pengaruh metode diskusi terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ips...

58
A. Judul PENGARUH METODE DISKUSI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI MTs. NURUL HUDA NW GONDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013. B. Latar belakang masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan /atau latihan bagi pernannya di masa yang akan dating. Pendidikan mempunyai posisi strategis dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia . Posisi yang strategis tersebut dapat tercapai apabila pendidikan yang dilaksanakan mempunyai kualitas. Kualitas pendidikan dapat diketahui dari dua hal, yaitu : kualitas proses dan produk (Sudjana, 2000:35). Suatu pendidikan dikatakan berkualitas proses apabila proses belajar mengajar (PBM) dapat berlangsung secara efektif dan peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna. Pendidikan disebut berkualitas produk apabila 1

Upload: rompas-hbtm

Post on 31-Jul-2015

2.018 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

A. Judul

PENGARUH METODE DISKUSI TERHADAP PENINGKATAN HASIL

BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

DI MTs. NURUL HUDA NW GONDANG TAHUN PELAJARAN

2012/2013.

B. Latar belakang masalah

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran dan /atau latihan bagi pernannya di masa yang

akan dating. Pendidikan mempunyai posisi strategis dalam rangka

peningkatan kualitas sumber daya manusia . Posisi yang strategis tersebut

dapat tercapai apabila pendidikan yang dilaksanakan mempunyai kualitas.

Kualitas pendidikan dapat diketahui dari dua hal, yaitu : kualitas proses dan

produk (Sudjana, 2000:35). Suatu pendidikan dikatakan berkualitas proses

apabila proses belajar mengajar (PBM) dapat berlangsung secara efektif dan

peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna. Pendidikan

disebut berkualitas produk apabila peserta didik menunjukkan tingkat

penguasaan yang tinggi terhadap tugas-tugas belajar sesuai dengan sasaran

dan tujuan pendidikan. Hal ini dalihat pada hasil belajar yang dinyatakan

dalam proses akademik.

Pendidikan dikatakan berkualitas apabila terjadi penyelenggaraan

pembelajaran yang efektif dan efisien dengan melibatkan semua Komponen -

komponen pendidikan, seperti mencakup tujuan pengajaran, pendidik dan

peserta didik, bahan pelajaran, strategi / metode belajar mengajar, alat dan

sumber pelajaran serta evaluasi (Sugito, 1994:3). Komponen - komponen

1

Page 2: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

tersebut dilibatkan secara langsung tanpa menonjolkan salah satu komponen

saja, akan tetapi komponen tersebut diberdayakan secara bersama-sama.

Pengajaran IPS Terpadu ditujukan bagi pembinaan generasi penerus

usia dini agar memahami potensi dan peran dirinya dalam berbagai tata

kehidupannya, menghayati keharusan dan pentingnya bermasyarakat dengan

penuh rasa kebersamaan dan kekeluargaan serta mahir berperan di

lingkungannya sebagai insan sosial dan warga negara yang baik. Untuk itulah

dalam pengajaran IPS harus dapat membawa anak didik kepada kenyataan

hidup yang sebenarnya yang dapat dihayati mereka, ditanggapinya,

dianalisisnya akhirnya dapat membina kepekaan sikap mental, Keterampilan

dalam menghayati kehidupan yang nyata ini.

Melalui pengajaran IPS Terpadu seperti yang digambarkan di atas

diharapkan terbinanya sikap peserta didik yang peka terhadap masalah sosial

yang memberikan pelajaran yang membantu anak untuk mengenal hubungan

manusia dengan lingkungan sekitarnya melalui pelajaran IPS Terpadu.

IPS Terpadu merupakan pelajaran yang memadukan sejumlah Ilmu-ilmu

sosial yang mempelajari kehidupan sosial, yang didasarkan pada pengetahuan

geografi, ekonomi, sosiologi, tata negera dan sejarah. Keuntungan paduan dari

Ilmu-ilmu sosial menjadi IPS Terpadu adalah pengertian Peserta didik akan

lebih mendalam dan minatnya juga akan lebih besar, karena ia lebih

menghayati Hal - hal yang dipelajarinya. Di samping itu dalam masyarakat

pada umumnya bersifat kompleks dan tidak dapat dipahami dengan

pandangan satu segi saja. Dengan IPS terpadu problem tersebut dapat

dipahami dari berbagai segi yaitu dari segi geografi, sejrah, antropologi dan

sebagainya.

2

Page 3: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

Pengajaran IPS diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai

perpendidikan tinggi. Materi pelajaran IPS sangat luas dan berkembang.

Mengingat meteri pelajaran IPS yang luas dan berkembang itu maka dalam

pengajaran IPS dilakukan pembatasan-pembatasan sesuai dengan kemampuan

jenjang pendidikan tingkat masing-masing. Untuk SMP/MTs ruang lingkup

pengajaran dibatasi sampai gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau

pada ekonomi, geografi dan sejarah.

Pendidik mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting dalam

pengajaran, karena pendidik merupakan penentu kualitas pengajaran. Oleh

karena itu pendidik harus selalu meningatkan peranan dan kompetensinya

dalam mengelola komponen-komponen pengajaran. Pendidik yang memiliki

kompetensi tinggiakan mampu mendorong peserta didik meraih prestasi yang

optimal. Oleh karena itu pembelajaran harus berorientasi pada peserta didik,

karena peserta didik merupakan komponen pokok dan subyek didik. Sedang

pendidik berfungsi sebagai pendorong, pembimbing, pengarah, pembina

pertumbuhan dan perkembangan peserta didik (Usman, 1999:21)

Peningkatan prestasi akan tercapai apabila terjadi pembelajaran yang

bermakana, yakni pembelajaran yang mampu melibatkan secara aktif peserta

didik baik fisik, mental intelektual dan emosional. Hal ini tergantung pada

kemampuan pendidik di dalam mengajar. Pendidik akan memiliki kompetensi

mengajar, apabila seorang pendidik memiliki pemahaman dan penerapan

secara taktis dari berbagai metode belajar mengajar serta hubungannya dengan

belajar disamping kemampuan-kemampuan lain yang menunjang.

