guide irigasi.docx

31
Ini ada GUIDE Pengerjaan dari tahun sebelumnya, mungkin bisa jadi referensi CHAPTER 1 – THE RAIN, THE FIELD, AND THE MAXIMUM DELIVERY REQUIREMENT PART 1 - POLIGON THIESSEN Step 1 Plotting The Rain Stations Alkisah di sebuah negeri kita punya sungai yang udah ditrase sampai anak-anaknya (Gambar 1), terus kita gambarin DASnya. Di sekitar DAS tersebut telah kita pilih tiga stasiun hujan, yaitu stasiun Manis, Asem, dan Asin. Kemudian kita temukan letak ketiga stasiun tersebut pada peta (Gambar 2).

Upload: mehmet-hafizhoglu

Post on 24-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Ini ada GUIDE Pengerjaan dari tahun sebelumnya, mungkin bisa jadi referensi

CHAPTER 1 – THE RAIN, THE FIELD, AND THE MAXIMUM DELIVERY REQUIREMENT

PART 1 - POLIGON THIESSEN

Step 1 Plotting The Rain StationsAlkisah di sebuah negeri kita punya sungai yang udah ditrase sampai anak-anaknya (Gambar 1), terus kita gambarin DASnya. Di sekitar DAS tersebut telah kita pilih tiga stasiun hujan, yaitu stasiun Manis, Asem, dan Asin. Kemudian kita temukan letak ketiga stasiun tersebut pada peta (Gambar 2).

Gambar 1 Gambar 2

Step 2 Making The Polygon Kemudian kita tarik poligon dari ketiga stasiun tersebut, seperti dicontohkan dengan segitiga kuning (Gambar 3). (Poligon = segi banyak. Tapi karena hanya ada tiga sudut jadinya segitiga). Kemudian, tariklah garis berat segitiga tersebut, seperti ditunjukkan dengan garis hijau (Gambar 4). Garis berat ini membagi dua sisi segitiga dengan sama panjang dan tegak lurus sisi segitiga tersebut. (Lihat tanda siku-siku merah, di gambar 4 maupun 5).

Gambar 3 Gambar 4

Baiknya kita hapus si segitiga kuning tersebut, kemudian rapikan garis-garis yang berlebih, kemudian kita arsir. Hasilnya terlihat seperti pada gambar 6

Gambar 5 Gambar 6

Step 3 Area Measuring and Scale ConversionNah, sampailah kita pada akhir kisah Poligon Thiessen.

Area DAS yang kita punyai sebelumnya kini telah terbagi menjadi tiga bagian, dan ketiga bagian tersebut memiliki stasiun pengaruhnya masing-masing. Seperti ditunjukkan pada gambar, daerah DAS yang berwarna merah merupakan daerah pengaruhnya stasiun Manis, daerah DAS yang berwarna biru merupakan daerah pengaruhnya stasiun Asem, begitu juga daerah DAS yang berwarna kuning merupakan daerah pengaruhnya stasiun Asin.

Pekerjaan Berikutnya adalah menghitung luasdaerah pengaruh masing-masing stasiun. Untuk memperleh luasan tersebut, dapat kita pergunakan metode GRID, DOTS, ataupun menggunakan Planimeter.

Note: saya gak saranin pake benang.

Ceritanya setelah kita ukur, MISALNYA dengan skala peta 1:50.000, luas area masing-masing stasiun adalah

No Stasiun Area peta (cm2) Area asli ( = area peta x (50.000)2, hasil dalam km2)1 Manis 53 13,252 Asem 31 7,753 Asin 16 4,00

Total 100 25misalnyaaa..

PART 2 – PENGOLAHAN DATA HUJANNah, di bagian ini kita bakal nyoba buat ngolah data hujan, dengan Metode Hujan Regional Thiessen dan Metode Aritmatik.

Step 1 – Mengumpulkan data hujan.Misalnya data hujan udah kita kumpulin jadinya kayak gini, dan masih bolong-bolong.

Number 88Name Manis

Curah hujan (mm)Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1979 275 242 112 154 226 398 0 45 248 103 475 2278 207.091980 232 133 161 9 113 56 37 144 19 528 1006 201 2639 219.921981 324 170 289 253 104 596 475 70 139 380 315 303 3418 284.831982 485 159 376 0 0 0 120 1140 162.861983 121 294 98 175 692 261 0 0 0 222 630 240 2733 227.751984 65 799 864 432.001985 264 323 191 170 22 53 41 545 1609 201.131986 748 330 33 265 332 252 441 344 679 262 3686 368.601987 227 58 887 1172 390.671988 595 144 331 137 341 173 0 0 60 647 131 0 2559 213.25

Nomor 122Nama Asem

Curah hujan (mm)Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1979 413 353 406 640 679 249 41 72 105 377 797 597 4729 394.081980 393 370 328 554 174 67 137 352 282 488 999 395 4539 378.251981 269 307 655 395 268 470 246 174 113 381 472 513 4263 355.251982 412 213 427 133 581 7 19 0 0 0 182 408 2382 198.501983 445 351 274 700 559 363 2692 448.671984 354 318 261 162 170 21 1048 420 560 272 3586 358.601985 517 171 188 243 215 48 167 193 679 532 2953 295.301986 317 365 663 279 156 245 302 168 875 3370 374.441987 761 761 761.001988 723 299 398 411 488 287 22 13 177 534 650 331 4333 361.08

Number 160Name Asin

Curah hujan (mm)Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

1979 496 317 506 427 766 138 74 135 84 197 481 342 3963 330.251980 266 241 363 356 241 86 95 208 156 399 502 472 3385 282.081981 385 625 349 414 400 332 241 130 272 242 436 545 4371 364.251982 453 517 438 334 501 8 149 2400 342.861983 496 317 271 25 0 0 8 347 372 421 2257 225.701984 420 514 475 203 126 54 1792 298.671985 380 239 77 192 526 355 1769 294.831986 252 326 654 330 54 14 377 441 413 307 3168 316.801987 365 777 328 268 164 43 35 1980 282.861988 269 335 346 235 339 242 21 96 49 294 330 357 2913 242.75

BulanTotal Rerata

BulanTotal Rerata

BulanTotal Rerata

Step 2 – Memperbaiki data hujan yang hilangBuat memperbaiki data hujan yang hilang, kita pake metode rasional. Caranya simpel. Misalnya untuk data hujan stasiun Manis bulan Desember 1979 kan ilang, kita kumpulin stasiun-stasiun temennya di tahun yang sama.

Curah hujan (mm)1979 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Manis 275 242 112 154 226 398 0 45 248 103 475 207Asem 413 353 406 640 679 249 41 72 105 377 797 597 394Asin 496 317 506 427 766 138 74 135 84 197 481 342 330

BulanRerata awal

Langkah pertamanya, kita rata-ratain semua data stasiun. Seperti pada gambar, kita dapet rerata stasiun Manis, Asem, dan ASin masing-masing 207, 394, dan 330.

