efektivitas pengendalian internal atas persediaan barang dagang pada pt orindo studio

75
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akademika Dan Melengkapi Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Oleh ALFONS NICODEMUS 2009420027 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2015

Upload: uofaunsada

Post on 07-Jan-2017

1.108 views

Category:

Data & Analytics


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS

PERSEDIAAN BARANG DAGANG

PADA PT ORINDO STUDIO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akademika Dan

Melengkapi Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Oleh

ALFONS NICODEMUS

2009420027

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DARMA PERSADA

JAKARTA

2015

Page 2: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Alfons Nicodemus

No. Pokok : 2009420027

Jurusan/Peminatan : Auditing

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul EFEKTIVITAS

PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG

PADA PT ORINDO STUDIO yang dibimbing oleh Bapak Ahmad Basid

Hasibuan S.E., M.Si. adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan

merupakan jiplakan maupun mengcopy sebagian dari hasil karya orang lain.

Apabila dikemudian hari ternyata diketemukan ketidaksesuaian dengan

pernyataan ini, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya di Jakarta pada tanggal

11 Agustus 2015

Yang menyatakan,

Alfons Nicodemus

Page 3: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

iii

LEMBARAN PERSETUJUAN SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Alfons Nicodemus

No. Pokok : 2009420027

Jurusan : Akuntansi

Peminatan : Auditing

Judul Skripsi : EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS

PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO

STUDIO

Telah diperiksa, dan disetujui untuk diajukan dan diujikan dalam sidang Ujian

Skripsi Sarjana tanggal 31 Agustus 2015

Jakarta, 11 Agustus 2015

Mengetahui Pembimbing I

Ketua Jurusan Akuntansi

(Ahmad Basid Hasibuan S.E., M.Si.) (Ahmad Basid Hasibuan S.E., M.Si.)

Page 4: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

iv

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Alfons Nicodemus

No. Pokok : 2009420027

Jurusan/Peminatan : Auditing

Judul Skripsi : EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL

ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT

ORINDO STUDIO

Telah diperiksa, dikaji dan diujikan dalam sidang Ujian Skripsi Sarjana tanggal 31

Agustus 2015 dengan hasil B

Jakarta, 31 Agustus 2015

Ketua Jurusan Akuntansi,

(Ahmad Basid Hasibuan S.E., M.Si.)

PANITIA PENGUJI SKRIPSI

Nama Penguji Jabatan Penguji Tandatangan

1. Ahmad Basid Hasibuan S.E., M.Si. Ketua Tim Penguji

2. Jombrik, S.E., M.M. Anggota Penguji

3. Drs. Haryanto, Ak, M.M. Anggota Penguji

Dekan Fakultas Ekonomi,

Sukardi S.E., M.M.

Page 5: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

v

ABSTRAK

Nim : 2009420027; Nama : Alfons Nicodemus; Judul : EFEKTIVITAS

PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG

PADA PT ORINDO STUDIO; Skripsi; Jakarta; Fakultas Ekonomi Jurusan

Akuntansi Universitas Darma Persada; Jumlah Hal : xii + 60 hal, 2015

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, sedangkan yang menjadi

fokus penelitian adalah pengendalian internal atas persediaan barang dagang.

Tahapan analisis data dalam penelitian ini yaitu membandingkan prosedur dan

kebijakan perusahaan dengan fakta-fakta yang terjadi dilapangan.

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pengendalian internal atas persediaan

barang dagang pada PT Orindo Studio belum dilakukan dengan efektif, dimana

masih adanya rangkap jabatan walaupun sudah ada pemisahan fungsi dan tidak

digunakannya kartu stock di gudang.

Saran dari penulis sebaiknya PT Orindo Studio membentuk bagian auditor

internal untuk menilai efektivitas unsur-unsur pengendalian atas persediaan

barang dagang. Disarankan agar PT Orindo Studio menggunakan kartu stock

dalam upaya pengendalian persediaan dan tidak adanya rangkap jabatan walaupun

pemisahan fungsi sudah dilakukan.

Kata Kunci : Internal Control, Persediaan Barang

Page 6: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

senantiasa melimpahkan berkat rahmat-Nya, sehingga penulisan skripsi yang

berjudul EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS

PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO dapat

diselesaikan.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan akuntansi pada Fakultas

Ekonomi Universitas Darma Persada Jakarta.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih

ini penulis sampaikan kepada :

1. Papa Gambiro Tahir dan Mama Ros Fajaryanti Agustina selaku kedua orang

tua penulis yang senantiasa mendampingi penulis dari kecil hingga dewasa

dan memberikan kasih sayang, semangat, doa, dan pendidikan yang tidak

terhitung nilainya.

2. Bapak Ahmad Basid Hasibuan S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing materi

dan teknis dan juga Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Darma Persada

yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk memberikan

bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini dan juga.

3. Bapak Sukardi S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Darma Persada.

Page 7: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

vii

4. Bapak Saliman Burhan selaku Direktur PT Orindo Studio.

5. Teman-teman di PT Orindo Studio yang sudah membantu memberi masukan

kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, untuk itu

penulis mengharapkan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.

Harapan penulis semoga penulisan skripsi ini dapat diterima dan

bermanfaat dengan baik.

Jakarta, Agustus 2015

Penulis

Page 8: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

viii

DAFTAR ISI

JUDUL SKRIPSI………………………………………………………………….. i

LEMBAR PERNYATAAN……………………………………………………… .ii

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………....iii

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………….…iv

ABSTRAK…………………………………………………………………….…...v

KATA PENGANTAR……………………………………………………….……vi

DAFTAR ISI………………………………………………………………… ….viii

DAFTAR GAMBAR.......…………………………………………………….…...xi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………... .…….xii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… ………1

1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………… ….….1

1.2 Perumusan Masalah…………………………………………. ………3

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian……………………………. ………3

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………….....……..5

2.1 Pengertian Persediaan………………………………………… ..……5

2.2 Fungsi Persediaan.................................……………………... ………7

2.3 Biaya Persediaan…………………………………………….….........7

2.4 Jenis-jenis Persediaan..……………………………………… .....…...9

2.5 Metode Pencatatan Persediaan....………………………… ………..11

2.6 Metode Penilaian Persediaan....…………...……………… ………..13

2.7 Pengendalian Internal................………………………...... ………..14

Page 9: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

ix

2.7.1 Pengertian Pengendalian Internal………………....... ………..14

2.7.2 Fungsi Pengendalian Internal..……………….... ……….........16

2.7.3 Tujuan Pengendalian Internal..………………… .………........16

2.7.4 Pengendalian Internal Menurut COSO....………....... ………..19

2.7.5 Unsur Pokok Sistem Pengendalian.....……………....………..21

2.8 Pengertian Efektivitas...................…………………….......………..25

2.8 Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang.............. ………..25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………… ……...31

3.1 Lokasi Penelitian………………………………………… .………..31

3.2 Sumber dan Jenis Data Yang Digunakan………………… ...…..….31

3.3 Pengumpulan Data…………………………………………. ……...31

3.4 Analisa Data…………………………………………………..…….32

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN……………………………………. 33

4.1 Gambaran Umum PT Orindo Studio.................................................33

4.2 Jenis-jenis Persediaan Barang Dagang PT Orindo Studio................38

4.3 Sistem Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang Dagang PT

Orindo Studio..............................................................................… ..38

4.4 Prosedur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang PT

Orindo Studio....................................................................................49

4.5 Analisis Sistem Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang

Dagang PT Orindo Sudio………………………………………... ...50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………………………………………… …..59

5.1 Simpulan…………………………………………………................59

Page 10: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

x

5.2 Saran……………………………………………………………… ….59

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….

LAMPIRAN……………………………………………………………………........

DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………………........

Page 11: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Orindo Studio...…….………………….35

Page 12: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi PT Orindo Studio.............................................

Page 13: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Persaingan dunia usaha pada era globalisasi menuntut pengusaha

untuk melakukan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan usahanya

untuk dapat terus memperoleh laba yang maksimal dalam rangka

mempertahankan kelanjutan hidupnya, memajukan dan mengembangkan

usahanya ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

Persediaan adalah barang dagangan yang dibeli kemudian disimpan

untuk dijual dalam periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang

yang masih dalam proses atau pengerjaan produksi, atau persediaan bahan

baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.

Persediaan merupakan bagian aktiva lancar yang menjadi sumber

penghasilan atas barang yang tersedia untuk dijual khususnya perusahaan

trading dan distribusi, manufaktur. Hal inilah yang membuat persediaan

barang dagang menjadi prioritas untuk menjadi fokus dalam efektivitas

dan efisiensi.

Manajemen persediaan memegang peranan penting dalam

penetapan besarnya persediaan. Pengelompokan suatu jenis barang dagang

berdasarkan kriteria atas barang dagang yang fast moving (laris atas

permintaan konsumen) dan slow moving (yang tingkat penjualannya

rendah) diperlukan pengendalian internal yang baik untuk mengawasi

Page 14: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

2

persediaan tersebut. Kuantitas dan jenis persediaan yang cukup harus

dipertahankan untuk memenuhi permintaan konsumen, tapi dari sisi lain

harus diperhitungkan juga biaya yang timbul akibat dari penyimpanan

persediaan. Agar dapat stabil harus dapat menetapkan jenis atau item

barang yang dibutuhkan untuk dapat menentukan jumlah minimal

persediaan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Kuantitas dan jenis

persediaan yang disimpan terlalu banyak akan memperbesar biaya

penyimpanan dan pemeliharaan persediaan. Sebaliknya jika persediaan

terlalu kecil dikhawatirkan tidak mampu memenuhi permintaan konsumen.

Maka keseimbangan persediaan harus dijaga agar tidak terlalu tinggi dan

juga tidak terlalu rendah.

Pengendalian internal pada PT Orindo Studio cukup mendukung

operasional perusahaan. PT Orindo Studio adalah perusahaan dagang yang

menjual benda-benda optik seperti kacamata dan lensa kontak yang

berlokasi di ITC Cempaka Mas. Pelanggannya meliputi seluruh wilayah

Jakarta dan sebagaimana penjualan luar kota sesuai permintaan.

Perusahaan belum memiliki prosedur pengelolaan persediaan yang baku.

Tanpa adanya prosedur yang cukup baik maka belum tercipta efektivitas

dalam pengelolaannya dan berpotensi menimbulkan penyimpangan.