Ada beberapa pertimbangan yang harus dilihat oleh pendidik dalam

menentukan metode pengajaran yang akan dipakai, anatara lain adalah: (1)

3

Page 4: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

Tujuan pengajaran, (2) Karakteristik peseta didik, (3) Besar kecilnya kelas, (4)

bahan dan alat yang tersedia, (5) Isi bahan pelajaran, (6) Kemampuan

pendidik, (7) Evaluasi yang akan digunakan (Sugito, 1999:31)

Pembelajaran IPS Terpadu tahun pelajaran 2012/2013 telah dilakukan

dengan menerapkan berbagai metode pembelajaran. Pengaruh dari penerapan

metode terhadap hasil belajar Peserta Didik dapat diketahui dari ketuntasan

hasil belajar yang dicapai. Menurut pendidik pengampu IPS Terpadu pada

sekolah tersebut, ketuntasan hasil belajar Peserta Didik pada pembelajaran

dengan metode Direct Instruction (DI) adalah 34,28%. Ketuntasan hasil

belajar Peserta Didik pada pembelajaran yang menerapkan Metode Diskusi

68,42%. Dan ketuntasan hasil belajar Peserta Didik pada pembelajaran yang

menerapkan metode jigsaw 34,21%.

Secara ringkas ditunjukkan oleh Tabel 1. Dari keterangan tersebut

dapat disimpulkan bahwa: 1) penggunaan metode pembelajaran

mempengaruhi hasil belajar Peserta Didik. 2) melalui diskusi materi pasar

lebih mudah dipahami Peserta Didik. 3) tingkat keberhasilan belajar materi

pasar dengan menerapkan metode pembelajaran diskusi di MTs Nurul Huda

NW Gondang lebih baik dari pada Direct Instruction (DI) atau jigsaw.

Tabel 1. Ketuntasan belajar, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan Metode Pembelajaran

NO Tahun PelajaranPeserta Didik

tuntasKKM Metode Pembelajaran

1 2009/2010 34,28% 67Direct Instruction(DI)-

tanya jawab.

2 2010/2011 68,42% 68 Diskusi

3 2012/2013 34,21% 68 Jigsaw.

4

Page 5: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

Dalam pembelajaran IPS Terpadu juga harus menggunakan metode

yang dapat menumbuhkan minat dan motivasi anak untuk mengikuti

pelajaran dengan baik dengan harapan prestasi belajar peserta didik dapat

meningkat.

Dengan dasar pemikiran di atas maka penulis terdorong

mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh metode diskusi dalam

peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS terpadu di

MTs Nurul Huda NW Gondangtahun pelajaran 2012/2013.”

C. Rumusan masalah

Berdasar latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah

yang akan di teliti dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh penggunaan metode diskusi pada Mata Pelajaran IPS

Terpadu terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik di MTs Nurul

Huda NW Gondang tahun pelajaran 2012/2013 ?

2. Bagaimana prestasi belajar peserta didik sebelum menggunakan dan

setelah menggunakan metode diskusi ?

D. Batasan masalah

Batasan masalah merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam

penulisan proposal ini. Dalam pembatasan masalah yang tepat dan benar,

maka arah dari pembahasan masalah akan sesuai dengan tujuan yang hendak

dicapai.

Penyusunan Proposal ini, penulis memberikan batasan mengenai :

1. Pengaruh metode diskusi terhadap motivasi belajar Peserta Didik.

5

Page 6: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

2. Proses Pembelajaran IPS Terpadu di MTs NURUL HUDA NW

GONDANG

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan judul dan rumusan masalah yang penulis kemukakan

diatas, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS terpadu yang

menggunakan metode Diskusi pada peserta didik di MTs Nurul Huda

NW Gondang Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui Peningkatan Hasil Belajar Peserta didik di MTs Nurul

Huda NW Gondang tahun pelajaran 2012/2013.

F. Manfaat penelitian

1. Manfaat secara teoritis

a. Bagi Ilmu Pengetahuan

Merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam

hal proses pembelajaran pada mata pelajaran IPS Terpadu serta

sebagai bahan masukan dalam mengembangkan inovasi metode

pembelajaran mata pelajaran IPS Terpadu di MTs Nurul Huda NW

Gondang.

2. Manfaat praktis

a. Bagi peserta didik, untuk dapat membantu peserta didik di dalam

menumbuhkan motif-motf belajarnya kearah yang lebih keras, giat

dan tekun sehingga mendapatkan prestasi belajar yang baik, dengan

prestasi belajar yang di dapatkan itulah peserta didik akan terdorong

untuk melanjutkan pendidikannya.

6

Page 7: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

b. Bagi pendidik, untuk dapat membantu pendidik dalam

menumbuhkan motif-motif belajar pada peserta didik nya, agar dapat

belajar dengan lebih keras, giat dan tekun sehingga tercapai prestasi

belajar yang diharapkan.

c. Bagi sekolah, untuk dapat memperoleh gambaran tentang prestasi

belajar peserta didik yang telah didapatkan di sekolah tersebut, serta

untuk megetahui Motif-motif apa yang mendorong peserta didik

untuk dapat melanjutkan pendidikanya.

d. Bagi Peneliti, untuk dapat menambah pemahaman dan pengetahuan

dalam bidang pendidikan dan penelitian.

G. Tinjauan pustaka dan perumusan hipotesis

1. Penegasan pengertian istilah

a. Pengertian Metode

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos” yang berarti

cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,

maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami

objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode

berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. (Oemar Hamalik, 2001).

Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat di

perlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa

belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar

yang digunakan oleh guru.

