ktps mi nw nurul iman 2010-2011 -revisi

60
1 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN SUKARARAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peralihan sistim pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi telah menjadikan perubahan paradigma berbagai unsur penyelenggaraan pemerintahan, termasuk pendidikan. Hal ini telah mendorong adanya perubahan dari berbagai aspek pendidikan termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran- pemikiran baru sehingga mengalami perubahan- perubahan kebijakan. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pasal 36 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan agar kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan disusun dan dikembangkan: (a) dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik, (b) sesuai dengan jenjang pendidikan; dan (c) dalam kerangka Negara

Upload: ilham-doankz

Post on 07-Feb-2016

89 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ARSIP 2015

TRANSCRIPT

Page 1: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

1 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peralihan sistim pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi

telah menjadikan perubahan paradigma berbagai unsur penyelenggaraan

pemerintahan, termasuk pendidikan. Hal ini telah mendorong adanya

perubahan dari berbagai aspek pendidikan termasuk kurikulum. Dalam

kaitan ini kurikulum sekolah dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran-

pemikiran baru sehingga mengalami perubahan- perubahan kebijakan.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa

kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan

prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah,

dan peserta didik. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah apa

yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Pasal 36 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional mengamanatkan agar kurikulum pada semua jenjang

dan jenis pendidikan disusun dan dikembangkan: (a) dengan prinsip

diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta

didik, (b) sesuai dengan jenjang pendidikan; dan (c) dalam kerangka Negara

Page 2: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

2 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

Kesatuan Republik Indonesia. Dengan prinsip diversifikasi, Pemerintah tidak

lagi menetapkan kurikulum nasional. Oleh karena itu, penyusunannya

diserahkan di tingkat satuan pendidikan dalam bentuk Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP). Semua itu dilakukan agar khasanah nasional

yang berupa karakteristik masing-masing satuan pendidikan dapat dipelihara

dan ditumbuh-kembangkan. Kurikulum disesuaikan dengan memanfaatkan

seluas-luasnya potensi daerah dan variasi tingkat kemampuan peserta didik

memperoleh perhatian penuh. Untuk menjamin mutu minimal dari layanan

pendidikan dengan KTSP yang bervariasi, Pemerintah menetapkan delapan

Standar Nasional Pendidikan yang digunakan sebagai acuan pengembangan

kurikulum, yaitu Standar Isi, Standar Kompetensi Lululsan, Standar Proses,

Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana,

Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian

Pendidikan.

Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 22, 23, dan 24 Tahun 2006,

Permendiknas No. 32 th 2004, PP no 38 th 2006, PP 55 th. 2007 dan

Permendiknas no. 41 th 2007, Menteri Pendidikan Nasional telah menetapkan

dua dari delapan standar yang direncanakan, yaitu: standar isi dan standar

kompetensi lulusan (SKL), yang dilengkapi dengan peraturan

pelaksanaannya. Dan untuk madrasah baik itu Madrasah Ibtidaiyah,

Madrasah Tsanawiyah maupun Madrasah Aliyah, Menteri Agama telah

mengeluarkan Permenag No. 2 th 2008 tentang Standar isi dan Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) untuk satuan pendidikan dasar dan menengah di

madrasah. Standar isi ini mengatur tentang: (a) kerangka dasar dan struktur

kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan KTSP, (b) beban

Page 3: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

3 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah, (c)

komponen KTSP yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan

berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak

terpisahkan dari Standar Isi, dan (d) kalender pendidikan untuk

penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan

dasar dan menengah. Melengkapi peraturan-peraturan tersebut, Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menerbitkan Buku Panduan

Umum Penyusunan KTSP untuk jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kebijakan Pemerintah untuk menyusun kurikulum di tingkat satuan

pendidikan merupakan pewujudan dari reformasi di bidang pendidikan yang

diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Ini merupakan upaya untuk mewujudkan setidak-

tidaknya tiga strategi dari tiga belas strategi pembaharuan yang diamanatkan,

yaitu: (a) pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, (b)

pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan; dan (c) pemberdayaan peran

serta masyarakat.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan

pendidikan. Dengan demikian guru diharapkan menjadi lebih mengenal

dengan baik dan lebih merasa memiliki kurikulum tersebut.

Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan merupakan keharusan

agar kurikulum selalu sesuai dengan tuntutan kebutuhan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul

Iman Sukarara Kecamatan Jonggat, dikembangkan sebagai perwujudan dari

Page 4: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

4 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini disusun oleh

satu tim penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan komite sekolah di

bawah koordinasi dan supervisi Kepala Kementrian Agama Kabupaten

Lombok Tengah serta dengan bimbingan nara sumber dari Tim Pengawas

(Asesor) Kementrian Agama Kabupaten Lombok Tengah.

KTSP ini merupakan sebuah dokumen yang akan diimplementasikan

sebagai panduan proses pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas.

Pembelajaran hendaknya berlangsung secara efektif dan efisien yang

mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas peserta didik. Dalam hal

ini para pelaksana kurikulum dituntut untuk melaksanakannya sesuai

dengan karakteristik daerah. Para pendidik juga hendaknya mampu

menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan bagi

peserta didik.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin

pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri

atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan

prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari

kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan

pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi

kesempatan peserta didik untuk :

(a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Page 5: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

5 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

(b) Belajar untuk memahami dan menghayati

(c) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif

(d) Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain

(e) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses

belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Kewenangan sekolah/madrasah dalam menyusun kurikulum

memungkinkan sekolah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa,

keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan atau

sekolah/madrasah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan

menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar,

cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar.

B. Landasan Penyusunan KTSP

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Standar Isi, untuk satuan pendidikan dasar dan menengah

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang

Standar Kompetensi Lulusan , untuk satuan pendidikan dasar dan

menengah

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang

Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan 23

Tahun 2006

Page 6: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

6 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Standar Kompetensi Akademik dan Kompetensi Guru

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang

Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang

Standar Penilaian Pendidikan.

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang

Standar Sarana dan Prasarana

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Standar Proses

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang

Standar Tenaga Perpustakaan

14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang

Standar Tenaga Laboratorium Madrasah/Madrasah

15. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008

tentang Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.

16. Keputusan menteri Agama Nomor 372 Tahun 1993 tentang Kurikulum

Pendidikan Dasar Berciri Khas Agama Islam

17. Peraturan Menteri No. 02 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan SI Pendidikan

Agama di Madrasah

C. Tujuan Pengembangan KTSP

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Jenjang

Madrasah Ibtidaiyah ini disusun sebagai acuan operasional bagi Madrasah

Ibtidaiyah dan stakeholders (kepala madrasah, guru, pengawas dan komite

sekolah) dalam mengembangkan KTSP yang akan dilaksanakan di masing-

masing Madrasah Ibtidaiyah. Kegiatan pengembangan dimulai dari tahap:

penyusunan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Dengan acuan ini,

diharapkan mulai tahun 2009, setiap Madrasah Ibtidaiyah dapat

Page 7: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

7 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

mengembangkan KTSP yang khas dan memenuhi Standar Nasional

Pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Madrasah

Ibtidaiyah NW Nurul Iman Sukarara di disusun dengan tujuan :

a. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah;

b. Menjadikan kurikulum lebih sesuai dengan kebutuhan setempat;

c. Menciptakan suasana pembelajaran di sekolah yang bersifat

mendidik, mencerdaskan dan mengembangkan kreativitas anak.

d. Menciptakan pembelajaran yang efektif, demokratis, menantang,

menyenangkan, dan mengasyikkan.

D. Prinsip Pengembangan KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan sesuai

dengan konteks madrasah. Pengembangan KTSP di bawah koordinasi dan

supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota

untuk pendidikan dasar dan Dinas Pendidikan Provinsi/Departemen Agama

Provinsi untuk pendidikan menengah.. Beberapa prinsip yang harus

diperhatikan dalam mengembangkan KTSP diuraikan berikut.

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

Peserta Didik dan Lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik

memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

Page 8: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

8 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk

mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi

peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Oleh karena peserta

didik memiliki posisi sentral, maka kegiatan pembelajaran berpusat pada

peserta didik. Implikasi dari prinsip ini adalah: kurikulum disusun untuk

melayani kebutuhan peserta didik dan tidak boleh memberatkan peserta

didik. Kurikulum dirancang semata-mata untuk kepentingan

memaksimalkan potensi peserta didik. Menambah jam pelajaran tidak

boleh terlalu banyak sehingga memberatkan peserta didik yang

dampaknya peserta didik tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan

kegiatan lain. Kurikulum juga harus merencanakan layanan konseling

untuk membantu perkembangan peserta didik secara terprogram agar

peserta didik dapat tumbuh kembang secara maksimal sesuai dengan

perkembangan kejiwaannya.

