efektivitas model pembelajaran prediction guide dan

229
i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN RECIPROCAL TEACHING BERDASARKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Fisika diajukan oleh Sri Handayani 09690006 Kepada PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013

Upload: nguyenlien

Post on 08-Dec-2016

244 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

i

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION

GUIDE DAN RECIPROCAL TEACHING BERDASARKAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Fisika

diajukan oleh Sri Handayani

09690006

Kepada

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2013

Page 2: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

ii

Page 3: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

iii

Page 4: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

iv

Page 5: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

v

MOTTO

Allah akan mempermudah jalanmu,

Tatkala kamu mempermudah jalan orang lain.

Berusaha semaksimal mungkin, memberikan yang terbaik,

berpikir positif dan selalu berdoa kepadaNYA.

Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada jalan keluar (kemudahan),

maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.

(Q.S. Al-Insyirah: 6-7)

Page 6: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini kepada kedua orang tuaku

Ayahanda (Purwanto Darso Wiyono) dan

Ibunda (Paniyem) tercinta yang selalu mendoakan Ananda

Kakakku tersayang (Fitriyani, Amd)

Almamaterku tercinta, Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 7: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan pada sang Illahi Robbi Allah SWT yang

selalu melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan cinta dan kasih sayangnya

dengan tulus untuk putrinya, serta senantiasa memberikan dukungan berupa

material maupun spiritual.

2. Prof. Drs. Akhmad Minhaji, MA,Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Joko Purwanto, M.Sc selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas

Sains dan Teknologi yang begitu sabar memberikan arahan, bantuan, dan

motivasinya.

4. Daimul Hasanah, M.Pd selaku dosen pembimbing yang begitu sabar

memberikan bimbingan, pengarahan, serta motivasi dalam penulisan skripsi

ini.

5. Winarti, M.Pd.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang telah

memberikan nasehat, masukan, dorongan, serta doa dalam menyelesaikan

kewajiban akademis.

6. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan banyak ilmu

kepada penulis.

Page 8: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

viii

7. Drs. Mawardi, M.Pd.I selaku kepala sekolah MAN LAB UIN Yogyakarta

yang telah memberikan ijin penelitian.

8. Edy Purwanto, S.Pd selaku guru Fisika MAN LAB UIN Yogyakarta yang

telah banyak memberikan semangat, motivasi, bimbingan, penilaian, dan

masukan yang membangun kepada penulis.

9. Ishafit, M.Si, Dian Artha K, M.Pd.Si, Rachmad Resmiyanto, M.Si, Edy

Purwanto, S.Pd, dan Rodhiah, S.Pd.Si selaku validator yang telah bersedia

memberikan penilaian, kritik, dan saran dalam instrumen yang disusun

penulis.

10. Keluarga kecilku di Wisma Melati (Jayus, Ana, Farida, Risa, Siti, Ririn,

Asoka, Apria, Mb.Muroh, Minza, Tya, Ajeng, Mb.Setya, dan Mb.Rita) yang

selalu memberi semangat, semoga tali silaturahmi kita tetap terjaga, dan

semoga kesuksesan menyertai kita semua.

11. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika angkatan 2009, yang selalu

bersemangat dan selalu memberikan dorongan motivasi kepada penulis.

Semoga kesuksesan menyertai kita semua.

12. Segenap pihak yang telah membantu penulis dari pembuatan proposal,

penelitian, sampai penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Tiada gading yang tak retak, tiada bulan yang tak berlubang, begitulah

adanya penulisan skripsi ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna perbaikan bagi

penulis nantinya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada

Page 9: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

ix

khususnya dan civitas akademika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Yogyakarta, 1 Oktober 2013

Penulis

Sri Handayani

09690006

Page 10: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

x

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN RECIPROCAL TEACHING BERDASARKAN KETERAMPILAN

BERPIKIR KRITIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Sri Handayani 09690006

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk: (1) Mengetahui efektivitas

model pembelajaran reciprocal teaching dibandingkan dengan model pembelajaran prediction guide berdasarkan keterampilan berpikir kritis siswa; (2) Mengetahui efektivitas model pembelajaran reciprocal teaching dibandingkan dengan model pembelajaran prediction guide berdasarkan motivasi belajar siswa; (3) Tingkat keterlaksanaan penggunaan model pembelajaran reciprocal teaching dan prediction guide.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan desain Matching Pretest-Posttest Comparison Group Design. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas berupa model pembelajaran prediction guide dan reciprocal teaching, serta variabel terikat keterampilan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X MAN LAB UIN Yogyakarta. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik cluster random sampling, sehingga terpilih kelas X A sebagai kelas eksperimen I dan kelas X B sebagai kelas eksperimen II. Instrumen yang digunakan adalah tes yaitu soal pretest dan soal posttest, dan non tes yang meliputi angket motivasi belajar, dan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan uji t dua sampel independen (analisis uji-t dengan taraf signifikansi 5%).

Hasil penelitian antara lain: (1) Model pembelajaran reciprocal teaching lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran prediction guide berdasarkan keterampilan berpikir kritis (uji t terhadap rata-rata skor keterampilan berpikir kritis diperoleh output 0,002 < α); (2) Model pembelajaran reciprocal teaching tidak lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran prediction guide berdasarkan motivasi belajar siswa (Uji t terhadap rata-rata skor motivasi belajar setelah treatment diperoleh output 0,4095 > α); (3) Keterlaksanaan model pembelajaran reciprocal teaching dikategorikan baik dengan persentase keterlaksanaan sebesar 77,46% dan keterlaksanaan model pembelajaran prediction guide dikategorikan sangat baik dengan persentase keterlaksanaan sebesar 90,35%.

Kata Kunci: model pembelajaran, prediction guide, reciprocal teaching, motivasi belajar, dan keterampilan berpikir kritis.

Page 11: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................. iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vi

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii

ABSTRAK ......................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 6

C. Batasan Masalah ................................................................................ 6

D. Rumusan Masalah ............................................................................. 6

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

G. Definisi Operasional .......................................................................... 8

BAB II : LANDASAN TEORI ........................................................................ 10

A. Landasan Teori .................................................................................. 10

1. Pembelajaran Fisika ..................................................................... 10

2. Efektivitas ................................................................................... 11

3. Model Pembelajaran .................................................................... 13

4. Reciprocal Teaching .................................................................... 15

5. Prediction Guide.......................................................................... 17

Page 12: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

xii

6. Motivasi Belajar .......................................................................... 21

7. Keterampilan Berpikir Kritis ........................................................ 25

8. Deskripsi Materi Suhu dan Kalor ................................................. 31

B. Penelitian yang Relevan..................................................................... 47

C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 48

D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 50

BAB III : METODE PENELITIAN ................................................................ 52

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 52

B. Jenis dan Desain Penelitian ................................................................ 52

C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 53

D. Variabel Penelitian ............................................................................ 57

1. Variabel Bebas............................................................................. 57

2. Variabel Terikat ........................................................................... 57

E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 57

1. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran ........................................... 58

2. Instrumen Pengambilan Data ....................................................... 59

F. Analisis Instrumen ............................................................................. 61

1. Validitas Instrumen ...................................................................... 61

2. Reliabilitas Instrumen .................................................................. 63

3. Tingkat Kesukaran Instrumen ...................................................... 64

4. Daya Pembeda ............................................................................. 65

G. Prosedur Penelitian ............................................................................ 67

H. Hasil Analisis Instrumen .................................................................... 70

I. Teknik Analisis Data ......................................................................... 75

1. Keterampilan Berpikir Kritis ........................................................ 75

a. Uji Prasyarat Analisis ............................................................. 76

b. Uji Hipotesis .......................................................................... 80

2. Motivasi Belajar .......................................................................... 84

a. Uji Prasyarat Analisis ............................................................. 85

b. Uji Hipotesis .......................................................................... 88

Page 13: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

xiii

3. Keterlaksanaan Model Pembelajaran............................................ 92

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 94

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 94

1. Hasil Keterampilan Berpikir Kritis Siswa..................................... 94

2. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa ........................................... 101

3. Hasil Observasi Kegiatan Guru .................................................... 104

B. Pembahasan Hasil Penelitan .............................................................. 105

BAB V : PENUTUP ......................................................................................... 116

A. Kesimpulan ....................................................................................... 116

B. Keterbatasan Penelitian...................................................................... 117

C. Saran ................................................................................................. 117

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 118

LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................ 122

Page 14: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Format Prediction Guide Sheet ............................................................ 20

Tabel 2.2 Indikator Berpikir Kritis ...................................................................... 27

Tabel 2.3 Hubungan Sintaks Model Pembelajaran Prediction Guide, Motivasi

Belajar, dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ...................................... 29

Tabel 2.4 Hubungan Sintaks Model Pembelajaran Reciprocal Teaching, Motivasi

Belajar, dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ...................................... 30

Tabel 2.5 Koefisien Muai Berbagai Zat pada Suhu 20℃ ..................................... 39

Tabel 2.6 Nilai Kalor Jenis Berbagai Zat ............................................................. 40

Tabel 2.7 Konduktivitas Termal ......................................................................... 44

Tabel 3.1 Jadwal Pelajaran Kelas Eksperimen I Dan Kelas Eksperimen II ........... 52

Tabel 3.2 Skematis Desain Penelitian .................................................................. 53

Tabel 3.3 Populasi Penelitian .............................................................................. 54

Tabel 3.4 Hasil Uji Normalitas, Homogenitas, Kesamaan Rata-Rata Populasi ..... 56

Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran ............................................................ 64

Tabel 3.6 Interprestasi Daya Pembeda ................................................................. 65

Tabel 3.7 Kriteria Pemilihan Soal ....................................................................... 66

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Keterampilan Berpikir Kritis dengan SPSS .... 72

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Soal Keterampilan Berpikir Kritis ...................... 73

Tabel 3.10 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Keterampilan Berpikir Kritis . 73

Tabel 3.11 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Keteampilan Berpikir Kritis ........ 74

Tabel 3.12 Penentuan Pemakaian Soal ................................................................ 75

Tabel 3.13 Intepretasi Nilai N-Gain .................................................................... 76

Tabel 3.14 Petunjuk Pemberian Skor Angket ...................................................... 84

Tabel 3.15 Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran ............................................... 93

Tabel 4.1 Deskripsi Skor Pretest dan Posttest ..................................................... 95

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Skor Pretest dan Posttest .................................... 95

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Skor Pretest dan Posttest ................................. 96

Tabel 4.4 Deskripsi Hasil N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis .......................... 98

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis .................. 99

Page 15: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

xv

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis ............. 100

Tabel 4.7 Deskripsi Hasil Motivasi Belajar Sebelum Intervalisasi ....................... 101

Tabel 4.8 Deskripsi Hasil Motivasi Belajar Sesudah Intervalisasi ........................ 101

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Skor Angket Motivasi Belajar............................. 102

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Skor Angket Motivasi Belajar ....................... 103

Tabel 4.11 Rata-Rata Hasil Observasi ................................................................. 104

Tabel 4.12 Persentase Hasil Observasi ................................................................ 104

Page 16: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Main Map ........................................................................................ 31

Gambar 2.2 Kesetaraan Termometer ................................................................... 33

Gambar 2.3 Skema Perubahan Wujud Zat ........................................................... 41

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian .................................................................. 67

Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Skor Pretest dan Rata-rata Skor Posttest ................ 108

Page 17: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Uji Pra Penelitian (Penentuan Sampel) ................................... 123

Lampiran 1.1 Hasil Wawancara Guru Pra Penelitian ........................................... 124

Lampiran 1.2 Daftar Nilai UAS Semester I Kelas X A, X B, X C, dan X D ........ 130

Lampiran 1.3 Output Uji Normalitas, Homogenitas, dan One Way Anova ........... 132

LAMPIRAN II Instrumen Pembelajaran ........................................................ 134

Lampiran 2.1 Silabus .......................................................................................... 135

Lampiran 2.2 RPP Kelas Eksperimen I ............................................................... 139

Lampiran 2.3 RPP Kelas Eksperimen II .............................................................. 174

Lampiran 2.4 Lembar Prediction Guide Sheet ..................................................... 209

LAMPIRAN III Instrumen Penelitian ............................................................. 214

Lampiran 3.1 Kisi-Kisi Soal Uji Coba Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir

Kritis ............................................................................................. 215

Lampiran 3.2 Soal Uji Coba Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis ... 231

Lampiran 3.3 Soal Pretest Keterampilan Berpikir Kritis ..................................... 234

Lampiran 3.4 Soal Posttest Keterampilan Berpikir Kritis Kode A ....................... 236

Lampiran 3.5 Soal Posttest Keterampilan Berpikir Kritis Kode B ....................... 238

Lampiran 3.6 Kisi-KisiAngket Motivasi Belajar ................................................. 240

Lampiran 3.7 Lembar Angket Motivasi Belajar .................................................. 243

Lampiran 3.8 Lembar Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen I .................. 245

Lampiran 3.9 Lembar Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen I .................. 247

LAMPIRAN IV Hasil Validasi Instrumen ...................................................... 249

Lampiran 4.1 Rekap Hasil Validasi Soal Pretest dan Posttest, Angket Motivasi

Belajar, Lembar Observasi Aktivitas Guru, Lembar Prediction

Guide Sheet, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ....... 250

Page 18: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

xviii

Lampiran 4.2 Surat Validasi Soal Pretest dan Posttest, Angket Motivasi Belajar,

Lembar Observasi Aktivitas Guru, Lembar Prediction Guide Sheet,

dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................ 253

LAMPIRAN V Analisis Instrumen Uji Coba Penelitian ................................. 266

Lampiran 5.1 Hasil Uji Coba Soal Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir

Kritis ........................................................................................... 267

Lampiran 5.2 Output Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil Uji Coba Soal Pretest

dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis dengan SPSS .............. 268

Lampiran 5.3 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Uji Coba

Soal Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis dengan Ms.

Excell ........................................................................................... 272

LAMPIRAN VI Data Hasil Penelitian ............................................................. 275

Lampiran 6.1 Hasil Pretest, Posttest, dan N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis

Kelas Eksperimen I ...................................................................... 276

Lampiran 6.2 Hasil Pretest, Posttest, dan N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis

Kelas Eksperimen II .................................................................... 277

Lampiran 6.3 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen I ............. 278

Lampiran 6.4 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen II............ 279

Lampiran 6.5 Hasil Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen I ...................... 281

Lampiran 6.6 Hasil Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen II ..................... 283

LAMPIRAN VII Intervalisasi Angket Motivasi Belajar ................................. 286

Lampiran 7.1 Intervalisasi Skor Motivasi Belajar Kelas Eksperimen I ................ 287

Lampiran 7.2 Intervalisasi Skor Motivasi Belajar Kelas Eksperimen II ............... 290

LAMPIRAN VIII Deskripsi Hasil Penelitian .................................................. 293

Lampiran 8.1 Deskripsi Skor Pretest Keterampilan Berpikir Kritis Kelas

Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II ..................................... 294

Page 19: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

xix

Lampiran 8.2 Deskripsi Skor Posttest Keterampilan Berpikir Kritis Kelas

Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II ..................................... 295

Lampiran 8.3 Deskrispsi N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen I

dan Kelas Eksperimen II ........................................................... 296

Lampiran 8.4 Deskripsi Skor Motivasi Belajar Kelas Eksperimen I dan Kelas

Eksperimen II ........................................................................... 297

LAMPIRAN IX Analisis Data Hasil Penelitian ............................................... 298

Lampiran 9.1 Output Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji T Skor Pretest

Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II ........................................ 299

Lampiran 9.2 Output Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji T Skor Posttest

Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II ........................................ 300

Lampiran 9.3 Output Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji T N-Gain

Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Kelas Eksperimen I dan Kelas

Eksperimen II ......................................................................... …. 301

Lampiran 9.4 Output Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji T Skor Motivasi

Belajar Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II................... 302

Lampiran 9.5 Perhitungan Skor Observasi Aktivitas Guru Kelas Eksperimen I

dan Kelas Eksperimen II .............................................................. 303

LAMPIRAN X Surat-Surat Penelitian ............................................................ 308

Page 20: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

BAB I PENDAHULUAN

Page 21: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan secara umum dapat diperoleh di sekolah ataupun di luar

sekolah. Sekolah merupakan salah satu tempat untuk melakukan proses

pembelajaran. Berbagai aspek kehidupan dikembangkan melalui proses

pembelajaran. Berbagai masalah dalam proses pembelajaran perlu diselaraskan

dan distabilkan agar kondisi belajar tercipta serta dapat diperoleh seoptimal

mungkin sehingga tercapailah tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan akan tercapai

apabila terjadi keselarasan antara guru sebagai tenaga pendidik dengan siswa

sebagai peserta didik. Witherington dalam Asep Jihad dan Abdul Haris (2009:9)

berpendapat bahwa tugas utama seorang guru bukanlah menerangkan hal-hal yang

terdapat dalam buku-buku, tetapi mendorong, memberikan inspirasi, memberikan

motivasi dan membimbing murid-murid dalam usaha mereka mencapai tujuan

yang diinginkan. Berdasarkan uraian tersebut jelas bahwa guru tidak hanya

menerangkan apa yang ada di buku saja, tetapi juga melatih keterampilan siswa

dalam berpikir secara kritis mengenai hal-hal yang mereka peroleh atau mereka

hadapi. Akan tetapi, berdasarkan pengamatan di dua sekolah yang berbeda, hal

tersebut belum terlaksana dengan baik, sebagian besar guru masih memegang

peranan utama dalam proses pendidikan. Sebagian besar guru masih menekankan

pembelajaran yang berpusat pada guru yaitu dengan menggunakan metode

ceramah.

Page 22: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

2

Metode ceramah kurang menyediakan ruang yang cukup bagi siswa untuk

mendapatkan pengalaman langsung dalam proses pembelajaran. Karena siswa

hanya fokus terhadap apa yang disampaikan oleh guru, kesempatan serta aktivitas

berpikir untuk mengevaluasi serta mencari kebenaran terhadap informasi yang

diperoleh menjadi sangat kurang. Siswa akan cenderung pasif dan hanya akan

menunggu guru menyampaikan materi pembelajaran tanpa berusaha sendiri untuk

belajar. Belajar adalah suatu kegiatan yang menuntut siswa untuk aktif, baik di

dalam kelas maupun di luar kelas. Aktif dalam hal ini aktif yang positif, siswa

tidak hanya mendengarkan dan juga mencatat materi yang diberikan oleh guru.

Siswa juga berusaha belajar sendiri dan berusaha mengasah kemampuannya

dalam membangun pengetahuan dasar tentang suatu hal. Apabila sejak dalam

bangku sekolah siswa terlatih untuk aktif, diharapkan kedepannya siswa akan siap

menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu pesat,

untuk mengimbangi hal itu diperlukan generasi yang lebih tanggap, cermat dan

juga kritis dalam menghadapi suatu permasalahan. Berdasarkan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional, standar kompetensi mata pelajaran ilmu pengetahuan

disusun bertujuan untuk mengembangkan logika, kemampuan berpikir, dan

analisis peserta didik (Nomor 22, 2006). Peraturan tersebut menunjukan bahwa

mata pelajaran ilmu pengetahuan alam bertujuan agar siswa setelah belajar

memiliki kemampuan berpikir. Kemampuan berpikir yang dimaksud adalah

kemampuan untuk berpikir secara kritis. Selain memiliki kemampuan berpikir

kritis, diharapkan siswa juga memiliki kemampuan untuk menganalisis suatu

Page 23: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

3

masalah dalam kehidupan sehari-hari agar dapat dipecahkan, khususnya ilmu

pengetahuan dalam bidang fisika.

Fisika merupakan salah satu mata pelajaran pada jenjang menengah dan

atas yang bertujuan untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi

perkembangan teknologi. Menurut Supriyadi (2010: 98) fisika pada hakikatnya

merupakan sebuah ilmu yang memerlukan pemahaman konsep dan model-model

ilmiah yang dapat membuat pelajaran fisika menjadi menarik. Pemahaman konsep

dalam mata pelajaran fisika dapat diperoleh apabila siswa dilatih dan diajarkan

cara berpikir logis, rasional, dan keterampilan berpikir kritis. Hal itu dapat

tercapai apabila dalam penyampaian materi pelajaran guru menggunakan model

ataupun strategi yang sesuai dalam mengajar sehingga siswa akan tertarik dan

bersemangat dalam belajar fisika.

Sekarang ini, banyak berkembang berbagai model pembelajaran. Akan

tetapi, model pembelajaran yang sudah ada belum bisa dilaksanakan secara

maksimal oleh guru. Hal ini terjadi karena tidak semua model pembelajaran bisa

diterapkan untuk berbagai mata pelajaran. Selain dapat merangsang keterampilan

berpikir kritis, suatu model pembelajran juga diharapkan dapat merangsang

motivasi belajar siswa di rumah. Seorang siswa yang sudah terlatih berpikir kritis

tanpa diimbangi motivasi belajar yang tinggi juga akan mempengaruhi

kemampuannya. Tanpa selalu diasah untuk selalu belajar, kemampuan otak juga

akan berkurang. Keinginan untuk selalu belajar didasari oleh motivasi yang tinggi

dalam menuntut ilmu. Setiap siswa pasti mempunyai cita-cita yang ingin dicapai.

Belajar merupakan jalan yang harus ditempuh apabila seseorang ingin mencapai

cita-cita yang diinginkan. Akan tetapi, berdasarkan observasi terhadap beberapa

Page 24: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

4

siswa, diperoleh hasil bahwa siswa cenderung malas untuk belajar di rumah,

mereka menganggap bahwa kegiatan belajar itu hanya dilakukan di sekolah saja.

Hal itu menunjukkan bahwa motivasi atau semangat belajar siswa saat ini masih

rendah.

Berdasarkan uraian tersebut, masalah yang terjadi saat ini adalah

bagaiamana cara untuk mengasah keterampilan berpikir kritis siswa dan

meningkatkan motivasi belajar siswa. Model pembelajaran yang ditawarkan saat

ini begitu banyak, akan tetapi penggunaan model pembelajaran juga harus sesuai

dengan materi yang diajarkan. Model pembelajaran yang diduga efektif digunakan

untuk meningkatkan belajar keterampilan berfikir kritis dan dapat memotivasi

siswa untuk belajar adalah Model Pembelajaran Prediction Guide dan Reciprocal

Teaching. Kedua model pembelajaran tersebut dipilih karena mempunyai

langkah-langkah yang jelas membuat siswa aktif, dan siswa juga dituntut untuk

berpikir mandiri terlebih dahulu sebelum menerima materi pelajaran di sekolahan

sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar di rumah. Selain itu, dalam proses

pembelajaran di kelas siswa juga dilatih untuk berpikir secara kritis melalui

tahapa-tahapan dalam kedua model pembelajaran tersebut yang lebih

mengutamakan keaktifan siswa dalam malakukan proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi di MAN LAB UIN Yogyakarta pada

pembelajaran fisika kelas X yang diampu oleh Bapak Edy Purwanto, S.Pd,

diketahui bahwa siswa cenderung belum siap dalam menerima materi

pembelajaran. Ketika diberikan pertanyaan, siswa masih kesulitan dalam

menjawab. Selain itu, berdasarkan hasil UAS semester ganjil kelas X untuk mata

pelajaran fisika tahun ajaran 2012/2013, sebagian besar nilai yang diperoleh siswa

Page 25: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

5

masih berada di bawah nilai KKM yaitu 70. Hasil wawancara dengan beberapa

siswa, menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan dalam mengikuti pelajaran

fisika di kelas. Mereka merasa kesulitan dalam mengaplikasikan materi ke dalam

kehidupan sehari-hari. Mereka juga mengeluh karena banyaknya rumus yang

harus dihafalkan. Dalam hal ini materi yang akan dikaji adalah suhu dan kalor.

Suhu dan kalor merupakan salah satu materi pelajaran yang banyak ditemukan

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun pada kenyataannya peserta

didik masih kesulitan karena dianggap materi yang memiliki kompleksitas yang

tinggi sehingga peserta didik sering mengalami kesulitan dalam memahaminya

bahkan banyak yang salah konsep. Ini diperkuat dengan wawancara dengan

peserta didik sebelum penelitian, peserta didik merasa kesulitan dalam

menyelesaikan soal yang berhubungan dengan kalor jenis, pemuaian, konveksi,

konduksi, dan radiasi. Selain itu, hasil ulangan harian materi suhu dan kalor di

MAN LAB UIN Yogyakarta menunjukkan bahwa sebagian siswa memperoleh

nilai di bawah KKM, yaitu 70 (data selangkapnya dalam lampiran 1.2 halaman

126). Konsep suhu dan kalor merupakan konsep dasar untuk mempelajari konsep

selanjutnya dalam fisika tentang termodinamika. Oleh karena itu, perlu adanya

upaya peningkatan keterampilan berpikir melalui pembelajaran yang melibatkan

langsung peserta didik dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan uraian di atas, dengan mengambil dua model pembelajaran

yaitu Prediction guide dan Reciprocal teaching, untuk mengetahui model mana

yang lebih efektif digunakan maka dilakukan penelitian dengan judul “Efektivitas

Model Pembelajaran Prediction Guide dan Reciprocal Teaching Berdasarkan

Keterampilan Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar Siswa”.

Page 26: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa

masalah, antara lain:

1. Proses pembelajaran kurang melibatkan keaktifan siswa dalam memperoleh

pengetahuan.

2. Prestasi siswa pada materi suhu dan kalor di MAN LAB UIN Yogyakarta

rendah karena sebagian masih dibawah KKM, yaitu 70.

3. Keterampilan berpikir kritis siswa dalam proses pembelajaran belum

terlaksana dengan baik.

4. Kurangnya motivasi belajar siswa.

C. Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan obyek dari suatu penelitian maka dibutuhkan batasan

masalah. Pada penelitian ini, masalah dibatasi oleh:

1. Indikator pembelajaran yang efektif dalam penelitian ini berdasarkan sikap

positif terhadap siswa dan hasil belajar kognitif siswa.

2. Indikator untuk keterampilan berpikir kritis dalam penelitian ini menggunakan

8 indikator dari 12 indikator yang dikemukakan oleh R.H Ennis.

3. Ruang lingkup materi pokok dalam penelitian ini adalah Suhu dan Kalor.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah model pembelajaran Reciprocal Teaching lebih efektif dibandingkan

dengan model pembelajaran Prediction Guide berdasarkan keterampilan

berpikir kritis siswa?

Page 27: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

7

2. Apakah model pembelajaran Reciprocal Teaching lebih efektif dibandingkan

dengan model pembelajaran Prediction Guide berdasarkan motivasi belajar

siswa?

3. Bagaimanakah tingkat keterlaksanaan penggunaan model pembelajaran

Reciprocal Teaching dan Prediction Guide?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui:

1. Efektivitas model pembelajaran Reciprocal Teaching dibandingkan dengan

model pembelajaran Prediction Guide berdasarkan keterampilan berpikir kritis

siswa.

2. Efektivitas model pembelajaran Reciprocal Teaching dibandingkan dengan

model pembelajaran Prediction Guide berdasarkan motivasi belajar siswa.

3. Tingkat keterlaksanaan penggunaan model pembelajaran Reciprocal Teaching

dan Prediction Guide.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah:

1. Bagi kepala sekolah

Dapat dijadikan sebagai dasar untuk memberikan dorongan kepada guru fisika

dan bidang studi lain dalam menggunakan model pembelajaran yang sesuai

dengan keadaan siswa dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Page 28: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

8

2. Bagi guru bidang studi

Memberikan wawasan kepada guru fisika dalam merancang model

pembelajaran Reciprocal Teaching dan Prediction Guide untuk diterapkan

dalam pembelajaran fisika.

3. Bagi peneliti

a. Sebagai ajang belajar dan menambah wawasan dalam dunia pendidikan

fisika.

b. Sebagai motivasi untuk lebih mempersiapkan diri menjadi guru yang

profesional.

4. Bagi siswa

a. Membantu mengasah keterampilan berpikir kritis dan motivasi siswa

dalam belajar fisika.

b. Membantu siswa dalam mengatasi masalah kesulitan belajar dan melatih

siswa untuk bisa mengkontruksi pengetahuannya sendiri dan mampu

bekerja sama dengan orang lain.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi:

1. Efektivitas

Efektivitas pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

pembelajaran yang dikelola semaksimal mungkin dengan menggunakan model

pembelajaran Reciprocal Teaching dan Prediction Guide sehingga nantinya

dapat diketahui apakah terdapat perbedaan efektifitas penggunaan model

pembelajaran Reciprocal Teaching dan Prediction Guide berdasarkan

keterampilan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa.

Page 29: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

9

2. Reciprocal Teaching

Reciprocal Teaching yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

seperangkat pelaksanaan pembelajaran yang meliputi langkah-langkah:

perangkuman, pengajuan pertanyaan, pengklarifikasian (mampu menjelaskan)

dan dapat memprediksi (peramalan).

3. Prediction Guide

Prediction Guide yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seperangkat

pelaksanaan pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif dalam proses

pembelajaran, siswa diminta untuk memprediksi materi yang akan dipelajari

dan kemudian mencocokkan prediksi mereka di akhir pembelajaran.

4. Motivasi

Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan yang

dimiliki oleh siswa untuk melakukan proses pembelajaran dengan sungguh-

sungguh dan memacu semangat siswa untuk belajar secara mandiri.

5. Keterampilan berpikir kritis

Berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu

keterampilan yang dimiliki oleh siswa untuk memberikan evaluasi

(mencocokkan) atas apa yang telah mereka prediksikan sebelumnya dalam

proses pembelajaran yang menggunakan Prediction Guide dan juga dalam

Reciprocal Teaching siswa harus mampu memberikan klarifikasi atau alasan

atas apa yang mereka kemukakan.

Page 30: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

BAB V PENUTUP

Page 31: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

116

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Pembelajaran dengan model Reciprocal Teaching lebih efektif dibandingkan

dengan pembelajaran dengan model Prediction Guide berdasarkan

keterampilan berpikir kritis. Berdasarkan hasil uji t satu pihak kanan dengan

bantuan software SPSS 16 diperoleh nilai signifikansi 0,002, karena 0,002 <

0,05 maka H0 ditolak. Sehingga pembelajaran dengan model Reciprocal

Teaching lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran dengan model

Prediction Guide berdasarkan keterampilan berpikir kritis.

2. Pembelajaran model Reciprocal Teaching tidak lebih efektif dibandingkan

dengan pembelajaran dengan model Prediction Guide berdasarkan motivasi

belajar siswa. Berdasarkan hasil uji t satu pihak dengan bantuan software SPSS

16 diperoleh nilai signifikansi 0,4095, karena 0,4095 > 0,05 maka H0

diterima. Sehingga pembelajaran model Reciprocal Teaching tidak lebih

efektif dibandingkan dengan pembelajaran dengan model Prediction Guide

berdasarkan motivasi belajar siswa.

3. Persentase tingkat keterlaksanaan penggunaan model pembelajaran reciprocal

teaching pada pertemuan I sebesar 71,59% yang berada pada kriteria baik, dan

pada pertemuan II sebesar 83,33% yang berada pada kriteria sangat baik.

Rata-rata dari pertemuan I dan II sebesar 77,46% dengan kriteria baik.

Page 32: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

117

Persentase tingkat keterlaksanaan penggunaan model pembelajaran prediction

guide pada pertemuan I sebesar 87.28% yang berada pada kriteria sangat baik,

dan pada pertemuan II sebesar 93,42% yang berada pada kriteria sangat baik.

Rata-rata dari pertemuan I dan II sebesar 90,35% dengan kriteria sangat baik.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian terdapat beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Penelitian hanya dilakukan pada pokok bahasan suhu dan kalor.

2. Perencanaan alokasi waktu yang kurang tepat dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran di kelas.

3. Kurang mampunya peneliti dalam mengkondisikan kelas, sehingga

pembelajaran di dalam kelas kurang kondusif.

4. Waktu yang terbatas dalam penerapan pembelajaran dengan model reciprocal

teaching dan prediction guide.

C. Saran

Setelah melakukan penelitian, analisis data, dan pembahasan. Peneliti

mengemukakan beberapa saran, antara lain:

1. Guru dapat menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching untuk

melatih keterampilan berpikir kritis siswa

2. Guru dapat menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching ataupun

model pembelajaran prediction guide untuk memotivasi belajar siswa secara

mandiri

3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengadakan penelitian lanjutan

dengan cakupan materi yang lebih luas.

Page 33: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

118

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.

_____________. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

_____________. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar, Saifuddin. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Baharudin, dan Esa nur wahyuni. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Budiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.