Metode belajar yang mampu membangkitkan motif, minat atau

gairah belajar murid dan menjamin perkembangan kegiatan

7

Page 8: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

kepribadian murid adalah metode diskusi. Metode diskusi merupakan

suatu cara mengajar yang bercirikan oleh suatu keterikatan pada suatu

topik atau pokok pertanyaan atau problem. Di mana para anggota

diskusi dengan jujur berusaha mencapai atau memperoleh suatu

keputusan atau pendapat yang disepakati bersama. Oemar Hamalik

(2001) menjelaskan, Dalam metode diskusi guru dapat membimbing

dan mendidik siswa untuk hidup dalam suasana yang penuh tanggung

jawab, msetiap orang yang berbicara atau mengemukakan pendapat

harus berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang dapat

diperanggungjawabkan. Jadi bukan omong kosong, juga bukan untuk

menghasut atau mengacau suasana. Menghormati pendapat orang

lain, menerima pendapat yang enar dan menolak pendapatb yang

salah adalah ciri dari metode yang dapat dighunakan untuk mendidik

siswa berjiwa demokrasi dan melatih kemampuan berbicara siswa.

Agar suasana belajar siswa aktif dapat tercapai, maka diskusi

dapat menggunakan variasi metode-metode pembelajaran menarik

dan memotivasi siswa. Dari sekan banyak metode pembelajaran

yang ada, metode pembelajaran jigsaw cocok untuk digunakan dalam

metode diskusi. Metode pembelajaran jigsaw membantu murid untuk

mempelajari sesuatu dengan baik dan sekaligus siswa mampu

menjadi nara sumber bagi satu sama yang lain.

b. Metode Diskusi

Menurut Djajadisastra (1992 : 45) metode diskusi adalah format

belajar mengajar yang menitik beratkan kepada interaksi antara

anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-

8

Page 9: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

tugas belajar secara bersama-sama. Karena itu pendidik dituntut

mampu melibatkan keaktifan anak bekerjasama dan berkolaborasi

dalam kelompok.

Metode Diskusi juga suatu cara yang baik untuk menanamkan

kebiasaan tertentu dan juga dapat menambah kecepatan, ketepatan,

dan kesempurnaan dalam melakukan sesuatu serta dapat pula dipakai

sebagai suatu cara untuk mengulangi bahan yang telah disajikan.

Metode diskusi dalam penelitian prestasi belajar peserta didik

kelompok kontrol yang diajarkan dengan menggunakan metode

ceramah dan prestasi belajar peserta didik kelompok eksperimental

diajarkan dengan menggunakan metode diskusi.

Pendekatan ini menekankan terbentuknya hubungan antara

individu/peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain

sehingga dalam konteks yang lebih luas terjadinya hubungan sosial

individu dengan masyarakat. Mengembangkan kemampuan dan

kesanggupan peserta didik untuk mengadakan hubungan dengan

orang lain / peserta didik lain, mengembangkan sikap dan prilaku

yang demokratis, serta menumbuhkan produktifitas kegiatan belajar

peserta didik.

c. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Catharina Tri Anni (2002:4) hasil belajar

merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah

mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar juga merupakan

kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar

9

Page 10: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

(H. Nashar, 2004: 77). Hasil belajar adalah terjadinya perubahan

dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk

berhasil dan masukan dari lingkungan berupa rancangan dan

pengelolaan motivasional tidak berpengaruh terdadap besarnya

usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar

(Keller dalamH Nashar, 2004: 77). Seseorang dapat dikatakan

telah belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu

perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi. Jadi

hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil

belajar sebagai produk dari proses belajar, maka didapat hasil

belajar.

2. Faktor- Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Dalyono (1997: 55-60) berhasil tidaknya

seseorang dalam belajar disebabkan oleh dua faktor yaitu:

a. Faktor Intern (yang berasal dari dalam diri orang yang belajar)

1) Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar

pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang

yang tidak selalu sehat, sakit kepala, demam, pilek batuk

dan sebagainya dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk

belajar. Demikian pula halnya jika kesehatan rohani (jiwa)

kurang baik.

2) Intelegensi dan Bakat

Kedua aspek kejiwaan ini besar sekali pengaruhnya

terhadap kemampuan belajar. Seseorang yang mempunyai

10

Page 11: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

intelegensi baik (IQ-nya tinggi) umumnya mudah belajar

dan hasilnyapun cenderung baik. Bakat juga besar

pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan belajar. Jika

seseorang mempunyai intelegensi yang tinggi dan bakatnya

ada dalam bidang yang dipelajari, maka prosesbelajar akan

lebih mudah dibandingkan orang yang hanya memiliki

intelegansi tinggi saja atau bakat saja.

3) Minat dan Motivasi

Minat dapat timbul karena adanya daya tarik dari luar

dan juga datang dari sanubari. Timbulnya minat belajar

disebabkan beberapa hal, antara lain karena keinginan yang

kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan

yang baik serta ingin hidup senang atau bahagia. Begitu

pula seseorang yang belajar dengan motivasi yang kuat,

akan melaksanakan kegiatan belajarnya dengan sungguh-

sungguh, penuh gairah dan semangat. Motivasi berbeda

dengan minat. Motivasi adalah daya penggerak atau

pendorong.

4) Cara belajar

Cara belajar seseorang juga mempengaruhi

pencapaian hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan

teknik dan faktor fisiologis, psikologis, dan ilmu kesehatan

akan memperoleh hasil yang kurang.

b. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri orang belajar)

1) Keluarga

11

Page 12: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap

keberhasilan anak dalam belajar, misalnya tinggi rendahnya

pendidikan, besar kecilnya penghasilan dan perhatian.

2) Sekolah

Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi

tingkat keberhasilan anak. Kualitas guru, metode

mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan

anak, keadaan fasilitas atau perlengkapan di sekolah dan

sebagainya, semua ini mempengaruhi keberhasilan belajar.

3) Masyarakat

Keadaan masyarakat juga menentukan hasil belajar.

Bila sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri

dari orang-orang yang berpendidikan, terutama anak-

anaknya, rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal

ini akan mendorong anak giat belajar.

4) Lingkungan sekitar

Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat

mempengaruhi hasil belajar. Keadaan lingkungan,

bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan

sebagainya semua ini akan mempengaruhi kegairahan

belajar.

