hubungan disiplin kerja guru dengan hasil belajar peserta didik di ma nurul huda nw gondang tahun...

54
A. JUDUL HUBUNGAN DISIPLIN KERJA GURU DENGAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI MA NURUL HUDA NW GONDANG TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013. B. LATAR BELAKANG MASALAH Menggagas persoalan pendidikan pada dasarnya adalah menggagas persoalan kebudayaan dan peradaban. Secara spesifik gagasan pendidikan akan merambah ke wilayah pembentukan peradaban masa depan, suatu upaya merekonstruksi pengalaman-pengalaman peradaban umat manusia secara berkelanjutan guna memenuhi tugas kehidupannya, generasi demi generasi. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah merupakan tempat pengembangan ilmu pengetahuan, kecakapan, keterampilan, nilai dan sikap yang diberikan secara lengkap kepada generasi muda. Hal ini dilakukan untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya. 1

Upload: rompas-hbtm

Post on 31-Jul-2015

210 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

A. JUDUL

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA GURU DENGAN HASIL BELAJAR

PESERTA DIDIK DI MA NURUL HUDA NW GONDANG TAHUN

PELAJARAN 2012 / 2013.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Menggagas persoalan pendidikan pada dasarnya adalah menggagas

persoalan kebudayaan dan peradaban. Secara spesifik gagasan pendidikan

akan merambah ke wilayah pembentukan peradaban masa depan, suatu upaya

merekonstruksi pengalaman-pengalaman peradaban umat manusia secara

berkelanjutan guna memenuhi tugas kehidupannya, generasi demi generasi.

Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah merupakan tempat

pengembangan ilmu pengetahuan, kecakapan, keterampilan, nilai dan sikap

yang diberikan secara lengkap kepada generasi muda. Hal ini dilakukan untuk

membantu perkembangan potensi dan kemampuan agar bermanfaat bagi

kepentingan hidupnya.

Dalam keseluruhan proses pendidikan khususnya pendidikan di

sekolah, guru memegang peranan yang paling utama. Perilaku guru dalam

proses pendidikan akan memberikan pengaruh dan warna yang kuat bagi

pembinaan perilaku dan kepribadian peserta didik. Dalam Undang-Undang

No. 20 / 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa:

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yang berakar pada

1

Page 2: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap

tuntutan perubahan zaman. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional ini sangat

jelas peranan guru sangat esensial dan vital.

Sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar (PBM),

guru memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran

dalam merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran.

Ia juga memiliki kedudukan sebagai figur sentral dalam meningkatkan proses

belajar mengajar. Di tangan para guru-lah terletak kemungkinan berhasil atau

tidaknya pencapaian tujuan belajar mengajar di sekolah, serta di tangan

mereka pulalah bergantungnya masa depan karir peserta didik yang menjadi

tumpuan para orang tua. Maka diharapkan melalui proses ini peserta didik

mempunyai sejumlah kepandaian dan kecakapan tentang sesuatu yang dapat

membentuk kematangan pribadinya.

Namun, apabila kita melihat realitas yang terjadi ternyata kualitas

guru pada saat ini masih banyak dibicarakan orang, atau masih saja

dipertanyakan, baik di kalangan para pakar pendidikan maupun di luar pakar

pendidikan. Selama dasawarsa terakhir ini hampir setiap hari, media massa

cetak baik harian maupun mingguan memuat berita tentang guru. Ironisnya,

berita-berita tersebut banyak yang cenderung melecehkan posisi guru, baik

yang sifatnya menyangkut kepentingan umum sampai kepada hal-hal yang

sifatnya sangat pribadi, sedangkan dari pihak guru sendiri nyaris tidak mampu

membela diri.

2

Page 3: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

Masyarakat kadang-kadang mencemoohkan dan menuding guru tidak

berkompeten, tidak berkualitas dan sebagainya, manakala putra-putrinya tidak

bisa menyelesaikan persoalan yang ia hadapi sendiri atau memiliki

kemampuan tidak sesuai dengan harapannya. Kalangan bisnis (industri) pun

memprotes para guru karena kualitas lulusan dianggap kurang memuaskan

bagi kepentingan perusahaan mereka. Tentu saja tuduhan dan protes dari

berbagai kalangan tersebut dapat menurunkan citra guru.

Sikap dan perilaku masyarakat tersebut memang bukan tanpa alasan,

karena memang ada sebagian oknum guru yang menyimpang dari kode

etiknya. Anehnya lagi kesalahan sekecil apa pun yang diperbuat guru

mengundang reaksi yang begitu hebat di masyarakat. Hal ini dapat dimaklumi

karena dengan adanya sikap demikian menunjukkan bahwa memang guru

semestinya menjadi panutan bagi masyarakat di sekitarnya.

Tenaga guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai

peran sebagai faktor penentu keberhasilan tujuan suatu organisasi selain

tenaga kependidikan lainnya, karena guru yang langsung bersinggungan

dengan peserta didik untuk memberikan bimbingan yang muaranya akan

menghasilkan tamatan yang diharapkan. Untuk itu kinerja guru harus selalu

ditingkatkan.

Dalam dunia pendidikan kinerja guru atau prestasi kerja

(performance) merupakan hasil yang dicapai guru dalam melaksanakan

tugas-tugas yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan

serta penggunaan waktu di dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kinerja

3

Page 4: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

guru akan baik jika guru telah melaksanakan unsur-unsur yang terdiri dari

kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan

mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas

lainnya, kreativitas dalam melaksanakan pengajaran, kerjasama dengan

semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan peserta didik,

kepribadian yang baik, jujur dan obyektif dalam membimbing peserta didik,

serta tanggung jawab terhadap tugasnya.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru, salah

satu faktornya adalah kecerdasan emosional. Goleman mengemukakan bahwa

kecerdasan emosional menentukan posisi seseorang mempelajari

Keterampilan-keterampilan praktis yang didasarkan pada lima unsurnya

yaitu: kesadaran diri, motivasi diri, pengendalian diri, empati, dan

keterampilan dalam membina hubungan.

