan regresi berganda. Model ini digunakan untuk

menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel

dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu

persamaan linear. Variabel independen terdiri dari motivasi, persepsi,

sikap, religiusitas, dan pengetahuan. Sedangkan variabel dependennya

adalah keputusan. Persamaan regresi yang diinterpretasikan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

𝒀 = 𝒂 + 𝜷𝟏𝒙𝟏 + 𝜷𝟐𝒙𝟐 + 𝜷𝟑𝒙𝟑 + 𝜷𝟒𝒙𝟒 + 𝜷𝟓𝒙𝟓 + 𝒆

Keterangan:

Y = Keputusan

a = Konstanta

β1, β2, β3, β4, β5 = Koefisien regresi

X1 = Motivasi

X2 = Persepsi

X3 = Sikap

X4 = Religiusitas

X5 = Pengetahuan

e = Standar eror

Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji t, uji F dan uji R2.

a. Uji Parsial (Uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh suatu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi-variasi

variabel dependen. Jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka

tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap varibel dependen

(koefisien regresi tidak signifikan) sedangkan jika nilai probability t

Page 61: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

61

lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh dari variabel independen

terhadap variabel dependen (koefisien regresi signifikan) (Ghozali,

2011: 98).

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen

atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat ntuk mengambil

keputusan hipotesis diterima atau ditolak dengan membandingkan

tingkat signifikansi (alpha) sebesar 5% (0,05). Jika nilai probability F

lebih besar dari alpha 0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan

untuk memprediksi variabel dependen dengan kata lain variabel

independen secara bersama-sama tidak berpengaruh (Ghozali, 2011:

192). Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan

dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh Motivasi (X1),

pengetahuan (X2), persepsi (X3), sikap (X4) dan religiusitas (X5),

terhadap keputusan wakif dalam melakukan wakaf (Y).

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi adalah suatu ukuran yang dapat

menjelaskan porsi variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh

garis regresinya atau variabel bebasnya. Nilai koefisien determinasi

terletak antara 0 dan 1 yaitu 0 ≤ R2 ≤ 1. Bila R2 = 1 berarti 100% total

variasi variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya dan

menunjukan ketepatan yang baik. Dan bila R2 = 0 berarti tidak ada total

variasi variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebasnya

(Ghozali, 2011: 97).

X. Operasional Variabel Penelitian

Menurut Hamid (2007:32) operasional variabel adalah batasan dari

variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, dengan maksud untuk

menghindari kemungkinan adanya makna ganda, sekaligus mendefinisikan

variabel-variabel sampai dengan kemungkinan pengukuran dan cara

Page 62: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

62

pengukurannya. Dalam penelitian ini terdapat 5 (lima) variabel dimana 4

(empat) variabel independen dan 1 (satu) variabel dependen. Berikut ini adalah

variabel independen dan dependen (Supriyadi 2014:14):

1. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang mengalami perubahan dengan pola

teratur dan dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel

terikat adalah keputusan wakif yang berada di Kecamatan Serpong.

2. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau

sengaja diubah dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel terikat).

Dalam penelitian ini variabel bebas yaitu motivasi, persepsi, sikap,

religiusitas, dan pengetahuan

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Konsep Indikator Skala

Motivasi

(X1)

Maslow dalam Schiffman dan

Kanuk (2008), kebutuhan pada

urutan yang lebih tinggi menjadi

kekuatan penggerak jika

kebutuhan yang lebih rendah

sudah terpuaskan yang akan

memotivasi perilaku.

1. Kebutuhan akan

aktualisasi diri

2. Kebutuhan akan

kepentingan diri

sendiri

3. Kebutuhan sosial

4. Kebutuhan

keselamatan dan

keamanan

5. Kebutuhan

fisiologi

Likert

Persepsi

(X2)

Mowen (1998), persepsi

merupakan tahap pemaparan,

pemahaman, perhatian, dan

bagaiamana seorang konsumen

1. Pengetahuan

2. Pengalaman

3. Lingkungan

Likert

Page 63: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

63

melihat realitas di luar dirinya

atau dunia sekelilingnya.

Sikap

(X3)

Engel (1995), sikap

menunjukkan apa yang

konsumen sukai dan tidak sukai

yang memiliki tiga unsur yaitu

kognitif, afektif dan kognatif

1. Arah

2. Eksternitas

3. Resistensi

4. Persistensi

5. Tingkat Keyakinan

Likert

Religiusitas

(X4)

Glock dan Stark dalam Jalaludin

(2004), religiusitas adalah

keseluruhan dari fungsi jiwa

individu mencakup keyakinan,

perasaan, dan perilaku pada

ajaran agamanya yang secara

sadar dikerjakan.

1. Keyakinan

2. Praktik Agama

3. Pengalaman

4. Pengetahuan

Agama

5. Pengalaman

Likert

Pengetahuan

(X5)

Notoatmodjo (2007),

Pengetahuan merupakan hasil

dari tahu, dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan

terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui

panca indera manusia, yaitu

indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa

dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga

1. Tahu (Know)

2. Memahami

(Comprehension)

3. Aplikasi

(Application)

4. Analisis (Analysis)

5. Sintesis

(Synthesis)

6. Evaluasi

(Evaluation)

Likert

Keputusan

(Y)

Kotler (2012), Keputusan

pembelian konsumen

merupakan keputusan

pembelian akhir perorangan dan

rumah tangga yang membeli

1. Pengenalan

Masalah

2. Pencarian

Informasi

3. Pengenalan

Alternatif

Likert

Page 64: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

64

barang dan jasa untuk konsumsi

pribadi

4. Keputusan

Pembelian

5. Perilaku Pasca

Pembelian

Page 65: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

65

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah dan Struktur Organisasi Perusahaan

Wilayah Kecamatan Serpong merupakan bagian dari wilayah

Kota Tangerang Selatan di Proponsi Banten secara geografis letak

Kecamatan Serpong terletak pada 6°19’26.07 Lintang Selatan dan

106°40’36.78 Bujur Timur. Kecamatan Serpong memiliki luas wilayah

24,04 Km² atau 16,33 % dari luas Kota Tangerang Selatan. Kecamatan

Serpong berjarak 11,2 Km dari Kecamatan Pamulang sebagai Ibukota

Kota Tangerang Selatan dapat ditempuh selama 20 menit. Batas wilayah

Kecamatan Serpong sebagai berikut :

Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Serpong Utara

Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Ciputat

Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Tangerang

Selatan : Berbatasan dengan kecamatan Setu

Bentuk Topografi wilayah Kecamatan Serpong merupakan

wilayah daratan yang memiliki ketinggian 43 meter di atas permukaan

laut. Merupakan daerah beriklim panas dengan suhu berkisar antara 28°C-

32°C kelembaban antara 80%-90% yang dipengaruhi oleh angin musim

barat dan musin timur. Kelurahan Buaran merupakan wilayah yang paling

tinggi dari permukaan laut yaitu 57 meter dpl karena Kelurahan Buaran

termasuk ke dalam Zona Bogor yang merupakan jalur perbukitan

Page 66: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

66

sedangkan Kelurahan Lengkong Wetan merupakan wilayah yang paling

rendah dari permukaan laut yaitu 32 meter dpl . Karena letaknya yang

strategis maka sebagian besar wilayah Kecamatan Serpong merupakan

wilayah pemukiman serta sentra perdagangan dan jasa. Pesatnya

perkembangan wilayah Kecamatan Serpong karena wilayah Kecamatan

serpong merupakan salah satu daerah penyanggah ibukota Jakarta. Sebagai

wilayah perkotaan pertumbuhan penduduk Kecamatan Serpong sangat

dinamis terdiri dari beraneka suku adat istiadat dan budaya serta berbagai

karakter.