Nah, sekarang kita pake jurus sakti mandraguna mengisi data hujan yang hilang dengan metode rasional, yaitu

R1=( R1×R2

R2+

R1×R3

R3

+…)n

dengan

R1=reratastasiun1 ( yang dicari) ,207

R2=Rerata stasiun2 ( temennya ) ,394

R3=Rerata stasiun3 ( temennya ) ,330

n= jumlah stasiuntemennya

R1=curahhujan yang dicari , belumtau

R2=curahhujan stasiun2 (temennya) ,597

R3=curahhujan stasiun3 (temennya ) ,342

Jadi untuk cari Manis Des 1979 adlah dengan

R1=( 207×597

394+ 207×342

330 )2

=264

Dan, jadilah kayak begini

Curah hujan (mm)1979 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Manis 275 242 112 154 226 398 0 45 248 103 475 264Asem 413 353 406 640 679 249 41 72 105 377 797 597Asin 496 317 506 427 766 138 74 135 84 197 481 342

Bulan

Nah, metode ini diulang buat semua data hujan yang hilang. Gampang, kan? Cuma ya kalo ada 100 yang ilang, ngulangin 100 kali aja.

STEP 3 – RERATA REGIONALNah, rerata regional yangkita mau itung ada dua. Pertama pake Thiessen, kedua pake Aritmatik. Untuk yang Thiessen, misalnya kita punya proporsi area sebagai berikut

No Stasiun Area peta (cm2) Area asli ( = area peta x (50.000)2, hasil dalam km2)1 Manis 53 13,252 Asem 31 7,753 Asin 16 4,00

Total 100 25

Nah, rumus sederhananya,

Rregional−Thiessen=A1

A total

×R1+A2

A total

×R2+A3

A total

×R3+…

Jadi untuk cari hujan regional Bulan Januari tahun 1979, dengan data hujan di atas misalnya, kita dapetin

Rregional−Thiessen− Jan79=13,2525

×275+ 7,2525

×413+ 4,0025

×496=353

Lain halnya, dengan aritmatik yang cumangerata-ratain aja, dengan rumus

Rregional−Aritnatik=R1+R2+R3+…+Rn

n

Kita dapetin

Rregional−Aritnatik− Jan79=275+413+496

3=395

Nah, jadi kita dapetin di tabel berikut,

Curah hujan (mm)1979 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Manis 275 242 112 154 226 398 0 45 248 103 475 264Asem 413 353 406 640 679 249 41 72 105 377 797 597Asin 496 317 506 427 766 138 74 135 84 197 481 342Rerata Thiessen 353 288 266 348 453 310 25 68 177 203 576 380Rerata Aritmatik 395 304 341 407 557 262 38 84 146 226 584 401

Bulan

STEP 4 – ERROR CHECKINGStep ini bertujuan untuk mementukan metode mana yang terbaik, apakah Thiessen atau Aritmatik. Caranya simpel,

Error=∑i=1

n |R−Ri|Ri

n

Dengan R adalah cura hujan stasiun ke-i dan n adalah jumlah stasiun. Sederhana, kan?

Coooooontohnya, dengan data yang masih sama, untuk error Thiessen Jan 79, dengan rerata 353, kita dapetin:

Erro rThiessen−Jan79=

|353−275|275

+|353−413|

413+|353−496|

4963

=0,28+0,15+0,293

=0,24

Dengan data yang masih sama juga, untuk error Aritmatik Jan 79, dengan rerata 395, kita dapetin:

Erro rThiessen−Jan79=

|395−275|275

+|395−413|

413+|395−496|

4963

=0,43+0,04+0,203

=0,23

Di sini, kita dapet error Aritmatik (0,23) lebih kecil daripada error Thiessen (0,24), dengan kata lain, untuk data bulan Januari 79, rerata aritmatik lebih baik. Nah, langkan ini terus diulang untuk setiap bulan, seperti kita dapetin

Curah hujan (mm)1979 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Manis 275 242 112 154 226 398 0 45 248 103 475 264Asem 413 353 406 640 679 249 41 72 105 377 797 597Asin 496 317 506 427 766 138 74 135 84 197 481 342Rerata Thiessen 353 288 266 348 453 310 25 68 177 203 576 380Rerata Aritmatik 395 304 341 407 557 262 38 84 146 226 584 401Error Thiessen 0.24 0.15 0.73 0.63 0.58 0.57 0.53 0.35 0.70 0.49 0.23 0.30Error Aritmatik 0.23 0.15 0.84 0.68 0.64 0.43 0.27 0.47 0.51 0.58 0.24 0.34

Bulan

Note: untuk data yang nilainya 0 (nol), jangan ikut diikutin di error checking.

Perhitungan error belum sampai di sini, lanjut kita rata-ratain error masing-masing metode.Simpel. Tinggal rata-ratain, sebagai contoh.

Curah hujan (mm)1979 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Manis 275 242 112 154 226 398 0 45 248 103 475 264 207Asem 413 353 406 640 679 249 41 72 105 377 797 597 394Asin 496 317 506 427 766 138 74 135 84 197 481 342 330Rerata Thiessen 353 288 266 348 453 310 25 68 177 203 576 380Rerata Aritmatik 395 304 341 407 557 262 38 84 146 226 584 401Error Thiessen 0.24 0.15 0.73 0.63 0.58 0.57 0.53 0.35 0.70 0.49 0.23 0.30 0.46Error Aritmatik 0.23 0.15 0.84 0.68 0.64 0.43 0.27 0.47 0.51 0.58 0.24 0.34 0.45

BulanRerata awal

Mean Error

Kita dapet error Aritmatik (0,45) lebih kecil daripada error Thiessen (0,46), dengan kata lain, untuk data tahun 79, rerata aritmatik lebih baik. Kemudian, proses error checking ini diulang untuk setiap tahunnya.

Setelah diulang, kita jumlahin semua error masing-masing metode. Misalnya kita dapet total errornya 31,60 untuk Thiessen dan 28,45 untuk Aritmatik (sumpah ni angka ngasal). Artinya, untuk seluruh set data yang kita punya, metode aritmatik lebih baik (lebih kecil errornya). Maka dari itu, kita kumpulkan data rerata aritmatik sebagai data yang akan kita gunakan ke depan. Hal yang sama juga berlaku kalau kita dapat error Thiessen ternyata lebih baik.

Untuk contoh di panduan ini, kita gunakan rerata Thiessen.

STEP 5 – DATA COMPILING, SORTING, AND RAINFALL PROBABILITYOkay. Sekarang kita akan mendekati akhir perjalanan kita.

Setelah kita hitung cerah hujan rerata masing-masing tahun, kemudian kita daptai rerata aritmatik lebih kecil errornya, maka kita kumpulkan data rerata Aritmatik masing-masing tahun. Seperti pada contoh berikut.