2. Beragam dan Terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman

karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan,

serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama,

suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum

disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat,

kecerdasan intelektual, emosional, spritual, dan kinestetik peserta didik

secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Page 9: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

9 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

Keragaman berimplikasi pada keluwesan kurikulum. Analisis

keragaman peserta didik dari segi kemampuan, minat, dan bakat, perlu

dilakukan untuk merancang model pembelajaran yang sesuai, jenis

pengembangan diri yang beragam, serta program remedial yang sesuai.

Selain itu, keragaman juga berkaitan dengan kekhasan dan kebutuhan

yang berbeda tiap daerah sehingga kurikulum perlu disesuaikan dengan

hasil analisis potensi kawasan. Ciri khas karakteristik jenis pendidikan

perlu dipertimbangkan dalam merancang struktur dan muatan kurikulum.

Demikian juga karakteristik satuan pendidikan yang berbeda perlu

menyusun struktur dan muatan kurikulum yang relatif beragam

disesuaikan dengan karakteristik yang dimiliki.

Selanjutnya, makna terpadu berkaitan dengan rancangan

kurikulum harus meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,

muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun

dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna. Selain itu,

keterpaduan juga berkaitan dengan keterpaduan program yang

mendukung pelaksanaan kurikulum. Misalnya, pada madrasah yang

berasrama perlu dirancang kegiatan suplemen secara terpadu untuk

mendukung pelaksanaan kurikulum di madrasah.

3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan

Seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Artinya,

semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik

Page 10: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

10 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni. Isi/ muatan kurikulum dapat dipertanggung-jawabkan

dan relevan dengan perkembangan iptek dan seni. Rancangan

pembelajaran mengacu pada perkembangan ilmu belajar yang mutakhir.

Bimbingan konseling dimaksimalkan dengan mengacu pada

perkembangan ilmu yang relevan. Isi kurikulum juga harus berkaitan

dengan perkembangan teknologi. Misalnya, memasukkan mata pelajaran

TIK dalam struktur dan muatan kurikulum. Menggunakan internet sebagai

sumber belajar. Menggunakan model belajar dengan membiasakan

peserta didik mengenal teknologi sehingga peserta didik siap bersentuhan

dengan teknologi. Implikasinya, terus diupayakan perbaikan isi dan cara

implementasi kurikulum dengan perkembangan iptek dan seni. Kurikulum

harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan

dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan Dengan Kebutuhan Kehidupan (Dunia Kerja dan Masa

Depan)

Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta

didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta

didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Pengembangan kurikulum

dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders)

untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,

termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan

dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,

keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan

Page 11: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

11 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. Pada tataran

perencanaan, prinsip ini berkaitan dengan pelibatan pemangku

kebijakan dalam penyusunan kurikulum, analisis konteks kebutuhan

daerah, dan analisis life skill untuk dimasukkan pada rancangan

kurikulum. Pengintegrasian kecakapan hidup perlu dirancang karena akan

diperlukan peserta didik dalam kehidupan mereka.

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh-

kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewira usahaan dan

mempunyai kecakapan hidup, oleh sebab itu kurikulum perlu memuat

kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja.

Hal ini sangat penting untuk membekali peserta didik yang tidak dapat

melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.

5. Menyeluruh Dan Berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,

bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan

disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

Aplikasi prinsip ini pada tataran pengembangan KTSP (dokumen 1),

mencerminkan kesinambungan antar-kelas dan cakupan secara

menyeluruh muatan wajib, muatan lokal, maupun pengembangan diri.

Pada tataran pengembangan silabus, pemetaan KD mencerminkan

kesinambungan dan kekomprehensifan cakupan kompetensi. Misanya,

perlu dirancang pemetaan yang dapat menunjukkan bahwa isi kompetensi

dasar yang dikembangkan berisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap

Page 12: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

12 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

yang ditekankan pada tiap-tiap KD. Menyeluruh juga berarti isi kurikulum

menyiapkan manusia Indonesia secara utuh.

6. Belajar Sepanjang Hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan,

dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan

formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan

tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan

manusia seutuhnya. Keterkaitan unsur pendidikan formal di madrasah

dan informal di asrama. Semuanya dilakukan untuk membentuk manusia

seutuhnya. Berbagai kegiatan perlu dirancang agar peserta didik senang

belajar dan termotivasi untuk beajar sepanjang hayat. Isi kurikulum

merancang kegiatan yang menyiapkan peserta didik akan menjadi

pembelajar sepanjang hayat. Misalnya, merangsang budaya baca,

merangsang motivasi untuk terus belajar dengan cara merancang model-

model pembelajaran yang bisa membuat peserta didik senang belajar

sehingga dia akan mempunyai keinginan belajar terus sepanjang

hayatnya (Muatan khusus yang bisa berdampak untuk membetuk

pembelajar sepanjang hayat, misalnya muatan khusus wajib baca).

7. Seimbang Antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan

nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan

kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan

Page 13: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

13 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI). Daerah memiliki keragaman potensi,

kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Oleh

karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk

menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi

pengembangan daerah. Kondisi tersebut harus diimbangi dengan isi

kurikulum yang membentuk kesadaran peserta didik sebagai warga

negara dalam kerangka NKRI.

Kepentingan pusat diwakili oleh struktur kurikulum minimal, Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar minimal yang telah diatur pusat. Untuk

itu, pengembangan yang berorientasi pada karakteristik daerah dan

kekhasan satuan pendidikan tidak boleh mengorbankan standar minimal

yang telah ditetapkan oleh pusat. Madrasah bisa menambahkan hal lain

secara seimbang untuk kepentingan daerah/ kekhasan karakteristik jenis

pendidikan. Misalnya, penambahan jam pelajaran agama di madrasah

yang berbasis agama tidak boleh mengorbankan jam minimal yang telah

ditetapkan.

E. Karakteristik Satuan Pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi,

dan ciri khas satuan pendidikan. Karakteristik satuan pendidikan memiliki

harapan, kondisi madrasah/madrasah, kondisi peserta didik, dan ciri khas

yang membedakan dengan satuan pendidikan satu dengan yang lain. Sesuai

dengan prinsip ini, madrasah dengan visi tertentu dapat mengembangkan

struktur dan muatan kurikulum yang sesuai. Misalnya, madrasah merupakan

Page 14: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

14 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

lembaga pendidikan Islam yang juga berfungsi sebagai lembaga

pengembangan dakwah dan lembaga pemberdayaan masyarakat. Sebagai

lembaga pendidikan Islam, madrasah tidak hanya diarahkan pada kegiatan

penggalian ilmu pengetahuan semata, tetapi juga menjadi wahana “pelatihan”

untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan pada tataran realitas. Selain itu,

pendidikan di madrasah tidak hanya mengarah pada keunggulan akademis

(academic excellence), tetapi justru menegaskan pada orientasi pembentukan

karakter (character building) yang berasaskan pada prinsip akhlaq al-karimah.

Sebagai lembaga pengembangan dakwah, madrasah dengan sendirinya

menjadi salah satu guru syiar agama dan penyebaran ajaran agama sekaligus

tampil sebagai komponen penting dari gerakan amar ma’ruf nahi munkar.

Sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat, madrasah berperan

dalam pengembangan masyarakat sekitar terutama terkait dengan masalah

keagamaan maupun pemberdayaan sektor nonkeagamaan. Ini justru menjadi

ciri madrasah karena ia lebih merupakan pendidikan berbasis masyarakat

(community based education). Dengan demikian salah satu komponen penting

dari sistem madrasah adalah peran aktifnya dalam pemberdayaan masyarakat

sekitar dan sebaliknya peran aktif masyarakat dalam pengembangan

madrasah sangat penting juga (mutual support).

KTSP Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman disusun dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Peningkatan Iman dan Takwa serta Akhlak Mulia

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar

pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang

Page 15: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

15 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

disusun memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang

peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. Demikian juga program

pengembangan diri di madrasah/ madrasah dapat diisi dengan kegiatan

peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

2. Mengembangkan Toleransi terhadap Perbedaan

Isi dan muatan kurikulum harus bisa mengembangkan sikap

toleransi terhadap perbedaan yang ada. Perbedaan itu dapat berupa

perbedaan agama, ras, suku/budaya, aliran, jenis kelamin dan

sebagainya. Muatan kurikulum harus dirancang agar dapat

mengembangkan toleransi dan kerukunan umat beragama, toleran

terhadap perbedaan ras, suku/budaya, aliran, jenis kelamin, dan

sebagainya. Hal ini sesuai dengan kondisi Indonesia yang memang

majemuk dalam berbagai hal. Rancangan pengembangan nilai-nilai

tersebut dapat melalui pengintegrasian kecakapan hidup terutama

keterampilan sosial ke dalam mata pelajaran. Pengembangan diri juga

dapat dirancang untuk melahirkan pribadi-pribadi yang memiliki toleransi

yang tinggi terhadap perbedaan serta dapat hidup bersama dalam

berbagai perbedaan.