Kecamatan serpong secara administrasi terdiri dari 9 kelurahan

112 Rukun Warga (RW) dan 486 Rukun Tetangga (RT). Kelurahan

Serpong merupakan kelurahan terkecil dengan luas 1,39 km² atau 6 % dari

luas wilayah Kecamatan Serpong sedangkan Kelurahan Ciater merupakan

wilayah terbesar dengan luas 3,76 km² atau 16 % dari seluruh wilayah

Kecamatan Serpong. Dari 9 kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan

Serpong saai ini baru 6 kelurahan yang jabatan kepala kelurahannya

dijabat oleh lurah definitif dari pegawai negeri sipil di lingkungan

Pemerintah Kota Tangerang Selatan yaitu Keluruhan Buaran, Rawa Mekar

jaya, Rawa Buntu, Cilenggang, Lengkong Gudang, lengkong Gudang

Timur, Lengkong Wetan. Sedangkan sisanya 3 kelurahan masih

merupakan pelaksana tugas lurah (Plt) dari pejabat kepala Kelurahan yang

diperpanjang masa jabatannya. Jumlah aparat Kelurahan yang bertugas

melayani masyarakat ada 170 orang. 14 pegawai kelurahan tersebut sudah

berstatus sebagai Pegawai negeri Sipil (PNS) sedangkan 156 pegawai

Page 67: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

67

lainnya masih berstatus Honorer/Pegawai Tidak Tetap. Untuk pegawai

yang bekerja di kantor kecamatan terdapat 86 pegawai, terdiri dari 34

orang berstatus Pegawai Negeri Sipil dan 52 orang merupakan Tenaga

Kerja Sukwan (TKS).

Data jumlah penduduk di Kecamatan Serpong pada tahun 2017

mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016 hal ini juga disebabkan

oleh banyaknya warga pendatang yang ingin mencari kerja di daerah

Serpong. Penduduk Kecamatan Serpong pada tahun 2017 tercatat

sebanyak 184 761 jiwa dengan rincian penduduk laki-laki 91 552 jiwa dan

penduduk perempuan 89 611 Jiwa. Jumlah rumah tangga sebanyak 46 741

rumah tangga dengan kepadatan penduduk 7686 jiwa per km². Jumlah

penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Kecamatan Serpong sebanyak

131153 jiwa, terdiri dari 64 604 jiwa laki-laki dan 66 549 jiwa perempuan.

Sementara itu jumlah penduduk tidak produktif (0-14 tahun dan >65

tahun) tercatat sebanyak 53 608 jiwa terdiri dari 26948 jiwa laki-laki dan

26 660 jiwa perempuan. Pengangguran masih menjadi masalah penting

yang ada di daerah pinggiran Jakarta seperti Kota Tangerang Selatan pada

umumnya dan Kecamatan Serpong pada khususnya. Jumlah pencari kerja

di Kecamatan Serpong setiap tahunnya semakin bertambah hal ini

disebabkan semakin banyak lulusan dari perguruan tinggi yang telah

menamatkan pendidikannya selain itu juga tuntutan ekonomi yang

mengharuskan untuk mencari uang demi kelangsungan hidup.

Page 68: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

68

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah para Wakif di Kecamatan

Serpong, Kota Tangerang Selatan. Berikut ini adalah deskripsi mengenai

jumlah data responden dan identitas responden penelitian yang terdiri dari

jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan pendapatan responden.

a. Data jumlah kuisioner yang disebarkan

Tabel 4.1 berikut ini menyajikan jumlah kuisioner yang

disebarkan kepada responden.

Tabel 4.1

Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah Presentase

1 Jumlah kuesioner yang disebar 60 100%

2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0%

3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0%

4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 60 100%

Sumber: Data primer

b. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.2 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi

respondenberdasarkan jenis kelamin.

Page 69: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

69

Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 52 87%

Perempuan 8 13%

Jumlah 60 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 52 orang atau

87% responden berjenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebesar 8 orang

atau 13% responden berjenis kelamin perempuan.

c. Deskripsi responden berdasarkan usia

Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan usia.

Tabel 4.3

Usia Responden

Usia Frekuensi Persentase

20 - 29 tahun 11 18%

30 - 39 tahun 14 23%

30 – 49 tahun 12 20%

>50 tahun 23 39%

Jumlah 60 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden Wakif 18%

diantaranya dalam rentang usia dibawah 20-29 tahun sedangkan yang

Page 70: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

70

berusia antara dari 30-39 tahun sebanyak 23%, usia 30-49 tahun

sebanyak 20% dan sisanya usia lebih dari 50 tahun sebanyak 39%

adalah responden yang melakukan wakaf di Kecamatan Serpong.

d. Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir

Hasil uji deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir

disajikan pada tabel berkut ini:

Tabel 4.4

Tingkat Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Frekuensi Persentase

SD 22 37%

SMP 13 22%

SMA 23 38%

Sarjana 2 3%

Jumlah 60 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.4 di atas diperoleh informasi bahwa

mayoritas responden sebanyak 22 orang atau sebesar 37% mempunyai

pendidikan terakhir SD, kemudian responden yang sampai jenjang

SMP sebanyak 13 orang atau 22%, respondeng yang sampai jenjang

SMA sebanyak 23 orang atau 38%, sedangkan sisanya yaitu

mempunyai pendidikan terakhir Sarjana sebanyak 2 orang atau sekitar

3%.

Page 71: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

71

e. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan

Tabel 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan masa kerja.

Tabel 4.5

Pendapatan Responden

Masa Kerja Frekuensi Persentase

<1 juta 21 35%

1-3 juta 33 55%

3 - 5 juta 4 7%

>5juta 2 3%

Jumlah 60 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas

responden sebanyak 35% atau sekitar 21 orang wakif memiliki

pendapatan kurang dari 1 juta, Responden yang memiliki pendapatan

sebesar 1-3 juta sebanyak 33 orang atau 55%, responden yang memiliki

pendapatan sebesar 3-5 juta yaitu sebanyak 4 orang atau 7%, dan

responden yang memiiki pendapatan lebih dari 5 juta sebanyak 2 orang

atau 3%.

f. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Motivasi (X1)

Variabel X1 pada penelitian ini diukur melalui 5 pertayaan yang

disebarkan ke 60 responden dan mempresentasikan indikator-indikator

Page 72: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

72

dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Motivasi Wakif

dijelaskan pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Motivasi (X1)

No. Pernyataan

STS

%

TS

%

N

%

S

%

SS

%

Total

%

1

Saya berwakaf karena bentuk

aktualisasi diri saya terhadap

lingkungan sekitar.

0 0 11 52 37 100

2

Saya termotivasi untuk berwakaf

karena bisa mendorong rasa percaya

diri saya di lingkungan sosial.

0 10 3 52 35 100

3

Saya termotivasi untuk berwakaf

karena kepeduliaan saya terhadap

lingkungan sosial.

0 0 7 60 33 100

4

Saya berwakaf karena adanya

fasilitas yang mendukung saya

untuk berwakaf dengan aman.

0 0 15 50 35 100

5

Saya berwakaf karena kebutuhan

saya telah terpenuhi.

0 0 13 58 28 100

Total % 0 2 9.8 54 33.6 100

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.6 menunjukan bahwa pada variabel Motivasi mayoritas

responden menjawab “setuju” sebesar 54 %. Dan pertanyaan yang

Page 73: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

73

paling berpengaruh adalah pertanyaan no. 3, hal ini dapat dilihat dengan

mayoritas responden pada pertanyaan no. 3 menjawab “setuju” sebesar

60 %. Hal ini menunjukan bahwa indikator Saya termotivasi untuk

berwakaf karena kepeduliaan saya terhadap lingkungan sosial

berpengaruh terhadap keputusan seorang wakif dalam melakukan wakif

g. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Persepsi.

