efektivitas pembelajaran biologi dengan metode epa (eksplorasi, pengenalan, dan aplikasi konsep)...

66
PR OPOSAL PENELITIAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN 2007/2008 Oleh : SITI MUNAWARAH NPM: 03220665

Upload: contoh-makalah-skripsi-dan-tesis

Post on 28-Jul-2015

1.895 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN 2007/2008Baca selengkapnya di http://www.contohmakalah77.com

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

PROPOSAL PENELITIAN

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP)

TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR

TAHUN PEMBELAJARAN 2007/2008

Oleh :

SITI MUNAWARAHNPM: 03220665

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Page 2: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

(STKIP) HAMZANWADI SELONGJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI2008

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN USULAN PENELITIAN

1. a. Judul Penelitian : Efektivitas Pembelajaran Biologi dengan Metode EPA (Eksplorasi, Pengenalan, dan Aplikasi Konsep) terhadap Peningkatan Prestasi Hasil Belajar S i swa Ke l a s I MTs . NW Kaba r Tahun Pembelajaran 2007/2008.

b. Macam Penelitian : Kuantitatif2. Indentitas Penelitian

a. Nama : SITI MUNAWARAHb. NPM : 03220665c. Jenis Kelamin : Perempuan d. Jurusan : Pendidikan MIPA e. Program Studi : Biologi f. PTS : STKIP HAMZANWADI Selongg. Bidang Yang Diteliti : Pembelajaran Biologi

3. Jumlah Peneliti : 1 Orang 4. Lokasi Penelitian : MTs. NW Kabar5. Lama Penelititan : 2 bulan6. Biaya Penelitian : 1.500.000 (Satu juta lima ratus ribu rupiah)

Pancor, 4 Juni 2008

Usulan Penelitian ini telah disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

SARWATI, M.Pd. MARHAMAH, M.Pd.NIS : 330 3021 188 NIS : 330 3021 153

Megetahui Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

ii

Page 3: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

AFRIANA AZIZAH, M.PdNIS : 330 3021 113

iii

Page 4: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT sebab dengan rahmat dan karunia-Nya lah

sehingga proposal yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran Biologi dengan

Metode EPA (Eksplorasi, Pengenalan, dan Aplikasi Konsep) terhadap Peningkatan

Prestasi Hasil Belajar S i swa Ke l a s I MTs . NW Kaba r Tahun Pembelajaran

2007/2008” dapat terselesaikan dengan baik.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penulisan Proposal Penelitian

tidak lepas dari peran serta dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis tidak

lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen selaku pengampu

mata kuliah dan pihak-pihak lain yang mendukung keberhasilan penulisan ini.

Penulis juga sangat menyadari bahwa hasil penulisan proposal penelitian ini

belum dapat dikatakan sebagai hasil yang sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang bersifat membangun untuk kesempurnaan penulisan ini sangat diharapkan.

Pancor,………………2008

Penulis

iv

Page 5: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL.....................................................................................................iLEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN USULAN PENELITIAN.................iiKATA PENGANTAR.................................................................................................iiiDAFTAR ISI................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1B. Identifikasi Masalah................................................................................4C. Pembatasan Manfaat...............................................................................4D. Rumusan Masalah...................................................................................5E. Tujuan Penelitian....................................................................................5F. Manfaat Penelitian...................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................6A. Pembelajaran Biologi..............................................................................6B. Pendekatan Pembelajaran Dengan Metode EPA..................................14C. Peran Guru Dalam KBM.......................................................................17D. Prestasi Belajar......................................................................................18E. Hasil Penelitian yang Relevan...............................................................20F. Kerangka Berfikir..................................................................................21G. Hipotesis Penelitian...............................................................................22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................................23A. Metode Penelitian..................................................................................23B. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................24C. Populasi dan Sampel..............................................................................24

1. Populasi...........................................................................................242. Sampel.............................................................................................25

D. Teknik Pengambilan Data.....................................................................261. Identifikasi Variabel........................................................................262. Definisi Operasional........................................................................263. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data.....................................274. Uji Coba Instrumen.........................................................................28

E. Teknik Analisis Data.............................................................................321. Teknik Deskripsi Data.....................................................................322. Teknik Uji Persyaratan Analisis......................................................33

a. Uji Normalitas Data...................................................................33b. Uji Homogenitas........................................................................34

3. Teknik Uji Hipotesis........................................................................34

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................37

v

Page 6: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam sistem pendidikan nasional, salah satu faktor yang perlu

dipertimbangkan adalah pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakqwa terhadap Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Ini

membuktikan bahwa pendidikan difungsikan untuk meningkatkan kualitas

manusia Indonesia bagi terwujudnya masyarakat yang maju. Berdasarkan hal ini,

maka guru sebagai pendidik berkewajiban merancang suatu proses belajar

mengajar yang dapat mempersiapkan peserta didiknya bukan hanya memiliki

ilmu pengetahuan saja, melainkan juga mampu menerapkan ilmu pengetahuan.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan, salah satu upaya yang dapat

dilakukan adalah dengan melakukan inovasi dalam pembelajaran, diantaranya

adalah dengan cara menerapkan metode EPA. Dimana metode EPA tersebut

perlu diuji cobakan penerapanya agar dapat ditemukan bentuk desain yang dapat

digunakan oleh para guru Biologi MTs dan dapat disesuaikan dengan situasi dan

kondisi. Tujuan pembelajaran Biologi di MTs. NW Kabar antara lain :

a. Meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan.

1

Page 7: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

b. Memahami konsep-konsep Biologi

c. Mengembangkan daya penalaran pada anak didik

d. Mengembangkan keterampilan proses Biologi

e. Memberikan bekal pengetahuan dasar pada anak didik.

(BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), 2006: 8)

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh peneliti ke tempat lokasi

dan dengan melihat data-data dari nilai hasil belajar serta proses belajarnya dan

dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran biologi, maka dengan ini

peneliti menyampaikan bahwa MTs. NW Kabar sebagai salah satu sekolah yang

masih dalam masa perkembangan terlihat masih memiliki prestasi yang rendah.