Istilah Emotional Intelligence diciptakan dan secara resmi

didefinisikan oleh John Mayer dan Peter Salovey pada tahun 1990. sementara

Reuven Bar-On menyumbangkan ungkapan Emotional Intelligence.

Kecerdasan emosi merupakan wacana baru di wilayah psikologi dan

pedagogik setelah bertahun-tahun masyarakat sangat meyakini bahwa faktor

penentu keberhasilan hidup seseorang adalah IQ. Temuan penelitian di

bidang psikologi yang dilakukan oleh Gardner tentang multiple intellegence

yang menyatakan bahwa manusia memiliki banyak kecerdasan, yang bukan

hanya kecerdasan intelektual saja yang telah membuka cakrawala baru

4

Page 5: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

tentang potensi manusia yang belum dieksplorasi untuk mendorong

keberhasilan hidup.

Penelitian-penelitian sekarang menemukan bahwa keterampilan sosial

dan emosional ini mungkin bahkan lebih penting bagi keberhasilan hidup

ketimbang kemampuan intelektual. Dengan kata lain, memiliki EQ tinggi

mungkin lebih penting dalam pencapaian keberhasilan ketimbang IQ tinggi

yang diukur berdasarkan uji standar terhadap kecerdasan kognitif verbal dan

nonverbal.

Sangat tertariknya banyak orang kepada konsep kecerdasan emosional

memang dimulai dari perannya dalam membesarkan dan mendidik anak-anak,

tetapi selanjutnya orang menyadari pentingnya konsep ini baik di lapangan

kerja maupun dihampir semua tempat lain yang mengharuskan manusia

saling berhubungan.

Guru yang berperan signifikan dalam pendidikan seharusnya memiliki

komitmen yang dapat menumbuhkan kinerja, keyakinan dan seperangkat

Nilai-nilai yang dapat menarik peserta didik-peserta didik untuk memiliki

dedikasi yang tinggi guna pencapaian tujuan sekolah. Dengan demikian

mereka secara bersama-sama memiliki dan memegang teguh prinsip-prinsip

yang telah ditetapkan dan berjuang untuk mewujudkannya dalam tindakan

nyata. Mereka juga memiliki komitmen bersama guna mencapai tujuan-tujuan

sekolah yang telah ditentukan sebelumnya.

5

Page 6: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

C. RUMUSAN MASALAH

Dalam kaitannya dengan berbagai hal di atas, maka permasalahan ini

dapat dirumuskan sebagai berikut: Adakah hubungan antara disiplin kerja

guru dengan hasil belajar peserta didik di MA Nurul Huda NW Gondang

Tahun Pelajaran 2012/2013?

D. BATASAN MASALAH

Untuk menghindari perbedaan persepsi, penulis membatasi penelitian

pada:

1. Hubungan Disiplin Kerja Guru dengan hasil belajar peserta didik.

2. Hasil belajar peserta didik MA Nurul Huda NW Gondang tahun pelajaran

2012/2013.

E. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan

Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik di MA Nurul Huda

NW Gondang Tahun Pelajaran 2012/2013.

6

Page 7: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

F. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini, peneliti lakukan agar dapat bermanfaat bagi penulis

juga bagi orang lain ataupun dunia akademik, adapun manfaat dari pada

penelitian ini yaitu:

1. Manfaat secara teoritis

a. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi khasanah ilmu pengetahuan, akademisi serta

mengembangkan konsep konsep pembelajaran di MA Nurul Huda

NW Gondang.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi peneliti lain untuk

meneliti lebih lanjut tentang hal-hal yang belum terungkap dalam

penelitian ini.

2. Manfaat praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan input atau bahan

masukan bagi guru, dan peserta didik MA Nurul Huda NW Gondang

Kabupaten Lombok Utara

b. Hasil peneltian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi pihak

lembaga pendidikan terutama MA Nurul Huda NW Gondang dalam

meningkatkan minat belajar peserta didik.

7

Page 8: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Dalam proposal penelitian ini akan diuraikan sistematika pembahasan

yang meliputi:

Bab I : Secara khusus membahas tentang Pendahuluan yang meliputi: latar

belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, sistematika pembahasan dan perumusan hipotesis.

Bab II : Secara khusus menjelaskan tentang Tinjauan pustaka yang meliputi:

Penegasan pengertian istilah dan landasan teori.

Bab III : Secara khusus menjelaskan tentang Metode Penelitian yang

meliputi: jenis penelitian, populasi dan sampel, data penelitian, variabel

penelitian, analisis data, pengujian hipotesis, dan tempat penelitian dan

jadwal penelitian.

H. TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

1. Penegasan pengertian istilah

a. Disiplin Kerja

1) Pengertian Disiplin

Kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen

sumber daya manusia yang terpenting. Semakin baik tingkat

kedisiplinan yang diterapkan karyawan maka semakin tinggi pula

prestasi kerja yang dapat dicapai dan pencapaian tujuan

perusahaan yang optimal. Sebaliknya, tanpa disiplin sulit bagi

sebuah perusahaan mencapai tujuan terbut.