Variabel X2 pada penelitian ini diukur melalui 4 pertayaan yang

disebarkan ke 60 responden dan mempresentasikan indikator-indikator

dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Persepsi wakif

dijelaskan pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Persepsi (X2)

No. Pernyataan

STS

%

TS

%

N

%

S

%

SS %

Total

%

1

Saya berwakaf karena keluarga saya

ada yang sudah pernah berwakaf.

0 0 2 53 45 100

2

Saya berwakaf berdasarkan

pengetahuan dan pendidikan yang

saya miliki.

0 0 2 55 43 100

3

Saya berwakaf karena ada kerabat

atau teman di lingkungan saya yang

sudah pernah berwakaf.

0 0 5 52 43 100

Page 74: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

74

4

Saya berwakaf karena berdasarkan

pengalaman pribadi yang saya miliki.

0 0 1 62 37 100

Total % 0 0 2.5 55.5 42 100

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.7 menunjukan bahwa pada variabel Persepsi mayoritas

responden manjawab “setuju” sebesar 55.5 %. Dan pertanyaan yang

paling berpengaruh adalah pertanyaan no.4, hal ini dapat dilihat dengan

mayoritas responden pada pertanyaan no.4 menjawab “setuju” sebesar

62 %. Hal ini menunjukan bahwa indikator Saya berwakaf karena

berdasarkan pengalaman pribadi yang saya miliki berpengaruh

terhadap keputusan seorang wakif dalam melakukan wakaf

h. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Sikap (X3)

Variabel X3 pada penelitian ini diukur melalui 5 pertayaan yang

disebarkan ke 60 responden dan mempresentasikan indikator-indikator

dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap sikap wakif dijelaskan

pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Sikap (X3)

No. Pernyataan

STS

%

TS

%

N

%

S

%

SS

%

Total

%

1

Saya yakin wakaf adalah sikap yang

positif.

0 3 12 55 30 100

Page 75: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

75

2 Saya suka berwakaf. 0 5 17 48 30 100

3

Saya akan terus berwakaf seiring

pendapatan yang saya miliki.

0 0 17 53 30 100

4

Saya yakin wakaf dapat berguna bagi

diri saya sendiri, masa depan saya,

dan keturunan saya.

0 8 7 55 30 100

5

Saya berwakaf karena keyakinan

agama yang saya miliki.

0 8 12 50 30 100

Total % 0 4.8 13 52.2 30 100

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.8 menunjukan bahwa pada variabel sikap mayoritas

responden manjawab “setuju” sebesar 52,2 %. Dan pertanyaan yang

paling berpengaruh adalah pertanyaan no.1 dan no.4, hal ini dapat

dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan no.1 dan no.4

menjawab “setuju” sebesar 55 %. Hal ini menunjukan bahwa

indikator Saya yakin wakaf adalah sikap yang positif dan Saya yakin

wakaf dapat berguna bagi diri saya sendiri, masa depan saya, dan

keturunan saya berpengaruh terhadap keputusan seorang wakif dalam

melakukan wakaf

i. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Religiusitas (X4)

Variabel Y pada penelitian ini diukur melalui 5 pertayaan yang

disebarkan ke 60 responden dan mempresentasikan indikator-indikator

Page 76: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

76

dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Religiusitas wakif

dijelaskan pada tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Religiusitas (X4)

No. Pernyataan

STS

%

TS

%

N

%

S

%

SS

%

Total

%

1

Saya selalu menjalankan ibadah yang

telah ditentukan.

0 0 8 60 32 100

2

Saya berwakaf karena ingin

memberikan sebagian harta yang

saya miliki kepada orang yang

membutuhkan.

0 0 13 45 42 100

3

Saya memahami bahwa harta wakaf

dapat dikelola dan manfaatnya dapat

dirasakan orang yang membutuhkan.

0 0 13 55 32 100

4

Saya memahami bahwa harta yang

dimiliki bukan hak pribadi saya

sepenuhnya.

0 0 11 52 37 100

5

Saya selalu berusaha untuk

mempelajari agama secara

mendalam.

0 0 11 52 37 100

Total % 0 0 11,2 52,8 36 100

Sumber : Data primer yang diolah

Page 77: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

77

Tabel 4.9 menunjukan bahwa pada variabel religiusitas

mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 52,8 %. Dan

pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no.1, hal ini

dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan no.1

menjawab “setuju” sebesar 60 %. Hal ini menunjukan bahwa Saya

selalu menjalankan ibadah yang telah ditentukan berpengaruh

terhadap keputusan seorang wakif dalam melakukan wakaf.

j. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengetahuan (X5)

Variabel X5 pada penelitian ini diukur melalui 4 pertayaan yang

disebarkan ke 60 responden dan mempresentasikan indikator-indikator

dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Pengetahuan Wakif

dijelaskan pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengetahuan (X5)

No. Pernyataan

STS

%

TS

%

N

%

S

%

SS

%

Total

%

1

Saya mengetahui pelaksanaan wakaf

dari pendidikan yang saya tempuh.

0 0 2 53 45 100

2

Saya mengetahui jenis-jenis wakaf

dari internet, media elektronik dan

media massa.

0 0 2 55 43 100

Page 78: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

78

3

Saya mengetahui produk-produk

wakaf dari hubungan social dalam

masyarakat.

0 0 5 52 43 100

4

Saya mengetahui produk-produk

wakaf berdasarkan pengalaman

teman/saudara/keluarga.

0 0 `1 62 37 100

Total % 0 0 2.5 55.5 42 100

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.10 menunjukan bahwa pada variabel pengetahuan

mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 55,5 %. Dan

pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no.4, hal ini

dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan no.4

menjawab “setuju” sebesar 62 %. Hal ini menunjukan bahwa

indikator Saya mengetahui produk-produk wakaf berdasarkan

pengalaman teman/saudara/keluarga berpengaruh terhadap keputusan

seorang wakif dalam melakukan wakaf.

k. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan Wakif (Y)

Variabel Y pada penelitian ini diukur melalui 4 pertayaan yang

disebarkan ke 60 responden dan mempresentasikan indikator-indikator

dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Keputusan Wakif

dijelaskan pada tabel 4.11 berikut:

Page 79: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

79

Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan Wakif (Y)

No. Pernyataan

STS

%

TS

%

N

%

S

%

SS

%

Total

%

1

Saya telah memantapkan hati saya

untuk berwakaf.

0 0 3 52 35 100

2

Saya telah terbiasa untuk berwakaf.

0 0 2 55 48 100

3

Saya akan merekomendasikan wakaf

kepada orang lain.

0 5 17 48 30 100

4

Saya akan melakukan wakaf

dikemudian hari.

0 0 `10 57 33 100

Total % 0 1.2 8 53 36.5 100

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.11 menunjukan bahwa pada variabel keputusan

mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 53 %. Dan

pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no.4, hal ini

dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan no.4

menjawab “setuju” sebesar 57 %. Hal ini menunjukan bahwa

indikator Saya akan melakukan wakaf dikemudian hari berpengaruh

terhadap keputusan seorang wakif dalam melakukan wakaf.

Page 80: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

80

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi

Motivasi (M), Persepsi (P), Sikap (S), Religiusitas (R), Pengetahuan (PE)

dan Keputusan (K) akan diuji secara statistik deskriptif seperti pada tabel

4.12.