3. Dinamika Perkembangan Global

Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing

secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.

Kurikulum perlu merancang struktur dan isi yang membekali peserta didik

dapat bersaing di dunia internasional dan mampu berdampingan dengan

Page 16: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

16 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

bangsa lain. Kurikulum harus terus dievaluasi untuk selalu disesuaikan

dengan perkembangan global.

4. Persatuan Nasional dan Nilai-nilai Kebangsaan

Meskipun daerah diberi kewenangan mengatur, semua muatan

kurikulum hendaknya dirancang agar berdampak pada terwujudnya

persatuan nasional dan nilai kebangsaan. Madrasah di bawah yayasan

keagamaan tidak boleh merancang muatan kurikulum yang menanamkan

fanatisme daerah atau fanatisme aliran sehingga merusak nilai-nilai

kebangsaan. Pengembangan diri yang dirancang juga mengacu pada

nilai-nilai kebangsaan dan patriotisme. Misalnya: upacara, PASKIBRA,

peringatan hari-hari besar nasional, dan sebagainya

5. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat

Kurikulum dimulai dari yang paling dekat. Analisis konteks sosial

budaya masyarakat penting dilakukan agar madrasah mengetahui

harapan masyarakat sekitar, nilai-nilai yang dianut dan juga keadaan

sosial ekonomi. Dengan diketahuinya konteks sosial, madrasah dapat

merancang kurikulum yang tepat. Misalnya, jika rata-rata peserta didik

berasal dari keluarga miskin, perlu dibekali pembelajaran yang membuat

dia mandiri dengan keterampilan yang relevan.

6. Kesetaraan Jender

Kurikulum yang dikembangkan memberi akses, mendorong

partisipasi, memberi perlakuan yang menggambarkan kesetaraan, dan

memberikan manfaat yang ama bagi peserta didik-siswi. Dalam hal ini

Page 17: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

17 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

diharapkan struktur dan muatan isi kurikulum tidak stereotipe (memberi

label-label khusus). Misalnya, mulok untuk menjahit perempuan, mulok

elektronika hanya untuk laki-laki). Demikian juga bahan ajar yang

dikembangkan dari tiap-tiap mata pelajaran hendaknya dapat

menanamkan persepsi kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.

Misalnya, tidak menanamkan persepsi bahwa laki-laki layak menduduki

jabatan tertentu, sedangkan wanita hanya cocok menduduki jabatan

tertentu. Kurikulum dianggap memiliki kesetaraan jender jika tidak

memberi stereotipe perempuan atau laki-laki. Pengelolaan mulok perlu

membuka akses bahwa semua jenis mulok dapat dipilih oleh anak laki-

laki dan perempuan.

Secara operasional penyusunan KTSP adalah mengacu pada

Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, dan

Standar Penilaian yang telah ditetapkan dalam Permendiknas No. 20, 22,

23 tahun 2006 dan Permen 41 tahun 2008). Dan untuk madrasah baik itu

Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah maupun Madrasah Aliyah,

Menteri Agama telah mengeluarkan Permenag No. 2 th 2008 tentang

Standar isi dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk satuan

pendidikan dasar dan menengah di madrasah. Standar isi ini mengatur

tentang: (a) kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan

pedoman dalam penyusunan KTSP, (b) beban belajar bagi peserta didik

pada satuan pendidikan dasar dan menengah, (c) komponen KTSP yang

akan dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan

penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari Standar Isi,

Page 18: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

18 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

dan (d) kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada

satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan

sesuai dengan konteks madrasah. Pengembangan KTSP di bawah

koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor Departemen

Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Dinas Pendidikan

Provinsi/Departemen Agama Provinsi untuk pendidikan menengah..

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam mengembangkan KTSP

diuraikan berikut.

Page 19: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

19 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

B A B II

T U J U A N

1. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2. Visi Madrasah Ibtidaiyah MI NW Nurul Iman Sukarara

Iman, Ilmu, Amal

3. Misi

Mengacu pada visi sekolah di atas, maka misi yang akan dilaksanakan

adalah sebagai berikut :

a. Menanamkan aqidah yang kuat melalui pendidikan dan pembelajaran

yang optimal dan meningkat potensi serta kualitas Sumber Daya Manusia

( SDM ) melalui pembelajaran agama dan umum.

b. Menumbuhkembangkan sikap ahlak karimah dan amaliah dalam

kehidupan peserta didik yang aplikatif.

4. Tujuan Sekolah

Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan Pemerintah No. 19

Tahun 2005 yaitu meletakkan dasar kecerdasan , pengetahuan , kepribadian,

akhlak mulia , serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti

pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai Madrasah Ibtidaiyah

NW Nurul Iman Sukarara adalah sebagai berikut :

a. Peserta didik mengetahui, memahami dan meyakini aqidah yang benar.

b. Memberikan pembelajaran umum dan agama yang berkualitas

Page 20: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

20 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

terprogram, terkoordinasi dan terevaluasi dalam proses belajar mengajar

( PBM ).

c. Membiasakan Sumber Daya Manusui (SDM) dalam

mengimplementasikan keilmuan dalam formal dan non formal.

Page 21: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

21 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

B AB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran

yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Kedalaman muatan kurikulum setiap mata pelajaran pada setiap satuan

pendidikan yang dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai oleh

peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur

kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas Standar Kompetensi,

Kompetensi Dasar yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi

Lulusan (SKL). Muatan Lokal dan kegiatan Pengembangan Diri merupakan

bagian integral dari struktur kurikulum.

Struktur Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman meliputi

substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan

selama enam tahun mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Alokasi

waktu penyelenggaraan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman

dengan jumlah jam mata pelajaran sekurang-kurangnya 2 jam pelajaran

setiap minggu. Setiap jam pelajaran lamanya 35 menit. Jenis program

pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman terdiri dari program

umum, meliputi pelajaran yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik, dan

program pilihan yang meliputi mata pelajaran yang menjadi cirri khas

keunggulan daerah berupa mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok).

Page 22: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

22 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah

ditentukan dalam struktur kurikulum. Setiap Madrasah Ibtidaiyah

memungkinkan menambah maksimum empat jam pelajaran per minggu

secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pelajaran tambahan

mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai standar

kompetensi. Komponen mata pelajaran yang di kembangkan di Madrasah

Ibtidaiyah NW Nurul Iman adalah terdiri dari :

1. Komponen Mata Pelajaran

Komponen mata pelajaran terdiri dari lima kelompok mata pelajaran,

yaitu :

1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, dimaksudkan

untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral

sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,

dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta

didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan

kualitas dirinya sebagai manusia.

3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi, dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan

mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta

menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang

kritis, kreatif dan mandiri.

Page 23: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

23 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

4) Kelompok mata pelajaran estetika, dimaksudkan untuk

meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan

kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.

5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan,

dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan

sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

2. Komponen Muatan Lokal

Muatan lokal dimaksud untuk mengembangkan kompetensi yang

disesuaikan dengan ciri khas madrasah dan potensi daerah, termasuk

keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke

dalam mata pelajaran yang ada.

3. Komponen Pengembangan Diri

Pengembangan diri dimaksudkan untuk memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri

sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik sesuai

dengan kondisi sekolah.

Struktur kurikulum MI NW Nurul Iman Sukarara meliputi substansi

pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama

enam tahun mulai kelas I sampai dengan kelas VI.

Struktur kurikulum MI NW Nurul Iman Sukarara disusun

berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata

pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Kurikulum MI NW Nurul Iman Sukarara memuat 12 mata

pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.

Page 24: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

24 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan ”IPA terpadu”

dan ”IPS terpadu”

c. Pembelajaran pada kelas I s/d III dilaksanakan melalui

pendekatan tematik, sedangkan pada kelas IV s/d VI dilaksanakan

melalui pendekatan mata pelajaran.

d. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit.

e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah

36 minggu.

STRUKTUR KURIKULUM MI NURUL IMAN

Tabel : Struktur muatan kurikulum MI NW Nurul Iman

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

I II III IV, V DAN VI

A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama Islam

a. Al-Qur’an Hadits 2 2 2 2 b. Aqidah Akhlaq 2 2 2 2 c. Fiqh 2 2 2 2 d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 e. Bahasa Arab 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 6 6 6 2 3. Bahasa Indonesia 6 6 6 5 4. Matematika 4 4 4 5 5. Ilmu Pengetahuan Alam 3 3 3 4 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2 4 7. Seni Budaya dan Ketrampilan 2 2 2 4 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan 2 2 2

4

B. Muatan Lokal *) Bahasa Inggris 2 2 2 2 C. Pengembangan Diri **)

(Baca Tulis Al-Qur’an, Pramuka dll)

2

2

2

2

Jumlah 33 33 35 42

Page 25: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

25 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

Keterangan :

1. Pembelajaran pada kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan

tematik, sedangkan pada kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui

pendekatan mata pelajaran.