Disamping itu dalam proses belajar dan mengajar biologi selama ini terlalu

terfokus pada guru, dan juga disebabkan karena kurangnya fasilitas dalam

belajar. Untuk itu diperlukan suatu cara untuk memperbaiki atau meningkatkan

prestasi belajar siswa. Dan kita tidak lepas dari prinsip belajar yang dikemukakan

oleh Slameto (1991) dalam Djamarah (1997: 62) sehingga proses belajar dengan

metode EPA dapat berhasil dengan baik. Prinsip-prinsip belajar tersebut antara

lain :

a. Dalam belajar setiap anak didik harus diusahakan partisipasi aktif.

b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur.

c. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcmenet (penguatan).

d. Belajar itu proses kontinu.

e. Belajar adalah proses organisasi, eksplorasi dan discovery.

f. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan.

2

Page 8: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

g. Belajar memerlukan sarana yang cukup.

h. Belajar perlu lingkungan yang menantang.

i. Belajar perlu ada interaksi anak didik dengan lingkungannya.

j. Belajar adalah proses kontiguitas (hubungan antara pengertian yang satu

dengan pengertian yang lain).

Dengan melihat beberapa kenyataan di atas, proses belajar EPA banyak

memiliki kelemahan bila dilihat dari prinsip pembelajaran di atas sehingga

peneliti mencoba mengoptimalkan model pembelajaran metode EPA dan

menerapkannya di MTs. NW Kabar, sehingga peneliti tertarik untuk membuat

judul “Efektivitas Pembelajaran Biologi Dengan Metode EPA di MTs. NW

Kabar Tahun Pembelajaran 2007/2008”

Adapun kelebihan dari metode EPA (Eksplorasi, Pengenalan dan

Aplikasi Konsep), adalah sebagai berikut: (Djamarah, 2002)

1. Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi relevan dengan

kehidupan, khususnya dunia kerja.

2. Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah, dapat membiasakan

para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.

3. Merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan

menyeluruh.

4. Memperluas wawasan.

5. Merangsang keingintahuan siswa dan kreativitas siswa dalam bentuk ide,

gagasan dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.

3

Page 9: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah dengan pembelajaran EPA dapat meningkatkan prestasi hasil belajar

siswa?

2. Dalam pembelajaran EPA apakah sekolah mempersiapkan sarana dan

prasarana untuk pembelajaran?

3. Bagaimanakah guru mengatasi kesulitan dalam pelaksanaan metode EPA?

4. Bagiamana peran guru, sekolah dalam pelaksanaan metode EPA?

5. Sejauhmana efektifitas pembelajaran dengan menggunakan metode EPA

dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa di MTs. NW Kabar Tahun

Pembelajaran 2007/2008?

C. Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan yang dimiliki peneliti, baik dari segi waktu, biaya

dan kemampuan, serta untuk lebih terarahnya penelitian, maka penelitian ini

perlu dibatasi. Adapun batasan yang dimaksud meliputi:

1. Batasan Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siwa kelas Ib (eksperimen) dan kelas Ic (kontrol).

2. Batasan Objek Penelitian

Objek penelitian ini terbatas pada kesulitan guru Biologi dalam melaksanakan

pembelajaran dengan metode EPA.

4

Page 10: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah di atas,

maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu “Bagaimana

efektivitas pembelajaran Biologi dengan menggunakan metode EPA (eksplorasi,

pengenalan, dan aplikasi konsep) terhadap peningkatan prestasi hasil belajar

siswa kelas I MTs NW Kabar Tahun Pembelajaran 2007/2008?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas

pembelajaran dengan metode EPA dalam peningkatan prestasi hasil belajar

Biologi siswa kelas I MTs. NW Kabar Tahun Pembelajaran 2007/2008.

F. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1. Diharapkan menambah wawasan pada siswa dalam menemukan konsep

Biologi.

2. Memberikan informasi dan berdiskusi dengan guru Biologi di MTs. NW

Kabar, sehingga guru-guru lebih kreatif.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi guru-guru dari penelitian ini dijadikan sebagai acuan untuk

menambah wawasan pembelajaran dengan metode EPA.

2. Penelitian ini diharapkan berguna untuk meningkatkan prestasi pada

siswa.

5

Page 11: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Biologi

Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) berkaitan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga Biologi bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan Biologi

diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri

sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya

menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Pendidikan Biologi diharapkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat

membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam

tentang alam sekitar.

Untuk mencukupkan pengenalan terhadap IPA (Biologi) maka dapat

diadakan eksplorasi kecil-kecilan berbagai sumber pustaka untuk mendapatkan

pendapat sederhana tentang apa sebenarnya IPA (Biologi) itu. Sebagai awal

kutipan Nas, L.K. dalam bukunya The Nature of Natural Science dalam Karso,

dkk (1993/1994: 20) mengemukakan “Science is a way of looking of the world”.

Jadi sains atau IPA (Biologi) dipandang sebagai suatu cara atau metode untuk

dapat mengamati sesuatua. Dalam hal ini adalah dunia (Nas dan Karso).

6

Page 12: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

Nas (dalam Karso, dkk, 1993/1994: 20) mengemukakan selanjutnya, cara

memandang sains terhadap sesuatu itu berbeda dengan cara memandang biasa

atau cara memandang seorang filosof. Cara memandang IPA (Biologi) bersifat

analitis. IPA (Biologi) melihat sesuatu secara lengkap dan cermat

dihubungkannya dengan objek yang lain sehingga seluruhnya membentuk suatu

perspektif baru tentang objek yang diamati. Dalam pendapat Nas di atas, yang

perlu digarisbawahi adalah bahwa IPA (Biologi) dipandang sebagai suatu cara

atau pola berpikir terhadap sasaran dengan seksama, cermat dan lengkap.

Secara umum Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi) di SMP/MTs. meliputi

bidang kajian mahluk hidup dan proses kehidupan, energi dan perubahannya,

materi dan sifatnya serta bumi dan alam semesta, dan yang sebenarnya sangat

berperan dalam membantu peserta didik untuk memahami fenomena alam. Ilmu

Pengetahuan Alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah

mengalami uji kebenarna melalui metode ilmiah, dengan ciri : objektif, metodik,

sistimatis, universal, dan tentatif. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang

pokok bahasannya adalah alam dan segala isinya.

Carin dan Sund (1993) mendefinisikan IPA sebagai “Pengetahuan yang

sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal) dan berupa

kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”

Merujuk pada pengertian IPA itu, maka dapat disimpulkan bahwa hakikat

IPA meliputi 4 unsur utama yaitu :

7

Page 13: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

1. Sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, mahluk hidup, serta

hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat

dipecahkan melalui prosesdur yang benar.

2. Proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah. Metode ilmiah

meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen (percobaan),

evaluasi, pengukuran dan penarikan kesimpulan.

3. Produk: berupa fakta, prinsip, teori dan hukum.

4. Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-

hari.

