analisis perlakuan akuntansi atas persediaan barang dagang tb.karya makmur

Upload: aquinoo-vitto-kuzunoha

Post on 16-Oct-2015

339 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ini adalah laporan yang dibuat untuk skripsi universitas musi rawas, lubuklinggau, sumatra selatan

TRANSCRIPT

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    FAKULTAS EKONOMI

    PROGRAM DIPLOMA III

    MEDAN

    ANALISA LAPORAN ARUS KAS PADA PO. MEDAN JAYA

    SKRIPSI MINOR

    Diajukan Oleh :

    GUSTEVAN PUTRA SEBAYANG

    NIM : 052101097 JURUSAN : KEUANGAN

    Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

    2008

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas

    Kasih, Karunia, Penyertaan, dan Kekuatan yang telah Dia curahkan di dalam

    penulis mengerjakan skripsi minor ini dengan baik.

    Skripsi minor ini berjudul ANALISA LAPORAN ARUS KAS PADA

    PO. MEDAN JAYA . Dimana tujuan pembuatannya adalah guna memenuhi

    salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III

    Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

    Dalam skripsi minor yang sangat sederhana ini, Penulis menyadari masih

    terdapat kekurangan, hal ini tidak terlepas dari keterbatasan yang dimiliki

    Penulis. Walaupun demikian Penulis berharap semoga skripsi minor ini dapat

    bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pihak-pihak yang berkepentingan.

    Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang

    sebesar-besarnya kepada orangtua penulis yaitu Ayahanda tercinta Waspada

    Sebayang dan Ibunda tercinta Asmita Br. Bangun, BA yang telah membesarkan,

    mendidik, mengasihi Penulis serta memberi pengorbanan yang tiada hentinya,

    sehingga Penulis mampu menyelesaikan skripsi minor ini (Semoga Allah Bapa di

    Sorga menyertai setiap langkah kehidupan dan aktivitas Bapak dan Mamak serta

    diberikan umur yang panjang). Juga kepada Abang tuaku Dedi Agussaputra

    Sebayang (ma kasih ya bang atas motivasinya, semoga Tuhan kita Yesus Kristus

    menuntun setiap langkah kehidupan dan aktivitas abang.) dan Abang tengahku

    Mahardika Putra Sebayang, Amd (aku ucapkan banyak terima kasih bang atas

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    dukungan serta motivasi yang abang berikan, semoga kuliah abang cepat tamat

    juga cepat dapat pekerjaan, sesuai dengan Allah kehendaki).

    Penulis juga menyadari bahwa penulisan skripsi minor ini banyak dibantu

    oleh berbagai pihak. Oleh Karena itu, pada kesempatan ini dengan segala

    kerendahan hati Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya

    kepada :

    1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas

    Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.

    2. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS, selaku Ketua Program Studi

    Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera

    Utara.

    3. Bapak Syafrizal H. Situmorang, SE, MSi, selaku Sekretaris Program

    Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera

    Utara.

    4. Ibu Dra. Ramona R.I Hasibuan, MP, selaku Dosen Wali penulis pada

    Program Studi Diploma III Keuangan, Universitas Sumatera Utara.

    5. Bapak Drs. Liasta Ginting, MSi, selaku Dosen Pembimbing yang

    telah bersedia memberikan waktu, saran, tenaga, dan pikiran untuk

    membantu dalam penyempurnaan skripsi minor ini.

    6. Bapak Mhd. Simba Sembiring, SE, selaku Ka. Sub. Bag Akademik

    Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.

    7. Seluruh Staff Pengajar / Dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi,

    Universitas Sumatera Utara.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    8. Bapak / Ibu Pimpinan terutama buat Bang Menara Tarigan dan

    seluruh Karyawan PO. Medan Jaya.

    9. Buat sahabat-sahabatku di Permata Runggun GBKP Pokok Mangga,

    terkhusus sektor Agave, seperti Bang Devinal Ketaren, Boy Tantra

    Bangun, Bang Mahayanie Ginting, Evagia Br. Sitepu, (semoga dalam

    pekerjaan kamu dapat berjalan dengan baik, Allah beserta kita),

    Rasita Br. Sembiring, Ririn Br. Perangin-angin. Semoga kita semua

    dapat menjadi garam dan terang dunia.

    10. Buat seluruh civitas Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)

    terkhusus GMKI Komisariat FEDITA-USU, yaitu : PK GMKI

    Komisariat FEDITA-USU Masa Bakti 2007-2008 (Rosalina, Dwi,

    Enriko, Melhi..., Melsi, Rum..hi.., Grace, Natalia, Risda, Herna,

    Susi, Herman ngantuk Buktikan Merahmu Lae). Senior (Bang

    Monang Sinaga, SE, Bang Aron Panjaitan, SE, Bang Daniel Silaban,

    Amd, Bang Dodi Afrizal Sianturi, Amd, Bang Aswan Perangin-angin,

    Amd dan Kakanda yang lainnya) yang telah memberikan motivasi

    baik dalam pergerakan terutama dalam perkuliahan.

    11. Bujur ras Mejuah-juah buat Ikatan Mahasiswa Karo Ersinalsal

    Fakultas Ekonomi (IMKA-ERSINALSAL, FE-USU), Universitas

    Sumatera Utara.

    12. Kepada sahabat-sahabatku di Jurusan Keuangan, terutama Rekan-

    Rekan Pengurus HMD - Keuangan Masa Bakti 2007-2008.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    13. Thanks buat sahabat-sahabat terbaikku : Putra Kaban (Cepat kau

    tamat nakjangan begadang aja kerjamu, makin ke dalam nanti

    matamu), Jona (Roker sejati dari Kinepen), Hiskia Barus (Pa Kayat

    Full Style), FikI (Kuliahmu sekali-sekali urus juga-lah jangan

    Kampak FC aja kau urus), Ishak (kurangi rokok itu sak, makin

    kecil kau nanti), Gonti (Sekali-sekali belilah rokokmu Gon),

    Aser (Serkurangi konsernyabiar cepat tamat), Apriani Ginting

    (Senyummu dek tak ada tandingannya, kecuali senyum abang), Selly,

    Sugi (makasih bes atas bantuannya), Kak Nina, Aprita, Liasta, Sri,

    Vici, Ahmad Rajab, Natalia Sinaga, Imelda, Iqbal Damanik, Riki

    Yanan, Izal dan yang tidak disebut namanya satu per satu, thanks ya

    besbuat masukan serta motivasinya. Aku harap semua kita sukses

    dalam kehidupan dan dapat berguna bagi orang di sekitar kita dengan

    talenta yang kita miliki.

    Akhir kata penulis mengharapkan agar skripsi ini berguna dan bermanfaat

    bagi para pembaca sekalian. Penulis juga menyadari atas ketidaksempurnaan

    skripsi minor ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat

    membangun dari pembaca.

    Biarlah Kasih Setia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai kita sekalian. Syaloom.!

    Medan, Juni 2008 Penulis

    (Gustevan Putra Sebayang)

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................ i

    DAFTAR ISI .............................................................................................. v

    DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viii

    BAB I : PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Penelitian ................................................... 1

    B. Perumusan Masalah ............................................................ 3

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 3

    D. Metode Penelitian ............................................................... 4

    1. Lokasi Penelitian ........................................................... 4

    2. Sumber Data ................................................................. 5

    3. Teknik Pengumpulan Data ............................................ 5

    4. Metode Analisis Data .................................................... 6

    BAB II : GAMBARAN UMUM PO. MEDAN JAYA

    A. Profil Perusahaan ................................................................ 7

    1. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan ......................... 7

    2. Struktur Organisasi Perusahaan ..................................... 11

    B. Pengertian dan Fungsi Laporan Keuangan Perusahaan ........ 16

    C. Sumber dan Penggunaan Kas .............................................. 19

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    D. Laporan Arus Kas ............................................................... 22

    1. Pengertian Arus Kas ...................................................... 23

    2. Perkembangan Laporan Arus Kas ................................. 25

    3. Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas ........................ 28

    4. Klasifikasi Arus Kas ..................................................... 29

    5. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas ......................... 32

    6. Teori Analisa Laporan Arus Kas ................................... 37

    BAB III : ANALISIS DAN EVALUASI

    A. Sumber Kas Perusahaan ...................................................... 43

    B. Penggunaan Kas Perusahaan .............................................. 44

    C. Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. MEDAN JAYA ........ 45

    BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan ......................................................................... 50

    B. Saran .................................................................................. 51

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 52

    Lampiran

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1, Neraca ........................................................................................... 39

    Tabel 2, Laporan Laba Rugi ......................................................................... 40

    Tabel 3, Laporan Arus Kas .......................................................................... 41

    Tabel 4, Neraca Perbandingan ..................................................................... 42

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1 Struktur Organisasi.................................................................... 11

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Penelitian

    Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari

    waktu ke waktu agar dapat diketahui apakah perusahaan mengalami kemajuan

    atau kemunduran serta perlu juga mengetahui keadaan keuangan pada saat

    tertentu. Hal ini dapat dilihat melalui laporan pertanggung jawaban pimpinan

    perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan ini dapat

    digunakan untuk menilai hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan pada masa yang

    lalu dan juga dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk membuat kebijakan

    pada masa yang akan datang.

    Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas, dimana

    dalam laporan tersebut akan terlihat arus kas masuk dan arus kas keluar dari

    kegiatan usaha yang dapat digunakan sebagai suatu alat analisis keuangan yang

    sangat penting bagi pimpinan perusahaan. Dengan analisis tersebut, maka akan

    dapat diketahui berapa besar dana yang dibutuhkan agar mampu membiayai

    kegiatan operasi perusahaan dan dapat memungkinkan perusahaan untuk

    beroperasi seefesien mungkin serta dapat mengontrol kesulitan keuangannya.