8

Page 9: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

Kedisiplinan menurut Malayu S.P Hasibuan (2001:190)

adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua

peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Kesadaran secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar

akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi seseorang akan

mematuhi dan mengerjakan tugasnya tanpa adanya paksaan.

Kesediaan adalah sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang

yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik tertulis maupun

tidak tertulis.

Dan menurut Veithzal Rivai (2004:443) mengemukakan

bahwa disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung

jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini

mendorong gairah kerja dan semangat kerja dan terwujudnya

tujuan perusahaan, karyawan serta masyarakat pada umumnya.

Melalui disiplin akan mencerminkan kekuatan, karena biasanya

seseorang yang berhasil memiliki disiplin yang tinggi.

Berdasarkan pendapat para ahli tentang disiplin tersebut

dapat simpulkan bahwa seseorang yang memiliki sikap disiplin

kerja tersebut adalah orang konsekuen dan konsisten serta

bertanggung jawab dan taat kepada asas atas pekerjaan yang

diamanatkan kepadanya. Oleh karena itu demi terwujudnya

tujuan perusahan diperlukan pegawai yang memiliki tingkat

9

Page 10: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

kedisiplinan yang tinggi. Jadi kedisiplinan menjadi kunci sukses

perusahaan dalam mencapai tujuannya.

2) Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin kerja seperti yang dikemukakan oleh Vithzal

Rivai (2004:43) adalah suatu alat yang digunakan para manejer

untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia

mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk

meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati

peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Sebagai contoh, beberapa karyawan biasa datang

terlambat untuk bekerja, mengabaikan prosedur keselamatan,

melalaikan pekerjaan detail yang diperlukan untuk pekerjaan

mereka, tindakan yang tidak sopan ke pelangga, atau terlibat

dalam tindakan yang tidak pantas.

b. Pengertian Guru

Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang

memberi ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam

pandangan masyarakat adalah orng yang melaksanakan pendidikan di

tempat tertentu, tidfak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi

bisa juga di masjid, di surau atau mushalla di rumah, dan sebaganiya.

Guru menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat.

Kewibawaanlah yang membuat guru dihormati, sehingga masyarakat

tidak meragukan figur guru. Masyarakat yakin bahwa gurulah yang

10

Page 11: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

dapat mendidik anak didik mereka agar menjadi orang yang

berkepribadian mulia.

Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas

maupun di luar dinas, dalam bentuk pengabdian. Apabila kita

kelompokan terdapat tiga jenis tugas guru, yakni tugas dalam profesei

tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang kemasyarakatan. Tugas

guru dalam profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih.

Mendidik berarti meneruskan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti

meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekhnoplogi.

Sedfangkan melatih mengembangkan ketrampilan-keterampilan pada

peserta didik.

Syaiful bahri Djamarah (2000:87) mengatakan “di bidang

kemasyarakatan merupakan tugas guru yang juga tidak kalah

pentingnya. Pada bidang ini mempunya tugas mendidik dan

masyarakat untuk menjadi warga negara Indonesia yang bermoral

pancasila. Memang tidak dapat dipungkiri bila guru mendidik anak

didik anak didik sama halnya guru mencerdaskan bangsa Indonesia”.

Keberhasilan melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) sangat tergantung pada guru. Mengapa

demikian? Sebab guru merupakan ujung tombak dalam proses

pembelajaran. Bagaimanapun sempurnanya sebuah kurikulum tanpa

didukung oleh kemampuan guru, maka kurikulum itu hanya sesuatu

yang tertulis yang tidak memiliki makna. Oleh karena itulah, guru

11

Page 12: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

memilki peran yang sangat penting dalam proses implementasi

kurikulum.

2. Landasan teori

a. Hakekat Hasil Belajar Peserta Didik

Roestiyah (1990:58) menyatakan bahwa hasil belajar adalah

perubahan tingkah laku yang didapat setelah proses belajar. Sehingga

dapat diartikan, Hasil Belajar adalah kemampuan, keterampilan,

sikap, dan keterampilan yang diperoleh peserta didik setelah peserta

didik tersebut menerima perlakuan yang diberikan oleh guru,

sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan

sehari-hari.

Hamzah B Uno (2008:34) mengungkapkan bahwa hasil

belajar dalam tingkatan yang sangat umum sekali dapat

diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: efektifitas, efisiensi, dan daya

tarik. Efektivitas pembelajaran biasanya diukur dengan tingkat

pencapaian peserta didik. Ada empat aspek penting yang dapat

dipakai untuk mendeproposalkan efektivitas pembelajaran, yaitu:

kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari, kecepatan belajar,

tingkat alih belajar, dan tingkat retensi dari apa yang dipelajari.

Daya tarik pembelajaran erat kaitannya dengan daya tarik bidang

studi, dimana kualitas pembelajaran biasanya akan mempengaruhi.

Itulah sebabnya pengukuran kecenderungan peserta didik untuk terus

atau tidak terus belajar dapat dapat dikaitkan dengan proses

12

Page 13: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

pembelajaran itu sendiri atau dengan bidang studi. Efisiensi

pembelajaran biasanya diukur dengan rasio keefektivan dan jumlah

waktu yang dipakai si pembelajar atau jumlah biaya yang dikeluarkan

si pembelajar.

Hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh kemampuan

peserta didik dan kualitas pengajaran. Kedua faktor tersebut

mempunyai hubungan berbanding lurus dengan hasil belajar.

Artinya semakin tinggi kemampuan dan kualitas pengajaran, maka

semakin tinggi pula hasil belajarnya. Pendapat tersebut sejalan

dengan sebagaimana yang dikutip oleh Sudjana (2000:33) bahwa

hasil belajar dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu : bakat, waktu yang

tersedia untuk belajar, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

pelajaran, kualitas pelajaran, dan kemampuan.