Costa. (1985). Developing Minds: A Resourse Book for Teaching Thinking. Alexandria: ASCD

Dermawan, Yulia. (2009). Skripsi yang berjudul : Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Prediction Guide. Padang : Perpustakaan Institute Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Echols, John M. Dan Hassan Sadily. (2003). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Giancoli. (2001). Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Johnson, E.B. (2002). Contextual teaching & Learning. Bandung : MLC

Kanginan, Marthen. (2007). Fisika untuk SMA kelas X. Bandung : Erlangga

________. (2010). Physics for Senior High School, 2nd Semester Grade X. Jakarta : Erlangga

Laila Nur Azizah, (2008). Skripsi yang berjudul: Efektivitas Penggunaan Metode Drill Soal Sebagai Upaya Meningkatkan Peran Aktif dan Prestasi Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Bentuk Pangkat dan Akar bilangan Bulat Siswa Kelas X MAN 1 Klaten Tahun Ajaran 2008/2009. Yogyakarta: UIN sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 34: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

119

Marhiyanto, Bambang dan Syamsul Arifin. (1999). Kamus Lengkap 165.000.000. Solo : Buana raya

Meltzer, David E. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: A Posibble “Hidden Variable” in Diagnostic Pretest Scores. Departement of Physics and Astronomy, Lowa State University, Ames, Lowa 50011. Am. J. Phys. 70 (12), Desember.

Nur, Mohammad. (2000). Strategi – strategi belajar. Surabaya: UNESA– UNIVERSITY PRESS

Nurdin, Mohammad dan Hamzah Uno. (2012). Belajar dengan pendekatan PAILKEM. Jakarta : Bumi Aksara

Ormrod, Jeanne Ellis. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakrata : Erlangga

Qudratullah, Mohammad Farhan. (2009). HO Praktikum Metode Statistika. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika, Fak. Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga.

Rohmah, Noer. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Teras

Ruseffendi. (1991). Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua, Murid, Guru, dan SPG Seri Kelima. Bandung: Tarsito

_________. (1998). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press

Rusman. (2012). Model-model pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.

Samosir, Heppy. (2011). Skripsi yang berjudul : Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain-Write (POEW) untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor dan Ketrampilan Berfikir kritis Siswa SMA. Bandung : Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajajan Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

_____________. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sardiman, AM. (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Setyawati. (2010). Skripsi yang berjudul : Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Dilengkapi Drill Soal Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Dan Motivasi Belajar Siswa. Yogyakarta: Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Subana, dkk. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setya.

Page 35: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

120

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tersito.

Sudijono, Anas. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

________. (2008). Model Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D. Bandung: Alfabeta

________. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

________. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suharto. (2004). Perekayasaan Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2006). Metode penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Offset

Sunyoto, Danang (2007). Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat: Ringkasan dan Kasus. Yogyakarta: Amara Books.

Supriyadi. (2010). Teknologi Pendidikan Fisika. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Surapranata, Sumarna. (2006). Analisis Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes. Implementasi Kurikulum 2004. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Syah , Muhibbin. (2006). Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Teguh. (2008). Cara Mudah Melakukan Analisa Statistik dengan SPSS. Yogyakarta : Gava Media

Tipler, Paul A. (1998). Fisika. Jakarta: Erlangga

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Widhiarso, W. (2008). Prosedur menguji Distribusi Normal Melalui Uji Kai Kuadarat di SPSS. Tidak Diterbitkan. Diambil pada tanggal 17 September 2013 dari http://www.widhiarso.staff.ugm.ac.id

Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika, (Diakses 4 Februari 2013, Pukul 10:50 WIB)

Wiranta dan Poly. (2012). Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta : Graha Ilmu

Yanti Herlanti. (2006). Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Bogor.

Page 36: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

121

Yulianto. (2012). Uji Levene. Tidak Diterbitkan. Diambil pada tanggal 23 Oktober 2013 dari http://digensia.wordpress.com/2012/08/31/uji-levene/

Zaini, Hisyam, Bermawi Munthe, dan Sekar Ayu Aryani. (2007). Strategi pembelajaran Aktif . Yogyakarta: CTSD

Page 37: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 38: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

122

Lampiran I : Uji Pra Penelitian (Penentuan Sampel) Lampiran II : Instrumen Pembelajaran Lampiran III : Instrumen Penelitian

Lampiran IV : Hasil Validasi Instrumen

Lampiran V : Analisis Instrumen Uji Coba Penelitian

Lampiran VI : Data Hasil Penelitian

Lampiran VII : Intervalisasi Skor Angket Motivasi Belajar

Lampiran VIII: Deskripsi Data Hasil Penelitian

Lampiran IX : Analisis Data Hasil Penelitian

Lampiran X : Surat-surat Penelitian

Page 39: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

123

Uji Pra Penelitian (Penentuan Sampel) 1. Hasil Wawancara Guru Pra Penelitian

2. Daftar Nilai UAS Semester I Kelas X A, X B, X C, dan X D (Populasi) dan Daftar

nilai Ulangan Harian Suhu dan Kalor Tahun Ajaran 2011/2012

3. Output Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji One Way Anova Populasi

Page 40: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

124

Lampiran 1.1 HASIL WAWANCARA PRA PENELITIAN

Hari, Tanggal : Jum’at, 22 Maret 2013

Subjek : Guru Bidang Studi Fisika

Tempat : Ruang Guru Piket

Waktu : 10.15-11.00 WIB

Wawancara antara peneliti (P) dan guru bidang studi (G). P : “Assalamu’alaikum, maaf mengganggu, ada waktu sebentar Pak?”

G : “Wa’alaikumsalam, ya ada Mbak, ada yang bisa dibantu?”

P : “Begini Pak, saya mau mencari informasi dari Bapak tentang pembelajaran

fisika di MAN LAB UIN Yogyakarta, bagaimana Pak?

G : “Oh ya boleh Mbak, mari ke depan saja”.

P : “Terima kasih Pak sebelumnya. Begini Pak saya mau tanya, biasanya Bapak

kalau mengajar menggunakan pembelajaran yang seperti apa?”

G : “Saya biasanya menggunakan metode ceramah, diskusi, dan terkadang

demonstrasi. Saya awali dengan memberikan apersepsi kemudian menjelaskan

materi, memberi latihan soal serta langkah penyelesaiannya, setelah itu

memberi soal latihan terkait dengan materi yang diajarkan. Ya standar guru

lah mbak mengajarnya itu”

P : “Apakah dalam pembelajaran siswa kelihatan antusias dan bersemangat

menerima pelajaran atau tidak Pak?”

G : “Macem-macem Mbak, ada yang antusias ada juga yang tidak. Tapi

kebanyakan kalau belajar fisika ya seperti itu. Mereka menganggap fisika itu

pelajaran yang sulit. Ya walopun ada yang memperhatikan, tapi kalau ditanya

juga belum paham mbak, hehehe.”

P : “Jadi motivasi belajar siswa untuk belajar fisika masih bisa dikatakan rendah

ya Pak?”

G : “Iya Mbak, bisa dibilang begitu. Kadang di kelas itu malah ada yang tidur”

P : “untuk kelas X, materi Kalor kan ada di semester II ini ya Pak, sudah

disampaikan belum?”

Page 41: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

125

G : “Belum Mbak, sekarang materinya masih yang awal-awal, yang baru saya

ajarkan baru olat-alat optik mbak, ya disini itu cuma ada satu guru mbak, trus

juga jamnya itu cuma 1 jam pelajaran untuk fisika”

P : “Menurut Bapak, respon siswa sendiri mengenai materi semester dua yang

paling membuat anak kesulitan apa ya Pak?”

G : “Biasanya siswa mengalami kesulitan di bab listrik dinamis dan kalor.

Sebenarnya kedua materi itu tidak begitu rumit, tapi entah kenapa anak itu

malah bingung.”

P : “Jadi begitu ya Pak..

G : “Trus ini rencana mau penelitian disini atau gimana mbak?”

P : “Begini Pak, saya berencana melakukan penelitian pembelajaran untuk

skrispsi saya, kira-kira bisa apa tidak ya Pak?”

G : “Bisa saja. Kebetulan malah nanti ada yang bantu saya. Hehehe. Kira-kira

kelas berapa dan materi apa?”

P : “Saya berencana melakukan penelitian di kelas X dan untuk materinya Kalor

Pak.”

G : “Penelitianya seperti apa Mbak?”

P : “Saya berencana menerapkan model pembelajaran Pak, saya membutuhkan 2

kelas sebagai kelas eksperimen I dan II. Bagaimana Pak kira-kira?”

G : “Model pembelajaran yang seperti apa ya mbak?”

P : “Untuk modelnya saya menggunakan model Reciprocal Teaching dan

Prediction Guide Pak”

G : “Iya Mbak. Trus ntar langkah-langkahnya gimana Mbak?”

P : “Untuk model Reciprocal nanti siswa saya minta untuk membuat rangkuman

terlebih dahulu seperti itu pak, tujuan saya agar siswa belajar dahulu di eumah,

kemudian di dalam kelas saya akan menunjuk salah satu siswa untuk

menjelaskan materi di depan kelas, dan yang lain mendengarkan dan juga

bertanya jika belum paham pak, setelah itu nantinya mereka akan berdiskusi.

Untuk yang prediction, di awal pembelajaran saya akan memberikan lembaran

pernyaan yang nantinya akan diisi oleh siswa, dilembar itu siswa memprediksi

jawaban, kemudian sambil berdiskusi saya akan membahas satu-persatu, dan

Page 42: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

126

di akhir pembelajaran saya akan bertanya berapa jawaban yang sesuai. Seperti

itu Pak.”

G : “O…yaya mbak, saya paham, bagus mbak itu.”

P : “Iya Pak, terimakasih. Jadi kira-kira nanti saya menggunakan kelas berapa ya

Pak?”

G : “Bebas mbak, terserah Mbak saja mau pake yang mana. Semuanya sama kok

mbak”

P : “Oh, iya pak. Untuk melihat nilai-nilai siswa semester I kemarin, boleh atau

tidak Pak kalau saya minta data nilai siswa?”

G : “Boleh Mbak, sebentar saya ambilkan.”

G : “Ini mbak. Dibawa saja dulu gag papa kalu mau difotokopi silakan.”

P : “Iya pak, terimakasih banyak.”

P : “Saya kira informasi yang saya peroleh sudah cukup banyak, terima kasih

banyak Pak atas waktunya. Mohon maaf sudah mengganggu.”

G : “Ya berarti nanti diatur saja jadwal penelitiannya dan surat ijin ke pemerintah

kota segera diurus, serta persiapkan RPP serta instrumen yang akan

diberikan.”

P : “Iya Pak, terima kasih. Mungkin itu saja dulu. Kalau begitu, saya pamit dulu

ya Pak.”

G : “Sama-sama. Hati-hati Mbak. Saya tunggu perkembangannya”

P : “Iya Pak, Assalamu’alaikum…”

G : “Wa’alaikumsalam…”

Yogyakarta, 22 Maret 2013

Guru Fisika MAN LAB UIN Yogyakarta

Edy Purwanto, S.Pd

NIP. 19730213 199903 1 006

Page 43: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

127

Page 44: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

128

Page 45: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

129

Page 46: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

130

Lampiran 1.2

DAFTAR NILAI UAS SEMESTER I KELAS X A, X B, X C, DAN X D TAHUN AJARAN 2012/2013

No. X A X B X C X D 1 64 46 52 45 2 56 68 48 48 3 52 50 58 58 4 54 46 46 42 5 34 48 42 70 6 55 58 58 52 7 48 56 52 50 8 45 44 46 46 9 60 64 45 64

10 40 50 48 54 11 58 54 50 52 12 72 50 58 54 13 60 52 50 45 14 38 42 64 70 15 66 56 46 45 16 56 56 54 36 17 38 50 47 56 18 42 60 58 42 19 52 48 56 62 20 48 52 45 66 21 50 56 62 36 22 48 36 60 46 23 70 48 38 50 24 46 64 64 45 25 50 42 45 48 26 62 52 48 56 27 50 45 50 60 28 45 72 52 45 29 60 52 56 52 30 55 66 45 42 31 52 58 32 45 46

Rerata 52.467 52.767 51.250 51.281

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SUHU dan KALOR X A, X B, X C, DAN X D

Page 47: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

131

TAHUN AJARAN 2011/2012 No. X A X B X C X D 1 70 72 75 75 2 68 72 90 71 3 70 82 70 76 4 72 72 74 71 5 60 77 68 70 6 70 74 72 73 7 71 68 74 75 8 72 74 70 65 9 70 74 71 71

10 68 71 71 11 70 72 70 73 12 71 71 71 71 13 70 73 68 71 14 70 71 72 71 15 70 68 75 71 16 71 72 68 70 17 71 73 71 73 18 80 76 75 68 19 70 77 71 70 20 71 68 70 72 21 70 72 72 71 22 65 70 81 71 23 70 74 72 71 24 71 72 68 72 25 71 82 74 74 26 70 68 72 71 27 70 65 72 68 28 70 77 74 71 29 65 71 65 72 30 70 71 71 68 31 71 72 71 75 32 70 71 70 75 33 68 71 71 80 34 70 74 65 35 71 80 36 82 75 37 75

Rerata 69.9 72.7 72.3 71.7

Page 48: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

132

Lampiran 1.3 OUTPUT UJI NORMALITAS, UJI HOMOGENITAS, DAN UJI ONE WAY

ANOVA POPULASI

1. Output Uji Normalitas

a. Kelas X A Test Statistics

kategori

Chi-Square 1.345a

df 4

Asymp. Sig. .854

a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The

minimum expected cell frequency is .6.

b. Kelas X B Test Statistics

kategori

Chi-Square 2.360a

df 4

Asymp. Sig. .670

a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The

minimum expected cell frequency is .6.

c. Kelas X C Test Statistics

kategori

Chi-Square 5.008a

df 4

Asymp. Sig. .287

a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The

minimum expected cell frequency is .6.

Page 49: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

133

d. Kelas X D Test Statistics

kategori

Chi-Square 6.761a

df 4

Asymp. Sig. .149

a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The

minimum expected cell frequency is .6.

2. Output Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.145 3 120 .334

3. Output Uji One Way Anova

ANOVA

Nilai

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 57.891 3 19.297 .276 .843

Within Groups 8389.302 120 69.911

Total 8447.194 123

Page 50: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

134

Instrumen Pembelajaran 4. Silabus

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen I (Reciprocal

Teaching)

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen II (Prediction

Guide)

7. Lembar Prediction Guide Sheet untuk Kelas Ekperimen II

Page 51: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

135

LAMPIRAN 2.1 SILABUS

Nama Sekolah : MAN LAB UIN Yogyakarta Mata Pelajaan : Fisika Alokasi Waktu per Semester: 36 jam pelajaran Kelas/Semester : X/2 Standar Kompetensi 4 : Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi Waktu (jp)

Sumber Belajar

4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat

Suhu dan kalor Suhu dan

kesetimbangan termal

Termometer dan skala suhu

Termometer dan skala kelvin

Mengidentifikasi suatu hal yang berhubungan dengan thermometer dan suhu

Menganalisis perbadaan skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin

Menghubungkan (konversi) besarnya suhu pada skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin

Menjelaskan penentuan skala pada termometer.

Menghitung skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin

Mengkorversi suhu dalam bentuk penyelesaian soal

Membedakan besar pemuaian panjang, luas, dan volume

Penugasan, tes tertulis

4 jam

Sumber: Buku Pegangan siswa Buku Paket

Page 52: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

136

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi Waktu (jp)

Sumber Belajar

Menemukan hubungan antara besar pemuaian panjang, luas, dan volume pada berbagai zat secara kuantitatif

Mendefinisikan perbedaan suhu dan kalor

pada berbagai zat secara kuantitatif

Mendeskripsikan perbedaan suhu dan kalor

Mengitung kalor jenis dan kapasitas kalor

Menerapkan Asas Black dalam peristiwa pertukaran kalor

4.3 Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah

Kuantitas kalor

Memecahkan soal yang berhubungan dengan kalor jenis, kapasitas kalor dan Asas Black jenis zat dalam diskusi kelas

Menghitung kalor jenis dan kapasitas kalor

Menerapkan asas Black dalam peristiwa pertukaran kalor

Tugas , tes tertulis

4 jam

Sumber: Buku Pegangan siswa Buku Paket

Page 53: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

137

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi Waktu (jp)

Sumber Belajar

4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor

Perubahan wujud

Perpindahan

kalor

Menganalisis

manfaat dari bagian-bagian kalorimeter alumunium berdasarkan penyusunnya

Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya

Memecahkan soal yang berhubungan dengan perubahan wujud

Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi,

Menentukan

jenis-jenis kalorimeter dan bagian-bagiannya

Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya

Membedakan

peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi

Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi

Tugas, tes tertulis

4 jam Sumber: Buku Pegangan siswa Buku Paket

Page 54: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

138

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi Waktu (jp)

Sumber Belajar

konveksi, dan radiasi

Menunjukkan contoh peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari

Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor (konduksi, konveksi, dan radiasi)

perpindahan kalor dan memberikan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari

Page 55: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

139

Lampiran 2.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP : 4.1) KELAS EKSPERIMEN I

Nama Sekolah : MAN LAB UIN Yogyakarta Mata Pelajaran : FISIKA Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor Kelas / Semester : X (sepuluh) / II Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : I

A. Standar Kompetensi

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi

B. Kompetensi Dasar

4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat

4.3 Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah

C. Indikator 1. Menjelaskan penentuan skala pada termometer. 2. Menghitung skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin 3. Mengkorversi suhu dalam bentuk penyelesaian soal 4. Membedakan besar pemuaian panjang, luas, dan volume pada berbagai

zat secara kuantitatif 5. Mendeskripsikan perbedaan suhu dan kalor 6. Mengitung kalor jenis dan kapasitas kalor 7. Menerapkan Asas Black dalam peristiwa pertukaran kalor

D. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat: 1. Mengidentifikasi suatu hal yang berhubungan dengan thermometer dan

suhu (C1) 2. Menganalisis perbadaan skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin

(C4) 3. Menghubungkan (konversi) besarnya suhu pada skala Celcius, Reamur,

Fahrenheit, dan Kelvin(C5) 4. Menemukan hubungan antara besar pemuaian panjang, luas, dan volume

pada berbagai zat secara kuantitatif (C6) 5. Mendefinisikan perbedaan suhu dan kalor(C4) 6. Memecahkan soal yang berhubungan dengan kalor jenis, kapasitas kalor

dan Asas Black(C3)

Page 56: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

140

E. Materi Pembelajaran A. Suhu Suhu menyatakan tingkat (derajat) panas dinginnya suatu zat, sedangkan kalor

merupakan energi yang ditransfer dari satu banda ke yang lainnya karena adanya perbedaan temperatur (Giancoli, 2001:490). Suhu suatu benda dapat diubah dengan cara menambahkan ataupun mengurangi kalor.

1. Termometer Alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda adalah termometer.

Untuk pengukuran suhu yang tidak begitu tinggi digunakan titik lebur es sebagai titik lebur bawah dan titik didih air sebagai titik tetap atas. Titik tetap bawah adalah titik lebur es murni dan ditandai dengan angka 0. Titik tetap atas adalah suhu uap diatas air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm dan ditandai dengan angka 100.

Macam-macam skala suhu yang digunakan adalah: a) Skala Celcius

Skala suhu yang ditetapkan berdasarkan titik lebur dan titik didih air disebut skala Celcius (˚C), sesuai dengan nama orang yang pertama kali menganjurkan cara ini yaitu Anders Celcius (1701-1744).titik lebur untuk skala Celcius adalah 0˚C dan titik didih adalah 100˚C.

b) Skala Kelvin Ilmuwan pertama yang mengusulkan pengukuran suhu berdasarkan suhu nol

mutlak adalah seorang ahli fisika Inggris, Lord Kelvin (1824-1907). Skala suhu yang ditetapkan disebut skala Kelvin. Hubungan antara skala Celcius dengan skala Kelvin adalah

푇 = 푡 + 273 dengan T adalah angka pada skala Kelvin dan t adalah angka pada skala

Celcius. c) Skala Fahrenheit

Ilmuwan yang pertama kali membuatnya adalah ahli fisika berkebangsaan Jerman, Gabriel Fahrenheit (1686-1736). Pada skala Fahrenheit, titik lebur es diberi angka 32 dan titik didih air diberi angka 212. Hubungan antara skala Fahrenheit dan skala Celcius ditunjukkan dalam perbandingan berikut

(푡 − 32) ∶ 푡 = 9 ∶ 5 dengan 푡 adalah suhu pada skala Fahrenheit, dan 푡 adalah suhu pada skala Celcius.

d) Skala Reamur Skala Réaumur adalah skala suhu yang dinamai menurut Rene Antoine

Ferchault de Réaumur, yang pertama mengusulkannya pada 1731. Titik beku air adalah 0 derajat Réaumur, titik didih air 80 derajat. Jadi, satu derajat Réaumur sama dengan 1,25 derajat Celcius atau Kelvin. Hubungan antara skala Reamur dan skala Celcius ditunjukkan dalam perbandingan berikut

푡 ∶ 푡 = 4 ∶ 5 dengan 푡 adalah suhu pada skala Reamur, dan 푡 adalah suhu pada skala

Celcius. Konversi skala suhu secara umum adalah :

=

Keterangan : 푋 = Titik didih skala X

Page 57: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

141

푋 = Titik beku skala X 푋 = suhu pada skala X 푌 = Titik didih skala Y 푌 = Titik beku skala Y 푌 = suhu pada skala Y

2. Pemuaian Pada umumnya zat atau benda akan memuai ketika dipanaskan dan akan

menyusut jika didinginkan. Ketika suhu benda naik, partikel-partikel di dalam benda akan bergetar lebih kuat sehingga jarak antar partikel semakin jauh yang berarti benda memuai. Pemuaian zat padat, zat cair, dan gas menunjukkan karakteristik yang berbeda. Besarnya pemuaian benda tergantung pada ukuran benda semula, kenaikan suhu dan jenis benda.

a) Pemuaian Zat Padat Zat padat dapat mengalami muai panjang, muai luas, dan muai volume.

1) Pemuaian panjang Suatu batang logam pada suhu tertentu panjangnya 퐿 , jika suhunya dinaikkan

sebesar ∆푇, maka batang tersebut akan bertambah panjang sebesar ∆퐿, ∆퐿 = 퐿 .훼.∆푇 퐿 = 퐿 + ∆퐿 퐿 = 퐿 + 퐿 .훼.∆푇 퐿 = (1 + 훼∆푇)퐿 Keterangan : 훼 =koefisien muai panjang (℃ atauK ) 퐿 =panjang mula-mula (m) ∆푇 =kenaikan suhu (℃atauK) ∆퐿 =pertambahan panjang (m) Koefisien muai panjang (훼) merupakan besaran yang menyatakan

perbandingan pertambahan oanjang dengan panjang awal benda tiap satuan kenaikan suhu. Besarnya koefisien muai panjang suatu zat berbeda-beda, tergantung pada jenis zatnya.

2) Pemuaian Luas Apabila suatu logam yang tipis dalam artian tebal logam sangat kecil

dipanaskan maka pada logam akan terjadi pemuaian luas. Pemuaian yang terjadi pada logam akan ke segala arah namun yang diperhatikan hanya arah panjang dan arah lebar karena dalam arah tebal relative sangat kecil. Pemuaian luas berbagai zat bergantung pada koefisien muai luas.

Koefisian muai luas (훽) merupakan besaran yang menyatakan perbandingan antara pertambahan luas benda (∆퐴) dengan luas mula-mula (퐴 ) tiap satuan kenaikan suhu (∆푇). Secara matematis dapat dinyatakan

훽 = ∆

∆푎푡푎푢∆퐴 = 퐴 .훽∆푇

퐴 = 퐴 + ∆퐴 퐴 = 퐴 + 퐴 .훽∆푇 퐴 = 퐴 (1 + 훽∆푇) Keterangan : 훽 =koefisien muai luas (℃ atauK ) 퐴 = luas mula-mula (m2)

Page 58: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

142

∆푇 =kenaikan suhu (℃atauK) ∆퐴 =pertambahan luas (m2)

3) Pemuaian Volume Bila suatu benda berdimensi tiga atau dapat dikatakan benda itu mempunyai

volume, mula-mula volumenya 푉 pada suhu 푇 , dipanaskan sampai 푇 , volumenya akan menjadi 푉 , dan pentambahn volumenya adalah :

훾 = ∆

∆푎푡푎푢∆푉 = 푉 . 훾∆푇

Karena ∆푉 = 푉 −푉 , maka 푉 = 푉 + ∆푉 푉 = 푉 +.푉 훾∆푇 푉 = 푉 (1 + 훾∆푇) Keterangan : 훾 =koefisien muai volume 퐶 1atauK 1 푉 = volume mula-mula (m3) ∆푇 =kenaikan suhu (CatauK) ∆푉 =pertambahan volume (m3) Koefisien muai volume adalah perbandinag pertambahan volume terhadap

volume awal benda per satuan kenaiakn suhu. Hubunagan antara koefisian muai panjang dan koefisien muai luas adalah :

Misalkan suatu persegi dengan sisi 1 m dipanaskan sampai suhu naik 1 K, sehingga memuai dan panjangnya menjadi (1 + 훼) m. sehingga luas awal 퐴 = 1m2

Luas akhir 퐴 = (1 + 훼)2 = 1 + 2훼 + 훼2 Pertambahan luas ∆퐴 = 퐴 −퐴 ∆퐴 = 1 + 2훼 + 훼2 − 1 ∆퐴 = 2훼 + 훼2

Karena 훽 = ∆

∆ , maka

훽 = 2 2

11

훽 = 2훼 + 훼2 Oleh karena koefisien muai panjang sangat kecil sehinnga dapat diabaikan,

maka 훼2 diabaikan terhadap 2훼 sehingga diperoleh persamaan 훽 = 2훼 Hubunagan antara koefisian muai panjang dan koefisien muai volume adalah : Misalakan suatu kubus dengan sisi 1 m dipanaskan sampai suhu naik 1 K,

sehingga memuai dan panjangnya menjadi (1 + 훼) m. sehingga volume awal 푉 = 1m2

Volume akhir 푉 = (1 + 훼)3 = 1 + 3훼 + 3훼2 + 훼3 Pertambahan volume ∆푉 = 푉 −푉 ∆푉 = 1 + 3훼 + 3훼2 + 훼3 − 1 ∆푉 = 3훼 + 3훼2 + 훼3

Karena 훾 = ∆

∆ , maka

훾 = 3 3 2 3

11

Page 59: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

143

훾 = 3훼 + 3훼2 + 훼3 Oleh karena koefisien muai panjang sangat kecil sehinnga dapat diabaikan,

maka 3훼2푑푎푛훼3 diabaikan terhadap 3훼 sehingga diperoleh persamaan 훾 = 3훼 Hubungan antara koefisian muai panjang, koefisien muai luas, dan koefisien

muai volume memiliki perbandingan 훼 ∶ 훽 ∶ 훾 = 1 ∶ 2 ∶ 3. b) Pemuaian zat cair Sifat zat cair adalah selalu mengikuti bentuk wadah yang ditempatinya. Jika

air dituangkan ke dalam botol, maka bentuk air akan mengikuti bentuk botol. Hal ini berarti pada zat cair hanya terjadi pemuaian volume. Pada zat cair terdapat pengecualian, di dalam interval 0℃− 4℃ air akan berkurang volumenya bila dipanaskan, tetapi setelah mencapai 4℃ volume air akan bertambah. Kejadian pada kasus ini disebut anomaly air. Jadi pada suhu 4℃ air mempunyai volume terkecil, dan mempunyai massa jenis terbesar.

c) Pemuaian Gas Pemuaian volume gas lebih besar dari pemuaian volume zat cair untuk

kenaikan suhu yang sama. Pembahasan ini dibatasi hanya untuk menunjukkan bahwa pada gas juga akan memgalami pemuaian jika dipanaskan seperti halnya pada zat padat dan zat cair, misalnya pemanasan udara di dalam balon yang ujungnya dihubungkan dengan botol. Jika botol dipanaskan maka balon akan bertambah besar karena udara dalam botol memuai. Nilai koefisien muai berbagai zat pada 20℃ dapat dilihat pada tabel 2. 5.

Perlu diperhatikan bahwa 훼 sedikit bervariasi terhadap suhu (Giancoli,

2001:454-455) Tabel 2.5 Koefisien muai berbagai zat pada suhu ퟐퟎ℃

Zat Koefisien Muai Panjang

(℃) 1

Zat Koefisien Muai Volume

(℃) 1 Aluminium 25푥10 6 Bensin 95푥10 5 Kuningan 19푥10 6 Air raksa 18푥10 5 Tembaga 17푥10 6 Gliserin 50푥10 5 Besi atau Baja 12푥10 6 Air 21푥10 5 Kaca (Pyrex) 3푥10 6 Udara 34푥10 4

Aplikasi proses pemuaian dalam kehidupan sehari-hari antara lain : Kabel listrik pada siang hari melengkung Sebuah batang besi yang dipanaskan Balon udara akan meletus ketika mendapatkan tekanan panas Pemasangan rel kereta api antara besi satu dengan yang lainnya diberi jarak B. Kalor Kalor adalah energi yang dipindahkan akibat adanya perbedaan temperatur.

Sedangkan energi dalam adalah energi kerena pengaruh temperatur suhu tersebut dimana bila sistem yang panas bersinggungan dengan sistem yang lebih dingin, maka energi dalamnya ditransfer dari sistem yang panas ke sistem yang dingin dalam

Page 60: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

144

bentuk panas (Tipler, 2001). Satuan kalor adalah kalori atau joule, dimana 1 kalori adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperature 1 g air sebesar 1℃. Satu kalori = 4,186 joule = 4,2 joule. Apabila suatu benda menerima sejumlah kalor, kemungkinan yang akan terjadi adalah: suhu benda akan naik, benda akan mengalami pemuaian, dan benda mengalami perubahan wujud.

1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor Menurut Joseph Black kenaikan suhu suatu benda dapat digunakan untuk

menentukan kalor yang tersimpan dalam benda tersebut. Banyaknya kalor yang dibutuhkan 1 kg benda untuk menaikkan suhunya 1℃ atau 1 K disebut kalor jenis (c). Kalor jenis merupakan sifat spesifik dari suatu zat, secara empirik dapat ditulis :

푐 = ∆∆

atau ∆푄 = 푚푐∆푇

Keterangan : 푐 = kalor jenis (Jkg 1K 1) ∆푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 푚 =massa (kg) ∆푇 =perubahan suhu (1℃ atau 1 K) Kapasitas kalor (C) adalah jumlah energi (kalor) yang dibutuhkan suatu benda

untuk menaikkan suhunya sebesar 1℃. Secara matematis dapat ditulis: 퐶 = ∆

Keterangan : 퐶 = kapasitas kalor (JK 1) ∆푄 =kalor yang dibutuhkan (J) ∆푇 =perubahan suhu (1℃ atau 1 K) Nilai kalor jenis berbagai zat pada 20℃ dan pada tekanan 1 atm dapat dilihat

pada tabel 2.6 (Kanginan, 2007). Tabel 2.6 Nilai kalor jenis berbagai zat pada ퟐퟎ℃ dan pada tekanan 1 atm

Zat Kalor jenis (Jkg 1K 1)

Zat Kalor jenis (Jkg 1K 1)

Aluminium 900 Badan Manusia 3470 Kaca 840 Air (15℃) 4180 Besi dan Baja 450 Air(푒푠 − 5℃) 2100 Tembaga 390 Air(푢푎푝110℃) 2010 Perak 230 Udara 1000

2. Asas Black Jika dua zat yang suhunya berbeda dicampur maka zat yang suhunya lebih

tinggi akan melepaskan sejumlah kalor yang akan diserap oleh zat yang suhunya lebih rendah. Jadi banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diserap oleh zat yang suhunya lebih rendah. Prinsip kekekalan energi : kalor yang dilepaskan oleh air panas, (푄 ) sama dengan kalor yang diterima air dingin (푄 )

푄 = 푄 Kekekalan energi pada pertukaran kalor tersebut, pertama kali diukur oleh

Joseph Black (1728-1799), seorang ilmuwan Inggris. Persamaan tersebut dikenal

Page 61: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

145

dengan nama asas Black. Penggunaan persamaan Asas Black dapat dilihat pada contoh berikut : Ketika kita menuangkan air panas dengan suhu 80 ˚C ke dalam suatu gelas yang mempunyai suhu 10˚C. Setelah air berada pada gelas, gelas akan terasa hangat atau bahkan mungkin panas. Hal itu terjadi karena air melepaskan kalor sehingga suhunya akan menurun, dan gelas menerima kalor, sehingga suhunya akan naik dan gelas menjadi hangat. Hal teresbut akan menghasilkan suhu campuran, dimana suhu campuran dapat diketahui dengan menerapakan Asas Black, yaitu 푄 = 푄 .