Pengendalian internal akan persediaan barang dagang merupakan

hal yang penting mengingat arti penting persediaan barang dagang bagi

suatu perusahaan dagang. Kesuksesan perusahaan dipengaruhi oleh baik

atau buruknya pengawasan atas persediaan barang dagang yang dimiliki

Page 15: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

3

namun terkadang perusahaan tidak menyadarinya. Meskipun pengendalian

internal telah dirancang, namun pada praktiknya tidak dilakukan secara

konsisten. Pengendalian atas persediaan barang dagang harus benar-benar

dijalankan dengan baik agar berjalan dengan efektif dapat melakukan

pengendalian atas persediaan barang dagang.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membuat

skripsi berjudul “EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL

ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO

STUDIO”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah pelaksanaan pengendalian internal atas persediaan barang

pada PT Orindo Studio sudah dilakukan dengan efektif?

2. Apakah pelaksanaan prosedur pengelolaan persediaan barang

dagang sesuai dengan standarisasi PT Orindo Studio ?

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menilai efektivitas pengendalian internal atas persediaan

barang dagang pada PT Orindo Studio.

Page 16: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

4

2. Untuk menilai kesesuaian pelaksanaan pengelolaan persediaan

barang dagang dengan standarisasi PT Orindo Studio.

Kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Penulis

a. Penulis memahami mengenai pengendalian internal dalam

pengelolaan persediaan barang dagang.

b. Penulis mempunyai kesempatan untuk belajar menerapkan

pengetahuan teoritis dari hasil perkuliahan yang telah didapatkan.

2. Bagi Perusahaan

a. Memperoleh sumbangan pikiran sebagai informasi dan solusi

efektivitas pengendalian internal atas persediaan.

b. Mendapatkan suatu alternative untuk pengelolaan persediaan.

3. Bagi Pihak Lain

a. Sebagai referensi dan perbandingan bagi pihak lain yang ingin

mengadakan penelitian lebih lanjut.

b. Sebagai media penyampaian informasi mengenai pengendalian

internal atas persediaan

Page 17: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Persediaan

Persediaan merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam

kegiatan operasional, baik untuk perusahaan dagang maupun untuk

perusahaan manufaktur. Tanpa adanya persediaan maka perusahaan

dagang tidak akan dapat beroperasi. Tingginya jumlah persediaan dapat

memenuhi semua kebutuhan konsumen, namun jumlah persediaan yang

tinggi dapat menghambat kegiatan perusahaan karena sebagian besar dana

perusahaan tertanam dalam persediaan dan tidak dapat dilakukan

perputaran modal. Namun sebaliknya jika jumlah persediaan terlalu kecil

akan membuat perusahaan tidak mampu memenuhi kebutuhan

konsumennya. Perusahaan harus dapat memperhitungkan jumlah

persediaan yang dimiliki dalam jumlah yang optimum, tidak terlalu banyak

dan juga tidak terlalu sedikit karena akan mempengaruhi tingkat

keuntungan perusahaan.

Menurut Warren Reeve (2008 : 452), “Persediaan juga

didefinisikan sebagai aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan

usaha normal dalam proses produksi atau yang dalam perjalanan bentuk

bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses

produksi atau pemberian jasa”.

Page 18: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

6

Menurut PSAK 14 (2015 : 14.2) didefinisikan sebagai berikut :

“Persediaan adalah asset :

(a) tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa;

(b) dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; atau

(c) dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan

dalam proses produksi atau pemberian jasa.”

Pengertian lain dalam PSAK 14 (2015 : 14.2) “Persediaan meliputi

barang yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali termasuk, sebagai

contoh, barang dagangan yang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali,

atau pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali.

Persediaan juga meliputi barang jadi yang diproduksi, atau barang dalam

penyelesaian yang sedang diproduksi, oleh entitas serta termasuk bahan

serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi.”

Menurut Stice dan Skousen (2009 : 571), “Persediaan adalah istilah

yang diberikan untuk aktiva yang akan dijual dalam kegiatan normal

perusahaan atau aktiva yang dimasukkan secara langsung atau tidak

langsung ke dalam barang yang akan diproduksi dan kemudian dijual.”

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pengertian persediaan adalah barang-barang yang dimiliki untuk dijual

kembali atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk

keperluan non produksi dalam siklus kegiatan normal.

Page 19: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

7

2.2. Fungsi Persediaan

Menurut Rangkuti (2004 : 15) persediaan memiliki beberapa

fungsi, diantaranya :

1. Agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi terjadi,

2. Untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi,

3. Untuk memperoleh keuntungan dari potongan kuantitas, karena

membeli dalam jumlah yang banyak ada diskon,

4. Untuk hedging dari inflasi dan perubahan harga,

5. Untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat terjadi karena

cuaca, kekurangan pasokan, mutu, dan ketidaktepatan pengiriman,

6. Untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan dalam

proses.

2.3. Biaya Persediaan

Biaya persediaan menjadi penting untuk diperhatikan karena biaya

persediaan mempengaruhi tingkat keuntungan yang akan diperoleh

perusahaan. Menurut Hansen dan Mowen (2009 : 584), “Adapun biaya

yang timbul karena persediaan adalah :

1. Biaya penyimpanan, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan

persediaan. Terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi langsung dengan

kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin

Page 20: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

8

besar apabila kuantitas persediaan semakin banyak. Biaya yang

termasuk dalam biaya penyimpanan antara lain :

a. Biaya sewa gudang

b. Biaya administrasi pergudangan

c. Gaji pelaksana pergudangan

d. Biaya listrik

e. Biaya modal yang tertanam dalam persediaan

f. Biaya asuransi

g. Biaya kerusakan

h. Biaya penyusutan

2. Biaya pemesanan, yaitu biaya yang ditanggung perusahaan untuk

setiap kali melakukan pemesanan bahan baku. Biaya pemesanan total

per periode sama dengan jumlah pemesanan yang dilakukan dalam

satu periode dikali biaya per pesanan. Biaya pemesanan dapat

meliputi:

a. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi

b. Upah

c. Biaya telepon

d. Pengeluaran surat menyurat

e. Biaya pengepakan dan penimbangan

f. Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan

g. Biaya pengiriman ke gudang

Page 21: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

9

3. Biaya penyiapan, yaitu biaya yang diperlukan apabila bahan-bahan

tidak dibeli, tetapi diproduksi sendiri. Biaya penyiapan total per

periode adalah jumlah penyiapan yang dilakukan dalam satu periode

dikali biaya per penyiapan.

4. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan, yaitu biaya yang timbul

ketika persediaan tidak mencukupi permintaan proses produksi. Biaya

kekurangan bahan sulit diukur dalam praktek terutama dalam

kenyataan bahwa biaya ini merupakan opportunity cost yang sulit

diperkirakan secara objektif.”

2.4. Jenis-jenis Persediaan

Jenis persediaan dalam setiap perusahaan akan berbeda tergantung

dengan bidang atau kegiatan normal yang dilakukan perusahaan. Pada

perusahaan manufaktur, persediaan dibedakan menjadi persediaan bahan

baku (raw material), barang dalam proses (work in process), barang jadi

(finish goods), dan bahan pembantu (factory supplies) yang digunakan

dalam prose produksi. Pada perusahaan dagang, persediaan adalah barang

yang dibeli lalu dijual kembali tanpa mengubah bentuk barang dagang

tersebut.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

persediaan dapat dibedakan jenisnya menjadi :

Page 22: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

10

1. Persediaan bahan baku (raw material), yaitu barang-barang yang

diperoleh untuk digunakan dalam proses produksi. Beberapa bahan

baku diperoleh dari sumber-sumber alam, akan tetapi lebih sering

bahan baku diperoleh dari perusahaan lain yang menghasilkan bahan

baku untuk produk akhir. Sebagai contoh kertas cetak merupakan

bahan baku dari perusahaan percetakan. Meskipun istilah bahan baku

dapat digunakan secara luas untuk mencukupi seluruh bahan baku

yang digunakan dalam proses produksi, namun sebutan bahan baku

sering dibatasi untuk barang-barang fisik yang dimasukkan dalam

produk yang dihasilkan. Sedangkan istilah bahan penolong atau

pembantu (factory supplies) digunakan untuk menyebut bahan

tambahan yaitu bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi

tetapi tidak secara langsung dimasukkan dalam produk.

2. Barang dalam proses (goods in process), atau dapat disebut juga

dengan pekerjaan dalam proses (work in process) terdiri dari bahan

baku yang sebagian telah diproses dan perlu dikerjakan lebih lanjut

sebelum dijual.

3. Barang jadi (finished goods), merupakan produk atau barang yang

telah selesai diproduksi dan menjadi persediaan perusahan untuk

dijual.

Persediaan dalam operasi normal perusahaan dagang merupakan

komponen yang sangat aktif, yang dibeli dan dijual kembali secara terus.

Persediaan barang dagangan dalam perusahaan dagang, biasanya dalam

Page 23: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

11

bentuk siap pakai untuk dijual kembali kepada pembeli dan melaporkan

harga perolehan dari barang dagangan yang belum terjual sebagai

persediaan.

2.5. Metode Pencatatan Persediaan

Dalam sebuah perusahaan, persediaan akan mempengaruhi laporan

posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif. Oleh sebab itu

persediaan disebut sebagai akun ganda. Dalam laporan posisi keuangan,

persediaan pada umumnya merupakan nilai yang paling signifikan dalam

aset lancar. Dalam laporan laba rugi komprehensif, persediaan menjadi

penting dalam menentukan hasil operasi perusahaan dalam periode

tertentu. Pertama-tama perusahaan harus menentukan metode apa yang

diterapkan dalam pencatatan persediaan. Terdapat dua metode dalam

mencatat persediaan, yaitu :

1. Metode Fisik/Periodik (Periodic/Physical Inventory System)

Dalam metode ini pencatatan persediaan hanya dilakukan pada akhir

periode akuntansi melalui ayat jurnal penyesuaian. Transaksi yang

mempengaruhi persediaan, dicatat masing-masing dalam perkiraan

tersendiri dalam : Pembelian, Retur pembelian, Penjualan dan Retur

penjualan. Untuk mendapatkan nilai persediaan secara periodik maka

dilakukanlah perhitungan fisik (Stock Opname). Dewasa ini, metode

ini sudah mulai ditinggalkan karena tidak mendukung integrasi sistem

Page 24: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

12

dimana data mengenai posisi persediaan tidak dapat tersedia

sepanjang periode akuntansi. Hal inilah yang menyebabkan data

bagian akuntansi kurang mendukung operasional. Laporan posisi

keuangan dan laporan laba rugi komprehensif tidak akan dapat dibuat

sebelum nilai persediaan diketahui.