2. *) Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang

disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh

satuan pendidikan (madrasah).

3. **) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan

memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan diri

sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, dan kondisi satuan pendidikan

(madrasah).

B. Muatan Kurikulum di MI NW Nurul Iman

Berdasarkan Standar Isi yang dikembangkan oleh BSNP, Kebijakan

Kanwil Kementrian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kebijakan

Kementrian Agama Kabupaten Lombok Tengah dan hasil rapat

internal Komite Madrasah, mata pelajaran yang dikembangkan oleh

Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman dideskripsikan sebagai berikut :

Muatan kurikulum MI NW Nurul Iman meliputi 12 mata pelajaran, 1

muatan lokal, dan 7 pengembangan diri.

1. Komponen Mata Pelajaran

Mata Pelajaran di MI NW Nurul Iman Sukarara terdiri dari 12 mata

pelajaran yaitu :

a. Pendidikan Agama Islam

Page 26: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

26 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

b. Pendidikan Agama Islam yang dikembangkan di Madrasah Ibtidaiyah

NW Nurul Iman Sukarara meliputi sub mata pelajaran sebagai berikut

:

1. Al Qur’an Hadits;

Mata Pelajaran Al Qur’an Hadist di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan

untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam

membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al Qur’an dan

Hadist serta menanamkan pengertian, pemahaman , penghayatan

isi kandungan ayat – ayat Al Qur’an – Hadist untuk mendorong,

membina dan membimbing aklaq dan perilaku peserta didik agar

berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat –

ayat Al Qur’an dan Hadist. Ruang lingkup dari mata pelajaran ini

meliputi :

a) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al Qur’an

b) Hafalan surat – surat pendek

c) Pemahaman kandungan surat – surat pendek

d) Hadist – hadist tentang kebersihan, niat, menghormati orang

tua, persaudaraan, silaturrahim, taqwa, menyayangi anak

yatim, shalat berjamaah, ciri – ciri orang munafik dan amal

shaleh.

2. Aqidah Akhlaq

Mata pelajaran ini bertujuan untuk menumbuhkan dan

meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam

akhlaqnya yang terpuji, melalui pemberian dan

Page 27: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

27 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta

pengalaman peserta didik tentang aqidah dan akhlaq Islam

Ruang lingkup dari mata pelajaran ini meliputi :

a) Aspek Keimanan

b) Aspek Akhlaq

c) Aspek Kisah Keteladanan

3. Fiqih

Mata pelajaran ini bertujuan bertujuan untuk membekali peserta

didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok – pokok

hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil

naqli dan aqli, serta melaksanakan dan mengamalkan ketentuan

hukum islam dengan benar.

Ruang lingkup mata pelajaran Fiqih meliputi

eserasian,keselarasan, dan kesieimbangan antara :

a) Hubungan manusia dengan Allah Swt

b) Hubungan manusia dengan sesama manusia, dan

c) Hubungan manusia dengan alam lingkungan

4. Bahasa Arab.

Mata pelajaran Bahasa Arab bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam bahasa tersebut,

dalam bentuk lisan dan tulis, memanfaatkan bahasa Arab untuk

menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-

sumber ajaran Islam dan mengembangkan pemahaman tentang

saling keterkaitan antar bahasa dan budaya serta memperluas

cakrawala budaya.

Page 28: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

28 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab ini meliputi :

1) Kemampuan berkomunikasi yang meliputi mendengarkan

(istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis

(kitabah).

2) Kemampuan gramatika (Nahwu dan Sharf)

5. Sejarah Kebudayaan Islam

Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik

dengan pengetahuan tentang sejarah dan kebudayaan Islam,

mendorongs peserta didik untuk mengambil ibrah, nilai dan makna

yang terdapat dalam sejarah serta menanamkan penghayatan

dan kemauan yang kuat untuk berklaq mulia berdasarkan

cermatan atas fakta sejarah yang ada.

Ruang lingkup mata pelajaran ini meliputi :

Pengkajian tentang sejarah Arab pra Islam, sejarah Rasulullah

saw dan al-Khulafaur Rosyidin

c. Pendidikan kewarganegaraan.

Mata pelajaran ini bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan, berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab,

dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi, membentuk diri

berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat

hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, dan berinteraksi

dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia.

Page 29: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

29 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi

aspek-aspek sebagai berikut. :

1) Persatuan dan Kesatuan bangsa,

2) Norma, hukum dan peraturan,

3) Hak asasi manusia .

4) Kebutuhan warga negara

5) Konstitusi Negara

6) Kekuasan dan Politik,

7) Pancasila

8) Globalisasi

d. Bahasa Indonesia.

Mata pelajaran ini bertujuan untuk bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai

dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis,

memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat

dan kreatif untuk berbagai tujuan, menggunakan bahasa Indonesia

untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan

emosional dan sosial, memanfaatkan karya sastra untuk memperluas

wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan berbahasa dan menghargai dan

membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan

intelektual manusia Indonesia.

e. Matematika.

Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik memiliki

kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan

Page 30: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

30 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma,

secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah,

Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, Memecahkan

masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang

model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi

yang diperoleh serta mengomunikasikan gagasan dengan simbol,

tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau

masalah

f. Ilmu Pengetahuan Alam.

Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik memiliki

kemampuan mengembangkan pengetahuan dan pemahaman

konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari, mengembangkan rasa ingin tahu, sikap

positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling

mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat,

mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan

Ruang Lingkup bahan kajian IPA meliputi aspek-aspek berikut :

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan,

2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya

3) Energi dan perubahannya

4) Bumi dan alam semesta

Page 31: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

31 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

g. Ilmu Pengetahuan Sosial

Mata pelajaran ini bertujuan untuk agar peserta didik memiliki

kemampuan mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan

kehidupan masyarakat dan lingkungannya, Memiliki kemampuan

dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,

memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial dan

Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama.

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai

berikut :

1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan

3. Sistem Sosial dan Budaya

4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

h. Seni Budaya dan Ketrampilan

Mata pelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan apresiasi

terhadap seni budaya dan keterampilan, menumbuhkan kreativitas

melalui seni budaya dan keterampilan.

Ruang lingkup Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan

meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1) Seni rupa,

2) Seni musik

3) Keterampilan,

i. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

Mata pelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan fisik

dan pengembangan psikis yang lebih baik, meningkatkan

Page 32: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

32 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

kemampuan dan keterampilan gerak dasar, mengembangkan sikap

sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan

demokratis dan memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di

lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai

pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran,

terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1) Permainan dan olahraga

2) Aktivitas pengembangan

3) Aktivitas senam

4) Aktivitas ritmik

5) Aktivitas air

6) Kesehatan

2. Komponen Muatan Lokal

Pengembangan muatan lokal di Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman

Sukarara didasarkan pada kebijakan Kemenag Lombok Tengah dan hasil

rapat internal Komite Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman Sukarara. Atas

dasar beberapa aturan tersebut muatan lokal yang dikembangkan oleh

Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman Sukarara. terdiri atas mata pelajaran

sebagai berikut :

a. Bahasa Inggris

Dengan adanya Bandara Internasional Lombok yang terletak di

Lombok Tengah, maka MI NW Nurul Iman Sukarara memlih salah satu

muatan lokal yang diberikan kepada peserta didik yaitu bahasa inggris.

Page 33: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

33 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

Mata pelajaran ini bertujuan membina keterampilan berbahasa

dan berkomunikasi secara lisan dan tulisan untuk mempersiapkan

siswa menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era

globalisasi. Ruang lingkup mata pelajaran ini adalah :

1) Mendengarkan (listening)

2) Berbicara (speaking)

3) Membaca (reading)

4) Menulis (writing)

Muatan lokal juga dapat dikembangkan dari hasil “analisis

situasi dan kebutuhan” dan : ”penentuan aspek khusus” dalam

tahapan penyusunan KTSP. Hasil telaah tentang keadaan daerah,

segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu yang pada dasarnya

berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan

lingkungan sosial budaya, yang menjadi kebutuhan daerah untuk

kelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat

tersebut, dan disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta

potensi daerah yang bersangkutan dapat menjadi bahan untuk

menyusun muatan lokal.