Page 62: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

146

F. Metode Pembelajaran 1. Model : - Pembelajaran Reciprocal Teaching 2. Metode : - Tanya Jawab

- Eksperimen mini - Diskusi kelompok

3. Media : White board, air hangat, dan es batu G. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan 1 : 2 x 45 menit Pada pertemuan sebelumnya siswa diberikan tugas untuk merangkum/meringkas materi suhu, pemuaian, kalor, kalor

jenis, kapasitas kalor, dan asas Black. (Tahap 1 : Siswa membuat rangkuman dan beberapa pertanyaan atas materi yang akan diberikan)

Siswa mempelajari materi tersebut di rumah secara mandiri. (keterampilan berpikir kritis : Mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber )

Skenario pembelajaran :

Kegiatan

Tahap-tahap pembelajaran

model Reciprocal Teaching

Langkah-langkah Indikator keterampilan berpikir

kritis

Alokasi Waktu Kagiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan - 1. Motivasi dan Apersepsi a. Guru mengucapkan

mengucap salam, menanyakan kabar dan meminta salah satu siswa memimpin do’a

b. Guru memeriksa daftar hadir siswa dan

1. Siswa menjawab salam dan berdo’a dengan dipimpin salah seorang siswa

2. Siswa menjawab siapa saja yang tidak masuk

3. Siswa menjawab

Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan

10 menit

Page 63: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

147

bertanya siapa yang tidak masuk

c. Guru bersama siswa membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya dan guru meminta salah satu siswa menjelaskan di depan

d. Guru bertanya kepada siswa “Bagaimanakah keadaan kelas kita sekarang anak-anak? Dan apa penyebabnya?”

e. “Pernahkan kalian melihat kabel listrik di pinggir jalan yang melengkung?”

7. Prasyarat pengetahuan : a. Apakah yang

dimaksud dengan suhu?

b. Ada berapa macam skala suhu yang kalian ketahui?

8. Menyampaikan tujuan pembelajaran

dan membahas pekerjaan rumah

4. Siswa menjawab pertanyaan dari guru seputar materi yang akan dipelajari dengan antusias dan semangat

5. Siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru tentang tujuan pembelajaran

Page 64: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

148

Inti Siswa berdiskusi dan mengajukan pertanyaan yang dibuat dirumah tentang materi yang diringkas

Eksplorasi 1. Guru membagi siswa

menjadi beberapa kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang

2. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil rangkuman

3. Guru meminta siswa untuk untuk berdiskusi tentang pertanyaan-pertanyaan yang

4. mereka buat di rumah

1. Siswa mengikuti apa

yang diperintahkan guru dan bergabung dengan kelompok masing-masing untuk berdiskusi tentang pertanyaan-pertanyaan yang mereka buat di rumah

2. Siswa mengumpulkan hasil rangkuman

Memfokuskan pertanyaan Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan

70 menit

Siswa menjelaskan isi materi yang diringkas kepada teman-teman sekelas materi

1. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menyajikan/menjelaskan materi pelajaran berdasarkan ringkasan yang dibuat siswa tersebut

2. Guru merangsang kepada siswa yang lain untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami dari penjelasan temannya

1. Siswa yang ditunjuk menjelaskan materi yang diringkas, sementara siswa yang lain mendengarkan penjelasan dari temannya

2. Siswa bertanya kepada temannya tentang materi yang belum dipahami berdasarkan dari

Memutuskan suatu tindakan Menganalisis argument Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi

Page 65: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

149

3. Guru membimbing siswa untuk memperkuat konsep yang dipahami dengan melakukan eksperimen mini dengan cara mencampurkan es dengan air hangat

4. Guru bercerita kepada siswa tentang pemuaian yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan bertanya apa penyebab terjadinya pemuaian

penjelasan temannya tersebut

3. Siswa memperhatikan eksperimen mini yang dilakukan oleh guru

4. Siswa mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru

Siswa memprediksi kemungkinan pengembangan materi dan mengevaluasi jawaban atas pertanyaannya

Elaborasi 1. Guru membimbing

siswa membuat prediksi atas pertanyaan yang mereka buat di rumah berdasarkan hasil eksperimen mini dan cerita yang disampaikan oleh guru

2. Guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang sudah dipelajari

1. Siswa mengevaluasi

jawaban pada waktu diskusi atas pertanyaan yang mereka buat di di rumah berdasarkan hasil eksperimen mini dan cerita yang disampaikan oleh guru

2. Siswa bertanya dan atau menjawab

Menganalisis argument Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan Mengidentifikasi asumsi Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi

Page 66: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

150

(suhu, pemuaian, kalor, kelor jenis, kapasitas kalor, dan asas Black.)

3. Guru memberikan soal latihan pada siswa dan meminta salah satu siswa untuk mengerjakan di depan kelas

pertanyaan guru mengenai materi yang sudah dipelajari

3. Siswa mengerjakan soal latihan di depan kelas

Konfirmasi 1. Guru menanggapi

diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya yang berhubungan dengan prediksi jawaban

2. Guru membimbing dan mengklarifikasi penjelasan dari siswa mengenai prediksi mereka

1. Siswa

mengemukakan hasil diskusi kelompok berupa prediksi jawaban dari pertanyaan yang dibuat

2. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru

Memutuskan suatu tindakan

Penutup - 1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi

2. Guru membimbing

1. Siswa menyimpulkan hasil diskusi

2. Siswa membuat rangkuman

Memutuskan suatu tindakan Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan

10 menit

Page 67: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

151

siswa untuk membuat rangkuman

3. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki kerjasama yang baik

4. Guru menginformasikan sub bab tentang materi untuk pertemuan selanjutnya

5. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal dan akan dibahas pada pertemuan selanjutnya

6. Guru mengucap salam.

3. Siswa menerima penghargaan atas hasil kerjanya

4. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi selanjutnya

5. Siswa mencatat tugas rumah

6. Siswa menjawab salam

(kesimpulan)

Page 68: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

152

H. Penilaian Teknik Penilaian : Tes Tertulis

Bentuk Instrumen : Tes Uraian

No Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Soal Pembahasan Markim

Scene

1 Mengeidentifikasi suatu hal yang berhubungan dengan thermometer dan suhu (C1)

Mengidentifikasi asumsi Untuk mengisi tabung pipa kaca pada thermometer digunakan raksa. Mengapa tidak digunakan air?

Raksa memiliki banyak kelebihan dibandingkan air. Kelebihan yang paling utama, raksa adalah zat cair penghantar kalor yang sangat baik sehingga cepat menyerap kalor dan cepat pula memuai. Kelebihan lain dari raksa adalah pemuaiannya teratur sehingga dalam setiap kenaikan suhu yang sama kolom raksa dalam tabung naik dengan tinggi yang sama pula. Sifat inilah yang tidak dimiliki air.

2

3

Page 69: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

153

2

Menganalisis perbadaan skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin (C4)

Memutuskan suatu tindakan

Pada suhu berapakah skala Fahrenheit dan skala Celcius menunjukkan angka yang sama?

Misalkan skala Fahrenheit dan skala Celcius menunjukkan angka yang sama x, maka 푡 = 푡 = 푥. Sehingga, (푡 − 32) ∶ 푡 = 9 ∶ 5 (푥 − 32) ∶ 푥 = 9 ∶ 5 9푥 = 5(푥 − 32) 9푥 = 5푥 − 150 4푥 = −160 푥 = −40

1

1 1 1 1 1 1

3 Menghubungkan (konversi)besarnya suhu pada skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin(C5)

Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan

Sebuah termometer dengan skala bebas ˚X memiliki titik beku air pada -40˚X dan titik didih air 160˚X. pada saat thermometer itu tersebut terbaca 15˚X, maka pada thermometer Celcius terbaca?

Titik beku air untuk thermometer ˚X adalah -40˚X sedang untuk thermometer 0˚C. rumus perbandingan thermometer X dan C adalah : [푡 −(−40)] ∶ (푡 − 0) =200skala ∶ 100skala (푡 + 40) ∶ 푡 = 2 ∶ 1 Ketika 푡 = 15°X, maka (15 + 40) ∶ 푡 = 2 ∶ 1 2푡 = 55 푡 = 27,5℃ Jadi, thermometer Celcius terbaca 27,5℃

1

3

4

4 Membandingkan

besar pemuaian Membuat dan mempertimbangkan nilai

Sejumlah zat cair pada suhu 푇 volumenya 푉 dan

Zat cair yang mengalami pemuaian volume dinyatakan

1

Page 70: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

154

panjang, luas, dan volume pada berbagai zat secara kuantitatif (C6)

keputusan Memutuskan suatu tindakan

massa jenisnya 휌 , sedangkan pada suhu 푇 volumenya 푉 dan massa jenisnya 휌 . Tunjukkan bahwa 휌 = 휌 (1 +훾.∆푇)

∆푉 = 훾푉 ∆푇 . karena perubahan volume, ∆푉 =푉 −푉 , maka 푉 −푉 = 훾푉 ∆푇 푉 = 푉 + 훾푉 ∆푇 푉 = 푉 (1 + 훾∆푇) 휌 = 푉 = , sehingga

= (1 + 훾∆푇) Karena massa zat cair tetap 휌 = 휌 (1 + 훾.∆푇)

1 1 1 1

1 1

1 1

1

5 Mendefinisikan perbedaan suhu dan kalor(C4)

Mempertimbangkan kredilibilitas suatu sumber

Jika ditinjau dari segi energi kinetik, apakah definisi dari suhu? Apakah hubungan antara suhu dan kalor?

Jika ditinjau dari segi energi kinetik, suhu didefinisikan sebagai ukuran energi kinetic rata-rata partikel dalam suatu benda, Hubungan antara suhu dengan kalor adalah suhu merupakan bagian dari kalor, karena definisi dari kalor itu sendiri adalah perpindahan energi dari suhu yang lebih tinggi ke suhu yang lebih rendah.

4

4

Page 71: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

155

6 Memecahkan soal yang berhubungan dengan kalor jenis, kapasitas kalor dan Asas Black(C3)

Memfokuskan pertanyaan Sebuah bejana dengan kapasitas kalor 150 J/K, berisi 0,5 kg air 20˚C, dipanaskan oleh sebuah pemanas listrik 2000 W. jika dianggap tidak ada kalor yang hilang ke lingkungan, berapa lama diperlukan pemanas listrik untuk menaikkan suhu air sampai 100˚C? (kalor jenis air = 4200 J/kg.K)

Diketahui : C = 150 J/K m = 0,5 kg P = 2000 W c = 4200 J/kg.K ∆푇 = 100℃− 20℃ = 80℃ Ditanya : t untuk menaikkan suhu 100˚C? Kalor yang diberikan pemanas listrik, 푄 = 푃. 푡 dengan t adalah lama pemanasan, sama dengan kalor yang diterima bejana, 푄 = 퐶∆푇 dan kalor yang diterima air, 푄 = 푚푐∆푇 Jadi, 푃. 푡 = 퐶∆푇 + 푚푐∆푇 2000푡 = (150)(80) +(0,5)(4200)(80) 푡 = ( ) 푡 = 90s

2

2

3

1 1 1 1

1

Jumlah Skor 50

푵풊풍풂풊풂풌풉풊풓 = 풔풌풐풓풚풂풏품풅풊풑풆풓풐풍풆풉

풔풌풐풓풎풂풌풔풊풎풂풍× ퟏퟎퟎ

Page 72: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

156

Page 73: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

157

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP : 4.1) KELAS EKSPERIMEN I

Nama Sekolah : MAN LAB UIN Yogyakarta Mata Pelajaran : FISIKA Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor Kelas / Semester : X (sepuluh) / II Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : II

A. Standar Kompetensi

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi

B. Kompetensi Dasar

4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor

C. Indikator 1. Menentukan jenis-jenis kalorimeter dan bagian-bagiannya 2. Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya 3. Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan

radiasi 4. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor dan

memberikan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari

D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat:

1.Menganalisis manfaat dari bagian-bagian kalorimeter alumunium berdasarkan penyusunnya (C4)

2.Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya(C5) 3.Memecahkan soal yang berhubungan dengan perubahan wujud (C3) 4.Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan

radiasi(C2) 5.Menunjukkan contoh peristiwa perpindahan kalor secara konduksi,

konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari (C3) 6.Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor

(konduksi, konveksi, dan radiasi)(C2)

E. Materi Pembelajaran 1. Kalorimeter Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter

umumnya digunakan untuk menentukan kaor jenis suatu zat. Kalorimeter menggunakan teknik pencampuran dua zat di dalam suatu wadah. Jika kalor jenis suatu zat dikeyahui, kalor jenis zat lain yang dicampur dengan zat tersebut dapat dihitung. Pada dasarnya kalorimeter didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di dalam bejana kalorimeter dan menghindari pertukaran kalor ke lingkungan sekitarnya.

Page 74: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

158

2. Perubahan Wujud Zat dan Kalor Laten Suatu bahan biasanya mengalami perubahan temperatur bila terjadi

perpindahan kalor antara bahan dengan lingkungannya. Kalor dapat mengubah wujud zat. Pada prinsipnya parubahan wujud zat merupakan suatu proses reversibel. Terdapat 6 macam perubahan wujud zat, yaitu : melebur, membeku, menguap, mengembun, menyublim dan deposisi. Pada saat zat padat mencair atau melebur, zat memerlukan kalor meskipun tidak mengalami kenaikan suhu.

Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud zat disebut kalor laten (L). Kalor laten ada 2 yaitu kalor laten lebur dan kalor laten uap/didih. Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg zat padat menjadi cair dinamakan kalor laten lebur atau kalor lebur saja. Kalor yang dilepaskan pada waktu zat membeku dinamakan kalor laten beku atau kalor beku. Hasil pecobaan menunjukkan bahwa untuk zat yang sama, kalor lebur sama dengan kalor beku. Kalor lebur secara matematis dapat dituliskan :

퐿 = 푎푡푎푢푄 = 푚퐿 Keterangan : 퐿 =kalor lebur (Jkg ) 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 푚 =massa zat (kg) Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg zat cair menjadi uap

dinamakan kalor laten uap atau kalor uap saja. Kalor uap disebut juga kalor didih. Sedangkan, kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg uap menjadi cair pada titik didih normalnya dinamakan kalor laten embun atau kalor embun. Hasil pecobaan menunjukkan bahwa untuk zat yang sama, kalor uap sama dengan kalor embun. Kalor uap secara matematis dapat dituliskan :

퐿 = 푎푡푎푢푄 = 푚퐿 Keterangan : 퐿 =kalor uap (Jkg ) 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 푚 =massa zat (kg) 3. Perpindahan Kalor Jika dua benda atau lebih terjadi kontak termal maka akan terjadi aliran kalor

dari benda yang temperature lebih tinggi ke benda yang mempunyai temperature lebih rendah, hingga tercapainya kesetimbangan termal. Ada tiga cara perpindahan kalor yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.

a. Konduksi Konduksi kalor pada banyak materi dapat digambarkan sebagai hasil

tumbukan molekul-molekul. Dalam skala mikroskopis, konduksi terjadi karena satu partikel (atom atau molekul) bergerak cepat dan bergetar berinteraksi dengan atom-atom dan molekul-molekul tetangga. Dari interaksi tersebut maka kalor dapat berpindah dari satu partikel ke partikel lain.

Laju kalor konduksi yang mengalir per satuan waktu sebanding dengan luas penampang 퐴, perubahan temperatur (∆푇) dan berbanding terbalik dengan panjang atau tebal bahan (d). secara matematis dapat dituliskan:

= ∆

Page 75: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

159

Keterangan : 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 푘 = koefisien konduksi termal bahan (Js m℃) 퐴 = luas penampang (m2) ∆푇 =perubahan suhu (1℃ atau 1 K) 푡 =waktu yang diperlukan (s) 푑 = panjang atau tebal bahan (m) Konduktivitas termal untuk berbagai zat ditunjukkan pada tabel 2.7. Zat

dengan 푘 besar akan lebih cepat menghantarkan kalor (Giancoli, 2001:502) Tabel 2. 7 Konduktivitas Termal

Zat Konduktivitas termal (Js m℃)

Zat Konduktivitas termal (Js m℃)

Perak 420 Batu Bata 0,84 Tembaga 380 Air 0,56 Aluminium 200 Jaringan Tubuh

Manusia 0,2

Baja 40 Kayu 0,08-0,16 Gelas (biasa) 0,84 Udara 0,023

b. Konveksi Konveksi merupakan bentuk dominan perpindahan kalor pada zat cair dan gas.

Kalor berpindah mengikuti perpindahan partikel-pertikel zat. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena gerakan fluida yang berbeda massa jenis. Misalnya pada tungku pemanas, mesin pendingin.

Laju konveksi ketika sebuah benda panas memindahkan kalor ke fluida di sekitarnya secara konveksi sebanding dengan luas permukaan benda (퐴), yang bersentuhan dengan fluida dan perbedaan suhu (∆푇).

퐻 = = ℎ.퐴.∆푇 Keterangan : 퐻 =laju konveksi (Js ) 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) ℎ = koe isienkonveksi(Js m K) 퐴 = luas penampang (m2) ∆푇 =perubahan suhu (1℃ atau 1 K) 푡 =waktu yang diperlukan (s) Nilai ℎ bergantung pada bentuk dan kedudukan permukaan. Nilai ℎuntuk

benda tertentu diperoleh dari percobaan, misalnya untuk tubuh manusia ℎ =7,1 J

s m K.

c. Radiasi Sumber energi terbesar di bumi adalah matahari. Energi matahari dapat

sampai ke bumi dalam bentuk pancaran vahaya yang disebut radiasai. Radiasi merupakan salah satu mekanisme perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromegnetik tanpa melalui zat perantara, sehingga mampu melewati ruang hampa.

Page 76: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

160

Radiasi kalor memenuhi hukum Stefan-Boltzman, yaitu energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan benda dalam bentuk radiasi kalor tiap satuan waktu, sebanding dengan pangkat empat suhu mutlaknya.

푊 = = 푒휎퐴푇 Keterangan : 푊 =daya radiasi (Js ) 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 휎 = tetapan Stefan-Boltzman = 5,67 x 10-8 Wm K 퐴 = luas penampang (m2) 푇 =suhu mutlak (1℃ atau 1 K) 푒 =emisivitas 푡 =waktu yang diperlukan (s) Emisivitas adalah suatu ukuran seberapa besar pemancaran radiasi kalor suatu

benda dibandingkan dengan benda hitam sempurna. Emisivitas tubuh manusia bergantung pada warna kulit, tetapi nilai hampirannya adalah 푒 = 0,98.

Page 77: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

161

F. Metode Pembelajaran 1. Model : - Pembelajaran Reciprocal Teaching 2. Metode : - Tanya Jawab

- Eksperimen mini - Diskusi kelompok

3. Media : White board, air hangat, dan es batu G. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan 2 : 2 x 45 menit Pada pertemuan sebelumnya siswa diberikan tugas untuk merangkum/meringkas materi kalorimeter, perubahan wujud,

dan perpindahan kalor. (Tahap 1 : Siswa membuat rangkuman dan beberapa pertanyaan atas materi yang akan diberikan) Siswa mempelajari materi tersebut di rumah secara mandiri. (keterampilan berpikir kritis : Mempertimbangkan

kredibilitas suatu sumber) Skenario pembelajaran :

Kegiatan

Tahap-tahap pembelajaran

model Reciprocal Teaching

Langkah Pembelajaran Indikator keterampilan berpikir kritis

Alokasi Waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan - 1. Motivasi dan Apersepsi a. Guru mengucapkan

mengucap salam, menanyakan kabar dan meminta salah satu siswa memimpin do’a

b. Guru memeriksa daftar hadir siswa dan bertanya siapa yang tidak masuk

c. Guru bersama siswa

1. Siswa menjawab salam dan berdo’a dengan dipimpin salah seorang siswa

2. Siswa menjawab siapa saja yang tidak masuk

3. Siswa menjawab dan membahas pekerjaan rumah

4. Siswa menjawab

10 menit

Page 78: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

162

membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya dan guru meminta salah satu siswa menjelaskan di depan

d. Guru bertanya kepada siswa “Pernahkah kalian melihat butiran-butiran air diatas daun di pagi hari? Apa penyebabnya?” “Apabila kalian menjemur pakaian dalam keadaan cuaca cerah, maka pakaian kalian akan kering, apa yang menyebabkannya?”

2. Prasyarat pengetahuan : a. Ada berapa macam

perubahan wujud? Sebutkan !

b. Ada berapa macam perpindahan kalor? Sebutkan !

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

pertanyaan dari guru seputar materi yang akan dipelajari dengan antusias dan semangat

5. Siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru tentang tujuan pembelajaran

Page 79: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

163

Inti Siswa membuat dan mengajukan pertanyaan tentang materi yang diringkas

Eksplorasi 1. Guru membagi siswa

menjadi beberapa kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang

2. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil rangkuman

3. Guru meminta siswa untuk untuk berdiskusi tentang pertanyaan-pertanyaan yang mereka buat di rumah

1. Siswa mengikuti apa yang diperintahkan guru dan bergabung dengan kelompok masing-masing untuk berdiskusi tentang pertanyaan-pertanyaan yang mereka buat di rumah

2. Siswa mengumpulkan hasil rangkuman

3. Siswa melakukan diskusi dengan kelompok masing-masing

Memfokuskan pertanyaan Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan

70 menit

Siswa menjelaskan isi materi yang diringkas kepada teman-teman sekelas materi

4. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menyajikan/menjelaskan materi pelajaran berdasarkan ringkasan yang dibuat siswa tersebut

5. Guru merangsang kepada siswa yang lain untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami dari penjelasan temannya

6. Guru membimbing siswa untuk memperkuat konsep

4. Siswa yang ditunjuk menjelaskan materi yang diringkas, sementara siswa yang lain mendengarkan penjelasan dari temannya

5. Siswa bertanya kepada temannya tentang materi yang belum dipahami berdasarkan dari penjelasan temannya tersebut

Memutuskan suatu tindakan Menganalisis argument Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi

Page 80: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

164

yang dipahami dengan melakukan eksperimen mini dengan cara memasukkan es dalam kemasan ke dalam air hangat (es menjadi cair)

7. Guru melakukan tanya jawab seputar kejadian yang terjadi pada eksperimen mini (perubahan wujud)

6. Siswa memperhatikan eksperimen mini yang dilakukan oleh guru

7. Siswa menjawab dan atau bertanya seputar kejadian pada eksperimen mini

Siswa memprediksi kemungkinan pengembangan materi dan memprediksi jawaban atas pertanyaannya

Elaborasi 8. Guru bercerita kepada siswa

tentang contoh perpindahan kalor yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan bertanya termasuk dalam perpindahan kalor yang mana?

9. Guru melakukan tanya jawab tentang perpindahan kalor

10. Guru membimbing siswa untuk mendefinisikan perpindahan kalor

11. Guru membimbing siswa untuk menyebutkan macam-macam perpindahan kalor

12. Guru membimbing siswa membuat prediksi atas

8. Siswa bersama guru

mendefinisikan perpindahan kalor

9. Siswa menyebutkan macam-macam perpindahan kalor

10. Siswa mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru

11. Siswa mengevaluasi jawaban pada waktu diskusi atas pertanyaan yang mereka buat di di rumah berdasarkan hasil eksperimen mini dan cerita yang disampaikan oleh guru

12. Siswa bertanya dan

Menganalisis argument Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan Mengidentifikasi asumsi Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi

Page 81: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

165

pertanyaan yang mereka buat di rumah berdasarkan hasil eksperimen mini dan cerita yang disampaikan oleh guru

13. Guru memberikan soal latihan pada siswa dan meminta salah satu siswa untuk mengerjakan di depan kelas

atau menjawab pertanyaan guru mengenai materi yang sudah dipelajari

13. Siswa mengerjakan soal latihan di depan kelas

Konfirmasi 14. Guru menanggapi diskusi

kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya yang berhubungan dengan prediksi jawaban

15. Guru membimbing dan mengklarifikasi penjelasan dari siswa mengenai prediksi mereka

14. Siswa mengemukakan

hasil diskusi kelompok berupa prediksi jawaban dari pertanyaan yang dibuat

15. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru

Memutuskan suatu tindakan

Penutup - 1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi

2. Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman

3. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki

1. Siswa menyimpulkan hasil diskusi

2. Siswa membuat rangkuman

3. Siswa menerima penghargaan atas hasil kerjanya

4. Siswa mendengarkan

Memutuskan suatu tindakan Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan (kesimpulan)

10 menit

Page 82: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

166

kerjasama yang baik 4. Guru menginformasikan

sub bab tentang materi untuk pertemuan selanjutnya

5. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal dan akan dibahas pada pertemuan selanjutnya

6. Guru mengucap salam.

penjelasan guru mengenai materi selanjutnya

5. Siswa mencatat tugas rumah

6. Siswa menjawab salam

Page 83: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

167

H. Penilaian Teknik Penilaian : Tes Tertulis

Bentuk Instrumen : Tes Uraian

No Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Soal Pembahasan Markim

Scene

1 Menganalisis manfaat dari bagian-bagian kalorimeter alumunium berdasarkan penyusunnya (C4)

Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan

Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat dan digunakan cincin serat untuk memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu. Jelaskan tujuan dari pemasangan benda-benda tersebut !

Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat untuk mengurangi radiasi kalor dan kehilangan kalor karena penyerapan dinding bejana. Cincin serat untuk memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu digunakan karena merupakan penghantar kalor yang jelek.

5 5

2 Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya(C5)

Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi

Sebutkan macam-macam perubahan wujud! Jelaskan dan kelompokkan menjadi perubahan wujud yang melepas dan menerima kalor!

1. Mencair (melebur) : padat ke cair 2. Membeku : cair ke padat 3. Menguap : cair ke gas 4. Mengembun : gas ke cair 5. Menyublim : padat ke gas 6. Deposisi : gas ke padat Perubahan wujud yang melepas kalor : mengembun, deposisi, dan membeku

1 1 1 1 1 1 3

Page 84: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

168

Perubahan wujud yang menerima (memerlukan) kalor : menguap, menublim, dan melebur

3

3 Memecahkan soal yang berhubungan dengan perubahan wujud (C3)

Mengidentifikasi asumsi Sebuah koin perak (푐 = 230Jkg K ) yang memiliki suhu 100˚C dan massa 40 gram dibiarkan di udara, sehingga suhunya turun menjadi 20˚C. a. Berapakah kalor yang dilepaskan koin tersebut? b. Menjadi suhu berapakah 176 gram air yang suhu awalnya 30˚C jika menyerap kalor tersebut? (푐 = 4180Jkg K )

Diketahui : Sebuah koin perk dengan, m = 40 gram = 0,4 kg 푇 = 100℃ 푇 = 20℃ 푐 = 230Jkg K Air dengan, m = 176 gram = 1,76 kg 푇 = 30℃ 푐 = 4180Jkg K Ditanya : a. 푄 ? b. 푇 ? Jawab : a. ∆푇 = 20℃− 100℃ = −80℃ Sehingga, 푄 = 푚푐∆푇 푄 = 0,4kg. 230Jkg K .(−80℃) 푄 = −736J

2 2 1 1 1 1

Page 85: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

169

Tanda negative menunjukkan bahwa koin melepaskan kalor. b. 푄 = 푚푐∆푇 ∆푇 =

sehingga,

∆푇 =

,

∆푇 =

∆푇 = 1℃ ∆푇 = 푇 −푇 푇 = 푇 + ∆푇 푇 = 30℃ + 1℃ 푇 = 30℃

1 1 1 1 1 1

1 1 1 1

4 Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi(C2)

Menganalisis argumen Jika berada di dekat api unggun, maka kalor akan merambat dari api unggun ke tubuh. Sebutkan proses perpindahan kalor berdasarkan penyataan tersebut!

Suhu api unggun lebih tinggi daripada tubuh sehingga kalor akan merambat ke samping menuju tubuh. Perambatan ke samping ini disebut dengan radiasi. Molekul-molekul dekat api unggun menerima kalor dari api unggun.molekul-molekul ini bergetar lebih cepat hingga energi kinetik molekul-molekul udara

2 2

2

Page 86: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

170

makin besar. Molekul-molekul udara ini kemudian memberikansebagian energi kinetiknya ke molekul-molekul terdekatnya melalui tumbukan. Akhirnya rambatan kalor secara konduksi ini sampai ke tubuh. Jadi perpindahan kalor yang terjadi adalah radiasi dan konduksi.

2 2 2

5 Menunjukkan contoh peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari (C3)

Memutuskan suatu tindakan

Mengapa memakai selimut menghangatkan tubuh di malam yang dingin?

Antara tubuh dan selimut terdapat udara yang berfungsi sebagi isolator. Tanpa selimut, kalor akan mengalir secara konduksi dari tubuh ke udara ruang tempat tidur karena suhu tubuh lebih tinggi daripada suhu kamar. Dengan memekai selimut udara akan terperangkap sehingga akan menghalangi perpindahan kalor.

2

2

2

Page 87: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

171

6 Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor (konduksi, konveksi, dan radiasi)(C2)

Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan

Dua buah bola sejenis tetapi berbeda ukuran memancarkan energi radiasi yang sama besar ke sekitarnya.bola a berjari-jari r dan suhu t1. bola b bejari-jari 2r. Berapakah suhu pada bola B?

Diketahui : RA = r 푇 = 푇 RB = 2r Memancarkan energi radiasi yang sama Ditanya : 푇 ? Jawab : Laju energi radiasi yang dipancarkan oleh suatu benda bersuhu T ke sekitarnya adalah 푃 = = 푒휎퐴푇 Luas permukaan bola adalah 퐴 = 4휋푅 Persamaan menjadi, 푃 = 푒휎(4휋푅 )푇 Laju kedua bola sama besar, dan untuk 푒휎4휋 mempunyai nilai yang sama sehingga persamaan menjadi, 푃 = 푃 푅 푇 = 푅 푇 ( ) = ( )

( ) = ( )

2 2 2 1 1

1 1 1 1 1

Page 88: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

172

= = =

푇 = √

= √2 =

(1,4) = ퟎ,ퟕ푻ퟏ

2 2

Jumlah Skor 75 푵풊풍풂풊풂풌풉풊풓 = 풔풌풐풓풚풂풏품풅풊풑풆풓풐풍풆풉

풔풌풐풓풎풂풌풔풊풎풂풍× ퟏퟎퟎ

Page 89: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

173

Page 90: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

174

Lampiran 2.3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP : 4.1) KELAS EKSPERIMEN II

Nama Sekolah : MAN LAB UIN Yogyakarta Mata Pelajaran : FISIKA Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor Kelas / Semester : X (sepuluh) / II Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : I

A. Standar Kompetensi

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi

B. Kompetensi Dasar

4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat

4.3 Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah C. Indikator

1. Menjelaskan penentuan skala pada termometer. 2. Menghitung skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin 3. Mengkorversi suhu dalam bentuk penyelesaian soal 4. Membedakan besar pemuaian panjang, luas, dan volume pada berbagai

zat secara kuantitatif 5. Mendeskripsikan perbedaan suhu dan kalor 6. Mengitung kalor jenis dan kapasitas kalor 7. Menerapkan Asas Black dalam peristiwa pertukaran kalor

D. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat: 1. Mengidentifikasi suatu hal yang berhubungan dengan thermometer dan

suhu (C1) 2. Menganalisis perbadaan skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin

(C4) 3. Menghubungkan (konversi) besarnya suhu pada skala Celcius, Reamur,

Fahrenheit, dan Kelvin(C5) 4.Menemukan hubungan antara besar pemuaian panjang, luas, dan volume

pada berbagai zat secara kuantitatif (C6) 5. Mendefinisikan perbedaan suhu dan kalor(C4) 6. Memecahkan soal yang berhubungan dengan kalor jenis, kapasitas kalor

dan Asas Black(C3)

Page 91: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

175

E. Materi Pembelajaran

C. Suhu Suhu menyatakan tingkat (derajat) panas dinginnya suatu zat, sedangkan kalor

merupakan energi yang ditransfer dari satu banda ke yang lainnya karena adanya perbedaan temperatur (Giancoli, 2001:490). Suhu suatu benda dapat diubah dengan cara menambahkan ataupun mengurangi kalor.

3. Termometer Alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda adalah termometer.

Untuk pengukuran suhu yang tidak begitu tinggi digunakan titik lebur es sebagai titik lebur bawah dan titik didih air sebagai titik tetap atas. Titik tetap bawah adalah titik lebur es murni dan ditandai dengan angka 0. Titik tetap atas adalah suhu uap diatas air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm dan ditandai dengan angka 100.