Dalam Sistem Pendidikan Nasional rumusan tujuan kurikuler

maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar

Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga

ranah, yaitu : ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

Ranah kognitif berkenan dengan hasil belajar intelektual, yang

terdiri dari enam aspek, yaitu : pengeathuan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif

tingkat rendah, dan empat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat

tinggi.

13

Page 14: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,

yaitu : penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi.

Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan

dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik,

yaitu : gerakan refkeks, kemampuan gerakan dasar, kemampuan

perceptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan

kompleks, dan gerakan ekspresif & intrepretatif.

Untuk dapat menilai hasil belajar diperlukanlah suatu alat

evaluasi yang disebut dengan tes. Tes pada umumnya digunakan

untuk menilai dan mengukur hasil belajar, terutama hasil belajar

kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan ajar sesuai dengan

tujuan pendidikan dan pengajaran. Ada dua jenis tes yang biasa

digunakan untuk menilai hasil belajar yaitu tes uraian atau tes essay

dan tes objektif yang terdiri dari beberapa bentuk yaitu bentuk benar

salah, pilihan berganda dengan berbagai variasi, menjodohkan, dan

isian pendek atau melengkapi.

Banyak faktor yang mempengaruhi atau menentukan hasil

belajar. Seperti yang diungkapkan (Hakim, 2005:35) secara garis

besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu : faktor internal dan faktor eksternal.

14

Page 15: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

1) Faktor internal yaitu faktor yang terdapat di dalam individu,

seperti: jasmani dan rohani, kecerdasan (intelegensia), daya ingat,

kemauan, bakat.

2) Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar individu yang

bersangkutan, yaitu: keadaan lingkungan rumah, lingkungan

sekolah, lingkungan masyarakat, dan sebagainya

b. Konsep Disiplin Kerja Guru

Apa yang dimaksud dengan disiplin ? Banyak para ahli yang

memberikan pengertian sesuai dengan sudut pandang mereka.

The Liang Gie (1972) memberikan pengertian disiplin sebagai

berikut: “Disiplin ialah sesuatu keadaan tertib di mana orang-orang

yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada Peraturan-

peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati”.

Good’s (1959) dalam Dictionay of Education mengartikan

disiplin sabagai berikut :

1) Proses atau hasil pengarahan atau pengendalian keinginan,

dorongan atau kepentingan guna mencapai maksud atau untuk

mencapai tindakan yang lebih sangkil.

2) Mencari tindakan terpilih dengan ulet, aktif dan diarahkan

sendiri, sekalipun menghadapi rintangan.

3) Pengendalian perilaku secara langsung dan otoriter dengan

hukuman atau hadiah.

15

Page 16: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

4) pengekangan dorongan dengan cara yang tak nyaman dan bahkan

menyakitkan.

Webster’s New Wold Dictionary (1959) memberikan batasan

disiplin sebagai: Latihan untuk mengendalikan diri, karakter dan

keadaan secara tertib dan efisien.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut kiranya jelas,

bahwa disiplin adalah suatu keadaan di mana sesuatu itu berada

dalam keadaan tertib, teratur dan semestinya, serta tiada suatu

pelanggaran-pelanggaran baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Zainal Aqib (2010:86), mengemukakan bahwa disiplin adalah

suatu proses pendidikan, bersama proses pendidikan itu anak tumbuh

dan berkembang dalam belajar. Pendidik dengan sengaja

mempengaruhi arah proses itu sesuai dengan tata nilai yang dianggap

baik dan diterima serta berlaku dalam masyarakat. Kuat lemahnya

pengaruh itu sangat bergantung pada tata disiplin yang diterpkan dan

dicontohkan oleh guru.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

pengertian disiplin kerja guru adalah suatu keadaan tertib dan teratur

yang dimiliki oleh guru dalam bekerja di sekolah, tanpa ada

pelanggaran-pelanggaran yang merugikan baik secara langsung

maupun tidak langsung terhadap dirinya, teman sejawatnya dan

terhadap sekolah secara keseluruhan.

16

Page 17: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

Ada tiga macam disiplin. Pertama, disiplin yang dibangun

berdasarkan konsep otoritarian. Menurut kacamata konsep ini, guru

di sekolah dikatakan mempunyai disiplin tinggi manakala mau

menurut saja terhadap perintah dan anjuran pejabat dan atau pembina

tanpa banyak menyumbangkan pikiran-pikirannya. Guru diharuskan

mengiyakan saja terhadap apa ang dikehendaki pejabat atau pembina,

dan tidak boleh membantah. Dengan demikian, pejabat atau pembina

disekolah bebas memberikan tekanan kepada guru dan memang harus

menekan mereka. Dengan demikian, guru takut dan terpaksa

mengikuti apa yang diingini oleh pejabat atau pembina di sekolah.

Kedua, disiplin yang dibangun berdasarkan konsep permisive.

Menurut konsep ini, guru haruslah diberikan kebebasan luas-luasnya

di dalam kelas dan sekolah. Aturan-aturan di sekolah dilonggarkan

dan tidak perlu mengikat kepada guru. Guru dibiarkan berbuat apa

saja sepanjang itu menurutnya baik. Konsep permissive ini

merupakan anti tesa dan konsep autoritarian. Keduanya sama-sama

berada dalam kutub ekstrem.