Kebutuhan daerah tersebut misalnya kebutuhan untuk:

a. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah

b. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu,

sesuai dengan keadaan sosial budaya daerah.

c. Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluan

sehari-hari, dan menunjang pemberdayaan individu dalam

melakukan belajar lebih lanjut (belajar sepanjang hayat)

Page 34: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

34 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

3. Pengembangan Diri

Pengembangan diri di MI NW Nurul Iman Sukarara terdiri atas :

A. Kewiraan dan Seni

B. Kegiatan Pembiasan

C. Pembiasaan Terprogram

- Keagamaan dan

- Keteladanan

4. Bimbingan Konseling (BK)

Layanan Bimbingan dan Konseling, bertujuan untuk memberikan

layanan konseling kepada peserta didik di lingkungan madrasah. Bidang

Bimbingan konseling mencakup (1) bidang bimbingan pribadi-sosial, (2)

bidang bimbingan belajar, dan (3) bimbingan karir.

a. Konseling belajar

Tugas perkembangan (TP) dalam kelompok perkembangan belajar ini

dimaksudkan agar siswa mampu: (a) melaksanakan keterampilan atau

teknik belajar secara efektif, (b) menetapkan tujuan dan perencanaan

pendidikan, (c) belajar secara efektif, (d) terampil dan mampu dalam

menghadapi evaluasi / ujian, (e) bidang bimbingan karir, yaitu

mewujudkan pribadi pekerja yang produktif. Contoh materi bimbingan

belajar, antara lain: belajar efektif untuk keberhasilan/prestasi demi

masa depan, kekuatan diri dalam belajar, mengatur dan

menggunakan waktu untuk belajar, evaluasi keberhasilan dan

kegagalan dalam mengikuti ulangan/ujian/tes,

mengumpulkan/mempelajari informasi penjurusan, mulai mengenal

perguruan tinggi/lembaga pendidikan yang lebih tinggi/studi lanjut,

Page 35: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

35 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

belajar sepanjang masa/hayat, memahami tujuan pendidikan, siap

memasuki perguruan tinggi, dan lain-lain

b. Konseling Pribadi dan Sosial

Tugas perkembangan (TP) dalam kelompok pribadi-sosial ini

dimaksudkan agar siswa mampu: (a) memiliki kesadaran diri , yaitu

menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan diri, (b)

mengembangkan sikap positif & menggambarkan orang-orang yang

disenangi, (c) membuat pilihan secara sehat, (d) menghargai orang

lain, (e) bertanggungjawab, (f) mengembangkan keterampilan

hubungan antar pribadi, (g) menyelesaikan konflik, (h) membuat

keputusan secara efektif, (i) bidang bimbingan belajar, yaitu mencapai

tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Contoh bimbingan

pribadi–sosial, antara lain mengendalikan /mengarahkan emosi,

memiliki nilai – nilai kehidupan untuk mengambil keputusan /

pemecahan masalah, memahami perkembangan psikoseksual yang

sehat, memahami prasangka & mengkaji akibat-akibatnya,

manajemen waktu, lingkungan sekolah, rumah,dan masyarakat, serta

keterkaitannya, memahami situasi dan cara-cara mengendalikan

konflik, membuat keputusan dengan bermacam resiko, mengenal dan

menghargai keunikan diri, berpikir & bersikap positip pada diri dan

orang lain, pemanfaatan waktu luang/keterampilan pribadi untuk

kesehatan fisik dan mental, menilai keadaan dan keefektifan

hubungan sosial dan keluarga, relasi/keterampilan komunikasi positip

sepanjang hayat, dan lain-lain.

Page 36: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

36 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

c. Konseling Karir

TP dalam kelompok perkembangan karir ini dimaksudkan agar siswa

mampu: (a) membentuk identitas karir,mengenali ciri-ciri pekerjaan di

dalam lingkungan kerja, (b) merencanakan masa depan, (c)

membentuk pola / kecenderungan arah karir dan (d) mengenal

keterampilan, kemampuan, dan bakat. Beberapa contoh materi/ isi

layanan bimbingan karir, antara lain: menilai pola karir, fleksibel

dalam pemilihan karir, merencanakan studi lanjut dan penjajagan

pilihan karir, mengembangkan kecakapan (bakat, minat, keterampilan)

untuk keberhasilan hidup, memilih jurusan dan program studi, serta

pilihan karir secara realistis, mengembangkan keterampilan untuk

antisipasi perubahan, mengenal konfik peranan yang mungkin terjadi

dalam lingkungan karir, legalitas untuk keamanan dan kepastian

bekerja, menata kembali tujuan-tujuan karir, peranan dalam keluarga

dan pekerjaan, menghadapi diskriminasi/pelecehan dalam dunia kerja,

mengenal kemampuan diri (keterampilan/kecakapan) sekarang dan

yang akan datang, dan lain-lain.

C. Muatan Lokal

Muatan Lokal yang dilaksanakan merupakan bagian dari struktur dan

muatan kurikulum yang terdapat pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) MI NW Nurul Iman Sukarara.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,

termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak dapat dikelompokkan

kedalam mata pelajaran yang ada. Sesuai dengan ciri khas, potensi daerah

Page 37: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

37 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

dan keunggulan daerah dengan keragaman budaya dan kesenian khas

daerah dan kondisi madrasah kami, maka Madrasah menganggap perlunya

memberikan muatan lokal khas. Mulok untuk Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul

Iman Sukarara yang diberikan berupa :

(i) Bahasa Inggris

Alokasi Waktu Mulok Bahasa Inggris

No. Mata Pelajaran Muatan Lokal Alokasi Waktu (JP)

I II III IV V VI

1. Bahasa Inggris 2 2 2 2

2. Percakapan Bahasa Inggris 2 2 2 2

D. Kegiatan Pengembangan Diri

Jenis Pengembangan diri di MI NW Nurul Iman Meliputi beragam kegiatan

ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat siswa, yang terdiri adalah :

1. Kewiraan dan Seni :

1.1 Seni menulis Al-qur’an ( kaligrafi )

1.2 Pramuka

1.3 Paspura ( Pasukan Khusus Pengibar Bendera )

2. Kegiatan Pembiasan

2.1 Pembiasaan Rutin

Merupakan proses pembentukan akhlaq dan penanaman/

pengamalan ajaran Islam. Adapun kegiatan pembiasaan meliputi:

2.1.1 Pemebacaan Yasin tiap Jum’at pagi

2.1.2 Upacara Bendera

2.1.3 Pembinaan Tilawah Qur’an

Page 38: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

38 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

2.1.4 Sholat Berjamaah

3. Pembiasaan Terprogram

Merupakan proses pembentukan akhlaq dan penanaman/ pengamalan

ajaran Islam. Adapun kegiatan pembiasaan meliputi:

3.1 Kegiatan Keagamaan

3.1.1 Pesantren Ramadhan

3.1.2 Pelaksanaan Zakat Fitrah

3.2 Kegiatan Keteladanan

3.2.1 Pembinaan Ketertiban Pakaian Seragam Anak Sekolah

(PSAS)

3.2.2 Pembinaan Kedisiplinan

3.2.3 Penanaman Nilai Akhlak Islami

3.2.4 Penanaman Budaya Minat Baca

3.2.5 Penanaman Budaya Keteladanan

Penanaman Budaya Bersih Diri

Penanaman Budaya Bersih Lingkungan Kelas dan

Sekolah

Penanaman Budaya Lingkungan Hijau

Page 39: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

39 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

Rincian Penyajian Program Pengembangan Diri di Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul

Iman

JADWAL KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

Kegiatan Hari Pukul Keterangan

1. Kewiraan dan Seni

Seni Kaligrafi Minggu 08.00-10.00 Diikuti oleh Siswa yang bermnat

Paspura Sabtu 15.00-17.30 Diikuti oleh siswa dari kelas IV s.d VI

Pramuka Kamis 15.00-17.30 Diikuti siswa yang berminat sesuai dengan pilihannya

2. Pembiasan

Pembacaan Surat Yasin Jum’at 07.00-07.30 Diikuti oleh seluruh Siswa

Upacara Bendera Senin 07.00-07.30 Diikuti oleh seluruh Siswa

Pembinaan Tilawah Al-Qur’an

Jum’at 15.00-17.00 Diikuti oleh Siswa yang bermnat

Shalat Berjama’ah Tiap hari 12.00-12.30

3. Pembiasaan Terprogram

Keagamaan Bulan Ramadhan

Diikuti oleh seluruh siswa

Keteladanan Tiap hari 07.00-07.30 Diikuti oleh seluruh siswa

Keterangan :

Semua peserta didik wajib mengikuti kegiatan Pengembangan diri

Layanan Konseling, Pramuka, dan Membaca Qur’an (Qiro’ah)

Selain mengikuti kegiatan pengembangan diri yang wajib, seluruh peserta

didik wajib memilih 1 kegiatan pengembangan diri sebagai pilihan.