Macam-macam skala suhu yang digunakan adalah: e) Skala Celcius

Skala suhu yang ditetapkan berdasarkan titik lebur dan titik didih air disebut skala Celcius (˚C), sesuai dengan nama orang yang pertama kali menganjurkan cara ini yaitu Anders Celcius (1701-1744).titik lebur untuk skala Celcius adalah 0˚C dan titik didih adalah 100˚C.

f) Skala Kelvin Ilmuwan pertama yang mengusulkan pengukuran suhu berdasarkan suhu nol

mutlak adalah seorang ahli fisika Inggris, Lord Kelvin (1824-1907). Skala suhu yang ditetapkan disebut skala Kelvin. Hubungan antara skala Celcius dengan skala Kelvin adalah

푇 = 푡 + 273 dengan T adalah angka pada skala Kelvin dan t adalah angka pada skala

Celcius. g) Skala Fahrenheit

Ilmuwan yang pertama kali membuatnya adalah ahli fisika berkebangsaan Jerman, Gabriel Fahrenheit (1686-1736). Pada skala Fahrenheit, titik lebur es diberi angka 32 dan titik didih air diberi angka 212. Hubungan antara skala Fahrenheit dan skala Celcius ditunjukkan dalam perbandingan berikut

(푡 − 32) ∶ 푡 = 9 ∶ 5 dengan 푡 adalah suhu pada skala Fahrenheit, dan 푡 adalah suhu pada skala Celcius.

h) Skala Reamur Skala Réaumur adalah skala suhu yang dinamai menurut Rene Antoine

Ferchault de Réaumur, yang pertama mengusulkannya pada 1731. Titik beku air adalah 0 derajat Réaumur, titik didih air 80 derajat. Jadi, satu derajat Réaumur sama dengan 1,25 derajat Celcius atau Kelvin. Hubungan antara skala Reamur dan skala Celcius ditunjukkan dalam perbandingan berikut

푡 ∶ 푡 = 4 ∶ 5 dengan 푡 adalah suhu pada skala Reamur, dan 푡 adalah suhu pada skala

Celcius. Konversi skala suhu secara umum adalah :

=

Page 92: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

176

Keterangan : 푋 = Titik didih skala X 푋 = Titik beku skala X 푋 = suhu pada skala X 푌 = Titik didih skala Y 푌 = Titik beku skala Y 푌 = suhu pada skala Y

4. Pemuaian Pada umumnya zat atau benda akan memuai ketika dipanaskan dan akan

menyusut jika didinginkan. Ketika suhu benda naik, partikel-partikel di dalam benda akan bergetar lebih kuat sehingga jarak antar partikel semakin jauh yang berarti benda memuai. Pemuaian zat padat, zat cair, dan gas menunjukkan karakteristik yang berbeda. Besarnya pemuaian benda tergantung pada ukuran benda semula, kenaikan suhu dan jenis benda.

d) Pemuaian Zat Padat Zat padat dapat mengalami muai panjang, muai luas, dan muai volume.

4) Pemuaian panjang Suatu batang logam pada suhu tertentu panjangnya 퐿 , jika suhunya dinaikkan

sebesar ∆푇, maka batang tersebut akan bertambah panjang sebesar ∆퐿, ∆퐿 = 퐿 .훼.∆푇 퐿 = 퐿 + ∆퐿 퐿 = 퐿 + 퐿 .훼.∆푇 퐿 = (1 + 훼∆푇)퐿 Keterangan : 훼 =koefisien muai panjang (℃ atauK ) 퐿 =panjang mula-mula (m) ∆푇 =kenaikan suhu (℃atauK) ∆퐿 =pertambahan panjang (m) Koefisien muai panjang (훼) merupakan besaran yang menyatakan

perbandingan pertambahan oanjang dengan panjang awal benda tiap satuan kenaikan suhu. Besarnya koefisien muai panjang suatu zat berbeda-beda, tergantung pada jenis zatnya.

5) Pemuaian Luas Apabila suatu logam yang tipis dalam artian tebal logam sangat kecil

dipanaskan maka pada logam akan terjadi pemuaian luas. Pemuaian yang terjadi pada logam akan ke segala arah namun yang diperhatikan hanya arah panjang dan arah lebar karena dalam arah tebal relative sangat kecil. Pemuaian luas berbagai zat bergantung pada koefisien muai luas.

Koefisian muai luas (훽) merupakan besaran yang menyatakan perbandingan antara pertambahan luas benda (∆퐴) dengan luas mula-mula (퐴 ) tiap satuan kenaikan suhu (∆푇). Secara matematis dapat dinyatakan

훽 = ∆

∆푎푡푎푢∆퐴 = 퐴 .훽∆푇

퐴 = 퐴 + ∆퐴 퐴 = 퐴 + 퐴 .훽∆푇 퐴 = 퐴 (1 + 훽∆푇)

Page 93: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

177

Keterangan : 훽 =koefisien muai luas (℃ atauK ) 퐴 = luas mula-mula (m2) ∆푇 =kenaikan suhu (℃atauK) ∆퐴 =pertambahan luas (m2)

6) Pemuaian Volume Bila suatu benda berdimensi tiga atau dapat dikatakan benda itu mempunyai

volume, mula-mula volumenya 푉 pada suhu 푇 , dipanaskan sampai 푇 , volumenya akan menjadi 푉 , dan pentambahn volumenya adalah :

훾 = ∆

∆푎푡푎푢∆푉 = 푉 . 훾∆푇

Karena ∆푉 = 푉 −푉 , maka 푉 = 푉 + ∆푉 푉 = 푉 + 푉 . 훾∆푇 푉 = 푉 (1 + 훾∆푇) Keterangan : 훾 =koefisien muai volume ℃ 1atauK 1 푉 = volume mula-mula (m3) ∆푇 =kenaikan suhu (℃atauK) ∆푉 =pertambahan volume (m3) Koefisien muai volume adalah perbandinag pertambahan volume terhadap

volume awal benda per satuan kenaiakn suhu. Hubunagan antara koefisian muai panjang dan koefisien muai luas adalah :

Misalkan suatu persegi dengan sisi 1 m dipanaskan sampai suhu naik 1 K, sehingga memuai dan panjangnya menjadi (1 + 훼) m. sehingga luas awal 퐴 = 1m2

Luas akhir 퐴 = (1 + 훼)2 = 1 + 2훼 + 훼2 Pertambahan luas ∆퐴 = 퐴 −퐴 ∆퐴 = 1 + 2훼 + 훼2 − 1 ∆퐴 = 2훼 + 훼2

Karena 훽 = ∆

∆ , maka

훽 = 2 2

11

훽 = 2훼 + 훼2 Oleh karena koefisien muai panjang sangat kecil sehinnga dapat diabaikan,

maka 훼2 diabaikan terhadap 2훼 sehingga diperoleh persamaan 훽 = 2훼 Hubunagan antara koefisian muai panjang dan koefisien muai volume adalah : Misalakan suatu kubus dengan sisi 1 m dipanaskan sampai suhu naik 1 K,

sehingga memuai dan panjangnya menjadi (1 + 훼) m. sehingga volume awal 푉 = 1m2

Volume akhir 푉 = (1 + 훼)3 = 1 + 3훼 + 3훼2 + 훼3 Pertambahan volume ∆푉 = 푉 −푉 ∆푉 = 1 + 3훼 + 3훼2 + 훼3 − 1 ∆푉 = 3훼 + 3훼2 + 훼3

Page 94: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

178

Karena 훾 = ∆

∆ , maka

훾 = 3 3 2 3

11

훾 = 3훼 + 3훼2 + 훼3 Oleh karena koefisien muai panjang sangat kecil sehinnga dapat diabaikan,

maka 3훼2푑푎푛훼3 diabaikan terhadap 3훼 sehingga diperoleh persamaan 훾 = 3훼 Hubungan antara koefisian muai panjang, koefisien muai luas, dan koefisien

muai volume memiliki perbandingan 훼 ∶ 훽 ∶ 훾 = 1 ∶ 2 ∶ 3. e) Pemuaian zat cair Sifat zat cair adalah selalu mengikuti bentuk wadah yang ditempatinya. Jika

air dituangkan ke dalam botol, maka bentuk air akan mengikuti bentuk botol. Hal ini berarti pada zat cair hanya terjadi pemuaian volume. Pada zat cair terdapat pengecualian, di dalam interval 0℃− 4℃ air akan berkurang volumenya bila dipanaskan, tetapi setelah mencapai 4℃ volume air akan bertambah. Kejadian pada kasus ini disebut anomaly air. Jadi pada suhu 4℃ air mempunyai volume terkecil, dan mempunyai massa jenis terbesar.

f) Pemuaian Gas Pemuaian volume gas lebih besar dari pemuaian volume zat cair untuk

kenaikan suhu yang sama. Pembahasan ini dibatasi hanya untuk menunjukkan bahwa pada gas juga akan memgalami pemuaian jika dipanaskan seperti halnya pada zat padat dan zat cair, misalnya pemanasan udara di dalam balon yang ujungnya dihubungkan dengan botol. Jika botol dipanaskan maka balon akan bertambah besar karena udara dalam botol memuai. Nilai koefisien muai berbagai zat pada 20℃ dapat dilihat pada tabel 2. 5.

Perlu diperhatikan bahwa 훼 sedikit bervariasi terhadap suhu (Giancoli,

2001:454-455) Tabel 2.5 Koefisien muai berbagai zat pada suhu ퟐퟎ℃

Zat Koefisien Muai Panjang (℃) 1

Zat Koefisien Muai Volume (℃) 1

Aluminium 25푥10 6 Bensin 95푥10 5 Kuningan 19푥10 6 Air raksa 18푥10 5 Tembaga 17푥10 6 Gliserin 50푥10 5 Besi atau Baja 12푥10 6 Air 21푥10 5 Kaca (Pyrex) 3푥10 6 Udara 34푥10 4

Aplikasi proses pemuaian dalam kehidupan sehari-hari antara lain : Kabel listrik pada siang hari melengkung Sebuah batang besi yang dipanaskan Balon udara akan meletus ketika mendapatkan teya diberi jarakkanan panas Pemasangan rel kereta api antara besi satu dengan yang lainn

Page 95: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

179

D. Kalor Kalor adalah energi yang dipindahkan akibat adanya perbedaan temperatur.

Sedangkan energi dalam adalah energi kerena pengaruh temperatur suhu tersebut dimana bila sistem yang panas bersinggungan dengan sistem yang lebih dingin, maka energi dalamnya ditransfer dari sistem yang panas ke sistem yang dingin dalam bentuk panas (Tipler, 2001). Satuan kalor adalah kalori atau joule, dimana 1 kalori adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperature 1 g air sebesar 1℃. Satu kalori = 4,186 joule = 4,2 joule. Apabila suatu benda menerima sejumlah kalor, kemungkinan yang akan terjadi adalah: suhu benda akan naik, benda akan mengalami pemuaian, dan benda mengalami perubahan wujud.

3. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor Menurut Joseph Black kenaikan suhu suatu benda dapat digunakan untuk

menentukan kalor yang tersimpan dalam benda tersebut. Banyaknya kalor yang dibutuhkan 1 kg benda untuk menaikkan suhunya 1℃ atau 1 K disebut kalor jenis (c). Kalor jenis merupakan sifat spesifik dari suatu zat, secara empirik dapat ditulis :

푐 = ∆∆

atau ∆푄 = 푚푐∆푇 Keterangan : 푐 = kalor jenis (Jkg 1K 1) ∆푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 푚 =massa (kg) ∆푇 =perubahan suhu (1℃ atau 1 K) Kapasitas kalor (C) adalah jumlah energi (kalor) yang dibutuhkan suatu benda

untuk menaikkan suhunya sebesar 1℃. Secara matematis dapat ditulis: 퐶 = ∆

Keterangan : 퐶 = kapasitas kalor (JK 1) ∆푄 =kalor yang dibutuhkan (J) ∆푇 =perubahan suhu (1℃ atau 1 K) Nilai kalor jenis berbagai zat pada 20℃ dan pada tekanan 1 atm dapat dilihat

pada tabel 2.6 (Kanginan, 2007). Tabel 2.6 Nilai kalor jenis berbagai zat pada ퟐퟎ℃ dan pada tekanan 1 atm

Zat Kalor jenis (Jkg 1K 1)

Zat Kalor jenis (Jkg 1K 1)

Aluminium 900 Badan Manusia 3470 Kaca 840 Air (15℃) 4180 Besi dan Baja 450 Air(푒푠 − 5℃) 2100 Tembaga 390 Air(푢푎푝110℃) 2010 Perak 230 Udara 1000

4. Asas Black Jika dua zat yang suhunya berbeda dicampur maka zat yang suhunya lebih

tinggi akan melepaskan sejumlah kalor yang akan diserap oleh zat yang suhunya lebih rendah. Jadi banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diserap oleh zat yang suhunya lebih rendah. Prinsip kekekalan

Page 96: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

180

energi : kalor yang dilepaskan oleh air panas, (푄 ) sama dengan kalor yang diterima air dingin (푄 )

푄 = 푄 Kekekalan energi pada pertukaran kalor tersebut, pertama kali diukur oleh

Joseph Black (1728-1799), seorang ilmuwan Inggris. Persamaan tersebut dikenal dengan nama asas Black. Penggunaan persamaan Asas Black dapat dilihat pada contoh berikut :

Ketika kita menuangkan air panas dengan suhu 80 ˚C ke dalam suatu gelas yang mempunyai suhu 10˚C. Setelah air berada pada gelas, gelas akan terasa hangat atau bahkan mungkin panas. Hal itu terjadi karena air melepaskan kalor sehingga suhunya akan menurun, dan gelas menerima kalor, sehingga suhunya akan naik dan gelas menjadi hangat. Hal teresbut akan menghasilkan suhu campuran, dimana suhu campuran dapat diketahui dengan menerapakan Asas Black, yaitu 푄 = 푄 .

Page 97: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

181

F. Metode Pembelajaran 1. Model : - Pembelajaran Prediction Guide 2. Metode : - Tanya Jawab

- Eksperimen mini - Diskusi kelompok

3. Media : White board, air hangat, dan es batu G. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan 1 : 2 x 45 menit Pada pertemuan sebelumnya siswa diberikan tugas untuk mempelajari materi suhu, pemuaian, kalor, kalor jenis, kapasitas

kalor, dan asas Black. Tujuannya agar siswa mampu membuat prediksi di awal pembelajaran. Siswa mempelajari materi tersebut di rumah secara mandiri. Skenario pembelajaran :

Kegiatan

Tahap-tahap pembelajaran

model Prediction Guide

Langkah Pembelajaran Indikator keterampilan berpikir kritis

Alokasi Waktu

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan - 1. Motivasi dan Apersepsi a. Guru mengucapkan

mengucap salam, menanyakan kabar dan meminta salah satu siswa memimpin do’a

b. Guru memeriksa daftar hadir siswa dan bertanya siapa yang tidak masuk

c. Guru bertanya

1. Siswa menjawab salam dan berdo’a dengan dipimpin salah seorang siswa

2. Siswa menjawab siapa saja yang tidak masuk

3. Siswa menjawab pertanyaan dari guru seputar materi yang akan dipelajari dengan

10 menit

Page 98: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

182

kepada siswa “Bagaimanakah keadaan kelas kita sekarang anak-anak? Dan apa penyebabnya?”

“Pernahkan kalian melihat kabel listrik di pinggir jalan yang melengkung?”

2. Prasyarat pengetahuan : a. Apakah yang

dimaksud dengan suhu?

b. Ada berapa macam skala suhu yang kalian ketahui?

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

antusias dan semangat

4. Siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru tentang tujuan pembelajaran

Page 99: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

183

Inti Siswa membuat prediksi atas topik atau materi yang akan dipelajari

Eksplorasi 1. Guru membagi siswa

menjadi beberapa kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang untuk berdiskusi

2. Meminta siswa untuk menebak apa saja yang akan pelajari berdasarkan Prediction Guide Sheet

1. Siswa mengikuti apa yang diperintahkan guru dan bergabung dengan kelompok masing-masing

2. Setiap siswa membuat prediksi awal dalam lembar Prediction Guide Sheet dan berdiskusi dengan teman sekelompoknya

Mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber

70 menit

Guru mendampingi dan membimbing siswa dalam membangun konsep dasar dan dalam mempelajari materi

3. Guru bertanya pada siswa macam-macam skala dalam mengukur suhu

4. Guru bersama siswa melakukan eksperimen mini dengan cara mencampurkan es dengan air hangat dan meminta siswa untuk menebak apa yang akan terjadi (asas Black)

5. Guru melakukan tanya jawab seputar kejadian yang terjadi pada

3. Siswa menjawab macam-macam suhu

4. Siswa antusias mengikuti apa yang dilakukan oleh guru dan menebak hasil dari eksperimen mini

5. Siswa menjawab dan atau bertanya seputar kejadian pada eksperimen mini

Memfokuskan pertanyaan Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan

Page 100: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

184

eksperimen mini

Siswa melakukan diskusi kelompok untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi prediksi dengan materi yang mereka pelajari dan terima

Elaborasi 6. Guru bercerita kepada

siswa tentang pemuaian yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan bertanya apa penyebab terjadinya pemuaian

7. Guru melakukan tanya jawab tentang kalor

8. Guru membimbing siswa untuk mendefinisikan perbedaan kalor dengan suhu

9. Guru membimbing siswa untuk menyebutkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kalor

10. Guru bertanya tentang hubungan kalor dengan eksperimen mini yang sudah dilakukan (asas

6. Siswa mendengarkan

dan menjawab pertanyaan yang diajukan gru mengenai pemuaian

7. Siswa bertanya dan atau menjawab pertanyaan guru mengenai kalor

8. Siswa bersama guru mendefinisikan perbedaan kalor dan suhu

9. Siswa menyebutkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kalor

10. Siswa mengidentifikasi hubungan kalor dengan kejadian pada eksperimen mini

11. Siswa mengevaluasi kembali prediksi di awal pembelajaran

Menganalisis argument Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan Mengidentifikasi asumsi Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi

Page 101: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

185

Black) 11. Guru meminta siswa

untuk mengidentifikasi jawaban mereka dalam Prediction Guide Sheet dan menanyakan berapa prediksi yang sesuai

12. Guru memberikan soal latihan pada siswa dan meminta salah satu siswa untuk mengerjakan di depan kelas

dan menuliskan pemikiran yang baru, terutama yang berbeda dengan pemikiranmu sebelumnya.

12. Siswa mengerjakan soal latihan di depan kelas

Konfirmasi 13. Guru menanggapi

diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya

14. Guru membimbing dan mengklarifikasi penjelasan dari siswa mengenai hasil diskusi mereka

13. Siswa

mengemukakan hasil diskusi kelompok

14. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru

Memutuskan suatu tindakan

Penutup Siswa menuliskan hasil diskusi

1. Guru membimbing siswa untuk

1. Siswa menyimpulkan hasil diskusi

Memutuskan suatu tindakan

10 menit

Page 102: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

186

berupa jawaban yang sebenarnya dengan kata-kata sendiri

menyimpulkan hasil diskusi

2. Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman

3. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki kerjasama yang baik

4. Guru menerangkan sub bab tentang materi untuk pertemuan selanjutnya

5. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal dan akan dibahas pada pertemuan selanjutnya

6. Guru mengucap salam.

2. Siswa menuliskan jawaban dari Prediction Guide Sheet yang sebenarnya dan membuat rangkuman

3. Siswa menerima penghargaan atas hasil kerjanya

4. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi selanjutnya

5. Siswa mencatat tugas rumah

6. Siswa menjawab salam

Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan (kesimpulan)

Page 103: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

187

H. Penilaian

Teknik Penilaian : Tes Tertulis Bentuk Instrumen : Tes Uraian

No Indikator

Pencapaian Kompetensi

Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Soal Pembahasan Markim

Scene

1 Mengeidentifikasi suatu hal yang berhubungan dengan thermometer dan suhu (C1)

Mengidentifikasi asumsi Untuk mengisi tabung pipa kaca pada thermometer digunakan raksa. Mengapa tidak digunakan air?

Raksa memiliki banyak kelebihan dibandingkan air. Kelebihan yang paling utama, raksa adalah zat cair penghantar kalor yang sangat baik sehingga cepat menyerap kalor dan cepat pula memuai. Kelebihan lain dari raksa adalah pemuaiannya teratur sehingga dalam setiap kenaikan suhu yang sama kolom raksa dalam tabung naik dengan tinggi yang sama pula. Sifat inilah yang tidak dimiliki air.

2

3

Page 104: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

188

2

Menganalisis perbadaan skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin (C4)

Memutuskan suatu tindakan

Pada suhu berapakah skala Fahrenheit dan skala Celcius menunjukkan angka yang sama?

Misalkan skala Fahrenheit dan skala Celcius menunjukkan angka yang sama x, maka 푡 = 푡 = 푥. Sehingga, (푡 − 32) ∶ 푡 = 9 ∶ 5 (푥 − 32) ∶ 푥 = 9 ∶ 5 9푥 = 5(푥 − 32) 9푥 = 5푥 − 150 4푥 = −160 푥 = −40

1

1 1 1 1 1 1

3 Menghubungkan (konversi)besarnya suhu pada skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin(C5)

Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan

Sebuah termometer dengan skala bebas ˚X memiliki titik beku air pada -40˚X dan titik didih air 160˚X. pada saat thermometer itu tersebut terbaca 15˚X, maka pada thermometer Celcius terbaca?

Titik beku air untuk thermometer ˚X adalah -40˚X sedang untuk thermometer 0˚C. rumus perbandingan thermometer X dan C adalah : [푡 −(−40)] ∶ (푡 − 0) =200skala ∶ 100skala (푡 + 40) ∶ 푡 = 2 ∶ 1 Ketika 푡 = 15°X, maka (15 + 40) ∶ 푡 = 2 ∶ 1 2푡 = 55 푡 = 27,5℃ Jadi, thermometer Celcius terbaca 27,5℃

1

3

4

4 Membandingkan

besar pemuaian Membuat dan mempertimbangkan nilai

Sejumlah zat cair pada suhu 푇 volumenya 푉 dan

Zat cair yang mengalami pemuaian volume dinyatakan

1

Page 105: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

189

panjang, luas, dan volume pada berbagai zat secara kuantitatif (C6)

keputusan Memutuskan suatu tindakan

massa jenisnya 휌 , sedangkan pada suhu 푇 volumenya 푉 dan massa jenisnya 휌 . Tunjukkan bahwa 휌 = 휌 (1 +훾.∆푇)

∆푉 = 훾푉 ∆푇 . karena perubahan volume, ∆푉 =푉 −푉 , maka 푉 −푉 = 훾푉 ∆푇 푉 = 푉 + 훾푉 ∆푇 푉 = 푉 (1 + 훾∆푇) 휌 = 푉 = , sehingga

= (1 + 훾∆푇) Karena massa zat cair tetap 휌 = 휌 (1 + 훾.∆푇)

1 1 1 1

1 1

1 1

1

5 Mendefinisikan perbedaan suhu dan kalor(C4)

Mempertimbangkan kredilibilitas suatu sumber

Jika ditinjau dari segi energi kinetik, apakah definisi dari suhu? Apakah hubungan antara suhu dan kalor?

Jika ditinjau dari segi energi kinetik, suhu didefinisikan sebagai ukuran energi kinetic rata-rata partikel dalam suatu benda, Hubungan antara suhu dengan kalor adalah suhu merupakan bagian dari kalor, karena definisi dari kalor itu sendiri adalah perpindahan energi dari suhu yang lebih tinggi ke suhu yang lebih rendah.

4

4

Page 106: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

190

6 Memecahkan soal yang berhubungan dengan kalor jenis, kapasitas kalor dan Asas Black(C3)

Memfokuskan pertanyaan Sebuah bejana dengan kapasitas kalor 150 J/K, berisi 0,5 kg air 20˚C, dipanaskan oleh sebuah pemanas listrik 2000 W. jika dianggap tidak ada kalor yang hilang ke lingkungan, berapa lama diperlukan pemanas listrik untuk menaikkan suhu air sampai 100˚C? (kalor jenis air = 4200 J/kg.K)

Diketahui : C = 150 J/K m = 0,5 kg P = 2000 W c = 4200 J/kg.K ∆푇 = 100℃− 20℃ = 80℃ Ditanya : t untuk menaikkan suhu 100˚C? Kalor yang diberikan pemanas listrik, 푄 = 푃. 푡 dengan t adalah lama pemanasan, sama dengan kalor yang diterima bejana, 푄 = 퐶∆푇 dan kalor yang diterima air, 푄 = 푚푐∆푇 Jadi, 푃. 푡 = 퐶∆푇 + 푚푐∆푇 2000푡 = (150)(80) +(0,5)(4200)(80) 푡 = ( ) 푡 = 90s

2

2

3

1 1 1 1

1

Jumlah Skor 50

푵풊풍풂풊풂풌풉풊풓 = 풔풌풐풓풚풂풏품풅풊풑풆풓풐풍풆풉

풔풌풐풓풎풂풌풔풊풎풂풍× ퟏퟎퟎ

Page 107: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

191

Page 108: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

192

Lampiran 2.3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP : 4.1) KELAS EKSPERIMEN II

Nama Sekolah : MAN LAB UIN Yogyakarta Mata Pelajaran : FISIKA Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor Kelas / Semester : X (sepuluh) / II Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : II

A. Standar Kompetensi

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi

B. Kompetensi Dasar

4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor

C. Indikator 1. Menentukan jenis-jenis kalorimeter dan bagian-bagiannya 2. Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya 3. Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan

radiasi 4. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor dan

memberikan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari

D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat:

1. Menganalisis manfaat dari bagian-bagian kalorimeter alumunium berdasarkan penyusunnya (C4)

2. Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya(C5) 3. Memecahkan soal yang berhubungan dengan perubahan wujud (C3) 4. Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi,

dan radiasi(C2) 5. Menunjukkan contoh peristiwa perpindahan kalor secara konduksi,

konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari (C3) 6. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor

(konduksi, konveksi, dan radiasi)(C2)

Page 109: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

193

E. Materi Pembelajaran 1. Kalorimeter Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter

umumnya digunakan untuk menentukan kaor jenis suatu zat. Kalorimeter menggunakan teknik pencampuran dua zat di dalam suatu wadah. Jika kalor jenis suatu zat dikeyahui, kalor jenis zat lain yang dicampur dengan zat tersebut dapat dihitung. Pada dasarnya kalorimeter didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di dalam bejana kalorimeter dan menghindari pertukaran kalor ke lingkungan sekitarnya.

2. Perubahan Wujud Zat dan Kalor Laten Suatu bahan biasanya mengalami perubahan temperatur bila terjadi

perpindahan kalor antara bahan dengan lingkungannya. Kalor dapat mengubah wujud zat. Pada prinsipnya parubahan wujud zat merupakan suatu proses reversibel. Terdapat 6 macam perubahan wujud zat, yaitu : melebur, membeku, menguap, mengembun, menyublim dan deposisi. Pada saat zat padat mencair atau melebur, zat memerlukan kalor meskipun tidak mengalami kenaikan suhu.

Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud zat disebut kalor laten (L). Kalor laten ada 2 yaitu kalor laten lebur dan kalor laten uap/didih. Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg zat padat menjadi cair dinamakan kalor laten lebur atau kalor lebur saja. Kalor yang dilepaskan pada waktu zat membeku dinamakan kalor laten beku atau kalor beku. Hasil pecobaan menunjukkan bahwa untuk zat yang sama, kalor lebur sama dengan kalor beku. Kalor lebur secara matematis dapat dituliskan :

퐿 = 푎푡푎푢푄 = 푚퐿 Keterangan : 퐿 =kalor lebur (Jkg ) 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 푚 =massa zat (kg) Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg zat cair menjadi uap

dinamakan kalor laten uap atau kalor uap saja. Kalor uap disebut juga kalor didih. Sedangkan, kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg uap menjadi cair pada titik didih normalnya dinamakan kalor laten embun atau kalor embun. Hasil pecobaan menunjukkan bahwa untuk zat yang sama, kalor uap sama dengan kalor embun. Kalor uap secara matematis dapat dituliskan :

퐿 = 푎푡푎푢푄 = 푚퐿 Keterangan : 퐿 =kalor uap (Jkg ) 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 푚 =massa zat (kg) 3. Perpindahan Kalor Jika dua benda atau lebih terjadi kontak termal maka akan terjadi aliran kalor

dari benda yang temperature lebih tinggi ke benda yang mempunyai temperature lebih rendah, hingga tercapainya kesetimbangan termal. Ada tiga cara perpindahan kalor yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.

Page 110: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

194

a. Konduksi Konduksi kalor pada banyak materi dapat digambarkan sebagai hasil

tumbukan molekul-molekul. Dalam skala mikroskopis, konduksi terjadi karena satu partikel (atom atau molekul) bergerak cepat dan bergetar berinteraksi dengan atom-atom dan molekul-molekul tetangga. Dari interaksi tersebut maka kalor dapat berpindah dari satu partikel ke partikel lain.

Laju kalor konduksi yang mengalir per satuan waktu sebanding dengan luas penampang 퐴, perubahan temperatur (∆푇) dan berbanding terbalik dengan panjang atau tebal bahan (d). secara matematis dapat dituliskan:

= ∆ Keterangan : 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 푘 = koefisien konduksi termal bahan (Js m℃) 퐴 = luas penampang (m2) ∆푇 =perubahan suhu (1℃ atau 1 K) 푡 =waktu yang diperlukan (s) 푑 = panjang atau tebal bahan (m) Konduktivitas termal untuk berbagai zat ditunjukkan pada tabel 2.7. Zat

dengan 푘 besar akan lebih cepat menghantarkan kalor (Giancoli, 2001:502) Tabel 2. 7 Konduktivitas Termal

Zat Konduktivitas termal (Js m℃)

Zat Konduktivitas termal (Js m℃)

Perak 420 Batu Bata 0,84 Tembaga 380 Air 0,56 Aluminium 200 Jaringan Tubuh

Manusia 0,2

Baja 40 Kayu 0,08-0,16 Gelas (biasa) 0,84 Udara 0,023

b. Konveksi Konveksi merupakan bentuk dominan perpindahan kalor pada zat cair dan gas.

Kalor berpindah mengikuti perpindahan partikel-pertikel zat. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena gerakan fluida yang berbeda massa jenis. Misalnya pada tungku pemanas, mesin pendingin.

Laju konveksi ketika sebuah benda panas memindahkan kalor ke fluida di sekitarnya secara konveksi sebanding dengan luas permukaan benda (퐴), yang bersentuhan dengan fluida dan perbedaan suhu (∆푇).

퐻 = = ℎ.퐴.∆푇 Keterangan : 퐻 =laju konveksi (Js ) 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) ℎ = koe isienkonveksi(Js m K) 퐴 = luas penampang (m2) ∆푇 =perubahan suhu (1℃ atau 1 K) 푡 =waktu yang diperlukan (s)

Page 111: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

195

Nilai ℎ bergantung pada bentuk dan kedudukan permukaan. Nilai ℎuntuk benda tertentu diperoleh dari percobaan, misalnya untuk tubuh manusia ℎ =7,1 J

s m K.

c. Radiasi Sumber energi terbesar di bumi adalah matahari. Energi matahari dapat

sampai ke bumi dalam bentuk pancaran vahaya yang disebut radiasai. Radiasi merupakan salah satu mekanisme perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromegnetik tanpa melalui zat perantara, sehingga mampu melewati ruang hampa.

Radiasi kalor memenuhi hukum Stefan-Boltzman, yaitu energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan benda dalam bentuk radiasi kalor tiap satuan waktu, sebanding dengan pangkat empat suhu mutlaknya.

푊 = = 푒휎퐴푇 Keterangan : 푊 =daya radiasi (Js ) 푄 =kalor yang dibutuhkan (J) 휎 = tetapan Stefan-Boltzman = 5,67 x 10-8 Wm K 퐴 = luas penampang (m2) 푇 =suhu mutlak (1℃ atau 1 K) 푒 =emisivitas 푡 =waktu yang diperlukan (s) Emisivitas adalah suatu ukuran seberapa besar pemancaran radiasi kalor suatu

benda dibandingkan dengan benda hitam sempurna. Emisivitas tubuh manusia bergantung pada warna kulit, tetapi nilai hampirannya adalah 푒 = 0,98.

Page 112: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

196

F. Metode Pembelajaran 4. Model : - Pembelajaran Prediction Guide 5. Metode : - Tanya Jawab

- Eksperimen mini - Diskusi kelompok

6. Media : White board, air hangat, dan es batu

G. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan 2 : 2 x 45 menit Pada pertemuan sebelumnya siswa diberikan tugas untuk mempelajari materi kalorimeter, perubahan wujud, dan

perpindahan kalor. Tujuannya agar siswa mampu membuat prediksi di awal pembelajaran. Siswa mempelajari materi tersebut di rumah secara mandiri. Skenario pembelajaran :

Kegiatan

Tahap-tahap pembelajaran

model Prediction Guide

Langkah-langkah Indikator keterampilan berpikir

kritis

Alokasi Waktu Kagiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan - 1.Motivasi dan Apersepsi a. Guru mengucapkan

mengucap salam, menanyakan kabar dan meminta salah satu siswa memimpin do’a

b. Guru memeriksa daftar hadir siswa dan bertanya siapa yang tidak masuk

c. Guru bersama siswa

1. Siswa menjawab salam dan berdo’a dengan dipimpin salah seorang siswa

2. Siswa menjawab siapa saja yang tidak masuk

3. Siswa menjawab dan membahas pekerjaan rumah

4. Siswa menjawab pertanyaan dari guru

Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan

10 menit

Page 113: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

197

membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya dan guru meminta salah satu siswa menjelaskan di depan

d. Guru bertanya kepada siswa “Pernahkah kalian melihat butiran-butiran air diatas daun di pagi hari? Apa penyebabnya?” “Apabila kalian menjemur pakaian dalam keadaan cuaca cerah, maka pakaian kalian akan kering, apa yang menyebabkannya?”