    Kas merupakan suatu bagian yang penting dalam perusahaan. Tanpa

    adanya kas maka tidak ada laporan keuangan. Di dalam perusahaan, kas berfungsi

    sangat aktif sebagai dasar dari pengelolaan fungsi-fungsi manajemen khususnya

    dalam bidang keuangan. Hubungan antara kas dengan fungsi-fungsi manajemen

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    sangat erat misalnya pada fungsi pemasaran, efisiensi anggaran kas dengan

    memperketat pengeluaran biaya untuk meningkatkan volume penjualan.

    Menurut Munawir (2002 : 40) ada beberapa faktor yang menimbulkan

    kerugian bagi perusahaan, antara lain :

    1. Jumlah kas yang tersedia dalam suatu perusahaan terlalu kecil, sehingga

    mengakibatkan operasi perusahaan terganggu.

    2. Perusahaan tidak efektif dan efisien dalam menggunakan kasnya sehingga

    akan menimbulkan kerugian.

    3. Perusahaan sebaiknya memperhitungkan dan meninjau kembali kebijakan

    dalam aktiva tetap, untuk mengurangi resiko dan kerugian yang besar.

    Salah satu hal yang mengakibatkan adanya kas yang menganggur yaitu kas

    yang tersedia dalam suatu perusahaan terlalu besar, dimana hal ini menunjukkan

    adanya pemborosan yang dapat merugikan perusahaan. Dengan demikian kas

    yang tersedia dalam suatu perusahaan harus cukup, yaitu sesuai dengan kebutuhan

    perusahaan untuk membiayai kebutuhannya sehari-hari.

    Agar perusahaan mampu memperoleh tingkat keuntungan yang maksimal

    maka aktiva lancarnya termasuk kas harus dapat mencerminkan keadaan yang

    sebenarnya dalam perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada laporan keuangan

    perusahaan. Melihat begitu pentingnya peranan kas di dalam setiap kegiatan

    operasi perusahaan, maka Penulis tertarik untuk memperdalam pengetahuan

    dalam bidang modal kerja khususnya mengenai arus kas. Untuk itu Penulis

    merasa tertarik mengambil judul ANALISA LAPORAN ARUS KAS PADA

    PO. MEDAN JAYA. Dimana perusahaan PO. Medan Jaya adalah sebuah

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa transportasi dan Penulis akan

    mengungkapkan bahwa sistem pencatatan laporan keuangan yaitu laporan arus

    kas dalam bidang jasa transportasi pada perusahaan PO. Medan Jaya yang cukup

    baik, yang mana perusahaan PO. Medan Jaya ini juga sudah dikenal baik oleh

    masyarakat baik dari segi pelayanan dan harga. Selanjutnya mengenai penjelasan

    akan perusahaan PO. Medan Jaya ini akan dibahas pada bab-bab berikutnya.

    B. Perumusan Masalah

    Untuk mengarahkan penulisan skripsi minor ini supaya memperoleh hasil

    yang baik, maka dibahaslah masalah-masalah berikut ini. Adapun masalah yang

    akan dibahas dalam skripsi minor ini adalah :

    1. Bagaimana kondisi jumlah kas pada PO. Medan Jaya.

    Apakah dalam kondisi "well finance" atau tidak ?

    2. Berapa jumlah kas yang ideal yang harus dipertahankan oleh PO. Medan

    Jaya sehingga dapat memprediksi arus kas masuk dan bagaimana

    penggunaannya pada masa yang akan datang ?

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    a. Untuk mengetahui bagaimana kondisi jumlah kas yang ada pada PO.

    Medan Jaya, apakah dalam keadaan "well finance" atau tidak melalui

    laporan keuangan perusahaan.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    b. Untuk mengetahui berapa jumlah kas yang sebaiknya dipertahankan,

    sehingga dapat memprediksi arus kas masuk dan penggunaannya pada

    masa yang akan datang.

    2. Manfaat Penelitian

    a. Bagi Perusahaan, Skripsi Minor ini kiranya dapat menjadi bahan

    pertimbangan untuk terciptanya kebijakan yang lebih baik di masa yang

    akan datang sehingga perusahaan dapat berkembang sesuai dengan yang

    diharapkan.

    b. Bagi Penulis, penulisan Skripsi Minor ini berguna untuk memenuhi salah

    satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Pendidikan Program

    Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

    c. Bagi Lembaga Pendidikan atau Pihak lain, penulisan Skripsi Minor ini

    berguna sebagai masukan bagi yang membutuhkannya.

    D. Metode Penelitian

    Suatu penulisan skripsi minor di dalam pembahasannya maupun uraiannya

    haruslah didasarkan atas data atau fakta yang benar. Dalam melakukan penelitian

    perlu diketahui lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan

    metode analisis yang digunakan.

    Metode penelitian terbagi atas beberapa bagian, yaitu :

    1. Lokasi Penelitian

    PO. Medan Jaya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

    pelayanan jasa pengangkutan ke berbagai daerah. Lokasi penelitian ini

    berada di Jln. Rebab No.48, Medan.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    2. Sumber Data

    Sumber data ini terbagi dua macam, yaitu :

    a. Data Primer

    Data ini diperoleh dengan jalur peninjauan langsung ke PO. Medan

    Jaya dan wawancara dan observasi, dilakukan untuk beroleh data

    meliputi : laporan keuangan tahunan yang ada pada perusahaan dan

    data-data yang diperlukan penulis dari perusahaan.

    b. Data Sekunder

    Data ini diperoleh dari perusahaan atau dari berbagai literatur

    laporan keuangan, seperti : sejarah singkat perusahaan, struktur

    organisasi, dan neraca perusahaan.

    3. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan dalam melakukan

    suatu kegiatan penelitian. Adapun teknik yang digunakan penulis ada 2 (dua)

    cara yaitu :

    a. Interview

    Mengadakan wawancara secara langsung dengan pihak perusahaan yang

    mempunyai wewenang dalam memberikan informasi dan data yang

    berkaitan dengan objek penelitian.

    c. Dokumentasi

    Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati dokumen-dokumen

    yang dimiliki dan disediakan oleh perusahaan untuk diolah si peneliti yang

    berkaitan dengan laporan arus kas.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    4. Metode Analisis Data

    Metode yang digunakan, yaitu :

    a. Metode Deskriptif

    Menurut Ginting dan Situmorang ( 2008 : 55 ) deskriptif bertujuan

    membuat deskripsi mengenai fakta-fakta dan sifat suatu populasi atau

    daerah tertentu secara sistematik, faktual dan teliti. Variabel-variabel yang

    diteliti terbatas atau tertentu saja, tetapi dilakukan secara meluas pada

    suatu populasi atau daerah itu.

    b. Metode Kuantitatif

    Metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, merumuskan,

    mengklasifikasikan serta mengintreprestasikan sehingga memberikan

    gambaran atau keterangan yang jelas mengenai masalah yang dihadapi

    perusahaan.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    BAB II

    PO. MEDAN JAYA

    A. PROFIL PERUSAHAAN

    1. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA PERUSAHAAN

    PO. Medan Jaya adalah suatu perusahaan jasa transportasi darat yang

    kegiatan utamanya yaitu mengantar penumpangnya sampai ketujuan dengan

    selamat dengan ketepatan waktu tempuh sesuai jadwal serta memberikan

    pelayanan yang terbaik selama dalam perjalanan.

    PO. Medan Jaya berdiri pada tanggal 08 Agustus 1988 yang didirikan oleh

    Alm. Kim Tarigan, dengan alamat kantor pusat di Jl. Rebab No.48, Medan stasiun

    cabang Jl. Jamin Ginting No. 392, Medan dan Jl. Sisingamangaraja No.199,

    Medan. Pada awal pendiriannya bernama JASA dan JAYA lalu dimerger pada

    tahun yang sama menjadi PO. MEDAN JAYA yang pada saat itu hanya memiliki

    8 armada alat transportasi dengan merek Merceds Benz.

    Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen, maka pada tahun

    1990, PO. Medan Jaya menambah jumlah armadanya sebanyak 8 (delapan) unit

    dengan tipe armada yang sama, dan pada tahun-tahun berikutnya terjadi

    penambahan armada yang dilakukan secara rutin berikut perkembangan trayek

    yang semakin luas yang dilakukan secara bertahap, antara lain :

    1. Medan Pekan Baru

    2. Medan Ujung Batu Rokan

    3. Medan Jakarta

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    4. Medan Pekan Baru Jakarta (Tangerang Cikokol Cililitan

    Mayasari) Cirebon

    Saat Krisis Ekonomi mulai terjadi sekitar tahun 1998, PO. Medan Jaya

    mengalami penurunan pendapatan, dimana terjadi penurunan penumpang

    terutama untuk trayek Jakarta sekitar 50 % sehingga PO. Medan Jaya megalami

    kerugian. Penurunan Ini disebabkan juga karena menjamurnya perusahaan

    angkutan udara karena para konsumen menganggap sarana transportasi ini lebih

    cepat dan harga tiket yang tidak jauh berbeda dengan angkutan darat. Hingga saat

    ini PO. Medan Jaya memiliki jumlah armadanya sebanyak 50 unit, dimana rincian

    pembagian kelas dengan tipe bangku armadanya, yaitu :

    1. Kelas AC Executive dengan tipe bangku 2-1 berjumlah 12 unit

    2. Kelas Patas AC dengan tipe bangku 2-2 berjumlah 18 unit

    3. Kelas Ekonomi dengan tipe bangku 2-1 berjumlah 10 unit

    4. Kelas Ekonomi dengan tipe bangku 2-2 berjumlah 10 unit

    Dalam menjalankan usahanya dalam bidang transportasi PO. Medan Jaya

    didukung dengan fasilitas, seperti pelayanan yang ramah oleh karyawan,

    ketepatan waktu dalam pemberangkatan dengan tepat waktu sampai di tujuan dan

    kebersihan armadanya serta kebersihan di stasiun cabang sehingga dapat

    memberikan kenyamanan, kepuasan serta keamanan yang semaksimal mungkin

    yang diberikan oleh PO. Medan Jaya kepada para pelanggan / konsumen. Hingga

    sampai saat ini PO. Medan Jaya membuka trayek-trayek antar propinsi antara lain

    :

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    1. Medan Rantau Prapat Air Jamu Labuhan Bilik

    2. Medan Rantau Prapat Duri Ujung Batu Rokan

    3. Medan Rantau Prapat Pekan Baru Bandar Lampung Jakarta

    4. Medan Rantau Prapat Pekan Baru

    Adapun harga tiket di PO. Medan Jaya akan dirincikan sebagai berikut :

    NO.