Tabel 4.12

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Motivasi (M) 60 15.00 25.00 20.9833 2.81937

Perspektif (P) 60 15.00 20.00 17.5833 1.70037

Sikap (S) 60 13.00 25.00 20.3667 2.90509

Religiusitas (R) 60 16.00 25.00 21.2000 2.56310

Pengetahuan (PE) 60 15.00 20.00 17.5833 1.70037

Keputusan (K) 60 12.00 20.00 16.8000 1.91161

Valid N (listwise) 60

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.12 menjelaskan bahwa pada variabel Motivasi (M)

memiliki jawaban minimum responden yang didapat dari penyebaran

kuesioner adalah sebesar 15 dan jawaban maksimum responden yang

didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 25, dengan rata-rata total

jawaban 20,98 (rata-rata jawaban responden yang didapat melalui

Page 81: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

81

penyebaran kuesioner) dan standar deviasi sebesar 2,819. Variabel

Persepsi (P) memiliki jawaban minimum responden yang didapat dari

penyebaran kuesioner adalah sebesar 15 dan jawaban maksimum

responden yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 20,

dengan rata-rata total jawaban 17,58 (rata-rata jawaban responden yang

didapat melalui penyebaran kuesioner) dan standar deviasi sebesar 1,700.

Variabel Sikap (S) memiliki jawaban minimum responden yang didapat

dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 13 dan jawaban maksimum

responden yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 25,

dengan rata-rata total jawaban sebesar 17,58 (rata-rata jawaban responden

yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan standar deviasi sebesar

2,905. Variabel Religiusitas (R) memiliki jawaban minimum responden

yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 16 dan jawaban

maksimum responden yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah

sebesar 25, dengan rata-rata total jawaban sebesar 21,20 (rata-rata jawaban

responden yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan standar deviasi

sebesar 2,563. Variabel Pengetahuan (PE) memiliki jawaban minimum

responden yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 15 dan

jawaban maksimum responden yang didapat dari penyebaran kuesioner

adalah sebesar 20, dengan rata-rata total jawaban sebesar 21,20 (rata-rata

jawaban responden yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan

standar deviasi sebesar 1,700. Sedangkan Variabel Keputusan Wakif

(KW) memiliki jawaban minimum responden yang didapat dari

penyebaran kuesioner adalah sebesar 12 dan jawaban maksimum

Page 82: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

82

responden yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 20,

dengan rata-rata total jawaban sebesar 16,80 (rata-rata jawaban responden

yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan standar deviasi sebesar

1,911.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat

dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari

enam variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Motivasi (M)

Persepsi (P), Sikap (S), Religiusitas (R), Pengetahuan (PE) dan

Keputusan Wakif (KW) dengan 60 sampel responden.

Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap

variabel yang digunakan dalam penelitian ini:

1) Uji Validitas Motivasi (M)

Tabel 4.13

Hasil Uji Validitas Motivasi

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed)

Keterangan

M 1 0,909** 0,000 Valid

M 2 0,850** 0,000 Valid

Page 83: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

83

M 3 0,839** 0,000 Valid

M 4 0,730** 0,000 Valid

M 5 0,655** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.13 menunjukkan variabel Motivasi (M) mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05 hal ini menunjukan bahwa masing-masing

pertanyaan pada variabel Motivasi dapat diandalkan dan layak

sebagai penelitian.

2) Uji Validitas Persepsi (P)

Tabel 4.14

Hasil Uji Validitas Persepsi

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed)

Keterangan

P 1 0,822** 0,000 Valid

P 2 0,854** 0,000 Valid

P 3 0,777** 0,000 Valid

P 4 0,770** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.14 menunjukkan variabel Persepsi (P) mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05. hal ini menunjukan bahwa masing-masing

pertanyaan pada variabel Persepsi dapat diandalkan dan layak

diajukan sebagai penelitian.

Page 84: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

84

3) Uji Validitas Sikap (S)

Tabel 4.15

Hasil Uji Validitas Sikap

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed)

Keterangan

S 1 0,749** 0,000 Valid

S 2 0,752** 0,000 Valid

S 3 0,727** 0,000 Valid

S 4 0,733** 0,000 Valid

S 5 0,749** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.15 menunjukkan variabel Sikap (S) mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa masing-masing

pertanyaan pada variabel Sikap dapat diandalkan dan layak sebagai

diajukan sebagai penelitian.

4) Uji Validitas Religiusitas (R)

Tabel 4.16

Hasil Uji Validitas Religiusitas

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed)

Keterangan

R 1 0,859** 0,000 Valid

R 2 0,770** 0,000 Valid

R 3 0,785** 0,000 Valid

Page 85: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

85

R 4 0,907** 0,000 Valid

R 5 0,907** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.16 menunjukkan variabel Religiusitas mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa masing-masing

pertanyaan pada variabel Religiusitas dapat diandalkan dan layak

sebagai diajukan sebagai penelitian.

5) Uji Validitas Pengetahuan (P)

Tabel 4.17

Hasil Uji Validitas Pengetahuan

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed)

Keterangan

P 1 0,822** 0,000 Valid

P 2 0,854** 0,000 Valid

P 3 0,777** 0,000 Valid

P 4 0,770** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.17 menunjukkan variabel Pengetahuan mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa masing-masing

pertanyaan pada variabel Pengetahuan dapat diandalkan dan layak

sebagai diajukan sebagai penelitian

Page 86: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

86

6) Uji Validitas Keputusan (K)

Tabel 4.18

Hasil Uji Validitas Keputusan

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed)

Keterangan

K 1 0,858** 0,000 Valid

K 2 0,575** 0,001 Valid

K 3 0,639** 0,000 Valid

K 4 0,870** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.18 menunjukkan variabel Keputusan mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa masing-masing

pertanyaan pada variabel Keputusan dapat diandalkan dan layak

sebagai diajukan sebagai penelitian.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari

instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan

reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,70. Tabel 4.14

menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk variabel penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini.

Page 87: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

87

Tabel 4.19

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel

Cronbach’s

Alpha

Keterangan

Motivasi 0,854 Reliabel

Persepsi 0,814 Reliabel

Sikap 0,795 Reliabel

Religiusitas 0,898 Reliabel

Pengetahuan 0,814 Reliabel

Keputusan 0,703 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.19 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel

Motivasi sebesar 0,854, Persepsi sebesar 0,814, Sikap sebesar 0,795,

Religiusitas sebesar 0,898, Pengetahuan sebesar 0,814, dan variabel

Keputusan sebesar 0,703. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai

cronbach’s alpha lebih dari 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa setiap

item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang

konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan

diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat

dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation

Page 88: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

88

Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Tabel

4.15 menunjukkan hasil uji multikolonieritas pada penelitian ini.

Tabel 4.20

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant

)

-1.934 1.331 -1.453 .152

M .318 .049 .470 6.545 .000 .650 1.538

P .302 .076 .269 3.981 .000 .734 1.363

S .199 .044 .302 4.560 .000 .764 1.310

R .127 .056 .170 2.263 .028 .592 1.691

PE .302 .076 .269 3.981 .000 .734 1.363

a. Dependent Variable: K

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.20 terlihat bahwa nilai tolerance mendekati

angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar angka 1 untuk

setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance Motivasi

sebesar 0,650, Persepsi sebesar 0,734, Sikap sebesar 0,764, Religiusitas

sebesar 0,592, Pengetahuan sebesar 0,734 Selain itu nilai VIF untuk

Page 89: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

89

Motivasi sebesar 1,538, pesepsi sebesar 1,363, Sikap 1,310,

Religiusitas sebesar 1,691, dan Pengetahuan sebesar 1,363. Suatu

model regresi dikatakan bebas dari problem multiko apabila memiliki

nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

model persamaan regresi tidak terdapat problem multiko dan dapat

digunakan dalam penelitian ini.

b. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Tabel 4.21

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std.

Deviation

.82025967

Most Extreme

Differences

Absolute .146

Positive .146

Negative -.077

Test Statistic .146

Asymp. Sig. (2-tailed) .030c

Page 90: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

90

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber : Data primer yang diolah

Pada tabel 4.21 uji selanjutnya yang digunakan adalah uji

kolmogorov-smirnov, diperoleh hasil output asymp. sig. (2-tailed)

sebesar 0,030 atau jauh diatas 0,05 menunjukkan bahwa angka

signifikan diatas 0,05 adalah data tersebut terdistribusi secara normal.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu

pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang diperlihatkan

pada gambar 4.2

Page 91: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

91

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan gambar 4.2, grafik scatterplot menunjukkan

bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y

dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut.

Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan

regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi

keputusan berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu

Motivasi, Persepsi, Sikap, Religiusitas, dan Pengetahuan.

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang

Page 92: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

92

mendekati satu berarti variabel-varabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel

dependen (Ghozali, 2011).

Tabel 4.22

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .903a .816 .802 .84956

a. Predictors: (Constant), PE, S, M, R, P

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.22 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,802

atau 80,2%, ini menunjukkan bahwa variabel Keputusan Wakif yang

dapat dijelaskan oleh variabel Motivasi, Persepsi, Sikap, Religiusitas,

Pengetahuan adalah sebesar 80,2%. Sedangkan sisanya sebesar 0,198

atau 19,8% variable yang tidak di teliti seperti Produk, Kontribusi dan

lain-lain.

b. Hasil Uji Statistik F

Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji

F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yang

Page 93: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

93

diuji secara simultan. Tabel 4.18 berikut menggambarkan hasil uji

statistik F.

Tabel. 4.23

Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 175.903 4 43.976 60.929 .000b

Residual 39.697 55 .722

Total 215.600 59

a. Dependent Variable: VAR00006

b. Predictors: (Constant), VAR00005, VAR00003, VAR00001, VAR00004

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarakan hasil uji F pada tabel 4.23 didapat nilai F hitung

sebesar 22,095 dengan signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi

lebih kecil dari pada 0,05 maka model regresi dapat dikatakan bahwa

Motivasi (M), Persepsi (P), Sikap (S), Religiusitas (R), Pengetahuan (P)

berpengaruh terhadap Keputusan (K) wakif dalam melakukan wakaf.

Hipotesis 6 : Pengaruh Motivasi, Persepsi, Sikap, Religiusitas,

Pengetahuan Terhadap Keputusan Wakif

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Motivasi,

Persepsi, Sikap, Religiusitas, Pengetahuan, terhadap

Page 94: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

94

Keputusan Wakif secara simultan.

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel Motivasi, Persepsi,

Sikap, Religiusitas, Pengetahuan, terhadap Keputusan

Wakif secara simultan.

Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.18 nilai F

diperoleh sebesar 60,929 dengan signifikansi 0,000. Ini berarti model

regresi ini layak untuk digunakan. Karena tingkat signifikansi lebih

kecil dari 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh antara

variabel Pengaruh Motivasi, Persepsi, Sikap, Religiusitas, Pengetahuan

secara simultan dan signifikan terhadap Keputusan Wakif.

c. Hasil Uji Statistik t

Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.19, jika nilai

probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0,

sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0diterima

dan menolak Ha (Ghozali, 2011).

Tabel 4.24

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -

1.934

1.331 -1.453 .152

Page 95: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

95

M .318 .049 .470 6.545 .000

P .302 .076 .269 3.981 .000

S .199 .044 .302 4.560 .000

R .127 .056 .170 2.263 .028

PE .302 .076 .269 3.981 .000

a. Dependent Variable: KK

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.24, maka diperoleh persamaan regresi

sebagaiberikut:

Hipotesis 1: Pengaruh Motivasi Terhadap Keputusan

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Motivasi

terhadap variabel Keputusan Wakif secara parsial.

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel Motivasi terhadap

variabel Keputusan Wakif secara parsial.

Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.19, variabel

Motivasi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini

mengindikasikan bahwa variable Motivasi berpengaruh positif dan

secara signifikan terhadap Keputusan Wakif karena tingkat signifikansi

yang dimiliki variabel Motivasi lebih kecil dari 0,05.

Y = 1,337+ 0,276X1 + 0,389X2 +0,487X3 +e

Page 96: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

96

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan Kamaruddin dkk (2015) dimana faktor Motivasi berpengaruh

positif terhadap Keputusan.

Hipotesis 2: Pengaruh Persepsi Terhadap Keputusan

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Persepsi terhadap

variabel Keputusan secara parsial.

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel Persepsi terhadap

variabel Keputusan secara parsial.

Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.19, variabel

Persepsi kemudahan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal

ini mengindikasikan bahwa Persepsi berpengaruh positif dan secara

signifikan terhadap Keputusan karena tingkat signifikansi yang dimiliki

variabel Persepsi lebih kecil dari 0,05.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh

Ringim (2013) dimana tingkat Persepsi memberikan pengaruh yang

positif terhadap Keputusan Wakif dalam melakukan Wakaf.

Hipotesis 3 : Pengaruh Sikap Terhadap Keputusan

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Sikap kemafaatan

terhadap variabel Keputusan secara parsial.

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel Sikap terhadap variabel

Keputusan secara parsial.

Page 97: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

97

Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.19, variabel Sikap

mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini mengindikasikan

bahwa Sikap kemanfaatan berpengaruh positif dan secara signifikan

terhadap Keputusan karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel

Sikap lebih kecil dari 0,05.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Teah

dkk (2014) Sikap berpengaruh signifikan terhadap Keputusan.

Hipotesis 4 : Pengaruh Religiusitas Terhadap Keputusan

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Religiusitas

terhadap variabel Keputusan secara parsial.

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel Religiusitas terhadap

variabel Keputusan secara parsial.

Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.19, variabel Sikap

mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,028. Hal ini mengindikasikan

bahwa Religiusitas berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap

Keputusan karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel Sikap

lebih kecil dari 0,05.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh

Usman dkk (2017) Religiusitas berpengaruh signifikan terhadap

Keputusan. Begitu juga dengan hasil penelitian terdahulu oleh

Siswantoro (2016) Religiusitas berpengaruh signifikan terhadap

Keputusan Wakif dalam melakukan Wakaf.

Page 98: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

98

Hipotesis 5 : Pengaruh Pengetahuan Terhadap Keputusan

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Pengetahuan

terhadap variabel Keputusan secara parsial.

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel Pengetahuan terhadap

variabel Keputusan secara parsial.

Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.19, variabel Sikap

mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini mengindikasikan

bahwa Pengetahuan berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap

Keputusan karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel Sikap

lebih kecil dari 0,05.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh

Utomo (2014) Pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap

Keputusan.

Page 99: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

99

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahsan yang telah dilakukan dalam

penelitian pengaruh Motivasi, Persepsi, Sikap, Religiusitas, Pengatahuan

terhadap wakif dalam melakuakn wakaf di Kecamatan Serpong, Kota

Tangerang Selatan menunjukan hasil penelitian yang telah diuji dan

dijelaskan pada bab sebelumnya dengan melakukan pengujian hipotesis

menggunakan analisis regresi linear beganda, maka dapat ditarik

kesimpulan, sebagai berikut:

1. Karakteristik wakif yang berada di Kecamatan Serpong rata-rata berusia

lebih dari 50 tahun dengan mayoritas pria dan pendidikan terakhir yang

diselesaikan sampai dengan tingkat SMA, dengan pendapatan mayoritas

1 – 3 juta rupiah setiap bulannya.