Curah hujan rerata Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des1979 395 304 341 407 557 262 38 84 146 226 584 4011980 314 230 310 370 172 57 79 213 140 383 730 3961981 331 319 399 344 334 396 268 118 713 280 442 4651982 503 362 413 218 349 6 6 0 0 2 129 4631983 346 345 214 290 837 118 0 0 6 340 529 4081984 456 534 372 501 213 113 85 28 781 389 501 3471985 469 305 337 291 153 87 85 128 85 198 544 3631986 360 329 690 293 81 164 304 132 599 413 667 2751987 800 952 377 373 201 83 44 17 223 57 391 5961988 437 295 423 206 322 186 12 54 91 416 413 289

Dari sini, kita sort (urutkan datanya dari besar ke kecil, untuk masing-masing bulan), kemudian tambahkan kolom probability, seperti pada tabel berikut

Rank Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Probability1 800 952 690 501 837 396 304 213 781 416 730 596 9.09%2 503 534 423 407 557 262 268 132 713 413 667 465 18.18%3 469 362 413 373 349 186 85 128 599 389 584 463 27.27%4 456 345 399 370 334 164 85 118 223 383 544 408 36.36%5 437 329 377 344 322 118 79 84 146 340 529 401 45.45%6 395 319 372 293 213 113 44 54 140 280 501 396 54.55%7 360 305 341 291 201 87 38 28 91 226 442 363 63.64%8 346 304 337 290 172 83 12 17 85 198 413 347 72.73%9 331 295 310 218 153 57 6 0 6 57 391 289 81.82%

10 314 230 214 206 81 6 0 0 0 2 129 275 90.91%

Hitungan probability yang digunakan adalah metode weibull, yang secara matematis dijabarkan sebagai

P= mn+1

dengan

P = probabilitym = rank (1 – 10)n = jumlah data (10)

STEP 6 – 80% PROBABLE RAINFALLKita dapetin sampai proses terakhir, ada hujan-hujan dengan probability 9.09%, 18.18%, 27.27%, 36.36%, 45.45%, 54.55%, 63.64%, 72.73%, 81.82%, dan 90.91%. tapi jelas ga ada 80%. Untuk cari hujan-hujan dengan probabilitas tersebut, kita pakai cara interpolasi. Gampang.

Untuk cari R80, yang pastinya berada di antara R81,82 dan R72,73

R80−R72,73R81,82−R72,73

= 80−72,7381,82−72,73

Misalnya untuk data Januari,

R80−346331−346

= 80−72,7381,82−72,73

❑⇔

R80=334

Sehingga kita dapatkan hasil seperti tabel berikut

Rank Sorted Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des1 9.09% 800 952 690 501 837 396 304 213 781 416 730 5962 18.18% 503 534 423 438 540 217 268 132 713 413 667 4653 27.27% 469 408 413 373 349 186 85 128 599 389 544 4634 36.36% 456 362 399 370 334 164 85 118 223 383 529 4115 45.45% 456 345 377 344 322 118 79 67 140 340 524 4086 54.55% 437 329 372 293 213 113 44 54 96 280 501 3967 63.64% 360 319 361 291 201 87 40 28 91 198 442 3638 72.73% 346 305 337 290 172 83 12 17 85 196 413 3479 81.82% 331 295 310 218 153 57 6 0 6 57 391 289

10 90.91% 314 230 214 206 81 6 0 0 0 2 129 275334 297 316 232 157 62 7 3 22 85 395 301R80

Hal serupa dilakukan untuk memperoleh nilai R dengan probabilitas lainnya.

PART 3 – MONTHLY DISCHARGE, EFFECTIVE RAINFALL, AND EVAPOTRANSPIRATIONDi bagian ini dibahas tentang penentuan debit bulanan, curah hujan efektif, dan evapotranspirasi

STEP 1 MONTHLY DISCHARGEData yang kita pake untuk menentukan debit yang mengalir sampai ke bendung kita, seharusnya kita dapatkan dari rekaman AWLR (automatic water level recorder). Tapi, tidak semua sungai punya alat ini, apalagi sungai-sungai kecil. Maka dari itu, kita generate data debitnya dengan menggunakan data hujan yang kita punya.

Metode yang kita pakai adalah metode rasional yakni

Q=CIA

dengan

C = kefisien pengaliran

I = intensitas hujan

A = luas daerah tangkapan hujan (DTH/DAS)

Rumus ini, sebenarnya haya berlaku untuk DAS kecil saja, kalau nggak salah yang luasnya kurang dari 200km2. Tapi karena tugas ini untuk latihan, kita pakai saja.

Koefisien pengaliran (C) biasanya disepakati besarnya berapa, misalnya 0,75. Kemudian luas area (A) merupakan luas DAS sungai yang kita punya. Sedangkan intensitas hujan, harusnya kita tentuin dengan metode Mononobe

I=R24

24 ( 24t )23

dengan R24 itu hujan maksimum dalam 24 jam dan t dalam satuan jam.

But once again, to be short, kita langsung masukin nilai R yang kita dapet dari part sebelumnya buat ngegantiin I ini.

Jadi, untuk C = 0,75 dan A = 25 km2 (sesuai part sebelumnya), kita dapatkan

Q80−Jan=C ×R80−Jan × A=0,75×334mm

bulan×25k m2=6262mm∙km2

bulan=2414 l

s

Kemudian kita ulangi untuk masing-masing bulan, sehingga kita dapatkan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop DesR80 mm/bulan 334 297 316 232 157 62 7 3 22 85 395 301Q80 l/s 2416 2148 2286 1678 1136 448 51 22 159 615 2857 2177

Jangan lupa dibuat grafiknya,

Nilai-nilai ini kita simpan dahulu, untuk kemudian kita gunakan di penentuan luas daerah terlayani.

STEP 2 – EFFECTIVE RAINFALLData yang digunakan pada penentuan curah hujan efektif adalah curah hujan dari stasiun yang letaknya paling dekat dengan petak yang kita miliki. Sebagai contoh, dari plotting stasiun hujan yang datanya kita gunakan, kita dapati stasiun asin merupakan stasiun yang paling dekat denga petak irigasi yang akan kita airi.

Kita panggil kembali data hujan dari stasiun asin, yang telah kita perbaiki sebelumnya pada PART 2.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des1979 496 317 506 427 766 138 74 135 84 197 481 3421980 266 241 363 356 241 86 95 208 156 399 502 4721981 385 625 349 414 400 332 241 130 272 242 436 5451982 453 517 438 334 501 8 9 0 0 2 149 6731983 496 317 171 271 686 25 0 0 8 347 372 4211984 420 514 339 475 203 126 54 24 713 351 453 3161985 472 322 380 239 148 87 89 126 77 192 526 3551986 252 326 654 330 68 54 260 14 377 441 413 3071987 365 777 328 268 164 43 34 13 165 35 337 5171988 269 335 346 235 339 242 21 96 49 294 330 357

TahunBulan

Seperti biasa, kita sort dan kita tentukan exceedence probabilitynya dengan metode Weibull

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des1 9.09% 496 777 654 475 766 332 260 208 713 441 526 6732 18.18% 496 625 506 427 686 242 241 135 377 399 502 5453 27.27% 472 517 438 414 501 138 95 130 272 351 481 5174 36.36% 453 514 380 356 400 126 89 126 165 347 453 4725 45.45% 420 335 363 334 339 87 74 96 156 294 436 4216 54.55% 385 326 349 330 241 86 54 24 84 242 413 3577 63.64% 365 322 346 271 203 54 34 14 77 197 372 3558 72.73% 269 317 339 268 164 43 21 13 49 192 337 3429 81.82% 266 317 328 239 148 25 9 0 8 35 330 316

10 90.91% 252 241 171 235 68 8 0 0 0 2 149 307

RankBulan

Probability

Lalu kita tentukan juga R50 dan R80nya dengan interpolasi

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop DesR50 402.50 330.50 356.00 332.00 290.00 86.56 64.00 59.96 120.00 268.00 424.50 389.00R80 266.60 317.00 330.26 244.80 150.87 28.60 11.37 2.67 16.20 66.40 331.34 321.04

Rainfall (mm/bulan)Bulan

Setelah itu, kita tentukan curah hujan efektif harian, dengan mengalikan konstanta efektifitas 0,7, dan mengubah satuan hujannya ke dalam mm/hari (dengan membagi 30).