3. Klasifikasi Hasil belajar

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan

pendidikan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin

12

Page 13: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

S. Bloom dalam Catharina Tri Ani (2006:7-12) secara garis besar

membaginya menjadi tiga ranah, yaitu:

a) Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan intelektual

seseorang. Hasil belajar kognitif melibatkan siswa kedalam

proses berpikir seperti menginggat, memahami, menerapkan,

menganalisa sintesis dan evaluasi.

b) Ranah Afektif

Ranah afektif berkaitan dengan kemampuan yang berkenaan

dengan sikap, nilai perasaan dan emosi. Tingkatan-

tingkatannya aspek ini dimulai dari yang sederhana sampai

kepada tingkatan yang kompleks, yaitu penerimaan,

penanggapan penilaian, pengorganisasian, dan karakterisasi

nilai.

c) Ranah Psikomotor

Ranah Psikomotor berkaitan dengan kemampuan yang

menyangkut gerakan-gerakan otot. Tingkatan-tingkatan aspek

ini, yaitu gerakan refleks keterampilan pada gerak dasar

kemampuan perseptual, kemampuan dibidang pisik, gerakan-

gerakan skil mulai dari keterampilan sederhana sampai kepada

keterampilan yang kompleks dan kemampuan yang berkenaan

dengan non discursive komunikasi seperti gerakan ekspresif

dan interpretatif.

Berdasarkan pendapat ahli di atas bahwa motivasi belajar

adalah suatu bentuk dorongan hati yang menjadi penggerak

13

Page 14: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

utama seseorang, sebuah keluarga atau organisasi untuk

mencapai apa juga yang diinginkan dan dengan bentuk

motivasi itu akan memberikan dorongan kepada pelajar untuk

mengarahkan tindakan, melakukan sesuatu perbuatan dan

sebagainya dalam hal kegiatan belajar mengajar.

2. Landasan teori

a. Metode

Metode adalah cara mengajar secara umum yang dapat

diterapkan pada semua mata pelajaran, misalnya mengajar dengan

ceramah, ekspositori, tanya jawab, penemuan terbimbing dan

sebagainya.

Model pembelajaran meliputi suatu model pembelajaran yang

luas dan menyuluruh. Konsep model pembelajaran lahir dan

berkembang dari pakar psikologi dengan pendekatan dalam setting

eksperimen yang dilakukan. Konsep model pembelajaran untuk

pertama kalinya dikembangkan oleh Bruce dan koleganya (Joyce,

Weil dan Showers, 1992).

Lebih lanjut Ismail (2003) menyatakan istilah Model

pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh

strategi atau metode tertentu yaitu :

1. rasional teoritik yang logis disusun oleh perancangnya,

2. tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

3. tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan secara berhasil dan

14

Page 15: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

4. lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu

dapat tercapai.

Berbedanya pengertian antara model, strategi, pendekatan dan

metode serta teknik diharapkan guru mata pelajaran umumnya dan

khususnya matematika mampu memilih model dan mempunyai

strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi dan standar

kompetensi serta kompetensi dasar dalam standar isi.

b. Jenis-jenis Metode

Metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh para guru

sangat beragam. Metode pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-

langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau

kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat di

capai dengan lebih efektif dan efisien. Adapun jenis-jenis Metode

Pembelajaran yang di maksud adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran mencari dan bermakna

2. Pembelajaran terpadu

3. Pembelajaran kooperatif

4. Pembelajaran Picture and Picture

5. Pembelajaran cooperative integrated Reading and composition

(CIRC)

6. Metode Pembelajaran Berdasarkan Masalah

7. Metode Penemuan Terbimbing

8. Metode Pembelajaran Langsung

9. Metode Missouri Mathematics Project (MMP)

10.Metode Pmbelajarn Problem solving

11.Metode Pmbelajarn Problem posing

12.Pembelajaran kontekstual.

15

Page 16: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

c. Metode Diskusi

1. Pengertian Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yang dicirikan

oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok pernyataan atau

problem dimana para peserta diskusi dengan jujur berusaha untuk

mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang

disepakati bersama.

Diskusi sebagai metode pembelajaran lebih cocok dan

diperlukan apabila guru hendak:

1) memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada pada siswa

2) memberi kesempatan pada siswa untuk mengeluarkan

kemampuannya

3) mendapatkan balikan dari siswa apakah tujuan telah tercapai

4) membantu siswa belajar berpikir secara kritis

5) membantu siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri

sendiri maupun teman-teman

6) membantu siswa menyadari dan mampu merumuskan berbagai

masalah sendiri maupun dari pelajaran sekolah

7) mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut.

2. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Diskusi

Kegiatan siswa dalam pelaksanaan metode diskusi sebagai

berikut:

a) Menelaah topik/pokok masalah yang diajukan oleh guru atau

mengusahakan suatu problem dan topik kepada kelas.

16

Page 17: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

b) Ikut aktif memikirkan sendiri atau mencatat data dari buku-buku

sumber atau sumber pengetahuan lainnya, agar dapat

mengemukakan jawaban pemecahan problem yang diajukan.

c) Mengemukakan pendapat baik pemikiran sendiri maupun yang

diperoleh setelah membicarakan bersama-sama teman sebangku

atau sekelompok.

d) Mendengar tanggapan reaksi atau tanggapan kelompok lainnya

terhadap pendapat yang baru dikemukakan.

e) Mendengarkan dengan teliti dan mencoba memahami pendapat

yang dikemukakan oleh siswa atau kelompok lain.

f) Menghormati pendapat teman-teman atau kelompok lainnya

walau berbeda pendapat.

g) Mencatat sendiri pokok-pokok pendapat penting yang saling

dikemukakan teman baik setuju maupun bertentangan.

h) Menyusun kesimpulan-kesimpulan diskusi dalam bahasa yang

baik dan tepat.

i) Ikut menjaga dan memelihara ketertiban diskusi.

j) Tidak bertujuan untuk mencari kemenangan dalam diskusi

melainkan berusaha mencari pendapat yang benar yang telah

dianalisa dari segala sudut pandang.