    TUJUAN

    KELAS DAN HARGA TIKET

    EKO 2-2 EKO 2-1 AC 2-2 AC 2-1

    1. Medan Rantau Prapat

    Air Jamu Labuhan Bilik

    (Pagi / Malam)

    Rp. 60.000,-

    (Pagi)

    Rp. 75.000,-

    (Malam)

    - - -

    2. Medan Duri Ujung

    Batu Rokan Rp. 90.000,- - Rp. 120.000,- Rp. 180.000,-

    3. Medan Bandar

    Lampung Jakarta Rp. 275.000,- Rp. 315.000,- Rp. 350.000,- -

    4. Medan Pekan Baru Rp. 90.000,- - Rp. 120.000,- Rp. 160.000,-

    Sumber : Daftar Harga Tiket PO. Medan Jaya Januari 2008

    Maksud dan Tujuan Po. Medan Jaya membuka trayek antar propinsi dan

    merincikan harga tiket serta memberikan fasilitas keamanan, kenyaman juga

    kebersihan armadanya adalah sebagai berikut :

    1. Meremajakan armada yang telah lama beroperasi,

    2. Menarik minat masyarakat untuk memilh dan menaiki bus milik

    PO. Medan Jaya dengan trayek yang telah ditentukan, dan

    3. Mengatasi persaingan antar perusahaan yang sejenis.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    2. Struktur Organisasi Perusahaan

    Struktur organisasi merupakan suatu gambaran sistematis tentang bagian-

    bagian tugas dan tanggung jawab serta hubungannya. Pada hakekatnya jumlah

    kegiatan dan hubungan serta wewenang berfungsi untuk mengorganisir.

    Struktur organisasi perusahaan mencerminkan kebijakan yang ditempuh

    untuk mengadakan pengawasan terhadap manusia, peralatan, dan fasilitas lainnya

    yang terlibat di dalamnya demi tercapainya tujuan perusahaan yang telah

    direncanakan dan ditetapkan oleh perusahaan tersebut.

    Bentuk organisasi yang digunakan perusahaan mempunyai pengaruh

    terhadap kebijakan perusahaan dalam mengorganisir bawahannya, karena itu

    dalam menetapkan kebijakan terlebih dahulu ditentukan bentuk organisasi yang

    akan ditetapkan dengan menyesuaikan susunan dan penempatan sumber daya

    manusia yang sesuai dengan keahliannya. Penerapan struktur organisasi juga

    berhubungan dengan bidang usaha dan besar kecilnya perusahaan. Dengan adanya

    struktur organisasi perusahaan yang jelas pembagian tugas dan tanggung jawab

    yang ada di dalamnya dapat terorganisir dan terkoordinir, maka kegiatan dalam

    organisasi akan berjalan dengan baik dan akan tercapai tujuan yang telah

    ditetapkan sebelumnya.

    Adapun struktur organisasi yang digunakan dan dipakai pada PO. Medan

    Jaya dapat dilihat pada gambar I

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Gambar I GAMBAR STRUKTUR ORGANISASI

    PO. MEDAN JAYA

    Keterangan : Garis Koordinasi Garis Komando Hubungan Langsung SUMBER : PO. MEDAN JAYA

    DEWAN KOMISARIS DIREKSI

    WAKIL DIREKSI

    KOORDINATOR

    PERWAKILAN DAERAH

    PERWAKILAN DAERAH

    MANDOR PUSAT

    PENGAWAS ADM PEMBUKUAN

    KASIR KEUANGAN

    TICKETING AGEN

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Berikut ini diuraikan tugas-tugas dan tanggung jawab masing-masing komponen

    organisasi PO. Medan Jaya adalah sebagai berikut :

    1. Dewan Komisaris

    Melakukan pengawasan atas kebijakan direksi dalam menjalankan

    perusahaan serta memberikan nasihat kepada direksi.

    Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu

    dalam jam kantor berhak memasuki bangunan dan halaman atau

    tempat lain yang dikuasai perusahaan.

    Komisaris berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti

    lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-

    lainnya serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah

    dijalankan oleh direksi.

    Memberhentikan untuk sementara seorang atu lebih anggota direksi

    apabila anggota direksi bertindak bertentangan dengan peraturan yang

    berlaku.

    2. Direksi

    Melakukan pengawasan dan evaluasi keuangan dari hasil kerja setiap

    bagian organisasi.

    Menetukan kebijakan perusahaan sesuai dengan pedoman yang sudah

    digariskan oleh Dewan Komisaris.

    Mengadakan perencanaan atas seluruh kegiatan operasional, seperti :

    kegiatan operasi, keuangan, keamanan dan lain-lain yang terjadi di

    perusahaan.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Bertanggung jawab dalam pengawasan dan pengembangan kegiatan

    perusahaan.

    Mengambil keputusan di dalam pengangkatan dan pemberhentian

    karyawan.

    3. Wakil Direksi

    Wakil Direksi dan setiap anggotanya wajib untuk memberikan

    penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Direksi.

    Menentukan kebijakan perusahaan sesuai dengan pedoman yang sudah

    digariskan oleh Direksi.

    Melaksanakan perintah Direksi dalam hal pengangkatan pegawai, dan

    menetapkan posisi pegawai, memberikan peringatan skorsing kepada

    pegawai, melaksanakan pensiun karyawan.

    Membantu Direksi dalam melakukan pengawasan atau pengembangan

    dan evaluasi keuangan dari hasil kerja setiap bagian organisasi.

    4. Administrasi / Pembukuan

    Melaksanakan , mengatur dan mengawasi pembukuan atau pencatatan

    atas transaksi keuangan perusahaan dan menatausahakan segala

    sesuatunya yang berhubungan dengan masalah-masalh kepegawaian

    dan umum.

    Meneliti, menganalisa laporan-laporan keuangan untuk mendapatkan

    gambaran tentang likuiditas dan kegiatan perusahaan.

    Membuat laporan bulanan.

    Bertanggung jawab terhadap inventaris dan aset dalam kantor.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Menyusun, merumuskan dan mengembangkan rencana dan prosedur

    untuk melaksanakan kegiatan di bidang keuangan akuntansi.

    Menjaga rahasia perusahaan dan senantiasa mematuhi perintah atasan.

    5. Kasir / Keuangan

    Mengkoordinasikan penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran

    beban.

    Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan anggaran serta

    pelaporannya.

    Membuat daftar gaji staf karyawan.

    Melaksanakan verifikasi atas dokumen pembayaran kas, giro dan gaji.

    Mengelola data untuk keperluan akuntansi biaya.

    Menghitung berapa jumlah penjualan tiket dan jumlah penumpang

    setiap hari.

    6. Koordinator

    Mengawasi jalannya kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing

    bagian dan juga melaksanakan penilaian pegawai yang ada di bawah

    tanggung jawabnya.

    Melaksanakan pengendalian dan pelaporan anggaran beban.

    Menyelenggarakan pengelolaan data untuk keperluan akuntansi biaya.

    Mengelola dan mengoptimalkan SDM.

    7. Pengawas

    Dengan surat perintah Direksi, pengawas berwenang untuk mengawasi

    seluruh armada.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Melaksanakan, mengatur dan mengawasi pembayaran dan penerimaan

    uang tiket dari penumpang.

    Mengawasi kegiatan operasional lau lintas.

    Melaksanakan dan mengawasi semua kegiatan pegawai di lingkungan

    seksinya sesuai dengan pembagian tugas yang telah ditetapkan.

    8. Perwakilan Daerah

    Bertanggung jawab terhadap segala kejadian atau kecelakaan yang

    terjadi di daerah tempat dimana supir ditugaskan.

    Melakukan perdamaian ke kantor polisi setempat, bila terjadi keributan

    atau kerusuhan di daerah tersebut.

    Melaksanakan pemeliharaan dan keamanan atas kenderaaan, maupun

    terhadap daerah setempat.

    PO. Medan Jaya memeiliki beberapa Perwakilan Daerah, yaitu :

    1. Perwakilan Daerah di Pekan Baru

    2. Perwakilan Daerah di Bandar Lampung

    3. Perwakilan Daerah di Jakarta

    4. Perwakilan Daerah di Rantau Prapat

    5. Perwakilan Daerah di Duri

    9. Mandor Pusat

    Mengatur jam keberangkatan di armada.

    Memberikan pelayanan yang terbaik bagi penumpang.

    Mengawasi kinerja agen dan ticketing.

    10. Agen

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Sebagai ujung tombak perusahaan PO. Medan Jaya untuk menjualkan

    tiket.

    Mencari calon penumpang sebanyak-banyaknya.

    Melayani semua keiginan para penumpang untuk memperloleh hasil

    yang baik.

    Memberikan pelayanan yang terbaik kepada penumpang.