Ketiga, disiplin yang dibangun berdasarkan konsep kebebasan

yang terkendali, atau kebebasan yang bertanggungjawab. Disiplin

demikian, memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada guru untuk

berbuat apa saja; tetapi konsekuensi dan perbuatan itu, haruslah ia

tanggung. Karena ia yang menabur, maka ialah yang menuai. Konsep

ini merupakan konvergensi dan konsep otoritarian dan permissive di

17

Page 18: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

atas. Menurut konsep kebebasan terkendali ini, guru memang diberi

kebebasan, asal yang bersangkutan tidak menyalahgunakan

kebebasan yang diberikan. Sebab, tidak ada kebebasan mutlak di

dunia ini, termasuk di negara liberal sekalipun, Ada batas-batas

tertentu yang harus diikuti oleh seseorang dalam kerangka kehidupan

bermasyarakat, termasuk juga kehidupan bermasyarakat dalam

setting sekolah. Bahkan pendamba kebebasan mutlak pun,

sebenarnya akan terbatasi oleh kebebasan itu sendiri.

Kebebasan jenis ketiga ini juga lazim dikenal dengan

kebebasan terbimbing. Terbimbing oleh karena dalam menerapkan

kebebasan tersebut, diaksentuasikan kepada hal- , hal yang

konstruktif. Dan, manakala arah tersebut berbalik atau berbelok ke

hal-hal yang destruktif, maka dibimbing kembali ke arah yang

konstruktif.

Berdasarkan tiga konsep disiplin tersebut, kemudian

dikemukakan teknik-teknik alternatif pembinaan disiplin guru:

a) Dinamai dengan teknik external control, ialah suatu teknik di

mana disiplin guru haruslah dikendalikan dari luar. Teknik ini

meyakini kebenaran akan teori X, yang mempunya; Asumsi-

asumsi tak baik mengenai manusia. Karena tak baik mereka

harus senantiasa diawasi dan dikontrol terus, agar tidak

terjerembab ke dalam kegiatan-kegiatan yang destruktif dan

tidak produktif. Menurut teknik external control ini, guru harus

18

Page 19: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

terus menerus didisiplinkan, dan kalau perlu ditakuti ancaman

dan ditawari dengan ganjaran. Ancaman diberi kepada guru

yang tidak disiplin, sementara ganjaran diberi kepada guru yang

mempunyai disiplin tinggi.

b) Dinamainya dengan teknik inner control atau internal control.

Teknik ini adalah merupakan kebalikan dari teknik di atas.

Teknik ini mengupayakan agar guru dapat mendisiplinkan diri

mereka sendiri. Guru disadarkan akan arti pentingnya disiplin.

Sesudah sajar, ia akan mawas diri dan berusaha mendisiplinkan

diri sendiri. Jika teknik ini dapat dikembangkan dengan baik,

maka akan mempunyai kekuatan yang lebih hebat dibandingkan

dengan teknik external control.

Jika teknik inner control ini yang dipilih oleh pembina

maka pembina haruslah bisa menjadi teladan dalam hal

kedisiplinan. Sebab, pembina tidak akan dapat mendisiplinkan

guru, tanpa ia sendiri harus berdisiplin. Pembina harus sudah

punya self control dan inner control yang baik.

c) Ketiga, adalah teknik cooperative control. Menurut teknik ini,

antara pembina dan guru harus saling bekerja sama dengan baik

dalam menegakkan disiplin. Pembina dan guru lazimnya

membuat semacam kontrak perjanjian yang berisi aturan-aturan

kedisiplinan yang harus ditaati bersama-sama. Sangsi atas

pelanggaran disiplin juga ditaati dan dibuat bersama.

19

Page 20: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

c. Disiplin Kerja Guru Di Indonesia

Sebagian besar guru-guru di Indonesia adalah pegawai negeri

sipil. Oleh karena mereka adalah pegawai negeri sipil, maka ia wajib

menjalankan disiplin sebagaimana peraturan perundang-undangan

yang sedang berlaku. Undang-undang Pokok Kepegawaian

No. 8 tahun 1974 mengatur hal ini. Pada undang-undang tersebut,

antara lain disebutkan aturan-aturan sebagai berikut :

1. Setiap pegawai negeri wajib setia dan taat sepenuhnya kepada

Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, negara dan pemerintah.

2. Setiap pegawai negeri wajib mentaati segala peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

3. Setiap pegawai negeri wajib melaksanakan tugas kedinasan yang

dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian kesadaran

dan tanggungjawab.

4. Seliap pegawai negeri wajib menyimpan rahasia jabatan.

5. Setiap pegawai negeri wajib bekerja secara jujur, tertib, cermat

dan bersemangat.

Selain Undang-undang Nomor 8 tahun 1974, disiplin

pegawai negeri juga diatur dengan peraturan pemerintah nomor 30

tahun 1980 (bab II pasal 2 tentang kewajiban dan pasal 3 tentang

pelayanan). Peraturan yang lainnya adalah peraturan pemerintah

nomor 10 tahun 1980 mengenai konduite pegawai negeri.

20

Page 21: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

Yang dimaksud dengan peraturan disiplin pegawai negeri

sipil adalah peraturan yang mengatur kewajiban, larangan dan sanksi

apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar.

Yang dimaksud dengan pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan,

tulisan atau perbuatan pegawai negeri sipil yang melanggar

ketentuan peraturan disiplin pegawai negeri sipil, baik yang

dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja. Yang dimaksud

dengan hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada

pegawai negeri sipil karena melanggar peraturan disiplin pegawai

negeri sipil. Adapun pejabat yang berwenang menghukum adalah

pejabat yang diberi wewenang menjatuhkan hukuman disiplin

pegawai negeri sipil.

Tingkat-tingkat hukuman disiplin pegawai negeri sipil terdiri

atas:

a) Hukuman disiplin ringan.