2. Metode Perpetual (Continual Inventory System)

Dalam metode ini pencatatan persediaan dilakukan setiap terjadi

transaksi yang mempengaruhi persediaan. Saldo akun persediaan akan

menunjukan saldo persediaan yang sebenarnya. Maka penyusunan

laporan keuangan tidak memerlukan jurnal penyesuaian. Pencatatan

persediaan kedalam akun persediaan dilakukan berdasarkan harga

pokok, baik transaksi pembelian maupun transaksi penjualan. Metode

ini akan dapat menampilkan saldo persediaan pada setiap saat laporan

posisi keuangan dibutuhkan. Metode ini harus didukung dengan

pencatatan persediaan dengan menggunakan sistem. Walaupun

metode perpetual menyediakan data persediaan secara terus menerus

namun tetap saja dibutuhkan perhitungan fisik yang berfungsi untuk

mencocokan fisik dengan catatan dalam sistem.

Page 25: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

13

2.6. Metode Penilaian Persediaan

Setelah menentukan metode pencatatan, perusahaan harus

menentukan metode untuk menilai persediaan yang memiliki tujuan untuk

menelaah laporan keuangan.

Menurut PSAK 14 (2015 : 14.4) dikatakan bahwa metode penilaian

persediaan yang diperkenankan untuk digunakan di Indonesia adalah

rumus biaya masuk pertama keluar pertama (MPKP / FIFO) dan biaya

rata-rata tertimbang (Average).

1. Metode Biaya Rata-rata (Average)

Metode ini membebankan biaya rata-rata yang sama ke setiap unit.

Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa barang yang terjual

seharusnya dibebankan dengan biaya rata-rata, yaitu rata-rata

tertimbang dari jumlah unit yang dibeli pada tiap harga. Metode rata-

rata mengutamakan yang mudah terjangkau untuk dilayani, tidak

peduli apakah barang tersebut masuk pertama atau masuk terakhir.

2. Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama (FIFO)

Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa unit yang terjual adalah

unit yang terlebih dahulu masuk. Selain itu, didalam FIFO unit yang

tersisa pada persediaan akhir adalah unit yang paling akhir dibeli,

sehingga biaya uang dilaporkan akan mendekati atau sama dengan

biaya penggantian diakhir periode.

Page 26: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

14

2.7. Pengendalian Internal

2.7.1. Pengertian Pengendalian Internal

Adapun pengertian pengendalian internal menurut Alvin A. Arens

dan James K. Loebecke dalam bukunya Auditing An Integrated Approach

(2008:355) adalah sebagai berikut :

“Internal control is a process designed to provide reasonable

assurance the achievement of management’s objective in the following

categories :

a. Reliability of financial reporting,

b. Effectiveness and efficiency of operations,

c. Compliance with applicable laws and regulation”.

Menurut Warren yang diterjemahkan oleh Farahmita (2008 : 235)

mengatakan “Pengendalian internal (internal control) adalah kebijakan

dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan

penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat

dan meyakinkan bahwa hukung serta peraturan telah diikuti.”

Menurut Mulyadi dalam buku sistem Akuntansi (2008 : 163)

“Mendefinisikan sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi,

metode, ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk :

1. Menjaga kekayaan organisasi.

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

3. Mendorong efisiensi.

Page 27: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

15

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Dari definisi-definisi tersebut, pengendalian internal menekankan

pada konsep dasar berikut :

1. Pengendalian internal merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan

tertentu. Pengendalian internal bukan merupakan suatu tujuan

melainkan suatu rangkaian tindakan yang bersifat menyebar dan

menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan bukan hanya sebagai

tambahan dari infrastruktur entitas.

2. Pengendalian internal dilakukan oleh manusia. Pengendalian internal

bukan hanya terdiri dari pedoman kebijaksanaan dan formulir, namun

dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup

dewan direksi, manajemen, dan personalia lain yang berperan di

dalamnya.

3. Pengendalian internal diharapkan hanya dapat memberikan keyakinan

yang memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan

direksi perusahaan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan bawahan

yang melekat dalam semua sistem pengendalian internal dan

pertimbangan manfaat dan dan pengorbanan dalam pencapainan

tujuan pengendalian.

4. Pengendalian internal disesuaikan dengan pendacapaian pelaporan

keuangan, kepatuhan, dan operasi yang saling melengkapi.

Pengendalian internal merupakan salah satu alat bagi manajemen

untuk memastikan bahwa kegiatan perusahaan telah sesuai dengan

Page 28: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

16

kebijakan dan prosedur yang ada sehingga operasi perusahaan dapat

berjalan lancar, aktiva perusahaan dapat terjamin kamanannya, dan

kecurangan (fraud) serta pemborosan dapat dicegah.

2.7.2. Fungsi Pengendalian Internal

Pengendalian internal memiliki tiga fungsi penting, yaitu :

1. Preventive control, pengendalian untuk pencegahan, mencegah

timbulnya suatu masalah sebelum masalah muncul.

2. Detective control, pengendalian untuk pemeriksaan, dibutuhkan untuk

mengungkap masalah begitu masalah tersebut muncul.

3. Corrective control, pengendalian korektif. Memecahkan masalah

yang ditemukan oleh pengendalian untuk pemeriksaan.

3.7.3. Tujuan Pengendalian Internal

Dalam Standar Profesional Akuntan Publik pada SA 319 par 06

dikemukakan bahwa pengendalian intern adalah proses yang dijalankan

oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain

untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan

berikut ini :

Page 29: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

17

1. Menjaga keandalan pelaporan keuangan entitas.

Agar dapat menyelenggarakan operasi usahanya, manajemen

memerlukan informasi yang akurat. Oleh karena itu dengan adanya

pengendalian internal diharapkan dapat menyediakan data yang dapat

dipercaya, sebab dengan adanya data atau catatan yang andal akan

memungkinkan akan tersusunnya laporan keuangan yang dapat

diandalkan.

2. Menjaga efektivitas dan efisiensi operasi yang dijalankan.

Pengendalian internal dimaksudkan untuk menghindarkan

pengulangan kerjasama yang tidak perlu dan pemborosan dalam

seluruh aspek usaha serta mencegah penggunaan sumber daya yang

tidak efisien.

3. Menjaga kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku

Pengendalian internal dimaksudkan untuk memastikan bahwa segala

peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan manajemen untuk

mencapai tujuan perusahaan dapat ditaati oleh karyawan perusahaan.

Menurut tujuannya sistem pengendalian internal dibedakan

menjadi:

1. Pengendalian Internal Akuntansi (Internal Accounting Control)

Pengendalian internal akuntansi meliputi struktur organisasi, metode

dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga

Page 30: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

18

kekayaan organisasi dan dapat dipercayainya catatan akuntansi serta

dirancang untuk meyakinkan dalam hal berikut :

a. Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan persetujuan atau

wewenang manajemen.

b. Transaksi dicatat agar memudahkan penyiapan laporan keuangan

yang sesuai dengan prinsip yang berlaku umum dan dalam

mengadakan pertanggungjawaban manajemen.

c. Penggunaan harta atau aktiva diberikan atas persetujuan

manajemen.

d. Jumlah aktiva yang terdapat dalam laporan keuangan sesuai dengan

kenyataan yang ada.

Untuk dapat mencapai tujuan pengendalian akuntansi, suatu sistem

harus mempunyai enam prinsip dasar, yaitu : pemisahan fungsi,

prosedur pemberian wewenang, prosedur dokumentasi, prosedur

catatan dan akuntansi, pengawasan fisik atas aktiva dan catatan

akuntansi, pemeriksaan intern secara bebas. Pengendalian internal

akuntansi yang baik akan menjamin kekayaan para investor dan

kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan menghasilkan

laporan keuangan yang dapat dipercaya dan diandalkan.

2. Pengendalian Internal Administratif (Internal Administrative Control)

Pengendalian internal administratif meliputi struktur organisasi,

metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk

mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.

Page 31: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

19

Pengendalian administrasi berhubungan dengan proses pengambilan

keputusan dan mengarah pada otorisasi transaksi. Tujuan

pengendalian administrasi diutamakan pada pencapaian tujuan

operasional seperti hubungan masyarakat, efisiensi operasi atau

pabrik, efektivitas operasi dan efektivitas manajemen. Pengendalian

internal administrasi mempunyai pengaruh langsung terhadap

pengendalian akuntansi karena merupakan titik awal untuk

menciptakan pengendalian akuntansi, meskipun pengaruhnya terhadap

keandalan pelaporan keuangan kecil.

2.7.4. Pengendalian Internal Menurut COSO

The Committe of Sponsoring Organizations mengidentifikasi

Sistem Pengendalian Internal yang efektif meliputi lima komponen yang

saling berhubungan untuk mendukung pencapaian tujuan entitas, yaitu

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Merupakan pondasi dari komponen lainnya dan meliputi beberapa

faktor diantaranya :

a. Integritas dan Etika

b. Komitmen untuk meningkatkan kompetensi

c. Dewan komisaris dan komite audit

d. Filosofi manajemen dan jenis operasi

e. Kebijakan dan praktek sumber daya manusia

Page 32: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

20

COSO menyediakan pedoman untuk mengevaluasi tiap faktor tersebut

diatas. Misal, Filosofi manajemen dan jenis operasi dapat dinilai

dengan cara menguji sifat dari penerimaan risiko bisnis, frekuensi

interaksi dari tiap subordinat, dan pengaruhnya terhadap laporan

keuangan.

2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Terdiri dari identifikasi risiko dan analisis risiko. Identifikasi risiko

meliputi pengujian terhadap faktor-faktor eksternal seperti

perkembangan teknologi, persaingan, dan perubahan ekonomi. Faktor

internal diantaranya kompetensi karyawan, sifat dari aktivitas bisnis,

dan karakteristik pengelolaan sistim informasi. Sedangkan Analisis

Risiko meliputi mengestimasi signifikansi risiko, menilai

kemungkinan terjadinya risiko, dan bagaimana mengelola risiko.