2.Prasyarat pengetahuan : a. Apakah yang

dimaksud dengan perubahan wujud?

b. Apakah yang

seputar materi yang akan dipelajari dengan antusias dan semangat

5. Siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru tentang tujuan pembelajaran

Page 114: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

198

dimaksud perpindahan kalor?

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

Inti Siswa membuat prediksi atas topik atau materi yang akan dipelajari

Eksplorasi 1. Guru membagi siswa

menjadi beberapa kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang

2. Meminta siswa untuk menebak apa saja yang akan pelajari berdasarkan Prediction Guide Sheet

1. Siswa mengikuti apa

yang diperintahkan guru dan bergabung dengan kelompok masing-masing

2. Setiap siswa membuat prediksi awal dalam lembar Prediction Guide Sheet dan berdiskusi dengan teman sekelompoknya

Mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber

70 menit

Guru mendampingi dan membimbing siswa dalam membangun konsep dasar dan dalam mempelajari materi

3. Guru membimbing siswa untuk memperkuat konsep yang dipahami dengan melakukan eksperimen mini dengan cara memasukkan es dalam kemasan ke dalam air hangat (es menjadi cair)

4. Guru melakukan tanya jawab seputar kejadian yang terjadi pada

3. Siswa antusias mengikuti apa yang dilakukan oleh guru dan menebak hasil dari eksperimen mini

4. Siswa menjawab dan atau bertanya seputar kejadian pada eksperimen mini

Memfokuskan pertanyaan Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan

Page 115: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

199

eksperimen mini (perubahan wujud)

Siswa

melakukan diskusi kelompok untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi prediksi dengan materi yang mereka pelajari dan terima

Elaborasi 5. Guru bercerita kepada

siswa tentang contoh perpindahan kalor yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan bertanya termasuk dalam perpindahan kalor yang mana?

6. Guru melakukan tanya jawab tentang perpindahan kalor

7. Guru membimbing siswa untuk mendefinisikan perpindahan kalor

8. Guru membimbing siswa untuk menyebutkan macam-macam perpindahan kalor

9. Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi jawaban mereka dalam Prediction Guide Sheet dan menanyakan berapa prediksi yang sesuai

10. Guru memberikan soal

5. Siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru mengenai perpindahan kalor

6. Siswa bertanya dan atau menjawab pertanyaan guru mengenai perpindahan kalor

7. Siswa bersama guru mendefinisikan perpinadahan kalor

8. Siswa menyebutkan macam-macam perpindahan kalor

9. Siswa mengevaluasi kembali prediksi di awal pembelajaran dan menuliskan pemikiran yang baru, terutama yang berbeda dengan pemikiranmu sebelumnya.

Menganalisis argument Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan Mengidentifikasi asumsi Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi

Page 116: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

200

latihan pada siswa dan meminta salah satu siswa untuk mengerjakan di depan kelas

10. Siswa mengerjakan soal latihan di depan kelas

Konfirmasi 11. Guru menanggapi

diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya

12. Guru membimbing dan mengklarifikasi penjelasan dari siswa mengenai hasil diskusi mereka

11. Siswa

mengemukakan hasil diskusi kelompok

12. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru

Memutuskan suatu tindakan

Penutup Siswa menuliskan hasil diskusi berupa jawaban yang sebenarnya dengan kata-kata sendiri

1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi

2. Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman

3. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki kerjasama yang baik

4. Guru menerangkan sub bab tentang materi untuk pertemuan selanjutnya

1. Siswa menyimpulkan hasil diskusi

2. Siswa menuliskan jawaban dari Prediction Guide Sheet yang sebenarnya

3. Siswa membuat rangkuman

4. Siswa menerima penghargaan atas hasil kerjanya

Memutuskan suatu tindakan Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan (kesimpulan)

10 menit

Page 117: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

201

5. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal dan akan dibahas pada pertemuan selanjutnya

6. Guru mengucap salam.

5. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi selanjutnya

6. Siswa mencatat tugas rumah

7. Siswa menjawab salam

Page 118: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

202

H. Penilaian Teknik Penilaian : Tes Tertulis

Bentuk Instrumen : Tes Uraian

No Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Soal Pembahasan Markim

Scene

1 Menganalisis manfaat dari bagian-bagian kalorimeter alumunium berdasarkan penyusunnya (C4)

Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan

Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat dan digunakan cincin serat untuk memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu. Jelaskan tujuan dari pemasangan benda-benda tersebut !

Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat untuk mengurangi radiasi kalor dan kehilangan kalor karena penyerapan dinding bejana. Cincin serat untuk memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu digunakan karena merupakan penghantar kalor yang jelek.

5 5

2 Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya(C5)

Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi

Sebutkan macam-macam perubahan wujud! Jelaskan dan kelompokkan menjadi perubahan wujud yang melepas dan menerima kalor!

7. Mencair (melebur) : padat ke cair 8. Membeku : cair ke padat 9. Menguap : cair ke gas 10. Mengembun : gas ke cair 11. Menyublim : padat ke gas 12. Deposisi : gas ke padat Perubahan wujud yang melepas kalor : mengembun, deposisi, dan membeku

1 1 1 1 1 1 3

Page 119: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

203

Perubahan wujud yang menerima (memerlukan) kalor : menguap, menublim, dan melebur

3

3 Memecahkan soal yang berhubungan dengan perubahan wujud (C3)

Mengidentifikasi asumsi Sebuah koin perak (푐 = 230Jkg K ) yang memiliki suhu 100˚C dan massa 40 gram dibiarkan di udara, sehingga suhunya turun menjadi 20˚C. c. Berapakah kalor yang dilepaskan koin tersebut? d. Menjadi suhu berapakah 176 gram air yang suhu awalnya 30˚C jika menyerap kalor tersebut? (푐 = 4180Jkg K )

Diketahui : Sebuah koin perk dengan, m = 40 gram = 0,4 kg 푇 = 100℃ 푇 = 20℃ 푐 = 230Jkg K Air dengan, m = 176 gram = 1,76 kg 푇 = 30℃ 푐 = 4180Jkg K Ditanya : c. 푄 ? d. 푇 ?

Jawab : c. ∆푇 = 20℃− 100℃ = −80℃ Sehingga, 푄 = 푚푐∆푇 푄 = 0,4kg. 230Jkg K

2 2 1 1 1

Page 120: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

204

.(−80℃) 푄 = −736J Tanda negative menunjukkan bahwa koin melepaskan kalor. d. 푄 = 푚푐∆푇 ∆푇 =

sehingga,

∆푇 =

,

∆푇 =

∆푇 = 1℃ ∆푇 = 푇 −푇 푇 = 푇 + ∆푇 푇 = 30℃ + 1℃ 푇 = 30℃

1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1

4 Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi(C2)

Menganalisis argumen Jika berada di dekat api unggun, maka kalor akan merambat dari api unggun ke tubuh. Sebutkan proses perpindahan kalor berdasarkan penyataan tersebut!

Suhu api unggun lebih tinggi daripada tubuh sehingga kalor akan merambat ke samping menuju tubuh. Perambatan ke samping ini disebut dengan radiasi.

2 2

Page 121: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

205

Molekul-molekul dekat api unggun menerima kalor dari api unggun.molekul-molekul ini bergetar lebih cepat hingga energi kinetik molekul-molekul udara makin besar. Molekul-molekul udara ini kemudian memberikansebagian energi kinetiknya ke molekul-molekul terdekatnya melalui tumbukan. Akhirnya rambatan kalor secara konduksi ini sampai ke tubuh. Jadi perpindahan kalor yang terjadi adalah radiasi dan konduksi.

2 2 2 2

5 Menunjukkan contoh peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari (C3)

Memutuskan suatu tindakan

Mengapa memakai selimut menghangatkan tubuh di malam yang dingin?

Antara tubuh dan selimut terdapat udara yang berfungsi sebagi isolator. Tanpa selimut, kalor akan mengalir secara konduksi dari tubuh ke udara ruang tempat tidur karena suhu tubuh lebih tinggi daripada

2 2

Page 122: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

206

suhu kamar. Dengan memekai selimut udara akan terperangkap sehingga akan menghalangi perpindahan kalor.

2

6 Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor (konduksi, konveksi, dan radiasi)(C2)

Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan

Dua buah bola sejenis tetapi berbeda ukuran memancarkan energi radiasi yang sama besar ke sekitarnya.bola a berjari-jari r dan suhu t1. bola b bejari-jari 2r. Berapakah suhu pada bola B?

Diketahui : RA = r 푇 = 푇 RB = 2r Memancarkan energi radiasi yang sama Ditanya : 푇 ? Jawab : Laju energi radiasi yang dipancarkan oleh suatu benda bersuhu T ke sekitarnya adalah 푃 = = 푒휎퐴푇 Luas permukaan bola adalah 퐴 = 4휋푅 Persamaan menjadi, 푃 = 푒휎(4휋푅 )푇 Laju kedua bola sama besar, dan untuk 푒휎4휋 mempunyai nilai yang sama sehingga persamaan menjadi,

2 2 2 1 1

1

Page 123: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

207

푃 = 푃 푅 푇 = 푅 푇 ( ) = ( )

( ) = ( )

= = =

푇 = √

= √2 =

(1,4) = ퟎ,ퟕ푻ퟏ

1 1 1 1 2 2

Jumlah Skor 75 푵풊풍풂풊풂풌풉풊풓 = 풔풌풐풓풚풂풏품풅풊풑풆풓풐풍풆풉

풔풌풐풓풎풂풌풔풊풎풂풍× ퟏퟎퟎ

Page 124: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

208

Page 125: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

209

Lampiran 2.4

LEMBAR PREDICTION GUIDE SHEET UNTUK KELAS EKPERIMEN II

1. Pertemuan I

PREDICTION GUIDE SHEET

Nama : No. Absen : _________________

Materi : Termometer, Suhu, Pemuaian, Tanggal : _________________

dan Kalor

Petunjuk: Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut berkaitan dengan

topik yang akan kamu pelajari. Bubuhi tanda cek (√) jika kamu setuju atau

tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan jelaskan alasan pemikiranmu.

Setelah kamu membaca dan memperoleh informasi dari sumber belajar,

evaluasi kembali pernyataan yang ada dan nyatakan pemikiranmu yang baru,

terutama yang berbeda dengan pemikiranmu sebelumnya.

Pernyataan #1: Titik tetap bawah adalah titik lebur es murni dan ditandai

dengan angka 100. Titik tetap atas adalah suhu uap diatas air yang sedang

mendidih pada tekanan 1 atm dan ditandai dengan angka 0

Sebelum membaca Setelah membaca

Setuju Setuju

Tidak setuju Tidak setuju

Alasan Pemikiranmu

Sebelum membaca :

Setelah Membaca :

Pernyataan # 2 : Perbedaan suhu berapapun akan sama pada skala Celcius

dan Kelvin tetapi tidak sama dengan skala Fahrenheit

Sebelum membaca Setelah membaca

Setuju Setuju

Page 126: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

210

Tidak setuju Tidak setuju

Alasan Pemikiranmu

Sebelum membaca :

Setelah Membaca :

Pernyataan # 3 : Suatu thermometer Celcius menunjukkan angka 77℉,

dalam skala kelvin sama dengan 298 K

Sebelum membaca Setelah membaca

Setuju Setuju

Tidak setuju Tidak setuju

Alasan Pemikiranmu

Sebelum membaca :

Setelah Membaca :

Pernyataan # 4: Perbandingan antara koefisien muai panjang, luas, dan

volume adalah 훼 = 2훽 = 3훾.

Sebelum membaca Setelah membaca

Setuju Setuju

Tidak setuju Tidak setuju

Alasan Pemikiranmu

Sebelum membaca :

Setelah Membaca :

Page 127: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

211

Pernyataan # 5 : Kalor adalah energi yang dipindahkan akibat adanya

perbedaan suhu dari yang bersuhu rendah ke benda yang bersuhu lebih tinggi

Sebelum membaca Setelah membaca

Setuju Setuju

Tidak setuju Tidak setuju

Alasan Pemikiranmu

Sebelum membaca :

Setelah Membaca :

Pernyataan # 6 : Banyaknya energi kalor yang diperlukan untuk

menaikkan suhu 1℃1kgzat disebut kalor jenis.

Sebelum membaca Setelah membaca

Setuju Setuju

Tidak setuju Tidak setuju

Alasan Pemikiranmu

Sebelum membaca :

Setelah Membaca :

Page 128: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

212

2. Pertemuan II

PREDICTION GUIDE SHEET

Nama : No. Absen : _________________

Materi : Perubahan wujud dan Tanggal : _________________

perpindahan panas

Petunjuk: Perhatikan pertanyaan-pertanyaan berikut berkaitan dengan

topik yang akan kamu pelajari. Bubuhi tanda cek (√) jika kamu setuju atau

tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan jelaskan alasan pemikiranmu.

Setelah kamu membaca dan memperoleh informasi dari sumber belajar,

evaluasi kembali pertanyaan yang ada dan nyatakan pemikiranmu yang baru,

terutama yang berbeda dengan pemikiranmu sebelumnya.

Pernyataan #1: Perubahan wujud zat dibedakan menjadi 5.

Sebelum membaca Setelah membaca

Setuju Setuju

Tidak setuju Tidak setuju

Alasan Pemikiranmu

Sebelum membaca :

Setelah Membaca :

Pernyataan # 2 : Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud zat disebut

kalor laten (L)

Sebelum membaca Setelah membaca

Setuju Setuju

Tidak setuju Tidak setuju

Alasan Pemikiranmu

Sebelum membaca :

Setelah Membaca :

Pernyataan # 3: Laju kalor konduksi yang mengalir per satuan waktu

sebanding dengan luas penampang 퐴, perubahan temperatur (∆푇) dan

Page 129: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

213

berbanding terbalik dengan panjang atau tebal bahan (d).

Sebelum membaca Setelah membaca

Setuju Setuju

Tidak setuju Tidak setuju

Alasan Pemikiranmu

Sebelum membaca :

Setelah Membaca :

Pernyataan # 4 : Laju konveksi ketika sebuah benda panas memindahkan

kalor ke fluida di sekitarnya secara konveksi berbanding terbalik dengan luas

permukaan benda (퐴), yang bersentuhan dengan fluida dan perbedaan suhu (∆푇).

Sebelum membaca Setelah membaca

Setuju Setuju

Tidak setuju Tidak setuju

Alasan Pemikiranmu

Sebelum membaca :

Setelah Membaca :

Pernyataan # 5 : Radiasi kalor memenuhi hukum Stefan-Boltzman, yaitu

energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan benda dalam bentuk radiasi kalor tiap

satuan waktu, sebanding dengan pangkat dua suhu mutlaknya.

Sebelum membaca Setelah membaca

Setuju Setuju

Tidak setuju Tidak setuju

Alasan Pemikiranmu

Sebelum membaca :

Setelah Membaca :

Page 130: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

214

Isntrumen Penelitian 1. Kisi-Kisi Soal Uji Coba Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis

2. Soal Uji Coba Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis

3. Soal Pretest Keterampilan Berpikir Kritis

4. Soal Posttest Keterampilan Berpikir Kritis Kode A

5. Soal Posttest Keterampilan Berpikir Kritis Kode B

6. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar

7. Lembar Angket Motivasi Belajar

8. Lembar Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen I

9. Lembar Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen II

Page 131: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

215

Lampiran 3.1

KISI-KISI SOAL PRETES-POSTTES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Sekolah : MAN LAB UIN Yogyakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : X / II

Materi Pokok : Suhu dan Kalor

Waktu : 120 menit

Jumlah Soal : 14

Bentuk Soal : Essay

Standar Kompetensi : 4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi

Kompetensi Dasar : 4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat

4.3 Menerapkan Asas Black dalam pemecahan masalah

4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor

Page 132: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

216

No Indikator

pencapaian tujuan pembelajaran

Indikator keterampilan berpikir kritis

Nomor soal Soal Pembahasan Skor

1 2 3

Mengidentifikasi suatu hal yang berhubungan dengan thermometer dan suhu (C1) Menganalisis perbadaan skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin (C4) Menghubungkan (konversi) besarnya suhu pada skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin(C5)

Memutuskan suatu tindakan Mengidentifikasi asumsi

1 Suatu termometer raksa yang belum dikalibrasi dicelupkan dalam es yang sedang melebur, air mendidih, dan suatu cairan yang suhunya 휃. Panjang kolom raksa pada tiap suhu di atas ditunjukkan pada gambar berikut : 25 cm 5 cm 7,8 cm A B C Ket : A : larutan es lebur (0˚C) B : air mendidih (100˚C) C : suhu 휃 Berapakah suhu 휃?

Diketahui : 푋 = 5cm 푋 = 25cm 푋 = 7,8cm Ditanya : suhu 휃 ? Jawab :

=

= ,

= , 휃 = 14℃ Dalam skala °푅= × 14℃ =11,2°R Dalam skala ℉= × 14℃ =25.2 + 32 = 57,2℉ Dalam skala K= 14℃ + 273 =287K

2

1

2

2

2

2

2

2

Page 133: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

217

Tentukan dalam skala °R,℉, K!

Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi

2 X X100 Xө X0 0 Ө 100 ℃ Jelaskanlah maksud dari grafik diatas dan buatlah persamaan matematis hubungan antara suhu dan panjang kolom raksa ! X = panjang kolom raksa Jika diketahui panjang kolom raksa pada titik lebur 6 cm, pada titik didih 96 cm, dan pada suhu 휃 =51 cm. Maka tentukanlah nilai 휃 dalam skala ℃dan ℉!

Jika 푋 menyatakan panjang kolom raksa pada suhu sembarang 휃 yang tidak diketahui. 푋 dan 푋 masing-masing menyatakan panjang kolom raksa pada titik lebur es dan titik didih air, maka suhu sembarang dapat ditentukan.

=

=

= 휃 = 50℃ Dalam skala ℃= 50℃ Dalam skala ℉= × 50℃ =90 + 32 = 122℉

2

2

1

1 1

1

2

4 Menemukan hubungan antara besar pemuaian panjang, luas, dan volume pada berbagai zat secara

Mengidentifikasi asumsi Memutuskan suatu tindakan

3 Jika diketahui persamaan pemuaian panjang ∆푙 =훼푙 ∆푇 dan persamaan pemuaian luas ∆퐴 =훽퐴 ∆푇. Suatu lempengan besi yang mempunyai

Diketahui : ∆푙 = 훼푙 ∆푇 ∆퐴 = 훽퐴 ∆푇 s1 = 1 m ∆푇 = 1K s2 = (1+α) m

2

Page 134: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

218

kuantitatif (C6)

panjang sisi 1 m dipanaskan hingga suhunya naik 1 K. Akibat dari pemanasan ini, sisi persegi bertambah panjang menjadi (1+α) m, dengan α adalah koefisien muai panjang. Tentukanlah hubungan koefisien muai panjang dengan koefisien muai luas! Tentukan juga hubungan koefisien muai panjang dengan koefisien muai volume, jika diketahui benda tersebut berbentuk kubus !

Ditanya : hubungan koefisien muai panjang dengan koefisien muai luas? Jawab: Luas awal persegi = 퐴 = 1 m2

Luas akhir persegi = A = (1 +훼) = 1 + 2훼 + 훼 ∆퐴 = 퐴 − 퐴 ∆퐴 = 1 + 2훼 + 훼 − 1 ∆퐴 = 2훼 + 훼 ∆퐴 = 훽퐴 ∆푇 훽 = ∆

훽 = .

훽 = 2훼 + 훼 Oleh karena koefisien muai panjang sangat kecil maka 훼 dapat diabaikan terhadap 2훼 , sehingga diperoleh persamaan 훽 = 2훼 Volume awal kubus = 푉 = 1 m3

Volume Akhir kubus = V = (1 + 훼) = 1 + 3훼 + 3훼 + 훼

1

2

3

3

3

2

Page 135: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

219

∆푉 = 푉 − 푉 ∆푉 = 1 + 3훼 + 3훼 + 훼 − 1 ∆푉 = 3훼 + 3훼 + 훼

훾 = ∆

훾 =

훾 = 3훼 + 3훼 + 훼 Oleh karena koefisien muai panjang sangat kecil maka 훼 dapat diabaikan terhadap 3훼 + 훼 , sehingga diperoleh persamaan 훾 = 3훼

3

3

3

Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan Memutuskan suatu tindakan

4 Sebuah gelas kaca dengan volume 200 cm3 diisi penuh dengan raksa pada 20 ˚C. apakah raksa akan tumpah jika dipanaskan pada suhu 100 ˚C ? Jika iya, berapa banyak raksa yang tumpah jika diketahui koefisien muai panjang kaca 0,40 x 10-5 K-1 dan koefisien muai volume raksa 18 x 10-5 K-1

Diketahui : V0 = 200 cm3

푇 = 20℃ = 293K 푇 = 100℃ = 373K 훼 = 0,40x10 K 훾 = 18x10 K

Ditanyakan : Apakah raksa akan tumpah pada suhu 100 ˚C? V raksa yang tumpah?

2

1

Page 136: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

220

Jawab: 훾 = 3훼

= 3(0,40x10 K ) = 1,2x10 K Iya, raksa akan tumpah karena koefisien muai volume raksa lebih besar daripada koefisien muai volume kaca ∆푉 = 훾 푉 ∆푇 = (1,2x10 K ) ×(200cm ) × (373K−293K) = 0,19cm ∆푉 = 훾 푉 ∆푇 = (18x10 K ) ×(200cm ) × (373K−293K) = 2,9cm Jadi volume raksa yang tumpah adalah ∆푉 − ∆푉 = 2,9cm −0,19cm = 2, 71cm

2

2

3

3

2

5 Mendefinisikan perbedaan suhu dan kalor(C4)

Mempertimbangkan kredilibilitas suatu sumber Menganalis argumen

5 Cermatilah kedua pernyataan di bawah ini :

I. Kalor adalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya

Pernyataan I Salah, Seharusnya kalor mengalir dari dari suatu benda yang memiliki suhu tinggi ke menda yang suhunya lebih rendah.

2

3

Page 137: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

221

lebih rendah ke benda yang suhunya lebih tinggi ketika dua benda bersentuhan.

II. Suhu didefinisikan sebagai ukuran energi kinetik rata-rata partikel dalam suatu benda

Benarkah masing-masing pernyataan tersebut? Berikan alasanmu!

Pernyataan II Benar Pernyataan tersebut ditinjau dari energi kinetik. Secara umum suhu merupakan derajt panas atau dinginnya suatu benda.

2

3

6 Memecahkan soal yang berhubungan dengan kalor jenis, kapasitas kalor dan Asas Black(C3)

Memfokuskan pertanyaan Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan

6 Sepotong aluminium dengan massa 200 gram dipanaskan sampai suhunya mencapai 90˚C, kemudian segera dijatuhkan ke dalam suatu bejana yang berisi 100 gram air pada suhu 20˚C. Dengan mengabaikan pertukaran kalor terhadap lingkungan sekitar dan kalor yang diserap bejana, hitunglah kalor jenis aluminium dan kapasitas kalor aluminium. Bila diketahui suhu campuran 41˚C dan kalor jenis air 4200 J/kg K.

Diketahui : 푚 = 200g = 0,2kg 푇 = 90℃ 푚 = 100g = 0,1kg 푇 = 20℃ 푇 = 41℃ Ditanya : c dan C aluminium ? Jawab : 푄 = 푄 Air menerima kalor : 푄 = 푚 . 푐 .∆푇 푄 = 0,1푘푔. 4200Jkg K

(41℃− 20℃) 푄 = 8820J

2

1

1

3

Page 138: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

222

Aluminium melepas kalor : 푄 = 푚 . 푐 .∆푇

8820J =0,2kg. 푐 . (90℃− 41℃) . 8820J = 9,8kg℃. 푐 푐 =

, ℃

푐 = 900Jkg K 퐶 = 푚푐 퐶 = 0,2kg. 900Jkg K 퐶 = 180JK

5

3

Memfokuskan pertanyaan

7 Suatu zat cair mempunyai kalor jenis sebesar 4180 J kgK dan memiliki

kapasitas kalor sebesar 83600 J K. Tuliskan

hubungan persamaan matematis dari kalor jenis dan kapasitas kalor! Hitunglah berapa kg massa zat cair tersebut!

Diketahui : 푐 = 4180 J kgK

퐶 = sebesar83600 J K.

Ditanyakan : Hubungan antara kalor jenis dan kapasitas kalor secara matematis? Hitung massa dari zat cair! Jawab : 푄 = 푚푐∆푇 푄 = 퐶∆푇 Sehingga,

2

1

4

Page 139: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

223

푚푐∆푇 = 퐶∆푇 푚푐 = 퐶 푚 =

푚 =

푚 = 20kg

3

7 Menganalisis manfaat dari bagian-bagian kalorimeter alumunium berdasarkan penyusunnya (C4)

Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan.

8 “Kalorimeter didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di dalam bejana kalorimeter dan menghindari pertukaran kalor ke lingkungan sekitarnya.” Menurut pendapat anda, benarkah pernyataan tersebut? Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat dan digunakan cincin serat untuk memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu. Jelaskan tujuan dari pemasangan benda-benda tersebut !

Benar Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat untuk mengurangi radiasi kalor dan kehilangan kalor karena penyerapan dinding bejana. Cincin serat untuk memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu digunakan karena merupakan penghantar kalor yang jelek.

2

4

4

Page 140: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

224

8 9

Menjelaskan peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya(C5) Memecahkan soal yang berhubungan dengan perubahan wujud (C3)

Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi Mengidentifikasi asumsi Memfokuskan pertanyaan

9 Sebuah es yang mempunyai massa 4 kg dan mempunyai suhu -10 ˚C dipanaskan hingga menjadi uap air 110˚C. Berapa kalor yang dibutuhkan dalam proses melebur(mencair) dan berapa kalor yang diserap dalam wujud uap (sudah jadi uap) berdasarkan penjelasan tersebut? 푐 = 2100Jkg K , 푐 = 4180Jkg K 푐 = 2010Jkg K 퐿 = 334000Jkg 퐿 = 2260000Jkg Benarkah bahwa menyublim, menguap, melebur adalah peristiwa peristiwa perubahan wujud yang melepaskan kalor?

Diketahui : 푚 = 4kg 푇 = −10℃ 푇 = 110℃ 푐 = 2100Jkg K , 푐 = 4180Jkg K 푐 = 2010Jkg K 퐿 = 334000Jkg 퐿 = 2260000Jkg Ditanya : Kalor yang dibutuhkan dalam proses melebur ? kalor yang diserap dalam wujud uap? Diagram suhu pemanasan es dari -10 ˚C sampai 110 ˚C adalah : ∆푇 = 0˚C— 10℃ = −10℃ ∆푇 = 100˚C − 0℃ = 100℃ ∆푇 = 110˚C − 100℃ = 10℃ Kalor yang dibutuhkan dalam proses melebur berarti perubahan wujud banda dari es ke air : 푄 = 푚퐿 푄 = 4kg. 334000Jkg 푄 = 1336000J

2

1

3

2

3

Page 141: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

225

Kalor yang diserap dalam wujud uap berarti terdapat perubahan suhu, sehingga digunakan ∆푇 , sehingga kalor yang diserap adalah : 푄 = 푚푐∆푇 푄 = 4kg. 2010Jkg K . 10℃ 푄 = 80400J Salah, karena menyublim, menguap, melebur adalah peristiwa peristiwa perubahan wujud yang menerima kalor

2

3

2

2

Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi

10 Grafik berikut menunjukkan pemanasan 500 gram zat padat yang dipanasi oleh pemanas listrik 600 watt, sehingga seluruhnya berubah menjadi gas.

a. Bahan itu mula-mual mencair atau melebur pada titik B. Karena, pada titik A-B benda masih dalam keadaan padat, dan pada B-C benda melebur.

b. Selama mencair (melebur), suhu bahan adalah tetap. Jadi, jelas proses melebur (terdapat dalam wujud padat dan cair) ditunjukkan oleh garis mendatar BC.

2

3

2

3

Page 142: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

226

Suhu (˚C) F 150 D E 75 B C A 0 2,4 5,2 7,0 9,4 t (m)

a. Pada titik manakah bahan itu mula-mula mencair?

b. Pada bagian manakah bahan itu berada dalam wujud cair dan padat?

10 11

Membedakan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi(C2) Menunjukkan contoh peristiwa perpindahan kalor secara konduksi,

Menganalisis argumen Memutuskan suatu tindakan

11 I. asap pembakaran bergerak ke atas

II. pendiangan rumah (penghangat rumah)

III. pegangan panci yang panas ketika memasak sayur

Berdasarkan ketiga contoh diatas, tunjukkan jenis perpindahan kalornya!

Konduksi : pegangan panci yang panas ketika memasak sayur Pada saat panci diletakkan diatas kompor, panas dari api merambat ke panci kemudian merambat ke pegangan panci sehingga panci akan terasa panas, perpindahan ini tidak disertai perpindahan pertikel-pertikelnya.

2

3

Page 143: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

227

konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari (C3)

Jelaskan dimana letak perpindahan kalornya!

Konveksi : asap pembakaran bergerak ke atas Udara panas di dekat nyala api memuai dan massa jenisnya menjadi lebih kecil. Udara dingin yang berada di sekitar api menekan udara panas ke atas, sehingga terjadilah arus konveksi udara.arus konveksi udara inilah yang membawa asap bergerak ke atas. Radiasi : pendiangan rumah (penghangat rumah Sebagian besar kalor pada pendiangan rumah akan naik ke atas cerobong asap karena dibawa oleh konveksi udara. Tubuh kita terasa hangat karena penjalaran kalor ke samping dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Tubuh terasa hangat karena penghantar kalor secara radiasi.

2

3

2

3

Page 144: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

228

Menganalisis argumen

12 I. Pada malam hari telapak kaki yang menginjak lantai ubin terasa lebih dingin daripada menginjak lantai beralas karpet.

II. Telapak tangan yang diletakkan dekat di samping lilin tidak terasa panas, tetapi terasa panas ketika diletakkan dekat di atas nyala lilin.

Berdasarkan kedua contoh diatas, tunjukkan jenis perindahan kalornya! Jelaskan 2 alasan dimana letak perpindahan kalornya!

Pernyataan I adalah konduksi Pada malam hari, suhu lantai ubin lebih rendah dari suhu tubuh, hingga kalor mengalir secara konduksi dari tubuh ke lantai ubin melalui telapak kaki. Oleh karena itu, telapak kaki terasa dingin. Jika lantai diberi alas karpet, yang berfungsi sebagai isolator, maka karpet akan menghalangi kalor dari tubuh yang mengalir secara konduksi ke lantai ubin melalui telapak kaki. Akibatnya kaki tidak terasa dingin. Pernyataan II adalah konveksi Aliran konveksi tidak terjadi di samping nyala lilin tetapi di atas nyala lilin. Pemanasan udara yang ada di atas nyala lilin mengakibatkan massa jenis udara tersebut menjadi lebih kecil hingga bergerak naik dan mengenai telapak tangan hingga menjadi panas.

2

3

3

2

2

3

Page 145: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

229

12 Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor (konduksi, konveksi, dan radiasi)(C2)

Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan

13 Perpindahan kalor dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi kemudian tuliskan persamaan matematisnya !

Konduksi : beda suhu, ketebalan dinding, luas permukaan A, konduktivitas termal zat, selang waktu perpindahan.

= ∆ Konveksi : : beda suhu, , luas permukaan A, selang waktu perpindahan, koefisien konveksi.

= ℎ퐴∆푇 Radiasi : beda suhu, luas permukaan A, selang waktu perpindahan, suhu mutlak permukaan, tetapan Stefan-Boltzmann.

= 휎퐴푇

3

2

3

2

3

2

Bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan dan tantangan

14 Sebuah kotak Styrofoam dipakai untuk menyimpan minuman dingin, memiliki luas dinding total (termasuk tutpnya) 0,8 m2 dan tebal dinding 2 cm. kotak diisi es, air, dan kaleng minuman pada 0˚C. jika suhu luar dindingnya adalah 30 ˚C, tentukan berapa banyak es

Diketahui : A = 0,8 m2

d = 2 cm = 0,02 m T1 = 0˚C T2 = 30˚C t = 1 hari = 86.400 s Ditanya : Massa es ?