    11. Ticketing

    Melakukan penjualan tiket kepada penumpang.

    Membuat laporan penjualan tiket dan jumlah penumpang setiap hari

    dan diberikan kepada kasir.

    Membuat laporan pembayaran uang kantor.

    Membantu dan melayani para penumpang yang datang untuk membeli

    tiket.

    B. PENGERTIAN DAN FUNGSI LAPORAN KEUANGAN

    PERUSAHAAN

    Laporan keuangan perusahaan merupakan alat yang sangat penting untuk

    memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dari suatu perusahaan.

    Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di luar

    perusahaan, sehingga yang bersangkutan dapat menggunakannya sebagai dasar

    pengambilan keputusan mengenai perusahaan tersebut.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Perkembangan dari posisi keuangan perusahaan tersebut dapat dilihat dari

    penyajian data-data yang diperbandingkan untuk dua periode atau lebih sehingga

    dapat diperoleh data-data yang akan diambil.

    Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi

    yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

    keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

    berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Munawir

    (2002 : 2).

    Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi dari dipersiapkannya

    laporan keuangan adalah untuk menyajikan / memberikan gambaran atau laporan

    kemajuan (Progress Report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen

    yang bersangkutan.

    Laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu

    kombinasi antara :

    1. Fakta yang telah dicatat (Recorder Fact)

    2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi

    (Accounting convention and Postulate)

    3. Pendapat pribadi (Personal Judgement)

    Laporan keuangan perusahaan sebenarnya banyak, namun laporan

    keuangan utama menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) hanya 3 (tiga),

    yaitu :

    a) Daftar Neraca (Balance Sheet)

    b) Daftar Perhitungan Laba Rugi (Income Statement)

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    c) Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

    Dari laporan keuangan yang telah disajikan oleh perusahaan pada suatu

    masa akuntansi yang merupakan pertanggungjawaban keuangan dari pimpinan

    perusahaan, jelaslah akan terlihat gambaran dari perkembangan perusahaan

    tersebut dalam suatu periode.

    Sesuai dengan permasalahan di atas yaitu mengenai bentuk-bentuk laporan

    keuangan, maka penulis akan menjelaskan secara singkat sebagai berikut :

    Ad. a. Neraca (Balance Sheet)

    Neraca adalah laporan keuangan yang sistematis tentang aktiva,

    hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.

    Harahap (2004 : 107).

    Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu

    perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waku dimana buku-buku

    ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiscal atau tahun kalender,

    sehingga neraca sering disebut dengan Balance Sheet.

    Ad. b. Perhitungan Laba Rugi (Income Statement)

    Laporan laba rugi adalah ringkasan mengenai pendapatan dan

    beban (biaya) serta laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama periode

    tertentu. Syahyunan (2004 : 26).

    Tujuan dari penyusunan perhitungan laba rugi untuk mengukur

    perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya sehubungan dengan sifat

    kegiatan perusahaan dan juga dapat menjelaskan bagaimana pertambahan atau

    pengurangan aktivitas yang disebabkan penjualan jasa-jasa atau barang-barang.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Ad.c. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

    Laporan arus kas merupakan suatu laporan yang menyediakan atau

    ikhtisar tentang sumber-sumber kas selama satu periode tertentu dan untuk

    apa kas tersebut akan digunakan. Soemarso (2001 : 23)

    Tujuan dari laporan arus kas adalah untuk mendapatkan informasiyang

    relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu

    periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan operasi,

    pendanaan dan investasi.

    Dalam hal ini, penulis akan menyajikan laporan keuangan yang utama

    pada PO. Medan Jaya, yaitu neraca laporan laba rugi dan laporan arus kas yang

    diperbandingkan untuk 2 (dua) tahun berturut-turut yakni mulai tahun 2004

    sampai 2005, terdapat pada daftar tabel.

    C. SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

    Kas merupakan suatu pos yang berguna di dalam perusahaan karena kas

    banyak terlibat di dalam transaksi-transaksi keuangan. Kas adalah salah satu unsur

    modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Makin besar jumlah kas yang

    ada di dalam perusahaan berarti semakin tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti

    bahwa perusahaan mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat

    memenuhi kewajiban finansialnya.

    Kas terlibat secara langsung maupun tidak langsung dan hampir seluruh

    kegiatan perusahaan serta merupakan dasar pengukur dan pencatat semua

    aktivitas. Dalam penyajiannya di neraca, kas biasanya disajikan pada urutan yang

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    pertama dari perkiraan aktiva lancar karena kas dapat digunakan segera mungkin

    dan tanpa memerlukan waktu yang lama.

    a) Sumber Kas

    Menurut Smith dan Skosen (2001 : 490), kas mempunyai 2 (dua) sumber

    utama yaitu :

    1. Yang disediakan oleh sumber internal dari operasi perusahaan

    Adalah jumlah laba bersih yang terdapat dalam perhitungan

    laporan laba rugi ditambah dengan deprisiasi dan anortisasi, jumlah ini

    menunjukkan jumlah dana yang berasal dari hasil operasi perusahaan, Jumlah

    dana yang berasal dari hasil operasi perusahaan dapat dihitung dengan

    menganalisa perhitungan rugi laba perusahaan. Dengan adanya laba dari usaha

    perusahaan dan apabila laba tersebut akan menambah modal perusahaan yang

    bersangkutan.

    2. Yang disediakan oleh sumber eksternal dari operasi perusahaan

    Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga

    Surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek

    adalah salah satu elemen aktiva jangka pendek yang dapat

    dijual dan akan dapat menimbulkan keuntungan bagi

    perusahaan. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat

    berharga ini merupakan sumber dana bagi perusahaan.

    Penjualan aktiva tidak lancar

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Sumber lain yang dapat menambah dana adalah hasil dari

    penjualan aktiva tetap dan aktiva lancar lainnya yang tidak

    diperlukan lagi oleh perusahaan.

    Apabila dari hasil penjualan aktiva tetap atau aktiva lancar lainnya ini

    tidak segera digunakan untuk mengganti aktiva yang bersangkutan akan

    mengakibatkan aktiva lancar sedemikian besarnya sehingga melebihi jumlah dana

    yang dibutuhkan.

    Penjualan saham atau obligasi

    Untuk menambah dana yang dibutuhkan perusahaan dapat

    mengadakan emisi saham atau meminta kepada pemilik

    perusahaan untuk menambah modalnya, selain itu perusahaan

    juga dapat mengeluarkan obligasi atau bentuk jangka panjang

    lainnya guna memenuhi kebutuhan dananya.

    b) Penggunaan Kas

    Pengguna-pengguna kas yang biasanya dilakukan oleh perusahaan yaitu :

    Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos perusahaan

    Pembelian persediaan

    Pembayaran upah dan gaji

    Pembayaran biaya-biaya lain

    Adanya pembentukan dana pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan

    tertentu dalam jangka panjang misalnya : dana pelunasan obligasi, dana pensiun

    pegawai, dan ekspedisi, ataupun dana-dana lainnya. Adanya pembentukan dana

    ini berarti adanya perubahan aktiva dari aktiva lancar menjadi aktiva tetap.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik,

    hutang obligasi dan hutang-hutang jangka panjang lainnya. Serta penarikan atau

    pembayaran kembali saham perusahaan yang beredar atau adanya penurunan

    hutang jangka panjang diimbangi dengan berkurangnya aktiva lancar.

    Secara ringkas pengguna kas disebabkan adanya transaksi-transaksi :

    1. Pembelian saham sebagai investasi janga pendek maupun jangka

    panjang serta adanya pembelian aktiva tetap lainnya.

    2. Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek

    maupun hutang jangka panjang.

    3. Pembelian barang dagangan secara tunai adanya pembayaran biaya

    operasi yang meliputi upah dan gaji pembelian supplier kantor,

    pembayaran sewa bunga, premi asuransi dan advertensi.

    D. LAPORAN ARUS KAS

    Laporan arus kas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

    menghasilkan kas dan setara kas serta kebutuhan perusahaan dalam

    memanfaatkan dana tersebut, yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi,

    investasi dan pendanaan. Idealnya perusahaan memiliki kas bersih yang positif

    dari kegiatan operasi sehingga perusahaan tidak harus terlalu tergantung pada

    kegitan investasi dan kegiatan pendanaan.

    Laporan arus kas menyajikan rangkaian transaksi-transaksi keuangan yang

    berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Laporan ini menggunakan

    accrual basis, karena laporan arus kas ini merupakan ringkasan transaksi keuangan

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    yang berhubungan dengan kas tanpa memperhatikan hubungan dan tanpa

    penghasilan yang diperoleh maupun biaya yang terjadi.

    Pengertian Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) adalah :

    Menurut Djahidin (2001 : 128 ) yaitu :

    Laporan yang disusun guna menunjukkan perubahan kas

    bertambah atau berkurang selama periode tertentu dan

    memberikan gambaran sebab-sebab dari perusahaan

    tersebut.

    Menurut Munawir (2002 : 157) yaitu :

    Sebuah laporan yang disusun untuk menunjukkan perubahan

    kas selama 1 (satu) periode tertentu dan memberikan alasan

    mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan

    darimana sumber-sumber dan penggunaannya dalam periode

    yang bersangkutan.

    1. Pengertian Arus Kas

    Arus kas adalah jumlah antara laba bersih dan deprisiasi, dikurangi

    penambahan dalam piutang usaha dan penambahan dalam persediaan, serta

    ditambah dengan penambahan dalam piutang usaha yang merupakan siklus atau

    proses bagi perusahaan untuk menambah jumlah dan menggunakan dana

    tunainya.