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop DesRe50 9.39 7.71 8.31 7.75 6.77 2.02 1.49 1.40 2.80 6.25 9.91 9.08Re80 6.22 7.40 7.71 5.71 3.52 0.67 0.27 0.06 0.38 1.55 7.73 7.49

Bulaneffective Rainfall (mm/hari)

Jangan lupa dibuat grafik Re-nya juga

STEP 3 – EVAPOTRANSPIRATIONMetode penentuan nilai evapotranspirasi yang digunakan adalah metode Penman Modifikasi, yakni metode penentuan evapotranspirasi yang sampai saat ini dianggap paling lengkap dan akurat. Langkah pertama yang dilakukan adalah merata-ratakan data klimatologi yang kita miliki menjadi bentuk rerata bulanan.

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des1979 27.0 26.7 27.0 27.3 26.9 25.6 25.2 25.5 26.7 27.1 27.9 27.01980 27.3 26.6 26.7 26.5 26.9 26.0 26.2 25.9 26.7 27.2 27.11981 27.0 26.9 26.7 26.7 26.4 26.3 25.0 25.6 25.9 26.9 26.6 26.91983 27.3 27.3 27.8 27.6 26.3 25.2 24.4 24.5 25.7 25.5 26.2 26.31984 26.3 26.3 26.7 27.0 25.8 25.5 25.9 26.0 26.9 27.0 26.91985 27.4 26.5 26.9 26.9 27.2 26.8 25.9 26.7 26.5 27.1 27.21986 27.0 26.1 26.4 27.2 26.6 25.4 24.8 25.8 26.31987 27.1 26.3 26.6 27.3 27.1 26.0 25.5 25.1 26.2 26.3 27.6 27.01988 27.0 27.2 27.8 27.9 26.3 25.4 26.0 25.9 26.5 26.6 26.31989 26.2 25.8 25.1 25.9 25.5 25.7 24.6 24.3 24.8 25.2

rerata bulanan ( °C ) 26.96 26.62 26.74 26.81 26.84 26.03 25.39 25.46 25.97 26.46 27.01 26.59

DATA TEMPERATUR ( °C )

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des1979 39 49 51 69 58 48 50 71 62 62 521980 48 46 50 47 55 78 74 69 78 61 411981 39 54 62 63 75 70 54 79 57 71 44 521983 54 58 59 58 41 40 57 71 70 54 46 431984 37 42 46 67 40 58 55 30 63 44 381985 59 29 58 56 66 57 74 64 71 67 521986 49 40 66 84 19 59 62 48 461987 33 45 58 55 69 21 61 62 63 46 52 461988 44 46 37 59 31 49 22 21 51 41 501989 43 35 29 60 75 27 43 16 21 46

rerata bulanan (%) 44.50 44.89 49.33 57.78 64.90 42.56 59.33 57.70 52.50 54.20 48.71 46.00

DATA PENYINARAN MATAHARI ( % )

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des1979 89 89 88 89 89 89 90 80 86 84 88 891980 87 89 88 89 86 83 86 85 82 84 881981 86 85 85 84 85 88 88 84 85 82 86 841983 88 88 87 88 92 88 88 86 84 89 87 861984 86 86 86 86 85 84 83 85 83 84 861985 83 85 81 85 82 83 81 84 79 81 821986 82 85 81 74 78 75 77 82 811987 85 88 88 86 86 88 84 84 84 81 86 871988 85 82 87 85 86 86 87 85 84 86 871989 88 89 86 88 80 82 81 84 86 85

rerata bulanan (%) 85.90 86.78 86.11 86.22 84.50 85.00 84.67 83.10 83.60 83.50 85.57 86.50

DATA KELEMBABAN UDARA ( % )

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des197919801981 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21983 11984 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 219851986 2 1 1 1 1 1 1 2 1198719881989

rerata bulanan (knot) 2.0 2.0 1.0 1.0 1.0 1.3 1.3 1.3 1.7 1.3 1.5 2.0

DATA KECEPATAN ANGIN (Knot)

Sayang sekali, pada bagian ini tidak akan terlalu banyak dibahas mengenai evapotranspirasi, karena langkah pengerjaannya cukup panjang dan sudah tersedia referensi yang cukup baik mengenai. Oleh karena itu, pada bagian ini hanya akan ditampilkan hasilnya saja. Selebihnya, tolong lihat referensi.

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov DesET0 (mm/hari) 4.61 4.83 3.99 4.44 4.08 2.94 3.47 2.95 3.27 4.71 4.32 4.69

PART 4 – CROP CYCLE AND FIELD REQUIREMENT Pada bagian ini akan dibahas mengenai pola tanam dan kebutuhan air.

STEP 1 – THE CYCLE STARTHal yang pertama kali harus kita tentukan adalah kapan kita akan mulai menanam padi. Penentuannya berdasarkan kapan (pada bulan apa) curah hujan daerah sawah kita relatif tinggi dibanding bulan-bulan lainnya. Untuk menentukan waktu tersebut, kita gunakan grafik R80 dari PART 3 – STEP 2, karena padi yang kita tanam akan mengandalakn Re80.

Kurva curah hujan di Indonesia umumnya berbentuk seperti pelana. Bagian yang dilingkari merupakan bulan-bulan ketika curah hujan mulai naik kembali, biasanya sekitar September sampai November.

Pada kasus ini, curah hujan mulai naik ketika bulan Oktober dan November, dengan curah hujan November lebih tinggi dibanding Oktober. Oleh karenanya, kita pilih bulan November sebagai awal waktu cocok tanam kita.

Hal penting yang perlu diingat, pola tanam yang kita lakukan pada daerah irigasi kita, tidak serentak dimulai pada bulan yang kita pilih, tetapi waktu dimulainya penanaman dibagi ke dalam tiga golongan. Golngan-golongan tersebut yakni Golongan A yang dimulai pada waktu yang kita pilih, Golongan B yang dimulai pada h+15 dari waktu yang kita pilih, dan Golngan C yang dimulai pada h+30 dari waktu yang kita pilih.

Sebagai contoh, dengan bulan November yang kita pilih sebagai awal waktu tanam kita, Golongan A dimulai pada awal November, Golongan B dimulai pada pertengahan November, dan Golongan C dimulai pada awal Desember.

STEP 2 – THE CROPPING PATTERN AND CROP COEFFICIENTSangat penting menentukan pola tanam dan tanaman mana yang kita pilih, karena berpengaruh terhadap lama tanam dan kebutuhan air. Tanaman yang dipilih antara lain Padi Unggul (U), Padi Biasa (B), dan Palawija (P). Pola tanam yang dapat dipilih merupakan kombinasi penanaman tamanan-tanaman tersebut.

Pada tugas besar ini, kita gunakan pola tanam UUP (Unggul-Unggul Palawija). Kedua tanaman memiliki masa tanam 6 periode (1 periode = ½ bulan). Nilai-nilai koefisien tanam tertera pada tabel di bawah ini, dengan mengacu pada Tabel 2.1 Buku Bagian Penunjang Standar Perencanaan Irigasi.

Periode Koefisien tanamPadi Varietas Unggul

(standar FAO)Palawija

1 1,1 0,52 1,1 0,753 1,05 1,04 1,05 1,05 0,95 0,826 0 0,45

Koefisien tanam merupakan angka pengali Evapotranspirasi potensial. Angkanya berubah-ubah sesuai dengan umur tanaman karena tanaman bertranspirasi dengan rate yang berbeda tergantung kepada umur tanaman tersebut.