2

1

Page 146: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

230

yang melebur dalam sehari ! (k Styrofoam = 0,01 W/m. K dan kalor lebur es = 3,34×10 J/Kg)

Jawab:

= ∆

푄 = ∆

= , ( , . )( ˚ ˚ )

,

= 1,04 × 10 J Sehingga, 푚 =

= , × , × / )

= 3,1kg

4

3

Jumlah soal 14 Skor total 195

푵풊풍풂풊풂풌풉풊풓 = 풔풌풐풓풚풂풏품풅풊풑풆풓풐풍풆풉

풔풌풐풓풎풂풌풔풊풎풂풍 × ퟏퟎퟎ

Page 147: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

231

Lampiran 3.2 SOAL UJI COBA PRETEST DAN POSTTEST KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

SOAL SUHU dan KALOR MAN LAB UIN YOGYAKARTA

Mata Pelajaran : Fisika Waktu : 120 menit Pokok Bahasan : Suhu dan kalor Semester : Genap Petunjuk Umum:

1. Awali dengan membaca Basmalah!

2. Gunakan bolpoint berwarna hitam atau biru untuk mengerjakan!

3. Tuliskan nama dan nomor urut pada pojok kanan atas!

4. Kerjakan dengan percaya diri dan jujur!

5. Dilarang membuka catatan dalam bentuk apapun!

6. Kerjakan soal yang menurut kalian mudah!

7. Apabila ada soal yang kurang jelas tanyakan pada guru langsung.

8. Akhiri dengan membaca Hamdalah!

Kerjakan soal dibawah ini dengan sebaik-baiknya dan selengkap-lengkapnya pada lembar jawab yang tersedia!

1. Suatu termometer raksa yang belum dikalibrasi dicelupkan dalam es yang sedang melebur, air mendidih, dan suatu cairan yang suhunya . Panjang kolom raksa pada tiap suhu di atas ditunjukkan pada gambar berikut :

25 cm 5 cm 7,8 cm A B C

Ket :

A : larutan es lebur (0˚C)

B : air mendidih (100˚C)

C : suhu 휃

Berapakah suhu 휃? Tentukan dalam skala ℃, °푅,℉,퐾! (15)

X 2. X100

Xө X0 0 ө 100 ℃

Jelaskanlah maksud dari grafik diatas !

Berdasarkan grafik tersebut, buatlah persamaan matematis hubungan antara suhu dan panjang kolom raksa ! X = panjang kolom raksa. Jika diketahui panjang kolom raksa pada titik lebur 6 cm, pada titik didih 96 cm, dan pada suhu 휃 =51 cm. Maka tentukanlah

Page 148: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

232

nilai 휃! Dalam skala ℃dan ℉! (10)

3. Jika diketahui persamaan pemuaian panjang ∆푙 = 훼푙 ∆푇 dan persamaan pemuaian luas ∆퐴 =훼퐴 ∆푇. Suatu lempengan besi yang mempunyai panjang sisi 1 m dipanaskan hingga suhunya naik 1 K. Akibat dari pemanasan ini, sisi persegi bertambah panjang menjadi (1+α) m, dengan α adalah koefisien muai panjang. Tentukanlah hubungan koefisien muai panjang dengan koefisien muai luas ! (15)

4. Sebuah gelas kaca dengan volume 200 cm3 diisi penuh dengan raksa pada 20 ˚C. apakah raksa akan tumpah jika dipanaskan pada suhu 100 ˚C ? Jika iya, berapa banyak raksa yang tumpah jika diketahui koefisien muai panjang kaca 0,40 x 10-5 K-1 dan koefisien muai volume raksa 18 x 10-5 K-1 (20)

5. Cermatilah kedua pernyataan di bawah ini : III. Kalor adalah energi yang

berpindah dari benda yang suhunya lebih rendah ke benda yang suhunya lebih tinggi ketika dua benda bersentuhan.

IV. Suhu didefinisikan sebagai ukuran energi kinetik rata-rata partikel dalam suatu benda

Benarkah masing-masing pernyataan tersebut? Berikan alasanmu!

6. Sepotong aluminium dengan massa 200 gram dipanaskan sampai suhunya mencapai 90˚C, kemudian segera dijatuhkan ke dalam suatu bejana yang berisi 100 gram air pada suhu 20˚C. Dengan mengabaikan pertukaran kalor terhadap lingkungan sekitar dan kalor yang diserap bejana,

hitunglah kalor jenis aluminium dan kapasitas kalor aluminium. Bila diketahui suhu campuran 41˚C dan kalor jenis air 4200 J/kg K. (15)

7. Suatu zat cair mempunyai kalor jenis sebesar 4180 퐽 푘푔퐾 dan

memiliki kapasitas klaor sebesar 83600 퐽 퐾. Tuliskan hubungan

persamaan matematis dari kalor jenis dan kapasitas kalor! Hitunglah berapa kg massa zat cair tersebut! (10)

8. “Kalorimeter didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di dalam bejana kalorimeter dan menghindari pertukaran kalor ke lingkungan sekitarnya.”Menurut pendapat anda, benarkah pernyataan tersebut? Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat dan digunakan cincin serat untuk memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu. Jelaskan tujuan dari pemasangan benda-benda tersebut ! (5)

9. Sebuah es yang mempunyai massa 4 kg dan mempunyai suhu -10˚C dipanaskan hingga menjadi uap air 110˚C. 푐 = 2100Jkg K , 푐 = 4180Jkg K 푐 = 2010Jkg K 퐿 = 334000Jkg 퐿 = 2260000Jkg Berapa kalor yang dibutuhkan dalam proses melebur(mencair) dan berapa kalor yang diserap dalam wujud uap? (15)

Page 149: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

233

10. Grafik berikut menunjukkan pemanasan 500 gram zat padat yang dipanasi oleh pemanas listrik 600 watt, sehingga seluruhnya berubah menjadi gas.

Suhu (˚C) F

150 D E 75 B C

A0 2,4 5,2 7,0 9,4

waktu (menit)

a. Pada titik manakah bahan itu mula-mula mencair?

b. Pada bagian manakah bahan itu berada dalam wujud cair dan padat? (10)

11. Cermatilah pernyataan di bawah ini

: 1. asap pembakaran bergerak ke

atas 2. pendiangan rumah (penghangat

rumah) 3. pegangan panci yang panas

ketika memasak sayur Berdasarkan ketiga contoh diatas, tunjukkan jenis perpindahan kalornya! Jelaskan dimana letak perpindahan kalornya! (15)

12. Bacalah dengan cermat 2 pernyataan dibawah ini !

I. Pada malam hari telapak kaki yang menginjak lantai ubin terasa lebih dingin daripada menginjak lantai beralas karpet.

II. Telapak tangan yang diletakkan dekat di samping lilin tidak terasa panas, tetapi terasa panas ketika diletakkan dekat di atas nyala lilin.

Berdasarkan kedua contoh diatas, tunjukkan jenis perindahan kalornya! Jelaskan dimana letak perpindahan kalornya! (15)

13. Perpindahan kalor dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi kemudian tuliskan persamaan matematisnya ! (15)

14. Sebuah kotak Styrofoam dipakai untuk menyimpan minuman dingin, memiliki luas dinding total (termasuk tutpnya) 0,8 m2 dan tebal dinding 2 cm. kotak diisi es, air, dan kaleng minuman pada 0˚C. jika suhu luar dindingnya adalah 30 ˚C, tentukan berapa banyak es yang melebur dalam sehari ! (k Styrofoam = 0,01 W/m. K dan kalor lebur es = 3,34 × 10 J/Kg). (10)

Selamat Mengerjakan…. Do The Best….!!!!

Page 150: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

234

Lampiran 3.3 SOAL PRETEST KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

SOAL SUHU dan KALOR MAN LAB UIN YOGYAKARTA

Mata Pelajaran : Fisika Waktu : 90 menit Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor Semester : Genap Petunjuk Umum:

1. Awali dengan membaca Basmalah!

2. Gunakan bolpoint berwarna hitam atau biru untuk mengerjakan!

3. Tuliskan nama dan nomor urut pada pojok kanan atas!

4. Kerjakan dengan percaya diri dan jujur!

5. Dilarang membuka catatan dalam bentuk apapun!

6. Kerjakan soal yang menurut kalian mudah!

7. Apabila ada soal yang kurang jelas tanyakan pada guru langsung.

8. Akhiri dengan membaca Hamdalah!

Kerjakan soal dibawah ini dengan sebaik-baiknya dan selengkap-lengkapnya pada lembar jawab yang tersedia!

15. Suatu termometer raksa yang belum dikalibrasi dicelupkan dalam es yang sedang melebur, air mendidih, dan suatu cairan yang suhunya . Panjang kolom raksa pada tiap suhu di atas ditunjukkan pada gambar berikut :

25 cm 5 cm 7,8 cm

A B C Ket : A : larutan es lebur (0˚C)

B : air mendidih (100˚C)

C : suhu 휃

Berapakah suhu 휃? Tentukan dalam skala ℃, °R,℉, K! (15)

16. Jika diketahui persamaan pemuaian panjang ∆푙 = 훼푙 ∆푇 dan persamaan pemuaian luas ∆퐴 =훽퐴 ∆푇. Suatu lempengan besi yang mempunyai panjang sisi 1 m dipanaskan hingga suhunya naik 1 K. Akibat dari pemanasan ini, sisi persegi bertambah panjang menjadi (1+α) m, dengan α adalah koefisien muai panjang. Tentukanlah hubungan koefisien muai panjang dengan koefisien muai luas ! (15)

17. Cermatilah pernyataan di bawah ini : I. Kalor adalah energi yang

berpindah dari benda yang suhunya lebih rendah ke benda yang suhunya lebih tinggi ketika dua benda bersentuhan.

Page 151: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

235

II. Suhu didefinisikan sebagai ukuran energi kinetik rata-rata partikel dalam suatu benda

Benarkah masing-masing pernyataan tersebut? Berikan alasanmu! (10)

18. Sepotong aluminium dengan massa 200 gram dipanaskan sampai suhunya mencapai 90 ˚C, kemudian segera dijatuhkan ke dalam suatu bejana yang berisi 100 gram air pada suhu 20 ˚C. Dengan mengabaikan pertukaran kalor terhadap lingkungan sekitar dan kalor yang diserap bejana, hitunglah kalor jenis aluminium dan kapasitas kalor aluminium. Bila diketahui suhu campuran 41˚C dan kalor jenis air 4200 J/kg K. (15)

19. “Kalorimeter didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di dalam bejana kalorimeter dan menghindari pertukaran kalor ke lingkungan sekitarnya.”Menurut pendapat anda, benarkah pernyataan tersebut? Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat dan digunakan cincin serat untuk memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu. Jelaskan tujuan dari pemasangan benda-benda tersebut ! (10)

20. Grafik berikut menunjukkan pemanasan 500 gram zat padat yang dipanasi oleh pemanas listrik 600 watt, sehingga seluruhnya berubah menjadi gas.

Suhu (˚C) F

150 D E 75 B C

A0 2,4 5,2 7,0 9,4

waktu (menit)

a. Pada titik manakah bahan itu mula-mula mencair?

b. Pada bagian manakah bahan itu berada dalam wujud cair dan padat? (10)

21. Cermatilah pernyataan di bawah ini

: I. asap pembakaran bergerak ke

atas II. pendiangan rumah

(penghangat rumah) III. pegangan panci yang panas

ketika memasak sayur Berdasarkan ketiga contoh diatas, tunjukkan jenis perpindahan kalornya! Jelaskan dimana letak perpindahan kalornya! (15)

22. Perpindahan kalor dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi kemudian tuliskan persamaan matematisnya ! (15)

Selamat Mengerjakan….

Do The Best….!!!!

Page 152: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

236

Lampiran 3.4 SOAL POSTTEST KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS KODE A

SOAL SUHU dan KALOR MAN LAB UIN YOGYAKARTA

Mata Pelajaran : Fisika Waktu : 90 menit Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor Semester : Genap Petunjuk Umum:

1. Awali dengan membaca Basmalah!

2. Gunakan bolpoint berwarna hitam atau biru untuk mengerjakan!

3. Tuliskan nama dan nomor urut pada pojok kanan atas!

4. Kerjakan dengan percaya diri dan jujur!

5. Dilarang membuka catatan dalam bentuk apapun!

6. Kerjakan soal yang menurut kalian mudah!

7. Apabila ada soal yang kurang jelas tanyakan pada guru langsung.

8. Akhiri dengan membaca Hamdalah!

Kerjakan soal dibawah ini dengan sebaik-baiknya dan selengkap-lengkapnya pada lembar jawab yang tersedia!

1. Perhatikan ketiga contoh perpindahan kalor berikut ini ! a. asap pembakaran bergerak ke

atas. b. pendiangan rumah

(penghangat rumah). c. pegangan panci yang panas

ketika memasak sayur. Berdasarkan ketiga contoh diatas, tunjukkan jenis perpindahan kalornya! Jelaskan dimana letak perpindahan kalornya! (15)

2. “Kalorimeter didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di dalam bejana kalorimeter dan menghindari pertukaran kalor ke lingkungan sekitarnya.”Menurut pendapat anda, benarkah pernyataan tersebut? Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat dan digunakan cincin serat untuk memisahkan

kedua bejana dengan tutup kayu. Jelaskan tujuan dari pemasangan benda-benda tersebut ! (10)

3. Suatu termometer raksa yang

belum dikalibrasi dicelupkan dalam es yang sedang melebur, air mendidih, dan suatu cairan yang suhunya . Panjang kolom raksa pada tiap suhu di atas ditunjukkan pada gambar berikut :

25 cm 5 cm 7,8 cm A B C

A

Page 153: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

237

Ket : A : larutan es lebur (0˚C) B : air mendidih (100˚C) C : suhu 휃 Berapakah suhu 휃? Tentukan dalam skala ℃, °R,℉, K! (15)

4. Cermatilah kedua pernyataan berikut ini : I. Kalor adalah energi yang

berpindah dari benda yang suhunya lebih rendah ke benda yang suhunya lebih tinggi ketika dua benda bersentuhan.

II. Suhu didefinisikan sebagai ukuran energi kinetik rata-rata partikel dalam suatu benda

Benarkah masing-masing pernyataan tersebut? Berikan alasanmu! (10)

5. Jika diketahui persamaan pemuaian panjang ∆푙 = 훼푙 ∆푇 dan persamaan pemuaian luas ∆퐴 = 훽퐴 ∆푇. Suatu lempengan besi yang mempunyai panjang sisi 1 m dipanaskan hingga suhunya naik 1 K. Akibat dari pemanasan ini, sisi persegi bertambah panjang menjadi (1+α) m, dengan α adalah koefisien muai panjang. Tentukanlah hubungan koefisien muai panjang dengan koefisien muai luas ! Buktikan pula bahwa 훾 = 3훼 !(15)

6. Perpindahan kalor dipengaruhi

oleh beberapa faktor, sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi

kemudian tuliskan persamaan matematisnya ! (15)

7. Grafik berikut menunjukkan pemanasan 500 gram zat padat yang dipanasi oleh pemanas listrik 600 watt, sehingga seluruhnya berubah menjadi gas.

Suhu (˚C) F

150 D E 75 B C

A0 2,4 5,2 7,0 9,4

waktu (menit)

a. Pada titik manakah bahan itu mula-mula mencair?

b. Pada bagian manakah bahan itu berada dalam wujud cair dan padat? (10)

8. Sepotong aluminium dengan

massa 200 gram dipanaskan sampai suhunya mencapai 90 ˚C, kemudian segera dijatuhkan ke dalam suatu bejana yang berisi 100 gram air pada suhu 20 ˚C. Dengan mengabaikan pertukaran kalor terhadap lingkungan sekitar dan kalor yang diserap bejana, hitunglah kalor jenis aluminium dan kapasitas kalor aluminium. Bila diketahui suhu campuran 41˚C dan kalor jenis air 4200 J/kg K. (15)

Selamat Mengerjakan…. Do The Best….!!!!

Page 154: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

238

Lampiran 3.5 SOAL POSTTEST KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS KODE B

SOAL SUHU dan KALOR MAN LAB UIN YOGYAKARTA

Mata Pelajaran : Fisika Waktu : 90 menit Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor Semester : Genap Petunjuk Umum:

1. Awali dengan membaca Basmalah!

2. Gunakan bolpoint berwarna hitam atau biru untuk mengerjakan!

3. Tuliskan nama dan nomor urut pada pojok kanan atas!

4. Kerjakan dengan percaya diri dan jujur!

5. Dilarang membuka catatan dalam bentuk apapun!

6. Kerjakan soal yang menurut kalian mudah!

7. Apabila ada soal yang kurang jelas tanyakan pada guru langsung.

8. Akhiri dengan membaca Hamdalah!

Kerjakan soal dibawah ini dengan sebaik-baiknya dan selengkap-lengkapnya pada lembar jawab yang tersedia!

1. Cermatilah kedua pernyataan berikut ini : I. Kalor adalah energi yang

berpindah dari benda yang suhunya lebih rendah ke benda yang suhunya lebih tinggi ketika dua benda bersentuhan.

II. Suhu didefinisikan sebagai ukuran energi kinetik rata-rata partikel dalam suatu benda

Benarkah masing-masing pernyataan tersebut? Berikan alasanmu! (10)

2. “Kalorimeter didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di dalam bejana kalorimeter dan menghindari pertukaran kalor ke lingkungan sekitarnya.”Menurut pendapat anda, benarkah pernyataan tersebut?

Dalam kalorimeter aluminium, dinding dalam ataupun luar bejana dibuat mengkilat dan digunakan cincin serat untuk memisahkan kedua bejana dengan tutup kayu. Jelaskan tujuan dari pemasangan benda-benda tersebut ! (10)

3. Suatu termometer raksa yang belum dikalibrasi dicelupkan dalam es yang sedang melebur, air mendidih, dan suatu cairan yang suhunya . Panjang kolom raksa pada tiap suhu di atas ditunjukkan pada gambar berikut :

B

Page 155: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

239

25 cm 5 cm 7,8 cm A B C

Ket : A : larutan es lebur (0˚C) B : air mendidih (100˚C) C : suhu 휃 Berapakah suhu 휃? Tentukan dalam skala ℃, °R,℉, K! (15)

4. Jika diketahui persamaan pemuaian panjang ∆푙 = 훼푙 ∆푇 dan persamaan pemuaian luas ∆퐴 =훽퐴 ∆푇. Suatu lempengan besi yang mempunyai panjang sisi 1 m dipanaskan hingga suhunya naik 1 K. Akibat dari pemanasan ini, sisi persegi bertambah panjang menjadi (1+α) m, dengan α adalah koefisien muai panjang. Tentukanlah hubungan koefisien muai panjang dengan koefisien muai luas ! Buktikan pula bahwa 훾 = 3훼 !(15)

5. Grafik berikut menunjukkan pemanasan 500 gram zat padat yang dipanasi oleh pemanas listrik 600 watt, sehingga seluruhnya berubah menjadi gas.

Suhu (˚C) F

150 D E 75 B C

A0 2,4 5,2 7,0 9,4

waktu (menit)

a. Pada titik manakah bahan itu mula-mula mencair?

b. Pada bagian manakah bahan itu berada dalam wujud cair dan padat? (10)

6. Perhatikan ketiga contoh perpindahan kalor berikut ini ! a. asap pembakaran bergerak ke

atas. b. pendiangan rumah (penghangat

rumah). c. pegangan panci yang panas

ketika memasak sayur. Berdasarkan ketiga contoh diatas, tunjukkan jenis perpindahan kalornya! Jelaskan dimana letak perpindahan kalornya! (15)

7. Perpindahan kalor dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi kemudian tuliskan persamaan matematisnya ! (15)

8. Sepotong aluminium dengan massa 200 gram dipanaskan sampai suhunya mencapai 90 ˚C, kemudian segera dijatuhkan ke dalam suatu bejana yang berisi 100 gram air pada suhu 20 ˚C. Dengan mengabaikan pertukaran kalor terhadap lingkungan sekitar dan kalor yang diserap bejana, hitunglah kalor jenis aluminium dan kapasitas kalor aluminium. Bila diketahui suhu campuran 41˚C dan kalor jenis air 4200 J/kg K. (15)

Selamat Mengerjakan….

Do The Best….!!!!

Page 156: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

240

Lampiran 3.6

KISI-KISI ANGKET

MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA

No Aspek Indikator Pernyataan Nomor Pernyataan Jumlah

1 Tekun menghadapi tugas

1.1 keinginan untuk mengerjakan semua tugas

+ Saya merasa semangat ketika mengerjakan semua tugas di rumah

1

2 - Saya merasa malas ketika mengerjakan tugas yang banyak di rumah

12

1.2 keinginan untuk sering belajar

+ Saya merasa senang mangikuti kelompok belajar

10

2 - Saya biasa saja ketika mengetahui ada kelompok belajar

21

2 Ulet dalam mengahadapi kesulitan

2.1 keinginan untuk bertanya bila mengalami kesulitan

+ Saya bertanya pada teman ataupun guru ketika ada materi pelajaran fisika yang belum saya pahami

16

2 - Saya takut dan malu bertanya pada guru ketika menemui kesulitan dalam memahami pelajaran fisika

20

2.2 mempunyai keyakinan mampu mengerjakan soal yang sulit

+ Saya yakin bisa mengerjakan soal fisika yang diberikan oleh guru

3

2 - Saya ragu ketika mengerjakan soal fisika yang diberikan oleh guru

18

3 Menunjukkan minat terhadap bermacam-

3.1 keinginan untuk mengerjakan semua soal yang ditemui

+ Saya berusaha mengerjakan semua soal yang saya temui

8 2

- Saya merasa putus asa ketika mengerjakan soal 4

Page 157: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

241

No Aspek Indikator Pernyataan Nomor Pernyataan Jumlah

macam masalah yang panjang 3.2 tertantang untuk mengerjakan soal yang sulit

+ Saya tertantang untuk mengerjakan soal yang menurut teman sulit

2

2 - Saya merasa malas ketika menemui soal yang sulit

25

4 Dapat mempertanggungjawabkan pendapatnya

4.1 mampu untuk menjawab pertanyaan

+ Saya merasa senang dan bisa menjawab pertanyaan dari guru

9

2 - Saya merasa gugup dan tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru

24

4.2 mampu menyampaikan dan mempertahankan pendapatnya

+ Saya berani mengemukakan pendapat di depan kelas

7

2 - Saya merasa takut mengemukakan pendapat di depan kelas

13

4.3 mampu memberikan alasan terhadap apa yang dikemukakan

+ Saya mampu menjelaskan alasan dari jawaban yang saya kemukakan

11

2 - Saya bingung ketika harus menjelaskan alasan dari jawaban yang saya kemukakan

23

5 Tidak mudah melepas apa yang diyakini

5.1 menyelesaikan tugas secara mandiri

+ Saya berusaha mengerjakan sendiri pekerjaan rumah yang diberikan guru

6

2 - Saya senang menyontek pekerjaan rumah pada teman

19

5.2 mengharapkan mendapat prestasi di kelas maupun di sekolah

+ Saya berusaha mendapatkan nilai di atas KKM di setiap ulangan

14

2 - Saya merasa biasa saja ketika mendapatkan nilai di bawah KKM

22

6 Senang mencari dan memecahkan

6.1 keinginan untuk mencari dan mengerjakan soal

+ Saya semangat mencari dan mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku

17 2

Page 158: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

242

No Aspek Indikator Pernyataan Nomor Pernyataan Jumlah

masalah - Saya malas mencari dan mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku

26

6.2 senang ketika mendapatkan tugas rumah yang bervariasi

+ Saya merasa senang dan semangat ketika mendapat tugas rumah yang bervariasi

5

2 - Saya bingung dan kesulitan ketika mendapatkan tugas yang berbeda dengan contoh yang diberikan guru

15

Jumlah 26

Page 159: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

243

Lampiran 3.7

ANGKET MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA

Petunjuk pengisian angket :

1. Awali dengan membaca Basmalah!

2. Tuliskan nama dan nomor presensi pada pojok kanan atas!

3. Isilah angket di bawah ini dengan jujur sesuai dengan apa yang anda rasakan dan

alami selama proses pembelajaran fisika!

4. Satu pernyataan hanya ada satu jawaban (Tidak ada jawaban benar atau salah.

Apapun yang anda isikan tidak akan berpengaruh terhadap nilai anda).

5. Isilah dengan memberikan tanda chack list (√) pada kolom yang tersedia sesuai

dengan apa yang anda rasakan!

6. Akhiri dengan membaca Hamdalah!

Keterangan pilihan jawaban :

SL (Selalu) : Jika dalam setiap pembelajaran fisika saudara selalu

melakukan apa yang ada dalam pernyataan

SR (Sering) : Jika dalam setiap pembelajaran fisika saudara pernah tidak

melakukan apa yang ada dalam pernyataan

J (Jarang) : Jika dalam setiap pembelajaran fisika saudara lebih banyak

tidak melakukan apa yang ada dalam pernyataan

TP (Tidak Pernah) : Jika dalam setiap pembelajaran fisika saudara tidak pernah

melakukan apa yang ada dalam pernyataan

Nama : ……………………............. No. Absen : ……….…………………….

Page 160: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

244

No Pernyataan Jawaban

SL SR J TP 1 Saya merasa semangat ketika mengerjakan semua tugas di rumah 2 Saya tertantang untuk mengerjakan soal yang menurut teman sulit 3 Saya yakin bisa mengerjakan soal fisika yang diberikan oleh guru 4 Saya merasa putus asa ketika mengerjakan soal yang panjang 5 Saya merasa senang dan semangat ketika mendapat tugas rumah

yang bervariasi

6 Saya berusaha mengerjakan sendiri pekerjaan rumah yang diberikan guru

7 Saya berani mengemukakan pendapat di depan kelas 8 Saya berusaha mengerjakan semua soal yang saya temui 9 Saya merasa senang dan bisa menjawab pertanyaan dari guru 10 Saya merasa senang mangikuti kelompok belajar 11 Saya mampu menjelaskan alasan dari jawaban yang saya

kemukakan

12 Saya merasa malas ketika mengerjakan tugas yang banyak di rumah

13 Saya merasa takut mengemukakan pendapat di depan kelas 14 Saya berusaha mendapatkan nilai di atas KKM di setiap ulangan 15 Saya bingung dan kesulitan ketika mendapatkan tugas yang

berbeda dengan contoh yang diberikan guru

16 Saya bertanya pada teman ataupun guru ketika ada materi pelajaran fisika yang belum saya pahami

17 Saya semangat mencari dan mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku

18 Saya ragu ketika mengerjakan soal fisika yang diberikan oleh guru

19 Saya senang menyontek pekerjaan rumah pada teman 20 Saya takut dan malu bertanya pada guru ketika menemui

kesulitan dalam memahami pelajaran fisika

21 Saya biasa saja ketika mengetahui ada kelompok belajar 22 Saya merasa biasa saja ketika mendapatkan nilai di bawah KKM 23 Saya bingung ketika harus menjelaskan alasan dari jawaban yang

saya kemukakan

24 Saya merasa gugup dan tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru 25 Saya merasa malas ketika menemui soal yang sulit 26 Saya malas mencari dan mengerjakan soal-soal latihan yang ada

di buku

___ ^ KEJUJURAN ANDA, AWAL DARI KESUKSESAN ANDA ^___

Page 161: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

245

Lampiran 3.8 LEMBAR OBSERVASI

AKTIVITAS GURU DALAM MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING

Hari / Tanggal : Pertemuan Ke- : Petunjuk : Berikan tanda cek (√) sesuai pengamatan Anda pada kolom-kolom yang tersedia. Ketika langkah-langkah tidak terlaksana maka tidak diberikan skor. Ketika langkah-langkah terlaksana maka diberikan skor sebagai berikut :

1 = 0% < 푥 ≤ 25% = Tidak Baik : x = 1 – 7 siswa 2 = 25% < 푥 ≤ 50% = Kurang Baik : x = 8 – 15 siswa 3 = 50% < 푥 ≤ 75% = Baik : x = 16 – 23 siswa 4 = 75% < 푥 ≤ 100% = Sangat Baik : x = 24 – 30 siswa Dengan x : banyaknya siswa yang memperhatikan dan atau mengikuti perintah guru.

No Langkah-langkah Terlaksana Skor Ya Tidak 1 2 3 4

1 Pendahuluan a. Membuka pelajaran dengan do’a dan

mengabsen siswa b. Memberikan apersepsi c. Memberikan motivasi d. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2 Kegiatan Inti Eksplorasi :

a. Membentuk kelompok diskusi b. Meminta siswa untuk membuat

pertanyaan berdasarkan hasil rangkuman c. Mengkondisikan siswa mendiskusikan

hasil rangkuman dan guru mengkoreksi hasil rangkuman

d. Meminta siswa mempresentasikan hasil rangkuman

e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya (tanya jawab)

f. Memberikan umpan balik dan penguatan pada siswa

g. Melakukan eksperimen mini bersama siswa

h. Melakukan diskusi tentang penerapan dari materi dalam kehidupan sehari-hari

Page 162: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

246

Elaborasi : i. Membimbing siswa untuk

memprediksikan jawaban dari soal yang dibuat

j. Melakukan Tanya jawab k. Memberikan soal latihan dan meminta

salah satu siswa mengerjakan di papan tulis

Konfirmasi : l. Menanggapi hasil diskusi dan

memberikan informasi yang sebenarnya m. membimbing dan mengklarifikasi

penjelasan dari siswa mengenai hasil diskusi mereka

3 Penutup a. Membimbing siswa untuk menyimpulkan

hasil diskusi b. Memberikan penghargaan pada kelompok

yang memiliki kerjasama yang baik c. Menginformasikan materi selanjutnya d. Memberikan tugas rumah e. Mengucap salam

Jumlah Total skor hasil pengamatan Persentase kemampuan guru dalam mengelola kelas

Yogyakarta, 2013 Observer (………………………………)

Page 163: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

247

Lampiran 3.9 LEMBAR OBSERVASI

AKTIVITAS GURU DALAM MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE

Hari / Tanggal : Pertemuan Ke- : Petunjuk : Berikan tanda cek (√) sesuai pengamatan Anda pada kolom-kolom yang tersedia. Ketika langkah-langkah tidak terlaksana maka tidak diberikan skor. Ketika langkah-langkah terlaksana maka diberikan skor sebagai berikut :

1 = 0% < 푥 ≤ 25% = Tidak Baik : x = 1 – 7 siswa 2 = 25% < 푥 ≤ 50% = Kurang Baik : x = 8 – 15 siswa 3 = 50% < 푥 ≤ 75% = Baik : x = 16 – 23 siswa 4 = 75% < 푥 ≤ 100% = Sangat Baik : x = 24 – 30 siswa Dengan x : banyaknya siswa yang memperhatikan dan atau mengikuti perintah guru.

No Langkah-langkah Terlaksana Skor Ya Tidak 1 2 3 4

1 Pendahuluan a. Membuka pelajaran dengan do’a dan

mengabsen siswa b. Memberikan apersepsi c. Memberikan motivasi d. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2 Kegiatan Inti Eksplorasi :

a. Membentuk kelompok diskusi b. Meminta siswa mengisi Prediction Guide

Sheet c. Melakukan tanya jawab dengan siswa d. Melakukan eksperimen mini e. Melakukan diskusi tentang aplikasi dari

materi dalam kehidupan sehari-hari Elaborasi :

f. Membimbing siswa untuk mengidentifikasi jawaban dari Prediction Guide Sheet

g. Menanyakan prediksi yang sesuai h. Memberikan soal-soal latihan dan

meminta salah satu siswa mengerjakan di papan tulis

Konfirmasi : i. Menanggapi hasil diskusi dan memberikan

informasi yang sebenarnya

Page 164: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

248

j. membimbing dan mengklarifikasi penjelasan dari siswa mengenai hasil diskusi mereka

3 Penutup a. Membimbing siswa untuk menyimpulkan

hasil diskusi dan membuat rangkuman b. memberikan penghargaan pada kelompok

yang memiliki kerjasama yang baik c. Menginformasikan materi selanjutnya d. Memberikan tugas rumah e. Mengucap salam

Jumlah Total skor hasil pengamatan Persentase kemampuan guru dalam mengelola kelas

Yogyakarta, 2013 Observer (………………………………)

Page 165: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

249

Hasil Validasi Instrumen 1. Rekap Hasil Validasi Soal Pretest dan Posttest, Angket Motivasi Belajar, Lembar

Observasi Aktivitas Guru, Lembar Prediction Guide Sheet, dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2. Surat Validasi Soal Pretest dan Posttest, Angket Motivasi Belajar, Lembar

Observasi Aktivitas Guru, Lembar Prediction Guide Sheet, dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Page 166: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

250

Lampiran 4.1

REKAP HASIL VALIDASI SOAL PRETEST DAN POSTTEST, ANGKET

MOTIVASI BELAJAR, LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU,

LEMBAR PREDICTION GUIDE SHEET, DAN RENCANA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

1. Soal Pretest dan Posttest

Nama Validator Kritik, Saran, Masukan Ishafit, M.Si Dapat dipakai Dian Artha K, M.Pd.Si Soal perbedaan suhu dan kalor, belum

ada pertanyaan terkait suhu, hanya kalor saja. Secara umum soal masih tampak seperti soal kognitif biasa, belum tampak ruang siswa untuk mengemukakan kemampuan berpikir kritisnya.