Khusus untuk peserta didik kelas 5 dan 6, diwajibkan mengikuti semua

program ekstra kurkuler.

Kegiatan pengembangan diri dibina oleh praktisi Madrasah yang kompeten

dibidangnya.

Page 40: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

40 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, serta

perlu diberi keterangan untuk para peserta didik yang memiliki kemampuan

dan prestasi.

Kegiatan Pengembangan Diri dilaksanakan di luar jam pembelajaran

(ekstrakurikuler). Kegiatan ini dibina oleh guru, praktisi, atau alumni yang

memiliki kualifikasi di masing-masing bidangnya. Alokasi waktu untuk

pengembangan diri sebanyak 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 x 45 menit),

yang pelaksanaannya dapat digabung dalam satu hari, misalnya pada hari

Sabtu dengan menyelenggarakan “Creative Day”.

Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada

madrasah, Komite Madrasah, orang tua dalam bentuk huruf untuk

menggambarkan tingkatan capaian, dengan menggunakan pedoman

kategorisasi sbb :

Kategori penilaian hasil belajar Pengembangan Diri

Kategori Nilai Keterangan

A Sangat Baik

B Baik

C Cukup

D Kurang

Pengembangan diri terdiri atas kegiatan : kegiatan rutin, kegiatan insidental

terprogram dan kegiatan rutin terprogram yang diwujudkan dalam kegiatan

ekstrakurikuler. Kegiatan terprogram dilaksanakan melalui perencanaan

khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta

didik secara individual, kelompok dan atau klasikal yang diikuti oleh peserta

didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya.

Page 41: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

41 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

E. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistim pengelolaan

program pendidikan yang berlaku di madrasah pada umumnya yaitu

menggunakan sistem paket. Adapun pengaturan beban belajar pada sistem

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Beban belajar tatap muka

MI adalah 1 X 35 menit.

b. Alokasi waktu untuk penugasan berstruktur dan kegiatan mandiri tidak

terstruktur dalam sistem paket untuk Madrasah Ibtidaiyah adalah antara

0% - 40% dari waktu kegiatan tatap muka pelajaran yang bersangkutan.

Contoh jika alokasi waktu Akidah Ahlak tatap muka 2 x 35 menit maka

tugas terstrukturnya tidak lebih dari 40% persen dari 70 menit.

Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan

kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

Page 42: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

42 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

PENGATURAN BEBAN BELAJAR DI MI NW NURUL IMAN SUKARARA

SEBAGAI BERIKUT :

Beban Belajar Di MI NW Nurul Iman Sukarara

SATUAN PENDIDI

KAN KELAS

SATU JAM

PEMBELAJARAN TATAP

MUKA (MENIT)

JUMLAH JAM

PEMBELAJARAN

PER MINGGU

MINGGU EFEKTIF

PER TAHUN PELAJARAN

WAKTU PEMBELAJA

RAN PER TAHUN

JUMLAH JAM PER

TAHUN (@ 60

MENIT)

MI N

W N

uru

l Ima

n

I s/d III 35

Kelas : I. 30 II. 31 III. 32

36

Kelas : I. 1080 II. 1116 III. 1152 jam pembelajaran Kelas : I. 37.800 menit II. 39.060 menit III. 40.320 menit

Kelas : I. 630 II. 651 III. 672

IV s/d

VI 35 34 36

1296 jam

pembelajaran (45.360 menit)

756

Page 43: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

43 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

KETUNTASAN BELAJAR

A. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu

kompetensi dasar berkisar antara 0 - 100%.

KRETERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) MI NW NURUL IMAN

No Mata Pelajaran KKM Kelas

I

KKM Kelas

II

KKM Kelas

III

KKM Kelas

IV

KKM Kelas

V

KKM Kelas

VI

1. Pendidikan Agama Islam

1. Al-Qur’an Hadits 65 65 65 65 65 65

2. Fiqih 70 70 70 70 70 70

3. Aqidah Akhlaq 60 70 60 70 70 70

4. S.K.I 60 60 60 60

5. Bahasa Arab 60 60 60

2. PKN 60 60 60 70 70 70

3 Bahasa Indonesia 60 60 65 65 65 65

4. Bahasa Inggris 60 60 60 60

5. Matematika 55 55 55 55 55 55

6. IPA 65 65 65 60 60 65

7. IPS 65 65 65 65 65 65

8. SBK 70 70 70 70

9. Pendidikan Jasmani 70 70 70 70 70 70

B. Kriteria Kenaikan Kelas

Rata-rata KKM juga dijadikan bahan pertimbangan siswa untuk naik

kelas. Kenaikan kelas diartikan sebagai proses pengambilan keputusan bagi

peserta didik untuk naik atau tidak naik dari suatu tingkat kelas ke tingkat

kelas berikutnya, yang didasarkan pada perolehan kualifikasi dan kompetensi

tertentu sesuai dengan jenjang yang dipersyaratkan dan melalui suatu proses

penilaian atau evaluasi yang komprehensif. Penentuan kriteria kenaikan kelas

diatur dengan mengikuti aturan dari pusat dan juga ditambahkan sendiri oleh

madrasah.

Rambu-rambu dalam menentukan kenaikan kelas adalah sebagai berikut:

Page 44: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

44 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

(i) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas dan harus mengulang apabila (a)

tidak menuntaskan standar kompetensi dan kompetensi dasar lebih dari

empat mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun pelajaran, (b) karena

alasan yang kuat misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi, atau

mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi yang

ditargetkan.

(ii) Ketika mengulang di kelas yang sama nilai peserta didik untuk semua

indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang ketuntasan

belajar minimnya sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada

tahun sebelumnya.

Kriteria umum kelulusan didasarkan pada ketentuan PP No. 19

Tahun 2005 pasal 72 ayat (1) yakni bahwa peserta didik dinyatakan lulus

dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah dengan

aturan berikut.

(i) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

(ii) Memperoleh minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata

pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,

kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata

pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga,

dan kesehatan

(iii) Lulus ujian madrasah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi

(iv) Lulus ujian nasional

Page 45: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

45 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

(v) Ketentuan formal lain yang dikeluarkan oleh pihak terkait berkenaan

dengan pelaksanaan ujian nasional akan menjadi acuan tambahan

dalam menentukan kriteria kelulusan.

Berdasarkan kriteria umum tersebut, madrasah menetapkan kriteria

kenaikan kelas/ kelulusan dengan cara mengambil semua peraturan pusat

dan menambahkan hal-hal khusus dari Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul

Iman Sukarara.

Adapun Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan Pada Madrasah

Ibtidaiyah NW Nurul Iman Sukarara adalah :

1. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:

d. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di

kelas yang diikuti;

e. Tidak terdapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

pada lebih dari 4 ( Empat ) mata pelajaran pada semester yang

diikuti;

f. Tidak ada ada nilai kurang dari 50,00 untuk salah satu atau lebih dari

aspek penilaian mata pelajaran

g. Nilai rata-rata seluruh mata pelajaran pada semester itu lebih dari

atau sama dengan 6,00

h. Memiliki nilai kepribadian minimal cukup untuk aspek kelakuan,

kerajinan, kerapian dan kebersihan pada semester yang diikuti;

i. Memiliki nilai minimal cukup untuk aspek pengembangan diri yang

diikuti.

Page 46: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

46 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

j. Ketidakhadiran tanpa izin (alpa) maksimal 5% dari jumlah hari efektif

(14 hari)

2. Peserta didik dinyatakan mengulang di jenjang kelas yang sama

apabila

a. Memiliki nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM)

pada lebih dari 4 (empat) mata pelajaran

b. Ada nilai kurang dari 50,00 untuk salah satu atau lebih dari aspek

penilaian mata pelajaran.

c. Nilai rata-rata seluruh mata pelajaran pada semester itu kurang dari

6,00

d. Kepribadian dan pengembangan diri kurang dari cukup

e. Karena alasan yang kuat, misalnya karena gangguan kesehatan

fisik, emosi, dan mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu

mencapai kompetensi yang ditargetkan;

f. ketidakhadiran tanpa izin (alpa) lebih dari 5% dari jumlah hari efektif.

(>14)

Penetapan kenaikan kelas dihitung berdasarkan pencapaianhasil

belajar semester ganjil dan genap pada satu tahun ajaran, dengan

ketentua sebagai berikut :

(i) Jika capaian hasil belajar pada semester ganjil dan genap nilai suatu

pelajaran tuntas, maka untuk mata pelajaran tersebut dinyatakan

tuntas.

Page 47: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

47 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

(ii) Jika capaian hasil belajar pada semester ganjil dan genap nilai suatu

pelajaran tidak tuntas, maka untuk mata pelajaran tersebut

dinyatakan tidak tuntas.