STEP 3 – CROP CYCLE SCHEMEPertama-tama, kita mulai dengan membuat tabel untuk 24 periode tanam (jumlah bulan dikali 2).

BulanPeriode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

SepMar Apr May Jun Jul Aug OctNov Dec Jan Feb

Kemudian, untuk penanaman Golongan A yang dimulai awal Bulan November, sebelum kita letakkan koefisien tanam, kita bagi terlebih dahulu golongan ini ke dalam kelompok tanam, yakni C1, C2, dan C3. Perbedaan dari ketiga kelompok tanam ini adalah masa LP (Land Processing) yang berbeda-beda: C1 satu periode, C2 dua periode, dan C3 tiga periode.

BulanPeriode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

C1 LPC2 LP LPC3 LP LP LP

SepMar Apr May Jun Jul Aug OctNov Dec Jan Feb

Setelah LP masuk, kita masukkan angka-angka koefisien tanaman ke setiap kelompok tanam. Sampai tahap ini, kita telah mendapatkan U dari pola tanam UUP.

BulanPeriode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

C1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00C2 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00C3 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00

SepMar Apr May Jun Jul Aug OctNov Dec Jan Feb

Setelah itu, kita masukkan kembali LP yang lamanya masih berbeda-beda untuk setiap kelompok tanam. LP tidak boleh dimasukkan segera setelah masa tanam habis, namun tunggu sampai masa tanam kelompok terakhir habis. Kemudian seperti biasa, kita masukkan koefisien tanam padi unggul.

BulanPeriode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

C1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00C2 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00C3 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00

SepMar Apr May Jun Jul Aug OctNov Dec Jan Feb

Sampai tahap ini kita telah mendapatkan UU dari pola tanama UUP kita. Untuk huruf P-nya, kita akan memasukkan palawija. Tidak sepeti memasukkan U yang membutuhkan LP terlebih dahulu. Setelah habis masa tanam padi unggul kedua, langsung saja masukkan P.

BulanPeriode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

C1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C2 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C3 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45

SepMar Apr May Jun Jul Aug OctNov Dec Jan Feb

Terakhir, kita rata-ratakan koefisien tanamannya untuk setiap periode (setiap kolom). Khusus untuk kolom yang ber-LP, nilai reratanya menjadi LP.

Gol. ABulan

Periode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I IIC1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C2 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C3 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.00 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.42 0.75 0.92 0.94 0.76 0.64 0.45

SepMar Apr May Jun Jul Aug OctNov Dec Jan Feb

Jadilah UUP golongan A. Utuk golongan B yang dimulai satu periode setelah Golongan A, tinggal geser saja satu kolom. Gitu juga dengan golongan C.

Gol. BBulan

Periode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I IIC1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C2 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C3 0.45 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82C 0.5 LP LP LP 1.1 1.1 1 0.7 0.5 0 LP LP LP 1.1 1.1 1 0.7 0.5 0.4 0.8 0.9 0.9 0.8 0.6

May Jun Jul Aug Sep OctNov Dec Jan Feb Mar Apr

Gol. CBulan

Periode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I IIC1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C2 0.45 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82C3 0.82 0.45 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00C 0.6 0.5 LP LP LP 1.1 1.1 1 0.7 0.5 0 LP LP LP 1.1 1.1 1 0.7 0.5 0.4 0.8 0.9 0.9 0.8

May Jun Jul Aug Sep OctNov Dec Jan Feb Mar Apr

STEP 4 – FIELD REQUIREMENTPada bagian ini, pada dasarnya kita hanya menggunakan persamaan NFR (Net Field Requirement) yang tertera di Buku Bagian Penunjang Standar Perencanaan Irigasi, yakni

NFR=ET C+P−ℜ+WLR

Langsung saja kita sediakan baris buat mereka. Khusus untuk ETC terlebih dahulu kita siapkan baris ET0 karena ETC merupakan perkalian ET0 dengan koefisien tanaman. Kemudian untuk Re, kita sediakan dua baris: satu untuk Re80 yang kita gunakan untuk padi dan satu untu Re50 yang kita gunakan untuk palawija.

Perlu diingat, satuan-satuan ET0, P, Re50, Re80, WLR, ETC, dan NFR adalah mm/hari. Sedangkan satuan DR adalah l/s/ha.

Gol. ABulan

Periode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I IIET0

PRe50Re80WLRC1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C2 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C3 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.00 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.42 0.75 0.92 0.94 0.76 0.64 0.45

ETCNFRDR

May Jun Jul Aug Sep OctNov Dec Jan Feb Mar Apr

Pertama-tama kita masukkan data yang sudah kita peroleh dari tahapan-tahapan sebelumnya, yakni ET0 dari PART 3 – STEP 3, serta Re50 dan Re80 dari PART 3 – STEP 2.

Gol. ABulanPeriode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I IIET0 4.61 4.61 4.83 4.83 3.99 3.99 4.44 4.44 4.08 4.08 2.94 2.94 3.47 3.47 2.95 2.95 3.27 3.27 4.71 4.71 4.32 4.32 4.69 4.69

PRe50 9.39 9.39 7.71 7.71 8.31 8.31 7.75 7.75 6.77 6.77 2.02 2.02 1.49 1.49 1.40 1.40 2.80 2.80 6.25 6.25 9.91 9.91 9.08 9.08Re80 6.22 6.22 7.40 7.40 7.71 7.71 5.71 5.71 3.52 3.52 0.67 0.67 0.27 0.27 0.06 0.06 0.38 0.38 1.55 1.55 7.73 7.73 7.49 7.49WLRC1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C2 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C3 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.00 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.42 0.75 0.92 0.94 0.76 0.64 0.45ETC

NFRDR

May Jun Jul Aug Sep OctNov Dec Jan Feb Mar Apr

Setelah itu, masukkan nilai P sebesar 2 mm/hari dan nilai WLR sesuai panduan pada Buku Bagian Penunjang Standar Perencanaan Irigasi.

Gol. ABulanPeriode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I IIET0 4.61 4.61 4.83 4.83 3.99 3.99 4.44 4.44 4.08 4.08 2.94 2.94 3.47 3.47 2.95 2.95 3.27 3.27 4.71 4.71 4.32 4.32 4.69 4.69

P 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00Re50 9.39 9.39 7.71 7.71 8.31 8.31 7.75 7.75 6.77 6.77 2.02 2.02 1.49 1.49 1.40 1.40 2.80 2.80 6.25 6.25 9.91 9.91 9.08 9.08Re80 6.22 6.22 7.40 7.40 7.71 7.71 5.71 5.71 3.52 3.52 0.67 0.67 0.27 0.27 0.06 0.06 0.38 0.38 1.55 1.55 7.73 7.73 7.49 7.49WLR 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10C1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C2 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C3 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.00 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.42 0.75 0.92 0.94 0.76 0.64 0.45ETC

NFRDR

May Jun Jul Aug Sep OctNov Dec Jan Feb Mar Apr

Nilai ETC ditentukan dengan

ET C=ET 0×C

Tetapi khusus untuk periode bernilai LP, ditentukan dengan

ET C≡IR=M ×ek

(ek−1 )

dengan M=ET 0+P, k=MTS

, T=45 hari (tiga periode LP), dan S=300mm. Selengkapnya, kita

bisa baca lebih jauh di Buku Bagian Penunjang Standar Perencanaan Irigasi.