Keempat unsur itu merupakan ciri IPA yang utuh, yang sebenarnya tidak

dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam proses pembelajaran IPA, keempat unsur

itu diharapkan dapat muncul, sehingga peserta didik dapat mengalami proses

pembelajaran secara utuh, memahami fenonema alam melalui kegiatan

pemecahan masalah, metode ilmiah, dan meniru cara ilmuan bekerja dalam

menemukan fakta baru. Kecendrungan pembelajaran IPA pada masa kini adalah

peserta didik hanya mempelajari IPA sebagai produk, menghafalkan konsep,

teori, dan hukum. Keadaan ini dipengaruhi oleh pelajaran yang berorientasi pada

tes/ujian. Akibatnya IPA sebagai proses, sikap dan aplikasi tidak tersentuh dalam

pembelajaran.

Pengalaman belajar yang diperoleh di kelas tidak utuh dan tidak

berorientasi tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pembelajaran

lebih bersifat teacher-centered, guru hanya menyampaikan IPA sebagai produk

dan peserta didik menghafal informasi faktual. Peserta didik hanya mempelajari

8

Page 14: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

IPA pada domain kognitif yang terendah. Peserta didik tidak dibiasakan untuk

mengembangkan potensi berpikirnya. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa

banyak peserta didik yang cenderung menjadi malas berpikir secara mandiri.

Cara berpikir yang dikembangkan dalam kegiatan belajar belum menyentuh

domain afektif dan psikomotor. Alasan yang sering dikemukakan oleh para guru

adalah keterbatasan waktu, sarana, lingkungan belajar, dan jumlah peserta didik

per kelas yang terlalu banyak.

Abad 21 ditandai oleh pesatnya perkembangan IPA dan teknologi dalam

berbagai bidang kehidupan di masyarakat, terutama teknologi informasi dan

komunikasi. Oleh karena itu, diperlukan cara pembelajaran yang dapat

menyiapkan peserta didik untuk melek IPA dan teknologi, mampu berpikir logis,

kritis, kreatif, serta dapat berargumentasi secara benar. Dalam kenyataan,

memang tidak banyak peserta didik yang menyukai bidang kajian IPA, karena

dianggap sukar, keterbatasan kemampuan peserta didik, atau karena mereka tak

berminat menjadi ilmuan atau ahli teknologi. Namun demikian, mereka tetap

berharap agar pembelajaran IPA di sekolah dapat disajikan secara menarik,

efisien dan efektif.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dicapai peserta

didik yang dituangkan dalam empat aspek yaitu: mahluk hidup dan proses

kehidupan, materi dan sifatnya, energi dan perubahannya, serta bumi dan alam

semesta.

9

Page 15: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui hal

yang dipelajari pada pembelajaran IPA. Hampir sama dengan apa yang

dikemukakan Gagne, antara lain dalam Slameto (1995: 14):

1. Keterampilan Motoris (Motor Skill)

Dalam hal ini perlu koordinasi dari berbagai gerakan badan, misalnya

melempar bola, main tenis, mengemudi mobil, mengetik huruf R, M dan

sebagainya.

2. Informasi Verbal

Orang dapat menjelaskan sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar;

dalam hal ini dapat dimengerti bahwa untuk mengatakan sesuatu itu perlu

intelegensi.

3. Kemampuan Intelektual

Manusia mengadakan interaksi dengan dunia luar dengan simbol-simbol.

Kemampuan belajar cara inilah yang disebut dengan “kemampuan

intelektual”. Misalnya membedakan huruf m dan n, menyebut tanaman yang

sejenis.

4. Strategi Kognitif

Ini merupakan organisasi keterampilan yang internal (internal organized

skill) yang perlu untuk belajar mengingat dan berpikir. Kemampuan ini

berbeda dengan intelektual, karena ditujukan ke dunia luar, dan tidak dapat

dipelajari hanya dengan berbuat satu kali serta memerlukan perbaikan secara

terus menerus.

10

Page 16: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

5. Sikap

Kemampuan ini tidak dapat dipelajari dengan ulangan-ulangan. Tidak

tergantung atau dipengaruhi oleh hubungan verbal seperti halnya domain

yang lain. Sikap ini penting dalam proses belajar. Tanpa kemampuan ini

belajar tidak akan berhasil dengan baik.

Beberapa tipe dasar dari pembelajaran yang dikemukakan dari teori atau

psikologi belajar yang berhubungan dengan pembelajaran EPA antara lain :

(Sukamadinata, 2001: 33)

1. Pembelajaran Latihan

Tipe pembelajaran ini berasal dari psikologi Daya. Peserta didik memiliki

sejumlah daya; pikir, ingat, khayal, dengar, lihat, kerja dan sebagainya. Daya-

daya ini perlu dilatih agar berkembang lebih kuat dan lebih tajam.

2. Pembelajaran Pengembangan Potensi

Peserta didik mempunyai sejumlah potensi; intelektual, sosial, komunikasi,

fisik, dan sebagainya. Potensi-potensi tersebut perlu dikembangkan menjadi

kecakapan-kecakapan.

3. Pembelajaran Stimulus-Respon

Tipe pembelajaran ini berkembang dari psikologi Behaviorisme. Prilaku

manusia terbentuk dari hubungan stimulus-respon.

4. Pembelajaran Penguatan (Reinforcement)

Tipe pembelajaran ini merupakan pengembangan dari S-R. Agar terbentuk

hubungan S-R perlu diberi penguatan pada respon.

11

Page 17: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

5. Pembelajaran Pemahaman

Pembelajaran menekankan pemahaman hubungan. Peserta didik didorong

agar dapat menangkap makna hubungan antara unsur di dalam suatu situasi.

6. Pembelajaran Pemecahan Masalah

Tipe pembelajaran ini merupakan kelanjutan dari pembelajaran pemahaman.

7. Bimbingan Siswa

Interaksi pendidikan juga berlangsung melalui proses bimbingan.

Belajar adalah proses perubahan prilaku berkat pengalaman dan

pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar ialah perubahan tingkah laku, baik

yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap

aspek pribadi.

Adapun tahap-tahap pengelolaan dan pelaksanaan proses kegaitan belajar

mengajar dapat diperinci sebagai berikut : (Ahmadi, 2001: 32)

1. Perencanaan, meliputi :

a. Menetapkan apa yang mau dilakukan

b. Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan kerja

c. Mengembangkan alternatif-alternatif.

d. Mengumpulkan dan menganalisis informasi.