(iii) Jika capaian hasil belajar mata pelajaran pada salah satu dari

semester ganjil dan genap tidak tuntas, maka ketuntasan mata

pelajaran tersebut harus dilakukan penghitungan pada mata

pelajaran sbb.:

- Hitunglah nilai rata-rata capaian hasil belajar semester ganjil dan

genap pada mata pelajaran tersebut.

- Hitunglah rata-rata KKM semester genap dan ganjil mata

pelajaran tersebut.

Jika nilai rata-rata capaian semester genap dan ganjil mata pelajaran

tersebut sama atau lebih besar dari rata-rata KKM, maka pelajaran tersebut

dinyatakan tuntas dan sebaliknya apabila di bawahnya dinyatakan tidak

tuntas.

C. Kriteria Penentuan kelulusan

Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik

dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada satuan pendidikan dasar dan

menengah setelah :

menyelesaikan seluruh program pembelajaran ;

memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata

pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia, kelompok

mata pelajaran dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan

kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Page 48: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

48 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

lulus ujian/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi.

lulus ujian nasional memenuhi standar kelulusan UN yang berlaku pada

tahun pelajaran berjalan. Memiliki nilai rata-rata minimal 5,00. Beberapa

hal tentang kelulusan :

a. Kriteria kelulusan

Hasil ujian dituangkan kedalam blangko daftar nilai ujian hasil ujian

dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk

penentuan kelulusan dengan kriteria sebagai berikut :

① Memiliki rapor kelasI-VI.

② Telah mengikuti ujian sekolah dan memiliki nilai untuk seluruh

mata pelajaran yang diujikan sesuai dengan standar nasional

b. Penentuan kelulusan

① Penentuan siswa yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam

suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai

rapor, nilai ujian sekolah, sikap/prilaku/ budi pekerti siswa

yang bersangkutan dan memenuhi kriteria kelulusan.

② Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah, dan rapor sampai

dengan semester 2 kelas VI Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul

Iman Sukarara

③ Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan

mengulang di kelas terakhir.

④ Siswa tidak memiliki catatan pelanggaran ketertiban

Madrasah atau tata tertib Madrasah minimal 5 kali atau tiga

kali pada satu jenis pelanggaran.

Page 49: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

49 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

Formula Predikat kelulusan

NK= A+B+C

3

Dengan keterangan sbb :

a. NK = Nilai rata-rata kelulusan

b. A = Rata-rata nilai rapor semester 1 sampai IV

c. B =Rata-rata nilai ujian tingkat Madrasah

d. C = Rata rata nilai ujian nasional

e. Predikat kelulusan berdasarkan kategori sebagai berikut.

f. NK Lebih besar atau sama dengan 8,5 : Sangat baik

g. NK Lebih besar atau sama dengan 7,5 dan kurang dari 8,5 : Baik

h. NK Kurang dari 7,5 : Cukup

Contoh :

A = 8

B = 8

C = 7,

maka NK = 8 + 8 + 7 3

= 7,33

Page 50: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

50 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

D. Pendidikan Kecakapan Hidup ( Life Skill Education )

Pendidikan kecakapan hidup di MI NW Nurul Iman Sukarara

diintegrasikan dalam pengembangan diri yaitu Tenun Kain (sesek).

PROGRAM LIFE SKILL EDUCATION

MI NW NURUL IMAN SUKARARA

Kelas Materi Waktu

I Mengenal alat-alat tenun Mengetahui nama-nama alat tenun Mengetahui kegunaan masing-masing alat tenun Mempraktikkan penggunaan alat tenun dengan

sederhana

SENIN

II Mengenal semua jenis alat tenun Menyebutkan kegunaan alat tenun Mempraktikkan penggunaan alat tenun

SELASA

III Menggunakan alat-alat tenun Mempraktikkan pemintalan benang Mengetahui proses pembuatan songket sederhana

RABU

IV Mempraktikkan proses pemintalan benang Mengetahui proses pembuatan songket dengan benar Mempraktikkan proses pembuatan songket

KAMIS

V Mengetahui proses pembuatan songket yang benar Mempraktikkan pemintalan benang yang benar Mempraktikkan proses pembuatan songket yang benar

JUM’AT

VI Mempraktikkan penggunaan alat-alat tenun dengan benar

Melakukan pemintalan benang Membuat songket sederhana

SABTU

E. Pendidikan Berbasis keunggulan Lokal dan Global

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan

yang memanfaatkan keunggulan lokal dan global dalam aspek ekonomi, seni

budaya, SDM, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-

lain ke dalam kurikulum sekolah yang akhirnya bermanfaat bagi

pengembangan kompetensi peserta didik yang dapat dimanfaatkan untuk

persaingan global.

Page 51: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

51 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

Kurikulum keunggulan berbasis lokal yang dikembangkan di MI NW

Nurul Iman Sukarara berupa hafalan Al Qur’an. Sistem pembinaan setoran

dan evaluasi berupa munaqosyah pada setiap akhir semester dan bersertifikat

bagi yang lulus munaqosyah. Materi bacaan/hafalan dan munaqosyah yaitu:

2. Bacaan Iqro’

3. Hafalan Surat

Tabel Munaqasah MI NW Nurul Iman

Kelas Materi

Indikator Penilaian Bacaan Hafalan

I s.d III Iqro’ Kelancaran Bacaan

IV Ayat-Ayat Pendek Kelancaran hafalan

V Surat Al Waqi’ah Tajwid

VI Surat Ya Sin Makhrojil huruf

Kurikulum keunggulan berbasis global yang dikembangkan di MI NW

Nurul Iman Sukarara adalah kemampuan mengoperasikan komputer serta

penguasaan Teknologi Informasi. Bentuk pembinaan keunggulan berbasis

global berupa:

1. Pengetikan dengan menggunakan Office word dan exel.

Microsoft Word dan Exel 2003

Microsoft Word dan Exel 2007

Microsoft Word dan Exel 2010

Dan Penambahan bagi Siswa kelas V dan Kelas VI yaitu pengenalan

sistim Jejaring Sosial yang terdiri dari :

Facebook

Twitter Dan Blog

Page 52: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

52 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

PROGRAM KETRAMPILAN GLOBAL

MI NW NURUL IMAN

KELAS MATERI

WAJIB TAMBAHAN

I.

Pengenalan bagian-bagian

komputer

Games

II

Menghidupkan dan mematikan

dengan urutan yang benar.

Games

III Mengenal Fungsi Toolbar

Mengetik huruf dan angka

IV Mengetik surat

Mengetik Cerpen

V

Membuat dan mengetik surat.

Membuat kolom/tabel jadwal

mata pelajaran

Mengenal Facebook,

Twitter dan Blog

Cara membuat Facebook,

Twitter dan Blog

Pengaflikasian Facebook,

Twitter dan Blog

VI

Membuat surat

Menghitung dengan rumus dasar

Page 53: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

53 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

B A B IV

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran

peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup

permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan

hari libur.

KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Hari Juli 2010 Hari Agustus 2010