3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Terdiri dari kebijakan dan prosedur yang menjamin karyawan

melaksanakan arahan manajemen. Aktivitas Pengendalian meliputi

review terhadap sistem pengendalian, pemisahan tugas, dan

pengendalian terhadap sistem informasi. Pengendalian terhadap sistem

informasi meliputi dua cara :

a. General controls, mencakup kontrol terhadap akses, perangkat

lunak, dan system development.

Page 33: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

21

b. Application controls, mencakup pencegahan dan deteksi transaksi

yang tidak terotorisasi. Berfungsi untuk menjamin kelengkapan,

akurasi, otorisasi and validasi dari proses transaksi.

4. Informasi dan komunikasi

COSO menyatakan perlunya untuk mengakses informasi dari dalam

dan luar, mengembangkan strategi yang potensial dan system

terintegrasi, serta perlunya data yang berkualitas. Sedangkan diskusi

mengenai komunikasi berfokus kepada menyampaikan permasalahan

Pengendalian Internal, dan mengumpulkan informasi pesaing.

5. Pengawasan (Monitoring)

Karena Pengendalian Internal harus dilakukan sepanjang waktu, maka

COSO menyatakan perlunya manajemen untuk terus melakukan

pengawasan terhadap keseluruhan sistem pengendalian internal

melalui aktivitas yang berkelanjutan dan melalui evaluasi yang

ditujukan terhadap aktivitas atau area yang khusus.

2.7.5. Unsur Pokok Sistem Pengendalian

Menurut Mulyadi (2008), sistem pengendalian memiliki unsur-

unsur pokok sebagai berikut :

1. Stuktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

secara tegas.

Page 34: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

22

Tanggung jawab fungsional ini dipisahkan berdasarkan prinsip-prinsip

berikut :

a. Adanya pemisahan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari

fungsi akuntansi. Fungsi operasi merupakan fungsi yang

mempunyai wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan,

sedangkan fungsi penyimpanan merupakan fungsi yang memiliki

wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan.

b. Suatu fungsi tidak boleh diberi sebuah tanggung jawab penuh

untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

Empat hal yang harus diperhatikan dalam pemisahan tanggung jawab,

yaitu :

a. Bagian penyimpanan aktiva harus dipisahkan dari bagian

akuntansi.

b. Bagian yang melakukan otorisasi harus dipisahkan dengan bagian

yang menyimpan.

c. Adanya pemisahan fungsi operasi dan pencatatan.

d. Pemisahan dalam bagian pencatatan dan akuntansi.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan

biaya.

Dalam suatu organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar

otorisasi dari pejabat yang berwenang untuk menyetujui terjadinya

transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam suatu organisasi perlu dibuat

Page 35: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

23

sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas

trelaksananya setiap transaksi. Sistem otorisasi diharapkan dapat

menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya,

sehingga akan menjadi masukan yang dapat dipercaya bagi proses

akuntansi. Prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan

informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang,

pendapatan, dan biaya suatu organisai.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi.

Praktik yang sehat sering diartikan sebagai pelaksanaan aturan-aturan

yang telah ditentukan dalam lingkungan perusahaan. Praktik yang

sehat juga diartikan sebagai alat untuk menerapkan suatu rencana

yaitu suatu hal yang arus dilaksanakan agar rencana yang telah dibuat

dapat dicapai. Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem

wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan

terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin

praktik yang sehat dalam pelaksanaannya. Adapun cara-cara

perusahaan dalam mencapai praktik yang sehat antara lain :

a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya

harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.

b. Pemeriksaan mendadak (surprised audit).

Page 36: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

24

c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir

oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur dari

orang atau unit organisasi lain.

d. Perputaran jabatan (job rotation).

e. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.

f. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek

efektivitas unsur-unsur pengendalian internal yang lain.

g. Secara periodik dilakukan pencocokan fisik antara kekayaan dan

catatan.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Unsur karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya

memegang peranan penting sebab pelaksana dari sistem pengendalian

internal ini nantinya adalah karyawan, jadi jika perusahaan memiliki

karyawan yang kompeten dan jujur, unsur pengendalian yang lain

dapat dikurangi sampai batar yang minimum perusahaan tetap mampu

menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang andal. Suatu

sistem dikatakan baik apabila sistem yang ada itu memadai dan

didukung manusia yang menjalankan sistem tersebut. Karena itu

dalam penarikan tenaga kerja harus diarahkan agar mendapat calon

pegawai yang memadai yaitu melalui prosedur pengujian yang ketat,

pendidikan dan latihan yang cukup serta pengukuran prestasi atas

tanggung jawab yang diberikan.

Page 37: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

25

2.8. Pengertian Efektivitas

Menurut Arens, dkk (2008,738) pengertian efektivitas adalah :

“Effectiveness refers to accomplishment of objective, where as

efficiency refers to the resources used to achieve those objectives.”

Menurut Kurniawan (2005 : 109), “Efektivitas adalah kemampuan

melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada

suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau

ketegangan diantara pelaksanaannya”

Menurut Markus Zahnd (2006 : 200), “Efektivitas yaitu berfokus

pada akibatnya, pengaruhnya atau efeknya, sedangkan efisiensi berarti

tepat atau sesuai untuk mengerjakan sesuatu dengan tidak membuang-

buang waktu, tenaga dan biaya”

Sehubungan dengan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka

secara singkat pengertian daripada efisiensi dan efektivitas adalah,

efisiensi berarti melakukan atau mengerjakan sesuatu secara benar, “doing

things right”, sedangkan efektivitas melakukan atau mengerjakan sesuatu

tepat pada sasaran “doing the right things”.

2.9. Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang

Pengendalian internal atas persediaan merupakan hal yang penting

karena persediaan adalah bagian yang sangat penting dari suatu

perusahaan dagang. Perusahaan yang sukses biasanya amat berhati hati

Page 38: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

26

dalam melakukan pengawasan atas persediaannya. Pengendalian internal

atas persediaan barang dagang meliputi penghitungan fisik yang harus

dilakukan setiap tahun karena dengan cara itulah suatu perusahaan dapat

mengetahui secara pasti jumlah persediaan yang ada.

Prosedur pencatatan yang diterapkan dengan benar mampu

memberikan perlindungan terhadap persediaan yang diterapkan yang ada

di perusahaan. Pemisahan tanggung jawab fungsional serta sistem otorisasi

dan prosedur pencatatan yang telah diterapkan juga harus didukung

dengan adanya praktek yang sehat dalam setiap pelaksanaanya. Dengan

diterapkannya unsur-unsur pengendalian internal dalam pengelolaan

persediaan barang dagang, maka sistem pengendalian internal bisa

terlaksana dan berjalan dengan baik.

Sistem pengendalian internal persediaan barang dagang berkaitan

erat dengan :

1. Prosedur Pembelian (Pengadaan) Barang

Pembelian barang dagang merupakan kegiatan pengadaan barang

dagangan yang diperlukan bagi operasional perusahaan. Pembelian

barang dagang dapat dilakukan secara tunai maupun kredit.

Menurut Mulyadi (2008 : 226) transaksi pembelian mencakup

prosedur sebagai berikut :

a. Fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian kepada fungsi

pembelian.

Page 39: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

27

b. Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai

pemasok.

c. Fungsi pembelian melakukan pemilihan pemasok.

d. Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang

dipilih.

e. Fungsi penerimaan memeriksa dan menerima branag yang dikirim

oleh pemasok.

f. Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada

fungsi gudang untuk disimpan.

g. Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan barang kepada fungsi

akuntansi.

h. Fungsi akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan

mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian tersebut.

2. Prosedur Retur Pembelian

Retur pembelian dilakukan jika barang yang telah dibeli tidak sesuai

dengan pesanan yang tercantum dalam surat order pembelian.

Ketidaksesuaian itu bisa dikarenakan barang yang dikirim oleh

pemasok tidak sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam order

pembelian, barang yang diterima mengalami kerusakan saat

pengiriman, barang yang diterima melewati batas waktu pengiriman

yang dijanjikan pemasok.

Page 40: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

28

Menurut Mulyadi (2008 : 300) prosedur retur pembelian mencakup :

a. Prosedur perintah retur pembelian. Retur pembelian terjadi atas

perintah fungsi pembelian kepada fungsi pengiriman untuk

mengirimkan kembali barang yang telah diterima oleh fungsi

penerimaan kepada pemasok yang bersangkutan. Dokumen yang

digunakan untuk memerintahkan fungsi pengiriman

mengembalikan barang ke pemasok adalah memo debit yang dibuat

oleh fungsi pembelian.

b. Prosedur pengiriman barang. Fungsi pengiriman mengirimkan

barang kepada pemasok sesuai dengan perintah retur pembelian

yang tercantum dalam memo debit dan membuat laporan

pengiriman barang.

c. Prosedur pencatatan utang. Fungsi akuntansi memeriksa dokumen-

dokumen yang berhubungan dengan retur pembelian (memo debit

dan laporan pengiriman barang) dan menyelenggarakan pencatatan

berkurangnya utang dalam kartu utang atau mengarsipkan

dokumen memo debit sebagai pengurang utang.

3. Prosedur Pengitungan Fisik Persediaan

Penghitungan fisik persediaan digunakan oleh perusahaan untuk

menghitung secara fisik persediaan yang disimpan di gudang yang

hasilnya digunakan untuk meminta pertanggungjawaban bagian

gudang mengenai pelaksanaan penyimpanan, dan

pertanggungjawaban bagian kartu persediaan mengenai keandalan

Page 41: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

29

catatan persediaan yang diselenggarakannya, serta untuk melakukan

penyesuaian terhadap catatan persedian di bagian kartu persediaan.

Prosedur penghitungan fisik persediaan antara lain :

a. Prosedur penghitungan fisik. Prosedur ini diawali dengan

pembagian kartu penghitungan fisik kepada penghitung dan

pengecek oleh pemegang kartu penghitungan fisik. Lalu semua

jenis persediaan dihitung oleh penghitung dan pengecek mencatat

hasilnya pada kartu penghitungan fisik.

b. Prosedur kompilasi. Dalam prosedur ini pemegang kartu

penghitungan fisik mencocokkan data yang dihasilkan oleh

penghitung pada bagian ketiga kartu pengitungan fisik dan

pengecek yang terdapat dalam bagian kedua kartu penghitungan

fisik. Jika data yang dihasilkan sama pemegang kartu penghtungan

fisik juga bertugas mencatat data yang tercantum dalam bagian

kedua kartu penghitungan fisik ke dalam daftar hasil penghitungan

fisik. Jika hasil penghitungan antara penghitung dan pengecek

terdapat perbedaan maka harus dilakukan penghitungan ulang.

c. Prosedur penentuan harga pokok persediaan. Bagian kartu

persediaan mengisi harga pokok per satuan tiap jenis berdasar

informasi yang terdapat dalam kartu persediaan serta mengalikan

harga pokok per satuan tersebut dengan kuantitas hasil

penghitungan fisik persediaan untuk mendapatkan harga pokok

persediaan yang dihitung.