Sumber: http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/26/metode-diskusi/

17

Page 18: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

d. Hasil Belajar

Menurut Anni (2004:4) hasil belajar merupakan perubahan

perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas

belajar. Sudjana (1990:22) Hasil belajar adalah kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajaranya.

Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki

oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar.

Gagne mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yakni :

informasi verbal, kecakapan intelektul, strategi kognitif, sikap dan

keterampilan. Sementara Bloom mengungkapkan tiga tujuan

pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus

dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu : kognitif, afektif dan

psikomotorik (Sudjana, 1990:22).

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor

utama yaitu :

1. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang

dimilikinya, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan

kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan

psikis.

2. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan,

terutama kualitas pengajaran.

Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana (1990:56),

melalui proses belajar mengajar yang optimal ditunjukkan dengan

ciri-ciri sebagai berikut:

18

Page 19: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi

belajar intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan

prestasi yang rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk

memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang

telah dicapai.

2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu

kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi

yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana

mestinya.

3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan

tahan lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk

mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar

sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.

4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh

(komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan

atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotorik,

keterampilan atau perilaku.

5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan

mengendalikan diri terutama dalam menilai hasil yang

dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha

belajarnya.

e. Pengajaran IPS Terpadu.

Pengorganisasian bahan pengajaran IPS Terpadu sumbernya

dari berbagai ilmu sosial yang diintegrasikan menjadi satu ke dalam

mata pelajaran. Dengan demikian pengajaran IPS Terpadu

19

Page 20: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

merupakan bagian integral dari bidang studi. Namum ketika

membicarakan suatu topik yang berkaitan dengan sejarah, bahan-

bahan pengajaran bisa dibicarakan secara lebih tajam. Ada dua

bahan kajian IPS Terpadu, yaitu bahan kajian pengetahuan sosial

mencakup lingkungan sosial, yang terdiri atas ilmu bumi, ekonomi

dan pemerintahan dan bahan kajian sejarah meliputi perkembangan

masyarakat Indonesia sejak lampau hingga masa kini. Mengajar IPS

Terpadu pada SMP/MTS /MTs memerlukan stimulan yang besar

serta berbagai variasi pendekatan untuk mendapatkan partisipasi

peserta didik. Akan tetapi kondisi kelas juga harus tetap dijaga

supaya tidak kehilangan kendali dan disiplin.

Selain itu diharapkan juga pengajar harus selalu antusias

dalam menembah pengetahuan pribadinya terhadap pengetahuan

sejarah. Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan suasana kelas

yang pasif dan membosankan.

Menurut Hartono Kasmadi (2001 : 152) ada tiga kegiatan

yang dapat diterapkan oleh pendidik sejarah untuk meningkatkan

partisipasi peserta didik dalam kelas, yaitu : (1) partisipasi peserta

didik melalui Keterampilan latihan, (2) partisipasi peserta didik

melalui penelitian, dan (3) partisipasi peserta didik melalui Diskusi.

Dalam partisipasi peserta didik melalui Keterampilan latihan, yang

bisa dilakukan ialah dengan membuat catatan. Hal ini disebabkan

karena buku catatan mampu menyimpan semua hasil belajar di kelas,

seperti ringkasan, diagram, chart dan gambar.

20

Page 21: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

Dalam partisipasi peserta didik melalui penelitian, yang

dilakukan berupa pengembangan bahan pelajaran dengan membuat

suatu kegiatan proyek yang dapat memberikan motivasi kepada

peserta didik yang ”enggan” mempelajari sejarah. Sedangkan dalam

partisipasi peserta didik dilakukan melalui diskusi merupakan salah

satu aktivitas yang dapat melatih kemampuan mental peserta didik

dalam menghadapi situasi tertentu, karena mental merupakan isi

penting dalam perkembangan peserta didik. Peserta didik yang aktif

dalam kegiatan ini akan terlatih berpikir kritis dan mengembangkan

kerangka jiwanya untuk menghadapi setiap masalah, membentuk

pengertian terhadap fakta sejarah dan melatih dirinya untuk

membuat suatu kesimpulan. Bahannya tidak berbentuk permasalahan

atau pertanyaan saja, tetapi dapat pula berupa diskusi setelah mereka

mengamati suatu metode dramatisasi peristiwa sejarah yang

diperagakan oleh temannya.

f. Tujuan Pengajaran IPS Terpadu.

Perumusan tujuan pengajaran sangat penting untuk

dilakukan karena tujuan merupakan tolok ukur keberhasilan seluruh

proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Menurut I Gede Widja

(2005 : 27-29), secara umum tujuan pengajaran IPS terpadu sebagai

berikut :

1) Aspek Pengetahuan / Pengertian

a. Menguasai pengetahuan tentang aktivitas-aktivitas manusia

di waktu yang lampau baik dalam aspek eksternal maupun

internal.

21

Page 22: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

b. Menuasai pengetahuan tentang fakta-fakta khusus (unik) dari

peristiwa masa lampau sesuai dengan waktu, tempat, serta

kondisi pada waktu terjadinya peristiwa tersebut.

c. Menguasai pengetahuan tentang unsur-unsur umum

(generalisasi)

d. Menguasai tentang unsur perkembangan dan peristiwa-

peristiwa masa lampau yang berlanjut (bersifat kontinuitas)

dari periode satu ke periode berikutnya yang

menyambungkan peristiwa masa lampau dengan peristiwa

masa kini.

e. Menumbuhkan pengertian tentang hubungan antara fakta satu

dengan fakta lainnya yang berangkai secara kognitif

(berkaitan secara intrinsik).

f. Menumbuhkan keawasan (awareness) bahwa keterkaitan

fakta lebih penting dari pada fakta-fakta yang berdiri sendiri.

g. Menumbuhkan keawasan tentang pengaruh-pengaruh sosial

kultural terhadap peristiwa.

h. Sebaliknya juga menumbuhkan keawasan tentang pengaruh

sejarah terhadap perkembangan sosial dan kultural

masyarakat.

i. Menumbuhkan pengertian tentang arti serta hubungan

peristiwa masa lampau bagi situasi masa kini dalam

prespektifnya dengan situasi yang akan datang.