2. Pengroganisasian

a. Menyediakan fasilitas, perlengkapan dan tenaga kerja.

b. Pengelompokan komponen kerja dalam struktur organisasi secara teratur.

c. Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi.

d. Merumuskan dan menetapkan metode dan prosedur.

12

Page 18: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

3. Pengarahan

a. Menyusun kerangka waktu dan biaya secara terperinci.

b. Memprakarsai dan menampilan kepemimpinan.

c. Mengeluarkan instruksi-instruksi yang spesifik.

4. Pengawasan

a. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.

b. Melaporkan penyimpangan untuk tindakan koreksi.

c. Menilai pekerjaan dan melakukan tindakan koreksi terhadap

penyimpangan-penyimpangan.

Menurut Slameto (1995: 99) ada beberapa peran guru dalam proses

pembelajaran EPA dalam usaha untuk membangkitkan gairah belajar siswa, ada

6 hal yang dapat dikerjakan oleh guru, antara lain :

a. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar.

b. Menjelaskan secara konkrit kepada siswa apa yang dapat dilakukan pada

akhir pengajaran.

c. Memberikan imbalan terhadap prestasi yang dicapai siswa sehingga dapat

merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik di kemudian hari.

d. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.

e. Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok.

f. Menggunakan metode yang bervariasi.

13

Page 19: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

B. Pendekatan Pembelajaran Dengan Metode EPA

Pembelajaran dengan metode EPA merupakan implementasi dari folosofi

konstruktivistik. Filosofi ini menyatakan bahwa pembelajaran harus secara aktif

menyusun sendiri konsep-konsep baru dalam struktur kognitifnya. Pembelajaran

Biologi dengan metode ini lebih mengacu pada pembelajaran dengan pendekatan

keterampilan proses.

Keterampilan proses merupakan pendekatan belajar mengajar yang

mengarah pada pengembangan kemampuan-kemampuan mental, fisik dan sosial

yang mendasar sebagai penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi

dalam diri siswa. (Depdikbud, 1990)

Winaputra (2004), menyatakan bahwa hasil belajar siswa atau prestasi

belajar siswa akan diperoleh setelah siswa menempuh proses atau pengalaman

belajarnya. Pengalaman belajar (learning experience) merupakan suatu proses

kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka kegiatan belajar

mengajar sangat dipengaruhi oleh alternatif metode mengajar yang digunakan

oleh guru.

Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam

membelajarkan siswa agar terjadi interaksi dalam proses pembelajaran, dimana

dalam setiap metode mengajar, masing-masing memiliki karakteristik yang

berbeda-beda dalam membentuk pengalaman belajar siswa. Pengalaman belajar

yang diharapkan adalah terjadinya aktivitas belajar yang tinggi dari siswa,

dimana pendekatan yang digunakan untuk membentuk pengalaman siswa adalah

cenderung dengan pendekatan keterampilan proses.

14

Page 20: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

Menurut teori Gestalt (dalam Djamarah, 2002: 13) menyatakan bahwa

ada beberapa prinsip belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang

berkaitan dengan metode EPA, yaitu diantaranya:

a. Belajar adalah sebuah proses perkembangan

Dimana anak-anak baru dapat mempelajari dan merencanakan bila ia telah

matang untuk menerima bahan pelajaran itu. Manusia sebagai suatu

organisme yang berkembang, kesediaan mempelajari sesuatu tidak hanya

ditentukan oleh kematangan jiwa batiniah tetapi juga perkembangan karena

lingkungan dan pengalaman.

b. Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan

siswa.

Hal itu terjadi bila banyak berhubungan dengan apa yang diperlukan siswa

dalam kehidupan sehari-hari.

c. Belajar harus dengan insight (pengertian)

Insight adalah suatu saat dalam proses belajar dimana seseorang melihat

pengertian tentang sangkut paut dan hubungan-hubungan tertentu dalam

unsur yang mengandung suatu problem.

d. Belajar adalah reorganisasi pengalaman

Pengalaman adalah hasil dari suatu interaksi antara anak didik dengan

lingkungannya, belajar itu barua timbul bila seseorang menemui suatu situasi

atau masalah baru dalam hidupnya.

Berdasarkan hasil penerapan pembelajaran dengan metode EPA dalam

pembelajaran biologi ini, menurut Asep (hal. 51) dapat dievaluasi melalui

15

Page 21: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

penilaian terhadap daya serap siswa (aspek kognitif), penilaian terhadap aspek

sikap (afektif) dengan pengamatan selama proses berlangsung, dan penilaian

aspek keterampilan (psikomotorik) oleh guru. Dari segi proses, terjadi

pengembangan mental siswa berupa kecerdasan intelektual dan kecerdasan

emosional, sehingga dengan sendirinya akan meningkatkan prestasi belajar

siswa.

Menurut Djamarah (2002: 4), metode ini disusun untuk menampilkan

siswa ke depan mampu menemukan sendiri konsep-konsep Biologi sehingga

muncul sikap dan keterampilan setelah proses belajar mengajar. Pelaksanaan

pembelajaran dengan metode ini melalui tiga tahap utama yaitu: tahap eksplorasi,

berupa identifikasi permasalahan yang ingin diketahui siswa dan pengenalan

awal siswa mengenai konsep yang akan diajarkan. Tahap pengenalan konsep,

berupa kegiatan eksperimen untuk memecahkan masalah yang diajukan siswa.

Tahap aplikasi, berupa kegiatan diskusi berdasarkan hasil eksperimen yang

memungkinkan adanya penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada tahap pertama yaitu tahap eksplorasi, bertujuan untuk menggali

fakta-fakta dan konsep yang telah dimiliki siswa. Ini dilakukan dengan

melakukan serangkaian pertanyaan tertulis atau dengan menggunakan lembar

kerja siswa (LKS) yang harus dijawab oleh siswa. Peserta didik dibiarkan

berkembang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka. Pertanyaan harus

mencakup seluruh persoalan yang dimungkinkan telah diketahui siswa. Jawaban

siswa sangat bervariasi dan mencerminkan tingkat pemahaman konsep yang

16

Page 22: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

diperoleh dari pengalaman sehari-hari di lingkungannya. Dari jawaban itu guru

dapat memahami kedalaman pengetahuan awal siswa.

Setelah eksplorasi dilakukan kegiatan dilanjutkan dengan tahap kedua

pengenalan konsep. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah memecahkan

masalah yang muncul dari eksplorasi. Bentuk pengenalan konsep dengan

melakukan eksperimen kelompok menggunakan LKS atas bimbingan guru.