Page 42: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

30

d. Prosedur penyesuaian. Pada prosedur ini bagian kartu persediaan

melakukan penyesuaian terhadap data persediaan yang tercantum

dalam kartu persediaan berdasar daftar hasil penghitungan fisik

persediaan. Bagian gudang juga melakukan penyesuaian terhadap

data kuantitas persediaan yang tercatat dalam kartu gudang.

Page 43: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Proses pelaksanaan penelitian dilakukan di PT ORINDO STUDIO,

yang beralamat di Ruko Cempaka Mas Blok-M No. 29 Jakarta Pusat. PT

ORINDO STUDIO adalah perusahaan dagang yang bergerak dalam

distribusi benda-benda optik yang berlangsung dari 24 september 2010.

3.2 Sumber dan Jenis data yang digunakan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder berupa

informasi yang didapat dari manajemen PT Orindo Studio. Keseluruhan

data bersumber dari objek penelitian, jurnal-jurnal, dan buku-buku

referensi yang mendukung.

3.3 Pengumpulan Data

Untuk sampai kepada tujuan yang diharapkan, penelitian ini

memiliki metode yang sesuai dengan kebutuhan didalam penelitian. Dalam

penyusunan penelitian ini menggunakan beberapa metode seperti yang

disebutkan di bawah ini.

1. Metode penelitian lapangan, penulis meninjau langsung tempat objek

penelitian, dengan cara :

Page 44: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

32

a. Observasi, yaitu penulis mengumpulkan data melalui

pengamatan langsung di lokasi penelitian.

b. Wawancara, yaitu penulis mengumpulkan data dengan cara

mengajukan pertanyaan langsung kepada manajemen tempat

penulis melakukan penelitian.

2. Metode penelitian kepustakaan, penulis membaca buku-buku referensi

yang mendukung dan berhubungan dengan permasalahan yang

diangkat penulis.

3.4 Analisa Data

Adapun teknik analisa data yang dipakai menggunakan teknik

deskriptif kualitatif yaitu penulis menganalisa data sesuai dengan

pengendalian internal atas persediaan di PT Orindo Studio.

Membandingkan prosedur dan kebijakan perusahaan dengan fakta-

fakta yang terjadi dilapangan.

Page 45: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

33

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum PT Orindo Studio

1. Sejarah Singkat

PT. Orindo Studio adalah perusahan yang bergerak dalam bidang

distribusi benda-benda optik seperti kacamata, lensa kontak serta aksesories

kacamata lainnya. PT Orindo Studio berlokasi di Ruko Cempaka Mas Blok-

M No. 29 Jakarta Pusat. PT Orindo Studio didirikan oleh Bapak Saliman

Burhan pada 24 September 2010, bertepatan dengan tanggal kelahiran

pemilik perusahaan.

Pada awalnya perusahaan ini didirikan untuk menggantikan usaha

keluarga yang bangkrut. Orang tua Bapak Saliman Burhan memiliki toko

yang menjual DVD namun mengalami kebangkrutan. Beliau sudah tidak mau

mengurus toko tersebut lagi dan beliau memberikan sedikit modal kepada

anaknya yaitu Bapak Saliman Burhan untuk memulai usaha sendiri. Akhirnya

Bapak Saliman Burhan mendirikan PT Orindo Studio dengan membuat toko

pertama yang bernama “My Optik” berlokasi di ITC Cempaka Mas ruko

bagian Barat. Seiring berjalannya waktu, perusahaan ini terus berkembang

dan sampai saat ini sudah memiliki sepuluh cabang di lokasi yang berbeda

dengan nama toko “My Optik” dan “Family Optik”.

Page 46: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

34

Semakin meningkatnya kemajuan teknologi, alat-alat pendukung PT

Orindo Studio di toko juga mulai dilengkapi dari komputer untuk

pemeriksaan, lensmeter, dan alat untuk mencuci kacamata. Barang yang

diperjual belikan tidak hanya sebatas kaca mata saja tetapi juga menyediakan

aksesoris-aksesoris yang secara tidak langsung berhubungan dengan

kacamata.

2. Struktur Organisasi

Baik perusahaan besar maupun perusahan kecil tidak dapat dipisahkan

dari struktur organisasi yang merupakan suatu kerangka kerja bagi semua

individu yang ada dalam organisasi untuk mencapai tujuan sehingga segala

macam pengorbanan yang terjadi dalam usaha mencapai tujuan dapat diatur

sedemikian rupa sehingga pengorbanan yang dilakukan seminimal mungkin.

Tujuan penyusunan struktur organisasi adalan untuk menciptakan

koordinasi, komunikasi, dan kerjasama yang baik diantara para pelaksana

organisasi, agar dapat menunjang dan mencapai tujuan perusahaan. Untuk

mencapai tujuan perusahaan tersebut, dalam struktur organisasi perlu

dijelaskan juga pembagian tugas, penetapan batas wewenang dan tanggung

jawab yang jelas diantara para pelaksana. PT Orindo Studio belum

mempunyai Struktur Organisasi yang baku. Penulis mencoba membuat

struktur tersebut berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan karyawan

PT Orindo Studio. Adapun struktur Organisasi PT Orindo Studio dapat dilihat

pada Gambar 4.1.

Page 47: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

35

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Orindo Studio

Pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dapat

diuraikan sebagai berikut:

a. Direktur

(1) Bertanggung jawab menjalankan usaha perusahaan.

(2) Bertanggung jawab atas life circle perusahaan.

(3) Bertanggung jawab atas perekrutan karyawan.

(4) Perhitungan gaji karyawan.

(5) Memantau dan mengevalusi perkembangan dan karir karyawan.

(6) Melakukan pemesanan barang dan pembelian.

b. Manajer Penjualan

(1) Bertanggung jawab atas target penjualan.

Page 48: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

36

(2) Melakukan penawaran kepada pelanggan.

(3) Menerima pesanan penjualan.

c. Keuangan dan Akuntansi

(1) Bertanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan.

(2) Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan.

(3) Melakukan pembayaran-pembayaran ke supplier dan penerimaan dari

customer.

(4) Bertanggung jawab untuk proses penagihan dan memantau hutang dan

piutang.

d. Koordinator Kepala Toko

(1) Melakukan koordinasi dengan kepala toko berkaitan dengan

operasional toko.

(2) Mengawasi dan bertanggung jawab atas kualitas pelayanan setiap

toko.

e. Kepala Toko

(1) Bertanggung jawab atas jalannya operasional harian toko.

(2) Mengatur karyawan toko dalam pelayanan customer.

(3) Membina karyawan toko dalam melayani customer di toko.

(4) Mengkoordinasikan dengan karyawan mengenai persediaan barang

sehingga eksistensi barang di rak pajangan tetap tersedia dan terjaga

rapi.

(5) Memberikan laporan kepada koordinator toko baik tertulis maupun

tidak tertulis.

Page 49: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

37

(6) Mengkoordinasikan karyawan toko agar tercipta sebuah tim kerja

yang baik.

f. Kasir

(1) Bertangung jawab atas penerimaan kas dari customer.

(2) Bertanggung jawab atas kas kecil dan operasional toko.

(3) Mencatat laporan penjualan.

g. Pelayan toko

(1) Bertanggung jawab melayani customer toko.

(2) Mengatur persediaan agar dapat dipajang dengan baik dan rapi

(3) Melakukan order persediaan setelah berkoordinasi dengan kepala

toko.

h. Lab Toko

(1) Melakukan pemeriksaan mata pelanggan.

(2) Melakukan proses pemasangan lensa kacamata.

i. Admin Gudang

(1) Melakukan stock opname.

(2) Menerima PO, Retur, dan melakukan packing barang.

(3) Melaporkan stock barang kosong ke direktur.

(4) Mengentri data stock barang ke software.

j. Kebersihan

(1) Bertanggung jawab atas kebersihan.

(2) Membantu merapikan barang.

Page 50: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

38

k. Supir

(1) Bertanggung jawab atas distribusi barang ke toko di jakarta maupun

luar kota.

(2) Membantu mengantar karyawan untuk ke toko dengan lokasi yang

berbeda.

4.2. Jenis-Jenis Persediaan Barang Dagang PT Orindo Studio

Persediaan barang yang dimiliki PT Orindo Studio termasuk jenis

persediaan barang dagang yang dibeli untuk dijual kembali. Adapun produk

yang didistribusikan antara lain :

a. Bingkai Kacamata

b. Lensa Kacamata

c. Lensa Kontak

d. Cairan Lensa Kontak

e. Sunglasses

f. Aksesoris Kacamata lainnya

4.3. Sistem Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang Dagang PT

Orindo Studio

Terdapat lima unsur dalam sistem pengendalian internal atas

persediaan barang dagang PT Orindo Studio, antara lain :

Page 51: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

39

a. Lingkungan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang

Pengendalian Internal PT Orindo Studio terhadap persediaan

barang dagang dapat dapat dijelaskan berdasarkan faktor-faktor yang

menyusun pengawasan di bawah ini.

1. Falsafah dan Gaya Manajemen Operasi

Falsafah manajemen merupakan aktivitas yang memberikan

parameter bagi perusahaan dan karyawan tentang pentingnya

pengendalian. Pada PT Orindo Studio, falsafah manajemen

dikondisikan dengan adanya keyakinan direktur untuk menciptakan

hubungan bisnis yang baik. Dalam hal ini semua karyawan

ditekankan untuk bertindak jujur kepada konsumen, pemasok, dan

semua pihak yang berhubungan dengan perusahaan. Kepuasan

pelayanan kepada para pelanggan sangat perlu diperhatikan.

Direktur PT Orindo Studio mengutarakan bahwa apabila ada

kebutuhan dan keinginan dari para konsumen terhadap produk-

produk yang didistribusikannya, maka perusahaan akan secepat

mungkin melayani mereka agar tidak terjadi penggantian oleh

produk-produk lain. Pengiriman produk yang dipesan oleh

konsumen lokal akan dilakukan secepat mungkin pada hari itu juga,

sedangkan untuk konsumen luar kota, akan diusahakan melalui

sistem pengiriman yang tercepat dan terbaik.