2) Aspek Pengembangan Sikap.

22

Page 23: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

a. Penumbuhan kesadaran sejarah pada murid terutama dalam

artian agar mereka mampu berpikir dan bertindak (bertingkah

laku dengan rasa tanggung jawab sejarah sesuai dengan

tuntutan zaman pada waktu mereka hidup).

b. Penumbuhan sikap menghargai kepentingan/kegunaan

pengalaman masa lampau bagi hidup masa kini suatu bangsa.

c. Sebaliknya juga penumbuhan sikap menghargai berbagai

aspek kehidupan masa kini dari masyarakat di mana mereka

hidup yang merupakan hasil dari pertumbuhan di waktu yang

lampau.

d. Penumbuhan kesadaran akan perubahan – perubahan yang

telah dan sedang berlangsung di suatu bangsa diharapkan

menuju pada kehidupan yang lebih baik di waktu yang akan

datang.

3) Aspek Keterampilan.

a. Sesuai dengan trend baru dalam pengajaran IPS maka

pelajaran IPS di sekolah diharapkan juga menekankan

pengembangan kemampuan dasar di kalangan murid berupa

kemampuan heuristik, kemampuan kritik, Keterampilan

menginterpretasikan serta merangkaikan fakta-fakta dan

akhirnya juga Keterampilan menulis.

b. Keterampilan mengajukan argumentasi dalam mendiskusikan

masalah-masalah dan mencari hubungan satu peristiwa

dengan peristiwa lainnya atau dari zaman masa kini dan lain-

lain.

23

Page 24: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

c. Keterampilan menelaah secara elementer buku-buku terutama

yang menyangkut keanekaragaman IPS terpadu.

d. Keterampilan mengajukan pertanyaan-pertanyaan produktif

di sekitar masalah keanekaragaman IPS terpadu.

e. Keterampilan mengembangkan cara-cara berpikir analitis

tentang Masalah- masalah sosial historis di lingkungan

masyarakatnya.

f. Keterampilan bercerita tentang peristiwa sejarah secara

hidup.

H. Metode penelitian

1. Jenis penelitian

Metode adalah pendekatan yang digunakan dalam rangka

mengadakan pendekatan terhadap masalah yang dihadapi atau diteliti.

Hal ini sesuai dengan pendapat seorang ahli yang mengatakan bahwa

“Metode adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu” (Sugiyono, 2008:1). Metode eksperimen adalah suatu

pendekatan dimana situasi atau gejala dibuat dengan sengaja

ditimbulkan” (Suharsimi Arikunto, 2002:12).

Dalam penelitian ini cara pendekatan adalah pendekatan

kuantitatif karena penulis memberi perlakuan dan menguji kembali

“Pengaruh metode Diskusi dalam meningkatkan motivasi belajar Peserta

Didik pada mata pelajaran IPS Terpadu di MTs Nurul Huda NW

Gondang Tahun Pelajaran 2012/2013.

24

Page 25: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen yaitu

eksperimen kelompok control (Control Group experiment), dengan

rancangan penelitian sebagai berikut :

Tabel 2 Rancangan Penelitian

Kelas Data Awal Perlakuan

Data Akhir

Tes Angket

Eksperimen

kontrol

Ya

Ya

Ya

Tidak

Ya

Ya

Ya

Ya

Berdasarkan pola di atas dari data dokumentasi kelas

eksperimen dan kelas kontrol akan dibandingkan untuk menegaskan

bahwa kedua sample dalam keadaan homogen. Sedangkan dari hasil tes

kelas eksperimen dan kelas kontrol dibandingkan untuk melihat pengaruh

dari perlakuan yang diberikan, sedangkan sebaran angket yang diberikan

kepada kelas eksperimen untuk melihat respon Peserta Didik terhadap

perlakuan.

2. Populasi dan sampel

a. Populasi Penelitian

Penelitian pendidikan dan kurikulum seperti halnya

penelitian-penelitian bidang lainnya ditujukan untuk memperoleh

kesimpulan tentang kelompok yang besar dalam lingkup wilayah

yang luas, tetapi hanya dengan meneliti kelompok kecil dalam

daerah yang tidak hanya lebih sempit. Dalam buku Metode

Penelitian Pendidikan Nana Syaodik Sukmadinata (2009:250)

mendefiniskan bahwa populasi adalah “kelompok besar dan wilayah

25

Page 26: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

yang menjadi lingkup penelitian”. Sementara itu ahli lain

mengatakan bahwa populasi adalah seluruh data yang menjadi

perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang

ditentukan (Nurul Zuriah, 2007 : 116).

Jadi berdasarkan pendapat di atas maka yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs

Nurul Huda NW Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok

Utara.

b. Sampel Penelitian

Dalam penelitian pendidikan, subjek yang dikenai

penelitian biasanya dilakukan terhadap sampel. Sampel merupakan

bagian dari populasi. Sehubungan dengan hal itu, seorang ahli

mengemukakan bahwa: “Sekelompok anggota populasi yang

mewakili populasi” (Nana Syaodik Sukmadinata, 2009:250). Ahli

lain juga berpendapat bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono,

2008:118).

Dalam penelitian ini akan diambil 1 kelas dari 2 kelas

sebagai sampel. Dengan teknik penentuan sampel yaitu teknik

pengambilan sampel dengan cara pengambilan secara random

sampling. Setelah diadakan pengambilan secara random sampling

ternyata kelompok I sebagai kelompok eksperimen dan kelompok II

sebagai kelompok kontrol. Untuk lebih jelasnya mengenai sampel

penelitian ini dapat dilihat pada table 2 di bawah ini:

26

Page 27: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

Tabel 3 : Keadaan sampel siswa kelas VIII MTs Nurul Huda NW Gondang tahun pembelajaran 2012/2013

KelasKelompok/

SampelKeterangan Perlakuan

VIIIVIII 1 / 30

VIII 2 / 30

Dengan menggunakan metode diskusi

Tidak menggunakan metode diskusi

Jumlah 60

3. Data penelitian

a. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitan kuantitatif, analisa data dilakukan setelah

data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul,

kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data

berdasarkan variabel, mentabulasi data berdasarkan variabel dari

seluruh responden, menyajikan data, melakukan perhitungan untuk

merumuskan masalah, melakukan perhitungan untuk menguji

hipotesis yang telah diajukan.