Untuk memudahkan, ada baiknya kita sisipkan baris M dan k.

Gol. ABulanPeriode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I IIET0 4.61 4.61 4.83 4.83 3.99 3.99 4.44 4.44 4.08 4.08 2.94 2.94 3.47 3.47 2.95 2.95 3.27 3.27 4.71 4.71 4.32 4.32 4.69 4.69

P 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00Re50 9.39 9.39 7.71 7.71 8.31 8.31 7.75 7.75 6.77 6.77 2.02 2.02 1.49 1.49 1.40 1.40 2.80 2.80 6.25 6.25 9.91 9.91 9.08 9.08Re80 6.22 6.22 7.40 7.40 7.71 7.71 5.71 5.71 3.52 3.52 0.67 0.67 0.27 0.27 0.06 0.06 0.38 0.38 1.55 1.55 7.73 7.73 7.49 7.49WLR 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10C1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C2 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C3 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.00 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.42 0.75 0.92 0.94 0.76 0.64 0.45M 6.61 6.61 6.83 6.08 4.94 4.94k 0.99 0.99 1.02 0.91 0.74 0.74

ETC 10.51 10.51 10.65 5.23 4.26 4.06 2.96 2.11 0.00 10.16 9.44 9.44 3.76 3.70 3.00 1.97 1.58 1.36 3.53 4.32 4.06 3.27 2.98 2.11

NFRDR

May Jun Jul Aug Sep OctNov Dec Jan Feb Mar Apr

Sampai disini, barulah kita gunakan rumus NFR

NFR=ET C+P−ℜ+WLR

Perlu diingat, untuk Re yang digunakan untuk padi adalah Re80, sedangkan untuk palawija Re50. Kemudian untuk memudahkan, Re50 pada Golngan A ini digunakan mulai Agustus I, yakni ketika ketiga kelompok tanam sudah ditanami palawija seluruhnya.

Nilai NFR haruslah positif. Jika didapat hasil NFR bernilai negatif, nilai tersebut dinolkan saja. Karne maksud dari nilai NFR negatif yang didapat adalah petak sawah yang akan kita airi terlah mendapat air dari hujan yang cukup banyak, sehingga air hujan tersebt menutupi kelhilangan air di petak akibat evaporasi, perkolasi, dan pergantian lapisan air.

Gol. ABulanPeriode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I IIET0 4.61 4.61 4.83 4.83 3.99 3.99 4.44 4.44 4.08 4.08 2.94 2.94 3.47 3.47 2.95 2.95 3.27 3.27 4.71 4.71 4.32 4.32 4.69 4.69

P 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00Re50 9.39 9.39 7.71 7.71 8.31 8.31 7.75 7.75 6.77 6.77 2.02 2.02 1.49 1.49 1.40 1.40 2.80 2.80 6.25 6.25 9.91 9.91 9.08 9.08Re80 6.22 6.22 7.40 7.40 7.71 7.71 5.71 5.71 3.52 3.52 0.67 0.67 0.27 0.27 0.06 0.06 0.38 0.38 1.55 1.55 7.73 7.73 7.49 7.49WLR 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10C1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C2 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C3 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.00 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.42 0.75 0.92 0.94 0.76 0.64 0.45M 6.61 6.61 6.83 6.08 4.94 4.94k 0.99 0.99 1.02 0.91 0.74 0.74

ETC 10.51 10.51 10.65 5.23 4.26 4.06 2.96 2.11 0.00 10.16 9.44 9.44 3.76 3.70 3.00 1.97 1.58 1.36 3.53 4.32 4.06 3.27 2.98 2.11

NFR 6.29 6.29 5.26 0.93 0.00 0.55 0.35 0.00 0.00 8.64 10.77 10.77 6.59 6.53 7.14 5.00 4.30 2.98 0.00 4.77 0.00 0.00 0.00 0.00DR

May Jun Jul Aug Sep OctNov Dec Jan Feb Mar Apr

Terakhir, kita peroleh DR dengan rumus

DR= NFRefisiensi saluran×8,64

(Penjelasan lengkap mengenasi rumus ini bisa kita baca di Buku Bagian Penunjang Standar Perencanaan Irigasi), sehingga kita dapatkan

Gol. ABulanPeriode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I IIET0 4.61 4.61 4.83 4.83 3.99 3.99 4.44 4.44 4.08 4.08 2.94 2.94 3.47 3.47 2.95 2.95 3.27 3.27 4.71 4.71 4.32 4.32 4.69 4.69

P 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00Re50 9.39 9.39 7.71 7.71 8.31 8.31 7.75 7.75 6.77 6.77 2.02 2.02 1.49 1.49 1.40 1.40 2.80 2.80 6.25 6.25 9.91 9.91 9.08 9.08Re80 6.22 6.22 7.40 7.40 7.71 7.71 5.71 5.71 3.52 3.52 0.67 0.67 0.27 0.27 0.06 0.06 0.38 0.38 1.55 1.55 7.73 7.73 7.49 7.49WLR 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10C1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C2 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C3 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.00 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.42 0.75 0.92 0.94 0.76 0.64 0.45M 6.61 6.61 6.83 6.08 4.94 4.94k 0.99 0.99 1.02 0.91 0.74 0.74

ETC 10.51 10.51 10.65 5.23 4.26 4.06 2.96 2.11 0.00 10.16 9.44 9.44 3.76 3.70 3.00 1.97 1.58 1.36 3.53 4.32 4.06 3.27 2.98 2.11

NFR 6.29 6.29 5.26 0.93 0.00 0.55 0.35 0.00 0.00 8.64 10.77 10.77 6.59 6.53 7.14 5.00 4.30 2.98 0.00 4.77 0.00 0.00 0.00 0.00DR 1.12 1.12 0.94 0.17 0.00 0.10 0.06 0.00 0.00 1.54 1.92 1.92 1.17 1.16 1.27 0.89 0.77 0.53 0.00 0.85 0.00 0.00 0.00 0.00

May Jun Jul Aug Sep OctNov Dec Jan Feb Mar Apr

Proses ini kemudian diulang untuk setiap golongan.

Gol. BBulanPeriode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I IIET0 4.61 4.61 4.83 4.83 3.99 3.99 4.44 4.44 4.08 4.08 2.94 2.94 3.47 3.47 2.95 2.95 3.27 3.27 4.71 4.71 4.32 4.32 4.69 4.69

P 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00Re50 9.39 9.39 7.71 7.71 8.31 8.31 7.75 7.75 6.77 6.77 2.02 2.02 1.49 1.49 1.40 1.40 2.80 2.80 6.25 6.25 9.91 9.91 9.08 9.08Re80 6.22 6.22 7.40 7.40 7.71 7.71 5.71 5.71 3.52 3.52 0.67 0.67 0.27 0.27 0.06 0.06 0.38 0.38 1.55 1.55 7.73 7.73 7.49 7.49WLR 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10C1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C2 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C3 0.45 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82C 0.45 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.00 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.42 0.75 0.92 0.94 0.76 0.64M 6.61 6.83 6.83 4.94 4.94 5.47k 0.99 1.02 1.02 0.74 0.74 0.82

ETC 2.07 10.51 10.65 10.65 4.33 4.26 4.51 2.96 1.94 0.00 9.44 9.44 9.77 3.76 3.14 3.00 2.18 1.58 1.96 3.53 3.96 4.06 3.55 2.98