Page 52: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

40

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi disusun secara fungsional, yang terdiri dari

fungsi pemasaran (Manajer Penjualan), fungsi keuangan dan

akuntansi, fungsi administrasi toko, dan fungsi logistik atau gudang.

Penyusunan struktur organisasi berdasarkan fungsi ini sesuai untuk

perusahaan seperti PT Orindo Studio karena terlihat cukup jelas

pembagian tugas dan wewenang dari setiap fungsional yang ada di

perusahaan, sehingga pengendalian dapat dilakukan.

Pembagian tugas dan fungsi dalam organisasi sudah jelas,

namun dari hasil pengamatan di PT Orindo Studio terdapat

perangkapan fungsi oleh beberapa karyawan. Seperti bagian

keuangan dan akuntansi, seharusnya dipisahkan namun di PT Orindo

Studio dilakukan oleh satu orang. Hal ini disebabkan fungsi

keuangan yang pokok masih dipegang langsung oleh direktur. Jadi

bagian keuangan dan akuntansi lebih banyak fokus pada fungsi

administratifnya saja.

3. Fungsi Audit Internal

PT Orindo Studio tidak mempunyai Auditor Internal. Audit hanya

dilakukan terhadap persediaan, dimana audit dilakukan oleh kepala

admin gudang. Kepala admin gudang akan melakukan pengecekan

peresediaan dengan melakukan stock opname pada waktu tertentu.

Page 53: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

41

4. Penetapan Wewenang dan Tanggung Jawab

Penetapan wewenang dan tanggung jawab merupakan

pengembangan dari struktur organisasi, yang secara garis besar

diwujudkan dalam bentuk pemisahan fungsi-fungsi. Pemisahan

fungsi pada PT Orindo Studio juga telah diadakan, yaitu fungsi

pemasaran, fungsi keuangan dan akuntansi, fungsi operasional toko,

dan fungsi logistik.

Selain pemisahan fungsi, PT Orindo Studio juga telah

menerapkan pendelegasian wewenang sesuai dengan struktur

organisasi perusahaan. Namun masih terdapat rangkap jabatan dalam

pemisahan fungsi tersebut.

5. Praktek dan Kebijakan Karyawan

Penerimaan pegawai atau staff di PT Orindo Studio dan

penggajian ditangani langsung oleh direktur, sedangkan untuk

pencatatan dan penyimpanan data pegawai dilakukan di bagian

keuangan dan akuntansi.

b. Penilaian Resiko Persediaan Barang Dagangan

PT Orindo Studio menilai persediaan barang dagangan dengan

memperhatikan masa pakainya untuk lensa kontak dan cairan lensa

kontak, serta tren kacamata untuk bingkai kacamata. Persediaan yang

akan habis masa pakainya harus cepat terjual untuk mengurangi risiko

kerugian akibat persediaan yang tidak terjual. Begitu pula dengan bingkai

Page 54: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

42

kacamata, PT Orindo studio mensiasati penjualan bingkai kacamata yang

sudah tidak tren dengan memberikan diskon lebih untuk mengurangi

resiko tidak terjualnya persediaan tersebut.

Untuk mengatasi resiko tersebut, PT Orindo Studio membuat

kebijakan stock opname sekali dalam sebulan. Kegiatan ini dipimpin oleh

kepala admin gudang, yang juga turut diperiksa oleh direktur, serta

karyawan gudang. Begitu pula dengan stock opname di toko, dilakukan

sekali dalam sebulan, yang dipimpin oleh kepala toko, yang turut

diperiksa kepala admin gudang, serta dibantu oleh karyawan toko. Tim

penghitung fisik ini tidak hanya memeriksa jumlahnya saja, tetapi juga

masa pakainya agara jangan sampai terjadi kadaluwarsa.

c. Aktivitas Pengendalian Persediaan Barang Dagang

Aktivitas pengendalian persediaan barang dagang pada PT Orindo

Studio meliputi kebijakan dan prosedur yang dibuat oleh perusahaan ini

untuk memberikan kemungkinan yang memadai bahwa sistem

pengendalian persediaan barang dagang yang ditetapkan telah

dilaksanakan dalam beberapa kategori seperti diuraikan berikut :

1. Pemisahan tugas yang cukup

Struktur organisasi merupakan rangkaian pembagian tugas kegiatan

pokok perusahaan, tujuan pemisahan fungsi ini adalah untuk

mencegah kesalahan dan agar dapat dilakukannya deteksi segera atas

kesalahan dan ketidakberesan dalam pelaksanaan tugas yang

Page 55: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

43

dibebankan kepada seseorang. Pada penjualan barang dagangan

dilakukan pemisahan tugas-tugas yang jelas, antara lain :

a. Menerima pesanan penjualan oleh manajer penjualan.

b. Melakukan penjualan oleh manajer penjualan.

c. Mengeluarkan barang oleh salah satu satu petugas gudang.

d. Mengirimkan barang oleh supir.

e. Mencatat penjualan oleh akuntansi.

Pada perhitungan fisik barang dagang ada pembagian tugas yang

jelas antara :

a. Melaporkan jumlah persediaan barang dagang di gudang oleh

admin gudang.

b. Menghitung fisik persediaan barang dagang oleh staf gudang.

c. Membuat laporan perhitungan fisik oleh admin gudang.

2. Otorisasi yang pantas atas transaksi dan aktivitas

PT Orindo Studio melakukan penyediaan barang dagang berdasarkan

penerimaan kiriman barang dagang dari pemasok. Arus prosedur

otorisasi terhadap penerimaan kiriman barang dagang dari pemasok

diuraikan sebagai berikut :

a. Bagian gudang akan menerima barang kiriman dari pemasok

apabila jenis dan jumlah barang sesuai dengan perincian di surat

pengiriman barang serta surat pemesanan barang.

b. Bagian gudang melaporkan penerimaan barang tersebut ke

bagian keuangan dan akuntansi.

Page 56: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

44

c. Bagian keuangan dan akuntansi membuat laporan penerimaan.

PT Orindo Studio tidak memiliki kartu stock, sehingga pencatatan

keluar masuk barang hanya berdasarkan Purchase Order dari konsumen

dan Invoice dari pemasok. Pengambilan persediaan sebagai barang sampel

tidak terdokumentasi dengan baik, bagian penjualan hanya memberikan

secarik kertas memo atas persediaan yang diambil untuk dijadikan sampel.

d. Informasi dan Komunikasi Persediaan Barang Dagang

Sistem informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan transaksi

pemesanan, penerimaan, perhitungan, dan pengeluaran persediaan barang

dagangan melibatkan beberapa fungsi terkait, prosedur yang harus

diikuti, dokumen dan catatan yang diperlukan serta laporan yang

dihasilkan. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas

laporan sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang

lengkap yang telah diotorisasi oleh pihak yang berewenang. Informasi

mengenai persediaan barang yang dianggap rahasia, seperti harga beli

persediaan barang dagang hanya diketahui oleh direktur. Hal ini

menyebabkan informasi yang akan dihasilkan oleh bagian akuntansi

hanya seputar jumlah penjualan dan pengeluaran rutin kantor saja

sedangkan harga pokok penjualan hanya dikerjakan dan diketahui oleh

direktur.

Pengendalian terhadap persediaan barang dagang biasanya

dianggap merupakan bagian dari siklus penjualan dan penerimaan kas.

Page 57: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

45

Dalam hal ini PT Orindo Studio membuat kebijaksanaan terhadap sistem

penjualan tunai dan sistem penjualan kredit. Berikut dijelaskan sistem

informasi dan komunikasi terkait dengan sistem penjualan dan

penerimaan kas.

1. Sistem informasi dan komunikasi penjualan tunai

Penjualan tunai dilakukan oleh perusahaan dengan cara

pelanggan melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum barang

diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan. Fungsi-fungsi yang

terkait dalam penjualan tunai ini adalah fungsi pemasaran, fungsi

keuangan dan akuntansi dan fungsi gudang. Dokumen-dokumen

yang dipergunakan dalam sistem penjualan tunai adalah :

a. Sales Order, yaitu permohonan barang dagangan oleh pelanggan

yang diisi menurut kebutuhan pelanggan.

b. Faktur penjualan tunai, yaitu faktur yang menunjukkan

penjualan tertentu yang mencakup jumlah penjualan, syarat-

syarat penjualan dan tanggal penjualan.

c. Delivery order, yaitu formulir yang digunakan untuk

menunjukan perincian dan tanggal pengiriman.

d. Surat jalan, yaitu formulir yang menunjukan nama produk,

ditujukan ke bagian pengiriman untuk diantarkan ke tujuan

pelanggan.

Page 58: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

46

e. Kwitansi, yaitu formulir yang dipergunakan sebagai bukti

bahwa pembayaran telah diterima dari pelanggan dengan cap

“lunas”.

f. Form penerimaan kas, yaitu semacam daftar uang tunai dan

dokumen bank (seperti cek dan bilyet giro) yang merupakan

laporan jumlah yang diterima kasir untuk selanjutnya disetor ke

bank.

2. Sistem informasi dan komunikasi penjualan kredit.

Pesanan penjualan kredit dapat dilakukan melalui salesman

yang disetujui oleh manajer penjualan. Dokumen yang dipergunakan

dalam sistem penjualan kredit adalah sebagai berikut :

a. Sales order, yaitu permohonan barang dagangan oleh pelanggan

yang diisi menurut kebutuhan pelanggan.

b. Faktur penjualan kredit, yaitu faktur yang menunjukan

penjualan kredit tertentu yang mencakup jumlah penjaualan,

tanggal penjualan dan lain-lain.

c. Delivery order, yaitu formulir yang dipergunakan untuk

menunjukkan perincian produk, jumlah dan alamat penerima.

d. Bukti pembayaran, yaitu dokumen yang berisi bukti pembayaran

oleh debitur terhadap piutangnya.

e. Memo kredit, dikeluarkan jika terjadi pengembalian barang

f. Bukti pengembalian barang berada di gudang untuk mencatata

barang yang dikembalikan.

Page 59: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

47

g. Bukti memorial untuk menghapus piutang jika terjadi

pengembalian barang.