Minggu 4 11 18 25 Minggu 1 8 15 22 29

Senin 5 12 19 26 Senin 2 9 16 23 30

Selasa 6 13 20 27 Selasa 3 10 17 24 31

Rabu 7 14 21 28 Rabu 4 11 18 25

Kamis 1 8 15 22 29 Kamis 5 12 19 26

Jum’at 2 9 16 23 30 Jum’at 6 13 20 27

Sabtu 3 10 17 24 31 Sabtu 7 14 21 28

Hari September 2010 Hari Oktober 2010

Minggu 5 12 19 26 Minggu 3 10 17 24 31

Senin 6 13 20 27 Senin 4 11 18 25

Selasa 7 14 21 28 Selasa 5 12 19 26

Rabu 1 8 15 22 28 Rabu 6 13 20 27

Kamis 2 9 16 23 30 Kamis 7 14 21 28

Jum’at 3 10 17 24 Jum’at 1 8 15 22 29

Sabtu 4 11 18 25 Sabtu 2 9 16 23 30

Hari November 2010 Hari Desember 2010

Minggu 7 14 21 28 Minggu 5 12 19 26

Senin 1 8 15 22 29 Senin 6 13 20 27

Selasa 2 9 16 23 30 Selasa 7 14 21 28

Rabu 3 10 17 24 Rabu 1 8 15 22 29

Kamis 4 11 18 25 Kamis 2 9 16 23 30

Jum’at 5 12 19 26 Jum’at 3 10 17 24 31

Sabtu 6 13 20 27 Sabtu 4 11 18 25

Page 54: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

54 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

Hari Januari 2011 Hari Februari 2011

Minggu 2 9 16 23 30 Minggu 6 13 20 27

Senin 3 10 17 24 31 Senin 7 14 21 28

Selasa 4 11 18 25 Selasa 1 8 15 22

Rabu 5 12 19 26 Rabu 2 9 16 23

Kamis 6 13 20 27 Kamis 3 10 17 24

Jum’at 7 14 21 28 Jum’at 4 11 18 25

Sabtu 1 8 15 22 29 Sabtu 5 12 19 26

Hari Maret 2011 Hari April 2011

Minggu 6 13 20 27 Minggu 3 10 17 24

Senin 7 14 21 28 Senin 4 11 18 25

Selasa 1 8 15 22 29 Selasa 5 12 19 26

Rabu 2 9 16 23 30 Rabu 6 13 20 27

Kamis 3 10 17 24 31 Kamis 7 14 21 28

Jum’at 4 11 18 25 Jum’at 1 8 15 22 29

Sabtu 5 12 19 26 Sabtu 2 9 16 23 30

Hari Mei 2011 Hari Juni 2011

Minggu 1 8 15 22 29 Minggu 5 12 19 26

Senin 2 9 16 23 30 Senin 6 13 20 27

Selasa 3 10 17 24 31 Selasa 7 14 21 28

Rabu 4 11 18 25 Rabu 1 8 15 22 29

Kamis 5 12 19 26 Kamis 2 9 16 23 30

Jum’at 6 13 20 27 Jum’at 3 10 17 24

Sabtu 7 14 21 28 Sabtu 4 11 18 25

Hari Juli 2011 Hari Belajar Efektif

Minggu 3 10 17 24

31 Semester Gasal :

108

Senin 4 11 18 25 Semester Genap : 120

Selasa 5 12 19 26

Rabu 6 13 20 27

Kamis 7 14 21 28

Jum’at 1 8 15 22 29

Sabtu 2 9 16 23 30

KETERANAGAN

Libur Khusus Ulangan MID Semester

Hari Pertama Masuk Sekolah HAB Kementrian Agama RI

Perkiraan Libur Awal Puasa Pembagian Raport

Libur Umum Perkiraan UN/UAMBN dan UM

Perkiraan Libur Akhir Puasa Libur Semester

Ulangan Semester

Page 55: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

55 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

I. PERMULAAN TAHUN PELAJARAN

A. Permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari senin minggu ketiga bulan

Juli, dan apabila hari tersebut merupakan hari libur maka permulaan tahun

pelajaran dimulai pada hari berikutnya yang bukan hari libur.

B. Hari pertama masuk sekolah bagi Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman

dimulai secara serentak hari senin tanggal 14 Juli 2010.

C. hari-hari pertama masuk sekolah kegiatan pembelajaran dimulai dengan

kegiatan pengenalan sekolah/madrasah yang diatur sebagai berikut, yaitu:

Madrasah Ibtidaiyah MI NW Nurul Iman selama 3 (tiga) hari kerja mulai hari

Senin tanggal 15 s/d 17 Juli 2010 diisi dengan pengenalan sekolah.

II. JUMLAH HARI DAN WAKTU BELAJAR EFEKTIF

A. Dalam penyelenggaraan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah MI NW Nurul

Iman menggunakan sistem semester yang membagi satu tahun pelajaran

menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua).

B. Jumlah hari belajar efektif dalam satu tahun sekurang-kurangnya 204 hari

dan sebanyak-banyaknya 228 hari. Yang digunakan untuk kegiatan

pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku.

C. Waktu belajar efektif Madrasah Ibtidaiyah MI NW Nurul Iman adalah jumlah

jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk

seluruh mata pembelajaran termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam

untuk kegiatan pengembangan diri.

Page 56: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

56 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

D. Jumlah hari dan waktu belajar tersebut pada point 2 dan 3 tersebut di atas

ditemukan sebagai berikut :

4.1. Jumlah hari belajar efektif

1. Semester I

Berlangsung selama 122 hari belajar sekolah yang dimulai senin

14 Juli 2010 dan berakhir sabtu tanggal 6 Desember 2010, dengan

jumlah belajar efektif 108 hari

2. Semester II

Berlangsung selama 134 hari belajar sekolah yang dimulai senin 4

Januari 2011 dan berakhir rabu tanggal 08 Juni 2011, dengan

jumlah belajar efektif 120 hari

4.2. Waktu Belajar Efektif

Madrasah Ibtidaiyah MI NW Nurul Iman menggunakan waktu belajar

efektif sebagai berikut :

1. Kelas I dan II menggunakan 31 jam pelajaran

2. Kelas III menggunakan 35 jam pelajaran

3. Kelas IV, V, dan VI menggunkan 35 jam pelajaran

Page 57: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

57 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

III. KEGIATAN TENGAH SEMESTER

A. Tengah semester adalah penggalan paruh waktu yang ada pada semester

satu dan dua

B. Pada tengah semester 1 dan 2 Madrasah Ibtidaiyah MI NW Nurul Iman

melakukan kegiatan Porseni dan Clasmiting

C. kegiatan tengah semester direncanakan dan dilaksanakan oleh Madrasah

Ibtidaiyah MI NW Nurul Iman selama 6 hari

IV. HARI LIBUR

A. Hari Libur Umum/Nasional dilaksanakan sebagai berikut :

No Hari Tanggal Libur

1 Sabtu 10 Juli 2010 Isro’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw

2 Selasa 17 Agustus 2010 Hari Proklamasi Kemerdekaan Ri

3 Jum’at dan Sabtu

10,11 September 2010

Hari Raya Idul Fitri

4 Rabu 17 Nopember 2010 Hari Raya Idul Adha

5 Selasa 7 Desember 2010 Tahun Baru 1432 Hijriah

6 Sabtu 25 Desember 2010 Hari Raya Natal

7 Sabtu 1 Januari 2011 Tahun Baru

B. Libur khusus, selama 4 hari dengan rincian sebagai berikut

a. 1 (satu) hari kerja sebelum/ menjelang hari pertama bulan Ramadhan

b. 3 (tiga) hari kerja yang diatur sebagai berikut ;

Page 58: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

58 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

C. Kelas I s.d V Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman bertepatan dengan UM

kelas VI

D. Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah NW Nurul Iman sebelum Ujian Madrasah

(UM)

E. Libur sekitar bulan puasa (Ramadhan)

Libur sekitar bulan Puasa selama 16 hari kerja yaitu :

1. selama 5 hari kerja di awal Ramadhan diperkirakan tanggal 13 s.d

18 September 2010 selama 5 hari kerja sebelum tanggal 1 Syawal,

diperkirakan tanggal 1,2 Oktober 2010

2. Selama 6 hari kerja kerja sesudah tanggal 1 Syawal, diperkirakan

tanggal 3 s/d 8 Oktober 2010

F. Libur Semester

1. Libur semester I (satu) selama 6 hari kerja diperkirakan mulai hari

Senin, tanggal 27 Desember 2010 s.d 31 Desember 2010

2. Libur semester II (dua) selama 12 hari kerja diperkirakan mulai hari

Senin, tanggal 27 Juni 2011 s/d 09 Juli 2011

Page 59: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

59 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

BAB V

PENUTUP

Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini diharapkan dapt dilaksanakan

degan sebaik-baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di Madrsah Ibtidaiyah

NW Nurul Iman menjadi lebih menyenangkan, menantang, mencerdaskan dan

sesuai dengan keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik setempat.

Di samping itu, sementara para guru menerapkan KTSP ini, mereka

diharapkan dapat melakukan evaluasi secara informal terhadap dokumen

KTSP maupun pelaksanaannya. Evaluasi tersebut diharapkan paling sedikit

dapat menjawab pertanyaan berikut:

1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KTSP ini cukup

lengkap dan dapat dicapai?

2. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta

perilaku) yang tertulis cukup lengkap untuk merespon keadaan

daerah dan kebutuhan peserta didik?

3. Sejauhmana kemampuan siswa (pemahaman, keterampilan,

dan sikap serta perilaku) yang diharapkan dapat dicapai?

4. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai

tujuan yang diharapkan?

5. Sejauhmana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat

mengungkap secara jelas perekembangan kemampuan yang

diharapkan dari siswa?

Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin terkumpulkan

secara bertahap dari waktu ke waktu oleh para guru sebagai pengembang

sekaligus pelaksana KTSP, sebaiknya didokumentasikan dengan baik sehingga

Page 60: Ktps Mi Nw Nurul Iman 2010-2011 -Revisi

60 KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH NW NURUL IMAN

SUKARARAR

menjadi masukan berharga bagi penyempurnaan KTSP di kemudian hari.

Selain itu, berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman,

keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna

mengetahui sejauhmana visi yang telah dirumuskan dapat dicapai atau didekati

guna menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut.

Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari

para guru, kepala sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan

kunci utama bagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan.

”Kegagalan itu biasa dan kekurangan itu wajar; Yang

salah adalah ketidakmaksimalan dalam berusaha menuju

sukses dan keengganan belajar dari kegagalan masa lalu