Ditinjau dari jenisnya, menurut suharsimi, data dapat

dikategorikan kedalam:

1. Data kualitatif, yaitu data yang digambarkan dengan kata-kata

atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk

memperoleh kesimpulan.

2. Data kuantitatif, yaitu data yang berwujud angka-angka hasil

perhitungan ataupun data yang diperoleh dengan mengubah data

kualitatif yang dikuantitatifkan. Dengan mengetahui jenis data,

27

Page 28: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

maka dapat ditentukan tekhnik analisanya, apakah menggunakan

analisa statistik atau non statistik (suharsimi, 1998:245)

Dalam penelitian ini data yang akan diperoleh berupa

angka-angka hasil angket dan hasil tes. Karena berupa angka-angka

maka analisa yang digunakan adalah analisa statistik.

b. Tekhnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting

dalam penelitian. Sebab data-data yang diperoleh selanjutnya akan olah.

Hasil penelitian akan dikatakan logis apabila dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya dan dapat dibuktikan dengan

data yang lengkap autentik dan akurat.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Test

Menurut Suharsimi instrumen adalah alat pada waktu

peneliti menggunakan sesuatu metode (1998 : 137). Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes. Margono

mengemukakan tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli)

yang diberikan pada seseorang dengan maksud untuk mendapat

jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka

(1978 : 170).

Sedangkan Suharsimi menjelaskan tes adalah serangkaian

pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan, intelengensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (1998 :

28

Page 29: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

139). Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah,

dan petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan

respon sesuai dengan petunjuk itu (Thoha, 2003 : 43).

Jadi tes adalah merupakan suatu cara untuk mendapatkan

data yang berbentuk tugas berupa perintah atau pertanyaan-

pertanyaan yang dapat diberikan kepada peserta didik dan

jawaban dari anak tersebut merupakan nilai tes yang digunakan

biasanya berupa tes essay dalam bentuk uraian terbatas dan

pedoman observasi untuk pengamatan pembelajaran.

2. Observasi

Pada dasarnya teknik observasi ini di gunakan untuk

melihat, mengamati perubahan fenomena-fenomena sosial yang

tumbuh dan berkembang, kemudian dapat di lakukan penelitian.

Dilihat dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data

observasi dapat dibedakan participant observation (observasi

berperan serta) dan Non participant observation (observasi non

partisipan) (sugiyono, 2005 : 166), peneliti menggunakan

observasi non partisipan, dimana peneliti tidak ikut menjadi

bagian dari apa yang di teliti, karena peneliti berfungsi sebagai

peninjau, yakni menguraikan dan menganalisis data yang telah

terkumpul dari keterangan-keterangan tentang gambaran umum

yang akan di peroleh dari responden tentang Penggunaan

metode diskusi pada Mata Pelajaran IPS Terpadu dalam

Meningkatkan hasil belajar peserta didik di MTs Nurul Huda

NW Gondang tahun pelajaran 2012/2013.

29

Page 30: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

3. Angket atau Quisioner

Angket dan quisioner merupakan “suatu alat pengumpul

data dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis

untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden”

(Margono,2003 : 167), sedangkan ahli lain mengatakan bahwa

angket atau quisioner “merupakan sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang

diketahuinya” (Suharsimi, 2002 : 128)

4. Dokumentasi

Dokumentasi sebagai “setiap bahan tertulis atau film”

(Maleong, 2002:161).Dokumentasi juga berarti “cara

mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis seperti arsip-

arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori-teori,

dalil atau hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan

masalah penelitian” (Margono, 2003:159). Dengan metode ini

peneliti kiranya akan mendapatkan data dalam bentuk tertulis

mengenai prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS Terpadu.

4. Variabel penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai suatu konsep yang memiliki nilai

ganda, atau dengan perkataan lain suatu faktor yang jika diukur akan

menghasilkan skor yang bervariasi. Variabel penelitian merupakan gejala

yang menjadi obyek penelitian (Yatim,1996: 11) Variabel adalam hal ini

diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan

30

Page 31: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

peneliti (Rahman, 1998 : 52). Sering pula diartikan bahwa variabel

penelitian itu sebagai faktor – faktor yang berperan dalam peristiwa atau

gejala yang akan diteliti. Sedangkan menurut Arikunto (1999 : 97)

variabel yaitu obyek penelitian yang bervariasi.

a. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan metode

diskusi pada mata pelajaran IPS Terpadu di MTs Nurul Huda NW

Gondang tahun pelajaran 2012/2013.

b. Variabel Terikat.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar peserta

didik yang diajarkan dengan tidak menggunakan metode diskusi

dalam kelompok kontrol pada mata pelajaran IPS Terpadu di MTs

Nurul Huda NW Gondang tahun pelajaran 2012/2013.

5. Analisis data

Data adalah keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Berhasil

tidaknya suatu penelitian sebagian besar tergantung bagaimana data

dikumpulkan dan diolah.

Berdasarkan hipotesis maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut :

Ho = Mk < Me Ha = Mk > Me

Dari kedua kelas sampel, kelas pertama menggunakan metode

diskusi dan kelas kedua tidak menggunakan metode diskusi, kemudian

diadakan post test. Dalam hal ini test digunakan untuk menguji

signifikansi perbedaan mean. Rumus uji dalam analisis hasil penelitian

ini adalah :

31

Page 32: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

Keterangan :

Mk = Mean dari kelompok control.

Me = Mean dari kelompok eksperimen

= Jumlah deviasi dari mean perbedaan.