    Menurut Alexander Hamilton Institute (Panduan Mengelola Arus Kas

    yang Efektif 2001 : 3) hal ini dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Arus Kas = Laba Bersih + Deprisiasi Penambahan dalam Piutang

    Usaha Penambahan dalam Persediaan + Penambahan

    dalam Utang Usaha

    Informasi tentang arus kas suatu perusahaan sangat berguna bagi para

    pemakai laporan keuangan, yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan

    perusahaan dalam memperoleh dana dan menilai kemampuan perusahaan dalam

    memperoleh dana dan menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan kas

    tersebut secara efktif dan efesien. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi

    perlu dilakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

    kas serta keputusan perolehannya. Perusahaan harus menyusun laporan arus kas

    dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari

    laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Laporan arus

    kas merupakan laporan ke-empat yang penting bagi perusahaan disamping

    Laporan Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Perubahan Modal.

    Menurut Sofyan Syafri Harahap (2000 : 92) memberikan pengertian Arus

    Kas sebagai berikut :

    Arus kas merupakan suatu pergerakan dana tertentu dalam sistem

    usaha yang diakibatkan oleh keputusan sehari-hari yang menyangkut

    investasi, operasi dan pembiayaan.

    Laporan Arus Kas mengklarifikasikan penerimaan kas (Cash

    Receipts) dan pengeluaran kas (Cash Disbursements) berdasarkan

    aktivitas-aktivitas operasi investasi dan pendanaan. Klasifikasi

    menurut aktivitas ini akan memberikan informasi yang

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk menilai

    pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan serta jumlah

    kas dan setara kas, baik arus kas masuk (Inflow of Cash) maupun

    arus kas keluar (Outflow of Cash).

    Arus kas dari aktivitas-aktivitas operasi biasanya disajikan pertama kali,

    kemudian diikuti oleh arus kas dari aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan,

    jumlah arus kas dari aktivitas-aktivitas ini adalah kenaikan bersih atau penurunan

    bersih kas dalam periode tertentu. Saldo kas pada awal periode ditambah kepada

    kenaikan atau penurunan bersih kas, dan kemudian dilaporkan saldo kas pada

    akhir periode. Saldo akhir pada laporan arus kas sama dengan kas yang dilaporkan

    pada neraca.

    2. Perkembangan Arus Kas

    Buku teks yang membahas tentang Sumber dan Penggunaan Dana

    dikarang oleh W.M. Cole yang bejudul Accont : Their Construction And

    Intrepretation, yang diterbitkan pada tahun 1918, dan dibahas oleh Homes

    Gregory dalam bukunya yang berjudul Accounting Report in Management yang

    diterbitkan pada tahun 1928, Nama laporan tersebut semakin terkenal pada tahun

    1920-an melalui ikhtiar dari H.A. Finey kepada buku akuntansi dan editor dari

    majalah Journal of Accountary. Pada dekade selanjutnya laporan itu menjadi

    topik yang semakin hangat dan penting dari semua buku teks akuntansi. Pada

    tahun 1941. Paton dalam bukunya Advance Accounting memuat bentuk dan

    susunan Sumber dan Penggunaan Dana karena dalam APB opinion No.19

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    mengenai masalah Laporan Sumber dan Penggunaan Dana menetapkan bentuk

    yang disusun oleh Paton.

    Pada tahun 1961, AICPA menspori riset dalam bidang ini yang

    menghasilkan suatu publikasi Accounting Research Study No.2 yang berjudl

    Analisa Arus Kas dan laporan dana studi ini merekomendasikan bahwa laporan

    dana dimasukkan di dalam laporan tahunan kepada pemegang saham. Pada tahun

    1963, APB opinion No.3 diterbitkan untuk menstandari penyusunan dalam

    penyajian dana. Dewan merekomendasikan namanya menjadi Laporan Sumber

    dan Penggunaan Dana dan laporan tersebut disajikan sebagai tambahan dalam

    laporan keuangan. Masyarakat bisnis, bursa saham, dan SEC mendukung APB

    opinion No.3, hal ini mengakibatkan jumlah perusahaan yang menyajikan laporan

    banyak meningkat tajam.

    Pada tahun 1971 APB opinion No.19, mengajukan bahwa laporan

    perubahan posisi keuangan disajikan sebagai bagian terpadu dari laporan

    keuangan. Dewan merekomendasikan bahwa judul barunya adalah Laporan

    Perubahan Posisi Keuangan. Judul ini secara eksklusif disajikan dari tahun 1972

    sampai 1987. Sepanjang dekade 1960-an, laporan dana disajikan dengan memakai

    konsep model kerja sebagai pendekatan memadai untuk arus kas. Sejalan dengan

    itu, pada tahun 1981, Financial Exclusive Institute merekomendasikan perusahaan

    memakai dasar kas (kas dan setara kas) sebagai ganti dasar modal kerja dalam

    menyiapkan laporan keuangan juga banyak praktisi dan akamedisi menghimbau

    untuk orientasi kas yang kuat pada laporan perubahan posisi keuangan. Pada

    tahun 1984, FASB dalam konsep statement No.5 mendukung dengan kuat

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    pemasukan laporan arus kas dalam laporan keuangan utama, yang mencerminkan

    penerimaan kas untuk satu kesatuan yang diklasifikasikan menurut sumber kas.

    Pada bulan November 1987, FASB menerbitkan standar No.95 yaitu Laporan

    Arus Kas yang menjadi efektif untuk laporan keuangan tahunan untuk tahun

    fiskal yang berakhir pada tanggal 15 juli 1988.

    Sebagaimana kita ketahui, bahwa sistem Akntansi di Indonesia telah

    diputuskan untuk mengikti aliran Amerika maka pernyataan ini juga berpengaruh

    terhadap Akuntansi Indonesia. Dengan melihat keadaan dan kebutuhan di Negara

    Indonesia khususnya mengenai informasi keuangan dari suatu unit usaha, maka

    oleh komite PAI IAI dengan penelitian yang telah bertahun tahun dilakukan,

    mengambil suatu langkah yang matang untuk memasukkan laporan arus kas

    sebagai laporan utama sebagai pengganti laporan sumber dan penggunaan dana,

    karena laporan ini dianggap lebih memberikan informasi keuangan yang sangat

    dibutukan oleh para pemakai laporan. Karena itu, PSAK tahun 1944 No.2

    dinyatakan bahwa suatu perusahaan harus menyusun atau diwajibkan menyusun

    laporan arus kasnya sebagai bagian yang tidak terpisahkan (Bagian Integral) dari

    laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Pernyataan

    ini mulai efektif berlaku mulai tanggal 1 Januari 1995. Jadi, laporan arus kas ini

    merupakan perkembangan dari laporan perubahan posisi keuangan dan

    merupakan pengganti dari laporan sumber dan penggunaan dana yang disusun

    atau disajikan untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan bagi pihak luar

    perusahaan.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    3. Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas

    Tujuan utama dari Laporan Arus Kas adalah memberikan informasi

    mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode.

    Tujuan keduanya adalah memberikan informasi atas dasar kas mengenai aktivitas

    operasi, investasi dan pendanaan.

    Menurut Kieso dan Weygandt (2002 : 247) tujuan Laporan Arus Kas

    adalah sebagai berikut :

    a) Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas masa

    depan.

    b) Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban.

    kemampuannya membayar deviden dan kebutuhannya dan

    pendanaan ekstern.

    c) Menilai alasan antara perbedaan laba bersih dan penerimaan serta

    pembayaran kas yang berkaitan.

    d) Menilai pengaruh pada posisi keuangan suatu perusahaan dan

    transaksi investasi dan pendanaan kas serta non kasnya selama satu

    periode.

    Menurut Harahap (2004 : 257), disamping tujuan yang disebutkan diatas

    Laporan Arus Kas juga bermanfaat untuk :

    a) Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan, merencanakan

    mengontrol arus kas masuk dengan arus kas keluar pada masa lalu.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    b) Menilai kemampuan keadaan arus kas masuk dan arus kas keluar,

    arus kas bersih perusahaan termasuk kemampuan membayar

    deviden di masa yng akan datang.

    c) Menyajikan informasi bagi investor, kreditor, memproyeksikan

    return dari sumber kekayaan perusahaan.

    d) Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke

    perusahaan di masa yang akan datang.

    e) Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan

    penerimaan dan pengeluaran kas.

    f) Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan

    transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu

    periode tertentu.

    4. Kalisifikasi Arus Kas

    Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, Laporan Arus Kas harus melaporkan

    selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut 3 (tiga) jenis aktiva yaitu :

    a. Aktivitas Operasi (Operating)

    b. Aktivitas Investasi (Investing)

    c. Aktivitas Pendanaan (Financial)

    Berikut ini dijelaskan mengenai aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan

    aktivitas pendanaan :

    a. Aktivitas Operasi

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Jumlah aliran arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan

    indikator yang menentukan apakah dari operasi PO. Medan Jaya dapat

    menghasilkan aliran kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, pemeliharaan

    kemampuannya tersebut membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa

    mengandalkan para sumber pendanaan dari luar.

    Arus kas masuk yang berasal dari aktivitas operasi misalnya :

    Kas yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa secara tunai.

    Kas yang diterima dari penagihan piutang dagang dan pitang

    lainnya.

    Kas yang diterima dari kontrak yang diadakan untuk tujuan

    transaksi usaha.

    Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas operasi misalnya :

    Kas yang dikeluarkan untuk pajak dan biaya administrasi lainnya.

    Pembayaran hutang-hutang jangka pendek, yang meliputi hutang

    dagang, gaji, bunga dan sebagainya.

    Pembayaran untuk pembelian barang dan jasa.