Hukuman disiplin ringan sendiri terdiri atas :

1. Tegur lisan.

2. Teguran tertulis

3. Per tidak puas secara tertuljs

b) Hukuman disiplin sedang.

Jenis hukuman disiplin sedang adalah;

1. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lambat selama

1 tahun

21

Page 22: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

2. Penundaan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala unruk

Paling lama satu tahun

3. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama satu tahun.

c) Hukuman disiplin berat.

Jenis hukuman disiplin berat terdiri atas:

1. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah

untuk paling lama satu tahun.

2. Pembebasan dari jabatan

3. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

sebagai pegawai negeri sipil.

4. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai pegawai negeri

sipil.

d. Pembinaan Terhadap Disiplin Kerja Guru

Banyak ide, konsep dan teori yang dikemukakan oleh para

ahli guna meningkatkan disiplin kerja guru. Beberapa yang diuraikan

di depan, antara lain juga telah disinggung-singgung tentang

berbagai upaya peningkatan disiplin kerja guru. Semua tersebut

dapat diterapkan dengan melihat faktor kondisional dan situasional

sekolah serta faktor kondisional dan situasional guru itu sendiri.

Pembinaan terhadap disiplin kerja guru ini dapat juga

dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah pengawasan.

Langkah-langkah pengawasan yang dapat diterapkan dalam rangka

membina disiplin kerja guru tersebut adalah: merumuskan standar,

22

Page 23: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

mengadakan pengukuran, membandingkan hasil pengukuran dengan

standar, mengadakan perbaikan jika terdapat kekurangan atau

ketidak disiplinan. Langkah-langkah pengawasan tersebut dijelaskan

sebagai berikut :

1) Merumuskan Standar

Standar tingkah laku disiplin haruslah dirumuskan oleh

pembina. Demikian juga standar disiplin kerja, haruslah dirumuskan

terlebih dahulu oleh pembina. Dalam merumuskan standar tersebut,

sangat baik manakala pembina juga menurut sertakan guru. Dengan

keikutsertaan demikian maka guru akan merasa memiliki terhadap

ketentuan-ketentuan yang dikenakan pada dirinya. Ada kesepakatan

mengenai perilaku disiplin tersebut antara pembina dan guru.

Dalam merumuskan standar disiplin tersebut, hendaknya

ditentukan sekaligus batas-batas perilaku menyimpang dan prilaku

yang tidak menyimpang. Adanya batas-batas yang tegas mikian,

akan memudahkan guru untuk memantau perilakunya sendiri.

Jangan sampai, guru tersebut melanggar disiplinnya karena tidak

tahu bahwa itu adalah suatu pelanggaran.

Misalnya saja kehadiran guru dalam mengajar, dalam hadir di

sekolah, dalam menandatangani presentasi, haruslah diberi batasan

tegas seberapa batas toleransi minimalnya. Jangan sampai hal

demikian ini terjadi interpretasi yang berbeda antara pembina dengan

23

Page 24: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

guru. Kesepakatan mengenai batas-batas disiplin, kurang disiplin dan

tidak disiplin haruslah dibangun antara guru dan pembina.

2) Mengadakan Pengukuran

Langkah kedua pengawasan terhadap disiplin kerja guru

adalah mengadakan pengukuran. yang dimaksud pengukuran adalah

melihat secara nyata perilaku disiplin guru. Alat ukur yang

dipergunakan untuk mengukur haruslah tepat. Yang lazim

dipergunakan, alat ukur tersebut berupa tes dan non tes.

3) Membandingkan Hasil Pengukuran dengan Standar

Hasil pengukuran disiplin kerja guru ini kemudian

dibandingkan dengan standar. Jika ternyata berdasarkart pengukuran,

guru mempunyai perilaku disiplin yang sama atau lebih tinggi dan

yang distandarkan, maka dapat dilakukan daur ulang dengan

menetapkan standar baru yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika perilaku

disiplin guru berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan kurang

dan standar, maka dilakukanlah langkah berikutnya.

4) Mengadakan Perbaikan

Perbaikan terhadap disiplin guru terutama dilakukan jika

ternyata perbandingan antara hasil pengukuran dengan standar yang

telah ditetapkan ditemukan minus. Kewajiban pembinaan adalah

meningkatkan disiplin berdasarkan kekurang-kekurangan yang ada.

Dalam mengadakan perbaikan ini, pembina juga harus

24

Page 25: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

mengidentifikasi faktor penyebab, mengapa disiplin tersebut kurang

dan yang distandarkan. Di antara faktor-faktor penyebab tersebut,

perlu dicari penyebab terdominan. Dengan demikian, dapat dapat

dicarikan alternatif-alternatif perbaikan yang terdapat dalam

peningkatan disiplin.

3. Perumusan hipotesis

Untuk mengarahkan proses penelitian ini, maka hipotesis yang

diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : ada hubungan yang

signifikan Disiplin Kerja Guru dengan Hasil Belajar Peserta Didik di MA

Nurul Huda NW Gondang tahun pelajaran 2012/2013.

I. METODE PENELITIAN

1. Jenis penelitian

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif mencakup setiap jenis

penelitian yang didasarkan atas perhitungan prosentase, rata-rata, ci

kuadrat dan perhitungan statistik lainnya (Moleong, 2004:2). Selanjutnya

penelitian kuantitatif menekankan pengukuran dan analisis hubungan

kaosalitas antara variable bukan menekankan untuk melihat proses (Agus

Salim, 2001 : 11).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode

penelitian kuantitatif merupakan teknik penelitian yang didasarkan atas

perhitungan prosentase rata-rata chi kuadrat dan perhitungan statistik

25

Page 26: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

lainnya dengan menekankan analisis kaosalitas antara variable. Jadi

penelitian kuantitatif merupakan prosedur yang sudah baku (mengikut

aturan yang berlaku) untuk melakukan suatu pendekatan guna

mendapatkan jawaban pemecahan masalah secara tepat dan benar.

Dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif peneliti

dapat memusatkan perhatiannya pada masalah yang sedang dihadapi

untuk mendapatkan data yang sebenarnya.

2. Populasi dan sampel

a. Populasi

Dalam buku Metodologi Penelitian dijelaskan bahwa

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2003:90). Sedangkan Suharsimi Arikunto

mengemukakan “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian”

(2002 : 108).

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

populasi adalah individu-individu yang dikenai penelitian.

Berdasarkan pendapat ahli yang disebutkan di atas, maka yang

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru dan

peserta didik MA Nurul Huda NW Gondang Tahun Ajaran

2012/2013.

26

Page 27: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

b. Sampel

Dalam penelitian ini, subjek yang dikenai penelitian biasanya

dilakukan terhadap sampel. Sampel merupakan bagian dari populasi.

Sehubungan dengan hal itu, seorang ahli mengemukakan bahwa

sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi

Arikunto, 1998:117). Ahli lain juga berpendapat bahwa

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2003:91).

Sedangkan IB. Netra mengemukakan bahwa “Metode

sampling” adalah suatu cara pengambilan subyek penelitian, dimana

subyek yang akan diteliti itu terdiri dari jumlah individu sebagai

wakil atau diwakili oleh sejumlah yang lebih kecil. Jumlah yang lebih

kecil itu disebut sampel. Dari ketiga pendapat itu dapat di simpulkan

bahwa sampel adalah sejumlah individu yang merupakan bagian dari

populasi

Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil adalah guru

mata pelajaran pada jurusan IPS dan peserta didik kelas XI Semester

ganjil MA Nurul Huda NW Gondang Kabupaten Lombok Utara

tahun pembelajaran 2012/2013.

3. Data penelitian

a. Jenis dan sumber data

Jenis data yang digunakan dalama penilitian ini sebagai barikut :

27

Page 28: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

1) Data Primer

Yaitu data yang digunakan untuk mengukur variable-

variabel disiplin, motifasi kerja dan Hasil belajar.

2) Data Sekunder

Berupa data jumlah guru dan data nilai peserta didik,

dimana data diambil dari buku literatur sekolah yang berkaitan

dengan pembahasan masalah yang diteliti.

b. Tekhnik pengumpulan data

1) Kuesioner

Dengan menyebarkan berupa kuesioner penelitian kepada

sampel penelitian. Yang mana kuesioner tersebut berupa

pernyataan-pernyataan yang dilengkapi dengan alternatif

jawaban yang telah disediakan peneliti.

2) Observasi Lapangan

Untuk memperoleh data primer diperoleh dari penelitian

langsung ke tempat penelitian dengan memberikan kuesiner

berisi daftar pertanyaan bersifat kualitatif yang memiliki

alternative jawaban. Dari alternatif jawaban diberikan nilai atau

skor tertentu. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui jurnal

dan laporan perusahaan maupun melakukan wawancara dengan

pihak terkait serta melakukan pengamatan atas kegiatan yang

dilakukan.

28

Page 29: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

4. Variabel penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai suatu konsep yang memiliki nilai

ganda, atau dengan perkataan lain suatu faktor yang jika diukur akan

menghasilkan skor yang bervariasi. Variabel penelitian merupakan gejala

yang menjadi obyek penelitian (Yatim,1996: 11) Variabel dalam hal ini

diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan

peneliti (Rahman, 1998:52). Sering pula diartikan bahwa variabel

penelitian itu sebagai Faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau

gejala yang akan diteliti. Sedangkan menurut Arikunto (1999:97)

variabel yaitu obyek penelitian yang bervariasi.

a. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Disiplin kerja guru

MA Nurul Huda NW Gondang tahun pelajaran 2012/2013.

b. Variabel Terikat.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar peserta

didik MA Nurul Huda NW Gondang tahun pelajaran 2012/2013.

5. Analisis data

Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai data dari

masing-masing variabel serta untuk menguji hipotesis penelitian, terlebih

dahulu dilakukan analisis data.

a. Analisa Regresi Linear Berganda

Digunakan untuk mencari besarnya koefisien pengaruh (positif

atau negatif) antara variabel bebas disiplin kerja (X1) dan variabel

29

Page 30: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

bebas motivasi kerja (X2) terhadap variable tidak bebas prestasi

kerja (Y), dengan rumus :

Y= bo + b1 X1+ b2 X2

Dimana :

Y = Prestasi Kerja

X1 = Disiplin Kerja

X2 = Motifasi Kerja

bo = besarnya nilai variable tidak bebas Y, apabila nilai variable

bebas

X1 = X2 = 0

bi = regresi, yaitu besarnya nilai tambah variable bebas Xi terhadap

variable tidak bebas Y, apabila X bertambah satu unit, dimana

i = 1,2.

b. Analisa Koefisien Determinasi Berganda

Setelah melakukan perhitungan melalui analisis regresi linier

berganda, kemudian dilakukan penganalisaan melalui perhitungan

koefisien determinasi berganda. Penganalisaan ini berguna untuk

mengetahui hubungan antara kedua variable bebas disiplin (X1)

dan motivasi kerja (X2) dengan variable terikat prestasi kerja (Y)

digunakan rumus sebagai berikut :

30

Page 31: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

6. Pengujian hipotesis

Setelah peneliti mengadakan penelahan yang mendalam terhadap

berbagai sumber untuk menentukan anggapan dasar, maka langkah

berikutnya adalah Pengujian Hipotesis. Hipotesis dapat diartikan sebagai

suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,

sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Hipotesis merupakan prediksi mengenai kemungkinan hasil dari

suatu penelitian (Fraenkel dan Wallen dalam Yatim Riyanto, 2002 : 16).