2. Faktor pertama, terbentuk dalam variabel Motivasi yang mempengaruhi

wakif dalam melakukan wakaf dengan menjawab setuju mencapai 54%

dan pertanyaan yang paling berpengaruh dalam variabel motivasi yaitu

“Saya termotivasi untuk berwakaf karena kepeduliaan saya terhadap

lingkungan sosial” yang mencapai 60%. Hal ini terlihat bahwa orang

yang melakukan wakaf masih peduli terhadap lingkungan sekitar dan

berharap apa yang di wakafkan dapat berguna untuk orang lain. Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

Page 100: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

100

Kamaruddin dkk (2015) dimana faktor Motivasi berpengaruh positif

terhadap Keputusan

3. Faktor kedua, terbentuk dalam variabel persepsi yang mempengaruhi

wakif dalam melakukan wakaf dengan menjawab setuju mencapai

55,5% dan pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan

“Saya berwakaf karena berdasarkan pengalaman pribadi yang saya

miliki” yang mencapai 62%. Hal ini dapat terlihat seseorang yang

melakukan wakaf mempunyai pengalaman sendiri baik spiritual

ataupun sosial sehingga mau unutuk melakukan wakaf. Hasil penelitian

ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Ringim (2013) dimana

tingkat Persepsi memberikan pengaruh yang positif terhadap Keputusan

Wakif dalam melakukan Wakaf

4. Faktor ketiga, terbentuk dalam variabel sikap yang mempengaruhi

wakif dalam melakukan wakaf dengan menjawab setuju mencapai

52,2% dan pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan

“Saya yakin wakaf adalah sikap yang positif” dengan presentase 55%

dan pertanyaan “Saya yakin wakaf dapat berguna bagi diri saya sendiri,

masa depan saya, dan keturunan saya “ yang mencapai 55% juga . Hal

ini dapat terlihat seseorang yang melakukan wakaf mempunyai sikap

bahwasanya wakaf adalah sesuatu yang baik dan manfaat akan

dirasakan bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga orang lain khususnya

keluarga seorang wakif. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

terdahulu oleh Teah dkk (2014) Sikap berpengaruh signifikan terhadap

Keputusan.

Page 101: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

101

5. Faktor keempat, terbentuk dalam variabel religiusitas yang

mempengaruhi wakif dalam melakukan wakaf dengan menjawab setuju

mencapai 52,8% dan pertanyaan yang paling berpengaruh adalah

pertanyaan “Saya selalu menjalankan ibadah yang telah ditentukan”

dengan presentase 55%. Hal ini dapat terlihat seseorang yang

melakukan wakaf adalah seorang yang selalu menjalankan ketentuan

yang sudah ada dari Allah SWT. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian terdahulu oleh Usman dkk (2017) Religiusitas berpengaruh

signifikan terhadap Keputusan. Begitu juga dengan hasil penelitian

terdahulu oleh Siswantoro (2016) Religiusitas berpengaruh signifikan

terhadap Keputusan Wakif dalam melakukan Wakaf.

6. Faktor kelima, terbentuk dalam variabel pengetahuan yang

mempengaruhi wakif dalam melakukan wakaf dengan menjawab setuju

mencapai 55,5% dan pertanyaan yang paling berpengaruh adalah

pertanyaan “Saya mengetahui produk-produk wakaf berdasarkan

pengalaman teman/saudara/keluarga” dengan presentase mencapai

62%. Hal ini dapat terlihat seseorang yang melakukan wakaf dengan

rata-rata pendidikan terakhir yang hanya SMA pengetahuan yang

didapat tentang wakaf begitu sedikit hanya terbatas pada kerabat,

keluarga, dan lingkungan sekitar saja.

7. Dari faktor yang ada tersebut, maka dapat diketahui faktor yang paling

dominan mempengaruhi keputusan dalam melakukan wakaf adalah

faktor Persepsi dan Pengetahuan dalam arti dari dua faktor yang

mendominasi tersebut semuanya berdasarkan pada pengalaman pribadi

Page 102: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

102

maupun orang lain baik kerabat, saudara, ataupun keluarga dalam

mempengaruhi wakif dalam melakukan wakaf.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis

mencoba menyampaikan saran yang diharapkan dapat membantu dan

bermanfaat, diantaranya:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel yang

berbeda karena dari hasil yang didapat masih ada variable yang dapat

mempengaruhi keputusan wakif. Serta, diharapkan dapat meneliti

dengan sampel yang lebih besar dan studi kasus yang berbeda untuk

lebih mewakili populasi yang lebih luas.

2. Bagi lembaga wakaf, pemerintah kota ataupun tingkatan struktur

dibawahnya diharapkan penelitian ini dapat membantu atau sebagai

acuan untuk lebih dapat menjaring wakif-wakif baru yang akan

melakukan wakaf dan variabel yang diteliti ini dapat menjadi modal

awal bagi pihak terkait dalam mengembangkan strategi pemasaran.

Kemudian pihak terkait lebih dapat memberikan edukasi terhadap

masyarakat luas guna membuka pengetahuan wakaf secara utuh

bahwasanya wakaf dapat berguna untuk masyarakat luas.

3. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang sewaktu-waktu

dapat berubah, oleh karena itu perlu dilakukan observasi ulang ketika

ingin melakukan penelitian serupa.

Page 103: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

103

4. Kepada Badan Wakaf Indonesia semoga dapat segera melengkapi data

mengenai wakaf di Indonesia kedepannya.

Page 104: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

104

DAFTAR PUSTAKA

Al-Arif, M. Nur Rianto,2010,” Dasar –Dasar Pemasaran Bank Syariah”,ALFABETA:

Bandung

Bachtiar, Wardi, M,S. 2006.Sosiologi Klasik dari Comte hingga Parsons. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Departemen Agama RI, 2006, Fiqh Wakaf, Direktorat Pemberdayaan Wakaf Direktorat

Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2006

Direktorat Pemberdayaan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam,

Panduan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktif Strategis di Indonesia,Jakarta

:Departemen Agama RI, 2013

Engel, Jameset al. 2006.Consumer Behaviour. Mason: PermissionsDepartment,

Thomson Business and Economics.

Fandy Tjiptono, 2005, Pemasaran Jasa, Edisi pertama, Yogyakarta; Penerbit Bayumedia

Publishing.

Fandy Tjiptono, dan Gregorius Chandra. 2011. Service, Quality and Satisfaction(ed 3).

Yogyakarta. Andi.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hamid, Abdul. 2007. “PanduanPenulisanSkripsi, Cetakan 1. Jakarta : FEIS UIN Pres.

Hardjosoekarto, Sudarsono.2008, Hubungan Pusat dan Daerah dalam

KerangkaKebijakan Desentralisasi dan Otonomi Daerah,Jakarta: PT Cempaka

Putih

http://bisnissyariahonline.com/optimalisasi-pemanfaatan-wakaf-di-indonesia/

Kotler, dan Keller. (2012). Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip (2000). Prinsip –Prinsip Pemasaran Manajemen, Jakarta : Prenhalindo.

Kotler, Phillip. (2009). Manajemen Pemasaran, Edisi 13. Jakarta; Erlangga

Martin dan Oxman. 1988. Diambil dari buku Kusrini yang berjudul Sistem Pakar Teori

dan Aplikasi. Andi Yogyakarta : Yogyakarta.

Mowen J C dan Minor, (1998), Perilaku Konsumen, Erlangga, Jakarta.

Nasution, 2002. Metode Research : Penelitian ilmiah, Jakarta, PT.Bumi Aksara

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.

Page 105: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

105

Philip Kotler, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Jilid 2, PT Prenhallindo,

Jakarta

Piliyanti, Indah. Jurnal Economica: Membangun Budaya Organisasi Bisnis Syariah

(Studi pada Bank Muamalah Indonesia). 2010.Semarang: LP2EI Fakultas

Syariah IAIN Walisongo

Pusat Pengkajian dan pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII. 2008, Ekonomi

Islam,Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sangadji, E.M., dan Sopiah. 2013. Prilaku Konsumen: Pendekatan Praktis

Disertai:Himpunan JurnalPenelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Schiffman dan Kanuk. 2008. Perilaku konsumen. Edisi 7. Jakarta: Indeks

Setiadi, N.J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan

Penelitian Pemasaran.Bogor: Katalog DalamTerbitan (KDT).