    Pengeluaran kas untuk kegiatan operasi termasuk juga untuk

    pembayaran biaya gaji, upah, sewa dan biaya operasi lainnya.

    b. Aktivitas Investasi

    Transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan

    non kas lainnya yang digunakan oleh perusahaan. Arus kas masuk terjadi jika kas

    diterima dari hasil atau pengembalian investasi yang dilakukan sebelumnya

    misalnya dari hasil atau penjualan.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Arus kas masuk yang berasal dari aktivitas investasi misalnya :

    Penjualan aktiva tetap.

    Penjualan surat berharga yang berupa investasi.

    Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika ini

    merupakan kegiatan investasi).

    Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas investasi misalnya :

    Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap.

    Pembelian investasi jangka panjang.

    Pemberian pinjaman ke pihak lain.

    c. Aktivitas Pendanaan

    Kegiatan mendapatkan sumber dana dari pemilik dengan memberikan

    prospek penghasilan dari sumber dana tersebut meminjam dan membayar hutang

    kembali, atau melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar hutang

    tertentu.

    Arus kas masuk yang berasal dari aktivitas pendanaan misalnya :

    Penerimaan kas dan surat berharga dalam bentuk equity

    (sewajarnya).

    Penerimaan dari penerbitan hutang obligasi dan hutang jangka

    pendek lainnya.

    Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas pendanaan misalnya :

    Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik atau

    menebus saham perusahaan.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan

    kepada pemilik.

    Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lease) untuk

    mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna

    pembiayaan.

    5. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas

    Salah satu analisis keuangan yang sangat penting bagi manajer keuangan,

    di samping alat keuangan lainnya adalah laporan arus kas. Yang dimaksud dari

    analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana akan digunakan dan bagaimana

    kebtuhan dana tersebut akan dibelanjakan. Analisis arus kas tersebut dapat

    diketahui darimana diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan. Suatu

    laporan yang menggambarkan darimana diperoleh dan untuk apa kas tersebut

    digunakan, sering disebut sebagai Laporan Arus Kas.

    Laporan Arus Kas secara langsung atau tidak langsung mencerminkan

    penerimaan kas entitas yang diklasifikasikan menurut sumber-sumber utama dan

    pembayaran kas yang diklasifikasikan menurut pengguna utama selama satu

    periode.

    Laporan ini memberikan informasi yang berguna mengenai aktivitas

    entitas dalam menghasilkan kas, mengenai aktivitas keuangannya dan mengenai

    investasi atau pengeluaran kasnya.

    Dalam menyusun Laporan Arus Kas terdapat 2 (dua) metode yang dapat

    digunakan, yaitu :

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    a). Metode Langsung (Direct Method)

    Dalam metode langsung dilapokan golongan penerimaan kas bruto dari

    aktivitas operasi dan pengeluaran bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan antara

    penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan

    sebagai arus kas bersih dari aktivitas operasi. Dengan kata lain metode langsung,

    mengurangkan pengeluaran kas operasi dari penerimaan kas operasi. Metode

    langsung menghasilkan penyajian laporan penerimaan dan pengeluaran kas secara

    ringkas. Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini

    memperlihatkan laporan penerimaan dan pengeluaran kas lebih konsisiten dengan

    tujuan suatu laporan arus kas. Disamping itu metode langsung ini lebih mudah

    dimengerti dan memberikan informasi yang lebih banyak dalam mengambil

    keputusan. Format laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung

    adalah sebagai berikut :

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    PT. ABC LAPORAN ARUS KAS

    Periode yang berakhir 31 Desember 2002

    Arus kas dari Aktivitas Operasi

    Penerimaan kas dari pelanggan xxx

    Pembayaran kas kepada pemasok (xxx)

    Pembayaran bunga (xxx)

    Hasil dari asuransi pabrik xxx

    Pembayaran pajak penghasilan (xxx)

    Arus kas bersih dari Aktivitas Operasi xxx

    Arus Kas dari Aktivitas Investasi

    Pembelian tanah, bangunan peralatan (xxx)

    Hasil dari penjualan peralatan xxx

    Penerimaan bunga xxx

    Penerimaan deviden

    Arus kas bersih dari Aktivitas Investasi xxxx

    xxx

    Arus kas dari Aktivitas Pendanaan

    Hasil dari penerbitan modal xxx

    Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx

    Pembayaran hutang sewa guna usaha (xxx)

    Pembayaran deviden

    Arus kas bersih dari Aktivitas Pendanaan

    (xxx)

    Kenaikan kas bersih dan setara kas xxxx

    xxxx

    Kas dan setara kas pada awal periode

    Kas dan setara kas pada akhir periode xxxx

    xxxx

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    b). Metode Tidak Langsung (Indirect Method)

    Dalam metode tidak langsung, pengaruh dari semua penangguhan

    penerimaan dan pengeluaran kas dimasa lalu dan semua akurat dari penerimaan

    kas dan pengeluaran yang diharapkan pada masa yang akan datang dihilangkan

    dari laba bersih yang diperhitungkan laba rugi. Penyediaan ini dilakukan dengan

    menambahkan pos-pos yang tidak memerlukan pengeluaran kas kembali ke laba

    bersih serta penambahan dan pengurangan, kenaikan maupun penurunan hutang

    dan piutang. Keunggulan utama dari metode ini adalah bahwa hal ini memusatkan

    perbedaan antara laba bersih dan aliran kas bersih dari aktivitas operasi.

    Metode ini memberikan jaminan yang berguna antara laporan arus kas dan

    perhitungan laba rugi serta neraca. Selain itu, data yang diperlukan untuk metode

    tidak langsung umumnya lebih siap tersedia dan lebih mudah untuk diperoleh,

    dibandingkan dengan data yang diperlukan dalam metode langsung.

    Dalam metode tidak langsung ini, penyajiannya dimulai dari laba rugi

    bersih dan selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perbahan-

    perubahan dalam pos-pos yang mempengaruhi operasional seperti penyusutan,

    naik turun pos aktiva dan hutang lancar.

    Format laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung

    adalah sebagai berikut :

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    PT. ABC LAPORAN ARUS KAS

    Periode yang berakhir 31 Desember 2002

    Arus kas dari Aktivitas Operasi xxx Laba bersih Penyesuaian untuk : Penyusutan xxx Kerugian selisih kurs (xxx) Penghasilan investasi xxx Beban bunga xxx Kenaikan piutang dagang (xxx) Penurunan persediaan xxx Penurunan hutang dagang xxx Pembayaran pajak penghasilan (xxx) Hasil dari asuransi pabrik xxx Arus kas bersih dari Aktivitas Operasi xxx Arus kas dari Aktivitas Investasi (xxx) Pembelian tanah, bangunan, dan peralatan xxx Hasil dari penjualan peralatanPenerimaan bunga xxx Penerimaan deviden

    xxx

    Arus kas bersih dari Aktivitas Investasi xxx Arus kas bersih dari Aktivitas Pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham xxx Hasil dari pinjaman janka panjang xxx Pembayaran hutang sewa guna usaha (xxx) Pembayaran deviden

    (xxx)

    Ars kas bersih dari Aktivitas Pendanaan

    xxx

    Kenaikan bersih kas dan setara kas xxx Kas dan setara kas pada awal periode Kas dan setara kas pada akhir periode xxx

    xxx

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    6. Teori Analisa Laporan Arus Kas

    Sebagai langkah pertama dalam analisa laporan arus kas adalah

    penyusunan Laporan Perubahan Neraca (Statement of Balance Sheet Changes)

    yang disusun atas dasar dua neraca dalam periode. Laporan tersebut

    menggambarkan perubahan masing-masing elemen neraca antara dua periode

    tersebut, dan setiap perubahan elemen tersebut mencerminkan adanya sumber

    penggunaan kas. Dari laporan perubahan neraca dengan bantuan dari laporan laba

    ditahan dapatlah disusun laporan arus kas.

    Untuk analisa dan evaluasi ini penulis akan menggunakan laporan arus kas

    2005 (dengan membandingkan dua neraca yaitu neraca tahun 2004 dan neraca

    tahun 2005). Laporan tersebut akan menggambarkan perubahan dari masing-

    masing elemen neraca, dan dari kertas kerja, kemudian akan disusun laporan arus

    kas.

    Dalam melakukan analisa laporan arus kas, penulis akan membuat

    komposisi dana berdasarkan laporan arus kas pada PO. Medan Jaya. Dalam

    komposisi dana ini, penulis akan membuat perbandingan setiap sumber kas dan

    perbandingan antara penggunaan kas dengan total pengunaan kas pada tahun yang

    bersangkutan yaitu 2005.

    Sebagai bahan analisa dalam skripsi minor ini, Penulis akan

    mencantumkan neraca konsolidasi dua tahun, yaitu tahun 2004 dan 2005 serta

    laporan arus kas yang berakhir pada tahun 2004.

    Adapun perubahan-perubahan dari elemen-elemen neraca yang efeknya

    memperbesar kas adalah sebagai berikut :

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    1. Berkurangnya aktiva lancar.

    2. Berkurangnya aktiva tetap.

    3. Bertambahnya setiap jenis hutang.

    4. Bertambahnya modal sendiri (kenaikan modal disetor atau laba

    yang ditahan), sedangkan perubahan-perbahan yang akan

    memperkecil kas dan dikatakan sebagai penggunaan kas adalah

    sebagai berikut :

    1. Bertambahnya aktiva lancar .

    2. Bertambahnya aktiva tetap.

    3. Berkurangnya setiap jenis hutang.

    4. Berkurangnya modal sendiri (turunnya modal disetor atau laba

    ditahan).