Rachmad Resmiyanto, M.Si - Edy Purwanto, S.Pd No.1 : jika variabel tidak perlu ada

kalimat (tidak diketahui), terlalu luas No.2 : perintah soal kebanyakan No.3 : kata hubungan diganti formulasi rumus No.6 : kata dijatuhkan sebaikknya dimasukkan No.11 : pernyataan diberi nomor no.12 : sebutkan dengan jelas berapa faktor

Rodhiah, S.Pd.Si Penulisan soal jangan terlalu panjang Soal nomor 11 sebaiknya diberi nomor

2. Angket Motivasi Belajar

Nama Validator Kritik, Saran, Masukan Ishafit, M.Si Dapat digunakan Dian Artha K, M.Pd.Si Perbaiki tata tulis

Angket yang berisi pernyataan negatif perlu dipertimbangkan objektivitasan dalam pengisian

Rachmad Resmiyanto, M.Si Sudah bagus

Page 167: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

251

Edy Purwanto, S.Pd No.9 : kata “dan” sebaiknya diganti “jika” Pernyataan yang mengandung kata kerja atau sifat ganda agak membingungkan seperti no.15, 17, 20, 24, 26 tapi bisa dilanjut

Rodhiah, S.Pd.Si -

3. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Nama Validator Kritik, Saran, Masukan Ishafit, M.Si Sudah baik, dapat dipakai Dian Artha K, M.Pd.Si Instrument observasi sudah layak

digunakan Rachmad Resmiyanto, M.Si Sudah baik Edy Purwanto, S.Pd Ok Rodhiah, S.Pd.Si Untuk mempermudah pemberian skor

nilai, sebaiknya skor diberi penjabaran.

4. Lembar Prediction Guide Sheet

Nama Validator Kritik, Saran, Masukan Ishafit, M.Si Perlu sedikit revisi tata tulis,

disesuaikan SI Dian Artha K, M.Pd.Si Pernyataan-pernyataan yang disusun

disesuiakan dengan SK dan KD Rachmad Resmiyanto, M.Si - Edy Purwanto, S.Pd Ok Rodhiah, S.Pd.Si Untuk membuat pernyataan agar

semua indikator dan tujuan pembelajaran tercapai sebaiknya mengacu pada indikator dan pernyataan dari pertanyaan yang ada diperbanyak lagi dengan tujuan bisa tercapainya tujuan pembalajaran Bahasa yang digunakan singkat dan jelas sehingga mudah dipahami.

Page 168: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

252

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Validator Kritik, Saran, Masukan Ishafit, M.Si Sudah baik Dian Artha K, M.Pd.Si Dalam format tata tulis baiknya tidak

digunakan bulleting tetapi menggunakan numbering

Rachmad Resmiyanto, M.Si Pelajari lagi tentang model, strategi, pendekatan, metode dan teknik

Edy Purwanto, S.Pd Sudah bagus sesuai prosedur Sumber belajar agar disesuaikan dengan yang dipakai siswa, kecuali sebagai referensi guru

Rodhiah, S.Pd.Si Langkah pembelajaran penulisan format diatur lebih jelas dan rapi antara kegiatan guru dan siswa Materi pembelajaran sebaiknya jangn dilampirkan

Page 169: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

253

Lampiran 4.2

SURAT VALIDASI SOAL PRETEST DAN POSTTEST, ANGKET MOTIVASI BELAJAR, LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU, LEMBAR PREDICTION GUIDE SHEET, DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Page 170: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

254

Page 171: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

255

Page 172: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

256

Page 173: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

257

Page 174: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

258

Page 175: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

259

Page 176: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

260

Page 177: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

261

Page 178: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

262

Page 179: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

263

Page 180: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

264

Page 181: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

265

Page 182: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

266

Analisis Instrumen Uji Coba Penelitian 8. Hasil Uji Coba Soal Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis

9. Output Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil Uji Coba Soal Pretest dan Posttest

Keterampilan Berpikir Kritis dengan SPSS

10. Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Uji Coba Soal Pretest

dan Posttest Keterampilan Berpikir Kritis dengan Ms. Excell

Page 183: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

267

Lampiran 5.1 HASIL UJI COBA SOAL PRETEST DAN POSTTEST KETERAMPILAN

BERPIKIR KRITIS

no kode siswa

No. Item Soal Jumlah (Y) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 A 6 2 8 2 5 2 2 2 9 9 1 0 0 0 45 2 B 4 0 2 2 3 6 0 2 1 6 3 1 12 0 42 3 C 6 12 8 5 1 6 2 5 2 3 2 2 1 0 61 4 D 13 1 13 10 7 15 1 5 3 8 2 2 1 0 81 5 E 13 0 15 5 6 0 0 10 11 8 10 10 4 0 92 6 F 13 12 13 6 7 11 10 6 2 8 0 0 8 0 98 7 G 14 2 14 5 7 6 2 5 13 8 6 2 10 3 98 8 H 12 2 5 4 5 3 2 4 9 6 9 4 10 0 85 9 I 12 2 12 10 7 6 2 10 10 8 9 1 1 0 98

10 J 12 5 8 7 8 7 5 5 11 8 2 0 0 0 85 11 K 6 0 2 5 3 3 0 5 2 0 6 0 0 1 33 12 L 6 0 8 0 2 0 8 0 8 6 6 3 0 0 54 13 M 8 0 13 5 0 3 0 5 12 6 0 0 0 0 50 14 N 13 0 10 5 8 7 2 6 2 8 0 0 6 0 59 15 O 6 0 8 5 8 8 2 5 2 8 0 2 6 0 58 16 P 9 0 3 0 1 1 0 0 11 1 0 0 1 0 24 17 Q 15 3 15 6 6 15 5 7 4 8 12 1 6 0 101 18 R 13 0 13 5 9 3 0 5 4 8 12 0 4 0 81 19 S 15 0 12 5 9 8 6 5 13 8 12 4 0 0 110 20 T 10 0 6 5 9 8 2 5 5 3 12 4 0 0 81 21 U 12 0 4 0 1 0 2 0 2 6 0 0 0 0 25 22 V 10 0 8 5 4 7 0 5 3 8 0 2 0 0 54 23 W 12 0 12 0 7 6 8 0 2 8 13 3 12 0 93 24 X 12 0 12 5 6 7 0 5 14 8 12 4 13 0 103 25 Y 15 0 12 0 6 6 2 0 3 8 12 10 13 0 100 26 Z 4 0 0 4 5 11 0 4 12 8 0 0 0 0 50 27 AA 15 0 12 0 6 6 2 0 5 8 12 4 13 0 95 28 BB 10 0 10 0 1 1 2 0 14 2 0 4 0 0 44 29 CC 6 0 4 0 8 0 2 0 2 8 6 0 6 0 42 30 DD 8 0 6 0 8 0 0 0 6 8 6 0 0 0 44

Jumlah (X) 296 41 276 111 170 181 67 126 197 191 165 63 138 4 2026

Page 184: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

268

Lampiran 5.2 OUTPUT UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS HASIL UJI COBA SOAL PRETEST DAN POSTTEST

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

1. Output Uji Validitas

Correlations

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 TOTAL SKOR SISWA

X1 Pearson Correlation 1 .032 .349 -.317 .358 -.112 -.317 .140 .244 .462* .094 .142 .284 -.127 .397*

Sig. (2-tailed) .867 .059 .088 .052 .556 .088 .461 .193 .010 .620 .456 .129 .503 .030

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X2 Pearson Correlation .032 1 .196 .321 -.018 .293 .321 .445* -.169 -.034 -.227 -.179 .002 .010 .231

Sig. (2-tailed) .867 .299 .084 .926 .116 .084 .014 .371 .859 .227 .344 .992 .957 .219

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X3 Pearson Correlation .349 .196 1 .275 .237 .253 .275 .361* .166 .471** .363* .251 .264 .131 .757**

Sig. (2-tailed) .059 .299 .141 .207 .177 .141 .050 .380 .009 .049 .181 .159 .491 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X4 Pearson Correlation -.317 .321 .275 1 .130 .607**

1.000*

* -.047 .086 .186 -.025 -.129 -.205 .107 .338

Page 185: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

269

Sig. (2-tailed) .088 .084 .141 .494 .000 .000 .805 .651 .325 .898 .498 .276 .574 .068

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X5 Pearson Correlation .358 -.018 .237 .130 1 .246 .130 .240 -.107 .482** .435* -.089 .312 .076 .520**

Sig. (2-tailed) .052 .926 .207 .494 .190 .494 .202 .575 .007 .016 .640 .093 .688 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X6 Pearson Correlation -.112 .293 .253 .607** .246 1 .607** .219 -.198 .292 .054 -.059 .188 -.092 .528**

Sig. (2-tailed) .556 .116 .177 .000 .190 .000 .244 .295 .117 .775 .755 .319 .629 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X7 Pearson Correlation -.317 .321 .275

1.000*

* .130 .607** 1 -.047 .086 .186 -.025 -.129 -.205 .107 .338

Sig. (2-tailed) .088 .084 .141 .000 .494 .000 .805 .651 .325 .898 .498 .276 .574 .068

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X8 Pearson Correlation .140 .445* .361* -.047 .240 .219 -.047 1 -.090 .187 .166 .001 .134 -.065 .395*

Sig. (2-tailed) .461 .014 .050 .805 .202 .244 .805 .636 .321 .382 .994 .482 .732 .031

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X9 Pearson Correlation .244 -.169 .166 .086 -.107 -.198 .086 -.090 1 -.014 .045 .165 -.227 .197 .131

Sig. (2-tailed) .193 .371 .380 .651 .575 .295 .651 .636 .942 .814 .384 .229 .297 .491

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X10 Pearson Correlation .462* -.034 .471** .186 .482** .292 .186 .187 -.014 1 .192 .076 .312 -.067 .575**

Page 186: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

270

Sig. (2-tailed) .010 .859 .009 .325 .007 .117 .325 .321 .942 .310 .691 .093 .724 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X11 Pearson Correlation .094 -.227 .363* -.025 .435* .054 -.025 .166 .045 .192 1 .523** .417* .024 .580**

Sig. (2-tailed) .620 .227 .049 .898 .016 .775 .898 .382 .814 .310 .003 .022 .900 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X12 Pearson Correlation .142 -.179 .251 -.129 -.089 -.059 -.129 .001 .165 .076 .523** 1 .278 -.055 .348

Sig. (2-tailed) .456 .344 .181 .498 .640 .755 .498 .994 .384 .691 .003 .137 .775 .052

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X13 Pearson Correlation .284 .002 .264 -.205 .312 .188 -.205 .134 -.227 .312 .417* .278 1 .165 .596**

Sig. (2-tailed) .129 .992 .159 .276 .093 .319 .276 .482 .229 .093 .022 .137 .384 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X14 Pearson Correlation -.127 .010 .131 .107 .076 -.092 .107 -.065 .197 -.067 .024 -.055 .165 1 .131

Sig. (2-tailed) .503 .957 .491 .574 .688 .629 .574 .732 .297 .724 .900 .775 .384 .489

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

TOTAL

SKOR

SISWA

Pearson Correlation .397* .231 .757** .338 .520** .528** .338 .395* .131 .575** .580** .348 .596** .131 1

Sig. (2-tailed) .030 .219 .000 .068 .003 .003 .068 .031 .491 .001 .001 .052 .001 .489

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-

tailed).

Page 187: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

271

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-

tailed).

2. Output Uji Reliabilitas

Page 188: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

272

Lampiran 5.3 HASIL PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA

PEMBEDA UJI COBA SOAL PRETEST DAN PESTTEST KEMAMPUAN

BERPIKIR KREATIF DENGAN MS. EXCELL

1. Tingkat Kesukaran (p)

m

xpS N

No.Item ∑풙 푺풎 푵 푺풎.푵 풑 Kesimpulan 1 296 15 30 450 0.6578 Sedang 2 41 10 30 300 0.1367 Sukar 3 276 25 30 750 0.3680 Sedang 4 111 15 30 450 0.2467 Sukar 5 170 10 30 300 0.5667 Sedang 6 181 15 30 450 0.4022 Sedang 7 67 10 30 300 0.2233 Sukar 8 126 10 30 300 0.4200 Sedang 9 197 20 30 600 0.3283 Sedang 10 191 10 30 300 0.6367 Sedang 11 165 15 30 450 0.3667 Sedang 12 63 15 30 450 0.1400 Sukar 13 138 15 30 450 0.3067 Sedang 14 4 10 30 300 0.0133 Sukar

Page 189: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

273

2. Daya Pembeda (DP)

A B

A

S SDPI

Kelompok Atas

No Kode Siswa

No. Item Soal Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 D 13 1 13 10 7 15 1 5 3 8 2 2 1 0 81 2 E 13 0 15 5 6 0 0 10 11 8 10 10 4 0 92 3 F 13 12 13 6 7 11 10 6 2 8 0 0 8 0 98 4 G 14 2 14 5 7 6 2 5 13 8 6 2 10 3 98 5 H 12 2 12 4 8 3 2 4 9 6 9 4 10 0 85 6 I 12 2 12 10 7 6 2 10 10 8 9 1 6 0 98 7 J 12 5 12 7 8 7 5 8 11 8 2 0 0 0 85 8 Q 15 3 15 6 6 15 5 7 4 8 12 1 6 0 101 9 R 13 0 13 5 9 6 0 5 4 8 12 0 4 0 81

10 S 15 0 15 5 9 12 6 5 13 8 12 4 6 0 110 11 T 10 0 10 5 9 8 2 5 5 6 12 4 0 0 81 12 W 12 0 15 0 7 6 8 4 2 8 13 3 12 0 93 13 X 12 0 12 5 8 7 0 5 14 8 12 4 13 0 103 14 Y 15 0 15 0 6 12 2 4 3 8 12 10 13 0 100 15 AA 12 0 12 0 8 12 2 4 5 8 12 4 13 0 95

SA 180 13 198 73 112 126 47 87 109 116 135 49 106 3 1368

Kelompok Bawah

No Kode Siswa

No. Item Soal Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 A 6 2 8 2 5 2 2 2 9 6 1 0 0 0 45 2 B 4 0 2 2 3 6 0 2 1 6 3 1 12 0 42 3 C 6 12 8 5 1 6 2 5 2 2 2 2 1 0 61 4 K 6 0 2 5 3 3 0 5 2 0 6 0 0 1 33 5 L 8 0 8 0 2 0 8 0 8 4 6 3 0 0 54 6 M 8 0 4 5 0 3 0 5 12 6 0 0 0 0 50 7 N 13 0 4 5 8 7 2 6 2 6 0 0 6 0 59 8 O 6 0 8 5 8 8 0 5 2 8 0 2 6 0 58 9 P 9 0 0 0 1 1 0 0 11 1 0 0 1 0 24

10 U 12 0 4 0 1 0 2 0 2 4 0 0 0 0 25 11 V 10 0 10 5 4 7 0 5 3 8 0 2 0 0 54 12 Z 4 0 0 4 5 11 0 4 12 8 0 0 0 0 50

Page 190: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

274

13 BB 10 0 10 0 1 1 2 0 14 2 0 4 0 0 44 14 CC 6 0 4 0 8 0 2 0 2 8 6 0 6 0 42 15 DD 8 0 6 0 8 0 0 0 6 6 6 0 0 0 44

SB 116 14 78 38 58 55 20 39 88 75 30 14 32 1 658 Analisis Daya Pembeda

No. Item 푺푨 푺푩 푰푨 푫푷 Kesimpulan 1 180 116 225 0.3111 Baik 2 27 14 150 0.0867 Jelek 3 198 78 375 0.4533 Baik 4 73 38 225 0.1556 Jelek 5 112 58 150 0.3600 Baik 6 126 55 225 0.3155 Baik 7 47 20 150 0.1800 Jelek 8 87 39 150 0.3200 Baik 9 109 88 300 0.0700 Jelek

10 136 87 150 0.3267 Baik 11 135 30 225 0.4667 Baik 12 49 14 225 0.1556 Jelek 13 106 32 225 0.3288 Baik 14 3 1 150 0.0133 Jelek

Page 191: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

275

Data Hasil Penelitian 11. Hasil Pretest, Posttest, dan N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas

Eksperimen I

12. Hasil Pretest, Posttest, dan N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas

Eksperimen II

13. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen I

14. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen II

15. Hasil Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen I

16. Hasil Observasi Kegiatan Guru Kelas Eksperimen II

Page 192: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

276

Lampiran 6.1

HASIL PRETEST, POSTTEST DAN N-GAIN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS KELAS EKSPERIMEN I

No. Kode Siswa Pretest Posttest N-gain Kualifikasi

1 A1 17.39 61.74 0.5369 Sedang 2 A2 13.91 65.22 0.5960 Sedang 3 A3 30.43 83.49 0.7627 Tinggi 4 A4 17.39 65.22 0.5790 Sedang 5 A5 19.13 68.69 0.6128 Sedang 6 A6 29.56 73.05 0.6174 Sedang 7 A7 26.95 80 0.7262 Tinggi 8 A8 7.82 69.7 0.6713 Sedang 9 A9 24.34 82.61 0.7702 Tinggi

10 A10 35.65 61.74 0.4054 Sedang 11 A11 18.26 61.74 0.5319 Sedang 12 A12 22.6 46.95 0.3146 Sedang 13 A13 23.47 85.22 0.8069 Tinggi 14 A14 22.6 55.65 0.4270 Sedang 15 A15 24.34 80 0.7357 Tinggi 16 A16 30.43 82.61 0.7500 Tinggi 17 A17 24.34 57.39 0.4368 Sedang 18 A18 5.21 60 0.5780 Sedang 19 A19 22.6 51.3 0.3708 Sedang 20 A20 23.47 80 0.7387 Tinggi 21 A21 16.52 58.28 0.5002 Sedang 22 A22 30.43 73.05 0.6126 Sedang 23 A23 27.82 54.78 0.3735 Sedang 24 A24 22.6 66.09 0.5619 Sedang 25 A25 18.26 65.22 0.5745 Sedang 26 A26 24.34 64.35 0.5288 Sedang 27 A27 23.47 60 0.4773 Sedang 28 A28 23.47 76.52 0.6932 Sedang 29 A29 19.13 75.65 0.6989 Sedang 30 A30 38.26 87.82 0.8027 Tinggi

Jumlah 684.19 2054.08 17.7920 Rata-rata 22.81 68.47 0.593 Sedang

Page 193: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

277

Lampiran 6.2

HASIL PRETEST, POSTTEST DAN N-GAIN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS KELAS EKSPERIMEN II

No. Kode Siswa Pretest Posttest N-gain Kualifikasi

1 B1 33.04 71.30 0.5714 Sedang 2 B2 23.47 66.96 0.5683 Sedang 3 B3 11.3 52.17 0.4608 Sedang 4 B4 24.34 46.96 0.2990 Rendah 5 B5 17.39 66.09 0.5895 Sedang 6 B6 6.08 44.35 0.4075 Sedang 7 B7 38.26 71.30 0.5351 Sedang 8 B8 23.47 63.48 0.5228 Sedang 9 B9 29.56 80.00 0.7161 Tinggi

10 B10 35.65 69.56 0.5270 Sedang 11 B11 24.34 70.04 0.6040 Sedang 12 B12 38.26 55.65 0.2817 Rendah 13 B13 23.47 40.00 0.2160 Rendah 14 B14 10.43 48.70 0.4273 Sedang 15 B15 30.43 65.22 0.5001 Sedang 16 B16 30.43 68.70 0.5501 Sedang 17 B17 21.73 48.70 0.3446 Sedang 18 B18 26.95 68.70 0.5715 Sedang 19 B19 36.52 58.26 0.3425 Sedang 20 B20 27.82 62.61 0.4820 Sedang 21 B21 19.13 57.39 0.4731 Sedang 22 B22 16.56 46.09 0.3539 Sedang 23 B23 21.73 66.09 0.5668 Sedang 24 B24 30.43 65.22 0.5001 Sedang 25 B25 13.91 56.52 0.4949 Sedang 26 B26 44.34 72.17 0.5000 Sedang 27 B27 20.86 56.52 0.4506 Sedang 28 B28 14.78 50.43 0.4183 Sedang 29 B29 23.47 63.48 0.5228 Sedang 30 B30 19.13 55.65 0.4516 Sedang

Jumlah 737.28 1808.31 14.2491 Rata-rata 24.58 60.28 0.475 Sedang

Page 194: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

278

Lampiran 6.3 HASIL ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN I

No Kode Siswa

Pernyataan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 A1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 2 3 2 4 3 4 2 3 2 3 2 2 71 2 A2 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 2 4 2 3 4 2 3 4 3 85 3 A3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 4 2 2 3 3 4 3 3 3 4 4 76 4 A4 4 3 4 3 3 4 2 1 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 82 5 A5 2 1 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 66 6 A6 3 4 3 1 2 2 2 2 1 4 1 4 4 3 1 1 4 4 4 4 1 2 3 2 3 1 66 7 A7 1 3 3 2 2 4 4 4 2 2 1 3 3 4 1 4 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 72 8 A8 4 3 4 2 1 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 2 4 2 74 9 A9 3 2 4 4 3 2 1 2 3 3 2 4 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 69

10 A10 3 3 3 2 3 2 2 2 4 4 2 3 3 4 2 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 76 11 A11 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 78 12 A12 2 2 3 3 2 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69 13 A13 2 2 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 1 2 3 3 2 3 2 3 67 14 A14 3 2 1 2 1 3 3 2 4 4 4 3 4 4 2 4 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 80 15 A15 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 4 1 3 4 3 3 3 4 1 1 3 3 3 3 71 16 A16 2 4 4 2 2 3 2 2 4 4 3 2 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 69 17 A17 3 2 3 3 4 4 3 4 4 1 3 2 1 4 1 4 3 2 3 3 1 3 1 1 1 3 67 18 A18 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 2 4 4 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 71 19 A19 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 79 20 A20 2 2 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 66 21 A21 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 57 22 A22 3 2 3 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 1 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 76 23 A23 3 3 1 4 1 1 4 4 4 2 3 2 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 76 24 A24 1 2 3 2 3 2 4 4 3 4 3 2 2 4 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 72 25 A25 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 64

Page 195: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

279

26 A26 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 64 27 A27 3 1 3 4 4 3 2 4 3 4 2 2 3 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 82 28 A28 4 3 4 4 3 4 4 3 4 1 4 3 2 4 2 4 3 1 3 4 4 1 3 3 4 3 82 29 A29 2 2 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 4 1 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 78 30 A30 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 2 1 2 2 1 3 2 1 3 1 2 1 2 1 2 1 62

Jumlah 82 76 91 78 77 87 75 82 92 95 73 85 85 104 60 94 76 79 94 88 80 91 80 78 85 80 2167 Lampiran 6.4

HASIL ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN II

No Kode Siswa

Pernyataan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 B1 4 3 4 4 3 4 2 2 4 3 2 2 3 4 2 3 2 4 3 2 4 2 2 3 3 3 77 2 B2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 68 3 B3 2 3 2 4 2 1 4 2 4 2 2 2 4 3 1 2 2 3 3 1 3 3 3 1 2 3 64 4 B4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 1 2 56 5 B5 1 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 3 4 4 3 3 2 2 3 3 4 3 1 3 2 3 70 6 B6 2 2 2 3 2 2 1 3 3 2 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 68 7 B7 2 2 3 3 2 2 2 3 3 1 2 3 2 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 63 8 B8 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 66 9 B9 3 2 2 4 2 4 2 3 3 3 2 2 3 4 4 1 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 72

10 B10 4 2 3 1 4 3 4 2 4 4 2 4 2 4 2 3 2 3 4 4 4 4 1 3 1 3 77 11 B11 2 2 3 1 1 3 3 2 2 3 2 2 1 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 60 12 B12 4 2 4 3 3 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 3 2 3 2 2 68 13 B13 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 1 77 14 B14 3 2 1 2 1 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 62 15 B15 3 3 3 2 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 70 16 B16 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 83

Page 196: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

280

17 B17 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 4 3 3 63 18 B18 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 70 19 B19 3 1 2 3 2 3 2 3 2 4 4 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 71 20 B20 1 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 68 21 B21 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 88 22 B22 3 3 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 2 3 2 2 3 2 66 23 B23 4 2 4 3 4 4 2 2 4 4 4 3 2 4 3 4 1 2 1 4 1 4 4 3 4 4 81 24 B24 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 4 1 3 2 3 4 2 3 4 3 3 2 2 67 25 B25 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 1 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 74 26 B26 3 4 4 3 3 3 3 2 1 4 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 80 27 B27 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 73 28 B28 4 4 4 3 2 4 2 3 4 3 3 1 3 4 1 4 3 3 4 4 3 1 3 3 3 3 79 29 B29 3 1 2 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 4 1 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 80 30 B30 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 3 3 73

Jumlah 86 76 83 83 72 89 74 74 88 88 77 77 82 101 68 82 69 79 93 83 83 100 82 81 81 83 2134

Page 197: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

281

Lampiran 6.5 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU KELAS EKSPERIMEN I

1. Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Pertemuan I (Rabu, 15 Mei 2013)

No Aspek yang dinilai Observer

Skor Edy P, S.Pd

Farida R

Tin S Z D

1 Membuka pelajaran dengan do’a dan mengabsen siswa

3 4 3 10

2 Memberikan apersepsi 3 3 3 9 3 Memberikan motivasi 3 2 3 8 4 Menyampaikan tujuan pembelajaran 1 1 1 3 5 Membentuk kelompok diskusi 4 4 4 12 6 Meminta siswa untuk membuat

pertanyaan berdasarkan hasil rangkuman

3 3 3 9

7 Mengkondisikan siswa mendiskusikan hasil rangkuman dan guru mengoreksi hasil rangkuman

2 1 2 5

8 Meminta siswa mempresentasikan hasil rangkuman

4 2 4 10

9 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya (Tanya jawab)

4 3 4 11

10 Memberikan umpan balik dan penguatan kepada siswa

4 2 4 10

11 Melakukan eksperimen mini bersama siswa

4 3 4 11

12 Melakukan diskusi tentang penerapan dari materi dalam kehidupan sehari-hari

3 3 3 9

13 Membimbing siswa untuk memprediksi jawaban dari soal yang dibuat

2 2 2 6

14 Melakukan Tanya jawab 2 2 2 6 15 Memberikian soal latihan dan

meminta slah satu siswa mengerjakan di papan tulis

4 4 4 12

16 Menanggapi hasil diskusi dan memberikan informasi yang sebenarnya

3 3 3 9

17 Membimbing dan mengklarifikasi penjelasan dari siswa mengenai hasil diskusi

3 3 3 9

18 Membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi

2 3 2 7

Page 198: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

282

19 Memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki kerjasama yang baik

1 1 1 3

20 Menginformasikan materi selanjutnya

3 3 3 9

21 Memberikan tugas rumah 3 3 3 9 22 Mengucapkan salam 4 4 4 12

2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Pertemuan II (Senin, 20 Mei 2013)

No Aspek yang dinilai Observer

Skor Edy P, S.Pd

Farida R

Tin S Z D

1 Membuka pelajaran dengan do’a dan mengabsen siswa

4 4 4 12

2 Memberikan apersepsi 4 3 4 11 3 Memberikan motivasi 4 3 4 11 4 Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 2 4 10 5 Membentuk kelompok diskusi 4 4 4 12 6 Meminta siswa untuk membuat

pertanyaan berdasarkan hasil rangkuman

1 2 1 4

7 Mengkondisikan siswa mendiskusikan hasil rangkuman dan guru mengoreksi hasil rangkuman

4 4 4 12

8 Meminta siswa mempresentasikan hasil rangkuman

4 4 4 12

9 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya (Tanya jawab)

3 3 3 9

10 Memberikan umpan balik dan penguatan kepada siswa

3 3 3 9

11 Melakukan eksperimen mini bersama siswa

4 4 4 12

12 Melakukan diskusi tentang penerapan dari materi dalam kehidupan sehari-hari

4 4 4 12

13 Membimbing siswa untuk memprediksi jawaban dari soal yang dibuat

3 3 3 9

14 Melakukan Tanya jawab 3 3 3 9 15 Memberikian soal latihan dan

meminta slah satu siswa mengerjakan di papan tulis

4 4 4 12

16 Menanggapi hasil diskusi dan memberikan informasi yang

3 3 3 9

Page 199: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

283

sebenarnya 17 Membimbing dan mengklarifikasi

penjelasan dari siswa mengenai hasil diskusi

3 3 3 9

18 Membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi

2 3 2 7

19 Memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki kerjasama yang baik

1 2 1 4

20 Menginformasikan materi selanjutnya

4 3 4 11

21 Memberikan tugas rumah 4 4 4 12 22 Mengucapkan salam 4 4 4 12

Page 200: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

284

Lampiran 6.6 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU KELAS EKSPERIMEN II

1. Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Model Pembelajaran Prediction Guide Pertemuan I (Senin, 13 Mei 2013)

No Aspek yang dinilai Observer

Skor Edy P, S.Pd Dwi P Siti F

A 1 Membuka pelajaran dengan do’a dan

mengabsen siswa 3 4 4 11

2 Memberikan apersepsi 3 4 4 11 3 Memberikan motivasi 3 4 4 11 4 Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 4 4 11 5 Membentuk kelompok diskusi 3 4 4 11 6 Meminta siswa mengisi Prediction

Guide Sheet 3 4 4 11

7 Melakukan Tanya jawab dengan sisiwa 3 4 4 11 8 Melakukan eksperimen mini 3 3 4 10 9 Melakukan diskusi tentang penerapan

dari materi dalam kehidupan sehari-hari 3 3 3 9

10 Membimbing siswa untuk mengidentifikasi jawaban dari Prediction Guide Sheet

3 4 4 11

11 Menanyakan prediksi yang sesuai 3 4 4 11 12 Memberikian soal latihan dan meminta

slah satu siswa mengerjakan di papan tulis

3 3 3 9

13 Menanggapi hasil diskusi dan memberikan informasi yang sebenarnya

3 4 4 11

14 Membimbing dan mengklarifikasi penjelasan dari siswa mengenai hasil diskusi

3 4 4 11

15 Membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi dan membuat rangkuman

3 4 4 11

16 Memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki kerjasama yang baik

0 3 3 6

17 Menginformasikan materi selanjutnya 3 4 4 11 18 Memberikan tugas rumah 3 4 4 11 19 Mengucapkan salam 3 4 4 11

Page 201: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

285

2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Model Pembelajaran Prediction Guide Pertemuan II (Senin, 20 Mei 2013)

No Aspek yang dinilai Observer

Skor Edy P, S.Pd Dwi P Siti F

A 1 Membuka pelajaran dengan do’a dan

mengabsen siswa 4 4 4 12

2 Memberikan apersepsi 4 4 4 12 3 Memberikan motivasi 4 4 4 12 4 Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 3 11 5 Membentuk kelompok diskusi 4 4 4 12 6 Meminta siswa mengisi Prediction

Guide Sheet 4 4 4 12

7 Melakukan Tanya jawab dengan sisiwa

3 3 3 9

8 Melakukan eksperimen mini 4 4 4 12 9 Melakukan diskusi tentang penerapan

dari materi dalam kehidupan sehari-hari

4 4 4 12

10 Membimbing siswa untuk mengidentifikasi jawaban dari Prediction Guide Sheet

3 3 3 9

11 Menanyakan prediksi yang sesuai 4 4 4 12 12 Memberikian soal latihan dan meminta

slah satu siswa mengerjakan di papan tulis

4 4 3 11

13 Menanggapi hasil diskusi dan memberikan informasi yang sebenarnya

3 3 3 9

14 Membimbing dan mengklarifikasi penjelasan dari siswa mengenai hasil diskusi

4 4 3 11

15 Membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi dan membuat rangkuman

4 4 4 12

16 Memberikan penghargaan pada kelompok yang memiliki kerjasama yang baik

4 4 4 12

17 Menginformasikan materi selanjutnya 3 3 4 10 18 Memberikan tugas rumah 4 4 3 11 19 Mengucapkan salam 4 4 4 12

Page 202: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

286

Intervalisasi Skor Angket Motivasi Belajar 1. Intervalisasi Skor Motivasi Belajar Kelas Eksperimen I

2. Intervalisasi Skor Motivasi Belajar Kelas Eksperimen II

Page 203: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

287

Lampiran 7.1

INTERVALISASI SKOR MOTIVASI BELAJAR KELAS EKSPERIMEN I

No No. Absen

Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 3.51793 3.79843 3.09059 3.73215 3.69551 3.28481 2.73613 2.56291 2.14973 2.93056

2 2 4.85437 3.79843 3.09059 4.73893 2.63423 4.55165 3.87281 4.47202 4.2665 4.14757

3 3 3.51793 3.79843 1.85407 2.59319 3.69551 3.28481 2.73613 3.49843 3.10929 4.14757

4 4 4.85437 3.79843 4.63963 3.73215 3.69551 4.55165 2.73613 1.30022 4.2665 2.93056