NFR 0.00 6.29 5.26 6.36 0.00 0.75 1.90 0.35 0.42 0.00 10.77 10.77 12.61 6.59 7.28 6.04 4.90 3.20 2.41 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00DR 0.00 1.12 0.94 1.13 0.00 0.13 0.34 0.06 0.07 0.00 1.92 1.92 2.24 1.17 1.30 1.07 0.87 0.57 0.43 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct

Gol. CBulanPeriode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I IIET0 4.61 4.61 4.83 4.83 3.99 3.99 4.44 4.44 4.08 4.08 2.94 2.94 3.47 3.47 2.95 2.95 3.27 3.27 4.71 4.71 4.32 4.32 4.69 4.69

P 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00Re50 9.39 9.39 7.71 7.71 8.31 8.31 7.75 7.75 6.77 6.77 2.02 2.02 1.49 1.49 1.40 1.40 2.80 2.80 6.25 6.25 9.91 9.91 9.08 9.08Re80 6.22 6.22 7.40 7.40 7.71 7.71 5.71 5.71 3.52 3.52 0.67 0.67 0.27 0.27 0.06 0.06 0.38 0.38 1.55 1.55 7.73 7.73 7.49 7.49WLR 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10 1.10 1.10 2.20 1.10 1.10C1 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45C2 0.45 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00 0.82C3 0.82 0.45 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 0.50 0.75 1.00 1.00C 0.64 0.45 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.00 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.42 0.75 0.92 0.94 0.76M 6.83 6.83 5.99 4.94 5.47 5.47k 1.02 1.02 0.90 0.74 0.82 0.82

ETC 2.93 2.07 10.65 10.65 10.11 4.33 4.73 4.51 2.72 1.94 0.00 9.44 9.77 9.77 3.19 3.14 3.32 2.18 2.28 1.96 3.24 3.96 4.41 3.55

NFR 0.00 0.00 5.26 6.36 5.50 0.82 2.12 1.90 1.20 0.42 1.33 10.77 12.61 12.61 7.33 6.18 6.05 3.80 2.73 2.41 0.00 0.00 0.00 0.00DR 0.00 0.00 0.94 1.13 0.98 0.15 0.38 0.34 0.21 0.07 0.24 1.92 2.24 2.24 1.31 1.10 1.08 0.68 0.49 0.43 0.00 0.00 0.00 0.00

Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct

PART 5 –IRRIGATEABLE FIELD

STEP 1 – DELIVERY ALTERNATIVESPada bagian ini, selain me-recall nilai-nilai DR untuk berbagai golongan yang kita dapatkan dari perhitungan sebelumnya, kita juga akan menentukan nilai DR alternatif kombinasi dua golongan atau lebih.

Di buku Bagian Penunjang Standar Perencanaan Irigasi), kita dapat tentukan 6 alternatif, yaitu:

Alt 1. Golongan AAlt 2. Golongan BAlt 3. Golongan C

Alt 4. Kombinasi Golongan A dan BAlt 5. Kombinasi Golongan B dan CAlt 6. Kombinasi Golongan A, B, dan C

Tetapi, dapat juga kita tambahkan alternatif kombinasi Golongan A dan C.

Langkah pertama, kita recall DR periodik dari masing-masing golongan,

I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I IIAlt 1 Gol. A 1.12 1.12 0.94 0.17 0.00 0.10 0.06 0.00 0.00 1.54 1.92 1.92 1.17 1.16 1.27 0.89 0.77 0.53 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00Alt 2 Gol. B 0.00 1.12 0.94 1.13 0.00 0.13 0.34 0.06 0.07 0.00 1.92 1.92 2.24 1.17 1.30 1.07 0.87 0.57 0.43 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00Alt 3 Gol. C 0.00 0.00 0.94 1.13 0.98 0.15 0.38 0.34 0.21 0.07 0.24 1.92 2.24 2.24 1.31 1.10 1.08 0.68 0.49 0.43 0.00 0.00 0.00 0.00

BulanPeriode

May Jun Jul Aug Sep OctNov Dec Jan Feb Mar Apr

Kemudian, kita tambahkan baris alternatif-alternatif di atas. Dengan menganggap bahwa masing-masing golongan dibagi ke dalam petak-peta dengan proporsi luas yang sama, maka nilai DR yang didapat merupakan rata-rata dari kombinasi golongan. Misalnya Alternatif 4 yang merupakan kmbinasi golongan A dan B, maka nilai DR periodiknya merupakan rerata kedua nilai golongan tersebut. Jangan lupa, untuk menandai musim tanam masing-masing tanaman (U, U, dan P), karena nantinya kita akan mencari luas daerah irigasi yang mampu terlayani, untuk masing-masing musim tanam. (Note: seluruh nilai DR bersatuan l/s/ha).

I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I IIAlt 1 Gol. A 1.12 1.12 0.94 0.17 0.00 0.10 0.06 0.00 0.00 1.54 1.92 1.92 1.17 1.16 1.27 0.89 0.77 0.53 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00Alt 2 Gol. B 0.00 1.12 0.94 1.13 0.00 0.13 0.34 0.06 0.07 0.00 1.92 1.92 2.24 1.17 1.30 1.07 0.87 0.57 0.43 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00Alt 3 Gol. C 0.00 0.00 0.94 1.13 0.98 0.15 0.38 0.34 0.21 0.07 0.24 1.92 2.24 2.24 1.31 1.10 1.08 0.68 0.49 0.43 0.00 0.00 0.00 0.00Alt 4 Gol. A + B 0.56 1.12 0.94 0.65 0.00 0.12 0.20 0.03 0.04 0.77 1.92 1.92 1.71 1.17 1.28 0.98 0.82 0.55 0.21 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00Alt 5 Gol. B + C 0.00 0.56 0.94 1.13 0.49 0.14 0.36 0.20 0.14 0.04 1.08 1.92 2.24 1.71 1.30 1.09 0.97 0.62 0.46 0.21 0.00 0.00 0.00 0.00Alt 6 Gol. A + C 0.56 0.56 0.94 0.65 0.49 0.12 0.22 0.17 0.11 0.81 1.08 1.92 1.71 1.70 1.29 1.00 0.92 0.60 0.24 0.22 0.00 0.00 0.00 0.00Alt 7 Gol. A + B + C 0.37 0.75 0.94 0.81 0.33 0.13 0.26 0.13 0.10 0.54 1.36 1.92 1.89 1.53 1.29 1.02 0.91 0.59 0.31 0.15 0.00 0.00 0.00 0.00

OctPeriode

Apr May Jun Jul Aug SepBulan Nov Dec Jan Feb Mar

Padi U 1 Padi U 2 Palawija

STEP 2 – MAXIMUM IRRIGATEABLE FIELDInilah saatnya kita gunakan hasil perhitungan debit andalan yang tentunya telah lama menjadi pertanyaan di benak kita (hahaha...). Konsepnya, kita akan menghitung berapa banyak petak yang dapat diairi dengan ketersediaan air yang kita miliki (dari sungai – PART 3 – STEP 1). Pertama, kita recall data debit bulanannya.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop DesQ80 (l/s) 2416 2148 2286 1678 1136 448 51 22 159 615 2857 2177

Berikutnya, kita bagi besarnya debit bulanan dengan besarnya DR untuk setiap alternatif.