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Sumber : PO. MEDAN JAYA

    TABEL 1 PO. MEDAN JAYA

    NERACA UNTUK PERIODE 31 DESEMBER 2004 DAN 2005

    AKTIVA 2004 2005

    Aktiva Lancar Kas Rp. 90.090.300 Rp. 97.350.000

    Jumlah Aktiva Lancar Rp. 90.090.300 Rp. 97.350.000

    Aktiva Tetap

    Bangunan / Gedung Rp. 150.000.000 Rp. 150.000.000

    Mobil / Bus Rp. 70.000.000 Rp. 77.000.000

    Inventaris Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000

    Akumulasi Penyusutan (Rp. 25.000.000) (Rp. 28.350.000)

    Jumlah Aktiva Tetap Rp. 215.000.000 Rp. 218.650.000

    TOTAL AKTIVA Rp. 305.090.300 Rp. 316.000.000

    PASSIVA

    Passiva Percetakan Bali Scan Rp. 83.500.000 Rp. 70.850.000

    Jumlah Passiva Rp. 83.500.000 Rp. 70.850.000 Modal Modal Awal Rp. 155.000.000 Rp. 173.000.000

    Laba Tahun Lalu Rp. 36.090.300 Rp. 38.500.000

    Laba Tahun Berjalan Rp. 30.500.000 Rp. 33.650.000

    Jumlah Modal Rp. 221.590.300 Rp. 245.150.000

    TOTAL PASSIVA Rp. 305.090.300 Rp. 316.000.000

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Sumber : PO. MEDAN JAYA

    TABEL 2 PO. MEDAN JAYA

    LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE 31 DESEMBER 2004 DAN 2005

    PENDAPATAN 2004 2005 Penjualan Tiket Rp. 250.350.000 Rp. 249.480.000 BIAYA LANGSUNG PERUSAHAAN Biaya Cetak Tiket (Rp. 17.800.000) (Rp. 17.300.000) Biaya Cetak Surat Jalan (Rp. 6.500.000) (Rp. 6.500.000) Biaya Cetak Amplop dan Kertas Surat (Rp. 3.400.000) (Rp. 2.800.000) PENGHASILAN BRUTO Rp. 222.650.000 Rp. 222.880.000

    BIAYA UMUM DAN ADM Penyusutan Gedung Rp. 6.500.000 Rp. 8.500.000 Penyusutan Mobil Rp. 12.500.000 Rp. 17.600.000 Penyusutan Inventaris Rp. 1.000.000 Rp. 2.250.000 Alat-alat Kantor Rp. 3.100.000 Rp. 3.400.000 Rekening Air Rp. 4.450.000 Rp. 5.630.000 Rekening Listrik Rp. 6.200.000 Rp. 7.800.000 Rekening Telepon Rp. 7.250.000 Rp. 6.850.000 Pemeliharaan Gedung Rp. 3.400.000 Rp. 3.800.000 Iklan dan Promosi Rp. 4.200.000 Rp. 3.650.000 Biaya Perjalanan Dinas Rp. 3.700.000 Rp. 4.200.000 Pemeliharaan Mobil Rp. 5.100.000 Rp. 4.700.000 Biaya Keamanan dan Kebersihan Rp. 3.900.000 Rp. 3.750.000 Gaji Karyawan / Pegawai Rp. 103.000.000 Rp. 103.000.000 Biaya Pengurus Kecelakaan Rp. 26.800.000 Rp. 24.350.000

    TOTAL BIAYA UMUM DAN ADM (Rp. 191.100.000) (Rp. 193.180.000)

    LABA KOTOR Rp. 31.550.000 Rp. 29.700.000

    PAJAK (Rp. 7.300.000) (Rp. 4.150.000)

    LABA SETELAH PAJAK Rp. 24.250.000 Rp. 25.550.000

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    TABEL 3 PO. MEDAN JAYA

    LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE BERAKHIR 31 DESEMBER 2005

    Sumber : PO. MEDAN JAYA

    Arus Kas dari Aktivitas Operasi

    Laba Bersih Rp. 25.550.000

    Penyusutan Rp. 28.350.000 +

    Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp. 53.600.000

    Arus Kas dari Aktivitas Investasi

    Pembelian Bus (Rp. 7.000.000)

    Kenaikan Pemeliharaan (Rp. 800.000) -

    Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Rp. 45.800.000

    Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

    Modal disetor Rp. 18.000.000

    Pembayaran Prive (Rp. 56.540.300) -

    Kenaikan Arus Kas Rp. 7.259.700

    Saldo Kas Awal Periode Rp. 85.250.000 +

    Saldo Kas Akhir Periode Rp. 92.509.700

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    TABEL 4 PO. MEDAN JAYA

    NERACA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE TAHUN 2004 DAN 2005

    AKTIVA 2004 2005 NAIK / TURUN Aktiva Lancar Kas Rp. 90.090.300 Rp. 97.350.000 Rp. 7.259.700 Jumlah Aktiva Lancar Rp. 90.090.300 Rp. 97.350.000 Rp. 7.259.700 Aktiva Tetap Bangunan / gedung Rp. 150.000.000 Rp. 150.000.000 Mobil / Bus Rp. 70.000.000 Rp. 77.000.000 Rp. 7.000.000 Inventaris Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000 Total Akum Penyusutan (Rp. 25.000.000) (Rp. 28.350.000) Rp. 3.350.000 Jumlah Aktiva Tetap Rp. 215.000.000 Rp. 218.650.000 Rp. 3.650.000 Total Aktiva Rp. 305.090.300 Rp. 316.000.000 Rp. 10.909.700

    PASSIVA

    Passiva

    Percetakan Bali Scan Rp. 83.500.000 Rp. 70.850.000 (Rp. 12.650.000) Jumlah Passiva Rp. 83.500.000 Rp. 70.850.000 Rp. 12.650.000 Modal Modal Awal Rp. 155.000.000 Rp. 173.000.000 Rp. 18.000.000 Laba Tahun Lalu Rp. 36.090.300 Rp. 38.500.000 (Rp. 2.409.700) Laba Tahun Berjalan Rp. 30.500.000 Rp. 33.650.000 Rp. 3.150.000

    Jumlah Modal Rp. 221.590.300 Rp. 245.150.000 Rp. 23.559.700

    Total Passiva Rp. 305.090.300 Rp. 316.000.000 Rp. 10.909.700 Sumber : PO. MEDAN JAYA

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    BAB III

    ANALISIS DAN EVALUASI

    Pada bab ini penulis akan melakukan analisa dan evaluasi terhadap hasil-

    hasil penelitian yang telah diperoleh dari PO. Medan Jaya. Di dalam melakukan

    analisa dan evaluasi Penulis membandingkan dengan teori yang diuraikan pada

    bab II dengan pelaksanaannya di dalam perusahaan, Sehubungan dengan adanya

    analisa dan evaluasi ini maka Penulis akan dapat melihat sejauh mana teori-teori

    yang ada tersebut telah diterapkan oleh perusahaan dalam kenyataan sehari-hari.

    Adapun masalah-masalah yang akan dianalisa dan dievaluasi oleh Penulis

    adalah sebagai berikut :

    A. Sumber Kas Perusahaan

    B. Penggunaan Kas Perusahaan

    C. Analsa Laporan Arus Kas

    A. SUMBER KAS PERUSAHAAN

    Sumber kas yang dimiliki oleh perusahaan pada tahun 2004 dan 2005

    terdiri dari sumber-sumber yang berasal dari 3 (tiga) kegiatan, yaitu kegiatan

    operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan. Penulis akan menjelaskan

    secara ringkas sumber dan penggunaan kas yang diperoleh perusahaan pada tahun

    2004 dan 2005.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    a. Sumber kas yang berasal dari aktivitas operasi

    Sumber Kas pada tahun 2005

    Kenaikan Laba Bersih

    Laba bersih merupakan smber dana utama bagi perusahaan. Pada tahun

    2005 PO. Medan Jaya memperoleh laba bersih sebesar Rp. 25.550.000,-

    sedangkan pada tahun 2004 memperoleh laba sebesar Rp. 24.250.000,- Maka

    antara tahun 2004 dan 2005 terjadi kenaikan laba bersih sebesar Rp. 1.300.000,-.

    Penyusutan

    Penyusutan diadakan untuk mengurangi nilai buku dari aktiva tetap sesuai

    dengan penggunannya (karena aktiva tetap pada waktunya akan diganti) tetapi

    tidak mengakibatkan adanya suatu pengeluaran uang (pengeluaran telah dilakukan

    sekaligus pada waktu pembelian aktiva tetap), penyusutan hanya mengurangi

    jumlah laba bersih sebagai sumber dana.

    b. Sumber kas yang berasal dari aktivitas pendanaan

    Modal disetor merupakan sumber dana bagi perusahaan. Antara tahun

    2004 dan tahun 2005 terjadi penambahan modal disetor dalam perusahaan PO.

    Medan Jaya yaitu sebesar Rp. 18.000.000,-

    B. PENGGUNAAN KAS PERUSAHAAN

    a. Penggunaan kas untuk aktivitas operasi tahun 2005 yang dikeluarkan oleh

    perusahaan sebesar Rp. 161.480.000,- yaitu biaya cetak tiket, biaya cetak

    Penggunaan Kas pada tahun 2005

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    surat jalan, biaya cetak amplop dan kertas surat pembayaran rekening air,

    rekening listrik, rekening telepon pembuatan iklan dan promosi, biaya

    perjalanan dinas, biaya keamanan dan kebersihan, dan pembayaran gaji

    karyawan / pegawai.

    b. Penggunaan kas untuk aktivitas investasi.

    Perusahaan selama tahun 2005 telah mengeluarkan kasnya untuk

    melakukan investasi sebesar Rp. 7.00.000,- yaitu pembelian bus dan juga

    kenaikan pemeliharaan sebesar Rp. 800.000,-

    c. Penggunaan kas untuk aktivitas pendanaan.

    Penggunaan kas dilakukan untuk pembayaran cash devided yaitu pada

    tahun 2004 adalah pembayaran prive sebesar Rp. 56.540.300,-.