3. Sistem informasi dan komunikasi penerimaan kas

Penerimaan kas terjadi diperoleh melalui penjualan tunai

maupun penjualan kredit. Dokumen yang dipergunakan dalam

sistem penerimaan kas adalah sebagai berikut :

a. Faktur penjualan, yaitu faktur yang menunjukkan jumlah

penjualan syarat, tanggal, dan lain-lain.

b. Kas dan penerimaan kas yaitu daftar uang tuani dan dokumen

bank.

c. Bukti penagihan, yaitu dokumen untuk menagih kepada debitur.

d. Bukti penyetoran oleh debitur tentang pembayaran sejumlah

piutang.

Secara periodik bagian keuangan dan administrasi harus membuat

beberapa laporan penjualan.

Bagian gudang akan membuat laporan penerimaan barang dari

pemasok, laporan retur barang yang dijual, daftar pesanan, dan laporan

pengiriman barang. Laporan alokasi persediaan antar-cabang dibuat

apabila ada kiriman barang dari cabang lain dan ada pengeluaran barang

untuk pengiriman barang ke cabang lain. Apabila cabang “My Optik”

mengalami kehabisan persediaan dan dalam waktu secepatnya harus

disediakan untuk memenuhi permintaan konsumen maka “Family Optik”

akan mengirimkan persediaannya atas persetujuan kantor pusat.

Page 60: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

48

Laporan penjualan beberapa tahun lalu dibuat jika diperlukan untuk

menjadi suatu pertimbangan dalam membuat kebijaksanaan dan

keputusan yang berkaitan dengan pengendalian persediaan barang

dagang. Laporan mengenai jumlah persediaan dibuat oleh bagian logistik

yang disebut dengan laporan posisi stock (buffer stock), sedangkan

laporan stock opname dibuat atas kegiatan perhitungan fisik persediaan

barang dagang yang disiapkan oleh komputer bagian gudang.

e. Pemantauan Persediaan Barang Dagang

Pemantauan yang dilakukan oleh PT Orindo Studio sehubungan

dengan pelaksanaan transaksi penerimaan dan pengeluaran barang

dagangan adalah dengan memantau dan memeriksa secara rutin

pelaksanaan kerja dari fungsi-fungsi yang terkait, apakah telah sesuai

dengan metode dan prosedur. Pemantauan atas persediaan barang dagang

secara khusus meliputi penilaian dan penganalisaan laporan stock

opname setiap bulan untuk disesuaikan dengan perkembangan

permintaan konsumen.

Jika manajemen perusahaan menemukan penyimpangan dalam

pelaksanaan transaksi yang berhubungan dengan barang dagang sehingga

menimbulkan keluhan dari konsumen, maka manajemen akan melakukan

perbaikan seperlunya yang disesuaikan dengan perubahan kondisi. Hal

ini dilakukan untuk menciptakan pengendalian internal yang memadai

dalam perusahaan.

Page 61: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

49

4.4. Prosedur Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang Dagang PT

Orindo Studio

Prosedur untuk penjualan tunai dan perhitungan fisik persediaan

barang dagang pada PT Orindo Studio dapat dijelaskan di bawah ini :

a. Penjualan Tunai

1. Pelanggan datang ke kantor PT Orindo Studio, atau dapat juga

melalui manajer penjualan untuk memesan barang. Bagian

pemesanan dalam hal ini manajer penjualan akan membuat sales

order dalam dua rangkap yaitu untuk diberikan ke pelanggan untuk

pembayaran di kasir dan untuk diarsipkan.

2. Selanjutnya manajer penjualan membuat delivery order sebanyak

empat lembar, yaitu untuk pelanggan, manajer penjualan, admin

gudang, dan akuntansi. Jika berdasarkan delivery order tersebut

bagian gudang dapat memenuhinya, maka barang dipersiakan untuk

diserahkan kepada pelanggan.

3. Sesuai dengan delivery order, bagian keuangan akan membuat faktur

penjualan sebanyak empat lembar, yaitu untuk diberikan ke

pelanggan beserta delivery order, untuk bagian akuntansi, untuk

manajer penjualan, dan diarsipkan.

4. Supir menerima barang yang telah dikeluarakan dari gudang beserta

faktur penjualan untuk pelanggan dan dikirimkan ke alamat tujuan

atau diserahkan langsung ke pelanggan.

Page 62: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

50

5. Bagian keuagan akan menyetor uang setiap hari dari hasil penjualan

secara tunai ke bank dan mengarsipkan buktinya.

b. Perhitungan Fisik

1. Staf gudang memberikan laporan fisik kepada admin atau kepala

gudang dan admin gudang mengadakan perhitungan atas persediaan,

kemudian membuat laporan stock opname dan menandatanganinya.

2. Admin gudang mengeluarkan daftar stock berdasarkan komputer

(software) dan menyerahkannya ke keuangan dan akuntansi.

3. Bagian keuangan dan akuntansi membandingkan dan melakukan

perhitungannya berdasarkan fisik persediaan dan daftar stock dari

software.

4. Laporan diberikan kepada direktur dan direktur mengambil tindakan

apabila ditemukan selisih yang signifikan.

4.5. Analisis Sistem Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang Dagang

PT Orindo Studio

Penulis akan melakukan pembahasan hasil penelitian mengenai sistem

pengendalian internal persediaan barang dagang dalam menunjang efektivitas

pengelolaan persediaan barang dagang dengan cara membandingkan antara

hasil penelitian yang diperoleh penulis dengan landasan teori yang ada

sebagai berikut :

a. Lingkungan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang

Page 63: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

51

Manajemen PT Orindo Studio menganggap bahwa pengendalian atas

persediaan barang dagang itu sangat penting. Lingkungan pengendalian

persediaan barang dagang pada PT Orindo Studio akan dianalisa dan di

evaluasi berdasarkan faktor-faktor yang menyusun lingkungan

pengendalian dari perusahaan.

1. Falsafah dan Gaya Manajemen Operasi

Falsafah manajemen yang diterapkan PT Orindo Studio dalam

melaksanakan transaksi penjualan barang dagang sangat mendukung

dalam menciptakan lingkungan pengendalian yang memadai. Hal ini

dapat dilihat dengan adanya komitmen direktur untuk membangun

hubungan bisnis yang baik dengan para pelanggannya.

Gaya operasi manajemen menekankan pentingnya laporan-

laporan yang menunjukkan informasi yang benar atau wajar tentang

transaksi yang berhubungan dengan persediaan barang dagang, baik

laporan penjualan, laporan penerimaan barang, laporan stock opname

dan laporan lainnya. Dalam hal ini laporan-laporan tersebut

dihasilkan melalui prosedur-prosedur yang telah ditetapkan serta

sudah didukung oleh bukti-bukti yang cukup. Namun untuk laporan

harga pokok penjualan tidak disertakan bukti-bukti yang cukup

karena dianggap sebagai informasi yang rahasia sehingga hanya

direktur yang mengetahui hal tersebut.

Page 64: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

52

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan ini telah dirancang dan disusun

secara sederhana namun baik, yaitu secara fungsional yang terdiri

dari fungsi pemasaran, fungsi keuangan dan akuntansi, dan fungsi

persediaan. Namun dari hasil pengamatan, penulis menemukan

kelemahan-kelemahan dalam pengendalian karena belum

mencerminkan adanya pemisahan fungsi operasi, fungsi pencatatan,

dan fungsi penyimpanan yang seharusnya, antara lain :

a) Keuangan, yang memegang fungsi penerimaan kas juga

berfungsi sebagai pencatatan dan fungsi penyimpanan kas.

Selain itu keuangan juga berfungsi sebagai pemegang kas kecil

untuk biaya-biaya kecil yang timbul dalam perusahaan.

b) Perusahaan belum mempunyai fungsi khusus yang menangani

tanggung jawab terhadap seluruh pemrosesan data, yaitu fungsi

pengolahan data elektronik (PDE). Fungsi ini diperoleh dari

pihak eksternal yang dibantu oleh admin gudang. Sebaiknya

perusahaan memiliki fungsi khusus untuk pengelolaan sistem

informasi agar lebih berfokus pada pengelolaan data elektronik.

Adapun sistem yang sudah ada hanya digunakan untuk

kebutuhan pembuatan laporan penjualan saja walaupun

sebenarnya bisa digunakan untuk sistem persediaan dan sistem

akuntansi. Hal tersebut disebabkan karena sumber daya manusia

yang ada belum mampu untuk melaksanakan perkerjaan tersebut

Page 65: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

53

dan direktur kurang memahami manfaat dari sistem yang

digunakan sehingga sistem yang ada tidak digunakan dengan

optimal sesuai dengan spesifikasi dan kegunaanya.

3. Fungsi Audit Internal

Umumnya auditor internal di dalam suatu perusahaan

mempunyai fungsi untuk memantau efetivitas kebijaksanaan serta

prosedur akuntansi yang berkaitan dengan pengendalian persediaan

barang dagang. Secara teori, keberadaan auditor internal harus

independen dalam segala hal dan memiliki tanggung jawab langsung

kepada pimpinan perusahaan.

Dalam hal ini PT Orindo Studio tidak memiliki auditor internal,

namun fungsi auditor internal dirangkap oleh admin gudang

berkaitan dengan persediaan barang dagang. Selain bertanggung

jawab atas segala aktivitas yang berhubungan dengan persediaan,

seorang admin gudang juga bertanggung jawab dalam mengawasi

pengendalian atas persediaan. Menurut penulis, fungsi auditor

internal tidak bisa dirangkap oleh admin gudang karena hal ini tidak

sesuai dengan prinsip pengendalian internal yang baik.

4. Penetapan Wewenang dan Tanggung Jawab

Penetapan wewenang dan tanggung jawab dalam pengendalian

persediaan kurang baik dilakukan oleh manajemen PT Orindo

Studio. Kondisi ini dapat dilihat dengan adanya pemisahan fungsi

dan pendelegasian wewenang yang dibarengi dengan rangkap

Page 66: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

54

jabatan. Contohnya seperti admin gudang yang merangkap fungsi

dan wewenang audit internal atas persediaan dan keuangan

merangkap fungsi akuntansi.