Setiadi, Nugroho J. 2003, Perilaku Konsumen. Kencana. Jakarta.

Stephen P. Robbins, 1996.Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi danAplikasi. Alih

Bahasa : Hadyana Pujaatmaka. Edisi Keenam. Penerbit PT.Bhuana Ilmu

Populer, Jakarta.

Sugihartono, dkk. 2007. PsikologiPendidikan.Yogyakarta: UNY Press.

Sugiono, (2011). Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D); Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2007. MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta

Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen; Implikasi Pada Strategi Pemasaran.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Widiyanto,Ibnu. 2008. Pointers: Metodologi Penelitian. BP Undip,Semarang.

Page 106: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

106

LAMPIRAN

Page 107: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

107

Lampiran 1

Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKIF

DALAM MELAKUKAN WAKAF

KECAMATAN SERPONG, KOTA TANGERANG SELATAN

I. Profil Responden

1. Nama : …………………………………………

2. Alamat :…………………………………………

3. Umur : 1. 20-29 Tahun, 2. 30-39 Tahun, 3. 40-49 Tahun, 4. >50 Tahun

4. Jenis Kelamin : 1. Pria 2. Wanita

5. Pendidikan terakhir: 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Sarjana

6. Pekerjaan : 1. PNS 2. Karyawan Swasta 3. Wirausaha 4. Lainnya…………

7. Pendapatan : 1. <1 juta, 2. 1.000.000 - 3.000.000, 3. 3.000.000 – 5.000.000,

4. > 5 juta

II. Isilah kuesioner ini dengan menandai (X) atau ceklis (√) pada salah satu

jawaban yang anda pilih di kolom yang telah tersedia

Keterangan :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

N = Netral

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Kuesioner

A. Motivasi (X1)

No. Butir Kuesioner STS TS N S SS

1 Saya berwakaf karena bentuk aktualisasi diri

saya terhadap lingkungan sekitar.

2

Saya termotivasi untuk berwakaf karena bisa

mendorong rasa percaya diri saya di

lingkungan sosial.

3 Saya termotivasi untuk berwakaf karena

kepeduliaan saya terhadap lingkungan sosial

4 Saya berwakaf karena adanya fasilitas yang

mendukung saya untuk berwakaf dengan aman

5 Saya berwakaf karena kebutuhan saya telah

terpenuhi.