    C. ANALISA LAPORAN ARUS KAS

    Laporan Arus Kas pada PO. Medan Jaya dibuat dengan menggunakan

    metode tidak langsung dan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

    (SAK). Langkah pertama yang dilakukan dalam penyusunan laporan arus kas

    adalah membuat laporan laba rugi untuk dua tahun terakhir. Untuk analisa dan

    evaluasi ini penulis menggunakan laporan arus kas untuk tahun 2005 yaitu dengan

    membandingkan dua neraca yaitu neraca tahun 2004 dan neraca tahun 2005, dan

    juga laporan laba rugi per 31 Des 2005. Laporan-laporan tersebut akan

    menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen neraca dan laporan laba

    rugi dan kemudian disusun menjadi laporan arus kas.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Dalam melakukan analisa laporan arus kas ini, penulis akan membuat

    komposisi dana berdasarkan laporan arus kas pada PO. Medan Jaya. Dalam

    komposisi dana ini, akan dibuat setiap sumber kas dengan jumlah total sumber kas

    dan perbandingan antara jumlah setiap penggunaan kas dengan total penggunaan

    kas.

    Pada PO. Medan Jaya, dalam waktu yang bersangkutan total sumber kas

    pada tahun 2005 adalah sebesar Rp. 71.600.000,- (Sumber kas yang berasal dari

    aktivitas operasi dan aktivitas pendanaan (modal disetor)) dan total penggunaan

    kas pada perusahaan PO. Medan Jaya adalah sebesar Rp. 64.340.300,-

    (penggunaan kas yang berasal dari aktivitas investasi (pembelian bus + kenaikan

    pemeliharaan) dan aktivitas pendanaan (pembayaran prive)).

    Berikt ini akan dibuat komposisi kas yaitu sumber dan penggunaan kas

    pada tahun 2005 yaitu :

    1. Aktivitas Operasi tahun 2005.

    Jumlah masing-masing sumber kas yang berasal dari aktivitas operasi

    adalah :

    Laba bersih sebesar Rp. 25.550.000,-

    Penyusutan aktiva tetap Rp. 28.350.000,-

    Persentase masing-masing sumber kas terhadap sumber kas adalah sebagai

    berikut :

    Laba bersih = Rp. 25.550.000,-

    Rp. 71.600.000,-

    x 100 %

    = 35,68 %

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Penyusutan aktiva tetap = Rp. 28.350.000,-

    Rp. 71.600.000,-

    x 100 %

    = 39,59 %

    Berdasarkan perhitungan di atas untuk tahun 2005 sumber kas yang

    terbesar adalah dari hasil aktivitas operasi yaitu laba bersih sebesar 35,68 %,

    sedangkan penyusutan aktiva tetap pada tahun 2005 adalah sebesar 39,59 %.

    Jumlah penggunaan kas untuk aktivitas operasi pada tahun 2005 sebesar

    Rp. 161.480.000,-.

    2. Aktivitas Investasi tahun 2005.

    Sumber kas dari aktivitas investasi pada perusahaan PO. Medan Jaya tidak

    ada yang menambah.

    Akan tetapi total penggunaan kas untuk aktivitas investasi pada tahun

    2005 adalah sebagai berikut :

    Pembelian bus Rp. 7.000.000,-

    Kenaikan Pemeliharaan Rp. 800.000,-

    Persentase masing-masing penggunaan kas untuk aktivitas investasi adalah

    :

    Pembelian bus dan pemeliharaannya = Rp. 7.800.000,-

    Rp. 71.600.000,-

    x 100 %

    = 10,89 %

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Pembelian bus dan pemeliharaannya pada tahun 2005 adalah sebesar 10,89 %.

    Dalam hal ini perusahaan harus mampu menghemat pembelian bus dan

    pemeliharaannya untuk investasi di masa yang akan datang karena dapat

    menyebabkan harta perusahaan akan berkurang.

    3. Aktivitas Pendanaan tahun 2005

    Sumber kas dari aktivitas pendanaan pada tahun 2004 dan 2005 adalah

    berasal dari adaya penambahan modal yang disetor. Pada tahun 2005 modal dalam

    perusahaan PO. Medan Jaya mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp.

    18.000.000,- Besarnya persentase terhadap total sumber kas dari aktivitas

    pendanaan adalah sebagai berikut :

    Kenaikan modal disetor = Rp. 18.000.000,-

    Rp. 71.600.000,-

    x 100 %

    = 25,13 %

    Jumlah penggunaan kas untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2005 adalah

    untuk pembayaran prive sebesar Rp. 56.540.300,-.

    Besarnya persentase penggunaan kas untuk aktivitas pendanaan terhadap

    total penggunaan kas adalh sebagai berikut :

    Pembayaran prive = Rp. 56.540.300,-

    Rp. 64.340.300,-

    x 100 %

    = 87,87 %

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    Berdasarkan perhitungan secara keseluruhan pada tahun 2005 sumber kas

    yang terbesar adalah dari hasil aktivitas operasi yaitu laba bersih sebesar 35,68 %

    dari total sumber kas. Penggunaan kas yang terbesar selama tahun 2004 berasal

    dari aktivitas pendanaan yaitu pembayaran prive sebesar 87,87 %.

    Dari perhitungan secara keseluruhan dari laporan arus kas, dapat

    disimpulkan bahwa aktivitas perusahaan pada tahun 2005 adalah baik. Hal ini

    dapat dibuktikan bahwa sumber kas yang terbear berasal dari aktivitas operasi

    yaitu laba bersih yang merupakan sumber kas utama bagi perusahaan yang Well

    Finance.

    Pada neraca konsolidasi dapat dilihat beberapa jumlah kas yang tersedia

    untuk dua tahun terakhir yaitu :

    Pada tahun 2004 = Rp. 90.090.300,-

    Pada tahun 2005 = Rp. 97.350.000,-

    Rata-rata kas =

    2

    Rp. 90.090.300,- + Rp. 97.350.000,-

    = Rp. 93.720.150,-

    Rasio kas terbesar = (Rp. 90.090.300,- + Rp. 97.350.000,-) / 2

    x 100%

    = 96,27 %

    Jika ditinjau dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah

    kas rata-rata dari dua tahun terakhir adalah sebesar 96,27 %. Berdasarkan teori,

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    dalam dua tahun terakhir perusahaan telah lalai menggunakan dana atau kas yang

    tidak efesien dalam menggunakan kasnya (adanya kas yang menganggur).

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    BAB IV

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Dari hasil analisa dan evaluasi terhadap laporan analisa arus kas pada PO.

    Medan Jaya yang telah diuraikan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan

    sebagai berikut :

    1. PO. Medan Jaya adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang

    jasa transportasi.

    2. PO. Medan Jaya Berdiri pada tahun 1988.

    3. Pihak manajemen mendapatkan sumber modal kerja dari 3 (tiga) aktivitas

    yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan, tetapi

    aktivitas yang paling berperan dan berpengaruh adalah aktivitas operasi.

    4. Laporan arus kas pada PO. Medan Jaya berdasarkan metode tidak

    langsung yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

    Berdasarkan laporan arus kas tersebut, hal ini menunjukkan bahwa

    perusahaan selama dua tahun terakhir tidak efesien dalam menggunakan

    kasnya.

    5. Pada dasarnya aktivitas perusahaan adalah baik, hal ini dapat dibuktikan

    bahwa sumber kas yang terbesar berasal dari aktivitas operasi yaitu laba

    bersih yang merupakan sumber kas utama bagi perusahan yang Well

    Finance.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    6. Dalam dua tahun terakhir perusahaan mengalami adanya kas yang

    menganggur .

    B. Saran

    Adapun saran-saran yang dapat Penulis berikan atas hasil penelitian pada

    PO. Medan Jaya untuk kemajuan perusahaan di masa yang akan datang dan dapat

    dijadikan sebagai masukan bagi perusahaan adalah sebagai berikut :

    1. Perusahaan hendaknya meningkatkan efesiensi kas dalam perusahaan dan

    efektifitas kerja dengan cara mempertahankan kinerja perusahaan dan

    menggunakan dana atau kas seefesien mungkin untuk menghindari

    kerugian yang mungkin terjadi.

    2. Penjualan tiket harus dipertahankan, jangan sampai kalah bersaing dengan

    perusahaan lain, misalnya melakukan promosi dan iklan ditingkatkan.

    3. Hendaknya perusahaan dapat memaksimalkan kas yang menganggur.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009

    DAFTAR PUSTAKA

    Djahidin, Farid, 2001. Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Ketiga, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 2001.

    Ginting Paham, Situmorang Syafrizal Helmi, 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset, Terbitan Pertama, USU Press, Medan.

    Harahap, Sofyan Syafri, 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Petama, Cetakan Keempat, Penerbit PT. Grafindo Persada, Jakarta.

    Kieso dan Weygandt, 2002. Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas, Edisi Kedua, Penerbit Grasindo, Jakarta.

    Ikatan Akuntansi Indonesia, 2003. Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

    Munawir, S, 2002. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

    Raharjo Budi, 2001. Laporan Keuangan Perusahaan, Edisi Pertama, Penerbit Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

    Smith dan Skosen, 2001. Sumber dan Penggunaan Kas, Edisi Ketiga, Penerbit Grasindo, Jakarta.

    Syahyunan, SE, M.Si, 2004. Manajemen Keuangan Satu, Cetakan Pertama, Penerbit, Universitas Sumatera Utara, Medan.

    Tunggal, Amin Widjaya, 2001. Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Pertama, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

  • Gustevan Putra Sebayang : Analisa Laporan Arus Kas Pada PO. Medan Jaya, 2008. USU Repository 2009