Siswa akan memperoleh pengalaman langsung dari eksperimen teresbut.

Kemudian akan terjadi konflik kognitif antara konsep awal dengan fakta nyata

hasil eksperimen. Tahap ketiga yaitu tahap aplikasi konsep, bertujuan untuk

melakukan penerapan konsep di dalam kehidupan sehari-hari atau pengembangan

lebih lanjut dari yang telah diperoleh siswa. Kegiatan ini diawali dengan

identifikasi masalah yang ditemukan siswa melalui diskusi yang dipandu guru.

Langkah selanjutnya, siswa-siswa mencoba mendesain suatu eksperimen untuk

mencari jawaban terhadap permasalahan tersebut. (Djamarah, 2002)

C. Peran Guru Dalam KBM

Slameto (1995: 97), dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai

tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa

untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala

sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.

Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai

kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan

proses perkembangan siswa. Secara lebih terperinci tugas guru berpusat pada :

17

Page 23: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

1. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian

tujuan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

2. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang

memadai.

3. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti: sikap, nilai-nilai dan

penyesuaian diri. Demikianlah, dalam proses belajar mengajar, guru tidak

terbatas sebagai penyampai ilmu pengtahuan, akan tetapi lebih dari itu, ia

bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian siswa. Ia

harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga

dapat merangsang siswa untuk belajar secara aktif dan dinamis dalam

memenuhi kebutuhan dan menciptakan tujuan.

D. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegaitan yang telah dikerjakan,

diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah

dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan. (Djamarah, 1994:

19)

Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar

untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Hasil dari

aktivitas belajar terjadilah perubahan dalam diri individu (Djamarah, 1994: 21).

Ahli juga mengatakan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

18

Page 24: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya (Slameto, 1995: 2).

Dari uraian di atas, maka dapat dipahami makna kata “prestasi” dan

“belajar”. Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas.

Sedangkan belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang mengakibatkan

perubahan dalam diri individu, yakni perubahan tingkah laku. Dengan demikian,

dapat diambil pengertian yang cukup sederhana mengenai hal ini, prestasi belajar

adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan

dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. (Djamarah, 1994:

23)

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa itu adalah

banyak sekali macamnya, terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu, untuk

memudahkan hal tersebut maka dapat dilakukan klasifikasi dari faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, antara lain :

1. Faktor dari luar diri siswa (eksternal), ini digolongkan menjadi dua, antara

lain:

a. Faktor non sosial seperti keadaan udara, tempat, buku-buku pelajaran, dan

alat-alat pelajaran.

b. Faktor psikologis seperti: jasmani dan fisik siswa.

2. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal), ini digolongkan menjadi

dua yaitu:

19

Page 25: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

a. Faktor fisiologis, seperti: kesehatan tubuh, adanya sifat, fungsi-fungsi alat

tubuh dan rasa ingin tahu.

b. Faktor psikologis yang ada pada siswa antara lain: adanya keinginan

mendapatkan perhatian dari orang tua, rasa aman, dan adanya sifat kreatif

untuk maju.

E. Hasil Penelitian yang Relevan

Nurmiati (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Efektifitas

Penggunaan Pendekatan Kontekstual melalui Metode EPA terhadap Ketuntasan

Belajar Biologi pada Siswa Kelas X MA NW Kabar” menyatakan persentase

ketuntasan belajar adalah 90,08% (ketuntasan < 65%) dan 9,92% (ketuntasan >

65%). Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan kontekstual melalui metode EPA dinilai berdampak positif atau

efektif.

Harni (2005) dalam “Efektifitas Pembelajaran Biologi Menggunakan

Strategi EPA (Eksplorasi, Pengenalan, dan Aplikasi Konsep) terhadap Prestasi

Belajar Biologi Siswa Kelas I SMPN 13 Mataram” menyimpulkan bahwa

persentasi prestasi yang dicapai siswa kelas 1 adalah 89,06% (persentasi < 65%)

dan 70,91% (persentasi > 65%). Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan strategi EPA dinilai efektif.

20

Page 26: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

F. Kerangka Berfikir

Proses pembelajaran merupakan interaksi antara proses belajar yang

dilakukan oleh siswa dengan pembelajaran yang dikembangkan oleh guru,

dimana dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk mendorong,

membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi ssiwa untuk mencapai tujuan.

Agar proses pembelajaran berjalan efisien, maka guru hendaknya

mengembangkan suatu pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan

domain kognitif (daya serap siswa), afektif (aspek sikap), dan psikomotorik

(aspek keterampilan). Artinya bahwa dalam kegiatan belajar ketiga aspek tersebut

perlu mendapat perhatian secara cukup, agar peserta didik mengalami

perkembangan kepribadian yang menuju ke terbentuknya pribadi yang utuh dan

seimbang.

Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar

yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Makin baik metode

mengajar yang digunakan maka makin efektif pula pencapaian tujuan dalam

prestasi belajar mengajar, dimana efektifitas suatu metode dipengaruhi oleh

faktor tujuan, situasi, dan faktor siswa itu sendiri. Maka untuk mencapai suatu

tujuan pembelajaran, salah satu upaya yang harus dilakukan oleh seorang guru

yaitu dengan mencoba menerapkan suatu metode baru yaitu metode EPA,

mungkin dengan menggunakan metode EPA dapat merangsang motivasi siswa

dalam belajar dan membangkitkan gairah serta minat siswa untuk melakukan

suatu hal. Dimana proses pembelajaran dengan metode EPA melewati tiga tahap

pembelajaran yaitu tahap pertama eksplorasi, berupa identifikasi permasalahan

21

Page 27: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

yang ingin diketahui siswa dan pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang

akan diajarkan. Tahap kedua yaitu pengenalan konsep, berupa kegiatan

eksperimen untuk memecahkan masalah yang diajukan siswa. Tahap ketiga yaitu

aplikasi, berupa kegiatan diskusi berdasarkan hasil eksperimen yang

memungkinkan adanya penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi dengan

pemberian pembelajaran dengan metode EPA diharapkan dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa dan sekaligus dapat mengembangkan kemampuan siswa

dalam mengaplikasikan konsep-konsep yang telah diterima oleh siswa.

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara yang dibangun atau diformulasikan

berdasarkan pada kajian konsep teori-teori, hasil temuan penelitian terdahulu atau

pengamatan penelitian pada fenomena lapangan yang hendak diteliti (Bambang,

2002).

Dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut

“Pembelajaran biologi dengan metode EPA lebih efektif dibandingkan dengan

yang tidak menggunakan metode EPA terhadap peningkatan prestasi hasil belajar

siswa kelas I MTs. NW Kabar Tahun Pelajaran 2007/2008”

22

Page 28: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian menyangkut alat atau teknik dalam melaksanakan

penelitian. Hal ini dapat dilihat dari pemilihan metode yang tepat untuk meneliti

masalah atau objek penelitian. Adapun perbedaan-perbedaan objek penelitian di

lapangan memungkinkan untuk menggunakan atau memilih metode yang berbeda

pula. Pada umumnya dalam penelitian dikenal dua macam pendekatan yaitu

metode eksperimen apabila gejala yang diteliti itu ditimbulkan dengan sengaja

dan metode eks posfakto apabila gejala yang diteliti memang sudah ada secara

wajar. (Arikunto, 1996)

Dilihat dari keadaan objek penelitian ini, dimana gejala yang ditimbulkan

disengaja oleh peneliti, maka dengan demikian metode yang digunakan adalah

metode eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap subjek penelitian.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli

Tahun 2008, pada kelas I Semester II MTs. NW Kabar Tahun Pembelajaran

2007/2008.

23

Page 29: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Dalam penelitian senantiasa dihadapkan oleh populasi. Populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002: 108). Berdasarkan

pendapat ahli di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas I MTs. NW Kabar Tahun Pembelajaran 2007/008, baik

siswa laki-laki maupun siswa wanita. Untuk lebih jelasnya mengenai populasi

penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1 Keadaan Populasi Siswa Kelas I MTs. NW Kabar Tahun Pelajaran 2007/2008

KelasKeadaan Populasi

Laki-laki Wanita Jumlah

I A

I B

I C

17

21

11

11

13

23

28

34

34

Jumlah 49 47 96

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti.

Salah satu syarat utama daripada sampel yang baik adalah bahwa sampel

harus mencerminkan ciri-ciri atau sifat yang berada pada populasi. Oleh

karena itu, pengambilan sampel dilakukan sedemikian rupa atau dengan

memperhatikan prosedur teknik pengambilan sampel, sehingga diperoleh

sampel yang benar-benar dapat menggambarkan keadaan populasi yang

sebenarnya (representatif). Kerepresentatifan sampel merupakan kriteria

24

Page 30: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

terpenting dalam penelitian sampel dalam kaitannya dengan maksud untuk

menggeneralisasikan hasil-hasil penelitian sampel terhadap populasinya.

Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel adalah siswa kelas Ib

sebanyak 34 orang sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas Ic

sebanyak 34 orang sebagai kelompok kontrol. Pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling (sampel bertujuan).

Purposive sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang

digunakan oleh peneliti apabila peneliti memiliki pertimbangan tertentu

(Arikunto, 2002: 117).

Pemilihan kelas Ib dan Ic sebagai sampel penelitian dilakukan dengan

pertimbangan bahwa kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen

memiliki kemampuan yang sama dengan kelas kontrol. Selain itu juga kelas

yang diambil sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki jumlah

siswa yang sama. Untuk lebih jelasnya keadaan sampel penelitian ini

disajikan pada tabel 02.

Tabel 3.2Keadaan Sampel Penelitian di Kelas I MTs NW Kabar

Tahun Pembelajaran 2007/2008

KelasKeadaan Sampel Penelitian

KeteranganLaki-laki Wanita Jumlah

I BI C

2111

1323

3434

EksperimenKontrol

Jumlah 32 36 68

25

Page 31: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

D. Rancangan/Desain Penelitian

Rancangan penelitian merupakan suatu bentuk gambaran tentang hal-hal

yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian. desain penelitian ini diperlukan

sebagai landasan berpijak atau dasar penelitian, baik oleh peneliti sendiri maupun

orang lain terhadap kegiatan penelitian, sehingga dapat mempertanggung

jawabkan langkah-langkah yang akan diambil (Margono, 2003: 100)

Dalam penelitian ini model rancangan yang digunakan adalah model

post-test control group dengan satu macam perlakuan. Dalam desain ini

kelompok eksperimen diberikan perlakuan (x) yaitu menggunakan pembelajaran

biologi dengan metode EPA. Sedangkan kelompok kontrol (kelompok

pembanding, selanjutnya sesudah perlakuan, kedua kelompok diberikan tes

sebagai post-test. Secara urut model rancangan ekpserimen dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 03.

Tabel 3.3Rancangan penelitian model post-test control group

Kelompok Perlakuan Post-test

Eksperimen (E)

Kontrol (K)

X

-

(O1)

(O1)

Keterangan:

E = kelompok eksperimenK = kelompok kontrolX = perlakuan (pembelajaran biologi dengan metode EPA)- = tanpa perlakuanO1 = post-test (Arikunto, 1998: 81)

26

Page 32: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada bagian ini diuraikan: (1) identifikasi variabel, (2) definisi

operasional variabel, (3) Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data, (4) uji coba

instrumen.

1. Identifikasi Variabel

Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini berupa efektivitas

pembelajaran biologi dengan menggunakan metode EPA, sedangkan variabel

terikatnya adalah peningkatan prestasi belajar siswa.

2. Definisi Operasional Variabel

Untuk dapat memberikan pengertian yang jelas serta untuk

menghindari kekeliruan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa

istilah yang dianggap penting yaitu sebagai berikut:

a. Efektifitas adalah adanya pengaruh atau dampak yang manjur, tepat dan

sesuai dengan yang diharapkan. Efektifitas dalam penelitian ini

bersangkut paut dengan keberhasilan yang telah dicapai dari suatu

perlakuan yaitu penggunaan pembelajaran biologi dengan metode EPA,

dimana efektifitas di sini diukur dari hasil belajar yang diperoleh siswa

(subjek penelitian) setelah diberikan tes.

b. Penggunaan Metode EPA

Penggunaan metode EPA (eksplorasi, pengenalan, dan aplikasi konsep)

yang dimaksud di sini adalah berupa kegiatan belajar untuk

27

Page 33: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

mengembangkan keterampilan yaitu keterampilan intelektual, sosial dan

fisik siswa.

c. Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa nilai

hasil tes yang diberikan setelah kegiatan belajar mengajar. Dimana tes

prestasi belajar biologi dikembangkan dari aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik.

3. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam kegiatan pengumpulan data berupa

tes dari sejumlah pertanyana tentang hasil belajar yang berkaitan dengan

pokok bahasan ekosistem yang telah diajarkan.

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto,

2002). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes objektif pilihan ganda,

dengan pertimbangan bahwa : dengan menggunakan tes objektif pilihan

ganda akan memudahkan dan mempercepat penelitian, lebih banyak materi

yang dicakup, pemeriksaan dapat diserahkan pada orang lain, lebih mudah

dan lebih cepat pemeriksaannya karena dapat menggunakan kunci tes.

Instrumen tes soal pilihan ganda terdiri dari 20 butir soal. Dari

masing-masing butir soal, setiap jawaban benar diberikan skor 5 dan jawaban

salah diberikan skor 0. Dengan demikian skor maksimal yang diperoleh

28

Page 34: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

responden adalah 100 dan skor minimal 0. Jadi skor subjek penelitian

bergerak dari 0 sampai 100.

4. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen sangat penting dalam suatu penelitian sebab data

merupakan cermin dari variabel yang diteliti dan gunanya sebagai alat untuk

membuktikan hipotesis. Oleh sebab itu benar atau tidaknya data, tergantung

pula dari valid dan reliabelnya suatu instrumen dalam pengumpulan data.

(Suharsimi Arikunto, 2002: 144)

Untuk dapat mengumpulkan data, terlebih dahulu dibuat instrumen

penelitian. instrumen yang baik adalah instrumen yang valid dan realiabel.

Dengan instrumen yang valid dan relaibel, maka diharapkan didapatkan data

yang valid dan reliabel pula. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan, selain itu juga dapat mengungkapkan data

dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk memperoleh instrumen yang

valid, peneliti harus bertindak hati-hati sejak awal penyusunannya.

Pengujian instrumen untuk variabel terikat yaitu dengan tes obyektif

yang diberikan kepada siswa kelas I MTs. NW Rumbuk untuk menjamin

instrumen tes yang disusun tersebut valid dan reliabel, maka terlebih dahulu

dilakukan uji validitas dan reliabilitas tes.

a. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk menentukan ketepatan dan kesahihan

test. Instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat

dipergunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 1999).

29

Page 35: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

Instrumen pada penelitian ini menggunakan validitas isi. Suatu instrumen

dikatakan memiliki validitas isi apabila soal yang terkandung mempunyai

tingkat kesesuaian yang tinggi dengan tujuan dan isi materi pelajaran

(Arikunto, 1998).

Validitas isi dilakukan dengan cara membuat kisi-kisi tes dan

mencocokannya dengan indikator yang sudah ada. Validitas soal tes dapat

dicari dengan menggunakan korelasi product.

Rumus korelasi product moment adalah sebagaiberikut :

r xy=∑ xy

√ (∑ x2) (∑ y2)

Keterangan :

rxy = koefisien antara variabel x dan yxy = jumlah perkalianX2 = kuadrat dari xY2 = kuadrat dari y (Arikunto, 2002: 146)

Kriteria:

Jika harga r hitung lebihbesar dari harga r tabel pada taraf signifikasi 95%

(Arikunto, 2002), maka instrumen tersebut valid. Dengan demikian

instrumen tersebut valid sehingga dapat dipakai sebagai alat ukur dalam

kegiatan penelitian yang akan dilakukan.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen adalah tingkat konsistensi instrumen dari

waktu ke waktu (Hadi, 2000). Rumus reliabilitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah KR-20, karena tesnya berbentuk pilihan ganda.

30

Page 36: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

Rumus lengkap KR-20 adalah sebagai berikut :

r11=[ nn−1 ] [ S2−∑ pq

S2 ]Keterangan :

r11 = reliabilitas testp = proporsi yang menjawab benarq = proporsi yang menjawab salahpq = jumlah hasil perkalian p dan qn = banyak soalS2 = standar deviasi.

(Arikunto, 2002)

Kriteria :

Jika harga r hitung lebih besar dari r tabel, maka instrumen tersebut

reliabel. (Arikunto, 2002)

c. Tingkat Kesukaran dan Daya Beda

Suatu soal dikatakan memiliki karakteristik sebagai soal yang baik, bila

soal tersebut valid, reliabel, objektif, dan praktis (Sukardjo: 50). Namun,

disamping keempat hal tersebut, untuk menghasilkan soal yang baik,

perlu juga diketahui tingkat kesukaran dari soal tersebut, apakah masuk

dalam kategori sulit, sedang atau mudah. Dari hasil analisis ini akan

diketahui butir soal yang harus diperbaiki, diseleksi, diganti atau direvisi.

Tingkat kesukaran (Tk) untuk butir soal objektif adalah proporsi siswa

yang menjawab benar untuk butir soal tertentu (Sukardjo, 2002: 58).

Tingkat kesukaran untuk butir soal objektif dapat dihitung dengan rumus :

31

Page 37: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

Tk=∑ benar

∑ salah

Keterangan :

S benar : jumlah siswa yang menjawab benarS siswa : jumlah siswa seluruhnya (Sukardjo, 2002: 58)

Kriteria untuk tingkat kesukaran butir soal objektif ditentukan sebagai

berikut :

Mudah bila Tk : 0,73 sampai dengan 1,00

Sedang bila Tk : 0,28 sampai dengan 0,72

Sukar bila Tk : 0,00 sampai dengan 0,27

Daya pembeda suatu test adalah kemampuan test untuk membedakan

siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Semakin tinggi daya

pembeda test, semakin baik test tersebut membedakan siswa yang pandai

dan yang kurang pandai (Sukardjo, 2002: 61).

Daya pembeda butir soal objektif dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut :

DP=RH

nH

−RL

nL

Keterangan :

RH : siswa kelompok atas yang menjawab benarRL : siswa kelompok bawah yang menjawab benarNH : jumlah siswa kelompok atas (kelompok siswa yang pandai)NL : jumlah siswa kelompok bawah (kelompok siswa yang kurang

pandai). (Sukardjo, 2000: 61)

Kriteria untuk daya pembeda butir soal objektif ditentukan sebagai berikut

:

32

Page 38: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

DP : 0,00 – 0,20 (Tidak baik)

DP : 0,21 – 0,40 (Cukup)

DP : 0,41 – 0,70 (Baik)

DP : 0,71 – 1,00 (Sangat baik). (Arikunto, 1984: 81).