Note1: pembagian ini akan menghasilkan satua ha, karena l/s dibagi l/s/ha.Note2: untuk pembagian dengan DR = 0, cukup dinyatakan bahwa debit pada data tersebut dapat mengairi lahan seluas mungkin (maks).

I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I IIAlt 1 Gol. A 2157.65 2157.65 2295.80 12952.23 maks 23186.79 27294.53 maks maks 737.83 233.87 233.87 43.13 43.52 17.08 24.36 207.73 299.46 maks 51437.27 maks maks maks maksAlt 2 Gol. B maks 2157.65 2295.80 1898.45 maks 17041.43 4966.03 27294.53 15207.20 maks 233.87 233.87 22.56 43.13 16.74 20.19 182.32 279.08 1430.15 maks maks maks maks maksAlt 3 Gol. C maks maks 2295.80 1898.45 2333.98 15658.11 4446.40 4966.03 5306.00 15207.20 1890.01 233.87 22.56 22.56 16.62 19.71 147.81 235.07 1265.47 1430.15 maks maks maks maksAlt 4 Gol. A + B 4315.30 2157.65 2295.80 3311.51 maks 19644.72 8403.17 54589.07 30414.41 1475.66 233.87 233.87 29.62 43.32 16.91 22.08 194.20 288.91 2860.31 102874.54 maks maks maks maksAlt 5 Gol. B + C maks 4315.30 2295.80 1898.45 4667.97 16320.51 4691.87 8403.17 7867.07 30414.41 416.23 233.87 22.56 29.62 16.68 19.95 163.26 255.19 1342.78 2860.31 maks maks maks maksAlt 6 Gol. A + C 4315.30 4315.30 2295.80 3311.51 4667.97 18692.87 7647.06 9932.06 10611.99 1407.37 416.23 233.87 29.62 29.71 16.85 21.79 172.72 263.39 2530.94 2782.93 maks maks maks maksAlt 7 Gol. A + B + C 6472.94 3236.47 2295.80 2653.22 7001.95 18107.94 6480.79 12604.76 11800.60 2111.06 330.36 233.87 26.82 33.15 16.81 21.23 175.81 268.42 2014.17 4174.39 maks maks maks maks

Aug Sep OctPeriode

Feb Mar Apr May Jun JulNovBulan Dec Jan

Kemudian, kita tentukan nilai minimum lahan yang dapat diairi untu masing-masing musim, kemudian nilai ketiganya kita jumlahkan.

Note: jika dari seluruh nilai yang akan dicari minimalnya bernilai “maks”, maka nilai minimumnya adalah “maks”, dan nilai jumlahnya pun menjadi maks.

I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II Padi U 1 Padi U 2 PalawijaAlt 1 Gol. A 2157.65 2157.65 2295.80 12952.23 maks 23186.79 27294.53 maks maks 737.83 233.87 233.87 43.13 43.52 17.08 24.36 207.73 299.46 maks 51437.27 maks maks maks maks 2157.65 17.08 51437.27 53612.00Alt 2 Gol. B maks 2157.65 2295.80 1898.45 maks 17041.43 4966.03 27294.53 15207.20 maks 233.87 233.87 22.56 43.13 16.74 20.19 182.32 279.08 1430.15 maks maks maks maks maks 1898.45 16.74 maks maksAlt 3 Gol. C maks maks 2295.80 1898.45 2333.98 15658.11 4446.40 4966.03 5306.00 15207.20 1890.01 233.87 22.56 22.56 16.62 19.71 147.81 235.07 1265.47 1430.15 maks maks maks maks 1890.01 16.62 maks maksAlt 4 Gol. A + B 4315.30 2157.65 2295.80 3311.51 maks 19644.72 8403.17 54589.07 30414.41 1475.66 233.87 233.87 29.62 43.32 16.91 22.08 194.20 288.91 2860.31 102874.54 maks maks maks maks 1475.66 16.91 102874.54 104367.10Alt 5 Gol. B + C maks 4315.30 2295.80 1898.45 4667.97 16320.51 4691.87 8403.17 7867.07 30414.41 416.23 233.87 22.56 29.62 16.68 19.95 163.26 255.19 1342.78 2860.31 maks maks maks maks 416.23 16.68 maks maksAlt 6 Gol. A + C 4315.30 4315.30 2295.80 3311.51 4667.97 18692.87 7647.06 9932.06 10611.99 1407.37 416.23 233.87 29.62 29.71 16.85 21.79 172.72 263.39 2530.94 2782.93 maks maks maks maks 1407.37 16.85 maks maksAlt 7 Gol. A + B + C 6472.94 3236.47 2295.80 2653.22 7001.95 18107.94 6480.79 12604.76 11800.60 2111.06 330.36 233.87 26.82 33.15 16.81 21.23 175.81 268.42 2014.17 4174.39 maks maks maks maks 2111.06 16.81 maks maks

JumlahAug Sep Oct

PeriodeMinimumFeb Mar Apr May Jun JulNovBulan Dec Jan

Zoom?

Padi U 1 Padi U 2 PalawijaAlt 1 Gol. A 2157.65 17.08 51437.27 53612.00Alt 2 Gol. B 1898.45 16.74 maks maksAlt 3 Gol. C 1890.01 16.62 maks maksAlt 4 Gol. A + B 1475.66 16.91 102874.54 104367.10Alt 5 Gol. B + C 416.23 16.68 maks maksAlt 6 Gol. A + C 1407.37 16.85 maks maksAlt 7 Gol. A + B + C 2111.06 16.81 maks maks

MinimumJumlahAlternatif

Kemudian, alternatif yang kita pilih adalah alternatif dengan jumlah lahan yang mampu teralirinya maksimum. Sebagai contoh pada perhitungan kita di atas, kita mendapatkan 5 kandidat, yaitu Alt. 2, Alt. 3, Alt. 5, Alt. 6, dan Alt. 7. Unutuk menentukan mana yang terbaik, kita jumlahkan ulang luas area minimum antara Padi U 1 dan Padi U 2.

Padi U 1 Padi U 2Alt 2 Gol. B 1898.45 16.74 1915.18Alt 3 Gol. C 1890.01 16.62 1906.63Alt 5 Gol. B + C 416.23 16.68 432.91Alt 6 Gol. A + C 1407.37 16.85 1424.22Alt 7 Gol. A + B + C 2111.06 16.81 2127.87

MinimumJumlahAlternatif

Hingga kita dapatkan, alternatif terbaik adalah alternatif 7 dengan kombinasi Golongan A, B, dan C.

STEP 3 – MAXIMUM DELIVERY REQUIREMENT AND IRRIGATEABLE AREAKembali, kita recall data DR periodik untuk alternatif 7, dan kita tentukan DR maxnya.

I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I IIAlt 7 Gol. A + B + C 0.37 0.75 0.94 0.81 0.33 0.13 0.26 0.13 0.10 0.54 1.36 1.92 1.89 1.53 1.29 1.02 0.91 0.59 0.31 0.15 0.00 0.00 0.00 0.00 1.92

OctPeriode DR max

Apr May Jun Jul Aug SepBulan Nov Dec Jan Feb Mar

Kita dapatkan DRmax sebesar 1,92 l/s/ha.

Jangan lupa, kita recall juga luas area yang bisa kita aliri dengan alternatif ini.

Padi U 1 Padi U 2 PalawijaAlt 7 Gol. A + B + C 2111.06 16.81 maks maks

AlternatifMinimum

Jumlah