Atas dasar pendapat di atas, Hipotesis yang diajukan masih perlu diuji

kebenarannya. Hipotesis yang dimaksud dalam penelitian ini berbentuk

alternatif yang terdiri dari Hipotesis mayor dan Hipotesis minor. Sesuai

dengan teknik analisis yang digunakan seperti disebutkan di atas, maka

hipotesis alternative (Ha) diubah menjadi hipotesis nihil (Ho).

(Ha). Ada hubungan yang signifikan disiplin kerja guru dengan hasil

belajar peserta didik MA Nurul Huda NW Gondang Tahun

Pelajaran 2012/2013

(Ho). Tidak ada hubungan yang signifikan disiplin kerja guru dengan

hasil belajar peserta didik MA Nurul Huda NW Gondang Tahun

Pelajaran 2012/2013

Untuk keperluan pengujian Hipotesis digunakan teknik uji-t

(t-tes). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang positif

dan signifikan tentang pendekatan variasi objek langsung terhadap hasil

belajar peserta didik.

31

Page 32: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

t =

Dengan keterangan

M = Nilai rata-rata hasil per kelompok

N = Banyak subyek

X = Deviasi setiap nilai x2 dan x1

Y = Deviasi setiap nilai dari mean Y1

(Suharsimi Arikunto, 2002 : 281).

1. Tolak Ho, apabila t hitung > t table pada taraf uji 95 % dan derajat

kebebasan (dk = n1 + n2 -2). Dan sebaliknya apabila t hitung < t table

maka Ho diterima pada taraf uji yang sama.

2. Ho di tolak artinya tidak ada hubungan yang signifikan dan menerima

Ho artinya ada hubungan yang signifikan

J. JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

Tempat dilakukannya penelitian ini adalah di MA Nurul Huda NW

Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara.

Waktu Penelitian, Penelitian ini direncanakan kurang lebih 3 (tiga

bulan) terhitung mulai ditandatanganinya kontrak bimbingan penulisan karya

ilmiah dengan perincian sebagai berikut :

1) Mempersiapkan Penelitian

Membuat draft wawancara, mencari narasumber mengurus izin

penelitian, konsultasi dan sebagainya selama dua minggu.

32

Page 33: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

2) Pengumpulan Data

Penentuan informan, wawancara, mencari dokumen-dokumen selama

dua minggu.

3) Pengolahan Data dan Analisisnya

Pengumpulan dan pengklasifikasian data yang jelas diperoleh serta

menganalisis dan menginterpretasikan data dilakukan selama empat

minggu.

4) Penulisan Laporan Hasil Penelitian Dan Finalisis

Rekonstruksi dan hasil penelitian dengan bentuk komputer dan alat Bantu

lainnya yang relevan, ini dilakukan kurang lebih selama empat minggu.

NO KEGIATAN

BULANJuli2012

Agustus2012

September2012

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Persiapan Penelitian

2Penyusunan Proposal Penelitian

3Konsultasi Proposal Penelitian

4 Perizinan Penelitian

5Penyusunan Proposal (Karya Ilmiah)

6Konsultasi Proposal (Karya Ilmiah)

7 Ujian Karya Ilmiah

33

Page 34: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2010. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Cendekia Merdeka

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi V). Jakarta : Rineka Cipta

Aziz, Rahmat. 2010. Psikologi Pendidikan “Model Pengembangan Kreativitas dalam Praktek Pembelajaran. Malang: UIN Maliki Press.

Djamarah, Syaiful, 1991, Prestasi Belajar Dan Kompetensi Pendidik, Surabaya : Usaha Nasional

Djamarah, Syaiful Bahri. 1999. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011, Psikologi Belajar (revisi edisi kedua). Jakarta: Rineka Cipta

Frick,Heinz.1978. Mekanika Teknik 1 Statika dan Keguanaanya. Jogjakarta: Kanisius.

Jurnal Pendidikan Volume 8 No.1 Merat 2007: Nugraheni, Endang 2007. Student Centered Learning dan Implikasi nya terhadap proses Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka

Murtinugraha,Eka.2008. Diktat Statistika Terapan Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Jakarta. Jakarta

Nurazizah, Maryam.2010. Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran Student Centered Learning berbasis Classroom Blogging Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik SMA. Proposal. Bandung: UPI

Nurkancana dan Sumartana, 1986, Evaluasi Pendidika, Surabaya : Usaha Nasional.

Rasyad, Aminuddin. 2003. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: UHAMKA Press dan Yayasan PEP-EX 8.

Soelaeman, M.I. 1986. Menjadi Guru Suatu Pengantar kepada Dunia Guru. Bandung: Diponegoro

Sudjana, Nana.1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

34

Page 35: Hubungan Disiplin Kerja Guru Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Di Ma Nurul Huda Nw Gondang Tahun Pelajaran 2012

Sudjana.2005. Metoda Statistika. Bandung : PT Tarsito Bandung

Sugiyono.2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Suharnan, M.S. 2011. Kreativitas Teori dan Pengembangan. Surabaya: Laros

Uno, Hamzah B. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Yamin,H.M.2007.Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi.Jakarta:Persada Press.

35