5 5 2.36122 1.30022 3.09059 2.59319 3.69551 3.28481 2.73613 2.56291 2.14973 2.93056

6 6 3.51793 4.9948 3.09059 1.01286 2.63423 2.24342 2.73613 2.56291 1.01286 4.14757

7 7 1.30022 3.79843 3.09059 2.59319 2.63423 4.55165 4.73893 4.47202 2.14973 2.10991

8 8 4.85437 3.79843 4.63963 2.59319 1.48484 2.24342 2.73613 3.49843 4.2665 2.93056

9 9 3.51793 2.61758 4.63963 4.73893 3.69551 2.24342 1.01286 2.56291 3.10929 2.93056

10 10 3.51793 3.79843 3.09059 2.59319 3.69551 2.24342 2.73613 2.56291 4.2665 4.14757

11 11 3.51793 3.79843 3.09059 3.73215 3.69551 3.28481 2.73613 3.49843 3.10929 2.10991

12 12 2.36122 2.61758 3.09059 3.73215 2.63423 1.30022 2.73613 2.56291 3.10929 2.93056

13 13 2.36122 2.61758 3.09059 3.73215 2.63423 3.28481 2.73613 3.49843 3.10929 4.14757

14 14 3.51793 2.61758 1.30022 2.59319 1.48484 3.28481 3.87281 2.56291 4.2665 4.14757

15 15 2.36122 2.61758 3.09059 2.59319 2.63423 3.28481 3.87281 2.56291 3.10929 4.14757

16 16 2.36122 4.9948 4.63963 2.59319 2.63423 3.28481 2.73613 2.56291 4.2665 4.14757

17 17 3.51793 2.61758 3.09059 3.73215 4.85437 4.55165 3.87281 4.47202 4.2665 1.30022

18 18 3.51793 3.79843 3.09059 2.59319 3.69551 3.28481 3.87281 4.47202 2.14973 2.93056

19 19 3.51793 2.61758 3.09059 3.73215 2.63423 3.28481 4.73893 3.49843 3.10929 2.93056

20 20 2.36122 2.61758 3.09059 2.59319 3.69551 3.28481 2.73613 1.30022 2.14973 2.93056

21 21 2.36122 2.61758 3.09059 2.59319 2.63423 2.24342 2.73613 2.56291 2.14973 2.10991

22 22 3.51793 2.61758 3.09059 2.59319 4.85437 4.55165 2.73613 2.56291 4.2665 4.14757

23 23 3.51793 3.79843 1.30022 4.73893 1.48484 1.30022 4.73893 4.47202 4.2665 2.10991

24 24 1.30022 2.61758 3.09059 2.59319 3.69551 2.24342 4.73893 4.47202 3.10929 4.14757

25 25 3.51793 3.79843 3.09059 3.73215 3.69551 3.28481 2.73613 3.49843 2.14973 2.93056

26 26 3.51793 2.61758 3.09059 2.59319 2.63423 3.28481 2.73613 2.56291 3.10929 2.93056

27 27 3.51793 1.30022 3.09059 4.73893 4.85437 3.28481 2.73613 4.47202 3.10929 4.14757

28 28 4.85437 3.79843 4.63963 4.73893 3.69551 4.55165 4.73893 3.49843 4.2665 1.30022

29 29 2.36122 2.61758 3.09059 3.73215 2.63423 3.28481 2.73613 3.49843 4.2665 4.14757

30 30 3.51793 4.9948 4.63963 2.59319 4.85437 4.55165 3.87281 4.47202 3.10929 4.14757

Page 204: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

288

No No. Absen

Pernyataan

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 1 2.75788 3.42327 3.41904 3.88372 3.28593 3.01716 2.4937 4.9948 3.62632 3.93398

2 2 3.94263 4.73893 3.41904 3.88372 3.28593 4.2665 3.19802 2.46871 4.3988 2.08052

3 3 2.75788 3.42327 3.41904 2.53701 3.28593 4.2665 2.4937 2.46871 3.62632 2.80349

4 4 2.75788 3.42327 3.41904 3.88372 4.4742 4.2665 3.19802 3.66151 4.3988 2.80349

5 5 2.75788 3.42327 2.27526 3.88372 3.28593 3.01716 2.4937 3.66151 3.62632 2.80349

6 6 1.30022 4.73893 4.63963 2.53701 1.92799 1.01286 4.0377 4.9948 4.3988 3.93398

7 7 1.30022 3.42327 3.41904 3.88372 1.92799 4.2665 3.19802 2.46871 3.62632 2.80349

8 8 3.94263 2.21434 3.41904 2.53701 4.4742 3.01716 3.19802 3.66151 4.3988 2.08052

9 9 2.75788 4.73893 4.63963 2.53701 3.28593 3.01716 2.4937 3.66151 2.68904 2.80349

10 10 2.75788 3.42327 3.41904 3.88372 3.28593 4.2665 2.4937 3.66151 4.3988 2.80349

11 11 2.75788 4.73893 3.41904 3.88372 3.28593 3.01716 3.19802 3.66151 4.3988 2.80349

12 12 2.75788 3.42327 3.41904 2.53701 4.4742 3.01716 2.4937 3.66151 3.62632 2.80349

13 13 2.75788 3.42327 3.41904 2.53701 3.28593 3.01716 2.4937 3.66151 1.01286 2.08052

14 14 4.9948 3.42327 4.63963 3.88372 3.28593 4.2665 1.01286 2.46871 3.62632 3.93398

15 15 3.94263 3.42327 4.63963 1.01286 4.4742 4.2665 3.19802 3.66151 3.62632 3.93398

16 16 3.94263 2.21434 2.27526 3.88372 3.28593 3.01716 2.4937 2.46871 2.68904 2.08052

17 17 3.94263 2.21434 1.01286 3.88372 1.92799 4.2665 3.19802 2.46871 3.62632 2.80349

18 18 2.75788 3.42327 2.27526 3.88372 5.46678 2.00544 2.4937 2.46871 3.62632 2.80349

19 19 3.94263 3.42327 3.41904 3.88372 4.4742 3.01716 3.19802 3.66151 4.3988 2.80349

20 20 2.75788 3.42327 2.27526 3.88372 3.28593 3.01716 2.4937 3.66151 3.62632 2.80349

21 21 2.75788 2.21434 2.27526 2.53701 3.28593 2.00544 2.4937 2.46871 3.62632 2.08052

22 22 4.9948 4.73893 4.63963 2.53701 1.92799 2.00544 3.19802 2.46871 3.62632 3.93398

23 23 3.94263 2.21434 4.63963 3.88372 3.28593 3.01716 3.19802 3.66151 4.3988 2.80349

24 24 3.94263 2.21434 2.27526 3.88372 3.28593 3.01716 3.19802 3.66151 2.68904 2.08052

25 25 2.75788 3.42327 2.27526 1.72082 1.92799 2.00544 3.19802 2.46871 3.62632 2.80349

26 26 2.75788 2.21434 3.41904 2.53701 3.28593 2.00544 2.4937 3.66151 3.62632 2.80349

27 27 2.75788 2.21434 3.41904 3.88372 3.28593 4.2665 3.19802 4.9948 4.3988 2.80349

28 28 4.9948 3.42327 2.27526 3.88372 3.28593 4.2665 3.19802 1.30022 3.62632 3.93398

29 29 3.94263 3.42327 3.41904 3.88372 1.92799 4.2665 3.19802 3.66151 3.62632 2.80349

30 30 2.75788 1.01286 2.27526 1.72082 1.92799 3.01716 2.4937 1.30022 3.62632 1.01286

Page 205: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

289

No No. Absen

Pernyataan Jumlah

21 22 23 24 25 26

1 1 2.48626 3.06393 2.27526 3.74351 2.21434 2.41602 82.53387

2 2 3.56217 4.2665 2.27526 3.74351 4.73893 3.6166 98.31287

3 3 4.85437 3.06393 3.69672 3.74351 4.73893 4.9948 88.40947

4 4 3.56217 4.2665 3.69672 3.74351 3.42327 3.6166 95.10035

5 5 3.56217 3.06393 2.27526 2.41602 3.42327 3.6166 76.29036

6 6 1.48484 2.26036 3.69672 2.41602 3.42327 1.30022 76.05665

7 7 3.56217 4.2665 3.69672 3.74351 2.21434 3.6166 82.85602

8 8 2.48626 4.2665 3.69672 2.41602 4.73893 2.41602 86.00918

9 9 2.48626 3.06393 3.69672 2.41602 2.21434 2.41602 79.98619

10 10 3.56217 3.06393 3.69672 3.74351 3.42327 3.6166 88.15222

11 11 3.56217 4.2665 3.69672 3.74351 3.42327 3.6166 90.04643

12 12 3.56217 3.06393 3.69672 3.74351 3.42327 3.6166 80.39466

13 13 3.56217 3.06393 2.27526 3.74351 2.21434 3.6166 77.37669

14 14 4.85437 4.2665 5.46678 5.46678 4.73893 4.9948 94.97224

15 15 1.48484 1.48484 3.69672 3.74351 3.42327 3.6166 83.9029

16 16 3.56217 3.06393 3.69672 2.41602 3.42327 2.41602 81.15013

17 17 1.48484 3.06393 1.01286 1.30022 1.01286 3.6166 77.11171

18 18 2.48626 2.26036 3.69672 3.74351 3.42327 2.41602 82.63629

19 19 3.56217 4.2665 3.69672 3.74351 3.42327 2.41602 90.48453

20 20 3.56217 3.06393 2.27526 2.41602 3.42327 3.6166 76.34503

21 21 2.48626 3.06393 3.69672 2.41602 2.21434 2.41602 67.13731

22 22 3.56217 3.06393 2.27526 3.74351 2.21434 3.6166 87.48506

23 23 3.56217 4.2665 3.69672 2.41602 3.42327 3.6166 87.75444

24 24 3.56217 4.2665 3.69672 3.74351 3.42327 2.41602 83.36464

25 25 2.48626 2.26036 2.27526 3.74351 2.21434 2.41602 74.03722

26 26 2.48626 2.26036 2.27526 2.41602 3.42327 3.6166 74.35965

27 27 3.56217 4.2665 3.69672 3.74351 3.42327 4.9948 94.16135

28 28 4.85437 1.48484 3.69672 3.74351 4.73893 3.6166 96.40559

29 29 4.85437 4.2665 3.69672 3.74351 3.42327 3.6166 90.12267

30 30 2.48626 1.48484 2.27526 1.30022 2.21434 1.30022 72.95947

Page 206: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

290

Lampiran 7.2

INTERVALISASI SKOR MOTIVASI BELAJAR KELAS EKSPERIMEN II

No No. Absen

Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 4.47202 3.78665 4.55165 4.73893 3.93057 4.33062 2.80369 2.59319 4.3988 3.28481

2 2 3.32735 3.78665 3.45868 3.46732 3.93057 3.15229 2.80369 2.59319 4.3988 3.28481

3 3 2.36122 3.78665 2.46871 4.73893 2.86304 1.48484 4.73893 2.59319 4.3988 2.14973

4 4 2.36122 2.66502 2.46871 2.36122 2.86304 2.32129 2.80369 1.01286 2.27526 3.28481

5 5 1.30022 2.66502 2.46871 3.46732 2.86304 3.15229 4.73893 3.98594 2.27526 3.28481

6 6 2.36122 2.66502 2.46871 3.46732 2.86304 2.32129 1.30022 3.98594 3.2832 2.14973

7 7 2.36122 2.66502 3.45868 3.46732 2.86304 2.32129 2.80369 3.98594 3.2832 1.01286

8 8 2.36122 3.78665 3.45868 2.36122 2.86304 3.15229 3.87281 3.98594 2.27526 3.28481

9 9 3.32735 2.66502 2.46871 4.73893 2.86304 4.33062 2.80369 3.98594 3.2832 3.28481

10 10 4.47202 2.66502 3.45868 1.30022 4.85437 3.15229 4.73893 2.59319 4.3988 4.55165

11 11 2.36122 2.66502 3.45868 1.30022 1.48484 3.15229 3.87281 2.59319 2.27526 3.28481

12 12 4.47202 2.66502 4.55165 3.46732 3.93057 4.33062 2.80369 2.59319 2.27526 4.55165

13 13 4.47202 3.78665 4.55165 3.46732 2.86304 4.33062 3.87281 5.46678 3.2832 3.28481

14 14 3.32735 2.66502 1.30022 2.36122 1.48484 2.32129 2.80369 2.59319 3.2832 2.14973

15 15 3.32735 3.78665 3.45868 2.36122 2.86304 3.15229 1.30022 2.59319 3.2832 3.28481

16 16 3.32735 4.85437 3.45868 4.73893 3.93057 4.33062 3.87281 3.98594 3.2832 2.14973

17 17 3.32735 2.66502 2.46871 2.36122 1.48484 2.32129 2.80369 2.59319 3.2832 2.14973

18 18 2.36122 2.66502 2.46871 3.46732 2.86304 1.48484 2.80369 2.59319 2.27526 3.28481

19 19 3.32735 1.30022 2.46871 3.46732 2.86304 3.15229 2.80369 3.98594 2.27526 4.55165

20 20 1.30022 2.66502 2.46871 3.46732 2.86304 3.15229 2.80369 2.59319 2.27526 3.28481

21 21 4.47202 4.85437 4.55165 2.36122 4.85437 4.33062 4.73893 3.98594 3.2832 3.28481

22 22 3.32735 3.78665 1.30022 3.46732 3.93057 3.15229 2.80369 2.59319 3.2832 3.28481

23 23 4.47202 2.66502 4.55165 3.46732 4.85437 4.33062 2.80369 2.59319 4.3988 4.55165

24 24 2.36122 2.66502 3.45868 2.36122 2.86304 3.15229 3.87281 2.59319 2.27526 2.14973

25 25 4.47202 3.78665 3.45868 2.36122 4.85437 4.33062 4.73893 3.98594 4.3988 4.55165

26 26 3.32735 4.85437 4.55165 3.46732 3.93057 3.15229 3.87281 2.59319 1.01286 4.55165

27 27 3.32735 3.78665 3.45868 3.46732 2.86304 1.48484 2.80369 3.98594 3.2832 3.28481

28 28 4.47202 4.85437 4.55165 3.46732 2.86304 4.33062 2.80369 3.98594 4.3988 3.28481

29 29 3.32735 1.30022 2.46871 4.73893 3.93057 4.33062 2.80369 3.98594 4.3988 4.55165

30 30 3.32735 3.78665 3.45868 3.46732 2.86304 3.15229 2.80369 3.98594 4.3988 2.14973

Page 207: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

291

No No. Absen

Pernyataan

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 1 2.54401 2.4937 3.52681 3.98522 2.87324 3.66151 2.78292 4.85437 3.09059 2.38861

2 2 2.54401 2.4937 2.30388 1.8294 2.87324 3.66151 2.78292 2.4937 3.09059 2.38861

3 3 2.54401 2.4937 4.9948 2.69299 1.62527 2.59831 2.78292 3.69551 3.09059 1.01286

4 4 2.54401 2.4937 2.30388 3.98522 2.87324 2.59831 2.78292 2.4937 1.72082 2.38861

5 5 2.54401 3.81462 4.9948 3.98522 4.09103 3.66151 2.78292 2.4937 3.09059 3.50577

6 6 3.79843 3.81462 3.52681 3.98522 2.87324 2.59831 2.78292 2.4937 3.09059 3.50577

7 7 2.54401 3.81462 2.30388 3.98522 2.87324 2.59831 2.78292 2.4937 3.09059 3.50577

8 8 2.54401 2.4937 3.52681 2.69299 2.87324 3.66151 2.78292 2.4937 3.09059 2.38861

9 9 2.54401 2.4937 3.52681 3.98522 5.46678 1.62527 2.78292 3.69551 3.09059 3.50577

10 10 2.54401 5.17942 2.30388 3.98522 2.87324 3.66151 2.78292 3.69551 4.63963 4.63963

11 11 2.54401 2.4937 1.30022 2.69299 2.87324 3.66151 2.78292 2.4937 3.09059 3.50577

12 12 2.54401 2.4937 2.30388 3.98522 2.87324 2.59831 2.78292 2.4937 4.63963 2.38861

13 13 3.79843 3.81462 3.52681 3.98522 2.87324 2.59831 4.20438 4.85437 3.09059 2.38861

14 14 3.79843 3.81462 3.52681 1.8294 4.09103 2.59831 2.78292 2.4937 3.09059 2.38861

15 15 3.79843 3.81462 3.52681 2.69299 4.09103 3.66151 2.78292 3.69551 3.09059 3.50577

16 16 3.79843 5.17942 3.52681 2.69299 2.87324 3.66151 5.46678 3.69551 4.63963 3.50577

17 17 3.79843 3.81462 1.30022 2.69299 2.87324 3.66151 2.78292 2.4937 3.09059 2.38861

18 18 2.54401 3.81462 3.52681 2.69299 2.87324 3.66151 2.78292 3.69551 3.09059 4.63963

19 19 4.9948 3.81462 2.30388 3.98522 4.09103 3.66151 2.78292 3.69551 3.09059 2.38861

20 20 2.54401 2.4937 3.52681 3.98522 4.09103 3.66151 2.78292 3.69551 3.09059 3.50577

21 21 4.9948 2.4937 4.9948 2.69299 4.09103 4.9948 4.20438 4.85437 3.09059 4.63963

22 22 3.79843 3.81462 3.52681 1.8294 2.87324 3.66151 4.20438 1.01286 3.09059 3.50577

23 23 4.9948 3.81462 2.30388 3.98522 4.09103 4.9948 1.01286 2.4937 1.01286 4.63963

24 24 3.79843 2.4937 3.52681 3.98522 1.62527 3.66151 2.78292 3.69551 4.63963 2.38861

25 25 1.01286 2.4937 3.52681 2.69299 2.87324 3.66151 2.78292 2.4937 3.09059 2.38861

26 26 3.79843 3.81462 3.52681 1.01286 4.09103 3.66151 4.20438 3.69551 4.63963 4.63963

27 27 2.54401 3.81462 3.52681 3.98522 4.09103 2.59831 4.20438 3.69551 3.09059 3.50577

28 28 3.79843 1.01286 3.52681 3.98522 1.62527 4.9948 4.20438 3.69551 4.63963 4.63963

29 29 3.79843 3.81462 3.52681 3.98522 1.62527 2.59831 4.20438 4.85437 3.09059 3.50577

30 30 3.79843 2.4937 3.52681 2.69299 4.09103 3.66151 4.20438 2.4937 3.09059 3.50577

Page 208: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

292

No No. Absen

Pernyataan Jumlah

21 22 23 24 25 26

1 1 4.85437 1.8294 2.36122 3.65001 3.60318 3.53874 90.92883 2 2 3.51795 4.0377 3.51793 2.21434 3.60318 2.14973 79.70574 3 3 3.51795 2.73891 3.51793 1.01286 2.24342 3.53874 75.68481 4 4 3.51795 4.0377 2.36122 2.21434 1.30022 2.14973 66.18269 5 5 4.85437 2.73891 1.30022 3.65001 2.24342 3.53874 83.49138 6 6 3.51795 4.0377 3.51793 3.65001 3.60318 3.53874 81.20081 7 7 3.51795 2.73891 2.36122 2.21434 3.60318 2.14973 74.79985 8 8 3.51795 2.73891 2.36122 3.65001 2.24342 3.53874 78.00025 9 9 2.27526 4.0377 3.51793 2.21434 3.60318 3.53874 85.65504 10 10 4.85437 4.0377 1.30022 3.65001 1.30022 3.53874 91.1714 11 11 3.51795 2.73891 3.51793 2.21434 2.24342 2.14973 70.26927 12 12 2.27526 2.73891 2.36122 3.65001 2.24342 2.14973 80.16276 13 13 3.51795 2.73891 3.51793 2.21434 3.60318 1.01286 91.11865 14 14 2.27526 2.73891 3.51793 3.65001 3.60318 3.53874 74.0282 15 15 3.51795 1.8294 2.36122 3.65001 3.60318 3.53874 82.57133 16 16 3.51795 4.0377 3.51793 3.65001 3.60318 3.53874 98.8378 17 17 2.27526 2.73891 3.51793 5.46678 3.60318 3.53874 75.49587 18 18 4.85437 4.0377 4.85437 3.65001 3.60318 3.53874 84.1273 19 19 3.51795 2.73891 3.51793 2.21434 3.60318 3.53874 84.13521 20 20 2.27526 4.0377 3.51793 3.65001 3.60318 3.53874 80.87344 21 21 3.51795 4.0377 3.51793 3.65001 3.60318 3.53874 103.6337 22 22 2.27526 2.73891 2.36122 2.21434 3.60318 2.14973 77.58954 23 23 1.01286 4.0377 4.85437 3.65001 5.46678 5.17942 96.23287 24 24 3.51795 4.0377 3.51793 3.65001 2.24342 2.14973 79.46681 25 25 2.27526 1.8294 3.51793 3.65001 3.60318 3.53874 86.37033 26 26 3.51795 4.0377 4.85437 3.65001 3.60318 3.53874 95.60042 27 27 2.27526 4.0377 3.51793 3.65001 3.60318 3.53874 87.42459 28 28 3.51795 1.01286 3.51793 3.65001 3.60318 3.53874 93.97547 29 29 3.51795 4.0377 4.85437 3.65001 3.60318 5.17942 95.68288 30 30 2.27526 4.0377 2.36122 3.65001 3.60318 3.53874 86.41851

Page 209: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

293

Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Skor Pretest Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen I dan

Kelas Eksperimen II

2. Deskripsi Skor Posttest Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen I dan

Kelas Eksperimen II

3. Deskrispsi N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen I dan Kelas

Eksperimen II

4. Deskripsi Skor Motivasi Belajar Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II

Page 210: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

294

Lampiran 8.1

DESKRIPSI SKOR PRETEST KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS KELAS

EKSPERIMEN I DAN KELAS EKSPERIMEN II

Page 211: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

295

Lampiran 8.2

DESKRIPSI SKOR POSTTEST KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

KELAS EKSPERIMEN I DAN KELAS EKSPERIMEN II

Page 212: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

296

Lampiran 8.3

DESKRIPSI SKOR N-GAIN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS KELAS

EKSPERIMEN I DAN KELAS EKSPERIMEN II

Page 213: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

297

Lampiran 8.4

DESKRIPSI SKOR ANGKET MOTIVASI BELAJAR KELAS EKSPERIMEN

I DAN KELAS EKSPERIMEN II

Page 214: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

298

Analisis Data Hasil Penelitian dengan SPSS 16

17. Output Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji T Skor Posttest Kelas

Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II

18. Output Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji T Skor Posttest Kelas

Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II

19. Output Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji T N-Gain Keterampilan

Berpikir Kritis Kelas Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II

20. Output Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji T Skor Motivasi Belajar Kelas

Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II

21. Perhitungan Skor Observasi Aktivitas Guru Kelas Eksperimen I dan Kelas

Eksperimen II

Page 215: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

299

Lampiran 9.1

OUTPUT UJI NORMALITAS, UJI HOMOGENITAS, DAN UJI T SKOR

PRETEST KELAS EKSPERIMEN I DAN KELAS EKSPERIMEN II

1. Uji Normalitas.

a. Kelas eksperimen I Test Statistics

kategori

Chi-Square 1.345a df 4 Asymp. Sig. .854 a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is .6.

b. Kelas Eksperimen II Test Statistics

kategori

Chi-Square 3.950a df 4 Asymp. Sig. .413 a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is .6.

2. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Pretest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.377 1 58 .129

3. Uji T

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

Pretest Equal variances assumed 2.377 .129 .842 58 .403 1.76967 2.10134 -2.43662 5.97595

Equal variances not assumed

.842 54.809 .403 1.76967 2.10134 -2.44184 5.98117

Page 216: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

300

Lampiran 9.2

OUTPUT UJI NORMALITAS, UJI HOMOGENITAS, DAN UJI T SKOR

POSTTEST KELAS EKSPERIMEN I DAN KELAS EKSPERIMEN II

1. Uji Normalitas

a. Kelas Eksperimen I Test Statistics

kategori

Chi-Square 2.360a df 4 Asymp. Sig. .670 a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is .6.

b. Kelas Eksperimen II Test Statistics

kategori

Chi-Square 1.345a df 4 Asymp. Sig. .854 a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is .6.

2. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Posttest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.428 1 58 .516

3. Uji T

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Posttest Equal variances assumed .428 .516 3.032 58 .004 8.1923333 2.7017820 2.7841291 13.6005376

Equal variances not assumed

3.032 57.366 .004 8.1923333 2.7017820 2.7828563 13.6018103

Page 217: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

301

Lampiran 9.3

OUTPUT UJI NORMALITAS, UJI HOMOGENITAS, DAN UJI T SKOR N-

GAIN KELAS EKSPERIMEN I DAN KELAS EKSPERIMEN II

1. Uji Normalitas

a. Kelas Eksperimen I Test Statistics

kategori

Chi-Square .903a df 4 Asymp. Sig. .924 a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is .6.

b. Kelas Eksperimen II Test Statistics

kategori

Chi-Square 1.821a df 4 Asymp. Sig. .769 a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is .6.

2. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

N.gain

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.580 1 58 .114

3. Uji T

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

N.gain Equal variances assumed 2.580 .114 3.675 58 .001 .11808 .03213 .05377 .18240

Equal variances not assumed

3.675 54.686 .001 .11808 .03213 .05369 .18248

Page 218: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

302

Lampiran 9.4

OUTPUT UJI NORMALITAS, UJI HOMOGENITAS, DAN UJI T SKOR

ANGKET MOTIVASI BELAJAR KELAS EKSPERIMEN I DAN KELAS

EKSPERIMEN II

1. Uji Normalitas

a. Kelas Eksperimen I Test Statistics

kategori

Chi-Square 1.345a df 4 Asymp. Sig. .854 a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is .6.

b. Kelas Eksperimen II Test Statistics

kategori

Chi-Square 1.345a df 4 Asymp. Sig. .854 a. 4 cells (80.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is .6.

2. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Angket Levene Statistic df1 df2 Sig.

.245 1 58 .622

3. Uji t

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Difference Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Angket Equal variances assumed

.245 .622 -.230 58 .819 -.49735300 2.16615605 -4.83338543 3.83867943

Equal variances not assumed

-.230 57.215 .819 -.49735300 2.16615605 -4.83465316 3.83994716

Page 219: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

303

Lampiran 9.5

PERHITUNGAN SKOR OBSERVASI AKTIVITAS GURU KELAS EKSPERIMEN I DAN KELAS EKSPERIMEN II

Kelas Eksperimen I Pertemuan I

Nomor

Observer Jawaban observer untuk indikator nomor Jumlah

(observer) Rerata

(observer) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 3 3 3 1 4 3 2 4 4 4 4 3 2 2 4 3 3 2 1 3 3 4 65 2,96 2 4 3 2 1 4 3 1 2 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 1 3 3 4 59 2,68 3 3 3 3 1 4 3 2 4 4 4 4 3 2 2 4 3 3 2 1 3 3 4 65 2,96

Jumlah total 189 Rerata total 2,87

Nilai minimal : 3*22 = 66

Nilai maksimal : 12*22 = 264

Jarak kelas interval : (264-66)/4 = 49,5

Jumlah skor Rerata skor Klasifikasi

214,6 ≤ X ≤ 264,0 3,26 ≤ X ≤ 4,00 Sangat Baik 165,1 ≤ X ≤ 214,5 2,51 ≤ X ≤ 3,25 Baik 115,6 ≤ X ≤ 165,0 1,76 ≤ X ≤ 2,50 Kurang 66,0 ≤ X ≤ 115,5 1,00 ≤ X ≤ 1,75 Sangat Kurang

189 2,87 Baik

Page 220: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

304

Kelas Eksperimen I Pertemuan II

Nomor

Observer Jawaban observer untuk indikator nomor Jumlah

(observer) Rerata

(observer) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 1 4 4 4 74 3,36 2 4 3 3 2 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 72 3,27 3 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 1 4 4 4 74 3,36

Jumlah total 220 Rerata total 3,33

Nilai minimal : 3*22 = 66

Nilai maksimal : 12*22 = 264

Jarak kelas interval : (264-66)/4 = 49,5

Jumlah skor Rerata skor Klasifikasi

214,6 ≤ X ≤ 264,0 3,26 ≤ X ≤ 4,00 Sangat Baik 165,1 ≤ X ≤ 214,5 2,51 ≤ X ≤ 3,25 Baik 115,6 ≤ X ≤ 165,0 1,76 ≤ X ≤ 2,50 Kurang 66,0 ≤ X ≤ 115,5 1,00 ≤ X ≤ 1,75 Sangat Kurang

220 3,33 Sangat Baik

Page 221: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

305

Kelas Eksperimen II Pertemuan I

Nomor

Observer Jawaban observer untuk indikator nomor Jumlah

(observer) Rerata

(observer) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 54 2,84 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 72 3,79 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 73 3,84

Jumlah total 199 Rerata total 3,49

Nilai minimal : 3*19 = 57

Nilai maksimal : 12*19 = 228

Jarak kelas interval : (228-57)/4 = 42,75

Jumlah skor Rerata skor Klasifikasi

185,26 ≤ X ≤ 228,00 3,26 ≤ X ≤ 4,00 Sangat Baik 142,51 ≤ X ≤ 185,25 2,51 ≤ X ≤ 3,25 Baik 99,76 ≤ X ≤ 142,50 1,76 ≤ X ≤ 2,50 Kurang

57,00 ≤ X ≤ 99,75 1,00 ≤ X ≤ 1,75 Sangat Kurang

199 3,49 Sangat Baik

Page 222: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

306

Kelas Eksperimen II Pertemuan II

Nomor

Observer Jawaban observer untuk indikator nomor Jumlah

(observer) Rerata

(observer) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 72 3,79 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 72 3,79 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 70 3,68

Jumlah total 214 Rerata total 3,75

Nilai minimal : 3*19 = 57

Nilai maksimal : 12*19 = 228

Jarak kelas interval : (228-57)/4 = 42,75

Jumlah skor Rerata skor Klasifikasi 185,26 ≤ X ≤ 228,00 3,26 ≤ X ≤ 4,00 Sangat Baik 142,51 ≤ X ≤ 185,25 2,51 ≤ X ≤ 3,25 Baik 99,76 ≤ X ≤ 142,50 1,76 ≤ X ≤ 2,50 Kurang

57,00 ≤ X ≤ 99,75 1,00 ≤ X ≤ 1,75 Sangat Kurang

214 3,75 Sangat Baik

Page 223: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

307

Rata-Rata Skor Observasi Kegiatan Guru

Kelas Eksperimen I Eksperimen II

Skor Total

Rata-Rata

Kriteria Skor Total

Rata-Rata

Kriteria

Pertemuan I 189 2,87 Baik 199 3,49 Sangat Baik

Pertemuan II 220 3,33 Sangat Baik 214 3,75

Sangat Baik

Persentase Hasil Observasi Kegiatan Guru

Kelas Eksperimen I Eksperimen II % % % %

Pertemuan I 71,59 77,46

87,28 90,35

Pertemuan II 83,33 93,42

Rata-rata Skor Observasi Kegiatan Guru Pertemuan I dan Pertamuan II

Pertemuan Ke- Ekaperimen I (Reciprocal Teaching) Ekaperimen II (Prediction Guide)

Skor Kuantitatif Persentase (%) Skor Kuantitatif Persentase (%)

I 189 71,59 199 87,28

II 220 83,33 214 93,42

Rata-rata 204,50 77,46 206,50 90,35

Baik Sangat Baik

Page 224: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

308

Surat-Surat Penelitian dan Curriculum Vitae

1. Surat Bukti Seminar Proposal

2. Surat Ijin Penelitian dari Sekretariat Daerah Istimewa Yogyakarta

3. Surat Ijin Penelitian dari Pemerintah Kabupaten Bantul

4. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Sekolah

5. Curriculum Vitae

Page 225: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

309

Lampiran 10.1

Page 226: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

310

Lampiran 10.2

Page 227: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

311

Lampiran 10.3

Page 228: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

312

Lampiran 10.4

Page 229: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DAN

313

CURRICULUM VITAE Nama Lengkap : Sri Handayani Tempat, tanggal lahir : Klaten, 22 November 1989 Agama : Islam Gol. Darah : B Anal ke- : 2 dari 2 bersaudara Alamat : Bogo RT/RW : 13/VIII, Tibayan, Jatinom,

Klaten, Jawa Tengah Jenis Kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia Telp. : 087734949424 Alamat Email : [email protected] Nama Ibu : Paniyem Nama Ayah : Purwanto Darso Wiyono Riwayat Pendidikan :

No. Nama Sekolah Tahun Kota/Kabupaten

1 TK ABA Tibayan 1995-1996 Klaten

2 SD Negeri II Tibayan 1996-2002 Klaten

3 SMP Negeri II Jatinom 2002-2005 Klaten

4 SMA Negeri I Karanganom 2005-2008 Klaten

5 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2009-Sekarang Yogyakarta