Page 108: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

108

B. Persepsi (X2) No. Butir Kuesioner STS TS N S SS

1 Saya berwakaf karena keluarga saya ada yang

sudah pernah berwakaf

2 Saya berwakaf berdasarkan pengetahuan dan

pendidikan yang saya miliki

3

Saya berwakaf karena ada kerabat atau teman

di lingkungan saya yang sudah pernah

berwakaf

4 Saya berwakaf karena berdasarkan pengalaman

pribadi yang saya miliki

C. Sikap (X3) No. Butir Kuesioner STS TS N S SS

1 Saya yakin wakaf adalah sikap yang positif

2 Saya suka berwakaf

3 Saya akan terus berwakaf seiring pendapatan

yang saya miliki

4 Saya yakin wakaf dapat berguna bagi diri saya

sendiri, masa depan saya, dan keturunan saya

5 Saya berwakaf karena keyakinan agama yang

saya miliki

D. Religiusitas (X4) No. Butir Kuesioner STS TS N S SS

1 Saya selalu menjalankan ibadah yang telah

ditentukan

2

Saya berwakaf karena ingin memberikan

sebagian harta yang saya miliki kepada orang

yang membutuhkan

3

Saya memahami bahwa harta wakaf dapat

dikelola dan manfaatnya dapat dirasakan orang

yang membutuhkan

4 Saya memahami bahwa harta yang dimiliki

bukan hak pribadi saya sepenuhnya

5 Saya selalu berusaha untuk mempelajari agama

secara mendalam

Page 109: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

109

E. Pengetahuan (X5) No. Butir Kuesioner STS TS N S SS

1 Saya mengetahui pelaksanaan wakaf dari

pendidikan yang saya tempuh

2 Saya mengetahui jenis-jenis wakaf dari

internet, media elektronik dan media massa

3 Saya mengetahui produk-produk wakaf dari

hubungan social dalam masyarakat

4

Saya mengetahui produk-produk wakaf

berdasarkan pengalaman

teman/saudara/keluarga

F. Keputusan (Y) No. Butir Kuesioner SS S N TS STS

1 Saya telah memantapkan hati saya untuk

berwakaf

2 Saya telah terbiasa untuk berwakaf

3 Saya akan merekomendasikan wakaf kepada

orang lain

4 Saya akan melakukan wakaf dikemudian hari

Page 110: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

110

Lampiran 2 : Tabulasi Jawaban Responden

Faktor Motivasi

M1 M2 M3 M4 M5 Total

5 5 5 5 5 25

3 2 3 3 4 15

4 4 4 4 4 20

4 4 4 3 4 19

4 4 4 3 3 18

5 5 5 5 3 23

3 3 4 4 3 17

4 4 4 4 4 20

5 5 5 3 4 22

3 4 3 4 3 17

4 4 4 4 4 20

5 5 5 5 5 25

5 5 5 5 5 25

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

5 5 5 4 4 23

5 5 5 5 5 25

4 4 4 5 5 22

4 4 4 4 4 20

5 5 4 5 4 23

4 4 4 4 4 20

4 4 5 5 5 23

4 4 4 4 4 20

5 5 4 4 5 23

5 4 5 5 4 23

3 2 4 4 4 17

5 5 5 5 4 24

4 4 4 5 5 22

4 4 4 5 4 21

5 5 5 5 5 25

5 5 4 4 5 23

4 2 3 3 4 16

4 4 4 4 4 20

4 4 4 3 4 19

4 2 4 3 3 16

3 2 4 3 3 15

3 3 4 4 3 17

4 4 4 4 4 20

5 5 5 3 4 22

3 4 3 4 3 17

4 4 4 5 4 21

Page 111: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

111

5 5 5 5 5 25

5 5 5 5 5 25

4 4 4 4 4 20

4 5 5 4 4 22

4 4 4 4 4 20

5 5 5 5 5 25

5 5 5 5 5 25

5 5 5 5 5 25

4 4 4 4 4 20

5 5 5 5 5 25

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

4 2 4 4 4 18

4 4 4 4 4 20

5 5 5 4 4 23

5 4 4 4 4 21

4 4 4 5 5 22

Faktor Persepsi

P1 P2 P3 P4 Total

5 5 5 5 20

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

5 5 5 4 19

5 5 4 4 18

4 5 5 5 19

4 4 4 4 16

5 4 4 4 17

5 5 5 5 20

5 5 5 5 20

4 4 4 4 16

5 5 5 4 19

5 5 5 5 20

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

5 4 5 5 19

5 5 5 5 20

5 5 5 5 20

4 4 5 4 17

5 5 3 5 18

4 4 4 5 17

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

Page 112: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

112

4 4 3 4 15

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

4 4 5 5 18

5 5 4 4 18

4 4 4 4 16

5 5 5 5 20

5 5 5 5 20

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

4 4 5 4 17

5 4 4 4 17

4 5 5 5 19

5 3 4 4 16

3 4 4 4 15

5 5 3 3 16

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

4 5 5 4 18

5 5 5 4 19

4 4 4 4 16

4 4 4 5 17

5 5 5 5 20

5 5 5 5 20

5 5 5 5 20

4 4 5 4 17

5 5 5 5 20

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

5 4 4 4 17

4 5 5 5 19

5 5 5 5 20

5 5 4 4 18

4 4 4 4 16

5 5 5 5 20

Page 113: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

113

Faktor Sikap

S1 S2 S3 S4 S5 Total

4 4 4 4 4 20

3 3 4 5 5 20

5 5 5 5 5 25

4 3 4 4 3 18

4 5 5 2 2 18

4 4 4 4 4 20

3 4 4 3 4 18

3 4 3 4 4 18

5 4 4 4 5 22

2 2 4 4 4 16

4 4 4 4 4 20

4 4 5 5 4 22

5 5 5 5 5 25

5 5 5 5 5 25

5 5 5 5 5 25

4 4 4 5 5 22

5 5 5 5 5 25

4 3 3 4 3 17

4 4 4 4 4 20

5 5 3 4 3 20

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

5 3 3 4 4 19

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

5 5 5 5 5 25

4 5 5 4 4 22

4 4 4 4 4 20

5 5 5 5 5 25

4 4 4 4 4 20

3 3 4 5 5 20

4 4 4 4 4 20

4 3 4 4 3 18

4 5 5 2 2 18

4 3 4 3 2 16

3 4 4 3 4 18

3 4 3 2 2 14

5 2 3 2 5 17

3 3 4 4 4 18

4 4 4 4 4 20

4 4 5 5 4 22

5 5 5 5 5 25

5 5 5 5 5 25

Page 114: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

114

5 5 5 5 5 25

4 4 4 5 5 22

5 5 5 5 5 25

4 3 3 4 3 17

4 4 4 4 4 20

5 5 3 4 3 20

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

5 3 3 4 4 19

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

2 2 3 3 3 13

4 5 5 2 2 18

4 4 4 4 4 20

5 5 5 5 5 25

Faktor Religiusitas

R1 R2 R3 R4 R5 Total

5 5 5 5 5 25

3 3 4 3 3 16

4 4 4 4 4 20

4 3 3 4 4 18

4 3 3 4 4 18

5 5 5 5 5 25

4 4 4 3 3 18

4 4 4 4 4 20

4 3 4 4 4 19

3 4 3 3 3 16

4 4 4 4 4 20

5 4 4 5 5 23

5 5 5 5 5 25

4 4 4 4 4 20

4 4 4 4 4 20

5 4 4 5 5 23

5 5 5 5 5 25

4 5 5 4 4 22

4 4 4 4 4 20

4 5 5 5 5 24

4 4 4 4 4 20

5 5 4 4 4 22

4 5 4 4 4 21

3 4 4 3 3 17

4 4 3 4 4 19

4 4 4 4 4 20

Page 115: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

115

5 5 4 4 4 22

4 5 5 4 4 22

4 3 4 4 4 19

5 5 5 5 5 25

4 4 5 5 5 23

4 4 4 4 4 20

3 4 3 4 4 18

4 5 4 5 5 23

4 3 4 4 4 19

4 5 5 5 5 24

4 4 4 3 3 18

3 4 3 4 4 18

5 3 3 5 5 21

4 4 4 4 4 20

4 5 4 4 4 21

5 4 4 4 4 21

5 5 4 5 5 24

4 4 4 4 4 20

5 4 4 3 3 19

5 4 4 5 5 23

5 5 5 5 5 25

4 5 5 5 5 24

5 4 5 4 4 22

4 5 5 5 5 24

4 4 4 4 4 20

5 5 4 4 4 22

4 5 4 5 5 23

4 5 4 5 5 23

5 5 5 5 5 25

4 4 5 5 5 23

4 3 3 3 3 16

4 5 5 4 4 22

4 5 5 4 4 22

5 5 5 5 5 25

Page 116: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

116

Faktor Pengetahuan

P1 P2 P3 P4 Total

5 5 5 5 20

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

5 5 5 4 19

5 5 4 4 18

4 5 5 5 19

4 4 4 4 16

5 4 4 4 17

5 5 5 5 20

5 5 5 5 20

4 4 4 4 16

5 5 5 4 19

5 5 5 5 20

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

5 4 5 5 19

5 5 5 5 20

5 5 5 5 20

4 4 5 4 17

5 5 3 5 18

4 4 4 5 17

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

4 4 3 4 15

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

4 4 5 5 18

5 5 4 4 18

4 4 4 4 16

5 5 5 5 20

5 5 5 5 20

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

4 4 5 4 17

5 4 4 4 17

4 5 5 5 19

5 3 4 4 16

3 4 4 4 15

5 5 3 3 16

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

4 5 5 4 18

5 5 5 4 19

4 4 4 4 16

Page 117: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

117

4 4 4 5 17

5 5 5 5 20

5 5 5 5 20

5 5 5 5 20

4 4 5 4 17

5 5 5 5 20

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

5 4 4 4 17

4 5 5 5 19

5 5 5 5 20

5 5 4 4 18

4 4 4 4 16

5 5 5 5 20

Faktor Keputusan

K1 K2 K3 K4 Total

5 5 4 5 19

2 4 3 3 12

4 4 5 4 17

4 5 3 4 16

4 5 5 4 18

5 5 4 5 19

3 4 4 3 14

4 4 4 4 16

5 5 4 4 18

4 5 2 4 15

4 4 4 4 16

5 5 4 4 18

5 5 5 5 20

4 4 5 4 17

4 4 5 4 17

5 4 4 5 18

5 5 5 5 20

4 5 3 4 16

4 4 4 4 16

5 5 5 5 20

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

5 4 3 4 16

4 4 4 4 16

2 4 4 4 14

Page 118: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

118

5 4 5 5 19

4 5 5 4 18

4 4 4 4 16

5 5 5 5 20

5 5 4 5 19

2 4 3 5 14

4 4 4 3 15

4 4 3 5 16

2 4 5 4 15

2 5 3 4 14

3 3 4 3 13

4 4 4 3 15

5 5 2 5 17

4 4 3 4 15

4 4 4 4 16

5 5 4 5 19

5 5 5 5 20

4 4 5 4 17

5 4 5 4 18

4 5 4 5 18

5 5 5 5 20

5 5 3 4 17

5 4 4 4 17

4 5 5 5 19

5 4 4 4 17

4 4 4 4 16

4 4 4 4 16

4 4 3 5 16

4 4 4 4 16

2 5 4 5 16

4 5 2 3 14

5 5 5 4 19

4 4 4 4 16

4 5 5 5 19

Page 119: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

119

Lampiran 3 Hasil Output SPSS

Hasil Uji Kualitas Data

Faktor Motivasi

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

M 1 0,909** 0,000 Valid

M 2 0,850** 0,000 Valid

M 3 0,839** 0,000 Valid

M 4 0,730** 0,000 Valid

M 5 0,655** 0,000 Valid

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,854 5

Faktor Persepsi

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

P 1 0,822** 0,000 Valid

P 2 0,854** 0,000 Valid

P 3 0,777** 0,000 Valid

P 4 0,770** 0,000 Valid

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,814 4

Page 120: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

120

Faktor Sikap

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

S 1 0,749** 0,000 Valid

S 2 0,752** 0,000 Valid

S 3 0,727** 0,000 Valid

S 4 0,733** 0,000 Valid

S 5 0,749** 0,000 Valid

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,795 5

Faktor Religiusitas

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

R 1 0,859** 0,000 Valid

R 2 0,770** 0,000 Valid

R 3 0,785** 0,000 Valid

R 4 0,907** 0,000 Valid

R 5 0,907** 0,000 Valid

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,898 5

Page 121: PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS ... · PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP, RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN WAKIF DALAM MELAKUKAN WAKAF (STUDI KASUS:

121

Faktor Pengetahuan

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

P 1 0,822** 0,000 Valid

P 2 0,854** 0,000 Valid

P 3 0,777** 0,000 Valid

P 4 0,770** 0,000 Valid

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,814 4

Faktor Keputusan

Nomor

Butir Pertanyaan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

K 1 0,858** 0,000 Valid

K 2 0,575** 0,001 Valid

K 3 0,639** 0,000 Valid

K 4 0,870** 0,000 Valid

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,703 4