N = Jumlah subyek

Kriteria : Jika t data < table dengan taraf signifikansi 5%, derajat

kebebasan

(N1 + N2 – 2) maka antara kedua tidak berbeda secara signifikan

(Arikunto, 1998 : 247)

6. Pengujian hipotesis

Dalam buku metodologi penelitian pendidikan dijelaskan bahwa

dalam setiap penelitian, disamping perlu menggunakan metode penelitian

yang tepat, juga memilih tekhnik dan alat pengumpul data yang

relevan.Penggunaan tekhnik dan alat pengumpul data yang tepat,

memungkinkan diperolehnya data yang objektif dan akurat (Margono,

2000:158).

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui ada atau tidaknya

Pengaruh Metode Problem Based Instruction terhadap hasil belajar

terhadap prestasi belajar peserta didik, maka dapat dilakukan pengujian

hipotesis dengan menggunakan rumus statistik yaitu rumus korelasi

product moment. Hal ini sesuai dengan pendapat Hadi (1980:285) yang

menyatakan: “tekhnik statistik yang kerap kali digunakan untuk mencari

hubungan antara dua variabel adalah tekhnik korelasi”

32

Page 33: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

Setelah peneliti mengadakan penelahan yang mendalam terhadap

berbagai sumber untuk menentukan anggapan dasar, maka langkah

berikutnya adalah merumuskan hipotesis.Hipotesis dapat diartikan

sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan

penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

“Hipotesis merupakan prediksi mengenai kemungkinan hasil dari

suatu penelitian” (Fraenkel dan Wallen dalam Yatim Riyanto, 2001 : 16).

Atas dasar pendapat di atas, hipotesis yang diajukan masih perlu diuji

kebenarannya.Hipotesis yang dimaksud dalam penelitian ini berbentuk

alternatif yang terdiri dari hipotesa mayor dan hipotesa minor.Sesuai

dengan teknik analisis yang digunakan seperti disebutkan di atas, maka

hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi hipotesis nihil (Ho).

(Ha) Ada pengaruh pembelajaran Metode Diskusi terhadap

peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi pokok pasar

di MTs Nurul Huda NW Gondang tahun Pelajaran 2012/2013

(Ho) Tidak ada pengaruh pembelajaran Metode Diskusi terhadap

peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi pokok pasar

di MTs Nurul Huda NW Gondang tahun Pelajaran 2012/2013

Untuk keperluan pengujian hipotesis digunakan teknik uji-t (t-tes).

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang positif dan

signifikan tentang pemberian pembelajaran Metode diskusi dengan yang

tidak menggunakan pembelajaran Metode diskusi pada peserta didik di

MTs Nurul Huda NW Gondang

t =

33

Page 34: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

Dengan keterangan:

t = t hitung

= Rata-Rata Kelompok Eksperimen

= Rata-Rata Kelompok Eksperimen

n1 = Jumlah sampel kelompok eksperimen

n2 = jumlah sampel kelompok kontrol

S = Varian Gabungan

(Sugiyono, 2003 : 145).

a. Tolak Ho, apabila t hitung> t tabelpada taraf uji 95 % dan

derajat kebebasan (dk = n1 + n2 -2). Dan sebaliknya apabila t hitung< t tabel

maka Ho diterima pada taraf uji yang sama.

b. Ho di tolak artinya terdapat perbedaan yang signifikan

dan menerima Ho artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan

I. Jadwal kegiatan penelitian

NO KEGIATAN

BULANAgustus

2012September

2012Oktober

20121 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Persiapan2 Penyusunan Proposal3 Konsultasi Proposal4 Perizinan5 Penyusunan Skripsi6 Konsultasi Skripsi7 Seminar

Adapun tempat melakukan penelitian ini yaitu di Kelas VIII MTs

Nurul Huda NW Gondang Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten

Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini dilakukan selama

3 bulan mulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober tahun 2012

34

Page 35: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

DAFTAR PUSTAKA

..........................., 2003, Proses Belajar Mengaja, Bandung : Bumi Aksara

Aqib, Zainal, 2002.Profesionalisme Pendidik Dalam Pembelajaran. Surabaya :

Insan Cendekia

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek

(Edisi Revisi V). Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, Saiful, 1991, Prestasi Belajar Dan Kompetensi Pendidik, Surabaya :

Usaha Nasional

Hadi, Sutrisno, 1980, Psikologi Belajar Dan Mengajar, Jakrta : Bumi Aksara

Hamalik, Oemar, 2002, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung : Sinar Baru

Algensindo

Kartono, Kartini, 2004, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada

Margono, S, 1996, .Metode Penelitian Pendidikan, Jakrta :Rineke Cipta.

Metode Pembelajaran, http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/26/metode-diskusi/

(online) di akses pada 14 September 2012.

Moleong, Lexi, 1988, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung : Rosdakarya

Nurkancana dan Sumartana, 1986, Evaluasi Pendidika, Surabaya : Usaha

Nasional.

Nurkancana, 1986, Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional

Poerwadarminta, 1985, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai pustaka

35

Page 36: Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Mts Nurul Huda Nw Gondang

Purwanto, Ngalim, 1990, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Riyanto, Yatim, 2001, Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : SIC

Rohani, Ahmad, 2004, Pengelolaan Pengajaran, Jakrta :Rineke Cipta

Sardiman, 2003, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengaja, Surabaya : Usaha

Nasional.

Slameto, 2003, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Memepengaruhinya, Jakarta :

Rineka Cipta.

Soetomo, 1993, Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya : Usaha

Nasional.

Sudjana, Nana, 2000, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar

Baru

Sugiyono, 2000, Statistik Untuk Penelitiani, Bandung : Alfabeta.

Sugiyono, 2003, Metode Penelitian. Surabaya : Usaha Nasional

Suryabrata, 1994, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rajawali Pers

Suryabrata, Sumadi. 1985. Psikologi Pendidikan. Jakarta : CV. Rajawali Pers.

Yamin, H. M. 2007. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta:

Persada Press.

Oemar Hamalik, Proes Belajar Mengajar, Jakarta : 2001 : Bumi Aksara

36