Butir soal objektif dengan daya pembeda negatif sangat tidak baik, sebab

kelompok baweah dapat menjawab butir soal objektif tersebut lebih baik

daripada kelompok atas, yang seharusnya adalah sebaliknya (Sukardjo,

2002: 61).

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam penelitian,

sebab dengan analisis data sangat berguna dalam memecahkan masalah

penelitian. Untuk memperoleh hasil yang lebih jelas dari masing-masing data

pada masing-masing variabel serta untuk menguji hipotesis penelitian terelbih

dahulu dilakukan analisis data dengan langkah-langkah pengukuran sebagai

berikut:

1. Teknik Deskripsi Data

Data yang diperoleh didesrkipsikan dengan menggunakan statistik

deskriptif. Adapun cara yang dilakukan dalam teknik ini adalah sebagai

berikut:

Data yang diperoleh pertama-tama dihitung, rata-rata hitung (mean),

skor maksimum ideal dan skor minimum ideal (Mi) = ½ (maksimal ideal +

33

Page 39: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

minimal ideal) dan standar deviasi ideal (SDi) = 1/6 (maksimal ideal +

minimal ideal) (Nurkancana, 1986: 86). Kemudian rata-rata hitung yang

diperoleh (mean) dimasukkan ke dalam interval penkategorian sebagai

berikut:

Mi + 1 SDi sampai dengan Mi + 3 SDi = Tinggi

Mi – 1 SDi sampai dengan < Mi + 1 SDi = Sedang

Mi – 3 SDi sampai dengan < Mi – 1 SDi = Rendah

2. Teknik Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis statistik parametrik. Teknik parametrik digunakan yang dipilih

didasarkan atas tujuan penelitian di atas. Teknik analisis parametrik

membuthkan uji normalitas data dan uji homogenitas data.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dimaksudkan untuk menguji apakah skor dalam

ubahan-ubahan yang diteliti telah menghampiri distribusi normal atau

tidak. Untuk menganalisis ubahan tersebut digunakan teknik dengan

rumus chi kuadrat (X2).

X 2=∑ ( fo−fh )2

fh

Keterangan:

X2 = chi kuadratfo = frekuensi yang diobsrevasifh = frekuensi yang diharapkan. (Arikunto, 2002: 259)

34

Page 40: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

Kriteria pengujian normalitas data ini adalah : Data berdistribusi normal

jika x2 hitung < x2 tabel. Data tidak berdistribusi normal jika x2 hitung >

x2 tabel (Arikunto, 2002).

b. Uji Homogenitas

Untuk menguji homogen atau tidaknya data dalam penelitian ini

menggunakan tes Bartlet. Ter Bartlet ini dapat digunakan untuk

membuktikan homogenitas dari beberapa sampel yang akan dianalisis dan

dapat menguji dua atau lebih kelompok sampel. Adapun uji homogenitas

data ini memakai uji Barltet:

X2 = (Ln 10) (B – (ni – 1) log Si2

Keterangan :

B = Satuan barltetS = standar deviasi totalNi = besaran ukuran sampel

Untuk harga B = (log S)2 (ni-1)

S2=∑ (ni−1 ) S2

∑ (ni−1 )

Kriteria:

Bila x2 hitung < x2 tabel, maka datanya homogen pada taraf uji 5%. Bila

x2 hitung > x2 tabel, maka datanya tidak homogen. (Arikunto, 2002).

3. Teknik Uji Hipotesis

Di dalam kita membicarakan mengenai hipotesis, maka terlebih

dahulu kita tahu apa itu hipotesis. “Hipotesis” merupakan teori sementara

yang kebenarannya masih perlu diuji. Sehubungan dengan pengertian

35

Page 41: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

tersebut, Ridwan (1990: 27-28) menjelaskan bahwa hipotesis adalah

pernyataan yang masih lemah dan masih perlu dibuktikan kebenarannya.

Ahli lain mengatakan bahwa “hipotesis” adalah jawaban terhadap

masalah penelitian yang kebenarannya masih perlu diuji secara empiris

(Sumadi Suryabrata, 1983: 75).

Dalam penelitian ini statistik yang digunakan dalam menghipotesis

adalah teknik analisis t-tes (uji test). Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa

menggunakan uji t (t-test) kita memeriksa efektivitas suatu perlakuan.

Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah efektivitas

pembelajaran biologi dengan metode EPA terhadap peningkatan prestasi hasil

belajar.

Adapun rumus yang digunakan dalam uji hipotesis tersebut adalah

sebagai berikut :

t=x̄1− x̄2

S √ 1n1

+1n2

S2=(n1−1 )S

12+(n2−1 ) S

22

n1+n2−2

Keterangan:

t = t hitungx1 = rata-rata kelompok eksperimenx2 = rata-rata kelompok kontroln1 = jumlah peserta kelompok eksperimenn2 = jumlah peserta kelompok kontrolS1 = simpangan baku kelas I.BS2 = simpangan baku kelas I.C

(Arikunto, 1993: 166)

Sedangkan kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: (a) Jika t

hitung lebih besar dari t tabel (taraf kepercayaan 0,05), maka Ha tidak ditolak.

36

Page 42: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

Artinya rata-rata nilai siswa yang menggunakan pembelajaran biologi dengan

metode EPA lebih tinggi dari rata-rata siswa yang tidak menggunakan metode

EPA. (b) Jika t hitung lebih kecil dari t tabel, Ha ditolak dan Ho tidak ditolak.

Artinya rata-rata nilai siswa yang menggunakan pendekatan kontekstual

dengan pembelajaran metode EPA lebih rendah dari rata-rata siswa yang

tidak menggunakan metode EPA.

37

Page 43: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE EPA (EKSPLORASI, PENGENALAN, DAN APLIKASI KONSEP) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS I MTS. NW KABAR TAHUN PEMBELAJARAN

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, 2001. Strategi Belajar Mengajar. PT. Setia Bandung.

Arikunto, Suharsimi, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.

Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Badan Standar Nasional Pendidikan. Jakarta.

Djamarah, S.B, 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djamarah, S.B, 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: PT. Usaha Nasional.

Slameto, 1995. Belajar. PT. Rineka Cipta.

Sukardjo, 2002. Penelitian Hasil Belajar. Yogyakarta. FMIPA UNY.

Mudjiono, 1991. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: PT. Rineka Cipta.

Nana S. Sukamadinata, 2001. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ngalim Purwanto, 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Wayan Nurkancana, 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya-Indonesia: PT. Usaha Nasional.

Winaputra, 2004. Strategi Belajar Mengajar. PT. Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan Nasional.

38