5. Praktek dan Kebijakan Karyawan

Kebijakan dan prosedur staf dan kepegawaian di perusahaan ini

diterapkan kurang baik, padahal hal ini memegang peranan yang

penting bagi jalannya pengawasan karena karyawan merupakan

komponen yang penting dalan pelaksanaan pengendalian internal

perusahaan. Dalam hal ini perusahaan belum mempunyai kebijakan

perekrutan, pelatihan dan memberi penghargaan sesuai dengan

tanggung jawan setiap karyawan yang berprestasi. Kondisi ini belum

cukup baik untuk membina kualitas karyawan yang jujur, terampil

dan memiliki loyalitas terhadap perusahaan.

b. Penilaian Resiko Persediaan Barang Dagang

Penilaian resiko yang dilakukan oleh manajemen agar penyajian

informasi persediaan barang dagang adalah wajar dan tepat waktu sudah

cukup baik. Manajemen telah mengenali dan mempelajari resiko-resiko

yang ada, serta membentuk aktivitas-aktivitas pengendalian yang

diperlukan untuk menghadapi hal tersebut.

Penentuan resiko persediaan barang dagang yang ada pada PT

Orindo Studio dilakukan atas pertimbangan tren pasar, sehingga

mengakibatkan berkurangnya penjualan atau menimbulkan kerugian bagi

Page 67: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

55

perusahaan. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan mengadakan stock

opname yang memeriksa kebenaran atau kewajaran jumlah dan tren pasar

dari setiap produk, supaya barang yang pertama masuk yang seharusnya

pertama keluar, sehingga resiko ketinggalan tren dapat diperkecil.

Menurut penulis, manajemen cukup tanggap terhadap resiko-resiko

yang telah ditentukan dan perubahan-perubahan yang harus dilakukan

untuk bisa bersaing di era globalisasi ini, baik dari segi teknologi, sistem

informasi, peraturan dan standar baru yang harus diikuti.

c. Aktivitas Pengendalian Persediaan Barang Dagang

1. Otorisasi transaksi

Otorisasi atas transaksi dan aktivitas dilakukan dengan

pembubuhan tanda tangan oleh orang yang berwenang pada

dokumen untuk transaksi tersebut, misalnya : laporan penerimaan

barang dan pengeluaran barang diotorisasi oleh kepala admin

gudang. Menurut penulis, pemberian otorisasi atas transaksi dan

aktivitas ini sudah cukup memadai dalam melaksanakan

pengendalian internal persediaan barang dagang.

2. Pemisahan tugas

PT Orindo Studio telah mengadakan pemisahan tugas yang

cukup pada setiap transaksi atau kegiatan yang berkaitan dengan

persediaan barang dagang. Satu diantaranya adalah pada kegiatan

perhitungan fisik persediaan barang dagang, dilihat bahwa ada

Page 68: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

56

pembagian tugas yang jelas, yakni : melaporkan jumlah persediaan

barang dagang gudang oleh staf gudang, menghitung fisik persediaan

oleh kepala gudang bersama beberapa staf gudang, serta membuat

laporan perbandingan fisik dan komputer.

3. Catatan akuntansi

PT Orindo Studio telah membuat dokumen-dokumen dan

catatan-catatan yang bertujuan untuk pengawasan persediaan, namun

dokumen-dokumen tersebut tidak mempunyai nomor urut tercetak.

Menurut penulis, tidak adanya nomor urut tercetak ini akan

melemahkan pengendalian internal pada perusahaan karena hal ini

dapat menyebabkan karyawan kurang berhati-hati atau kurang

bertanggung jawab dalam dalam penggunaan formulir dan bukti

transaksi lainnya lebih dari satu kali.

4. Pengendalian akses

Perlindungan fisik atas persediaan barang dagang pada

perusahaan ini cukup memadai, yaitu tersedianya gudang sebagai

tempat penyimpanan dan dilengkapi dengan tabung gas untuk

menanggulangi bahaya kebakaran, serta dikunci oleh staf gudang

yang berwenang setelah jam kerja selesai. Perlindungan fisik

terhadap dokumen dan catatan kurang memadai. Walaupun tersedia

blinder map sebagai tempat penyimpanan masing-masing dokumen,

namun catatan yang rusak baik dalam komputer maupun catatan

manual tidak diperbaiki. Selain itu, perusahaan juga telah melakukan

Page 69: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

57

pengawasan fisik terhadap komputer, yaitu dengan memilih jaringan

komputer. Menurut penulis, kebijakan perusahaan dalam

mewujudkan pengawasan dan perlindungan fisik terhadap

persediaan dan catatan, serta aktiva perusahaan masih perlu

ditingkatkan dalam mewujudkan pengendalian internal yang baik.

5. Pengecekan independen atas pelaksanaan

Perusahaan ini telah melaksanakan pemisahan fungsi yang

berhubungan dengan pengawasan persediaan namun tidak dikerjakan

oleh orang yang berbeda, sehingga tidak adanya independensi dalam

pengecekan.

d. Informasi dan Komunikasi Persediaan Barang Dagang

Sistem informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh PT Orindo

Studio masih perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat dari penyusunan

prosedur yang jelas di dalam perusahaan, termasuk dalam prosedur

pengawasan persediaan barang dagang yang melibatkan beberapa fungsi

terkait, dokumen dan catatan yang diperlukan serta laporan yang

dihasilkan dan pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan

atas laporan sumber yang melampiri dengan dokumen pendukung yang

lengkap yang telah diotorisasi oleh pihak yang berwenang. Namun

sumber-sumber laporan tersebut tidak didokumentasikan dengan baik,

sehingga masih perlu perbaikan.

Page 70: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

58

e. Pemantauan Persediaan Barang Dagang

Pemantauan dilakukan agar dapat membantu manajemen untuk

mengetahui ketidakefektifan pelaksanaan unsur-unsur pengendalian yang

lain. PT Orindo Studio melakukan pemantauan persediaan barang dagang

dengan melakukan stock opname setiap bulannya untuk disesuaikan

dengan tren pasar dan perkembangan permintaan konsumen, serta

memperhatikan keluhan-keluhan pelanggan. Evaluasi agar

penyimpangan yang ditemukan juga merupakan tanggapan yang baik dan

mencerminkan adanya kesadaran akan pentingnya pengendalian yang

tertanam dalam diri manajemen. Aktivitas pemantauan langsung

dilakukan oleh direktur, sehingga bisa disimpulkan aktivitas ini cukup

mendukung pengendalian internal.

Page 71: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

59

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Setelah menganalisis dan mengevalusi sistem pengendalian internal

persediaan barang dagang pada PT Orindo Studio yang telah diuraikan pada

bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Pengendalian Internal atas persediaan barang dagang pada PT Orindo

Studio belum dilakukan dengan efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari

pemisahan fungsional dalam struktur organisasi namun terdapat rangkap

jabatan, adanya kebijakan stock opname secara rutin setiap bulan dalam

menjaga ketersediaan persediaan barang dagang namun tidak didukung

oleh penggunaan kartu stock sebagai dasar pengendalian persediaan

harian, dan pelaksanaan informasi dan komunikasi dan pemantauan

didominasi hanya oleh direktur. Sehingga saat direktur tidak ada, tidak ada

lagi yang dapat mengambil keputusan.

2. Prosedur pengelolaan persediaan barang dagang telah dilaksanakan sesuai

dengan standarisasi PT Orindo Studio. Setiap aktivitas dilakukan sesuai

prosedur, seperti prosedur penjualan dan perhitungan fisik.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis berusaha memberikan saran

kepada PT Orindo Studio yang mungkin bermanfaat dalam mengatasi

Page 72: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

60

kelemahan yang terdapat dalam sistem pengendalian internal atas persediaan

barang dagang. Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai

berikut :

1. Untuk menciptakan efektivitas yang tinggi terhadap persediaan maupun

kegiatan perusahaan secara keseluruhan sebaiknya perusahaan membentuk

bagian auditor internal agar dapat menyelidiki dan menilai efektivitas

pelaksanaan unsur-unsur pengendalian internal atas persediaan barang

dagang yang telah ditetapkan oleh manajemen. Perusahaan dapat mulai

menggunakan kartu stock untuk pengendalian persediaan barang dagang

harian, pemisahan fungsi dan wewenang harus diimbangi dengan tenaga

kerja yang mengerjakan agar tidak ada rangkap jabatan, dan disarankan

agar direktur dapat mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab

pengambilan keputusan kepada orang tertentu yang dapat menggantikan

jika direktur sedang tidak ada.

2. Dalam prosedur yang sudah ada sebaiknya perusahaan menerapkan untuk

menggunakan dokumen-dokumen dengan nomor urut tercetak agar dapat

menghindari resiko penggunaan formulir secara tidak bertanggung jawab

oleh karyawan dan menghindari kemungkinan adanya penyimpangan

dalam pencatatan transaksi. Dengan mempertimbangkan saran ini

diharapkan pelaksanaan prosedur pengelolaan persediaan ini lebih

menunjang efektivitas pengendalian internal atas persediaan barang

dagang pada PT Orindo Studio.

Page 73: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A, et.,al. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Ed 12. Jilid 2.

Terjemahan Herman Wibowo. Jakarta:Erlangga.

Hansen dan Mowen. 2009. Management Accounting. Ed 8. Jakarta:Salemba

Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta:Salemba

Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Standar Profesi Akuntan Publik,

Jakarta:Salemba Empat.

Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik.

Yogyakarta:Pembaruan.

Markus Zahnd. 2006. Perancangan Kota Secara Terpadu.

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Ed 3. Cetakan 3. Jakarta:Salemba Empat.

Rangkuti, Freddy. 2004. Manajemen Persediaan. Ed 2. Jakarta:PT Raja Grafindo.

Stice dan Skousen. 2009. Akuntansi Intermediate. Ed 16. Buku 1.

Jakarta:Salemba Empat.

Warren S. Carl, James M, Reeve dan Philip E. Fees. 2008. Pengantar Akuntansi.

Edisi 21. Jakarta:Salemba Empat.

Page 74: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. DATA PRIBADI

Nama : Alfons Nicodemus

Panggilan : Alfons

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 5 Juni 1989

Agama : Kristen

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Kampung Sawah No. 124 Rt 006 Rw 003

Kel. Jati Melati Kec. Pondok Melati Bekasi

Telepon (HP) : 083892962784

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1996-2002 : SDN 20 Pulo Gebang

Tahun 2002-2005 : SLTPN 284, Jakarta

Tahun 2005-2009 : SMA PGRI, Serpong

Tahun 2009-Sekarang : Universitas Darma Persada, Jurusan Akuntansi,

Jakarta

Page 75: EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT ORINDO STUDIO